seminar jaknis pg. toelangan

91
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Arti dan Pentingnya Manajemen Strategi Di era globalisasi sekarang ini semua dituntut untuk lebih cepat dan maju hal ini sangatlah berkaitan erat dengan strategi yang digunakan oleh suatu perusahaan, baik manufaktur atau jasa. Semua bentuk perusahaan, dalam melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup perusahaan harus menggunakan strategi. Karena dari penerapan strategi yang tepat maka sumber daya perusahaan yang sifatnya terbatas dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal Dalam hal ini, tugas para manajer strategi adalah membuat seperangkat keputusan yang paling baik terhadap penggunaan sumber-sumber perusahaan yang sifatnya terbatas dalam lingkungan perusahaan yang berubah. Keberhasilan dari tugas ini akan menentukan apakah perusahaan unggul, bertahan atau mungkin tutup. Proses pembuatan inilah yang disebut dengan Manajemen Strategi. Manajemen Strategi dalam pelaksanaannya adalah pekerjaan yang sulit dan merupakan tugas yang berat bagi manajer puncak suatu divisi atau perusahaan. Karena manajer puncak diharuskan untuk membuat keputusan yang mana hal ini merupakan aspek kritis 1

Upload: kpemimpin

Post on 30-Jun-2015

610 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: seminar jaknis pg. toelangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Arti dan Pentingnya Manajemen Strategi

Di era globalisasi sekarang ini semua dituntut untuk lebih cepat dan

maju hal ini sangatlah berkaitan erat dengan strategi yang digunakan oleh suatu

perusahaan, baik manufaktur atau jasa. Semua bentuk perusahaan, dalam

melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup

perusahaan harus menggunakan strategi. Karena dari penerapan strategi yang

tepat maka sumber daya perusahaan yang sifatnya terbatas dapat dimanfaatkan

secara maksimal sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal

Dalam hal ini, tugas para manajer strategi adalah membuat seperangkat

keputusan yang paling baik terhadap penggunaan sumber-sumber perusahaan

yang sifatnya terbatas dalam lingkungan perusahaan yang berubah.

Keberhasilan dari tugas ini akan menentukan apakah perusahaan unggul,

bertahan atau mungkin tutup. Proses pembuatan inilah yang disebut dengan

Manajemen Strategi.

Manajemen Strategi dalam pelaksanaannya adalah pekerjaan yang sulit

dan merupakan tugas yang berat bagi manajer puncak suatu divisi atau

perusahaan. Karena manajer puncak diharuskan untuk membuat keputusan yang

mana hal ini merupakan aspek kritis yang menuntut kemampuan manajer

puncak untuk mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai elemen yang

relevan ke dalam situasi total. Selain itu dalam menjalankan tugasnya yang

menyangkut waktu yang panjang, menghadapi resiko yang besar, bahkan

mungkin membahayakan perusahaan, manajer puncak harus mampu

mengkomunikasikan keputusan tersebut pada manajemen pelaksana.

Dengan adanya manajemen strategi, maka memungkinkan para

eksekutif puncak perusahaan untuk mengantisipasi dan menyiapkan petunjuk

pengendali bagi perusahaan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan membuat

keputusan pada waktunya untuk mengambil keuntungan dari peluang baru

dalam lingkungan dan mengurangi resikonya karena telah mengantisipasinya

lebih dahulu. Selain itu, hal ini membantu memastikan untuk dapat

1

Page 2: seminar jaknis pg. toelangan

mengeksploitasikan peluang sepenuhnya. Secara ringkas, manajemen strategi

memungkinkan perusahaan mendasarkan keputusannya pada ramalan jangka

panjang dan bukan pada reaksi yang datang seketika.

Suatu manajemen strategi sangat menentukan apakah suatu perusahaan

itu unggul, bertahan hidup ataupun mati karena manajemen strategi mempunyai

beberapa arti dan peranan penting yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mengantisipasi tantangan-tantangan ataupun kesempatan-kesempatan

dimasa yang akan datang.

2. Strategi memberikan tujuan dan arahan bagi perusahaan dengan jelas kepada

semua karyawan, yang dapat bermanfaat untuk :

a. Mengetahui apa yang diharapkan dari karyawan dan kemana arah

perusahaan.

b. Dapat mengurangi konflik yang timbul dengan adanya strategi yang

efektif dan mengarahkan karyawan untuk mengikutinya.

c. Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen

dalam mencapai tujuan.

d. Menjamin adanya dasar pengendalian dan evaluasi.

e. Menjamin eksekutif puncak mempunyai kesatuan opini atas masalah

strategi dan tindakannya.

f. Dapat digunakan untuk mempertimbangkan berbagai alternatif terbaik.

g. Mengurangi celah dan menghindari tumpang tindih.

h. Mengurangi hambatan-hambatan untuk berubah.

i. Meningkatkan kemampuan untuk mencegah masalah.

3. Pada saat ini strategi sering kali digunakan dalam industri karena membuat

tugas manajer puncak menjadi lebih mudah.

4. Strategi adalah kaca mata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang

dikerjakan dan terjadi dalam perusahaan.

5. Memberikan informasi kepada manajer puncak di dalam merumuskan tujuan

akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan

lingkungannya.

6. Strategi dapat membantu manajemen dalam pembuatan keputusan proaktif

maupun reaksi agresif.

2

Page 3: seminar jaknis pg. toelangan

7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-

praktek manajer.

8. Perusahan dapat menyusun strategi pada umumnya lebih efektif

dibandingkan perusahaan yang tidak menyusun strategi.

Dengan menyadari arti penting dan peranan strategi, maka dapat

dikatakan bahwa strategi sangat diperlukan bagi semua bentuk perusahaan

dalam setiap pengambilan keputusan.

1.2 Proses Penyusunan Strategi

Dalam suatu perusahaan, para manajer puncak dapat menjadi penyusun

strategi yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan tentang keberadaan

bisnis perusahaan, mempertemukan kesempatan-kesempatan produk pasar yang

paling baik dengan menggunakan sumber-sumber perusahaan yang paling baik

serta mampu membuat konsep mengenai strategi perusahaan dan selanjutnya

memprakarsai serta memelihara proses strategi perusahaan.

Sebagai penyusun strategi, manajemen puncak harus dapat

melaksanakan proses penyusunan strategi perusahaan yang meliputi urutan

sebagai berikut :

1. Identifikasi dan Analisa Lingkungan Perusahaan

Untuk dapat menyusun strategi perusahaan yang sesuai dengan

perusahaan, maka penyusun strategi harus dapat mengidentifikasikan

kesempatan-kesempatan dan resiko-resiko dalam lingkungan perusahaan.

Identifikasi lingkungan mencakup analisa dan diagnosa lingkungan sehingga

penyusun strategi mampu mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-

kelemahan.

2. Analisa dan Diagnosa Keunggulan Strategi

Analisa dan diagnosa keunggulan strategi adalah proses dengan mana

penyusun strategi memeriksa faktor-faktor keunggulan strategi suatu

perusahaan untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan internal

perusahaan yang harus dihadapkan dengan kesempatan dan tantangan

lingkungan sehingga penyusun strategi dapat memanfaatkan secara efektif

kesempatan dan tantangan lingkungan tersebut.

3

Page 4: seminar jaknis pg. toelangan

3. Menyusun Alternatif–alternatif Strategi

Penyusun strategi adalah bagian dari tahap awal pengembangan

strategi yang melibatkan pencarian dan perancangan rutin. Dalam menyusun

alternatif strategi perlu terlebih dahulu menentukan bisnis di dalam mana

perusahaan itu berada atau ingin berada. Karena dengan begitu akan dapat

lebih jelas diketahui bahwa perusahaan bergerak dalam bidang apa (barang

atau jasa), sehingga dari hal tersebut dapat di prediksikan kemungkinan-

kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat mempengaruhi perkembangan

perusahaan nantinya.

4. Pemilihan Strategi

Pemilihan strategi merupakan proses pembuatan keputusan untuk

memilih di antara alternatif-alternatif strategi induk maupun variasi strategi

induk yang dipertimbangkan akan dapat dipakai dan diterapkan untuk

mencapai tujuan perusahaan dengan cara-cara yang paling baik. Pemilihan

strategi menyangkut pertimbangan faktor-faktor pilihan, pengujian

konsistensi atau evaluasi alternatif-alternatif dengan kriteria tertentu dan

pemilihan alternatif yang sesungguhnya.

4

Page 5: seminar jaknis pg. toelangan

BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Singkat PT PG TOELANGAN

Pabrik Gula Toelangan didirikan pada tahun 1850 oleh pemerintah

Belanda. Pabrik ini pada umumnya bernama N.V. Matschappy Tot Exploitatie de

Suiker Ondernamingen Krembong en Toelangan. Kemudian berubah menjadi

N.V. Matschappy Krembong en Toelangan dibawah Manajemen Tiedemen Van

Kerchem ( T.V.K ).

Sesuai namanya, pabrik ini memproduksi gula untuk kebutuhan

masyarakat umum. Bahan baku pembutan gula tersebut adalah tebu. Pada tahun

1975 tebu yang digunakan merupakan Tebu Sendiri ( TS ). Mulai tahun 1976

dialihkan menjadi Tebu Rakyat Intensifikasi ( TRI ) dan secara berangsur menjadi

100% TRI.

Pabrik Gula Toelangan adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang

menghasilkan gula jenis SHS ( Super Heat Sugar / Gula Putih Utama )byang

digunakan sebagai pemanis. Sebagai hasil samping adalah tetes dan ampas tebu.

Tetes yang dihasilkan dijual kepada pabrik MSG dan pabrik alkohol sebagai

bahan baku pabrik-pabrik tersebut. Sedangkan ampas tebu yang dihasilkan

digunakan sebagai bahan bakar di Stasiun Ketel.

Pabrik Gula Toelangan mampu memproduksi gula dengan kapasitas + 1,4

Ton perharinya. Seluruh hasil produksi untuk saat ini ditangani langsung oleh

bidang pemasaran PTP. Selanjutnya gula tersebut dilelang kepada pihak

distributor. Pihak distributor yang memenangkan lelang memasarkan dengan

caranya sendiri. Biasanya gula produksi pabrik ini dipasarkan diluar pulau Jawa.

Lain halnya dengan sekarang, dulu hasil produksi langsung disalurkan de Depot

Logistik ( Dolog ). Hal ini dikarenakan gula merupakan salah satu kebutuhan

pokok masyarakat.

Setelah Indonesia merdeka, perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh

pemerintah Belanda diambil alih seluruhnya oleh pemerintah Indonesia dengan

SK Menteri Pertanian no. 229/UM/57. Pada tanggal 10 Desember 1957,

kepengurusan perusahaan perkebunan dibagi menjadi tiga strata, yaitu :

5

Page 6: seminar jaknis pg. toelangan

1. Pusat Perkebunan Negara Baru, yang badan hukumnya

berada dibawah Badan Pemimpin Umum Perusahaan Perkebunan Negara

( BPUPPN ) Pusat.

2. Perusahaan Perkebunan Negara Kesatuan Jawa Timur yang

dipimpin oleh kuasa Direksi.

3. Pabrik Gula Toelangan yang dipimpin oleh Instrukutur.

Dengan PP I/63 mulai diadakan pengelompokan untuk Perusahaan

Perkebunan sejenis. Sedangkan hirarki perkebunan tetap, hanya namanya diubah

menjadi :

1. Badan Pemimpin Umum Perusahaan Perkebunan Negara

( BPUPPN ) Jawa Timur yang merupakan salah satu cabang.

2. Badan Pemimpin Umum Perusahaan Gula Negara ( BPUPGN )

Inspeksi IX dibawah Instruktur.

3. Perusahaan Pabrik Gula Negara ( PPGN ) Pabrik Gula Toelangan

yang merupakan Badan Hukum.

PP XII/68 memutuskan bahwa strata kepengurusan yang hirarkrinya

sebagai berikut :

1. Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan.

2. Perusahaan Negara Perkebunan XXII dibawah Direktur Utama merupakan

Badan Hukum.

3. Perusahaan Negara Perkebunan XXII Pabrik Gula Toelangan dipimpin

oleh administratur.

