plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 2018. 2. 6. · analisis pengobatan anti inflamasi non...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGOBATAN ANTI INFLAMASI NON STEROIDPADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI
GLOMERULUS DENGAN FORMULA MODIFICATION of DIET inRENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN
SLEMAN PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Monica Mayan Permata
NIM :078114102
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
ANALISIS PENGOBATAN ANTI INFLAMASI NON STEROIDPADA GERIATRI BERDASARKAN LAJU FILTRASI
GLOMERULUS DENGAN FORMULA MODIFICATION of DIET inRENAL DISEASE (MDRD) DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN
SLEMAN PERIODE 2009
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Farmasi
Diajukan oleh:
Monica Mayan Permata
NIM :078114102
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
He hath made everything beautiful in it’s time
~ Ecclesiastes 3:11 ~
Many of life’s failures are men who did not realize how close
they were to succes when they give up
~ Thomas Alfa Edison ~
Genius is 1 % inspiration and 99% perspiration
~ Thomas Alva Edison ~
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur dan rasa terimakasih yang mendalam penulis haturkan
kepadaTuhan Yang Maha Esa atas cinta kasih dan anugerah yang telah diberikanNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis
Pengobatan Antiinflamasi Non Steroid Pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) Dengan Formula Modification of Diet in Renal Disease
(MDRD) di Rumah Sakit Se-Kabupaten Sleman Periode 2009”. Skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada
Fakultas Farmasi, Sanata Dharma Yogyakarta.
Proses pembuatan skripsi tidak lepas dari segala bantuan dan dukungan dari
semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan penghargaan dan ucapan terimaksih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian ini:
1. Seluruh staff Rumah Sakit Panti Nugroho, RSUD Morangan, RSUP dr.
Sardjito, dan RS Panti Rini atas ijin dan arahan, serta bantuan yang diberikan
untuk melakukan penelitian ini.
2. Bapak Ipang Djunarko, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi,
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian ini dan dukungan selama penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing utama
dengan penuh kesabaran memberikan masukan, dukungan, dan arahan yang
sangat membangun dalam penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Bapak dr. R. Sugiharto Imam Pratiknjo, Sp., PK selaku dosen pembimbing
pendamping dengan penuh kesabaran memberikan koreksi dan semangat serta
arahan yang sangat membangun dalam penyusunan skripsi.
5. dr. Fenty, M. Kes., Sp. PK. selaku penguji yang memberikan saran dan
kritikan serta dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan
naskah skripsi.
6. Yosef Wijoyo, M. Si., Apt. selaku penguji yang memberikan saran dan
kritikan serta dukungan kepada penulis dalam proses menyempurnakan
naskah skripsi.
7. Ayahanda Yoseph Dian, SH dan ibunda Roma Hasiana Lubis, sebagai sumber
inspirasi terima kasih atas segala dukungan doa, moral, cinta dan kasih
sayang.
8. Kelima Adik-adikku (Diana Leony, Clinton Silvester, Fransiskus Asisi
Sadam, Ignasius Yaser, dan Vini ) yang telah memberikan semangat yang luar
biasa agar cepat lulus sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Elvan Giriwana atas dukungan kasih yang selalu diberikan kepada penulis.
10. Teman-teman kelompok payung GFR lovers, yaitu Sano, Tika Dita, Frissa,
Oliph, Bimo, Nila, dan Toi yang telah saling menguatkan, memberikan
motivasi dan dukungan terus menerus hingga penyusunan skripsi dapat
diselesaikan.
11. Sahabat sekaligus saudaraku yang tinggal sekos mba Sisilia Rani Thoma ,
Novi, Nila, Wingga, Siska, mba Inne, akak Sir yang telah memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
dorongan semangat dan banyak membantu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
12. Sahabat sekaligus saudara yang tidak tinggal sekos the rakatz Nani, Ana, Ivon,
Ama, Bebe, Ita, kak Ridho, bang Febri, dan Bung Marvel, terima kasih atas
gelak tawa dan canda kebersamaannya.
13. Teman-teman kelas FKK B 2007, terima kasih atas keanarkisan dan
keromatisan yang telah diberikan kepada peneliti selama penyusunan skripsi
ini.
14. Staf sekretariat Farmasi yang selalu dengan senyum membantu segala proses
perijinan dalam penelitian ini.
15. Dan seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu disini, baik
secara langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu
terselesaikannya skripsi ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar skripsi ini dapat
menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian, semua pembaca, dan
masyarakat luas.
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……………………...
PRAKATA........................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
DAFTAR TABEL……………………………….............................
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................
INTISARI..........................................................................................
ABSTRACT........................................................................................
BAB I PENGANTAR.......................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................
1. Perumusan masalah.................................................................
2. Keaslian penelitian..................................................................
3. Manfaat penelitian..................................................................
B. Tujuan Penelitian..........................................................................
1. Tujuan Umum.........................................................................
2. Tujuan Khusus........................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
x
xiii
xiv
xvi
xviii
xix
1
1
3
4
6
7
7
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA……………………….............
A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Normal..........................................
B. Perubahan Sistem Ginjal pada Geriatri........................................
C. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) ...................................................
D. Geriatri..........................................................................................
E. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)....................................
F. Efek Obat Antiinflamasi Non Steroid terhadap Penurunan
Fungsi Ginjal ................................................................................
G. Keterangan Empiris ......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................
A. Jenis dan Rancangan Penelitian....................................................
B. Variabel dan Definisi Operasional................................................
C. Subjek Penelitian...........................................................................
D. Bahan Penelitian...........................................................................
E. Tata Cara Penelitian......................................................................
1. Analisis Situasi........................................................................
2. Pengambilan Data...................................................................
3. Pengolahan Data.....................................................................
F. Tata Cara Analisis Hasil...............................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................
A. Profil Pasien Geriatri dengan Peresepan OAINS berdasarkan
LFG di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009...........
B. Jumlah Geriatri dengan Penurunan LFG Berdasarkan Formula
8
8
11
13
14
15
17
20
21
21
22
23
23
24
24
24
27
27
29
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
MDRD serta mendapatkan Peresepan OAINS se-Rumah Sakit
Kabupaten Sleman Periode 2009..................................................
C. Penyesuaian Dosis OAINS dengan Hasil Perhitungan Nilai
LFG Menggunakan Formula MDRD di Rumah Sakit
Kabupaten Sleman Periode 2009.................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................
A. Kesimpulan...................................................................................
B. Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................
LAMPIRAN........................................................................................
BIOGRAFI PENULIS........................................................................
35
39
49
49
50
51
55
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel I. Klasifikasi Berdasarkan Tingkatan Umur di Rumah
Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009.....................
Tabel II. LFG Pasien Geriatri dengan Peresepan OAINS
berdasarkan Klasifikasi CKD di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman Periode 2009 ..................................
Tabel III. Klasifikasi Umur Pasien berdasarkan Penurunan LFG
di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009.....
Tabel IV. Penyesuaian OAINS Tepat Dosis per Nama Generik
berdasarkan LFG ...........................................................
Tabel V. Penyesuaian OAINS Tidak Tepat Dosis per Nama
Generik berdasarkan Penurunan Nilai LFG ..................
Halaman
31
33
36
42
45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Anatomi dan letak ginjal dalam tubuh ..........................
Gambar 2. Struktur nefron termasuk pembuluh darahnya. Anak
panah menunjukkan arah aliran urin .............................
Gambar 3. Perubahan aliran darah ginjal pada geriatri ...................
Gambar 4. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) ....................
Gambar 5. Efek sampeing yang menrugikan dari Obat
Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) ..........................
Gambar 6. Persentase Sampel Berdasarkan Tingkatan Umur
Geriatri di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode
2009 ...............................................................................
Gambar 7. Persentase Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di
Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009 ........
Gambar 8. Persentase LFG Berdasarkan Ada dan Tidaknya
Penurunan nilai LFG se-Rumah Sakit Kabupaten
Sleman Periode 2009 .....................................................
Gambar 9. Persentase Penyesuaian Dosis Pasien dengan
Penurunan Nilai LFG se-Rumah Sakit Kabupaten
Sleman Periode 2009 .....................................................
Gambar 10. Persentase Penyesuaian Dosis dengan Penurunan Nilai
LFG di RSUD Morangan, RSUP dr. Sardjito, RS Panti
Halaman
8
10
12
16
19
30
32
34
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Rini, RS Panti Nugroho .................................................
Gambar 11. Persentase Peresepan OAINS pada Pasien Geriatri
yang Mengalami Penurunan Nilai LFG ........................
Gambar 12. Persentase Ketepatan dan Ketidaktepatan Dosis pada
Peresepan OAINS Pasien Geriatri yang Mengalami
Penurunan Nilai LFG ....................................................
38
40
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sampel RSUD Morangan .....................................
Lampiran 2. Data Sampel RSUP dr. Sardjito ....................................
Lampiran 3. Data Sampel RS Panti Rini ...........................................
Lampiran 4. Data Sampel RS Panti Nugroho ....................................
Lampiran 5. Klasifikasi Pasien Geriatri di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman periode 2009 berdasarkan Jenis
Kelamin .........................................................................
Lampiran 6. Pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD dan menerima terapi
OAINS ...........................................................................
Lampiran 7. Klasifikasi Pasien Geriatri di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman periode 2009 berdasarkan Jenis
Kelamin .........................................................................
Lampiran 8. Persentase Pasien Geriatri yang Mengalami Penurunan
LFG berdasarkan formula MDRD ................................
Lampiran 9. Jenis Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang
digunakan di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
Periode 2009 ..................................................................
Lampiran 10. Surat Keterangan Kelaiakan Etik...................................
Lampiran 11. Surat Keterangan Izin Penelitian di RS Panti Nugroho...
Halaman
56
63
71
78
84
84
85
86
87
88
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Lampiran 12. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUP dr. Sardjito....
Lampiran 13. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUD Morangan.....
Lampiran 14. Surat Keterangan Izin Penelitian Di RS Panti Rini..........
90
91
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
INTISARI
Pasien geriatri merupakan pasien yang berusia lebih dari 60 tahun.Penggunaan OAINS dalam dosis yang tidak sesuai pada pasien geriatri memicupenurunan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang dapat menimbulkan penyakit ginjalkronis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil pasien geriatri yangmengalami penurunan LFG, mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalamipenurunan LFG dan mendapatkan peresepan OAINS yang tidak sesuai, danpenyesuaian dosis OAINS pada pasien geriatri berdasakan hasil perhitungan LFGdengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakitse-Kabupaten Sleman Periode 2009.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif evaluatifdengan desain cross sectional yang bersifat retrospektif. Metode pengambilandata dilakukan secara random sampling. Analisis hasil dengan membahas datakualitatif yang diperoleh dalam bentuk uraian, tabel dan atau diagram.
Hasil penelitian menggambarkan profil 486 pasien geriatri di RumahSakit se-Kabupaten Sleman periode 2009 memiliki persentase nilai LFG palingbesar pada tingkat 2 yaitu 42,39%, penurunan LFG paling banyak terdapat padatingkat umur old sebanyak 59,67% pada laki-laki dan 40,33% pada perempuan.Pasien geriatri yang mendapatkan peresepan OAINS yang tidak sesuai sebesar23,18%. Obat AINS yang peresepannya tidak sesuai paling banyak adalah injeksiketorolac, penyesuaian dosis untuk pasien geriatri yang mengalami penurunanLFG yaitu dosis maksimal 60 mg/hari.Kata kunci : pasien geriatri, OAINS, LFG, formula MDRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRACT
Geriatric patients are patiens at aged over 60 years. The inapropriatedose usage of non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) in geriatricpatients can trigger decrease in glomerular filtration rate (GFR), which cancause chronic kidney disease. The aim of this study are to know the profile ofgeriatric patient who experienced a decrease GFR, geriatric patiens who getinapropriate dose usage of NSAIDs, and NSAIDs dose adjusments in geriatricpatients based on the results of calculation GFR with formula Modification ofDiet in Renal Disease (MDRD) in Hospital of Kabupaten Sleman period 2009.
This study was an observational descriptive evaluative research designwith a retrospective cross sectional study. The data was collected by randomsampling. Analysis the results by discussing the qualitative data obtained in theform of descriptions, tables, and diagrams.
The results describe profile 486 geriatric patients in hospital KabupatenSleman periode 2009 who have the greatest percentage value of GFR at level 2 is42,60%, a decrease GFR most at level of old age as much as 59,67% in male and40,33% in female. Geriatric patients who get inapropriate dose usage of NSAIDsare 23,57%. Ketorolac injection is the most inappropriate prescribing, doseadjusment for geriatric patient who have decrease GFR and get ketorolacinjection is maximal dose cumulative 60 mg/day.Keywords : geriatric patients, NSAIDs, GFR, MDRD formula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Laju filtrasi glomerulus (LFG) merupakan volume filtrat yang masuk
kedalam kapsul Bowman per satuan waktu. Laju filtrasi glomerulus bergantung
pada 4 tekanan yaitu tekanan kapiler, tekanan cairan intestinum, tekanan osmotik
koloid plasma dan tekanan osmotik koloid cairan intestinum yang menentukan
flitrasi dan reabsorbsi di ginjal. Perubahan pada tekanan-tekanan tersebut dapat
mengubah nilai LFG, selain itu nilai LFG juga bergantung pada luas permukaan
glomerulus. Penurunan luas permukaan glomerulus pada ginjal akan menurunkan
nilai LFG (Corwin, 2009). Laju Filtrasi Glomerulus merupakan parameter terbaik
untuk mengukur fungsi ginjal dan mengetahui seberapa parah penurunan fungsi
ginjal (Dipiro, Talbert, Yee, Matzke, Wells, dan Posey, 2008).
Salah satu parameter fungsi ginjal adalah kreatinin serum, tetapi nilai
kreatinin serum tidak dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit ginjal pada
tahap ringan hingga moderat. Beberapa pasien menunjukkan adanya penurunan
fungsi ginjal sekitar 50 % bahkan lebih sebelum nilai serum kreatininnya
mengalami kenaikan melebihi ambang batas normal (Johnson, 2005). National
Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF K/DOQI)
merekomendasikan persamaan tes klirens kreatinin yang menggunakan kadar
kreatinin serum pada orang dewasa yaitu persamaan Cockcroft and Gault (CG)
dan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) dengan faktor koreksi umur,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
berat badan dan jenis kelamin, dan ras. MacGregoor, Boag, dan Innes (2006)
mengemukakan bahwa formula MDRD merupakan formula yang sudah divalidasi
dalam menghitung nilai LFG dan sekarang sedang diterapkan secara luas oleh
klinis laboratorium kimia dan menambah pengenalan terhadap chronic kidney
disease (CKD).
Secara umum fungsi fisiologis tubuh manusia akan mengalami
penurunan seiring bertambahnya usia, begitupula dengan fungsi organ vital salah
satunya adalah ginjal. Perubahan paling berarti saat memasuki usia lanjut ialah
berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya creatinine cleareance (kliren
kreatinin), walaupun tidak terdapat penyakit ginjal atau kadar kreatininnya
normal. Hal ini dapat menyebabkan ekskresi obat berkurang, sehingga
memperpanjang intensitas kerjanya dalam tubuh. Pada usia lanjut berkurangnya
fungsi ginjal dan aliran darah ke ginjal menyebabkan LFG berkurang sekitar 30 %
dibanding dengan orang yang lebih muda (Bustami, 2001). Prevalensinya sebesar
43 % bila nilai LFG dihitung dengan formula MDRD dan 61 % dengan formula
CG. Adapun 52% pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG perlu adanya
penyesuaian dosis obat (Schulz, 2008).
Pasien geriatri merupakan kelompok pasien yang membutuhkan
perhatian lebih dalam proses perawatan dan pengobatan. Hal ini disebabkan
pasien geriatri memiliki sensitivitas yang lebih tinggi pada berbagai bentuk aksi
obat dalam hal interaksi farmakodinamika obat dengan reseptornya (Katzung,
2004). Oleh karena itu diperlukan pemberian dosis yang sesuai dapat dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
melihat LFG pasien untuk mencegah tidak tercapainya efek dari obat ataupun
berakibat pada efek toksik pada ginjal yang dapat memperparah kerusakan ginjal.
Menurut Meldon, Ma, dan Woolard (2004) obat-obatan yang memiliki
pengaruh besar terjadinya gagal ginjal akut pada pasien geriatri adalah Obat
Antiinflamasi Non Steroid (OAINS), ACE inhibitor, dan material radiologi.
Sekitar 25-50 % dari total pasien geriatri mengalami rasa nyeri. Obat AINS
merupakan terapi yang digunakan terkait banyaknya pasien geriatri yang
menderita nyeri seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, nyeri punggung bawah
dan lain sebagainya (Widyatmoko, 2010). Penggunaan OAINS dapat
meningkatkan risiko penurunan fungsi ginjal pada pasien geriatri dalam penelitian
disebutkan 870 pasien (0,47% dari 183.446 pasien) terindikasi mengalami gagal
ginjal akut (Winkelmayer, Waikar, Mogun, and Salomon, 2008).
Pemilihan Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman dalam penelitian ini
dilakuan dengan harapan agar didapatkan data yang dapat memberikan gambaran
penggunaan OAINS serta profil pasien geriatri dengan penurunan LFG. Karena
adanya penggunaan OAINS yang tidak tepat dapat memperparah keadaan dan
meningkatkan risiko kerusakan ginjal.
