ph imunisasi puskesmas tinggi raja

155
Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dikenal tidak kurang dari dua puluh macam kegiatan pokok (upaya pelayanan kesehatan dasar), tapi pelaksanaanya tergantung pada kemampuan dan sumber daya yang tersedia pada Puskesmas yang bersangkutan. Imunisasi termasuk program puskesmas yang bersifat preventif. Imunisasi merupakan suatu teknologi yang sangat berhasil dan merupakan sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah diberikan oleh para ilmuwan di dunia ini. Satu upaya kesehatan yang paling efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya kesehatan lainnya. Setiap tahun lahir 130 juta anak di dunia, 91 juta diantaranya lahir di negara yang sedang berkembang. Pada tahun 1974 cakupan vaksinasi baru mencapai 5 %, sehingga dilaksanakan imunisasi global yang disebut extended program on imunization (EPI) dan saat ini cakupan meningkat hampir setiap tahun minimal tiga juta anak dapat terhindar dari kematian dan sekitar 750.000 terhindar dari cacat. Namun demikian satu dari empat orang anak masih belum mendapatkan vaksinasi dan dua juta meninggal setiap KKS Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung 2010 1

Upload: aidil1

Post on 23-Jun-2015

720 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dikenal tidak kurang dari dua puluh macam kegiatan pokok

(upaya pelayanan kesehatan dasar), tapi pelaksanaanya tergantung pada

kemampuan dan sumber daya yang tersedia pada Puskesmas yang

bersangkutan. Imunisasi termasuk program puskesmas yang bersifat

preventif. Imunisasi merupakan suatu teknologi yang sangat berhasil dan

merupakan sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah

diberikan oleh para ilmuwan di dunia ini. Satu upaya kesehatan yang paling

efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya kesehatan lainnya.

Setiap tahun lahir 130 juta anak di dunia, 91 juta diantaranya lahir di

negara yang sedang berkembang. Pada tahun 1974 cakupan vaksinasi baru

mencapai 5 %, sehingga dilaksanakan imunisasi global yang disebut

extended program on imunization (EPI) dan saat ini cakupan meningkat

hampir setiap tahun minimal tiga juta anak dapat terhindar dari kematian

dan sekitar 750.000 terhindar dari cacat. Namun demikian satu dari empat

orang anak masih belum mendapatkan vaksinasi dan dua juta meninggal

setiap tahunnya karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

(I.G.N Ranuh at all, 2005:4).

Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11

bulan) untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tanpa imunisasi anak-anak mudah

terserang berbagai penyakit, kecacatan dan kematian.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

1

Page 2: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Imunisasi memberikan konstribusi besar dalam meningkatkan Human

Development Index terkait dengan angka Umur Harapan Hidup (UHH) karena

dapat menghindari kematian yang tidak diinginkan. Keberhasilan upaya

imunisasi akan dapat meningkatkan kualitas anak bangsa sebagai penerus

perjuangan dimasa mendatang. “Imunisasi terbukti sangat cost effective,”

Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata

pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs),

khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator keberhasilan

pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian UCI Desa / kelurahan,

yaitu minimal 80% bayi di Desa / kelurahan telah mendapatkan imunisasi

dasar lengkap.

Laporan  UNICEF yang dikeluarkan terakhir menyebutkan bahwa 27

juta anak balita dan 40 juta ibu hamil di seluruh dunia masih belum

mendapatkan layanan imunisasi rutin. Akibatnya, penyakit yang dapat

dicegah oleh vaksin ini diperkirakan menyebabkan lebih dari dua juta

kematian tiap tahun. Angka ini mencakup 1,4 juta anak balita yang

terenggut jiwanya.

Sejak diluncurkannya Program Pengembangan Imunisasi (EPI)

pada 1974, imunisasi  telah menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa pada dua

dasawarsa. Bahkan ini dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan dana

dari pada bentuk-bentuk intervensi lainnya. Program ini merupakan

intervensi kesehatan dengan pembiayaan efektif. Tidak hanya jiwa yang

terselamatkan tapi juga memacu pembangunan yaitu dengan mengurangi

beban biaya kematian dan penyakit pada sebuah keluarga.

Sebanyak 12 daerah di Jatim dinyatakan sukses malaksanakan

program imunisasi dasar lengkap. Daerah yang sukses tersebut yakni

Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Sidoarjo, Kediri,

Malang, Pasuruan, Situbando, Jember, Banyuwangi dan Kota Surabaya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

2

Page 3: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Kabid Pengendalian Penyakit dan Malasalah Kesehatan (P2MK) Dinkes Jatim

dr Budi Rahayu mengatakan Dari hasil evaluasi diketahui cakupan imunisasi

dasar lengkap 2008 di Jatim umur 0 sampai 7 hari untuk hepatitis sampai

campak (imunisasi lengkap) di atas 90%. Sementara cakupan imunisasi

semua antigen di tingkat desa, dari delapan ribu lebih desa di Jatim, 73%

nya telah tercapai. Untuk kasus campak mengalami penurunan, pada tahun

2007 terdapat 137 kasus, menurun  menjadi 17 kasus pada tahun

2008. Menurut dr Budi Rahayu target 2009 di Jatim cakupan mencapai

100%. Tetapi akan ada beberapa kendala yang dapat menghambat, salah

satunya sosialisasi kemasyarakat akan cukup sulit. Karena itu Dinkes akan

menggandeng beberapa lembaga seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI),

PKK, dan Pramuka untuk membantu mensosialisasikan pentingnya imunisasi.

Demikian halnya dengan program Imunisasi Dasar Lengkap di Wilayah

Kerja Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan,

mengalami peningkatan yang cukup bermakna sejak bulan Januari 2010 s/d

Juni 2010 dengan hasil sebagai berikut : pada bulan Januari 2010 cakupan

imunisasi adalah : BCG (8%), Hepatitis B (5%), DPT-HB 1,2,3 (12%, 7%,

11%), Polio 1,2,3,4 (8%, 12%, 7%, 11%), dan Campak (4%), sedangkan pada

bulan Juni 2010 terjadi peningkatan BCG (60%), Hepatitis B (41,25%), DPT-

HB 1,2,3 (58,75%, 47,5%, 63,75%), Polio 1,2,3,4 (57,5%, 58,75%, 55%,

66,25%), dan Campak (47,5%). Hasil ini merupakan Rekapitulasi Kumulatif

setiap bulan di Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten

Asahan. Peningkatan ini disebabkan karena adanya program kunjungan atau

sweeping imunisasi di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan

Tinggi Raja Kabupaten Asahan.

Menurut Azwar, Azrul (1999) salah satu faktor yang menentukan

terjadinya masalah kesehatan di masyarakat adalah ciri manusia atau

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

3

Page 4: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

karakteristik . Yang termasuk dalam unsur karakteristik manusia antara lain:

umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan,status sosial ekonomi,

ras/etnik, dan agama. Sedangkan menurut Depkes RI menyebutkan

komponen pendukung ibu melakukan imunisasi dasar pada bayi antara lain

kemampuan individu menggunakan pelayanan kesehatan yang diperkirakan

berdasarkan pada faktor pendidikan, pengetahuan, sumber pendapatan atau

penghasilan. (Depkes RI, 2000)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka masalah penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah “Gambaran

Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1

Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan ”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui Gambaran Perilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar

Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Diwilayah Kerja Puskesmas

Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan Sumatera Utara.

1.3.2 Tujuan Khusus

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

4

Page 5: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

1. Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu (Umur, Agama,

Pendidikan, dan Pekerjaan) Di Wilayah Kerja Puskesmas Tinggi Raja

Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi

Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui Gambaran Sikap Ibu Terhadap Imunisasi Dasar

Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas

Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan Sumatera

Utara.

4. Untuk mengetahui Gambaran Tindakan Ibu Terhadap Imunisasi

Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Di Wilayah Kerja

Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Sumatera Utara.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai proses pembelajaran dalam melakukan penelitian dan

mengaplikasikan pengetahuan teoritis pada kenyataan yang ada di

Masyarakat. Selain itu hasil ini juga dapat digunakan sebagai bahan

rujukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang lebih

mendalam khususnya yang terkait mengenai peran serta

masyarakat dalam manfaat Posyandu.

2. Bagi Puskesmas

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

5

Page 6: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

penyusunan rencana kegiatan/program dan intervensi program.

Sehingga didapatkan hasil kinerja atau program secara efektif dan

efisien.

3. Bagi Responden / Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memotivasi responden

(masyarakat) untuk meningkatkan peran sertanya didalam

pemanfaatan Posyandu setelah memahami Posyandu itu sendiri.

4. Bagi Pemerintah Setempat

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk melaksanakan kerjasama

lintas program antar instansi terkait sehingga pelaksanaan

Posyandu dapat berlangsung secara baik berkat peran serta

masyarakat yang tinggi.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

6

Page 7: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku

Menurut ahli perilaku, Skinner (1979), mengemukakan bahwa perilaku

merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus), dan tanggapan

(respon). Sedangkan menurut Notoatmodjo (1997), yang dimaksud dengan

perilaku adalah suatu respon organisme terhadap rangsangan dari luar

subjek tersebut, respon ini dapat berbentuk 2 macam, yakni:

1. Bentuk pasif adalah respon internal, yaitu terjadi di dalam diri individu

dan tidak dapat langsung dilihat oleh orang lain, seperti berpikir,

tanggapan atau sikap batin, dan pengetahuan. Perilakunya sendiri

masih terselubung yang disebut covert behavior.

2. Bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu jelas dapat diobservasi secara

langsung. Perilaku disini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata

yang disebut over behavior.

Menurut Green (1980) dalam buku Notoatmodjo (1993) menganalisis

bahwa perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan dimana kesehatan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

7

Page 8: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

ini dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes)

dan faktor diluar perilaku (non behavior causes). Selanjutnya perilaku itu

sendiri terbentuk dari 3 faktor, yaitu:

1. Faktor predisposisi (predisposing factors), merupakan faktor

antesenden terhadap perilaku yang menjadi dasar motivasi bagi

pelaku. yang masuk dalam faktor ini adalah pengetahuan, sikap,

kepercayaan, keyakinan, dan nilai.

2. Faktor pemungkin (enabling factros), adalah faktor antesenden

terhadap perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau aspirasi

terlaksana. Faktor ini terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau

tidak tersedianya fasilitas atau sarana kesehatan, misalnya:

puskesmas.

3. Faktor penguat (reinforcing factors), merupakan faktor penyerta yang

datang sesudah perilaku, memberikan ganjaran intensif atau hukuman

atas perilaku dan berperan bagai menetap atau lenyapnya perilaku itu.

termasuk dalam faktor ini adalah manfaat sosial, jasmani, ganjaran

nyata ataupun tidak nyata yang diterima oleh pihak lain.(Soekidjo :

1993)

Perilaku manusia merupakan faktor yang besar pengaruhnya dalam

menentukan derajat kesehatan. Walupun sarana sanitasi sudah tersedia,

karena perilaku manusia yang masih buruk dalam penggunaan sarana

tersebut seperti kebiasaan buang air besar disungai atau sembarang tempat,

sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, dan

lain-lain.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

8

Page 9: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Untuk mengubah perilaku yang kurang mendukung perilaku hidup

bersih memerlukan waktu yang cukup lama, tidak cukup hanya dengan

kegiatan penyuluhan tetapi harus ada contoh.

Konsep perilaku

Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan

atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi pada hakekatnya perilaku

manusia adalah aktivitas daripada manusia itu sendiri, yang mempunyai

bentangan yang luas, mencakup berjalan, berbicara, berpakaian dan lain

sebagainya. Bahkan kegiatan internal (Internal Activity) seperti berfikir,

persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia.

Atau dapat juga dikatakan bahwa perilaku adalah apa yang dikerjakan

oleh organisme tersebut, baik yang diamati secara langsung ataupun tidak

langsung.

Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme

tersebut dipengaruhi oleh factor genetic (keturunan) dan lingkungan. Secara

umum dapat di katakan bahwa factor genetic dan lingkungan ini merupakan

penentu dari perilaku mahluk hidup, termasuk perilaku manusia. Hereditas

atau factor keturunan merupakan konsepsi dasar atau modal untuk

perkembangan perilaku mahluk hidup itu selanjutnya.

Sedangkan lingkungan merupakan kondisi atau lahan untuk

perkembangan perilaku tersebut. Suatu mekanisme pertemuaan antara dua

factor dalam rangka terbentuknya perilaku disebut proses belajar (learning

process).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

9

Page 10: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Hubungan Status Kesehatan Dengan Perilaku Kesehatan

Semua para ahli kesehatan masyarakat dalam membicarakan masalah

status kesehatan mengacu kepada teori HL. Blum yang menyimpulkan

bahwa lingkungan mempunyai andil yang sangat besar terhadap status

kesehatan, kemudian perilaku pelayanan kesehatan dan keturunan yang

mempunyai andil kecil terhadap status kesehatan. Dewasa ini terjadi

pergeseran Epidemiologi penyakit, dari penyakit infeksi kearah penyakit non-

infeksi seperti kanker, kecelakaan, jantung, dan status kesehatan, Gangguan

jiwa.

Dalam hal ini terjadi pergeseran pula dari factor lingkungan ke faktor prilaku

yang paling berpengaruh terhadap status kesehatan. Lawrence Green

menjelaskan bahwa perilaku dilatar belakangi oleh 3 faktor yaitu :

Predisposisi, faktor pendukung (Enabling Factor), dan faktor yang

memperkuat (Reinforcing Factor). Sehingga oleh karena kedua factor

tersebut saling berkesinambungan maka skema teori HL Blum dan Lawrence

Green dapat saling dimodifikasi sebagai berikut :

Skema HL Blum

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

10

Page 11: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

2.2 Karakteristik Ibu Melakukan Imunisasi Dasar

Pada masa yang akan datang di Indonesia akan terjadi perubahan dari

negara agraris menjadi negara industri. Dengan terjadinya peralihan itu,

mengakibatkan banyak tenaga kerja yang kemungkinan tidak akan

tertampung di sektor industri, sehingga sebagian besar diantaranya akan

terjun ke lapangan kerja informal. Sementara itu, karena adanya perbaikan

pendidikan dan perhatian terhadap perempuan menyebabkan semakin

meningkatnya tenaga kerja perempuan, baik di sektor formal maupun

informal.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

11

Page 12: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Batasan Ibu yang bekerja adalah ibu – ibu yang melakukan aktifitas

ekonomi mencari penghasilan baik di sektor formal maupun informal, yang

dilakukan secara reguler di luar rumah. Tentunya aktifitas ibu yang bekerja

akan berpengaruh terhadap waktu yang dimiliki ibu untuk memberikan

pelayanan / kasih sayang terhadap anaknya termasuk perhatian ibu pada

imunisasi dasar anak tersebut.

2.3 Imunisasi

2.3.1 Definisi atau Pengertian Imunisasi Dasar Lengkap

Imunisasi Dasar Lengkap Anak adalah suatu upaya untuk

menimbulkan / meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif

terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan

penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan, dengan cara

memberikan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis

B, DPT-HB, Polio dan campak.

2.3.2Program Imunisasi

Di Indonesia, program imunisasi telah dimulai sejak abad ke 19

untuk membasmi penyakit cacar di Pulau Jawa. Kasus cacar terakhir di

Indonesia ditemukan pada tahun 1972 dan pada tahun 1974, indonesia

secara resmi dinyatakan negara bebas cacar. Tahun 1977 sampai

dengan tahun 1980 mulai diperkenalkan imunisasi BCG, DPT dan TT

secara berturut-turut untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit-

penyakit TBC anak, difteri, pertusis dan tetanus neonatorum. Tahun

1981 dan 1982 berturut-turut mulai diperkenalkan antigen polio dan

campak yang dimulai di 55 buah kecamatan dan dikenal sebagai

kecamatan Pengembangan Program Imunisasi (PPI). (Depkes RI, 2000).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

12

Page 13: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Pada tahun 1984, cakupan imunisasi lengkap secara nasional baru

mencapai 4%. Dengan strategi akselerasi, cakupan imunisasi dapat

ditingkatkan menjadi 73% pada akhir tahun 1989. Strategi ini terutama

ditujukan untuk memperkuat infrastruktur dan kemampuan manajemen

program. Dengan bantuan donor internasional (antara lain WHO, UNICEF,

USAID) program berupaya mendistribusikan seluruh kebutuhan vaksin dan

peralatan rantai dinginnya serta melatih tenaga vaksinator dan pengelola

rantai dingin . Pada akhir tahun 1989, sebanyak 96% dari semua kecamatan

di tanah air memberikan pelayanan imunisasi dasar secara teratur.

