pg 2.doc

29
PASAR GLOBAL (2) Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas manajemen pemasaran lanjutan tahun akademik 2014/2015 Disusun oleh : 1. Aprillia Putri (14.11.00.09) 2. Sheila Anatera (14.11.00.11) JURUSAN MANAJEMEN i

Upload: sheila-anatera

Post on 24-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PASAR GLOBAL (2)Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas manajemen pemasaran lanjutan tahun akademik 2014/2015

Disusun oleh :

1. Aprillia Putri (14.11.00.09)2. Sheila Anatera (14.11.00.11)JURUSAN MANAJEMENSEKOLAH TINGGI EKONOMI WIDYA MANGGALA

SEMARANG

2015DAFTAR ISI

Halaman Judul i Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Tujuan Penulisan 1

1.3 Rumusan Masalah 1BAB II PASAR GLOBAL (2) 2

2.1 Cara Memasuki Pasar Global 22.2 Program Pemasaran Global 8

2.3 Organisasi Pemasaran Global 12

BAB III PENUTUP 153.1 Kesimpulan 15

Daftar Pustaka 16BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDi masa yang lalu, perusahaan perusahaan Amerika kurang menaruh perhatian pada perdagangan internasional. Jika ada tambahan penjualan melalui ekspor, boleh boleh saja. Tetapi pasar yang besar adalah di negeri sendiri dan pasar ini padat dengan peluang. Pasar domestic jauh lebih aman. Para manajer tidak perlu belajar bahasa asing, berurusan dengan mata uang asing yang ganjil dan tidak menentu, menghadapi ketidakpastian serta gangguan politik dan hokum, atau mendesain ulang produk mereka agar sesuai untuk kebutuhan dan harapan pelanggan yang sangat berlainan.

Sekarang situasi sangat berbeda. Pasar domestik tidak lagi kaya akan peluang. Berbagai perusahaan asing secara agresif memasuki negara lain dengan produk produknya. Yang lebih buruk lagi, perusahaan perusahaan ini juga masuk ke pasar Amerika, menawarkan produk produk yang bermutu tinggi dan bernilai lebih. Perusahaan Amerika yang tetap tinggal di pasar domestic karena ingin aman bukan saja dapat kehilangan kesempatan terakhir untuk memasuki pasar pasar lain melainkan juga menghadapi risiko kehilangan pasar di kandang sendiri.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui tentang Pasar Global, Pemasaran Global dan Organisasi Pasar Global.1.3 Rumusan Masalah

Pada karya tulis ini, penulis membatasi pembahasan pada lingkup :

1. Cara Memasuki Pasar Global.

2. Program Pemasaran Global.3. Organisasi Pemasaran GlobalBAB II

PEMBAHASAN2.1 Cara Memasuki Pasar GlobalBegitu perusahaan selesai memutuskan untuk menjual produknya ke negara asing tertentu, maka ia harus segera menetapkan cara masuk ke pasar di negara tersebut. Ada beberapa pilihan pokok yaitu :

1. Ekspor ( Ekspor Tidak Langsung dan Ekspor Langsung)

1.1 Ekspor Tak Langsung

Cara yang lazim untuk memasuki pasar asing adalah melalui ekspor. Ekspor sekali sekali merupakan tingkat keterlibatan yang rendah di mana perusahaan melakukan ekspor sekali sekali atas kemauan sendiri atau sebagai jawaban atas permintaan dari luar negeri. Ekspor aktif terjadi bila perusahaan membuat komitmen untuk mengembangkan ekspor ke pasar tertentu. Dalam kedua hal di atas, perusahaan membuat semua produknya di negara asal. Produk ini mungkin, atau mungkin juga tidak, disesuaikan dengan pasar di luar negeri. Kegiatan ekspor nyaris tidak mengubah lini produk, organisasi, investasi atau misi perusahaan.Perusahaan perusahaan biasanya mulai dengan ekspor tak langsung, artinya, mereka beroperasi melalui pedagang perantara independen. Ada empat macam pedagang perantara yang tersedia :

Pedagang eskpor yang berlokasi di dalam negeri

Perantara seperti ini membeli barang barang perusahaan dan menjualnya ke luar negeri atas segala beban dan keuntungannya sendiri.

Agen ekspor yang berlokasi di dalam negeriAgen ini mencari dan berurusan dengan pembeli pembeli luar negeri dengan imbalan komoditi. Dalam kelompok ini termasuk perusahaan perusahaan dagang.

