plagiat merupakan tindakan tidak terpuji1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi...

61
HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS XII SMA YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Fx. Johan Wisnu I. NIM : 04 9114 063 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI

DENGAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS XII SMA

YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Fx. Johan Wisnu I.

NIM : 04 9114 063

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

i

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI

DENGAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS XII SMA

YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Fx. Johan Wisnu I.

NIM : 04 9114 063

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

ii

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI

DENGAN KECEMASAN PADA SISWA KELAS XII SMA

YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

iv

DIPERSEMBAHKAN UNTUK :DIPERSEMBAHKAN UNTUK :DIPERSEMBAHKAN UNTUK :DIPERSEMBAHKAN UNTUK :

Sangkan paraning dumadhiSangkan paraning dumadhiSangkan paraning dumadhiSangkan paraning dumadhi Bapak dan IbuBapak dan IbuBapak dan IbuBapak dan Ibu Sedulur KabehSedulur KabehSedulur KabehSedulur Kabeh dan yang selalu ada saat aku butuh, dan yang selalu ada saat aku butuh, dan yang selalu ada saat aku butuh, dan yang selalu ada saat aku butuh, ‘Indri’‘Indri’‘Indri’‘Indri’

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

v

Kita Tidak Akan Mampu Kembali Atau Mengbah Masa Lalu

Tapi Kita Mampu Belajar Dan Mengubah Masa Depan

(Bong Chandra)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

vii

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN PADA

SISWA YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

F.X. Johan Wisnu I.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan

pada siswa kelas XI SMA yang akan menghadapi ujian nasional. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 83 orang siswa kelas XII SMA. Alat yang digunakan sebagai pengumpul data adalah skala efikasi diri adaptasi dari GSE dan skala kecemasan T-MAS. Hasil analisa data menyatakan bahwa sebaran data normal dan memiliki korelasi linier. Data penelitian dianalisis dengan SPSS 12 for windows, menggunakan teknik korelasi product-moment dari Pearson pada taraf signifikansi 0,01 (2 ekor), dan diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,406 dengan probabilitas 0,000 (p < 0,01). Artinya, ada hubungan yang signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan pada siswa kelas XI SMA yang akan menghadapi ujian nasional. Kata Kunci: efikasi diri dan kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

viii

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-EFFICACY AND ANXIETY ON

12TH GRADE HIGH SCHOOL STUDENTS WHO ARE ABOUT TO HAVE

UJIAN NASIONAL

F.X. Johan Wisnu I.

ABSTRACT

This research is aimed to analyze relationship between self-efficacy and anxiety on 12th

grade high school students who are about to have ujian nasional .Eighty three of 12th Grade of high school students are the subject of this research. The data is collected by using the self-efficacy scale adapted from GSE and T-MAS anxiety scale.The result shows that the data distribution is normal and having a linear correlation. The research data is analyzed using SPSS 12 for Windows and applying Person’s product-moment correlation technique at significance of 0.01 (2 tails), and the value of correlation coefficient is 0.406 with probability 0.000 (p < 0.01). Thus, a significant relationship between self-efficacy and anxiety on 12th grade high school students who are about to have ujian nasional. Keyword: self-efficacy and anxiety

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan

kasihnya bagi penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

2. Ibu MM. Nimas Eki S., S. Psi., Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing

skripsi yang selalu member semangat. Terima kasih atas bimbingannya.

3. Dosen-dosen fakultas psikologi yang telah membagikan ilmunya selama

penulis menempuh studi.

4. Segenap staff sekretariat dan laboratorium fakultas psikologi atas segala

bantuan yang diberikan.

5. Kedua orang tua atas segalanya, maaf lama.

6. Teman-teman kost 3gp: Simbah, Wisnu, Havis, Gombong, Bowo,

Yulek, Eko, dan Ali, terimakasih buat waktunya.

7. Lintang Wetan, akhirnya tahapan spiritual saya meningkat.

8. Dhamar Sasongko, terimakasih atas dukungannya yang memberi

semangat baru.

9. Teman-teman di psikologi angkatan 04.

10. Teman-teman di UNISRI dan UNS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

xi

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatuhingga skripsi ini

bisa selesai, dengan tulus penulis mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 26 September 2011 Penulis Fx. Johan Wisnu I.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…..…………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN…….……………………………............... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………..………. iv

HALAMAN MOTTO…..…………...…………………………………… v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………. vi

ABSTRAK.....…………………………………..……………….……….. vii

ABSTRACT …………….………………………..……………….....…. viii

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…....… ix

KATA PENGANTAR……….…………………..……………...…….... x

DAFTAR ISI………………………………………..…………………… xii

DAFTAR TABEL………………………………………………………. xv

BAB I PENDAHULUAN……………….………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah..………………………………….......... 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………. 4

C. Tujuan Penelitian……….………………………………………. 5

D. Manfaat Penelitian….…………………………………………... 5

BAB II DASAR TEORI…………………………………….……………. 6

A. Kecemasan……………………………………………………… 6

1. Pengertian Kecemasan………………………………………….. 6

2. Faktor-faktor Penyebab Kecemasan……………………….….... 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

xiii

3. Jenis Kecemasan……………………………………………….. 9

4. Aspek-aspek Kecemasan……………………………………… 10

B. Efikasi Diri……………………………………………………. 11

1. Pengertian Efikasi Diri…………………………………...…… 11

2. Tahap Perkembangan Efikasi Diri……………………………. 12

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri……………… 13

4. Aspek-aspek Pada Efikasi Diri……………………………….. 15

C. Siswa Kelas XII SMA………………………………………... 16

D. Hubungan Efikasi Diri dengan Kecemasan Pada Siswa Kelas

XII SMA Sebelum Menghadapi Uji Nasional………..……… 17

E. Hipotesis……………………………………………………… 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………...... 20

A. Identivikasi Variabel…………………………………………. 20

B. Definisi Operasional…………………………………...…….. 20

C. Subjek Penelitian...……………………………………….….. 21

D. Metode Pengumpulan Data……………………….…………. 21

E. Validitas dan Reliabilitas………………………….………… 23

1. Validitas………………………………….…….……… 23

2. Reliabititas…………………………………..…………. 24

F. Uji Coba Alat Ukur……………………………….………… 24

G. Metode Analisa Data………………………………..……… 25

BAB IV PENELITIAN & PEMBAHASAN……………………….. 26

A. Pelaksanaan Penelitian……………………………………... 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

xiv

B. Analisis Data Penelitian…………………………………..... 26

1. Deskripsi Data Penelitian……………………………... 29

2. Uji Asumsi……………………………………………. 29

3. Uji Hipotesis………………………………………….. 30

C. Pembahasan…......………………………………………… 31

BAB V KESIMPULAN & SARAN………………………………... 33

A. Kesimpulan……………………………………………...… 33

B. Saran……………...…………………………………...…... 33

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….… 35

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................. 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian…….………………………………… 29

Tabel 2. Kategorisasi Skala Efikasi Diri.………………………………... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan penelitian Mills yang berjudul A reevaluasi of the role of

anxiety: Self Efficacy, Anxiety, and their reading and listening proficiency

menunjukkan adanya hubungan yang positif antara efikasi diri dengan kecemasan,

sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mendeley yang berjudul

General self efficacy, manifest anxiety, general self efficacy, locus of control as

determinants of personal and general risk perception menunjukkan adanya

hubungan yang negatif antara efikasi diri dengan kecemasan. Dari dua penelitian

tersebut menunjukkan hasil yang bertentangan. Penanganan kecemasan individu

yang satu dengan individu yang lain dapat berbeda tergantung dari penilaian

pribadi individu terhadap kemampuan yang dimilikinya atau yang disebut efikasi

diri (Sarafino, 1994), sedangkan Bandura (1997) mendefinisikan efikasi diri

sebagai keyakinan individu bahwa ia dapat menguasai situasi dan mendapatkan

hasil yang positif. Selain itu Bandura (1997) juga berpendapat bahwa penilaian

seseorang terhadap efikasi diri berperan penting terhadap cara pendekatan

seseorang dalam menghadapi sasaran, tugas dan tantangan.

