piodermi2
DESCRIPTION
nnnTRANSCRIPT
Penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus dan Streptococcus atau oleh kedua-duanya
Menurut perjalanan penyakit
Piodermi Primer Piodermi Sekunder Terjadi pada kulit sehat Terjadi pada kulit yang sudah ada penyakit kulit, misalnya :
- dermatitis, - skabies, dan lain-lain
Gambaran klinis khas Gambaran klinis tidak khas, mengikuti penyakit primernya
Bentuk piodermi
Piodermi Superfisial Piodermi Profunda Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Impetigo Neonatorum Impetigo Bockhart
Sikosis Barbae Furunkel Karbunkel Ektima Selulitis Phlegmon Erisipelas Hidradenitis Supurativa Granuloma Piogenikum Abses Multipel Kelenjar
Keringat Pionikia Ulkus Piogenik
Nama : Liza MaulaniNIM : 406057055
1
Piodermi superfisial Infeksi Pyococ pada kulit, terbatas pada epidermis
Impetigo Krustosa Impetigo Bulosa Impetigo Neonatorum Impetigo BockhartDefinisi Penyakit kulit oleh kuman pyococ yang mengenai kulit bagian superfisialis (terbatas pada epidermis) Sinonim Impetigo Kontagiosa / Vulgaris /
Tillbury FoxImpetigo Vesiko-bulosa / cacar monyet
Bullous impetigo of the newborn
Ostic folikulitis / superfisial pustular folikulitis
Etiologi Grup A Streptococcus B hemolyticus
Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus, Grup A Streptococcus B hemolyticus
Staphylococcus aureus
Faktor Predisposisi - Hygiene kurang- Menurunnya daya tahan - Telah ada penyakit lain di kulit- Daerah tropis,cuaca panas dan lembab.
- Hygiene buruk- Kontaminasi dengan
minyak- Daerah tropis, cuaca
panas dan lembab- Fokal infeksi
Predileksi tempat Muka, sekitar hidung dan mulut. Sering terdapat pada anak
Ketiak, dada, punggung. Sering bersama miliaria. Sering terdapat pada anak & dewasa
Bisa di seluruh badan, hanya terdapat pada neonatus
Tungkai bawah, scalp, muka, sekitar mulut, gluteus
Efloresensi Eritem, vesikel cepat pecah menjadi krusta kuning (honey colored crust). Jika krusta dilepas tampak erosi di bawahnya (stuck on crust)
Eritem, bula, bula hipopion. Bila bula pecah akan tampak koleret dengan dasar eritem, kadang memberi kesan central healing
Bula gigantea di muka, tangan, badan dan pada mukosa.
Papul / Pustul yang eritematosa pada muara folikel rambut. Di tengah pustul ada rambut, multipel
Komplikasi Glomerulonefritis oleh kuman serotype tertentu
Bakteriemi, pneumonia, nefritis, meningitis
Diagnosa Banding Ektima Varicella,Dermatofitosis (bila vesikel telah pecah)
Sifilis kongenital
Pengobatan - antibiotik topikal (dipakai langsung di daerah terinfeksi), contoh salep neomisin sulfat, salep basitrasin- cairan antiseptik, contoh : Sol PK 1/10.000 atau 1/5000, Sol Rivanol 1/1000 dan yodium povidon 7,5 %- Antibiotik sistemik, contoh :Ampicillin (4 x 500 mg / hari a.c.) linkomisin (3 x 500 mg / hari)klindamisin (4 x 150 mg / hari) amoksisilin (3 – 4 x 500 mg / hari)kloksasiklin (3 x 250 mg / hari a.c.) eritromisin (4 x 500 mg / hari)sefalosporin (2 x 500 mg / hari)Cari faktor predisposisi Perawatan intensif
Bedak salisil 2 %Prognosa Sembuh tanpa sikatriks / baik Baik, kadang kronis residif
Piodermi ProfundaSikosis Barbae Furunkel Karbunkel Ektima
Definisi Infeksi pyococ pada folikel rambut (folikulitis) profunda
Infeksi pyococ pada folikel rambut dan sekitarnya.Bila lebih dari 1 → furunkulosis
Beberapa furunkel yang menjadi 1 Ulkus superfisial dengan krusta di atasnya
Sinonim Folikulitis Barbae
Echtyma
Etiologi Staphylococcus aureus Streptococcus grup AFaktor Predisposisi
Trauma :- Garukan- Cukuran
