negara dan konstitusi fix

24
NEGARA & KONSTITUSI Reformasi menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah UUD 1945 karena yang menjadi causa prima penyebab tragedi nasional mulai dari gagalnya suksesi kepemimpinan yang berlanjut kepada krisis sosial-politik, bobroknya managemen negara yang mereproduksi KKN, hancurnya nilai- nilai rasa keadilan rakyat dan tidak adanya kepastian hukum akibat telah dikooptasi kekuasaan adalah UUD Republik Indonesia 1945. Itu terjadi karena fundamen ketatanegaraan yang dibangun dalam UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang secara jelas dan tegas diatur dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya jalannya proses pemerintahan kepada penyelenggara negara. Akibatnya dalam penerapannya kemudian bergantung pada penafsiran siapa yang berkuasalah yang lebih banyak untuk legitimasi dan kepentingan kekuasaannya. Dari dua kali kepemimpinan nasional rezim orde lama (1959 – 1966) dan orde baru (1966 – 1998) telah membuktikan hal itu, sehingga siapapun yang berkuasa dengan masih menggunakan UUD yang all size itu akan berperilaku sama dengan penguasa sebelumnya. Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945 itu pada

Upload: ezi

Post on 17-Jan-2016

47 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

konstitusi

TRANSCRIPT

Page 1: Negara Dan Konstitusi Fix

NEGARA & KONSTITUSI

Reformasi menuntut dilakukannya amandemen atau mengubah UUD 1945

karena yang menjadi causa prima penyebab tragedi nasional mulai dari gagalnya

suksesi kepemimpinan yang berlanjut kepada krisis sosial-politik, bobroknya

managemen negara yang mereproduksi KKN, hancurnya nilai-nilai rasa keadilan

rakyat dan tidak adanya kepastian hukum akibat telah dikooptasi kekuasaan adalah

UUD Republik Indonesia 1945. Itu terjadi karena fundamen ketatanegaraan yang

dibangun dalam UUD 1945 bukanlah bangunan yang demokratis yang secara jelas

dan tegas diatur dalam pasal-pasal dan juga terlalu menyerahkan sepenuhnya

jalannya proses pemerintahan kepada penyelenggara negara. Akibatnya dalam

penerapannya kemudian bergantung pada penafsiran siapa yang berkuasalah yang

lebih banyak untuk legitimasi dan kepentingan kekuasaannya. Dari dua kali

kepemimpinan nasional rezim orde lama (1959 – 1966) dan orde baru (1966 – 1998)

telah membuktikan hal itu, sehingga siapapun yang berkuasa dengan masih

menggunakan UUD yang all size itu akan berperilaku sama dengan penguasa

sebelumnya.

Keberadaan UUD 1945 yang selama ini disakralkan, dan tidak boleh diubah

kini telah mengalami beberapa perubahan. Tuntutan perubahan terhadap UUD 1945

itu pada hakekatnya merupakan tuntutan bagi adanya penataan ulang terhadap

kehidupan berbangsa dan bernegara. Atau dengan kata lain sebagai upaya memulai

“kontrak sosial” baru antara warga negara dengan negara menuju apa yang dicita-

citakan bersama yang dituangkan dalam sebuah peraturan dasar (konstitusi).

Perubahan konstitusi ini menginginkan pula adanya perubahan sistem dan kondisi

negara yang otoritarian menuju kearah sistem yang demokratis dengan relasi

lembaga negara yang seimbang. Dengan demikian perubahan konstititusi menjadi

suatu agenda yang tidak bisa diabaikan. Hal ini menjadi suatu keharusan dan amat

menentukan bagi jalannya demokratisasi suatu bangsa.

Realitas yang berkembang kemudian memang telah menunjukkan adanya

komitmen bersama dalam setiap elemen masyarakat untuk mengamandemen UUD

1945. Bagaimana cara mewujudkan komitmen itu dan siapa yang berwenang

Page 2: Negara Dan Konstitusi Fix

melakukannya serta dalam situasi seperti apa perubahan itu terjadi, menjadikan suatu

bagian yang menarik dan terpenting dari proses perubahan konstitusi itu. Karena dari

sini akan dapat terlihat apakah hasil dicapai telah merepresentasikan kehendak warga

masyarakat, dan apakah telah menentukan bagi pembentukan wajah Indonesia

kedepan. Wajah Indonesia yang demokratis dan pluralistis, sesuai dengan nilai

keadilan sosial, kesejahteraan rakyat dan kemanusiaan.