Organisasi kerjasama

Organisasi ini melakukan kegiatan ekspor dengan mengatasnamakan beberapa produsen, yang sebagian memegang kendali administrasi. Cara seperti ini sering digunakan oleh kalangan produsen produk produk dasar, seperti buah buahan, kacang dan sebagainya. Perusahaan manajemen ekspor

Jenis perantara ini bersedia mengelola kegiatan ekspor perusahaan lain dengan imbalan bayaran tertentu.

Kelebihan ekspor tidak langsung :

Tidak memerlukan tenaga ahli khusus untuk menangani pengeksporan.

Yang menangani pekerjaan pengeksporan adalah perusahaan yan berbasis di negara asal, pihak manajemen hanya mengikuti instruksi (resiko lebih kecil).

Tidak memerlukan penanaman uang tunai / investasi yang besar.

Kekurangan eskpor tidak langsung :

Perusahaan cenderung tidak memperoleh pengetahuan yang baik mengenai pasar pasar ekspor.

Perusahaan tidak memiliki atau hanya sedikit pengawasan atas produknya yang dipasarkan di pasar luar negeri.

Rentan terhadap penipuan oleh pihak distributor.

Loyalitas pelanggan jarang terbangun karena bukan merupakan minat para pedagang perantara untuk membangunnya.

1.2 Ekspor Langsung

Perusahaan pada akhirnya akan menangani sendiri usaha ekspor mereka. Investasi dan risikonya akan lebih besar, tetapi labanya juga lebih besar. Perusahaan dapat melaksanakan ekspor langsung dengan beberapa cara :a. Departemen atau divisi ekspor yang berlokasi di dalam negeriPada bentuk ini, seorang manajer ekspor dengan beberapa stafnya menangani penjualan dan member pelayanan pasar bila diperlukan. Divisi ekspor atau cabang penjualan ini dapat berdiri sendiri yang menangani segala kegiatan ekspor sehingga dapat saja berfungsi sebagai pusat laba (profit center)

b. Cabang penjualan atau anak perusahan di luar negeri

Cabang penjualan yang didirikan di luar negeri akan memungkinkan produsen dalam memperoleh hasil yang lebih besar serta mengendalikan pasar luar negeri. Cabang ini mengelola distribusi penjualan, pergudangan maupun promosi. Selain itu, cabang berfungsi juga sebagai pusat penyajian dan pusat konsumen.c. Petugas penjualan ekspor keliling

Dalam bentuk ini, perusahaan mengirim petugas penjualan pusat pergi ke luar negeri untuk mencari kemungkinan penjualan produk produknya.d. Distribusi atau agen yang berlokasi di luar negeri

Distributor luar negeri ini membeli dan memiliki barang perusahaan dan kemudian menjualnya dengan mengatasnamakan perusahaan. Mereka harus diberi hak khusus untuk mewakili produsen atau hanya sekedar hak hak umum.

Kelebihan eskpor secara langsung :

Keuntungan yang didapat lebih besar dibandingkan ekspor tidak langsung

Perusahaan tidak memerlukan biaya untuk membangun kegiatan oprasional dinegeri tuan rumah

Perusahaan lebih memiliki pengawasan atas operasi internasionalnya. Dapat membangun jaringan distribusi sendiri di pasar asing.

Kekurangan eskpor secara langsung :

Bisnis luar negeri bisa rugi apabila para eksportir memutuskan untuk mengubah sumber pasokan mereka.

Perusahaan memiliki sedikit pengalaman dalam pengeksporan.

Memerlukan tenaga ahli khusus dalam hal pengeksporan. Biaya transportasi yang mahal Biaya kirim yang tinggi karena pajak yang dikenakan oleh negara pembeli.

2. Lisensi

Lisensi adalah sebuah transaksi kontraktual antara perusahaan (licensor) yang menawarkan beberapa kepemilikan asset kepada sebuah perusahaan asing (licensee) yang menukarkan dengan loyalty atau fee.Kelebihan lisensi :

Pihak yang memberikan lisensi mendapatkan royalti untuk setiap unit yang diproduksi dan dijual

Penerima lisensi memperoleh hak untuk menggunakan teknologi, brand, dan lain lain yang dimiliki pemberi lisensi

Untuk banyak perusahaan lisensi menjadi sangat profitable.

