pkm -penelitian (uji efektivitas ekstrak daun sambang colok (aerva sanguinolenta) sebagai larvasida...

16
USULAN Uji Efektivitas Ekstrak D Ketua : M. Jamalud Anggota : Rofindra R M Mirsage Farid Rosad F N PROGRAM KREATIVITAS MAHASIS Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta pada Larva Nyamuk Aedes aegypti BIDANG KEGIATAN: PKM PENELITIAN Diusulkan oleh: ddin Assidiqi B04080146 (Ang Rohananto B04080092 (Ang eri B04080112 (Ang adi D24090040 (Ang FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010 SWA a) sebagai Larvasida gkatan 2008) gkatan 2008) gkatan 2008) gkatan 2009) i

Upload: silvia-aslami

Post on 23-Nov-2015

359 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

penlitian uji efektivitas ekstrak daun sambang colok

TRANSCRIPT

  • USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta) sebagai Larvasidapada Larva Nyamuk Aedes aegypti

    BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Ketua : M. Jamaluddin Assidiqi B04080146 (Angkatan 2008)Anggota : Rofindra Rohananto B04080092 (Angkatan 2008)

    M Mirsageri B04080112 (Angkatan 2008)Farid Rosadi D24090040 (Angkatan 2009)

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR2010

    i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta) sebagai Larvasidapada Larva Nyamuk Aedes aegypti

    BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Ketua : M. Jamaluddin Assidiqi B04080146 (Angkatan 2008)Anggota : Rofindra Rohananto B04080092 (Angkatan 2008)

    M Mirsageri B04080112 (Angkatan 2008)Farid Rosadi D24090040 (Angkatan 2009)

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR2010

    i

    USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta) sebagai Larvasidapada Larva Nyamuk Aedes aegypti

    BIDANG KEGIATAN:PKM PENELITIAN

    Diusulkan oleh:

    Ketua : M. Jamaluddin Assidiqi B04080146 (Angkatan 2008)Anggota : Rofindra Rohananto B04080092 (Angkatan 2008)

    M Mirsageri B04080112 (Angkatan 2008)Farid Rosadi D24090040 (Angkatan 2009)

    FAKULTAS KEDOKTERAN HEWANINSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR2010

    i

  • LEMBAR PENGESAHANPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

    1 Judul Kegiatan : Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta)sebagai Larvasida pada Larva Nyamuk Aedes aegypti

    2 Bidang Kegiatan : () PKM-P ( ) PKM-K(Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M3 Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan () Pertanian(Pilih salah satu) ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa

    ( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora( ) Pendidikan

    4. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : M. Jamaluddin Assidiqib. NIM : B04080146c. Jurusan : Fakultas Kedokteran Hewand. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogore. Alamat Rumah dan No Tel./HP : PPM. Al-Inayah Bateng, Darmaga Bogor Jawa

    Barat HP 085746052659f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 orang6. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar :Dr.drh. Hj. Upik Kesumawati Hadi, MS.b. NIP :195810231984032001c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Sempor No. 7 Laladon Indah/0251 86351247. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp 9.564.000b. Sumber lain : Rp -8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan

    Menyetujui,Wakil Dekan FKH IPB

    (Dr. Nastiti Kusumorini)NIP. 196212051987032001

    Wakil Rektor Bidang AkademikdanKemahasiswaan

    (Prof.Dr.Ir.H. Yonny Kusmaryono, MS.)NIP.195812281985031003

    Bogor, 19 Oktober 2010Ketua Pelaksana Kegiatan

    (M. Jamaluddin Assidiqi)NIM. B04080146

    Dosen Pendamping

    (Dr.drh. Hj. Upik Kesumawati Hadi, MS)NIP.195810231984032001

    ii

  • A. JUDULUji Efektivitas Ekstrak Daun Sambang Colok (Aerva sanguinolenta)

    sebagai Larvasida pada Larva Nyamuk Aedes aegypti

    B. LATAR BELAKANG MASALAHAedes aegypti bertindak sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Dengue

    (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF) merupakan penyakit denganangka kejadian yang cenderung meningkat di daerah tropis dan sub tropis.Menurut Dirjen P2PL (Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan), sejakJanuari Oktober 2009, Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menelan1.013 korban jiwa dari total penderita sebanyak 121.423 orang). Jumlah inimeningkat dibandingkan periode tahun 2008 yaitu 953 orang meninggal dari117.830 kasus.