Dengan melihat kembali dari hasil-hasil perubahan itu, kita akan dapat dinilai

apakah rumusan-rumusan perubahan yang dihasilkan memang dapat dikatakan lebih

baik dan sempurna. Dalam artian, sampai sejauh mana rumusan perubahan itu telah

mencerminkan kehendak bersama. Perubahan yang menjadi kerangka dasar dan

sangat berarti bagi perubahan-perubahan selanjutnya. Sebab dapat dikatakan

konstitusi menjadi monumen sukses atas keberhasilan sebuah perubahan.

A. Pengertian Negara dan Konstitusi

1. Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang bersama-sama mendiami atau wilayah tertentu dan mengakui

adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta kelamatan sekelompok

atau beberapa kelompok manusia tersebut (Supriatnoko, 2008).

Negara adalah suatu bentuk pergaulan hidup tertentu yang harus memenuhi

tiga syarat pokok, rakyat tertentu, daerah tertentu, dan pemerintahan yang

berdaulat (M. Nasrun, 1978).

Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada

dibawah suatu pemerintahan yang sama (Djokosutono, 1982).

Tiga pokok pengertian yang terkandung didalamnya, yaitu: pertama, Negara

adalah organisasi kelompok manusia, kedua, organisasi kelompok manusia itu

mendiami wilayah tertentu, dan ketiga, kelompok manusia itu mengakui adanya

pemerintahan yang berdaulat untuk mengurus tata tertib dan keselamatannya.

Berdasarkan ketiga pokok pengertian tersebut, maka Negara pada hakikat

memiliki unsur-unsur berikut :

Page 3: Negara Dan Konstitusi Fix

1. Wilayah, yaitu daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi

tempat tinggal bagi rakyatnya yang meliputi darat, laut, dan udara.

2. Rakyat, yaitu penduduk yang bertempat tinggal di wilayah suatu negara,

tunduk pada kekuasaan negar, dan mendukung negara yang bersangkutan.

3. Pemerintah, yaitu suatu organisasi yang bertindak atas nama negara dan

menyelenggarakan kekuasaan negara. Pemerintah berwenang untuk

merumuskan dan melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat

seluruh penduduk di dalam wilayahnya.

4. Kedaulatan, yaitu kekuasaan untuk membuat undang-undang dan

melaksanakannya dengan cara yang tersedia. Negara memiliki kekuasaan

untuk memaksa penduduknya menaati undang-undang dan peraturannya

baik kedalam maupun kedaulatan keluar. Untuk itu negara menuntut

loyalitas mutlak dari warga negaranyanya

Berdasarkan uraian diatas maka unsur Negara dapat dikelompokkan menjadi :

1. Konstitutif, yang berarti bahwa di dalam negara tersebut terdapat wilayah,

rakyat, dan pemerintahan yang berdaulat.

2. Deklaratif, yang ditandai oleh adanya tujuan Negara, undang-undang dasar,

dan pengakuan dari Negara lain atau masuk dalam perhimpunan bangsa-

bangsa.

Negara Kesatuan Republik Indonesia didirikan berdasarkan UUD 1945 yang

mengatur tentang kewajiban negara terhadap warganya, hak dan kewajiban warga

negara terhadap negaranya dalam suatu sistem kenegaraan. Kewajiban negara

terhadap warganya pada dasarnya adalah memberikan kesejahteraan hidup dan

keamanan lahir batin sesuai dengan sistem demokrasi yang dianutnya.

Implikasi perkembangan teori kenegaraan dalam proses terjadinya Negara

Kesatuan Republik Indonesia dapat kita lihat pada hal berikut ini :

Pertama. Ternyadinya Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan suatu

proses yang tidak sekedar dimulai dari proklamasi. Perjuangan kemerdekaan

mempunyai peran khusus dalam pembentukan ide-ide dasar.