Kekurangan lisensi :

Rawan terhadap pembajakan

Pemberian lisensi membuat perusahaan tidak dapat terlalu mengontrol pabrikasi dan pemasaran produknya ke negara negara lain

Pemberian lisensi memberikan potensi laba minimal karena laba harus dibagi antara pemegang lisensi dan pemberi lisensi

Pada situsai yang tidak menguntungkan, perusahaan internasional dapat mempelajari teknologi dan menghasilkan setra menjual produk kompetitif yang serupa setelah lisensi itu jatuh tempo.

Pemasaran internasional melalui lisensi ada dua macam, yaitu :

a) Franchise

Berasal dari bahasa Prancis yang artinya bebas, di Indonesia lebih popular dengan sebutan waralaba. Dalam dunia usaha, franchise atau waralaba adalh suatu bentuk kerja sama, dimana pemilik waralaba (franchisor) member izin kepada pihak penerima atau pembeli waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, dalam nama, merek dagang, produk, atau jasa dan sistem operasi usaha.Kelebihan dari franchise :

Memperluas akses pasar Biaya pemasaran produk relatif lebih murah

Membuka lapangan pekerjaan baru

Meningkatkan keuntungan perusahaan

Kekurangan franchise adalah :

Perusahaan penerima franchising bangkrut apabila sistem pengolahan yang kurang baik

Penerima franchising tidak mendapatkan keuntungan dalam penjualan

b) Contract Manufacture

Contract Manufacture atau lebih dikenal dengan outsourcing. Perusahaan melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal untuk memproduksi bagian dari produk atau seluruh produk. Pemasaran produk masih menjadi tanggung jawab perusahaan internasional

Kelebihan dari contract manufacture :

Tidak perlu investasi

Fleksibel

Penghematan biaya melalui sumber produk di negara dengan gaji yang rendah, keuntungan pajak, biaya energi rendah, biaya bahan baku yang rendah atau overhead.

Rendahnya resiko Perusahaan memperoleh akses ke pasar karena hambatan impor dihapuskan

Mode of entry yang cepat

Kekurangan contract manufacture :

Kurang fleksibelnya respon terhadap perubahan tambahan terhadap permintaan pasar

Rendahnya gaji memiliki konsekuensi pada rendahnya produktifitas

Hubungan perburuhan yang tidak baik di berbagai negara

Keterbatasan pasokan

Perlu pengendalian kualitas yang ketat

3. Investasi Langsung

Investasi Langsung adalah investasi yang dibuat untuk melayani kepentingan bisnis investor di sebuah perusahaan yang di negara yang berbeda dari negara asal investor

Pemasaran internasional melalui investasi langsung ada tiga macam, yaitu:

i) Akuisisi dan Merger

Merger adalah penggabungan dua perusahaan menjadi satu, dimana perusahaan yang me-merger mengambil/membeli semua assets dan liabilities perusahaan yang di-merger dengan begitu perusahaan yang me-merger memiliki paling tidak 50% saham dan perusahaan yang di-merger berhenti beroperasi dan pemegang sahamnya menerima sejumlah uang tunai atau saham di perusahaan yang baru (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). Definisi merger yang lain yaitu sebagai penyerapan dari suatu perusahaan oleh perusahaan yang lain. Dalam hal ini perusahaan yang membeli akan melanjutkan nama dan identitasnya. Perusahaan pembeli juga akan mengambil baik aset maupun kewajiban perusahaan yang dibeli. Setelah merger, perusahaan yang dibeli akan kehilangan/berhenti beroperasi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.640). Akuisisi adalah pengambil-alihan (takeover) sebuah perusahaan dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli tetap ada. (Brealey, Myers, & Marcus, 1999, p.598). ii) Aliansi atau Joint Venture

Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing - masing organisasi secara independen. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama.iii) Greenfield Venture

Adalah salah satu cara memasuki pasar internasional dengan membentuk sebuah anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya. Tindakan ini sering kali merupakan sebuah proses yang kompleks dan berpotensi akan memakan biaya besar, tapi memiliki keunggulan karena memberikan control maksimim kepada perusahaan dan karenanya jika berhasil akan menghasilkan laba diatas rata rata. Perusahaan itu mungkin harus mengakuisisi pengetahuan dan keahlian dari pasar yang ada dengan menyewa perusahaan nasional di negara tuan rumah, mungkin dari perusahaan yang kompetitif atau konsultan. Akan tetapi, perusahaan tersebut tetap mempertahankan kontrol terhadap teknologi, pemasaran, dan distribusi produk - produknya.2.2 Program Pemasaran Global

