pharyngitis

2
 Pharyngitis  Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus, bakeri, alergi, trauma, toksin, dan lain-l ain. Faringitis Akut Faringitis Viral Gejala dan Tanda Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan. Faring dan tonsil hiperemis. Virus influenza, coxzachievirus dan cytomegalovirus tidak menimbulkan eksudat. Coxzachievirus dapat menimbulkan lesi vasikular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash. Adenovirus juga menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak selain faringitis. Epstein Barr Virus (EBV) menyebabkan faringitis disertai eksudat yang banyak, pembesaran kelenjar limfe, terutama retroservikal dan hepatosplenomegali. Faringitis yang disebabkan HIV-1 menimbulkan keluhan nyeri tenggorok, nyeri menelan, mual dan demam, faring tampak hiperemis, terdapat eksudat, limfadenopati akut di leher, dan pasien tampak lemah. Terapi Istirahat dan minum yang cukup, kumur dengan air hangat, analgetika jika perludan tablet isap. Dapat diberi juga antivirus metisoprinol. Faringitis Bakterial Infeksi grup A Streptococcus β hemolitikus penyebab faringitis akut pada dewasa (15%) dan anak (30%). Gejala dan Tanda Nyeri kepala hebat, muntah kadang demam tinggi, jarang disertai batuk. Tonsil tampak membesar, faring dan tonsil hiperemis terdapat eksudat. Kemudian timbul petechiae pada palatum dan dasar faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan. Terapi Antibiotik penicillin, amoksisilin, atau eritromisin. Kortikosteroid dexamethaso n, analgetika, dan kumur dengan air hangat atau antiseptic.

Upload: novia-damara

Post on 10-Jul-2015

100 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pharyngitis

5/10/2018 Pharyngitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pharyngitis-55a0c068e66f2 1/3

Pharyngitis 

Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh

virus, bakeri, alergi, trauma, toksin, dan lain-lain.

Faringitis Akut 

Faringitis Viral 

Gejala dan Tanda

Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggorok, sulit menelan. Faring dan

tonsil hiperemis. Virus influenza, coxzachievirus dan cytomegalovirus tidak 

menimbulkan eksudat. Coxzachievirus dapat menimbulkan lesi vasikular di

orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash. Adenovirus juga

menimbulkan gejala konjungtivitis terutama pada anak selain faringitis. Epstein

Barr Virus (EBV) menyebabkan faringitis disertai eksudat yang banyak,

pembesaran kelenjar limfe, terutama retroservikal dan hepatosplenomegali.

Faringitis yang disebabkan HIV-1 menimbulkan keluhan nyeri tenggorok,

nyeri menelan, mual dan demam, faring tampak hiperemis, terdapat eksudat,

limfadenopati akut di leher, dan pasien tampak lemah.

Terapi

Istirahat dan minum yang cukup, kumur dengan air hangat, analgetika jika

perludan tablet isap. Dapat diberi juga antivirus metisoprinol.

Faringitis Bakterial 

Infeksi grup A Streptococcus β hemolitikus penyebab faringitis akut pada

dewasa (15%) dan anak (30%).

Gejala dan Tanda

Nyeri kepala hebat, muntah kadang demam tinggi, jarang disertai batuk.

Tonsil tampak membesar, faring dan tonsil hiperemis terdapat eksudat. Kemudian

timbul petechiae pada palatum dan dasar faring. Kelenjar limfe leher anterior

membesar, kenyal, dan nyeri pada penekanan.

Terapi

Antibiotik penicillin, amoksisilin, atau eritromisin. Kortikosteroid

dexamethason, analgetika, dan kumur dengan air hangat atau antiseptic.

Page 2: Pharyngitis

5/10/2018 Pharyngitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pharyngitis-55a0c068e66f2 2/3

Laryngitis 

Laringitis Akut 

Radang akut laring umumnya merupakan kelanjutan dari rinofaringitis,

yang disebabkan oleh bakteri (menyebabkan peradangan lokal) atau virus

(menyebabkan peradangan sistemik).

Gejala dan Tanda

Terdapat gejala radang umum, seperti demam, malaise, serta gejala lokal

seperti suara parau sampai afoni, nyeri menelan atau bicara, serta gejala sumbatan

laring. Selain itu terdapat batuk kering dan kemudian disertai dengan dahak 

kental.

Pada pemeriksaan mukosa laring hiperemis, membengkak, terutama

diatas dan dibawah pita suara. Biasanya juga terdapat tanda radang akut di hidung

atau sinus paranasal atau paru.

Terapi

Istirahat bicara dan bersuara 2-3 hari. Menghindari udara lembab dan

iritasi pada faring dan laring. Antibiotik diberikan bila peradangan berasal dari

paru. Bila terdapat sumbatan laring dilakukan pemasangan pipa endotrakeal atau

trakeostomi.

Laringitis Kronis 

Sering disebabkan oleh sinusitis kronis, deviasi septum yang berat, polip

hidung atau bronkitis kronis, atau oleh penyalahgunaan suara seperti berteriak 

atau berbicara keras.

Gejala dan Tanda

Seluruh mukosa laring hiperemis dan menebal, permukaannya tidak rata

dan hiperemis, dan terkadang terdapat metaplasi skuamosa. Terdapat gejala suara

parau menetap, rasa tersangkut di tenggorok, sehingga pasien sering mendehem

tanpa mengeluarkan sekret karena mukosa yang menebal.

Terapi

Mengobati peradangan di hidung, faring, serta bronkus yang mungkin

menjadi penyebab laringitis kronis itu. Pasien diminta untuk tidak banyak 

berbicara (vocal rest ).

Page 3: Pharyngitis

5/10/2018 Pharyngitis - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/pharyngitis-55a0c068e66f2 3/3