pkn
TRANSCRIPT
MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM
KEBHINEKAAN
Th. 2015/2016
Sherly Engga S.
(28)
Rossa Bella A.
(27)
Riski Ade J.
(26)
Reza Marini
(25)
Kelompok 7X MIA 6
Indonesi
a
Negara dengan banyak
pulau yang dibatasi oleh laut & selat.
Rentan terjadi perpecahan dan konflik
Negara dengan
keberagaman entik, suku,
budaya, agama.
Ancaman, Tantangan, Hambatan & Gangguan kesatuan bangsa
Rfruiuuuu243qyebvuj nuu
Setiap warga masyarakat di daerah harus menyadari adanya perbedaan etnik, suku, agama, budaya, & bahasa. Perbedaan tersebut jangan sampai dijadikan sebagai pemicu terjadinya disintegerasi nasional.Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan antara hak dan kewajiban yang selama ini kita lakukan.
Memupuk Komitmen Persatuan dalam keberagaman
Dapat Dilakukan Dengan Cara
Untuk menyiasati berbagai
perbedaan tersebut
Tidak menyinggung
SARASaling menghormati antar
agama dan keyakinan
Menghargai perbedaan
budaya
BHINNEKA TUNGGAL IKASemboyan
Bangsa
Indonesia
“Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa”
memiliki arti, “Terpecah belahlah itu, tetapi jugalah satu itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.”
Keberagaman akan bersifat positif jika ada persatuan dan lebih berasa manfaatnya
Persatuan bagi Indonesia sangatlah penting, Karena Indonesia sangat rentan dengan perpecahan.
Menjaga komitmen persatuan dapat dilakukan dengan meningkatkan sikap toleransi terhadap perbedaan. Selain itu, konflik yang terkait dengan perbedaan tidak perlu di besar-besarkan.
1. Dasar Negara Pancasila2. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika3. Bendera Merah Putih sebagai
bendera kebangsaan4. Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa persatuan5. Lambang Negara Burung Garuda6. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya7. Lagu-lagu perjuangan
Alat-Alat Pemersatu Bangsa
INTEGRASI NASIONAL Bhs.INGGRIS
Integrate = Pembauran atau penyatuan, penggabungan, mempersatukan.
Nation = Bangsa.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
• Penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Secara POLITIS
SYARAT INTEGRASIAnggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya
Terciptanya kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
Norma-norma dan nilai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi nasional
Menurut William F. Ogburn
dan Mayer Nimkoff, syarat
keberhasilan suatu integrasi
sbb:
PENDORONG
PENDUKUNG
PENGHAMBAT
INTEGRASI NASIONAL
FAKTOR PENDORONG INTEGRASI NASIONAL Adanya rasa senasib dan
seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah (pada saat penjajahan).
Adanya ideologi nasional. Adanya tekad serta keinginan untuk
bersatu. Adanya ancaman dari luar yang
menyebabkan munculnya semangat nasionalisme.
FAKTOR PENDUKUNG INTEGRASI NASIONAL Pengunaan bahasa Indonesia. Adanya semangat persatuan dan
kesatuan. Adanya kepribadian dan pandangan
hidup kebangsaan yang sama (Pancasila).
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi keagamaan yang kuat.
FAKTOR PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL• Kurangnya toleransi antargolongan.• Kurangnya kesadaran terhadap.
ancaman dan gangguan dari luar.• Kurangnya penghargaan terhadap
kemajemukan yang bersifat heterogen.
Kesadaran Warga Negara
Kesadaran adalah sikap mawas diri sehingga dapat
membedakan baik atau buruk.
Bela Negara
Bela Negara adalah upaya setiap warga negara untuk mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman luar maupun dalam.
Menurut UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 tentang “Pertahanan Negara”, upaya bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya
kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945, dalam menjamin kelangsungan
hidup bangsa dan negara.
Upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.
Hal ini juga tercantum dalam UU No. 3 tahun 2002, Pasal 1 ayat 1 : Pertahanan Keamanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan negara, keutuhan wilayah NKRI, dan keselamatan bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Pertahanan Negara
Segala usaha untuk mempertahakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan bangsa dari segala bentuk ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.ANCAM
AN
TANTANGAN
GANGGUAN
HAMBATAN
ANCAMANAncaman adalah usaha yang bersifat mengubah atau merombak kebijaksanaan yang dilakukan secara konsepsional melalui tindakan kriminal dan politis. ANCAMAN
MILITER
NON MILITER
ANCAMAN MILITERDari luar negeri
Agresi
Pelanggaran wilayah oleh negara lain
Spionase (mata-mata)
Sabotase
Aksi terror dari jaringan internasional.