Perusahaan yang beroperasi di satu atau lebih pasar luar negeri harus memutuskan sebarapa banyak penyesuaian bauran strategi pemasaran terhadap kondisi lokal satu sisi ekstrim adalah perusahaan yang menggunakan standarisasi bauran pemasaran diseluruh dunia. yang terdiri dari produk, promosi, jalur distribusi dan komponen lain dari bauran pemasaran. Diekstrim yang lain adalah ide adaptasi bauran pemasaran dimana produsen menyesuaikan elemen bauran pemasaran dengan tiap pasar sasaran yang yang mengandung lebih banyak biaya dengan harapan mendapatkan pengembalian pangsa pasar yang lebih besar. Diantara kedua ekstrim ini terdapat banyak kemungkinan masalah utama kita akan menguji adaptasi potensial yang dapat dilakukan perusahaan terhadap produk, promosi, harga dan distribusi saat memasuki pasar luar negeri.1. Produk

Keterangan :

Straight extension / perluasan langsung : memperkenalkan suatu produk ke pasaran luar negeri tanpa suatu perubahan apa pun. Produk yang akan dipasarkan di dalam negeri. Akan tetapi, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah meneliti apakah konsumen di luar negeri benar benar mengunakan produk tersebut. Communication adaption / adaptasi komunikasi : Apabila suatu produk bisa memenuhi kebutuhan yang berbeda, menarik segmen yang berbeda atau dipakai dengan fungsi yang berbeda dalam kondisi pemakaian yang sama atau serupa dengan di pasardomestik, maka satu satunya penyesuaian yang mungkin diperlukan adalah komunikasi pemasaran. Dalam strategi ini, perluasan produk bisa dihasilkan dari desain khusus maupun karena faktor kebetulan. Produk fisik yang sama bisa melayani fungsi atau penggunaan yang berbeda dari desain semula atau konsep produk sewaktu diciptakan. Daya tarik utama strategi perluasan produk-adaptasi komunikasi adalah biaya implementasi yang relatif murah. Karena produk dalam strategi ini tidak diubah, maka biaya riset dan pengembangan, peralatan, pendirian pabrik, dan sediaan yang berkaitan dengan penambahan lini produk dapat dihindari. Product adaption / adaptasi produk : dilakukan dengan cara mengubah produk agar bisa memenuhi kebutuhan atau kesukaan setempat. Dual adaption / adaptasi ganda : ketika membandingkan pasar geografis yang baru dengan home country, pemasar kadangkala menemukan bahwa kondisi lingkungan dari penggunaan produk maupun preferensi konsumen berbeda. Product invention / penemuan produk : mencakup penciptaan sesuatu yang baru, yang dapat berupa dua bentuk. Yaitu penemuan kebelakang dan penemuan kedepan.Penemuan kebelakangadalah memperkenalkan kembali bentuk produk sebelumnya yang disesuaikan dengan kebutuhan negara asing.Penemuan kedepanadalah menciptakan produk baru untuk memenuhi kebutuhan di negara lain.2. Promosi

Perusahaan dapat melakukan kampanye periklanan dan promosi yang sama dengan pasar domestik atau mengubah untuk tiap pasar lokal. Perusahaan dapat mengubah pesan pada tiga tingkatan yang berbeda. Perusahaan dapat menggunakan satu pesan dimana saja, hanya mengubah bahasa, nama, dan warna.

Kemungkinan berikutnya adalah menggunakan tema yang sama secara global namun mengadaptasikan contohnya untuk setiap pasar lokal. Contoh pada iklan sabun Camay memperlihatkan seorang wanita cantik sedang mandi. Di Venezuela terlihat seorang pria di kamar mandi, di Itali dan Prancis hanya terlihat tangan seorang pria, dan di Jepang pria tersebut menunggu di luar.

Penggunaan media juga membutuhkan penyesuaian internasional karena ketersediaan media berbada dari satu negara ke negara lain. Norwegia dan Swedia tidak mengijinkan iklan televisi, Belgia dan Prancis tidak memperbolehkan iklan rokok dan minuman beralkohol di TV. Pemasar juga harus menyesuaikan teknik promosi penjualannya. Jerman dan Yunani sebagai contoh melarang kupon, sementara kupon memimpin bentuk promosi penjualan di Amerika.

