pkn, negara dan konstitusi

25
NEGARA DAN KONSTITUSI I. PENDAHULUAN Secara umum negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena konstitusi merupakan hukum dasar suatu negara. Penyelenggaraan bernegara Indonesia juga didasarkan pada suatu konstitusi. Hal ini dapat dicermati dalam pembukaan UUD 1945 pada alenia keempat. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian negara, unsur-unsur negara, teori terbentuknya negara, bentuk-bentuk negara, tujuan dibentuknya negara, fungsi negara, sifat- sifat negara, cita-cita, tujuan, dan visi negara Indonesia, pengertian konstitusi, klasifikasi konstitusi, kedudukan konstitusi, dan isi, tujuan, dan fungsi konstitusi. II. RUMUSAN MASALAH A. Apa pengertian negara? B. Apa saja unsur-unsur negara? C. Apa saja teori terbentuknya negara? D. Apa saja bentuk-bentuk negara? E. Apa tujuan dibentuknya negara? F. Apa saja fungsi negara? 1

Upload: rahma-sheilla

Post on 19-Jan-2015

15.552 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pkn, negara dan konstitusi

NEGARA DAN KONSTITUSI

I. PENDAHULUAN

Secara umum negara dan konstitusi merupakan dua lembaga yang tidak

dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena konstitusi merupakan

hukum dasar suatu negara. Penyelenggaraan bernegara Indonesia juga

didasarkan pada suatu konstitusi. Hal ini dapat dicermati dalam pembukaan

UUD 1945 pada alenia keempat.

Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian

negara, unsur-unsur negara, teori terbentuknya negara, bentuk-bentuk negara,

tujuan dibentuknya negara, fungsi negara, sifat-sifat negara, cita-cita, tujuan,

dan visi negara Indonesia, pengertian konstitusi, klasifikasi konstitusi,

kedudukan konstitusi, dan isi, tujuan, dan fungsi konstitusi.

II. RUMUSAN MASALAH

A. Apa pengertian negara?

B. Apa saja unsur-unsur negara?

C. Apa saja teori terbentuknya negara?

D. Apa saja bentuk-bentuk negara?

E. Apa tujuan dibentuknya negara?

F. Apa saja fungsi negara?

G. Apa saja sifat-sifat negara?

H. Apa cita-cita, tujuan, dan visi negara Indonesia?

I. Apa pengertian konstitusi?

J. Apa saja klasifikasi konstitusi?

K. Apa kedudukan konstitusi?

L. Apa isi, tujuan, dan fungsi konstitusi?

1

Page 2: Pkn, negara dan konstitusi

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara

Negara berasal dari kata state (Inggris), staat (Belanda), etat

(Prancis). Kata-kata tersebut berasal dari bahasa latin yaitu status atau

statum yang berarti keadaan yang tegak dan tetap1. Negara diartikan

sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan

tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat serta kelompok sosial yang

menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah

lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,

berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya2.

Berikut beberapa pengertian Negara menurut para ahli:

1. Menurut John Locke (1632-1704) dan Rousseau (1712-1778) dalam

buku Ilmu Negara (1993), negara adalah suatu badan atau organisasi

hasil dari perjanjian masyarakat.3

2. Menurut Max Weber, negara adalah suatu masyarakat yang

mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah

dalam suatu wilayah.4

3. Menurut Roger F. Solta, negara adalah alat atau wewenang yang

mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama, atas nama

masyarakat.

4. Menurut Mac Iver, negara adalah asosiasi yang menjalankan

penertiban di dalam masyarakat dalam suatu wilayah dengan

berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah

dengan diberikan kekuasaan memaksa.

Dalam disimpulkan bahwa negara adalah suatu organisasi yang

memiliki kekuasaan untuk mengatur suatu wilayah.

B. Unsur-unsur negara

1 Srijanti, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, cet. Ke-1, h. 4.2 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, h. 777.3Srijanti, dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa,h. 4.4Ubaidillah,dkk, Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, h. 48.

