modul biogas

30
Materi Pembahasan 1. Pendahuluan Pengertian biogas Manfaat dan tujuan pembuatan biogas Pemilihan lokasi Komponen utama instalasi biogas Langkah-langkah Pembangunan Konstruksi Biogas 2. Teknologi Biogas Floating Drum Urutan pekerjaan konstruksi reaktor biogas Fix Dome Urutan pekerjaan konstruksi reaktor biogas 3. Rincian Pengeluaran 4. Catatan Penting 1

Upload: babeh-curly

Post on 24-Jun-2015

304 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: modul biogas

Materi Pembahasan

1. Pendahuluan

Pengertian biogas

Manfaat dan tujuan pembuatan biogas

Pemilihan lokasi

Komponen utama instalasi biogas

Langkah-langkah Pembangunan Konstruksi Biogas

2. Teknologi Biogas

Floating Drum

Urutan pekerjaan konstruksi reaktor biogas

Fix Dome

Urutan pekerjaan konstruksi reaktor biogas

3. Rincian Pengeluaran

4. Catatan Penting

PENDAHULUAN

1

Page 2: modul biogas

1. Pengertian Biogas

Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh proses penguraian dari limbah peternakan

(kotoran sapi, ayam, kambing, kerbau, kuda), sampah-sampah organic (sampah pasar dan

sampah rumah tangga), limbah pertanian (jerami, sekam padi, batang dan daun-daunan sisa

panen) oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob).

Komponen Biogas :

± 60 % CH4 (metana)

± 38 % CO2 (karbon dioksida)

± 2 % N2, O2, H2, & H2S

Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai

pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energi yang ramah lingkungan

dan terbarukan. Sumber energi Biogas yang utama yaitu kotoran ternak Sapi, Kerbau, Babi

dan Kuda.

2. Manfaat dan tujuan pembuatan biogas

Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah

dan dipergunakan untuk memasak. Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai

pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa

kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk pada tanaman/budidaya

pertanian.

Tujuan dari program ini adalah menyediakan unit digester penghasil biogas untuk

masyarakat pedukuhan Paras, Kalijeruk, dan Ganasari sebagai salah satu contoh yang dapat

diterapkan oleh masyarakat lainnya. Sehingga setiap masyarakat tersebut bisa memanfaatkan

kotoran ternak sebagai bahan bakar dan pupuk. Masyarakat bisa menggunakan bahan dan

sarana disekitarnya untuk keperluan sehari-hari (bahan bakar dan pupuk) tanpa merusak dan

mengotori lingkungan dan bahkan ramah terhadap lingkungan. Serta memberikan

pengetahuan tentang salah satu jenis energi alternative yang sedang banyak dikembangkan

saat ini.

2

Page 3: modul biogas

3. Pemilihan lokasi

Kriteria untuk pemilihan lokasi:

Pembangunan unit biogas jauh dari bangunan (minimal 1,5 m dari bangunan)

Diusahakan jauh dari sumur ataupun sumber mata air

Jangan membangun digester di daerah yang dilalui kendaraan

Luas lahan mencukupi untuk pembangunan unit biogas

Usahakan tidak di daerah tertutup

4. Komponen utama instalasi biogas

a. Saluran masuk (Inlet)

Saluran ini digunakan untuk memasukkan campuran kotoran ternak dan air yang telah

diaduk dan tercampr dengan perbandingan 1:1 ke dalam reaktor utama. Pencampuran ini

berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta menghindari

terbentuknya endapan pada saluran masuk. Kotoran yang dimasukkan diusahakan yang masih

segar agar menghasilkan proses fermentasi dan gas yang berkualitas.

b. Saluran keluar (Outlet)

Saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang telah difermentasi oleh bakteri.

Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang

keluar pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry

yang keluar sangat baik untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.

c. Mixer

Mixer terbuat dari besi/kayu sebagai pengaduknya dengan tempat/wadahnya dapat berupa

drum, tong maupun ember. Tujuan adanya mixer adalah untuk sebagai pengaduk kotoran

dan air pada bak inlet agar terjadi campuran yang lebih merata.

d. Starter

Starter merupakan sebuah pemicu untuk mempercepat terbentuknya gas dalam

penguraian bakteri dalam fermentasi. Pemicu yang digunakan berbagai macam jenisnya,

diantaranya adalah sisa nasi yang telah dimakan, sampah organic, EM4, maupun dari kotoran

sapinya. Khusus kotoran sapi didiamkan ditempat terbuka minimal selama 2 minggu dengan

campuran air dan kotoran sapi segar 1:1 didalam ember. Usahakan biang pembentukan gas ini

tetap hangat, kocok tiap dua hari sekali.

e. Reaktor

3

Page 4: modul biogas

Tempat penampung dari campuran kotoran sapi dengan air 1:1. Reactor banyak berbagai

jenisnya, fix dome (batu bata dengan semen), drum (dapat menyesuaikan dipasaran), dengan

volume yang dapat disesuaikan dengan keinginan. Didalam reactor terjadi penguraian

kotoran.

f. Gas Penampung

Gas penampung merupakan tempat dimana gas terkumpul untuk disalurkan ke kompor

melalui pipa/selang. Banyak berbagai jenis gas penampung baik menggunakan plastik

polyetilen, maupun jadi satu dengan reaktornya berbentuk kubah.

5. Langkah-langkah Pembangunan Konstruksi Biogas

Dalam pembuatan konstruksi Biogas perlu diperhatikan beberapa langkah, diantaranya

adalah :

a. Memilih reaktor yang sesuai

Persedian kotoran hewan

Jumlah keluarga

Gas yang dibutuhkan

Kebutuhan yang diperlukan untuk Ukuran Biogas :

Kapasitas Tempat

Pengolahan (m2)

Produksi Gas

Per Hari (m3)

Kotoran Hewan

Per Hari (kg)

Jumlah

Air (lt)

Kebutuhan Jumlah

Ternak

4 0,8 – 1,6 20 – 40 20 – 40 3 – 4

6 1,6 – 2,4 40 – 60 40 – 60 5 – 6

8 2,4 – 3,2 60 – 80 60 – 80 7 – 8

10 3,2 – 4,2 80 – 100 80 – 100 9 – 10

12 4,2 – 4,8 100 – 120 100–120 11 – 12

1 ekor sapi menghasilkan 10 – 20 kg kotoran/ hari

Produksi gas per 1 kg kotoran sapi 0,023 – 0,04 m3 atau + 37 liter

Kebutuhan gas untuk memasak 0,33 – 0,4 m3 per orang

1 buah kompor memerlukan + 400 liter biogas atau 0,22 – 1,10 m3 per jam

Kebutuhan gas untuk 1 buah lampu 0,1 – 0,15 m3 per jam atau + 100 – 150 liter

1 m3 biogas (1,5 ekor kotoran sapi) setara dengan :

4

Page 5: modul biogas

1 pon (0,48 kg) gas LPG

0,52 liter minyak diesel

0,62 liter minyak tanah

4,7 kWh listrik

3,5 kg kayu bakar

1 m3 biogas (1,5 ekor kotoran sapi) dapat digunakan selama :

Memasak selama 3 jam.

Menyalakan listrik 80 Watt (6 jam)

Menjalankan motor (1 hp) – 2 jam.

Menggerakkan truk 3 ton - 2,8 km.

Membangkitkan listrik 1,25 Kw.

b. Memilih lokasi konstruksi

a. Lokasi mudah dijangkau

b. Tidak jauh dari sumber air

c. Tempat pengolahan dekat dengan tempat pemakaian

d. Tersedia lahan untuk lubang slurry

e. Jauh dari pepohonan dan tebing

c. Memilih bahan material dan peralatan sesuai standar mutu

Bahan yang berkualitas rendah tidak akan menghasilkan biogas berkualitas tinggi.

