makalah negara & konstitusi

29
NEGARA & KONSTITUSI Makalah Mata Kuliah Kewarganegaraan Nama : AGAM BIMA SATRIA ARFAN NOFRI MUHAMMAD NUZUL SADIQ NOFINDO MAULANA RICHARD HERBERT JURUSAN D3 PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI 1

Upload: nofindo

Post on 17-Nov-2015

65 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Mengenai hubungan definisi dari negara dan konstitusi

TRANSCRIPT

NEGARA & KONSTITUSIMakalah Mata Kuliah Kewarganegaraan

Nama :AGAM BIMA SATRIAARFAN NOFRIMUHAMMAD NUZUL SADIQNOFINDO MAULANARICHARD HERBERT

JURUSAN D3 PEMASARANFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS ANDALAS2013Kata PengantarPuji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai NEGARA & KONSTITUSI

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Padang,26 Februari 2014

KELOMPOK 8

Daftar isi

I. PENDAHULUAN1.1 Latar BelakangII. PEMBAHASAN MATERI2.1 Tinjauan Negara2.2 Sistem Konstitusi NegaraIII. KESIMPULAN3.1 Kesimpulan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangNegara yaitu suatu tempat yang di dalamnya di diami oleh banyak orang yang mempunyai tujuan hidup yang bermacam-macam dan berbeda-beda antara satu orang dengan orang yang lain. Suatu tempat dapat disebut dengan Negara jika mempunyai 3 unsur terpenting yang harus ada didalamnya yaitu :1. Wilayah2. Pemerintah3. Rakyat

Ketiga unsur tersebut harus ada dalam suatu Negara. Jika salah satu dari unsur tersebut tidak ada maka tempat tersebut tidak dapat dinamakan Negara. Ketiga unsur tersebut saling melengkapi dalam suatu Negara. Unsur yang lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan dari Negara lain. Pengakuan dari Negara lain harus dimiliki oleh suatu Negara supaya keberadaan Negara tersebut diakui oleh Negara-negara lain.Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk undang-undang atau konstitusi.Konstitusi di Indonesia sudah ada sejak zaman dahulu bahkan sebelum kemerdekaan Indonesia, konstitusi telah ada yang berfungsi mengatur kehidupan bermasyarakat yang disebut dengan adat istiadat yang ada karena kesepakatan dari suatu masyarakat yang terlahir dan dipakai sebagai pengatur kehidupan bermasyarakat.Adat istiadat mempunyai suatu hukum yang dinamakan hukum adat. Pada jaman dahulu walaupun belum ada undang-undangseperti halnya sekarang, tetapi kehidupan masyarakat sudah diatur dengan adat istiadat dan yang melanggar adat istiadat akan dikenakan suatu hukum yang telah masyarakat setempat sepakati yaitu hukum adat.Seperti halnya adat istiadat, konstitusi juga mengatur kehidupan suatu Negara supaya tertatanya kehidupan dalam Negara.Jika dalam adat istiadat, pelanggar adat istiadat dikenai hukum adat maka dalam konstitusi, pelanggar konstitusi dikenai hukuman yang telah diatur dalam undang-undang.Maka untuk mengatur kehidupan Negara dan unsur-unsur didalamnya, konstitusi sangat dibutuhkan keberadaannya. Suatu Negara tanpa konstitusi atau undang-undang seperti halnya mobil yang tanpa stir yang tidak dapat diatur geraknya yang jika dibiarkan akan menabrak, seperti halnya suatu Negara yang tanpa kostitusi maka semua hal dalam Negara tidak dapat diatur pergerakannya yang jika dibiarkan mengakibatkan Negara akan kacau, bobrok, runtuh dan berdampak buruk dengan hilang keberadannya.B.Perumusan Masalah1. Bagaimana hubungan antara Negara dengan konstitusi di Indonesia?2. Apakah pengaruh konstitusi terhadap suatu Negara khususnya Negara Indonesia?

C.Tujuan Penulisan1. Menjelaskan hubungan antara Negara dengan konstitusi di Indonesia.2. Menjelaskan pengaruh konstitusi terhadap suatu Negara khususnya Negara Indonesia.

D.Manfaat PenulisanPenulis menyusun makalah ini karena mempunyai beberapa manfaat, yaitu :1. Kita dapat mengetahui hubungan antara Negara dengan konstitusi di Indonesia.2. Kita dapat mengetahui pengaruh konstitusi terhadap suatu Negara khususnya Negara Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Tinjauan Negara Dalam Pembahasan ini kami akan memberikan beberapa pengertian dari para ahli tentang Negara , di antaranya : Prof. Soenarko :Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien (kedaulatan).