(Abednego, 1997)

Dengan status program demikian, pemerintah bertekad untuk

mencapai Universal Child Immunization (UCI) yaitu komitmen internasional

dalam rangka Child Survival pada akhir tahun 1990. Dengan penerapan

strategi mobilisasi sosial dan pengembangan Pemantauan Wilayah Setempat

(PWS), UCI ditingkat nasional dapat dicapai pada akhir tahun 1990. Akhirnya

lebih dari 80% bayi di Indonesia mendapat imunisasi lengkap sebelum ulang

tahunnya yang pertama. (Depkes RI, 2000)

2.4 Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi

A. Tuberculosis

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosa

(disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernapasan lewat

bersin atau batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan

berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala

selanjutnya adalah batuk terus-menerus, nyeri dada dan (mungkin) batuk

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

13

Page 14: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

darah. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang. Tuberculosis dapat

menyebabkan kelemahan dan kematian.

B. Hepatitis B

Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh

virus hepatitis B yang merusak hati. Penyebaran penyakit terutama melalui

suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui

hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala.

Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain

sepertu flu. Urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa

terlihat pula pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan

menimbulkan Cirrhosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian.

C. Poliomielitis

Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu

dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2 atau 3. Secara

klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita

lumpuh layu akut (Acute Flaccid Paralysis / AFP). Penyebaran penyakit

adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan

dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada

minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi jika otot-otot pernapasan

terinfeksi dan tidak segera ditangani.

D. Difteri

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium

Diphteriae. Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernapasan.

Gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan

demam ringan. Dalam 2-3 hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

14

Page 15: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa

gangguan pernapasan yang berakibat kematian.

E. Pertusis

Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada

saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis.

Penyebaran pertusis adalah melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari

batuk atau bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah, bersin, demam

dan batuk ringan yang lama-kelamaan batuk menjadi parah dan

menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis

adalah pneumonia bakterialis yang dapat menyebabkan kematian.

F. Tetanus

Adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang

menghasilkan Neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang,

tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal

penyakit adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan

menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat juga

gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala

berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi

tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia dan infeksi lain yang

dapat menimbulkan kematian.

G. Campak

Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles. Disebarkan

melalui droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah

demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjungtivitis (mata merah).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

15

Page 16: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ke

tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat,

peradangan pada telinga dan infeksi saluran napas (pneumonia).

Upaya pencegahan penyakit – penyakit berbahaya diatas adalah

dengan program Imunisasi yaitu dengan pemberian vaksin.

2.5 Jenis dan Sifat Vaksin Imunisasi

2.5.1 Pengertian Vaksin

Vaksin adalah suatu produk biologis yang terbuat dari kuman,

komponen kuman (bakteri, virus atau riketsia), atau racun kuman (toxoid)

yang telah dilemahkan atau dimatikan dan akan menimbulkan kekebalan

spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu.

2.5.2 Jenis-jenis Vaksin Dalam Program Imunisasi

Vaksin-vaksin yang saat ini dipakai dalam program imunisasi rutin

di Indonesia adalah:

1. Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerine )

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa.

Kemasan :

Kemasan dalam ampul, beku kering, 1 box berisi 10 ampul

vaksin.

Setiap 1 ampul vaksin dengan 4 ml pelarut.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

16

Page 17: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Cara Pemberian dan Dosis :

Sebelum disuntikan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu.

Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (ADS 5 ml).

Dosis pemberian : 0.05 ml, sebanyak 1 kali.

Disuntikkan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas

( insertio musculus deltoideus ), dengan menggunakan ADS 0,05

ml ).

Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3

jam.

Kontraindikasi :

Adanya penyakit kulit yang berat / menahun seperti eksim,

furunkulosis dan sebagainya.

Mereka yang sedang menderita TBC.

Efek Samping :

Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum

seperti demam 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan

kemerahan di tempat suntikan yang berubah menjadi pustule,

kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak memerlukan pengobatan,

akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang-

kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak dan atau di

leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi

ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang

dengan sendirinya.

2. Vaksin Hepatitis B

Deskripsi :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

17

Page 18: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Vaksin hepatitis B adalah vaksin virus rekombinan yang telah

diinaktivasikan dan bersifat non-infectious, berasal dari HBSAg yang

dihasilkan dalam sel ragi (Hansenula Polymorpha) menggunakan

teknologi DNA rekombinan.

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang

disebabkan virus hepatitis B.

Kemasan :

Vaksin hepatitis B adalah vaksin yang berbentuk cairan.

Vaksin hepatitis B terdiri dari 2 kemasan :

Kemasan dalam prefil injection Device ( PID ).

Kemasan dalam vial

1 box vaksin hepatitis B PID terdiri dari 100 HB PID.

1 box vaksin hepatitis B Vial terdiri dari 10 vial @ 5 dosis.

Cara Pemberian dan Dosis :

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

suspense jadi homogeny

Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5 ml atau 1 (buah)HB PID,

pemberian suntikan secara intra muskuler, sebaiknya pada

anterolateral paha.

Dosis pertama diberikan pada usia 0-7 hari, dosis berikutnya

dengan interval minimum 4 minggu ( 1 bulan ).

Untuk Hepatitis B vial :

Di unit pelayanan status, vaksin hepatitis B yang telah dibuka

hanya boleh digunakan selama 4 minggu dengan ketentuan :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

18

Page 19: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

1. Vaksin belum kadaluwarsa.

2. Vaksin disimpan dalam suhu 2oC – 8oC.

3. Tidak pernah terendam air.

4. Sterilitasnya terjaga.

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan diposyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Efek Samping

Reaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan

disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan

biasanya hilang setelah 2 hari.

Kontraindikasi :

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti

vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita

infeksi berat yang disertai kejang.

3. Vaksin Polio ( Oral Polio Vaccine / OPV)

Deskripsi:

Vaksin Oral Polio adalah vaksin Polio Trivalent yang terdiri dari

suspense virus poliomyelitis tipe 1, 2 dan 3 (strain sabin) yang sudah

dilemahkan, dibuat dalam biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan

dengan sukrosa.

Indikasi:

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.

Kemasan:

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

19

Page 20: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

1 box vaksin terdiri dari 10 vial

1 vial terdiri dari 10 dosis

Vaksin polio adalah vaksin yang berbentuk cairan

Setiap vial vaksin disertai 1 buah penetes (dropper) terbuat dari

bahan plastik.

Cara Pemberian dan Dosis:

Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tets

sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis

minimal 4 minggu.

Setiap membuka Vial baru harus menggunakan penetes

(dropper) yang baru

Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya

boleh digunakan selama 2 minggu dengan ketentuan:

1. Vaksin belum kadaluarsa,

2. Vaksin tersimpan dalam suhu +2°C - +8°C,

3. Tidak pernah terendam air,

4. Sterilitasnya terjaga,

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan di Posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Efek Samping:

Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping

berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi

(kurang dari 0,17 : 1.000.000; Bull WHO 66:1988)

Kontaindikasi:

Pada individu yang menderita “immune deficiency”. Tidak ada

efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

20

Page 21: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang

menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh.

4. Vaksin DPT-HB

Deskripsi:

Vaksin mengandung DPT berupa toxoid difteri dan toxoid tetanus

yang dimurnikan dan pertusis yang inaktifasi serta vaksin hepatitis B

yang merupakan sub unit vaksin virus yang mengandung HbsAg murni

dan bersifat non infectious.

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus,

pertusis dan hepatitis B.

Kemasan :

1 box vaksin DPT-Hepatitis B vial terdiri dari 10 vial @5 dosis.

Warna vaksin putih keruh seperti vaksin DPT.

Cara pemberian dan dosis :

Pemberian dengan cara intramuskuler 0,5 ml sebanyak 3 dosis.

Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan

interval minimal 4 minggu (1bulan).

Di unit pelayanan statis, vaksin DPT-HB yang telah dibuka hanya

boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan :

1. Vaksin belum kadaluwarsa.

2. Vaksin disimpan dalam suhu +2oC - +8oC.

3. Tidak pernah terendam air.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

21

Page 22: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

4. Sterilitasnya terjaga.

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan diposyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

5. Vaksin DPT

Deskripsi :

Vaksin jerap DPT (Difteri Pertusis Tetanus) adalah vaksin yang

terdiri dari toxoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri

Pertussis yang telah diinaktivasi

.

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan secara simultan terhadap difteri,

pertusis, dan tetanus.

Kemasan :

Kemasan dalam vial.

1 box vaksin terdiri dari 10 vial

1 vial berisi 10 dosis.

Vaksin berbentuk cairan

Cara pemberian dan dosis :

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

suspense menjadi homogen.

Disuntikkan secara intramuskuler dengan dosis pemberian 0,5

ml sebanyak 3 dosis.

Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan

interval minimal 4 minggu (1bulan).

Di unit pelayanan statis, vaksin DPT-HB yang telah dibuka hanya

boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

22

Page 23: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

1. Vaksin belum kadaluwarsa.

2. Vaksin disimpan dalam suhu +2oC - +8oC.

3. Tidak pernah terendam air.

4. Sterilitasnya terjaga.

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan diposyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Efek samping :

Gejala-gejala yang bersifat sementara seperti : lemas, demam,

kemerahan pada tempat suntikkan. Kadang-kadang terjadi gejala berat

seperti demam tinggi, irritabilitas dan meracau yang biasanya terjadi

24 jam setelah imunisasi.

Kontraindikasi :

Gejala-gejala keabnormalan otak pada periode bayi baru lahir

atau gejala serius keabnormalan pada saraf merupakan kontraindikasi

pertusis. Anak yang mengalami gejala-gejala parah pada dosis

pertama, komponen pertusis harus dihindarkan pada dosis kedua, dan

untuk meneruskan imunisasinya dapat diberikan DT.

6.Vaksin Campak

Deskripsi :

Vaksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan.

Setiap dosis (0,5ml) mengandung tidak kurang dari 1000 infective unit

virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100mcg residu kanamycin dan

30 mcg residu erythromycin.

Indikasi :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

23

Page 24: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.

Kemasan :

1 box vaksin terdiri dari 10 vial.

1 vial berisi 10 dosis.

1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml.

Vaksin ini berbentuk beku kering.

Cara pemberian dan dosis :

Sebelum disuntikkan vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan

dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan

pelarut.

Dosis pemberian 0,5 ml disuntikan secara subkutan pada lengan

kiri atas, pada usia 9-11 bulan. Dan ulangan (booster) pada usia

6-7 tahun (kelas 1 SD) setelah Catch-up campaign campak pada

anak Sekolah Dasar kelas 1-6.

Efek samping :

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan

kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah

vaksinasi.

Kontraindikasi :

Individu yang mengidap penyakit immunodeficiency atau

individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena

Leukemia, Lymphoma.

7.Vaksin DT

Deskripsi :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

24

Page 25: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Vaksin jerap DT (Difteri dan Tetanus) adalah vaksin yang

mengandung toxoid difteri dan tetanus yang telah dimurnikan.

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difter dan tetanus.

Kemasan :

1 box vaksin terdiri dari 10 vial.

1 vial berisi 10 dosis.

Vaksin DT adalah vaksin yang berbentuk cairan.

Cara pemberian dan dosis :

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

suspensi menjadi homogeny.

Disuntikkan secara intramuscular atau subkutan dalam, dengan

dosis pemberian 0,5 ml. dianjurkan untuk anak usia dibawah 8

tahun. Untuk usia 8 tahun atau lebih dianjurkan imunisasi

dengan vaksin Td.

Di unit pelayanan statis, vaksin DPT-HB yang telah dibuka hanya

boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan :

1. Vaksin belum kadaluwarsa.

2. Vaksin disimpan dalam suhu +2oC – 8oC.

3. Tidak pernah terendam air.

4. Sterilitasnya terjaga.

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan diposyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

25

Page 26: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Efek samping

Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan

yang bersifat sementara, dan kadan-kadang gejala demam.

Kontraindikasi :

Gejala-gejala berat karena dosis pertama DT.

8.Vaksin TT

Deskripsi :

Vaksin jerap TT ( Tetanus Toxoid ) adalah vaksin yang

mengandung toxoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorbsi

kedalam 3 mg/ml aluminium fosfat. Thimerosal 0,1 mg/ml digunakan

sebagai pengawet. Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi

sedikitnya 40 IU. Dipergunakan untuk mencegah tetanus pada bayi

yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS ( Wanita Usia Subur ) atau

ibu hamil, juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi.

Indikasi :

Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus.

Kemasan :

1 box vaksin terdiri dari 10 vial

1 vial berisi 10 dosis.

Vaksin TT adalah vaksin yang berbentuk cairan.

Cara pemberian dan dosis

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

26

Page 27: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar

suspensi menjadi homogen.

Untuk mencegah tetanus / tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis

primer yang disuntikan secara intramuscular atau subkutan

dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval 4

minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan

berikutnya. Untuk mempertahankan kekebalan terhadap tetanus

pada wanita usia subur, maka dianjurkan diberikan 5 dosis.

Dosis ke empat dan ke lima diberikan dengan interval minimal 1

tahun setelah pemberian dosis ke tiga dan keempat. Imunisasi

TT dapat diberikan secara aman selama kehamilan bahkan pada

periode trimester pertama.

Di unit pelayanan statis, vaksin DPT-HB yang telah dibuka hanya

boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan :

1. Vaksin belum kadaluwarsa.

2. Vaksin disimpan dalam suhu +2oC – 8oC.

3. Tidak pernah terendam air.

4. Sterilitasnya terjaga.

5. VVM masih dalam kondisi A atau B.

Sedangkan diposyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh

digunakan lagi untuk hari berikutnya.

Efek samping

Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan. Gejala-gejala

seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat

sementara, dan kadana-kadang gejala demam.

Kontraindikasi :

Gejala-gejala berat karena dosis pertama TT.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

27

Page 28: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari pembahasan diatas maka dapat dilihat pula Dosis dan

Lokasi Pemberian Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap pada Tabel 1.

Tabel 1 . Dosis dan Lokasi Pemberian Vaksin Imunisasi Dasar

Lengkap

Vaksin BCG DPT-

HB,DPT,

Hep B

Campak Polio

Tempat

Suntikan

Lengan kanan

atas luar

Paha tengah

luar untuk bayi

Lengan kiri atas Mulut

Cara

Penyuntikan

Suntikan

intrakutan

Suntikan

intramuscular/s

ubkutan dalam

Suntikan

subkutan

Diteteskan

dimulut

Dosis 0.05 cc 0,5 ml 0,5 ml 2 tetes

Ukuran Jarum 10mm, ukuran

26

25 mm, ukuran

23

25 mm, ukuran

23

Jenis Bubuk+pelaru

t

Siap pakai Bubuk+pelarut Botol dengan

alat tetes mulut

Bentuk Cairan putih

keruh dengan

sedimen yang

melayang jika

dikocok.

Cairan putih

keruh dengan

sedimen yang

melayang jika

dikocok.

Cairan jernih

kekuning-

kuningan

Cairan jernih

berwarna

merah jambu

atau orange

(Sumber: PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS, DIREKTORAT JENDERAL PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I JAKARTA 2005)

2.5.3Sifat Vaksin

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

28

Page 29: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Sifat Vaksin dapat digolongkan berdasarkan

kepekaan/sensitifitasnya terhadap suhu yaitu:

1. Vaksin yang sensitive terhadap beku (Freeze Sensitive / FS) yaitu

golongan vaksin yang akan rusak bila terpapar/terkena dengan

suhu dingin atau suhu pembekuan. Jenis vaksin yang sensitif beku

tersebut adalah : Hepatitis B, DPT-HB, DPT, DT dan TT.

2. Vaksin yang sensitive terhadap panas (Heat Sensitive / HS), yaitu

golongan vaksin yang akan rusak bila terpapar atau terkena suhu

panas yang berlebihan. Jenis vaksin yang sensitif terhadap panas

tersebut adalah : Polio, BCG, dan Campak.

2.5.4 Kerusakan Vaksin

Vaksin dapat rusak oleh beberapa keadaan, antara lain :

1. Kerusakan Terhadap Suhu

Keterpaparan suhu yang tidak tepat pada kedua golongan vaksin

menyebabkan umur vaksin menjadi berkurang. Masing-masing vaksin

berbeda, sesuai dengan kepekaannya terhadap suhu yang tidak tepat.