Efikasi diri ini dapat berasal dari berbagai macam sumber, antara lain

prestasi yang pernah dicapai, persuasi sosial serta keadaan fisiologis dan

emosional. Banyaknya jumlah siswa yang tidak lulus dari tahun-ketahun serta

tingginya kriteria kelulusan juga dapat berpengaruh dalm pembentukan efikasi diri

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

2

seseorang, seperti yang diungkapkan oleh Hergehnhan dan Olson (1997) bahwa

pengalaman sendiri atau milik orang lain dengan kesuksesan atau kegagalan akan

berpengaruh kuat dalam efikasi diri.

Bandura (1997) menyatakan bahwa, tingginya efikasi diri yang dimiliki

akan memotivasi individu secara kognitif untuk bertindak lebih bertahan dan

terarah terutama apabila tujuan yang hendak dicapai merupakan tujuan yang jelas.

Tidak mengherankan apabila ditemukan hubungan antara efikasi diri dengan

prestasi dan performansi individu tersebut.

Menurut Prakosa (1996) keyakinan terhadap diri sendiri sangat diperlukan

oleh pelajar. Keyakinan ini akan mengarahkan pada kepemilihan tidakan,

pengerahan usaha, serta keuletan individu. Keyakinan yang berdasarkan batas-

batas kemampuan yang dirasakan akan menuntun individu untuk berperilaku

lebih mantap dan efektif. Ketika siswa harus berhadapan dengan tugas yang

menekan, dalam hal ini ujian akhir nasional, keyakinan individu terhadap

kemampuan diri mereka (efikasi diri) akan mempengaruhi cara mereka dalam

menghadapinya (Bandura, 1997).

Berdasarkan penelitian Klingermen (dalam Ratna, 2009) terungkap bahwa

kecemasan berhubungan dengan prestasi. Semakin tinggi kecemasan maka akan

semakin rendah prestasinya, begitupula sebaliknya semakin rendah kecemasan

maka akan semakin tinggi prestasinya. Hurlock (1997) berpendapat bahwa

individu yang merasa cemas, akan mengalami gangguan antisipasi atau harapan

dalam menghadapi masa depan, hal ini ditandai dengan munculnya perasaan

khawatir, gelisah, dan perasaan akan mengalami kejadian yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

3

menyenangkan, dan inividu menjadi tidak mampu menemukan penyelesaian

masalahnya. Geist (dalam Gunarsa, 2000) menjelaskan bahwa sumber kecemasan

dapat berasal dari tuntutan sosial yang berlebih dan tidak mau atau tidak mampu

dipenuhi oleh individu yang bersangkutan, standar prestasi yang terlalu tinggi

dengan kemampuan yang dimiliki, kurangnya kesiapan menghadapi situasi yang

ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri.

Di Indonesia pengaruh kecemasan terhadap prestasi sendiri kurang dipehatikan.

Pengukuran prestasi di Indonesia salah satunya diukur dengan ujian

nasional. Ujian namerupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun

pelajaran yang diterapkan pada beberapa mata pelajaran yang dianggap penting.

Menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 153/U/2003 tentang Ujian

Nasional Tahun Pelajaran 2003/2004 disebutkan bahwa tujuan ujian nasional

adalah untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik melalui pemberian

tes pada siswa sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas.

Selain itu ujian nasional bertujuan untuk mengukur mutu pendidikan dan

mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional,

provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah. Ujian nasional juga berfungsi

sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan

mutu pendidikan secara nasional, bahan dalam menentukan kelulusan peserta

didik, dan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang

pendidikan yang lebih tinggi.

Peraturan mengenai ujian sendiri setiap tahunnya dirubah demi

meningkatkan mutu pendidikan itu sendri. Peraturan-peraturan tersebut dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

4

oleh Badan Standar Nasional Pendidikan yang dibentuk berdasarkan Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan. Dari tahun ke tahun yang selalu berubah adalah kriteria kelulusan.

Kriteria kelulusan adalah persyaratan pencapaian minimal untuk dinyatakan lulus.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya pada tahun 2011 ini berdasarkan

Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) nomor 45 tahun 2010

ujian nasional tidak menjadi syarat mutlak yang menentukan kelulusan tetapi

ditambahkan dengan nilai sekolah. Namun ujian nasional tetap mamiliki proporsi

yang paling besar dalam menentukan kelulusan siswa. Berdasarkan Permendiknas

(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) nomor 45 tahun 2010 juga dinyatakan

bahwa tidak ada ujian ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN 2011 ini harus

mengulang lagi pelajarannya dan ikut UN tahun 2012, atau memilih ikut ujian

Paket C.

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan pada siswa kelas XII yang akan

menghadapi ujian nasional.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan peneliti ingin mengetahui

bagaimanakah hubungan antara efikasi diri dengan kecemasan pada siswa kelas

XII yang akan menghadapi ujian nasional?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

5

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri

dengan kecemasan pada siswa kelas XII SMA yang akan menghadapi ujian

nasional.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Menambah ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang psikologi

pendidikan mengenai hubungan efikasi diri dengan kecemasan pada siswa

kelas XII yang akan menghadapi ujian nasional

2. Manfaat praktis

Bagi pendidik, penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pendidik tentang

pentingnya efikasi diri dalam hubungannya dengan kecemasan pada siswa

kelas XII SMA yang akan ujian nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

6

BAB II

DASAR TEORI

A. Kecemasan

1. Pengertian kecemasan

Kecemasan merupakan salah satu aspek kepribadian yang menjadi

konsep utama dalam beberapa teori kepribadian. Kecemasan memiliki banyak

segi yang tidak dapat tercakup dalam satu definisi yang sederhana. Menurut

Nietzel (dalam Bellack dan Hansen, 1988), kecemasan berasal dari Bahasa

Latin yaitu anxius dan dari Bahasa Jerman yaitu anst; suatu kata yang dapat

digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan fisiologis.

Dalam kamus istilah psikologi, Chaplin (2000) mengartikan kecemasan

sebagai perasaan campuran berisi ketakutan dan keprihatinan mengenai rasa-

rasa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut.

Lazarus (dalam Diah, 1997) menyatakan bahwa kecemasan merupakan

pengalaman yang samar-samar dan disertai oleh perasaan tidak berdaya dan

tidak menentu. Lebih lanjut Lazarus menjelaskan kecemasan dalam dua arti,

yaitu:

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

7

a. Kecemasan sebagai respon

Kecemasan adalah reaksi individu terhadap pengalaman atas situasi

tertentu yang akan tampak dari pembicaraan atau dari perubahan fisiknya.

