pkn, yeayyyyyyyyyyyyyyyy

2
BERPIKIR BERTANYA MENJAWAB Begitu banyak pengalaman yang telah saya dapat selama saya menuntut ilmu di SMAN 8 Tangerang. Sudah hampir 3 tahun saya menuntut ilmu disana,dan selama itu pula saya banyak menyimpan tanya tentang hal-hal kecil yang mungkin dirasa sepele atau mungkin sudah dianggap lumrah,sampai pada akhirnya baru-baru ini munculah sebuah pertanyaan yang menurut saya cukup membingungkan dan apabila pertanyaan tersebut dapat terjawab,bisa dikatakan jawaban tersebut dapat menjawab puluhan pertanyaan yang ada di pikiran saya tentang sekolah ini. Setiap manusia pasti mempunyai harapan tersendiri tentang masa depannya kelak,begitu pula dengan saya. Namun sehebat apapun manusia merencanakan sesuatu, tetap tidak bisa terlepas dari campur tangan Tuhan, dan ketika saya memikirkan tentang hal itu, munculah sebuah pertanyaan, “Apa yang membuat Tuhan menentukan jalan saya untuk menuntut ilmu di SMAN 8 Tangerang?”. Aneh memang, disaat murid-murid lain mempertanyakan tentang metode seorang guru dalam mengajar atau mungkin fasilitas sekolah yang rusak atau mungkin tidak dapat digunakan, saya malah bertanya-tanya mengapa saya harus bersekolah disini. Seiring berjalannya waktu saya mengamati lebih dalam tentang SMAN 8 Tangerang, sekolah ini memang belum terlalu lama berdiri namun prestasinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tidak hanya itu pertauran dan tata tertib yang berlaku juga saya rasa sangat ketat. hanya saja implementasi yang menurut saya kurang, terutama adanya ketidak adil-an dalam proses penegakan tata tertib antara guru dan murid. Saya ambil contoh, ketika murid datang terlambat lebih dari 5 menit, murid tersebut akan mendapat hukuman berupa menghafal vocab sebanyak 20 kata berikut pengertiannya. Kemudian mereka disuruh mengahadap guru yang bersangkutan guna membuktikan bawa mereka telah melaksanakan sanksi yang diberikan. Tapi bagaimana dengan guru yang terlambat? Apakah mereka dihukum? Jawabannya, tidak. Guru-guru yang datang terlambat dengan seenaknya masuk ruang guru. Kemudian merapikan tempatnya,barulah mereka masuk kekelas dan berkata, “Maaf ya Ibu/Bapak terlambat.” Menurut saya ini sangat tidak adil. Bagaimana bisa anak murid mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku disekolah tersebut jika yang seharusnya menjadi teladan bagi mereka tidak mengindahkan peraturan tersebut. Guru seharusnya menjadi contoh bagi murid,bukan sebaliknya. Dalam hal ini, saya sebagai penulis ingin mencoba memberika solusi guna memecahkan masalah diatas.

Upload: mauren-anastasya-prabowo-putri

Post on 18-Jan-2016

3 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

TRANSCRIPT

Page 1: PKN, yeayyyyyyyyyyyyyyyy

BERPIKIR BERTANYA MENJAWAB

Begitu banyak pengalaman yang telah saya dapat selama saya menuntut ilmu di SMAN 8 Tangerang. Sudah hampir 3 tahun saya menuntut ilmu disana,dan selama itu pula saya banyak menyimpan tanya tentang hal-hal kecil yang mungkin dirasa sepele atau mungkin sudah dianggap lumrah,sampai pada akhirnya baru-baru ini munculah sebuah pertanyaan yang menurut saya cukup membingungkan dan apabila pertanyaan tersebut dapat terjawab,bisa dikatakan jawaban tersebut dapat menjawab puluhan pertanyaan yang ada di pikiran saya tentang sekolah ini.

Setiap manusia pasti mempunyai harapan tersendiri tentang masa depannya kelak,begitu pula dengan saya. Namun sehebat apapun manusia merencanakan sesuatu, tetap tidak bisa terlepas dari campur tangan Tuhan, dan ketika saya memikirkan tentang hal itu, munculah sebuah pertanyaan, “Apa yang membuat Tuhan menentukan jalan saya untuk menuntut ilmu di SMAN 8 Tangerang?”. Aneh memang, disaat murid-murid lain mempertanyakan tentang metode seorang guru dalam mengajar atau mungkin fasilitas sekolah yang rusak atau mungkin tidak dapat digunakan, saya malah bertanya-tanya mengapa saya harus bersekolah disini. Seiring berjalannya waktu saya mengamati lebih dalam tentang SMAN 8 Tangerang, sekolah ini memang belum terlalu lama berdiri namun prestasinya tidak bisa dipandang sebelah mata. Tidak hanya itu pertauran dan tata tertib yang berlaku juga saya rasa sangat ketat. hanya saja implementasi yang menurut saya kurang, terutama adanya ketidak adil-an dalam proses penegakan tata tertib antara guru dan murid. Saya ambil contoh, ketika murid datang terlambat lebih dari 5 menit, murid tersebut akan mendapat hukuman berupa menghafal vocab sebanyak 20 kata berikut pengertiannya. Kemudian mereka disuruh mengahadap guru yang bersangkutan guna membuktikan bawa mereka telah melaksanakan sanksi yang diberikan. Tapi bagaimana dengan guru yang terlambat? Apakah mereka dihukum? Jawabannya, tidak. Guru-guru yang datang terlambat dengan seenaknya masuk ruang guru. Kemudian merapikan tempatnya,barulah mereka masuk kekelas dan berkata, “Maaf ya Ibu/Bapak terlambat.” Menurut saya ini sangat tidak adil. Bagaimana bisa anak murid mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku disekolah tersebut jika yang seharusnya menjadi teladan bagi mereka tidak mengindahkan peraturan tersebut. Guru seharusnya menjadi contoh bagi murid,bukan sebaliknya. Dalam hal ini, saya sebagai penulis ingin mencoba memberika solusi guna memecahkan masalah diatas. Menurut saya, masalah tersebut hanya bisa diselesaikan dengan cara mempererat hubungan antara perwakilan dari pihak siswa (ketua OSIS) dengan guru,khususnya bagian kedisiplinan.

Ketidak adilan ini hanya satu dari banyak kejanggalan yang saya temukan di SMAN 8 Tangerang, dan setelah saya telaah lebih dalam, sebenarnya semua kejanggalan yang saya temukan di SMAN 8 tangerang merupakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya sehingga kelak suatu saat nanti ketika saya menjadi teladan untuk banyak orang agar saya lebih berhati-hati untuk menjaga sikap.

Pada awalnya saya tidak menyadari kejanggalan-kejanggalan yang saya temukan tersebut adalah sebuah petunjuk untuk menjawab pertanyaan besar diatas, dan ketika saya menyadari tentang hal tersebut, saya rasa saya harus mengucapkan syukur yang teramat dalam kepada Tuhan karena telah menjawab pertanyaan saya dengan sangat tersirat dan mendalam.