Hal ini dapat dilihat dari keterangan seperti pada tabel dibawah ini.

Vaksin Sensitif Beku

Vaksin Pada Suhu Dapat Bertahan

Selama

Hepatitis B,

DPT-HB, DPT,

DT, TT

-0,50C

-50C—100C

Max ½ Jam

Max 1,5-2 Jam

(Sumber: PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS, DIREKTORAT JENDERAL PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I JAKARTA 2005)

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

29

Page 30: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Vaksin Pada Suhu Dapat Bertahan

Selama

DPT, DPT-HB,

DT

Beberapa 0C diatas suhu

udara luar (ambient

temperature < 340C)

14 Hari

Hepatitis B &

TT

Beberapa 0C diatas suhu

udara luar (ambient

temperature < 340C)

30 Hari

(Sumber: PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS, DIREKTORAT JENDERAL PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I JAKARTA 2005)

Vaksin Sensitif Panas

Vaksin Pada Suhu Dapat Bertahan

Selama

Polio Beberapa 0C diatas

suhu udara

luar(ambient

temperature<340C)

2 Hari

Campak & BCG Beberapa 0C diatas

suhu udara luar

(ambient

temperature<340C)

7

(Sumber: PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS, DIREKTORAT JENDERAL PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I JAKARTA 2005)

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

30

Page 31: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

2. Kerusakan Vaksin Terhadap Sinar Matahari / Sinar Ultraviolet

Semua vaksin akan rusak bila terpapar/terkena sinar matahari

langsung, serta sinar ultraviolet (misalnya: lampu neon, lampu

halogen).

2.6 Tujuan Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Pemberian imunisasi adalah bertujuan untuk mencegah terjadinya

infeksi penyakit yang dapat menyerang anak-anak. Hal ini dapat dicegah

dengan pemberian imunisasi sedini mungkin kepada bayi dan anak-anak.

Menurut Depkes RI (2001), tujuan pemberian imunisasi adalah untuk

mencegah penyakit dan kematian bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh

wabah yang sering muncul. Pemerintah Indonesia sangat mendorong

pelaksanaan program imunisasi sebagai cara untuk menurunkan angka

kesakitan, kematian pada bayi, balita / anak-anak pra sekolah.

Imunisasi merupakan salah satu cara yang efektif dan efisien dalam

mencegah penyakit dan merupakan bagian kedokteran preventif yang

mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak

yang dapat menyebabkan kematian dan cacat, walaupun sebagian anak

dapat bertahan dan menjadi kebal. Ketujuh penyakit tersebut dimasukkan

pada program imunisasi yaitu penyakit tuberkulosis, difteri, pertusis,

tetanus, polio, campak dan hepatitis-B.

2.7 Manfaat dan Efek Samping Pemberian Imunisasi

Dasar Lengkap Anak

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

31

Page 32: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Vaksin sebagai suatu produk biologis dapat memberikan efek samping

yang tidak diperkirakan sebelumnya dan tidak selalu sama reaksinya antara

penerima yang satu dengan penerima lainnya. Efek samping imunisasi yang

dikenal sebagai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau Adverse Events

Following Immunization (AEFI) adalah suatu kejadian sakit yang terjadi

setelah menerima imunisasi yang diduga berhubungan dengan imunisasi.

Penyebab kejadian ikutan pasca imunisasi terbagi atas empat macam,

yaitu kesalahan program/tehnik pelaksanaan imunisasi, induksi vaksin,

faktor kebetulan dan penyebab tidak diketahui. Gejala klinis KIPI dapat

dibagi menjadi dua yaitu gejala lokal dan sistemik. Gejala lokal seperti nyeri,

kemerahan, nodelle/ pembengkakan dan indurasi pada lokasi suntikan.

Gejala sistemik antara lain panas, gejala gangguan pencernaan, lemas, rewel

dan menangis yang berkepanjangan. (Depkes, 2000)

2.8 Pemantauan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)

2.8.1 Definisi KIPI

KIPI adalah semua kejadian sakit dan kematian yang terjadi

dalam masa 1 bulan setelah imunisasi. Pada kejadian tertentu lama

pengamatan KIPI dapat mencapai masa 42 hari (artritis kronik pasca

vaksinasi rubella), atau sampai 6 bulan (infeksi virus campak vaccine-

strain pada resipien non imunodefisiensi atau resipien imunodefisiensi

pasca vaksinasi polio). Selain itu perlu diingat pula bahwa untuk

kompensasi di Amerika (USA) masa pelaporan KIPI dapat tidak

terbatas.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

32

Page 33: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

2.8.2 Klasifikasi KIPI (WHO 1999)

Klasifikasi KIPI menurut WHO Tahun 1999 antara lain :

a. Reaksi vaksin

Induksi vaksin (Vaccine Induced): intrinsik vaksin vs individu

potensial vaksin (Vaccine Potentiated): gejala timbul dipicu oleh

vaksin. Kejadian disebabkan atau dipicu oleh vaksin walaupun

diberikan secara benar. Disebabkan sifat dasar dari vaksin.

b. Kesalahan Program (Programmatic Error)

Sebagian besar kasus KIPI berhubungan dengan masalah

program dan tekhnik pelaksanaan imunisasi yang meliputi kesalahan

program penyimpanan, pengelolaan, dan tatalaksana pemberian

vaksin. Kesalahan tersebut dapat terjadi pada berbagai tingkatan

prosedur imunisasi:

Dosis antigen (terlalu banyak)

Lokasi dan tempat penyuntikan

Sterilisasi semprit dan jarum

Jarum bekas pakai

Tindakan aseptic dan antiseptik

Kontaminasi vaksin dan alat suntik

Penyimpanan vaksin

Pemakaian sisa vaksin

Jenis dan jumlah pelarut vaksin

Tidak memperhatikan petunjuk produsen (petunjuk pemakaian,

kontraindikasi,dll)

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

33

Page 34: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

c. Kebetulan (Coincidental)

Kejadian terjadi setelah imunisasi tapi tidak disebabkan oleh

vaksin. Indikator faktor kebetulan ditemukanya kejadian yang sama

disaat bersamaan pada kelompok populasi setempat dengan karakter

serupa tetap tidak mendapat imunisasi.

d. Reaksi Suntikan (Injection Reaction)

Kejadian yang disebabkan oleh rasa takut / gelisah atau sakit

dari tindakan penyuntikan, dan bukan dari vaksin. Reaksi suntikan

langsung misalnya rasa sakit, bengkak dan kemerahan pada tempat

suntik, sedangkan reaksi suntikan tidak langsung misalnya rasa takut,

pusing, mual.

i. Penyebab Tidak Diketahui

Penyebab kejadian tidak dapat ditetapkan.

2.7.3 Gejala Klinis KIPI dan Tatalaksana Kasus KIPI

Gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan

dapat dibagi menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan saraf pusat,

serta reaksi lainnya. Pada umumnya makin cepat KIPI terjadi makin

berat gejalanya. Maka dari itu penanganan kasus KIPI harus mendapat

perhatian yang cepat, agar reaksi yang bersifat ringan ataupun berat

dapat diminimalisir untuk mencegah keadaan yang membahayakan

setelah pemberian imunisasi. Dan untuk lebih jelas mengenai

tatalaksana kasus KIPI, bisa dilihat pada Tabel 2.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

34

Page 35: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Tabel 2. Tatalaksana Kasus KIPI

No KIPI Gejala Tindakan Keterangan

1 Vaksin

Reaksi lokal ringan Nyeri, eritema,

bengkak didaerah

bekas suntikan <1cm

Kompres hangat

Jika nyeri

mengganggu dapat

diberikan

parasetamol,-

1tablet

Pengobatan dapat

dilakukan oleh

guru UKS atau

orang tua

Reaksi lokal berat

(jarang terjadi)

Timbul <48 jam

setelah imunisasi

Eritema/indurasi >8

cm

Nyeri, bengkak dan

manifestasi sistemik

Kompres hangat

Parasetamol,-

1tablet

Jika tidak ada

perubahan hubungi

puskesmas terdekat

Reaksi Arthrus Nyeri, bengkak,

indurasi, dan edema

Terjadi akibat

reimunisasi pada

pasien dengan kadar

antibodi yang masih

tinggi.

Timbul beberapa jam

dengan puncaknya 12-

36 jam setelah

imunisasi.

Kompres

Parasetamol, -

1tablet

Dirujuk dan dirawat

di RS.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

35

Page 36: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Reaksi umum

(Sistemik)

Kolaps/keadaan

seperti syok

Demam, lesu, nyeri otot,

nyeri kepala, dan

menggigil.

Episode hipotonik

hiporesponsif.

Anak tetap sadar tetapi

tidak bereaksi

terhadap rangsangan.

Pada pemeriksaan

frekuensi, amplitudo

nadi serta tekanan

darah tetap dalam

batas normal.

Berikan minum

hangat dan selimut.

Rangsang dengan

wangian atau bahan

yang merangsang.

Bila belum dapat

diatasi dalam waktu

30 menit segera

rujuk kepuskesmas

terdekat.

Parasetamol.-1tablet.

(Sumber: PEDOMAN TEKNIS IMUNISASI TINGKAT PUSKESMAS, DIREKTORAT JENDERAL PP & PL DEPARTEMEN KESEHATAN R.I JAKARTA 2005)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan tujuan memberikan

gambaran karakterisik dan perilaku ibu terhadap imunisasi dasar lengkap

anak dibawah umur 1 tahun.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1Lokasi Penelitian

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

36

Page 37: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Berdasarkan survey awal yang dilakukan, maka yang

menjadi lokasi penelitian adalah Desa Sumber Harapan

Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera

Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dari tanggal 07 Juni

2010 sampai 31 Juli 2010.

3.3 Sasaran Penelitian

Penelitian ditujukan kepada ibu-ibu yang memiliki anak umur dibawah

1 tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Provinsi Sumatera Utara.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari unit dalam pengamatan

yang akan kita lakukan didalam penelitian yaitu seluruh ibu-ibu

yang memiliki anak umur dibawah 1 tahun yang menjadi sasaran

kegiatan imunisasi dasar lengkap diwilayah kerja Puskesmas

Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan.

Berdasarkan ketentuan tersebut, diketahui jumlah populasi di

Desa Sumber Harapan sebanyak 80 ibu.

3.4.2Sampel

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan obyek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Cara

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

37

Page 38: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui perhitungan rumus

Purposive Random Sampling :

Keterangan :

n = jumlah sampel yang diinginkan

d = derajat kesalahan yang diinginkan ( 0,1 )

N = jumlah populasi

Sampel di Desa Sumber Harapan = 80

1 + 80 ( 0,12 )

= 80 = 44,4 = 44 ibu

1,8

3.5 Kerangka Konseptual

PEMANFAATAN KONSEP PELAYANAN KESEHATAN

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

38

Karakteristik Predisposisi

Umur Agama Tngkat Pendidikan Pekerjaan perilaku

Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Umur Dibawah 1 tahun

n = N

1 + N (d2)

Page 39: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

KET : : Faktor langsung

: Faktor tidak langsung

Sumber Anderson dan Lawrence Green

3.6 Definisi Operasional

1. Umur adalah lamanya waktu responden hidup ( tahun ) yang dihitung sejak kelahirannya sampai saat pengisian kuesioner.

2. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang berhasil ditamatkan responden.

3. Pekerjaan adalah aktifitas menetap responden yang menjadi sumber mata pencaharian .

4. Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan seseorang didalam pengambilan keputusan setelahmengetahui ( pengetahuan ), menyikapi ( sikap ) dan menindak lanjuti ( tindakan ).

Unsur-unsur yang terdapat dalam perilaku adalah pengetahuan, sikap dan tindakan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

39

Karakteristik Pendukung

Lingkungan Fisik Fasilitas/Sarana YANKES

Karakteristik Kebutuhan

Sikap Petugas Kesehatan Perilaku Petugas Kesehatan

Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Umur Dibawah 1 tahun

Page 40: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

a. Pengetahuan ( knowledge ) merupakan hasil tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek

tertentu, dalam hal ini pengetahuan diukur melalui jumlah jawaban

benar terhadap pertanyaan tentang pengetahuan yang diajukan.

b. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek, dalam hal ini sikap diukur

melalui jumlah jawaban benar terhadap pertanyaan tentang sikap

yang diajukan.

c. Tindakan adalah apa yang dikerjakan oleh seseorang, baik diamati

secara langsung atau tidak langsung dalam hal ini diukur melalui

jumlah jawaban benar terhadap pertanyaan tentang tindakn yang

diajukan.

Imunisasi dasar lengkap adalah suatu cara untuk meningkatkan

kekebalan tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga

bila kelak ia terpapar dengan penyakit maka ia tidak akan sakit atau sakit

ringan, dengan cara memberikan vaksin BCG, DPT, POLIO, HEPATITIS B dan

CAMPAK.

3.7 Pengumpulan Data

3.7.1 Data Primer

Data primer diperoleh langsung dari responden melalui

hasil Kuesioner dengan menggunakan daftar pertanyaan

kesehatan yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3.7.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data pendukung yang melengkapi data primer.

Dalam hal ini data yang diambil dari :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

40

Page 41: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Data deskripsi Puskesmas, yang diperoleh dari Puskesmas

Tinggi Raja

Data deskripsi wilayah penelitian dari Desa Tinggi Raja dan

Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja, mencakup

Data Demografi dan Data Geografis yang akan dibahas

pada Bab selanjutnya.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat penelitian adalah Kuesioner yang breisikan 30

pertanyaan yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan ibu, 10 pertanyaan untuk mengetahui sikap ibu dan 10

pertanyaan untuk mengetahui tindakan ibu terhadap imunisasi dasar

lengkap anak umur dibawah 1 tahun.

3.9 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan komputer, program Microsoft Word

dan Microsoft Excel yang diedit secara manual dan disajikan dalam bentuk

tabel dan grafik. Sedangkan analisa penilaian pelaksanaan penelitian

program imunisasi dasar lengkap pada anak umur dibawah 1 tahun

berdasarkan jawaban yang diberikan responden dengan menggunakan skala

pengukuran Hadi Pratomo dan Sudarti (1986) dengan definisi sebagai

berikut:

Baik, jika jawaban benar >75% dari nilai tertinggi.

Sedang, jika jawaban benar 40-75% dari nilai tertinggi.

Kurang, jika jawaban benar <40% dari nilai tertinggi.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

41

Page 42: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

3.10 Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian untuk mengetahui gambaran umum

kegiatan program imunisasi dasar lengkap pada anak umur dibawah 1 tahun

di Desa Tinggi Raja dan Desa Terusan Tengah Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Proinsi Sumatera Utara, adalah sebagai berikut:

1. Permohonan izin pelaksanaan penelitian kegiatan imunisasi dengan

Kepala Puskesmas dan Tenaga Kesehatan Tinggi Raja serta aparat

Kecamatan.

2. Penentuan tempat/lokasi penelitian dan survei kelapangan.

3. Pembuatan proposal tentang pelaksanaan penelitian kegiatan

imunisasi dan pengumpulan data sekunder.

4. Mengadakan pertemuan dengan ibu-ibu yang memiliki anak umur

dibawah 1 tahun diwilayah kerja Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan

Tinggi Raja Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara.

5. Kegiatan pengisian Kuesioner dan Observasi melalui kunjungan

kegiatan Posyandu di Desa Tinggi Raja dan Desa Sumber Harapan

Kecamatan Buntu Pane Kabupaten Asahan Propinsi Sumatera

Utara.

6. Menyusun laporan penelitian berdasarkan data yang diperoleh.

7. Konsultasi dan diskusi hasil penelitian dengan pembimbing dan

perbaikan laporan.