    Perubahan iklim yang tidak menentu merupakan salah satu faktorpenyebab meningkatnya kejadian demam berdarah. Faktor lain yang turutmendukung peningkatan kejadian DBD adalah pertambahan populasi, arusurbanisasi yang tidak terkontrol, sistem drainase yang tidak memadai dan tempattinggal yang saling berhimpitan. Selain itu penggunaan plastik, bahan stereofoamdan ban bekas kendaraan memperburuk peningkatan populasi nyamuk di berbagaitempat (Nurhasanah, 2001).

    Usaha pengendalian populasi Aedes aegypti menjadi sulit karena adanyaberbagai resistensi nyamuk terhadap insektisida sintetik. Saat ini salah satu upayauntuk membasmi serangga lebih banyak menggunakan bahan-bahan kimiasintetis. Efek dari penggunaan insektisida sintetik selain toksis terhadap seranggatapi juga toksik terhadap hewan lain dan manusia (Kardinan, 2001). Metode yangpaling efektif untuk mengendalikan nyamuk vektor demam berdarah dengan caramembunuh jentik-jentiknya (Nurhasanah, 2001).

    Cara alternatif yang aman yaitu dengan menggunakan bahan alami daritanaman (insektisida nabati). Jenis insektisida ini mudah terurai (biodegradable)di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia danternak peliharaan karena residunya mudah hilang. Upaya mengurangi penggunaaninsektisida kimia sintetik sangatlah bijak bila menggunakan insektisida nabati,

    1

  • apalagi Indonesia terkenal akan keanekaragaman hayati yang tinggi termasuktanaman yang mengandung zat pestisida (Sastrodiharjo, 1984). Lebih dari 2400jenis tanaman yang termasuk ke dalam 255 famili dilaporkan mengandung bahanpestisida (Kardinan,2001).

    Tanaman yang diduga berpotensi sebagai larvasida adalah sambang colok(Aerva sanguinolenta). Tanaman ini digunakan sebagai obat tradisional dibeberapa daerah untuk mengobati cacingan pada manusia. Kearifan lokal ini dapatdijadikan sebuah manfaat tanaman sambang colok sebagai insektisida danlarvasida nabati.

    Tanaman sambang colok kaya akan kandungan kimia aktif seperti saponin,polifenol, flavonoid dan minyak atsiri (Hariana, 2008). Ketersediaan tanamansambang colok sangat melimpah karena banyak masyarakat menggunakannyasebagai tanaman pagar. Penggunaan larvasida nabati yang alami dan murahdiharapkan menjadi kemudahan bagi masyarakat sebagai ganti dari abate.

    Kelebihan insektisida nabati dibandingkan dengan insektisida sintetikadalah komponen zat aktif yang terkandung didalamnya. Ekstrak suatu tanamanterdapat senyawa aktif utama, selain itu juga banyak terdapat senyawa lain yangkurang aktif, tetapi keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas ekstrak secarakeseluruhan (sinergi). Hal ini memungkinkan serangga tidak mudah menjadiresisten. Kemampuan serangga membentuk sistem pertahanan terhadap beberapasenyawa yang berbeda secara bersamaan lebih kecil daripada senyawa insektisidatunggal. Usaha penelitian untuk menggantikan bahan insektisida sintetis denganbahan alami untuk membasmi serangga perlu terus dilakukan.

    C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas maka dapat disusun rumusan masalah

    sebagai berikut :1. Efektifitas ekstrak daun sambang colok (Aerva sanguinolenta) terhadapmortalitas larva nyamuk Aedes aegypti.2. Formulasi dan cara penggunaan ekstrak daun sambang colok (Aervasanguinolenta) dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti.