Page 4: Negara Dan Konstitusi Fix

Kedua. Proklamasi baru mengantar bangsa Indonesia sampai ke pintu gerbang

kemerdekaan. Adanya proklamasi tidak berarti bahwa kita telah selesai bernegara.

Ketiga. Keadaan bernegara yang kita cita-citakan belum tercapai hanya dengan

adanya pemerintahan, wilayah, dan bangsa, melainkan harus kita isi kemerdekaan

untuk menuju keadaan yang nerdeka, berdaulat, bersatu, adil dan makmur.

Keempat. Ternyadinya negara adalah kehendak seluruh bangsa, bukan sekedar

keinginan golongan yang kaya dan yang pandai atau golongan ekonomi yang

lemah yang menentang ekonomi yang kuat seperti dalam teori kelas.

Kelima. Religius yang tampak pada terjadinya negara menunjukkan kepercayaan

bangsa Indonesia Terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Fungsi Negara

Menjaga ketertiban untuk mencapai tujuan bersama dan mencegah berbagai

bentrokan dalam masyarakat, Negara bertinda sebagai stabilisator.

Mengusahakan kesejateraan dan kemakmuran rakyat

Mengusahakan pertahanan untuk menangkal kemungkinan serangan dari luar

Menegakkan keadilan yang dilaksanankan oleh badan-badan peradilan.

3. Tujuan Negara

Tujuan negara berhubungan erat dengan organisasi negara yang bersangkutan.

Tujuan masing-masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial budaya,

kondisi geografis, sejarah pembentukan negara tersebut, serta pengaruh politik

dari pengusasa negara yang bersangkutan. Secara singkat tujuan negara adalah

menciptakan kesejahteraan, ketertiban dan ketentraman semua rakyat. Bagi

bangsa Indonesia tujuan itu dituangkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar

1945 alinea ke-empat, meliputi :

a. Membentuk suatu pemerintahan yang melindungi segenap bangsa Indonesia

dan seluruh tumpah darah Indonesia

b. Memajukan kesejahteraan umum

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Page 5: Negara Dan Konstitusi Fix

4. Tujuh kunci pokok sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia

a. Indonesia adalah Negara berdasarkan atas hukum

b. Pemerintahan berdasaran system konstitusional

c. Kekuaaan Negara yang tertinggi di tangan rakyat

d. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan Negara tertinggi disamping

MPR dan DPR

e. Presiden tidak bertanggung jawab kepada MPR dan DPR

f. Menteri Negara ialah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab

kepada DPR

g. Kekuasaan kepala Negara tidak tak berbatas

5. Kelembagaan Negara Republik Indonesia

a. Majelis Permusyarawatan Rakyat (MPR)

MPR adalah lembaga Negara dalam sistem ketatanegaraan Republik

Indonesia yang terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD. Adapun tugas

dan wewenang MPR antara lain :

1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar

2. Melantik Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan hasil Pemilihan

Umum

3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa

jabatannya menurut Undang-Undang Dasar

4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh Presiden

dalam hal terjadi kekosongan Wakil Presiden

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan calon Presiden

dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh Partai Politik atau gabungan

Partai Politik yang meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam

Pemilihan Umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya, jika

Presiden dan Wakil Presiden mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak

dapat melaksanakan kewajibannya dalam masa jabatan secara bersamaan.

b. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Merupakan lembaga Negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia

sebagai lembaga perwakilan rakyat, dan memegang kekuasaan membentuk

Page 6: Negara Dan Konstitusi Fix

Undang-Undang. DPR memiliki fungsi Legislasi, Anggaran, dan

Pengawasan. DPR terdiri atas anggota Partai Politik peserta pemilihan umum

yang dipilih langsung oleh rakyat.

Legislasi

Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai perwujudan DPR selaku pemegang

kekuasaan membentuk undang-undang.

