makalah negara konstitusi

37
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi suatu negara modern, keberadaan konstitusi mutlak diperlukan untuk membatasi wewenang penguasa untuk menjamin hak rakyat, mengatur jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat. Suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok yang bersifat fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”. Karena sifatnya yang fundamental ini maka aturan ini harus kuat dan tidak boleh mudah berubah-ubah. Dengan kata lain aturan fundamental itu harus tahan uji terhadap kemungkinan untuk diubah-ubah berdasarkan kepentingan jangka pendek yang bersifat sesaat. Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban

Upload: asyfa-nurul-hidayat

Post on 02-Jan-2016

140 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bagi suatu negara modern, keberadaan konstitusi mutlak diperlukan

untuk membatasi wewenang penguasa untuk menjamin hak rakyat, mengatur

jalannya pemerintahan, mengatur organisasi negara, merumuskan

pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat.

Suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok yang bersifat

fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama “Negara”.

Karena sifatnya yang fundamental ini maka aturan ini harus kuat dan tidak

boleh mudah berubah-ubah. Dengan kata lain aturan fundamental itu harus

tahan uji terhadap kemungkinan untuk diubah-ubah berdasarkan kepentingan

jangka pendek yang bersifat sesaat.

Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah norma

sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara biasanya

dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Dalam kasus bentukan negara,

konstitusi memuat aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum,

istilah ini merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional

sebagai prinsip-prinsip dasar politik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk

dalam bentukan struktur, prosedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan

negara pada umumnya, Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak

kepada warga masyarakatnya.

Undang-Undang Dasar adalah merupakan bagian tertulis dari

konstitusi, sedangkan konstitusi memuat baik hukum dasar yang tertulis

maupun tidak tertulis. Membicarakan masalah hukum konstitusi artinya

membahas dua variabel, apa itu hukum? Dan apa yang dimaksud dengan

konstitusi? Keduanya terkait erat dengan persoalan negara dan karena itu

untuk memahami pengertian hukum konstitusi haruslah dipahami terlebih

dahulu tentang negara itu sendiri.

Page 2: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

2

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas

penulis adalah sebagai berikut

1. Apakah fungsi negara sudah berjalan dengan sebagaimana mestinya;

2. Bagaimana hubungan antara negara dengan konstitusi;

3. Bagaimana pemahaman masyarakat mengenai pelaksanaan Undang-

Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi.

1.3 Tujuan Pembelajaran

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Untuk mendeskripsikan hubungan dasar negara dengan konstitusi.

2. Untuk menganalisis substansi konstitusi negara.

3. Untuk menganalisis kedudukan Pembukaan UUD 1945 Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

4. Agar dapat menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi negara.

Page 3: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

3

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Negara

2.1.1 Pengertian Negara

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu

wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang

mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau beberapa

kelompok manusia tersebut.

Adapun menurut pendapat para ahli pengertian negara sebagai

berikut:

1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari

kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah

tertentu.

2. Kranenburg : negara adalah suatu organisasi yang timbul karena

kehendak dari suatu golongan atau bangsa sendiri

3. Roger F Soultau : negara adalah alat (agency) atau wewenang

atau authority yang mengatur atau mengendalikan persoalan

bersama atas nama nasyarakat;

4. Carl Schmitt : negara adalah sebagai suatu ikatan dari manusia

yang mengorganisasi dirinya dalam wilayah tertentu.

2.1.2 Asal Mula Terjadinya Negara

Terjadinya negara terbagi atas :

1. Terjadinya Negara secara Primer terdiri dari :

a) Suku / persekutuan masyarakat

b) Kerajaan

c) Negara Nasional

Page 4: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

4

d) Negara Demokrasi

2. Terjadinya Negara secara Sekunder, terdiri dari :

a) Secara de jure adanya pengakuan dari negara lain

b) Secara de facto adanya kenyataan yang timbul dalam suatu

negara

3. Terjadinya negara berdasarkan fakta.

Asal mula terjadinya negara berdasarkan fakta sejarah, yaitu

berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi yang diungkap dalam

sejarah, adalah sebagai berikut :

1) Occupatie (pendudukan)

2) Fusi (Peleburan)

3) Accesie (Penaikan)

4) Anexatie (Pencaplokan / Penguasaan)

5) Proclamation (Proklamasi)

6) Innovation (Pembentukan baru)

7) Separatisme (Pemisahan)

Asal mulanya terjadi negara dapat juga dilihat berdasarkan

pendekatan teoritis, antara lain :

1) Teori Ketuhanan, negara terjadi atas kehendak Tuhan, nampak

pada UUD nya atas berkat Tuhan Yang Maha Esa,

penganutnya adalah Agustinus, Yulius Stahi, Haller,

Kranenburg dan Thomas Aquinas.