1. Perumusan masalah
a. Seperti apakah profil pasien geriatri yang mengalami penurunan laju
filtrasi glomerulus (LFG) berdasarkan formula Modification of Diet in
Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode
2009?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
b. Berapa banyak pasien geriatri yang mengalami penurunan laju filtrasi
glomerulus (LFG) berdasarkan formula Modification of Diet in Renal
Disease (MDRD) serta mendapatkan peresepan Obat Antiinflamasi Non
Steroid (OAINS) yang tidak sesuai di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
periode 2009?
c. Seperti apakah penyesuaian dosis OAINS pada pasien geriatri dengan
perhitungan nilai LFG menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman 2009?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang berhubungan dengan analisis Obat
Antiinflamasi Non Steroid terhadap penurunan laju filtrasi glomerulus yang
pernah dilakukan, antara lain:
a. “Renal Function in The Oldest-Old on An Acute Geriatric Ward “
(Van Den Noortgate, 2001).
Metode : review retrospektif pada pasien berusia 80 tahun ke atas,
masuk dalam bangsal geriatri akut dari bulan Agustus 1998 sampai
Agustus 1999. Data yang direkam adalah : usia, jenis kelamin, riwayat
kesehatan sebelumnya, ada diagnosis utama, penggunaan obat, berat
badan, kreatinin serum, BUN, natrium, kalium, kolesterol, urin dan
USG ginjal. Clearance creatinin diperkirakan dengan rumus
Cockcroft-Gault (CG) dan perkiraan LFG oleh persamaan MDRD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
b. “NSAID Use and Progression of Chronic Kidney Disease” (Gooch,
2007).
Metode : dilakukan pada subyek dengan usia ≥ 66 tahun yang
memiliki setidaknya satu pengukuran kreatinin serum dalam dua
waktu periode (Juli – Desember 2001 dan Juli – Desember 2003) yang
dimasukkan. Analisis yang digunakan adalah multiple logistic
regression meliputi kovarian umur, jenis kelamin, perkiraan LFG,
diabetes, dan komorbiditas ini digunakan untuk menggali hubungan
penggunaan NSAID pada penurunan hasil LFG.
c. “NSAIDs: Acute Kidney Injury (Acute Renal Failure) and
Nephrotic” (Rose, 2010).
Metode : dengan melakukan sebuah nested case-control study rawat
inap yang berkolerasi dengan diagnosis gagal ginjal akut dengan
inisiasi penggunaan OAINS pada 121.722 pasien eldery (lanjut usia).
d. “Analisis Pengobatan Antiinflamasi Non Steroid Pada Geriatri
berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Formula
Modification of Diet in Renal Disease di Rumah Sakit se-
Kotamadya Yogyakarta Periode 2009” (Virginia, 2011).
Metode : jenis penelitian observasional dengan rancangan deskriptif
evaluatif yang bersifat retrospektif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit
se- Kotamadya Yogyakarta periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
e. “Analisis Pengobatan Anti Inflamasi Non Steroid pada Geriatri
Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dengan Formula
Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit
Kabupaten Bantul Periode 2009” (Yuliawati, 2011).
Metode : jenis penelitian observasional dengan rancangan deskriptif
evaluatif yang bersifat retrospektif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dari lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit
Kabupaten Bantul periode 2009.
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis, penelitian mengenai
“Analisis Pengobatan Anti Inflamasi Non Steroid pada Geriatri Berdasarkan
Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dengan Formula Modification of Diet in Renal
Disease (MDRD) di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009” belum
pernah dilakukan.
3. Manfaat penelitian
Secara praktis hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi
untuk pengambilan keputusan oleh farmasis dalam mempraktekkan pelayanan
kefarmasian salah satunya dalam mencegah terjadinya peresepan OAINS yang
tidak sesuai terhadap pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum:
Untuk menganalisis peresapan obat Antiinflamasi Non Steroid
(OAINS) pada pasien geriatri berdasarkan laju filtrasi glomerulus (LFG) yang
dihitung dengan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di
Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui profil pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
periode 2009.
b. Mengetahui jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG
berdasarkan formula MDRD serta mendapatkan peresepan OAINS yang
tidak sesuai di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode 2009.
c. Mengetahui penyesuaian dosis OAINS pada pasien geriatri dengan
perhitungan nilai LFG menggunakan formula MDRD di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA
A. Anatomi dan Fisiologi Ginjal Normal
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum
abdomalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebrata lumbalis III, melekat
langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk menyerupai biji kacang,
jumlahnya ada dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan
dan umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dibanding wanita (Syaiffudin, 2006).
Gambar 1. Anatomi dan letak ginjal dalam tubuh (Patel,2009)
Fungsi utama ginjal untuk mengekskresikan senyawa-senyawa sisa hasil
metabolisme yang tidak diperlukan oleh tubuh dan zat yang dapat berbahaya bagi
tubuh, sambil mempertahankan konstituen darah yang masih berguna. Setiap
fungsi ginjal dapat diukur sesuai lokasi anatomisnya :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. fungsi glomerulus yaitu eliminasi toksin/sisa metabolisme dan konservasi
konstituen darah normal (mempertahankan keberadaan protein),
2. lengkung henle yaitu mempertahankan gradien osmosis dari korteks sampai
medula untuk mengkonsentrasikan urin,
3. kontrol elektrolit dan asam basa ginjal yang terjadi di tubulus proksimal dan
distal,
4. fungsi hormonal, berperan dalam produksi renin, eritropoetin, dan 1α-
hidroksilasi vitamin D dari bentuk inaktif menjadi aktif
(Davey, 2005).
Darah yang mengalir ke kedua ginjal normalnya sekitar 22% dari curah
jantung, atau 1100 ml/menit. Arteri renalis memasuki ginjal melalui hilum
kemudian bercabang-cabang secara progresif membentuk arteri interlobaris,
arteri arkuata, arteri interlobularis, dan arteriol aferen yang menuju ke kapiler
glomelurus tempat sejumlah besar cairan dan zat terlarut (kecuali protein plasma)
difiltrasi untuk mulai pembentukan urin (Guyton, 2007).
Satu ginjal mengandung 1 sampai 4 juta nefron yang merupakan unit
pembentuk urin. Setiap nefron memiliki satu komponen vaskular (kapilar) dan
satu komponen tubular (Sloane, 1994). Ginjal tidak dapat membentuk nefron
baru. Oleh karena itu, pada trauma ginjal, penyakit ginjal, atau proses penuaan
yang normal, akan terjadi penurunan jumlah nefron secara bertahap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Gambar 2. Struktur nefron termasuk pembuluh darahnya. Anakpanah menunjukkan arah aliran urin (Slonane, 1994).
Cairan yang difiltrasi dari kapiler glomerulus mengalir ke dalam kapsula
Bowman dan masuk ke tubulus proksimal, yang terletak dalam korteks ginjal.
Cairan tersebut kemudian mengalir ke lengkung Henle, setiap lengkung terdiri
atas cabang desenden dan asenden. Dinding cabang desenden dan ujung cabang
asenden yang paling rendah sangat tipis, oleh karena itu disebut bagian tipis
lengkung Henle. Pada bagian tengah cabang asenden dindingnya menjadi jauh
lebih tebal, oleh karena itu disebut bagian tebal cabang asenden. Setelah itu,
cairan memasuki tubulus distal, kemudian menuju ke tubulus duktus koligentes
kortikal, yang menuju ke duktus koligentes kortikal. Duktus koligentes kortikal
membentuk duktus koligentes tunggal yang lebih besar. Selanjutnya, cairan
mengalir menuju pelvis renal melalui ujung papilla renal (Slonane, 1994).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
B. Perubahan Sistem Ginjal pada Geriatri
Pasien geriatri dua kali lebih rentan terhadap efek samping obat
dibandingkan orang dewasa. Kebanyakan efek samping yang timbul bersifat lebih
berat, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup yang menyebabkan seringnya
pasien geriatri yang berobat ke dokter dan opname. Pada pasien geriatri terjadi
penurunan fungsi ginjal dalam mengekskresikan obat dari dalam tubuh dan
penurunan kemampuan liver dalam metabolisme obat. Oleh karena itu pada
geriatri jumlah obat yang terdapat dalam tubuh lebih tingi dibandingkan yang
lebih muda sehingga efek obat akan lebih panjang dan risiko efek samping lebih
tinggi (Beers dan Fletcher, 2004).
1. Perubahan aliran darah ginjal pada lanjut usia
Massa ginjal berkurang sekitar 25 % hingga 30 % seiring bertambahnya
usia. Terjadi pengurangan dominasi atau keberadaan jaringan korteks renal
(Rosenthal, Williams, dan Naughton, 2006). Perubahan usia dapat menyebabkan
ginjal kehilangan seperempat massa ginjal pada usia 80 tahun. Kehilangan yang
signifikan terjadi pada korteks renal, glomerulus, dan tubulus. Hal ini dapat
menyebabkan penurunan filtrasi glomerulus dan fungsi tubular. Selain itu dapat
juga terjadi perubahan vaskular ginjal (Meldon, Ma, dan Woolard, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 3. Perubahan aliran darah ginjal pada geriatri (Patel, 2009)
2. Perubahan fungsi ginjal pada lanjut usia
Ginjal berfungsi sebagai organ ekskresi dan metabolisasi untuk obat dan
senyawa kimia atau senyawa reaktif memerlukan luas permukaan endothelium
yang relatif besar dan proporsi dengan besarnya ginjal. Namun fungsi renal
menurun seiring berambahnya usia, oleh karena itu variasi komorbiditas pada
pasien geriatri dengan pemberian multiple-drug dapat memperbesar efek
merugikan karena adanya interaksi obat (Oreopoulus dan Dimkovic, 2003).
Beberapa hal yang berkaitan dengan faal ginjal pada lanjut usia antara
lain :
a. Fungsi konsentrasi dan pengenceran urin menurun.
b. Keseimbangan elektrolit dan asam basa lebih mudah terganggu bila
dibandingkan dengan usia muda.
c. Renal Plasma Flow (RPF) dan LFG menurun sejak usia 30 tahun.
3. Perubahan LFG pada geriatri
Pada geriatri terjadi penurunan LFG karena telah terjadi pengurangan
total aliran darah ginjal, ukuran, dan jumlah glomerulus. Laju filtrasi glomerulus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
akan menurun hingga 8-10 ml/menit/1,73 m2/dekade setelah umur 35 tahun.
Transpor maksimal tubulus juga mengalami penurunan progresif seiring dengan
peningkatan usia dan penurunan LFG (Darmojo, 1999).
C. Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Laju filtrasi glomerus (LFG) didefinisikan sebagai volume filtrat yang
masuk ke dalam kapsula Bowman per satuan waktu (Corwin, 2009). Nilai LFG
pada individu dewasa mendekati 120-130 mL/min/1.73 m2 dan akan menurun
seiring dengan meningkatnya usia. Penurunan LFG merupakan tanda awal dari
gagal ginjal, oleh karena itu nilai LFG digunakan untuk mendiagnosa dan
menentukan kriteria dari penyakit ginjal kronis (National Kidney Foundation,
2010).
(NICE Clinical Guideline 73 Chronic Kidney Disease, 2008)
Persamaan Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
( National Kidney Foundation DOQI, 2003).
Penggunaan formula MDRD untuk menghitung nilai LFG pada pasien
CKD direkomendasikan oleh National Kidney Foundation DOQI dan telah
digunakan secara luas di banyak laboratorium (Schrier, 2007). Beberapa studi
menunjukkan perhitungan nilai LFG dengan formula MDRD pada geriatri.
Formula MDRD yang biasa digunakan oleh geriatri adalah formula dengan empat
variabel. Hal ini memberikan keuntungan lebih bagi geriatri karena dalam
perhitungan hanya diperlukan serum kreatinin, umur, jenis kelamin, dan ras
(Levey, 2007).
D. Geriatri
Geriatri dari bahasa Yunani (geras = tua dan iatro = perawatan medis)
atau ilmu kesehatan lanjut usia adalah bagian ilmu penyakit dalam yang
mempelajari aspek-aspek pencegahan, peningkatan, pengobatan, pemulihan, serta
aspek psikologis dan sosial dari penyakit pada usia lanjut (Wold, 2004). Geriatri
merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubangan dengan masalah umur tua
dan penuaan serta penyakit pada orang tua (Dorland,1998).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pasien geriatri merupakan pasien yang berusia 60 tahun ke atas, dimana
pasien geriatri memiliki karakteristik khusus antara lain menderita beberapa
penyakit akibat gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan sering disertai masalah
psikososial. Semuanya itu dapat menyebabkan kemunduran, keterbatasan, dan
ketergantungan serta pemberian obat-obatan seringkali berakibat merugikan
pasien (Siti, 2008).
Pembagian terhadap populasi berdasarkan usia meliputi tiga tingkatan
(menurut WHO), yaitu :
a) Lansia (elderly) dengan kisaran umur 60-75 tahun,
b) Tua (old) dengan kisaran umur 75-90 tahun,
c) Sangat tua (very old) dengan kisaran umur > dari 90 tahun
(Walker and Edward, 2003)
Menurut Cardario dan McKinnon (1991), pada lansia terjadi penurunan
konsentrasi albumin , fungsi hati, dan fungsi ginjal dikarenakan pertambahan usia
menyebabkan penurunan fungsi fisiologis tubuh. Hal ini menyebabkan
meningkatnya risiko hipoalbumineria, disfungsi hati, dan penurunan fungsi ginjal
pada lansia yang memiliki potensi peningkatan toksisitas oleh obat-obatan yang
terakumulasi dalam tubuh dan risiko toksisitas tinggi.
E. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS)
Obat–obat antiinflamasi non steroid merupakan obat yang dapt
menghambat sintesa prostaglandin. Selain menghambat sintesis prostaglandin,
OAINS juga memiliki efek analgesik dan antipiretik yang berbeda-beda tetapi
penggunaan utamanya yaitu sebagai antiinflamasi dan nyeri. Obat AINS tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dianjurkan pemakaiannya untuk meringankan sakit kepala yang ringan dan
demam. Pemilihan obat untuk sakit kepala dan demam adalah aspirin dan
asetaminofen. Obat AINS lebih tepat digunakan untuk mengurangi
pembengkakan, nyeri dan kekakuan sendi-sendi (Kee dan Hayes, 1996).
Gambar 4. Obat Antiinflamasi Non Steroid (OAINS) (Lüllmann, 2000)Obat AINS menghambat dua enzim siklo-oksigenase (COX-1 dan COX-
2) yang diperlukan untuk sintesis prostaglandin (yang meningkatkan inflamasi
dan menyebabkan nyeri), terutama bekerja di perifer. Obat AINS dapat
diklasifikasikan berdasarkan kekuatannya. Paracetamol adalah contoh OAINS
lemah, ibuprofen adalah OAINS sedang, dan asam salisilat (aspirin) adalah
OAINS kuat. Obat ini juga diklasifikasikan berdasarkan struktur kimiawinya,
misalkan salisilat, oksikam, dll (Brooker, 2005).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Sebagian besar OAINS merupakan asam lemah dengan pKa 3-5, dengan
penyerapan baik pada lambung dan usus halus. Obat AINS termetabolisme di hati
melalui proses oksidasi dan konjugasi sehingga menjadi zat metabolit yang tidak
aktif, dan dikeluarkan melalui urin atau cairan empedu (Rossi, 2006).
F. Efek Obat Antiinflamasi Non Steroid terhadap Penurunan Fungsi Ginjal
Berat ginjal sekitar 0,4% dari berat badan dan menerima dan menerima
sekitar ± 25 % darah dari jantung untuk dilakukan penyaringan. Hal ini
mempertinggi paparan ginjal terhadap sirkulasi obat dalam tubuh yang dapat
menyebabkan penurunan fungsi dan struktur ginjal akibat efek samping obat
tersebut (Dipiro et al, 2007). Bentuk efek samping yang timbul dari penggunaan
OAINS terhadap penurunan fungsi ginjal antara lain : gangguan hemodinamika
ginjal, hiperkalemia, edema, dan nephritis interstitial (Cardario and McKinnon,
1991).
Prostaglandin disintesis di korteks ginjal oleh endothelial vaskular dan
sel mesangial glomerulus. Efeknya bersifat lokal dan menghasilkan vasodilatasi di
ginjal. Aktivitas PG terbatas ketika aliran darah normal, namun meningkat ketika
aliran darah menurun. Prostaglandin disintesis untuk menjaga aliran darah dalam
ginjal (Dipiro et al, 2007). Beberapa pasien yang memiliki aliran darah rendah
akan menghasilkan katekolamin dan mengaktivasi sitem renin-angiotensin yang
menyebabkan vasokontriksi ginjal. Untuk menjaga aliran darah yang masuk ke
ginjal dilakukan sintesis PG sebagai vasodilator ginjal. Pemakaian OAINS pada
pasien ini dapat menghentikan sintesis PG yang mengakibatkan penurunan aliran
darah di ginjal, yang menurunkan laju filtrasi glomerulus (Aiken and Vane, 1973).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Mekanisme terjadinya hiperkalemia dimediasi oleh PG, ketika PG
dihambat oleh OAINS terjadi peningkatan serum potasium. Pada suatu studi
ditemukan terjadi peningkatan serum poatasium terjadi lebih dari 26% pasien
yang menggunakan indomethacin (Brater, 1988). Efek PG di ginjal selain
vasodilatasi juga dapat meningkatkan aliran darah di ginjal, meningkatkan
reabsoprsi natrium di tubulus proksimal, menurunkan efek efek hormon anti-
diuretik. Penggunaan OAINS dapat menghambat proses reabsorpsi natrium dan
meningkatkan efek hormon anti-diuretik yang menyebabkan terjadinya retensi air
dan natrium di ginjal. Retensi air dan natrium dapat menimbulkan edema di ginjal,
efek ini ditemukan pada 10 % pasien yang menggunakan ibuprofen (Cardario and
McKinnon, 1991).