Anggaran

Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan

persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan

undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

Pengawasan

Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan

undang-undang dan APBN.

c. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah lembaga Negara dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan wakil-wakil daerah

provinsi dan dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum. DPD

memiliki fungsi :

Mengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan

yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu

Mengawasi atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

d. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga Negara dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia yang mempunyai wewenang untuk

memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara. Badan

bersifat bebas dan mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi kekuasaan

pemerintah. Tugas BPK antara lain :

1. Memeriksa laporan dan tanggung jawab keuangan Negara

2. Memeriksa semua pelaksanaan APBN

Page 7: Negara Dan Konstitusi Fix

e. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung (MA) adalah lembaga tinggi negara dalam sistem

ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman

bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh

cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan

peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama,

lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara

f. Mahkamah Konstitusi (MK)

Mahkamah Konstitusi (MK) adalah salah satu kekuasaan kehakiman yang

diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945. Kewajiban dan wewenang MK

adalah mengadili pada tingkat pertama dan terakhir dengan keputusan yang

bersifat final untuk :

a. Menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945

b. Memutus sengketa kewenangan Lembaga Negara yang kewenangannya

diberikan oleh UUD 1945

c. Memutus pembubaran Partai Politik

d. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.

g. Komisi Yudisial (KY)

Komisi Yudisial (KY) adalah lembaga negara yang bersifat mandiri dan

dalam pelaksanaan wewenangnya bebas dari campur tangan atau pengaruh

kekuasaan lainnya. KY memiliki wewenang untuk :

1. Mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR

2. Menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku

Hakim.

Tugas Komisi Yudisial

Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:

1. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;

2. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;

3. Menetapkan calon Hakim Agung; dan

4. Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.

Page 8: Negara Dan Konstitusi Fix

Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta

Perilaku Hakim, dengan tugas utama:

1. Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,

2. Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku

hakim, dan

3. Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang

disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tindasannya

disampaikan kepada Presiden dan DPR.

h. Presiden dan Wakil Presiden

Presiden berfungsi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Sebagai

kepala negara ia merupakan simbol resmi negara Indonesia di dunia, dan

sebagai kepala pemerintahan ia memegang kekuasaan eksekutif, untuk

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari dibantu Menteri-Menteri

dalam Kabinet. Wakil Presiden secara umum memiliki tugas untuk

membantu Presiden dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, secara

khusus wakil Presiden memiliki tugas :

1. Memperhatikan secara khusus, menampung masalah-masalah dan

mengusahakan pemecahan masalah-masalah menyangkut tugas

kesejahteraan rakyat

2. Melakukan pengawasan operasional pembangunan dengan bantuan

kementrian atau departemen

6. Pengertian Konstitusi

Konstitusi bagi suatu negara adalah keseluruhan sistem aturan yang

menetapkan dan mengatur tata kehidupan kenegaraan melalui sistem

pemerintahan negara dan tata hubungan secara timbal balik antara pemerintahan

negara dan orang-seorang yang berada di bawah pemerintahannya

(Supriatnoko:2008).

Page 9: Negara Dan Konstitusi Fix

Dalam kehidupan sehari-hari biasanya kita menerjemahkan kata Constitution

(Inggris) dengan Undang-Undang Dasar. Dalam pemakaian istilah Undang-

Undang Dasar biasanya kita langsung membayangkan suatu naskah tertulis,

karena semua Undang-Undang Dasar adalah suatu naskah tertulis padahal istilah

Constitution lebih luas mencakup keseluruhan peraturan baik yang tertulis

maupun tidak tertulis, yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan

diselenggarakan dalaam suatu masyarakat.

Konstitusi suatu negara memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan

tidak tertulis. Konstitusi yang tertulis disebut Undang-Undang Dasar dan

konstitusi yang tidak tertulis disebut konvensi. Undang-Undang dasar suatu

negara adalah aturan-aturan pokok negara yang bersifat dasar dan belum

memiliki sanksi pemaksa atau sanksi pidana bagi penyelenggaranya. Konvensi

adalah aturan-aturan pokok negara yang timbul dan terpelihara dalam praktek

penyelenggaraan negara meskipun tidak tertulis.