Air

Pilih air dari saluran air, sumur atau sumber lain yang memasok air bersih

Hindari air kotor

Hindari air yang terkontaminasi zat kimia

Stop Kran

Berfungsi mengontrol aliran gas yang disaluran

Keran dibuka bila sedang digunakan ditutup bila tidak digunakan

Keran dengan kualitas jelek akan menimbulkan resiko kebocoran

Pipa Selang Karet

Pipa ini digunakan untuk mengalirkan gas dari keran gas ke kompor gas

5

Page 6: modul biogas

Diameter selang 15 mm untuk bagian luar dan 9 mm bagian dalam

Ketebalan minimal dinding selang adalah 2,5 mm

Water Drain

Berfungsi menyalurkan air yang mengendap di dalam saluran pipa

Saluran water drain harus mudah dioperasikan

Drum

Berfungsi sebagai tempat penyimpan campuran kotoran dengan air

Harus tahan panas, karat, dan kedap terhadap udara

Plastik penampung

Tidak tipis dan tidak mudah bocor

Sebagai tempat penampung gas

Semen

Tidak menggumpal

Semen yang menggumpal tidak boleh digunakan untuk konstruksi

Kantong semen tidak boleh ditumpuk langsung di atas lantai atau disenderkan ke dinding

Papan kayu mesti digunakan di lantai sebagai alas untuk mencegah semen menjadi

lembab

Kantong semen ditumpuk berjarak sekitar 20 cm jauhnya dari dinding

Pasir Pasang

1. Pasir harus bersih

2. Kandungan lumpur di bawah 3%

3. Butiran pasir kasar

Koral/ Split

Ukuran split maksimal ¼ ketebalan beton

Batu kerikil harus bersih

Keras

Berbentuk bersiku-siku

Batu Bata

1. Batu bata harus melalui proses pembakaran yang sempurna

2. Ukuran dan bentuknya teratur

6

Page 7: modul biogas

3. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam dalam air bersih

4. Batu bata yang basah tidak akan menyerap air dari adukan semen. Kerekatan yang baik

antara batu bata dan semen sangat dibutuhkan

TEKNOLOGI BIOGAS

7

Page 8: modul biogas

1. Floating drum

Floating drum terdiri dari reactor dari drum dan penampung gas yang bisa bergerak.

Penampung gas ini akan bergerak keatas ketika gas bertambah dan turun lagi ketika gas

berkurang, seiring dengan penggunaan dan produksi gasnya. Pergerakan bagian reaktor

tersebut menjadi tanda telah dimulainya produksi gas di dalam reaktor biogas.

Teknologi ini diterapkan di pedukuhan Paras, tepatnya di rumah Bapak Mudji. Reactor

yang digunakan adalah 3 buah drum dengan 1 buah ukuran 250 liter dan 2 buah ukuran 100

liter. Jika dikonversi kedalam satuan m3 maka hanya sekitar 0,35 m3. Sehingga dalam

hitungan waktu lama nyalanya ±1 jam / 0,2198 liter minyak tanah (lihat hal 5).

- Keuntungan: Tekanan gasnya konstan karena penampung gas yang bergerak mengikuti

jumlah gas, jumlah gas bisa dengan mudah diketahui dengan melihat naik turunnya

penampung gas, Tekanan gas yang dihasilkan relatif konstan. Pembuatannya mudah dan bila

ada sedikit kesalahan dalam pembuatannya tidak terlalu menyebakan masalah yang besar

dalam pengoperasiannya.

- Kerugian: Konstruksi pada drum agak rumit. Biasanya drum terbuat dari logam (besi),

sehingga mudah berkarat, akibatnya pada bagian ini tidak begitu awet (sering diganti).