Dengan dikeluarkannya Lembaran Negara no. 234/1974 terjadi lagi

perubahan hirarkri kepengurusan sebagai berikut :

1. Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan berubah menjadi

inspeksi wilayah.

2. Perusahaan Negara Perusahaan XXII berubah menjadi PT. Perkebunan

XXI-XXII ( Persero ).

3. Perusahaan Negara Perkebunan XXII PG. Toelangan berubah menjadi PG.

Toelangan PT. Perkebunan XX-XXII ( Persero ).

Sesuai Peraturan Peraturan Pemerintah no. 15 tahun 1996 tanggal 4

Februari 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT.

6

Page 7: seminar jaknis pg. toelangan

Perkebunan XXI-XXII, dan perusahaan Perseroan (Persero) XXVII menjadi

Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan X, diputuskan Perusahaan

Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan XIX, Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT.

Perkebunan XXVII yang masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan

Pemerintah no.13 tahun 1990, Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 1973 dan

Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1972, dilebur dalam Perusahaan Perseroan

( Persero ) PT. Perkebunan Nusantara X yang selanjutnya dalam Peraturan

Pemerintah ini disebut PERSERO.

PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) membawahi 11 pabrik gula, 2

rumah sakit, 2 pabrik tembakau, 1 pabrik karung. Salah satu pabrik gula dibawah

PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) adalah Pabrik Gula Toelangan.

2.2. Lokasi Perusahaan

Pabrik Gula Toelangan secara administratif berada di desa Toelangan,

Kabupaten Sidoarjo. Lokasi pabrik ini berada didaerah yang strategis ditinjau dari

letak bahan baku, transportasi, sumber air, maupun sumber tenaga kerja.

Batas-batas wilayah Pabrik Gula Toelangan :

* Sebelah Utara : Desa Kemantren

* Sebelah Selatan : Desa Toelangan

* Sebelah Timur : Sawah desa Toelangan

* Sebelah Barat : Sawah desa Singopadu

Dengan memperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan

perusahaan, maka Pabrik Gula Toelangan didirikan pada lokasi seperti sekarang

ini adalah sebagai berikut :

A. Keadaan Tanah

Tanah di desa Toelangan dan sekitarnya merupakan tanah yang subur dan

sesuai untuk ditaami padi-padian dan tebu sehigga memudahkan bagi

perusahaan dalam pengadaan bahan baku. Tetapi kendala yang dihadapi

adalah semakin pesatnya perkembangan kota Sidoarjo, lahan tanah akan

berkurang akibat didirikannya pabrik-pabrik, pertokoan dan perumahan

yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat. Tanaman

tebu yang dipasok kedalam Pabrik Gula Toelangan berasal dari

7

Page 8: seminar jaknis pg. toelangan

perkebunan-perkebunan milik penduduk setempat. Kerja sama ini

dimaksudkan agar penduduk setempat juga mendapat keuntungan dari

perkebunan yang mereka kelola.

B. Pengadaan Air

Pengadaan air tidak menjadi masalah bagi Pabrik Gula Toelangan karena

disekitar pabrik terdapat sungai yang mempunyai debit air mencukupi

kebutuhan pabrik. Sungai-sungai yang mengelilingi Pabrik Gula

Toelangan :

* Sebelah Utara : Kali Kedung Giling

* Sebelah Barat : Kali Trengguli

* Sebelah Selatan : Kali Putusan Bagepuh

C. Tenaga Kerja

Untuk mendapatkan tenaga kerja Pabrik Gula Toelangan tidak

menemukan kesulitan karena didaerah tersebut tersedia banyak tenaga

kerja, khususnya tenaga kerja tebang dan angkut dan pekerja didalam

pabrik itu sendiri.

C. Pengangkutan

Dalam hal pengangkutan baik untuk pengangkutan bahan baku, bahan

penunjang, suku cadang, produk akhir dan hasil sampng, tidak mengalami

kesulitan karena lokasi pabrik terletak ditepi jalan PUD yaitu Tulangan

Pilang.

8

Page 9: seminar jaknis pg. toelangan

2.3. Layout Perusahaan

9

Page 10: seminar jaknis pg. toelangan

2.4. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas

??????

2.5 Kondisi Personalia

2.5.1 Sumber Tenaga Kerja

Penerimaan, pengangkatan, promosi, demosi dan mutasi adalah

merupakan kewenangan Direksi berdasarkan UU No.1 Tahun 1995 tentang

Perseroan Terbatas dan UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Penerimaan

Karyawan didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja sesuai kebutuhan organisasi

Perusahaan. Penerimaan Karyawan diprioritaskan dari sumber intern, apabila

dari sumber intern tidak ada yang memenuhi persyaratan maka diambilkan

dari sumber ekstern yang pelaksanaannya diatur oleh perusahaan. Sedangkan

perekrutan karyawan melalui sistem eksternal dilakukan dengan mengajukan

permohonan lamaran kerja ke kantor Direksi yaitu PT. Perkebunan Nusantara

X.

2.5.2 Tenaga Kerja

Pekerja yang bekerja pada perusahaan dalam lingkup PG. Toelangan

dengan mendapat gaji dalam hal ini sebagai penerima kerja, yang terdiri dari :

1. Karyawan Tetap

Karyawan tetap yang hubungannya kerjanya diatur dalam Perjanjian Kerja

Bersama.

2. Karyawan Tidak Tetap

Karyawan tidak tetap yang hubungan kerjanya diatur dalam kontrak kerja

perorangan. Karyawan tidak tetap terdiri dari :

a. Karyawan (PKWT)

Karyawan yang dipekerjakan untuk waktu tertentu atau pekerjaan

tertentu yaitu :

- Karyawan Musiman Tebang Pabrik Gula

- Karyawan Musiman Angkutan Pabrik Gula

- Karyawan Musiman Mekanisasi Pabrik Gula

- Karyawan Musiman Guluk Gula

10

Page 11: seminar jaknis pg. toelangan

- Karyawan Musiman Ampas Gula

- Karyawan Musiman Jahit/Cap Karung

- Karyawan Musiman Petugas Proteksi Tanaman Kebun

Tembakau

- Karyawan Musiman Petugas Spraying Kebun Tembakau

b. Karyawan Kampanye

Karyawan yang dipekerjakan dalam musim giling pabrik pabrik gula,

tugasnya berkaitan dengan kepentingan giling pabrik gula,

pekerjaanya dimulai dari tebu pertama di emplasement sampai dengan

tebu terakhir digiling.

2.5.2.1 Penerimaan

Adapun persyaratan untuk penerimaan karyawan . Proses

rekrutmen dan seleksi adalah sebagai berikut:

1. Sumber Intern ( Karyawan PKWT ) khusus di pabrik gula diutamakan dari

Karyawan Kampanye.

a. Memenuhi persyaratan umum :

- Berijazah sesuai kebutuhan

- Mempunyai konduite baik ( prestasi, dedikasi, disiplin

kerja, perilaku )

- Memiliki kemampuan untuk diangkat sebagai Karyawan

Tetap

b. Lulus dalam Seleksi

- Ujian pengetahuan umum dan pengetahuan teknis sesuai

dengan bidangnya

- Psikotest ( untuk jabatan tertentu )

- Wawancar

- Test kesehatan oleh Dokter Perusahaan atau yang

ditunjuk Perusahaan

2. Sumber Ekstern ( Pelamar Umum )

a. Memenuhi persyaratan sebagai berikut :

- Warga Negara Indonesia

11

Page 12: seminar jaknis pg. toelangan

- Berusia maksimal 35 tahun

- Berijazah, sesuai kebutuhan Perusahaan

- Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana

kejahatan

- Tidak terlibat dalam kegiatan yang dilarang Negara

- Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai

karyawan suatu instansi atau badan hukum baik Pemerintah

maupun swasta

- Bersedia ditempatkan dimana saja di unit usaha dalam

lingkungan Perusahaan, yang kesediaanya tersebut dinyatakan

secara tertulis

- Memenuhi persyaratan jabatan, lulus seleksi yang

diselenggarakan Perusahaan meliputi :

- Test pengetahuan umum dan pengetahuan teknis sesuai

dengan bidangnya

- Psikotest ( untuk jabatan tertentu )

- Wawancara

- Test kesehatan oleh dokter Perusahaan atau yang ditunjuk

Perusahaan

2.5.3 Ketentuan Jam kerja Karyawan

PT PG Toelangan pada masa giling beroperasi selama 24 jam sehari.

Oleh karena itu waktu yang ditentukan dalam masa giling dibagi menjadi 3

shift/waktu kerja yang terus berganti setiap regu. Karena dalam pembagian

waktu ini dibagi atas 3 regu/kelompok, antara lain:

Shift Pagi : pukul 06.00-14.00

Shift Siang : pukul 14.00-22.00

Shift Malam : pukul 22.00-06.00

Untuk karyawan non shift adalah karyawan tetap yang tidak terikat

dalam pembagian waktu kerja seperti diatas. Jadwal karyawan tetap adalah:

Senin-Kamis : 07.00-15.30

Istirahat : 12.00-13.00

Jumat : 07.00-11.30

12

Page 13: seminar jaknis pg. toelangan

Sabtu : 07.00-12.30

2.5.4 Ketentuan Upah Dan Gaji

Sistem penggajian Karyawan dinyatakan dalam golongan. Kepada

Karyawan diberikan gaji pokok menurut golongan, ketentuan tentang

penggajian dapat disesuaikan apabila ada perubahan ketentuan atau karena

situasi tertentu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan.. kepada

Karyawan dapat diberikan kenaikan gaji pokok berkala dengan ketentuan

sebagai berikut :

1. Kenaikan gaji pokok berkala diberikan setiap tahun jika Karyawan yang

bersangkutan menunjukkan prestasi kerja baik, serta selama setahun tanpa

mendapat surat peringatan dari Perusahaan.

2. Saat pemberian gaji pokok berkala adalah tanggal 1 Januari, dengan

ketentuan sekurang-kurangnya sudah 6 ( enam ) bulan dalam golongannya

terhitung sejak tanggal pengangkatan atau kenaikan pangkat/golongan

yang bersangkutan.

3. Bagi Karyawan yang menunjukkan prestasi kerja baik sehingga ia patut

menjadi tauladan bagi rekan kerjanya, dapat diberikan kenaikan gaji

berkala istimewa, maksimal sebesar 2 ( dua ) kali kenaikan gaji berkala

biasa.

2.5.5 Absensi Dan Labour Turn Over

2.5.5.1 Absensi

Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. PG Toelangan

memberlakukan absensi baik untuk karyawan kantor maupun karyawan

operasional dengan sistem manual yaitu melalui tanda tangan. Dimana jam

kerja karyawan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Adapun ketentuan-ketentuannya sebagai berikut :

a. 5 menit sebelum jam kerja para pekerja sudah datang dan telah siap

ditempat kerjanya dan mulai tepat pada permulaan jam kerja yang telah

ditentukan.

13

Page 14: seminar jaknis pg. toelangan

b. Menggunakan pintu gerbang khusus yang telah ditentukan untuk masuk

dan keluar komplek perusahaan.

c. Memakai seragam perusahaan dengan rapi dan bersepatu semasa

bertugas atau mulai masuk komplek perusahaan.

d. Mengakhiri kerja pada akhir jam kerjanya dan tepat berada ditempat

kerjanya selama jam kerjanya dan setelah habis jam kerjanya segera

meninggalkan komplek pabrik.

e. Pekerja yang datang terlambat ditempat pekerjaan, melaporkan kepada

atasannya tentang sebab-sebab keterlambatannya dan setelah mendapat

ijin untuk bekerja barulah mulai bekerja.

f. Pekerja yang hendak atau meninggalkan perusahaan lebih cepat dari

semestinya harus mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya.

g. Pekerja tidak dibenarkan untuk tidak bekerja tanpa surat keterangan

yang sebenarnya.

h. Surat keterangan atau pemberitahuan disampaikan dan diterima oleh

pimpinannya selambat-lambatnya pada akhir jam kerja pada hari tidak

masuknya atau kalau disampaikan per bagian.