Nefritis interstitial akut merupakan penyakit yang terjadi di
tubulointerstitial, bersifat akut, reversibel, menyebabkan inflamasi, dan biasanya
ditandai dengan keberadaan mononuklear selular tidak terfiltrasi yang menyusup
dalam interstitial ginjal. Mekanisme patogenesis nefritis interstitial akut
diperkirakan sebagai reaksi hipersensitivitas yang dipicu oleh antigen yang
bertindak sebagai hapten. Antigen bisa berasal dari dalam maupun luar ginjal.
Mekanisme potensial termasuk pengikatan antigen dengan membran ginjal
ataupun dengan pembentukan kompleks imun yang mengendap di ginjal. Ketika
OAINS dianggap sebagai antigen di ginjal, prekusor limfosit T akan mengaktivasi
sistem imun membentuk limfosit T yang matur. Limfosit T akan berikatan dengan
antigen membentuk ikatan kompleks imun dan mengendap di ginjal (Fervenza,
Pattison, Goldsmith, Hartley, and Grande, 2004).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Obat AINS yang dapat memicu terjadinya nefritis interstitial alergi akut
antara lain : aspirin, COX-2 inhibitors, diklofenak, diflunisal, ibuprofen,
indomethacin, ketoprofen, napoxen, fenilbutazon, piroxicam, dan zomepirac
(Dipiro et. al, 2008). Fenoprofen merupakan salah satu OAINS yang sering
memicu terjadinya nefritis interstitial alergi akut dikarenakan 50% dari total kasus
diderita oleh pasien yang menggunakan fenoprofen (Rossert, 2001).
Gambar 5. Efek samping yang merugikan dari Obat Antiinflamasi NonSteroid (OAINS) (Lüllmann, 2000)
Obat AINS bertindak sebagai COX inhibitor dimana enzim COX ikut
terlibat dalam pembentukan prostaglandin (PG) (Lee, 2006). Prostaglandin
berfungsi dalam proteksi dinding lambung, selain itu juga berfungsi untuk
mempertahankan aliran darah renal dan filtrasi glomerulus. Ketika efek-efek
tersebut dihambat oleh OAINS dapat mengakibatkan radang lambung dan
terjadinya penurunan fungsi renal (Hernández-Díaz dan Rodríguez, 2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
G. Keterangan Empiris
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran evaluasi
peresepan OAINS pada pasien geriatri yang telah mengalami penurunan nilai
LFG saat dihitung dengan formula MDRD untuk meningkatkan pelayanan
kefarmasian di Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian mengenai “Analisis Pengobatan Anti Inflamasi Non Steroid
pada Geriatri berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Formula Modification
of Diet in Renal Disease di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman merupakan jenis
penelitian observasional dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat
retrospektif.
Penelitian observasional merupakan penelitian dengan menggunakan
teknik atau pendekatan guna mendapatkan data primer dengan cara langsung
mengamati objek datanya. Penelitian observasional dapat dikelompokkan menjadi
observasi perilaku dan observasi non perilaku. Penelitian ini menggunakan jenis
penelitian observasional non perilaku berupa observasi analisis catatan
(Jogiyanto, 2008).
Rancangan penelitian deskriptif karena tujuan dari penelitian yaitu
membuat gambaran atau mendeskripsikan mengenai suatu keadaan secara objektif
(Notoatmodjo, 2005). Metode penelitian ini merupakan deskriptif evaluatif karena
gambaran data yang diperoleh dari lembar rekam medis akan dievaluasi
berdasarkan standar baku yang berlaku, dan dideskripsikan dengan memaparkan
fenomena yang telah terjadi, kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan
diagram.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Penelitian ini bersifat retrospektif karena data yang digunakan dalam
penelitian ini diambil dengan melakukan penelusuran dokumen terdahulu, yaitu
pada lembar rekam medis pasien di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode
2009.
B. Variabel dan Definisi Operasional
1. Variabel utama
a. Variabel bebas : nilai perhitungan LFG yang diperoleh dengan
menggunakan formula MDRD.
b. Variabel tergantung : penyesuaian dosis OAINS sebagai akibat dari
penurunan nilai perhitungan LFG.
2. Variabel terkendali
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Suku bangsa
3. Variabel tak terkendali
a. Penyakit penyerta
b. Berat badan pasien
4. Pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG adalah pasien yang
berusia 60 tahun keatas dimana pada rekam medis tercantum data
laboratorium serum kreatinin < 5 mg/dL yang bila dihitung dengan MDRD
memiliki nilai LFG < 60 mL/min/1.73 m2 serta telah menerima terapi OAINS.
5. Karakteristik pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG adalah pasien
yang belum terdiagnosis telah mengalami penurunan LFG dan belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mencapai tahap gagal ginjal pada saat pasien dirawat di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman periode 2009.
6. Penurunan LFG dihitung dengan formula MDRD. Formula MDRD
membutuhkan beberapa data pasien meliputi serum kreatinin, umur, suku
bangsa, dan jenis kelamin, dan formula MDRD dalam menghitung LFG
adalah sebagai berikut:
LFG (mL/min/1.73 m2) = 186 x (Scr/88.4)-1.154 x (Age)-0.203 x (0.742 jika
wanita) x (1.212 bila African-American) (SI units)
7. Rumah sakit yang akan diambil sebagai sampel adalah RSUD Morangan,
RSUP dr. Sardjito, Rumah Sakit Panti Rini, Rumah Sakit Panti Nugroho.
Alasan pemilihan tersebut karena keempat rumah sakit tersebut dirasa mampu
mewakili (representatif) seluruh rumah sakit se-Kabupaten Sleman.
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua pasien geriatri yang telah
mengalami pemeriksaan laboratorium mengenai nilai serum kreatinin di Rumah
Sakit se-Kabupaten Sleman periode 2009. Kriteria inklusi yaitu pasien dengan
usia 60 tahun keatas yang telah menerima terapi OAINS, dan dengan kriteria
eksklusi berupa pasien gagal ginjal.
D. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
rekam medis pasien geriatri yang telah mengalami penurunan nilai LFG kurang
dari 60 ml/menit/1.73m2 menurut formula MDRD di Rumah Sakit se-Kabupaten
Sleman selama tahun 2009.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
E. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini merupakan sub dari proyek penelitian besar dengan judul
“Analisis Pengobatan pada Geriatri Berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG)
Menurut Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kajian Obat Hipertensi, Obat
Antibiotika, dan Obat Antiinflamasi Non Steroid (Kota Yogyakarta, Kabupaten
Bantul, Kabupaten Sleman)”. Adapun tata cara penelitiannya adalah sebagai
berikut :
1. Analisis situasi
Analisis situasi dengan melihat data laboratorium mengenai serum
kreatinin, penggunaan satu atau lebih OAINS sebagai terapi, umur, ras, jenis
kelamin pasien geriatri yang dirawat di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
periode 2009 yang diperoleh dari instalasi catatan medis rumah sakit pada
bulan Januari 2009 hingga Desember 2009.
2. Pengambilan data
Pasien yang diperoleh dari rekam medis dipilih sesuai dengan kriteria
inklusi yang telah ditetapkan oleh penulis. Tahap pengambilan data dilakukan
melalui beberapa proses:
a. Penelusuran data, dilakukan dengan melihat data dokumentasi berupa
buku hasil pemeriksaan laboratorium pasien di instalasi laboratorium yang
memuat laporan data laboratorium pasien geriatri yang pernah memeriksa
serum kreatinin dan pernah dirawat di rumah sakit bersangkutan. Pada saat
penelusuran data, dilakukan penyeleksian data hingga mendapatkan nomor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
rekam medis pasien geriatri yang sesuai dengan definisi operasional di
atas, antara lain:
- pencarian data pasien yang pernah mengalami pemeriksaan serum
kreatinin,
- penyeleksian data berdasarkan umur geriatri, yaitu ≥ 60 tahun,
- pencatatan nomor rekam medis pasien geriatri sesuai dengan kriteria
umur geriatri, mempunyai data serum kreatinin, dan pernah di rawat di
rumah sakit bersangkutan,
- setelah diketahui jumlah populasi pada tiap Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman kemudian dilakukan perhitungan sampel minimum
menggunakan Rumus Slovin, yaitu :
Dimana : n = ukuran sampel
N= ukuran populasi
d = galat pendugaan (0,05) (Setiawan, 2007).
Jumlah ukuran sampel di RSUD Morangan = = 275 subyek
Jumlah ukuran sampel di RSUP dr. Sardjito = = 367 subyek
Jumlah ukuran sampel di RS Panti Rini = = 218 subyek
Jumlah ukuran sampel di RS Panti Nugroho= = 246 subyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
- dilakukan randomisasi sampel menggunakan tabel random
berdasarkan nomor rekam medis sejumlah ukuran sampel minimum
yang didapat
- dari ukuran sampel minimum, dilakukan pengambilan sampel untuk
kajian OAINS.
b. Pengumpulan data, pada tahap ini dilakukan pencarian pasien geriatri yang
sesuai dengan definisi operasional di atas berdasarkan nomor rekam medis
yang didapat.
c. Pencatatan data :
- dilakukan dengan mencatat data pasien geriatri sebagai sampel sesuai
dengan nomor rekam medis yang telah diacak dan sesuai dengan
ukuran sampel minimum. Data yang dicatat meliputi data serum
kreatinin sesuai dengan tanggal pemeriksaan yang tercatat di instalasi
laboratorium, umur, jenis kelamin, dan terapi yang diberikan terkait
penggunaan OAINS ketika di rawat di rumah sakit bersangkutan.
Apabila terdapat data yang kurang jelas dan kurang lengkap terkait
dengan peresepan OAINS, dilakukan tanya jawab dengan Apoteker
yang berada di rumah sakit bersangkutan
- dari data sampel minimum yang sudah diambil, peneliti mengambil
sampel kajian OAINS dari sampel minimum per Rumah Sakit
sebanyak 133 sampel dari RS Morangan, 144 sampel dari RSUP dr.
Sardito, 111 sampel dari RS Panti Rini, dan 98 sampel dari RS Panti
Nugroho.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Data yang dikumpulkan meliputi nomor rekam medis, umur, jenis
kelamin, suku bangsa, nilai serum kreatinin, serta dosis dan frekuensi penggunaan
terapi OAINS yang diberikan.
3. Pengolahan data
Data yang diperoleh berupa penyajian dalam bentuk tabel dan diagram
yang meliputi data tentang pasien geriatri yang telah mengalami penurunan LFG
serta pengobatan OAINS yang tidak sesuai pada pasien geriatri yang mengalami
penurunan LFG menurut formula MDRD.
F. Tata Cara Analisis Hasil
Data kualitatif yang diperoleh dibahas dalam bentuk uraian dan data
dibahas secara deskriptif dalam bentuk tabel dan atau gambar diagram. Adapun
data pasien akan dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut ini:
1. Persentase kasus geriatri dengan penurunan nilai LFG berdasarkan tingkatan
umur dan jenis kelamin dengan menghitung jumlah sampel dengan penurunan
LFG pada masing – masing tingkatan umur dan jenis kelamin dibagi dengan
jumlah total sampel kasus geriatri dengan penurunan LFG yang terdeteksi
MDRD pada masing – masing tingkatan umur dan jenis kelamin dikali 100%.
2. Persentase LFG berdasarkan klasifikasi CKD dengan menghitung jumlah
sampel pada masing – masing stage CKD dibagi dengan jumlah total kasus
geriatri terdeteksi MDRD dikali 100%.
3. Persentase LFG berdasarkan klasifikasi CKD pada masing – masing jenis
kelamin dengan menghitung masing – masing stage CKD pada tiap jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
kelamin dibagi dengan jumlah total kasus di tiap jenis kelamin yang terdeteksi
MDRD dikali 100%.
4. Persentase per item OAINS berdasarkan nilai LFG sampel dengan
menghitung jumlah per item OAINS dibagi dengan jumlah total kasus geriatri
yang terdeteksi MDRD dikali 100%.
5. Persentase kasus geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula MDRD serta telah menerima terapi OAINS dengan dosis tepat
dengan menghitung jumlah kasus geriatri dengan penurunan LFG yang
memperoleh dosis tepat dibagi total kasus geriatri dengan penurunan LFG
menurut formula MDRD dikali 100%.
6. Persentase kasus geriatri yang telah mengalami penurunan LFG berdasarkan
formula MDRD serta telah menerima terapi OAINS dengan dosis tidak sesuai
dengan menghitung jumlah kasus geriatri dengan penurunan LFG yang
memperoleh dosis tidak sesuai atau tidak tepat dibagi total kasus geriatri
dengan penurunan nilai LFG menurut formula MDRD dikali 100%.
7. Persentase item OAINS tepat dosis dengan penurunan LFG dengan
menghitung jumlah per item OAINS tepat dosis dibagi dengan jumlah total
kasus geriatri dengan penurunan LFG yang terdeteksi MDRD dikali 100%.
8. Persentase item OAINS tidak tepat dosis dengan penurunan LFG dengan
menghitung jumlah per item OAINS tidak tepat dosis dibagi dengan jumlah
total kasus geriatri dengan penurunan LFG yang terdeteksi MDRD dikali
100%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data pada penelitian diperoleh dengan melihat kartu rekam medis pasien
rawat inap ≥ 60 tahun yang dirawat di empat Rumah Sakit yang berada pada
kawasan Kabupaten Sleman periode 2009. Data berupa rekam medis diperoleh
dari RSUD Morangan, RSUP dr. Sardjito, RS Panti Rini, dan RS Panti Nugroho.
Dalam rekam medis terdapat data pasien antara lain : nama pasien, jenis kelamin,
usia, diagnosa penyakit, lama perawatan, terapi yang diberikan, dan data
laboratorium. Kelengkapan data tersebut digunakan dalam analisis pengobatan
pada geriatri yang mendapatkan peresepan Obat Anti Inflamasi Non Steroid
(OAINS) berdasarkan Laju filtrasi Glomerulus (LFG) yang dihitung
menggunakan formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD).
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan diperoleh 486 kasus dengan rincian
sebagai berikut : RSUD Morangan sebanyak 133 kasus, RSUP dr. Sardjito
sebanyak 144 kasus, RS Panti Rini 111 kasus, dan RS Panti Nugroho sebanyak 98
kasus.
A. Profil Pasien Geriatri dengan Peresepan OAINS berdasarkan LFGRumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
Subjek penelitian ini adalah semua pasien geriatri yang telah mengalami
pemeriksaan laboratorium nilai serum kreatinin di Rumah Sakit se-Kabupaten
Sleman periode 2009. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah pasien geriatri
yang berusia ≥ 60 tahun, dan memperoleh peresepan OAINS, sedangkan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
eksklusinya adalah pasien yang mengalami gagal ginjal. Berdasarkan kriteria
tersebut dilakukan seleksi data rekam medis yang diperoleh dari beberapa Rumah
Sakit yang berada di Kabupaten Sleman. Nilai serum kreatinin yang diperoleh
kemudian digunakan untuk menghitung nilai LFG menggunakan formula MDRD.
Jumlah sampel yang diperoleh dalam penelitian yang termasuk dalam
kriteria inklusi sebanyak 486 kasus dengan rentang usia subyek uji ≥ 60 tahun.
Untuk mendapatkan profil pasien geriatri di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
periode 2009 dilakukan klasifikasi sampel berdasarkan tingkatan usia dan jenis
kelamin.
Gambar 6. Persentase Sampel Berdasarkan Tingkatan Usia Geriatridi Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
Faktor usia merupakan salah satu faktor koreksi yang digunakan dalam
formula MDRD untuk menghitung nilai LFG. Secara normal seiring
bertambahnya usia seseorang normalnya akan mengalami penurunan fungsi
fisiologis tubuh. Salah satu organ yang mengalami penurunan adalah ginjal.
Penurunan fungsi ginjal akan berpengaruh pada kerja ginjal, oleh karena itu pada
umumnya pasien geriatri akan mengalami penurunan nilai LFG secara bertahap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 6 menunjukkan persentase tingkatan usia pasien geriatri secara
keseluruhan dengan total 486 kasus, dari gambar tersebut dapat diketahui
tingkatan usia sampel paling banyak berada pada tingkatan old sebanyak 246
kasus atau 50,62 % dari total kasus keseluruhan. Tingkatan terbanyak kedua
adalah tingkatan elderly sebanyak 237 kasus atau 48,77 % dari total kasus
keseluruhan, sedangkan peringkat ketiga adalah tingkatan very old sebanyak 3
kasus atau 0,62 % dari total kasus keseluruhan. Tingkatan usia paling banyak
dalam penelitian ini adalah tingkatan usia old dari keseluruhan total jumlah kasus
geriatri yang memperoleh peresepan OAINS dan memiliki nilai serum kreatinin
sehingga dapat diketahui nilai LFG dengan formula MDRD di Rumah Sakit
Kabupaten Sleman periode 2009.
