plagiat merupakan tindakan tidak terpujilibrary.usd.ac.id/data pdf/f....

134
i HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA PADA GURU SLB SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung NIM : 07 9114 072 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 08-Aug-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

i

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA

PADA GURU SLB

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

NIM : 07 9114 072

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA

PADA GURU SLB

Oleh :

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

079114072

Telah disetujui oleh :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA

PADA GURU SLB

Dipersiapkan dan ditulis oleh :

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

NIM : 079114072

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal 16 Agustus 2012

Dan dinyatakan memenuhi syarat

Susunan panitia penguji

Nama Lengkap : Tanda tangan

Pembimbing : Dr. Tjipto Susana, M.Si. __________________

Penguji I : C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. __________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

iv

If you believe, you will receive anything you ask for in prayer

(Matthew 21 : 22)

My chosen ones will long enjoy the work of their hands

They shall not labour in vain

(Isaiah 65 : 22b, 65 : 23a)

There is a time for everything, and a season for every activity under

the heavens

He has made everything beautiful in it’s time

(Ecclesiastes 3 : 1, 11)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

v

PersembahanPersembahanPersembahanPersembahan

Karya indah saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus sebagai penolong dan juru selamat

Bapak M. Marpaung dan Mama Martha Nanting terkasih

Abang Crist Immanuel Marpaung tercinta

Sahabat dan Kekasih tersayang

Semoga menjadi kado dan bukti yang indah untuk

kalian semua

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2012

Penulis,

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

vii

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KINERJA

PADA GURU SLB

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif antara kecerdasan emosi dengan kinerja guru SLB. Subjek pada penelitian ini adalah 37 orang guru sekolah luar biasa (SLB) yang merupakan pegawai negeri sipil. Jenis kelamin yang menjadi subjek penelitian adalah pria dan wanita.Variabel pada penelitian ini adalah kecerdasan emosi sebagai variable bebas dan kinerja sebagai variable tergantung. Data yang diperoleh berasal dari skala kecerdasan emosi yaitu ECI yang diadaptasi dari Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation, dan berasal dari Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Validitas skala ditentukan berdasarkan penilaian ahli. Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Spearman’s Rank. Hasil penelitian ini menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,212 (p > 0,05) dan dengan taraf signifikan = 0,104 (p > 0,05). Hipotesis pada penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak signifikan atau tidak ada korelasi antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru sekolah luar biasa. Kecerdasan emosi baik tidak membuat kinerja menjadi baik, begitu juga sebaliknya, kecerdasan emosi buruk tidak membuat kinerja menjadi buruk. Kata Kunci : kecerdasan emosi, kinerja, guru SLB,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

viii

THE CORRELATION BETWEEN THE EMOTION QOUTIENT WITH

PERFORMANCE AMONG TEACHERS OF SCHOOLS FOR THE

DIFFABLE

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

ABSTRACT

This research was aimed at discovering whether there was a correlation between the

emotion quotient and performance among teachers of schools for the diffable. It employed a

correlational quantitative approach. The hypothesis of this research was that there is a positive

correlation between the emotion quotient and performance among teachers of schools for the

diffable.The research subjects were 37 civil-servant teachers of schools for the diffable. They

consisted of both men and women. The research variables were their emotion quotient, as the

independent variable, and their performance, as the dependent variable. The data were obtained

from an emotion quotient scale, namely EC1, which had been adapted from Hay Group,

McClelland Center for Research and Innovation, and also from their Performance

Implementation Evaluation Lists.The research hypothesis was tested using Spearman’s Rank

correlation. The results showed a correlation coefficient of 0.212 (p> 0.05) with a significance

level of 0.104 (p > 0.05). Thus, the research hypothesis was refuted. This means that there is

insignificant correlation or there is no correlation between the emotion quotient and their

performance among teachers of schools for the diffable. A high emotion quotient does not lead

to good performance, and neither does the opposite: a low emotion quotient does not lead to

poor performance.

Keywords :emotion quotient, performance, teachers of schools for the diffable

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

ix

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

Nomor Mahasiswa : 079114072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja Pada Guru SLB”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal :

Yang menyatakan,

(Mega Cristhina Nurhayati Marpaung)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Bapa di surga, Yesus dan

Bunda Maria, atas kasih dan penyertaanNya sehingga saya dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul : “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Kinerja

Pada Guru Sekolah Luar Biasa”.

Saya sangat menyadari bahwa ada banyak permasalahan dan kendala yang

muncul pada saat penulisan skripsi ini. Proses pembuatan skripsi ini, dari awal

hingga akhir, telah melibatkan banyak pribadi yang dengan baik dan tangan

terbuka untuk turut membantu saya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya

ingin menghaturkan ungkapan terima kasih yang tulus kepada :

1. Ibu Dr. Christina Siwi Handayani selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan

kemudahan dalam mendapatkan perijinan penelitian.

2. Ibu Dr. Tjipto Susana, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak meluangkan waktu dan tenaganya serta dengan penuh kesabaran

membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi saya.

3. Bapak C. Siswa Widyatmoko, M.Psi. selaku dosen penguji I yang turut

membantu saya dalam memberikan masukan.

4. Ibu MM. Nimas Eki S., M.Si., Psi selaku dosen penguji II yang turut

memberikan masukan dan arahan kepada saya untuk proses penyelesaian

skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xi

5. Bapak Agung Santoso S.Psi, M.Si yang telah memberikan masukan terkait

dengan penghitungan statistik sehingga dapat mempermudah pengerjaan

skripsi ini.

6. Semua Bapak – Ibu dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang tidak dapat saya sebutkan satu - persatu, tetapi telah banyak berbagi dan

mengajarkan banyak hal kepada saya.

7. Bapak M. Marpaung dan Mama Martha Nanting, kedua orang tua saya

tercinta yang telah dengan penuh kasih dan kesabaran untuk menunggu,

mendukung dan mendanai saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga

karya ini bias menjadi kado untuk kalian berdua.

8. Abang saya Crist Immanuel Marpaung terkasih yang turut mendoakan dan

mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Ibu Kartinah selaku Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta yang

telah memberikan banyak informasi bagi skripsis aya.

10. Bapak Sutrisno selaku Kepala Subbag TU Sekolah Luar Biasa Negeri 1

Yogyakarta yang telah memberikan banyak informasi dan semangat kepada

saya.

11. Bapak dan Ibu guru Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta selaku subjek

pada penelitian saya yang telah meluangkan waktunya untuk mengisi skala

penelitian.

10. Batara, sahabat sekaligus kekasih saya yang dengan sabar memberikan kasih,

perhatian, sindiran dan tiada henti memotivasi saya untuk segera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xii

menyelesaikan skripsi ini. Thank you for waiting and needing me by your

side, my Láska.

11. Sahabat terbaik sekaligus teman seperjuangans elama saya berada di

Yogyakarta, Dino, Eva, Wening, Petra, Hellen, Wini, Lily dan Cangang yang

tidak hanya membantu namun selalu mendukung dan memberikan motivasi

dengan cara mereka masing-masing selama proses pengerjaan skripsi ini.

12. Abang - abang terkasih yang merangkap sebagai teman sekaligus abang bagi

saya selama berada di Yogyakarta, Mas Iray, Bang Felix, Mas Kara, Mas

Broti, Bang Adip, Bang Aang, Kokoh Marwin, Mas Wiko, dan Mas Unang

yang turut memberikan masukan dan motivasi selama proses pengerjaan

skripsi ini.

13. Sahabat terkasih sekaligus kakak bagi saya selama berada di Yogyakarta,

Mami Nice dan Mba Rani yang juga memberikan saya masukan dan motivasi

demi kelancaran proses pengerjaan skripsi ini.

14. Ledita sebagai sahabat baru di dalam keseharian saya yang juga memberikan

semangat agar saya segera menyelesaikan skripsi ini.

15. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mba

Nanik, Mas Gandung dan Pak Gie yang selalu bersedia direpotin untuk

urusan Proposal, Surat Perizinan, dan Surat Penelitian. Mas Muji dan Mas

Doni atas bantuan ditahap akhir serta selalu tersenyum ramah kepada saya.

16. Teman - teman Psikologi angkatan 2007 yang tidak bisa saya sebutkan satu-

persatu, terima kasih untuk suka duka dan dinamikanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xiii

17. Bagus, Fay, Nita, Bella yang selama belajar bahasa Inggris di Real English

turut mendukung dan menghibur saya.

18. Wiwit dan Echa yang biarpun jauh di Surabaya tapi tetap memberikan

motivasi kepada saya untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

19. Semua saudara – saudara saya yang sudah memberikan doa, dukungan dan

nasehat kepada saya selama proses mengerjakan skripsi ini.

20. Ibu dan anak - anak Kost Cinta yang juga turut menyemangati saya.

21. Mas dan Mba Psikologi mulai dari angkatan 2003 hingga 2006 yang

mengenal saya, terima kasih juga sudah mau berkenalan dan berdinamika

bersama saya.

22. Sahabat – sahabat semasa SMA, Nana, Monik, Titin, Desi, Uul, Windy,

Mimi, dan Tommy yang menghibur saya walau sekedar melalui sms dan

bbm.

23. Mas dan mba fotokopian yang turut membantu saya dari mulai menjilid,

memfotokopi bahkan mencetak skala penelitian saya.

24. Pihak – pihak terkait lainnya yang mendukung terwujudnya skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xiv

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan jauh dari sempurna, penulis berharap agar skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua orang yang membacanya dan bagi pengembangan ilmu

pengetahuan.

Yogyakarta, 2012

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ............................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... . iii

MOTTO ........................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A.Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Permasalahan ............................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10

A. Kinerja ..................................................................................... 10

1. Pengertian Umum ............................................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xvi

2. Indikator Kinerja ............................................................... 13

3. Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Guru ................................................................................. 14

B. Sekolah Luar Biasa ................................................................ 15

1. Guru SLB .......................................................................... 15

2. Karakteristik Murid Sekolah Luar Biasa ......................... 20

C. Kecerdasan Emosi .................................................................... 22

1. Pengertian Umum .............................................................. 22

2. Aspek – aspek Kecerdasan Emosi...................................... 25

3. Dinamika Psikologis .......................................................... 29

D. Hipotesis Penelitian ................................................................. 33

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 34

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34

B. Variabel Penelitian .................................................................. 34

C. Definisi Operasional ............................................................... 35

1. Kecerdasan Emosi ................................................................ 35

2. Kinerja .................................................................................. 36

D. Subjek Penelitian .................................................................... 38

E. Metode Pengumpulan Data .................................................... 38

1. Skala Kecerdasan Emosi .................................................... 38

2. Penilaian Kinerja pada Guru SLB ...................................... 40

F. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................... 42

1. Validitas .............................................................................. 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xvii

2. Reliabilitas ....................................................................... 42

3. Seleksi Aitem ................................................................... 44

4. Metode Analisis Data ....................................................... 45

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 46

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 46

B. Hasil Penelitian ........................................................................ 47

1. Deskripsi Subjek Penelitian .............................................. 47

2. Tryout Skala Kecerdasan Emosi ....................................... 49

3. Deskripsi Data Penelitian ................................................. 51

a. Variabel Kecerdasan Emosi.......................................... 52

b. Variabel Kinerja ........................................................... 53

4. Kategorisasi Data Penelitian ............................................. 54

a. Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi ......................... 54

b. Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan

(Kinerja) ........................................................................ 55

5. Analisis Data ..................................................................... 57

a. Uji Normalitas .............................................................. 57

b. Uji Linearitas .............................................................. 58

c. Uji Hipotesis ................................................................ 59

C. Pembahasan ............................................................................. 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 69

A. Kesimpulan ............................................................................. 69

B. Keterbatasan Peneliti ............................................................... 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xviii

C. Saran .......................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 72

LAMPIRAN ................................................................................................ 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Skala ECI (Emotional Competence Inventory)........... 40

Tabel 2. Model Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS ....... 41

Tabel 3. Distribusi Subjek Penelitian ......................................................... 48

Tabel 4. Hasil Tryout Skala Kecerdasan Emosi ......................................... 51

Tabel 5. Deskripsi Statistik Data Penelitian, Variabel Kecerdasan

Emosi ........................................................................................... 52

Tabel 6. Uji t Mean Empirik dan Mean Teoritik, Skala Kecerdasan

Emosi ........................................................................................... 52

Tabel 7. Deskripsi Statistik Data Penelitian, Variabel Kinerja .................. 53

Tabel 8. Uji t Mean Empirikdan Mean Teoritik, Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) ...................................................... 53

Tabel 9. Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi ......................................... 55

Tabel 10. Kategorisasi Skor pada Skala Kecerdasan Emosi ........................ 55

Tabel 11. Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan

(Kinerja)....................................................................................... 56

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Kecerdasan Emosi ..................................... 57

Tabel 13. Hasil Uji Normalitas Kinerja ....................................................... 57

Tabel 14. Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel............................ 58

Tabel 15. Uji Hipotesis ................................................................................ 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Skala Penelitian Kecerdasan Emosi ...................................... 78

Lampiran B: Hasil Analisis dan Seleksi Item Kecerdasan Emosi ............... 93

Lampiran C:Hasil Data Deskriptif Skala Kecerdasan Emosi dan Kinerja ... 97

Lampiran D: Hasil Uji t Mean Empirik dan Teoritik .................................. 99

Lampiran E: Hasil Uji Normalitas ............................................................. 101

Lampiran F: Hasil Uji Linearitas ............................................................... 103

Lampiran G: Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 106

Lampiran H: Skor Kinerja Subjek.............................................................. 107

Lampiran I: Surat Ijin Penelitian ................................................................ 110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Sebelum membahas lebih jauh mengenai penelitian ini, akan diterangkan

lebih dahulu hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang permasalahan, rumusan

permasalahan, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Guru mempunyai peranan yang sangat penting dan bertanggung jawab

terhadap perkembangan mental dan emosional muridnya. Menurut Munandar

(1999) tugas seorang guru adalah merangsang dan membina perkembangan

intelektual, pertumbuhan sikap-sikap dan nilai-nilai dalam diri anak. Di

Indonesia sekolah khusus seringkali disebut dengan Sekolah Luar Biasa

(SLB) walaupun ada juga sekolah-sekolah khusus yang tidak menamakan

dirinya sebagai SLB. Pembentukan Sekolah Luar Biasa memberikan

pelayanan yang lebih baik bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus atau

anak luar biasa (Sunarjo, 2006). Menurut Sabri (2005) guru merupakan

pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam

situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Swasti (2009) tentang

Profil Emotional Intelligence Guru SLB di Jakarta yang menyatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

2

guru memiliki tuntutan dan tanggung jawab yang tidak mudah atas

pekerjaannya. Hasil wawancara ini juga menunjukkan bahwa guru SLB

memiliki tanggung jawab yang terbilang khusus dikarenakan mereka

memiliki siswa-siswa yang dengan karakteristik khusus, seperti misalnya

ketunaan atau kecacatan yang dimiliki oleh para siswa SLB. Hal ini membuat

para guru SLB harus memiliki kemampuan empati dan perhatian yang lebih

dikarenakan sisawa-siswa SLB memiliki perasaan yang sangat sensitif atas

kekurangan yang ada pada diri mereka.

Kirk (dalam Effendi, 2006) mengatakan bahwa guru SLB merupakan

satu profesi yang mengkhususkan pada upaya penanganan peserta didik yang

memiliki gangguan dan keterbatasan baik secara fisik maupun secara mental.

Siswa-siswa di SLB tergolong dalam anak dengan kebutuhan khusus, dimana

karakteristik anak berkebutuhan khusus adalah mereka yang menderita

keterbatasan atau gangguan pada perkembangan sensorimotor, kognitif,

kemampuan berbahasa, keterampilan diri, konsep diri, kemampuan

berinteraksi sosial, serta kreativitasnya (Tim Pengembangan Ilmu

Pendidikan, 2007).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Swasti (2009) tentang

Profil Emotional Intelligence Guru SLB di Jakarta, didapatkan bahwa

menangani dan mendidik anak-anak yang memiliki kecacatan atau ketunaan

seperti anak-anak yang bersekolah di SLB bukanlah hal yang mudah. Hal

tersebut menjadi salah satu tantangan bagi para guru SLB. Para guru SLB

diharapkan dapat mengerti dan menerima kekurangan yang dimiliki para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

3

siswanya serta dapat menunjukkan rasa kasih sayang dengan tulus, selain itu

penanaman konsep kepada para siswa yang tidak mudah, membutuhkan

upaya dan kesabaran yang lebih dari para guru SLB. Begitu juga dalam hal

membina hubungan dengan para siswanya juga membutuhkan kecakapan

tersendiri. Guru SLB dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat, empati,

serta kesabaran yang lebih dibandingkan guru lainnya. Para guru SLB

diharapkan dapat menghadapi tantangan-tantangan yang ditemui pada

pekerjaannya dengan baik.