2.5.5.2 Labour Turn Over

Labour Turn Over pada PT. PG Toelangan bagi Karyawan tetap

dapat dikatakan Nihil, akan tetapi untuk Karyawan (PKWT), Karyawan

Kampanye disesuaikan dengan kontrak kerja.

2.5.6 Jaminan Sosial dan Kesejahteraan

2.5.6.1 Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja beserta peraturan pelaksanaannya,

Karyawan yang berusia kurang dari 55 tahun diikutsertakan dalam

program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang terdiri dari Jaminan

Kecelakaan Kerja ; Jaminan Hari Tua ; Jaminan Kematian. Proses

penyelesaian untuk memperoleh Tunjangan/ Santunan dari badan

penyelenggara JAMSOSTEK merupakan tanggung jawab Perusahaan.

2.5.6.2 Bantuan Kematian

14

Page 15: seminar jaknis pg. toelangan

Dalam hal Karyawan meninggal dunia, maka kepada janda/duda

atau ahli warisnya diberikan :

1. Bantuan biaya pemakaman sebesar 1 bulan Gaji

2. Uang duka sebesar 3 bulan Gaji

3. Uang jasa yang perhitungannya sebagai berikut :

a. Masa kerja kurang dari 5 tahun sebesar 1 bulan Gaji

b. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 10 tahun

sebesar 2 bulan Gaji.

c. Masa kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun

sebesar 3 bulan Gaji

d. Masa kerja 15 tahun atau lebih sebesar 4 bulan Gaji

4. Penghasilan pada bulan dimana Karyawan meninggal dunia

dibayar penuh.

Dalam hal karyawan meninggal dunia dalam menjalankan tugas

( tewas ), diberikan bantuan biaya pemakaman ditambah 3 kali

penjumlahan uang duka dan uang jasa.

2.5.6.3 Koperasi Karyawan

Perusahaan membantu menyediakan fasilitas untuk koperasi

Karyawan. Koperasi Karyawan yang ada tersebut tunduk pada

ketentuan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku.

2.5.6.4 Keluarga Berencana

Perusahaan memberikan kemudahan atas fasilitas pelaksanaan

program Keluarga Berencana. Perusahan mengizinkan Karyawan

suami/istri mengadakan konsultasi pemeriksaan kesehatan berkenaan

dengan kepesertaan dalam Keluarga Berencana

2.5.6.5 Tunjangan Hari Raya Keagamaan

Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada

Karyawan yang peraturan pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan

Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor :

PER-04/MEN/11994, dan dibayar paling lambat 2 minggu sebelum

Hari Raya Keagamaan.

2.5.6.6 Penghargaan Masa Pengabdian

15

Page 16: seminar jaknis pg. toelangan

Karyawan yang telah bekerja secara terus menerus tanpa terputus

selama 25 tahun, 30 tahun, 35 tahun pada Perusahaan dan

menunjukkan kesetiaan pada Negara dana Perusahaan serta memiliki

konduite baik, memperoleh Penghargaan Masa Pengabdian 25 tahun,

30 tahun, 35 tahun. Bentuk dan jenis penghargaan sebagai berikut :

a. Penghargaan Masa Pengabdian 25 tahun

1. Surat Keputusan dan piagam penghargaan

dari Pimpinan Perusahaan

2. Uang tunai sebesar 5 bulan Gaji

3. Medali emas 22 karat seberat 10 gram

b. Penghargaan Masa Pengabdian 30 tahun

1. Surat Keputusan dan piagam

penghargaan dari Pimpinan Perusahaan

2. Uang tunai sebesar 3 bulan Gaji

3. Medali emas 22 karat seberat 5 gram

c. Penghargaan Masa Pengabdian 30 tahun

1. Surat Keputusan dan piagam

penghargaan dari Pimpinan Perusahaan

2. Uang tunai sebesar 3 bulan Gaji

3. Medali emas 22 karat seberat 5 gram

Gaji yang dimaksud adalah 80% dari gaji pokok sebulan.

2.5.6.7 Santunan Hari Tua

Karyawan yang diberhentikan dengan hormat dari

Perusahaan dan berhak atas manfaat pensiun normal dan manfaat

pensiun dipercepat serta belum pernah mendapat fasilitas membeli

rumah dinas Perusahaan/ Negara, memperoleh Santunan Hari Tuah

dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan atas lamanya

masa kerja efektif pada Perusahaan dengan ketentuan sebagai

berikut :

1. Masa kerja s/d 20 tahun untuk tiap tahunnya sebesar 2 kali Gaji

2. Masa kerja selebihnya 20 tahun untuk tiap tahunnya sebesar 3

kali Gaji.

16

Page 17: seminar jaknis pg. toelangan

Bagi karyawan yang meninggal dunia dan berhak pensiun,

berlaku ketentuan yang pembayarannya diberikan kepada

Istri/Janda, Suami/Duda ; Ahli Waris. Karyawan yang

diberhentikan dengan hormat dengan manfaat pensiun ditunda

tidak berhak memperoleh Santunan Hari Tua. Pelaksanaan

pembayaran Santunan Hari Tua dilakukan 1 bulan sebelum masa

bebas tugas dan setelah mengosongkan rumah dinas bagi yang

menempati rumah dinas. Gaji yang dimaksud adalah 80% dari gaji

pokok sebulan.

2.5.6.8 Program Pensiun

Karyawan diikutsertakan dalam program pensiun yang

diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUM).

2.5.7 Ketentuan Kesehatan Keselamatan Kerja

Perusahaan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja sebagai

inventaris untuk karyawan yang bekerja pada unit kerja yang membahayakan

menurut sifat pekerjaannya sesuai dengan Undang-Undang keselamatan kerja.

Perusahaan mentaati segala petunjuk adan anjuran dari petugas Direktorat

Urusan Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja mengenai alat-alat

keselamatan kerja seperti alat-alat pengaman dan sebagainya. Perusahaan

wajib menyelenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, serta

menjalankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai

bagian integral dari manajemen perusahaan secara berkesenimbungan.

Perusahaan memberikan minuman susu kepada karyawan yang dalam

melaksanakan tugasnya berhubungan dengan Bahan Berbahaya Beracun dan

Radiasi, yaitu : Laboratorium hama ; Gudang pupuk dan peptisida ; Las dan

Cor ; Radiologi ; Ruang khusus komputer. Pemberiannya dilakukan oleh

perusahaan dalam bentuk susu sebanyak 0,25 liter/orang/hari dan khusus di

radiologi rumah sakit ditambah 1 butir telur ayam/orang/hari.

2.5.8 Pengembangan Karyawan

Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dan

berkembang tanpa adanya perbedaan untuk mengikuti pendidikan dan

17

Page 18: seminar jaknis pg. toelangan

pelatihan yag dibiayai oleh perusahaan. Pendidikan dan pelatihan karyawan

diselenggarakan berdasarkan kebutuhan Perusahaan dan rencana

pengembangan karyawan. Serikat pekerja dapat memberikan masukan dalam

pembinaan teknis pendidikan dan latihan. Karyawan yang memasuki masa

bebas tugas, diberikan pembekalan ketrampilan.

2.6 Masalah Produksi

2.6.1 Proses Dan Layout Produksi

Pada tahap pertama, setelah diambil dari kebun, tebu ditimbang dan

dicatat beratnya, kemudian diangkut dengan menggunakan lori-lori menuju ke

pabrik. Di halaman pabrik, tebu disusun sedemikian rupa menunggu proses

lebih lanjut untuk diolah.

PROSES PRODUKSI GULA

PT. PG TOELANGAN

18

Page 19: seminar jaknis pg. toelangan

Keterangan:

a. Stasiun Persiapan

Untuk menampung tebu dan mempersiapkan tebu yang akan digiling.

b. Stasiun Gilingan

Tebu Air Imbibisi

Stasiun

Gilingan

Stasiun

Pemurnian

Stasiun

Penguapan

Ampas

Blotong

Air Condensat

Stasiun

Masakan

Stasiun

Puteran

Stasiun

Penyelesaian

Air Condensat

Tetes

Ca(HO)2

Nira Mentah

SO2Nila Encer

Nira Kental

Massecuite

Gula SHS

19

Page 20: seminar jaknis pg. toelangan

Untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya dan menghasilkan ampas

tebu (baggase) yang merupakan produk sampingan dari proses pembuatan

gula lyang digunakan sebagai bahan bakar ketel uap atau dijual ke pabrik

kertas sebagai bahan baku kertas.

c. Stasiun Pemurnian

Untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya dengan cara memisahkan

kotoran dan zat-zat lain yang tidak mengandung gula dari nira. Nira

mentah yang di dapat dari penggilingan tebu akan ditampung dalam bak

penampungan dan selanjutnya dipompa ke timbangan Boulogne yang

berfungsi untuk mengetahui berat nira yang diperoleh dari berat tebu yang

digiling dan untuk menentukan jumlah zat-zat yang harus ditambahkan

dalam proses selanjutnya. Dari proses ini kdihasilkan nira jernih dan

blotong.

d. Stasiun Penguapan

Untuk mengupkan sebagian besar air yang terkandung dalam nira encer

agar diperoleh nira kental.

e. Stasiun Masakan

Untuk pembentukan dan pembesaran kristal gula dengan ukuran tertentu.

f. Stasiun Puteran

Karena pada tahap masakan/kristalisasi ini kristal gula masih mengandung

sirup maka diperkulan proses pemisahan kristal dari sirup pada stasiun

putaran ini. Sisa sirup yang sudah terpisah dari gula disebut tetes

(mullase). Kristal gula yang sudah terpisah dari sirup akan dikeringkan,

disaring dan dikirim ke bagian pembungkusan.

g. Stasiun Penyelesaian

Untuk mengeringkan gula SHS dan penyelesaian ukuran kristal.

Proses pembuatan gula pada PT. Pabrik Gula Toelangan akan

berlangsung terus-menerus selama masa tebang. Proses produksi tersebut akan

berhenti jika semua tebu yang ditebang pada musim tebang tersebut telah

selesai diolah.

20

Page 21: seminar jaknis pg. toelangan

2.6.2 Bahan Baku Dan Bahan Penolong

Dalam pembuatan gula pada PG. Toelangan diperlukan beberapa

bahan penting yang terbagi dalam 2 kategori, yaitu bahan baku utama dan bahan

pembantu proses. Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PG. Toelangan

adalah tebu yang akan diolah sedemikian rupa menjadi gula dengan bahan

pembantu proses seperti batu gamping, belerang, asam fosfat, danflocculant.

2.6.2.1Bahan Baku Utama:

Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PG. Toelangan adalah

batang tebu yang banyak ditanam disekitar pabrik. Didalam batang tebu ini

tidak hanya mengandung saccharosa, tetapi juga mengandung zat-zar terlarut.

Persentasi gula dalam tebu besarnya bervarasi antara 8-16 % berat sacchrosa.

Bervariasinya nilai persentasi ini diakibatkan karena bervariasinya jenis tebu

dan teknik yang diterapkan dalam penanaman, pemeliharaan, dan penebangan

tebu.

Komponen-komponen didalam batang tebu secara umum dapat

digolongkan sebagai berikut :

1. Air : 69-75 %

2. Saccharosa : 8-16 %

3. Gula Reduksi : 0,5-2 %

4. Zat Organik non Gula : 0,5-1 %

5. Senyawa Organic : 0,2-0,6 %

6. Serat : 10-16 %

2.6.2.2Bahan Pendukung:

Bahan baku pendukung yang dipakai dalam pengolahan bahan baku

utama di PG.Toelangan antara lain :

1. Kapur tohor ( Gamping )

Gamping dipakai untuk menghilangkan suasana asam yang terdapat pada

nira mentah. Penambahan ini bertujuan agar gula saccharosa yang terdapat

dalam tebu tidak terinversi karena sangat mudah terpecahkan dalam

suasana asam.

2. Belerang

21

Page 22: seminar jaknis pg. toelangan

Penambahan belerang bertujuan untuk meghilangkan / menetralkan

kelebihan basa sekaligus mempercepat proses pengendapan pada stasiun

pemrnian nira selain itu bertujuan untuk mereduksi kandungan zat warna

dalam nira.