Tabel I. Klasifikasi Berdasarkan Tingkatan Usia di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
RSUDMorangan
RSUP dr.Sardjito
RS Panti Rini RS PantiNugroho
n = 133(Persentase)
n = 144(Persentase)
n = 111(Persentase)
n = 98(Persentase)
Elderly (60-74tahun)
89 (66,92%) 6 (4,17%) 78 (70,27%) 64 (65,31%)
Old (75-90tahun)
44 (33,08%) 138 (95,83%) 30 (26,03%) 34 (34,69%)
Very Old (>90tahun)
0 (0,00%) 0 (0,00%) 3 (2,70%) 0 (0,00%)
Secara keseluruhan jumlah kasus yang diperoleh tingkatan usia yang
paling banyak adalah tingkatan old namun jika ditinjau dari masing-masing
rumah sakit, hanya RSUP dr.Sardjito yang persentase tingkatan usia old yang
paling banyak sedangkan RSUD Morangan, RS Panti Rini, dan RS Panti Nugroho
justru menunjukkan persentase tingkatan usia elderly yang paling banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Banyaknya jumlah kasus yang terdapat pada RSUP dr.Sardjito yaitu 138 kasus
cukup membuat hasil dominasi tingkatan usia yang cukup signifikan untuk total
kasus keseluruhan yang terdapat di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode
2009.
Gambar 7. Persentase Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin di RumahSakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase jenis kelamin laki-laki
lebih banyak dibandingkan perempuan. Kasus yang ditemukan pada laki-laki
adalah sebanyak 290 kasus atau 59,67% sedangkan perempuan sebanyak 196
kasus atau 40,33 % dari total kasus keseluruhan. Berdasarkan data diatas diketahui
bahwa pasien geriatri laki-laki lebih banyak dibandingkan pasien geriatri
perempuan di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman. Hal ini dapat disebabkan
karena selama tahun 2009 pasien laki-laki di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
lebih banyak yang dirawat inap dan mendapatkan pengobatan OAINS.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel II. LFG Pasien Geriatri dengan Peresepan OAINS BerdasarkanKlasifikasi CKD di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
LFG (mL/min/1,732) Totaln = 486
(persentase)
Laki-lakin = 290
(persentase)
Perempuann = 196
(persentase)
Tingkat 1 (≥ 90) 129 (26,54 %) 85 (65,89 %) 44 (34,11 %)
Tingkat 2 (60-89) 206 (42,39 %) 110 (53,40 %) 96 (46,60 %)
Tingkat 3A (45-59) 85 (17,49 %) 49 (57,65 %) 36 (42,35 %)
Tingkat 3B (30-44) 47 (9,67 %) 34 (72,34 %) 13 (27,66 %)
Tingkat 4A (15-29) 15 (3,09 %) 9 (60,00 %) 6 (40,00 %)
Tingkat 5 (≤ 15) 4 (0,82 %) 3 (75,00 %) 1 (25,00 %)
Tingkatan nilai LFG yang dipaparkan pada tabel II berdasar pada
klasifikasi National Institute for Health and Clinical Excellence (NICE) Clinical
Guideline 2008. Tabel II menunjukkan pasien geriatri baik laki-laki maupun
perempuan terdapat banyak pada tingkat 2, dengan total pasien 206 pasien
(42,39%). National Institute for Health and Clinical Excellence Clinical
Guideline 2008 menyatakan bahwa Chronic Kidney Disease (CKD) pada
umumnya berada pada tingkat 3A dan 3B, namun pasien pada tingkat 2 juga
memerlukan perhatian untuk kemungkinan adanya indikasi penyakit ginjal yang
dapat mengarah pada CKD. Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan
MacGregor, Boag, dan Innes (2006) bahwa pada dasarnya tingkat 1 nilai LFG
pasien masih normal, lalu pada tingkat ke-2 pasien mulai mengalami penurunan
nilai LFG tetapi masih ringan.
Coresh, Astor, Greene, Eknoyan,dan Levey (2003) mengemukakan
bahwa pasien tingkat 3 mulai mengalami kerusakan ginjal secara signifikan
sehingga pada tahap ini sudah diperlukan manajemen pengobatan. Untuk tingkat 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dan 5 pasien mulai mengalami gangguan fisiologis tubuh yang berdampak pada
terjadinya komplikasi misalnya renal anemia dan renal osteodystrophy.
Gambar 8. Persentase LFG Berdasarkan Ada dan TidaknyaPenurunan nilai LFG se-Rumah Sakit Kabupaten Sleman Periode
2009Sebanyak 486 kasus yang didapatkan dalam penelitian didapatkan jumlah
pasien yang mengalami penurunan nilai LFG adalah sebesar 32,30 % atau
terdapat 151 kasus sedangkan pasien yang memiliki nilai LFG normal sebesar
67,70 % atau terdapat 335 kasus. Dengan mengetahui persentase dan jumlah
pasien geriatri yang mengalami penurunan nilai LFG dapat dilakukan tindakan
pencegahan untuk mengurangi risiko bertambah parahnya kerusakan fungsi ginjal
pada pasien.
Dosis tiap individu yang mengalami kerusakan fungsi ginjal berbeda-
beda tergantung seberapa besar kemampuan fungsi ginjal. Kemampuan tersebut
digambarkan dengan nilai LFG yang diperoleh. Nilai serum kreatinin pasien yang
dapat diketahui dari hasil laboratorium tidak dapat menggambarkan nilai LFG
pasien karena nilai LFG juga dipengaruhi oleh jenis kelamin usia dan suku
bangsa. sehingga walaupun nilai serum kreatinin diantara pasien ada yang sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
belum tentu nilai LFG yang diperoleh juga sama. berdasarkan nilai LFG pasien
kemudian dilakukan analisis dosis OAINS yang diberikan pada pasien.
Menurut Bischoff (cit., Noorgate, Janssens, Afschrift, dan Lameire,
2002) ginjal memegang peranan penting dalam proses eliminasi dalam tubuh
khususnya dalam hal ini obat. Hubungan antara fungsi ginjal dengan usia, yaitu
semakin bertambahnya usia kemampuan ginjal akan mengalami penurunan.
Akibat penurunan fungsi fisiologis tubuh maka akan ada peningkatan risiko
munculnya efek samping yang merugikan dari obat pada pasien geriatri. Dengan
demikian penting untuk mengetahui nilai LFG yang menunjukkan kemampuan
fungsi ginjal agar dapat ditentukan terapi OAINS yang sesuai dan untuk
mengurangi bertambah parahnya fungsi ginjal.
B. Jumlah Geriatri dengan Penurunan LFG Berdasarkan FormulaMDRD serta mendapatkan Peresepan OAINS se-Rumah Sakit
Kabupaten Sleman Periode 2009
Data pasien geriatri yang telah diperoleh berdasarkan kriteri inklusi
kemudian diklasifikasikan sehingga akan diketahui profil geriatri yang terdapat di
Rumah Sakit Kabupaten Sleman periode 2009. Berdasarkan profil geriatri diatas
akan diketahui berapa banyak pasien yang mengalami penurunan LFG dengan
cara menganalisis nilai LFG menggunakan formula MDRD. Setelah diketahui
nilai LFG kemudian dilakukan analisis peresepan OAINS yang diterima pasien.
Jumlah kasus yang dianalisis dalam penelitian ini adalah sebanyak 486
kasus pasien geriatri, analisis LFG menggunakan formula MDRD menunjukkan
bahwa sebanyak 151 kasus mengalami penurunan nilai LFG atau persentasenya
sebesar 32,30 % dan terdapat pasien yang memiliki nilai LFG normal sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
67,70 % atau terdapat 335 kasus. Menurut National Kidney Disease Education
Programme atau NKDEP jika diketahui nilai LFG > 60 ml/menit/1,73 m2 maka
fungsi ginjal masih dikatakan dalam range normal, untuk nilai LFG ≤ 60
ml/menit/1,73 m2 atau berada pada rentang tingkat 3A hingga tingkat 4 maka
fungsi ginjal dapat diindikasikan mengalami gangguan, sedangkan jika nilai LFG
≤ 15 ml/menit/1,73 m2 atau berada pada tingkat 5 maka ada gagal ginjal.
Tabel III. Klasifikasi Usia Pasien Berdasarkan Penurunan Nilai LFG diRumah Sakit se-Kabupaten Sleman Periode 2009
Usia (tahun)Total
n = 151(Persentase)
Laki-lakin =95
(Persentase)
Perempuann = 56
(Persentase)
Elderly (60-74tahun)
57(40,13 %) 35 (61,90 %) 22 (38,10 %)
Old (75-90 tahun) 94 (59,87 %) 60 (64,89 %) 34 (35,11%)
Very Old (>90tahun)
0 (0,00 %) 0 (0,00 %) 0 (0,00 %)
Tabel III diatas menggambarkan tingkatan usia pasien geriatri yang
terdapat di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode 2009 yang telah
mengalami penurunan LFG. Total pasien geriatri yang mengalami penurunan nilai
LFG sebanyak 151 kasus dari total 486 kasus keseluruhan. Data tersebut
kemudian diklasifikasikan berdasarkan perbedaan tingkatan usia.
Berdasarkan perbedaan tingkatan usia diketahui bahwa pasien geriatri
yang berada pada tingkatan usia elderly sebanyak 57 kasus atau 40,13 % dari 151
kasus. Dari 57 kasus tersebut terdapat jumlah pasien geriatri laki-laki sebanyak 35
kasus atau 61,90 % dan pasien geriatri perempuan sebanyak 22 kasus atau sebesar
38,10 %. Untuk tingkatan usia old didapatkan data sebanyak 94 kasus atau sebesar
59,87 % dari 151 kasus pasien yang mengalami penurunan LFG. Jumlah kasus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pasien geriatri dalam tingkatan usia old adalah sebanyak 60 kasus atau 64,89 %
untuk pasien laki-laki dan kasus pada pasien geriatri perempuan sebanyak 34
kasus atau 35,11 % . Sedangkan untuk klasifikasi perbedaan tingkatan usia untuk
very old tidak ditemukan pasien geriatri usia > 90 tahun, dikarenakan pasien
mendapatkan persepan OAINS yang tidak dapat dianalisis.
Hasil penelitian menunjukkan tingkatan usia old lebih banyak yang
mengalami penurunan LFG dibandingkan elderly. Hal ini sesuai dengan penelitian
Duru, Vargas, Kermah, Nissenson, dan Norris (2008) yang menunjukkan semakin
bertambah usia semakin banyak jumlah pasien yang mengalami penurunan nilai
LFG.
Setelah diketahui persentase pasien geriatri yang mengalami penurunan
nilai LFG dan diklasifikasikan berdasarkan perbedaan jenis kelamin, kemudian
dilakukan analisis peresepan OAINS yang diterima oleh pasien geriatri sehingga
diperoleh diagram sebagai berikut.
Gambar 9. Persentase Penyesuaian Dosis Pasien dengan Penurunan NilaiLFG se-Rumah Sakit Kabupaten Sleman Periode 2009
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Gambar 9 merupakan persentase kasus geriatri yang telah mengalami
penurunan LFG berdasarkan formula MDRD serta telah menerima terapi OAINS.
Pasien geriatri yang mengalami penurunan nilai LFG berisiko tinggi mengalami
efek samping merugikan dari OAINS. Obat AINS dapat secara signifikan
menurunkan laju aliran darah ginjal sehingga dapat memicu gagal ginjal akut
(Weir, 2008). Oleh karena itu diperlukan analisis peresepan OAINS pada pasien
geriatri untuk menggurangi kerusakan ginjal yang bertambah parah.
Persentase dosis OAINS yang sesuai sebanyak 59, 60%; jika
dibandingkan dengan peresepan OAINS yang tidak sesuai sebesar 23,18% jumlah
peresepan OAINS yang sesuai lebih besar. Sedangkan untuk pengobatan seperti
Tinoridin HCl dan Metampiron, yang memiliki persentase sebanyak 17,22 %
tidak dapat dianalisis, hal ini dikarenakan tidak terdapatnya pustaka yang dapat
diacu sebagai pedoman bagi pasien yang mengalami penurunan nilai LFG.
Gambar 10. Persentase Penyesuaian Dosis dengan Penurunan Nilai LFG diRSUD Morangan, RSUP dr. Sardjito, RS Panti Rini, RS Panti Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 10 menjabarkan persentase yang terdapat di masing-masing
Rumah Sakit yang terdapat di Kabupaten Sleman periode 2009. Jumlah item obat
yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 151 item. Dari 151 item obat yang
diperoleh dari data pasien yang mendapatkan terapi OAINS 90 item yang sesuai,
36 yang tidak sesuai, dan 25 item obat yang tidak dapat dianalisis. Untuk RSUD
Morangan, RS Panti Rini, dan RS Panti Nugroho persentase dan perbandingan
antara peresepan OAINS yang sesuai dengan yang tidak sesuai memiliki selisih
persentase yang cukup besar. Sedangkan untuk RSUP dr. Sardjito persentase
peresepan OAINS dengan dosis yang sesuai jumlahnya lebih besar dibanding
dengan peresepan OAINS yang tidak sesuai yang diberikan namun selisih
persentasenya cukup kecil. Persentase peresepan OAINS yang sesuai sebesar 59
% dan untuk yang tidak sesuai sebesar 41 %, selisih keduanya 18 %.
C. Penyesuaian Dosis OAINS dengan Hasil Perhitungan Nilai LFGMenggunakan Formula MDRD di Rumah Sakit Kabupaten Sleman
Periode 2009
Perubahan fungsi fisiologis seperti penurunan aliran darah ginjal, ukuran
organ, filtrasi glomerulus, dan fungsi tubuler pada pasien geriatri menyebabkan
beberapa obat akan dieliminasi lebih lambat. Oleh karena itu dosis obat yang
diberikan pada pasien geriatri memerlukan penyesuaian, dalam hal ini adalah
dosis OAINS yang diberikan. Berkurangnya fungsi ginjal dan menurunnya nilai
klirens kreatinin merupakan perubahan paling berarti dalam usia lanjut, hal ini
menyebabkan ekskresi obat sering berkurang. Oleh karena itu, penyesuaian dosis
obat yang diberikan dapat ditinjau dari nilai LFG yang dimiliki pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dari data yang diperoleh jika nilai LFG ≥ 60 ml/menit/1,73 m2 maka
tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis. Tetapi jika nilai LFG < 60 ml/menit/1,73
m2 maka perlu dilakukan penyesuaian dosis. Penyesuaian dilakukan dengan
melihat nilai LFG yang diperoleh lalu ditinjau kepada jenis obat yang digunakan
untuk menentukan bentuk penyesuaian dosis yang harus dilakukan (penurunan
dosis atau tidak direkomedasikan).
Gambar 11. Persentase Peresepan OAINS pada Pasien Geriatri yangMengalami Penurunan Nilai LFG
Persentase peresepan item OAINS didasarkan menggunakan nama
generik OAINS yang digunakan oleh pasien geriatri dengan penurunan nilai LFG.
Didapatkan 6 item obat yang digunakan yaitu asam mefenamat dengan persentase
sebesar 19 %, injeksi ketorolac sebesar 66 %, meloxicam 4 %, dikolfenak sebesar
4 %, dan ketoprofen sebesar 7 %. Jumlah keseluruhan obat yang dapat dianalisis
sejumlah 125 item. Penggunaan obat terbanyak yang digunakan oleh pasien
geriatri yang mengalami penurunan nilai LFG adalah injeksi ketorolac sedangkan
OAINS yang palig sedikit digunakan adalah meloxicam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 12. Persentase Ketepatan dan Ketidaktepatan Dosis pada PeresepanOAINS Pasien Geriatri yang Mengalami Penurunan Nilai LFGGambar 12 menunjukkan persentase ketepatan dan ketidaktepatan dosis
pada 5 jenis OAINS yang digunakan oleh pasien geriatri yang mengalami
penurunan nilai LFG. Secara keseluruhan penggunaan OAINS yang tepat dosis
lebih tinggi dibandingkan yang tidak tepat. Ketidaktepatan dosis OAINS yang
paling besar hingga yang paling kecil secara berurutan ditunjukan pada
meloxicam 40 %, kemudian injeksi ketorolac yaitu sebesar 37 %, diklofenak 20
%, ketopofen 11%, dan asam mefenamat 8 %,. Berdasarkan jumlah penggunaan
OAINS injeksi ketorolac paling banyak digunakan di Rumah Sakit se-Kabupaten
Sleman periode 2009 namun jumlah ketidaktepatan dosis cukup tinggi bila
dibandingkan dengan OAINS yang lain. Oleh karena itu perlu perhatian yang
besar dalam perhitungan dosis yang sesuai salah satunya dengan mengetahui nilai
LFG pasien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel IV dan V menggambarkan penyesuaian dosis terapi OAINS yang
tepat dan tidak tepat per nama generik yang diterima pasien yang mengalami
penurunan LFG se-Rumah Sakit Kabupaten Sleman. Acuan yang digunakan
dalam analisis ketepatan dosis OAINS adalah British National Formulary (BNF)
dan Drug Information Handbook (DIH).
Rincian penggunaan obat dan dosis yang digunakan oleh pasien yang
mengalami penurunan LFG diuraikan pada tabel di bawah ini.