2

Page 3: Pkn, negara dan konstitusi

Suatu negara harus memiliki unsur-unsur pembentuknya. Unsur-

unsur tersebut ada dua macam yaitu:

1. Unsur Konstitutif

a) Rakyat

Rakyat adalah sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh

rasa persamaan dan bersama-sama mendiami suatu wilayah.

b) Wilayah

Wilayah adalah unsur negara yang harus terpenuhi karena

suatu negara harus memiliki batas teritorial yang jelas. Negara

harus memiliki batas yang jelas yang mencakup darat, laut dan

udara di atasnya.

c) Pemerintah

Pemerintah adalah alat kelengkapan negara yang bertugas

memimpin organisasi negara untuk mencapai tujuan bersama

didirikannya suatu negara. Sistem pemerintahan terbagi menjadi

dua bentuk,5 antara lain:

1) Sistem pemerintahan presidensil

Negara yang menganut sistem pemerintahan

presindensil biasanya berbentuk republik dengan presiden

sebagai kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.

2) Sistem pemerintahan parlementer

Negara dengan sistem pemerintahan parlementer

dipimpin oleh seorang perdana menteri yang dipilih dari

parlemen partai yang memiliki kursi terbanyak. Kepala

pemerintahan tidak ikut campur dalam urusan pembentukan

pemerintahan.

2. Unsur deklaratif

Unsur deklaratif suatu negara adalah unsur yang tidak bersifat

mutlak. Yang termasuk unsur deklaratif adalah pengakuan dari negara

lain, baik pengakuan de facto maupun de jure.Pengakuan de facto 5 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani., (Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2007), cet. ke-3, h. 27-29.

3

Page 4: Pkn, negara dan konstitusi

adalah pengakuan atas adanya negara, yakni fakta bahwa suatu

masyarakat politik telah memenuhi tiga unsur pokok negara6.

Sedangkan pengakuan de jure yakni suatu negara mendapatkan hak

dan kewajibannya untuk bertindak dan diberlakukan sebagai suatu

negara yang berdaulat penuh di antara negara-negara lain.

C. Teori Terbentuknya Negara

Ada tiga teori terbentuknya negara. Teori-teori tersebut antara

lain7:

1. Teori kontrak sosial

Teori kontrak sosial beranggapan bahwa terbentuknya negara

didasarkan pada perjanjian-perjanjian masyarakat dalam tradisi sosial

masyarakat Barat. Tokohnya antara lain Thomas Hobbes (1588-1679),

John Locke (1632-1704) dan Jean Jacques Rousseau (1712-1778).

2. Teori ketuhanan

Teori ketuhanan dikenal dengan doktrin teokratis. Teori ini

beranggapan bahwa hak memerintah yang dimiliki para raja berasal

dari Tuhan serta raja dan keluarganya adalah keturunan Dewa.

3. Teori kekuatan

Teori kekuatan beranggapan bahwa suatu negara terbentuk karena

adanya dominasi negara yang kuat, melalui penjajahan. Yang

dimaksud melalui penjajahan adalah bahwa terbentuknya negara

karena pertarungan kekuatan dimana sang pemenang memiliki

kekuatan untuk membentuk sebuah negara.

D. Bentuk-bentuk Negara dan Pemerintahan

1. Bentuk-bentuk Negara

Secara umum, negara terbagi menjadi dua bentuk8, yaitu:

6Wilayah, rakyat dan pemerintahan.7 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2007, cet. ke-3, hlm. 30-33.8 A. Ubaedillah, dkk, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta: ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2007, cet. ke-3, h. 34-35.

4

Page 5: Pkn, negara dan konstitusi

a. Negara kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk negara yang merdeka, dan

berdaulat dengan satu pemerintah pusat yang berkuasa dan

mengatur seluruh daerah. Negara kesatuan terbagi menjadi dua

sistem pemerintahan, yaitu:

1) Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi; sistem

pemerintahan yang dipimpin langsung oleh pemerintah pusat.

2) Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi; dalam sistem ini

kepala daerah diberi kesempatan untuk mengatur urusan

pemerintahan di wilayahnya sendiri.

Indonesia merupakan salah satu contoh negara kesatuan.

b. Negara serikat

Negara serikat merupakan gabungan dari beberapa negara

bagian. Misalnya: Amerika Serikat, Australia, Kanada, India,

Swiss, dll.

2. Bentuk-bentuk Pemerintahan

Ada tiga macam bentuk pemerintahan, antara lain:

a. Monarki; ialah pemerintahan yang dipimpin oleh seorang raja.

Seperti: Inggris, Swedia, Denmark, Belanda, Norwegia,

Luxemburg, dan Jepang.

b. Oligarki; ialah pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang

yang berkuasa dari kelompok tertentu.

c. Demokrasi; ialah bentuk pemerintahan yang bersandar pada

kedaultan rakyat. Misalnya Negara Indonesia.

E. Tujuan Negara

Sebagai sebuah organisasi kekuasaan dari kumpulan orang-orang

yang mendiaminya, negara harus memiliki tujuan yang disepakati

bersama. Tujuan negara dapat bermacam-macam, yaitu9:

1. Bertujuan untuk memperluas kekuasaan.9 Azyumardi Azra, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, HAM, Masyarakat Madani, Jakarta: TIM ICCE-UIN Jakarta, 2007, h. 25.

5

Page 6: Pkn, negara dan konstitusi

2. Bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum.

3. Bertujuan untuk mencapai kesejahteraan umum.

Menurut pandangan beberapa ahli, tujuan negara adalah sebagai

berikut10:

1. Plato

Menurut Plato, tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia

perseorangan (individu) dan makhluk sosial.

2. Roger H. Soltau

Menurutnya, tujuan negara adalah memungkinkan rakyatnya

berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.

3. Harold J. Laski

Tujuan negara adalah menciptakan keadaan dimana rakyatnya dapat

mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal.

4. Thomas Aquinas dan Agustino

Tujuan negara adalah untuk mencapai penghidupan dan kehidupan

aman dan tenteram dengan taat kepada pemimpin negara dan di bawah

pimpinan Tuhan. Pemimpin negara menjalankan kekuasaan hanyalah

berdasarkan kekuasaan Tuhan yang diberikan kepadanya.

5. Ibnu Arabi11

Tujuan negara adalah agar manusia bisa menjalankan kehidupannya

dengan baik, jauh dari sengketa dan menjaga intervensi pihak-pihak

asing.

6. Ibnu Khaldun

Tujuan negara adalah untuk mengusahakan kemaslahatan agama dan

dunia yang bermuara pada kepentingan akhirat.

F. Fungsi Negara

10 Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, h. 41.11 Azyumardi Azra, Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education) Demokrasi, HAM, Masyarakat Madani, Jakarta: TIM ICCE-UIN Jakarta, 2007, h. 26.

6

Page 7: Pkn, negara dan konstitusi

Fungsi negara merupakan gambaran dari sebuah negara untuk

mencapai tujuan negaranya. Fungsi negara dapat dikatakan sebagai tugas

suatu negara yang harus dilaksanakan.

Fungsi negara menurut para ahli12, antara lain: John Locke ada 3

yaitu fungsi legislatif (untuk membuat peraturan), fungsi eksekutif (untuk

melaksanakan peraturan), dan fungsi federatif (untuk mengurusi urusan

luar negeri dan urusan perang serta damai). Sedangakan menurut

Montesquieu fungsi negara adalah fungsi legislatif (membuat undang-

undang), fungsi eksekutif (melaksanakan undang-undang), dan fungsi

yudikatif (untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati atau disebut

fungsi mengadili). Di Indonesia menganut fungsi dari Montesquieu yang

populer dengan nama Trias Politika.