Volume dari reactor tidak terlalu besar sehingga lamanya penyalaan tidak begitu lama, selain

itu juga tingkat kebocoran lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis fix dome.

Gb 1. Skema reactor floating drum

Urutan pengerjaan konstruksi biogas Floating Drum (Paras)

Pelubangan pada Drum

8

Page 9: modul biogas

Lubang dibuat untuk pemasangan pipa inlet dan outlet

Lubang inlet dibuat dibagian paling dasar pada drum

Lubang outlet dibuat pada bagian duapertiga dari tinggi drum

Pemasangan Pipa Inlet

Pipa inlet dipasang pada posisi yang tegak lurus dan sejajar dengan drum

Gunakan serat dan Aquaproof agar tidak terjadi kebocoran pada luar dan dalam drum

Teteskan lem G agar lebih merekat lagi pada bagian luar dan dalam

Usahakan pipa dipasang dengan benar

Gb 2. Penguasan menggunakan aquaproof

Pemasangan Pipa Outlet

Pipa outlet dipasang dengan kemiringan ± 450 (drum 250 lt) dengan ketinggian harus

dibawah pipa inlet

Pipa outlet membentuk siku-siku (elbow) (drum 100 lt) dibagian dalam drum dan

lurus kearah luar

Gunakan serat dan Aquaproof agar tidak terjadi kebocoran pada luar dan dalam drum

Teteskan lem G agar lebih merekat lagi pada bagian luar dan dalam

Usahakan pipa dipasang dengan benar

Uji kebocoran

Gunakan air bersih untuk mengetahui kebocoran pada bagian yang telah dilapisi

aquaproof

9

Page 10: modul biogas

Jika terjadi rembesan maka dikuas kembali dengan aquproof dan diteteskan lem G

pada bagian yang bocor

Pemasangan selang gas

Selang gas ukuran 0,5” dimasukkan pada pipa PVC bagian keluaran gas (atas drum)

dan dikencangkan dengan menggunakan Clamp

Dua keluaran gas dari drum 100 lt dihubungkan menjadi satu menggunakan segitiga

kuningan dan 1 lubang pada segitiga kuningan dimasukkan selang gas kembali dan

terhubung dengan segitiga kuningan lagi yang menghubungkan dengan selang dari

drum 250 lt

Sisa lubang dari segitiga kuningan antara drum 250 lt dengan 100 lt dihubungkan ke

penampung gas

Setiap fitting harus dililit dengan selotip pipa

Pemasangan stop kran

3 stop kran dipasang pada setiap keluaran gas dari drum yang akan menuju ke

penampung gas dan 1 menuju ke kompor dari penampung gas

Setiap fitting harus dililit dengan selotip pipa

Pengunci penutup drum

Gunakan karet ban dalam bekas yang dipotong membentuk lingkaran sesuai diameter

drum

Lem G digunakan untuk merekatkan karet tersebut dengan bagian lingkaran drum

Tutup drum menggunakan penutupnya namun dilapisi karet kembali untuk

menghindari terjadinya kebocoran

Kunci bagian luar penurup menggunakan penjepit dari besi agar lebih rapat

Gb 3. Proses penguncian

10

Page 11: modul biogas

Galian

Galian dilakukan sesuai ukuran drum

Tanah galian ditempatkan pada jarak minimal 2 meter

Apabila galian sudah sesuai dengan gambar ratakan tanah dasar

Gb 4. Penempatan drum pada hasil galian

Penampung gas

Posisi penampung gas dapat vertical maupun horizontal

Usahakan tidak terlalu tinggi dari tanah karena tekanan gas tidak terlalu besar, hal

tersebut untuk mengurangi terjadinya kehilangan gas selama mengalir

Penampung dapat diikat atau dialaskan pada meja

Usahakan aman dari gangguan hewan-hewan (ayam, kucing, tikus dsb) maupun anak-

anak kecil

Sekitar penampung dapat di pagari bambu

2. Fixed dome

Pada fixed dome, reaktorny tetap. Penampung gas ada pada bagian atas reactor

dengan berbentuk menyerupai kubah yang tetap. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut

menekan slurry (kotoran yang telah jadi lumpur) ke bak slurry. Jika pasokan kotoran ternak

terus menerus, gas yang timbul akan terus menekan slurry hingga meluap keluar dari bak

slurry. Gas yang timbul digunakan/dikeluarkan lewat pipa gas yang diberi katup/kran.