Pada hakikatnya konstitusi itu mengandung pokok-pokok sebagai berikut :

1. Adanya jaminan terhadap hak asasi manusia dan warganya

2. Ditetapkan susunan ketatanegaran suatu negara yang bersifat fundamental

3. Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang juga bersifat

fundamental

7. Sifat Konstitusi

Konstitusi bersifat formal yaitu bahwa prosedur pembuatan konstitusi yang

dilakukan harus secara istimewa karena isinya penting, menyangkut nasib

negara dan rakyat seluruhnya.

Bersifat material, bahwa isi konstitusi menyangkut hal-hal yang bersifat

dasar atau pokok bagi rakyat dan negara.

Bersifat fleksibel, konstitusi itu mudah mengikuti perkembangan jaman,

memuat hal-hal yang pokok, dan untuk mengubahnya tidak memerlukan

prosedur yang istimewa, cukup dilakukan oleh badan pembuat Undang-Undang

biasa.

Page 10: Negara Dan Konstitusi Fix

Bersifat kaku (rigid), jika konstitusi itu tidak mudah mengikuti

perkembangan jaman, meuat hal-hal yang pokok dan pembuat konstitusi

menetapkan prosedur perubahan yang tidak mudah.

Perlu diketahui bahwa yang menentukan perlu atau tidaknya suatu konstitusi

diubah adalah kekuatan politik yang berkuasa pada suatu orde. Betapa kakunya

suatu konstitusi akan tetapi bila kekuatan politik yang berkuasa pada orde itu

menghendaki perubahan, maka konstitusi akan diubah. Sebaliknya, walaupun

konstitusi fleksibel tetapi jika kekuatan politik yang berkuasa tidak menghendaki

adanya perubahan, konstitusi tetap tidak akan berubah.

Fungsi pokok konstitusi atau Undang-Undang Dasar adalah membatasi

kekuasaan pemerintah sedemikian rupa sehingga penyelenggaraan kekuasaan

tidak bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak-hak warga

negara akan terlindungi. Dengan memperhatikan sifat dan fungsi konstitusi atau

Undang-Undang Dasar, setiap Undang-Undang Dasar memuat ketentuan-

ketentuan sebagai berikut :

a. Organisasi Negara, misalnya pembagian kekuasaan antar badan legislatif,

eksekutif, dan yudikatif.

b. Hak Asasi Manusia

c. Prosedur mengubah Undang-Undang Dasar

d. Ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari

Undang-Undang Dasar

Meskipun Undang-Undang Dasar bukanlah merupakan salah satu syarat

untuk berdirinya suatu negara serta penyelenggaraan negara yang baik, dalam

perkembangan zaman modern dewasa ini Undang-Undang Dasar mutlak

diperlukan. Sebab dengan adanya Undang-Undang Dasar baik penguasa negara

maupun penguasanya dapat mengetahui aturan atau ketentuan yang pokok atau

mendasar mengenai ketatanegaraannya. Undang-Undang Dasar sebagai hokum

tertinggi harus ditaati baik oleh rakyat maupun oleh alat-alat perlengkapan

negara. Untuk menjamin agar ketentuan Undang-Undang Dasar benar-benar

diselenggarakan menurut jiwa dan kata-kata sesuai dengan naskah, maka setiap

negara membentuk lembaga / badan yang berwenang terhadap Undang-Undang

Dasar atau konstitusi. Di Indonesia lembaga yang berwenang adalah Majelis

Page 11: Negara Dan Konstitusi Fix

Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang terdiri dari anggota Dewan Perwakilan

Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

B. Konstitusi pada Negara Republik Indonesia

Konsepsi konstitusi negara RI bersumber pada Undang – Undang Dasar

1945, dalam arti luas knstitusi Indonesia didasarkan pada Pancasila yang

tercantum pada Pembukaan UUD 1945, batang tubuh serta penjelasannya. Lebih

lanjut kemudian dijabarkan dalam berbagai prosuk peraturan perundangan yang

berlaku.

Undang – undang Dasar Negara republik Indonesia Tahun 1945 sebagai

sebuah konstitusi negara kita yang ditetapkan oleh para pendiri negara pada

tanggal 18 Agustus 1945 menunjukan bahwa negara Indonesia mengaut

konstitusionalisme, konsep negara hukum dan pinsip demokrasi. Sebagai hukum

dasar, Undang – undang Dasar 1945 bukan hanya merupakan dokumen hukum,

cita- cita, dan falsafah yang merupakan nilai – nilai luhur bangsa dan menjadi

landasan dalam menyelenggarakan negara.