3 Asam Fosfat (H3PO4)

Asam fosfat digunakan untuk membentuk endapan dengan kapur,

bertindak sebagai inti endapan, serta menyerap koloid.

4. Flocculant Agent

Penambahan Flocculant agent bertujuan agar proses flokulasi dan koagulasi

dalam bak pengendapan lebih cepat terjadi.

2.6.2.1 Sumber Bahan Baku

Tebu berasal dari daerah Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.

2.6.3 Peralatan Dan Mesin

Proses pembuatan gula di PT. PG. Toelangan menggunakan peralatan

dan mesin sebagai berikut :

1. Stasiun Ketel

Fungsi : sebagai tenaga uap untuk menggerakkan mesin

Kapasitas : 4 ton/jam

2. Stasiun Gilingan

Terdiri atas :

a. Katrol pelepas tebu ( Cane Unloading Crane )

Fungsi : untuk mengangkat dan menurunkan tebu dan dapat

bergerak maju mundur serta kekiri dan kekanan.

Merk : Pigee Harlem Holand

Kapasitas : 8 Ton

Jumlah : 1 Unit

b. Meja tebu

Fungsi : untuk menampung dan mengatur tebu yang akan

dipindahkan menggunakan rantai bergerigi yang

dapat berputar.

22

Page 23: seminar jaknis pg. toelangan

Kapasitas : 15 Ton

Jumlah : 1 Unit

c. Krepyak tebu I

Fungsi : untuk menangkut tebu dari meja tebu ke alat

kerja pendahuluan.

Jumlah : 2 Unit

Speed : 8 – 16 meter/ menit

Jumlah rantai : 246 buah

d. Unrigrator

Fungsi : untuk memukul dan menghancurkan batang tebu

menjadi bagian-bagian yang kecil-kecil dan halus.

Jumlah : 1 Unit

e. Krepyak tebu II

Speed : 8 – 16 meter/ menit

Jumlah rantai : 214 buah

f. Pisau tebu

Fungsi : memotong tebu menjadi bagian yang lebih

pendek dan dipasing searah dengan gerakan

batang tebu.

Jumlah : 1 Unit

g. Gilingan

Fungsi : untuk merubah bentuk fisik tebu menjadi nira

dan ampas dengan cara penekanan.

Jumlah : 5 Unit

3. Stasiun Pemurnian

a. Timbangan nira mentah

Fungsi : untuk mengetahui berat nira mentah yang

dihasilkan di stasiun gilingan dan sebagai dasar

pengawasan proses ditinjau dari jumlah yang akan

dihasilkan.

Kapasitas : 2500 kg

Jumlah : 1 Unit

23

Page 24: seminar jaknis pg. toelangan

b. Pompa nira tertimbang

Fungsi : untuk memompa nira hasil gilingan I – V setelah

penyaringan ke bologne.

Jumlah : 2 Unit

c. Vapour juice heater

Fungsi : untuk memanaskan nira sampai suhu tertentu

dengan tujuan untuk mempercepat dan

menyempurnakan reaksi.

Jumlah : 7 Unit

d. Pemanas nira

Fungsi : untuk membuang sisa air yang masih terkandung

dalam nira agar nantinya ketika dimasak tidak

membutuhkan waktu yang lama untuk

mengkristal.

Jumlah : 7 Unit

e. Dapur belerang

Fungsi : untuk membuat gas SO2 dari belerang padat

yang akan digunakan untuk proses sulfitasi pada

nira mentah dan nira kental.

Jumlah : 2 Unit

f. Peti sulfitasi nira mentah

Fungsi : untuk mereaksikan nira mentah terkapur dengan

gas SO2 sampai Ph 7,0 – 7,2 agar reaksi dapat

sempurna, sulfitir dibuat dengan konstruksi

tertentu sehingga nira dan gas dapat bercampur

dengan baik.

Jumlah : 1 Unit

g. Peti pengendapan

Fungsi : untuk megendapkan kotoran dalam nira mentah

sehingga menghasilkan nira jernih dan nira kotor.

Jumlah : 23 buah

Kapasitas : 72 HL

24

Page 25: seminar jaknis pg. toelangan

h. Rotary Vacum Filter

Fungsi : untuk memisahkan kotoran dari nira kotor

menjadi nira tapis dan blotong.

4. Stasiun Penguapan

a. Badan penguapan

Fungsi : untuk mendapatkan nira kental dengan

pemanasan

Jumlah : 5 Unit

Merk : Robert

2.6.4 Pengendalian Mutu

Tebu layak ditebang dan bermutu baik kriterianya dapat disingkat

dengan istilah BSM

1. B : Bersih, dimaksud kadar trash (kotoran tebu) tidak lebih dari 5%

S : Segar, waktu antara tebu ditebang dan digiling tidak lebih dari 72

jam, biasanya dikendalikan dengan mengatur sisa tebu 20

kapasitas giling.

2. M : Manis, dimaksud memiliki potensi rendemen kebun tinggi antara

lain :

Kadar nira tinggi (>85 %)

Nilai nira nnp tinggi (>12 %)

Kemunduran mutu tebu dapat terjadi sebelum ataupun sesudah

ditebang. Sebelum ditebang kemunduran mutu tebu dapat disebabkan oleh

penyakit, hama, kerusakan oleh cuaca dll.

Secara alamiah kemunduran mutu tebu disebabkan oleh enzim, bahan

kimia dan proses mikrobiologi. Enzim invertase yang terjadi secara alamiah

batang tebu akan merusak gula menjadi gula invert (glukosa dan fruktosa)

sehingga menurunkan kemurnian tebu. Kemunduran chemis termasuk inverse,

disebabkan :

Kondisi asam meningkatkan setelah ditebang

Efek samping beberapa mikroba.

25

Page 26: seminar jaknis pg. toelangan

Dengan bertambahnya waktu produk inverse selanjutnya akan

membentuk asam-asam dan senyawa berwarna. Kemunduran tebu karena

mikroba terutama disebabkan oleh bakteri leuconostoc, walaupun banyak juga

tipe bakteri lain yang dapatmenginveksi tebu yang terpotong.

Spesies Leuconostoc terutama adalah Leuconostoc Masenteorides dan

Leuconostoc Dextranicum yang merupakan bakteri pemakan gula dan

penghasil Dextran yang terutama dalam nira

Dextran bersifat sebagai getah dan merupakan polysacharida hasil

polimerisasi Dextrosa oleh Dextransucrose yang menghasilkan bakteri

Leuconostoc dari degradasi gula. Pembentukan Dextran dengan cepat terjadi

pada suasana asam, brix rendah dan suhu sedikit panas. Akumulasi Dextram

menyebabkan problema pada proses antara lain tebu, recoveri rendah,

kenaikan viscositas, knaikan HK tetes, kesulitan dalam filtrasi dan penurunan

mutu gula

Cara efektis dan praktis untuk untuk menekan pembentukan Dextran

adalah mengurangi waktu antara tebuditebang sampai digiling pada tingkat

minimum. Upaya lain adalah sanitasi gilingan yaitu menyemprotkan uap atau

pemberian chemichalia anti bakteri atau biocfide. Biocise yang dipakai

sekarang umumnya mempunyai komposisi sebagai berikut :

Disodium Cyanodithioido Carbonate 12,7 %

Ethylenediamine 4.8 %

Potassium N-methylidhithio Carbonate 17.5%

Inert ingredients 65 %

Karakteristik yang diinginkan agar hasil gula tidak akan rusak didalam

penyimpanan adalah :

Memiliki sedikit bagian-bagian yang terhisap larut (insoluble–matter)

dengan pemurnian yang baik ini bisa diminimalisasi

Memiliki pasir yang keras, rata dan Kristal-kristal bebas dan roll grain

Memiliki kelembaban relative terhadap polarisasi sesuai dengan factor

keamanannya

Gula yang tidak tercuci (unwash–segar, antara lain film tets sekeliling

Kristal) seminimal mungkil

26

Page 27: seminar jaknis pg. toelangan

Dibuat dalam kondisi terjaga kebersihannya, dicegah seminimal

mungkin terkontaminasi dengan cendawan, ragi dan bakteri

2.6.5 Data Hasil Produksi

No Uraian 2007 2008

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

HA Giling

KU Tebu Giling

KU Hablur

Rendemen

KU Tebu / HA

KU Hablur / HA

KU SHS

KU Tetes

Jam Berhenti Giling

Hari Giling

KAP iling INCL

Nilai Nina NPP

HPB I

2532.4

2077.131

145.935

703

856

60.1

145.125

99.109

10.35

175

11.856

10.44

64.1

2975.8

2638.965

204.943

7.77

88.7

68.9

204.066

122.945

3.02

2.01

13.250

11.43

64.3

2.6.6 Produk Life Cycle

PG. Toelangan adalah salah satu pabrik gula yang akan memproduksi

produk gula dari hasil sampingan industri gula untuk mempertahankan

posisi yang sudah tinggi. Namun PG. Toelangan belum menemukan produk

apa yang akan mereka produksi. Produk dari hasil sampingan di PG.

Toelangan dengan alternatif produk : alkohol, refined sugar, animal food,

food packaging, pulp fiber, dan gasohol.

27

Page 28: seminar jaknis pg. toelangan

2.7 Kondisi Pemasaran

Pada tahun 1968, Dewann Direksibdari sejumlah PT. Perkebunan Nusantara

sepakat untuk membentuk sebuah lembaga yang mewadahi kepentingan

bersama dibidang pemasaran. Lembaga ini dinamai Kantor Pemasaran Bersama

PT Perkebunan Nusantara, yang bertugas mengelola pemasaran dari

komoditiperkebunan yang diproduksi oleh PTPN.

Komoditi utama meliputi Minyak Sawit, Karet, Latex, Teh, Kopi, Coklat,

Gula, Gula Tetes, Alkohol, Tembakau, kapas yang dipasarkan dalam negeri

maupun luar negeri

Penjualan dari komoditi tersebut dilakukan melalui tender, auction, dan

negoisasi dengan mengacu harga pasar yang dimonitor dari London, Rotterdam,

Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, New york dll.Kegiatan ini dilakukan secara

rutin meliputi komoditi CPO, karet, gula tetes, teh, selanjutnya untuk komditi

lainnya dilakukan berdasarkan stok yang ada.

2.7.1 Analisa Konsumen

PG. Toelangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang

produksi gula, dimana sifat produksinya yang kontinyu dan cenderung

mengutamakan kualitas, maka perusahaan berusaha selalu memuaskan

konsumen. Untuk menciptakan kepuasan para konsumen dan mendapatkan

kepercayaan dari konsumen tersebut, maka perusahaan berusaha memenuhi

selera konsumen dan mengikuti perkembangan teknologi. Diantaranya dengan

mengeluarkan produk gula yang sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu

memproduksi gula jenis SHS IA.

2.7.2 Daerah Pemasaran

Pemasaran gula PG. Toelangan melalui Kantor Pemasaran Bersama

PT. Perkebunan Nusantara X yang mempunyai tugas memasarkan komoditi

perkebunan baik ke pasar domestik maupun Internasional.

2.7.3 Saluran Distribusi

Komoditi yang diolah oleh PG Toelangan akan dikelola oleh Kantor

Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara X. Penjualan dari komoditi

dilakukan melalui tender dan negosiasi dengan mengacu harga pasar.

28

Page 29: seminar jaknis pg. toelangan

2.7.4 Hasil Yang Dicapai

Sektor penjualan merupakan aktivitas yang mempunyai arti sangat

penting bagi setiap perusahaan guna kesinambungan operasional jangka

panjang. Konsentrasi terhadap sektor ini pada dasarnya diwujudkan berupa

intensifikasi upaya peningkatan omset penjualan berdasarkan evaluasi terpadu

atas seluruh data histories aktivitas dari hasil pembelian atau penjualan.

a. Market Segment

Produk gula PG Toelangan merupakan salah satu SEMBAKO

sehingga dikonsumsi oleh semua golongan (semua usia, semua jenis

kelamin, dan semua kalangan atas maupun kalangan bawah).

b. Market Share

Dalam memproduksi suatu produk perusahaan pasti akan

dihadapkan pada situasi yang akan timbul dalam memasarkan produknya.