    2

  • 3. Efektifitas ekstrak daun daun sambang colok (Aerva sanguinolenta)dibandingkan dengan abate terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.

    D. TUJUANAdapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengukur kemampuan dan efektifitas ekstrak daun sambang colok(Aerva sanguinolenta) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti.2. Untuk menjelaskanformulasi dan cara penggunaan ekstrak daun daun sambangcolok (Aerva sanguinolenta) dalam meningkatkan mortalitas larva nyamuk Aedesaegypti.

    3.Untuk mengukur efektifitas ekstrak daun daun sambang colok (Aervasanguinolenta) dibandingkan dengan abate.

    E. LUARAN YANG DIHARAPKAN1. Pembuatan larvasida yang terbuat dari bahan-bahan yang alami, berkualitas,

    ekonomis, serta dengan daya tahan yang cukup lama.2. Berkembangnya pemikiran masyarakat untuk menggunakan bahan-bahan

    herbal yang ada di Indonesia tanpa mengurangi kualitas.3. Menghasilkan suatu produk baru insektisida yang lebih aman lingkungan yang

    dapat mudah terurai di alam (biodegradable).

    F. KEGUNAAN1. Secara teoritis, penelitian ini memberikan informasi ilmiah kepada paraakademisi tentang pengaruh dan mekanisme ekstrak daun sambang colok (Aervasanguinolenta) terhadap mortalitas Aedes aegypti.2. Secara aplikatif, penelitian inijuga memberikan sumbangan informasi caraalternatif kepada masyarakat pada umumnya dan Departemen Kesehatan padakhususnya bahwa ekstrak daun daun sambang colok (Aerva sanguinolenta) dapatdimanfaatkan sebagai larvasida nabati yang ramah lingkungan untuk memberantaslarva nyamuk Aedes aegypti dan dapat diproduksi secara massal sebagai zat aktiflarvasida nyamuk.

    3

  • G. TINJAUAN PUSTAKADemam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF)

    adalah penyakit yang disebabkan oleh Virus Dengue famili Flaviviridae, dengangenusnya adalah flavivirus yang ditularkan ke tubuh manusia melalui nyamukAedes aegypti yang terinfeksi. Demam berdarah adalah suatu penyakit menularyang ditandai demam mendadak, perdarahan baik di kulit maupun di bagian tubuhlainnya serta dapat menimbulkan shock (rejatan) dan kematian.

    Penyebab penyakit demam berdarah ialah virus dengue yang ditularkanmelalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus demam berdarah hanya mengandungnukleoprotein yang dibungkus semacam amplop (envelope) disebut kapsid selalumemerlukan kehidupan lain atau yang sering disebut inang untuk melanjutkankeberadaannya. Dalam hal ini nyamuk Aedes aegypti sebagai inang, karena hanyadalam tubuh nyamuk virus dengue dapat bereplikasi.

    Pencegahan wabah DHF dilakukan karena tidak adanya obat antiviralspesifik untuk virus dengue, dan belum adanya vaksin anti dengue yang efektifdan komersial, pemberantasan nyamuk vektornya masih menjadi tumpuan utamadalam pencegahan dan pengendalian. Pengendalian vektor dengan beberapa cara,antara lain adalah :a. Kimia, dengan menggunakan insektisida pembasmi larva (larvasida)b. Biologi, misalnya penebar ikan pemakan jentik.c. Fisik, dikenal dengan kegiatan 3 M yaitu Menguras, Menutup, Mengubur

    Metode yang paling efektif untuk mengendalikan nyamuk vektor demamberdarah dengancara membunuh jentik-jentiknya. Cara alternatif yang aman yaitudengan menggunakan insektisida nabati. Oleh karena terbuat dari bahan alamimaka jenis insektisida ini mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidakmencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaankarena residunya mudah hilang.

