pip_utara

58
 Pengantar Ilmu Politik Oleh: Ratu Ayu Putri

Upload: ratu-ayu-asih-putri

Post on 17-Jul-2015

161 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 1/58

Pengantar Ilmu PolitikOleh:

Ratu Ayu Putri

Page 2: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 2/58

Agenda Perkuliahan

• Absensi

• Kriteria Penilaian (50% tutorial + 50% UAS)

 – 50% tutorial 

 – 3x tugas (70% = 15%+25%+30%)

 – 30% partisipasi

 – Aturan pengumpulan tugas

Page 3: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 3/58

Isi

• Perkembangan Ilmu Politik

• Konsep-konsep Politik

Sistem Politik

Page 4: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 4/58

Perkembangan Ilmu Politik

Masa Klasik:

• Yunani Kuno

India• Cina

• Indonesia

Page 5: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 5/58

Perkembangan Ilmu Politik

Pasca Abad 19 -> masa modern di mana ilmu politik

mempunyai dasar, kerangka, pusat perhatian dan

cakupan

• Eropa: Jerman, Inggris, Austria dan Perancis

(pengaruh filsafat moral dan hukum)

 – Belanda: pengaruh kuat dari ilmu hukum (tradisi

yuridis)• Amerika Serikat: pendekatan non-yuridis; lebih

menyukai pengumpulan data-data empiris

Page 6: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 6/58

Kajian dalam Ilmu Politik (I)

• Versi Andrew Heywood

 – Teori Politik

 – Bangsa-bangsa & globalisasi

 – Interaksi Politik

 – Mesin Pemerintahan

 – Kebijakan & Kinerja

Page 7: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 7/58

Kajian dalam Ilmu Politik (II)

• Versi UNESCO

 – Teori Politik -> menggambarkan dan membandingkan

fenomena-fenomena politik

 – Lembaga-lembaga Politik -> fokus pada kinerjapemerintah dan aparatnya

 – Partai-partai & golongan-golongan -> fokus pada

kondisi sosial dan dinamika politik di masyarakat

 – Hubungan Internasional -> pada perkembangannya

kajian ini menjadi kajian tersendiri yang cenderung

terpisah dari kajian ilmu politik

Page 8: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 8/58

Kajian dalam Ilmu Politik (III)

• Kajian-kajian kontemporer dari ilmu politik

 – Studi Pembangunan Politik

 – Ekonomi Politik

 – Peranan Militer dalam Politik

Page 9: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 9/58

Definisi dan Aspek dalam Ilmu Politik

• Negara (State) -> definisi tradisional dari ilmu politikberfokus pada negara sebagai organisasi kekuasaantertinggi

• Kekuasaan (Power ) -> konsep dasar dalam kajian ilmu

politik; fokus kajian politik tidak lagi terfokus pada negara• Pengambilan Keputusan (Decision Making) -> bagaimana

kebijakan pemerintah dibuat

• Kompromi dan Konsensus -> penggunaan kekuasaan untukmenyelesaikan konflik

• Pembagian dan Alokasi -> bagaimana nilai-nilai (temasukkekuasaan) didistribusikan kepada individu atau kelompokdi masyarakat

Page 10: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 10/58

Konsep-konsep Dasar dalam Ilmu

Politik (I)

• Masyarakatterkait dengan ilmu politik sebagai bagian dari ilmu sosial,titik tolak ilmu politik berawal dari terbentuknya masyarakatyang hidup bersama dan bekerja sama untuk mencapaiterkabulnya keinginan bersama.Dalam kajian ilmu politik,bentuk masyarakat yang paling utama adalah negara

• Negarapada dasarnya merupakan suatu bentuk masyarakat. Cirikhas suatu negara jika dibandingkan kelompok masyarakat

lain terdapat pada adanya paksaan dari penyelenggaranegara terhadap anggota masyarakatnya untuk dapatmematuhi peraturan dalam rangka memenuhi tujuannegara

Page 11: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 11/58

Konsep-konsep Dasar dalam Ilmu

Politik (II)

• WilayahMaksud wilayah di sini adalah daerah di mana negaradapat mempraktikkan kekuasaannya.