2) Teori Perjanjian Masyarakat, negara terjadi karena adanya

perjanjian masyarakat yang mengikat diri untuk mendirikan

suatu organisasi yang bisa melindungai dan menjamin

kelangsungan hidup bersama. Penganutnya adalah Thomas

Hobbes, John Locke, JJ Rousseau dan Montesquieu

3) Teori Kekuasaan, negara terjadi karena adanya kekuasaan

yang paling kuat. Penganut teori ini adalah H.J. Laski, L.

Duguit, Karl Marx, Oppenheimer dan Kollikles.

Page 5: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

5

4) Teori Hukum Alam, negara terjadi karena kehendak alam yang

merupakan lembaga alamiah yang diperlukan manusia untuk

menyelenggarakan kepentingan umum. Penganut teori ini

adalah Plati, Aristoteles, Agustinus dan Thomas Aquino.

2.1.3 Sifat-Sifat Negara

Menurut Prof. Miriam Budiardjo, sifat hakekan negara

mencakup hal-hal sebagai berikut :

a. Sifat memaksa

Semua peraturan perundangan yang berlaku diharapkan aKan

ditaati sehingga kemanan dan ketertiban negara pun tercapai

b. Sifat monopoli

Negara berhak menentukan tujuan bersama masyarakat,

menentukan mana yang boleh dan tidak boleh mana yang baik

dan bertentangan dengan tujuan negara dan masyarakat.

c. Sifat mencakup semua

Segala peraturan perundangan yang berlaku adalah untuk

semua orang, semua warga negara, tanpa kecuali

2.1.4 Unsur Terbentuknya Negara

Ada beberapa elemen atau unsur utama yang membentuk

pengertian negara, antara lain :

a. Rakyat

Unsur ini sangat penting dalam suatu negara, oleh karena

orang / manusia sebagai individu dan anggota masyarakat yang

pertama-tama berkepentingan agar organisasi negara berjalan baik.

Merekalah yang kemudian menentukan dalam tahap perkembangan

negara selanjutnya. Pentingnya unsur rakyat dalam suatu negara

tidak hanya diperlukan dalam ilmu kenegaraan (staatsleer) tetapi

perlu juga perlu melahirkan apa yang disebut ilmu kemasyarakatan

Page 6: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

6

(sosiologi) suatu ilmu pengetahuan baru yang khusus menyelidiki,

mempelajari hidup kemasyarakatan. Sosiologi merupakan ilmu

penolong bagi ilmu hukum tata negara.

b. Wilayah (teritorial)

Tidak mungkin ada negara tanpa suatu wilayah. Disamping

pentingnya unsur wilayah dengan batas-batas yabng jelas, penting

pula keadaan khusus wilayah yang bersangkutan, artinya apakah

layak suatu wilayah itu masuk suatu negara tertentu atau sebaliknya

dipecah menjadi wilayah berbagai negara. Apabila mengeluarkan

peraturan perundang-undangan pada prinsipnya hanya berlaku bagi

orang-orang yang berada di wilayahnya sendiri. Orang akan segera

sadar berada dalam suatu negara tertentu apabila melampaui batas-

batas wilayahnya setelah berhadapan dengan aparat (imigrasi

negara) untuk memenuhi berbagai kewajiban yang ditentukan.

Paul Renan (Perancis) menyatakan satu-satunya ukuran bagi

suatu masyarakat untuk menjadi suatu negara ialah keinginan

bersatu (le desir de’etre ansemble). Pada sisi lain Otto Bauer

menyatakan, ukuran itu lebih diletakkan pada keadaan khusus dari

wilayah suatu negara.

c. Pemerintahan

Ciri khusus dari pemerintahan dalam negara adalah

pemerintahan memiliki kekuasaan atas semua anggota masyarakat

yang merupakan penduduk suatu negara dan berada dalam dalam

wilayah negara.

Di dalam perkembangan sejarah ketatanegaraan, 3 unsur

negara menjadi 4 bahkan 5 yaitu rakyat, wilayah, pemerintahan,

UUD (Konstitusi) dan pengakuan Internasional (secara de facto

maupun de jure).

Page 7: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

7

2.1.5 Tujuan dan Fungsi Negara

Rumusan tujuan sangat penting bagi suatu negara yaitu

sebagai pedoman :

1. Penyusunan negara dan pengendalian alat perlengkapan negara.

2. Pengatur kehidupan rakyatnya.

3. Pengarah segala aktivitas–aktivitas negara.

Setiap negara pasti mempunyai tujuan yang hendak dicapai

sesuai dengan Undang–Undang Dasarnya. Tujuan masing–masing

negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial, kondisi geografis,

sejarah pembentukannya serta pengaruh politik dari penguasa negara.

Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Memperluas kekuasaan semata

2. Menyelenggarakan ketertiban umum

3. Mencapai kesejahteraan umum

Secara umum terlepas dari ideologi yang dianutnya, setiap

negara menyelenggarakan beberapa fungsi minimum yang mutlak

harus ada. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Melaksanakan penertiban (Law and order) : untuk mencapai

tujuan bersama dan mencegah bentrokan–bentrokan dalam

masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban. Dalam

fungsi ini negara dapat dikatakan sebagai stabilisator.

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya.

3. Pertahanan : fungsi ini sangat diperlukan untuk menjamin

tegaknya kedaulatan negara dan mengantisipasi kemungkinan

adanya serangan yang dapat mengancam kelangsungan hidup

bangsa (negara). Untuk itu negara dilengkapi dengan alat

pertahanan.

4. Menegakkan keadilan : fungsi ini dilaksanakan melalui lembaga

peradilan.

Page 8: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

8

Keseluruhan fungsi negara tersebut di atas diselenggarakan

oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama. Fungsi negara dapat juga diartikan sebagai tugas

organisasi negara. Secara umum tugas negara meliputi  :

1. Tugas Essensial adalah mempertahankan negara sebagai

organisasi politik yang berdaulat, meliputi : (a). Tugas internal

negara yaitu memelihara ketertiban, ketentraman, keamanan,

perdamaian dalam negara serta melindungi hak setiap orang; dan

(b). Tugas eksternal yaitu mempertahankan

kemerdekaan/kedaulatan negara.

2. Tugas Fakultatif adalah menyelenggarakan dan memperbesar

kesejahteraan umum.

Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan negara :

1. Plato : tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia.

2. Roger H Soltau : tujuan negara adalah mengusahakan agar rakyat

berkembang serta mengembangkan daya cipta sebebas mungkin.

3. John Locke : tujuan negara adalah menjamin suasana hukum

individu secara alamiah atau menjamin hak–hak dasar setiap

individu.

4. Harold J Laski : tujuan negara adalah menciptakan keadaan agar

rakyat dapat memenuhi keinginannya secara maximal.

5. Montesquieu : tujuan negara adalah melindungi diri manusia

sehingga dapat tercipta kehidupan yang aman,  tentram dan

bahagia.

2.2 Konstitusi

2.2.1 Pengertian Konstitusi

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata

kerja yaitu “constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk

adalah negara, dengan demikian konstitusi mengandung makna awal

Page 9: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

9

(permulaan) dari segala peraturan perundang-undangan tentang

negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwet” yaitu berarti suatu

undang-undang yang menjadi dasar (grond) dari segala hukum.

Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undang-undang

Dasar.

2.2.2 Sifat dan Kedudukan Konstitusi

1. Formil dan materiil; Formil berarti tertulis. Materiil dilihat dari

segi isinya berisikan hal-hal bersifat dasar pokok bagi rakyat dan

negara. (sama dengan konstitusi dalam arti relatif).

2. Flexibel dan rigid,

Rigid berarti kaku sulit untuk mengadakan perubahan

sebagaimana disebutkan oleh KC Wheare. Menurut James Bryce,

ciri flexibel

a. Elastis.

b. Diumumkan dan diubah sama dengan undang-undang.

3. Tertulis dan tidak tertulis

2.2.3 Macam-macam Konstitusi

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa hampir

semua negara memiliki konstitusi. Apabila dibandingkan anata

satunegara dengan negara lain akan nampak perbedaan dan

persamaannya. Dengan demikian akan sampai pada klasifikasi dari

konstitusi yang berlaku di semua negara. Para ahli hukum tata negara

atau hukum konstitusi kemudian mengadakan klasifikasi berdasarkan

cara pandang mereka sendiri, antara lain K.C. Wheare, C.F. Strong,

James Bryce dan lain-lainnya.

Dalam buku K.C. Wheare “Modern Constitution” (1975)

mengklasifikasi konstitusi sebagai berikut:

a. Konstitusi tertulis dan konstitusi tidak dalam bentuk tertulis

(written constitution and unwritten constitution);

Page 10: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

10

b. Konstitusi fleksibel dan konstitusi rigid (flexible and rigid

constitution)

Konstitusi fleksibel yaitu konstitusi yang mempunyai ciri-ciri

pokok, antara lain:

1) Sifat elastis, artinya dapat disesuaikan dengan mudah

2) Dinyatakan dan dilakukan perubahan adalah mudah

seperti mengubah undang-undang

Konstitusi rigid mempunyai ciri-ciri pokok, antara lain:

1) Memiliki tingkat dan derajat yang lebih tinggi dari

undang-undang;

2) Hanya dapat diubah dengan tata cara khusus/istimewa

c. Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi derajat tidak derajat tinggi

(Supreme and not supreme constitution)

Konstitusi derajat tinggi, konstitusi yang mempunyai

kedudukan tertinggi dalam negara (tingkatan peraturan

perundang-undangan). Konstitusi tidak derajat tinggi adalah

konstitusi yang tidak mempunyai kedudukan seperti yang

pertama.

d. Konstitusi Negara Serikat dan Negara Kesatuan (Federal and

Unitary Constitution)

Bentuk negara akan sangat menentukan konstitusi

negara yang bersangkutan. Dalam suatu negara serikat terdapat

pembagian kekuasaan antara pemerintah federal (Pusat) dengan

negara-negara bagian. Hal itu diatur di dalam konstitusinya.