Tabel IV. Penyesuaian Obat Antiinflamasi Non Steroid Tepat Dosisper Nama Generik berdasakan penurunan Nilai LFG
NamaObat
RumahSakit
LFG(mL/min/1,73m2)
Dosisdan
Frekuensi/hari
Dosis SeharusnyaPenyesuaia
n Dosis
AsamMefenamat
RSUDMorangan
47, 50, 56.
3 x500mg
BNF: Hindari padasevere renal impairment(LFG 15-29ml/menit/1,72m2) danSignificant impairment(≤15ml/menit/1,73m2)
DIH : tidakdirekomendasikan
Tepat,karena LFGpasien lebih
dari LFGsevere renalimpairment.
(BNF)
RSUP dr.Sardjito
33, 46, 30,40, 46, 50,37, 59, 44,44, 50, 51,53, 54, 42
RS PantiRini
47, 47.
RS PantiNugroho
46, 58.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
NamaObat
RumahSakit
LFG(mL/min/1,73m2)
Dosisdan
Frekuensi/hari
Dosis SeharusnyaPenyesuaia
n Dosis
InjeksiKetoro lac
RSUDMorangan
39, 44, 45,51, 54, 56,20, 26, 41,43, 44,50, 59, 19,24, 33, 37,53, 48, 25,38, 34, 53,48, 55, 24,53
2 x 1ampul(30mg/ml)
BNF : gunakan dosisefektif terkecil(maksimal 60 mgperhari) pada pemberianinjeksi intramuskularatau intravena; hindari jika serumkreatinin lebih dari 160micromol/litre
DIH : kontraindikasipada pasien (LFG <15ml/min/1,73 m2) Pasiendengan serum kreatininmoderately-elevatedmenggunakan setengahdari dosis yangdirekomendasikan, tidaklebih dari 60 mg/hari(i.m atau i. v)
Tepat,karena dosis
diberikanper hari
adalah 60mg (2 x 30mg/ml) dannilai LFG >
15ml/min/1,73
m2.
RSUP dr.Sardjito
55, 48, 36,23, 42, 49,56, 34, 53,53, 54, 55,56, 58, 28
RS PantiRini
46, 48, 47,57.
RS PantiNugroho
50, 57, 39,44, 40, 49.
Meloxicam
RSUDMorangan
-
7,5 –15
mg/hari
BNF : hindari jika nilaieGFR kurang dari 25ml/min/1.73m2
DIH : untuk Mild danmoderate impairmenttidak ada dosis spesifikyang direkomendasikan.Untuk Significantimpairment(≤15ml/menit/1,73m2)tidak direkomendasikanuntuk digunakan
Tepat,karena nilaiLFG > 25
ml/min/1.73m2
RSUP dr.Sardjito
48, 35, 42.
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
NamaObat
RumahSakit
LFG(mL/min/1,73m2)
Dosisdan
Frekuensi/hari
Dosis SeharusnyaPenyesuaia
n Dosis
Diklofenak
RSUDMorangan
-
2 x 25-50mg
BNF : hindari padapasien severe renalimpairment (LFG 15-29ml/menit/1,72m2);hindari pemberianinjeksi intravena jikaserum kreatinin lebihbesar dari 160mikromol/liter
DIH : tidakdirekomendasikan padapasien dengan penyakitginjal lanjut (stage 4-5)atau gangguan ginjalsignifikan (LFG < 15ml/min/1.73m2)
Tepat,karena LFGpasien > 29
ml/menit/1,73m2.
RSUP dr.Sardjito
54, 27.
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
54, 51.
Ketoprofen
RSUDMorangan
41, 51
50 –150mg
/hari
BNF : hindari padapasien severe renalimpairment (LFG 15-29ml/menit/1,72m2)
DIH : pasien pada stageMild impairment :maximum dose 150mg/daySevere impairment LFG< 25 ml/min/1,73 m2
maximum dose 100mg/day
Tepat,karena nilaiLFG > 29
ml/menit/1,72m2 dan
dosispenggunaantidak lebihdari 150mg/hari.
RSUP dr.Sardjito
-
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
51, 51, 58,43, 58
Tabel IV diatas menggambarkan penyesuaian dosis yang tepat pada
pasien geriatri yang mendapatkan terapi OAINS dilihat dari nilai penurunan LFG
yang diperoleh dan dibandingkan dengan pustaka yang diacu yaitu BNF dan DIH.
Obat AINS, inhibitor siklooksigenase 2, dan inhibitor enzim pengkonversi
angiotensin perlu mendapatkan perhatian yang serius jika diberikan pada pasien
geriatri. Hal ini dikarenakan obat-obat tersebut dapat mengubah hemodinamika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
glomerular yang mengarah pada gangguan ginjal (prerenal). Oleh karena itu
sangat penting untuk menentukan pemberian OAINS yang sesuai dalam hal ini
ketepatan dosis yang diberikan pada pasien geriatri, terutama untuk pasien geriatri
yang mengalami penurunan LFG.
Tabel V. Penyesuaian Obat Antiinflamasi Non Steroid Tidak Tepat Dosis perNama Generik berdasakan Penurunan Nilai LFG
Nama
Obat
RumahSakit
Pasiendengan
nilai LFGmL/min/1,73m2)
DosisdanFrekuensi/ hari
Dosis Seharusnya
Penyesuaian Dosis
(Tepat/Tidak)
AsamMefenamat
RSUDMorangan
14
3 x500mg
BNF: hindari padasevere renalimpairment (LFG 15-29 ml/menit/1,72m2)
DIH : tidakdirekomendasikan
TidakTepat,karena
LFG pasienkurang dariLFG severe
renalimpairment
.
(BNF)
RSUP dr.Sardjito
16
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
-
Injeksi
Ketorolac
RSUDMorangan
28, 42,16, 51,
51.
3 x 1ampu
l(30mg/ml)
BNF : gunakan dosisefektif terkecil (maks.60 mg/hari) padapemberian injeksi i.m.atau i.v; hindari jikaSrCr > 160micromol/L
DIH : kontraindikasipada pasien (LFG <15ml/min/1,73 m2)Pasien dengan LFGmoderately-elevatedmenggunakansetengah dari dosisyangdirekomendasikan,tidak lebih dari 60mg/hari (i.m atau i. v)
TidakTepat,karenadosis
diberikanper hari
adalah 90mg (3 x 30
mg/ml).
RSUP dr.Sardjito
40, 46,31, 45,31, 45,31, 57,22, 50,37, 44,
54,58, 53,42, 54,44, 56,56, 59,56, 56,
30, 34, 35RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Nama
Obat
RumahSakit
Pasiendengan
nilai LFGmL/min/1
,73m2)
DosisdanFrekuensi/ hari
Dosis Seharusnya
Penyesuaian Dosis
(Tepat/Tidak)
Meloxicam
RSUDMorangan
19, 58
7,5 –15
mg/hari
BNF : hindari jikanilai eGFR kurang dari25 ml/min/1.73m2
DIH : untuk Mild danmoderate impairmenttidak ada dosis spesifikyangdirekomendasikan.Untuk Significantimpairment(≤15ml/menit/1,73m2)tidakdirekomendasikanuntuk digunakan
Tidak tepatmenurutpedoman
BNF,karena nilaiLFG pasienkurang dari
25ml/min/1.7
3 m2.
(BNF)
RSUP dr.Sardjito
-
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
-
NaDiklofenak
RSUDMorangan
-
2 x25 -50mg
BNF : hindari padapasien severe renalimpairment (LFG 15-29 ml/menit/1,72m2);hindari pemberianinjeksi intravena jikaserum kreatinin lebihbesar dari 160mikromol/liter
DIH : tidakdirekomendasikanpada pasien denganpenyakit ginjal lanjut(stage 4-5)ataugangguan ginjalsignifikan (LFG < 15ml/min/1.73m2)
TidakTepat,karenatidak
direkomendasikan
pada pasiensevererenal
impairment(LFG 15-
29ml/menit/1,
72m2)
(BNF)
RSUP dr.Sardjito
-
RS PantiRini
25
RS PantiNugroho
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Nama
Obat
RumahSakit
Pasiendengan
nilai LFGmL/min/1
,73m2)
DosisdanFrekuensi/ hari
Dosis Seharusnya
Penyesuaian Dosis
(Tepat/Tidak)
Ketoprofe
n
RSUDMorangan
-
50 –150mg
/hari
BNF : hindari padapasien severe renalimpairment (LFG 15-29 ml/menit/1,72m2)
DIH : pasien padastage Mild impairment: maximum dose 150mg/daySevere impairmentLFG < 25 ml/min/1,73m2 maximum dose 100mg/day
Tidaktepat,karenadosis
kumulatifnpenggunaan lebih dari
100mg/hari.
RSUP dr.Sardjito
-
RS PantiRini
-
RS PantiNugroho
45
Hasil analisis penggunaan OAINS yang tidak tepat dosis berdasarkan
acuan yang digunakan oleh pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG .
Sebagian besar ketidaktepatan dosis yang diberikan adalah karena dosis
pemberian OAINS tidak disesuaikan dengan kondisi ginjal yang dialami pasien
yang digambarkan dalam nilai LFG pasien. Obat–obat tersebut antara lain asam
mefenamat, meloxicam, na dikofenak, dan ketoprofen. Sedangkan untuk injeksi
ketorolac ketidaksesuaian pada pemberian yang melebihi batas yang dianjurkan.
Berdasarkan jumlah ketidaksesuaian dosis OAINS yang digunakan,
OAINS asam mefenamat dan meloxicam paling banyak tidak sesuai di RSUP dr.
Sardjito, untuk OAINS injeksi ketorolac RSUD Morangan memiliki jumlah
ketidaksesuaian dosis yang paling besar, untuk Na diklofenak jumlah yang tidak
sesuai dosis terdapat di RSUP Sardjito dan RS Panti Rini, dan untuk OAINS
ketoprofen adalah RS Panti Nugroho. Jumlah ketidaksesuaian dosis tiap OAINS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
berbeda pada tiap rumah sakit. Hal ini terkait pola peresepan yang diterapkan
dalam praktek pelayanan kesehatan di tiap rumah sakit dan tipe penyakit yang
sering ditangani.
Risiko efek samping dan semakin parahnya kerusakan ginjal yang
dialami oleh pasien geriatri dapat dikurangi dengan cara pemberian dosis yang
lebih kecil, atau pengurangan frekuensi pemberian obat. Selain kedua hal tersebut
juga bisa dilakukan penggantian dengan obat yang lebih aman. Menurut Gooch,
et al., 2007, pada populasi elderly yang mempunyai LFG 60 – 89
mL/menit/1,73m2 (tingkat 2 CKD), pengguna COX-2 inhibitor punya
peningkatan risiko yang cepat terhadap gangguan ginjal sebesar 25%
dibandingkan dengan subyek yang tidak menggunakan OAINS, sedangkan pada
pengguna non- selective COX-2 inhibitor adalah sebesar 29,0%. Rekomendasi
terapi OAINS untuk pasien geriatri yang mengalami penurunan nilai LFG yang
mengindikasikan adanya penurunan fungsi ginjal dapat dilakukan perhitungan
dosis yang disesuaikan dengan nilai LFG yang diperoleh dan dapat dilakukan
penggantian OAINS selective COX-2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Profil 486 pasien geriatri yang mengalami penurunan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman periode 2009 pada tingkat 1(26,54 %), tingkat 2
(42,39%), tingkat 3A (17,49%) tingkat 3B (9,67%), tingkat 4(3,09 %), dan
tingkat 5 (0,82 %); paling banyak ditemukan pada laki – laki sebanyak 290
kasus (59,67%) dan pada perempuan sebanyak 196 kasus (40,33%)
ditingkat umur old.
2. Jumlah pasien geriatri yang mengalami penurunan Laju Filtrasi
Glomerulus (LFG) berdasarkan formula MDRD di Rumah Sakit
Kabupaten Sleman periode 2009 adalah sebanyak 151 kasus sebanyak
59,60 % yang mendapatkan peresepan OAINS yang sesuai dan 23,18%
yang tidak sesuai.
3. Obat AINS yang peresepannya tidak sesuai paling banyak di Rumah Sakit
se-Kabupaten Sleman periode 2009 adalah injeksi Ketorolac, penyesuaian
dosis yang sesuai untuk pasien geriatri dengan penurunan LFG yaitu dosis
maksimal 60 mg/hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
B. Saran
1. Untuk menentukan jenis obat dan dosis Obat AINS yang sesuai dengan
kondisi ginjal pasien geriatri perlu dilakukan perhitungan nilai LFG di tiap
Rumah sakit.
2. Untuk pemakaian OAINS jenis Tinoridin HCl dan metampiron perlu
dilakukan monitoring yang ketat, karena referensi data mengenai
pemakaian obat-obatan tersebut masih sedikit.
3. Untuk dapat mengetahui perbedaan nilai LFG dengan formula MDRD
berbeda signifikan atau tidak dengan formula terbaru yang lain dalam
menilai fungsi ginjal, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai
nilai LFG dengan formula terbaru seperti Chronic Kidney Disease
Epidemiology Collaboration (CKD-EPI) dan atau Mayo Clinic Quadratic
(MCQ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
DAFTAR PUSTAKA
Armour, D., and Cairns, C., 2002, Medicine in Elderly, Pharmaceutical Press,London SE1 7JN, UK, pp. 295.
Beers, M. H., and Fletcher, A. J., 2004, The Merck Manural of MedicalInformation, 2nd edition, Simon & Schuster.
British National Formulary Organization, 2009, British National Formulary 58,BMJ Group Tavistock Square, London WC1H 9JP, UK, pp. 566, 567,817, 819, 820, 823, 824, 825.
Brooker, C., 2005, Ensklopedia Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta, pp. 421.
Bustami, Z. S., 2001, Obat Untuk Kaum Lansia, Edisi kedua., Penerbit ITB,Bandung.
Cardario, B., and McKinnon, A. A., 1991, Non-steroidal Anti-inflammatoryDrugs; Monitoring to help prevent serious adverse effects, CanadianFamily Physician, 37, 171- 180.
Coresh, J., Astor, B. C., Greene, T., Eknoyan, G., and Levey, A. S., 2003,Prevalence of chronic kidney disease and decreased kidney function inthe adult US population, Am J Kidney Dis., 41: 1–12
Corwin, E. J., 2008, Handbook of Pathophysiology, 3rd edition, diterjemahkanoleh Subekti, N. B., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 685-686
Davey, P., 2005, At a Glance Medicine, diterjemahkan oleh Annisa Rahmalia danCut Novianty, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp.235.
Darmojo, B., 1999, Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut), BalaiPenerbit FKUI, Jakarta, pp. 71 – 76.
Dipiro, J. T., Talbert, R. L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., and Posey,L. M., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th edition,McGrawHill, New York, pp. 729.
Dorland, 1998, Dorland’s Pocket Medical Dictionar, 25th edition, diterjemahkanoleh Poppy, K., dkk., pp. 464.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Duru, O. K., Vargas, R. B., Kermah, Nissenon, A. R., and Norris K. C., 2008,High Prevalence of Stage 3 Chronic Kidney Disease in Older AdultsDespite Normal Serum Creatinine, J Gen Intern Med., 24(1), 86–92.
Fervenza, F. C., Pattison, J., Goldsmith, D., Hartley, B., and Grande, J. P., 2004, AColor Handbook of Renal Medicine, Thieme New York, New York, pp. 72.
Gooch, K., Culleton, B.F., Manns, B.J., Zhang, J., Alfonso, H., Tonelli, M., et al.,2007, NSAID Use and Progression of Chronic Kidney Disease, TheAmerican Journal of Medicine (2007) 120, 280.e1-280.e7,http://download.journals.elsevierhealth.com/pdfs/journals/00029343/PIIS0002934306001963.pdf , diakses tanggal 1 April 2010.
Guyton and Hall. 1998, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Penerbit BukuKesehatan, Jakarta.
Jogiyanto, 2008, Metodologi Penelitian Sistem Informasi, Penerbit Andi,Yogyakarta, pp. 89-90.
Johnson, D. W., 2005, Automated Reporting of LFG, Australian Family Psysician,34(11), 926.
Katzung, B. G., 2004, Basic and Clinical Pharmacology, 9th ed., Mc Graw-Hill,U.S., pp. 553, 1007, 1012.
Kee, J. L., and Hayes, E. R.,1996, Pharmacology : A Nursing Process Approach,diterjemahkan oleh Anugrah, P., Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta, pp. 311.
Levin, M. L., 1988, Patterns of Tubulo-Interstitial Damage Associated With NonSteroidal Antiinflammatory Drugs, Seminars in Nephrology, 8(1), 55-61.
Lüllmann, H., Mohr, K., Ziegler, A., and Bieger, D., 2000, Color Atlas ofPharmacology, 2nd, Thieme Stuttgart, New York, pp. 201.
MacGreggor, M.S., Boag, D.E., and Innes, A., 2006, Chronic Kidney Disease:Evolving Strategies for Detection and Management of Impaired RenalFunction,http://qjmed.oxfordjournals.org/content/99/6/365.full.pdf+html, diaksestanggal 01 Desember 2010.
Meldon,S., Ma, J. O., and Woolard, R., 2004, Geriatric Emergency Medicine,1sted., The McGraw-Hill Inc., New York, pp. 237-238.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
National Kidney Foundation Kidney Disease Outcome Quality Initiative(NKF/KDOQI) Guidelines, 2000, Estimation of GFR,http://www.kdoqi.org, diakses tanggal 16 Januari 2011.