Fixed dome plant diterapkan di dua Pedukuhan yaitu di Ganasari (Bapak Sudiyanto)

dan Kalijeruk (Bapak Amir). Volume yang dibangun adalah sekitar 3 m3 dimana jika

dikonversi ke dalam minyak tanah ±2,484 liter / ±9 jam (lihat hal 5).

11

Page 12: modul biogas

- Keuntungan: Tidak ada bagian yang bergerak, umur reaktor lama, dibuat di dalam tanah

sehingga terlindung dari berbagai cuaca atau gangguan lain dan tidak membutuhkan ruangan

(diatas tanah), lebih stabil dan tidak mudah berkarat, menghemat tempat karena dibangun

dalam tanah sehingga suhu dalam reaktor lebih stabil, perawatan lebih mudah serta lama

penyalaan lebih lama karena volumenya lebih besar dari floating drum.

- Kerugian: Bila terjadi sedikit kebocoran pada reaktor akan mengakibatkan kehilangan gas

yang cukup besar sehingga dibutuhkan pembuat reaktor yang telah terlatih, karena porositas

dan retak-retak, tekanan gas berfluktuasi tergantung dari gas yang dihasilkan, kadang terjadi

kehilangan gas pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya dan suhu dalam reaktor relatif

dingin.

Gb 5. Instalasi fixed dome tampak atas dan samping

Urutan pengerjaan konstruksi biogas Fixed dome (Kalijeruk & Ganasari)

12

Page 13: modul biogas

Galian dan As Reaktor

Galian dilakukan per ukuran bangunan

Tanah galian ditempatkan pada jarak minimal 2 meter

Apabila galian sudah sesuai dengan gambar ratakan tanah dasar

Tancapkan tiang sebagai as reaktor

Pancangkan tiang pada posisi tengah

Pastikan tiang tegak lurus dengan posisi tidak mudah bergeser

Gb 6. Galian

Gb 7. As digester

Pembuatan profil

Buat tiang profil tegak lurus

Buat lingkaran sesuai dengan jari-jari dengan menggunakan benang dan jari-jari

disesuaikan dengan ukuran volume digester

13

Page 14: modul biogas

Pasang bata pada garis lingkaran

Pengecoran lantai

Perbandingan campuran cor lantai adalah 1 semen : 2 pasir : 4 split

Ketebalan cor adalah 8 cm

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 5 air

Gb 8. Pengecoran lantai

Pemasangan dinding melingkar

Rendam batu bata sebelum dipasang

Campuran adukan 1 semen : 3 pasir atau 1 semen : 4 pasir

Setelah ketinggalan bata mencapai 30 cm untuk volume 2,5 m3, pasang pipa inlet

Gb 9. Dinding melingkar

14

Page 15: modul biogas

Plesteran dinding melingkar

Ketika dinding bata melingkar mencapai ketinggian yang ditentukan lakukan

pemlesteran dengan perbandingan 1 semen : 4 pasir

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 5 air

Lakukan pengurukan di sisi luar dinding batu bata

Gb 10. Plester dinding

Rangka Kubah (penampung gas)

Kubah dibangun setelah dinding melingkar selesai

Pasang pipa pada sumbu tengah lantai

Bentuk kubah dengan menggunakan besi panjang (besi tulang) diameter 8mm

(membentuk ke atas) dan 4mm (membentuk lingkaran) dengan pertemuannya diikat

dengan kawat. Namun dapat juga menggunakan potongan bambu pengganti besi

tulang tersebut

Lapisi bawahannya menggunakan seng/anyaman bambu sebagai tatakan kubah dalam

Pasang pipa gas utama 0.5”