Pembagian kekuasaan seperti itu tidak diatur dalam konstitusi

negara kesatuan, karena pada dasarnya semua kekuasaan berada

di tangan pemerintah pusat.

e. Konstitusi Pemerintahan Presidensial dan pemerintahan

Parlementer (President Executive and Parliamentary Executive

Constitution)

Page 11: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

11

Dalam sistem pemerintahan presidensial (strong) terdapat ciri-

ciri antara lain:

- Presiden memiliki kekuasaan nominal sebagai kepala negara, tetapi

juga memiliki kedudukan sebagai Kepala Pemerintahan

- Presiden dipilih langsung oleh rakyat atau dewan pemilih

- Presiden tidak termasuk pemegang kekuasaan legislatif dan tidak

dapat memerintahkan pemilihan umum

Konstitusi dalam sistem pemerintahan parlementer memiliki

ciri-ciri (Sri Soemantri) :

- Kabinet dipimpin oleh seorang Perdana Menteri yang dibentuk

berdasarkan kekuatan yang menguasai parlemen

- Anggota kabinet sebagian atau seluruhnya dari anggota parlemen

- Presiden dengan saran atau nasihat Perdana menteri dapat

membubarkan parlemen dan memerintahkan diadakan pemilihan

umum.

Konstitusi dengan ciri-ciri seperti itu oleh Wheare disebut “Konstitusi

sistem pemerintahan parlementer”. Menurut Sri Soemantri, UUD 1945

tidak termasuk ke dalam kedua konstitusi di atas. Hal ini karena di dalam

UUD 1945 terdapat ciri konstitusi pemerintahan presidensial, juga terdapat

ciri konstitusi pemerintahan parlementer. Pemerintahan Indonesia adalah

sistem campuran.

2.2.4 Fungsi dan Tujuan Konstitusi

1. menentukan pembatasan terhadap kekuasaan sebagai suatu fungsi

konstitusionalisme;

2. memberikan legitimasi terhadap kekuasaan pemerintah;

3. sebagai instrumnen untuk mengalihkan kewenangan dari

pemegang kekuasaan asal (baik rakyat dalam sistem demokrasi

atau raja dalam sistem monarki) kepada organ-organ kekuasaan

negara;

Page 12: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

12

2.2.5 Substansi/Isi Konstitusi

1. Pernyataan tentang gagasan-gagasan politik, moral, dan

keagamaan.

2. Ketentuan tentang struktur organisasi negara

3. Ketentuan tentang perlindungan hak-hak asasi manusia

4. Ketentuan tentang prosedur mengubah undang-undang dasar

5. Larangan mengubah sifat tertentu dari undang-undang dasar

2.2.6 Lembaga Negara Berdasar Undang-undang Dasar 1945

Lembaga-lembaga negara menurut UUD hasil amandemen adalah :

1. MPR, yang terdiri atas DPR dan DPD dimana anggotanya dipilih

melalui pemilihan umum

2. Presiden dan Wakil Presiden, yang keduanya dipilih langsung oleh

rakyat

3. Badan Pemeriksa Keuangan

4. Mahkamah Agung

5. Mahkamah Konstitusi

6. Komisi Yudisials

2.2.7 Sistem Pemerintahan

1. Negara Indonesia adalah Negara Hukum (pasal 1 ayat 2)

2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2)

3. Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (Hukum Dasar)

4. Presiden adalah pemegang kekuasaan pemerintah menuru UUD

5. Presiden tidak bertanggung jawab pada DPR

6. Menteri negara adalah pembantu presiden

Page 13: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

13

BAB III

KAJIAN MASALAH

3.1 Fungsi Negara

Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia

melaksanakan fungsi r eg u l e r dan fun gs i pembang una n s eca ra

s e i mba ng . Bahkan fungs i pembanguna n terkadang mendapat

prioritas yang lebih besar dari fungsi reguler. Namun kedua fun gs i

i n i s a l i ng men duku ng s a tu den gan yan g l a i n . Tu j uan u t ama

nega ra yang sedang berkembang adalah perwujudan kesejahteraan

masyarakat yang merata.Tujuan Negara Republik Indonesia tertuang dalam

alinea keempat PembukaanUUD 1945, yaitu melindungi segenap

bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah ndonesia, untuk

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,dan ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaianabadi dan keadilan sosial. Tujuan-tujuan tersebut diupayakan

perwujudannya melalui pembangunan yang dilakukan secara bertahap dan

berkesinambungan dalam program jangka pendek, menengah, dan panjang.