    Pada penelitian ini, larvasida yang digunakan adalah ekstrak dari tanamansambang colok. Tanaman sambang colok (Aerva sanguinolenta) termasuk dalamSuku Amaranthaceae, Marga Aerva, Jenis Aerva sanguinolenta. Nama umumtanaman ini adalah Sambang colok (Jawa), Ki Sambang (Sunda), Rebha etraedhan (Madura) (Hariana, 2008).

    4

  • Deskripsi tanaman ini, habitus: herba, tinggi 0,5-2 m; batang: berkayu,bulat, bercabang, beruas, merah keunguan; daun: tunggal, bulat, ujung terbelah,tepi rata, pangkal meruncing, panjang 5-10 cm, lebar 4-9 cm, tangkai panjang 1-6cm, merah keunguan; bunga: majemuk, bentuk bulir, di ketiak daun, panjang0,75-10 cm, berkelamin dua, pangkal tangkai sari berlekatan, bentuk mangkok,kepala sari dua, tangkai putik kecil, kepala pulik salu, taju dua, perhiasan bungalima, panjang 2 mm, berbulu halus, putih; buah: pipih, hitam; biji: kecil, hitammengkilat; akar: tunggang, meran keunguan (Hariana, 2008).

    Tanaman sambang colok kaya akan kandungan kimia aktif seperti saponin,polifenol, flavanoid dan minyak atsiri (Hariana, 2008). Zat-zat tersebut didugasebagai bahan aktif insektisida nabati yang akan diuji dengan menggunakanekstraksi. Tanaman sambang colok akan diekstraksi menggunakan pelarut etanol.Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannyaterhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasidengan etanol sebagai pelarut ekstrak. Metode ini untuk mengekstrak suatukomponen tidak tahan panas atau mudah terdegradasi pada suhu tinggi. Salah satukekurangan metode ini adalah banyaknya waktu dan pelarut yang dibutuhkanuntuk mengekstrak.

    Saponin adalah glikosida, yaitu metabolit sekunder yang banyak terdapatdi alam, terdiri dari gugus gula yang berikatan dengan aglikon atau sapogenin.Senyawa ini bersifat racun bagi binatang berdarah dingin. Oleh karena itu, dapatdigunakan untuk pembasmi hama tertentu. Sifat-sifat saponin yaitu: Berasa pahit,berbusa dalam air, mempunyai sifat detergen yang baik, beracun bagi binatangberdarah dingin, mempunyai aktivitas haemolisis, merusak sel darah merah, tidakberacun bagi binatang berdarah panas, mempunyai sifat anti eksudatif,mempunyai sifat anti inflamatori, mempunyai aplikasi yang baik dalam preparasifilm fotografi (Harborne, 1996).

    Minyak atsiri disebut juga minyak essensial, istilah essential dipakaikarena minyak atsiri mewakili bau dari tanaman asalnya. Secara kimia, minyakatsiri bukan merupakan senyawa tunggal, tetapi tersusun dari berbagai macamkomponen yang secara garis besar terdiri dari kelompok terpenoid dan fenil

    5

  • propana. Adapun sifat-sifat minyak atsiri adalah: (1) Memiliki bau khas,umumnya bau ini mewakili bau tanaman asalnya, (2) Memiliki rasa getir, berasatajam, menggigit, memberi rasa hangat sampai panas atau justru dingin ketikadikulit, tergantung dari jenis komponen penyusunnya, (3) Bersifat tidak bisadisabunkan dengan alkali dan tidak berubah menjadi bau tengik, ini berbedadengan minyak lemak, (4) Sangat mudah larut dalam pelarut organik (Harborne,1996).

    Polifenol adalah kelompok zat kimia yang ditemukan pada tanaman. Zatini memiliki tanda khas yakni memiliki banyak gugus fenol dalam molekulnya.Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tanaman seperti warna daunsaat musim gugur. Senyawa Flavanoid adalah senyawa yang terdiri dari dari 15atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tanaman. Lebih dari 2000 flavanoidyang berasal dari tanaman telah diidentifikasi, namun ada tiga kelompok yangumum dipelajari, yaitu antosianin, flavonol, dan flavon. Antosianinadalah pigmenberwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu, dan biru.Flavanoid sering terdapat di sel epidermis, sebagian besar flavanoid terhimpun divakuola sel tanaman walaupun tempat sintesisnya ada di luar vakuola (Harborne,1996).

    Penggunaan toksin yang berasal dari tanaman dapat digunakan untukpemberantasan larva nyamuk Aedes aegypti, karena dalam suatu ekstrak tanamanselain beberapa senyawa aktif utama biasanya juga banyak terdapat senyawa lainyang kurang efektif, tapi keberadaannya dapat meningkatkan aktivitas ekstraksecara keseluruhan (sinergi), hal ini memungkinkan serangga tidak mudahmenjadi resisten.

    Cara kerja (metode of action) insektisida nabati dalam membunuh ataumengganggu pertanaman hama sasaran adalah: (1) mengganggu atau mencegahperkembangan telur, larva dan pupa, (2) mengganggu atau mencegah aktifitaspergantian kulit dari larva, (3) mengganggu proses komunikasi seksual dan kawinpada serangga, (4) Meracun larva dan serangga dewasa imago, (5) Menggangguatau mencegah makan serangga, (6) menghambat proses metamorfosis padaberbagai tahap, (7) menolak serangga larva dan dewasa, dan (8) menghambatpertanaman penyakit (Saraswati, 2004).

    6

  • Insektisida dapat masuk ke dalam tubuh serangga melalui berbagai caraantara lain: sebagai racun perut (stomach poison) yang masuk ke dalam tubuhserangga melalui alat pencernaan serangga, racun kontak (contact poisoining)yang masuk melalui kulit atau dinding tubuh, dan yang terakhir fumigant ataupernafasan yang masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem pernafasan.Banyak senyawa yang merusak sistem saraf dimana berperan menurunkan enzimasetilkolineterase. Enzim ini bertugas menghantarkan pesan atau impuls dari sarafotot melalui sinapse (Untung, 1993).

    Menurut Sastrodiharjo (1984) saraf pusat pada larva di sepanjang tubuhbagian ventral. Pada tiap segmen terjadi suatu penggumpalan saraf yang disebutganglion. Pergantian kulit disebabkan karena sejumlah ekdison tertentu. Titerhormon juwana (H.J) menetukan jenis stadium yang akan dialami oleh suatuserangga. Kalau titer H.J tinggi pada waktu ekdison dikeluarkan, maka stadiumyang akan ditempuh masih tetap larva. Pupa akan terjadi bila titer H.J rendah dantiter H.J sangat rendah terjadilah imago. Larvasida juga mempengaruhi prosespergantian kulit pada stadium larva. Larvasida yang menyebar ke jaringan sarafakan mempengaruhi fungsi-fungsi saraf yang lain dan menyebabkan larva kejang.Larva akan terjadi aktifitas mendadak pada saraf pusatnya. Selain itu jugalarvasida dapat masuk ke dalam tubuh larva Aedes aegypti melalui kulit ataudinding tubuh dengan cara osmosis, karena kulit atau dinding tubuh larvabersifat permeable terhadap senyawa yang dilewati, kemudian larvasida akanmasuk ke sel-sel epidermis yang selalu mengalami pembelahan dalam prosespergantian kulit, sehingga sel-sel epidermis mengalami kelumpuhan (paralyisis)dan akhirnya mati (Untung, 1993).

    Larva yang keracunan insektisida menggulung badanya dan melakukangerakan teleskopik yaitu gerakan turun naik dari permukaan air dengan cepat.Mortalitas dalam larva nyamuk Aedes aegypti mempunyai kriteria yaitu (1) geraklarva nyamuk Aedes aegypti tidak aktif, (2) tubuh larva nyamuk Aedesaegypti kaku, (3) tidak bergerak apabila di sentuh dengan spatula atau lidi, (4)tubuh larva nyamuk Aedes aegypti mengapung (Saraswati, 2004).

    7

  • H. METODE PELAKSANAANPersiapan SampelSampel yang akan digunakan adalah daun sambang colok yang merupakan

    tanaman pagar yang diambil di daerah Dramaga, Bogor. Daun yang diperolehdicuci terlebih dahulu, disortir, kemudian dikeringkan dengan oven, dan digiling.Waktu pengambilan adalah pagi hari.

    Penentuan Kadar AirPinggan porselin dikeringkan pada suhu 105oC selama 30 menit. Pinggan

    porselin yang telah dikeringkan kemudian didinginkan dalam eksikator danditimbang. Daun segar sambang colok sebanyak 1 gram dimasukkan dalampinggan porselin kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105oC selama 3jam kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Daun sambang colokkering dalam pinggan porselin dikeringkan lagi selama 3 jam pada suhu 105oC,didinginkan dan ditimbang kembali. Prosedur diulang terus sampai diperolehbobot yang tetap (stabil).

    EkstraksiSerbuk daun sambang colok kering diekstraksi secara maserasi dengan

    etanol hingga filtrat terakhir tidak berwarna hijau lagi. Ekstrak kemudian disaringdan dipekatkan dengan rotavapor.

    Uji FitokimiaUji Alkaloid. Sebanyak 1 gram contoh dilarutkan dalam 10 ml kloroform

    dan 4 tetes NH4OH kemudian disaring dan filtratnya dimasukkan ke dalam tabungreaksi tertutup. Ekstrak kloroform dalam tabung reaksi dikocok dengan 6 mlH2SO4 2 M dan lapisan asamnya dipisahkan ke dalam tabung reaksi yang lain.Lapisan asam ini diteteskan pada lempeng tetes dan ditambahkan pereaksi Meyer,Wagner, dan Dragendorf yang akan menimbulkan endapan warna berturut-turutputih, coklat, dan merah jingga.

    Uji Saponin dan Flavanoid. Sebanyak 1 gram contoh dimasukkan kedalam gelas piala kemudian ditambahkan 100 ml air panas dan didihkan selama 5

    8

  • menit. Setelah itu, disaring dan filtratnya digunakan untuk pengujian. Uji saponin,10 ml filtrat dimasukkan ke dalam tabung reaksi tertutup kemudian dikocokselama 10 detik dan dibiarkan selama 10 menit. Adanya saponin ditunjukkandengan terbentuknya buih yang stabil. Sebanyak 10 ml filtrat yang lainditambahkan 0.5 gram serbuk Mg, 2 ml alkohol klorhidrat (campuran HCl 37%dan etanol 95% dengan perbandingan 1:1), dan 20 ml alkohol kemudian dikocokdengan kuat. Terbentuknya warna merah, kuning, dan jingga pada lapisan amilalkohol menunjukkan adanya flavanoid.

    Uji minyak atsiri. Sebanyak 1 gram contoh diekstraksi dengan 20 ml eter,selanjutnya ekstrak eter yang terjadi dipanaskan, bila terbentuk bau/aroma yangkhusus, maka dilarutkan dengan 5 ml etanol. Jika baunya tetap maka hal tersebutmenunjukkan adanya senyawa golongan minyak atsiri (Harborne, 1996).

    Persiapan Hewan UjiPenetasan Telur. Gelas piala ukuran 250 ml diisi dengan air dan

    dimasukkan juga kertas saring. Kemudian gelas piala tersebut dimasukkan kedalam kandang nyamuk. Kertas saring tersebut berfungsi untuk menempelnyatelur-telur dari nyamuk Ae. Aegypti. Telur tersebut akan dihasilkan sampai harikeempat setelah nyamuk makan darah.

    Kertas saring yang berisi telur-telur nyamuk kemudian dikeringkan padasuhu kamar dan disimpan dalam wadah tertutup. Untuk penetasan telur, kertassaring tersebut dicelupkan ke dalam nampan plastik berukuran 30x20x5 cm yangberisi air, dan setelah 24 jam telur tersebut akan menetas dan tumbuh menjadilarva instar I.

    Pembiakan Larva. Telur-telur yang telah menjadi larva instar I kemudianakan mengalami tahap perkembangan menjadi larva instar II, III (4 hari) daninstar IV (2 hari). Larva tersebut diberi makan berupa pelet ikan dan rebusan hatiayam. Larva tersebut akan tumbuh pupa selama 8 hari.

    Uji Aktivitas LarvasidaEkstrak kasar dilarutkan dalam pelarut air dan diencerkan untuk

    mendapatkan konsentrasi tertentu. Tween-80 ditambahkan dalam pembuatan

    9

  • larutan ekstrak n-heksana untuk memudahkan pelarutannya dalam air. Pengujiandilakukan dengan menggunakan konsentrasi 0, 100, 250, 500, 1000, dan 2000ppm untuk ekstrak etanol dan 0, 250, 500, 1000, dan 2000 untuk ekstrak n-heksana. Kontrol dilakukan tanpa penambahan ekstrak. Kontrol-tween 80 jugadilakukan pada uji aktivitas ekstrak n-heksana. Gelas plastik yang berisi larutanekstrak sebanyak 100 ml dimasukkan 20 ekor larva instar III Ae. aegypti.Pengamatan dilakukan setiap 6 jam selama 3 hari setelah larva dimasukkan dandihitung jumlah larva yang mati.

    I. JADWAL KEGIATANTabel 1. Jadwal KegiatanNo. Kegiatan Bulan ke

    1

    Bulan ke

    2

    Bulan ke

    3

    Bulan ke

    4

    1 Perencanaan, pengumpulan

    data dan informasi

    2 Analisis penilitian

    3 Persiapan alat

    5 Proses ekstraksi

    7 Proses pengujian larvasida8 Proses Evaluasi dan laporan

    10

  • J. RANCANGAN BIAYAPemasukan

    DIKTI : Rp 9.564.000TOTAL : Rp 9.564.000

    Tabel 2. Biaya Operasional

    Laboratorium

    No. BarangHargaper Unit Satuan Jumlah

    Total(Rp)

    1 Sewa Pinggan Porselin 5000 Buah 5 250002 Sewa Oven 50000 Hari 1 500003 Sewa Eksikator 150000 Hari 1 1500004 Sewa Alat Pengering Simplisis 150000 Hari 1 1500005 Sewa Alat Pembuatan Ekstraksi 500000 Hari 1 500000

    6Sewa Alat Penghalus SerbukSimplisis 150000 Hari 1 150000

    7Pelarut Pengekstraksi (Etanol70%) 250000 Liter 5 1250000

    8 Kertas Saring 50000 Pack 3 1500009 Sewa Rotavapor 150000 Hari 1 150000

    10 Sewa Tabung Reaksi 10000 Paket 5 5000011 Bahan Uji Fitokimia 350000 Paket 4 140000012 Aquadest 20000 Liter 20 40000013 Sewa Gelas Piala 250 ml 7000 Buah 5 3500014 Determinasi di LIPI 300000 Paket 4 120000015 Sewa Kandang Nyamuk 200000 Bulan 4 80000016 Karung 10000 Buah 5 5000017 Sarung Tangan 100000 Pack 1 10000018 Gelas Plastik 2000 Buah 25 5000019 Hati Ayam 5000 Ons 15 7500020 Pelet ikan 25000 Pack 3 75000

    Transportasi

    No. BarangHargaper Unit Satuan Jumlah

    Total(Rp)

    1 Pengambilan Bahan 20000 Kg 50 10000002 Bensin 4500 Liter 20 90000

    Administrasi

    No. BarangHargaper Unit Satuan Jumlah

    Total(Rp)

    1 Alat Tulis 5000 Pack 3 150002 Penggandaan Proposal 7000 Buah 5 350003 CD 4500 Buah 2 9000

    11

  • 4 Penelusuran Pustaka 50000 Paket 1 500005 Tinta Print 50000 Pack 2 1000006 HVS 30000 Rim 1 30000

    Dokumentasi

    No. BarangHargaper Unit Satuan Jumlah

    Total(Rp)

    1 Sewa Kamera (SLR) 70000 Hari 15 10500002 Baterai 25000 Pack 15 375000

    Total Pengeluaran1 Laboratorium 68100002 Transportasi 10900003 Administrasi 2390004 Dokumentasi 1425000

    TOTAL 9564000

    K. DAFTAR PUSTAKA

    Hariana, A. 2008. Tanaman Obat dan Khasiatnya Seri III. Penebar Swadaya:Jakarta

    Harborne, JB. 1996. Metode Fitokimia. Edisi ke-2. Terjemahan KosasihPadmawinata. Penerbit ITB: Bandung

    Kardinan, A. 2001. Pestisida Nabati Ramuan dan Aplikasi. PT.Penebar Swadaya:Jakarta

    Nurhasanah, S. 2001. Efek Mematikan Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata)Terhadap Larva Aedes aegypti. [Skripsi] Fakultas Kedokteran UniversitasSebelas Maret

    Saraswati. 2004. Pengaruh Konsentrasi Filtrat Biji Bengkuang (Pachyrrhizuserosus L) Terhadap Mortalitas Larva Nyamuk Aedes aegypti L. [Skripsi]Universitas Muhammadiyah Malang

    Sastrodiharjo. 1984. Pengantar Entomologi Terapan. Penerbit ITB Bandung:Bandung

    Untung. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Andi offset: Yogyakarta

    12

  • L. LAMPIRANBiodata Ketua serta Anggota Kelompok

    1. Ketua Pelaksana Kegiatan

    a. Nama Lengkap : M. Jamaluddin Assidiqib. NIM : B04080146c. Angkatan : 45 (2008)d. Fak/Program Studi : Fakultas Kedokteran Hewane. TTL : Jombang, 22 Februari 1991f. Alamat : PPM. Al-Inayah Bateng, Darmaga Bogor

    g. Nomor HP : 085746052659h. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

    i. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

    2. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Rofindra Rohanantob. NIM : B04080092c. Angkatan : 45 (2008)d. Fak/Program Studi : Fakultas Kedokteran Hewane. TTL : Palembang, 12 Februari 1990f. Alamat : Wisma Biru Babakan Lebak Rt1/Rw8 IPB

    Dramaga Bogor

    g. Nomor HP : 085669233055h. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

    i. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

    3. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : M Mirsageri

    b. NIM : B04080112c. Angkatan : 45 (2008)d. Fak/Program Studi : Fakultas Kedokteran Hewane. TTL : Jemaras, 1 Oktober 1990

    13

  • f. Alamat : Perumahan Griya Darmaga Asri, Blok A3/No. 1,Cibanteng

    g. Nomor HP : 085249188544h. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

    i. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

    4. Anggota Pelaksana

    a. Nama Lengkap : Farid Rosadib. NIM : D24090040c. Angkatan : 46 (2009)d. Fak/Program Studi :Fakultas Peternakan/ Ilmu Nutrisi Teknologi Pakane. TTL : Bojonegoro, 13 Mei 1991f. Alamat : Balio Darmaga Bogor

    g. Nomor HP : 085731903943h. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

    i. Waktu untuk kegiatan : 12 jam/minggu

    Nama dan Biodata Dosen Pendamping

    a. Nama Lengkap : Dr. drh. Hj. Upik Kesumawati Hadi , MS.b. Golongan Pangkat : Pembina IV Ac. NIP : 195810231984032001d. Jabatan Fungsional : Lekture Kepalae. Jabatan Struktural : Kepala Bagian Parasitologi dan Entomologi

    Kesehatan

    f. Fak/ Program Studi : Fakultas Kedokteran Hewang. Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

    h. Bidang Keahlian : Entomologi Kesehatani. Waktu untuk kegiatan : 3 jam/minggu

    14