3. Harga

Perusahaan multinasional menghadapi beberapa masalah penetapan harga spesifik saat menjual barang ke luar negeri. Mereka harus berhubungan dengan peningkatan harga, harga transfer, tuduhan dumping (pemberlakuan harga lebih rendah terhadap barang-barang ekspor yang dijual kepada negara pengimpor, dibandingkan dengan harga normal yang diberlakukan di pasaran domestik (negara pengekspor), dan pasar gelap.

Saat perusahaan menjual barang ke luar negeri, mereka menghadapi masalah peningkatan harga. Contohnya tas tangan Gucci mungkin dijual 120 dolar di Italia sedangkan di amerika 240 dolar. Ini terjadi karena Gucci menambah biaya transportasi, tarif, marjin importir, marjin pedangan grosir, dan marjin pengecer pada harga pabriknya.

Dengan biaya-biaya tambahan ini juga resiko fluktuasi mata uang, suatu produk mungkin harus dijual sebanyak dua taau lima kali di negara lain untuk menghasilkan laba yang sama sebagai produsen.

Perusahaan memiliki tiga pilihan untuk menetapkan harga di negara-negara yang berbeda:

Menetapkan harga seragam di semua tempat. Menetapkan harga berbasis pasar di setiap negara. Menetapkan harga berbasis biaya di tiap negara.

Masalah lain timbul pada saat perusahaan menetapkan harga transfer untuk barang yang dikirim ke cabang luar negeri. Jika perusahaan membebankan harga yang terlalu tinggi pada cabang, ia akan berakhir dengan membayar bea tarif yang lebih tinggi walaupun ia memungkinkan membayar pajak penghasilan yang lebih rendah di negara asing. Jika perusahaan membebankan harga terlalu rendah pada cabang, ia akan dituntut melakukan damping. Indikasi damping adalah pada saat perusahaan membebankan kurang dari biayanya atau kurang dari yang dibebankan di pasar domestik.

4. Saluran Distribusi

Keterangan : Seller : penjual Sellers headquarters organization for international marketing : organisasi kantor pusat penjual untuk pemasaran internasional.

Channels between nations : saluran distribusi di dalam negara Channels within nations : saluran distribusi antar negara Final user or buyer : pembeli atau pemakai akhir Perusahaan internasional seharusnya melihat masalah distribusi produk produknya ke pemakai akhir. Gambar diatas merupakan mata rantai pokok yang menghubungkan penjual ke pembeli terakhir. Mata rantai pertama, yaitu organisasi kantor pusat penjual yang menguasai seluruh saluran distribusi, pada hakikatnya juga merupakan bagian dari saluran itu sendiri. Saluran distribusi antar negara, yang merupakan mata rantai kedua, bertugas membawa barang barang sampai pada batas suatu negara asing. Mata rantai ketiga, saluran distribusi di dalam negara, mengambil barang barang dari pintu masuk negaranya sendiri dan menyalurkannya sampai ke konsumen terakhir. Banyak kesalah yang dibuat oleh produsen yang berpikir bahwa tugas mereka telah selesai bila produk telah lepas dari tangan mereka, mereka harus lebih banyak lagi memberi perhatian pada liku liku perlakuan terhadap produk di negara asing yang menjadi pasarnya. 2.3 Organisasi Pemasaran Global

Perusahaan mengorganisasi kegiatan pemasaran internasional mereka dengan paling sedikit tiga cara :1. Departemen ekspor

Suatu perusahaan pada mulanya biasanya memasuki pasar internasional secara sederhana saja, yaitu dengan mengirim produk produknya ke luar negeri. Jika kemudian hasil penjualan internasionalnya berkembang, maka perusahaan mulai membentuk departemen ekspor yang dikepalai oleh seorang manajer penjualan dengan cukup beberapa staf saja. Pada saat penjualannya makin berkembang, departemen ekspor ini diperluas lagi dengan memasukkan berbagai jasa pemasaran sehingga penerobosan ke pasar luar negeri dapat dilakukan dengan lebih agresif. Namun bila perusahaan bergerak kearah usaha patungan atau penanaman modal secara langsung, maka departemen ekspor ini sudah tidak memadai lagi.2. Divisi internasional

Di dunia ini terdapat banyak perusahaan yang melibatkan diri dengan beberapa pasar internasional maupun perusahaan internasional. Satu perusahaan mungkin melakukan ekspor barangnya ke satu negara, membuat perjanjian lisensi dengan negara lain, membentuk usaha patungan di negara ketiga atau memiliki anak perusahaan di negara keempat dan seterusnya. Cepat atau lambat perusahaan tersebut akan membentuk satu divisi atau anak perusahaan internasional untuk menangani seluruh kegiatan internasionalnya. Divisi internasional ini akan dikepalai oleh seorang presiden divisi internasional yang menentukan sasaran dan anggaran serta bertanggung jawab penuh atas pertumbuhan perusahaan di pasar internasional.