Maka dari itu diperlukan perluasan pasar dalam memasarkan produknya

Adapun pesaing PT PG Toelangan untuk wilayah Sidoarjo antara

lain :

a. PT.PN X PG WATOETOELIS

Ds. Temu, Sidoarjo

b. PT.PN X PG KREMBOENG

Ds Krembung, Sidoarjo

c. PT. RNI Rajawali PG CANDI BARU

2.7.5 Kebijaksanaan harga

Dalam menentukan harga pada PG Toelangan, harga gula sangat

dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi dan pemasaran yang ditambah

dengan jumlah atau prosentase tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya

langsung, biaya overhead dan laba. Penentuan harga pokok penjualan PG

Toelangan didasarkan pada kebijakan berbasis biaya yang mana berasal dari

kebijakan pemerintah tentang harga gula dan juga kebijakan harga gula yang

ditetapkan oleh AGI (Asosiasi Gula Indonesia).

29

Page 30: seminar jaknis pg. toelangan

2.7.6 Promosi

Program promosi merupakan salah satu fungsi terpenting dalam bidang

marketing sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. Pada PG.

Toelangan, produk gula dipromosikan dalam bentuk kemasan berat 1 kg.

Dimana kemasannya terdapat cap PT.Perkebunan Nusantara X.

2.7.7 Data Penjualan

Penjualan Gula 2008 2007

22.877.529.793 32.212.743.940

2.8 Kondisi Keuangan

2.8.2 Struktur Modal

Beberapa fasilitas pinjaman diperoleh PG. Toelangan dari Bank BRI

untuk jangka waktu 1 tahun dari 29 Desember 2007 sampai dengan 29

Desember 2008 yang dibuat dihadapan notaris Darmawan Setijanto,SH

pada tanggal 4 Februari 2008 yaitu:

- Pinjaman modal kerja yang diikat dengan Akta Nomor 3

denngan plafon Rp.20 milyar dan suku bunga 12% per tahun untuk

tambahan modal kerja dan back up SKBDN.

- Fasilitas kredit bank garansi yang diikat dengan Akta

Nomor 4 dengan maksimum kredit sebesar Rp. 500 juta dan fee 0,5%

digunakan untuk jaminan atas kontrak kerjasama/kontrak penjualan

kepada pihak III .

- Fasilitas kredit surat ke dokumen dalam negeri (SKBDN)

diikat dengan Akta nomor 5 dengan bentuk sight letter of credit

dengan plafon sebesar Rp. 10 milyar dan bunga 12% per tahun dari

nilai sight yang dibuka.

- Fasilitas kredit modal kerja import / penangguhan

jaminan import diikat dengan Akta Nomor 6 untuk digunakan sebagai

setoran jaminan pembukaan L/C import, untuk pembelian bahan baku

30

Page 31: seminar jaknis pg. toelangan

dan bahan penolong dengan plafon kredit sebesar Rp. 10 milyart dan

tarip fee 0,125%

Pinjaman diatas dijamin dengan APHT Nomor 138 Pecangan Kulon,

Mesin, Peralatan dan prasarananya, Stok bahan baku, inner back dan

waring dan bahan jadi lainnya serta piutang usaha

2.8.3 Neraca dan Neraca Laba Rugi

PG TOELANGAN

NERACA

Akt??????????????????????????????????????????

PG Toelangan

LAPORAN LABA RUGI

?????????????????????????

(dalam Ribuan, Rp 000)

KeteranganRealisasi Realisasi

2008 2007

Pendapatan 1.331.679 2.065.369Harga Pokok Penjualan 1.082.181 1.784.085Laba (Rugi) Kotor 249.498 281.283

Beban Usaha 95.818 81.045.Laba (Rugi) Usaha 153.680 200.237     Pendapatan dan Biaya Lain-lain:    Pendapatan Lain-Lain 40.013 54.319Beban Lain-lain 100.609 61.413  60.595 7.093     Laba (Rugi) Sebelum Pajak 47.404 169.667Jumlah Pajak Penghasila (22.565) (51.791)Laba (Rugi) bersih sebelum bagian minoritas 24.838 117.875

31

Page 32: seminar jaknis pg. toelangan

Bagian laba (Rugi) yang menjadi hak minoritas 317 2.380Laba (Rugi) bersih setelah bagian minoritas 24.521 120.256

2.8.4 Rasio-Rasio Keuangan

???????????????????

Macam-macam rasio finansial menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto

dibagi menjadi 4:

Berdasarkan macam-macam perhitungan rasio-rasio finansial menurut

Prof. Dr. Bambang Riyanto, di PG. Toelangan menggunakan analisa rasio-rasio

sebagai berikut:

a. Ratio Likuiditas adalah rasio yang

dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (Current rasio, Cash ratio,

Quick ratio, Working capital to total assets ratio).

1 Current ratio =Aktiva lancarUtang lancar

Tahun 2006 = Rp35.046.592Rp17.424.096

= 2,01: atau 201%Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,01

Tahun 2007 = Rp 30.280.149Rp 15.989.463

= 1,89 atau 189%Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,89

2 Working capital to total assets ratio

=Aktiva lancar – Utang Lancar

Jumlah Aktiva

Tahun 2006 = Rp 35.046.592 – Rp 17.424.096Rp 67.406.875

= 0,26 : 1 atau 26%Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto) sebesar 28%

Tahun 2007 = Rp 30.280.149 - Rp 15.989.463

32

Page 33: seminar jaknis pg. toelangan

Rp 67.659.473= 0,21 : 1 atau 21%

Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto) sebesar 21%

Untuk memperjelas analisa ratio likuiditas tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel Ratio Likuiditas

Tahun Current RatioWorking capital to total

assets ratio

2006 201 % 26 %

2007 189 % 21%

Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto analisa ratio likuiditas ada 4. Tetapi

yang dapat di analisis dalam laporan hanya 2 analisa ratio likuiditas. Hal

ini karena terbatasnya data yang diperoleh.

b. Ratio Leverage adalah rasio-rasio yang

dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan

dibiayai dengan utang (Total debt to equity ratio, Total debt to total capital

assets, Long term debt to Equity ratio, Tangible assets debt coverage, Time

interest earned ratio).

1 Total debt to equity ratio

=Utang Lancar + Utang Jangka Panjang

Jumlah Modal Sendiri

Tahun 2006 = Rp 17.424.096 + Rp 11.608.724Rp 57.506.684

= 0,50 : 1 atau 50%Rp 50 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang

Tahun 2007 = Rp 15.989.463 + Rp 6.608.724Rp 55.867.231

=0,40 : 1 atau 40%

Rp 40 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang

2 Total debt to total capital assets

=Utang Lancar + Utang Jangka Panjang

Jumlah Aktiva

33

Page 34: seminar jaknis pg. toelangan

Tahun 2006 = Rp 17.424.096 + Rp 11.608.724Rp 67.406.875

=0,43 : 1 atau 43%

Rp 43 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang

Tahun 2007 = Rp 15.989.463 + Rp 6.608.724Rp 67.659.473

=0,33 : 1 atau 33%

Rp 33 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang

3 Long term debt to Equity ratio

=Utang Jangka Panjang

Modal Sendiri

Tahun 2006 = Rp 11.608.724Rp 57.506.684

=0,20 : 1 atau 20%

Rp 0,20 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin

utang panjang

Tahun 2007 = Rp 6.608.724Rp 55.867.231

=0,12 : 1 atau 12%

Rp 0,12 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin

utang panjang

Untuk memperjelas analisa ratio leverage tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel Ratio Leverage

TahunTotal debt to

equity ratio

Total debt to total

capital assets

Long term debt to

Equity ratio

2006 50 % 43 % 20%

2007 40% 33% 12%

34

Page 35: seminar jaknis pg. toelangan

c. Ratio Aktivitas adalah rasio-rasio yang

dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam

mengerjakan sumber-sumber dananya (Total assets turn over, Receiveble turn

over, Average collection periode, Inventory turn over, Average day’s inventory,

Working capital turn over).

1 Total assets turn over =Penjualan nettoJumlah Aktiva

Tahun

2006=

Rp 50.245.659

Rp 67.406.875= 0,75 : 1

1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan hanya mampu menciptakan

penjualan Rp.0,75

Tahun 2007 = Rp 45.711.663Rp 67.659.473

= 0,68 : 1

1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan hanya mampu menciptakan

penjualan Rp.0,68

2 Working capital turn over

=Penjualan netto

Aktiva lancar – Utang Lancar

Tahun 2006 = Rp 50.245.659Rp 35.046.592 – Rp 17.424.096

= 2,85 atau 2,9 x

Dana tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 2,9 x dalam

setahunnya

Tahun 2007 = Rp 45.711.663Rp 30.280.149 - Rp 15.989.463

= 3,20 atau 3,2 x

Dana tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,2 x dalam

setahunnya

35

Page 36: seminar jaknis pg. toelangan

Untuk memperjelas analisa ratio aktivitas tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel Ratio Aktivitas

TahunTotal assets

turn over

Working capital turn

over

2006 0,75 x 2,9 x

2007 0,68 x 3,2 x

d. Ratio Keuntungan adalah rasio-rasio yang

menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-

keputusan (Gross profit margin, Operating income ratio, Operating ratio, Net

profit margin, Earning power of total investment, Rate or return for the owners).

1 Gross profit margin =Penjualan netto – HP Penjualan

Penjualan netto

Tahun 2006 = Rp 50.245.659 – Rp 34.326.828Rp 50.245.659

= 32%

Laba bruto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan

laba bruto Rp 0,32

Tahun 2007 = Rp 45.711.663 – Rp 33.024.383Rp 45.711.663

=28%

Laba bruto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan

laba bruto Rp 0,28

2 Operating income ratio

=Penjualan netto – HP Penjualan – Biaya Lain

Penjualan netto

Tahun 2006 = Rp 50.245.659 – Rp 34.326.828 – Rp 501.839Rp 50.245.659

= 30,68% = 31%

36

Page 37: seminar jaknis pg. toelangan

Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,31

Tahun 2007 = Rp 45.711.663 – Rp 33.024.383 – Rp 188.917Rp 45.711.663

= 27,34% = 27%

Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,27

3Earning power of total investment

=EBIT

Jumlah Aktiva

Tahun 2006 =Rp 11.608.184

Rp 67.406.875= 17,22%

Setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan Rp 0,17 untuk

semua investor

Tahun 2007 =Rp 9.553.187

Rp 67.659.473= 14,12%

Setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan Rp 0,14 untuk

semua investor

Untuk memperjelas analisa ratio aktivitas tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut

Tabel Ratio Aktivitas

TahunGross profit

margin

Working capital

turn over

Earning power of total

investment

2006 32% 31% 17,22%

2007 28% 27% 14,12%

2.9 Sistem Informasi

Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia

bagi manajer. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.

Adanya system informasi ini dipengaruhi karena perkembangan bisnis yang

37

Page 38: seminar jaknis pg. toelangan

semakin kompleks dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya dibidang IT (Information Teknologi) yang semakin pesat. Dengan

adanya system informasi manajemen diharapkan akan membantu

mempermudah para pemegang policy yang dalam hal ini Direktur Utama untuk

membuat suatu kebijakan atau keputusan yang kemudian diinformasikan kepada

seluruh karyawan melalui Manajer. Selain itu system informasi yang ada di PT.

PG Toelangan berfungsi sebagai penengah antara sistem dan fisik (SDM) ketika

timbul masalah diantara keduanya.

Pada PT. PG Toelangan telah diterapkan Sistem Informasi yang

terkomputerisasi, untuk pendistribusian informasi di PT. PG Toelangan

menggunakan jaringan Local Area Network (LAN), sedangkan sistem

operasinya jaringan komputernya menggunakan Linux dan Windows XP.

Peralatan yang mendukung sistem Informasi Manajemen adalah telepon, mesin

Fax, komputer, internet dan e-mail.

2.10 Corporate Culture

Dalam menjalankan misi yang telah ditetapkan, perusahaan telah

menetapkan tuntunan yang berfungsi sebagai koridor dan batasan sekaligus

pendorong bagi insan perusahaan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab

dengan penuh integritas, sehingga apabila tuntunan ini dilakukan, maka diyakini

akan dapat membawa pencapaian misi tersebut.

