seminar jaknis pg. toelangan
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Arti dan Pentingnya Manajemen Strategi
Di era globalisasi sekarang ini semua dituntut untuk lebih cepat dan
maju hal ini sangatlah berkaitan erat dengan strategi yang digunakan oleh suatu
perusahaan, baik manufaktur atau jasa. Semua bentuk perusahaan, dalam
melakukan setiap kegiatan yang berhubungan dengan kelangsungan hidup
perusahaan harus menggunakan strategi. Karena dari penerapan strategi yang
tepat maka sumber daya perusahaan yang sifatnya terbatas dapat dimanfaatkan
secara maksimal sehingga hasil yang diperoleh juga maksimal
Dalam hal ini, tugas para manajer strategi adalah membuat seperangkat
keputusan yang paling baik terhadap penggunaan sumber-sumber perusahaan
yang sifatnya terbatas dalam lingkungan perusahaan yang berubah.
Keberhasilan dari tugas ini akan menentukan apakah perusahaan unggul,
bertahan atau mungkin tutup. Proses pembuatan inilah yang disebut dengan
Manajemen Strategi.
Manajemen Strategi dalam pelaksanaannya adalah pekerjaan yang sulit
dan merupakan tugas yang berat bagi manajer puncak suatu divisi atau
perusahaan. Karena manajer puncak diharuskan untuk membuat keputusan yang
mana hal ini merupakan aspek kritis yang menuntut kemampuan manajer
puncak untuk mengintegrasikan dan mengembangkan berbagai elemen yang
relevan ke dalam situasi total. Selain itu dalam menjalankan tugasnya yang
menyangkut waktu yang panjang, menghadapi resiko yang besar, bahkan
mungkin membahayakan perusahaan, manajer puncak harus mampu
mengkomunikasikan keputusan tersebut pada manajemen pelaksana.
Dengan adanya manajemen strategi, maka memungkinkan para
eksekutif puncak perusahaan untuk mengantisipasi dan menyiapkan petunjuk
pengendali bagi perusahaan. Hal ini juga memungkinkan perusahaan membuat
keputusan pada waktunya untuk mengambil keuntungan dari peluang baru
dalam lingkungan dan mengurangi resikonya karena telah mengantisipasinya
lebih dahulu. Selain itu, hal ini membantu memastikan untuk dapat
1
mengeksploitasikan peluang sepenuhnya. Secara ringkas, manajemen strategi
memungkinkan perusahaan mendasarkan keputusannya pada ramalan jangka
panjang dan bukan pada reaksi yang datang seketika.
Suatu manajemen strategi sangat menentukan apakah suatu perusahaan
itu unggul, bertahan hidup ataupun mati karena manajemen strategi mempunyai
beberapa arti dan peranan penting yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Mengantisipasi tantangan-tantangan ataupun kesempatan-kesempatan
dimasa yang akan datang.
2. Strategi memberikan tujuan dan arahan bagi perusahaan dengan jelas kepada
semua karyawan, yang dapat bermanfaat untuk :
a. Mengetahui apa yang diharapkan dari karyawan dan kemana arah
perusahaan.
b. Dapat mengurangi konflik yang timbul dengan adanya strategi yang
efektif dan mengarahkan karyawan untuk mengikutinya.
c. Memberikan semangat atau dorongan pada karyawan dan manajemen
dalam mencapai tujuan.
d. Menjamin adanya dasar pengendalian dan evaluasi.
e. Menjamin eksekutif puncak mempunyai kesatuan opini atas masalah
strategi dan tindakannya.
f. Dapat digunakan untuk mempertimbangkan berbagai alternatif terbaik.
g. Mengurangi celah dan menghindari tumpang tindih.
h. Mengurangi hambatan-hambatan untuk berubah.
i. Meningkatkan kemampuan untuk mencegah masalah.
3. Pada saat ini strategi sering kali digunakan dalam industri karena membuat
tugas manajer puncak menjadi lebih mudah.
4. Strategi adalah kaca mata yang bermanfaat untuk memonitor apa yang
dikerjakan dan terjadi dalam perusahaan.
5. Memberikan informasi kepada manajer puncak di dalam merumuskan tujuan
akhir dari perusahaan dengan memperhatikan etika masyarakat dan
lingkungannya.
6. Strategi dapat membantu manajemen dalam pembuatan keputusan proaktif
maupun reaksi agresif.
2
7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi dapat membantu praktek-
praktek manajer.
8. Perusahan dapat menyusun strategi pada umumnya lebih efektif
dibandingkan perusahaan yang tidak menyusun strategi.