National Kidney Disease Education Program, 2010, Patients and Public Testingfor Kidney Disease, National Institute of Diabetes and Digestive andKidney Diseases (NIDDK), National Institutes of Health (NIH), U.S.Department of Health & Human Services (DHHS),http://www.nkdep.nih.gov/about/index.html, diakses tanggal 01Desember 2010.
NICE Clinical Guideline 73 Chronic Kidney Disease, 2008, Chronic KidneyDisease, Early Identification and Management of Chronic KidneyDisease in Adults in Primary and Secondary Care, National Institute forHealth and Clinical Excellence, 7, MidCity, London.
Notoatmodjo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta,pp. 145-146.
Oreopoulus, D. G., and Dimkovic, N., 2003, Geriatric Nephrology is Coming ofAge, J Am Soc Nephrol, 14, 1099-1011.
Patel, P., 2009, Glomerular Filtration Rate, http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/007305.htm, diakses tanggal 20 Desember2010.
Roshental, T. C., Williams, M. E., and Naughton, B. J., 2006, Office CareGeriatrics, Lippincont Williams and Wilkins, Philadelphia, pp. 415.
Rossert, J., 2001, Drug-induced acute interstitial nephritis, Kidney Int, 60, 804-817.
Rossi, 2006, Australian Medicine Handbook, Australian Medicine Handbook,Adelaide, pp. 261.
Schulz, R. J., Kurtal, H., Schwenger, V., Azzaro, M., Abdollahnia, N., andThiessen, E. S., 2009, Clinical Value of Automatic Reporting ofEstimated Glomerular Filtration Rate in Geriatrics, Gerontology, 53,288-295.
Schrier, R. W., 2007, Diseases of The Kidney and Urinary Tract, LippincottWilliams and Wilkins, USA, pp. 2097.
Setiawan, N., 2007, Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan TabelKrejcie-Morgan:Telaah Konsep dan Aplikasinya, Skripsi, 6, UniversitasPadjadjaran, Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Siegel, R. S., 2007, NSAIDs-InducedAcute Hepatic and Renal Disease,http://www.med.ucla.edu/modules/wfsection/article.php?articleid=288,diakses tanggal 1 April 2010
Siti, R.M., 2008, Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Penerbit SalembaMedika, Jakarta, pp. 2, 32.
Slonane, E., 1994, Anatomy and Physiology : An Easy Learner, diterjemahkanoleh Veldman, J., Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, hal. 321.
Walker, R., and Edward, C., 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd
edition, Churchill Livingstone, Philadhelphia, pp.65.
Weir, M. R., 2008, Renal Effects of Nonselective NSAIDs and Coxibs, ClevelandClinic Journal of Medicine, 69(1), 53-58.
Winkelmayer, W. C., Waikar, S. S., Mogun, H., and Solomon, D. H., 2008,Nonselective and cyclooxygenase-2-selective NSAIDs and acute kidneyinjury, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19028206, diakses tanggal10 Juni 2011.
Wold, G., 2004, Basic Geriatric Nursing, 3rd, Mosby, USA, pp. 1
Van den Noortgate, N. J., Janssens, W. H., Afschrift, M. B., and Lameire, N. H.,2001, Renal Function in the Oldest-old on an Acute Geriatric Ward, IntUrol Nephrol, 32 (4), 531-537,http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11989541, diakses tanggal 11September 2010.
Virginia, D. M., 2011, Analisis Pengobatan Antiinflamasi Non Steroid padaGeriatri berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dengan FormulaModification Of Diet In Renal Disease (MDRD) di Rumah Sakit Se-Kotamadya Yogyakarta Periode 2009, Skripsi, 18, Universitas SanataDharma, Yogyakarta.
Yuliawati, A. N., 2011, Analisis Pengobatan Antiinflamasi Non Steroid padaGeriatri berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) dengan FormulaModification Of Diet In Renal Disease (MDRD) di Rumah SakitKabupaten Bantul Periode 2009, Skripsi, 17, Universitas Sanata Dharma,Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1. Data Sampel RSUD Morangan
Keterangan :
Populasi (N) : 275
Kasus OAINS dari sampel minimum : 133
Penyesuaian dosis kumulatif OAINS pada pasien dengan nilai LFG < 60 mL/min/1,73 m2
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
130480 DLYS 4.32 82 L Asam mefenamat 3 x 500 mg 14tidakdirekomendasikan
3 x 500 mg
007886 WGY 1.61 60 L Asam mefenamat 3 x 500 mg 47 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
121498 WSL 1.16 65 P Asam mefenamat 3 x 500 mg 50 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
119957 RPH 1.04 66 P Asam mefenamat 3 x 500 mg 56 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
045419 KRDJ 1.77 84 L Ketorolac 1A/hari 39 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
121889 SKJ 1.64 72 L Ketorolac 1A/hari 44 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
101964 KPT 1.62 72 L Ketorolac 1A/hari 45 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
089697 PDI 1.13 68 P Ketorolac 1A/hari 51 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
121699 NTO 1.05 75 P Ketorolac 1A/hari 54 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
080039 SBN 1.36 63 L Ketorolac 1A/hari 56 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
133243 GTUT 3.36 68 L Ketorolac 2 x 1A 20 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
dosis sudah sesuai dosis belum sesuai Tidak ada pustaka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif / hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
126269 SPRT 1.95 80 P Ketorolac 2 x 1A 26 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
125170 CKR 1.74 76 L Ketorolac 2 x 1A 41 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
069646 PRPDJ 1.67 71 L Ketorolac 2 x 1A 43 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
120236 PMJ 1.28 70 P Ketorolac 2 x 1A 44 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
090729 MSWY 1.44 85 L Ketorolac 2 x 1A 50 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
130873 SRT 1.26 78 L Ketorolac 2 x 1A 59 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
130550 PWKR 3.34 85 L Ketorolac 2 x 1A 19 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
093492 TTM 2.18 70 P Ketorolac 2 x 1A 24 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
127329 SWHD 2.1 78 L Ketorolac 2 x 1A 33 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
138680 DMSW 1.47 71 P Ketorolac 2 x 1A 37 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
PJT 2.46 69 L Ketorolac 3 x 1A 28 dosis belum sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
121702 PUT 1.68 80 L Ketorolac 3 x 1A 42 dosis belum sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
MDR 3.37 73 L Meloxicam 1 x 15mg 19tidakdirekomendasikan
7,5-15 mg/hari
97034 KSD 1.32 65 L Meloxicam 3 x 15mg 58 dosis belum sesuai 7,5-15 mg/hari
118924 MSR 1.74 73 L Ketoprofen (inj) 2 x 1 41 dosis sudah sesuai 50-150 mg / hari
033727 DNK 1.14 63 P Ketoprofen (inj) 2 x 1 51 dosis sudah sesuai 50-150 mg / hari
005011 SMH 1.12 60 P Ketorolac 1 x 1A 53 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
133891 NGDR 1.53 71 L Ketorolac 2 x 1A 48 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
130663 BHR 2.71 63 L Ketorolac 2 x 1A 25 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
130663 BRN 1.92 63 L Ketorolac 2 x 1A 38 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
126344 HJDM 2.04 75 L Ketorolac 2A 34 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
129829 KMD 1.38 81 L Ketorolac 2A 53 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
121218 HRT 3.96 67 L Ketorolac 3 x 1A 16 dosis belum sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
033727 DNK 1.14 63 P Ketorolac 3 x 1A 51 dosis belum sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
133891 NGDR 1.53 71 L Ketorolac 2 x 1A 48 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
121777 NGD 1.38 64 L Ketorolac 2 x 1A 55 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
126344 HJDM 2.04 75 L Ketorolac 2A 34 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
129829 KMD 1.38 81 L Ketorolac 2A 53 dosis sudah sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
001548 SYM 1.12 68 P Ketorolac 3 x 1A 51 dosis belum sesuai 2 x1 A (30mg/mL)
Dosis OAINS pasien yang tidak mengalami penurunan nilai LFG (≥ 60 mL/min/1,73 m2)
*tidak memerlukan penyesuaian dosis
No. RM Nama Cr (mg/dL) UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINS ygdidapat
LFG Penyesuaian Dosis*
001079 KSYT 0.96 72 P Asam mefenamat 3 x 1 61 -
141183 UTG 1.28 66 L Ketoprofen 3 x 1tab 60 -129926 SBD 1.27 67 L Ketorolac 1 x 1A 60 -015659 DWJN 1.25 63 L Remopain 3 x 1A 62 -
120823 HSP 1.22 69 L Ketorolac 2 x 1A 63 -
029098 SDM 1.22 67 L Remopain 2 x 1gr 63 -
138945 SND 1.16 87 L Meloxicam 1 x 15mg 63 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
No. RM Nama Cr (mg/dL) UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINS ygdidapat
LFG Penyesuaian Dosis*
138945 SND 1.16 87 L Ketorolac 2 x 1A 63 -
138618 NGDY 1.21 70 L Ketorolac 2 x1gr 63 -
135217 NGJ 0.92 69 P Na-Diklofenak 2 x 50mg 64 -
135217 NGJ 0.92 69 P Ketorolac 1A/hari 64 -
130228 MDYR 1.11 84 L Ketorolac 3 x 1A 67 -
130151 TKY 0.87 80 P ketorolac 2 x 1A 67 -
141119 MTM 1.12 75 L Ketorolac 60mg 68 -
128000 MRS 1.12 70 L Ketorolac 3 x 1A 69 -
093676 MSH 0.85 74 P Ketoprofen 1 x 1tab 69 -
130887 NRWY 1.12 67 L Ketorolac 2 x 1A 70 -
045419 KTDJ 1.07 82 L Ketorolac 1A/hari 70 -
121245 AUT 0.83 75 P Ketorolac 1A/hari 71 -
040569 HJUT 1.05 89 L Ketorolac 3 x 1A 71 -
064143 MRUT 1.07 71 L Ketorolac 2 x 1A 72 -121718 PND 1.04 80 L Ketorolac 1A/hari 73 -
129412 NSMY 1.06 72 L Asam mefenamat 3 x 1 73 -
004584 STMNH 0.81 64 P Ketorolac 3 x 1A 76 -
071982 MYTN 0.8 62 P Ketorolac 3 x 1A 77 -
100671 WGM 1.01 70 L Na-Diklofenak 2 x 50mg 78 -
100671 WGM 1.01 70 L Meloxicam 1 x 15mg 78 -
100671 WGM 1.01 70 L ketorolac 2 x 1A 78 -
026078 YHM 0.97 77 L Ketorolac 3 x 1A 80 -
114548 NGD 0.97 70 L Asam mefenamat 3 x 1 81 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
No. RM Nama Cr (mg/dL) UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINS ygdidapat
LFG Penyesuaian Dosis*
114548 NGD 0.97 70 L Ketorolac 1A/hari 81 -
128250 MSY 0.74 70 P Asam mefenamat 3 x 1 82 -
128250 MSY 0.74 70 P Na-Diklofenak 3 x 1 82 -
131198 TRHJ 0.73 77 P Ketoprofen 2 x 1tab 82 -
131198 TRHJ 0.73 77 P Ketorolac 2 x 1A 82 -
130762 NRTDJ 0.98 65 L Ketorolac 2A 82 -
134832 SDUT 0.72 78 P Metampiron dan diazepam 3 x1tab
83 -
130228 MDRJ 0.92 84 L Ketorolac 3 x 1A 83 -
31959 MSM 0.75 60 P Na-Diklofenak 3 x 50mg 84 -
31959 MSM 0.75 60 P Ketorolac 3 x 1 84 -
126676 HSB 0.93 76 L Ketorolac 2 x 1A 84 -
142850 WRAT 0.72 75 P Metampiron dan diazepam 2 x1tab
84 -
129213 MTDR 0.84 80 L Asam mefenamat 3 x 1 93 -
044340 SDP 0.92 78 L Asam mefenamat 3 x 1 85 -
127890 PNJ 0.96 60 L ketorolac 2 x 1A 85 -
006923 MRTN 0.7 78 P Asam mefenamat 3 x 1 86 -
134627 MRTM 0.89 80 L Ketorolac 1 x 1A 87 -
071251 DSPRT 0.91 67 L Ketoprofen 1 x 1tab 88 -
071251 DSPRT 0.91 67 L Na metamizole 2 x 1A 88 -
128781 DST 0.88 80 L Asam mefenamat 3 x 1 89 -
131793 SMNM 0.69 70 P Asam mefenamat 1 x 500mg 89 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. RM Nama Cr (mg/dL) UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINS ygdidapat
LFG Penyesuaian Dosis*
120307 STR 0.7 65 P Ketorolac Ketorolac 2 x 1A 89 -
132237 JMT 0.7 60 P Ketorolac 2 x 1A 91 -
125063 SGR 0.86 79 L Ketorolac 2 x 1A 91 -
050751 HTHJ 0.88 70 L Ketorolac 3 x 1A 91 -
140725 MJH 0.87 70 L Ketorolac 2 x 1A 92 -
140725 MJH 0.87 70 L Na metamizole 2 x 1A 92 -
086443 SRTY 0.69 60 P Ketorolac 2 x 1A 92 -
125085 DLYM 0.69 60 P Ketorolac 3 x 1A 92 -
142864 SJYM 0.58 71 P Ketoprofen 2 x 1tab 109 -
103004 SDMN 0.75 65 L Meloxicam 1 x1tab 111 -
131776 WSK 0.57 60 P Ketorolac 2 x 1A 115 -
120562 SRJ 0.71 70 L Ketorolac 3 x 1A 117 -
016613 MHMH 0.56 61 P Ketorolac 2 x 1A 117 -
122616 IML 0.72 62 L ketorolac 2 x 1A 118 -
141156 RBY 0.55 65 P Ketorolac 3 x 1A 118 -
136254 MPR 0.53 67 P ketorolac 2 x 1A 122 -
138984 SRJ 0.69 65 L Ketorolac 2 x 1A 122 -
132575 STDJ 0.51 80 P Ketorolac 1A/hari 123 -
119086 JMN 0.52 69 P Ketoprofen (oral) 2 x 1 124 -
119086 JMN 0.52 69 P ketorolac 3 x 1A 124 -
128352 HSM 0.68 60 L ketorolac 2 x 1A 126 -
061107 SDY 0.67 67 L Ketorolac 3 x 1A 126 -
061107 SDY 0.67 67 L Ketoprofen 2 x 1tab 126 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
No. RM Nama Cr (mg/dL) UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINS ygdidapat
LFG Penyesuaian Dosis*
098093 PWSR 0.58 87 L ketorolac 2 x 1A 141 -
139221 TKN 0.6 66 L ketorolac 2 x 1A 143 -
117843 DWST 0.46 63 P Asam mefenamat 3 x 1 146 -
117843 DWST 0.46 63 P ketorolac 2 x 1A 146 -
085457 DWN 0.57 76 L Ketorolac 3 x 1A 148 -
54386 MTH 0.57 60 L Ketorolac 3 x 1A 155 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 2. Data Sampel RSUP dr. Sardjito
Keterangan :
Populasi (N) : 367
Kasus OAINS dari sampel minimum : 144
Penyesuaian dosis kumulatif OAINS pada pasien dengan nilai LFG < 60 mL/min/1,73 m2
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
00982773 DLDR 2.11 75 L As.mefenamat 2 x 250mg 33 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01407577 NGTH 1.18 89 P As.mefenamat 3 x 500mg 46 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01371505 DRMSW 2.25 84 L As.mefenamat 3 x 500mg 30 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01130131 MRN 1.75 84 L As.mefenamat 3 x 500mg 40 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01424495 WRTH 1.21 77 P As.mefenamat 3 x 500mg 46 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01453071 ABR 1.47 75 L As.mefenamat 3 x 500mg 50 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01416908 SMTR 1.91 76 L As.mefenamat 3 x 500mg 37 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01402428 TMNM 0.98 75 P As.mefenamat 3 x 500mg 59 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
01434881 SMTR 1.33 83 L Ketorolac 2 x 30mg 55 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01422020 JYWY 1.49 80 L Ketorolac 2 x 30mg 48 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
Tidak ada pustakadosis sudah sesuai dosis belum sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
01441297 SLMT 1.97 74 L Ketorolac 2 x 30mg 36 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01270700 ASPD 2.83 76 L Ketorolac 2 x 30mg 23 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01130131 MRN 1.75 84 L Ketorolac 3 x 30mg 40 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01430232 KRDW 1.55 83 L Ketorolac 3 x 30mg 46 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