8. Seminar atau presentasi hasil penelitian tentang “ GAMBARAN

PERILAKU IBU TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP ANAK UMUR

DIBAWAH 1 TAHUN DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS TINGGI RAJA

KECAMATAN TINGGI RAJA KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA”

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

42

Page 43: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

4.1.1. Data Geografis

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

43

Page 44: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Kecamatan Tinggi Raja merupakan salah satu kecamatan dari 25 kecamatan

yang ada di Kabupaten Asahan, terletak diantara Lintang Utara dan 100o –

103o Bujur Timur dengan batas sebagai berikut :

Sebelah Utara dengan Kecamatan Buntu Pane

Sebelah Timur dengan Kecamatan Air Batu dan Kecamatan Sei Dadap

Sebelah Selatan dengan Kecamatan Bandar Pulau

Sebelah Barat dengna Kecamatan Buntu Pane dan Kecamatan Bandar

Pasir Mandoge

Luas Kecamatan Tinggi Raja adalah : 12556 Ha / km2 terdiri dari dataran

yang berbukit di atas permukaan laut dan mempunyai 7 ( tujuh ) Desa dan

52 Dusun dengan jumlah RW 82 dan jumlah RT 141.

4.1.2. Data Demografi

Jumlah penduduk kecamatan di Tinggi Raja adalah sebanyak 23.959

jiwa yang terdiri dari 8386 jiwa penduduk laki-laki dan 15.573 jiwa penduduk

perempuan. Sedangkan jumlah kepala keluarga adalah sebanyak 4.722 KK

yang berarti bahwa jumlah jiwa dalam tiap keluarga adalah sebanyak kurang

lebih 5 jiwa. gambaran lengkap tentang data wilayah dan keadaan penduduk

Kecamatan Tinggi Raja dapat dilihat pada Tabel 3.

TABEL 3 DATA WILAYAH BERDASARKAN KEADAAN PENDUDUK

KECAMATAN TINGGI RAJA TAHUN 2010

No

.DESA

KEADAAN

LUAS JUMLAH

WILAYAH

( KM 2 )

PENDUDU

K JIWADUSUN KK

1 2 3 4 5 6

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

44

Page 45: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

1 TINGGI RAJA 1.078 4.321 7 957

2 SUMBER HARAPAN 1.031 3.165 7 760

3 TERUSAN TENGAH 2.556 2.603 10 631

4 PIASA ULU 3.123 3.798 7 679

5 TELADAN 1.836 4.561 7 600

6 SIDOMULYO 2.300 3.346 9 705

7 PADANG SARI 632 1.856 5 390

JUMLAH 12.556 23.959 52 4.722

4.1.4. Keadaan Iklim

Keadaan iklim di Kecamatan Tinggi Raja berdasarkan Geofisika dan

Meteorologi sepanjang tahun 2008 ini menggambarkan curah hujan sangat

tinggi. Bila diambil angka rata-rata maka jumlah hari hujan adalah 3 hari /

minggu dengan curah hujan 109 mm / bulan. Curah hujan tertinggi terjadi

pada bulan September, Oktober, November dan Desember masing-masing

172, 202, 182, dan 163 mm, sedangkan curah hujan terendah terjadi di

bulan Maret, April, dan Mei dengan jumlah hari hujan rata-rata 6 – 7 setiap

bulannya.

4.1.3. Suku dan Agama

Mayoritas suku yang ada di Kecamatan Tinggi Raja secara berturut-

turut adalah suku jawa sebanyak 19.443 ( 81,15% ), suku Batak sebanyak

4.134 ( 17,25% ) dan suku Banjar sebanyak 226 ( 00,94% ). Suku-suku

lainnya sesuai urutan jumlahnya masing-masing adalah suku Melayu,

Minang, Aceh dan suku lainnya.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

45

Page 46: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Selanjutnya Agama terbanyak adalah Agama Islam dengan jumlah

22.693 jiwa (94,72% ), Kristen 920 jiwa (3,87%) dan sisanya adalah agama

Katolik, Budha dan Hindu. Distribusi penduduk berdasarkan suku dan agama

dapat dilihat pada table 4 dan tabel 5.

Table 4 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku di Kecamatan Tinggi

Raja

No

.SUKU JUMLAH JIWA

1 Jawa 19.443

2 Batak 4.134

3 Banjar 226

4 Melayu 100

5 Minang 38

6 Aceh 5

7 Lain – lain 13

Jumlah 23.959

Tabel 5 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama Di Kecamatan Tinggi

Raja Tahun 2010

No

.AGAMA JUMLAH JIWA

1 Islam 22.693

2 Kristen 920

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

46

Page 47: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

3 Katolik 327

4 Budha 16

5 Hindu 3

Jumlah 23.959

4.2. Deskripsi Puskesmas

4.2.1. Lokasi dan Wilayah Kerja

Puskesmas Tinggi Raja terletak di Kecamatan Tinggi Raja yang

merupakan bagian dari Kabupaten Asahan. Wilayah kerja Puskesmas Tinggi

Raja meliputi semua desa yang terdapat di wilayah Kecamatan Tinggi Raja,

meliputi :

1. Desa Tinggi Raja

2. Desa Sumber Harapan

3. Desa Terusan Tengah

4. Desa Piasa Ulu

5. Desa Teladan

6. Desa Sidomulyo

7. Desa Padang Sari

4.2.2. Visi, Misi, dan Strategi Pembangunan Kesehatan di Puskesmas Tinggi

Raja

4.2.2.1. Visi

Visi Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja tidak lepas dari Misi

dan Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan yang ditetapkan sejak dari

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

47

Page 48: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

2001-2008 yaitu “ Asahan Sehat Sejahtera 2010 ” dan pada akhirnya

mencapai Misi “ Indonesia Sehat 2010 ”

4.2.2.2. Misi

Misi Puskesmas Tinggi Raja adalah :

1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan proporsional

di wilayah kerja Puskesmas Tinggi Raja.

2. Memelihara dan Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk perilaku

hidup sehat dan bersih.

3. Memelihara dan Meningkatkan kesehatan yang bermutu-kualitas adil

dan merata.

4. Memelihara dan Meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkunganya dalam membangun kesehatan di

desa sendiri.

5. Menjalin kerja sama dengan organisasi atau tokoh masyarakat untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

6. Membangkitkan peran serta masyarakat dalam upaya-upaya

kesehatan.

7. Memelihara dan Meningkatkan peran serta masyarakat atau SDM

professional dalam pembangunan kesehatan.

4.2.2.3. Strategi Puskesmas

Dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi diperlukan adanya strategi,

yaitu:

1. Pembangunan daerah wilayah kerja berwawasan kesehatan

(PARADIGMA SEHAT).

2. Meningkatkan peningkatan SDM tenaga kesehatan wilayah kerja

( PROFESIONAL DI BIDANG KESEHATAN ).

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

48

Page 49: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

3. Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat

( JPKM ).

4. Masyarakat dapat menggali partisipasi dan meningkatkan upaya-

upaya peningkatan kesehatan yang merata ( PARSIPATORI ).

5. Desentralisasi.

4.2.3. Program Puskesmas Tinggi Raja

4.2.3.1. Azas Penyelenggaraan

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara

terpadu yakni :

1. Azas Pertanggung jawaban Wilayah Puskesmas harus bertanggung

jawab menigkatkan derajat kesehatan masyarakat yang bertempat

tinggal di wilayah kerjanya, dengan kegiatan antara lain :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor di tingkat

kecamatan sehinggga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang

diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara

merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan

masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya

puskesmas dengan kegiatan antara lain:

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

49

Page 50: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak, Posyandu, Polindes, Bina

Keluarga Bahagia (BKB).

b. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa ( POD ).

c. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi, Keluarga

Sadar Gizi ( KADARZI ).

d. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter kecil, Penyertaan guru dan

orang tua / wali murid, Saka Bakti Husada ( SBH ), Pos Kesehatan

Pesantren ( Poskestren ).

e. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air

( Pokmair ), Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan ( DPKL ).

f. Upaya Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti wreda.

g. Upaya Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK).

h. Upaya Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa

Masyarakat (TPKJM).

i. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional : Taman Obat

Keluarga (TOGA).

j. Upaya Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (inovatif) : Dana

sehat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Mobilisasi Dana

Keagamaan.

3. Azas Keterpaduan

Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan

diwilayah kerjanya harus melakukan kerjasama dengan berbagai

pihak, bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat.

4. Azas Rujukan

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama, yang

bila tidak mampu mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan,

bisa melakukan rujukan baik secara vertical ke tingkat yang lebih

tinggi, atau secara horizontal ke puskesmas lainnya. Ada dua macam

rujukan dipuskesmas :

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

50

Page 51: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan.

Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat.

4.2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas

Dalam mencapai Visi Pembangunan Kesehatan melalui Puskesmas

terwujudnya Kecamatan Sehat 2010, puskesmas bertanggung jawab

menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan

masyarakat.

1. Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai

daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

dan harus diselenggarakan di setiap puskesmas. Upaya Kesehatan

Wajib (Basic Seven) tersebut adalah:

Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)

Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta keluarga Berencana

(KB)

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)

Upaya Pengobatan

Pencatatan dan Pelaporan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang

dtetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas,

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

51

Page 52: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

yang dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah

ada yakni :

Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

Upaya Kesehatan Olahraga (kesorga)

Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)

Upaya Kesehatan Kerja

Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)

Upaya Kesehatan Jiwa

Upaya Kesehatan Mata (UKM)

Upaya Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)

4.3. Hasil Penelitian

4.3.1. Gambaran Karakteristik Responden

4.3.1.1. Kelompok Umur Responden

Dari hasil rekapitulasi data umur responden dijumpai bahwa kelompok

umur terbanyak adalah umur 20 – 29 tahun sebanyak 27 responden ( 61,36

% ) sedangkan jumlah kelompok umur yang paling sedikit adalah umur < 20

tahun sebanyak 1 responden ( 2,27 % ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada tabel 6 dan grafik 1 di bawah ini.

TABEL 6 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan

Umur di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten

Asahan Tahun 2010

No

.Umur

Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 2 3 4

1 < 20 tahun 1 2,27

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

52

Page 53: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

2 20 – 29 tahun 27 61,36

3 30 – 39 tahun 14 31,82

4 > 40 2 4,55

Total 44 100,00

DIAGRAM 1 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan

Umur di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten

Asahan Tahun 2010

2%

61%

32%

5%

< 20 tahun20-29 tahun30-39 tahun> 40 tahun

Bila mencermati ditribusi kelompok umur responden maka dapat

disimpulkan bahwa > 61,36 % responden adalah tergolong ke dalam usia

produktif. Maka kelompok umur ini diharapkan memiliki lebih banyak

informasi tentang imunisasi karena usia produktif kemungkinan untuk

menyerap informasi akan lebih baik dan akan lebih memungkinkan untuk

hadir disetiap kegiatan imunisasi.

4.3.1.2. Kelompok Agama Responden

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

53

Page 54: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari hasil rekapitulasi data agama responden dijumpai bahwa

kelompok agama terbanyak adalah Agama Islam sebanyak 44 responden

( 100,00 % ). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 5 dan grafik 2

dibawah ini.

TABEL 7 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Agama di

Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Tahun 2010

No

.Agama

Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 2 3 4

1 Islam 44 100,00

2 Katolik 0 0,00

3Kristen

Protestan0 0,00

4 Hindu 0 0,00

5 Budha 0 0,00

Total 44 100,00

DIAGRAM 2 Distribusi Frekwensi Relatif Responden Berdasarkan

Agama di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten

Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

54

Page 55: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

100%

IslamKatolikKristen ProtestanHinduBudha

Bila mencermati distribusi kelompok agama responden maka dapat

disimpulkan bahwa seluruh responden menganut agama Islam yaitu 100,00

%. Maka dari kelompok agama responden diharapkan akan mempermudah

tenaga kesehatan untuk menanamkan beberapa hal tentang kesehatan

terutama tentang imunisasi melalui forum agama. Karena kemungkinan

homogenitas bisa mempermudah ditanamkannya suatu paham melalui

penyuluhan atau nasehat yang disampaikan oleh tokoh-tokoh agama di

wilayah setempat lewat kegiatan keagamaan.

4.3.1.3. Kelompok Pekerjaan Responden

Dari hasil rekapitulasi data umur responden dijumpai bahwa kelompok

pekerjaan terbanyak adalah Ibu Rumah Tangga sebanyak 39 responden

( 88,60 % ), sedangkan jumlah kelompok pekerjaan yang paling sedikit

adalah Wiraswasta sebanyak 1 responden ( 2,27 % ). Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 8 dan grafik 3 dibawah ini.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

55

Page 56: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

TABEL 8 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di

Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Tahun 2010

No

.Pekerjaan

Jumlah

RespondenPersentase ( % )

1 2 3 4

1 IRT 39 88,64

2 Petani 4 9,09

3 PNS 0 0,00

4 Wiraswasta 1 2,27

Total 44 100,00

GRAFIK 3 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pekerjaan di

Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Tahun 2010

89%

9%2%

IRTPetaniPNSWiraswasta

Bila mencermati distribusi kelompok pekerjaan responden maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah Ibu Rumah Tangga

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

56

Page 57: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

yaitu 88,64 %. Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sangat memungkinkan

ibu untuk dapat lebih memperhatikan kesehatan anggota keluarganya

khususnya yang terkait dengan bayinya seperti tumbuh kembang bayi

melalui penimbangan dan imunisasi. Hal ini dikarenakan ibu mempunyai

alokasi waktu yang lebih banyak.

4.3.1.4. Kelompok Pendidikan Responden

Dari hasil rekapitulasi data pendidikan responden dijumpai bahwa

kelompok pendidikan yang terbanyak adalah SLTP sebanyak 20 responden

( 45,45 % ), sedangkan jumlah kelompok pendidikan yang paling sedikit

adalah SD yaitu sebanyak 7 responden ( 15,91 % ). Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 9 dan grafik 4 dibawah ini.

TABEL 9 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pendidikan di

Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Tahun 2010

No

.Pendidikan

Jumlah

Responden

Persentase

( % )

1 2 3 4

1 SD 7 15,91

2 SLTP 20 45,45

3 SLTA 17 38,63

4Perguruan

Tinggi0 0,00

Total 44 100

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

57

Page 58: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

GRAFIK 4 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pendidikan

di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja Kabupaten Asahan

Tahun 2010

16%

45%

39%SDSLTPSLTAPerguruan Tinggi

Bila mencermati distribusi kelompok pendidikan responden, maka

dapat disimpulkan bahwa 84,09 % responden adalah berpendidikan SLTP

dan SLTA yang berarti bahwa dikategorikan tingkat pendidikan sedang.

Dalam hal ini yang dimaksud berpendidikan rendah adalah SD kebawah,

sedangkan SLTP dan SLTA adalah berpendidikan sedang dan Perguruan

Tinggi merupakan berpendidikan tinggi.

4.3.2. Gambaran Pengetahuan Responden

4.3.2.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Definisi

Imunisasi

Definisi Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan

tubuh seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia

terpapar dengan penyakit maka ia tidak akan sakit atau sakit ringan.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

58

Page 59: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Gambaran pengetahuan responden tentang definisi imunisasi dapat dilihat

pada tabel 10 dan diagram 5 di bawah ini.

TABEL 10. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG DEFINISI IMUNISASI

DEFINISI IMUNISASIFREKUENS

I ( f )PERSENTASI

( % )

a.

Perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya dengan cara merangsang kekebalan tubuh bayi.

44 100,00

b.Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengobati bayi dari lumpuh layu. 0 0,00

c.Suatu pengobatan yang diberikan pada bayi untuk mengobati penyakit hati.

0 0,00

d.Suatu pengobatan yang diberikan untuk mengobati penyakit saluran pencernaan.

0 0,00

JUMLAH44

100,00

DIAGRAM 5 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG DEFINISI IMUNISASI

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

59

Page 60: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DEFINISI IMUNISASI

Perlindungan yang paling ampuh untuk mencegah beberapa penyakit berbahaya dengan cara merangsang kekebalan tubuh bayi

Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengobati bayi dari lumpuh layu

Suatu pengobatan yang diberikan pada bayi untuk mengobati penyakit hati.

Suatu pengobatan yang diberikan untuk mengobati penyakit saluran pencernaan

Dari tabel 10 dan diagram 5 di atas didapatkan seluruh responden (100,00

%) mengetahui definisi imunisasi.

4.3.2.2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Dari

Pemberian Vaksin BCG

Manfaat pemberian vaksin BCG adalah untuk mencegah penyakit paru – paru

yang disebabkan bakteri gram negatif ( Mycobacterium tuberculosis ).

Gambaran pengetahuan responden tentang manfaat dari pemberian vaksin

BCG dapat dilihat pada tabel 11 dan diagram 6 di bawah ini.