Tuntunan tersebut diwujudkan dalam pernyataan filosofi bisnis yaitu

5K :Kejujuran, Kepercayaan, Keterbukaan, Kerjasama, dan Keselarasan .Agar

produktifitas karyawan dalam bekerja tetap tinggi, perusahaan telah membangun

budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh segenap inssan

perusahaan yakni 5C : Cepat, Cekatan, Cerdas, Cermat, dan Citra.

38

Page 39: seminar jaknis pg. toelangan

BAB III

ANALISA FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

3.1 Lingkungan Sosial ( Societal Environment)

3.1.1 Politik dan Hukum

Situasi negara dari segi politik dan hukum sangat berpengaruh dalam

usaha pencapaian tujuan perusahaan, tidak mungkin mengabaikan

konsekwensi, pengambilan keputusan/dampaknya terhadap kebijakan

pemerintah sehingga dalam perumusan strategi faktor politik dan hukum ini

perlu dipertimbangkan misalnya demo buruh. Selain itu juga kurang

konsistennya peraturan-peraturan yang diberlakukan, hal ini dapat

membingungkan khususnya bagi para pengusaha-pengusaha. Serta pengaruh

dari kesimpangsiuran masalah Lumpur Lapindo yang belum terselesaikan.

Adapun pengaruh situasi politik dan hukum yaitu demo buruh yang

dapat berdampak negatif bagi PG. Toelangan. Di sidoarjo sering terjadi demo

buruh di perusahaan-perusahaan di wilayah Sidoarjo. Adanya demo buruh

tersebut dikhawatirkan buruh PG. Toelangan akan terprovokasikan.

3.1.2 Ekonomi

Keadaan ekonomi pada masa saat sekarang maupun pada masa yang

akan datang suatu negara merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh terhadap perkembangan usaha yang berdiri dinegara tersebut.

Kenaikan harga minyak tidak berpengaruh langsung pada perusahaan terkait

dengan bahan bakar yang digunakan proses produksi. Dampak negatif dari

kenaikan harga minyak terhadap PG. Toelangan adalah naiknya ongkos

angkut tebu dan distribusi gula.

3.1.3 Sosial

39

Page 40: seminar jaknis pg. toelangan

PG. Toelangan merupakan salah satu unit usaha yang mempunyai

kegiatan utama mengolah tebu menjadi gula dalam negeri. Kegiatan

operasional pabrik gula berdampak penting terhadap lingkungan tersebut

dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif yang dihasilkan dari

kegiatan produksi gula adalah terpenuhinya kebutuhan gula dalam negeri

sehingga mampu menghemat devisa negara. Sedangkan dampak negatif yang

ditimbulkan antara lain berasal dari kegiatan pembuangan limbah gas, limbah

cair, serta kemungkinan penurunan terhadap kesuburan tanah.

3.1.4 Teknologi

PG Candi Baru menggunakan teknologi yang peninggalan mesin-

mesin produksi lama tetapi mesin-mesin produksi tersebut sudah mendapatkan

perawatan dan modifikasi secara intensif sehingga dapat memperlancar proses

produksi karena terkait dengan tingkat volume produksi dalam tiap hari dan

kualitas gulanya. Dengan demikian perubahan teknologi mempunyai pengaruh

positif yaitu dapat memudahkan dan mempercepat proses produksi.

3.2 Lingkungan Tugas (Task Environment)

3.2.1 Pemerintah

Peranan pemerintah sebagai pembuat kebijakan sangatlah berpengaruh

terhadap pertumbuhan industri di suatu negara terutama dalam menentukan

kebijakan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan seperti kebijakan

pemerintah dengan adanya kenaikan upah (UMR) terhadap karyawan yang

setiap tahun cenderung mengalami kenaikan sehingga membuat perusahaan

menaikkan harga jual untuk pesanan produk yang disesuaikan dengan

kenaikan upah karyawan. Kebijakan pemerintah dalam hal menaikkan UMR

tersebut dapat menimbulkan suatu dampak yang seringkali disebut dengan

sebagai hubungan yang berkesinambungan. Dapat dikatakan bahwa kenaikan

UMR menyebabkan secara keseluruhan harga barang menjadi naik. Namun

karena adanya kebijakan pemerintah tentang pembatasan harga gula

mengakibatkan ketidaksinkronisasi antara kenaikan UMR dengan harga gula

di pasaran.

40

Page 41: seminar jaknis pg. toelangan

3.2.2 Asosiasi

Asosiasi ini juga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan karena

mempengaruhi perusahaan terutama bagi perusahaan yang tergabung dalam

asosiasi tersebut. Dimana fungsi dari asosiasi ini adalah untuk meminimalisasi

terjadinya persaingan yang tidak sehat antara perusahaan sejenis.

3.2.3 Kreditur

Pada umumnya awal pendirian suatu perusahaan sebagian besar

modalnya berasal dari pendiri atau pemilik perusahaan tersebut yaitu PT.

Perkebunan Nusantara X disamping berasal dari pemegang saham yang ikut

andil dalam perusahaan, dapat pula modal awal untuk mendirikan perusahaan

berasal dari pinjaman dari pihak luar yaitu misalnya bank (BRI, Bukopin, dan

Bank Jatim, Bank Agro, BII, BNI). sehingga dari pinjaman yang diperoleh

dari bank tersebut diharapkan perusahaan mampu mengelola perusahaannya

secara efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan.

3.2.4 Pemasok

Untuk pemenuhan kegiatan operasional PG. Toelangan bergantung

dari pemasoknya. Dimana para pemasok utamanya berasal dari daerah

Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan. Sedangkan pemasok cadangannya

berasal dari Lumajang, Malang, Kediri Dan Kertosono. Pemasok cadangan

digunakan apabila pemasok utamanya tidak bisa memenuhi permintaan PG.

Toelangan.

3.2.5 Konsumen

Dengan adanya kebutuhan konsumen ini yang dapat menjadi acuan

bagi PG. Toelangan untuk mempunyai jaringan konsumen yang sangat luas.

Khususnya konsumen dipulau Jawa Timur.

3.2.6 Masyarakat

Masyarakat merupakan pasar tenaga kerja yang sangat menjanjikan

bagi perusahaan, dimana pada umumnya untuk para pekerja pabrik tidak

terlalu membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, tetapi memilki

skill yang didapat dari masyarakat sekitar pabrik. Keberadaan masyarakat

sangatlah besar artinya dimana PG. Toelangan banyak menggunakan tenaga

kerja dari masyarakat sekitar pabrik. Hal ini dilakukan untuk bisa mengangkat

41

Page 42: seminar jaknis pg. toelangan

kondisi ekonomi disekitar pabrik. Sementara untuk karyawan pimpinan baik

staf maupun non staf perusahan membutuhkan karyawan dengan latar

belakang pendidikan tinggi untuk menduduki posisi yang dibutuhkan.

3.2.7 Serikat Pekerja

Serikat pekerja PT. Perkebunan Nusantara X yang terdaftar di kantor

Disnakertrans Kota Surabaya dengan nomor pendaftaran :SP-

PTPN.10/04.96.VI/05 Tgl 27 Juni 2005 dan dicatatkan ulang di Dinas Tenaga

Kerja dan mobilitas penduduk pemerintah Kota Surabaya dengan nomor

pencatatan:250/4312.A/436.4.14/SP-108/2005 tanggal 19 Juli 2005

berkedudukan di Surabaya dengan alamat Jalan Jembatan Merah 3-9.

3.2.8 Pesaing

Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi

gula di Indonesia membuat PG Toelangan berusaha untuk tetap bertahan dan

siap bersaing denagan sehat yaitu dengan terus meningkatkan mutu produk

dan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga

hubungan baik dengan pelanggan yang merupakan sasaran dari pemasaran

produk dan juga untuk tetap menarik simpati dan kesetiaan pelanggan

terhadap produksi gula sehingga pelanggan tidak beralih ke pesaing. Adapun

pesaing-pesaing PG Toelangan yang juga berdomisili di daerah Sidoarjo

adalah PT PG Candi Baru, PT PG Kremboeng, dan PT PG Watoetoelis.

Dimana bagi PG Toelangan, pesaing-pesaing tersebut merupakan pesaing

yang ketat dalam market share industri pabrik gula diwilayah Sidoarjo.

42

Page 43: seminar jaknis pg. toelangan

BAB IV

ANALISA FAKTOR–FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL

4.1 ANALISA KEKUATAN DAN KELEMAHAN

4.1.1 Bidang Personalia

a) Kekuatan

Adanya jaminan kesejahteraan dan kesehatan sehingga para

karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin

Adanya jenjang karir sehingga karyawan memiliki motivasi kerja

yang tinggi.

Tersedianya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sehingga

memudahkan perusahaan dalam meningkatkan skill dan kualitas

dari para karyawan.

b) Kelemahan

Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi kurang

mengutamakan keahlian dan tingkat pendidikan (khusus karyawan

PKWT pada musim giling).

Sistem absensi bagi karyawan masih manual hanya menggunakan

tanda tangan dan belum terkomputerisasi.

4.1.2 Bidang Produksi

a) Kekuatan

Adanya peralatan safety bagi para karyawan produksi sehingga

mendukung proses produksi.

Menggunakan ampas sebagai bahan bakar utama proses produksi.

b) Kelemahan

43

Page 44: seminar jaknis pg. toelangan

Minimnya penggunaan alat–alat produksi yang canggih.

Gula yang dihasilkan masih belum berwarna putih dengan

sempurna.

4.1.3 Bidang Keuangan

RANGKUMAN RATIO KEUANGAN:

Ratio-Ratio 2006 2007 Keterangan

Ratio Likuiditas

Current Ratio 201% 189%Kemampuan membayar utang dalam

kondisi menurun tetapi tetap stabil (baik)

Working Capital to Total

Assets Ratio 26% 21%

Perputaran modal terhadap total assets

menurun. Berarti semakin tidak likuid

(buruk)

Ratio Leverage

Total Debt to Equity

Ratio50% 40%

Kemampuan modal yang digunakan

untuk membayar utang semakin menurun

(baik)

Total Debt to Total

Capital Assets43% 33%

Kemampuan membelanjakan assets

dengan utang menurun (semakin baik)

Long Term Debt to

Equity ratio20% 12%

Kemampuan modal perusahaan yang

dijadikan jaminan untuk utang jangka

panjang menurun (buruk)

Ratio Aktivitas

Total Asset Turn Over 0,75 0,68

1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan

mampu menciptakan penjualan Rp. 0,75

menurun menjadi Rp. 0,68.(baik)

Working Capital Turn

Over2,9 x 3,2 x

Dana yang tertanam dalam modal kerja

berputar rata-rata 3,2x dalam setahunnya.

Dan mengalami kenaikan tetapi tetap

stabil. (baik)

Ratio Keuntungan

Gross Profit Margin 32% 28% Kemampuan laba kotor terhadap

penjualan mengalami penurunan.

44

Page 45: seminar jaknis pg. toelangan

(semakin buruk)

Operating Income Ratio 31% 27%Laba operasi sebelum bunga dan pajak

mengalami penurunan. (semakin buruk)

Earning Power of Total

Investment17,22% 14,12%

Kemampuan aktiva perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan bagi investor

menurun. (semakin buruk)

a) Kekuatan

Menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan

(misalnya mesin-mesin produksi sebagai aktiva.

Penggunaan ampas sebagai bahan bakar utama sehingga

meringankan biaya produksi.

Likuiditas perusahaan baik.

Perputaran modal sendiri cukup baik.

b) Kelemahan

Minimnya laba (tahun 2006 sebesar Rp 8.326.684 menurun Rp

6.687.231 di tahun 2007).

Perputaran aktiva menurun.

Kemampuan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk

hutang jangka panjang menurun.

4.1.4 Bidang Pemasaran

a) Kekuatan

Adanya sebagian daerah pemasaran yang pasti

Adanya sebagian saluran distribusi yang lancar

b) Kelemahan

Tidak ada bagian job description pemasaran yang jelas.