Notohamidjojo :Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan memelihara masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.

Prof. R. Djoko Soetono, SH :Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah pemerintahan yang sama

G. Pringgodigdo, SH :Negara adalah organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang memenuhi persyaratan tertentu yaitu harus ada : Pemerintah yang berdaulat, wilayah tertentu dan rakyat yang hidup teratur sehingga merupakan suatu nation (bangsa).

George GelinekNegara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu. KranenburgNegara adalah suatu organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri. Roger F. soultauNegara adalah alat (agency) atau wewenang atauauthorityyang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.

Carl SchmittNegara adalah sebagai suatu ikatan dari manusia yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah tertetntu. Negara ditinjau dari segi organisasi kekuasaan menurut J.H.A. LogemannNegara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan mengatur masyarakat dengan kekuasaaannya itu.Negara dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi yang mengatur dan menyelenggarakan tata pergaulan hidup warga masyarakat. Negara ditinjau dari segi organisasi politik menurut R.M. maclverNegara adalah suatu bentuk organisasi yang melaksanakan kehendak anggotanya yang dituangkan dalam perundang-undangan. Negara ditinjau dari segi organisasi kesusilaan menurut G.W. Friedrich HegelNegara adalah suatu organisasi yang mewadahi penjelmaan seluruh individu dengan kekuasaan tertinggiPengertian Negara secara umum adalah organisasi dalam suatu wilayah yang bertujuan kesejahteraan umum, dimana semua hunungan individu dan sosialnya dalam hidup sehari-hari diatur dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan.2.Unsur dan Sifat NegaraUnsur-unsur terbentuknya Negara ada 2, yaitu:

Unsur Konstitutif NegaraUnsur Konstitutif Negara adalah unsur yang menentukan ada tidaknya suatu Negara, seperti:

RakyatRakyat adalah semua orang yang berdiam di dalam suatu Negara atau menjadi penghuni Negara, meliputi:1) PendudukPenduduk adalah mereka yang bertempat tinggal tetap atau berdomisili tetap di dalam wilayah Negara (menetap).2) Bukan PendudukBukan Penduduk adalah mereka yang berada di dalam wilayah Negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di Negara itu.Misalnya : Wisata Asing yang sedang melakukan perjalanan wisata

3) Warga NegaraWarga Negara adalah mereka yang berdasarkan hukum merupakan anggota dari Negara (menurut undang-undang diakui sebagai warga negara).

4) Bukan Warga NegaraBukan Warga Negara adalah mereka yang mengakui Negara lain sebagai negaranya

WilayahWilayah adalah bagian tertentu dari permukaan bumi dimana penduduk suatu Negara bertempat tinggal secara tetap. Wilayah suatu Negara meliputi: wilayah daratan, lautan, dan udara.1) DaratanBatas wilayah darat suatu Negara biasanya ditentukan dengan perjanjian antara suatu Negara dengan Negara lain dalam bentuk traktat. Perbatasan antara Negara dapat berupa:- Batas alam, misalnya: sungai, danau, pegunungan, atau lembah.- Batas buatan, misalnya: pagar tembok, pagar kawat berduri- Batas menurut geofisika, misalnya: lintang utara/selatan, bujur timur/barat.2) LautanMenurut Konferensi Hukum Laut internasional III pada 10 Desember 1982 yang diselenggrakan oleh PBB di Montego Bay, Jamaica, menghasilkan batas wilayah Negara sebagai berikut:

a. Laut TeritorialSetiap negara mempunyai kedaulatan atas laut territorial selebar 12 mil laut, yang diukur berdasarkan garis lurus yang ditarik dari garis dasar (base line) garis pantai kearah laut bebas.b.Zona BersebelahanZona bersebelahan merupakan batas laut selebar 12 mil laut dari garis batas laut territorial atau batas laut selebar 24 mil laut dari garis dasar.c.Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif merupakan batas lautan suatu negara pantai lebarnya 200 mil laut dari garis dasar..Dalam batas ini, negara pantai berhak menggali kekayaan alam yang ada dan menangkap para nelayan asing yang kedapatan sedang melakukan penangkapan ikan.d.Landas BenuaLandas benua adalah wilayah daratan negara pantai yang berada di bawah lautan di laut ZEE, selebar lebih kurang 200 mil di lautan bebas.e.Landas KontinenLandas kontinen merupakan daratan yang berada di bawah permukaan air di luar laut territorial sampai kedalaman 200 m. Bagi negara pantai, landas kontinen dinyatakan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari wilayah daratan.3) UdaraWilayah udara suatu negara ada di atas wilayah daratan dan wilayah lautan Negara itu. Pembatasan wilayah suatu negara sangat penting sekali karena menyangkut pelaksanaan kedaulatan suatu negara dalam segala bentuk, seperti hal-hal berikut :1. Berkuasa penuh terhadap kekayaan yang ada di dalamnya.2. Berkuasa mengusir orang-orang yang bukan warga negaranya dalam wilayah tersebut bila tidak memiliki izin dari negara itu.3. Pemerintah Yang Berdaulat.