Selain fungsi di atas, ada juga fungsi minimum yang mutlak perlu

yaitu13:

1. Melaksanakan ketertiban (law and order); untuk mencapai tujuan

bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam masyarakat, maka

negara harus melaksanakan penertiban. Dan dapat dikatakan bahwa

negara bertindak sebagai stabilitator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Dewasa ini,

fungsi ini dianggap sangat penting, terutama bagi negara-negara baru.

Pandangan ini di Indonesia tercermin dalam usaha pemerintah untuk

melaksanakan pembangunan di segala bidang.

3. Pertahanan; hal ini diperlukan untuk menjaga kemungkinan serangan

dari luar. Untuk ini dilengkapi dengan alat-alat pertahanan.

4. Menegakkan keadilan; hal ini dilaksanakan melalui badan-badan

keadilan.

G. Sifat-sifat Negara

12 Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, h. 39-40.13Ubaidillah, dkk.Pendidikaan Kewarganegaraan: Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, 2000, h. 55.

7

Page 8: Pkn, negara dan konstitusi

Negara memiliki beberapa sifat. Sifat-sifat tersebut antara lain14:

1. Sifat memaksa; sifat ini harus ada agar perundang-undangan ditaati

oleh seluruh warga Negara, dengan demikian timbulnya anarkisme

dapat dicegah. Sifat memaksa disini berarti memiliki kekuasaan untuk

memakai kekerasan fisik secara legal.

2. Sifat monopoli; Negara mempunyai hak monopoli dalam menetapkan

tujuan bersama dari masyarakat.

3. Sifat mencakup semua (totalitas); semua hal tanpa terkecuali,

mencakup kewenangan negara. Misalnya peraturan perundang-

udangan seperti kewajiban membayar pajak berlaku untuk semua

orang tanpa terkecuali.

H. Cita-cita, Tujuan, dan Visi Negara Indonesia

1. Cita-cita

Bangsa indonesia mempunyai cita-cita untuk mewujudkan

negara yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur, atau negara

Indonesia bercita-cita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang

adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Hal ini sesuai

dengan amanat dalam Alenia II Pembukaan UUD 1945, yaitu negara

Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur.

2. Tujuan

Dalam konteks negara Indonesia sendiri, tujuan dari negara ini

sudah termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD)

1945, yaitu: “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban

dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

sosial.”

14 A. Ubaedillah,dkk, Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani, h. 49.

8

Page 9: Pkn, negara dan konstitusi

Penjabaran selanjutnya tentang tujuan negara Indonesia

terdapat dalam tujuan pembangunan nasional Indonesia.Dalam GBHN

1999-2004 Tap MPR No. IV/MPR/1999 disebutkan bahwa

penyelenggaraan bernegara bertujuan mewujudkan kehidupan yang

demokratis, berkeadilan sosial, melindungi hak asasi manusia,

menegakkan supremasi hukum dalam tatanan masyarakat dan bangsa

yang beradab, mandiri, bebas, maju dan sejahtera untuk kurun waktu

lima tahum ke depan15.

3. Visi

Adapun visi negara Indonesia dalam Tap MPR No.

VII/MPR/200116 adalah terwujudnya masyarakat Indonesia yang

damai, demokratis, berdaya saing, maju dan sejahtera, dalam wadah

NKRI yang didukung oleh manusia Indonesia yang sehat, mendiri,

beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cinta tanah air, berkesadaran

hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,

memiliki etos kerja yang tinggi serta berdisiplin.

I. Pengertian Konstitusi

Secara bahasa, konstitusi berasal dari kata Constiture (Prancis),

Constitution (Inggris), Constitutie (Belanda) yang artinya membentuk,

menyusun, menyatakan. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud

adalah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan aturan

suatu negara.17Dalam ilmu politik, konstitusi merupakan sesuatu yang

bersifat luas yaitu keseluruhan dari peraturan-peraturan tertulis maupun

tidak tertulis yang mengatur secara mengikat suatu pemerintahan

diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Sedangkan dalam arti sempit,

konstitusi adalah hukum dasar tertulis (Undang-undang Dasar).