TABEL 11 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG MANFAAT DARI PEMBERIAN VAKSIN BCG

MANFAAT DARI PEMBERIAN VAKSIN BCG FREKUENSI PERSENTA

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

60

Page 61: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

( f ) SI ( % )

a.Untuk mencegah Batuk Rejan ( Batuk

100 hari )6 13,64

b. Untuk mencegah Lumpuh Layu 14 31.81

c.Untuk mencegah penyakit paru-paru yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosa

18 40,91

d.Untuk mencegah penyakit kulit

( Kerumut )6 13,64

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 6. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG MANFAAT DARI PEMBERIAN VAKSIN BCG

14%

32%41%

14%

MANFAAT DARI PEMBERIAN VAKSIN BCG

Untuk mencegah Batuk Rejan ( Batuk 100 hari )

Untuk mencegah Lumpuh Layu

Untuk mencegah penyakit paru-paru yang disebabkan Mycobac-terium Tuberculosa

Untuk mencegah penyakit kulit ( Kerumut )

Dari tabel 11 dan diagram 6 didapatkan 18 responden ( 40,91 % )

mengetahui manfaat dari pemberian vaksin BCG, sedangkan 26 responden

( 59,09 % ) tidak mengetahui manfaat dari pemberian vaksin BCG.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

61

Page 62: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

4.3.2.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Bahaya Yang

Dapat Ditimbulkan Dari Anak Yang Tidak Di Imunisasi.

Bahaya yang dapat ditimbulkan dari anak yang tidak di imunisasi adalah

anak akan mudah terserang penyakit, cacat dan kematian. Gambaran

responden tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari anak yang tidak di

imunisasi dapat dilihat pada tabel 12 dan diagram 7 di bawah ini.

TABEL 12 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN DARI ANAK YANG

TIDAK DI IMUNISASI

BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN DARI ANAK

YANG TIDAK DI IMUNISASI

FREKUEN

SI ( f )

PERSENTA

SI ( % )

a. Anak mengalami gangguan pencernaan 41 93,19

b. Anak mengalami gangguan mental 1 2,27

c. Anak mengalami gangguan penglihatan 1 2,27

d. Anak mudah terserang penyakit ( DPT, TBC,

Polio, Hepatitis, Campak).

1 2,27

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 7 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN DARI ANAK YANG

TIDAK DI IMUNISASI

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

62

Page 63: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

93%

2%2% 2%

BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN DARI ANAK YANG TIDAK DI IMUNISASI

Anak mengalami gangguan pencernaan

Anak mengalami gangguan mental

Anak mengalami gangguan penglihatan

Anak mudah terserang penyakit ( DPT, TBC, Polio, Hepatitis, Campak)

Dari tabel 12 dan diagram 7 didapatkan 1 responden ( 2,27 % ) mengetahui

bahaya yang dapat ditimbulkan dari anak yang tidak di imunisasi, sedangkan

43 responden ( 97.73 % ) tidak mengetahui bahaya yang dapat ditimbulkan

dari anak yang tidak di imunisasi.

4.3.2.4. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Sasaran

Imunisasi Dasar Pada Anak

Imunisasi dasar sangat penting diberikan sewaktu bayi (usia 0 – 11 bulan)

untuk memberikan kekebalan dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi. Gambaran responden tentang sasaran imunisasi dasar

pada anak dapat dilihat pada tabel 13 dan diagram 8 di bawah ini.

TABEL 13. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SASARAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK

SASARAN IMUNISASI DASAR PADA ANAKFREKUEN

SI ( f )

PERSENTA

SI ( % )

a. Anak umur 6-10 tahun 0 0,00

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

63

Page 64: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

b. Anak Sekolah Dasar 1 2,27

c. Balita 2 4,55

d. Bayi umur 0-1 tahun 41 93,18

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 8 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG SASARAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK

2%5%

93%

SASARAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK

Anak umur 6-10 tahunAnak Sekolah DasarBalitaBayi umur 0-1 tahun

Dari tabel 13 dan diagram 8 didapatkan 41 responden ( 93,18 % )

mengetahui sasaran imunisasi dasar pada anak, sedangkan 3 responden

( 6,82 % ) tidak mengetahui sasaran imunisasi dasar pada anak.

4.3.2.5. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Imunisasi

Yang Wajib Pada Bayi Yang Baru Lahir

Imunisasi yang wajib diberikan pada bayi yang baru lahir adalah Pemberian

vaksin hepatitis B yang diberikan dalam waktu 12 jam setelah bayi lahir, dan

dianjurkan pada umur 1 tahun dan 34 bulan, dengan interval dosis minimal 4

minggu. Gambaran responden tentang bahaya yang dapat ditimbulkan dari

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

64

Page 65: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

anak yang tidak di imunisasi dapat dilihat pada tabel 14 dan diagram 9 di

bawah ini.

TABEL 14. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG IMUNISASI YANG WAJIB PADA BAYI BARU LAHIR

IMUNISASI YANG WAJIB PADA BAYI BARU LAHIRFREKUENS

I ( f )

PERSENTA

SI ( % )

a. Hepatitis 20 45,45

b. BCG 23 52,28

c. DPT 1 2,27

d. Campak 0 0,00

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 9 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG IMUNISASI YANG WAJIB PADA BAYI BARU LAHIR

45%

52%

2%

IMUNISASI YANG WAJIB PADA BAYI BARU LAHIR

HepatitisBCGDPTCampak

Dari tabel 14 dan diagram 9 didapatkan 20 responden ( 45,45 % )

mengetahui imunisasi yang wajib pada bayi baru lahir, sedangkan 24

responden ( 54,55 % ) tidak mengetahui imunisasi yang wajib pada bayi baru

lahir.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

65

Page 66: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

4.3.2.6. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Vaksin

Yang Diberikan Pada Usia 9 Bulan.

Vaksin campak berisi virus campak yang sudah dilemahkan dan dalam

bentuk bubuk kering yang dilarutkan dengan bahan pelarut yang tersedia

sebelum digunakan. Pemberian vaksin campak I diberikan pada usia 9 bulan,

dan campak II pada usia 6 tahun. Gambaran responden tentang bahaya yang

dapat ditimbulkan dari anak yang tidak di imunisasi dapat dilihat pada tabel

15 dan diagram 10 di bawah ini.

TABEL 15. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG JENIS VAKSIN YANG DIBERIKAN PADA USIA 9 BULAN

JENIS VAKSIN YANG DIBERIKAN PADA USIA 9

BULAN

FREKUENS

I ( f )

PERSENTA

SI ( % )

a

.

BCG 3 6,82

b

.

Hepatitis 1 2,27

c

.

Tetanus 1 2,27

d

.

Campak 39 88,64

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 10 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN JENIS VAKSIN YANG DIBERIKAN PADA USIA 9 BULAN

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

66

Page 67: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

7% 2% 2%

89%

JENIS VAKSIN YANG DIBERIKAN PADA USIA 9 BULAN

BCGHepatitisTetanusCampak

Dari tabel 15 dan diagram 10 didapatkan 39 responden ( 88,64 % )

mengetahui jenis vaksin yang diberikan pada usia 9 bulan, sedangkan 5

responden ( 11,36 % ) tidak mengetahui jenis vaksin yang diberikan pada

usia 9 bulan.

4.3.2.7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Pemberian

Vaksin Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Imunisasi Dasar Lengkap Anak adalah upaya untuk menimbulkan /

meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap penyakit, dengan

imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari BCG, Hepatitis B, DPT-HB, Polio dan

campak. Gambaran responden tentang pemberian vaksin imunisasi dasar

lengkap pada anak umur dibawah 1 tahun dapat dilihat pada tabel 16 dan

diagram 11 di bawah ini.

TABEL 16. DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN VAKSIN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA

ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

67

Page 68: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

PEMBERIAN VAKSIN IMUNISASI DASAR

LENGKAP PADA ANAK UMUR DIBAWAH 1

TAHUN

FREKUENS

I ( f )

PERSENTA

SI ( % )

a

.

2 vaksin imunisasi ( DPT, BCG )5 11,36

b

.

2 vaksin imunisasi ( DPT, BCG )1 2,27

c

.

4 vaksin imunisasi ( DPT, BCG, Polio,

Hepatitis )5 11,36

d

.

5 vaksin imunisasi ( DPT, BCG, Polio,

Hepatitis, Campak )33 75,01

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 11 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN VAKSIN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA

ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

11%2%

11%

75%

PEMBERIAN VAKSIN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

2 vaksin imunisasi ( DPT, BCG )2 vaksin imunisasi ( DPT, BCG )4 vaksin imunisasi ( DPT, BCG, Po-lio, Hepatitis )5 vaksin imunisasi ( DPT, BCG, Po-lio, Hepatitis, Campak )

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

68

Page 69: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 16 dan diagram 11 didapatkan 33 responden ( 75,01 % )

mengetahui pemberian vaksin imunisasi dasar lengkap pada anak umur

dibawah 1 tahun, sedangkan 11 responden ( 24,99 % ) tidak mengetahui

pemberian vaksin imunisasi dasar lengkap pada anak umur dibawah 1 tahun.

4.3.2.8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Penyakit Yang Dapat

Dicegah Dengan Imunisasi Dasar

Penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosa (disebut juga

batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernapasan lewat bersin atau

batuk. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan,

demam dan keluar keringat pada malam hari. Penyakit ini bisa dicegah

dengan pemberian imunisasi BCG. Gambaran responden tentang penyakit

yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar dapat dilihat pada tabel 16 dan

diagram 11 di bawah ini.

TABEL 17 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

DASAR

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN

IMUNISASI DASAR

FREKUENS

I ( f )

PERSENTASI

( % )

a

.Demam Thypoid

22 50,00

b

.Malaria

3 6,82

c

.TBC

18 40,91

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

69

Page 70: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

d

.Chikungunya

1 2,27

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 12 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI

DASAR

50%

7%

41%

2%

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI DASAR

Demam thypoidMalariaTBCChikungunya

Dari tabel 17 dan diagram 12 didapatkan 18 responden ( 40,91 % )

mengetahui penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar,

sedangkan 26 responden ( 59,09 % ) tidak mengetahui penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi dasar.

4.3.2.9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Berapa Kali

Pemberian Imunisasi Polio

Untuk kekebalan terhadap polio diberikan 2 tetes vaksin polio oral yang

mengandung viruis polio yang mengandung virus polio tipe 1, 2 dan 3 dari

Sabin. Vaksin yang diberikan melalui mulut pada bayi umur 2-12 bulan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

70

Page 71: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

sebanyak 4 kali dengan jarak waktu pemberian 4 minggu. Gambaran

responden tentang berapa kali pemberian imunisasi polio dapat dilihat pada

tabel 18 dan diagram 13 di bawah ini.

TABEL 18 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG BERAPA KALI PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

BERAPA KALI PEMBERIAN IMUNISASI

POLIO

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI

( % )

a

.2 kali

11 25,00

b

.3 kali

6 13,63

c

.4 kali

19 43,18

d

.5 kali

8 18,19

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 13 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG BERAPA KALI PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

71

Page 72: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

25%

14%

43%

18%BERAPA KALI PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

2 kali3 kali4 kali5 kali

Dari tabel 18 dan diagram 13 didapatkan 19 responden ( 43,18 % )

mengetahui berapa kali pemberian imunisasi polio, sedangkan 25 responden

( 56,82 % ) tidak mengetahui berapa kali pemberian imunisasi polio.

4.3.2.10.Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Jenis Vaksin

Imunisasi Yang Diberikan Secara Tetes Mulut

Jenis vaksin polio diberikan secara oral (melalui mulut) dengan 1 dosis

adalah 2 (dua) tetes melalui mulut. Gambaran responden tentang jenis

vaksin imunisasi yang dapat diberikan secara tetes melalui mulut, dapat

dilihat pada tabel 19 dan diagram 14 di bawah ini.

Tabel 19 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG JENIS

VAKSIN IMUNISASI YANG DIBERIKAN SECARA ORAL

JENIS VAKSIN IMUNISASI YANG DIBERIKAN

SECARA ORAL

FREKUEN

SI ( f )

PERSENTAS

I ( % )

a Polio 35 79,55

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

72

Page 73: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

.

b

.Hepatitis

6 13,63

c

.DPT

1 2,27

d

.Campak

2 4,55

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 14 DISTRIBUSI FREKUENSI PENGETAHUAN RESPONDEN TENTANG

JENIS VAKSIN IMUNISASI YANG DIBERIKAN SECARA ORAL

80%

13% 2%4%

JENIS VAKSIN IMUNISASI YANG DIBERIKAN SECARA ORAL

PolioHepatitisDPTCampak

Dari tabel 19 dan diagram 14 didapatkan 35 responden ( 79,55 % )

mengetahui jenis vaksin imunisasi yang diberikan secara oral, sedangkan 9

responden ( 20,45 % ) tidak mengetahui jenis vaksin imunisasi yang

diberikan secara oral.

4.3.3. Gambaran Sikap Responden

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

73

Page 74: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

4.3.3.1. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Dilakukan Pada Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Pemberian imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang wajib dilakukan pada anak umur dibawah 1 tahun untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Gambaran responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang wajib dilakukan pada anak umur di bawah 1 tahun dapat dilihat pada tabel 20 dan diagram 15 di bawah ini.

TABEL 20. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP WAJIB DILAKUKAN PADA ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Dilakukan Pada Anak Umur Dibawah 1 Tahun

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 42 95,45b.

Tidak Setuju 2 4,55

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 15. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP WAJIB DILAKUKAN PADA ANAK DIBAWAH 1 TAHUN

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Wajib Dilakukan Pada Anak Umur Dibawah 1 Tahun

SetujuTidak Setuju

Dari tabel 20 dan diagram 15 di atas didapatkan 42 responden ( 95,45 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi dasar lengkap merupakan hal yang wajib dilakukan pada anak umur dibawah 1, sedangkan 2 responden ( 4,55 % ) mempunyai sikap yang tidk setuju.4.3.3.2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Imunisasi Hanya Bisa DiLakukan di Posyandu

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

74

Page 75: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Pemberian imunisasi tidak hanya dapat dilakukan di posyandu saja tetapi dapat juga dilakukan di sarana – sarana kesehatan contohnya Rumah Sakit, Puskesmas dan lain – lain. Gambaran responden tentang pemberian imunisasi hanya bisa dilakukan di poyandu dapat dilihat pada tabel 21 dan diagram 16 di bawah ini.

TABEL 21. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI HANYA BISA DILAKUKAN DI POSYANDU

Imunisasi Hanya Bisa DiLakukan di Posyandu FREKUENSI ( f ) PERSENTASI ( % )a. Setuju 26 59,09b.

Tidak Setuju 18 40,91

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 16. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI HANYA BISA DILAKUKAN DI POSYANDU

Imunisasi Hanya Bisa DiLakukan di Posyandu

SetujuTidak Setuju

Dari tabel 21 dan diagram 16 di atas didapatkan 26 responden ( 59,09 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi hanya bisa dilakukan di poyandu, sedangkan 18 responden ( 40,91 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

75

Page 76: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

4.3.3.3. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Dilakukan Meskipun Salah Satu Efek Imunisasi Tersebut Adalah Demam

Salah satu efek samping pemberian imunisasi adalah demam, hal ini dapat terjadi pada pemberian imunisasi BCG, DPT dan Campak. Ini merupakan efek samping yang normal dan dapat ditanggulangi oleh sebab itu imunisasi dasar lengkap pada anak harus tetap dilakukan. Gambaran responden tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak tetap dilakukan meskipun salah satu efek imunisasi tersebut adalah demam dapat dilihat pada tabel 22 dan diagram 17 di bawah ini.

TABEL 22. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK TETAP DILAKUKAN MESKI SALAH SATU EFEK IMUNISASI TERSEBUT ADALAH DEMAM

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Dilakukan Meskipun Salah Satu Efek Imunisasi

Tersebut Adalah Demam

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 42 95,45b.

Tidak Setuju 2 4,55

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 17. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK TETAP DILAKUKAN MESKI SALAH SATU EFEK IMUNISASI TERSEBUT ADALAH DEMAM

Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak Tetap Di-lakukan Meskipun Salah Satu Efek Imunisasi Tersebut

Adalah Demam

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

76

Page 77: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 22 dan diagram 17 di atas didapatkan 42 responden ( 95,45 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada anak tetap dilakukan meskipun salah satu efek imunisasi tersebut adalah demam, sedangkan 2 responden ( 4,55 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.4. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Tidak Semua Sasaran Dari Imunisasi Dasar Lengkap Adalah Anak Umur diBawah 1 Tahun

Semua sasaran dari imunisasi dasar lengkap adalah anak umur di bawah 1 tahun. Gambaran responden tentang tidak semua sasaran dari imunisasi dasar lengkap adalah anak umur dibawah 1 tahun dapat dilihat pada tabel 23 dan diagram 18 di bawah ini.