Pemerintah yang berdaulat mempunyai kekuasaan sebagai berikut : Kedaulatan ke dalam, artinya wibawa, berwenang menentukan dan menegakkan hukum atas warga dan wilayah negaranya. Kedaulatan keluar adalah mempunyai kedudukan yang sederajat dengan negara lain, sehingga bebas untuk menentukan hubungan diplomatik dengan negara lain.

PemerintahSuatu Negara memiliki pemerintah, yaitu suatu organisasi yang berwenang untuk memutuskan dan memerintah seluruh warga Negara di dalam wilayahnya. KedaulatanSuatu Negara meilikii kedaulatan, yaitu kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia untuk mengatur kehidupan warganya.

Unsur Deklaratif Negara Pengakuan Pengakuan dari Negara-negara lain merupakan unsure deklaratif Negara.Unsur ini bersifat menerangkan saja tentang adanaya Negara. Makna Makna pengakuan dari negara lain adalah untuk menjamin suatu negara baru dapat menduduki tempat yang sejajar sebagai suatu organisasi politik yang merdeka dan berdaulat di tengan keluarga bangsa-bangsa.

Pengakuan terbagi atas 2 macam : Pengakuan de facto.Adalah atas fakta adanya negara.Pengakuan itu berdasarkan kenyataan bahwa satu komunitas politik telah terbentuk dan memenuhi ketiga unsur konstituf negara, yaitu wilayah, rakyat dan pemerintah yang berdaulat.

Pengakuan de jureAdalah pengakuan bahwa keberadaan suatu negara itu sah menurut hukum internasional.3.Sifat-sifat NegaraMenurut Miriam Budiardjo, pada umumnya setiap Negara memepunyai sifat seperti :1. Sifat memaksa artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan, agar peraturan perundang-undangan ditaati dengan demikian penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkhi dicegah. Misalnya : setiap warga Negara harus membayar pajak dan orang yang menghindarinya akan dikenakan denda.2. Sifat monopoli artinya Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat atau untuk mencapai cita-cita Negara. Misalnya : aliran kepercayaan atau aliran politik dilarang bertentangan dengan tujuan masyarakat.3. Mencakup semua artinya semua peraturan perundang-undangan berlaku untuk semua orang tanpa terkecuali. Misal : keharusan membayar pajak.

4.Teori dan Bentuk NegaraTeori-teori Negara: Tiga teori pengertian negara yang dikemukakan Mr. Soepomo (dalam Sidang BPUPKI, 31 Mei 1945):a. Teori IndividualismeDiajarkan oleh Thomas Hobbes (1588-1679), John Locke (1632-1704), J.J. Rousseau (1712-1778), Herbert Spencer (1820-1903), Harold J. Laski (1839-1950).Teori ini menganggap negara sebagai masyarakat hukum yang disusun berdasarkan perjanjian antara setiap pribadi (individu) yang menjadi anggota masyarakat itu.Karena merupakan perjanjian antarpribadi, maka yang diutamakan dalam setiap kegiatan negara adalah kepentingan dan kebebasan pribadi sehingga kepentingan seluruh warga negara kurang diperhatikan.b. Teori Kelas (Golongan)Diajarkan oleh Karl Marx (1818-1883), Frederick Engels (1820-1895), V.I. Lenin (1870-1924).Teori ini menganggap negara sebagai alat dari suatu golongan atau kelas ekonomi kuat yang menindas golongan ekonomi lemah.Maka Karl Marx menganjurkan revolusi kaum buruh untuk merebut kekuasaan negara dari kaum kapitalis dan balas menindas mereka.Baginya tiada tempat dalam negara untuk kepentingan pribadi.Teori ini mendasari komunisme yang dianut dalam bentuk diktatur proletariat.c. Teori IntegralistikDiajarkan oleh Benedictus de Spinoza (1632-1677), Adam Muller (1799-1829), Friedrich Hegel (1770-1831).Menurut teori integralistik,negaraadalah susunan masyarakat yang integral: semua anggota masyarakat merupakan bagian dari persatuan organis. Negara tidak memihak kepada golongan yang paling kuat, tidak mengutamakan kepentingan pribadi, melainkan menjamin keselamatan hidup seluruh bangsa sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Teori Ideologi Negara1. FasismeMenurut teori fasisme, tujuan negara adalah imperium dunia.2. IndividualismeMenurut teori individualisme bahwa negara tidak boleh campur tangan dalam urusan warga negaranya.3. SosialismeMenurut teori sosialisme negara mempunyai hak campur tangan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat.4. IntegralistikMenurut teori Integralistik, tujuan negara merupakan gabungan dari teori individualisme dan sosialisme.