UUD 1945 telah dapat menciptakan keseimbangan serta

keterpaduan antaraf u n g s i r e g u l e r d a n f u n g s i

p e m b a n g u n a n . A k a n t e t a p i p e l a k s a n a a n n y a

b e l u m sepenuhnya dapat mewujudkan apa yang dicita-citakan dalam

Pembukaan UUD 1945tersebut. Jadi aparat pelaksana pemerintahan

yang harus mendapat perhatian yanglebih agar dapat menjalankan

fungsi-fungsi tersebut. Penyimpangan-penyimpanganyang terjadi

lebih banyak disebabkan adanya ketidaktaatan aparat/sebagian

aparat  p e m e r i n t a h t e r h a d a p p e r a t u r a n y a n g b e r l a k u .

K e s a d a r a n s e b a g a i a p a r a t y a n g mempunya i t ugas

me l ayan i dan me l indung i masya raka t s emak in l un tu r . Ha l

i n i d i t u n j u k k a n d e n g a n a d a n y a p e n y a l a h g u n a a n

Page 14: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

14

w e w e n a n g d a n k e k u a s a a n u n t u k   kepen t i ngan p r i bad i

s epe r t i ko rups i ko lu s i dan nepo t i sme .

U p a y a y a n g d a p a t d i l a k u k a n u n t u k

m e n i n g k a t k a n p e n y e l e n g g a r a a n  pemerintahan adalah

antara lain dengan mengefektifkan pengawasan baik

melalui  pe ngaw asa n l em baga pe r ad i l an , pen gawa san da r i

masya raka t , mau pun me l a lu i lembaga ombudsman.

3.2 Hubungan antara dasar negara dengan konstitusi

Pancasila secara resmi menjadi dasar Negara Indonesia pada tanggal

18 Agustus 1945. secara rinci, rumusan Pancasila tercantum di dalam

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Indonesia. Pancasila

dan UUD 1945 mempunyai keterkaitan sangat erat yang dapat dideskripsikan

antara lain melalui proses penyusunan dan tekstualnya.

1. Ditinjau dari Proses Penyusunan dan Penetapan.

a. Tahap Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan

Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

b.Penyusunan konsep rancangan dasar negara dan Rancangan

Undang-Undang Dasar sebagai konstitusi negara Indonesia

merdeka

Rumusan dasar negara Indonesia :

1) Kebangsaan Indonesia

2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan

3) Mufakat atau demokrasi

4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Rumusan Dasar Negara menurut Jakarta Charter (22 Juni 1945) :

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi

pemeluk-pemeluknya.

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Page 15: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

15

3) Persatuan Indonesia.

4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

c. Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10 s/d 16 Juli 1945.

d. Penetapan UUD 1945.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, anggota PPKI bersidang

menetapkan:

1. Mengesahkan pembukaan dan batang tubuh UUD 1945.

2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden RI dan Drs.Moh.Hatta

sebagai Wakil Presiden RI yang pertama.

3. Untuk sementara waktu, pekerjaan presiden sehari-hari dibantu

oleh Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat ( BP-KNIP ).

Rumusan dasar Negara yang disahkan dan tercantum dalam

Pembukaan UUD 1945, berbunyi sebagai berikut.

a. Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

c. Persatuan Indonesia.

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan perwakilan.

e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Ditinjau dari Tekstualnya.

Ditinjau dari tekstualnya, bahwa Pancasila sebagai dasar negara

kesatuan Republik Indonesia tercantum di dalam konstitusi negara, yakni

dalam UUD 1945 yang disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945

Sebagai dasar negara, Pancasila tercantum di dalam Alinea IV Pembukaan

UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusional dan ideologi negara.

Page 16: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

16

Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga

semua peraturan hukum yang bertentangan dengan Pancasila harus dicabut.

Secara tekstual rumusan Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945

Alinea keempat.

3.3 Pemahaman Masyarakat dalam Berkonstitusi

Pada dasarnya pemahaman masyarakat dalam berkonstitusi belum

sepenuhnya berjalan dengan semestinya. Hal ini dapat dilihat penyebabnya

dari pelaksana konstitusi yaitu berbagai lembaga negara dan semua warga

negara Indonesia yang kurangnya akan kesadaran dalam berkonstitusi, maka

dari itu diperlukan budaya sadara berkonstitusi. Untuk menumbuhkan budaya

sadar berkonstitusi diperlukan pemahaman terhadap nilai-nilai dan norma-

norma dasar yang menjadi materi muatan konstitusi. Pemahaman tersebut

menjadi dasar bagi masyarakat untuk dapat selalu menjadikan konstitusi

sebagai rujukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Jika masyarakat telah memahami norma-norma dasar dalam konstitusi

dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka pasti

mengetahui dan dapat mempertahankan hak-hak konstitusionalnya yang

dijamin dalam UUD 1945. Selain itu, masyarakat dapat berpartisipasi secara

penuh terhadap pelaksanaan UUD 1945 baik melalui pelaksanaan hak dan

kewajibannya sebagai warga negara, berpartisipasi dalam penyelenggaraan

negara dan pemerintahan, serta dapat pula melakukan kontrol terhadap

penyelenggaraan negara dan jalannya pemerintahan. Kondisi tersebut dengan

sendirinya akan mencegah terjadinya penyimpangan ataupun penyalahgunaan

konstitusi.