• PendudukPenduduk dalam konteks ini dapat dijelaskan sebagaiindividu atau kelompok orang yang karenakeberadaannya dalam wilayah tertentu harus mematuhiperaturan dari wilayah suatu negara.

•PemerintahSecara sederhana dapat didefinisikan sebagai pihak yangsecara efektif melaksanakan kekuasaan dalam suatunegara.

Page 12: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 12/58

Konsep-konsep Dasar dalam Ilmu

Politik (III)

• KedaulatanHak tertinggi negara untuk mempraktikkan kekuasaanyang dimiliki untuk mencapai tujuan dari negara.

• Kekuasaan ( power )Pada dasarnya kekuasaan ( power ) merupakan konsepdasar dalam ilmu politik. Bentuknya dapat berupa fisik(persenjataan), ekonomi (kekayaan), norma (nilai-nilaibudaya dan religi), personal (pencitraan & daya tarik)serta keahlian (informasi & intelegensi)

• LegitimasiSecara bebas dapat diterjemahkan sebagai penerimaanterhadap power yang dimiliki suatu pihak.

Page 13: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 13/58

Sistem Politik

• Konsep sistem politik digunakan untukmenjelaskan adanya suatu kondisi yang salingterkait dalam menganalisis politik

•Hal yang perlu diperhatikan dalam memahamisistem politik:

 – Setiap perubahan dalam suatu bagian dalam sistemakan berpengaruh terhadap keseluruhan sistem

 – Sistem bekerja dalam suatu lingkungan tertentu yanglebih luas dan ada perbatasan antara masing-masingsistem

Page 14: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 14/58

Skema sistem politik

Masyarakat(people)

input

Institusi-institusiperwakilan

(Gate keepers)

inputPemerintah

(government)

output

output

Page 15: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 15/58

Variabel dalam sistem politik

• Kekuasaan -> cara untuk mencapai hasil yangdiinginkan dalam alokasi sumber daya diantara kelompok-kelompok di masyarakat

• Kepentingan -> sebagai tujuan-tujuan yangingin dikejar oleh pelaku-pelakju politik

• Kebijakan -> hasil interaksi antara kekuasaan

dan kepentingan• Budaya politik -> orientasi subjektif individu

terhadap sistem politik

Page 16: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 16/58

Pendekatan dalam Sistem Politik

• Pendekatan Normatif -> fokus pada nilai-nilai dimasyarakat

• Pendekatan struktural -> memberikan penekanan

pada struktur masyarakat secara umum dankelompok-kelompok di dalamnya (pendekatanmakro)

• Pendekatan perilaku -> fokus pada pendekatan

individual (pendekatan mikro) yang mencakuppembelajaran, motivasi, persepsi, danpertimbangan individu terhadap sistem politik

Page 17: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 17/58

Pendekatan dalam Ilmu Politik

• Pendekatan legal/Institusional -> mempelajari ilmu politik hanyaberpedoman pada dokumen-dokumen resmi

• Pendekatan Perilaku dan Pasca-Perilaku (Behavioral and Post-Behavioral ) -> fokus pada perilaku aktor dalam sistem politik.Bersifat kuantitatif, interdisipliner, komparatif, dan mempelajari

faktor pribadi, budaya, sosiologi dan psikologi• Pendekatan Neo-Marxis -> berfokus pada kekuasaan dan konflik

antar-kelas yang terjadi dalam suatu negara

• Pendekatan Pilihan Rasional (Rational Choice) -> lazim dipakai padakajian ekonomi politik; penekanan penting pada optimalisasikepentingan dan efisiensi

• Pendekatan Institusionalisme Baru (Neo Institutionalism) -> fokuspendekatan ini pada negara sebagai institusi yang independen dantidak merepresentasikan kelas atau kelompok di masyarakat

Page 18: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 18/58

Modul 2

DEMOKRASI

Page 19: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 19/58

Materi

• Pengertian dan Sejarah Awal Perkembangan

Demokrasi

• Sejarah dan Perkembangan Demokrasi Abad

ke-19 dan ke-20

• “Demokrasi” di negara-negara non-demokrasi

• Demokrasi di Indonesia

Page 20: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 20/58

Demokrasi

• Apakah demokrasi?