TABEL 23. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG TIDAK SEMUA SASARAN DARI IMUNISASI DASAR LENGKAP ADALAH ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

Tidak Semua Sasaran Dari Imunisasi Dasar Lengkap Adalah Anak Umur diBawah 1 Tahun

FREKUENSI ( f ) PERSENTASI ( % )

a. Setuju 25 56,82b.

Tidak Setuju 19 43,18

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 18. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG TIDAK SEMUA SASARAN DARI IMUNISASI DASAR LENGKAP ADALAH ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN

14%

86%

Ibu Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Dilakukan Imunisasi

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

77

Page 78: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 23 dan diagram 18 di atas didapatkan 25 responden ( 56,82 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang tidak Semua sasaran dari imunisasi dasar lengkap adalah anak umur di bawah 1 tahun, sedangkan 19 responden ( 43,18 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.5. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Imunisasi Diberikan Setelah Anak Terserang Penyakit

Imunisasi diberikan sebelum anak terserang suatu penyakit karena imunisasi bertujuan untuk menghindari terjangkitnya suatu penyakit dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Gambaran responden tentang imunisasi diberikan setelah anak terserang penyakit dapat dilihat pada tabel 24 dan diagram 19 di bawah ini.

TABEL 24. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI DIBERIKAN SETELAH ANAK TERSERANG PENYAKIT

Imunisasi Diberikan Setelah Anak Terserang Penyakit FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 14 31,82b. Tidak Setuju 30 68,18

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 19. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI DIBERIKAN SETELAH ANAK TERSERANG PENYAKIT

14%

86%

Ibu Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di-lakukan Imunisasi

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

78

Page 79: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 24 dan diagram 19 di atas didapatkan 14 responden ( 31,82 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang imunisasi diberikan setelah anak terserang penyakit, sedangkan 30 responden ( 68,18 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.6. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Ibu Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Dilakukan Imunisasi

Tanggapan yang salah bahwa anak tidak perlu dilakukan imunisasi. Gambaran responden tentang ibu beranggapan bahwa anaknya tidak perlu dilakukan imunisasi dapat dilihat pada tabel 25 dan diagram 20 di bawah ini.

TABEL 25. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IBU BERANGGAPAN BAHWA ANAKNYA TIDAK PERLU DILAKUKAN IMUNISASI

Ibu Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Dilakukan Imunisasi

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 6 13,64b.

Tidak Setuju 38 86,36

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 20. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IBU BERANGGAPAN BAHWA ANAKNYA TIDAK PERLU DILAKUKAN IMUNISASI

14%

86%

Ibu Beranggapan Bahwa Anaknya Tidak Perlu Di-lakukan Imunisasi

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

79

Page 80: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 25 dan diagram 20 di atas didapatkan 6 responden ( 13,64 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang ibu beranggapan bahwa anaknya tidak perlu dilakukan imunisasi, sedangkan 38 responden ( 86,36 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.7. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Imunisasi Dilakukan Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak Dari Penyakit – Penyakit Berbahaya

Imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak agar jika terpapar suatu penyakit tidak sakit atau sakit ringan. Gambaran responden tentang imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit – penyakit berbahaya dapat dilihat pada tabel 26 dan diagram 21 di bawah ini.

TABEL 26. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH ANAK DARI PENYAKIT – PENYAKIT BERBAHAYA

Imunisasi Dilakukan Untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Anak Dari Penyakit – Penyakit Berbahaya

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 41 93,18b. Tidak Setuju 3 6,82

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 21. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG IMUNISASI DILAKUKAN UNTUK MENINGKATKAN KEKEBALAN TUBUH ANAK DARI PENYAKIT – PENYAKIT BERBAHAYA

93%

7%

Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

80

Page 81: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 26 dan diagram 21 di atas didapatkan 41 responden ( 93,18 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang imunisasi dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari penyakit – penyakit berbahaya, sedangkan 3 responden ( 6,82 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.8. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Salah Satu Manfaat Dari Imunisasi Ialah Anak Terbebas Dari Penyakit Lumpuh Layu

Salah satu manfaat dari pemberian imunisasi ialah anak terbebas dari imunisasi ialah anak terbebas dari penyakit lumpuh layu. Hal ini merupakan manfaat dari pemberian imunisasi polio. Gambaran responden tentang salah satu manfaat dari imunisasi ialah anak terbebas dari penyakit lumpuh layu dapat dilihat pada tabel 27 dan diagram 22 di bawah ini.

TABEL 27. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG SALAH SATU MANFAAT DARI IMUNISASI IALAH ANAK TERBEBAS DARI PENYAKIT LUMPUH LAYU

Salah Satu Manfaat Dari Imunisasi Ialah Anak Terbebas Dari Penyakit Lumpuh Layu

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 38 86,36b. Tidak Setuju 6 13,64

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 22. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG SALAH SATU MANFAAT DARI IMUNISASI IALAH ANAK TERBEBAS DARI PENYAKIT LUMPUH LAYU

93%

7%

Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

81

Page 82: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 27 dan diagram 22 di atas didapatkan 38 responden ( 86,36 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang salah satu manfaat dari imunisasi ialah anak terbebas dari penyakit lumpuh layu, sedangkan 6 responden ( 13,64 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.9. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Setiap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Diwajibkan Mengikuti Imunisasi Setiap Bulannya

Setiap anak umur dibawah 1 tahun diwajibkan mengikuti imunisasi setiap bulanya karena setiap bulan selalu diadakan pelaksanaan imunisasi. Gambaran responden tentang setiap anak umur dibawah 1 tahun diwajibkan mengikuti imunisasi setiap bulannya dapat dilihat pada tabel 28 dan diagram 23 di bawah ini.

TABEL 28. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG SETIAP ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN DIWAJIBKAN MENGIKUTI IMUNISASI SETIAP BULANNYA

Setiap Anak Umur Dibawah 1 Tahun Diwajibkan Mengikuti Imunisasi Setiap Bulannya

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 41 93,18b. Tidak Setuju 3 6,82

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 23. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG SETIAP ANAK UMUR DIBAWAH 1 TAHUN DIWAJIBKAN MENGIKUTI IMUNISASI SETIAP BULANNYA

93%

7%

Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

82

Page 83: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 28 dan diagram 23 di atas didapatkan 41 responden ( 93,18 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang setiap anak umur dibawah 1 tahun diwajibkan mengikuti imunisasi setiap bulannya, sedangkan 3 responden ( 6,82 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.3.10. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

Anak usia 9 bulan wajib mendapatkan imunisasi campak karena pada usia 9 bulan kekebalan yang didapat dari ibunya telah berkurang. Gambaran responden tentang anak pada usia 9 bulan wajib mendapatkan imunisasi campak dapat dilihat pada tabel 29 dan diagram 24 di bawah ini.

TABEL 29. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG ANAK USIA 9 BULAN WAJIB MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK

Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

FREKUENSI ( f )

PERSENTASI ( % )

a. Setuju 41 93,18b. Tidak Setuju 3 6,82

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 24. DISTRIBUSI FREKUENSI SIKAP RESPONDEN TENTANG ANAK USIA 9 BULAN WAJIB MENDAPATKAN IMUNISASI CAMPAK

93%

7%

Anak Usia 9 Bulan Wajib Mendapatkan Imunisasi Campak

SetujuTidak Setuju

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

83

Page 84: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari tabel 29 dan diagram 24 di atas didapatkan 41 responden ( 93,18 % ) mempunyai sikap yang setuju tentang anak pada usia 9 bulan wajib mendapatkan imunisasi campak, sedangkan 3 responden ( 6,82 % ) mempunyai sikap yang tidak setuju.

4.3.4.1 Distribusi frekuensi tentang tindakan ibu jika tidak ditemukan Posyandu didaerahnya

Jika tidak ditemukan posyandu di daerah ibu hendaknya ibu segera mendatangi petugas kesehatan di puskesmas dan mendapatkan pelayanan imunisasi. Gambaran responden tentang tindakan ibu jika tidak ditemukan Posyandu didaerahnya dapat dilihat pada tabel 30 dan diagram 25 di bawah ini.

TABEL 30. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU JIKA TIDAK DITEMUKAN POSYANDU DIDAERAHNYA

APA YANG IBU LAKUKAN JIKA TIDAK DITEMUKAN POSYANDU DIDAERAH IBU?

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Segera mendatangi petugas kesehatan dipuskesmas dan mendapatkan pelayanan

42 95,45

b.Bertanya kepada tetangga sekitar atau tetangga terdekat.

2 4,55

c. Datang ke rumah sakit terdekat. 0 0,00

d.Bertanya kepada dukun dimana posyandu terdekat

0 0,00

JUMLAH 44 100,00

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

84

Page 85: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DIAGRAM 25. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU JIKA TIDAK DITEMUKAN POSYANDU DIDAERAHNYA

95%

5%

APA YANG IBU LAKUKAN JIKA TIDAK DITEMUKAN POSYANDU DIDAERAH IBU?

Segera mendatangi petugas ke-sehatan dipuskesmas dan men-dapatkan pelayanan

Bertanya kepada tetangga sekitar atau tetangga terdekat

Datang ke rumah sakit terdekat Datang ke rumah sakit terdekat

Dari Tabel 30 dan diagram 25 sekitar 42 responden ( 95,45 % ) mempunyai tindakan mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas dan mendapatkan pelayanan , sedangkan 2 responden ( 4,55 % ) tidak mempunyai tindakan mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas dan mendapatkan pelayanan.

4.3.4.2 Distribusi frekuensi tentang tindakan ibu bila anaknya mengalami demam setelah imunsisasi

Efek samping dari salah satu imunisasi adalah demam, ibu tidak perlu khawatir akan demam karena demam tersebut tidak membahayakan bagi si anak. Gambaran responden tentang anak yang setelah diimunisasi mengalami demam dapat dilihat pada tabel 31 diagram 26 di bawah ini.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

85

Page 86: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Tabel 31. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ANAK MENGALAMI DEMAM SETELAH IMUNISASI

SETELAH DI LAKUKAN IMUNISASI ANAK IBU MENGALAMI DEMAM,TINDAKAN APA YANG IBU

LAKUKAN

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Membawa anak berobat kedokter di Puskesmas

4 9,10

b.Memberikan anak minum air hangat banyak-banyak

5 11,36

c.

Mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas,dan bertanya kenapa anaknya demam

34 77,27

d.

Memberi tahu warga sekitar untuk tidak dilakukan atau melakukan imunisasi pada anak.

1 2,27

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 26 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ANAK MENGALAMI DEMAM SETELAH IMUNISASI

9%

11%77%

2%

SETELAH DI LAKUKAN IMUNISASI ANAK IBU MENGALAMI DEMAM,TINDAKAN APA YANG

IBU LAKUKANMembawa anak berobat kedokter di Puskesmas

Memberikan anak minum air hangat banyak-banyak

Mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas,dan bertanya kenapa anaknya demam

Memberi tahu warga sekitar un-tuk tidak dilakukan atau melakukan imunisasi pada anak

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

86

Page 87: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari Tabel 31 dan diagram 26 sekitar 34 responden ( 77,27 % ) mempunyai tindakan mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas,dan bertanya kenapa anaknya demam, sedangkan 10 responden ( 22,73 % ) tidak mempunyai tindakan tindakan mendatangi petugas kesehatan di Puskesmas,dan bertanya kenapa anaknya demam.

4.3.4.3 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu jika ada seorang ibu yang tidak mau melakukan imunisasi pada anaknya

Jika ada seorang ibu yang tidak mau melakukan imunisasi pada anaknya maka ibu harus mengunjungi si ibu dan memberikan pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anak. Dan ibu segera memberi tahu petugas kesehatan yang menangani imunisasi di daerah anda agar dapt diberi penyuluhan tentang betapa pentingnya imunisasi.

Tabel 32 DISTRIBUSI FREKWENSI TENTANG TINDAKAN IBU JIKA ADA SEORANG IBU YANG TIDAK MAU MELAKUKAN IMUNISASI PADA ANAKNYA

JIKA DITEMUKAN ADA IBU YANG TIDAK MAU DILAKUKAN IMUNISASI KEPADA ANAKNYA, TINDAKAN APA YANG IBU AKAN LAKUKAN

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Mengajak si ibu sampai dia mau membawa anaknya ke Posyandu untuk di imunisasi

13 29,56

b.Mengunjungi si ibu dan memberikan pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anak

29 65,90

c.Mendatangi ibu dan menanyakan alasan tidak mau melakukan imunisasi 1 2,27

d.Memberi tahu ibu kalau imunisasi diadakan setiap bulannnya

1 2,27

JUMLAH 44 100,00

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

87

Page 88: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DIAGRAM 27 DISTRIBUSI FREKWENSI TENTANG TINDAKAN IBU JIKA ADA SEORANG IBU YANG TIDAK MAU MELAKUKAN IMUNISASI PADA ANAKNYA

JIKA DITEMUKAN ADA IBU YANG TIDAK MAU DI-LAKUKAN IMUNISASI KEPADA ANAKNYA, TINDAKAN

APA YANG IBU AKAN LAKUKAN

Mengajak si ibu sampai dia mau membawa anaknya ke Posyandu untuk di imunisasi

Mengunjungi si ibu dan mem-berikan pengertian betapa pent-ingnya pemberian imunisasi pada anak

Mendatangi ibu dan menanyakan alasan tidak mau melakukan imunisasi

Memberi tahu ibu kalau imunisasi diadakan setiap bulannnya

Dari Tabel 32 dan diagram 27 sekitar 29 responden ( 65,90 % ) mempunyai tindakan mengunjungi si ibu dan memberikan pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anak, sedangkan 15 responden ( 34,1 % ) tidak mempunyai tindakan mengunjungi si ibu dan memberikan pengertian betapa pentingnya pemberian imunisasi pada anak.

4.3.4.4 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu bila diadakan penyuluhan imunisasi di Posyandu

Penyuluhan imunisasi di Posyandu bertujuan agar si ibu lebih mengerti dan memahami pentingnya anak diberikan imunisasi. Gambaran responden tentang penyuluhan imunisasi di Posyandu dapat dilihat pada tabel 33 diagram 27

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

88

Page 89: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Tabel 33. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ADA PENYULUHAN IMUNISASI DI POSYANDU

APAKAH YANG IBU LAKUKAN BILA DIADAKAN PENYULUHAN IMUNISASI DI POSYANDU

FREKUENSI( f )

PERSENTASI ( % )

a.Mendengarkan penyuluhan imunisasi di Posyandu

4 9,10

b.Mendengarkan dan melakukan imunisasi pada anak di Posyandu

35 79,54

c.Melakukan imunisasi tanpa mendengarkan penyuluhan 0 0,00

d.Aktif bertanya tentang penyuluhan tanpa melakukan imunisasi

5 11,36

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 27 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ADA PENYULUHAN IMUNISASI DI POSYANDU

9%

80%

11%

APAKAH YANG IBU LAKUKAN BILA DIADAKAN PENYULUHAN IMUNISASI DI POSYANDU

Mendengarkan penyuluhan imunisasi di Posyandu

Mendengarkan dan melakukan imunisasi pada anak di Posyandu

Melakukan imunisasi tanpa mendengarkan penyuluhan

Aktif bertanya tentang penyu-luhan tanpa melakukan imunisasi

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

89

Page 90: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari Tabel 33 dan diagram 27 sekitar 35 responden ( 79,54 % ) mempunyai tindakan mendengarkan dan melakukan imunisasi pada anak di Posyandu, sedangkan 9 responden ( 20,46 % ) tidak mempunyai tindakan mendengarkan dan melakukan imunisasi pada anak di Posyandu.

4.3.4.5 Distribusi frekuensi tentang tindakan ibu bila anaknya belum di imunisasi

Imunisasi penting bagi anak dibawah umur 1tahun agar anak tersebut terhindar dari penyakit. Untuk mendapatkan imunisasi sebaiknya anak di bawa ke Posyandu. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 34 diagram 28

Tabel 34. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ANAKNYA BELUM DIIMUNISASI

APAKAH YANG IBU LAKUKAN JIKA ANAK IBU

BELUM DI IMUNISASI

FREKUENS

I

( f )

PERSENTASI

( % )

a.Segera membawa anak ibu ke Posyandu

terdekat untuk di imunisasi41 93,18

b.Segera melakukan imunisasi sendiri

dirumah2 4,55

c.Mendatangi toko obat untuk membeli

imunisasi 0 0,00

d. Membawa anak ibu di Puskesmas 1 2,27

JUMLAH 44 100,00

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

90

Page 91: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DIAGRAM 28 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU BILA ANAKNYA BELUM DIIMUNISASI

93%

5% 2%

APAKAH YANG IBU LAKUKAN JIKA ANAK IBU BELUM DI IMUNISASI

Segera membawa anak ibu ke Posyandu terdekat untuk di imunisasi

Segera melakukan imunisasi sendiri dirumah

Mendatangi toko obat untuk membeli imunisasi

Membawa anak ibu di Puskesmas

Dari Tabel 34 dan diagram 28 sekitar 41 responden ( 93,18 % ) mempunyai tindakan segera membawa anak ibu ke Posyandu terdekat untuk di imunisasi, sedangkan 3 responden ( 6,82 % ) tidak mempunyai tindakan segera membawa anak ibu ke Posyandu terdekat untuk di imunisasi

4.3.4.6 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu untuk mendapatkan kekebalan tubuh pada anak dibawah 1tahun

Kekebalan tubuh tidak hanya didapat dengan cara alami seperti ASI, memberikan imunisasi merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kekebalan tubuh. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 35 diagram 29

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

91

Page 92: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Tabel 35. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU UNTUK MENDAPAT KEKEBALAN TUBUH PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN.

UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TUBUH

PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN, TINDAKAN APA

YANG IBU LAKUKAN

FREKUEN

SI

( f )

PERSENTA

SI ( % )

a.Memberikan vitamin untuk mencegah

penyakit12 27,28

b.Segera memberikan imunisasi dasar

lengkap26 59,09

c. Datang berobat ke dokter di Rumah sakit 5 11,36

d. Memberikan anak makan-makanan bergizi 1 2,27

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 29 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU UNTUK MENDAPAT KEKEBALAN TUBUH PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN

27%

59%

11% 2%

UNTUK MENDAPATKAN KEKEBALAN TUBUH PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN, TINDAKAN APA YANG IBU

LAKUKANMemberikan vitamin untuk mencegah penyakitSegera memberikan imunisasi dasar lengkapDatang berobat ke dokter di Rumah sakitMemberikan anak makan-makanan bergizi

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

92

Page 93: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari Tabel 35 dan diagram 29 sekitar 26 responden (59,09 % ) mempunyai tindakan segera memberikan imunisasi dasar lengkap, sedangkan 18 responden ( 40,91 % ) tidak mempunyai tindakan segera memberikan imunisasi dasar lengkap.

4.3.4.7 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu agar anak dibawah 1tahun terhindar dari penyakit Tbc.

Tbc merupakan suatu penyakit yang menyerang paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosa. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 36 diagram 30

Tabel 36 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU AGAR ANAK DIBAWAH 1TAHUN TERHINDAR DARI PENYAKIT TBC

TINDAKAN APA YANG IBU LAKUKAN PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN AGAR TERHINDAR DARI TBC

(PENYAKIT PARU-PARU)

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi penyakit Tbc

7 15,91

b.Memberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi Tbc

29 65,91

c.Memberikan vitamin agar terhindar dari penyakit Tbc 7 15,91

d.Memberikan obat-obat Tbc sebelum anak terinfeksi penyakit

1 2,27

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 30 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU AGAR ANAK DIBAWAH 1TAHUN TERHINDAR DARI PENYAKIT

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

93

Page 94: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

16%

66%

16% 2%

TINDAKAN APA YANG IBU LAKUKAN PADA ANAK DIBAWAH 1TAHUN AGAR TERHINDAR DARI TBC (PENYAKIT PARU-

PARU)

Menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi penyakit TbcMemberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi TbcMemberikan vitamin agar ter-hindar dari penyakit TbcMemberikan obat-obat Tbc sebelum anak terinfeksi penyakit

Dari Tabel 36 dan diagram 30 sekitar 29 responden (65,91 % ) mempunyai tindakan memberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi Tbc, sedangkan 15 responden ( 34,09 % ) tidak mempunyai tindakan memberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi Tbc.

4.3.4.8 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu yang tidak mengetahui sampai kapan anaknya di imunisasi

Anak wajib diberikan imunisasi dari sejak lahir sampai umur 1tahun. Untuk mendapatkan kekebalan tubuh dari imunisasi biasanya dilakukan di Posyandu. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 37 diagram 31

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

94

Page 95: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Tabel 37. DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU YANG TIDAK MENGETAHUI SAMPAI KAPAN ANAKNYA DIIMUNISASI

TINDAKAN APA YANG IBU LAKUKAN JIKA IBU TIDAK TAHU SAMPAI KAPAN ANAK IBU HARUS DI

IMUNISASI

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Bertanya kepada petugas kesehatan di Posyandu

39 88,64

b.Mendatangi ibu-ibu yang anaknya sudah di imunisasi

0 0,00

c.Membaca artikel tentang upaya mencerdaskan anak 3 6,81

d. Mengikuti program penimbangan bayi 2 4,55JUMLAH 44 100,00

,

DIAGRAM 32 DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG TINDAKAN IBU YANG TIDAK MENGETAHUI SAMPAI KAPAN ANAKNYA DIIMUNISASI

89%

7% 5%

TINDAKAN APA YANG IBU LAKUKAN JIKA IBU TIDAK TAHU SAMPAI KAPAN ANAK IBU HARUS DI IMUNISASI

Bertanya kepada petugas ke-sehatan di PosyanduMendatangi ibu-ibu yang anaknya sudah di imunisasiMembaca artikel tentang upaya mencerdaskan anakMengikuti program penimbangan bayi

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

95

Page 96: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari Tabel 37 dan diagram 31 sekitar responden (65,91 % ) mempunyai tindakan memberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi Tbc, sedangkan 15 responden ( 34,09 % ) tidak mempunyai tindakan memberikan imunisasi vaksin BCG pada anak dan menjauhkan anak dari orang yang terinfeksi Tbc.

4.3.4.9 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu pada pemberian imunisasi anak berumur 9 bulan

Anak berumur 9bulan wajib diberikan imunisasi agar anak tersebut terhindar dari penyakit campak. Karena pada usia 9bulan kekebalan yang didapat dari ibunya telah berkurang. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 38 diagram 32

Tabel 38. Distribusi tentang tindakan ibu tentang pemberian imunisasi di usia 9 bulan

Apa yang ibu lakukan pada anak berumur 9bulan mengenai pemberian imunisasi

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi campak

32 72,70

b.Mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi hepatitis

4 4,10

c.Mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi Polio

4 4,10

d.Mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi BCG

4 4,10

JUMLAH 44 100,00DIAGRAM 33 Distribusi tentang tindakan ibu tentang pemberian imunisasi di usia 9 bulan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

96

Page 97: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

86%

5% 5% 5%

Apa yang ibu lakukan pada anak berumur 9 bulan mengenai pem-berian imunisasi

Mendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi campakMendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi hepatitisMendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi PolioMendatangi Posyandu untuk melakukan imunisasi BCG

4.3.5.10 Distribusi frekwensi tentang tindakan ibu terhadap program imunisasi dasar lengkap pada anak dibawah 1tahun.

Imunisasi dasar lengkap diberikan pada anak umur dibawah 1tahun diantaranya adalah imunisasi hepatitis, BCG, Polio, DPT, Campak. Gambaran responden tentang anak yang belum diimunisasi dapat dilihat pada tabel 39 diagram 33

Tabel 39. Distribusi tentang tindakan ibu terhadap program imunisasi dasar pada anak dibawah 1tahun

Apa tindakan ibu terhadap program imunisasi dasar lengkap pada anak umur dibawah

1tahun

FREKUENSI

( f )

PERSENTASI ( % )

a.Membantu dengan cara membawa anak untuk di imunisasi dasar lengkap

37 84,09

b.Membantu program dengan cara hanya hadir di Posyandu

0 0,00

c.Mengajak ibu-ibu untuk melakukan imunisasi tiap bulan 4 4,10

d.Membawa anak-anak diatas 1tahun untuk imunisasi dasar

3 6,81

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

97

Page 98: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

JUMLAH 44 100,00

DIAGRAM 34. Distribusi tentang tindakan ibu terhadap program imunisasi dasar pada anak dibawah 1tahun

89%

4%7%

Apa tindakan ibu terhadap program imunisasi dasar lengkap pada anak umur dibawah 1tahun

Membantu dengan cara membawa anak untuk di imunisasi dasar lengkapMembantu program dengan cara hanya hadir di PosyanduMengajak ibu-ibu untuk melakukan imunisasi tiap bulanMembawa anak-anak diatas 1tahun untuk imunisasi dasar

4.3.5. Distribusi Frekuensi Golongan Umur Dengan Gambaran Perilaku Ibu

Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

TABEL 10

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

98

Page 99: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

N

oUmur

PengetahuanTotal

Baik Sedang Kurang

N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 < 20 0 0,00 1100,0

00 0,00 1

100,0

0

2 20–29 10 37,04 17 62,96 0 0,00 27100,0

0

3 30-39 7 50,00 7 50,00 0 0,00 14100,0

0

4 > 40 1 50,00 1 50,00 0 0,00 2100,0

0

Total 18 40,90 26 59,10 0 0,00 44100,0

0

DIAGRAM 5

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

99

Page 100: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

< 20 20-29

30-39> 40

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

0.00%

37.04%

50.00%50.00%

100.00%

62.96%

50.00% 50.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Pengetahuan BaikPengetahuan SedangPengetahuan Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok umur 30-39 tahun dan

>40tahun masing-masing sebesar 50,00% adalah kelompok umur yang

mempunyai tingkat pengetahuan baik. Sedangkan persentasi terbesar

(100,00%) adalah kelompok umur <20tahun dengan tingkat pengetahuan

sedang. Hal ini berarti bahwa tidak ada kecenderungan hubungan semakin

bertambah umur seseorang akan selalu disertai dengan peningkatan

pengetahuan.

TABEL 11

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

100

Page 101: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

N

oUmur

SikapTotal

Baik Sedang Kurang

N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 < 20 0 0,00 1 100,0 0 0,00 1100,0

0

2 20–29 19 70,37 7 25,92 1 3,71 27100,0

0

3 30-39 8 57,14 5 35,71 1 7,14 14100,0

0

4 >40 2100,0

00 0,00 0 0,00 2

100,0

0

Total 29 65,90 13 29,54 2 4,55 44100,0

0

DIAGRAM 6

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

101

Page 102: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

< 2020-29

30-39> 40

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

0.00%

70.37%

57.14%

100.00%

100.00%

25.92%35.71%

0.00%

0.00% 3.71% 7.14%

0.00%

Sikap BaikSikap SedangSikap Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok umur >40tahun sebesar

100,00% adalah kelompok yang mempunyai sikap ang baik sedangkan

kelompok umur 30-39tahun dengan persentase 7,14% adalah kelompok

umur yang mempunyai sikap kurang. Hal ini berarti bahwa tidak ada

kecenderungan hubungan semakin bertambah umur seseorangakan semakin

baik sikapnya

TABEL 12

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

N Umur Tindakan Total

Baik Sedang Kurang

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

102

Page 103: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

o N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 < 20 0,0

0

0,00 1 100,0

0

0 0,0

0

1 100,0

0

2 20–29 19 70,37 8 29,63 0 0,0

0

27 100,0

0

3 30-39 6 42,86 8 57,14 0 0,0

0

14 100,0

0

4 >40 2 100,0

0

0 0,00 0 0,0

0

2 100,0

0

Total 27 61,36 17 38,63 0 0 44 100,0

0

DIAGRAM 7

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Umur

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

103

Page 104: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

< 2020-29

30-39> 40

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

0.00%

70.37%

42.86%

100.00%

100.00%

29.63%

57.14%

0.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Tindakan BaikTindakan SedangTindakan Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok umur >40tahun sebesar

100,00% adalah kelompok yang mempunyai tindakan yang baik sedangkan

kelompok umur <20tahun sebesar 100,0% adalah kelompok yang

mempunyai tindakan yang cukup. Hal ini berarti bahwa tidak ada

kecenderungan hubungan semakin bertambah umur seseorang akan

semakin baik tindakannya.

TABEL 13

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Agama Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

N Agama Pengetahuan Total

Baik Sedang Kurang

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

104

Page 105: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

o N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Islam 18 40,90 26 59,09 0 0,00 44 100,0

0

2 Katolik 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

3 Protesta

n

0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Hindu 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

5 Budha 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 18 40,90 26 59,09 0 0,00 44 100,0

0

DIAGRAM 8

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Agama Dengan

Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

105

Page 106: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

IslamKatolik

ProtestanHindu

Budha

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

40.90%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

59.09%

0.00% 0.00% 0.00%0.00%

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Tindakan BaikTindakan SedangTindakan Kurang

Dari hal diatas dilihat bahwa kelompok agama islam sebesar 40,91

adalah kelompok yang mempunyai tingkat pengetahuan baik. Sedangkan

kelompok agama islam sebesar 59,09% adalah kelompok yang mempunyai

tingkat pengetahuan cukup.

TABEL 14

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Agama

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

106

Page 107: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

N

o

Agama Sikap Total

Baik Sedang Kurang

N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Islam 29 65,90 13 29,54 2 4,54 44 100,0

0

2 Katolik 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

3 Protestan 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Hindu 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

5 Budha 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 29 65,90 13 29,54 2 4,54 44 100,0

0

DIAGRAM 9

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

107

Page 108: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Agama

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

IslamKatolik

ProtestanHindu

Budha

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%65.90%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

29.54%

0.00% 0.00%0.00%

0.00%

4.54%

0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Sikap BaikSikap SedangSikap Kurang

Bila mencermati distribusi frekuensi responden berdasarkan golongan

agama dengan tingkat sikap, maka dapat dilihat dari tingkat sikap yang baik

golongan agama islam memiliki persentasi 65,90 %. Sedangkan pada tingkat

sikap yang cukup golongan agama islam memiliki persentasi 29,54 %. Dan

pada tingkat sikap kurang golongan agama islam memiliki persentasi 4,54

%.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

108

Page 109: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

TABEL 15

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Agama

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

No Agama Tindakan Total

Baik Sedang Kurang

N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Islam 27 61,36 17 38,63 0 0,00 44 100,0

0

2 Katolik 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

3 Protestan 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Hindu 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

5 Budha 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 27 61,36 17 38,63 0 0,00 44 100,0

0

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

109

Page 110: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DIAGRAM 10

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Agama

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

IslamKatolik

ProtestanHindu

Budha

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

61.36%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

38.63%

0.00% 0.00%0.00%

0.00%

0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

Tindakan BaikTindakan SedangTindakan Kurang

Bila mencermati distribusi frekuensi responden berdasarkan golongan

agama dengan tingkat tindakan, maka dapat dilihat dari tingkat tindakan

yang baik golongan agama islam memiliki persentasi 61,36 %. Sedangkan

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

110

Page 111: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

pada tingkat tindakan yang cukup golongan agama islam memiliki

persentasi 38,63 %.

TABEL 16

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

N

o

Pekerjaa

n

Pengetahuan Total

Baik Sedang Kurang

N % N % N % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 IRT 17 43,58 22 56,41 0 0,00 39 100,0

0

2 Petani 1 25,00 3 75,00 0 0,00 4 100,0

0

3 PNS 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Wiraswast

a

0 0,00 1 100,0

0

0 0,00 1 100,0

0

Total 18 40,90 26 59,09 0 0,00 44 100,0

0

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

111

Page 112: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

DIAGRAM 11

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Tingkat Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap

Anak Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan

Tinggi Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

IRTPetani

PNSWiraswasta

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

43.58%

25.00%

0.00%0.00%

56.41%

75.00%

0.00%

100.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Pengetahuan BaikPengetahuan SedangPengetahuan Kurang

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

112

Page 113: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Dari hal diatas dapat diatas dapat dilihat bahwa kelompok pekerjaan

IRT sebesar 43,58% adalah kelompok yang mempunyai tingkat pengetahuan

baik. Sedangkan persentasi terbesar (100,00%) adalah dar kelompok pekerja

wiraswasta.

Hal ini berarti golongan pekerjaan IRT mempunyai alokasi waktu yang

cukup untuk memberikan perhatian terhadap keluarga dan anggota keluarga

dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta mendapatkan

informasi khususnya dibidang kesehatan.