ANCAMAN NON MILITER
Ancaman non militer adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi jika di biarkan akan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
1. Tap MPR No.VI tahun 1973 tentang Konsep
Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2. UU NKRI No.29 tahun 1954 tentang pokok-
pokok perlawanan rakyat.
3. UU Republik Indonesia No.20 tahun 1982 tentang ketentuan pokok Hankam negara
RI.
4. Tap MPR No.VI tahun 2000 tetang peranan TNI
dan POLRI.
Dasar Hukum Bela
Negara
5. Amandemen UUD NRI tahun 1945 pasal 30 ayat 1
dan 2.
6. Tap MPR No.VII tahun 2000
tetang peranan TNI dan
POLRI.7. UU No. 3 tahun 2002 pasal 9:1, tentang Pertahanan
Negara.
Dasar Hukum Bela Negara
Bentuk – Bentuk Bela Negara
Secara FISIKSegala upaya untuk mempertahankan kedaulatan negara dengan cara berpartisipasi secara langsung dalam upaya pembelaan negara (TNI Mengangkat senjata, Rakyat Berkarya nyata dalam proses Pembangunan).
Secara NON FISIKSegala upaya untuk mempertahankan NKRI dengan cara meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan pada tanah air serta berperan aktif dalam upaya memajukan bangsa sesuai dengan profesi dan kemampuannya.
Arti Penting Pembelaan Negara Sebagai syarat berdirinya suatu negara
Untuk melindungi kedaulatan negara Untuk mempertahankan keutuhan
wilayah negara Untuk semua warga negara agar
memiliki kewajiban dan hak yang jelas dalam ikut serta pembelaan terhadap negara.
Alasan Bela Negara
Menghormati dan menghargai para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan
Ingin memajukan Negara Mempetahankan Negara jangan sampai
dijajah kembali Meningkatkan harkat dan martabat
bangsa di mata dunia internasional.
Usaha pembelaan negara sangat penting untuk menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan berbagai ancaman terhadap bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara perlu memahami berbagai bentuk usaha pembelaan negara dalam rangka melaksanakan peran serta dalam usaha pembelaan negara antara lain :1. Pendidikan kewarganegaraan2. Pelatihan dasar kemiliteran3. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib4. Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
MEMBANGUN KETERSEDIAAN WARGA UNTUK BELA NEGARA
Pendidikan kewarganegaraanSiswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan di sekolah dapat dikatakan telah ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat (1) dan (2) UURI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional).Dalam penjelasan Pasal tersebut dijelaskan, bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan.
Pelatihan dasar kemiliteran
Selain TNI, siswa sekolah menengah dan unsur mahasiswa mendapat pelatihan dasar kemiliteran. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen Mahasiswa (Menwa). Siswa sekolah menengah seperti Pramuka, PKS, Paskibra, PMR, dll.
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib
Dalam UUD NRI Tahun 1945 pasal 30 ayat 2 disebutkan bahwa TNI dan Polri merupakan unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Prajurit TNI dan Polri merupakana pelakasanaan dan kekuatan utama dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Setiap warga negar untuk mengabdi sebagai prajurit TNI dan Polri melalui syarat-syarat tertentu.POLRI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan terpeliharanya keamanan dalam negeri. Sedangkan TNI berperan sebagai alat pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan demikian, POLRI berperan dalam bidang keamanan negara, sedangkan TNI berperan dalam bidang pertahanan negara.
Pengabdian sesuai dengan keahlian atau profesi
Yang dimaksud pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya (penjelasan UURI Nomor 3 Tahun 2002).
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat diidentifi kasi beberapa profesi tersebut terutama yang berkaitan dengan kegiatan menanggulangi dan/atau memperkecil akibat perang, bencana alam atau bencana lainnya yaitu antara lain petugas PMI, para medis, tim SAR, POLRI, dan petugas bantuan sosial. Disamping itu kita juga mengenal LINMAS (Perlindungan Masyarakat).