00852684 SYD 2.2 81 L Ketorolac 3 x 30mg 31 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01432837 PDY 1.58 81 L Ketorolac 3 x 30mg 45 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01431092 SPRL 2.17 77 L Ketorolac 3 x 30mg 31 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01447096 KRTN 1 77 P Ketorolac 3 x 30mg 57 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01408473 SJUTM 2.28 77 P Ketorolac 3 x 30mg 22 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01453071 ABR 1.47 75 L Ketorolac 3 x 30mg 50 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01416908 SMTR 1.91 76 L Ketorolac 3 x 30mg 37 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01440439 SMBRK 1.26 76 P Ketorolac 3 x 30mg 44 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01404204 MTNGL 1.06 75 P Ketorolac 3 x 30mg 54 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01442513 TRMGYN 1.29 75 L Ketorolac 3 x 30mg 58 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01438113 SNIBN 1.4 75 L Ketorolac 3 x 30mg 53 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01410430 WKD 1.7 74 L Ketorolac 3 x 30mg 42 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
0148314 SRJMN 1.36 74 L Ketorolac 3 x 30mg 54 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
01426872 MCSKSN 1.51 74 L Meloxicam 1 x 7,5mg 48 dosis sudah sesuai 7,5-15 mg/hari
01431883 TTWRJ 2.46 77 L Na-diclofenak 2 x 50mg 27 dosis sudah sesuai 2 x 25-50 mg
01103324 SKSN 1.38 74 L Na-diclofenak 2 x 50mg 54 dosis sudah sesuai 2 x 25-50 mg
1312656 TMN 1.24 79 Poral : asam mefenamat3x500 mg
44 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
683532 SYD 1.63 77 Loral : asam mefenamat3x500 mg
44 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
1439215 NAY 1.1 84 Poral : asam mefenamat3x500 mg
50 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
1445997 TKR 1.09 80 Poral : asam mefenamat3x500 mg
51 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
1437878 PWDH 1.37 80 Loral : asam mefenamat3x500 mg
53 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
1432437 SGY 1.05 76 Poral : asam mefenamat3x500 mg
54 dosis sudah sesuai3 x 500 mg
1447120 STPW 3.99 76 Loral : asam mefenamat3x500 mg
16tidakdirekomendasikan*
3 x 500 mg
1447721 KTST 1.68 80 Loral : asam mefenamat3x500 mg
42 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
1423596 STS 1.32 79 Loral : ketoprofen 50 mg3x1
56 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
1447721 KTST 1.68 80 Lpar : ketorolac 1 A (20mg/ mlx 1 ml)
42 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1416425 TKR 1.29 84 Poral : meloxicam 7,5 mg1x1
42 dosis sudah sesuai 7,5-15 mg/hari
1400079 KRM 1.47 80 L par : ketorolac 1A 49 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1354789 WGJ 1.31 80 L par : ketorolac 2x1 A 56 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
529050 HJWY 2.03 80 Lpar : Ketorolac 2x1 amp(10 mg/ml )
34 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1423233 JMN 1.06 80 Ppar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
53 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1419872 SWT 1.39 78 Lpar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
53 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
1432437 SGY 1.05 76 Ppar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
54 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A)
1437473 SKT 1.03 80 Ppar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
55 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A)
1426657 SYSP 1.01 81 Ppar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
56 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A)
1439655 ADPW 1.28 79 Lpar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
58 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A)
1424655 SKN 1.8 90 Ppar : ketorolac 3x1 A (20mg/ ml x 1ml)
28 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A)
683532 SYD 1.63 77 L par : ketorolac 3x30 mg 44 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1225261 SDD 1.32 79 L par : ketorolac 3x30 mg 56 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1423596 STS 1.32 79 L par : ketorolac 3x30 mg 56 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1367617 TPN 1.26 80 L par : ketorolac 3x30 mg 59 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1110047 SRD 1.32 79 L par : ketorolac 3x30 mg 56 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1423596 STS 1.32 79 L par : ketorolac 3x30 mg 56 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
10373319 SMN 2.27 79 L par : ketorolac 3x30 mg 30 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
529050 HJWY 2.03 80 L par : ketorolac 3x30 mg 34 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1443739 SDST 1.51 82 P par : ketorolac 3x30 mg 35 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
1421905 PRSD 1.96 80 Lpar : meloxicam 1x7,5mg
35 dosis sudah sesuai 7,5 – 15 mg/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dosis OAINS pasien yang tidak mengalami penurunan nilai LFG (≥ 60 mL/min/1,73 m2)
*tidak memerlukan penyesuaian dosis
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
01424777 JMLH 0.89 87 P As.mefenamat 3 x 500mg 64 -
1402247 PWSK 1.22 83 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 60 -
1443977 GTSW 1.23 82 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 60 -
01449609 MYATTR 1.1 78 L As.mefenamat 3 x 500mg 69 -
01419558 TMRYH 0.85 78 P As.mefenamat 3 x 500mg 69 -
01405234 MRDSWT 1.06 80 L As.mefenamat 3 x 500mg 71 -
00303525 MJNH 0.77 76 P As.mefenamat 3 x 500mg 77 -
01416916 SYM 0.66 75 P As.mefenamat 3 x 500mg 93 -
01408958 STY 0.83 77 L As.mefenamat 3 x 500mg 95 -
01405234 MRDSWT 1.06 80 L Ketorolac 1 x30mg 71 -
01415010 GYB 1 87 L Ketorolac 2 x 30mg 75 -
01421301 NTAMD 0.98 80 L Ketorolac 2 x 30mg 78 -
01407139 TKLH 0.95 75 P Ketorolac 3 x 30mg 61 -
01418950 SRDYH 0.95 75 P Ketorolac 3 x 30mg 61 -
01441209 PWRSHN 1.21 77 L Ketorolac 3 x 30mg 62 -
00364775 SRTSJK 0.91 83 P Ketorolac 3 x 30mg 63 -
01410937 PWKSN 1.16 83 L Ketorolac 3 x 30mg 64 -
01438735 HRJMLY 0.91 78 P Ketorolac 3 x 30mg 64 -
01416119 MLYSKRT 1.16 77 L Ketorolac 3 x 30mg 65 -
01437017 SMSH 0.88 77 P Ketorolac 3 x 30mg 66 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
04424932 SRHTN 0.85 80 P Ketorolac 3 x 30mg 68 -
01441271 WGNM 0.8 76 P Ketorolac 3 x 30mg 74 -
00386308 MJMTR 1 85 L Ketorolac 3 x 30mg 75 -
01270629 MRT 0.91 75 L Ketorolac 3 x 30mg 86 -
01406811 TRM 0.89 78 L Ketorolac 3 x 30mg 88 -
01446029 SMJH 0.67 78 P Ketorolac 3 x 30mg 90 -
01448958 MRMI 1.11 75 L Ketorolac 30mg 69 -
00007546 AFSPRM 1.1 81 L Asam mefenamat 3 x 500mg 68 -
00364775 SRTSJK 0.91 83 P Meloxicam 1 x 7,5mg 63 -
01449633 KTNM 0.77 89 P Meloxicam 1 x 7,5mg 75 -
01418883 PRTY 0.67 78 L Meloxicam 1 x 7,5mg 90 -
01411778 AJPWR 0.82 85 L Meloxicam 1 x 7,5mg 95 -
00449186 RBYH 0.77 83 P Meloxicam 2 x 75mg 76 -
00181668 PNYM 0.79 75 P Na-diclofenak 2 x 50mg 75 -
00007546 AFSPRM 1.1 81 L Ketoprofen 2 x 50mg 68 -
1415980 MDSM 1.22 80 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 61 -
1438569 YTHD 1.21 76 L oral : meloxicam 1x7,5 mg 62 -
1408104 SWT 0.89 90 P oral : asam mefenamat 3x500 mg 63 -
1415811 SNN 0.9 79 P oral : celecoxib 200 mg 1-0-0 64 -
1402805 ZDM 0.91 78 P par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 64 -
1403312 STSW 1.18 76 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 64 -
1433223 STSP 0.88 82 P oral : asam mefenamat 3x500 mg 65 -
1452738 KTST 0.9 77 P par : ketorolac 3x3g 65 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
1427423 USL 0.88 81 P par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 66 -
141774 SRSD 1.14 80 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 66 -
1250581 MJWR 0.89 76 P par : ketorolac 3x30 mg 66 -
1434878 JMPW 0.86 80 P par : ketorolac 3x1 g 67 -
1431609 SGN 0.86 79 P par : ketorolac 3x30 mg 68 -
1098485 KSIM 1.1 76 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 69 -
1370856 MTMH 0.82 85 P oral : ketoprofen 50 mg 3x1 70 -
1435593 KTKY 1.08 80 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 70 -
1447551 MGDM 0.83 76 P par : ketorolac 2x30 mg 71 -
1419218 TYB 0.81 79 P oral : meloxicam 7,5 mg 2x1 72 -
533604 SCY 1.05 78 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 73 -
533604 SCY 1.05 78 L oral : na. diklofenak 50 mg 2x1 73 -
1444718 MTWJ 1.04 80 L par : ketorolac 30 mg 73 -
949077 KTSD 1.02 80 L oral : meloxicam 7,5 mg 2x1 75 -
949077 KTSD 1.02 80 L par : ketorolac 3x1gr 75 -
1437048 STHD 0.77 81 P par : ketorolac 3x1 amp (10 mg/ml x 5) 76 -
1419383 SR 1.01 77 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 76 -
1404205 KTWB 1 78 L oral : celecoxib 2x100 mg 77 -
1404205 KTWB 1 78 L par : torasic 3x30 mg 77 -
1439133 STHN 0.97 84 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 78 -
1444559 HYWN 0.76 78 P oral : meloxicam 15mg 1x1 78 -
1451407 AJST 0.98 80 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 78 -
1451407 AJST 0.98 80 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 78 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
387504 SNT 0.74 78 P par : ketorolac 2ampul (20 mg/ ml x 1ml) 81 -
1414384 SKT 0.7 78 P oral : meloxicam 1x15 mg 86 -
1432290 MRST 0.7 80 P par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 86 -
953934 JMDR 0.89 76 L par : ketorolac 2x1 A (20 mg/ml x1ml) 88 -
1451567 DLSM 0.85 83 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 91 -
1451651 SMWY 0.65 86 P oral : meloxicam 7,5 mg 1x1 92 -
1451651 SMWY 0.65 86 P par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 92 -
1416053 JYAT 0.81 85 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 96 -
1142377 KSM 0.8 80 L par : ketorolac 3x50 mg 99 -
1452588 SMRJ 0.71 79 L par : ketorolac 2x1 gr 114 -
1426874 TKY 0.7 80 L par : ketorolac 3x1 A (20 mg/ ml x 1ml) 115 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 3. Data Sampel RS Panti Rini
Keterangan :
Populasi (N) : 218
Kasus OAINS dari sampel minimum : 111
Penyesuaian dosis kumulatif OAINS pada pasien dengan nilai LFG < 60 mL/min/1,73 m2
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
169745SGM 1.6 63 L
oral : asam mefenamat 3x500mg
47dosis sudah sesuai
3x500 mg
155889JY 1.2 75 P
oral ; asam mefenamat 500 mg3x1
47dosis sudah sesuai
3x500 mg
147108PNK 1.2 81 P
par : ketorolac 1x1 amp (10mg/ml
46dosis sudah sesuai
2 x 30mg/mL (1 A)
163062WGUT 1.5 82 L
par : ketorolac 1x1 ampul(10mg/ml )
48dosis sudah sesuai
2 x 30mg/mL (1 A)
104425SPJ 1.6 61 L
par : ketorolac 2x1 amp (10mg/ml)
47dosis sudah sesuai
2 x 30mg/mL (1 A)
116812 WTJ 1 80 P par : ketorolac 30 mg/24 jam 57 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A)
161458SBR 2.1 64 P oral : diklofenak 25 mg 2x1 25
tidakdirekomendasikan
2 x 25-50 mg
Tidak ada pustakadosis sudah sesuai dosis belum sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
104429RML 4.6 80 L
par : metampiron danklordiazepoksida 1 amp/ 24jam (500 mg/ mlx 2ml)
13-
130731TST 1.5 69 L
par : metampiron danklordiazepoksida 1 amp/ 24jam (500 mg/ mlx 2ml)
49-
104624SPHT 1.6 87 P
par : na metamizole 1 amp/ 12jam (1g/2ml)
32 -
162921STSD 2.2 86 L
par : na metamizole 1 amp/ 24jam (1g/ 2ml)
30 -
165499SHJ 1.5 75 L
par : na metamizole 1 amp/ 24jam (1g/ 2ml)
48 -
104624SPH 1.4 84 P
par : na metamizole 1amp/ 12jam (1g/ 2ml)
38 -
168050MRT 1.6 70 P
par : na metamizole 1amp/ 24jam (1g/ 2ml)
34 -
169173KRPW 1.9 75 P
oral : metampiron dandiazepam 500 mg 3x1
27 -
131474WRM 5.4 67 L
oral : metampiron dandiazepam 500 mg 3x1
11 -
104425SPJ 1.6 61 L
oral : metampiron dandiazepam 500 mg 3x1
47 -
141228STN 1.1 72 P
oral : metampiron dandiazepam 500 mg 3x1
52 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Dosis OAINS pasien yang tidak mengalami penurunan nilai LFG (≥ 60 mL/min/1,73 m2)
*tidak memerlukan penyesuaian dosis
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
169833 RMD 0.8 63 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 1x1 104 -
166371 Drsp 0.5 70 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 130 -
170558 YNGI 1.1 67 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 71 -
157422 ADSW 0.9 69 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 90 -
169963 KSH 0.8 60 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 78 -
168879 DHL 1.1 63 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 72 -
169146 SMY 0.7 65 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 89 -
171640 SGH 1 70 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 79 -
87061 MJPR 0.7 64 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 90 -
131246 SRM 0.7 77 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 86 -
80515 DLJ 0.5 65 L oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 177 -
83395 MJR 0.7 96 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 82 -
172195 GTWG 0.7 70 L oral : metampiron dan diazepam 500mg 3x1 118 -
171241 MJH 1.1 73 L oral : metampiron dan diazepam 500mg 3x1 70 -
168759 RBY 0.5 70 P oral : asam mefenamat 3x250 mg 130 -
169840 SKHD 0.8 70 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 102 -
165498 ASAT 1 85 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 75 -
169120 PJ 0.8 70 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 102 -
163337 MLYN 0.7 65 L oral : asam mefenamat 3x500mg 120 -
165908 KMS 0.7 69 P oral : asam mefenamat 4x250mg 88 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
171453 HJMT 0.9 72 L oral : celecoxib 1x200 mg 88 -
157806 THN 1.2 77 L oral : celecoxib 1x200 mg 62 -
163038 WJLT 0.6 61 P oral : celecoxib 1x200 mg 108 -
171453 HJMT 0.9 72 L oral : celecoxib 1x200 mg 88 -
162098 WRSJ 1 93 L oral : celecoxib 200 mg 1x2 74 -
170832 WTY 0.7 68 L oral : ketoprofen 2x100 mg 119 -
164888 ADMJ 0.9 66 L oral : asam mefenamat 3x500 mg 90 -
162256 SN 0.7 72 P oral : meloxicam 1x15 mg 87 -
168639 SRM 0.8 62 P oral : meloxicam 1x15 mg 77 -
157806 THN 1.2 77 L oral : meloxicam 7,5 mg 1x1 62 -
1665556 GMY 0.7 65 L oral : na diklofenak 2x50 mg 120 -
160813 SPTY 0.8 67 P oral : ketoprofen 2x100 mg 76 -
170370 PMHJ 1.1 80 L oral : ketoprofen 2x100 mg 68 -
162256 SN 0.7 72 P oral : ketoprofen 2x100 mg 87 -
170370 PMHJ 1.1 80 L oral : ketoprofen 2x100 mg 68 -
165737 SKDH 0.7 74 L oral : ketoprofen 2x100 mg 117 -
166651 TRTM 0.8 70 L oral : ketoprofen 2x100 mg 102 -
169835 RBY 0.5 80 P oral ; asam mefenamat 500 mg 3x1 126 -
165481 Smj 0.8 70 L par : na metamizole 1 amp (1g/ 2ml) 102 -
170558 YNGI 1.1 67 L par : na metamizole 1 amp (1g/ 2ml) 71 -
168832 BDAM 0.8 70 L par : na metamizole 1 amp (1g/ 2ml) 102 -
162650 MGN 0.8 70 L par : na metamizole 1 amp (1g/ 2ml) 102 -
162494 NDM 0.6 80 P par : na metamizole 1 amp/ 12 jam (1g/ 2ml) 102 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
168652 NGD 0.8 80 L par : na metamizole 1 amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 99 -
157422 ADSW 0.9 69 L par : na metamizole 1 ampul (1g/ 2 ml) 90 -
169963 KSH 0.8 60 P par : na metamizole 1amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 78 -