Bentuk kecemasan ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

(1) State anxiety, merupakan gejala kecemasan yang sifatnya tidak

menetap pada diri individu ketika dihadapkan pada situsi tertentu,

gejala ini akan tampak selama situasi tersebut masih ada.

(2) Trait anxiety, kecemasan yang tidak tampak langsung dalam tingkah

laku tetapi dapat dilihat dari frekuensi dan intensitas keadaan cemas

individu sepanjang waktu, bersifat tetap dan timbul dari pengalaman

yang tidak menyenangkan pada awal kehidupan. Kecemasan ini

berhubungan dengan kepribadian individu yang merupakan disposisi

pada individu untuk menjadi cemas.

b. Kecemasan sebagai intervening variable

Keadaan cemas yang disebabkan kondisi tertentu dan memiliki

pengaruh atau konsekuensi tertentu pula. Dalam hal ini, kecemasan

sebagai motivating solution yang berarti mendorong individu agar dapat

mengatasi masalah.

Sementara itu, Nevid, Rathus, dan Greene (1997) menganggap

kecemasan sebagi suatu keadaan takut atau perasaan tidak enak yang

disebabkan oleh banyak hal seperti kesehatan individu, hubungan sosial,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

8

masalah pekerjaan, hubungan internal dan lingkungan sekitar. Selanjutnya,

Taylor (1953) mengatakan kecemasan ialah suatu pengalaman subyektif

mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum

dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau rasa aman.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan

mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan

menghadapi masalah atau rasa aman.

2. Faktor-faktor penyebab kecemasan

Kecemasan muncul karena adanya kondisi yang dianggap

mengancam. Proses timbulnya kecemasan. Menurut Kretch dan Qrutch

(dalam Hartanti dan Dwijanti, 1997), timbulnya kecemasan disebabkan

karena kurangnya pengalaman dalam menghadapi berbagai kemungkinan

yang membuat individu kurang siap menghadapi situasi baru.

Menurut Tjandrarini (dalam Wiguno, 1995), ada tiga kondisi yang

mengakibatkan seseorang mengalami kecemasan, yaitu:

a. Adanya obyek, situasi, hasil, gagasan dan sebagainya yang

mengancam harga diri atau nilai-nilai seseorang.

b. Kebutuhan untuk mengulangi situasi dengan cara mempertahankan

konsep diri atau nilai-nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

9

c. Keragu-raguan apakah dapat menangani situasi yang ada.

Menurut Geist (dalam Gunarsa, 2000) sumber kecemasan dapat

berasal dari tuntutan sosial yang berlebih dan tidak mau atau tidak mampu

dipenuhi oleh individu yang bersangkutan, standar prestasi yang terlalu

tinggi dengan kemampuan yang dimiliki, kurangnya kesiapan menghadapi

situasi yang ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun

terhadap diri sendiri.

3. Jenis Kecemasan

Freud membagi kecemasan menjadi tiga, yaitu:

a. Kecemasan neurotik: ketakutan terhadap suatu bahaya yang tidak jelas,

berasal dari tidak terkendalinya naluri-naluri yang menyebabkan

seseorang melakukan suatu tindakan yang bisa mendatangkan

hukuman bagi dirinya (Corey, 1999). Kecemasan ini disebabkan oleh

konflik antara id dan ego.

b. Kecemasan realitas: perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak

spesifk yang menyangkut tentang bahaya yang ada, kecemasan ini juga

dikenal sebagai kecemasan obyektif karena taraf kecemasannya sesuai

dengan derajat ancaman atau bahaya yang ada.

c. Kecemasan moral: merupakan hasil konflik antara ego dan super ego

yang disebabkan oleh adanya ketakutan terhadap hati nurani sendiri.

(Corey, 1999).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

10

Jersild (1968) membedakan kecemasan menjadi dua macam yaitu:

a. Kecemasan normal: individu yang bersangkutan menyadari adanya

konflik-konflik dalam dirinya yang menyebabkan dia merasa

cemas.

b. Kecemasan neurotik: individu yang bersangkutan tidak menyadari

adanya konflik dalam dirinya dan kemudian individu tersebut

menggunakan mekanisme pertahanan diri secara tidak disadari.

Kecemasan sebelum menghadapi ujian nasional merupakan kecemasan

realitas atau kecemasan normal dimana individu berhadapan dengan

situasi yang mengancam.

4. Aspek-aspek kecemasan

Taylor (1954) membagi kecemasan menjadi dua aspek yaitu:

a. aspek fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak jantung

meningkat, dan lain-lain)

b. aspek psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat

berkonfrontasi, dan sebagainya)

B. Efikasi diri

1. Pengertian Efikasi Diri

Efikasi diri adalah penilaian seseorang terhadap kemampuannya

untuk mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan yang

dibutuhkan untuk melaksanakan serangkaian tipa-tipe performansi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

11

telah direncanakan (Bandura, 1986).

Myers (1983) mengartikan efikasi diri sebagai perasaan yang

dimiliki individu bahwa dirinya adalah orang yang mampu dan cakap

melakukan tindakan-tindakan yang tepat. Dalam hal ini efikasi diri

mengandung makna adanya kepercayaan diri yang dimiliki seseorang

untuk menghadapi situasi yang tidak jelas, tidak dapat diramalkan dan

menimbulkan tekanan.

Sedangkan Schultz (1994) mengartikan efikasi diri sebagai

perasaan kita terhadap kecukupan, efisiensi, dan kemampuan kita dalam

mengatasi kehidupan.

Baron dan Byrn (2000) mengemukakan bahwa efikasi diri

merupakan penilaian individu terhadap kemampuan atau kompetensinya

untuk melakukan suatu tugas, mencapai suatu tujuan, dan menghasilkan

sesuatu, selanjutnya, Feist dan Feist (2002) menyatakan efikasi diri

sebagai keyakinan individu bahwa mereka memiliki kemampuan dalam

mengadakan kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan terhadap peristiwa

lingkungan mereka sendiri

2. Tahap Perkembangan Efikasi Diri

Bandura (1997) menyatakan bahwa efikasi diri berkembang secara

teratur. Bayi mulai mengembangkan efikasi diri sebagai usaha untuk

melatih pengaruh lingkungan fisik dan sosial. Mereka mulai mengerti dan

belajar mengenai kemampuan dirinya, kecakapan fisik, kemampuan social

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

12

dan kecakapan berbahasa yang hampir secara konstan digunakan dan

ditujukan pada lingkungan. Awal dari pertumbuhan efikasi diri dipusatkan

pada orang tua dan kemudian dipengaruhi oleh saudara kandung, teman

sebaya, dan orang dewasa lainnya.

Efikasi diri pada masa dewasa meliputi penyesuaian pada masalah

perkawinan dan peningkatan karir. Sedangkan efikasi diri pada masa lanjut

usia sulit terbentuk sebab pada masa ini terjadi penurunan mental dan

fisik, pensiun kerja, dan penarikan diri pada lingkungan sosial.