15

Page 16: modul biogas

Gb 11. Rangka kubah

Gb 12. Tatakan kubah di Kalijeruk – Ganasari (Kiri - Kanan)

Plesteran kubah (penampung gas)

Pengecoran dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil (luar)

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 4 pasir (luar)

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 5 air (luar-dalam)

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 4 lem fox (dalam)

Lapisi pengecoran dengan plesteran campuran 1 semen : 4 trikosal (dalam)

16

Page 17: modul biogas

Gb 13. Kubah di Ganasari

Gb 14. Kubah di Kalijeruk

Konstruksi Saluran Keluar (Outlet)

Tingkat galian diukur dari lantai reaktor (tidak termasuk tebal lantai reaktor)

Ukuran harus akurat sebagaimana kapasitas outlet penting untuk proses hidrolis di tempat

penampungan gas

Tangki outlet dibuat sedikit lebih tinggi dari tanah dasar sekeliling

Pembuatan tutup slab beton outlet, untuk tutup slab beton outlet campurannya (1:2:3)

Ketinggian outlet usahakan mendekati ketinggian kubah namun tetap dibawah ketinggian

inlet

17

Page 18: modul biogas

Volume outlet usahakan cukup besar agar dapat menekan kotoran sehingga membuat

nyala gas bertahan lebih lama

Gb 15. Outlet di Kalijeruk – Ganasari (Kiri - Kanan)

Konstruksi Saluran Masuk (Inlet)

Inlet dibangun dengan memasang mixer di atasnya.

Diameter inlet dengan paralon 40 in

Usahakan jangan ada belokan pada pipa inlet agar tidak terjadi sumbatan

Gb 16. Inlet di Kalijeruk

Pekerjaan Pemasangan Pipa Gas dari Kubah ke Rumah

Untuk penyuplai gas digunakan pipa PVC dan pipa besi

Untuk jaringan pipa ke rumah bisa di atas atau ditanam dengan kedalaman minimal 30 cm

18

Page 19: modul biogas

Setiap fitting harus dililit dengan selotip pipa

Meminimalisir sambungan untuk pipa untuk mengurangi peluang kebocoran gas

Water drain diletakan pada titik terendah pada jaringan pipa

Pipa gas dipakai untuk kompor biogas adalah pipa PE kualitas bagus

RINCIAN PENGELUARAN

1. Floating Drum

Material Unit Harga (Rupiah)Drum plastik 250 liter 200.000,00Drum plastik 100 liter 300.000,00Plastik ikan 1 m x 0,6 m 5 buah 10.000,00Sarung tangan 2 buah 13.000,00Ember 2 buah 24.000,00Amplas kasar dan halus 2 buah 4.000,00Pralon PVC 2” hitam 1 buah 12.000,00Pralon PVC 1” putih 1 buah 15.000,00Knec 1” 2 buah 4.000,00Lem G 4 buah 20.000,00Lem Dexton 4 buah 32.000,00Visah 4-3 2 buah 16.000,00Visah 3-2,5 2 buah 14.000,00Visah 2,5-2 2 buah 12.000,00Lem PVC 1 buah 10.000,00Tutup drail 2 buah 6.000,00Aquaproff 1 buah 44.000,00Kuas 1” 1 buah 2.000,00

19

Page 20: modul biogas

Serat 2 buah 4.000,00TBA 1 buah 6.000,00Strimin 1 m x 1m 7.000,00Tali tambang 5 m 12.000,00Segitiga kuningan 2 buah 40.000,00Stop kran 1/2" gas 4 buah 28.000,00Clamp sedang 2 buah 4.000,00Clamp kecil 12 bah 18.000,00Selang gas 0,5" 12 m 90.000,00Nepel (overshock) 2" 2 buah 10.000,00Ban dalam bekas 2 buah 3.000,00

TOTAL 960.000,00

2. Fix Dome

Material Unit Harga (Rupiah)Bata 400 buah 200000Pasir 1,5 rit 225000Semen 13 sak 569000Benang 1 buah 1500Besi 6" 3 buah 45000Besi 4" 3 buah 22500Seng 77 mm 10 meter 220000Bendrat 0,5 kg 7000paralon 1/2" wavin 1 batang 13000paralon putih 4" 1 batang 38000Lem Fox 2 buah 24000TBA 1 buah 2000Stop kran gas 1/2" 2 buah 12000Knec 1/2" 3 buah 4500Tec 1/2" 1 buah 2000Kran air 1/2" 1 buah 5000Sak + L 1/2" 1 buah 3000Lem isarplas 3 buah 16000Tricosal 1 buah 25000Tenaga kerja 7 hari 210000Jet skrap 1 buah 4000Lem G 1 buah 5500Sarung tangan plastik 2 buah 13000

20

Page 21: modul biogas

Total 1667000

CATATAN PENTING

1. Kompor yang digunakan, mempunyai pengatur pembakaran, sehingga percampuran gas

dan udara dalam komposisi yang tepat. Jika nyala gas berwarna kuning, maka hal itu

sebagai tanda pembakaran tidak sempurna dan tidak menghasilkan panas yang diperlukan.

Apabila perimbangan antara udara dan gas dalam jumlah yang tepat, maka biogas akan

terbakar dengan baik, ditandai dengan nyala yang berwarna biru. Dengan mengatur

perimbangan gas-udara, akan diperoleh nyala biru yang diinginkan. Jika nyala yang

semula biru dan terbakar dengan baik, berubah menjadi kuning, ini berarti ruang

pembakaran tersumbat dengan arang pembakaran atau ada air dalam slang dan perlu

pembersihan dengan dicuci menggunakan air dan sabun.

21

Page 22: modul biogas

Gb 17. Warna gas biru KKN UGM

2. Jika menggunakan kompor dari pemerintah, lubang pada keluaran gas diperbesar. Agar

dapat menghasilkan gas lebih besar. Hal tersebut dilakukan karena tekanan gas pada

biogas tidak terlalu tinggi.

3. Tinggi inlet (Tempat memasukkan kotoran) harus lebih tinggi daripada outlet (Tempat

keluaran sisa kotoran) minimal 25 cm.

4. Selalu berhati-hati jika berada dekat dengan unit biogas, karena gas mudah terbakar.

5. Jangan sekali-kali menyalakan korek api, merokok, membakar sampah atau tindakan

berbahaya lainnya di sekitar unit biogas, karena mudah terbakar dan menimbulkan

ledakan.

6. Biogas jika terhirup dalam jumlah banyak disaat bernafas dapat menyebabkan sakit.

7. Agar selalu memeriksa unit biogas termasuk pipa penghubungnya yang mudah bocor.

Karena itu harus selalu dibersihkan dan dicat.

8. Sebelum memasang pipa atau selang gas dari reactor ke kompor, langkah awal adalah

menggunakan balon untuk mengetahui apakah instalasi yang telah dibuat telah

menghasilkan gas atau belum.

22

Page 23: modul biogas

Gb 18. Gas mulai mengisi balon

9. Saat pertama kali menyalakan kompor ketika gas terasa telah ada, buka keran gas kompor

dan biarkan selama ±5 menit untuk mengelurkan udara yang berada didalam pipa/selang

gas. Setelah itu dapat dinyalakan menggunakan api sebagai pemancing untuk menyala.

10. Pengisian pertama kali usahakan kotoran hingga memenuhi volume reactor agar hasilnya

maksimal, namun selanjutnya pengisian dilakukan setiap hari.

23