Dengan menyadari arti penting dan peranan strategi, maka dapat
dikatakan bahwa strategi sangat diperlukan bagi semua bentuk perusahaan
dalam setiap pengambilan keputusan.
1.2 Proses Penyusunan Strategi
Dalam suatu perusahaan, para manajer puncak dapat menjadi penyusun
strategi yang bertanggung jawab untuk mendefinisikan tentang keberadaan
bisnis perusahaan, mempertemukan kesempatan-kesempatan produk pasar yang
paling baik dengan menggunakan sumber-sumber perusahaan yang paling baik
serta mampu membuat konsep mengenai strategi perusahaan dan selanjutnya
memprakarsai serta memelihara proses strategi perusahaan.
Sebagai penyusun strategi, manajemen puncak harus dapat
melaksanakan proses penyusunan strategi perusahaan yang meliputi urutan
sebagai berikut :
1. Identifikasi dan Analisa Lingkungan Perusahaan
Untuk dapat menyusun strategi perusahaan yang sesuai dengan
perusahaan, maka penyusun strategi harus dapat mengidentifikasikan
kesempatan-kesempatan dan resiko-resiko dalam lingkungan perusahaan.
Identifikasi lingkungan mencakup analisa dan diagnosa lingkungan sehingga
penyusun strategi mampu mengetahui kekuatan-kekuatan dan kelemahan-
kelemahan.
2. Analisa dan Diagnosa Keunggulan Strategi
Analisa dan diagnosa keunggulan strategi adalah proses dengan mana
penyusun strategi memeriksa faktor-faktor keunggulan strategi suatu
perusahaan untuk menentukan dimana kekuatan dan kelemahan internal
perusahaan yang harus dihadapkan dengan kesempatan dan tantangan
lingkungan sehingga penyusun strategi dapat memanfaatkan secara efektif
kesempatan dan tantangan lingkungan tersebut.
3
3. Menyusun Alternatif–alternatif Strategi
Penyusun strategi adalah bagian dari tahap awal pengembangan
strategi yang melibatkan pencarian dan perancangan rutin. Dalam menyusun
alternatif strategi perlu terlebih dahulu menentukan bisnis di dalam mana
perusahaan itu berada atau ingin berada. Karena dengan begitu akan dapat
lebih jelas diketahui bahwa perusahaan bergerak dalam bidang apa (barang
atau jasa), sehingga dari hal tersebut dapat di prediksikan kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi dan dapat mempengaruhi perkembangan
perusahaan nantinya.
4. Pemilihan Strategi
Pemilihan strategi merupakan proses pembuatan keputusan untuk
memilih di antara alternatif-alternatif strategi induk maupun variasi strategi
induk yang dipertimbangkan akan dapat dipakai dan diterapkan untuk
mencapai tujuan perusahaan dengan cara-cara yang paling baik. Pemilihan
strategi menyangkut pertimbangan faktor-faktor pilihan, pengujian
konsistensi atau evaluasi alternatif-alternatif dengan kriteria tertentu dan
pemilihan alternatif yang sesungguhnya.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat PT PG TOELANGAN
Pabrik Gula Toelangan didirikan pada tahun 1850 oleh pemerintah
Belanda. Pabrik ini pada umumnya bernama N.V. Matschappy Tot Exploitatie de
Suiker Ondernamingen Krembong en Toelangan. Kemudian berubah menjadi
N.V. Matschappy Krembong en Toelangan dibawah Manajemen Tiedemen Van
Kerchem ( T.V.K ).
Sesuai namanya, pabrik ini memproduksi gula untuk kebutuhan
masyarakat umum. Bahan baku pembutan gula tersebut adalah tebu. Pada tahun
1975 tebu yang digunakan merupakan Tebu Sendiri ( TS ). Mulai tahun 1976
dialihkan menjadi Tebu Rakyat Intensifikasi ( TRI ) dan secara berangsur menjadi
100% TRI.
Pabrik Gula Toelangan adalah salah satu perusahaan di Indonesia yang
menghasilkan gula jenis SHS ( Super Heat Sugar / Gula Putih Utama )byang
digunakan sebagai pemanis. Sebagai hasil samping adalah tetes dan ampas tebu.
Tetes yang dihasilkan dijual kepada pabrik MSG dan pabrik alkohol sebagai
bahan baku pabrik-pabrik tersebut. Sedangkan ampas tebu yang dihasilkan
digunakan sebagai bahan bakar di Stasiun Ketel.