Mekanisme demokrasi Pancasila tercantum dalam penjelasan UUD 1945 dan

dijabarkan lebih lanjut daalm sistem pemerintahan negara sebagai berikut :

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum

2. Indonesia menggunakan sistem konstitusional

3. Kekuasaan negara yang tertiggi ada di tangan MPR

4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintahan negara dibawah Majelis

5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR

6. Menteri negara adalah pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab

kepada DPR

7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas

C. AMANDEMEN ATAU PERUBAHAN KONSTITUSI

Pada awal era reformasai, berkembang dimasyarakat banyaknya tuntutan

yang didesakkan ole berbagai berbagai komponen bangsa termasuk mahasiswa

dan pemuda. Tuntutan itu antara lain sebagai berikut :

1. Amandemen UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945

Page 12: Negara Dan Konstitusi Fix

2. Penhapusan doktrin dwifungsi ABRI

3. Penegakkan supremasi hukum, penghormatan hak asasi manusia, serta

pemberantasan KKN

4. Desentralisasi dan hubungan yang adil antar pusat dan daerah

5. Mewujudkan kebebasan pers

6. Mewujudkan kehidupan demokrasi

Tuntutan perubahan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang di

gulirkan beberapa kalangan masyarakt dan kekuatan sosial politik didasarkan

pada pandangan bahwa UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 belum

memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis, pemberdayaan rakyat dan

penghormatan HAM. Selain itu di dalamnya terdapat pasal – pasal yang

menimbulkan multi tafsir dan membuka peluang bagi penyelenggaraan negara

yang otoriter, sentralistik, tertutup dan KKN yang memungkinkan pemerosotan

kehidupan nasisonal di berbgai kehidupa nasional.

Dalam pekrmbangan selanjutnya, tuntutan perubahan UUD Republik

Indonesia tahun 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa indonesia. Kemudian

tuntutan itu diwujudkan secara komprehensif, bertahap dan sistematis dalam

empat kali perubahan pada empat kali sidang MPR sejak tahun 1999 sampai

dengan tahun 2002. Perubahan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945

telah sesuai pasal 3 dan pasal 37 yang emnyatak MPR berwenang mengubah dan

menetapkan UUD dan untuk mengubah UUD sekurang – kurangnya 2/3 dari

jumlah anggota MPR harus hadir. Putusan diambi dalam persetujuan sekuran-

kurangnya 2/3 anggota yang hadir.

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang dilakukan

MPR merupakan upaya penyempurnaan aturan dasar guna lebih memantapkan

usah pencapaian cita – cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 yang

tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Perubahan dilakukan secara bertahap

dan sistematis dalam empat kali perubahan yang merupakan satu rangkaian dan

satu sistem kesatuan. Perubahan pertama dilakukan pada siang umum MPR

tahun 1999, perubaha kedua pada sidang tahunan mpr tahun 2000, perubahan

Page 13: Negara Dan Konstitusi Fix

ketiga pada sidang tahunan MPR tahun 2001, adn perubahan keempat pada

sidang tahunan MPR tahun 2002.

Tujuan perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah

untuk :