Berdasarkan hal di atas, dapat disimpulkan bahwa tahap

perkembangan efikasi diri dimulai dari masa bayi, kemudian berkembang

ke masa dewasa sampai pada masa lanjut usia.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Bandura (dalam Astrid, 2009) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi efikasi diri pada diri individu antara lain:

a. Budaya

Budaya mempengaruhi efikasi diri melelui nilai (values), kepercayaan

(beliefs), dan proses pengaturan diri (self-regulatory process) yang

berfungsi sebagai sumber penilaian efikasi diri dan juga sebagai

konsekuensi dari keyakinan akan efikasi diri.

b. Gender

Perbedaan gender juga berpengaruh terhadap efikasi diri. Hal ini dapat

dilihat dari penelitian Bandura (1997) yang menyatakan bahwa wanita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

13

efikasinya lebih tinggi dalam mengelola perannya. Wanita yang

memiliki peran selain sebagai ibu rumah tangga, juga sebagai wanita

karir akan memiliki efikasi diri yang tinggi dibandingkan dengan pria

yang bekerja.

c. Sifat dari tugas yang dihadapi

Derajat kompleksitas dari kesulitan tugas yang dihadapi oleh individu

akan mempengaruhi penilaian individu tersebut terhadap kemampuan

dirinya sendiri. Semakin kompleks tugas yang dihadapi oleh individu

maka akan semakin rendah individu menilai kemampuannya.

Sebaliknya jika individu dihadapkan pada tugas yang mudah dan

sederhana maka akan semakin tinggi individu tersebut menilai

kemampuannya.

d. Insentif eksternal

Faktor lain yang mempengaruhi efikasi diri individu adalah insentif

yang diperolehnya. Bandura menyatakan bahwa salah satu faktor yang

dapat meningkatkan efikasi diri adalah competent contingents

incentive, yaitu insentif yang diberikan oleh orang lain yang

merefleksikan keberhasilan seseorang.

e. Status atau peran individu dalam lingkungan

Individu yang memiliki status yang lebih tinggi akan memperoleh

derajat kontrol yang lebih besar sehingga efikasi diri yang dimilikinya

juga tinggi. Sedangkan individu yang memiliki status yang lebih

rendah akan memiliki kontrol yang yang lebih kecil sehingga efikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

14

diri yang dimilikinya juga rendah.

f. Informasi tentang kemampuan diri

Individu akan memiliki efikasi diri tinggi jika ia memperoleh

informasi positif mengenai dirinya, sementara individu akan

memperoleh efikasi yang rendah, jika ia memperoleh informasi negatif

mengenai dirinya.

Menurut Bandura (1997) ada beberapa faktor yang mempengaruhi efikasi diri

yaitu:

a. Pengalaman Keberhasilan (mastery experiences)

Keberhasilan yang sering didapatkan akan meningkatkan efikasi diri yang

dimiliki seseorang sedangkan kegagalan akan menurunkan efikasi dirinya.

Apabila keberhasilan yang didapat seseorang seseorang lebih banyak

karena faktor-faktor di luar dirinya, biasanya tidak akan

membawa pengaruh terhadap peningkatan efikasi diri. Akan tetapi, jika

keberhasilan tersebut didapatkan dengan melalui hambatan yang besar dan

merupakan hasil perjuangannya sendiri, maka hal itu akan

membawapengaruh pada peningkatan efikasi diri nya.

b. Pengalaman Orang Lain (vicarious experiences)

Pengalaman keberhasilan orang lain yang memiliki kemiripan dengan

individu dalam mengerjakan suatu tugas biasanya akan

meningkatkan efikasi diri seseorang dalam mengerjakan tugas yang

sama. efikasi diri tersebut didapat melalui sosial model yang biasanya

terjadi pada diri seseorang yang kurang pengetahuan tentang kemampuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

15

dirinya sehingga mendorong seseorang untuk melakukan modeling.

Namun efikasi diri yang didapat tidak akan terlalu berpengaruh bila model

yang diamati tidak memiliki kemiripan atau berbeda dengan model.

c. Persuasi Sosial (Social Persuation)

Informasi tentang kemampuan yang disampaikan secara verbal oleh

seseorang yang berpengaruh biasanya digunakan untuk meyakinkan

seseorang bahwa ia cukup mampu melakukan suatu tugas.

d. Keadaan fisiologis dan emosional (physiological and emotional states)

4. Aspek-aspek Pada Efikasi Diri

Menurut Bandura (1997) terdapat tiga aspek efikasi diri pada diri

manusia, yaitu:

a. Tingkatan (level)

Adanya perbedaan efikasi diri yang dihayati oleh masing-masing

individu mungkin dikarenakan perbedaan tuntutan yang dihadapi.

Tuntutan tugas mempresentasikan masing-masing tingkat kesulitan

atau kesukaran untuk mencapai performansi optimal. Jika halangan

untuk mencapai tuntutan itu sedikit, maka aktifitas lebih mudah

dilakukan , sehingga individu akan memiliki efikasi diri yang tinggi.

b. Keadaan umum (generality)

Dimensi ini brkaitan dengan luas bidang tugas. Beberapa keyakinan

individu terbatas pada bidang tingkah laku dan beberapa keyakinan

mungkin menyebar meliputi berbagai bidang tingkah laku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

16

c. Kekuatan (strength)

Pengalaman memiliki pengaruh terhadap efikasi diri yang dimiliki

seseorang. Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kemantapan atau

keyakinan, yaitu derajat kemantapan individu terhadap keyakinan atau

pengharapannya.

E. Siswa Kelas 12 SMA

Berdasarkan Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional)

nomor 45 tahun 2010, sebagai prasyarat mengikuti ujian nasional adalah siswa

telah berada pada tahun terakhir jenjang pendidikannya baik itu sekolah dasar

maupun sekolah menengah. Rata-rata siswa ini berusia antara 16 hinggga 18

tahun.

Menurut Papalia (2004) masa remaja dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

1. remaja awal dimulai dari usia 11-13 tahun

2. remaja madya dimulai dari usia 13-18 tahun

3. remaja akhir dimulai dari usia 18-21 tahun.

Sedangkan Puspitawati (1996) membagi masa remaja menjadi 2 bagian

yaitu:

1. periode remaja awal, yaiu berkisar antara umur 13-17 tahun

2. periode remaja akhir , yaitu berkisar antara umur 17-18 tahun.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XII berada pada

masa remaja. Periode remaja adalah periode pemantapan identitas diri.

Pemantapan identitas diri ini tidak selalu berjalan mulus, tetapi sering melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

17

proses yang pan jang sehinggga periode ini sering juga disebut masa-masa

strom and stress, atau masa up and down (Santrock, 2003). Remaja mulai

memperhatikan prestasi dalam segala hal, karena ini akan memberi nilai

tambah untuk kedudukan sosialnya diantara teman sebaya maupun orang

dewasa

F. Hubungan Efikasi Diri dengan Kecemasan pada Siswa Kelas XII SMA

yang Akan Menghadapi Ujian Nasional

Berdasarkan penelitian Klingermen (dalam Ratna, 2009) dijelaskan

bahwa kecemasan berhubungan dengan prestasi. Semakin tinggi kecemasan

maka akan semakin rendah prestasinya, begitupula sebaliknya semakin rendah

kecemasan maka akan semakin tinggi prestasinya. Di Indonesia pengukuran

prestasi salah satunya adalah melalui ujian nasional.