Divisi ini bisa diorganisasikan dalam berbagai cara. Staf divisi internasional akan terdiri dari para ahli di bidang pemasaran, pengolahan, riset, keuangan, perencanaan dan personalia; mereka bertugas merencanakan dan melayani unit unit operasional, bisa dikelola berdasarkan satu atau lebih dari tiga dasar pengelompokan. Mereka ini berupa organisasi grafis. Dalam struktur organisasi ini yang bertanggung jawab pada presiden divisi-internasional adalah wakil presiden regional untuk perusahaan Amerika Utara, Amerika Latin, Afrika, Asia dan Eropa. Semua wakil presiden area ini bertanggung jawab atas wiraniaga, cabang cabang penjualan distributor dan segala lisensi yang berada pada areanya masing masing. Unit operasional dapat juga berupa organisasi kelompok produk dengan satu wakil presiden yang bertanggung jawab penuh atas penjualan masing masing dibawahi oleh seorang presiden dan bertanggung jawab pada presiden divisi internasional.

Banyak perusahaan multinasional yang memilih bentuk di antara ketiga bentuk organisasi ini karena masing masing bentuk mempunyai masalah sendiri sendiri.

3. Organisasi multinasional

Beberapa perusahaan sudah melewati tahap divisi-internasioal dan benar benar menjadikan dirinya organisasi multinasional. Mereka sudah tidak lagi menganggap dirinya sebagai pemasar nasional yang bertualang ke luar negeri, tetapi berpikir dan memaklumkan diri sebagai pemasar dunia. Dalam organisasi seperti ini, manajemen teras perusahaan beserta stafnya secara aktif melibatkan diri dalam perencanaan yang berskala dunia di bidang fasilitas produksi, kebijakan pemasaran, aliran keuanagn dan system logistik. Unit unit operasionalnya yang tersebar di segenap pelosok dunia melaporkan langsung kepada kepala eksekutif atau komite eksekutif, dan bukannya lagi kepada kepala divisi internasional. Seluruh eksekutif dilatih dan dikembangkan untuk menjadi ahli dalam operasi dunia, dan tidak sekedar nasional atau internasional saja. Tim manajemen diangkat dari banyak negara; komponen dan bahan bahan dibeli dari manapun asalkan dengan biaya yang terendah; selain itu penanaman modal dilakukan dengan pertimbangan tingkat laba yang terbesar.

BAB IIIPENUTUP

3.1Kesimpulan

Sebuah perusahaan yang memutuskan bergelut dalam pasar global atau internasional harus melalukan langkah langkah pemasaran seperti menetapkan cara memasuki pasar global, memutuskan program seperti apa yang akan diambil mengenai program pemasaran yang akan dilakukan, serta menyusun struktur organisasi pemasaranya.

Cara memasuki pasar global meliputi ekspor ( ekspor langsung, ekspor tidak langsung) , lisensi (franchise, contract manufacture) serta investasi langsung (akuisisi dan merger, aliansi / joint venture, greenfield venture).

Setelah memutuskan cara memasuki pasar global, kemudian perusahaan harus melakukan program pemasaran yaitu adaptasi dalam hal produk, promosi, harga dan saluran distribusi.

Kemudian langkah selanjutnya disusul dengan menyusin organisasi pemasaran yang meliputi departemen ekspor, divisi internasional, dan organisasi multinasional.DAFTAR PUSTAKAhttp://abdiherlambang9.blogspot.com/2013/12/kelebihan-dan-kekurangan-masuk-pasar.html

http://dyahmustkarini.blogspot.com/2012/11/strategi-memasuki-pasar-internasional.htmlhttp://herusupanji.blogspot.com/2012/11/franchise.html

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html

http://www.slideshare.net/MarlinaDeliana/bisnis-internasional-14315371

Kotler, Philip. 1994. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

12