15 Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2008, h. 44.16 Winarno, S.Pd., M.Si., Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi, h. 44.17 Sri Janti dkk, Pendidikan Kewarganegaraan untuk mahasiswa, Yogyakarta: Graha ilmu, h. 83

9

Page 10: Pkn, negara dan konstitusi

Beberapa pendapat ahli hukum mengenai persamaan dan

perbedaan konstitusi dan UUD adalah sebagai berikut :

1. L. J. Van Apeldoorn

Menurutnya, konstitusi dan UUD itu berbeda, konstitusi

memuat peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis.Sedangkan UUD

adalah bagian tertulis dari konstitusi.

2. Sri Sumantri

Sri Sumantri berpendapat bahwa keduanya sama, sesuai dengan

praktik ketatanegaraan di beberapa negara termasuk Indonesia.

Menurut Sovernin Lohman, konstitusi meliputi tiga unsur, yaitu:18

1. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat

(kontrak sosial), artinya konstitusi merupakan hasil dari kesepakatan

masyarakat untuk membina negara dan pemerintah.

2. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan

warga negara sekaligus penentu batas-batas hak dan kewajiban warga

negara dan alat-alat pemerintahannya.

3. Konstitusi sebagai kerangka bangunan pemerintahan.

Dari beberapa penjelasan di atas, dapat dirumuskan konstitusi

adalah sebagai berikut:

1. Suatu kumpulan kaidah yang memberikan pembatasan kekuasaan

kepada para penguasa.

2. Suatu dokumen tentang pembagian tugas dan sekaligus petugasnya

dari suatu sistem politik.

3. Suatu diskripsi yang menyangkut masalah hak asasi manusia.

J. Klasifikasi Konstitusi

1. Konstitusi Tertulis dan Tidak Tertulis

a. Konstitusi tertulis merupakan konstitusi dalam bentuk dokumen

yang memiliki “kesakralan khusus” dalam proses

pembentukannya.18 A. Ubaidillah, dkk.,Pendidikan Kewargaan Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani, Jakarta: IAIN Jakarta Press, h. 82.

10

Page 11: Pkn, negara dan konstitusi

b. Konstitusi tidak tertulis adalah konstitusi yang berkembang atas

dasar adat-istiadat dan perumusannya tidak memerlukan proses

yang panjang.

2. Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku

a. Konstitusi Fleksibel adalah konstitusi yang dapat diamandemen

tanpa prosedur khusus. Bersifat elastis dan diubah dengan cara

yang sama seperti undang-undang.

b. Konstitusi Kaku yaitu konstitusi yang membutuhkan prosedur

khusus dalam pengamandemennya. Memiliki kekhususan yaitu

mempunyai kedudukan yang tinggi dibanding perundang-

undangan dan hanya dapat diubah dengan cara yang khusus atau

persyaratan yang berat.

3. Konstitusi Derajat-Tinggi dan Konstitusi Tidak Sederajat

a. Konstitusi derajat-tinggi merupakan konstitusi yang berkedudukan

tertinggi dalam negara dan mempunyai beberapa syarat yang berat

dalam perubahan konstitusi.

b. Konstitusi tidak sederajat adalah suatu konstitusi yang derajatnya

seperti konstitusi derajat tinggi namun tidak mempunyai syarat

yang berat. Dalam proses perubahan konstitusi ini sama halnya

perubahan undang-undang yang lain.

4. Konstitusi Serikat dan Konstitusi Kesatuan

a. Konstitusi serikat adalah konstitusi pada bentuk negara serikat.

Sistem pembagian antara pemerintah negara serikat dan negara

bagian diatur dalam konstitusi serikat.

b. Konstitusi kesatuan yaitu konstitusi pada negara kesatuan. Tidak

dijumpai pembagian kekuasaan karena pemerintahan terpusat pada

pemerintah pusat yang termuat dikonstitusi kesatuan.