169685 BDM 1 65 L par : na metamizole 1amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 80 -
161614 DLW 0.7 61 P par : na metamizole 1amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 90 -
171640 SGH 1 70 L par : na metamizole 1amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 79 -
170313 TKN 0.9 72 P par : na metamizole 1amp/ 24 jam (1g/ 2ml) 65 -
171916 SYD 0.6 85 L par : na metamizole 2x1amp (1g/ 2ml) 136 -
162720 ED 0.8 61 P par : na metamizole 2x1gr 78 -
165464 SBST 0.8 74 P par : na metamizole 3x1 amp (1g/ 2 ml) 75 -
165696 HDSM 1.1 70 L par : na metamizole 3x1 amp (1g/2 ml) 70 -
136343 SMY 0.9 63 P par : ketorolac 1x1 amp (10 mg/ml x 1ml) 67 -
168639 SRM 0.8 62 P par : ketorolac 1x1 amp (10 mg/ml x 1ml) 77 -
39087 MSN 0.8 60 P par : ketorolac 1x1 amp (10 mg/ml x 1ml) 78 -
93148 SPM 1.1 68 L par : ketorolac 1x1 amp (10 mg/ml x 1ml) 71 -
169092 SHD 1.1 60 L par : ketorolac 2x1 ampul (10mg/ml x 1ml) 73 -
172195 GTWG 0.7 70 L par : ketorolac 2x100 mg 118 -
164888 ADMJ 0.9 66 L par : ketorolac 2x30 mg 90 -
162256 SN 0.7 72 P par : ketorolac 2x30 mg 87 -
166370 SRY 0.7 75 P par : ketorolac 2x30 mg 87 -
166370 SRM 0.7 75 P par : ketorolac 2x30 mg 87 -
91258 PDDJ 1.2 72 L par : ketorolac 3 mg 63 -
168879 DHL 1.1 63 L par : ketorolac 30 mg 72 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
165674 MJM 1.1 66 L par : ketorolac 30 mg 71 -
126600 DLT 0.5 62 P par : ketorolac 30 mg/ 24 jam 77 -
170370 PMHJ 1.1 80 L par : ketorolac 3x1 amp (10 mg/ ml x 1ml) 68 -
170370 PMHJ 1.1 80 L par : ketorolac 3x1 amp (10 mg/ ml x 1ml) 68 -
85651 Dsrn 1.2 66 L par : ketorolac 3x1 ampul (10mg/ml x 1ml) 64 -
160902 WNAD 0.5 80 P par : ketorolac 2x30mg 126 -
159963 MDMH 0.6 70 Lpar : ketorolac 1 amp/ 12 jam (20 mg/ ml x1ml) 142
-
130747 RT 0.7 74 Ppar : ketorolac 1 amp/ 24 jam (20 mg/ ml x1ml) 87
-
161817 JMT 0.7 78 P par : ketorolac 1x1 amp (10mg/ml x 1ml) 86 -
165498 ASAT 1 85 L par : ketorolac 2x30 mg 75 -
166149 MGW 0.9 60 L par : ketorolac 2x30 mg 91 -
169835 RBY 0.5 80 P par : ketorolac 2x30 mg 126 -
76829 SKM 0.9 63 L par : ketorolac 2x30 mg 91 -
166595 SNM 0.9 74 P par : ketorolac 30 mg/ 24 jam 65 -
165908 KMS 0.7 69 P par : ketorolac 3g/ 12 jam 88 -
168759 RBY 0.5 70 P par : ketorolac 3x1 (10 mgx 1ml) 130 -
169833 RMD 0.8 63 Lpar : na metamizole 1 amp/ 24 jam (500mg/ml x 2ml) 104
-
170852 MTSJ 1.1 80 Lpar : na metamizole 3x1 amp (500 mg/ml x2ml) 68
-
170852 MTSJ 1.1 80 Lpar : metampiron dan klordiazepoksida 1amp/ 24 jam (500 mg/ mlx 2ml) 68
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
No. RM NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
78925 KYDM 0.6 70 Lpar : na metamizole 1 amp/ 24 jam (500 mg/mlx 2ml) 142
-
161473 Klw 1 64 Lpar : : na metamizole 1 ampul (500mg/mlx2ml) 80
-
169840 SKHD 0,8 70 Lpar : : na metamizole 1 ampul (500mg/mlx2ml) 102
-
162164 SGKR 1 62 Lpar : : na metamizole 1 ampul (500mg/mlx2ml) 80
-
162098 WRSJ 1 93 Lpar : ketoprofen 1 amp/ 24 jam (100mg/ 2mlx 2ml) 74
-
165908 KMS 0,7 69 Ppar : ketoprofen 2x1 amp (100 mg/ 2ml x2ml) 88
-
165464 SBST 0,8 74 P par : ketoprofen 1 amp/24 jam (50 mg/ml) 75 -
163118 SYT 1 60 P oral : metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 60 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Lampiran 4. Data Sampel RS Panti Nugroho
Keterangan :
Populasi (N) : 246
Kasus OAINS dari sampel minimum : 98
Penyesuaian dosis kumulatif OAINS pada pasien dengan nilai LFG < 60 mL/min/1,73 m2
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
102525 DB 1.22 71 P as. Mefenamat 250 mg 3x1 46 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
92758 M 1.45 60 PMetampiron dan diazepam 3x1
39- -
51886 DU 1.63 80 LMetampiron dan diazepam 3x1tab
43- -
103799 S 1.38 76 PMetampiron dan diazepam 3x1tab
40- -
92423 S 1.29 69 LMetampiron dan diazepam 3x1tab
59- -
107216 S 1.2 60 PMetampiron dan diazepam 3x1tab
49- -
105418 Y 2.2 64 L Na metamizole 1 amp 32 - -104500 WU 1.4 73 L Na metamizole 1 x 1g (2mL) 53 - -
Tidak ada pustakadosis sudah sesuai dosis belum sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
46010 ADJ 1.45 80 L Na metamizole 1x1g (2mL) 50 - -104291 FT 1.18 78 P Na metamizole 1x1g (2mL) 47 - -51473 J 1.51 74 L Na metamizole 1x1g (2mL) 48 - -107216 S 1.2 60 P Na metamizole 1x1g (2mL) 49 - -104317 SS 1.35 69 L Na metamizole 1x1g (2mL) 56 - -34448 ZS 1.08 65 P Diklofenak 2x50 mg 54 dosis sudah sesuai 2 x 25-50 mg
104317 SW 1.35 89 L Na metamizole 1 amp 53 - -
103132 SCM 1.02 62 P Ketoprofen 2x 1 amp 58 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
112813 RW 1.48 71 Linjeksi ketorolac 10 mg 2x1amp
50 dosis sudah sesuai2 x 30mg/mL (1 A
110653 WU 1.04 65 P ketorolac 2x30 mg 57 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
55409 M 1.1 75 P Diklofenak 2 x 50 mg 51 dosis sudah sesuai
103799 S 1.38 76 P Tinoridin HCl kaps 50 mg 40 - -
111172 R 1.04 66 PMetampiron danklordiazepoksida syr 3x 2cth
56 --
105688 PS 1.43 80 L Ketoprofen 100 mg 2x1 tab 51 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
104135 DH 1.33 62 L Ketoprofen 2 x 100 mg 58 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
103490 K 1.67 70 L Ketoprofen 2x1 tube 43 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
107268 WUS 1.27 65 P Ketoprofen 3 x 100 mg 45 dosis belum sesuai 50-150 mg/hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan OAINSyg didapat
LFGPenyesuaian Dosiskumulatif/hari
Dosis kumulatifseharusnya/hari
105688 PS 1.43 80 L Ketoprofen 2x1 51 dosis sudah sesuai 50-150 mg/hari
106334 PS 1.87 62 L Ketorolac 1 amp 39 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
103799 S 1.38 76 P Ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 40 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
76660 S 1.68 66 L Ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 44 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
101331 YS 1.46 80 L Ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 49 dosis sudah sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
51473 J 1.51 74 L Ketorolac 3x 1 amp (30 mg) 48 dosis belum sesuai 2 x 30mg/mL (1 A
103132 SCM 1.02 62 P Asam mefenamat 3x 250mg 58 dosis sudah sesuai 3 x 500 mg
Dosis OAINS pasien yang tidak mengalami penurunan nilai LFG (≥ 60 mL/min/1,73 m2)
*tidak memerlukan penyesuaian dosisNo.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis*
73663 AW 0.73 60 L Ne metamizole 1 x 1g (2mL) 116 -
106444 AW 0.79 70 P ketorolac 2x30 mg 76 -
103790 B 0.6 83 P suppo ketoprofen 1 tube 101 -
77559 CPD 0.62 70 P Na metamizole 1x1g (2mL) 101 -
69179 D 0.67 81 P ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 90 -
102915 DS 0.88 76 P Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 66 -
100391 HH 0.67 81 P ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 90 -
98122 JS 0.58 72 P ketorolac 3x 1 amp (30 mg) 109 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
98122 JS 0.58 72 P Asam mefenamat 3x500 mg 109 -
77224 K 0.93 77 L Na metamizole inj 3x1 amp 84 -
106300 KP 0.83 71 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 97 -
111482 KP 0.61 64 P Asam mefenamat 500mg 105 -
111482 KP 0.61 64 P Asam mefenamat 500mg 105 -
83377 KU 0.84 79 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 94 -
83377 KU 0.84 79 L Na metamizole 1 x 1g (2mL) 94 -
5040 M 0.71 76 P Na metamizole 1x1g (2mL) 85 -
5040 M 0.71 76 P Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 85 -
106322 MC 0.71 62 P as. Mefenamat 3x500mg 89 -
110994 MH 0.81 64 L as. Mefenamat 250 mg 2x1 102 -
110994 MH 0.81 64 L Ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 102 -
65560 MMB 0.93 70 P Asam mefenama 3x 500mg 63 -
65560 MMB 0.93 70 P Metampiron dan klordiazepoksida 3x1amp 63 -
95253 MY 0.83 87 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 93 -
95617 N 0.71 66 L injeksi ketorolac 2x30 mg 118 -
111141 N 0.64 70 P ketorolac 1x1 98 -
83196 NU 1.21 62 L Metampiron dan diazepam 500 mg 1 tab 65 -
99633 P 0.9 62 P Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 67 -
95450 PDPL 0.75 76 P As. mefenamat 3x 250mg 80 -
64282 PHL 0.86 82 P as. Mefenamat 250 mg 3x1 67 -
64282 PHL 0.86 82 P diklofenak 2x50 mg 67 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
103874 PS 0.6 85 L As mefenamat 3x 500mg 136 -
103874 PS 0.6 85 L ketoprofen 1x 1 amp 136 -
106027 PS 1.08 75 L na. diclofenak 3x 500 mg 71 -
106027 PS 1.08 75 L Ketorolac 30 mg 71 -
44119 PS 1.11 60 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 72 -
44119 PS 1.11 60 L Na metamizole 1x1g (2mL) 72 -
111478 PW 0.75 80 L Ketorolac 10 mg 2x1 amp 107 -106589 S 0.71 65 L ketorolac 2x30 mg 118 -106589 S 0.71 65 L Metampiron dan klordiazepoksida 2x1amp 118 -58910 S 0.71 72 L Na metamizole 2x1g (2mL) 116 -58910 S 0.71 72 L ketoprofen syp 2x1 116 -58910 S 0.71 72 L celecoxib 2x 100 mg 116 -60771 S 0.81 86 L celecoxib 2x 200 mg 96 -110408 S 0.81 60 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 103 -62014 S 0.8 61 L Ketorolac 3x 1 amp (30 mg) 104 -62014 S 0.8 61 L Ketoprofen 1 amp 104 -106451 S 0.93 80 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 83 -106961 S 0.95 60 L ketoprofen 1 amp 86 -112105 S 1.13 64 L Ketorolac 2x30 mg 69 -111989 S 0.87 79 L Ketorolac 2x30 mg 90 -
108535 S 0.75 62 L As. Mefenamat 500 mg 3x1 112 -102886 S 1.25 60 L Ketorolac 2x30 mg 63 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No.RM
NamaCr(mg/dL)
UmurJK(L/P)
Pengobatan NSAID yg didapat LFG Penyesuaian Dosis
102886 S 1.25 60 L Metampiron dan diazepam 500 mg 3x1 tab 63 -62376 SG 0.6 65 L Ketorolac 30 mg 144 -73209 SKDY 0.54 90 P meloxicam 1x15 mg 113 -54047 SL 0.68 61 P Ketorolac 2x30 mg 93 -98842 JSS 0.58 72 P Ketorolac 2x30 mg 109 -
41138 SMS 0.66 67 P Na metamizole 1x1g (2mL) 95 -108539 SR 0.71 60 L Metampiron dan klordiazepoksida 1 amp 120 -106063 SW 0.83 70 P Na metamizole 3x 1g (2mL) 72 -109970 WMP 1.24 70 L Ketoprofen 1 x 100 mg 61 -109970 WMP 1.24 70 L Ketorolac 2x 1 amp (30 mg) 61 -110179 WSJ 0.75 66 P Ketoprofen supp 100 mg 3x1 82 -76660 S 1.27 66 L injeksi ketorolac 10 mg 2x1 amp 60 -
105648 K 0.95 79 P Ketoprofen 2 x 100 mg 60 -
76589 SKY 0.54 90 P Ketorolac 2x30 mg 113 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 5. Klasifikasi Pasien Geriatri di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode 2009 berdasarkan Jenis Kelamin
RSUD Morangan RSUP dr. Sardjito RS Panti Rini RS Panti Nugroho
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah PersentaseLaki-laki 84 63,16% 85 59,03% 65 58,56% 55 57,14%
Perempuan 49 36,84% 59 40,69% 46 41,44% 43 42,86%
Total 133 100,00% 144 100,00% 111 100,00% 98 100,00%
Lampiran 6. Pasien geriatri yang mengalami penurunan LFG berdasarkan formula MDRD dan menerima terapi OAINS
RSUD Morangan RSUP dr. Sardjito RS Panti Rini RS Panti Nugroho
Total (40) % Total (61) % Total (18) % Total (32) %Sesuai
33 82,50% 36 59,02% 6 33,33% 15 46,88%Tidak sesuai
7 17,50% 25 40,98% 1 5,56% 2 6,25%Tidak dapatdianalisis 0 0,00% 0 0,00% 11 61,11% 15 46,88%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 7. Klasifikasi Pasien Geriatri di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman periode 2009 berdasarkan Jenis Kelamin
StageRSUD Morangan RSUP dr. Sardjito RS Panti Rini RS Panti Nugroho
Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase Jumlah Persentase
Stage 1 44 33,08% 12 8,33% 36 32,43% 37 37,76%
Stage 2 51 38,35% 70 48,61% 57 51,35% 29 29,59%
Stage 3A 17 12,78% 34 23,61% 10 9,01% 23 23,47%
Stage 3B 12 9,02% 22 15,28% 4 3,60% 9 9,18%
Stage 4A 8 6,02% 5 3,47% 2 1,80% 0 0,00%
Stage 5 1 0,75% 1 0,69% 2 2,80% 0 0,00%
Total 133 100,00% 144 100,00% 111 100,00% 98 100,00%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 8. Persentase Pasien Geriatri yang Mengalami Penurunan LFG berdasarkan formula MDRD
RSUD Morangan RSUP dr. Sardjito RS Panti Rini RS Panti Nugroho
L P L P L P L P
n =26 (%) n = 12 (%) n = 43 (%) n = 19 (%) n = 9 (%) n = 10 (%)) n = 18 (%) n = 15(%)
Elderly(60 - 74 tahun)
15 (60,71%) 10 (83,33%) 3 (11,11%) 0 (0,00%) 5 (55,56%) 4 (40,00%) 12 (66,67%) 10(62,50%)
Old(75 - 90 tahun)
11 (39,29%) 2 (16,67%) 40 (88,89%) 19 (100,00%) 4 (44,44%) 4 (60,00%) 6 (33,33%) 5(37,50%)
Very old(>90 tahun)
0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%) 0 (0,00%)
Keterangan : n = jumlah total% = persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 9. Jenis Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) yang digunakan di Rumah Sakit se-Kabupaten Sleman
Periode 2009
Nama ObatRSUD Morangan RSUP dr. Sardjito RS Panti Rini RS Panti Nugroho
Jml % Jml % Jml % Jml %
Metampiron dan diazepam 2 1,50% - - 19 17,12% 16 16,33%
Na metamizole 2 1,50% - - 27 24,32% 17 17,35%
Asam mefenamat 16 12,03% 36 25,00% 10 9,01% 12 12,24%
Ketorolac 94 70,68% 86 59,72% 32 28,83% 27 27,55%
Meloxicam 6 4,51% 14 9,72% 3 2,70% 1 1,02%
Diklofenak 4 3,01% 4 2,78% 2 1,80% 4 4,08%
Ketoprofen 9 6,77% 2 1,39% 10 9,01% 14 14,29%
Celexocib - - 2 1,39% 5 4,50% 2 2,04%
Metampiron dan klordiazepoksida - - - - 3 2,70% 4 4,08%
Tinoridin HCl - - - - - - 1 1,02%
Total 133 100% 144 100% 111 100% 98 100%
Keterangan :Jml = Jumlah (item)% = persentase jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 10. Surat Keterangan Kelaiakan Etik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 11. Surat Keterangan Izin Penelitian di RS Panti Nugroho
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 12. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUP dr. Sardjito
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 13. Surat Keterangan Izin Penelitian di RSUD Morangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 14. Surat Keterangan Izin Penelitian di RS Panti Rini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
BIOGRAFI PENULIS
Monica Mayan Permata, penulis skripsi berjudul “Analisis
Pengobatan Antiinflamasi Non Steroid pada Geriatri
berdasarkan Laju Filtrasi Glomerulus dengan Formula
Modification of Diet in Renal Disease di Rumah Sakit se-
Kabupaten Sleman Periode 2009”, lahir di Manokwari
tanggal 4 Mei 1990, merupakan putri sulung dari pasangan
Yoseph Dian, SH dan Roma Hasiana Lubis.
Pendidikan awal ditempuh di TK Santa Rita Manokwari (1993-1995). Kemudian
penulis melanjutkan pendidikan di SD Padma I Manokwari (1995-2001), SMP Negeri
5 Manokwari (2001-2004), dan SMA Stella Duce II Yogyakarta (2004-2007).
Selanjutnya penulis meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2007.
Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif dalam beberapa acara yang diselenggarakan
di kampus antara lain sebagai panitia sie konsumsi pada acara pelepasan mahasiswa
pada tahun 2007, panitia sie humas pada acara PP ‘n EC tahun 2008. Penulis juga
aktif sebagai anggota Paduan Suara Fakultas Farmasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI