pkm gt sampah organik warung makan menjadi biogas

21
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN SISA MAKANAN PADA WARUNG MAKAN SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS di DAERAH SEKARAN, SEMARANG Bidang Kegiatan : PKM-GT Diusulkan Oleh : ERVIAN ARIF MUHAFID (4001409074/2009) RAULA SAMSUL AMARILA (4001409072/2009) ARIF WILDAYANTO (4001410043/2010)

Upload: ervian-arif-muhafid

Post on 29-Jun-2015

847 views

Category:

Documents


29 download

TRANSCRIPT

Page 1: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN SISA MAKANAN PADA WARUNG MAKAN

SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

di DAERAH SEKARAN, SEMARANG

Bidang Kegiatan :

PKM-GT

Diusulkan Oleh :

ERVIAN ARIF MUHAFID (4001409074/2009)RAULA SAMSUL AMARILA (4001409072/2009)ARIF WILDAYANTO (4001410043/2010)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANGSEMARANG

2011

HALAMAN PENGESAHAN

Page 2: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA GAGASAN TERTULIS(PKM-GT)

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan sisa makanan sebagai bahan baku pembuatan biogas didaerah Sekaran, Semarang.

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-AI ( X ) PKM-GT(Pilih salah satu)

3. Ketua Pelaksana Kegiatana. Nama Lengkap : Ervian Arif Muhafidb. NIM : 4001409074c. Jurusan : Pendidikan IPAd. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Semarang e. Alamat Rumah dan No. Tel/HP : Kalibangkang, Ayah RT 01/RW II

085742951113f. Alamat email : [email protected]

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : tiga orang

5. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap dan Gelar : Arif Widiyatmoko, M.Pd.b. NIP : c. Alamat Rumah dan No. Tel/HP :

Semarang, 23 Februari 2011Menyetujui,Ketua Prodi Pendidikan IPA Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Sudarmin , M.Si ) (Ervian Arif Muhafid) NIP. 196601231992031003 NIM. 4001409074

Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaaan Dosen PendampingUniversitas Negeri Semarang

(Drs. Masrukhi, M.Pd.) ( Arif Widiyatmoko, M.Pd ) NIP.131764049 NIP. 132130428

Page 3: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Tiada Tuhan yang pantas

disembah kecuali Allah, Syukur Alhamdullilah, atas berkat rahmat Allah SWT

yang telah berkenan memberikan hamba kesempatan dan kenikmatan untuk

menyelesaikan sebuah karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun judul dari karya tulis kami yaitu ” Pemanfaatan sisa makanan

sebagai bahan baku biogas untuk didaerah Sekaran, Semarang. Namun tanpa

dorongan dan bantuan moral maupun fisik dari semua pihak, karya tulis ini tidak

akan mungkin terselesaikan. Oleh karena itu, kami selaku penulis karya ilmiah ini

mengucapkan terima kasih banyak kepada ;

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Ketua Prodi Pendidikan IPA yang ikut serta mendukung dalam

penulisan karya tulis ini.

2. Bapak Arif, selaku dosen pendamping karya tulis kami yang senantiasa

memberikan saran dan kritik kepada kami sehingga karya tulis bisa

terselesaikan dengan baik dan lancar.

3. Semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam proses penulisan

karya tulis ini.

Tiada ada kesempurnaan di dunia ini, kecuali kesempurnaan milik Allah

SWT semata. Kami sebagai manusia biasa membuka diri untuk senantiasa dikritik

dan diberi saran yang dapat membangun karya tulis ilmiah ini menjadi lebih baik

lagi.

Semarang, 24 Februari 2011

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Page 4: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

HALAMAN JUDUL .........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................ii

KATA PENGANTAR ......................................................................................iii

RINGKASAN ....................................................................................................iv

DAFTAR ISI .....................................................................................................vi

DAFTAR TABEL .............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ..................................................................................1

2. Rumusan Masalah .............................................................................2

3. Tujuan Penulisan ...............................................................................2

4. Manfaat Penulisan .............................................................................3

BAB II TELAAH PUSTAKA

1. Peer Group Education .......................................................................4

2. Pengertian Gender .............................................................................4

3. Kekerasan Berbasis Gender ..............................................................5

4. Kekerasan Terhadap Anak di Sekolah ..............................................6

BAB III METODE PENULISAN

1. Pendekatan Penulisan .......................................................................7

2. Sumber Penulisan .............................................................................7

3. Sasaran Penulisan .............................................................................7

4. Prosedur Penulisan Karya Tulis .......................................................7

BAB IV ANALISIS dan SINTESIS ..................................................................8

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................12

B. Saran .................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................viii

LAMPIRAN .......................................................................................................ix

PEMANFAATAN SISA MAKANAN PADA WARUNG MAKAN

Page 5: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS UNTUK

di DAERAH SEKARAN, SEMARANG

Ervian Arif Muhafid, Raula Samsul Amarila, Arif WidyantoDosen Pembimbing : Arif Widiyatmoko, M.Pd.

Program Studi Pendidikan IPA, Unnes, Semarang

Ringkasan

Pemanasan Global merupakan ancaman bagi seluruh dunia yang salah satunya disebabkan oleh pencemaran lingkungan akibat limbah sisa-sisa makanan. Melihat kondisi tersebut penulis berfikir untuk dapat memanfaatkan limbah sisa-sisa makanan tersebut. Melihat kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama

Penghematan ini sebetulnya harus telah kita gerakkan sejak dahulu karena pasokan bahan bakar yang berasal dari minyak bumi adalah sumber energi fosil yang tidak dapat diperbarui (unrenewable), sedangkan permintaan naik terus, demikian pula harganya sehingga tidak ada stabilitas keseimbangan permintaan dan penawaran. Salah satu jalan untuk menghemat bahan bakar minyak (BBM) adalah mencari sumber energi alternatif yang dapat diperbarui (renewable).

Kebutuhan bahan bakar bagi penduduk berpendapatan rendah maupun miskin, terutama di pedesaan, sebagian besar dipenuhi oleh minyak tanah yang memang dirasakan terjangkau karena disubsidi oleh pemerintah. Namun karena digunakan untuk industri atau usaha lainnya, kadang-kadang terjadi kelangkaan persediaan minyak tanah di pasar. Selain itu mereka yang tinggal di dekat kawasan hutan berusaha mencari kayu bakar, baik dari ranting-ranting kering dan tidak jarang pula menebangi pohon-pohon di hutan yang terlarang untuk ditebangi, sehingga lambat laun mengancam kelestarian alam di sekitar kawasan hutan.

Energi terbarukan lain yang dapat dihasilkan dengan teknologi tepat guna yang relatif lebih sederhana dan sesuai untuk daerah pedesaan adalah energi biogas dengan memproses limbah bio atau bio massa di dalam alat kedap udara yang disebut digester salah satunya dari sisa-sisa makanan.

Metode penulisan yang digunakan yaitu kualitatif atau kajian pustaka. Pertama, mengumpulkan bahan pustaka yang relevan dengan topik yang ditulis baik dari media cetak, makalah maupun internet. Kedua, bahan – bahan yang dikumpulkan kemudian ditelaah dan dianalisis kemudian disaring kembali menjadi sebuah karya tulis. Ketiga, dari bahan – bahan tersebut dapat diambil kesimpulan yang langsung ditarik dari rumusan masalah yaitu tentang pemanfaatan sampah plastik dan limbah marmer sebagai bahan baku ornamen bangunan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan. Semua data yang ada

Page 6: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

ditulis secara sistematis menurut buku pedoman penulisan. Setelah semua data dan masukan–masukan dari berbagi sumber yang kompeten dan relevan, kemudian dilakukan revisi karya tulis.

Limbah sisa makanan selama ini hanya dipandang sebelah mata dan keberadannya telah mencemari lingkungan hidup. Padahal jika masyarakat mengerti limbah tersebut dapat dimanfaatkan menjadi suatau barang yang berguna. Oleh sebab itu perlu adanya penanganan terhadap limbah tersebut. Penulis mempunyai ide untuk memanfaatkan limbah tersebut untuk digunakan sebagai bahan baku biogas. Proses pembuatannya sangat sederhana dan bisa dilakukan oleh siapa saja dengan sedikit pelatihan. Biogas ini bisa menjadi suatu alternatif bagi penjual makanan tersebut atau warga masarakat khususnya di daerah sekaran.

Kondisi lingkungan saat ini akibat limbah sisa-sisa makanan sudah sangat memprihatinkan. Ini diakibatkan oleh banyaknya warung makan yang ada di daerah sekaran sehingga menyebabkan jumlah limbah sisa makanan yang dihasilkan tinggi. Untuk menanganinya salah satu caranya yaitu memanfaatkan kembali menjadi barang yang berguna. Proses pembuatan bahan baku ini menjadi biogas sehingga dapat dimanfaatkan unuk memasak dan kebutuhan rumah tangga lainya dengan biaya yang relative murah. Karya ilmiah ini direkomendasikan untuk dibaca dan dipahami oleh semua kalangan masyarakat yang peduli dan cinta terhadap lingkungan.

Page 7: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelangkaan bahan bakar minyak, yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi bersama-sama (Kompas, 23 Juni 2005).

Kenaikan harga yang mencapai 58 dollar Amerika Serikat ini termasuk luar biasa sebab biasanya terjadi saat musim dingin di negara-negara yang mempunyai empat musim di Eropa dan Amerika Serikat. Masalah ini memang pelik sebagaimana dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan dengan para gubernur di Pontianak, Kalimantan Barat, tanggal 22 Juni 2005, dan mengajak masyarakat melakukan penghematan energi di seluruh Tanah Air.

Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia hingga mencapai 100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di dunia terutama Indonesia.

Lonjakan harga minyak dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pembangunan bangsa Indonesia. Konsumsi Gas LPG yang semakin meningkat tidak seimbang dengan produksinya sehingga terdapat defisit yang harus dipenuhi melalui impor. Apabila terus dikonsumsi tanpa ditemukannya cadangan Gas LPG baru, diperkirakan cadangan minyak ini akan habis dalam dua dekade mendatang.Untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak pemerintah telah menerbitkan Peraturan presiden republik Indonesia nomor 5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional untuk mengembangkan sumber energi alternatif sebagai pengganti bahan bakar minyak. Kebijakan tersebut menekankan pada sumber daya yang dapat diperbaharui sebagai altenatif pengganti bahan bakar minyak seperti gas LPG Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari berbagai macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan dan salah satunya sisa-sisa makanan dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion. Proses ini merupakan peluang besar untuk menghasilkan energi alternatif sehingga akan mengurangi dampak penggunaan bahan bakar fosil

Jumlah Mahasiswa yang semakin banyak disekitar desa sekaran dimanfaatkan oleh Masyarakat asli desa sekaran untuk mengakomodasi kebutuhan pangan Mahasiswa salah satunya dengan membuka usaha warung makan baik yang beromset kecil maupun besar. Dengan bertambahnya jumlah warung makan tersebut, maka limbah(sisa makanan) yang dihasilkan oleh warung tersebut semakin banyak, hal ini memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.

Page 8: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

Melihat realita tersebut maka penulis membuat gagasan untuk memanfaatkan sisa makanan tersebut menjadi bahan baku Biogas, sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan dapat menambah nilai ekonomis bagi masyarakat.B. Tujuan

1. Untuk menangani masalah pencemaran lingkungan akibat limbah sis-sisa makanan.

2. Untuk mengetahui pemanfaatan sisa-sisa makanan sebagai alternatif menangani krisis gas LPG dan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan

3.4. Untuk mengetahui proses pendaurulangan sisa-sisa makanan sebagai

bahan baku Biogas.5. Untuk mengetahui nilai ekonomis sisa-sisa makanan sebagai alternatif

menangani krisis gas LPG dan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan

C. Manfaat

1. Bagi masyarakat, untuk memberikan pengetahuan pendaurulangan sisa-sisa makanan sebagai ornamen bangunan untuk solusi penanganan lingkungan. alternatif menangani krisis gas LPG dan untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan

2. Bagi pengusaha, dapat memberikan manfaat sebagai salah satu alternatif dalam mengembangkan usaha pembuatan Biogas pengganti gas LPG yang ada dimasyarakat untuk solusi penanganan pencemaran lingkungan.

3. Bagi penulis lain, karya ilmiah ini dapat memberikan informasi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang pendaurulangan sisa-sisa makanan sebagai bahan baku Biogas pengganti gas LPG untuk penanganan pencemaran lingkungan.

GAGASAN

A. Kondisi Kekinian Pencetus GagasanB. Solusi yang Pernah diterapkan

Page 9: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

Salah satu solusi yang pernah diterapkan untuk menangani sisa-sisa makanan yaitu sebagai pakan ternak. Sisa-sisa makanan itu sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.

Pemanfaatan limbah sisa-sisa makanan dengan cara menjadikan sebagai pakan ternak kurang efektif. Karena selain banyak warga masyarakat yang tidak memelihara hewan ternak juga kurang memberikan nilai ekonomis bagi mereka, sehingga lebih banyak memberikan dampak negatif untuk mereka.

Solusi ini kurang efektif apabila diterapkan didaerah sekitar sekaran, melihat kondisi masyarakatnya yang mayoritas orang-orang yang berpendidikan yang sibuk dengan aktifitasnya sehingga didaerah tersebut kurang tertarik memelihara ternak. Dengan demikian jumlah volume sampah dari hasil sisa makanan warung makan semakin banyak dan menambah pencemaran lingkungan.

Limbah sisa-sisa makanan merupakan hasil dari sisa makanan pembeli dan sisa makanan yang tidak terjual. Limbah ini noleh penjual makanan tidak digunakan lagi atau hanya dibuang saja. Dan limbah ini kemudian mencemari sungai-sungai yang ada disekitar tempat tersebut. Sungai yang sudah tercemar airnya menjadi berwarna coklat kehitaman dan tidak bias digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk mecuci atau dimasak untuk air minum. Selain itu menimbulkan bau yang tidak sedap disekitar tempat tersebut.

Limbah sisa-sisa makanan ini masih belum bias dimanfaatkan secara optimal. Oleh Masyarakat sekitar, limbah sisa-sisa makanan ini biasanya digunakan untuk pakan ternak. Dan kadang-kadang nasinya Cuma digunakan untuk membuat nasi aking dengan cara menjemurnya dibawah sinar matahari sampai kering. Padahal jika masyarakat tahu limbah ini bias dimanfaatkan secara optimal.C. Perbaikan Solusi Terdahulu

Setelah melihat dan menimbang dari beberapa data sebelumnya, muncul ide untuk menjadikan limbah sisa makanan menjadi bahan baku Biogas yang nantinya akan dimanfaatkan secara langsung untuk memasak makanan pengganti gas LPG salah satu solusi penanganan pencemaran lingkungan. Karena bahan tersebut sampai saat ini belum dapat dimanfaatkan secara optimal

Produk yang dihasilkan dari olahan limbah sisa-sisa makanan ini harganya lebih ekonomis. Secara sepintas aja dapat dilihat dari bahanya yang terbuat dari sampah dan limbah yang memiliki harga sangat rendah. Walaupun berupa limbah tetapi dengan pengolahan yang bagus akan dihasilkan suatu produk alternative yang bernilai ekonomis dan sangat bermanfaat. Sehingga kedepannya pencemaran lingkungan akibat sisa-sisa makanan dapat dikurangi dan tidak mencemari lingkungan.D. Partisipasi

Untuk pengembangan gagasan ini diperlukan partisipasi dan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, masyarakat, pengusaha, peneliti atau penulis

Page 10: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

lain dan dari beberapa media seperti media cetak dan elektronik. Pemerintah diharapkan mendukung dan memperhatikan para penulis atau peneliti yang ingin mengeluarkan gagasannya sehingga aspirasinya dapat terwadahi. Masyarakat diharapkan dapat mengerti dan mengetahui tentang pemanfaatan sisa-sisa makanan sebagai bahan baku alternatif pembuatan biogas. Bagi para pengusaha, agar melakukan analisis terhadap produk ini dan diharapkan dapat menjadi ide untuk membuka peluang usaha baru. Bagi peneliti lain, diharapkan melakukan kajian lebih lanjut terhadap hal ini. Dan bagi media, supaya menyebar luaskan hal ini kepada semua masyarakat melalui media tersebut.

Semua partisipasi dan dukungan sangat diharapkan untuk mendukung gagasan ini. Diharapkan kedepannya hal ini bisa diterapkan dan dapat bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat. Dan juga yang paling terpenting hal ini dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat sisa-sisa makanan tersebut.E. Langkah Strategis untuk Mengimplementasikan Gagasan

Pada dasarnya sisa-sisa makanan merupakan limbah yang tidak terpakai dan dibuang begitu saja sehingga menimbulkan dampak negatif untuk masarakat. Padahal jika dimanfaatkan kembali hal ini akan bisa menguntungkan secara ekonomis bagi pengolahnya sendiri dan bagi masayarakat secara umum.

Pengolah limbah tersebut menjadi bahan baku biogas secara ekonomis dapat membantu, karena dapat digunakan untuk memasak pengganti gas LPG yang ada dipasaran. Dan bagi masyarakat secara umum ia dapat merasakan dampak positifnya karena lingkunganya tidak tercemar lagi oleh limbah sisa-sisa makanan.

Proses pengolahan limbah sisa-sisa makanan sangat mudah dan prosesnya tidak rumit dapat dilakukan oleh siapa saja dan tidak banyak mengeluarkan tenaga kerja dan biaya.

AlatDirigen(20-25liter) 1buahKompor gas 1buahPipa paralon/selang ±10 mLem pipa paralon 1buahKran Air 2buahEmber 1buahKompor 1tungku 1buahCangkulPlastik 2 x 1mPapan Kayu

BahanSisa-sisa makananKotorn hewan/manusiaAirPersiapan Pemasangan Reaktor Biogas

1. Membuat lubang pada tanah dengan 2 x 1 x 1 meter.

Page 11: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

2. Menyiapkan Papan, buatlah lubang pada sisi kanan dan sisi kiri untuk memasukan bahan dan mengeluarkan sisa produksi biogas

3. Membuat lubang pada papan untuk memasang paralon.4. Memasang kran pada paralon pertama dan paralon kedua masing-

masing paralon panjang 5 meter.5. Menyiapkan karung untuk tempat kotoran dan hasil produksi biogas.6. Menyiapkan kotoran dan sisa-sisa makanan.7. Menyiapkan ember untuk mengaduk kotoran

Cara Penggunaan Reaktor Biogas1. Buat campuran kotoran ternak dan air pada ember dengan perbandingan

1 : 1 kira-kira sebanyak ¼kedalaman tanah, kemudian aduk.2. Siapkan sisa-sisa makanan3. Masukan campuran kotoran dan sisa-sisa makanan pada lubang sebelah

kiri papan(sisa-sisa produksi biogas akan otomatis keluar karena terdorong oleh bahan yang baru)kemudian tutup kembali lubang tempat keluar masuknya bahan dengan rapat.

4. Memasang paralon pada papan kayu, dirijen, dan kompor.5. Memasang kran air pada paralon dekat lubang pada papan dan pada

paralon antara dirijen dan kompor.6. Setelah kurang lebih 10 hari Biogas sudah dapat digunakan sebagai

bahan bakar, kompor dapat dioperasikan, dengan cara memutar kran pertama dan kedua.

7. Pengisian bahan biogas selanjutnya dapat dilakukan setiap hari, yaitu sebanyak + 10 liter setiap pagi dan sore hari. Sisa pengolahan bahan biogas berupa sludge (lumpur) secara otomatis akan keluar dari reaktor setiap kali dilakukan pengisian bahan biogas. Sisa hasil pengolahan bahan biogas tersebut dapat digunakan langsung sebagai pupuk organik, baik dalam keadaan basah maupun kering.

Limbah sisa-sisa makanan pada awalnya hanya di pandang sebagai barang yang tidak bermanfaat lagi. Hal ini dikarenakan sisa-sisa makanan sudah tidak memilki nilai fungsi yang memadai. sisa makanan pada umumnya dibuang atau sebagai pakan hewan ternak. Tetapi karena di daerah sekaran masih jarang hewan ternak biasanya sisa-sisa makanan itu tidak dimanfaatkan lagi.

Harga gas LPG 3kg Rp. 15.000,00 digunakan ±1minggu untuk memasak. Mahalnya haraga gas LPG merupakan salah satu faktor penulisan karya ilmiah ini. Selain itu dengan pengolahan limbah ini juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan didaerah sekitar sekaran.

Tabel 1.0 Perkiraan biaya pembuatan reaktor BiogasBiaya yang dikeluarkan JumlahEmber Rp. 14.000,-Plastik Rp. 16.000,-Kran air 2buah Rp. 6.000,-Lem paralon Rp. 7.000,-Paralon Rp. 20.000,-Karung Rp. 1.500,-Dirigen Rp. 28.000,-

Page 12: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

Kompor Rp. 58.000,-Jumlah Rp.150.500,-

Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa biogas dari limbah sisa-sisa makanan ini lebih murah daripada gas LPG. Sehingga produk biogas ini dapat digunakan sebaga alternatif pengganti gas LPG yang ada dipasaran agar lebih ekonomis.

Untuk mengimplementasikan gagasan ini dibutuhkan peranan dari pemerintah, masyarakat dan peneliti lain agar gagasan ini dapat diwujudkan dan bermanfaat untuk semuanya. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan ini antara lain:

1. Proses pembuatan biogas dari olahan limbah sisa-sisa makanan dengan teliti dan dilaksanakan semaksimal mungkin.

2. Hasil dari olahan sisa-sisa makanan tersebut diteliti dahulu sebelum disosialisasikan kepada masyarakat.

3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan media baik media cetak, internet, TV, dan lain sebagainya.

4. Memberitahukan kepada peneliti atau penulis lain, supaya ada kajian lebih lanjut mengenai hal ini.

Diharapkan hal ini dapat sesuai dengan tujuan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Dan dapat meperbaiki solusi-solusi yang pernah ada. Sehingga alternatif biogas dari limbah sisa-sisa makanan nantinya dapat diterapkan dan diwujudkan.

KESIMPULAN

Kondisi lingkungan saat ini akibat sisa-sisa makanan sudah sangat memprihatinkan disekitar sekaran. Ini diakibatkan oleh jumlah penduduk disekitar

Page 13: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

sekaran khususnya Mahasiswa yang semakin banyak. sehingga menyebabkan jumlah limbah sisa makanan yang dihasilkan dari warung makan tinggi pula. Limbah sisa-sisa makanan bila tanpa adanya penanganan lebih lanjut limbah ini akan semakin betambah jumlahnya dan akan semakin membahayakan lingkungan.

Limbah sisa-sisa makanan merupakan hasil dari sisa makanan pembeli dan sisa makanan yang tidak terjual. Limbah ini noleh penjual makanan tidak digunakan lagi atau hanya dibuang saja. Dan limbah ini kemudian mencemari sungai-sungai yang ada disekitar tempat tersebut. Sungai yang sudah tercemar airnya menjadi berwarna coklat kehitaman dan tidak bias digunakan kembali untuk kebutuhan sehari-hari misalnya untuk mecuci atau dimasak untuk air minum. Selain itu menimbulkan bau yang tidak sedap disekitar tempat tersebut.Padahal jika masyarat mengerti limbah ini dapat dimanfaatkan kembali.

Oleh sebab itu perlu adanya penanganan untuk masalah ini. Salah satu solusinya yaitu mendaurulangnya menjadi sesuatu barang yang bermanfaat. Kemudian muncul ide untuk memanfaatkan limbah itu sebagai bahan baku pembuatan alternatif biogas yang ekonomis dan diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah sisa-sisa makanan

Untuk mengimplementasikan gagasan ini dibutuhkan peranan dari pemerintah, masyarakat dan peneliti lain agar gagasan ini dapat diwujudkan dan bermanfaat untuk semuanya. Langkah-langkah strategis untuk mengimplementasikan gagasan ini antara lain, proses pembuatan biogas dari limbah sisa-sisa makanan dilakukan dengan teliti dan dilaksanakan semaksimal mungkin, hasil dari olahan limbah sisa-sisa makanan tersebut diteliti dulu sebelum disosialisasikan kepada masyarakat, melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik secara langsung dan tidak langsung dengan menggunakan media baik media cetak, internet, TV, dan lain sebagainya, memberitahukan kepada peneliti atau penulis lain, supaya ada kajian lebih lanjut mengenai hal ini.

Manfaat yang akan diperoleh dari alternatif biogas dari olahan sisa-sisa makanan ini yaitu terciptanya suatu produk alternatif biogas sebagai salah satu solusi pencemaran lingkungan, memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya pendaurulangan dan limbah sisa-sisa makanan, memberikan pengetahuan kepada para pengusaha sehingga dapat digunakan sebagai salah satu peluang usaha, dan untuk para peneliti lain, hal ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk melakukan kajian lebih lanjut tentang alternatif biogas dari olahan limbah sisa-sisa makanan.

DAFTAR PUSTAKA

Azin. 2010. Biogas Untuk Kantin Sekolah. http://bosspulsa.com/biogas-untuk-kantin-sekolah/ (21 Februari 2011)

Page 14: PKM GT Sampah organik warung makan menjadi Biogas

Jenderal Berani Mati. 2010. Pembuatan Biogas dari Kotoran Sapi sebagai Alternatif untuk Mencapai Swadaya Energi. http://riekonaicha.co.cc/2010/03/pembuatan-biogas-dari-kotoran-sapi-sebagai-alternatif-untuk-mencapai-swadaya-energi/(21 Februari 2011)

Juhendi, Juli. 2007. Cara Membuat Biogas Bagaimanan?. http://fpmipa.upi.edu/kuliah/mod/forum/view.php?f=636 (21 Februari 2011)

Musanif,Jamil.2008. http://gasbio.wordpress.com/2008/09/20/reaktor-biogas-skala-rumah-tangga / (21 Februari 2011)

Pambudi, Agung. 2008. Pemanfaatan Biogas Sebagai Energi Alternatif. http://www.dikti.org/?q=node/99 ( 21 Februari 2011)

Raman, Burhaani.2005. Biogas, Sumber Energi Alternatif. http://www.energi.lipi.go.id (21 Februari 2011)

Trisanyoto, Arifin. 2010. Alat dan Bahan Pembuatan Biogas dari Sampah Organik?http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100722050754AAZJApx (21 Februari 2011)

Wikipedia.2011.Biogas. http://id.wikipedia.org/wiki/Biogas (21 Februari 2011)