• Apakah kita demokrasi?

Lebih dulu mana, demokrasi ataupembangunan (development)?

Page 21: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 21/58

Pengertian

• Demokrasi dari kata Demos (Rakyat) dan Kratein (Berkuasa) – Demokrasi -> suatu pemerintahan di mana kekuasaan berada

pada rakyat

• Secara sederhana demokrasi dapat dibagi pada duakelompok: – Demokrasi Konstitusional -> konsep negara hukum (rechstaat )

dan jaminan bagi warga negara untuk mengekspresikan aspirasi

 – Demokrasi ala Komunisme -> bagaimana mencapai tujuanmasyarakat secara umum walau sering kali diperlukan suatupendekatan totaliter

• Terkadang ada satu pengelompokan lagi dalam konsepdemokrasi: pseudo-demokrasi (demokrasi semu)

Page 22: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 22/58

Sejarah Awal Demokrasi

• Awal mula demokrasi berasal dari Yunani, tepatmya di polisAthena.

• Pada saat itu keputusan pemerintah dibuat langsung olehmasyarakat

Yang perlu diperhatikan adalah seluruh masyarakat di sinitidak mencakup benar-benar seluruh masyarakatmengingat perempuan, budak dan pedagang asing tidakikut terlibat dalam pembuatan kebijakan

• Selain itu wilayah polis Athena pada saat itu tidak terlalu

luas dan memiliki penduduk banyak• Sistem demokrasi yang dijalankan pada masa Yunani kuno

ini disebut demokrasi langsung (direct democracy )

Page 23: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 23/58

Demokrasi di Eropa pada masa abad

pertengahan

• Setelah Yunani kuno, perkembangan demokrasi diEropa tidak berkembang sampai dengan abad ke15

Hal tersebut terjadi akibat kuatnya feodalismedan pengaruh penyebaran agama kristen di Eropa

• Satu-satunya perkembangan demokrasi di masatersebut adalah ditandatanganinya Magna Charta

(Piagam Besar) mengenai pengakuan dan jaminan atas hak rakyat dari Raja John

Page 24: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 24/58

Demokrasi di Eropa pada masa abad

pertengahan (II)• Beberapa peristiwa terjadi di akhir abad pertengahan dan

membawa perubahan sosial di Eropa: – Renaissance -> kebangkitan kembali ajaran-ajaran sosial dan

budaya masa Yunani kuno

 – Reformasi Gereja -> Pembaharuan dalam ajaran agama Kristen

 – Aufklarung (Pencerahan) dan Rasionalisme -> masa di manamanusia bebas mengembangkan pemikiran mereka

• Pasca Aufklarung, pemikiran tentang demokrasi muncul kembaliseperti teori kontrak sosial dari J. J. Rousseau; Trias Politica dari JohnLocke & Montesqieu

Pada perkembangannya perkembangan pemikiran tentangdemokrasi tersebut membawa pada perubajhan kehidupanpolitik yang cukup besar seperti Revolusi Perancis (1789)dan Revolusi Kemerdekaan Amerika Serikat (1776)

Page 25: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 25/58

Perkembangan Demokrasi

Abad 19 & 20

• Pada masa abad pertengahan kekuasaan rajacenderung sewenang-wenang dan tidak terbatas.

• Tidak mengherankan jika pada masa aufklarung teorisosial-politik-ekonomi yang berkembang justru

menginginkan campur tangan pemerintah sekecil-kecilnya.

• Selain itu, untuk membatasi kekuasaan pemerintahmaka disusunlah suatu konstitusi, baik yang tertulismaupun tidak tertulis.

• Konstitusi juga mengatur hak-hak politik rakyat sertamengatur pembagian kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Page 26: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 26/58

Perkembangan Demokrasi

Abad 19 & 20 (II)

• Akan tetapi memberikan kebebasan yang terlalu luaskepada rakyat juga akan memberi peluang terjadinyaeksploitasi dari pihak yang kuat terhadap yang lemah;seperti yang terjadi semasa revolusi industri di Inggris.

• Maka pada perkembangan berikutnya, pemikiran-pemikiran ekonomi-sosial-politik juga kembalimenginginkan adanya campur tangan pemerintahuntuk mengatur kehidupan ekonomi dan sosial serta

bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat.• Konsep demikian disebut konsep negara kesejahteraan

(welfare state)

Page 27: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 27/58

Perkembangan Demokrasi

Abad 19 & 20 (III)

• Seiring dengan berkembangnya konsep demokrasikonstitusional di abad ke-20, berkembang pula konsepnegara demokrasi di rule of law yang kemudianmemiliki syarat: –

Perlindungan konstitusional; selain menjamin hak-hakindividu, juga menentukan cara prosedur untukmemperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin

 – Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak

 – Pemilihan umum yang bebas

 – Kebebasan untuk menyatakan pendapat – Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi

 – Pendidikan kewarganegaraan

Page 28: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 28/58

Perkembangan Demokrasi

Abad 19 & 20 (IV)

• Konteks perkembangan demokrasi pada abad 20 adalah lahirnya

negara-negara baru dan sebagian besar dari negara-negara baru

tersebut ingin menerapkan demokrasi sebagai sistem politik mereka

• Samuel Huntington (1991) selama abad ke-20 telah terjadi tiga kali

proses demokratisasi yang masif di dunia internasional: – Gelombang pertama: awal abad 19 sampai dengan tahun

1930an -> lahirnya negara-negara baru di Eropa dan Amerika

Latin

 – Gelombang kedua: setelah perang dunia kedua -> lahirnya

negara-negara baru di Asia dan Afrika

 – Gelombang ketiga: periode 1970an sampai dengan awal 2000an

-> tumbangnya pemerintahan rezim pemerintahan militer di

banyak negara

Page 29: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 29/58

Demokrasi di negara-negara

Non-Demokrasi

• Mungkin istilah di atas agak sedikit ambigu:

bagaimana bisa di negara non-demokratis

menerapkan konsep demokrasi?

• Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tahukahbagaimana pemerintahan di negara tetangga,

Korea Utara? Apakah ada demokrasi di sana?

•Secara resmi Korea Utara memiliki nama People’sDemocratic Republic of Korea (Republik

Demokratik Rakyat Korea)

Page 30: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 30/58

Demokrasi di negara-negara

Non-Demokrasi (II)

• Pada dasarnya konsep demokrasi di negara-negara tersebut (umumnya negara Komunis)merupakan vanguard democracy, tipe daridemokrasi terpimpin.

• Pada umumnya ada dua tipe pemerintahandiktatorial-totaliter: – Pemerintahan diktator militer -> pihak militer sebagai

pemegang kekuasaan, misalnya di negara-negara

Amerika Latin di abad ke-20 dan Myanmar – Pemerintahan diktator partai -> pemegang kekuasaan

tertinggi adalah partai politik dengan ideologitertentu; misalnya: negara-negara komunis dan fasis

Page 31: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 31/58

Demokrasi di negara-negara

Non-Demokrasi (III)

Bagaimana pemerintahan diktatorial lahir?

Menurut Hannah Arendt:

• Biasanya pemerintahan totaliter lahir dari kondisi

krisis sosial-ekonomi yang berat.

• Pada kondisi tersebut lahir suatu figur yang

dipercaya rakyat dapat menyelamatkan negara.

• Kemudian pemimpin tersebut menjalankansistem diktatorial untuk mencapai tujuan

dimaksud

Page 32: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 32/58

Demokrasi di negara-negara

Non-Demokrasi (IV)

• Kepemimpinan dalam pemerintahan totaliterbiasanya memiliki ciri:

 – Kekuasaan yang sangat absolut; setidaknya lebih

absolut daripada pemimpin sebelumnya – Pemimpin tersebut memiliki kharisma/karakter

yang sangat kuat dan sangat berpengaruhterhadap sebagian besar rakyatnya

 – Pemerintahan yang dijalankan oleh partai sangattergantung dari keinginan si pemimpin ketimbangsebuah organisasi yang independen

Page 33: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 33/58

Totalitarianisme vs. otoritarianisme

• Meskipun sama-sama non-demokrasi, pemerintahanotoriter memiliki sedikit perbedaan dengan pemerintahantotaliter

• Pemerintahan otoriter relatif tidak memiliki satu ideologitertentu yang diperjuangkan yang menjadi ‘modal’ bagipemimpin.

• Sering kali dalam pemerintahan otoriter terdapat lembaga-lembaga yang terdapat pada pemerintahan demokratikseperti lembaga perwakilan walaupun hanya berstatussebagai ‘tukang stempel’. 

• Pada praktiknya, penerapan konsep pemerintahan otoriterdan totaliter seringkali ambigu dan cenderung overlap. 

Page 34: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 34/58

Demokrasi di Indonesia

• Secara Hukum, sistem pemerintahan diIndonesia adalah Demokrasi Konstitusional

• Hal tersebut dapat dilihat pada penjelasan

UUD 1945 di mana tertulis: – Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum

(rechstaat ) tidak berdasarkan atas kekuasaanbelaka

 – Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi(hukum dasar), tidak bersifat absolut (kekuasaanyang tidak terbatas)

Page 35: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 35/58

Demokrasi di Indonesia (II)

• Pada praktiknya di Indonesia, secara umum

penerapan demokrasi bisa dibagi menjadi 4

fase:

 – Masa Demokrasi Parlementer (1945-1959)

 – Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

 – Masa Demokrasi Pancasila/orde baru (1965-1998)

 – Masa Reformasi (1998-sekarang)

Page 36: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 36/58

Masa Demokrasi Parlementer (1945-1959)

• Pada masa ini peranan parlemen dan partai politiksangat menonjol

• Untuk pertama kalinya dilakukan pemilihan umumpada tahun 1955

• Pada masa ini digunakan tiga UUD: UUD 1945, UUDRepublik Indonesia Serikat, UUD Sementara 1950

• Sistem pemerintahan yang berlaku adalah sistemparlementer di mana kekuasaan pemerintahan sehari-hari ada di tangan Perdana Menteri

• Presiden hanya berstatus sebagai Kepala Negara danberstatus tidak lebih dari simbol/rubber stampPresident (Presiden Tukang Cap)

Page 37: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 37/58

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

• Kebalikan dari masa demokrasi parlementer,

peranan presiden di masa ini sangat menonjol.

• Pada masa ini peranan partai, kecuali PKI dalam

politik melemah. Sementara itu militer justrusemakin menguat perannya dalam politik.

• Presiden pada saat itu berupaya membangun

perimbangan kekuasaan di antara kekuatan-kekuatan politik di Indonesia antara lain melalui

promosi konsep NASAKOM

Page 38: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 38/58

Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965)

II

• Pada praktiknya terjadi beberapa

penyimpangan dari UUD 1945, antara lain

Presiden dapat membubarkan DPR hasil

pemilu tahun 1955 serta pengangkatanPresiden untuk seumur hidup

• Masa Demokrasi terpimpin berakhir setelah

terjadinya G 30 S di mana setelah itu pihakmiliter mengambil alih pemerintahan

Page 39: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 39/58

Masa Demokrasi Pancasila/Orde Baru

• Semangat dari pemerintahan ini adalah untuk

memurnikan kembali pelaksanaan Pancasila

dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

• Kemudian dilakukan kembali upaya penguatan

peran DPR sebagai lembaga legislatif 

• Pada masa ini dilakukan juga pemilihan umum

untuk memilih anggota badan legislatif padatahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992 dan 1997

Page 40: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 40/58

Masa Demokrasi Pancasila/Orde Baru

II

• Pemerintah pada masa ini memperkenalkan konsepDemokrasi Pancasila di mana demokrasi ini memilikidua ciri khas: – Tidak ada oposisi

 –

Musyawarah untuk mufakat• Pada perkembangannya pelaksanaan demokrasi di

masa orde baru mengalami banyakj penyimpangan juga terutama di bidang hukum dan ekonomi.

• Pada kedua bidang tersebut kebijakan pemerintahseringkali tidak memihak rakyat banyak, melainkanhanya memihak kepentingan kelompok yang dekatdengan pemerintah.

Page 41: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 41/58

Masa Demokrasi Pancasila/Orde Baru

III

• Penyimpangan lain terhadap demokrasi di masa ordebaru antara lain pengaturan kompetisi partai politik dimana terdapat aturan untuk aparat pemerintah yangmewajibkan memilih suatu kelompok dalam pemilihan

umum.• Selain itu terjadi juga penyimpangan lain berupa

pengekangan kebebasan pers terutama bagi pers yangcenderung berbeda pendapat dengan pemerintah

• Masa ini berakhir pada 21 Mei 1998 ketika Soehartomengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden.

Page 42: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 42/58

Masa Reformasi

• Salah satu tonggak awal reformasi diIndonesia adalah pelaksanaan pemilihanumum yang bebas pada tahun 1999.

• Pemilu ini dianggap pemilu bebas mengingatnyaris tidak ada pembatasan bagi partai yangingin mengikuti pemilihan umum tersebut.

• Selain itu dilakukan pula amandementerhadap UUD 1945 untuk mencegahpenyalahgunaan UUD oleh pihak pemerintah

Page 43: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 43/58

Masa Reformasi

• Tonggak lain dalam reformasi di Indonesia adalah

kekuasaan Presiden yang tidak lagi sekuat masa

sebelumnya.

• Contoh krusial dari hal ini adalah masa PresidenAbdurahman Wahid yang diberhentikan oleh

pihak DPR/MPR yang memiliki perseteruan politik

Hal yang menarik lainnya adalah pertama kalinyaPresiden dipilih rakyat secara langsung pada

pemilu 2004.

Page 44: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 44/58

HAK ASASI MANUSIA

MODUL 3

Page 45: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 45/58

Pertanyaan

• Pelanggaran HAM seperti apa yang pernah

terjadi di Indonesia?

• Apa perbedaan pelanggaran HAM dan tindak

kriminal biasa?

• Permasalahan apa yang menghalangi

pemberantasan tindak pelanggaran HAM di

Indonesia?

Page 46: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 46/58

Page 47: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 47/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (i)

• Hak asasi merupakan hak yang diperoleh atau dimilikimanusia sejak kehadirannya di dunia ini.

• Perkembangan awal kebutuhan untuk melindungihak-hak rakyat dari tindakan-tindakan otoriter

penguasa terbatas pada hak-hak politik

• Magna Charta (Inggris, 1915) pembatasankekuasaan raja sebagai imbalan dari dukungan rakyatkepada pemerintah pusat dalam bentuk pajak dan

kekuatan militer daerah• Bill of Rights (Undang-Undang Hak), diterima parlemen

Inggris pada tahun 1689

Page 48: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 48/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (ii)

• Perancis Revolusi Perancis (1789) yang

menghasilkan Declaration des droits de

l’homme et du citoyen (pernyataan hak-hak

manusia dan warga negara) Liberte(kebebasan), egalite (kesetaraan), dan

fraternite (persaudaraan)

• Amerika Bill of Rights (1791)

Page 49: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 49/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (iii)

• Gagasan mengenai HAM paham rasionalisme (pelopor:Thomas Hobbes, John Locke, Montesquieu dan Rousseau)

• Penolakan terhadap kekuasaan absolut raja (dasar yangrasional bagi kekuasaan)

• Teori Kontrak Sosialmanusia memiliki beberapa hakalami, yang perlu dilindungi jika manusia itu ingin hidupsecara beradab dan bermasyarakat.

• Teori Kontrak Sosial (ii) Untuk memperoleh perlindungantersebut, manusia bersedia untuk menyerahkan sebagiandari hak itu kepada penguasa berdasarkan suatu kontrak,dengan ketentuan bahwa manusia bersedia menaati raja,asal hak-haknya dilindungi

Page 50: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 50/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (iv)

Franklin D. Roosevelt merumuskan 4

Kebebasan (The Four Freedoms)

- Kebebasan untuk berbicara dan

menyatakan pendapat (freedom

of speech)

- Kebebasan beragama (freedom of religion)

- Kebebasan dari ketakutan

(freedom from fear)

- Kebebasan dari Kemelaratan

(freedom from want)

Page 51: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 51/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (v)

• Pasca Perang Dunia II PBB pernyataan seduniamengenai Hak Asasi Manusia (Universal Declaration of Human Rights) 48 negara, 1948 tidak mengikatsecara yuridis

PBB

1966

perjanjian tentang hak ekonomi, sosialdan budaya (Covenant on economic, social and culturalrights) dan perjanjian tentang hak sipil dan politik(Covenant on Civil and Political Rights) diratifikasioleh lebih dari 35 negara baru pada tahun 1976

• Problems: (i) kedaulatan negara (ii) kedudukan individusebagai subjek Hukum Internasional (iii) masalahdomestic jurisdiction dalam Piagam PBB

Page 52: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 52/58

Sejarah Hak Asasi Manusia (vi)

• Level REGIONAL• Majelis Eropa (Council of Europe) Convention of the

Protection of Human Rights and Fundamental Freedoms dilanjutkan dengan pembentukan Mahkamah Eropa untukHak-hak Asasi (European Court of Human Rights, 1959)

• Afrika African Charter on Human and Peoples’ Rights(Banjul Charter), 1981

• Asia Bangkok Declaration, 1993

• Problems perbedaan budaya/relativitas budaya 

relativitas HAM• DEKLARASI WINA, Juni 1993 jembatan untuk Dunia Barat

dan

Page 53: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 53/58

Pernyataan Sedunia Tentang Hak Asasi Manusia

(Universal Declaration of Human Rights)

• Kesulitan yang dihadapi:

 – Perbedaan antara hak asasi yang bersifat

tradisional (hak politik vs hak ekonomi, sosial dan

budaya) – Hak asasi manusia terkesan tanpa batas harus

disesuaikan dengan keadaan masing-masing

• Perundang-undangan yang berlaku di masing-masing

negara

• Pertimbangan atas ketertiban dan keamanan nasional

Page 54: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 54/58

Pernyataan Sedunia Tentang Hak Asasi Manusia

(Universal Declaration of Human Rights)

• Perjanjian Hak Sipil dan Politik• Perjanjian Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya

• Hak Asasi Perempuan

• Hak Asasi dalam Islam – Hak untuk hidup

 –

Hak untuk memperoleh keadilan – Hak persamaan

 – Kewajiban untuk memenuhi apa yang sesuai dengan hukum, serta hak untuktidak patuh kepada apa yang tidak sesuai dengan hukum

 – Hak kebebasan kepercayaan

 – Hak untuk menyatakan kebenaran

 –

Hak mendapatkan perlindungan terhadap penindasan karena perbedaanagama

 – Hak untuk mendapatkan kehormatan dan nama baik

 – Hak ekonomi

 – Hak untuk memiliki

Page 55: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 55/58

Hak Asasi Manusia di Indonesia

• UUD 1945 hanya relatif sedikit mencantumkan hakasasi manusia: – UUD disusun dalam waktu yang sangat mendesak

 – UUD 1945 diundangkan sebelum Universal Declaration of Human Rights

• Problems: – Seringkali terjadi perbedaan persepsi dan kepentingan

antara pemerintah dan rakyat

• Pengakuan suatu negara terhadap perlindungan hak

asasi manusia terdiri atas dua tingkat: – Tingkat pertama: moral rights

 – Tingkat kedua: positive rights

P k b HAM d

Page 56: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 56/58

Perkembangan HAM pada

Masa Reformasi

• Pemenuhan hak asasi ekonomi merosot

tajam, dengan adanya krisis moneter,

penggusuran di perkotaan yang

mengatasnamakan pembangunan dan lain-lain

Page 57: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 57/58

Hak Asasi Perempuan di Indonesia

• PBB Konvensi Hak Politik Perempuan,

diratifikasi UU No. 68/1958

• Perempuan di Indonesia seringkali menjadi

target perusakan struktural dari politik

kekuasaan

• Semangat reformasi pemberlakuan kuota

30% perempuan (berdasarkan Deklarasi Winadan Konferensi Perempuan di Beijing)

Page 58: PIP_Utara

5/14/2018 PIP_Utara - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/piputara 58/58