4.Bentuk-bentuk NegaraBentuk Negara ada 2, yaitu:1.Bentuk Negara Kesatuanadalah suatu negara merdeka dan berdaulat yang memiliki pemerintah pusat dan berkuasa mengatur seluruh wilayah.Ciri-ciri : Mempunyai 1 UUD Mempunyai 1 presiden Hanya pusat yang berhak membuat UUUntuk memerintah daerah, dibagi dua sistem, yaitu:-Sentralisasi, bila semua urusan diatur dan diurus pusat-Desentralisasi, pemda diberi kekuasaan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri (hak otonomi)

2.SERIKAT (Federasi)disebut gabungan, suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak berdaulat. Kedaulatan tetap dipegang oleh pusat.

Ciri-ciri :-Tiap negara bag punya 1 UUD, 1 lembaga legisltif-Masing-masing negara bagian masih memegang kedaulatan ke dalam, kedaulatan keluar dipegang pusat.-Aturan yang dibuat pusat tidak lgs bisa dilaksanakan daerah, harus dengan persetujuan parlemen negara bagian.5.Fungsi dan Tujuan Negara Fungsi Negara ada 4, yaitu:1.Fungsi Pertahanan dan Keamanan (Hankam)Negara harus dapat melindungi rakyat, wilayah serta pemerintahan dari ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.2. Fungsi KeadilanNegara harus dapat menegakkan hukum secara tegas dan tanpa adanya unsur kepentingan tertentu. Setiap warga negara harus dipandang sama di depan hukum.3.Fungsi Pengaturan dan KetertibanNegara harus mempunyai peraturan (UU) dan peraturan-peraturan lainnya untuk menjalankannya agar terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.4.Fungsi Kesejahteraan dan KemakmuranNegara harus mengeksplorasi sumber daya alam (SDA) dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk meningkatkan pendapatan rakyat guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran.

Tujuan Negara menurut ahli ada 4, yaitu:1.Shang Yangtujuan negara adalah mengumpulkan kekuasaan negara yang sebesar-besarnya.

2.Nicolo Machiavellitujuan negara adalah untuk menghimpun dan memperbesar kekuasaan negara agar mencapai kehormatan, kebesaran, dan kesejahteraan bangsa.4.Dante Allighiertujuan negara adalah untuk mrnciptakan perdamaian dunia.5.Immanuel Kanttujuan negara adalah untuk membentukdan memelihara hak dan kemerdekaan warga negara.B.Sistem Konstitusi Negara Indonesia

1.Pengertian KonstitusiKonstitusi berasal dari bahasa Prancisconstitueryang berarti membentuk, yaitu membentuk, menyusun, atau menyatakan suatu Negara.Konstitusi dalam pengertian luas adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar atau hukum dasar.Dalam arti sempit Konstitusi berarti piagam dasar atau undang-undang dasar (Loi constitutionallle) ialah suatu dokumen lengkap mengenai peraturan dasar Negara.Menurut EC Wade Konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan suatu negara dan menentukan pokok-pokok cara kerja badan tersebut.Sedangkan menurut Carl Schmitt dari mazhab politik adalah : Konstitusi dalam arti absolut, mencakup seluruh keadaan dan struktur dalam negara. Hal ini didasarkan bahwa negara adalah ikatan dari manusia yang mengorganisir dirinya dalam wilayah tertentu. Konstitusi menentukan segala bentuk kerja sama dalam organisasi negara. Sehingga konstitusi menentukan segala norma. Konstitusi dalam arti relatif, naskah konstitusi merupakan naskah penting yang sulit untuk diubah dan dengan sendirinya menjamin kepastian hukum. Konstitusi memuat hal-hal yang fondamental saja sehingga tidak absolut. Konstitusi dalam arti positif, konstitusi merupakan keputusan tertinggi dari pada rakyat. Konstitusi dalam arti ideal, konstitusi dapat menampung ide yang dicantumkan satu persatu sebagai isi konstitusi seperti pada konstitusi relatif.