Hygiene buruk
Iritasi, tekanan, gesekan, garukan, hiperhidrosis, fokal infeksi, diabetes mellitus, anemi, dermatitis seboroik, alkoholisme, malnutrisi, hipogammaglobulinemia
Diabetes mellitus HipogammaglobulinemiaDermatosis generalisataPemakaian kortikosteroid lama
Daerah tropis, iklim panas dan lembab, hygiene buruk, malnutrisi, faktor gigitan serangga
Predileksi Tempat
Janggut, dan bisa juga daerah berambut lain
Daerah berambut, tempat yang mudah terkena gesekan dan maserasi (aksila, bokong)
Punggung, tengkuk, gluteus, paha, panggul
Tungkai bawah, gluteus
Efloresensi Eritem, papula, pustula yang ditembus rambut, krusta
nodus eritematosa bentuk kerucut, pada orifisium rambut tampak pus
Nodus eritematosa dengan multipel pustula sekitar folikel rambut, sering supurasi dan pecah menjadi ulkus iregular
Vesikel / pustula, eritem, krusta kotor warna abu kuning. Di bawah krusta ada ulkus dangkal
Gejala klinis lain
Nyeri, gatal, seperti rasa terbakar
Nyeri Nyeri pada lesi, demam, malaise, pasien tampak sakit
Diagnosa Banding
Tinea Barbae Abses multipel Akne koblongata Impetigo krustosa
Pengobatan - antibiotik topikal (dipakai langsung di daerah terinfeksi), contoh salep neomisin sulfat, salep basitrasin- Antibiotik sistemik, contoh :Ampicillin (4 x 500 mg / hari a.c.) linkomisin (3 x 500 mg / hari)klindamisin (4 x 150 mg / hari) amoksisilin (3 – 4 x 500 mg / hari)kloksasiklin (3 x 250 mg / hari a.c.) eritromisin (4 x 500 mg / hari)sefalosporin (2 x 500 mg / hari)Cukur janggut Cari faktor predisposisi Kompres
Drainage Perbaikan hygienePrognosa Sering relaps Kronis dan rekuren, bila tidak diobati akan
terjadi supurasi → absesSering terjadi sikatriks Penyembuhan lambat
dan disertai sikatriks
Piodermi ProfundaSelulitis Phlegmon Erisipelas Hidradenitis supurativa
Definisi Infeksi akut pyococ pada jaringan subkutan
Selulitis yang mengalami supurasi
Selulitis superfisial terutama mengenai pembuluh limfe
Infeksi pyococ pada kelenjar apokrin
Etiologi Staphylococcus aureus, Streptococcus B hemolyticus, pneumococcus
Grup A Streptococcus B hemolyticus
Staphylococcus aureus
Faktor predisposisi
Hygiene kurangDiabetes mellitusMalnutrisiTrauma
Diabetes mellitus, ISPA, malnutrisi, post operasi, hygiene buruk
Hiperhidrosis, deodorant, cabut rambut ketiak, obesitas, baju terlalu ketat, akne
Predileksi tempat
Tempat yang sering kena trauma, misalnya : tungkai bawah,Sudah ada penyakit lain, misalnya : kandidosis sela jari kaki
Muka, kepala, kaki, badan (umbilicus) pada neonatus
Kelenjar apokrin di aksila, anogenital, mammae
Efloresensi Infiltrat difus di subkutan, eritem, bisa timbul vesikel, bula, abses lokal
Infiltrat difus di subkutan dengan supurasi
Eritem warna merah cerah batas tegas dengan udem dan indurasi (peau d’orange), vesikel, bula, petekie, ekimosis
Nodus merah, nyeri tekan, sering supurasi. Pada yang menahun terbentuk abses, fistel, sinus multipel
Gejala klinis lain
Demam, malaise, disertai limfadenopati yang nyeri, tanda-tanda radang akut (dolor, kalor, rubor, tumor, functio laesa)
Demam, nyeri, keadaan umum buruk
Demam, malaise, tampak sakit berat
Demam, malaise
Komplikasi Meningitis, pleuritis, bronkopneumoni
Diagnosa banding
ErisipelasPhlegmon
Selulitis Herpes zosterOsteomyelitis maksila / frontalDermatitis kontakAngioneuropatik udem, erisipeloid
Skrofuloderma, akne koblongata, cutaneous blastomikosis, limfogranuloma venereum, furunkel
Pengobatan - Kompres terbuka dengan cairan antiseptik, contoh : Sol PK 1/10.000 atau 1/5000, Sol Rivanol 1/1000 dan yodium povidon 7,5 %- Antibiotik sistemik, contoh :Ampicillin (4 x 500 mg / hari a.c.) linkomisin (3 x 500 mg / hari) kloksasiklin (3 x 250 mg / hari a.c.)klindamisin (4 x 150 mg / hari) amoksisilin (3 – 4 x 500 mg / hari) eritromisin (4 x 500 mg / hari)sefalosporin (2 x 500 mg / hari)Kaki ditinggikan saat istirahat Insisi bila ada abses, eksisi
kelenjar apokrin pada yang kronik residif
Diuretika bila ada udem insisiPrognosa Bila tidak segera diobati dapat menjadi
serius karena menyebar melalui limfe dan darah
Baik Timbul sikatriks
Piodermi ProfundaGranuloma piogenikum Abses multipel
kelenjar keringatPionikia Ulkus piogenik
Definisi Infeksi pyococ pada jaringan granulasi
Infeksi pyococ pada kelenjar keringat ekrin
Infeksi pyococ di sekitar kuku
Ulkus dengan gambaran klinis tidak khas disertai pus di atasnya
Sinonim Granuloma telangiektatikum Multiple abses of infant
Ulkus banal
Etiologi Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus, Streptococcus, Pseudomonas, Dermatofita, Kandida
Streptococcus
Faktor predisposisi
Daya tahan menurun, hiperhidrosis, miliaria
Diabetes mellitusSering kena air, trauma
Predileksi tempat Tempat yang mudah terkena trauma, misalnya : ekstremitas, muka
Tempat yang banyak berkeringat
Ibu jari kaki
Efloresensi Penonjolan vaskuler warna merah terang kecoklatan cenderung → krusta dan nekrosis
Nodus eritematosa bentuk kubah, multipel, tidak nyeri dan lama pecah.
Maserasi dan tampak tanda radang di sekitar kuku
Ulkus dengan pinggir tidak meninggi, tepi teratur, dinding tidak menggaung, menyebar secara serpiginosa, ada tanda radang di sekitarnya
Gejala klinis lain Jaringan granulasi yang menembus kulit mudah berdarah bila disentuh
Diagnosa banding Granuloma fisuratikum, melanoma maligna nodular, karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal nodular
Furunkulosis Onikomikosis Ulkus karena sebab lain, misalnya kuman gram negatif
Pengobatan - antibiotik topikal (dipakai langsung di daerah terinfeksi), contoh salep neomisin sulfat, salep basitrasin- cairan antiseptik, contoh : Sol PK 1/10.000 atau 1/5000, Sol Rivanol 1/1000 dan yodium povidon 7,5 %- Antibiotik sistemik, contoh :Ampicillin (4 x 500 mg / hari a.c.) linkomisin (3 x 500 mg / hari)klindamisin (4 x 150 mg / hari) amoksisilin (3 – 4 x 500 mg / hari)kloksasiklin (3 x 250 mg / hari a.c.) eritromisin (4 x 500 mg / hari)sefalosporin (2 x 500 mg / hari)Involusi spontan pada beberapa kasus,Kauter, eksisi atau ekstirpasi
insisi bila perlu ekstraksi kuku untuk abses subungual
Debrideman ulkus,
Prognosa Baik Kronis residif Kronis residif Baik
Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)Definisi Infeksi kulit oleh staphylococcus aureus tipe tertentu yang
mengeluarkan eksotoksin, dengan ciri khas terdapatnya epidermolisis
Sinonim Penyakit Ritter von Rittershain, dermatitis eksfoliativa neonatorum
Etiologi Staphylococcus aureus grup II faga 52, 55 dan atau faga 71Faktor predisposisi Kegagalan fungsi ginjal, gangguan imunologikPredileksi tempat Seluruh tubuhEfloresensi Eritem timbul mendadak, nyeri, nikolsky sign (+), bula
berdinding kendur, gambaran mirip kombustio, erosif Gejala klinis lain Gangguan keseimbangan elektrolitKomplikasi Selulitis, pneumonia, septicemiaDiagnosa banding Nekrolisis Epidermal ToksikPengobatan Antibiotik tahan penisilinase, contoh kloksasikin (3 x 250 mg /
hari), perawatan luka bakar, jaga keseimbangan elektrolitPrognosa Kematian dapat terjadi akibat gangguan keseimbangan cairan
dan sepsis