Untuk dapat dinyatakan lulus seorang siswa harus mampu menghadapi

ujian nasional dan mendapatkan nilai sesuai dengan standar kelulusan yang

berlaku. Ketika siswa dinyatakan tidak lulus maka masyarakat dan lingkungan

sekitarnya akan menganggap dirinya sebagai orang yang gagal. Tingginya

standar nilai dan harapan dari lingkungan yang mengharuskan seorang siswa

harus lulus memberikan tekanan bagi mereka pada saat menghadapi ujian

nasional. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Geist (dalam Gunarsa, 2000)

bahwa sumber kecemasan dapat berasal dari tuntutan sosial yang berlebih dan

tidak mau atau tidak mampu dipenuhi oleh individu yang bersangkutan,

standar prestasi yang terlalu tinggi dengan kemampuan yang dimiliki,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

18

kurangnya kesiapan menghadapi situasi yang ada, pola pikir dan persepsi

negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri.

Menurut Durand et al. (2007) salah satu faktor yang mempengaruhi

kecemasan adalah faktor kognitif dan emosional. Feist dan Feist (2002)

menyatakan efikasi diri sebagai keyakinan individu bahwa mereka memiliki

kemampuan dalam mengadakan kontrol terhadap pekerjaan mereka, dan

terhadap peristiwa lingkungan mereka sendiri. Myers (1983) mengartikan

efikasi diri sebagai perasaan yang dimiliki individu bahwa dirinya adalah orang

yang mampu dan cakap melakukan tindakan-tindakan yang tepat.

Efikasi diri memiliki pengaruh yang kuat terhadap keadaan emosi

seseorang. Feist dan Feist (2002) menyatakan ketika seeorang mengalami

ketakutan yang tinggi, kecemasan yang akut, atau tingkat stress yang tinggi,

maka biasanya mereka mempunyai efikasi diri yang rendah, sedangkan mereka

yang memiliki efikasi diri yang tinggi merasa mampu dalam menghadapi

rintangan dan menganggap ancaman sebagai tantangan yang harus dihadapi.

Begitu pula Myers (1983) menyatakan bahwa individu yang memiliki efikasi

diri yang tinggi tidak mudah mengalami depresi dan cemas.

G. Hipotesis

Berdasarkan uraian teori yang telah dikemukakan maka hipotesis yang

diajukan dari penelitian ini yaitu ada hubungan negatif antara efikasi diri

dengan kecemasan pada siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian

nasional. Semakin tinggi efikasi diri maka tingkat kecemasan pada siswa kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

19

XII yang akan menghadapi ujian nasional semakin rendah sebaliknya semakin

rendah efikasi diri maka tingkat kecemasan pada siswa kelas XII yang akan

menghadapi ujian nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah:

Variabel Tergantung: Kecemasan menghadapi ujian nasional

Variabel Bebas : Efikasi diri

B. Definisi Operasional

1. Efikasi diri

Efikasi diri adalah penilaian seseorang terhadap kemampuannya

untuk mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan

yang dibutuhkan untuk melaksanakan serangkaian tipe-tipe

performansi yang telah direncanakan (Bandura, 1986).

Efikasi diri subjek diukur dengan skala efikasi diri GSE. Tinggi

rendahnya efikasi diri subyek dilihat dari skor total yang diperoleh.

Semakin tinggi skor total semakin tinggi pula efikasi diri yang

dimiliki subjek.

2. Kecemasan

Kecemasan ialah suatu pengalaman subyektif mengenai

ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan

ketidakmampuan menghadapi masalah atau rasa aman.

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

21

Kecemasan subjek diukur dengan skala kecemasan TMAS. Tinggi

rendahnya kecemasan subyek dilihat dari skor total yang diperoleh.

Semakin tinggi skor total semakin tinggi pula kecemasan yang

dialami subjek.

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMA

kelas 12. Pemilihan subjek ini dengan alasan berdasarkan penelitian

Klingermen (dalam Ratna, 2009) yang menjelaskan bahwa kecemasan

berhubungan dengan prestasi. Hasil dari ujian nasional sangat

menentukan kelulusan para siswa.

D. Metode pengumpulan data

1. Kecemasan

Dalam penelitian ini kecemasan diukur dengan menggunakan skala

TMAS ( the Taylor Manifetst Anxiety Scale). Skala ini ditemukan

oleh Janet Taylor Spence pad tahun 1953 yang masih digunakan

sampai sekarang. Janet Taylor Spence mengambil 50 item yang

mengupkapkan kecemasan dari 200 item pernyataan dalam MMPI

(Minnesota Multiphasic Personality Inventory)

Aspek-aspeknya yaitu:

a. aspek fisiologis (seperti gemetar, berkeringat, detak

jantung meningkat, dan lain-lain)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

22

b. aspek psikologis (seperti panik, tegang, bingung, tak dapat

berkonfrontasi, dan sebagainya).

TMAS berisi 50 butir pertanyaan, di mana responden

menjawab keadaan ”ya” atau ”tidak” sesuai dengan keadaan

dirinya, dengan memberi tanda (√) pada kolom jawaban ”ya”

atau tanda (X) pada kolom jawaban “tidak”. Kuesoner TMAS

terdiri atas 13 pertanyaan unfavourable dan 37

pertanyaan favourable. Setiap jawaban dari pertanyaan

favuorable bernilai 1 untuk jawaban ”ya” dan 0 untuk

jawaban ”tidak”. Pada pertanyaan unfavourable bernilai 1

untuk jawaban ”tidak” dan bernilai 0 untuk jawaban ”ya”.

Sebagai cut off point adalah sebagai berikut :

a. Skor <21 berarti tidak cemas

b. Skor ≥21 berarti cemas

Suatu skala atau instrumen dapat dikatakan mempunyai validitas

yang tinggi apabila instrumen tersebut menjalankan fungsi

ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

pengukuran tersebut. TMAS mempunyai derajat validitas yang

cukup tinggi akan tetapi dipengaruhi juga oleh kejujuran dan

ketelitian responden dalam mengisinya (Azwar,1997)

2. Efikasi diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

23

Untuk mengukur efikasi diri, penelitian ini menggunakan GSE

(The General Self efficacy Scale). Skala ini dikembangkan oleh

Mathias Jerusalem dan Ralf Schwarzer di Jerman pada tahun 1979,

dengan menggunakan teori dan aspek-aspek yang dikemukakan

oleh Bandura (1997). Pada awalnya skala ini dikembangkan di

Jerman dengan 20 item dan kemudian direvisi dan diadaptasi pada

28 bahasa lainnya menjadi 10 item. Pada penelitian yang dilakukan

oleh Ralf Schwarzer dan Urte Scholtz skala efikasi diri GES di

Indonesia ketika diuji menggunakan analisa reliabilitas dengan

teknik Alpha dari Cronbach memiliki nilai 0,78, hal ini

menunjukan bahwa pengukuran dari skala ini dapat dipercaya.

E. Validitas dan reliabilitas

1. Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan

mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut

menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut (Azwar,

1997). Valid tidaknya alat ukur tergantung pada mampu tidaknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

24

alat ukur tersebut mancapai tujuan pengukuran yang dikehendaki

dengan tepat.

Suatu alat ukur yang baik, tidak sekedar mampu

mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus

memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut.

Cermat berarti bahwa pengukuran itu mampu memberikan

gambaran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya diantara

subyek satu dengan yang lain (Azwar, 1997).

2. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata rely dan abiity. Walaupun kata

reliabilitas memiliki beberapa nama lain seperti keterpercayaan,

keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi, dan sebagainya,

namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar,

1997).

F. Uji Coba Alat Ukur

Azwar (1997) menyatakan bahwa untuk pemilihan item yang

relevan dilakukan apabila bukti empiris belum diperoleh. Prosedur

pemilihan item dilakukan untuk memilih item yang paling relevan dan

memiliki konsistensi tinggi dengan skor totalnya. Kedua alat ukur yang

digunakan telah diperoleh bukti empirisnya sehingga kedua alat ukur

tidak dilakukan uji coba terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

25

G. Metode analisa data

Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS

12 dengan metode analisis Korelasi product moment dari Karl Pearson.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

26

BAB IV

PENELITIAN & PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 April sampai dengan 16 April

2011 setelah siswa selesai sekolah. Subyek penelitian ini adalah siswa SMU

kelas XII. Penelitian dilakukan dengan menyebar kedua skala kepada

sebanyak 100 orang, namun hanya 83 subyek yang dapat diteliti, hal ini terjadi

karena ada 11 skala yang tidak kembali dan 6 skala tidak lengkap dalam

pengisian itemnya.

B. Analisis Data Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 1. Deskripsi Data Penelitian

Variabel N Min Max Mean SD

Hip Emp Hip Emp Hip Emp

Efikasi diri 40 10 11 40 40 20 27,46 4,61

kecemasan 50 0 12 50 40 25 24,40 6,70

Untuk mengetahui tingkat efikasi diri dan kecemasan menghadapi

ujian nasional, dilakukan perbandingan antara mean empiris dan mean

hipotesis. Pada skala efikasi diri, mean empirisnya lebih besar dari mean

hipotesis, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat efikasi subyek tergolong

26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

27

tinggi. Sedangkan pada skala kecemasan TMAS, mean empirisnya lebih kecil

dari mean hipotesisnya, hal tersebut berarti bahwa kecemasan subyek

tergolong rendah.

Selain itu tingkat efikasi diri maupun kecemasan subyek, dapat

diperoleh dari kategorisasi jenjang berdasarkan distribusi normal.

Kategorisasi tersebut berdasarkan norma kategori dari Azwar (1999):

X ≤ (µ-1,5σ) kategori sangat rendah

(µ-1,5σ) < X ≤ (µ- 0,5σ) kategori rendah

(µ-0,5σ) < X ≤ (µ+0,5σ) kategori sedang

(µ+0,5σ) < X ≤ (µ+1,5σ) kategori tinggi

(µ+1,5σ) < X kategori sangat tinggi

Skala efikasi diri, terdiri atas 10 aitem, setiap aitemnya diberi skor

yang berkisar mulai dari 1,2,3, dan 4. Rentang minimum-maksimumnya

adalah 1x10=10 sampai dengan 4x10=40. Sehingga jarak sebarannya adalah

40-10=30. Dengan demikian setiap satuan standar deviasinya bernilai

σ=30/6=5, dan mean hipotesisnya adalah µ=10x3=30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

28

Tabel 2. Kategorisasi Skala Efikasi Diri

Kategori Jumlah Subyek Persentase

X ≤ 22,5 (sangat rendah) 13 15,66%

22,5 < X ≤ 27,5 (rendah) 28 33,73%

27,5 < X ≤ 32,5 (sedang) 33 39,76%

32,5 < X ≤ 37,5 (tinggi) 7 8,43%

37,5 < X (sangat tinggi) 2 2.41%

Total 83 100%

Dari hasil kategorisasi diatas, terdapat 13 subyek mendapatkan skor

efikasi diri pada kategori sangat rendah, 28 subyek pada kategori rendah, 33

subyek pada kategori sedang, 7 subyek pada kategori tinggi, dan 2 subyek

pada kategori sangat tinggi.

Skala kecemasan T-MAS, terdiri dari 50 aitem, masing masing aitem

diberi skor 1. Sehingga nilai maksimumnya adalah 50, sedangkan nilai

terendahnya adalah 0. Dengan menggunakan skor T-MAS ≥ 21 sebagai cut-

off point didapatkan 60, 24% responden mengalami kecemasan, sedangkan

39,76% responden sisanya tidak mengalami kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

29

2. Uji Asumsi

Sebelum dilakukan uji hipotesis, data penelitian harus

memenuhi uji asumsi atau uji prasyarat. Uji asumsi terdiri dari uji

normalitas dan uji linieritas. Apabila hasil uji normalitas dan linieritas

menunjukkan bahwa data penelitian telah terdistribusi normal dan

memiliki hubungan linier antara variabel bebas dan tergantung, maka

uji parametrik dengan korelasi product moment Pearson’s dapat

dilakukan. Sebaliknya jika hasil dari uji tersebut tidak normal dan tidak

linier maka uji analisis yang dipilih adalah uji non- parametrik

Spearman’s. Uji normalitas dan linieritas dilakukan dengan

menggunakan program SPSS for Windows 12.0. Berikut dijelaskan

hasil uji prasyarat:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah variabel

terdistribusi secara normal. Uji normalitas dilakukan pada masing-

masing sebaran data yaitu sebaran data efikasi diri dan sebaran data

kecemasan, menggunakan SPSS 12 dengan teknik One Sample

Kolmogrov-Smirnov Test. Probabilitas efikasi diri adalah 0,170 berarti

memiliki probabilitas lebih dari 0,01 (p>0,01), probabilitas

kecemasan menghadapi ujian nasional 0,487 berarti memiliki

probabilitas lebih dari 0,01 (p>0,01). Hasil uji normalitas tersebut

menunjukkan bahwa data yang ada adalah normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

30

b. Uji linieritas

Uji linieritas dilakukan dengan program SPSS 12. Hasil perhitungan

menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel adalah linier karena

memiliki probabilitas sebesar 0.000 atau memiliki probabilitas kurang

dari 0,01 (p>0,001)

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis menggunakan korelasi Product Moment dari Pearson,

dan diolah menggunakan program SPSS versi 12. Dalam uji hipotesis ini

menggunakan taraf signikansi 1% (0.01), artinya bahwa kemungkinan

penolakan hipotesis adalah 1 diantara 100 atau dengan kata lain adanya

kepercayaan terhadap kebenaran hipotesa adalah sebesar 99% (Hadi, 1986).

Dari hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi negatif yang

signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi ujian nasional

dengan perincian koefisien (r) = -0,406, koefisien determinasi (r2) = 0,165

(dibulatkan) dengan p<0,01. Berarti bahwa hipotesis yang menyatakan

bahwa ada hubungan negatif antara efikasi diri dengan kecemasan

menghadapi ujian nasional, diterima.

Dengan diterimanya hipotesis penelitian, menunjukkan bahwa

semakin tinggi efikasi semakin rendah kecemasannya dalam menghadapi

ujian nasional. Sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka semakin tinggi

kecemasannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

31

C. PEMBAHASAN

Hasil penelitian menyatakan bahwa ada hubungan negatif antara efikasi

diri dengan kecemasan pada siswa kelas XII yang akan menghadapi ujian

nasional. Hasil tersebut ditunjukkan dengan perolehan koefisien korelasi

sebesar -0,406 (p<0,01). Hal ini berarti semakin tinggi efikasi diri, semakin

rendah kecemasan menghadapi ujian nasional. Sebaliknya semakin rendah

efikasi diri, semakin tinggi kecemasannya.