Salah satu bentuk nyata pentingnya budaya sadar berkonstitusi bagi

pelaksanaan konstitusi adalah terkait dengan kewenangan Mahkamah

Konstitusi menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar.

Pengujian tersebut dilakukan untuk menentukan apakah suatu ketentuan

dalam suatu undang-undang, bertentangan atau tidak dengan UUD 1945.

Namun Mahkamah Konstitusi dalam hal ini tidak dapat bertindak secara

aktif. Mahkamah Konstitusi hanya dapat menjalankan wewenang tersebut

Page 17: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

17

jika ada permohonan pengujian suatu undang-undang yang diajukan oleh

masyarakat.

Tanpa adanya kesadaran berkonstitusi, yaitu kedasaran mematuhi

rambu-rambu permainan dan mekanisme penyelesaian sengketa, momentum

politik yang sejatinya adalah untuk membentuk pemerintahan yang

demokratis dapat tergelincir ke dalam konflik yang justru merugikan

masyarakat serta kepentingan bangsa dan negara. Oleh karena itu, diperlukan

kesadaran baik bagi untuk peserta pemilu, penyelenggara pemilu, maupun

pihak dan lembaga lain yang memiliki peran dalam pelaksanaan Pemilu.

Semua permasalahan yang muncul harus dipercayakan dan diselesaikan

melalui mekanisme hukum yang telah ditentukan. Sebaliknya, lembaga yang

memiliki kewenangan terkait dengan pelaksanaan pemilu juga harus

menjalankan wewenangnya dengan baik.

Oleh karena itulah harus ada upaya secara terus-menerus untuk

membangun budaya sadar berkonstitusi. Budaya sadar berkonstitusi tercipta

tidak hanya sekedar mengetahui norma dasar dalam konstitusi. Lebih dari itu,

juga dibutuhkan pengalaman nyata untuk melihat dan menerapkan konstitusi

dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh

karena itu, menumbuhkan budaya sadar berkonstitusi adalah suatu proses

panjang dan berkelanjutan.

Setiap warga negara dan penyelenggara negara harus mempelajari dan

memahami UUD 1945 melalui berbagai cara dan berbagai media. Untuk itu

informasi tentang konstitusi harus tersedia agar mudah diakses dengan cepat

dan mudah pula dipahami. Oleh karena itu, peningkatan budaya sadar

berkonstitusi tidak hanya dilakukan melalui forum tatap muka, tetapi melalui

berbagai bentuk kemasan dan media yang berbeda-beda.

Page 18: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

18

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pada pembahasan, dapat disimpulkan beberapa

hal sebagai berikut:

1. Negara merupakan suatu organisasi di antara sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang secara bersama-sama mendiami suatu wilayah

(territorial) tertentu dengan mengakui adanaya suatu pemerintahan yang

mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa

kelompok manusia yang ada di wilayahnya.

2. Konstitusi diartikan sebagai peraturan yang mengatur suatu negara, baik

yang tertulis maupun tidak tertulis. Konstitusi memuat aturan-aturan

pokok (fundamental) yang menopang berdirinya suatu negara.

3. Antara negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang sangat erat.

Karena melaksanakan konstitusi pada dasarnya juga melaksanakan dasar

negara.

4. Pancasila merupakan filosofische grondslag dan common platforms atau

kalimatun sawa. Pancasila sebagai alat yang digunakan untuk

mengesahkan suatu kekuasaan dan mengakibatkan Pancasila cenderung

menjadi idiologi tertutup, sehingga pancasila bukan sebagai konstitusi

melainkan UUD 1945 yang menjadi konstitusi di Indonesia.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut

1. U p a y a y a n g d a p a t d i l a k u k a n u n t u k

m e n i n g k a t k a n p e n y e l e n g g a r a a n  pemerintahan adalah

antara lain dengan mengefektifkan pengawasan baik

melalui  pe ngaw asa n l em baga pe r ad i l an , pen gawa san da r i

masya raka t , mau pun me l a lu i lembaga ombudsman.

Page 19: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

19

2. Peningkatan budaya sadar berkonstitusi tidak hanya dilakukan melalui

forum tatap muka, tetapi melalui berbagai bentuk kemasan dan media

yang berbeda-beda.