1. Menyempurnakan aturan dasar mengenai tatan negara dalam mencapai

tujuan nasional yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 dan

memperkokoh NKRI berdasarkan Pancasila

2. Menyempurnakan atauran dasar mengenai jamian dan pelaksanaan

kedaulatan rakyat serta memperluas partisipasi rakyat agar sesuai dengan

perkembngan paham demokrasi

3. Menyempurnakn aturan dasar mengenai jaminan dan perlindungan hak asasi

manusia dan peradaban umat manusia yang sekaligus syarat bagi suatu

negara hukum dicita – citakn oleh UUD 1945

4. Menyempurnakan aturan dasar mengenai penyelenggaraan negara secara

demoratis dan modern antara lain melalui pembagian kekuasaan yang lebih

tegas, sistem saling mengawasi dan saling megimbagi yang lebih ketat dan

transparan, pembentukan lembaga –lembaga negara yang baru untuk

mengakomodasi perkembangan kebutuhan bangsa dan tantangan zaman

5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusional dan

kewajiban negara mewujudkan kesajhteraan sosial, mencerdaskan

kehidupan bangsa, menegakkan etika moral dan solidaritas dalam kehidupan

bermasyarakt berbangsa dan bernegara sesuai dengan harkat dan martabat

kemanuisaan dalam perjuangan mewujudkan negara sejahtera

6. Melengkapi aturandasr yang sangat penting dalam penyelenggaran negara

bagi eksistensi negara dan perjuangan negara mewujudkan demokrasi

seperti pengaturan wilayah negara dan pemilihan umum

7. Menyempurnakan aturan dasar mengenai kehidupan bernegara dan

berbangsa sesuai dengan perkembangan aspirasi, kebutuhan serta

kepentingan bangsa dan negara Indonesia dewasa in sekaligus

mengakomodasi kecendrungan untuk kurun waktu yang akan datang

D. Hubungan Negara Dengan Konstitusi

Page 14: Negara Dan Konstitusi Fix

Berhubungan sangat erat, konstitusi lahir merupakan usaha untuk

melaksanakan dasar negara. Dasar negara memuat norma-norma ideal, yang

penjabarannya dirumuskan dalam pasal-pasal oleh UUD (Konstitusi) Merupakan

satu kesatuan utuh, dimana dalam Pembukaan UUD 45 tercantum dasar negara

Pancasila, melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar

negara.

E. Pancasila Dan Konstitusi Di Indonesia

Dalam pidatonya, Soekarno menyebutkan dasar negara sebagai Philosofische

grondslag sebagai fondamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya yang

diatasnya akan didirikan bangunan negara Indonesia. Soekarno juga

menyebutnya dengan istilah Weltanschauung atau pandangan hidup. Pancasila

adalah lima dasar atau lima asas.

Jika masalah dasar negara disebutkan oleh Soekarno sebagai Philosofische

grondslag ataupun Weltanschauung, maka hasil dari persidangan-persidangan

tersebut, yaitu Piagam Jakarta yang selanjutnya menjadi dan disebut dengan

Pembukaan UUD 1945, yang merupakan Philosofische grondslag dan

Weltanschauung bangsa Indonesia. Seluruh nilai-nilai dan prinsip-prinsip dalam

Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara Indonesia, termasuk di dalamnya

Pancasila.

Page 15: Negara Dan Konstitusi Fix

TANGGAPAN

Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah

(teritorial) tertentu dengan mengakui adanya suatu pemerintahan yang

mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok

manusia yang ada di wilayahnya.

Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik yang

tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan pokok

(fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.

Jadi, berdasarkan definisi tersebut antara negara dan konstitusi mempunyai

hubungan yang sangat erat tentunya dikarenakan untuk melaksanakan

konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar negara.

Sebagai contoh, salah satu konstitusi yang ada di Negara Indonesia ini adalah

UUD 1945. UUD ini merupakan suatu peraturan yang mempedomani seluruh

rakyat yang berada didalam suatu Negara Indonesia. tanpa ada suatu konstitusi

ini, suatu Negara tidak akan berjalan. Walaupun berjalan juga, rakyat akan

berkehendak sesuai keingiannya saja, tanpa memikirkan apa penyebab yang

akan timbul nantinya. Hal itulah yang menjadi salah satu factor kemunduran

suatu Negara. Maka dari itu, perluya kita sebagai rakyat Indonesia untuk

memperkuat ataupun mematuhi peraturan-peraturan yang ada, guna untuk

merperkuat berdirinya suatu Negara.

Page 16: Negara Dan Konstitusi Fix

DAFTAR PUSTAKA

Bahari, Romzie, dkk. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Sriwijaya.

Palembang

Catatan terhadap hasil rumusan amandemen pertama dan kedua UUD 1944,

KRHN,maret, 2001

Nasution, Mirza. Negara Dan Konstitusi. 2004 (diakses lewat internet)

http://www.prince-mienu.blogspot.com

http://www.wikipedia.com