5. Konstitusi Sistem Pemerintahan Presidensil dan Konstitusi Sistem

Pemerintahan Parlementer

11

Page 12: Pkn, negara dan konstitusi

a. Konstitusi Sistem Pemerintahan Presidensil merupakan konstitusi

yang mengatur negara dengan ciri-ciri sebuah negara presidensil

(presiden tidak berwenang pada kekuasaan legislatif, dll).

b. Konstitusi Sistem Pemerintahan Parlementer adalah sebuah

konstitusi yang mengatur negara parlementer (perdana menteri dan

cabinet bertanggung jawab kepada parlemen, dll).

K. Kedudukan Konstitusi

Konstitusi mempunyai kedudukan terpenting dalam kehidupan

ketatanegaraan. Konstitusi menjadi barometer bernegara dan berbangsa

yang penuh dengan bukti sejarah perjuangan pendahulu. Konstitusi secara

umum berisi norma-norma dasar yang dipakai sebagai pedoman pokok

bernegara.

Konstitusi yang ada di dunia ini berbeda-beda dalam tujuan, isi dan

bentuknya, namun tetap mempunyai kedudukan formal yang sama, yaitu

sebagai:19

1. Konstitusi sebagai Hukum Dasar

Konstitusi berisi aturan dan ketentuan yang mendasar dalam

kehidupan bernegara sehingga konstitusi berkedudukan sebagai hukum

dasar. Jadi konstitusi menjadi (a) dasar adanya sebuah lembaga, (b)

sumber kekuasaan dari setiap lembaga Negara, (c) dasar adanya dan

sumber bagi isi aturan hukum yang ada di bawahnya.

2. Konstitusi sebagai Hukum Tertinggi

Pada umumnya konstitusi mempunyai kedudukan sebagai

hukum tertinggi dalam tata hukum negara. Hal ini berarti bahwa

aturan-aturan dalam konstitusi berkedudukan tertinggi dibandingkan

aturan yang lainnya. Sehingga aturan yang ada dibawah konstitusi

harus sesuai atau tidak bertentangan dengan aturan dalam konstitusi

L. Isi, tujuan dan fungsi konstitusi

1. Isi konstitusi

19 Winarno, Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta:PT. Bumi Aksara, hal. 68

12

Page 13: Pkn, negara dan konstitusi

Hakekat (esensi=inti) sebuah konstitusi (tertulis) sangatlah

penting karena UUD sebagai konstitusi tertulis merupakan dokumen

formal, yang berisi:

a) Hasil perjuangan bangsa diwaktu lampau;

b) Merupakan tingat-tingkat tertingi perkembangan ketatanegaraan

sebuah bangsa;

c) Pandangan-pandangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan bangsa;

d) Suatu cita hukum (rechtsidee) yang menjadi panutan/panduan

kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Tujuan Konstitusi

Konstitusi adalah hukum yang paling tinggi tingkatannya,

maka tujuan konstitusi juga untuk mencapai dan mewujudkan tujuan

yang tertinggi, yaitu keadilan, ketertiban dan perwujudan nilai-nilai

ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan atau

kemakmuran bersama.

Mourice Hourion berpendapat tujuan konstitusi adalah untuk

menjaga keseimbangan antara ketertiban, kekuasaan dan

kebebasan.Sementara itu G.S. Diponolo merumuskan tujuan konstitusi

adalah kekuasaan, perdamaian, keamanan, ketertiban, kemerdakaan,

keadilan, serta kesejahteraan.20

3. Fungsi konstitusi

Menurut Jimly Asshiddiqie konstitusi Negara memiliki fungsi-

fungsi sebagai berikut.

a. Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara.

b. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara.

c. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ Negara dengan

warga Negara.

d. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan Negara

ataupun kegiatan penyelenggara kekuasaan Negara.

20Hardjono, Legitimasi Perubahan Konstitusi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2009, h. 34-37.