TABEL 17

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

N

o

Pekerjaa

n

Tingkat Sikap Ilihat bahwa

kelompok

pekerjaan

Baik Sedang Kurang

N % N % N % n %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 IRT 28 71,79 10 25,64 1 2,56 39 100,0

0

2 Petani 0 0,00 3 75,00 1 25,0

0

4 100,0

0

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

113

Page 114: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

3 PNS 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Wiraswast

a

1 100,0 0 0,00 0 0,00 1 100,0

0

Total 29 65,9

0

13 29,54 2 4,54 44 100,0

0

DIAGRAM 12

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Tingkat Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi

Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

114

Page 115: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

IRTPetani

PNSWiraswasta

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

71.79%

0.00%0.00%

100.00%

25.64%

75.00%

0.00%0.00%

2.56%0.00%

0.00%0.00%

Sikap BaikSikap SedangSikap Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa persentasi terbesar (100,00%)

adalah kelompok pekerja wiraswasta dengan sikap yang baik. Sedangkan

kelompok pekerja petani sebesar 25,00% adalah kelompok yang mempunyai

sikap yang kurang. Hal ini berarti pekerjaan wiraswata mempunyai

hubungan komunikasi social yang relative lebih banyak dari pada jenis

pekerjaan lainnya sehingga sikap seseorang terjadi secara alami melalui

hasil komunikasi social tersebut.

TABEL 18

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

115

Page 116: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

N

o

Pekerjaa

n

Tindakan Total

Baik Sedang Kurang

N % N % N % n %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 IRT 25 64,10 14 35,89 0 0,00 39 100,0

0

2 Petani 2 50,0 2 50,0 0 0,00 4 100,0

0

3 PNS 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

4 Wiraswas

ta

1 100,0

0

0 0,00 0 0,00 1 100,0

0

Total 27 61,36 17 38,63 0 0,00 44 100,0

0

DIAGRAM 13

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pekerjaan

Dengan Tingkat Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi

Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

116

Page 117: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

IRTPetani

PNSWiraswasta

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

64.10%

50.00%

0.00%

100.00%

35.89%

50.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Tindakan BaikTindakan SedangTindakan Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa persentasi terbesar (100,00%)

adalah kelompok pekerja wiraswasta dengan sikap yang baik sedangkan

kelompok pekerja petani sebesar 50,00% adalah kelompok yang mempunyai

sikap yang sedang. Hal ini berarti responden dari pekerjaan wiraswasta

mempunyai informasi-informasi pengalaman orang lain yang lebih banyak

sehingga mendorong untuk melakukan tindakan lebih baik

TABEL 19

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

117

Page 118: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

No Pendidika

n

Pengetahuan Total

Baik Sedang Kurang

n % N % n % n %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SD 4 57,14 3 42,86 0 0,00 7 100,0

0

2 SLTP 9 45,00 11 55,00 0 0,00 20 100,0

0

3 SLTA 5 29,41 12 70,58 0 0,00 17 100,0

0

4 PT 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 18 40,9

0

26 59,09 0 0,00 44 100,0

0

DIAGRAM 14

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Tingkat Pengetahuan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap

Anak Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan

Tinggi Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

118

Page 119: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

SDSLTP

SLTAPT

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

57.14%

42.86%

29.41%

0.00%

42.86%

55.00%

70.58%

0.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Pengetahuan BaikPengetahuan SedangPengetahuan Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok pendidikan SD sebesar

57,14% adalah kelompok yang mempunyai tingkat pengetahuan yang baik.

Sedangkan kelompok pendidikan SLTA sebesar 70,58% adalah kelompok

yang mempunyai tingkat pengetahuan yang cukup.

Hal ini berarti bahwa ada kecenderungan semakin tinggi tingkat

pendidikan semakin rendah tingkat pengetahuannya. Ibu-ibu dengan tingkat

pendidikan rendah kemungkinan justru lebih perduli dan sadar akan

kekurangan/ kelemahannya sehingga lebih aktif untuk menambah atau

mencari informasi pengetahuan tentang imunisasi dasar lengkap.

TABEL 19

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Tingkat Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

119

Page 120: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi

Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

No Pendidika

n

Tingkat Sikap Total

Baik Sedang Kurang

n % N % N % n %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SD 4 57,14 3 42,85 0 0,00 7 100,0

0

2 SLTP 12 60,00 7 35,00 1 5,00 20 100,0

0

3 SLTA 13 76,47 3 17,64 1 5,88 17 100,0

0

4 PT 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 29 65,9

0

13 29,54 2 4,54 44 100,0

0

DIAGRAM 15

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Tingkat Sikap Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak

Umur Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi

Raja Kabupaten Asahan Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

120

Page 121: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

SDSLTP

SLTAPT

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

57.14% 60.00%

76.47%

0.00%

42.85%

35.00%

17.64%

0.00%

0.00% 5.00% 5.88%

0.00%

Sikap BaikSikap SedangSikap Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok pendidikan SLTA sebesar

76,47% adalah kelompok yang mempunyai sikap yang baik. Sedangkan

kelompok pendidikan SLTA sebesar 5,88% adalah kelompok yang

mempunyai sikap yang kurang.

Hal ini berarti ada kecenderungan semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang maka akan semakin baik sikapnya.

TABEL 19

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Kabupaten

Asahan Tinggi Raja Tahun 2010

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

121

Page 122: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

No Pendidika

n

Tindakan Total

Baik Sedang Kurang

n % N % n % N %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 SD 3 42,85 4 57,14 0 0,00 7 100,0

0

2 SLTP 12 60,0 8 40,00 0 0,00 20 100,0

0

3 SLTA 12 70,58 5 29,41 0 0,00 17 100,0

0

4 PT 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 100,0

0

Total 27 61,3

6

17 38,63 0 0,00 44 100,0

0

DIAGRAM 16

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

122

Page 123: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Golongan Pendidikan

Dengan Tindakan Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun di Desa Sumber Harapan Kecamatan Kabupaten

Asahan Tinggi Raja Tahun 2010

SDSLTP

SLTAPT

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

42.85%

60.00%

70.58%

0.00%

57.14%

40.00%

29.41%

0.00%

0.00%0.00%

0.00%0.00%

Tindakan BaikTindakan SedangTindakan Kurang

Dari hal diatas dapat dilihat bahwa kelompok pendidikan SLTA sebesar

70,58% adalah kelompok yang mempunyai tindakan yang baik. Sedangkan

kelompok pendidikan SD sebanyak 57,14% adalah kelompok yang

mempunyai tindakan yang cukup.

Hal ini berarti bahwa ada kecenderungan semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang maka akan semakin baik pula tindakannya.

BAB V

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

123

Page 124: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dan data yang diperoleh di Desa

Sumber Harapan berdasarkan hasil pengambilan kuesioner yang

dilakukan di dapat :

Kelompok umur responden > 63 % responden adalah tergolong ke

dalam usia produktif. Berdasarkan golongan umur dengan Tingkat

pengetahuan terhadap imunisasi dasar lengkap anak umur dibawah

1 tahun yang baik menunjukkan adanya kecenderungan semakin

tinggi umur seseorang semakin tinggi pula tingkat

pengetahuannya. Dapat dilihat pada golongan umur 30-39 tahun

dan > 40 tahun memiliki persentasi 50,00 %. Pada tingkat

pengetahuan yang cukup menunjukkan tidak adanya

kecenderungan semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi pula

tingkat pengetahuannya. Dapat dilihat pada golongan umur 16-19

tahun memiliki persentasi 100,00 %. Hal ini mungkin dikarenakan

semakin rendah umur seseorang akan memiliki daya serap

informasi yang lebih baik. Dan juga golongan umur ini mungkin

termasuk dalam golongan yang memiliki pekerjaan IRT, sehingga

memiliki lebih banyak waktu dan lokasi untuk mendapatkan

informasi kesehatan, memperhatikan kesehatan, dan kebersihan

anak.

Golongan umur dengan tingkat sikap terhadap imunisasi dasar

lengkap anak umur dibawah 1 tahun yang baik maka dapat dilihat

dari tingkat sikap yang baik menunjukkan tidak adanya

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

124

Page 125: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

kecenderungan semakin tinggi umur semakin tinggi pula tingkat

sikap seseorang. Dapat dilihat pada golongan umur > 40 tahun

memiliki persentasi 100,00 %. Pada golongan umur dengan tingkat

sikap yang cukup menunjukan tidak adanya kecenderungan

semakin tinggi umur semakin tinggi pula tingkat sikap seseorang.

Dapat dilihat pada golongan umur 16-19 tahun dengan persentasi

100,00 %. Hal ini mungkin dikarenakan tingkat keyakinan yang

rendah. Pada tingkat pengetahuan yang kurang semakin tinggi

umur seseorang semakin tinggi pula kekurangan tingkat sikapnya.

Dapat dilihat pada golongan umur 30-39 tahun dengan persentasi

7,14 %

Golongan umur dengan tingkat tindakan yang baik, maka dapat

dilihat dari tingkat tindakan yang baik menunjukkan tidak

menunjukkan tidak adanya kecenderungan semakin tinggi umur

semakin tinggi pula tingkat tindakan seseorang. Dapat dilihat pada

golongan umur > 40 tahun memiliki persentasi 100,00 %. Hal ini

mungkin dikarenakan kesadarannya untuk mengikuti imunisasi

semakin tinggi berdasarkan pengalaman. Pada tingkat tindakan

yang cukup menunjukan tidak adanya kecenderungan semakin

tinggi umur semakin tinggi pula tingkat tindakan seseorang. Dapat

dilihat pada golongan umur 16-19 tahun dengan persentasi 100,00

%. Hal ini mungkin dikarenakan umur rendah mempunyai

kecenderungan lebih tinggi untuk mengikuti kegiatan imunisasi.

Kelompok agama responden dapat disimpulkan bahwa seluruh

responden menganut agama Islam yaitu 100,00 %. Berdasarkan

golongan agama dengan tingkat pengetahuan terhadap Imunisasi

Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun , maka dapat dilihat

dari tingkat pengetahuan yang baik golongan agama islam memiliki

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

125

Page 126: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

persentasi 40,90 %. Sedangkan pada tingkat pengetahuan yang

cukup golongan agama islam memiliki persentasi 59,09 %.

Golongan agama dengan tingkat sikap, maka dapat dilihat dari

tingkat sikap yang baik golongan agama islam memiliki persentasi

65,90 %. Sedangkan pada tingkat sikap yang cukup golongan

agama islam memiliki persentasi 29,54 %. Dan pada tingkat sikap

kurang golongan agama islam memiliki persentasi 4,54 %.

Golongan agama dengan tingkat tindakan, maka dapat dilihat dari

tingkat tindakan yang baik golongan agama islam memiliki

persentasi 61,36 %. Sedangkan pada tingkat tindakan yang cukup

golongan agama islam memiliki persentasi 38,63 %.

Kelompok golongan pekerjaan responden dengan tingkat

pengetahuan terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur

Dibawah 1 Tahun, maka dapat dilihat dari tingkat pengetahuan

yang baik menunjukkan adanya kecenderungan semakin banyak

lokasi dan waktu seseorang semakin tinggi pula tingkat

pengetahuannya. Dapat dilihat pada golongan pekerjaan IRT

dengan persentasi 43,58 %. Pada tingkat pengetahuan yang cukup

menunjukkan tidak adanya kecenderungan semakin banyak waktu

dan lokasi seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya.

Dapat dilihat pada golongan pekerjaan wiraswasta memiliki

persentasi 100,00 %. Hal ini mungkin dikarenakan golongan

pekerjaan ini termasuk juga didalam golongan umur tinggi atau

termasuk golongan umur rendah sehingga memiliki daya serap

lebih baik.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

126

Page 127: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Golongan pekerjaan dengan tingkat sikap, maka dapat dilihat dari

tingkat sikap yang baik menunjukkan adanya kecenderungan

semakin sedikit waktu dan lokasi seseorang semakin tinggi pula

tingkat sikapnya. Dapat dilihat pada golongan pekerjaan

Wiraswasta dengan persentasi 100,00 %. Pada tingkat sikap yang

cukup menunjukkan adanya kecenderungan semakin sedikit waktu

dan lokasi seseorang semakin tinggi pula tingkat sikapnya. Dapat

dilihat pada golongan pekerjaan petani memiliki persentasi 75,00

%. Pada tingkat sikap yang kurang menunjukkan adanya

kecenderungan semakin sedikit waktu dan lokasi seseorang

semakin tinggi pula tingkat kekurangan sikapnya. Dapat dilihat

pada golongan pekerjaan petani memiliki persentasi 25,00 %.

Golongan pekerjaan dengan tingkat tindakan, maka dapat dilihat

dari tingkat tindakan yang baik menunjukkan tidak adanya

kecenderungan semakin sedikit waktu dan lokasi seseorang

semakin tinggi pula tingkat sikapnya. Dapat dilihat pada golongan

pekerjaan Wiraswasta dengan persentasi 100,00 %. Hal ini mungkin

dikarenakan golongan pekerjaan ini termasuk dalam golongan umur

rendah yang memiliki banyak informasi tentang imunisasi karena

daya serapnya yang bagus sehingga tingkat kehadirannya pada

program imunisasi tinggi. Pada tingkat sikap yang cukup

menunjukkan adanya kecenderungan semakin sedikit waktu dan

lokasi seseorang semakin tinggi pula tingkat sikapnya. Dapat dilihat

pada golongan pekerjaan petani memiliki persentasi 50,00 %. Hal

ini mungkin dikarenakan golongan pekerjaan ini termasuk dalam

golongan umur rendah.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

127

Page 128: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

kelompok pendidikan responden dapat disimpulkan bahwa > 60 %

responden adalah berpendidikan rendah. Berdasarkan golongan

pendidikan dengan tingkat pengetahuan terhadap Imunisasi Dasar

Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun, maka dapat dilihat dari

tingkat pengetahuan yang baik menunjukkan tidak adanya

perbandingan lurus antara semakin tinggi pendidikan seseorang

semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Dapat dilihat pada

golongan pendidikan SD dengan persentasi 57,14 %. Hal ini

mungkin dikarenakan golongan pendidikan ini termasuk dalam

golongan umur tinggi. Atau termasuk golongan umur rendah yang

memiliki daya serap informasi kesehatan lebih baik. Dan mungkin

termasuk dalam golongan pekerjaan IRT yang memiliki lebih banyak

waktu dan lokasi untuk mendapatkan informasi kesehatan. Pada

tingkat pengetahuan yang cukup menunjukkan adanya

perbandingan lurus antara semakin tinggi tingkat pendidikan,

semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Dapat dilihat pada

golongan pendidikan SLTA dengan persentasi 70,59 %.

Golongan pendidikan dengan tingkat sikap, maka dapat dilihat dari

tingkat sikap yang baik menunjukkan adanya kecendrunagan

semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula tingkat sikap

seseorang. Dapat dilihat pada golongan pendidikan SLTA dengan

persentasi 76,47 %. Pada tingkat sikap yang cukup menunjukkan

tidak adanya kecenderungan semakin tinggi pendidikan semakin

tinggi pula tingkat sikap seseorang. Dapat dilihat pada golongan

pendidikan SD dengan persentasi 42,85 %. Hal ini berbanding

terbalik dengan tingkat sikap yang baik.

Golongan pendidikan dengan tingkat tindakan, maka dapat dilihat

dari tingkat pendidikan yang baik menunujukkan adanya

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

128

Page 129: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

kecenderungan semakin tinggi pendidikan semakin tinggi pula

tingkat tindakan seseorang. Dapat dilihat pada golongan pendidikan

SLTA dengan persentasi 70,58 %. Pada tingkat tindakan yang

cukup, menunjukkan tidak adanya kecenderungan semakin tinggi

pendidikan semakin tinggi pula tingkat tindakan seseorang. Dapat

dilihat pada golongan pendidikan SD dengan persentasi 57,14 %.

Hal ini berbanding terbalik dengan tingkat tindakan yang baik.

5.2. Saran

Bagi masyarakat Desa Sumber Harapan

Yang peran sertanya belum baik, diharapkan agar lebih

meningkatkan peran sertanya dalam pelaksanaan program

imunisasi.

Untuk masyarakat yang peran sertanya baik, diharapkan dapat

mempertahankan peran sertanya dalam pelaksanaan program

imunisasi.

Bagi Puskesmas Tinggi Raja Kecamatan Tinggi Raja

Agar dapat memberikan penyuluhan yang lebih baik tentang

Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun dan

memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam program

Imunisasi.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

129

Page 130: PH Imunisasi Puskesmas Tinggi Raja

Gambaran Prilaku Ibu Terhadap Imunisasi Dasar Lengkap Anak Umur Dibawah 1 Tahun

Bagi Pemerintahan Desa Sumber Harapan Kecamatan Tinggi Raja

Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

Menjalin kerjasama dengan instansi terkait seperti Dinas

Kesehatan untuk mengupayakan pelaksanaan program

imunisasi agar dapat berlangsung dengan baik.

KKS Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas MalahayatiBandar Lampung 2010

130