Kurangnya perluasan pangsa pasar ke daerah luar Jawa Timur.

4.2 ANALISA POSISI PERSAINGAN RELATIF / FAKTOR EKTERNAL

4.2.1 Dengan Sistem Analisa portofolio BCG??????????????????????

45

Page 46: seminar jaknis pg. toelangan

Analisa portofolio BCG adalah analisa yang digunakan untuk

mengetahui posisi perusahaan terhadap pesaing lokal dengan membandingkan

faktor tingkat pertumbuhan bisnis dengan faktor posisi persaingan relative

atau market share.

PORTOFOLIO BOSTON CONSULTING GROUP’S

PG. Toelangan

a) Posisi persaingan relatif (Market Share)

1) Market Share PT PG Candi Baru tahun 2006

= Total Penjualan Perusahaan tahun 2006 X 100 %

Total penjualan seluruh perusahaan 2006

= 9.335 X 100 %

121.480

= 7,68%

2) Market Share PT PG Candi Baru tahun 2007

= Total Penjualan Perusahaan tahun 2007 X 100 %

Total penjualan seluruh perusahaan 2007

= 8.650 X 100 %

46

Page 47: seminar jaknis pg. toelangan

151.855

= 5,7%

3) Rata-rata Market Share

= Total Prosentase

Jumlah perusahaan

= 100

4

= 25% tinggi

b) Tingkat pertumbuhan bisnis gula di Sidoarjo

= 151.855 – 121.480

= 30.375

Maka pertumbuhan bisnis gula di Sidoarjo sebesar:

= 30.375 X 100

121.480

= 25 %

Berdasarkan market share dan data hasil penjualan perusahaan

tahun 2006 sampai dengan tahun 2007, maka PT. PG Candi Baru berada pada

posisi “QUESTION MARKS”. Dimana pada tahun 2006 sampai dengan 2007

dari 4 perusahaan yang berskala nasional yang memiliki pangsa pasar rata-rata

25%, sedangkan PT. PG Candi Baru menguasai sebesar 5,7% pada tahun 2007.

Hal ini berarti pangsa pasar PT. PG Candi Baru rendah karena kurang dari rata-

rata potensi pasar untuk masing-masing perusahaan. Sedangkan pertumbuhan

bisnis gula di Sidoarjo tinggi yaitu sebesar 25%.

4.2.2 Dengan Sistem Analisa 9 Cells Ge Stoplight

Analisa 9 cells GE Stop Light adalah analisa untuk mengetahui

posisi perusahaan terhadap pesaing dengan membandingkan faktor kekuatan

bisnis (Lingkungan Internal) dengan faktor daya tarik industri (Lingkungan

Eksternal).

47

Page 48: seminar jaknis pg. toelangan

Penilaian daya tarik industri (Lingkungan Eksternal) dan

kekuatan Bisnis (lingkungan Internal) dengan Kriteria penilaian sebagai

berikut :

1 = sangat tidak berpengaruh

2 = tidak berpengaruh

3 = seimbang

4 = berpengaruh

5 = sangat berpengaruh

Analisa posisi PT. PG Candi Baru menurut analisa 9 Cells GE

Stoplight adalah sebagai berikut:

Matrik Daya Tarik Industri Gula

Matr ik Daya Tar ik Indus tr i Gu la

Indikator Bobot NilaiNilai

Tertimbang

Inflasi 0.05 2 0.10

Daya beli Konsumen 0.10 3 0.30

Perubahan Teknologi 0.10 2 0.20

Besar Pasar 0.20 5 1.00

Pertumbuhan Pasar 0.10 4 0.40

Struktur Persaingan 0.10 3 0.30

Kenaikan BBM 0.10 3 0.30

Pasokan Bahan Baku dan

Bahan Penolong

0.15 3 0.45

Kenaikan UMR 0.10 3 0.30

TOTAL 1.00 3,35

Matrik Kekuatan Bisnis

Matr ik Kekuatan B i sn i s

Indikator Bobot NilaiNilai

Tertimbang

48

Page 49: seminar jaknis pg. toelangan

Pangsa Pasar 0,15 2 0,30

Saluran Distribusi 0,15 3 0,45

Harga Jual Gula 0,20 3 0,60

Kualitas Produk 0,20 3 0,60

Lokasi Perusahaan 0,10 3 0,30

Keunggulan Produk 0,20 2 0,40

TOTAL 1,00 2,65

Dari hasil penilaian di atas maka dapat dianalisa bahwa perusahaan

berada diposisi berikut :

9 CELLS GE STOP LIGHT

PT PG Candi Baru

Tinggi Medium Rendah

Tinggi

Medium

Rendah

Daya Tarik Industr

i

Kekuatan Bisnis

49

Page 50: seminar jaknis pg. toelangan

Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat dianalisa bahwa

perusahaan berada diposisi lampu hijau dan dalam ukuran sedang atau

medium. jadi,perusahaan berada pada posisi aman. Dengan kekuatan bisnis

sebesar 2,65 sedangkan untuk daya tarik industri sebesar 3,35.

4.3 KESEMPATAN (OPPORTUNITY)

Adanya ekspansi ke pasar nasional sehingga memperluas daerah

pemasaran.

Keberadaan masyarakat disekitar lokasi produksi merupakan peluang baik

bagi perusahaan karena dengan keberadaan mereka perusahaan dapat

memperoleh tenaga kerja dengan mudah dan murah (untuk karyawan

PKWT).

4.4 HAMBATAN (THREAT)

Adanya ketergantungan terhadap pemasok bahan baku maupun bahan

penolong.

Persaingan pasar yang cukup ketat.

Perubahan teknologi yang semakin cepat.

Mahalnya harga mesin-mesin produksi.

50

Page 51: seminar jaknis pg. toelangan

BAB V

FORMULASI DAN STRATEGI

5.1 Visi dan Misi perusahaan

5.1.1 Visi Perusahaan

Misi dari PG.Toelangan adalah menjadi perusahaan agribisnis

berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia yang tumbuh dan

berkembang bersama mitra.

5.1.2 Misi Perusahaan

Misi dari PG.Toelangan adalah:

1. Berkomitment menghasilkan produk berbasis bahan baku

tebuyang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan

internasional.

2. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-

nilai perrusahaan bagi kepuasan stakeholder melalui

kepemimpinan, inovasi dan kerjasama team serta organisasi yang

efektif.

5.2 Tujuan Perusahaan

Sesuai peraturan Pemerintah No.15 tahun 1996 adalah untuk

menyelenggarakan usaha dibidang perkebunan,usaha-usaha lain yang

menunjang penyelenggaraan usaha dibidang perkebunan sesuai dengan

peraturan perundang-ungangan yang berlaku.

5.3 Pemilihan Strategi

51

Page 52: seminar jaknis pg. toelangan

Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih

diantara altenatif–alternatif strategi induk (Generic Strategy) maupun variasi

strategi-strategi induk yang melalui suatu pengkajian, evaluasi maupun

pertimbangan lain yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal dan

eksternal perusahaan pada saat ini yang diterapkan untuk mencapai tujuan

perusahaan.

5.3.1 Pemilihan Alternatif Strategi

Alternatif strategi adalah proses mempertemukan antara kesempatan

lingkungan dengan kemampuan perusahaan pada tingkat resiko yang dapat

diterima.

Setelah dilakukan analisis dan diagnosa lingkungan dan menentukan

dimana kekuatan dan kelemahan internal perusahaan harus dihadapkan dengan

kesempatan dan tantangan lingkungan. Maka langkah selanjutnya adalah

identifikasi alternatif-alternatif strategi yang memungkinkan untuk dipilih

dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Uythoeven dalam rangka mengembangkan alternatif strategi

penyusun strategi menghadapi beberapa jenis alternatif antara lain:

1. Alternatif do nothing

Salah satu alternatif strategi dimana perusahaan tidak mengadakan

perubahan strategi yang digunakan. Jadi perusahaan melanjutkan strategi

yang lama.

2. Alternatif Likuidasi

Yaitu salah satu alternatif strategi untuk melikuidasi sebagian atau

keseluruhan bisnis atau produk perusahaan yang ada. Jadi mengurangi atau

menghentikan sama sekali perusahaan.

3. Alternatif Spesialisasi

Alternatif strategi dimana perusahaan menspesialisasikan kegiatan pada

segmen produk atau pasar tertentu.

4. Alternatif Integrasi Vertikal

Intergrasi Ke Belakang (Backward Vertical Integration)

52

Page 53: seminar jaknis pg. toelangan

Startegi ini mengarahkan perusahaan memasuki bisnis dan sejumlah

pemasok input atau barang jasa yang diperlukan perusahaan saat

sekarang. Hal ini untuk menaggulangi stock bahan baku yang lama

makin menipis.

Integrasi Ke Depan (Forward Vertical Integration)

Strategi ini menggerakkan perusahaan kedalam bisnis pendistribusian

output atau produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan dengan

memasuki saluran-saluran pemasaran akhir. Hal ini dapat mengurangi

timbulnya tekanan dari para pelanggan.

5. Alternatif Diversifikasi

Alternatif strategi dimana perusahaan mendiversifikasikan kegiatan bisnis

yang sudah ada melalui segment produk.

6. Alternatif Internasionalisasi

Alternatif strategi dimana perusahaan memperluas daerah pemasaran

produk yang sama kepasar internasional atau kenegara yang berbeda.

Saat ini strategi yang digunakan PT PG Candi Baru menurut

Uyterhoeven adalah Alternatif do nothing. Dimana perusahaan tidak

mengadakan perubahan strategi yang digunakan. Jadi perusahaan melanjutkan

strategi yang lama. Selain itu PG Candi juga menerapkan alternatif

spesialisasi. Karena PG Candi Baru hanya memproduksi satu produk

saja.yaitu gula.

Sedangkan macam-macam alternatif strategi menurut Glueck adalah

sebagai berikut:

1. Strategi pertumbuhan stabil

Adalah salah satu pilihan terbaik untuk perusahaan yang dapat bekerja

dengan baik pada industrinya dengan masa depan dan lingkungan yang

tidak banyak berubah atau sesuai untuk perusahan yang berhasil pada

lingkungan yang dapat diramalkan. Strategi ini meliputi:

a. Strategi pertumbuhan incremental

b. Srategi laba

53

Page 54: seminar jaknis pg. toelangan

c. Pertumbuhan stabil sebagai suatu strategi istirahat

d. Strategi pertumbuhan sustainable

2. Strategi pertumbuhan

Adalah strategi yang sesuai untuk perusahaan yang berada dalam

lingkungan yang dinamis. Strategi ini meliputi:

a. Strategi pertumbuhan internal:

1. Strategi pertumbuhan internal melalui produk dan jasa

2. Strategi pertumbuhan internal melalui diversifikasi

b. Strategi pertumbuhan eksternal:

1. Merger

2. joint ventures

c. Integrasi vertikal sebagai strategi pertumbuhan

d. Strategi bertumbuh untuk dijual keluar.

3. Strategi pengurangan dan perubahan haluan

Adalah strategi yang ditujukan atau tujuan utamanya untuk memperbaiki

performance perusahaan. Meliputi:

a. Strategi perubahan haluan

b. Strategi pelepasan

c. Strategi likuidasi

d. Strategi perusahaan tawanan

4. Strategi kombinasi

Adalah strategi yang cocok untuk lingkungan yang berbeda dimana

pembuat keputusan strategi menggunakan berbagai strategi induk untuk

berbagai perusahaan berbeda atau untuk tahapan waktu untuk masa

berbeda.

Saat ini strategi yang digunakan PT PG Candi Baru menurut W.F

Glueck adalah strategi pertumbuhan stabil dengan sub strategi pertumbuhan

incremental. Karena, PT PG Candi menggunakan strategi pertumbuhan stabil

yang memusatkan pada satu line produk saja. Yaitu hanya memproduksi gula.