13

Page 14: Pkn, negara dan konstitusi

e. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan

yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara.

f. Fungsi simbolik yaitu sebagai sarana pemersatu, sebagai rujukan

identitas dan keagungan kebangsaan serta sebagai center of

ceremony.

g. Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control).

h. Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.

IV. KESIMPULAN

A. Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai

kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat serta kelompok sosial

yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah

lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik,

berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

B. Unsur-unsur Negara meliputi unsur konstitutif yaitu rakyat, wilayah dan

pemerintah, serta unsur deklaratif meliputi pengakuan Negara lain.

C. Ada tiga teori terbentuknya Negara yaitu teori kontrak social, teori

ketuhanan, dan teori kekuatan.

D. Bentuk Negara ada dua, yaitu kesatuan dan serikat. Sedangkan bentuk

pemerintahan ada tiga, yaitu monarki, oligarki, dan demokrasi.

E. Tujuan negara dapat bermacam-macam, yaitu : memperluas kekuasaan,

menyelenggarakan ketertiban hukum, dan mencapai kesejahteraan umum.

F. Fungsi negara merupakan gambaran dari sebuah negara untuk mencapai

tujuan negaranya.

G. Sifat-sifat Negara itu memaksa, memonopoli, dan mencakup semua.

H. Cita-cita Negara Indonesia yaitu merdeka, bersatu, berdaulat adil dan

makmur. Visi Negara Indonesia adalah terwujudnya masyarakat Indonesia

yang damai, demokratis, berdaya saing, maju dan sejahtera .Tujuan Negara

Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

14

Page 15: Pkn, negara dan konstitusi

kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

I. Konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan tertulis maupun

tidak tertulis yang mengatur secara mengikat suatu pemerintahan

diselenggarakan dalam suatu masyarakat.

J. Klasifikasi konstitusi adalah konstitusi tertulis-konstitusi tidak tertulis,

konstitusi fleksibel-konstitusi kaku, konstitusi tinggi-konstitusi tidak

sederajat, konstitusi serikat-konstitusi kesatuan, konstitusi pesidensial-

konstitusi parlementer.

K. Kedudukan konstitusi yaitu sebagai hukum dasar dan hokum tertinggi.

L. Isi konstitusi adalah hasil perjuangan bangsa diwaktu lampau, tingat-

tingkat tertingi perkembangan ketatanegaraan sebuah bangsa, pandangan-

pandangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan bangsa, serta cita-cita

hukum (rechtsidee) yang menjadi panutan/panduan kehidupan berbangsa

dan bernegara. Tujuan konstitusi juga untuk mencapai dan mewujudkan

tujuan yang tertinggi, yaitu keadilan, ketertiban dan perwujudan nilai-nilai

ideal seperti kemerdekaan atau kebebasan dan kesejahteraan atau

kemakmuran bersama. Fungsi konstitusi adalah pembatas kekuasaan

negera, pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara dan antara organ

Negara dengan masyarakat, sumber legitimasi, pengalih kewenangan,

fungsi simbolik, sarana pengendalian masyarakat dan sarana pembaruan

masyarakat.

V. PENUTUP

Demikan makalah yang dapat kami susun.Kami menyadari bahwa

makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kritik dan saran

yang membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan makalah-

makalah kami selanjutnya.Semoga makalah ini bermanfaat.Aamiin.

DAFTAR PUSTAKA

15

Page 16: Pkn, negara dan konstitusi

Srijanti, dkk.2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa.Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka.

Ubaidillah, dkk. 2000. Demokrasi, HAM & Masyarakat Madani. Jakarta: IAIN

Jakarta Press.

Azyumardi Azra. 2007.Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education)

Demokrasi, HAM, Masyarakat Madani. Jakarta: TIM ICCE-UIN Jakarta.

Winarno, S.Pd., M.Si. 2008.Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan

Panduan Kuliah di Perguruan Tinggi.Jakarta : PT Bumi Aksara.

Hardjono. 2009.Legitimasi Perubahan Konstitusi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

16