2.Tingkat KonstitusiHerman Heller membagi Konstitusi dalam 3 tingkat: Konstitusi sebagai pengertian politik, mencerminkan keadaan sosial politik suatu bangsa . Pengertian Hukum menjadi sekunder, yang primer adalah bangunan masyarakat atau sering disebutpolitical decision. Bangunan masyarakat sebagai hasil keputusan masyarakat. Konstitusi sebagai pengertian hukum , keputusan masyarakat dijadikan perumusan yang normatif, yang harus berlaku. Dari pengertian ini timbul aliran kodifikasi menghendaki hukum tertulis untuk terciptanya kesatuan hukum, kesederhanaan hukum dan kepastian hukum. konstitusi sebagai peraturan hukum, peraturan hukum tertulis. Dengan demikian UUD adalah bagian dari konstitusi tertulis.

3.Sifat dan Fungsi Konstitusi Sifat Konstitusi- Formil dan materiilFormil berarti tertulis.Materiil dilihat dari segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan negara.

- Flexibel dan rigid.Kalau rigid berarti kaku sulit untuk mengadakan perubahan. Sedang flexibel berarti elastic, diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang.- Tertulis dan tidak tertulis

Fungsi Konstitusi-Menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi konstitusionalisme-Memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah-Sebagai instrumen untuk mengalihkan kewenangan dari pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan negara.

4.Konstitusi Negara IndonesiaKonstitusi dalam praktik ketatanegaraan dapat diartikan sebagai undang-undang dasar suatu Negara.Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang berlaku adalah Undang-Undang Dasar 1945 beserta amamdemennya.Undang-Undang Dasar 1945 merupakan sebagian dari hukum dasar, yaitu khusus hukum dasar tertulis, yang di sampingnya masih ada hukum dasar tidak tertulis.Hukum dasar tertulis merupakan konstitusi.Hukum dasar tertulis ini terdiri atas Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjalasan, sebagai satu kesatuan organic yang masing-masing mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri.

Sifat-sifat hukum tertulis antara lain :1. Merupakan hukum yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara, maupun rakyat sebagai warga Negara.2. Berisi norma-norma, aturan atau ketentuan-ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan.3. Merupakan perudangan-undangan yang tertinggi dan berfungsi sebagai alat control terhadap norma-norma hukum yang lebih rendah.4. Memuat aturan-aturan pokok yang bersifat singkat dan supel serta memuat hak asasi manusia, sehingga dapat memenuhi tuntutan zaman.

Hukum dasar tidak tertulis disebut dengan istilah konvensi, mempunyai syarat-syarat yang disebut dengan cirri-cirinya yaitu : Kebiasaan yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan Negara, Berjalan sejajar dengan Undang-Undang Dasar, sehingga tidak bertentangan. Merupakan aturan-aturan dasar sebagai pelengkap yang tidak terdapat dalam Undang-Undang Dasar. Diterima oleh rakyat, sehingga tidak bertentangan dengan kehendak rakyat.

BAB III

KESIMPULAN

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah yang bertujuan kesejahteraan umum, dimana semua hunungan individu dan sosialnya dalam hidup sehari-hari diatur dan dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan serta suatu negara mempunyai unsur dan sifat..Konstutusi mempunyai pengertian dalam arti luas adalah keseluruhan dari ketentuan-ketentuan dasar/ hukum dasar. Sedangkan dalam arti sempit memiliki arti piagam dasar atau undang-undang dasar yang merupakan dokumen lengkap mengenai peraturan dasar Negara. Konstitusi memiliki sifat dan fungsi.Oleh karena itu, dengan adanya konstitusi maka pengaturan dalam Negara akan berjalan dengan baik, lancar dan tertata sehingga dinamika dan proses pemerintahan Negara dapat dibatasi dan dikendalikan serta dapat mewujudkan kehidupan dalam Negara yang dinamis dan terkendali untuk kepentingan bersama.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.blogtopsites.com/outpost/98fb3bbf78c4efcbc2e71282b5a4f4bchttp://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/01/negara-dan-konstitusi.htmlhttp://yanel.wetpaint.com/page/Negara+dan+Konstitusihttp://www.yousaytoo.com/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional/244327http://rudyregobiz.wordpress.com/pengertian-politik-dan-strategi-nasional/http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pendidikan_kewarganegaraan/bab4-politik_dan_strategi_nasional.pdfhttp://alfitharul.blogspot.com/2010/03/bab-iv-politik-dan-strategi-nasional.htmlhttp://faddlyel.blogspot.com/2010/04/sistem-manajemen-nasional.html

23