3. Dibutuhkan pengalaman nyata untuk melihat dan menerapkan konstitusi

dalam praktik kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

4. Kepada para pembaca penulis menyarankan agar lebih banyak membaca

buku yang berkaitan dengan Negara atau Konstitusi agar lebih memahami

kedua hal tersebut.

Page 20: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

20

DAFTAR PUSTAKA

Ridha, Maftuhin dan Supriyono. 2011. Pokok-pokok Materi Kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan. Bandung : Politeknik Negeri Bandung

Nasution, Mirza. NEGARA DAN KONSTITUSI. 2004 ( diakses lewat internet)http://www.prince-mienu.blogspot.com

http://www.wikipedia.com

Page 21: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

21

PERTANYAAN DISKUSI

NEGARA DAN KONSTITUSI

SESI PERTANYAAN I

1. Apa yang dimaksud dengan pembentukan negara secara fusi? Jelaskan !

(Febriyan M. Ilham)

Siapa yang bertanggungjawab jika salah salah satu fungsi negara tidak

berjalan? (Febriyan M. Ilham)

2. Apa maksud sifat konstitusi ‘kaku’ dan ‘supel’ ? Berikan contohnya ! (Iffa

Ma’rifatunnisa)

3. Apa maksud dari fungsi negara secara fakultatif? (Ely Nurlaily)

SESI PERTANYAAN II

1. Bagaimana perbedaan konstitusi di Indonesia dengan di negara lain (komunis

dan liberal) dalam hal kinerjanya dalam pemerintahan? (Dede Normayanti)

2. Bagaimana pendapat mengenai paradigma ‘maju tak gentar membela yang

bayar’? Apa hubungannya dengan konstitusi? (Imam Prasetya Utama)

JAWABAN PERTANYAAN SESI I

1. - Pembentukan negara secara fusi ialah terjadi ketika negara - negara kecil

yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk melebur menjadi

satu negara baru. Contoh: terbentuknya federasi kerajaan Jerman tahun 1871.

- Pada dasarnya kita tidak perlu saling menyalahkan atau mencari kambing

hitam dalam hal ini karena untuk menjalankan fungsi negara tidak

cukup hanya mengandalkan satu pihak tetapi harus ada kerjasama dari

berbagai pihak baik dari rakyat ke pemerintah maupun sebaliknya yang

harus kita lakukan sekarang adalah berupaya untuk melaksanakan fungsi

negara dengan cara berpartisipasi dalam melaksankan fungsi negara.

Page 22: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

22

2. Konstitusi atau UUD ada yang bersifat supel (bisa diubah oleh badan

pembuat undang-undang), ada pula yang bersifat kaku (tidak diubah oleh

badan pembuat undang-undang, karena memerlukan prosedur khusus yang

lebih berat. Contoh: UUD 1945 adalah konstitusi yang kaku , karena hanya

dapat diubah oleh MPR, bukan oleh lembaga legislatif sehari-hari di

Indonesia, yaitu DPR bersama Presiden.

3. Secara fakultatif artinya meningkatkan kesejahteraan umum, meliputi

berbagai hal. Tugas fakultatif Negara diselenggarakan oleh Negara untuk

dapat memperbesar kesejahteraan umum baik moral, intelektual, sosial,

maupun ekonomi. Misalnya, memelihara kesejahteraan fakir miskin,

kesehatan, dan pendidikan rakyat. Fungsi negara secara garis besar sebagai

berikut:

a. Melaksanakan ketertiban

b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya

c. Fungsi Pertahanan

d. Menegakkan keadilan

JAWABAN SESI PERTANYAAN 2

1. Konstitusi Liberal, contohnya Inggris

- Lembaga-lembaga kenegaraan Inggris

Raja atau ratu sebagai pemegang tahta kerajaan hanya berfungsi

dalam segi-segi pemerintahan yang bersifat seremonial(keupacaraan). Ratu

harus memberi persetujuan resmi terhadap undang-undang yang telah

disahkan oleh parlemen, tetapi ia tidak boleh menyataka pendapat tentang

undang-undang itu secara terbuka. Ratu juga bertanggung jawab atas

penunjukan perdana menteri dan pembubaran parlemen sebelum masa

pemilihan.

Kekuasaan dan hak-hak istimewa raja/ratu sebenarnya tergantung

pada perdana menteri dan kabinetnya. Menteri-menteri cabinet berasal dari

partai mayoritas dalam mjelis rendah(house of commons). Sedangkan

raja/ratu secara otomatis menduduki jabatan warisan dalam Majelis

Page 23: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

23

Tinggi(house of lords).

1. Badan eksekutif(white-hall)

Terdiri dari raja/ratu yang tidak dapat diganggu gugat(simbolis), dan

kekuasaan sesungguhnya ada pada Perdana Menteri.

Tugas Pokok:

Pemegang kekuasaan eksekutif ada pada perdana menteri yang mencangkup

antara lain:

a. Memimpin kabinet yang para anggotanya dipilihnya sendiri.

b. Membimbing Majelis Rendah.

c. Menjadi penghubung dengan raja/ratu.

d. Memimpin partai mayoritas.

e. Badan legislatif (parlemen)

Parlemen terdiri dari dua kamar(bicameral), yaitu House of

Commons(Majelis Rendah), dan House of Lords(Majelis Tinggi).

Tugas Pokok:

Parlemen dalam sistem pemerintahan inggris memiliki peran sebagai berikut:

1. Menilai secara kontinu rekan-rekan separtai yang duduk di kabinet

2. Mempersiapkan bidang legislasi atas dasar kebijakan menteri.

3. Mengawasi gagasan-gagasan politik.

4. Menyatakan gagasan-gagasan politik.

5. Memaparkan argumentasi-argumentasi polotik kepada para pemilih.

Konstitusi Komunis, contohnya Uni-Soviet dan Cina

Lembaga-Lembaga Kenegaraan

RRC berdiri pada tahun 1949 dengan menumbangkan Dinasti Ching.

Tetapi baru pada tahun 1954, secara mapan China di tetapkan dalam kongres

Rakyat Nasional yang menyebutkan antara lain”bahwa demokrasi rakyat

dipimpin oleh kelas pekerja hal ini dikelola oleh Partai Komunis China

sebagai ini Kepemimpinan pemerintahan”.

1. Ketua PKC dan Sekjen PKC.

Page 24: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

24

Organ administrative utama(Dwan Negara) yang terdiri dari Perdana

Menteri(PM), Wakil-wakil PM, dan kepala-kepala dari semua kementerian

dan komisi.

Tugas Pokok:

a) mengatur dan mengendalikan seluruh struktur administrative dan bersama-

sama dengan badan-badan tertinggi PKC menyelenggarakan pemerintahan

China.

b) Berperan sebagai penerjemah keputusan-keputusan partai kedalam

tindakan-tindakan Negara menjadikan sebagai lembaga yang paling kuat di

antara berbagai lembaga yang dibentuk olen konstitusi.

2. Kongres Rakyat China(KRC).

Disebut organ wewenang tertinggi dan pemegang wewenang legislative satu-

satunya dalam Negara.

Tugas Pokok:

Pemegang kekuasaan Legislatif yang mencangkup antara lain:

a) Forum untuk mempelajari, mendukung, dan mengesahkan tindakan-

tindakan pemimpin pusat.

b) Melambangkan dukungan rakyat dan menghormati wakil-wakil terpilih

secara politik disukai.

c) Kongres Rakyat Nasional(KRN) merupkan badan perwakilan yang

besar(kurang lebih 2.800 anggota yang yerdiri dari wakil-wakil yang dipilih

oleh kongres tingkat propinsi, Angkatan Bersenjata, dan orang-orang China

perantauan.

d) KRN mengadakan siding sekali setahun dan anggota-anggotanya dipilih

setiap empat tahun.

3) Mahkamah Rakyat Tertinggi dan Kejaksaan Rakyat Tertinggi.

Bagian terakhir kerangka kerja pusat.

Tugas Pokok:

Pemegang kekuasaan Yudikatif yang mencangkup antara lain:

1. Kejaksaan mempunyai kekuasaan yang bebas, termasuk penyelidikan,

Page 25: MAKALAH NEGARA KONSTITUSI

25

penuntutan, dan pengawasan secara umum terhadap semua organ Negara,

termasuk pengadilan-pengadilan.

2. Kekuasaan Yudikatif dijalankan secara bertingkat kaku oleh Pengadilan

Rakyat.

3. Pengadilan Rakyat bertanggung jawab kepada kongres rakyat di setiap

angkatan. Namun karena perwakilan rakyat tersebut didomonasi oleh Partai

Komunis China, demokrasi masih sulit terwujud, kendatipun usaha ke arah

perubahan dilakukan terus menerus dalam rangkan reformasi besar-besaran

yang dicanangkan mahasiswa(peristiwa Tiananmen) dalam rangka

menghadapi era globalisasi dewasa ini.

2. Paradigma tersebut adalah pardigma yang salah yang saat ini berkembang

dimasyarakat diakibatkan dari adanya ketidakpuasan mesyarakat melihat

kinerja pemerintah yang hanya berpihak pada orang yang memiliki finansial

berlebih, yang seharusnya pemerintah itu melindungi segenap warganya

dengan tidak membedabedakan warganya dari sisi finansial. Hal ini sangat

bertentangan dengan peraturan yang tercantum dalam Undang Undang dasar

1945 sebagai konstitusi negara kita.