Hasil ini sesuai dengan pendapat Bandura bahwa, efikasi diri berguna

untuk melatih kontrol terhadap keterbangkitan kecemasan. Feist & Feist

(2000) mengemukakan bahwa ketika seseorang mengalami kecemasan yang

tinggi maka mereka biasanya memiliki efikasi diri yang rendah, sementara

mereka yang memiliki efikasi diri tinggi merasa mampu mengatasi rintangan

dan menganggap ancaman sebagai suatu tantangan yang tidak perlu dihindari.

Penanganan kecemasan individu yang satu dengan individu yang lain dapat

berbeda tergantung dari penilaian pribadi individu terhadap kemampuan yang

dimilikinya atau yang disebut efikasi diri (Sarafino, 1994). Gejala klinis yang

muncul akibat kecemasan dapat berupa gejala psikis maupun gejala

somatis. Penderita cenderung tegang terus menerus, tidak mau santai dan

pemikirannya penuh tentang kekhawatiran (Maramis, 2005).

Selain itu penelitian ini memiliki koefisien determinasi (r2) 0,165. Hal

ini beratti efikasi diri memberikan sumbangan efektif sebesar 16,5% terhadap

kecemasan. Artinya, masih ada 83,5% faktor lain yang mempengaruhi

kecemasan. Perolehan mean empiris sebesar 27,46, yang lebih besar dari mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

32

hipotesisnya sebesar 20 hal ini menunjukkan bahwa subyek penelitian

memiliki skor efikasi diri yang cenderung tinggi.

Berdasarkan cut off point skala kecemasan dengan TMAS yaitu

skor ≥21 dinyatakan cemas, maka 60,24% dari seluruh subyek

penelitian mengalami kecemasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

33

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan

(r=-0.406, p<0.001) antara efikasi diri dengan kecemasan pada siswa yang

akan menghadapi ujian nasional. Sehingga, dengan demikian dapat

disimpulkan semakin tinggi efikasi diri individu maka semakin rendah

kecemasannya, sebaliknya semakin rendah efikasi diri individu maka semakin

tinggi kecemasannya.

Hal lain yang dapat ditunjukkan dari penelitian ini adalah meskipun

tingkat efikasi diri para siswa cenderung tinggi namun sebagian besar dari

mereka memiliki kecemasan dalam menghadapi ujian nasional.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan hasil yang

didapatkan, maka saran yang dapat disampaikan:

1. Siswa SMA

Ujian nasional merupakan faktor penting dalam menentukan

kelulusan. Kecemasan dapat mempengaruhi performansi para

siswa dalam menghadapi ujian nasional, namun tingginya tingkat

kecemasan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu

faktor tersebut adalah efikasi diri. Oleh karena itu, efikasi diri perlu

33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

34

ditingkatkan sehingga siswa mampu mengatasi kecemasannya dan

pada akhirnya mampu menghadapi ujian nasional dengan baik.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna.

Variabel dalam penelitian ini terlalu luas, peneliti lain yang ingin

melakukan penelitian yang serupa dapat mempersempit variabel

tersebut misalnya memfokuskan pada efikasi diri akademis dan

juga kecemasan menghadapi ujian nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

35

DAFTAR PUSTAKA

Azwar. S. (1997). Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar. S. (2007). Konsep Pengukuran Validitas. Jakarta: Gunawan Pres. Azwar. S. (2008). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bandura, A. (1977). Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral

change. Psychology Revew, 84, 191_215 Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A social

Cognitive Theory. Englewood Cliffs, NJ: Pretince Hall. Bandura, A. (1997). Self-efficacy: The Exercise of Control. New York: Freeman

and Company. Baron, R. A. dan Byrne, P. (1994). Social Psychology : Understanding Human

Interaction. Boston: Allyn and Bacon, Inc. Bellack, A. S. dan Hersen, M. (1998). Behavioral Assessment. Pergamon Press. Budianto.(2008). Manual TMAS. Blog.unila.ac.id Chaplin, J. P. (2002). Kamus Lengkap Psikologi. Penerjemah Kartini Kartono.

Jakarta: Raja Grafindo Persada. Corey, G. (1999). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung:

Penerbit PT Refika Aditama. Durand, W. dan Bartow, D. (2007). Intisari Psikologi Abnormal Buku Kedua

Edisi Keempat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Dwisty, A. I. dan Hadiati, L. W. (2006). Hubungan antara Self-efficacy dengan

Kecemasan Berbicara Di depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara.

Elliot, J. dan Chong, J. L. Y. (2004) Presentation of Anxiety: Achalange for

some student and a pit of despair for others. Curtin University of Technology.

35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

36

Elliot, S. N., Kratochwill, T. R., Cook, J. L., dan Travers, J. F. (2000). Educational Psychology: Effective Learning (3th Ed). United States of America: The McGraw- Hill Companies.Inc.

Feist, J. dan Feist, G. J. (2002). Theories of Personality (5th ed). Boston:

McGraw Hill. Gunarsa, S. (2000). Psikologi Praktis: Anak, Remaja, dan Keluarga. Jakarta:

Penerbit PT. BPK Gunung Mulia. Hadi, S. (2000). Methodologi Research (Jilid 1-4). Yogyakarta: Yayasan

Penerbitaan Universitas Gadjah Mada. Hartanti dan Dwijanti, J. E. (1997). Hubungan Antara Konsep Diri dan

Kecemasan Menghadapi Masa Depan dengan Penyesuaian Sosial Anak Madura. Anima. Vol XII No. 46.

Hawari, D . (2006). Managemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: Balai

Penerbitan FK UI , hal :67 Hergenhahn, B. R. dan Olson, M. H. (1997). An Introduction of Theories of

Learning (5th ed). Prentice Hall. Hudaniah dan Dayaksini, T. (2003). Psikologi Sosial. Edisi Revisi. Malang:

Penerbitan Universitas Muhamadiyah. Hurlock, E. B. (1997). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga. Kaplan, H. I., Sadock, B. J., dan Made, W. (2000). Gangguan Kecemasan.

Dalam: Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara. Kaplan, H. I. dan Sadock, B. J. (2005). Mood Disorder. In Pocket Handbook of

Clinical Psychiatry. Baltimore: William and Wilkins Maramis, W. E. (1998). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga

University Press, p: 139 Nevid, J. S., Rathus, S. A., dan Greene, B. (1997). Abnormal Psychology in a

Changing Worl (3rd Ed). Ptrentice-Hall, Inc. Papalia, Olds dan Fielman. (2004). Human development. New York: Mc Graw

Hill Inc. Prakosa, H. (1996). Cara Penyampaian Hasil Belajar Untuk Meningkatkan Self-

Efficacy Mahasiswa. Jurnal Psikologi No. 2, 11-22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

37

Santrock, J. W. (2003). Adolescence: Perkembangan remaja (6th.ed). Jakarta: Erlangga.

Sarafino, E. (1994). Health Psychology (2nd ed). New York: John Wiley & Sons. Sarwono, J. (2006). Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS.

Yogyakarta: Penerbit Andi, p:8 Schultz, D. dan Schultz, E. S. (1994). Theorries of Personality (5th ed).