54

Page 55: seminar jaknis pg. toelangan

Menurut W.F Glueck, berdasarkan analisa BCG & 9 Cells GE, PT

PG Candi Baru sudah mengambil strategi yang tepat yaitu strategi

pertumbuhan stabil dengan sub strategi pertumbuhan incremental. Selain itu,

strategi yang dinominasikan untuk PT PG Candi Baru adalah strategi

pertumbuhan dengan sub strategi pertumbuhan internal melalui produk dan

jasa. Dengan cara memperluas penjualan produk dengan mengintroduksi

modifikasi-modifikasi minor dalam segmen pasar baru dari produk. Misalnya

ukuran, label dan merek. Strategi-strategi tersebut perlu diperkuat untuk

meningkatkan performance perusahaan.

5.3.2 Pengujian Konsistensi

Proses pemilihan strategi diatas dievaluasi konsistensinya terhadap

kesempatan, tantangan dan lingkungan serta keuntungan strategi pada saat

sekarang maupun yang akan di prediksi dimasa yang akan datang.

Berdasarkan posisi PT. PG Candi Baru saat ini dimana kondisi internal

perusahan mengalami kelemahan dibidang pemasaran karena tidak adanya

perluasan pangsa pasar. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan

perusahaan dalam jangka panjang. Sementara itu untuk kekuatan internal,

letak perusahaan yang strategis yaitu terletak di jalan utama Surabaya-

Malang. Selain itu PT PG Candi Baru adalah satu-satunya pabrik gula yang

menggunakan ampas tebu sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi.

Sedangkan pengaruh lingkungan eksternal yaitu adanya pemasok bahan baku

yang pasti, sehingga perusahaan tidak akan kekurangan bahan baku untuk

proses produksi. Disamping itu perusahaan mengalami hambatan dengan

adanya ketidakstabilan ekonomi yang berpengaruh pada pendapatan

perusahaan.

Pengujian konsistensi adalah proses dimana setiap alternatif dievaluasi

konsistensinya terhadap kesempatan dan tantangan lingkungan (dimensi

ekstern) dan terhadap keuntungan strategi (dimensi ekstern) pada saat

sekarang maupun yang diprediksikan untuk masa yang akan datang. Dalam

hal ini, strategi yang telah ditetapkan oleh PT. PG Candi Baru baik yang sudah

dilakukan maupun baru berupa rencana-rencana akan membawa beberapa

55

Page 56: seminar jaknis pg. toelangan

pada struktur rencana pada PT. PG Candi Baru. Dan apabila dikaitkan dengan

alternatif strategi diatas mata dapat dilihat seberapa besar kesempatan dan

hambatan (ETOP) serta terhadap keuntungan strategi itu sendiri (SAP).

Tabel ETOP dan SAP

ETOPBobot

Faktor

Pengaruh

FaktorSAP

Bobot

Faktor

Pengaruh

Faktor

Faktor Ekonomi + 4 + 20 Faktor Keuangan

dan Akuntansi

+ 2 + 20

Faktor

Pemerintah dan

Hukum

+2 + 30 Faktor Pemasaran

dan Distribusi

+ 3 + 20

Faktor Pemasaran

dan Persaingan

+ 3 + 20 Faktor Manajemen

Produksi dan

Operasi

+ 4 + 30

Faktor Teknologi

dan Pemasok

+ 3 + 30 Faktor Hubungan

Personal dan

tenaga Kerja

+ 3 + 30

Faktor Geografi +1 +30 Faktor Corporate + 1 +10

Faktor Sosial +1 + 40

Keterangan :

1. Bobot faktor, + 5 berati positif sangat kuat sampai dengan 0 yang berarti

netral, menuju – 5 yang berarti negati sangat kuat.

2. Pengaruh kesempatan lingkungan yang sangat kuat adalah + 50, pengaruh

netral atau tidak mempunyai pengaruh adalah 00, dan pengaruh tantangan

yang sangat kuat adalah – 50.

5.3.3 Menentukan Strategi Pemilihan

Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih

diantara alternatif-alternatif strategi induk yang dipertimbangkan akan dipakai

dan diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling

baik. Pemilihan srtategi menyangkut pertimbangan faktor-faktor pilihan,

56

Page 57: seminar jaknis pg. toelangan

evaluasi alternatif dengan alternatif strategi pertimbangan yang kami pakai

adalah berdasarkan pada analisa SWOT serta kondisi eksternal dan internal

perusahaan.

Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan strategi yang

tepat digunakan PT. PG Candi Baru adalah strategi pertumbuhan stabil dengan

sub strategi pertumbuhan incremental. Selain itu, strategi yang dinominasikan

untuk PT PG Candi Baru adalah strategi pertumbuhan dengan sub strategi

pertumbuhan internal melalui produk dan jasa..

5.4 Policy

5.4.1 Bidang Personalia

3. Membudayakan rencana tindak lanjut dari pelaksanaan

diklat dalam bentuk kegiatan yang aplikatif disetiap pelaksanaan

tugas.

4. Mengikutsertakan karyawan dalam diklat teknologi

informasi, manajemen modern, diklat teknis, dan diklat spiritual

sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

5. Menerapkan pedoman carrier planning karyawan.

6. Memberlakukan reward & punishment system secara adil

dan transparan.

7. Meningkatkan tertib administrasi personil

8. Membuat program alur kerja berbasis tekhnologi

informasi.

5.4.2 Bidang Produksi

1. Menumbuhkan komitmen mutu secara integral di bagian tanaman

dalam penyediaan bahan baku tebu.

2. Meningkatkan kapasitas giling dan pemasangan otomatisasi

peralatan pabrik secara bertahap.

3. Melakukan infentarisasi terhadap alat-alat yang kinerjanya sudah

tidak layak.

57

Page 58: seminar jaknis pg. toelangan

4. Meningkatkan kemampuan serta pemahaman operator dan SDM

bagian instalasi terhadap kaidah tehnis peralatan pabrik.

5. Menerapkan pengukuran parameter operasonal proses sesuai

dengan prosedur operasi standart.

6. Melakukan kontrol sesering mungkin dan pengontrolan ulang

terhadap proses produksi setiap satu jam sekali oleh petugas yang

berbeda.

5.4.3 Bidang Pemasaran

1. Melakukan survey lapangan setiap dua minggu sekali

untuk mencari informasi harga pasar ditingkat eceran,berkoordinasi

dengan distributor dan disperindag setempat.

2. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam

melakukan marketing intellegent dan market research.

3. Merancang sistem informasi secara integral yang terkait

dengan prediksi harga jual yang tidak berdampak pada kerugian

perusahaan.

5.4.4 Bidang Keuangan

1. Efisiensi penggunaan dana terhadap alokasinya dalam rangka

menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

2. Meningkatkan aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan

bagi investor.

3. Meningkatkan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk

utang jangka panjang.

58

Page 59: seminar jaknis pg. toelangan

BAB VI

IMPLEMENTASI STRATEGI

Program adalah serangkaian rencana yang dibuat atau kegiatan yang akan

dilaksanakan guna menerapkan policy yang telah ditetapkan.

1.1 Program Bidang Personalia

a. Merekrut karyawan yang memilki latar belakang pendidikan sesuai

dengan posisi kosong di perusahaan

b. Mengadakan inhouse training dan studi banding bagi karyawan

c. Memberikan motivasi melalui pemberian reward dan punishment

terhadap karyawan yang berprestasi guna meningkatkan kinerja dan

prestasi karyawan

d. Memberikan sanksi yang tegas terhadap karyawan yang melanggar

peraturan

e. Adanya komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dengan

karyawan

f. Pengangkatan karyawan staf dari karyawan non staf melalui jalur P2K

serta pengangkatan karyawan tetap dari karyawan KKWT

g. Pengembangan organisasi sesuai kebutuhan

h. Mengasurasikan karyawan KKWT

59

Page 60: seminar jaknis pg. toelangan

i. Memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada para petani binaan tentang

menanam dan merawat tebu supaya menghasilkan tebu berkualitas

tinggi.

1.2 Program Bidang Produksi

a. Merencanakan schedule produksi untuk memperlancar proses produksi

agar efektif dan efisisen (jadwal awal giling tiap tahun)

b. Meningkatkan perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin dan

peralatan yang ada

c. Pengawasan terhadap mutu atau produk semakin ditingkatkan

d. Meningkatkan pemantauan operasional secara berkesinambungan

e. Membeli mesin-mesin baru untuk meningkatkan proses produksi

f. Adanya peningkatan cadangan persediaan peralatan produksi untuk

menghindari terjadinya kerusakan pada peralatan yang ada

g. Meningkatkan kapasitas giling tebu per tahun

h. Membeli mesin pencetak untuk kemasan.

1.3 Program Bidang Pemasaran

a.Meningkatkan dan memelihara kepuasan pelanggan

b. Memperluas daerah pemasaran ke pasar nasional

c.Pemasaran gula retail diperluas

1.4 Program Bidang Keuangan

Mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin, akan dihasilkan

Harga Pokok Produksi (HPP) yang lebih rendah, dimana HPP yang lebih

rendah itu perusahaan akan mampu bersaing di pasaran.

60

Page 61: seminar jaknis pg. toelangan

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data keadaan pada PT. PG

Candi Baru adalah sebagai berikut:

a. Bidang Personalia

Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi kurang

mengutamakan keahlian dan tingkat pendidikan (khusus karyawan

KKWT pada musim giling).

Untuk penempatan karyawan tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya (misalnya di bagian TUK saat ini masih banyak

karyawan yang sudah lama ada sejak PT PG Candi Baru belum

dipegang oleh PT RNI).

Meskipun telah dilaksanakan beberapa pelatihan bagi karyawan,

namun tidak ada tindak lanjut atau evaluasi dari pelatihan tersebut.

Hal ini mengakibatkan tanggung jawab dan transfer ilmu belum

berjalan maksimal.

Sistem absensi bagi karyawan masih manual hanya menggunakan

tanda tangan dan belum terkomputerisasi.

61

Page 62: seminar jaknis pg. toelangan

b. Bidang Produksi

Minimnya penggunaan alat–alat produksi yang canggih.

Gula yang dihasilkan masih belum berwarna putih dengan sempurna.

c.Bidang Keuangan

Minimnya laba (tahun 2006 sebesar Rp 8.326.684 menurun Rp

6.687.231 di tahun 2007).

Perputaran aktiva menurun.

Kemampuan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk hutang

jangka panjang menurun.

d. Bidang Pemasaran

Tidak ada bagian job description pemasaran yang jelas.

Kurangnya promosi.

Kurangnya perluasan pangsa pasar ke daerah luar Jawa Timur.

7.2 SARAN

Setelah dilakukan penelitian dan analisis data. Sebaiknya PT PG

Candi Baru memperbaiki bidang-bidang sebagai berikut:

a. Bidang Personalia

Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi harus mengutamakan

keahlian dan tingkat pendidikan. Karena dengan adanya keahlian dan

tingkat pendidikan yang sesuai, maka pekerja akan mudah

memahami bagian pekerjaannya. Sehingga hasil kerjanya menjadi

maksimal.

Penempatan karyawan haruslah sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang dimiliki. Misalnya bagian keuangan haruslah

berasal dari lulusan jurusan akuntansi.

Setiap kegiatan pelatihan-pelatihan karyawan harus ada tindak lanjut

kembali. Agar pelaksanaan pelatihan tersebut tidak sia-sia dan tepat

sasaran.

62

Page 63: seminar jaknis pg. toelangan

Sistem absensi agar diperbaharui menjadi sistem yang komputerisasi.

Agar dapat mempermudah pemantauan perusahaan terhadap

kedisiplinan karyawan.

b. Bidang Produksi

Investasi terhadap mesin-mesin produksi lebih ditingkatkan. Agar

hasil produksi dapat tercapai secara maksimal dan berkualitas tinggi.

Membeli mesin pencetak kemasan.

c. Bidang Keuangan

Meminimalkan biaya-biaya opeasional.

Mempercepat perputaran aktiva misalnya piutang

Meningkatkan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk

utang jangka panjang.

d. Bidang Pemasaran

Menyusun job discription yang jelas.

Berusaha memperluas pangsa pasar

Mendesign label, dan kemasan yang lebih menarik.

Menciptakan merek baru (gula retail hasil produksi PT PG Candi

Baru diberi merek misalnya ”GULA CANDI”)

63