Di sebuah SLB Negeri di Yogyakarta, seorang guru yang mengajar di

tingkat sekolah dasar menjabarkan pengalamannya di dalam mendidik

siswanya. Guru ini mengajar di sebuah kelas dengan murid yang menderita

Autis dan ADHD. Beliau mengatakan bahwa mengelola emosi (hati) selalu ia

lakukan hingga pada saat ini, terutama di saat mengajar murid-muridnya yang

berkebutuhan khusus. Beliau mengakui juga bahwa terkadang emosi dari

rumah terbawa ke sekolah, tetapi hal ini dapat diatasi karena guru ini segera

sadar bahwa ia sedang berada di sekolah dan berusaha untuk

mengendalikannya (Salah satu pengajar di SLB Negeri Yogyakarta,

wawancara, 10 September 2011).

Guru merupakan sosok panutan bagi para siswanya, terutama bagi

anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus. Profesi guru tidak hanya

memerlukan kecerdasan intelektual saja namun juga sangat penting memiliki

kecerdasan emosi yang baik untuk dapat mengelola berbagai tuntutan dan

tekanan yang mereka hadapi. Supardono dan Widyatmoko (2006)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

4

menyatakan bahwa sangat penting bagi guru untuk dapat mengelola emosi

mereka dengan baik. Hal tersebut didukung oleh Surya dan Natawidjaja

(dalam Usman, 1995) yang mengatakan bahwa guru juga berfungsi sebagai

petugas kesehatan mental, dimana para guru bertanggung jawab untuk

membina kesehatan mental para siswanya.

Sekarang ini kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya penentu

kesuksesan bagi seseorang. Kecerdasan intelektual tidak lagi dilihat sebagai

satu-satunya faktor kesuksesan bagi seseorang (Patton, 2000). Meskipun

kecerdasan intelektual penting tetapi bagaimana seseorang

mengimplementasikan pemikiran kognitifnya itu di lapangan sosial,

dibutuhkan kecerdasan emosi (Turmudhi, 2003). Kecerdasan emosi tersebut

telah dikembangkan oleh beberapa tokoh terkenal. Salovey dan Mayer

sebagai pencipta istilah kecerdasan emosi mengatakan arti kecerdasan emosi

itu sendiri adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengenali apa yang

dirasakan, kemampuan untuk dapat menggunakan perasaan untuk

mengoptimalkan pemikirannya, serta kemampuan untuk dapat

mengendalikan perasaannya sehingga dapat membantu perkembangan emosi

dan intelektual (Stein&Book, 2000). Goleman (1995) mengatakan bahwa

kecerdasan emosi adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam

memotivasi diri, ketahanan dalam menghadapi kegagalan, mengendalikan

emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.

BarOn juga memiliki definisi sendiri mengenai kecerdasan emosi,

yaitu “an array of non-cognitive capabilities, competencies, and skills that

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

5

influence one’s ability to succeed with coping with environmental demands

and pressures” (dalam Schulze&Roberts, 2005, h.40). Menurut BarOn,

kecerdasan emosi adalah suatu kemampuan dan kompetensi pada diri

manusia yang dapat memberikan pengaruh terhadap kesuksesan seseorang.

BarOn (2004) mengemukakan bahwa kecerdasan emosi penting untuk

berbagai profesi. Baik profesi dari bidang pendidikan, kesehatan, bahkan

organisasi. Peran kecerdasan emosi dalam menentukan keberhasilan

seseorang lebih besar dibandingkan peran kecerdasan intelektual, sekalipun

keduanya tidak dapat menggantikan peran satu sama lainnya. Hal tersebut

didukung Goleman (1995) yang menyatakan bahwa pengaruh kecerdasan

emosi sangat besar dalam mencapai kesuksesan, sebesar 80%-90% jika

dibandingkan pengaruh kecerdasan intelektual. Nikolaou dan Tsaousis

(dalam King&Gardner, 2006) mengatakan bahwa individu yang memiliki

kecerdasan emosi yang tinggi dapat menghadapi tantangan yang ada dan

memiliki kontrol diri yang lebih baik dibandingkan dengan individu yang

memiliki kecerdasan emosi yang rendah.

Salah satu profesi dimana kecerdasan emosi berperan penting di

dalamnya adalah guru. Kecerdasan emosi juga harus dimiliki oleh guru

sebagai pendidik (Dameria, 2005). Kecerdasan emosi juga merupakan salah

satu aspek pelengkap yang penting bagi profesi guru SLB agar dapat

menjadikan diri mereka sendiri menjadi lebih baik sehingga nantinya akan

memberikan yang terbaik juga bagi para siswa SLBnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

6

Seorang guru memerlukan mental yang sehat untuk dapat membimbing dan

mendidik para siswanya, terutama bagi para siswa SLB yang cenderung

sangat sensitif perasaannya. Selain itu, didalam menjalankan profesinya dan

meraih prestasi kerja seorang guru juga diharapkan memiliki kecerdasan

emosi yang baik. Kecerdasan emosi yang baik dapat menjadikan mental

seseorang menjadi lebih sehat sehingga dapat merasa lebih bahagia dan lebih

optimis dalam memandang hidup. Goleman (dalam Kosim, 2007)

mengemukakan bahwa kecerdasan emosi menentukan posisi seseorang dalam

mempelajari keterampilan - keterampilan praktis yang didasarkan pada lima

unsurnya yaitu: kesadaran diri, motivasi diri, pengendalian diri, empati, dan

keterampilan dalam membina hubungan. Kecerdasan emosi itu juga menjadi

salah satu hal penting bagi individu karena individu dapat menggunakan

perasaannya secara optimal guna mengenali dirinya sendiri dan lingkungan

sekitarnya, termasuk juga berempati (Goleman, 1998).

Kecerdasan emosi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja guru di sekolah (Kosim, 2007). Menurut Kosim (2007), kinerja guru

adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar

yang bermutu. Aspek dari keberhasilan guru tersebut meliputi kesetiaan dan

komitmen yang tinggi pada tugas mengajar, menguasai dan mengembangkan

metode, menguasai bahan pelajaran dan menggunakan sumber belajar,

bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar, kedisiplinan dalam

mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan pengajaran,

melakukan interaksi dengan murid untuk menimbulkan motivasi, kepribadian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

7

yang baik, jujur dan objektif dalam membimbing siswa, mampu berfikir

sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan pemahaman dalam

administrasi pengajaran.

Dalam dunia pendidikan kinerja guru atau prestasi kerja (performance)

merupakan hasil yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta penggunaan

waktu di dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kosim (2007) juga

mengatakan bahwa kinerja guru akan baik jika guru telah melaksanakan

unsur-unsur yang terdiri dari kesetiaan dan komitmen yang tinggi pada tugas

mengajar, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran, kedisiplinan

dalam mengajar dan tugas lainnya, kreativitas dalam melaksanakan

pengajaran, kerjasama dengan semua warga sekolah, kepemimpinan yang

menjadi panutan siswa, kepribadian yang baik, jujur dan obyektif dalam

membimbing siswa, serta tanggung jawab terhadap tugasnya.

Disamping itu, peneliti berhasil menemukan beberapa referensi

penelitian, seperti misalnya Hubungan antara kecerdasan emosi dengan

kecenderungan problem focused coping pada sales oleh Arbadiati dan

Kurniati (tahun 2007), Hubungan antara kecerdasan emosional dengan

kinerja guru SDIT NUR FATAHILLAH Pondok Benda Buaran Serpong oleh

Kosim (tahun 2007), Keterampilan pengelolaan kelas dilihat dari jenis

kelamin dan kecerdasan emosi guru sekolah luar biasa oleh Rachman dan

Tjalla (tahun 2008), dan Hubungan antara kecerdasan emosi, kepuasan kerja

dan komitmen terhadap organisasi oleh Adey dan Bahari (tahun 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

8

Adapun penelitian yang dilakukan oleh Kosim (tahun 2007) mengenai

Hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja guru SDIT NUR

FATAHILLAH Pondok Benda Buaran Serpong memiliki beberapa

perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian

yang dilakukan oleh Kosim (2007) menggunakan kuesioner dalam bentuk

skala likert dan observasi atau pengamatan, sedangkan peneliti akan

menggunakan skala kecerdasan emosi Goleman dan menggunakan skor yang

terdapat didalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai

Negeri Sipil. Selain itu, perbedaan yang didapat adalah populasi dalam

penelitian Kosim (2007) adalah seluruh guru SDIT Nur Fatahillah Pondok

Benda Buaran Serpong Kosim, sedangkan populasi pada penelitian ini adalah

guru-guru SLB yang ada di Jogjakarta. Hasil yang didapat dari penelitian

Kosim (2007) yaitu kecerdasan emosi guru mempunyai pengaruh yang cukup

besar (sebesar 45,5%) pada kinerja guru, walaupun selain faktor kecerdasan

emosi masih ada faktor lain yang turut mempengaruhi kinerja guru seperti

pendidikan, pelatihan, pengalaman, maupun yang lainnya.

Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini layak untuk diteliti karena

sedikitnya referensi yang ditemui oleh peneliti, khususnya mengenai

hubungan antara kecerdasan emosi yang dimiliki oleh guru sekolah luar biasa

dengan kinerjanya. Peneliti memilih meneliti hubungan antara kecerdasan

emosi yang dimiliki oleh guru dengan kinerjanya di sekolah luar biasa ini

dikarenakan kecerdasan emosi sangat diperlukan didalam menjalankan

profesi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

9

B. Rumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru

SLB?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan

emosi dengan kinerja pada guru SLB.

D. Manfaat Penelitian

Dapat memberikan gambaran mengenai kecerdasan emosi dengan

kinerja pada guru SLB sehingga dapat menjadi masukan bagi sekolah pada

umumnya, serta guru pada khususnya agar dapat mempertahankan atau

meningkatkan kecerdasan emosi dalam kegiatan mengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

10

BAB II

TINJUAN PUSTAKA

Dalam bab ini dibahas tinjauan kepustakaan yang berkaitan dengan

kecerdasan emosi dan prestasi mengajar guru SLB. Kemudian dipaparkan juga

beberapa teori untuk menunjukkan hubungan antara keduanya.

A. Kinerja

1. Pengertian Umum

Kinerja merupakan terjemahan dari istilah Inggris performance

yang berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, atau hasil kerja/unjuk

kerja/penampilan kerja. Simamora (1998:23) memandang kinerja sebagai

tingkat terhadap dimana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan

pekerjaan. Mangkunegara (2000) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Sedangkan menurut Gibson, Cevich, dan Donelly (1993) bahwa

kinerja sebagai prestasi kerja dari perilaku. Prestasi kerja ini ditentukan

oleh kemampuan bekerja, baik terhadap cakupan kerja maupun kualitas

kerja secara menyeluruh.

Menurut Sertifikasi Guru dalam Jabatan Tahun 2011, prestasi kerja

adalah prestasi akademik dan atau non akademik yang pernah diraih guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

11

atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan

penghargaan baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional,

maupun internasional. Di samping itu, prestasi kerja termasuk kinerja guru

didalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Menurut Kastartini (1971), prestasi kerja adalah kesanggupan

untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan,

bermutu dan tepat mengenai sasarannya. Untuk menilai mutu tidaknya

suatu hasil pekerjaan dapat dilihat dari jumlah kekurangan kesalahan dari

hasil kerja. Hasibuan (2001) mengungkapkan prestasi kerja adalah suatu

hasil yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan

kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan

serta waktu.

Sementara itu Cooper yang dikutip oleh Samsudin (2005)

mendefinisikan prestasi kerja adalah tingkat pelaksanaan tugas yang dapat

dicapai oleh seseorang anggota atau divisi dengan menggunakan

kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Anwar (1984)

mengungkapkan prestasi kerja merupakan berapa besar dan berapa jauh

tugas-tugas yang telah dijabarkan dapat diwujudkan yang menggambarkan

pola perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimiliki.

Prestasi ini juga diatur didalam Undang-Undang Republik

Indonesia nomor 14 tahun 2005, tentang Guru dan Dosen. Undang-undang

ini berisi perihal :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

12

a. Pada pasal 1, yaitu pada ayat 1 yang menyebutkan “Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

b. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 2 yang menyebutkan “Profesional adalah

pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi

sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran,

atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.”

c. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 11 yang menyebutkan “Sertifikasi adalah

proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen.”

d. Pada pasal 1, yaitu ayat ke 12 yang menyebutkan “Sertifikat pendidik

adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru

dan dosen sebagai tenaga profesional. “

Sementara itu Syadam (1996) mengemukakan prestasi kerja

dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, kesungguhan dan

lingkungan kerjanya sendiri.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijelaskan, maka dapat

disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi atau hasil kerja yang dicapai

seseorang dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, sanggup

untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditentukan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

13

mampu berkomunikasi secara efektif, menjadi teladan, serta

meningkatkan kapasitas dirinya dalam hal pemenuhan tuntutan profesinya.

2. Indikator Kinerja

Menurut PP nomor 10 tahun 1979 tentang Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai Negeri Sipil, standar yang

digunakan untuk mengukur kinerja seorang pegawai negeri sipil adalah :

− Kesetiaan, mengundang muatan kesetiaan, ketaatan dan pengabdian

kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan

Pemerintah.

− Prestasi kerja, adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang Pegawai

Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.

− Tanggung jawab, adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil

menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-

baiknya dan tepat waktunya serta berani memikul resiko atas

keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya.

− Ketaatan, adalah kesanggupan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk

mentaati segala peraturan perundang-undangan dan peraturan

kedinasan yang berlaku, mentaati perintah kedinasan yang diberikan

oleh atasan yang berwenang serta kesanggupan tidak melanggar

larangan yang ditentukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

14

− Kejujuran, adalah ketulusan hati seorang Pegawai Negeri Sipil dalam

melaksanakan tugas dan kemampuan untuk tidak menyalahgunakan

wewenang yang diberikan kepadanya.

− Kerjasama, adalah kemampuan seorang Pegawai Negeri Sipil untuk

bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu

tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa

menunggu perintah dari atasan.

− Prakarsa, adalah kemampuan seorang PNS untuk mengambil

keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan sesuatu tindakan yang

diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa menunggu perintah

dari atasan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

Menurut Simanjuntak yang dikutip oleh Sedarmayati (2001)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap

kinerja adalah sebagai berikut: pendidikan dan latihan, keterampilan,

disiplin kerja, sikap dan etika kerja, motivasi, gaji dan kesehatan, tingkat

penghasilan, jaminan sosial, lingkungan dan iklim kerja, hubungan

individual, teknologi, sarana produksi, manajemen, kesempatan berprestasi

dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.

Pada dasarnya faktor yang mempengaruhi prestasi kerja timbul dari

faktor internal dan eksternal. Faktor internal muncul dari dalam diri guru

sendiri seperti bakat, pengetahuan dan motivasi. sedangkan faktor eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

15

muncul dari luar diri guru misalnya lingkungan kerja. Menurut

Keith Davis yang dikutip oleh Mangkunegara (2001:67) faktor yang

menentukan prestasi kerja adalah :

a. Kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan

kemampuan reality (knowledge skill)

b. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi

situasi kerja.

B. Sekolah Luar Biasa

1. Guru SLB

Menurut Ineupuspita (2008) guru SLB adalah orang yang

bertanggung jawab dalam pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus

di sekolah. Selain itu, didalam Ineupuspita (2008) guru SLB berdasarkan PP

RI No. 72 tahun 1991 adalah: “Tenaga kependidikan pada satuan pendidikan

luar biasa merupakan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi khusus

sebagai guru pada satuan pendidikan luar biasa”.

Guru SLB juga dituntut untuk memiliki kesabaran yang tinggi,

kesehatan fisik dan mental yang baik dalam bekerja karena mereka

melakukan tugas fungsional yaitu mengajar satu per satu siswanya dengan

penuh kesabaran, melakukan tugas administrasi seperti membuat rapor, dan

tugas struktural dalam organisasi sekolah (Hariyanti, 2004).

Selain itu, guru SLB dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti

harus mengajar siswa yang memiliki kebutuhan khusus, kurangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

16

ketersediaan sumber daya guru SLB, rendahnya insentif yang

mereka terima, kurangnya perhatian pemerintah terhadap Sekolah Luar

Biasa (Supriadi, 2003). Guru memiliki kemampuan professional untuk

melaksanakan tugasnya. Kemampuan profesional pada Guru SLB (dalam

Hidayat, 1996) tersebut adalah :

- Menguasai mata pelajaran dalam kurikulum Pendidikan Luar Biasa

(PLB).

- Mampu mengajarkan mata pelajaran kepada Anak Luar Biasa (ALB).

- Mampu merencanakan, mengelola, mengevaluasi, dan membangun

program-program belajar mengajar di PLB.

- Mampu melaksanakan dan mengelola administrasi dan supervisi di bidang

PLB.

- Mampu melakukan layanan pendidikan dan rehabilitasi kepada anak

berkelainan pada satuan PLB, serta lembaga-lembaga lain, maupun dalam

masyarakat.

- Mampu melakukan penelitian dan pengembangan ilmu di bidang PLB.

Didalam melaksanakan tugasnya di sekolah luar biasa, para guru

memiliki beban dan tanggung jawab. Terdapat perbedaan diantara beban dan

tanggung jawab yang dimiliki oleh guru sekolah luar biasa dengan guru di

sekolah pada umumnya. Hal ini dapat menyebabkan stres pada guru

sekolah luar biasa (Effendi, 2006), antara lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

17

- Pengaruh shift pekerjaan

Di beberapa sekolah-sekolah luar biasa, jumlah antara siswa yang ada

tidak berimbang dengan jumlah sarana dan prasarana yang ada di

sekolah tersebut. Baik dari staf pengajar, maupun fasilitas-fasilitas lain

guna mendukung proses pendidikan. Bagi sekolah yang memiliki

kelebihan jumlah siswa, terpaksa pihak pengelola sekolah harus

membagi waktu belajar menjadi beberapa shift. Guru seringkali

diharuskan menjalani shift ganda. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas

pelayanan yang diberikan kepada siswa, terlebih jika di luar sekolah

para guru masih memiliki tugas tambahan.

- Optimalisasi pemanfaatan kemampuan

Didalam hal menyampaikan materi-materi pada murid di sekolah luar

biasa bukanlah suatu hal yang mudah dikarenakan adanya keterbatasan

pada diri murid tersebut. Bahkan seringkali penyampaian materi-materi

pelajaran tidak dapat diterima secara optimal oleh para murid dikelas.

Hal tersebut dapat menimbulkan, keputusasaan, kebosanan, dan

kejenuhan bagi para guru SLB jika mereka tidak dapat menjaga sinergi

yang dimiliki.

- Kelebihan beban kerja

Sesuai dengan karakteristik yang dimiliki oleh para siswanya, guru

SLB dituntut tidak hanya mampu mengajar sejumlah pengetahuan dan

keterampilan namun juga sesekali harus mampu bertindak atau berperan

seperti paramedis, terapis, konselor, serta administrator. Sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

18

paramedis, para guru diharapkan dapat mengetahui perkembangan

fisiologis para siswanya. Sebagai terapis, para guru harus senantiasa siap

untuk melakukan kegiatan yang memiliki unsur-unsur terapi seperti

play therapy, speech therapy, occupational therapy, physiotherapy, dan

lain- lainnya, baik pada waktu mengajar maupun di luar waktu

mengajar. Sebagai konselor, para guru diharapkan dapat terus

memberikan dorongan positif kepada para siswanya untuk terus

belajar dan agar para siswa dapat menerima keadaan diri mereka. Tidak

hanya kepada para siswa, tetapi juga memberikan pengertian kepada

para orangtua murid, serta masyarakat mengenai kekurangan yang

dimiliki para siswanya. Lalu sebagai administrator, para guru

diharuskan memberikan laporan tertulis kepada pimpinannya

mengenai program kerja dan realisasi kegiatan yang dilaksanakan.

Tanggung jawab yang telah dipaparkan tadi dapat menjadi menjadi

beban kerja yang berlebih bagi para guru SLB.

- Konflik peranan

Guru SLB tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan didalam hal

mengajar, tetapi juga memiliki pengetahuan sebagai konselor,

paramedis, terapis, serta administrator. Hal tersebut dapat menimbulkan

konflik peran bagi para guru tersebut. Peran dan tanggung jawab

pekerjaan yang dimiliki oleh para guru SLB atas multiperan yang kurang

jelas seringkali menimbulkan stres (Sutherland&Cooper, 1990; Smet,

1994, dalam Effendi, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

19

- Ketimpangan dalam pengupahan

Sebagian besar dari guru-guru SLB adalah pegawai negeri sipil yang

diangkat oleh pemerintah. Upah atau gaji yang mereka dirasa masih

kurang sepadan dengan pengorbanan dan tanggung jawab yang

mereka emban. Sebagai guru SLB, beban yang dipikul lebih berat

dibandingkan dengan beban pekerjaan yang harus dipikul oleh guru

sekolah biasa, baik beban fisik, mental, maupun moral. Besarnya upah

atau gaji yang tidak seberapa yang diterima oleh para guru SLB seolah

membuat kurangnya pengakuan terhadap kerja keras mereka. Sarafino

(1990) mengatakan bahwa kurangnya pengakuan terhadap prestasi

kerja dapat menjadikan seseorang memiliki stres (dalam Effendi, 1996).

- Status profesi

Profesi guru sekolah luar biasa bukanlah profesi yang mudah untuk

dijalankan. Hal tersebut dikarenakan beberapa hal seperti beban kerja

yang seringkali melebihi tugas guru pada umumnya, gaji atau upah

yang diterima masih dapat dikatakan belum sepadan dengan tanggung

jawab mereka, persiapan mental yang lebih harus diperhatikan

dibandingkan guru pada umumnya, penghargaan yang masih rendah

bagi para guru SLB karena masih banyak masyarakat beranggapan

bahwa profesi sebagai guru SLB bukanlah profesi yang dapat

dibanggakan.

- Perangkat atau fasilitas pendidikan

Memberikan pengajaran kepada para siswa yang memiliki kecacatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

20

bukanlah hal yang mudah dan praktis, tetapi memerlukan perangkat-

perangkat lain untuk membantu proses belajar mengajar menjadi lebih

optimal. Tidak semua sekolah mampu untuk mengadakan alat bantu

tersebut, jika memang sekolah tidak mampu maka para guru yang

harus turun tangan untuk mengusahakannya. Untuk itu, para guru SLB

diharapkan dapat kreatif untuk mengusahakan perangkat khusus yang

dapat menunjang kegiatan belajar mengajar.

2. Karateristik Murid Sekolah Luar Biasa

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) merupakan istilah lain untuk

menggantikan kata ”Anak Luar Biasa” (ALB) yang menandakan adanya

kelainan khusus. Anak berkebutuhan khusus mempunyai karakteristik yang

berbeda antara satu dan lainnya (Delphie, 2006:1). Di Indonesia, anak

berkebutuhan khusus yang mempunyai gangguan perkembangan dan telah

diberikan layanan antara lain sebagai berikut;

- Anak yang mengalami hambatan penglihatan (tunanetra), khususnya anak

buta (totally blind), tidak dapat menggunakan indera penglihatannya

untuk mengikuti segala kegiatan belajar maupun kehidupan sehari-hari.

- Anak dengan hambatan pendengaran dan bicara (tunarungu wicara), pada

umumnya mereka mempunyai hambatan pendengaran dan kesulitan

melakukan komunikasi secara lisan dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

21

- Anak dengan hambatan perkembangan kemampuan (tunagrahita),

memiliki problema belajar yang disebabkan adanya hambatan

perkembangan intelegensi, mental, emosi, sosial, dan fisik.

- Anak dengan hambatan kondisi fisik atau motorik (tuna daksa). Anak -

anak tersebut digolongkan sebagai anak yang membutuhkan layanan

khusus pada gerak anggota tubuhnya.

- Anak dengan hambatan perilaku maladjustment atau sering disebut

dengan tuna laras. Karakteristik yang menonjol adalah sering membuat

keonaran secara berlebihan, dan bertendensi ke arah perilaku kriminal.

- Anak dengan hambatan autism (autistic children). Anak autistik

mempunyai ketidakmampuan bahasa. Anak autistik mempunyai

kehidupan sosial yang aneh dan terlihat seperti orang yang selalu sakit,

tidak suka bergaul, dan terisolasi dari lingkungan hidupnya.

- Anak dengan hambatan hiperaktif (attention deficit disorder with

hyperactive). Hiperaktif bukan merupakan penyakit tetapi suatu gejala.

Cirinya adalah tidak mau diam, suka mengganggu teman, sulit

berkonsentrasi, bermasalah dalam belajar, dan kurang atensi terhadap

pelajaran.

- Anak dengan hambatan belajar (learning disability atau specific

learning disability). Istilah ini ditujukan pada siswa yang mempunyai

prestasi rendah dalam bidang akademik tertentu, seperti membaca,

menulis, dan kemampuan matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

22

- Anak dengan hambatan kelainan perkembangan ganda (multihandicapped

and developmentally disabled children). Mereka sering disebut dengan

istilah tunaganda yang mempunyai kelainan perkembangan mencakup

hambatan-hambatan perkembangan neurologis (Tarmansyah, 1996).

Adapun satuan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus terdiri

dari jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB, SMLB (Mangunsong, 1998).

Jenis pendidikan Luar Biasa tersebut meliputi: SLB-A bagi peserta didik

Tunanetra, SLB-B bagi peserta didik Tunarungu, SLB-C bagi peserta didik

Tunagrahita, SLB-D bagi peserta didik Tunadaksa, SLB-E bagi peserta didik

Tuna Laras, dan SLB-G bagi peserta didik Tuna Ganda. Disamping itu, pada

saat ini telah berkembang pula sekolah untuk anak autis (Supriadi, 2003).

C. Kecerdasan Emosi

1. Pengertian Umum

Goleman (1995) mengatakan bahwa EI adalah kemampuan lebih

yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam

menghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta

mengatur keadaan jiwa. Goleman (dalam Nggermanto, 2002) juga

mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan untuk mengenali

perasaan kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri

sendiri dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan

dalam hubungan dengan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

23

Sedangkan, Patton (1998) mendefinisikan kecerdasan emosi

sebagai kemampuan menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai

tujuan, membangun hubungan yang produktif dan meraih keberhasilan di

tempat kerja.

Gardner (Goleman, 1999) memberikan pengertian tentang

kecerdasan emosi sebagai kemampuan yang bersifat pribadi yang meliputi

kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intrapribadi. Kecerdasan

antarpribadi adalah kemampuan memahami orang lain, apa yang memotivasi

mereka, bagaimana mereka bekerja dan bagaimana bekerja sama dengan

mereka. Kecerdasan intrapribadi adalah kemampuan korelatif yang terarah

ke diri sendiri. Kemampuan intrapribadi tersebut adalah kemampuan untuk

membentuk suatu model diri sendiri yang teliti dan mengacu pada diri

sendiri serta kemampuan untuk menggunakan model tadi sebagai alat untuk

menempuh kehidupan yang efektif.

Salovey dan Mayer (dalam Stein&Book, 2000) sebagai pencipta

istilah kecerdasan emosi (EI) mengatakan arti dari kecerdasan emosi itu

sendiri adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengenali apa yang

dirasakan, kemampuan untuk dapat menggunakan perasaan untuk

mengoptimalkan pemikirannya, serta kemampuan untuk dapat

mengendalikan perasaannya sehingga dapat membantu perkembangan emosi

dan intelektual. Selain itu, Salovey dan Mayer (dalam Goleman 2001) juga

mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan memantau dan

mengendalikan perasaan sendiri dan orang lain, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

24

menggunakan perasaan-perasaan itu untuk memandu pikiran dan

tindakan.

Cooper dan Sawaf (Tedja, 2003) kecerdasan emosi adalah

kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan

kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi.

Howes dan Herald (Tedja, 2003) juga pada intinya menjelaskan, kecerdasan

emosi merupakan kemampuan dalam diri seseorang yang membuat orang

tersebut menjadi pintar menggunakan emosi. Sedangkan menurut BarOn, EI

adalah suatu kemampuan dan kompetensi pada diri manusia yang dapat

memberikan pengaruh terhadap kesuksesan seseorang. BarOn (2004)

mengemukakan bahwa EI penting untuk berbagai profesi. Baik profesi dari

bidang pendidikan, kesehatan, bahkan organisasi.

Senada dengan Daniel Goleman, dalam Emotional Competence

Inventory dari Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation

(2005) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk

mengenali perasaan diri sendiri, memotivasi diri sendiri dan mengelola

emosi secara efektif dalam diri sendiri.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dijelaskan, maka dapat

disimpulkan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang, yang terdiri dari kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan

intrapribadi yang digunakan untuk mengelola emosinya, menggunakan

perasaan untuk mengoptimalkan pemikirannya, memotivasi diri sendiri,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

25

serta kemampuan untuk dapat mengendalikan perasaannya

sehingga dapat mencapai tujuan.

2. Aspek-aspek Kecerdasan Emosi

Senada dengan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Goleman,

dalam Emotional Competence Inventory (2005) kecerdasan emosi dibagi

menjadi empat kluster dengan delapan belas kompetensi seperti yang

dipaparkan berikut ini:

- Kesadaran diri merupakan kemampuan untuk mengetahui keadaan,

prefensi, sumber daya, dan intuisi diri sendiri. Kluster kesadaran diri

terbagi dalam tiga kompetensi, yaitu:

a. Kesadaran emosi: Mengenali emosi diri sendiri dan efeknya.

b. Penilaian diri secara teliti: Mengetahui kekuatan dan batas-batas diri

sendiri.

c. Percaya diri: Keyakinan tentang harga diri dan kemampuan sendiri.

- Pengaturan diri merupakan kemampuan untuk mengelola keadaan,

impuls, dan sumber daya yang ada dalam diri. Dalam kluster ini terdapat

enam kompetensi, sebagai berikut:

a. Kendali diri emosi: Mengelola emosi dari impuls yang merusak.

b. Sifat dapat dipercaya (transparan): Memelihara integritas, berperilaku

sesuai dengan nilai pada diri sendiri.

c. Adaptabilitas: Keluwesan dalam menghadapi perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

26

d. Dorongan berprestasi: Dorongan untuk menjadi lebih baik atau

memenuhi standar keberhasilan.

e. Inisiatif: Kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan.

f. Optimisme: Kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada

halangan dan kegagalan.

- Kesadaran sosial merupakan bagaimana seseorang menangani hubungan

dan kesadaran perasaan orang lain, kebutuhan, dan perhatian. Dalam

kluster ini terdapat tiga kompetensi, sebagai berikut:

a. Empati: Mengindra perasaan dan perspektif orang lain, dan

menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.

b. Kesadaran politis: Mampu membaca arus-arus emosi sebuah

kelompok.

c. Orientasi membantu orang lain: Mengantisipasi, mengenali, dan

berusaha memenuhi kebutuhan orang lain.

- Pengaturan hubungan menyangkut dengan keterampilan atau kecakapan

seseorang dalam menanggapi respon yang diinginkan orang lain. Dalam

kluster pengaturan hubungan terdapat enam kompetensi, yaitu:

a. Mengembangkan orang lain: Merasakan kebutuhan perkembangan

orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan mereka.

b. Kepemimpinan yang inspiratif: Membangkitkan inspirasi dan

memandu kelompok dan orang lain.

c. Katalisator perubahan: Memulai dan mengelola perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

27

d. Pengaruh: Memiliki taktik untuk melakukan persuasi.

e. Manajemen konflik: Negosiasi dan pemecahan silang pendapat.

f. Kolaborasi dan kooperasi: Kerja sama dengan orang lain demi tujuan

bersama menciptakan sinergi kelompok dalam memperjuangkan

tujuan bersama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

28

Bagan Dinamika Psikologis

SLB

Tuntutan atau

beban

Guru SLB

Kecerdasan

emosi guru

yang baik

Kecerdasan

emosi guru

yang buruk

Kesadaran diri,

pengaturan diri,

kesadaran sosial

dan pengaturan

Kesadaran diri,

pengaturan diri,

kesadaran sosial

dan pengaturan

Kinerja guru

yang baik

Kinerja guru

yang buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

29

3. Dinamika Psikologis

Sekolah Luar Biasa (SLB) adalah sekolah khusus bagi anak usia

sekolah yang memiliki ”kebutuhan khusus” (Supriadi 2003). Menurut

Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional Tahun 1993, Lembaga

pendidikan SLB adalah lembaga pendidikan yang bertujuan membantu

peserta didik yang menyandang kelainan fisik dan/atau mental, perilaku dan

sosial agar mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan

sebagai pribadi maupun anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan

timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat

mengembangkan kemampuan dalam dunia kerja atau mengikuti pendidikan

lanjutan. Satuan SLB disebut juga sistem segregasi yaitu sekolah yang

dikelola berdasarkan jenis ketunaan namun terdiri dari beberapa jenjang.

Tenaga kerja atau guru yang bekerja di sekolah khusus ini dituntut

untuk memiliki kesabaran yang tinggi, kesehatan fisik dan mental yang baik

dalam bekerja karena mereka melakukan tugas fungsional yaitu mengajar

satu per satu siswanya dengan penuh kesabaran, melakukan tugas

administrasi seperti membuat rapor, dan tugas struktural dalam organisasi

sekolah (Hariyanti, 2004). Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti

pada saat di dalam ruang kelas, guru mengajar satu per satu muridnya

tentang materi yang sudah dipersiapkan. Hal ini juga dikarenakan jumlah

murid yang sedikit pada setiap ruang kelasnya. Disisi lain, guru SLB di

hadapkan pada berbagai tantangan, seperti harus mengajar siswa yang

memiliki kebutuhan khusus, kurangnya ketersediaan sumber daya guru SLB,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

30

rendahnya insentif yang mereka terima, kurangnya perhatian pemerintah

terhadap Sekolah Luar Biasa (Supriadi, 2003). Selain itu, di dalam sekolah

luar biasa juga terdapat murid SLB yang memiliki karakteristik yang

berbeda pula dengan murid-murid disekolah regular. Anak – anak yang

bersekolah di SLB adalah anak berkebutuhan khusus yang mempunyai

karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya (Delphie, 2006).

Dengan berbagai karakteristik dan tuntutan tersebut, muncul

stressor tersendiri. Stresor tersebut (Effendi, 2006) berupa pengaruh shift

pekerjaan, optimalisasi pemanfaatan kemampuan, kelebihan beban kerja,

konflik peranan, ketimpangan dalam pengupahan, status profesi dan

perangkat atau fasilitas pendidikan. Profesi guru Sekolah Luar Biasa juga

memiliki beban dan tanggung jawab yang tidak sedikit. Beban dan tanggung

jawab yang mereka miliki sudah menjadi bagian dari pekerjaan mereka.

Beban atau tuntutan tersebut berupa empati dan perhatian lebih terhadap anak

didiknya, kecakapan dalam berkomunikasi, penanaman konsep yang

berulang dan hasil yang minim, multiperan pada saat dibutuhkan (sebagai

konselor, paramedis, terapis, dll), dan perasaan kurang senang menjadi guru

SLB.

Stres kerja (Siahaan, 2004) dapat mengganggu kesehatan tenaga

kerja, baik fisik maupun emosional. Hal ini didukung juga oleh Sulliyan dan

Bhagat (1992) dalam studi mereka mengenai stres kerja (yang diukur dengan

role ambiguity, role conflict, dan role overload) dan kinerja, pada umumnya

ditemukan bahwa stres kerja berhubungan secara negatif dengan kinerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

31

Stres mempunyai posisi yang penting dalam kaitannya dengan produktivitas

sumber daya manusia, dana, dan materi. Selain dipengaruhi oleh faktor-

faktor yang ada dalam diri individu, stres juga dipengaruhi oleh faktor-faktor

dari organisasi dan lingkungan (Siahaan, 2004).

Masalah stres kerja (Hidayati, Puranto, & Yuwono, 2008) di dalam

organisasi menjadi gejala yang penting diamati sejak mulai timbulnya

tuntutan untuk efisien di dalam pekerjaan. Setiap tenaga kerja bekerja sesuai

dengan perannya dalam organisasi, artinya setiap tenaga kerja mempunyai

kelompok tugasnya yang harus dilakukan sesuai dengan aturan-aturan yang

ada dan sesuai dengan yang diharapkan oleh atasannya. Namun demikian,

tenaga kerja tidak selalu berhasil untuk memainkan perannya tanpa

menimbulkan masalah. Kurang baik berfungsinya peran, yang merupakan

pembangkit stress yaitu meliputi konflik peran dan ketaksaan peran (role

ambiguity).

Menurut Cooper dan Sawaf (1999), berbagai penelitian

membuktikan bahwa kecerdasan emosi menyumbang persentase yang lebih

besar dalam kemajuan dan keberhasilan masa depan seseorang,

dibandingkan dengan kecerdasan intelektual yang biasanya diukur dengan

Intelligent Quotient (IQ). Penelitian yang dilakukan oleh Yen,

Tjahjoanggoro, dan Atmadji (2003) tentang hubungan kecerdasan emosi

dengan prestasi kerja Multi Level Marketing, menghasilkan kesimpulan

bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emosi dan

prestasi kerja Multi Level Marketing. Artinya, semakin tinggi kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

32

emosi, maka semakin tinggi prestasi kerja distributor tersebut dan

sebaliknya. Disisi lain, Shapiro (1997) mengungkapkan bahwa kecerdasan

emosi akan mempengaruhi perilaku tiap individu dalam mengatasi

permasalahan yang muncul pada diri sendiri termasuk dalam permasalahan

kerja. Kecerdasan emosi lebih memungkinkan seorang karyawan mencapai

tujuannya. Kesadaran diri, penguasaan diri, empati dan kemampuan sosial

yang baik merupakan kemampuan yang sangat mendukung karyawan di

dalam pekerjaannya yang penuh tantangan serta persaingan diantara rekan

kerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa kecerdasan emosi sangat dibutuhkan

oleh setiap karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Adanya kecerdasan

emosi yang tinggi, individu akan memiliki kestabilan emosi. Kestabilan

merupakan kemampuan individu dalam memberikan respon yang

memuaskan dan kemampuan dalam mengendalikan emosinya sehingga

mencapai suatu kematangan perilaku (Hidayati, Puranto & Yuwono, 2008).

Rosidah (2003) dalam temuannya yang menunjukkan ada korelasi

negatif antara stres kerja dengan kinerja pada karyawan, yang berarti

semakin tinggi stres kerja maka akan semakin rendah kinerja karyawan. Hal

ini didukung oleh hasil penelitian Adi (2000) yang dipublikasikan dalam

jurnalnya yang menunjukkan bahwa stres kerja yang sangat tinggi dapat

berakibat negatif terhadap kinerja. Hal ini membuat seorang guru SLB

membutuhkan kecerdasan emosi yang baik dalam bekerja. Patton (1998)

mengemukakan manfaat kecerdasan emosi di tempat kerja, yaitu : seseorang

dapat berkerja lebih baik dari pekerja lain, menjadi anggota kelompok yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

33

baik, merasa percaya diri dan diberdayakan untuk mencapai tujuan,

menangani masalah dengan efektif, memberikan pelayanan dengan lebih

baik, dan memimpin dan mengelola pekerja dengan falsafah hati dan kepala.

Ketika kecerdasan emosi dikaitkan dengan kinerja, maka guru

dengan kinerja tinggi akan lebih mampu mengatasi kesulitan-kesulitan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya sehingga kinerjanya akan meningkat.

Kinerja kerja yang baik akan menghasilkan prestasi kerja. Hal ini membuat

seorang guru yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi maka ia

mempunyai kinerja yang tinggi pula. Sedangkan seorang guru yang

mempunyai kecerdasan emosi yang rendah maka dalam kinerjanya akan

rendah pula.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori mengenai kecerdasan emosi dan prestasi

mengajar, maka penelitian ini mengajukan hipotesis “Terdapat Hubungan yang

Positif antara Kecerdasan emosi dengan Kinerja Guru SLB”. Semakin baik

kecerdasan emosinya, semakin tinggi pula prestasi mengajar pada guru SLB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dibahas metode penelitian yang akan digunakan pada

penelitian ini. Hal-hal yang yang akan dijabarkan dalam bab ini antara lain jenis

penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen dan

teknik pengumpulan data, serta metode analisis data yang akan dipakai pada

penelitian ini.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional.

Menurut Sukmadinata (2007), penelitian korelasional adalah penelitian

empirik yang sistematis, untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan

variabel lain. Studi korelasional ini bertujuan mencari hubungan antara variabel

yang satu dengan variabel yang lain. Penelitian ini termasuk kategori penelitian

korelasi maka variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini ada dua macam,

yaitu variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui

apakah terdapat hubungan antara kecerdasan emosi dan kinerja pada guru

sekolah luar biasa (SLB).

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel

tergantung. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

35

berubahnya atau timbulnya variabel terikat (Idrus, 2009). Variabel bebas pada

penelitian ini adalah kecerdasan emosi. Sementara variabel tergantung

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya

variabel bebas (Idrus, 2009). Variabel tergantung pada penelitian ini adalah

kinerja pada guru yang berbentuk Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

(DP3).

C. Definisi Operasional

1. Kecerdasan Emosi

Senada dengan Daniel Goleman, dalam Emotional Competence

Inventory dari Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation

(2005) mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai kemampuan untuk

mengenali perasaan diri sendiri, memotivasi diri sendiri dan mengelola

emosi secara efektif dalam diri sendiri.

Pada penelitian ini, skala yang digunakan untuk mengukur

kecerdasan emosi adalah terfokus pada empat kluster dan delapan belas

kompetensi yang dipaparkan oleh Emotional Competence Inventory, hal ini

dikarenakan ECI (Emotional Competence Inventory) sudah teruji dan

banyak digunakan di berbagai Negara. Selain itu, ECI ini memiliki

persamaan dengan ke 5 aspek yang dipaparkan oleh Goleman, yaitu

kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran sosial, pengaturan hubungan.

ECI di dalam penelitian menunjukkan konstruk validitas yang bagus. ECI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

36

juga sudah banyak digunakan di banyak Negara dengan jumlah sampel

lebih dari 10.000.

Untuk melihat kecerdasan emosinya, subjek diminta untuk mengisi

skala ECI dengan indikator berupa kesadaran diri, pengaturan diri,

kesadaran sosial, pengaturan hubungan. Tingkat kecerdasan emosi dilihat

dari besarnya skor yang diperoleh pada skala ECI. Semakin tinggi skor

yang diperoleh, semakin tinggi pula kecerdasan emosinya. Begitu pula

sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh menunjukkan semakin

rendah pula kecerdasan emosinya.

2. Kinerja

Pada penelitian ini, penilaian kinerja pada guru diperoleh

berdasarkan data yang terdapat pada Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3) pegawai negeri sipil. Dasar hukum sebagai implementasi

kebijakan pemerintah terhadap penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS

melalui DP3, yaitu : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10

tahun 1979, tanggal 15 Mei 1979, tentang Penilaian Pekerjaan Pegawai

Negeri Sipil. yang dimaksud dengan Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3) adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian pekerjaan

seorang PNS dan atau calon PNS dalam jangka waktu satu tahun. Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) adalah suatu dokumen yang bersifat

rahasia, oleh sebab itu DP3 hanya boleh diketahui oleh pegawai negeri sipil

yang dinilai, pejabat penilai, atasan pejabat penilai, atasan dari atasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

37

pejabat penilai sampai dengan pejabat penilai tertinggi, dan pejabat lain

yang terkait dengan penilaian tersebut. Oleh karena itu, peneliti meminta

bantuan kepada pejabat penilai atau kepala sekolah untuk menilai para guru

dengan format berdasarkan indikator yang terdapat didalam Daftar

Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).

Sistem penilaian DP3 menggunakan teknik rating scale dan

critical incident method. Menurut Mondy dan Noe (1993:402-414) critical

incidents, merupakan teknik penilaian kinerja yaitu evaluator mencatat

mengenai apa saja perilaku/pencapaian terbaik dan terburuk (extremely

good or bad behaviour) pegawai. Sedangkan graphic rating scales,

merupakan teknik penilaian kinerja yaitu evaluator menilai kinerja pegawai

dengan menggunakan skala dalam mengukur faktor-faktor kinerja

(performance factor). Misalnya adalah dalam mengukur tingkat inisiatif

dan tanggung jawab pegawai. Skala yang digunakan adalah 1 sampai 5,

yaitu 1 adalah yang terburuk dan 5 adalah yang terbaik. Jika tingkat inisiatif

dan tanggung jawab pegawai tersebut biasa saja, misalnya, maka ia diberi

nilai 3 atau 4 dan begitu seterusnya untuk menilai faktor-faktor kinerja

lainnya.

Baik atau buruknya kinerja guru dilihat dari skor total yang

diperoleh data yang telah dinilai oleh kepala sekolah. Semakin tinggi

jumlah skor total penilaian maka kinerja pada guru juga semakin tinggi atau

baik. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah jumlah skor total penilaian

maka semakin rendah atau buruk pula kinerja pada guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

38

D. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah guru sekolah luar biasa (SLB)

yang merupakan pegawai negeri sipil. Jenis kelamin yang menjadi subjek

penelitian adalah pria dan wanita. Hal ini dikarenakan peneliti ingin melihat

gambaran emotional intelligence baik pada guru SLB pria maupun wanita agar

mendapatkan gambaran yang lebih luas.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada

2 macam, yaitu:

1. Skala Kecerdasan Emosi

Skala yang digunakan untuk mengukur kecerdasan emosi adalah

terfokus pada empat kluster dan delapan belas kompetensi yang dipaparkan

oleh Emotional Competence Inventory, hal ini dikarenakan ECI (Emotional

Competence Inventory) sudah teruji dan banyak digunakan di berbagai

negara. Selain itu, ECI ini memiliki persamaan dengan ke 5 aspek yang

dipaparkan oleh Goleman, yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, kesadaran

sosial, dan pengaturan hubungan.

Skala ini terdiri dari 72 aitem yang terbagi dalam 2 kategori yaitu

59 item favourable (pernyataan yang mendukung) dan 13 aitem

unfavourable (pernyataan yang tidak mendukung). Setiap aitem memiliki

empat kategori pilihan jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak

Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Kategori penilaian untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

39

setiap pilihan jawaban pada aitem favourable adalah nilai empat untuk

Sangat Sesuai (SS), nilai tiga untuk Sesuai (S), nilai dua untuk Tidak Sesuai

(TS), dan nilai satu untuk Sangat Tidak Sesuai (STS). Sementara itu,

kategori penilaian untuk setiap pilihan jawaban pada item unfavourable

adalah nilai satu untuk Sangat Sesuai (SS), nilai dua untuk Sesuai (S), nilai

tiga untuk Tidak Sesuai (TS), dan nilai empat untuk Sangat Tidak Sesuai

(STS). Menurut Hadi (2004), modifikasi skala Likert yang terdiri dari 4

kategori jawaban, dimaksudkan untuk menghilangkan kelemahan yang

dikandung oleh 5 kategori jawaban, karena kategori netral mempunyai arti

ganda atau dapat diartikan belum dapat memutuskan. Tersedianya jawaban

di tengah atau netral juga menimbulkan kecenderungan menjawab ke

tengah (central tendency effect) terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas

kecenderungan jawabannya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sistem uji coba

terpakai atau try out terpakai. Hasil skala yang disebar akan sekaligus

digunakan sebagai data penelitian yang dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

40

Tabel 1

Blue Print Skala ECI (Emotional Competence Inventory)

2. Penilaian Kinerja pada Guru SLB

Penilaian kinerja pada guru SLB menggunakan skor total yang

terdapat pada data yang dinilai oleh kepala sekolah dengan format

berdasarkan indikator yang terdapat di dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan (DP3).

Skor yang diambil adalah skor komulatif hasil dari penjumlahan

nilai ditiap aspek yang terdapat didalam DP3. Menurut PP nomor 10 tahun

1979 tentang Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Pegawai

Negeri Sipil, standar yang digunakan untuk mengukur kinerja seorang

pegawai negeri sipil adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab,

ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Penilaian

kinerja PNS melalui DP3 dilakukan dengan menggunakan metode penilaian

kategori, yaitu metode skala penilaian (rating scale). adapun nilai

Aspek Nomor Item Jumlah

Item Favorable Unfavorable

Kesadaran diri 1, 2, 6, 13, 27, 53, 62, 66 9 68

Pengaturan diri 3, 4, 9, 10, 11, 12, 5, 21, 26, 37, 31 15, 16, 20, 23, 24, 56, 60 30, 40, 44, 47, 48, 49, 52, 55, 57, 63, 67, 69, 70, 72

Kesadaran 22, 32, 34, 38, 39, 51 13 Sosial 42, 43, 45, 46, 54, 64, 71 Pengaturan 7, 8, 14, 17, 18, 19, 33, 59, 61 19 Hubungan 25, 28, 29, 31, 34, 35, 36, 41, 50, 65 Total 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

41

pelaksanaan pekerjaan pada DP3 dinyatakan dengan sebutan dan angka

sebagai berikut :

a. amat baik : 91 - 100

b. baik : 76 - 90

c. cukup : 61 - 75

d. sedang : 51 - 60

e. kurang : 50 ke bawah

Setelah dilakukan penilaian pelaksanaan pekerjaan terhadap

seorang PNS, maka hasil penilaian tersebut dimasukkan ke dalam suatu

format yang sudah ditentukan, yaitu dengan menjumlah nilai semua unsur

penilaian tersebut ke dalam tabel.

Tabel 2

Model Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS

No Unsur Yang

Dinilai

Nilai Keterangan

Angka Sebutan

1. Kesetiaan 2. Prestasi kerja 3. Tanggung jawab 4. Ketaatan 5. Kejujuran 6. Kerjasama 7. Prakarsa

Jumlah

Nilai Rata-rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

42

F. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu instrument

pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat

tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran

tersebut (Azwar, 2004). Salah satu bentuk validitas adalah validitas isi.

Validitas isi adalah validitas yang dipandang dari segi isi skala, yaitu sejauh

mana isi dari skala tersebut telah dianggap dapat mengukur hal-hal yang

mewakili keseluruhan tentang apa yang hendak diukur (Azwar, 2004).

Validitas ini ditentukan dengan membandingkan isi aitem dengan blue print

yang telah ditentukan melalui pendapat dosen pembimbing selaku

professional judgment yang bersifat subjektif dan disebut validitas non-

empirik. Pada penelitian ini, dosen pembimbing melakukan analisis

rasional terhadap aitem-aitem yang telah tersusun. Pengujian validitas ini

bertujuan untuk melihat sejauh mana pernyataan dalam skala telah

mewakili komponen variable yang hendak diukur (Azwar, 2004).

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel (Azwar, 2004). Untuk menghitung koefisien

reliabilitas, peneliti menggunakan metode Coefficient Alpha Cronbach

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

43

yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS for Windows versi 16.0. Metode ini digunakan karena setiap aitem

dalam alat ukur penelitian ini merupakan multiple-scored item, sehingga

subjek penelitian dapat memperoleh skor yang berbeda untuk tiap aitem

(Anastasia & Urbina, 1997). Nilai alpha bervariasi dalam rentang 0 hingga

1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti

semakin tinggi reliabilitas alat ukur. Begitu pula sebaliknya, koefisien yang

semakin rendah mendekati 0 berarti semakin rendah reliabilitas alat

ukurnya.

Reliabilitas telah dianggap memuaskan apabila koefisien alpha-nya

mencapai 0,900. Dengan koefisien reliabilitas 0,900 berarti perbedaan

(variasi) yang tampak pada skor skala tersebut mampu mencerminkan 90%

dari variasi yang terjadi pada skor murni kelompok subjek yang

bersangkutan. Atau dengan kata lain bahwa hanya 10% dari perbedaan skor

yang tampak disebabkan oleh variasi atau kesalahan pengukuran tersebut

(Azwar, 1999).

Konsistensi reliabilitas internal (Cronbach's alpha) ECI

(Emotional Competency Inventory) secara keseluruhan tergolong bagus,

relibilitas berkisar dari 0,68 (Transparasi) hingga 0,87 (Kesadaran Emosi

Diri) dengan rata-rata reliabilitas 0,78, dan reliabilitas "self" berkisar dari

0,47 (Manajemen Konflik) hingga 0,76 (Kepemimpinan Inspiratif) dengan

rata-rata reliabilitas sebesar 0,63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

44

3. Seleksi Item

Seleksi item digunakan untuk memilih aitem-aitem yang fungsi

ukurnya selaras atau sesuai dengan fungsi ukur tes seperti dikehendaki oleh

penyusunnya. Dasar dari seleksi aitem adalah memilih aitem yang mengukur

hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan.

Penelitian ini menggunakan koefisien korelasi aitem-total (rix) untuk

menguji kesahihan aitem, yang diperoleh dari formula koefisien korelasi

product-moment Pearson (Azwar, 2007). Peneliti menggunakan batasan rix ≥

0,300 sebagai kriteria untuk memilih item yang sahih atau berkualitas pada

skala. Semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0,300 dianggap

memiliki daya beda yang memuaskan dan aitem dapat digunakan.

Sebaliknya, aitem yang memiliki koefisien kurang dari 0,300 dinyatakan

gugur (Azwar, 2003). Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS for Windows versi 16.0.

Pada saat analisa item dilakukan, item bernomer 64 secara otomatis

terhapus. Item pada skala kecerdasan emosi yang dipakai oleh peneliti yang

semula berjumlah 72 item menjadi 71 item. Hal ini dikarenakan tidak

adanya variasi skor disemua subjek, sehingga pada saat peneliti menganalisa

menggunakan SPPS for windows versi 16.0, item tersebut secara otomatis

terhapus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

45

4. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara kecerdasan emosi

dan kinerja pada guru sekolah luar biasa (SLB), maka data yang telah

berhasil dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan uji

statistik, yaitu uji korelasi. Jenis uji korelasi yang digunakan adalah

Spearman’s Rank. Teknik korelasi ini menggunakan program SPSS for

Windows 16.0. Alasan penggunaan teknik analisis statistik ini adalah karena

data ordinal serta data kedua variabel tidak harus terdistribusi normal

(Sugiyono, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

46

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini, diuraikan proses pelaksanaan penelitian, hasil penelitian

yang diperoleh serta analisis yang dilakukan. Bagian pertama mencakup proses

jalannya penelitian dan pemaparan mengenai gambaran umum subyek penelitian.

Sedangkan bagian kedua berisi analisis penelitian yang bertujuan untuk menjawab

permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu pada tanggal 1

Maret 2012 dan pada tanggal 28 April 2012. Pada tahap awal, peneliti

mengambil hasil penilaian dari kepala sekolah luar biasa negeri 1 Yogyakarta.

Pada tahap akhir, peneliti memberikan skala penelitian kepada bapak dan ibu

guru sekolah luar biasa negeri 1 Yogyakarta secara langsung.

Dalam melakukan penelitian diperlukan surat ijin penelitian.

Perijinan ini dilakukan sebagai salah satu pemenuhan prosedur pengambilan

data guna memohon kesediaan pihak yang terkait untuk ikut serta dalam

penelitian. Dalam hal ini, peneliti meminta ijin kepada pihak kepala sekolah

luar biasa negeri 1 Yogyakarta sebelum melakukan penelitian.

Selain meminta ijin kepada pihak kepala sekolah, peneliti juga

memohon kesediaan bapak dan ibu guru untuk ikut serta dalam penelitian

melalui informed consent dan nota kesepahaman yang terlampir dalam skala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

47

penelitian. Informed consent berisi hak dan kewajiban yang dimiliki oleh

peneliti maupun subjek penelitian. Setelah memahami hak dan kewajiban

masing-masing, serta menyatakan setuju dan dengan sukarela bersedia

menjadi subjek dalam penelitian ini, maka bapak dan ibu guru yang

bersangkutan diminta untuk menandatangani nota kesepahaman.

Sebelum memulai mengerjakan, subjek diminta untuk mengisi

identitas diri sembari peneliti menjelaskan mengenai petunjuk pengerjaan

skala. Setelah semua dirasa jelas, barulah subjek dipersilahkan untuk mengisi

jawaban atas pernyataan-pernyataan yang terdapat didalam skala penelitian.

Peneliti memberikan batasan waktu pengisian kepada subjek kurang lebih satu

setengah jam. Peneliti tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada subjek

atas partisipasinya didalam penelitian.

Dari sejumlah 45 angket penelitian yang disebar, terkumpul dan

kembali sejumlah 37 angket penelitian. Sebanyak 8 subjek penelitian tidak

mengembalikan angket penelitian kepada peneliti.

B. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Jumlah subjek dalam penelitian ini adalah 37 orang. Keseluruhan

data yang terkumpul dapat diproses dan dianalisis lebih lanjut karena

sesuai dengan karakteristik subjek yang diminta. Selain itu, subjek mengisi

angket tersebut secara lengkap sehingga tidak ada angket yang

digugurkan. Subjek dalam penelitian ini adalah bapak dan ibu guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

48

mengajar disekolah luar biasa negeri 1 Yogyakarta. Berikut adalah data

diri subjek :

Tabel 3

Distribusi Subjek Penelitian

Usia (tahun)

Jumlah

(orang)

32 2 33 1 34 1 35 1 40 1 41 1 42 1 43 2 44 1 45 2 46 1 47 1 50 1 52 1 53 5 54 2 55 4 56 4 58 3 59 1 60 1

Total 37

Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung rerata usia subjek penelitian ini

adalah 49,10 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

49

2. Tryout Skala Kecerdasan Emosi

Pada penelitian ini, peneliti melakukan tryout terpisah sebanyak

3 kali dan dilanjutkan dengan tryout terpakai. Tryout yang dilakukan oleh

peneliti adalah sebagai berikut :

- Tryout 1

Pada tryout pertama ini, peneliti memberikan skala penelitian kepada 10

orang subjek. Dalam penelitian ini, dikarenakan skala orisinil ECI

memakai bahasa Inggris maka skala diterjemahkan terlebih dahulu ke

dalam Bahasa Indonesia untuk memudahkan subjek penelitian di dalam

memahami pernyataan yang diberikan.

- Tryout 2

Pada tryout kedua ini, peneliti memakai skala yang sudah lebih baik dan

mengalami perbaikan di beberapa pernyataannya. Peneliti memberikan

skala penelitian kepada 30 orang subjek. Tryout kedua ini menghasilkan

beberapa item yang bernilai minus pada saat dianalisis. Item-item yang

bernilai minus terdapat pada item nomor 18, 26, 63, dan 70 dengan nilai

koefisien alpha cronbach yaitu 0,955, 0,952, 0,955, dan 0,954. Peneliti

tidak dapat menggugurkan aitem-aitem tersebut dikarenakan peneliti

memakai skala yang diadaptasi dari Hay Group, McClelland Center for

Research and Innovation. Selain itu, peneliti juga tidak meminta ijin

kepada Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation

untuk menggugurkan aitem yang bernilai minus sehingga peneliti tetap

mempertahankannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

50

- Tryout 3

Pada tryout yang ketiga, peneliti memperbaharui terjemahan skala

penelitian secara keseluruhan dan kemudian memberikan kepada 32

orang subjek. Hasil analisis item pada tryout ketiga ini juga

menghasilkan beberapa item yang bernilai minus. Item-item yang

bernilai minus terdapat pada item bernomor 21, 26, 33, 43, 51, 56, 69,

dan 70 dengan nilai koefisien alpha cronbach yaitu 0,873, 0,874, 0,871,

0,875, 0,870, dan 0,877. Pada tryout ini, peneliti juga tidak dapat

menggugurkan aitem-aitem tersebut dikarenakan peneliti memakai

skala yang diadaptasi dari Hay Group, McClelland Center for Research

and Innovation.

- Tryout Terpakai

Setelah melakukan tryout sebanyak dua kali dan tetap menghasilkan

aitem bernilai minus, peneliti memutuskan untuk melakukan tryout

terpakai. Selain itu, tryout ini dilakukan karena keterbatasan waktu dan

sekolah yang menjadi tempat penelitian. Pada tryout terpakai ini,

peneliti menggabungkan terjemahan setiap pernyataan yang terdapat

pada skala penelitian tryout kedua dan tryout ketiga. Skala penelitian

yang sudah digabungkan kemudian diberikan kepada 37 orang subjek.

Hasil analisis item pada tryout terpakai ini menghasilkan beberapa item

yang juga bernilai minus. Item-item yang bernilai minus terdapat pada

nomor 6, 21, 26, 33, 59, dan 70 dengan nilai koefisien alpha cronbach

yaitu 0,918, 0,919, 0,924, dan 0,922. Pada tryout ini juga, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

51

kembali tidak dapat menggugurkan aitem-aitem tersebut dikarenakan

peneliti memakai skala yang diadaptasi dari Hay Group, McClelland

Center for Research and Innovation.

Tabel 4

Hasil Tryout Skala Kecerdasan Emosi

Tryout 2 Tryout 3 Tryout Terpakai

Aitem no. 18, 26, 63, dan 70

Aitem no. 21, 26, 33, 43, 51, 56, 69, dan 70

Aitem no. 6, 21, 26, 33 dan 70

Berdasarkan hasil analisis aitem pada setiap tryout, terdapat

beberapa aitem yang memiliki nilai minus secara konsisten. Aitem-aitem

yang bernilai minus secara konsisten tersebut bernomor 21, 26, 33, dan 70.

Hal ini menunjukkan bahwa aitem pada skala ini jelek atau tidak begitu

baik bagi subjek pada penelitian ini. Peneliti tidak menggugurkan aitem

yang bernilai minus disebabkan peneliti memakai skala yang diadaptasi.

Selain itu, peneliti juga tidak meminta ijin kepada Hay Group, McClelland

Center for Research and Innovation untuk menggugurkan aitem yang

bernilai minus sehingga peneliti tetap mempertahankannya.

3. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data digunakan untuk mengetahui informasi yang

berkaitan dengan data penelitian yang akan menggambarkan tanggapan

subjek terhadap variabel penelitian. Berdasarkan hasil analisis deskriptif,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

52

diperoleh nilai mean teoritis dan mean empiris. Mean teoritis adalah rata-

rata skor alat penelitian yang diperoleh dari angka yang menjadi titik

tengah alat ukur. Sedangkan mean empiris adalah rata-rata skor data

penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata

skor penelitian.

a. Variabel Kecerdasan Emosi

Tabel 5

Deskripsi Statistik Data Penelitian

Variabel Kecerdasan Emosi

N Min Max Mean Mean

Median SD SD

Teoretik Empirik Teoretik Empirik

37 186 259 177,5 212,19 209 35,5 16,205

Tabel 6

Uji t Mean Empirik dan Mean Teoretik

Skala Kecerdasan Emosi

T Df

Sig. (2- Mean 95% Confidence

Interval of the

tailed) Difference Difference

Lower Upper

79,648 36 0,000 212,189 206,79 217,59

Seperti terlihat pada tabel 4 bahwa diperoleh mean teoretik

sebesar 177,5 yang lebih kecil daripada mean empirik yang sebesar

212,19. Berdasarkan hasil uji t, mean empirik memiliki perbedaan yang

signifikan dengan mean teoritik karena memiliki nilai signifikan lebih

kecil dari 0,05 yaitu 0,000 (p < 0,05). Mean empirik pada variabel

kecerdasan emosi mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada mean

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

53

teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini

mempunyai tingkat kecerdasan emosi yang cenderung tinggi. Hasil

penelitian ini juga menunjukkan bahwa skala kecerdasan emosi

mempunyai standar deviasi sebesar 16,205.

b. Variabel Kinerja

Tabel 7

Deskripsi Statistik Data Penelitian

Variabel Kinerja

N Min Max

Mean Mean SD N

Teoretik Empirik Empirik

37 0 100 50 80,7789 0,84 37

Tabel 8

Uji t Mean Empirik dan Mean Teoretik

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

T Df

Sig. (2- Mean

95% Confidence

Interval of the

tailed) Difference

Difference

Lower Upper

586,204 36 0,000 80,78 80,5 81,1

Seperti terlihat pada tabel 6 bahwa diperoleh mean teoretik

sebesar 50 yang lebih kecil daripada mean empirik yang sebesar 80,7789.

Berdasarkan hasil uji t, mean empirik memiliki perbedaan yang signifikan

dengan mean teoretik karena memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05

yaitu 0,000 (p < 0,05). Mean empirik pada variabel kinerja mempunyai

nilai yang lebih tinggi daripada mean teoretiknya. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

54

bahwa subjek dalam penelitian ini mempunyai tingkat kinerja yang

cenderung tinggi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa daftar

penilaian pekerjaan mempunyai standar deviasi sebesar 0,84.

4. Kategorisasi Data Penelitian

Azwar (1999) mengemukakan bahwa untuk mengetahui skor

penelitian pada subjek termasuk tinggi atau rendah, dapat dilakukan

dengan menetapkan kriteria-kriteria kategorisasi. Tujuan kategorisasi ini

adalah menempatkan subjek penelitian ke dalam kelompok-kelompok

yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut

yang diukur. Peneliti melakukan kategorisasi pada kedua skala penelitian

untuk mengetahui distribusi skor skala pada subjek dan pada hal tersebut

dapat menjadi informasi mengenai keadaan subjek pada aspek atau

variabel yang diteliti.

a. Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi

Skala kecerdasan emosi terdiri atas 71 item, setiap itemnya

diberikan nilai 1 pada jawaban STS, nilai 2 untuk jawaban TS, nilai 3

untuk jawaban S, dan nilai 4 untuk jawaban SS. Nilai minimum pada

skala kecerdasan emosi adalah 71 dan nilai minimumnya adalah 284.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

55

Tabel 9

Kategorisasi Skala Kecerdasan Emosi

Kategori Keterangan

X < (177,5 – 1,0 x 35,5) Rendah (1,0 x 35,5) ≤ X < (177,5 + 1,0 x 35,5) Sedang

(177,5 + 1,0 x 35,5) ≤ X Tinggi

Ket : µ = mean teoritis σ = standar deviasi

Tabel 10

Kategorisasi Skor pada Skala Kecerdasan Emosi

Kategori Interval Skor Frekuensi Prosentase

Tinggi 214 – 284 11 29,72% Sedang 143 – 213 26 70,27% Rendah 71 – 142 0 0%

Total 37 100%

Berdasarkan hasil kategorisasi skor subjek pada skala

kecerdasan emosi, terlihat sebanyak 11 subjek termasuk kedalam

kategori tinggi, sebanyak 26 subjek termasuk kedalam kategori sedang,

dan tidak ada subjek yang termasuk kedalam kategori rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa subjek pada penelitian ini paling banyak memiliki

tingkat kecerdasan emosi yang sedang, sedangkan hanya sedikit subjek

memiliki tingkat kecerdasan emosi yang tinggi.

b. Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (Kinerja)

Data hasil daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan pegawai

dikategorisasikan ke dalam 5 kategori yakni amat baik, baik, cukup,

sedang, dan kurang. Nilai pelaksanaan pekerjaan dinyatakan dengan

sebutan dan angka. Nilai untuk masing-masing unsur penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

56

pelaksanaan pekerjaan, adalah rata-rata dari nilai sub-sub unsur

penilaian. Setelah ditentukan nilainya dengan menggunakan angka,

kemudian ditentukan nilai sebutannya. Nilai minimum pada unsur

penilaian pelaksanaan pekerjaan adalah 0 dan nilai maksimumnya

adalah 100. Nilai penilaian pelaksanaan pekerjaan dengan sebutan dan

angka sebagai berikut :

Tabel 11

Kategorisasi Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan

(Kinerja)

Kategori Interval Skor Frekuensi Prosentase

Amat baik 91-100 0 0% Baik 76-90 37 100%

Cukup 61-75 0 0% Sedang 51-60 0 0% Kurang 50 ke bawah 0 0%

Total 37 100%

Berdasarkan hasil kategorisasi nilai subjek pada setiap unsur

yang terdapat didalam daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan pegawai,

terlihat sebanyak 37 subjek termasuk kedalam kategori baik, dan tidak

ada subjek yang termasuk kedalam kategori kurang, cukup, sedang

maupun amat baik. Hal ini menunjukkan bahwa subjek pada penelitian

ini paling banyak memiliki daftar pelaksanaan penilaian pekerjaan

pegawai yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

57

5. Analisis Data

Peneliti melakukan uji asumsi terlebih dahulu untuk melihat

apakah data yang diperoleh sudah memenuhi syarat untuk dianalisi. Uji

asumsi ini meliputi uji normalitas dan uji linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test dalam program SPPS for windows versi

16.00. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui data variabel penelitian

berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada

tabel 11 dan 12 berikut :

Tabel 12

Hasil Uji Normalitas Kecerdasan Emosi

Variabel Kolmogorov- Asymp. Sig.

Keterangan Smirnov Z (2-tailed)

Normalitas 1,127 0,158 Normal

Kecerdasan Emosi

Sebaran data pada variabel kecerdasan emosi mempunyai

nilai signifikansi atau probabilitas (p) lebih besar daripada 0,05 (p >

0,05), yaitu 0,158. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kecerdasan

emosi berdistribusi normal.

Tabel 13

Hasil Uji Normalitas Kinerja

Variabel Kolmogorov- Asymp. Sig.

Keterangan Smirnov Z (2-tailed)

Normalitas Daftar

1,804 0,003 Tidak normal Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

58

Sedangkan sebaran data pada variabel kinerja mempunyai

nilai signifikansi atau probabilitas (p) lebih kecil daripada 0,05 (p <

0,05), yaitu 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kinerja

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah hubungan

antara variabel bebas dengan variabel tergantung mempunyai

hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas dilakukan menggunakan

Test for Linearity dalam program SPPS for windows versi 16.00. Hasil

uji linearitas disajikan pada tabel berikut :

Tabel 14

Hasil Uji Linearitas Hubungan Antar Variabel

Uji Linearitas F Sig.

Kecerdasan Emosi * (Combined) 1,999 0,098 Kinerja

Linearity 0,970 0,343 Deviation from Linearity 2,046 0,092

Berdasarkan hasil uji linearitas tersebut, diperoleh nilai F

hitung sebesar 0,970 dengan signifikansi atau probabilitas (p) sebesar

0,343. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,343 > 0,05) ini

menunjukkan bahwa hubungan antara kecerdasan emosi dan kinerja

bersifat tidak linear. Selain itu, pada scatter plot tampak bahwa data

tersebar tidak mengikuti garis linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

Gambar 1

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

c. Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi, peneliti melakukan uji

hipotesis untuk melihat apakah hipotesis penelitian

tidak. Pada penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan adalah

dengan menggunakan uji nonparametis, yaitu cara pengujian yang

tidak berdasar pada pengetahuan tentang distribusi populasi yang

dibicarakan, sehingga disebut uji bebas d

dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi

Gambar 1

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

Uji Hipotesis

Setelah melakukan uji asumsi, peneliti melakukan uji

hipotesis untuk melihat apakah hipotesis penelitian ini diterima atau

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan adalah

dengan menggunakan uji nonparametis, yaitu cara pengujian yang

tidak berdasar pada pengetahuan tentang distribusi populasi yang

dibicarakan, sehingga disebut uji bebas distribusi. Pengujian hipotesis

dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Spearman’s Rank

59

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

Setelah melakukan uji asumsi, peneliti melakukan uji

ini diterima atau

Pada penelitian ini, pengujian hipotesis yang diajukan adalah

dengan menggunakan uji nonparametis, yaitu cara pengujian yang

tidak berdasar pada pengetahuan tentang distribusi populasi yang

istribusi. Pengujian hipotesis

Spearman’s Rank

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

60

dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00. Koefisien

korelasi Peringkat Spearman dipakai untuk jenis data yang

dikorelasikan adalah data ordinal serta data kedua variabel tidak harus

terdistribusi normal (Sugiyono, 2010). Selain itu, pada scatter plot

terlihat bahwa sebaran data tidak normal atau tidak linear.

Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15

Uji Hipotesis

Kecerdasan Kinerja

Emosi

Spearman's Kecerdasan Correlation Coefficient 1,000 0,212

Rho Emosi Sig. (1-tailed) 0,104 N 37 37

Kinerja Correlation Coefficient 0,212 1,000 Sig. (1-tailed) 0,104

N 37 37

Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien korelasi untuk

variabel kinerja dan kecerdasan emosi adalah 0,212 dengan taraf

signifikan (p) = 0,104 (p > 0,05). Perhitungan ini dilakukan pada taraf

signifikan p < 0,05 dan memakai uji satu ekor (1-tailed). Pemakaian

uji satu ekor dalam penelitian ini dilakukan sebab hipotesis penelitian

merupakan hipotesis yang berarah, yakni terdapat hubungan negatif

antara kecerdasan emosi dengan kinerja.

Untuk dapat memberikan besar kecilnya penafsiran terhadap

koefisien yang ditemukan, maka dapat dilihat dalam analisis korelasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

61

dimana terdapat koefisien determinasi yang besarnya adalah kuadrat

dari koefisien korelasi (r2).

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada-tidaknya hubungan

positif antara kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru sekolah luar biasa.

Pada penelitian ini, variabel kecerdasan emosi mempunyai nilai signifikansi

atau probabilitas (p) lebih besar daripada 0,05 (p > 0,05), yaitu 0,158. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel kecerdasan emosi berdistribusi normal. Peneliti

menggunakan skala yang diadaptasi dari Emotional Competence Inventory

dari Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation yang sudah

diperbaharui pada November 2005 (Wolff, 2005). Peneliti

mengkategorisasikan skor pada skala kecerdasan emosi kedalam 3 kategori,

yaitu kategori tinggi dengan interval skor 214-284, kategori sedang dengan

interval skor 143-213, dan kategori rendah dengan interval skor 71-142.

Kategorisasi skor skala yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan

bahwa terdapat 70,27% subjek yang memiliki tingkat kecerdasan emosi

sedang dan 29,72 % subjek berada pada kategori tinggi. Sedangkan tidak

terdapat subjek yang berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan

bahwa kecerdasan emosi yang dimiliki oleh guru-guru sekolah luar biasa di

SLB Negeri 1 sebagian besar sedang.

Berdasarkan hasil dari beberapa tryout yang dilakukan pada skala

kecerdasan emosi, terdapat aitem-aitem yang bernilai minus yang muncul

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

62

secara konsisten. Hasil tryout yang memiliki aitem-aitem minus tersebut

menunjukkan bahwa aitem tersebut jelek untuk subjek pada penelitian ini.

Peneliti tidak dapat menggugurkan aitem-aitem tersebut dikarenakan peneliti

memakai skala yang diadaptasi dari Hay Group, McClelland Center for

Research and Innovation. Selain itu, peneliti juga tidak meminta ijin kepada

Hay Group, McClelland Center for Research and Innovation untuk

menggugurkan aitem yang bernilai minus sehingga peneliti tetap

mempertahankannya.

Sedangkan, pada variabel kinerja mempunyai nilai signifikansi atau

probabilitas (p) lebih kecil daripada 0,05 (p < 0,05), yaitu 0,003, yang

menunjukkan bahwa variabel kinerja berdistribusi tidak normal. Skala kinerja

memiliki variasi skor yang kecil. Hal ini dapat dilihat pada variasi skor antar

subjek yang terdapat pada tiap indikator. Peneliti mengukur variabel kinerja

menggunakan penilaian kinerja pada guru yang diperoleh berdasarkan data

yang terdapat pada Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) pegawai

negeri sipil. Dasar hukum sebagai implementasi kebijakan pemerintah

terhadap penilaian pelaksanaan pekerjaan PNS melalui DP3, yaitu : Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1979, tanggal 15 Mei 1979,

tentang Penilaian Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) adalah suatu daftar yang memuat hasil penilaian

pekerjaan seorang PNS dan atau calon PNS dalam jangka waktu satu tahun.

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) adalah suatu dokumen

yang bersifat rahasia, oleh sebab itu DP3 hanya boleh diketahui oleh pegawai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

63

negeri sipil yang dinilai, pejabat penilai, atasan pejabat penilai, atasan dari

atasan pejabat penilai sampai dengan pejabat penilai tertinggi, dan pejabat lain

yang terkait dengan penilaian tersebut. Oleh karena itu, peneliti meminta

bantuan kepada pejabat penilai atau kepala sekolah untuk menilai para guru

dengan format berdasarkan indikator yang terdapat didalam Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).

Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) memiliki tujuh

indikator yaitu kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,

kerjasama, dan prakarsa. Pada penelitian ini, setiap subjek memiliki skor 91

pada indikator kesetiaan. Sedangkan pada indikator prestasi kerja, tanggung

jawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, dan prakarsa, setiap subjek pada

penelitian ini memiliki skor dengan rentang antara 76 – 80.

Berdasarkan hasil uji linearitas, diperoleh nilai F hitung sebesar

0,970 dengan signifikansi atau probabilitas (p) sebesar 0,343. Nilai

signifikansi yang lebih besar dari 0,05 (0,343 > 0,05) ini menunjukkan bahwa

hubungan antara kecerdasan emosi dan kinerja bersifat tidak linear. Selain itu,

pada scatter plot tampak bahwa data tersebar tidak mengikuti garis linear.

Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji nonparametis, yaitu

cara pengujian yang tidak berdasar pada pengetahuan tentang distribusi

populasi yang dibicarakan, sehingga disebut uji bebas distribusi. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi Spearman’s Rank

dengan bantuan program SPSS for windows versi 16.00. Koefisien korelasi

Peringkat Spearman dipakai untuk jenis data yang dikorelasikan adalah data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

64

ordinal serta data kedua variabel tidak harus terdistribusi normal (Sugiyono,

2010).

Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 13, diperoleh nilai

koefisien korelasi sebesar 0,212 dengan signifikansi sebesar 0,104 (p > 0,05).

Hasil penelitian ini menolak hipotesis penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang tidak signifikan atau tidak adanya korelasi antara

kecerdasan emosi dengan kinerja pada guru sekolah luar biasa. Kecerdasan

emosi baik tidak membuat kinerja menjadi baik, begitu juga sebaliknya,

kecerdasan emosi buruk tidak membuat kinerja menjadi buruk.

Variabel-variabel pada penelitian ini memiliki hubungan yang tidak

signifikan. Hal ini dikarenakan kedua variabel pada penelitian memiliki

korelasi yang mendekati nol. Menurut Santoso (2007), hubungan korelasi ini

menjelaskan bahwa kenaikan suatu variabel tidak diikuti oleh kenaikan atau

penurunan variabel yang lain (nilai dari variabel lain stabil). Pada penelitian

ini, variabel kinerja memiliki nilai yang stabil antar subjek pada setiap

indikatornya. Nilai yang stabil pada setiap indikator antar subjek dilakukan

untuk memenuhi tuntutan kenaikan pangkat pegawai yang dinilai. Menurut

Badan Kepegawaian Negara (2010), setiap unsur penilaian DP-3 sekurang-

kurangnya bernilai baik dalam 1 tahun terakhir sebagai salah satu syarat

kenaikan pangkat pegawai.

Supriyadi (Maret, 2006) dalam penelitiannya, mengatakan bahwa

atasan atau kepala sekolah yang memberikan penilaian hampir bisa dipastikan

menilai dengan kategori baik. Bahkan ada kecenderungan terdapat kenaikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

65

secara terus menerus sekecil apapun untuk setiap tahunnya. Hal ini

menyebabkan semakin senior seorang pegawai maka akan semakin tinggi

nilainya. Padahal sesungguhnya belum ada kepastian bahwa pegawai senior

mempunyai kinerja yang lebih baik.

Supriyadi (Maret, 2006) juga menuliskan bahwa jika penilaian ini

dilakukan secara objektif, diprediksikan dapat menimbulkan konflik

tersembunyi antara atasan yang menilai dengan pegawai yang sudah senior.

Kondisi ini juga cenderung terjadi karena budaya yang dibangun sejak awal

oleh atasan yang terkadang lebih suka menghindari daripada mengelolanya.

Pengaruh penilaian ini terhadap pegawai yang berprestasi dapat menimbulkan

kecemburuan karena dedikasi dan prestasinya tidak mendapat penghargaan

yang memadai. Hal ini disebabkan karena tidak adanya daya pembeda, skor

bisa saja berbeda tetapi masih dalam rentang kriteria yang sama, yaitu baik

sehingga efek yang ditimbulkan juga sama. Persamaan yang didapat oleh

pegawai bisa saja dalam hal kenaikan pangkat dan mendapat honor yang sama

bila kedua pegawai berada dalam golongan pangkat yang sama.

Menurut Bapak Kepala Sub Bagian Tata Usaha SLB Negeri 1

(wawancara pribadi, Mei 2012), nilai pada indikator kesetiaan yang terdapat

didalam DP3 memiliki nilai minimal 91. Beliau juga mengatakan bahwa nilai

minimal pada indikator prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran,

kerjasama, dan prakarsa adalah 76. Patokan nilai pada setiap indikator tersebut

terdapat didalam PP no 53 tahun 2010. Selain itu, beliau juga mengatakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

66

bahwa masing-masing nilai pada tiap indikator akan mengalami kenaikan

sebanyak 1 poin dan bergantung dari prestasi pegawai yang dinilai.

Menurut Badan Kepegawaian Negara (2012), penilaian pelaksanaan

pekerjaan pegawai ini merupakan suatu proses yang dilakukan untuk

mengevaluasikan tingkat pelaksanaan pekerjaan atau unjuk kerja seorang

pegawai. Badan Kepegawaian Negara juga mengatakan bahwa pada kenyataan

empirik, proses penilaian ini cenderung terjebak kedalam formalitas. Penilaian

ini dirasa telah kehilangan arti dan makna substantif, tidak terkait langsung

dengan apa yang telah dikerjakan oleh pegawai yang dinilai. Selain itu,

penilaian ini lebih berorientasi pada penilaian kepribadian (personality) dan

perilaku (behavior) terfokus pada pembentukkan karakter individu dengan

menggunakan kriteria behavioral, belum terfokus pada kinerja, peningkatan

hasil, produktivitas dan pengembangan pemanfaatan potensi.

Badan Kepegawaian Negara (2012) juga menuliskan bahwa proses

penilaian ini bersifat rahasia sehingga menyebabkan penilaian ini kurang

memiliki nilai edukatif, karena hasil penilaian tidak dikomunikasikan secara

terbuka. Pengukuran dan penilaian prestasi kerja atau kinerja pegawai tidak

didasarkan pada target goal (kinerja standar/harapan), sehingga proses

peneilaian cenderung terjadi bias dan bersifat subjektif (terlalu pelit/murah),

nilai jalan tengah dengan rata-rata baik untuk menghindari nilai “amat baik”

atau “kurang”, apabila diyakini untuk promosi jabatan maka dinilai tinggi,

sebaliknya bila tidak untuk promosi jabatan cenderung mencari alasan untuk

menilai “sedang” atau “kurang”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

67

Pernyataan lain muncul dari Utomo dan Hermawan (dalam artikel

Evaluasi Terhadap Sistem Penilaian Prestasi Kerja Menurut DP3), bahwa

terdapat sisi kelemahan dari proses penilaian ini, seperti adanya unsur

penilaian yang sangat kualitatif, misal pada unsur kesetiaan. Pada unsur ini,

bukan tidak mungkin akan memberikan penafsiran yang berbeda pada masing-

masing penilai dalam menilai kesetiaan pegawai yang sedang dinilai. Sisi

kelemahan lainnya adalah sistem penilaian ini berorientasi pada masa lalu

dengan menggunakan teknik rating scale dan critical incident method, apabila

tidak dilakukan sebagaimana mestinya maka akan menimbulkan bias penilaian

berupa bias leniency effect, central tendency effect, dan recency effect.

Menurut artikel yang ditulis oleh Utomo dan Hermawan (Evaluasi

Terhadap Sistem Penilaian Prestasi Kerja Menurut DP3), Leniency effect

adalah penilai cenderung beranggapan bahwa mereka harus berlaku baik

terhadap pegawai yang dinilai, sehingga mereka cenderung memberi harkat

(nilai) yang baik terhadap semua aspek penilaian. Central tendency effect

adalah dimana penilai tidak ingin menilai terlalu tinggi dan juga tidak terlalu

rendah kepada pegawai yang dinilainya (selalu berada ditengah-tengah).

Sedangkan recency effect adalah penilai cenderung memberikan nilai atas

dasar perilaku yang baru saja penilai saksikan, dan melupakan perilaku yang

lalu dari pegawai yang dinilai selama suatu jangka waktu tertentu.

Berdasarkan yang telah dijelaskan, peneliti berasumsi bahwa tidak

adanya korelasi diantara kedua variabel ini disebabkan oleh kelemahan yang

terdapat pada masing-masing alat ukur dan asumsi yang tidak terpenuhi. Alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

68

ukur kecerdasan emosi yang memiliki nilai minus secara konsisten dan alat

ukur kinerja yang hanya dinilai oleh 1 rater (penilai), tidak ada variasi atau

adanya kestabilan pada nilai disetiap indikatornya dan cenderung bersifat

subjektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini, terdapat rangkuman hasil analisis data yang ada

pada bab terdahulu, yang sekaligus juga merupakan jawaban dari masalah

penelitian. Pada bagian ini juga disertai dengan keterbatasan penelitian dan saran-

saran agar penelitian serupa mengenai hal ini dapat dilakukan dengan lebih baik di

kemudian hari.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antara kecerdasan emosi dan kinerja pada guru

sekolah luar biasa.

B. Keterbatasan Peneliti

Pada penelitian ini, peneliti menyadari bahwa ada beberapa

keterbatasan, yaitu :

1. Peneliti mengambil sampel sedikit yakni berjumlah 37 dari subjek yang

luas, sehingga data yang diperoleh kurang representatif menggambarkan

tingkat kecerdasan emosi dan kinerja pada guru sekolah luar biasa. Selain

itu, pengambilan sampel yang menjadi subjek pada penelitian ini hanya

dilakukan pada satu sekolah luar biasa saja. Hal ini disebabkan karena data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

70

penilaian yang dipakai bersifat rahasia dan tidak semua sekolah mau

memberikan penilaian tersebut.

2. Peneliti menggunakan alat ukur yang diadaptasi yang tersaji dalam bahasa

Inggris. Pada awalnya peneliti meminta jasa bantuan penterjemah dari

sebuah lembaga bahasa atau tempat les dan kemudian diterjemahkan ulang

di lembaga bahasa yang berbeda. Peneliti hanya mengandalkan

penterjemahan dari bahasa Inggris ke Indonesia, tanpa meminta bantuan

pada ahli bahasa Indonesia lagi dan ahli budaya.

3. Peneliti menggunakan alat ukur yang dinilai oleh kepala sekolah dengan

format berdasarkan indikator yang terdapat di dalam Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3). Alat ukur ini dinilai oleh satu orang dan jika

dilakukan secara objektif, diprediksikan dapat menimbulkan konflik

tersembunyi antara atasan yang menilai dengan pegawai yang sudah

senior. Selain itu, aspek-aspek yang terdapat didalam alat ukur ini tidak

menggambarkan secara tepat konsep dari kinerja secara umum.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat

peneliti ajukan, yaitu :

1. Untuk Atasan atau kepala sekolah

Bagi atasan atau kepala sekolah selaku pejabat disekolah sebaiknya lebih

memperhatikan pentingnya kecerdasan emosi bagi para guru. Kepala

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

71

sekolah sebaiknya melakukan upaya untuk meningkatkan kecerdasan

emosi para pegawainya.

2. Untuk peneliti lain

Meskipun hipotesis pada penelitian ini tidak terbukti, namun penelitian ini

dapat memberikan gambaran kepada peneliti lain yang tertarik untuk

mengkaji masalah-masalah guru sekolah luar biasa. Bagi para peneliti

selanjutnya yang hendak meneliti hal yang sama agar dapat menggunakan

alat ukur kinerja yang lebih baik atau yang lebih tepat menggambarkan

konsep variabelnya. Selain itu, disarankan untuk alat ukur kecerdasan

emosi, peneliti selanjutnya meminta ijin pada orang yang membuat alat

ukur tersebut untuk menggugurkan aitem yang jelek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

72

DAFTAR PUSTAKA

Anastasia, A. &Urbina, S. (1997). Tes psikologi (ed.Bahasa Indonesia). Jakarta: PT.Prenhalindo.

Anwar, Idochi. (1984). Evaluasi dan pengukuran pendidikan. Jakarta: Depdikbud. Azwar, S. (1999). Penyusunan skala psikologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. (2004). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Offset. Bar-On, R. (2004). BarOn emotional quotient inventory. New York: Multi-Health

System. Bipath, M. (2007, Juni).The dynamic effects of leader emotional intelligence and

organisational culture on organisational performance (Thesis). University of South Africa, Africa.

Dameria. (2005, Juni). Pendidikan kecerdasan emosional di Amerika Serikat.

ganeca.blogspirit.com. Diunduh dari http://ganeca.blogspirit.com/archive/2005/06/27/ge_mozaik_juni_2005_–_pendidikan_kecerdasan_emosional_di_am.html

Delphie, B. (2006). Pembelajaran anak berkebutuhan khusus. Bandung: Refika

Aditama. Effendi, M. (2006). Stress akibat kerja yang dihadapi oleh guru sekolah luarbiasa.

Jurnal Kependidikandan Kebudayaan 9(043), 545-547. Gibson, J.L., & Ivan, C. (1993). Organisasi dan manajemen. Terjemahan:

Sulistyo. Jakarta: Erlangga. Goleman, D. (1995). Emotional intelligence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Goleman, D. (1998). Working with emotional intellegence. eiconsortium.org.

Diunduh dari http://www.eiconsortium.org /research/emotinal_competence_framework.htm

Hadi, Sutrisno. (2004). Metodologi research. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hariyanti, Muji. (2004). Tinjauan stres kerja pada guru sekolah luar biasa widya

bakti Semarang. undip.ac.id. Diunduh dari http://eprints.undip.ac.id/8009/1/2266.pdf.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

73

Hasibuan, S.P.M. (2001). Manajemen sumber daya manusia: pengertian dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung.

Hidayat, M.S. (1996). Administrasi supervisi, dan ketenagaan plb. (Tidak

diterbitkan). Jakarta: Departemen Pendidikan & Kebudayaan. Hidayati, R., Purwanto, Y., &Yuwono, S. (2008, Desember). Kecerdasan emosi,

stres kerja, dan kinerja karyawan. Jurnal Psikologi, Vol. 2 No. 1 Ineupuspita. (2008). Profesionalitas guru slb. wordpress.com. Diunduh dari

http://ineupuspita.wordpress.com/2008/07/31 /profesionalitas-guru-slb/.

Kastartini. (1971).Pokok - pokok tentang penilaian dan pembawaan hasil kerja. Bulletin No.7, BPA UGM.

King, M. & Gardner, D. (2006). Emotional intelligence and occupational stress

among professional staff in new zealand. International Journal of Organizational Analysis, Vol. 14(3), p.186.

Kosim, N. (2007). Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Kinerja

Guru SDIT Nur Fatahillah Pondok Benda Buaran Serpong.(Skripsi). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatuullah, Jakarta, Indonesia.

Mangkunegara, A.A.A.P. (2000). Manajemen sumber daya manusia perusahaan.

Bandung: Remaja Rosdakarya. Munandar, S.C.V. (1999). Mengembangkan bakat dan kreativitas anak sekolah :

petunjuk bagi para guru dan orang tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Nggermanto, A (2002). Quantum quotient, kecerdasan kuantum. Bandung:

Nuansa. Patton, P. (1998). Emotional intelligence (alih bahasa: Zaini Dahlan). Jakarta:

Pustaka Delapratasa. Patton, P. (2000). Kecerdasan emosional – pengembangan sukses lebih bermakna.

Jakarta: Mitra Media. Rachman, P.M., & Tjalla, A. (2008, Desember). Keterampilan pengelolaan kelas

dilihat dari jenis kelamin dan kecerdasan emosi guru sekolah luar biasa. Jurnal Psikologi, Vol. 2 No. 1.

Sami'an. (2008). Penilaian Kinerja. wordpress.com. Diunduh dari

http://samianstats.files.wordpress.com/2008/08/penilaian-kinerja.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

74

Samsudin, Sadili. (2005). Manajemen sumber daya manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Santoso, Agung. (2007). Korelasi bagian I: apa itu korelasi.

psikologistatistik.blogspot.com. Diunduh dari http://www.psikologistatistik.blogspot.com/2007/08/korelasi-dan-regresi.html

Siahaan, Rotua. (2004). Pengaruh stres dalam pekerjaan terhadap kinerja karyawan (suatu kajian terhadap karyawan departemen plant PT. Nippon

Indosari Corpindo, Cikarang Bekasi). (Tesis tidak dipublikasikan). Bogor, Indonesia.

Siahaan, S., & Martiningsih, Rr. (2008, Juni). Seputar sertifikasi guru. Jurnal

Teknodik. Vol. XII No. 1. Simamora, Henry. (1998). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: STIE

YKPN. Simanjuntak, J.P. (2005). Manajemen dan evaluasi kinerja (h.10-13). Jakarta:

LPFE UI. Stein, S.J. & Book, H.E. (2000). Ledakan eq 15 prinsip dasar kecerdasan

emosional meraih sukses. Bandung: Kaifa. Sugiyono. (2010). Statistika untuk penelitian. Bandung: CV. Alfabeta. Sukmadinata, N.S. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya. Sunarjo, D.L. (2006). Gambaran sikap guru SD inkluisi dan guru SLB terhadap

anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di SD inkluisi (Skripsi tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Depok, Indonesia.

Supardono, & Widyatmoko, K. (2006, November). Penting! Pengelolaan emosi

guru. Majalah Educare, hlm. 12. Supriadi, Dedi. (2003). Guru di Indonesia. Jakarta: Geranusa Jaya. Supriyadi. (2006, Maret). Profesionalisme guru SMA: harapan, tantangan, dan

tuntutan mendesak dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan. Widya Tama, Vol. 3 No.1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

75

Swasti, S.L. (2009). Profil emotional intelligence guru SLB di Jakarta dengan menggunakan 5 skala Bar-On emotional quotient inventory (EQ-i) (Tesis tidak diterbitkan). Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Jakarta, Indonesia.

Syadam, Gouzali. (1996). Manajemen sumber daya manusia (jilid 2). Jakarta:

Gunung Agung. Tarmansyah. (1996). Gangguan komunikasi. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti

Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Teddy, B.Th. (2005, Juni). Analisis hubungan antara stres kerja, kepribadian, dan

kinerja manajer bank. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia, Vol 1 No. 1. Turmudhi, A.M. (2003, Juni). Membalik paradigma pendidikan. (Tidak

dipublikasikan). worldwideweb. Diunduh dari http://dosen.amikom.ac.id/downloads/artikel/MEMBALIK%20PARADIGMA%20PENDIDIKAN.doc.

Usman, M. (1995). Menjadi guru professional (ed. Ke-2). Bandung: Remaja

Rosdakarya. Utomo, T.W.W., & Hermawan, D. Evaluasi terhadap sistem penilaian prestasi

kerja menurut sistem DP3. geocities.ws. Diunduh dari http://www.geocities.ws/mas_tri/SistemDP3.pdf

Badan Kepegawaian Negara. (2010, Maret). Kenaikan pangkat PNS. bkn.go.id. Diunduh dari http://www.bkn.go.id/in/peraturan/pedoman/pedoman-kenaikan-pangkat.html

Badan Kepegawaian Negara. (2012).Sasaran kerja PNS (SKP) gantikan DP-3 PNS. bkn.go.id. Diunduh dari http://www.bkn.go.id/kanreg01/in/berita/212-sasaran-kerja-pns-skp-gantikan-dp-3-pns.html

Hay Group McClelland Center for Research and Innovation. (2005, November). Emotional Competence Inventory (ECI). Technical Manual. eiconsortium.org. Diunduh dari http://www.eiconsortium.org/pdf/ECI_2_0_Technical_Manual_v2.pdf

Mencegah & Menangani Stres (Tidak dipublikasikan). worldwideweb. Diunduh dari http://tni.mil.id/patriotweb

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

76

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1979. Tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri sipil. kaltimbkd.info. Diunduh dari http://kaltimbkd.info/index.php/id/peraturan/func-download/11/ chk,a606574520316438feae57a7823e0f33/no_html,1/

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan. (2007). Ilmu & aplikasi pendidikan (Bag II: ilmu pendidikan praktis). Bandung: Imperial Bhakti Utama.

Undang – Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005. Tentang guru dan

dosen. itb.ac.id. Diunduh dari http://wrks.itb.ac.id/app/images/files_produk_hukum/uu_14_2005.pdf

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

77

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

78

LAMPIRAN A

SKALA PENELITIAN KECERDASAN EMOSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

79

SKALA PENELITIAN

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

80

Yogyakarta, Mei 2012

Kepada :

Yth. Bapak/Ibu yang turut berpartisipasi

dalam penelitian ini.

Dengan hormat, saya:

Nama : Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

NIM : 07 9114 072

Fakultas : Psikologi

Universitas : Sanata Dharma

Sedang menyusun tugas akhir guna menyelesaikan tanggung

jawab saya sebagai seorang mahasiswa. Oleh karena itu, saya

mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan tanggapan

terhadap pernyataan-pernyataan yang telah tersusun dalam

skala ini. Semua tanggapan yang Bapak/Ibu berikan akan

dijaga kerahasiaannya. Oleh sebab itu, saya mengharapkan

Bapak/Ibu untuk menjawab sesuai keadaan yang sebenarnya.

Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas kesediaan

Bapak/Ibu untuk mengisi skala penelitian ini.

Hormat saya

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

81

SURAT PERSETUJUAN PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Bapak/Ibu yang saya hormati, saya Mega Cristhina Nurhayati Marpaung,

mahasiswi Psikologi Universitas Sanata Dharma, meneliti tentang “Kecerdasan

Emosional dan Kinerja Pada Guru SLB “. Penelitian ini merupakan salah satu

kegiatan dalam rangka menyelesaikan tugas akhir saya.

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini. Partisipasi Bapak/Ibu berupa :

- Mengisi Angket

- Dinilai oleh atasan Bapak/Ibu

Pengisian Angket

Angket saya terdiri dari 72 pernyataan, dan Bapak/Ibu di dalam mengisi

angket tersebut hanya akan memberikan tanda centang pada salah satu pilihan

jawaban yang sudah tersedia. Pengisian angket ini bisa dilakukan sendiri oleh

Bapak/Ibu. Waktu pengisian angket kira-kira 1,5 (satu setengah) jam.

Penilaian Kinerja

Kinerja Bapak/Ibu akan dinilai oleh kepala sekolah selaku atasan

Bapak/Ibu. Penilaian akan berbentuk skor yang dinilai menggunakan indikator

yang sama seperti yang terdapat di dalam DP3 (Daftar Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan) Pegawai Negeri Sipil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

82

Hasil dari pengisian angket dan penilaian kinerja tersebut tidak akan

memberikan risiko apapun kepada Bapak/Ibu.

Kerahasiaan

Hasil angket maupun hasil penilaian kinerja hanya akan digunakan untuk

keperluan penelitian ini. Oleh karena itu saya menjamin kerahasiaan data dan

identitas Bapak/Ibu.

Partisipasi Sukarela

Bapak/Ibu tidak dapat dan tidak akan dipaksa untuk ikut serta dalam

penelitian ini bila anda tidak menghendakinya. Bapak/Ibu berhak untuk sewaktu-

waktu tidak melanjutkan partisipasi tanpa perlu memberikan suatu alasan, tetapi

Bapak/Ibu diharapkan memberitahu peneliti jika ingin mengundurkan diri.

Apabila terdapat efek samping kepada Bapak/Ibu yang berkaitan dengan

penelitian ini, maka saya akan bertanggung jawab. Penelitian yang saya lakukan

ini dibawah supervisi dosen pembimbing saya Dra. Tjipto Susana, M.Si,

Universitas Sanata Dharma, Kampus III Paingan, Maguwoharjo, telp. (0274)

883037, 883968.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

83

Pernyataan Responden

Saya telah membaca, atau dibacakan kepada saya tentang penelitian ini.

Saya memahami maksud dari penelitian ini. Oleh karena itu, saya secara sukarela

ingin atau akan berpartisipasi.

Yogyakarta, 8 Mei 2012

Peneliti Responden

Mega Cristhina Nurhayati Marpaung ___________________

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

84

BAGIAN I

PETUNJUK PENGISIAN

Pada bagian pertama, Bapak/Ibu diminta untuk mengisikan data diri

Bapak/Ibu. Data diri Bapak/Ibu akan dirahasiakan, sehingga

dimohon untuk mengisi dengan sungguh-sungguh sesuai keadaan

Bapak/Ibu. Mohon tidak mengosongkan bagian pengisian data diri

Identitas Diri (Identitas Bapak/Ibu/Saudara/i akan dirahasiakan)

Nama :…………………………………………………

NIP :…………………………………………………

Jenis Kelamin : Pria/Wanita (coret yang tidak perlu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

85

BAGIAN II

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat 72 buah pernyataaan, bacalah dan pahami setiap

pernyataan tersebut dengan seksama. Berilah tanda centang atau cek

list (√) di dalam kotak yang telah tersedia yaitu:

SS : Bila pernyataan tersebut “Sangat Setuju” dengan diri

Bapak/Ibu.

S : Bila pernyataan tersebut “Setuju” dengan diri Bapak/Ibu.

TS : Bila pernyataan tersebut “Tidak Setuju” dengan diri

Bapak/Ibu.

STS : Bila pernyataan tersebut “Sangat Tidak Setuju” dengan

diri Bapak/Ibu.

Bapak/Ibu bebas untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan diri

Bapak/Ibu sendiri, tidak ada jawaban yang benar ataupun salah

karena jawaban Bapak/Ibu mencerminkan diri Bapak/Ibu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

86

Contoh cara pengisian :

Pernyataan SS S TS STS

Saya dapat beradaptasi dengan

baik

Ketika Bapak/Ibu keliru dalam memberi tanda centang (√) maka Bapak/Ibu

dapat mengganti jawaban Bapak/Ibu dengan memberi tanda (√),

Contoh koreksi :

Pernyataan SS S TS STS

Saya dapat beradaptasi dengan

baik

√ √

Selamat Mengerjakan….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

87

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya mengenali situasi yang sangat

membangkitkan emosi pada diri saya

2 Saya memilki harapan yang kebanyakan positif

3 Saya memulai suatu tindakan yang menciptakan

kesempatan

4 Saya mengantisipasi hambatan dalam mencapai

suatu tujuan

5 Saya ragu-ragu untuk berubah atau membuat

perubahan

6 Saya memiliki rasa humor terhadap diri-sendiri

7 Bila dalam kelompok, saya mendorong orang lain

untuk berpartisipasi

8 Saya memberikan umpan balik yang membangun

9 Saya menyesuaikan ide-ide berdasarkan informasi

yang baru

10 Saya menentukan tujuan yang terukur dan

menantang

11 Saya mengundang orang lain untuk memberikan

masukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

88

12 Saya mengambil resiko yang sudah terukur atau

diperhitungkan untuk mencapai tujuan

13 Saya percaya bahwa masa depan lebih baik

daripada masa lalu

14 Saya memberikan arahan atau contoh tindakan

untuk mengembangkan orang lain

15 Saya mengupayakan umpan balik, bahkan bila

kedengarannya tidak enak

16 Saya melakukan refleksi atas sebab-sebab yang

mendasari perasaan

17 Saya menyediakan diri untuk pelanggan atau klien

18 Secara terbuka, saya menyatakan posisi masing-

masing pihak kepada mereka yang terlibat dalam

suatu konflik

19 Saya memiliki hubungan yang baik dengan orang

yang latar-belakangnya berbeda-beda

20 Saya membuat pekerjaan menjadi menarik atau

menyenangkan

21 Saya bersikap defensif atau marah ketika diberi

umpan-balik

22 Saya mengemukakan masalah-masalah etis

23 Saya mendengar dengan penuh perhatian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

89

24 Saya tetap tegar dan positif, bahkan dalam saat-

saat sulit

25 Saya memimpin dengan memberi teladan

26 Saya bertindak atas dasar nilai-saya sendiri

bahkan bila menyebabkan kerugian pribadi

27 Saya tahu bagaimana perasaan mempengaruhi

tindakan saya

28 Saya mengemukakan ketidak-setujuan atau

konflik

29 Saya memberikan ilham (inspirasi) bagi orang

lain

30 Saya menerapkan prosedur baku secara luwes

atau fleksibel

31 Kehadiran saya ada dampaknya bagi orang-orang

disekitar saya

32 Saya memantau kepuasan pelanggan atau klien

33 Bila dalam konflik, saya mengambil posisi yang

dapat diterima siapa saja

34 Saya melibatkan hadirin ketika menyampaikan

presentasi

35 Saya menyatakan perlunya perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

90

36 Saya mendukung perubahan meskipun ada

perlawanan

37 Saya menjadi tidak sabar atau menunjukkan

frustrasi

38 Saya mengenali kekuatan atau kelebihan tertentu

yang ada pada orang lain

39 Saya memahami struktur tak resmi di dalam

organisasi

40 Saya berlaku tenang di dalam situasi yang

menekan

41 Saya secara pribadi memimpin sebuah perubahan

42 Saya memperoleh dukungan dari tokoh-tokoh

kunci atau penting

43 Saya memahami aturan organisasi yang tidak

tertulis

44 Saya menepati janji

45 Saya memahami alasan historis masalah-masalah

di dalam organisasi

46 Saya mengambil tanggung-jawab pribadi untuk

memenuhi kebutuhan konsumen

47 Saya mengakui kesalahan saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

91

48 Saya menampilkan diri secara meyakinkan

(percaya diri)

49 Saya dengan baik menangani tuntutan atau

permintaan yang tak terduga

50 Saya mengemukakan visi yang meyakinkan

51 Saya tidak cerdas berpolitik di tempat kerja

52 Saya berupaya mencari jalan untuk memperbaiki

kinerja saya

53 Saya mengenali kekuatan dan kelemahan diri

sendiri

54 Saya mampu melihat sesuatu dengan sudut

pandang orang lain

55 Saya percaya bahwa saya mampu melaksanakan

suatu tugas

56 Saya memotong birokrasi dan mengubah aturan

bila diperlukan

57 Saya tetap positif meskipun mengalami

kemunduran atau halangan

58 Saya mengembangkan dukungan yang ada di

belakang saya

59 Saya membujuk orang dengan memanfaatkan

kepentingan pribadi masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

92

60 Saya bertindak secara impulsif (meledak-ledak)

61 Saya tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

62 Saya meragukan kemampuan diri sendiri

63 Saya menghindari konflik

64 Saya menyesuaikan pelayanan atau produk

dengan kebutuhan pelanggan atau klien

65 Saya membangun dan mempertahankan hubungan

yang dekat di tempat saya bekerja

66 Saya ragu untuk memanfaatkan kesempatan yang

ada

67 Saya memberikan arahan dan tuntunan secara

berkelanjutan

68 Saya sadar akan perasaan saya sendiri

69 Saya mengubah keseluruhan strategi, tujuan, atau

proyek untuk disesuaikan dengan situasi yang ada

70 Saya berupaya mencari informasi dengan cara

yang tak lazim atau tidak biasanya

71 Saya memperhatikan perasaan dan isyarat-isyarat

non-verbal dari orang lain

72 Saya belajar dari kegagalan saya

TERIMA KASIH

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

93

LAMPIRAN B

Hasil Analisis dan Seleksi Aitem Kecerdasan Emosi

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlati

on

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Aitem1 208.5610 235.952 .279 . .916

Aitem2 208.2439 233.489 .488 . .914

Aitem3 208.6098 238.844 .250 . .916

Aitem4 208.3902 229.894 .658 . .913

Aitem5 208.5854 235.049 .446 . .915

Aitem6 208.7073 242.862 -.039 . .918

Aitem7 208.3902 232.244 .571 . .914

Aitem8 208.3415 237.130 .374 . .915

Aitem9 208.4878 235.406 .565 . .914

Aitem10 208.7805 234.476 .426 . .915

Aitem11 208.4878 234.456 .498 . .914

Aitem12 208.5854 237.899 .343 . .915

Aitem13 208.2683 236.101 .376 . .915

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

94

Aitem14 208.5610 232.552 .534 . .914

Aitem15 208.8293 235.195 .398 . .915

Aitem16 208.5122 239.656 .153 . .917

Aitem17 208.6829 232.522 .518 . .914

Aitem18 208.7561 234.689 .368 . .915

Aitem19 208.3902 230.494 .674 . .913

Aitem20 208.2683 233.401 .545 . .914

Aitem21 208.6585 241.980 -.001 . .919

Aitem22 208.6585 238.930 .162 . .917

Aitem23 208.5122 232.256 .669 . .913

Aitem24 208.4878 229.606 .746 . .912

Aitem25 208.3659 232.038 .570 . .914

Aitem26 208.9756 255.174 -.542 . .924

Aitem27 208.4878 237.256 .287 . .916

Aitem28 208.9756 234.474 .352 . .915

Aitem29 208.6585 235.380 .374 . .915

Aitem30 208.5366 232.655 .604 . .914

Aitem31 208.6098 231.444 .553 . .914

Aitem32 208.6341 227.938 .718 . .912

Aitem33 209.6098 252.444 -.548 . .922

Aitem34 208.5854 233.999 .571 . .914

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

95

Aitem35 208.5366 235.755 .624 . .914

Aitem36 208.6341 233.038 .525 . .914

Aitem37 208.7317 239.351 .150 . .917

Aitem38 208.4390 232.402 .652 . .913

Aitem39 208.9024 234.740 .350 . .915

Aitem40 208.6341 233.638 .453 . .914

Aitem41 208.9512 228.248 .594 . .913

Aitem42 208.7317 236.551 .362 . .915

Aitem43 208.7073 230.512 .573 . .913

Aitem44 208.3415 233.080 .673 . .913

Aitem45 208.7317 232.151 .546 . .914

Aitem46 208.6829 230.772 .574 . .913

Aitem47 208.3659 232.788 .635 . .913

Aitem48 208.5122 237.406 .429 . .915

Aitem49 208.7317 235.251 .348 . .915

Aitem50 208.6098 233.644 .633 . .914

Aitem51 209.0732 242.070 .001 . .918

Aitem52 208.2683 235.401 .466 . .915

Aitem53 208.3902 235.344 .542 . .914

Aitem54 208.7561 233.139 .516 . .914

Aitem55 208.3659 232.088 .683 . .913

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

96

Aitem56 209.0000 242.150 .000 . .918

Aitem57 208.6585 242.230 .005 . .917

Aitem58 208.6098 238.844 .250 . .916

Aitem59 208.8293 244.945 -.136 . .919

Aitem60 208.5854 241.149 .066 . .917

Aitem61 208.6585 241.580 .016 . .918

Aitem62 208.7805 237.376 .244 . .916

Aitem63 208.6829 236.122 .299 . .916

Aitem65 208.3415 236.130 .397 . .915

Aitem66 208.7073 234.912 .442 . .915

Aitem67 208.7317 235.251 .406 . .915

Aitem68 208.4878 236.406 .372 . .915

Aitem69 208.7073 232.762 .410 . .915

Aitem70 209.6098 244.144 -.104 . .919

Aitem71 208.6098 236.694 .299 . .916

Aitem72 208.3902 239.544 .185 . .916

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

97

LAMPIRAN C

Hasil Data Deskriptif Skala Kecerdasan Emosi dan Kinerja

Statistics

kecerdasanemosi

N Valid 37

Missing 0

Mean 212.19

Std. Error of Mean 2.664

Median 209.00

Mode 205

Std. Deviation 16.205

Variance 262.602

Range 73

Minimum 186

Maximum 259

Sum 7851

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

98

Statistics

DP3

N Valid 37

Missing 0

Mean 80.7789

Std. Deviation .83821

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

99

LAMPIRAN D

Hasil Uji t Mean Empirik dan Teoritik

a. Uji t Skala Kecerdasan Emosi

One-Sample Test

Test Value = 0

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

kecerdasanemo

si 79.648 36 .000 212.189 206.79 217.59

One-Sample Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

kecerdasanemosi 37 212.19 16.205 2.664

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

100

b. Uji t DP3 (Kinerja)

One-Sample Statistics

N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

DP3 37 80.7789 .83821 .13780

One-Sample Test

Test Value = 0

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

DP3 586.20

4 36 .000 80.77892 80.4994 81.0584

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

101

LAMPIRAN E

Hasil Uji Normalitas

a. Uji Normalitas Variabel Kecerdasan Emosi

NPar Tests 71 item (Kecerdasan Emosi)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ke

N 37

Normal Parametersa Mean 212.19

Std. Deviation 16.205

Most Extreme

Differences

Absolute .185

Positive .185

Negative -.132

Kolmogorov-Smirnov Z 1.127

Asymp. Sig. (2-tailed) .158

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

102

b. Uji Normalitas Variabel Kinerja

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Pk

N 37

Normal Parametersa Mean 80.7186

Std. Deviation .91346

Most Extreme

Differences

Absolute .297

Positive .218

Negative -.297

Kolmogorov-Smirnov Z 1.804

Asymp. Sig. (2-tailed) .003

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

103

LAMPIRAN F

Hasil Uji Linearitas

Uji Linearitas Skala Kecerdasan Emosi dan DP3 (Kinerja)

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

DP3 * ke 37 100.0% 0 .0% 37 100.0%

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

DP3 * ke Between Groups (Combined) 23.417 23 1.018 1.999 .098

Linearity .494 1 .494 .970 .343

Deviation from

Linearity

22.923 22 1.042 2.046 .092

Within Groups 6.622 13 .509

Total 30.039 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

104

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

DP3 *

ke .128 .016 .883 .780

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

Gambar 1

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

Gambar 1

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

105

Scatter Plot Variabel Kecerdasan Emosi dan Variabel Kinerja

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

106

LAMPIRAN G

Hasil Uji Hipotesis

Uji Hipotesis Skala Kecerdasan Emosi dan DP3 (Kinerja)

Nonparametric Correlations

Correlations

kecerdasanem

osi DP3

Spearman's rho kecerdasanemosi Correlation

Coefficient 1.000 .212

Sig. (1-tailed) . .104

N 37 37

Kinerja Correlation

Coefficient .212 1.000

Sig. (1-tailed) .104 .

N 37 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

107

LAMPIRAN H

Skor Kinerja Subjek

No Aspek/Subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Kesetiaan 91 91 91 91 91 91 91 91 91

2 Prestasi Kerja 77 80 78 79 80 80 77 80 79

3 Tanggung Jawab 78 80 78 80 80 80 77 80 80

4 Ketaatan 79 79 79 80 80 80 77 80 80

5 Kejujuran 78 79 78 80 79 80 77 80 80

6 Kerjasama 78 80 77 80 80 80 76 80 80

7 Prakarsa 77 79 77 79 80 79 77 79 79

Total 558 568 558 569 570 570 552 570 569

Nilai Rata-rata 79,71 81,14 79,71 81,29 81,43 81,43 78,86 81,43 81,29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

108

No Aspek/Subjek 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Kesetiaan 91 91 91 91 91 91 91 91 91

2 Prestasi Kerja 79 80 79 76 76 79 80 77 79

3 Tanggung Jawab 80 80 80 77 76 80 80 78 80

4 Ketaatan 80 80 80 76 77 79 80 77 79

5 Kejujuran 80 79 80 77 76 78 80 78 80

6 Kerjasama 79 80 80 76 76 78 79 78 80

7 Prakarsa 79 79 79 77 77 79 79 78 79

Total 568 569 569 550 549 564 569 557 568

Nilai Rata-rata 81,29 81,14 81,29 78,57 78,43

80,57 81,29 79,57 81,14

No Aspek/Subjek 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 Kesetiaan 91 91 91 91 91 91 91 91 91 91

2 Prestasi Kerja 79 79 78 76 80 79 80 79 80 80

3 Tanggung Jawab 80 80 78 77 80 80 80 79 80 80

4 Ketaatan 80 80 79 76 80 79 79 79 80 79

5 Kejujuran 79 79 79 77 80 80 80 80 80 80

6 Kerjasama 79 79 77 76 80 79 80 80 80 80

7 Prakarsa 79 79 79 76 79 79 79 79 79 79

Total 567 569 561 549 570 567 569 567 570 569

Nilai Rata-rata 81,43 81,00 81,29 80,14 78,43 81,00 81,29 81,00 81,43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

109

No Aspek/Subjek 28 29 30 31 32 33

1 Kesetiaan 91 91 91 91 91 91

2 Prestasi Kerja 80 80 79 79 79 79

3 Tanggung Jawab 80 80 80 80 80 80

4 Ketaatan 79 80 80 80 80 80

5 Kejujuran 80 80 80 80 80 79

6 Kerjasama 80 79 79 80 80 78

7 Prakarsa 79 79 79 79 79 78

Total 569 569 568 569 569 565

Nilai Rata-rata 80,57 81,29 81,14 81,29

81,29 80,71

No Aspek/Subjek 34 35 36 37

1 Kesetiaan 91 91 91 91

2 Prestasi Kerja 79 78 79 79

3 Tanggung Jawab 79 79 80 80

4 Ketaatan 78 79 79 79

5 Kejujuran 79 78 80 80

6 Kerjasama 79 78 79 80

7 Prakarsa 79 78 80 79

Total 564 561 568 568

Nilai Rata-rata 80,57 80,14 81,14 81,14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

110

LAMPIRAN I

SURAT IJIN PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIlibrary.usd.ac.id/Data PDF/F. Psikologi/Psikologi/079114072_full.pdf · Pada tanggal 16 Agustus 2012 Dan dinyatakan memenuhi syarat Susunan

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI