ph meter

16
PH METRI A. Tujuan 1. Mengukur pH larutan 2. Menstandarisasi larutan HCl 3. Menentukan konsentrasi NaOH 4. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan 5. Menentukan kapasitas larutan dapar B. Dasar Teori PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman suatu zat. pH meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan basa dalam suatu larutan atau bahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. pH meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. PH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hydrogen atau untuk larutan yang encer merupakan konsentrasi dari ion hydrogen. PH meter pada dasarnya merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai elektroda penunjuk. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan silikat yang

Upload: reni-swara-mahardika

Post on 01-Feb-2016

64 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

PH METER

TRANSCRIPT

Page 1: PH METER

PH METRI

A. Tujuan

1. Mengukur pH larutan

2. Menstandarisasi larutan HCl

3. Menentukan konsentrasi NaOH

4. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan

5. Menentukan kapasitas larutan dapar

B. Dasar Teori

PH meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman suatu

zat. pH meter merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur kadar asam dan

basa dalam suatu larutan atau bahan. Prinsip kerja dari alat ini yaitu semakin banyak

elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya, karena

batang pada pH meter berisi larutan elektrolit lemah. pH meter banyak digunakan dalam

analisis kimia kuantitatif.

PH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hydrogen atau untuk

larutan yang encer merupakan konsentrasi dari ion hydrogen. PH meter pada dasarnya

merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai elektroda

penunjuk. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan silikat yang

bermuatan negatif yang mengandung sejumlah kation terutama ion natrium yang dapat

ditukar dengan ion hydrogen.

Elektroda gelas sebelum digunakan direndam terlebih dulu dalam air agar

molekul-molekul air masuk kedalam kisi-kisi kaca dan akan mengambang, sehingga

proses pertukaran ion akan maksimum. Dengan kata lain ion natrium dapat dengan

mudah ditukar dengan ion hydrogen. Oleh Karen aitu saat pengukuran perlu waktu

respon bagi elektroda. Bentuk elektroda kaca spesifik yaitu berupa wadah kecil yang

berisi larutan dapar asetat atau HCl 0,1N. Dengan demikian lapisan kaca mempunyai

Page 2: PH METER

konsentrasi H+ yang tetap dan diketahui, sedangkan lapisan luar kaca konsentrasi H+

bergantung pada larutan yang akan diukur.

Batas pengukuran elektroda gelas 2-12, Karena lebih dari pH 12, ion hidroksida

dapat mengikat ion natrium, sedangkan pH dibawah 1 semua ion Na pada lapisan gelas

ditukar oleh ion hydrogen, akibatnya tidak terjadi pertukaran ion larutan yang diukur.

Pada elektroda kombinasi jangan terlalu lama merendam elektroda dalam air, atau sering

digunakan , maka konsentrasi larutan KCl berkurang karena terjadi perembesan ion KCl

keluar elektroda. Jadi elektroda tidak direndam dalam air tapi dalam larutan KCl jenuh 3

M.

C. Alat dan Bahan

Alat

No. Alat Spesifikasi Jumlah1 pH-Meter --- 1 buah2 Neraca digital --- 1 buah3 Gelas kimia 500 mL 1 buah

100 mL 3 buah50 mL 2 buah

4 Pipet volume 10 mL 1 buah5 mL 1 buah

5 Magnetic stirrer

--- 1 buah

6 Pipet tetes --- 1 buah12 Dosimat --- 1 buah13 Bola hisap --- 1 buah14 Elektroda

Combine Glass

--- 1 buah

Bahan

No. Bahan1 Padatan Boraks (Na2B4O7.10H2O)2 HCl 0,1 N3 NaOH 0,1 N6 Larutan dapar pH 4 dan77 Aquades

Page 3: PH METER

D. Prosedur Kerja

1. Kalibrasi Elektroda dan pH-Meter

Pemasangan elektroda kaca pada alat pH-Meter

Menghidupkan pH-Meter, penekanan tombol “pH” lalu

“Stand by”

Pengaturan slop “dU/dpH” pada angka 1

Mencelupkan elektroda pada larutan dapar 7 dan tekan tombol

“meas”

Pemutaran tombol “Ucomp” sampai tampilan pada layar

menunjukkan angka 7 dan tekan “stand by”

Pengangkatan elektroda dan pembilasan dengan aquades

Mencelupkan elektroda pada larutan dapar 4 dan penekananan

tombol “meas”

Pemutaran tombol “dU/dpH” sampai tampilan pada layar menunjukkan angka 4 dan

penekanan “stand by”

Page 4: PH METER

2. Titrasi standarisasi HCl

Elektroda dan pH-Meter siap untuk digunakan

Pengangkatan elektroda dan pembilasan dengan aquades

Pengisian buret dengan HCl

Penimbangan 0,10 gram boraks

Pelarutan dengan 50 mL aquades dan penyimpanan di gelas kimia

Mencelupkan elektroda kedalamnya dan tekan tombol

“meas”

Pencatatan pH sambil pengadukan dengan magnetic stirrer

Pentitrasian dengan HCl dan pencatatan pH setiap penambahan

0,5 mL HCl

Page 5: PH METER

3. Penentuan konsntrasi larutan NaOH

5 mL NaOH

Penambahan aquades

Masukan pada Gelas kimia

Mencelupkan elektroda kedalamnya dan penekanan tombol

“meas”

Pencatatan pH sambil pengadukan dengan magnetic stirrer

Pentitrasian dengan HCl dan pencatatan pH setiap penambahan

0,5 mL HCl

Pengangkatan elektroda dan pembilasan

Pengangkatan elektroda dan pembilasan

Page 6: PH METER

E. Data Pengamatan

Standarisasi HCl

Berat boraks : 0,1 gram

Volume : 50 mL

No HCl (mL) pH

1 0,5 9,28

2 1 9,13

3 1,5 9,01

4 2 8,89

5 2,5 8,76

6 3 8,63

7 3,5 8,46

8 4 8,25

9 4,5 7,90

10 5 6,36

11 5,5 2,92

12 6 2,56

13 6,5 2,38

14 7 2,33

15 7,5 2,25

16 8 2,17

17 8,5 2,11

18 9 2,05

Page 7: PH METER

Penentuan konsentrasi NaOH

Volume NaOH : 5 mL

No HCl (mL) pH

1 0,5 11,71

2 1 11,60

3 1,5 11,45

4 2 11,25

5 2,5 10,96

6 3 10,52

7 3,5 9,93

8 4 7,77

9 4,5 6,41

10 5 4,78

11 5,5 2,77

12 6 2,59

13 6,5 2,41

14 7 2,29

15 7,5 2,19

16 8 2,12

17 8,5 2,06

18 9 2,00

Page 8: PH METER

Grafik standarisasi HCl

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 90

2

4

6

8

10

12

Series1

Volume HCl (mL)

pH

Grafik penentuan konstanta NaOH

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6 6.5 7 7.5 8 8.5 90

2

4

6

8

10

12

14

Series1

Volume HCl (mL)

pH

Page 9: PH METER

F. Pengolahan Data

a. Standarisasi HClBerat Borax : 0,10 gramMr : 382Volume Borax : 50 mLVolume HCl : 5,2 mL

NBorax = massaMr /2

x1000

V=0,10

382x 2 x

100050

=0,01 N

Vborax . Nborax = VHCl . NHCl

50 mL x 0,01 = 5,2 mL x NHCl

NHCl = 0,096 N

b. Penentuan konsentrasi NaOHKonsentrasi NaOH

VNaOH . NNaOH = VHCl . NHCl

5 mL x NNaOH = 4 mL x 0,096 N

NNaOH = 0,0768 N

G. Pembahasan

Pada praktikum pH-metri ini praktikan melakukan kalibrasi elektroda dan pH-meter

terlebih dahulu, dengan menggunakan larutan dapar pH 7 dan pH 4. Kalibrasi ini dilakukan

dengan tujuan agar alat yang digunakan akurat dalam menunjukan nilai atau data. Kemudian

praktikan melakukan titrasi standarisasi larutan HCl dengan menggunakan borax (Na2B4O7)

sebagai analit dan larutan HCl sebagai titrannya. Praktikan mendapatkan nilai pH dari titrasi

pada setiap penambahan sebanyak 0,5 ml HCl. Berdasarkan data dapat dibuat grafik

hubungan antara pH dengan volume titran (HCl). Dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen

dengan menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik.

Berdasarkan grafik didapat titik ekivalen pada volume HCl 5,2 ml. Dari titik ekivalen

tersebut dapat ditentukan konsentrasi HCl yaitu sebesar 0,096 N, sedangkan jika

dibandingkandengan literatur konsentrasi HCl seharusnya 0,1N. Adapun reaksi yang terjadi

yaitu :

Page 10: PH METER

Na2B4O7 + HCl → H2B4O7 + NaCl.

Tahap selanjutnya praktikan melakukan titrasi untuk menentukan konsentrasi larutan

NaOH, dimana larutan NaOH berperan sebagai analit dan larutan HCl sebagai titran. Dari

titrasi tersebut didapat pH setiap penambahan 0,5 ml HCl. Berdasarkan data dapat dibuat

grafik hubungan antara pH dengan volume titran (HCl). Dari grafik dapat ditentukan titik

ekivalen nya. Berdasarkan grafik didapat titik ekivalen pada volume HCl 4 ml. Dari titik

ekivalen tersebut dapat ditentukan konsentrasi NaOH yaitu sebesar 0,0768 N. Adapun reaksi

yang terjadi antara NaOH dan HCl yaitu:

NaOH + HCl → NACl + H2O

Membuat Larutan Buffer (larutan dapar)

Larutan buffer dibuat dengan cara menimbang 0,475 gram Borax dan melarutkannya

dengan 50 ml air. Untuk mendapatkan larutan Buffer dengan pH 9, maka larutan Natrium

Borat tersebut dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N sampai pH pada pH meter menunjukkan

angka 9,00. Volume HCl yang direaksikan dengan Natrium Borat adalah 1,5 ml.

Menentukan Kapasitas Larutan Buffer.

Kapasitas larutan buffer diperoleh dengan cara membandingkan selisih dari perubahan

pH larutan buffer sebelum dan sesudah penambahan basa kuat (larutan NaOH 0,1 N).

Kapasitas Larutan dapar pH 9 yang diperoleh sebesar 0,17/1ml NaOH 0,1 N. Dengan cara

yang sama dilakukan perhitungan kapasitas air suling. Kapasitas air suling yang diperoleh

sebesar 4,34/1 ml NaOH 0,1 N Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan pH yang

terjadi pada larutan buffer lebih kecil dari pada perubahan pH pada air suling. Hal tersebut

menunjukkan kekuatan larutan buffer yang dapat menjaga kesetabilan pH terhadap

penambahan larutan asam, basa atau terhadap pengenceran (penambahan air).

H. Kesimpulan

1) Titik ekivalen titrasi standarisasi HCl pada volume HCl 5,2 ml.

2) Konsentrasi larutan HCl sebesar 0,096 N.

3) Dapat mengukur pH beberapa larutan.

4) Dapat mengetahui perbedaan pH antara air ledeng dengan pH 5,9 dengan air suling

(aquades) dengan pH 6,61.

5) Berdasarkan kurva titrasi, dapat diketahui nilai volume penitran pada titik ekivalen

berikut pH-nya.

Page 11: PH METER

I. Pustaka

Analitik Instrument.2009.pH-Metri.Politeknik Negeri Bandung.

Basset, J at All, Vogels Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, edisi ke-4, The

English Language Book Society and Longman, London, 1982.

Harjadi,W.1996.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.Jobsheet Praktikum.

Page 12: PH METER

Laporan Praktikum Kimia

Analitik Instrumen

pH METRI

Disusun oleh

Kelompok 1 :

Afina Jamilatul Azhar 111411001

Ajeng Megawati Iskandar 111411003

Azka Marta Kintara 111411005

Didin Sodikin 111411006

Kelas 1A

Teknik Kimia

Dosen Pembimbing : Ari Marlina, Msi

Tanggal Praktikum : 26 Maret 2012

Tanggal Penyerahan Laporan : 02 Maret 2012

Page 13: PH METER

Politeknik Negeri Bandung

2012