California: Brooks/Cole Publishing Company. Wiguno, S. (1995). Hubungan Antara Konsep diri Akademis dan Kecemasan

Menghadapi Tes pada Siswa Kelas II di Beberapa Sekolah Menengah Tingkat Prtama Negeri di Yogyakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Depdiknas. 2004. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

2004. Depdiknas. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun

2009. Depdiknas. 2010. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45 Tahun

2010. GSE (The General Self efficacy Scale). (2010). http://userpage.fu-

berlin.de/~health/engscal.htm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

SKALA TMAS

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dibawah ini!

2. Pilihlah alternatif jawaban yang sudah tersedia

sesuai dengan kata hatianda kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang sudah disediakan

3. Diharapkan semua item pernyataan diisi.

NO PERNYATA AN TIDAK YA 1. Saya tidak cepat lelah 2. Saya sering kali mengalami perasaan mual 3. Saya yakin, saya tidak lebih dari penggugup dari

kebanyakan orang lain

4. Saya jarang sakit kepala 5. Saya sering merasa tegang waktu sedang bekerja 6. Saya mengalami kesukaran mengadakan

konsentrasi mengenai suatu masalah

7. Saya khawatir kalau memikirkan masalah 8. Saya sangat merasa gemetar bila saya mencoba

untuk berbuat sesuatu

9. Kalau terjadi sesuatu pada diri saya, saya tidak mudah tersipu

10. Saya mengalami diare satu kali atau lebih dari sebulan

11. Saya merasa khawatir bila akan terjadi kegagalan atau kesialan menimpa saya

12. Saya tidak pernah tersipu-sipu bila terjadi sesuatu pada diri saya

13. Saya sering merasa takut kalau-kalau muka saya menjadi merah malu

14. Saya sering kali mengalami mimpi yang menakutkan pada waktu tidur dimalam hari

15. Tangan dan kaki saya biasanya cukup hangat 16. Saya mudah berkeringat meskipun hari tidak panas 17. Ketika saya merasa malu, kadang-kadang keringat

saya bercucuran, hal ini sangat menjengkelkan saya

18. Saya hampir tidak pernah berdebar-debar dan saya jarang bernafas tersengal-sengal

19. Saya sering merasa lapar terus-menerus 20. Saya jarang terganggu untuk rasa sembelit (sakit

perut) karena sukar buang air besar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

21. Saya sering terganggu oleh sakit perut 22. Ketika saya mengkhawatirkan sesuatu, sering kali

saya tidak dapat tidur

23. Tidur saya sering terganggu dan tidak nyenyak 24. Sering kali saya bermimpi tentang sesuatu yang

sebaiknya tidak diceritakan kepada orang lain

25. Saya mudah merasa segar 26. Saya nerasa lebih sensitif dari kebanyakan orang 27. Saya sering kali mengkhawatirkan diri saya

terhadap sesuatu hal

28. Saya menginginkan kebahagiaan seperti orang lain yang saya lihat

29. Biasanya saya selalu tenag dan tidak mudah kecewa atau putus asa

30. Saya mudah menangis 31. Saya sering kali mencemaskan terhadap seseatu hal

atau seseorang

32. Saya merasa gemetar setiap waktu 33. Menunggu membuat saya merasa gelisah 34. Pada waktu-waktu tertentu, saya merasa tidak

tenang sehingga tidak dapat duduk terlalu lama atau diskusi terlalu lama

35. Kadang-kadang saya merasa gembira sekali sehingga saya sulit untuk tidur

36. Kadang-kadang saya merasa bahwa saya mengalami kesukaran yang bertumpuk-tumpuk

37. Saya mengetahui bahwa saya kadang-kadang merasa khawatir tanpa suatu alasan

38. Bila dibandingkan denga teman-teman saya yang lain, maka saya tidak sepenakut mereka

39. Saya sering kali merasa khawatir terhadap suatu hal yang saya tahu bahwa hal itu tidak akan menyulitkan saya

40. Pada suatu saat sering kali saya merasa sebagai orang yang tidak berguna

41. Saya mengalami kesukaran untuk memusatkan perhatian terhadap suatu pekerjaan

42. Saya biasanya pemalu 43. Biasanya saya yakin pada diri saya sendiri 44. Saya sering kali dalam keadaan tenang 45. Hidup ini merupakan beban bagi saya setiap waktu 46. Kadang-kadang saya berpikir bahwa saya tidak

punya arti apa-apa

47. Saya benar-benar merasa kurang percaya diri sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

48. Kadang-kadang saya merasa bahwa diri saya akan hancur

49. Saya merasa takut akan kesukaran-kesukaran yang harus saya hadapi dalam keadaan kritis

50. Saya sepenuhnya percaya pada diri saya sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

Indonesian Adaptation of the General Self-Efficacy Scale oleh Aristi Born, Ralf Schwarzer & Matthias Jerusalem, 1995 Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dibawah ini! 2. Pilihlah alternatif jawaban yang sudah tersedia sesuai dengan kata

hati anda kemudian berilah tanda silang (X) pada kolom yang sudah disediakan.

3. Semua item harus diisi.

NO. PERNYATAAN TIDAK SETUJU

AGAK SETUJU

SETUJU SANGAT SETUJU

1. Pemecahan soal-soal yang sulit selalu berhasil bagi saya, kalau saya berusaha.

2. Jika seseorang menghambat tujuan saya, saya akan mencari cara dan jalan untuk meneruskannya.

3. Saya tidak mempunyai kesulitan untuk melaksanakan niat dan tujuan saya.

4. Dalam situasi yang tidak terduga saya selalu tahu bagaimana saya harus bertingkah laku.

5. Kalau saya akan berkonfrontasi dengan sesuatu yang baru, saya tahu bagaimana saya dapat menanggu-langinya.

6. Untuk setiap problem saya mempunyai pemecahan.

7. Saya dapat menghadapi kesulitan dengan tenang, karena saya selalu dapat mengandalkan kemampuan saya.

8. Kalau saya menghadapi kesulitan, biasanya saya mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

banyak ide untuk mengatasinya.

9. Juga dalam kejadian yang tidak terduga saya kira, bahwa saya akan dapat menanganinya dengan baik.

10. Apapun yang terjadi, saya akan siap menanganinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

UJI NORMALITAS One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Efikasidiri N 83

Normal Parameters(a,b) Mean 27.4578 Std. Deviation 4.60726

Most Extreme Differences

Absolute .122 Positive .122 Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z 1.110 Asymp. Sig. (2-tailed) .170

a Test distribution is Normal. b Calculated from data. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kecemasan N 83

Normal Parameters(a,b) Mean 24.3976 Std. Deviation 6.69171

Most Extreme Differences

Absolute .092 Positive .092 Negative -.054

Kolmogorov-Smirnov Z .836 Asymp. Sig. (2-tailed) .487

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI1].pdf · 2018. 6. 22. · ada, pola pikir dan persepsi negatif terhadap situasi ataupun terhadap diri sendiri. Di Indonesia pengaruh kecemasan

Uji korelasi Correlations

Efikasidiri kecemasan Efikasidiri Pearson

Correlation 1 -.406(**)

Sig. (2-tailed) . .000 N 83 83

kecemasan Pearson Correlation -.406(**) 1

Sig. (2-tailed) .000 . N 83 83

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Value

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Expected Cum Prob

Dependent Variable: kecemasan

Normal Q-Q Plot of Kecemas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI