pl 3111 city planning: tasikmalaya plan review
DESCRIPTION
Tugas Besar Mata Kuliah Perencanaan Kota, Planologi ITB 2012TRANSCRIPT
Utara Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Kecamatan Cisayong
dan Kecamatan Sukaratu. Kabupaten Ciamis, yaitu
Kecamatan Cihaurbeuti, Kecamatan Sindangkasih,
Kecamatan Cikoneng dan Kecamatan Ciamis
dengan batas fisik Sungai Citanduy
Selatan Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Kecamatan Jatiwaras
dan Kecamatan Sukaraja
Barat Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Kecamatan Sukaratu,
Kecamatan Leuwisari, Kecamatan Singaparna,
Kecamatan Sukarame, dan Kecamatan Sukaraja
dengan batas fisik Sungai Ciwulan
Timur Kabupaten Tasikmalaya, yaitu Kecamatan
Manonjaya dan Kecamatan Gunung Tanjung dengan
batas fisik saluran irigasi Cikunten II dan Sungai
Cileuwimunding
• Terdiri dari 10 kecamatan dan 69 kelurahan
• Luas wilayah daratan : 18.385 Ha
• Batas koordinat Daerah terletak antara 10808’38”-
10824’02” BT dan antara 710’00” - 726’32” LS
Tujuan penataan ruang di Wilayah Kota Tasikmalaya adalah
mewujudkan ruang Kota Tasikmalaya sebagai Pusat Kegiatan Wilayah
Priangan Timur-Pangandaran, yang aman, nyaman, produktif, dan
berkelanjutan guna mendukung terwujudnya Kota Tasikmalaya sebagai
pusat perdagangan, jasa, dan industri kreatif termaju di Jawa Barat.
Kebijakan penataan ruang meliputi :
a. Kebijakan pengembangan struktur ruang
b. Kebijakan pengembangan pola ruang, dan
c. Kebijakan pengembangan kawasan strategis
Kebijakan pengembangan struktur ruang yang dimaksud meliputi :
Pemantapan fungsi pusat pelayanan yang memperkuat kegiatan
perdagangan dan jasa
Peningkatan aksesibilitas dan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan
Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem prasarana, sarana, dan
utilitas umum
Kebijakan pengembangan pola ruang yang dimaksud meliputi :
Kebijakan pengelolaan kawasan lindung
Kebijakan pengembangan kawasan budidaya
Kebijakan pengembangan kawasan strategis yang dimaksud meliputi :
Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi
Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan lingkungan hidup
Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya
Pengembangan kawasan strategis dari sudut kepentingan pertahanan dan
keamanan negara
Rencana struktur ruang Wilayah Kota, meliputi :
a. Rencana sistem pusat pelayanan
b. Rencana sistem jaringan prasarana
Sistem jaringan prasarana meliputi sistem jaringan prasarana utama dan
sistem jaringan prasarana lainnya.
Sistem jaringan prasarana utama meliputi sistem jaringan
transportasi darat dan sistem jaringan transportasi udara
Sistem jaringan prasarana lainnya meliputi sistem jaringan
telekomunikasi, sistem jaringan sumberdaya air, sistem jaringan
energi dan sistem jaringan prasarana infrastruktur perkotaan.
Berikut ini adalah gambaran
mengenai persebaran pusat-pusat
pelayanan umum, perdagangan dan
jasa yang ada di Kota Tasikmalaya
Serve 8 Neighborhood Center
Serve 4 Neighborhood Center
Serve 4 Neighborhood Center
Serve 4 Neighborhood Center
Serve 4 Neighborhood Center
Serve 4 Neighborhood CenterSistem pusat pelayanan Wilayah Kota
meliputi PPK, SPK dan PL.
PPK merupakan pusat pelayanan umum,
perdagangan dan jasa skala kota dan
regional yang terletak di Kecamatan
Cihideung, Kecamatan Tawang, dan
Kecamatan Cipedes
SPK merupakan pusat pelayanan umum,
perdagangan, dan jasa skala SWK,
meliputi
a. SPK Cibeureum
b. SPK Mugarsari
c. SPK Kersamenak
d. SPK Mangkubumi
e. SPK Indihiang
PL merupakan pusat pelayanan umum,
perdagangan dan jasa skala lingkungan,
terdiri dari 27 PL yang terletak di 27
Kelurahan.
2 Kawasan Budidaya
Lingkungan perumahan (beserta PSU)
Perdagangan dan Jasa
Wilayah pertambangan
Kawasan Terpadu Pendidikan Tinggi
Kawasan perkantoran
Kawasan industri
Kawasan pariwisata
Kawasan kegiatan sektor informal
Kawasan pertanian
Kawasan perikanan
Kawasan hutan produksi
Kawasan pertahanan dan keamanan
Kawasan pelayanan umum
Kawasan pelayanan kesehatan
Kawasan peribadatan pusat kegiatan Islam
Ruang evakuasi bencana
15.797 Ha
9.150 Ha
1.308 Ha
213 Ha
295 Ha
Rencana pola ruang Wilayah Kota meliputi
kawasan lindung dan kawasan budidaya.
Berikut adalah tabel rencana pola ruang
wilayah Kota Tasikmalaya:
No Kawasan Luas
1 Kawasan Lindung
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap
kawasan bawahannya
Kawasan perlindungan setempat
Kawasan suaka alam, pelestarian, dan cagar budaya
Kawasan lindung geologi
Kawasan rawan bencana alam
RTH
2.588 Ha
36 Ha
38 Ha
699 Ha
No Kawasan Luas
Kawasan strategis kota meliputi :
a. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi
b. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek lingkungan
c. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek pertahanan dan keamanan negara
Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi meliputi :
Kawasan pusat kota
Kawasan peruntukan industri dan pergudangan
Kawasan minapolitan di Kecamatan Indihiang dan Kecamatan Bungursari
Kawasan pendidikan terpadu di Kecamatan Tamansari
Kawasan strategis dari sudut kepentingan lingkungan meliputi :
Kawasan Situ Gede di Kecamatan Mangkubumi
Kawasan Wisata Alam Urug di Kecamatan Kawalu
Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek pertahanan dan keamanan negara yang dimaksud adalah
kawasan Pangkalan Udara Wiriadinata
Pemanfaatan ruang wilayah kota berpedoman kepada rencana struktur ruang dan
rencana pola ruang. Pendanaan program pemanfaatan ruang bersumber dari APBN,
APBD Provinsi, APBD Kota, investasi masyarakat/swasta dan/atau kerjasama pendanaan.
Program pemanfaatan ruang disusun berdasarkan indikasi program utama 5 tahunan,
berikut adalah tahapan pelaksanaan program pemanfataan ruang sampai dengan tahun
2031 yang dibagi kedalam 4 tahap
Tahap Kesatu : sejak diundangkannya Perda ini sampai tahun 2015
Tahap Kedua : dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020
Tahap Ketiga : dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2025
Tahap Keempat : dari tahun 2025 samapai dengan tahun 2031
Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui :
• Ketentuan umum peraturan zonasi
• Ketentuan perizinan
• Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif
• Ketentuan sanksi
Pengendalian pemanfaatan ruang dikoordinasikan oleh BKPRD.
Sebagai rujukan pengendalian pemanfaatan ruang yang lebih
operasional, RTRW harus dijabarkan dalam :
• Rencana Rinci Tata Ruang, yang meliputi Rencana Detail Tata Ruang
(RDTR) dan Rencana Rinci Kawasan Strategis
• Perangkat pengendalian, berupa Peraturan Zonasi, Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan, dan standar-standar teknis lainnya yang
ditetapkan