Pabrik Gula Toelangan mampu memproduksi gula dengan kapasitas + 1,4
Ton perharinya. Seluruh hasil produksi untuk saat ini ditangani langsung oleh
bidang pemasaran PTP. Selanjutnya gula tersebut dilelang kepada pihak
distributor. Pihak distributor yang memenangkan lelang memasarkan dengan
caranya sendiri. Biasanya gula produksi pabrik ini dipasarkan diluar pulau Jawa.
Lain halnya dengan sekarang, dulu hasil produksi langsung disalurkan de Depot
Logistik ( Dolog ). Hal ini dikarenakan gula merupakan salah satu kebutuhan
pokok masyarakat.
Setelah Indonesia merdeka, perusahaan-perusahaan yang dikuasai oleh
pemerintah Belanda diambil alih seluruhnya oleh pemerintah Indonesia dengan
SK Menteri Pertanian no. 229/UM/57. Pada tanggal 10 Desember 1957,
kepengurusan perusahaan perkebunan dibagi menjadi tiga strata, yaitu :
5
1. Pusat Perkebunan Negara Baru, yang badan hukumnya
berada dibawah Badan Pemimpin Umum Perusahaan Perkebunan Negara
( BPUPPN ) Pusat.
2. Perusahaan Perkebunan Negara Kesatuan Jawa Timur yang
dipimpin oleh kuasa Direksi.
3. Pabrik Gula Toelangan yang dipimpin oleh Instrukutur.
Dengan PP I/63 mulai diadakan pengelompokan untuk Perusahaan
Perkebunan sejenis. Sedangkan hirarki perkebunan tetap, hanya namanya diubah
menjadi :
1. Badan Pemimpin Umum Perusahaan Perkebunan Negara
( BPUPPN ) Jawa Timur yang merupakan salah satu cabang.
2. Badan Pemimpin Umum Perusahaan Gula Negara ( BPUPGN )
Inspeksi IX dibawah Instruktur.
3. Perusahaan Pabrik Gula Negara ( PPGN ) Pabrik Gula Toelangan
yang merupakan Badan Hukum.
PP XII/68 memutuskan bahwa strata kepengurusan yang hirarkrinya
sebagai berikut :
1. Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan.
2. Perusahaan Negara Perkebunan XXII dibawah Direktur Utama merupakan
Badan Hukum.
3. Perusahaan Negara Perkebunan XXII Pabrik Gula Toelangan dipimpin
oleh administratur.
Dengan dikeluarkannya Lembaran Negara no. 234/1974 terjadi lagi
perubahan hirarkri kepengurusan sebagai berikut :
1. Badan Khusus Urusan Perusahaan Negara Perkebunan berubah menjadi
inspeksi wilayah.
2. Perusahaan Negara Perusahaan XXII berubah menjadi PT. Perkebunan
XXI-XXII ( Persero ).
3. Perusahaan Negara Perkebunan XXII PG. Toelangan berubah menjadi PG.
Toelangan PT. Perkebunan XX-XXII ( Persero ).
Sesuai Peraturan Peraturan Pemerintah no. 15 tahun 1996 tanggal 4
Februari 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT.
6
Perkebunan XXI-XXII, dan perusahaan Perseroan (Persero) XXVII menjadi
Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan X, diputuskan Perusahaan
Perseroan ( Persero ) PT. Perkebunan XIX, Perusahaan Perseroan ( Persero ) PT.
Perkebunan XXVII yang masing-masing didirikan berdasarkan Peraturan
Pemerintah no.13 tahun 1990, Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 1973 dan
Peraturan Pemerintah no 7 tahun 1972, dilebur dalam Perusahaan Perseroan
( Persero ) PT. Perkebunan Nusantara X yang selanjutnya dalam Peraturan
Pemerintah ini disebut PERSERO.
PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) membawahi 11 pabrik gula, 2
rumah sakit, 2 pabrik tembakau, 1 pabrik karung. Salah satu pabrik gula dibawah
PT. Perkebunan Nusantara X ( Persero ) adalah Pabrik Gula Toelangan.
2.2. Lokasi Perusahaan
Pabrik Gula Toelangan secara administratif berada di desa Toelangan,
Kabupaten Sidoarjo. Lokasi pabrik ini berada didaerah yang strategis ditinjau dari
letak bahan baku, transportasi, sumber air, maupun sumber tenaga kerja.
Batas-batas wilayah Pabrik Gula Toelangan :
* Sebelah Utara : Desa Kemantren
* Sebelah Selatan : Desa Toelangan
* Sebelah Timur : Sawah desa Toelangan
* Sebelah Barat : Sawah desa Singopadu
Dengan memperhatikan hal-hal yang menyangkut kepentingan
perusahaan, maka Pabrik Gula Toelangan didirikan pada lokasi seperti sekarang
ini adalah sebagai berikut :
A. Keadaan Tanah
Tanah di desa Toelangan dan sekitarnya merupakan tanah yang subur dan
sesuai untuk ditaami padi-padian dan tebu sehigga memudahkan bagi
perusahaan dalam pengadaan bahan baku. Tetapi kendala yang dihadapi
adalah semakin pesatnya perkembangan kota Sidoarjo, lahan tanah akan
berkurang akibat didirikannya pabrik-pabrik, pertokoan dan perumahan
yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan penduduk setempat. Tanaman
tebu yang dipasok kedalam Pabrik Gula Toelangan berasal dari
7
perkebunan-perkebunan milik penduduk setempat. Kerja sama ini
dimaksudkan agar penduduk setempat juga mendapat keuntungan dari
perkebunan yang mereka kelola.
B. Pengadaan Air
Pengadaan air tidak menjadi masalah bagi Pabrik Gula Toelangan karena
disekitar pabrik terdapat sungai yang mempunyai debit air mencukupi
kebutuhan pabrik. Sungai-sungai yang mengelilingi Pabrik Gula
Toelangan :
* Sebelah Utara : Kali Kedung Giling
* Sebelah Barat : Kali Trengguli
* Sebelah Selatan : Kali Putusan Bagepuh
C. Tenaga Kerja
Untuk mendapatkan tenaga kerja Pabrik Gula Toelangan tidak
menemukan kesulitan karena didaerah tersebut tersedia banyak tenaga
kerja, khususnya tenaga kerja tebang dan angkut dan pekerja didalam
pabrik itu sendiri.
C. Pengangkutan
Dalam hal pengangkutan baik untuk pengangkutan bahan baku, bahan
penunjang, suku cadang, produk akhir dan hasil sampng, tidak mengalami
kesulitan karena lokasi pabrik terletak ditepi jalan PUD yaitu Tulangan
Pilang.
8
2.3. Layout Perusahaan
9
2.4. Struktur Organisasi Dan Uraian Tugas
??????
2.5 Kondisi Personalia
2.5.1 Sumber Tenaga Kerja
Penerimaan, pengangkatan, promosi, demosi dan mutasi adalah
merupakan kewenangan Direksi berdasarkan UU No.1 Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas dan UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Penerimaan
Karyawan didasarkan atas kebutuhan tenaga kerja sesuai kebutuhan organisasi
Perusahaan. Penerimaan Karyawan diprioritaskan dari sumber intern, apabila
dari sumber intern tidak ada yang memenuhi persyaratan maka diambilkan
dari sumber ekstern yang pelaksanaannya diatur oleh perusahaan. Sedangkan
perekrutan karyawan melalui sistem eksternal dilakukan dengan mengajukan
permohonan lamaran kerja ke kantor Direksi yaitu PT. Perkebunan Nusantara
X.
2.5.2 Tenaga Kerja
Pekerja yang bekerja pada perusahaan dalam lingkup PG. Toelangan
dengan mendapat gaji dalam hal ini sebagai penerima kerja, yang terdiri dari :
1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap yang hubungannya kerjanya diatur dalam Perjanjian Kerja
Bersama.
2. Karyawan Tidak Tetap
Karyawan tidak tetap yang hubungan kerjanya diatur dalam kontrak kerja
perorangan. Karyawan tidak tetap terdiri dari :
a. Karyawan (PKWT)
Karyawan yang dipekerjakan untuk waktu tertentu atau pekerjaan
tertentu yaitu :
- Karyawan Musiman Tebang Pabrik Gula
- Karyawan Musiman Angkutan Pabrik Gula
- Karyawan Musiman Mekanisasi Pabrik Gula
- Karyawan Musiman Guluk Gula
10
- Karyawan Musiman Ampas Gula
- Karyawan Musiman Jahit/Cap Karung
- Karyawan Musiman Petugas Proteksi Tanaman Kebun
Tembakau
- Karyawan Musiman Petugas Spraying Kebun Tembakau
b. Karyawan Kampanye
Karyawan yang dipekerjakan dalam musim giling pabrik pabrik gula,
tugasnya berkaitan dengan kepentingan giling pabrik gula,
pekerjaanya dimulai dari tebu pertama di emplasement sampai dengan
tebu terakhir digiling.
2.5.2.1 Penerimaan
Adapun persyaratan untuk penerimaan karyawan . Proses
rekrutmen dan seleksi adalah sebagai berikut:
1. Sumber Intern ( Karyawan PKWT ) khusus di pabrik gula diutamakan dari
Karyawan Kampanye.
a. Memenuhi persyaratan umum :
- Berijazah sesuai kebutuhan
- Mempunyai konduite baik ( prestasi, dedikasi, disiplin
kerja, perilaku )
- Memiliki kemampuan untuk diangkat sebagai Karyawan
Tetap
b. Lulus dalam Seleksi
- Ujian pengetahuan umum dan pengetahuan teknis sesuai
dengan bidangnya
- Psikotest ( untuk jabatan tertentu )
- Wawancar
- Test kesehatan oleh Dokter Perusahaan atau yang
ditunjuk Perusahaan
2. Sumber Ekstern ( Pelamar Umum )
a. Memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Warga Negara Indonesia
11
- Berusia maksimal 35 tahun
- Berijazah, sesuai kebutuhan Perusahaan
- Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana
kejahatan
- Tidak terlibat dalam kegiatan yang dilarang Negara
- Tidak pernah diberhentikan tidak dengan hormat sebagai
karyawan suatu instansi atau badan hukum baik Pemerintah
maupun swasta
- Bersedia ditempatkan dimana saja di unit usaha dalam
lingkungan Perusahaan, yang kesediaanya tersebut dinyatakan
secara tertulis
- Memenuhi persyaratan jabatan, lulus seleksi yang
diselenggarakan Perusahaan meliputi :
- Test pengetahuan umum dan pengetahuan teknis sesuai
dengan bidangnya
- Psikotest ( untuk jabatan tertentu )
- Wawancara
- Test kesehatan oleh dokter Perusahaan atau yang ditunjuk
Perusahaan
2.5.3 Ketentuan Jam kerja Karyawan
PT PG Toelangan pada masa giling beroperasi selama 24 jam sehari.
Oleh karena itu waktu yang ditentukan dalam masa giling dibagi menjadi 3
shift/waktu kerja yang terus berganti setiap regu. Karena dalam pembagian
waktu ini dibagi atas 3 regu/kelompok, antara lain:
Shift Pagi : pukul 06.00-14.00
Shift Siang : pukul 14.00-22.00
Shift Malam : pukul 22.00-06.00
Untuk karyawan non shift adalah karyawan tetap yang tidak terikat
dalam pembagian waktu kerja seperti diatas. Jadwal karyawan tetap adalah:
Senin-Kamis : 07.00-15.30
Istirahat : 12.00-13.00
Jumat : 07.00-11.30
12
Sabtu : 07.00-12.30
2.5.4 Ketentuan Upah Dan Gaji
Sistem penggajian Karyawan dinyatakan dalam golongan. Kepada
Karyawan diberikan gaji pokok menurut golongan, ketentuan tentang
penggajian dapat disesuaikan apabila ada perubahan ketentuan atau karena
situasi tertentu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan.. kepada
Karyawan dapat diberikan kenaikan gaji pokok berkala dengan ketentuan
sebagai berikut :
1. Kenaikan gaji pokok berkala diberikan setiap tahun jika Karyawan yang
bersangkutan menunjukkan prestasi kerja baik, serta selama setahun tanpa
mendapat surat peringatan dari Perusahaan.
2. Saat pemberian gaji pokok berkala adalah tanggal 1 Januari, dengan
ketentuan sekurang-kurangnya sudah 6 ( enam ) bulan dalam golongannya
terhitung sejak tanggal pengangkatan atau kenaikan pangkat/golongan
yang bersangkutan.
3. Bagi Karyawan yang menunjukkan prestasi kerja baik sehingga ia patut
menjadi tauladan bagi rekan kerjanya, dapat diberikan kenaikan gaji
berkala istimewa, maksimal sebesar 2 ( dua ) kali kenaikan gaji berkala
biasa.
2.5.5 Absensi Dan Labour Turn Over
2.5.5.1 Absensi
Dalam mengelola sumber daya manusia, PT. PG Toelangan
memberlakukan absensi baik untuk karyawan kantor maupun karyawan
operasional dengan sistem manual yaitu melalui tanda tangan. Dimana jam
kerja karyawan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Adapun ketentuan-ketentuannya sebagai berikut :
a. 5 menit sebelum jam kerja para pekerja sudah datang dan telah siap
ditempat kerjanya dan mulai tepat pada permulaan jam kerja yang telah
ditentukan.
13
b. Menggunakan pintu gerbang khusus yang telah ditentukan untuk masuk
dan keluar komplek perusahaan.
c. Memakai seragam perusahaan dengan rapi dan bersepatu semasa
bertugas atau mulai masuk komplek perusahaan.
d. Mengakhiri kerja pada akhir jam kerjanya dan tepat berada ditempat
kerjanya selama jam kerjanya dan setelah habis jam kerjanya segera
meninggalkan komplek pabrik.
e. Pekerja yang datang terlambat ditempat pekerjaan, melaporkan kepada
atasannya tentang sebab-sebab keterlambatannya dan setelah mendapat
ijin untuk bekerja barulah mulai bekerja.
f. Pekerja yang hendak atau meninggalkan perusahaan lebih cepat dari
semestinya harus mendapat ijin terlebih dahulu dari atasannya.
g. Pekerja tidak dibenarkan untuk tidak bekerja tanpa surat keterangan
yang sebenarnya.
h. Surat keterangan atau pemberitahuan disampaikan dan diterima oleh
pimpinannya selambat-lambatnya pada akhir jam kerja pada hari tidak
masuknya atau kalau disampaikan per bagian.
2.5.5.2 Labour Turn Over
Labour Turn Over pada PT. PG Toelangan bagi Karyawan tetap
dapat dikatakan Nihil, akan tetapi untuk Karyawan (PKWT), Karyawan
Kampanye disesuaikan dengan kontrak kerja.
2.5.6 Jaminan Sosial dan Kesejahteraan
2.5.6.1 Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja beserta peraturan pelaksanaannya,
Karyawan yang berusia kurang dari 55 tahun diikutsertakan dalam
program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang terdiri dari Jaminan
Kecelakaan Kerja ; Jaminan Hari Tua ; Jaminan Kematian. Proses
penyelesaian untuk memperoleh Tunjangan/ Santunan dari badan
penyelenggara JAMSOSTEK merupakan tanggung jawab Perusahaan.
2.5.6.2 Bantuan Kematian
14
Dalam hal Karyawan meninggal dunia, maka kepada janda/duda
atau ahli warisnya diberikan :
1. Bantuan biaya pemakaman sebesar 1 bulan Gaji
2. Uang duka sebesar 3 bulan Gaji
3. Uang jasa yang perhitungannya sebagai berikut :
a. Masa kerja kurang dari 5 tahun sebesar 1 bulan Gaji
b. Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 10 tahun
sebesar 2 bulan Gaji.
c. Masa kerja 10 tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 tahun
sebesar 3 bulan Gaji
d. Masa kerja 15 tahun atau lebih sebesar 4 bulan Gaji
4. Penghasilan pada bulan dimana Karyawan meninggal dunia
dibayar penuh.
Dalam hal karyawan meninggal dunia dalam menjalankan tugas
( tewas ), diberikan bantuan biaya pemakaman ditambah 3 kali
penjumlahan uang duka dan uang jasa.
2.5.6.3 Koperasi Karyawan
Perusahaan membantu menyediakan fasilitas untuk koperasi
Karyawan. Koperasi Karyawan yang ada tersebut tunduk pada
ketentuan Undang-Undang Perkoperasian yang berlaku.
2.5.6.4 Keluarga Berencana
Perusahaan memberikan kemudahan atas fasilitas pelaksanaan
program Keluarga Berencana. Perusahan mengizinkan Karyawan
suami/istri mengadakan konsultasi pemeriksaan kesehatan berkenaan
dengan kepesertaan dalam Keluarga Berencana
2.5.6.5 Tunjangan Hari Raya Keagamaan
Perusahaan memberikan Tunjangan Hari Raya Keagamaan kepada
Karyawan yang peraturan pelaksanaannya berpedoman pada Peraturan
Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor :
PER-04/MEN/11994, dan dibayar paling lambat 2 minggu sebelum
Hari Raya Keagamaan.
2.5.6.6 Penghargaan Masa Pengabdian
15
Karyawan yang telah bekerja secara terus menerus tanpa terputus
selama 25 tahun, 30 tahun, 35 tahun pada Perusahaan dan
menunjukkan kesetiaan pada Negara dana Perusahaan serta memiliki
konduite baik, memperoleh Penghargaan Masa Pengabdian 25 tahun,
30 tahun, 35 tahun. Bentuk dan jenis penghargaan sebagai berikut :
a. Penghargaan Masa Pengabdian 25 tahun
1. Surat Keputusan dan piagam penghargaan
dari Pimpinan Perusahaan
2. Uang tunai sebesar 5 bulan Gaji
3. Medali emas 22 karat seberat 10 gram
b. Penghargaan Masa Pengabdian 30 tahun
1. Surat Keputusan dan piagam
penghargaan dari Pimpinan Perusahaan
2. Uang tunai sebesar 3 bulan Gaji
3. Medali emas 22 karat seberat 5 gram
c. Penghargaan Masa Pengabdian 30 tahun
1. Surat Keputusan dan piagam
penghargaan dari Pimpinan Perusahaan
2. Uang tunai sebesar 3 bulan Gaji
3. Medali emas 22 karat seberat 5 gram
Gaji yang dimaksud adalah 80% dari gaji pokok sebulan.
2.5.6.7 Santunan Hari Tua
Karyawan yang diberhentikan dengan hormat dari
Perusahaan dan berhak atas manfaat pensiun normal dan manfaat
pensiun dipercepat serta belum pernah mendapat fasilitas membeli
rumah dinas Perusahaan/ Negara, memperoleh Santunan Hari Tuah
dalam bentuk uang tunai yang besarnya didasarkan atas lamanya
masa kerja efektif pada Perusahaan dengan ketentuan sebagai
berikut :
1. Masa kerja s/d 20 tahun untuk tiap tahunnya sebesar 2 kali Gaji
2. Masa kerja selebihnya 20 tahun untuk tiap tahunnya sebesar 3
kali Gaji.
16
Bagi karyawan yang meninggal dunia dan berhak pensiun,
berlaku ketentuan yang pembayarannya diberikan kepada
Istri/Janda, Suami/Duda ; Ahli Waris. Karyawan yang
diberhentikan dengan hormat dengan manfaat pensiun ditunda
tidak berhak memperoleh Santunan Hari Tua. Pelaksanaan
pembayaran Santunan Hari Tua dilakukan 1 bulan sebelum masa
bebas tugas dan setelah mengosongkan rumah dinas bagi yang
menempati rumah dinas. Gaji yang dimaksud adalah 80% dari gaji
pokok sebulan.
2.5.6.8 Program Pensiun
Karyawan diikutsertakan dalam program pensiun yang
diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUM).
2.5.7 Ketentuan Kesehatan Keselamatan Kerja
Perusahaan menyediakan perlengkapan keselamatan kerja sebagai
inventaris untuk karyawan yang bekerja pada unit kerja yang membahayakan
menurut sifat pekerjaannya sesuai dengan Undang-Undang keselamatan kerja.
Perusahaan mentaati segala petunjuk adan anjuran dari petugas Direktorat
Urusan Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja mengenai alat-alat
keselamatan kerja seperti alat-alat pengaman dan sebagainya. Perusahaan
wajib menyelenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja, serta
menjalankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagai
bagian integral dari manajemen perusahaan secara berkesenimbungan.
Perusahaan memberikan minuman susu kepada karyawan yang dalam
melaksanakan tugasnya berhubungan dengan Bahan Berbahaya Beracun dan
Radiasi, yaitu : Laboratorium hama ; Gudang pupuk dan peptisida ; Las dan
Cor ; Radiologi ; Ruang khusus komputer. Pemberiannya dilakukan oleh
perusahaan dalam bentuk susu sebanyak 0,25 liter/orang/hari dan khusus di
radiologi rumah sakit ditambah 1 butir telur ayam/orang/hari.
2.5.8 Pengembangan Karyawan
Setiap karyawan mempunyai kesempatan yang sama untuk maju dan
berkembang tanpa adanya perbedaan untuk mengikuti pendidikan dan
17
pelatihan yag dibiayai oleh perusahaan. Pendidikan dan pelatihan karyawan
diselenggarakan berdasarkan kebutuhan Perusahaan dan rencana
pengembangan karyawan. Serikat pekerja dapat memberikan masukan dalam
pembinaan teknis pendidikan dan latihan. Karyawan yang memasuki masa
bebas tugas, diberikan pembekalan ketrampilan.
2.6 Masalah Produksi
2.6.1 Proses Dan Layout Produksi
Pada tahap pertama, setelah diambil dari kebun, tebu ditimbang dan
dicatat beratnya, kemudian diangkut dengan menggunakan lori-lori menuju ke
pabrik. Di halaman pabrik, tebu disusun sedemikian rupa menunggu proses
lebih lanjut untuk diolah.
PROSES PRODUKSI GULA
PT. PG TOELANGAN
18
Keterangan:
a. Stasiun Persiapan
Untuk menampung tebu dan mempersiapkan tebu yang akan digiling.
b. Stasiun Gilingan
Tebu Air Imbibisi
Stasiun
Gilingan
Stasiun
Pemurnian
Stasiun
Penguapan
Ampas
Blotong
Air Condensat
Stasiun
Masakan
Stasiun
Puteran
Stasiun
Penyelesaian
Air Condensat
Tetes
Ca(HO)2
Nira Mentah
SO2Nila Encer
Nira Kental
Massecuite
Gula SHS
19
Untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya dan menghasilkan ampas
tebu (baggase) yang merupakan produk sampingan dari proses pembuatan
gula lyang digunakan sebagai bahan bakar ketel uap atau dijual ke pabrik
kertas sebagai bahan baku kertas.
c. Stasiun Pemurnian
Untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya dengan cara memisahkan
kotoran dan zat-zat lain yang tidak mengandung gula dari nira. Nira
mentah yang di dapat dari penggilingan tebu akan ditampung dalam bak
penampungan dan selanjutnya dipompa ke timbangan Boulogne yang
berfungsi untuk mengetahui berat nira yang diperoleh dari berat tebu yang
digiling dan untuk menentukan jumlah zat-zat yang harus ditambahkan
dalam proses selanjutnya. Dari proses ini kdihasilkan nira jernih dan
blotong.
d. Stasiun Penguapan
Untuk mengupkan sebagian besar air yang terkandung dalam nira encer
agar diperoleh nira kental.
e. Stasiun Masakan
Untuk pembentukan dan pembesaran kristal gula dengan ukuran tertentu.
f. Stasiun Puteran
Karena pada tahap masakan/kristalisasi ini kristal gula masih mengandung
sirup maka diperkulan proses pemisahan kristal dari sirup pada stasiun
putaran ini. Sisa sirup yang sudah terpisah dari gula disebut tetes
(mullase). Kristal gula yang sudah terpisah dari sirup akan dikeringkan,
disaring dan dikirim ke bagian pembungkusan.
g. Stasiun Penyelesaian
Untuk mengeringkan gula SHS dan penyelesaian ukuran kristal.
Proses pembuatan gula pada PT. Pabrik Gula Toelangan akan
berlangsung terus-menerus selama masa tebang. Proses produksi tersebut akan
berhenti jika semua tebu yang ditebang pada musim tebang tersebut telah
selesai diolah.
20
2.6.2 Bahan Baku Dan Bahan Penolong
Dalam pembuatan gula pada PG. Toelangan diperlukan beberapa
bahan penting yang terbagi dalam 2 kategori, yaitu bahan baku utama dan bahan
pembantu proses. Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PG. Toelangan
adalah tebu yang akan diolah sedemikian rupa menjadi gula dengan bahan
pembantu proses seperti batu gamping, belerang, asam fosfat, danflocculant.
2.6.2.1Bahan Baku Utama:
Bahan baku utama dalam pembuatan gula di PG. Toelangan adalah
batang tebu yang banyak ditanam disekitar pabrik. Didalam batang tebu ini
tidak hanya mengandung saccharosa, tetapi juga mengandung zat-zar terlarut.
Persentasi gula dalam tebu besarnya bervarasi antara 8-16 % berat sacchrosa.
Bervariasinya nilai persentasi ini diakibatkan karena bervariasinya jenis tebu
dan teknik yang diterapkan dalam penanaman, pemeliharaan, dan penebangan
tebu.
Komponen-komponen didalam batang tebu secara umum dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Air : 69-75 %
2. Saccharosa : 8-16 %
3. Gula Reduksi : 0,5-2 %
4. Zat Organik non Gula : 0,5-1 %
5. Senyawa Organic : 0,2-0,6 %
6. Serat : 10-16 %
2.6.2.2Bahan Pendukung:
Bahan baku pendukung yang dipakai dalam pengolahan bahan baku
utama di PG.Toelangan antara lain :
1. Kapur tohor ( Gamping )
Gamping dipakai untuk menghilangkan suasana asam yang terdapat pada
nira mentah. Penambahan ini bertujuan agar gula saccharosa yang terdapat
dalam tebu tidak terinversi karena sangat mudah terpecahkan dalam
suasana asam.
2. Belerang
21
Penambahan belerang bertujuan untuk meghilangkan / menetralkan
kelebihan basa sekaligus mempercepat proses pengendapan pada stasiun
pemrnian nira selain itu bertujuan untuk mereduksi kandungan zat warna
dalam nira.
3 Asam Fosfat (H3PO4)
Asam fosfat digunakan untuk membentuk endapan dengan kapur,
bertindak sebagai inti endapan, serta menyerap koloid.
4. Flocculant Agent
Penambahan Flocculant agent bertujuan agar proses flokulasi dan koagulasi
dalam bak pengendapan lebih cepat terjadi.
2.6.2.1 Sumber Bahan Baku
Tebu berasal dari daerah Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan.
2.6.3 Peralatan Dan Mesin
Proses pembuatan gula di PT. PG. Toelangan menggunakan peralatan
dan mesin sebagai berikut :
1. Stasiun Ketel
Fungsi : sebagai tenaga uap untuk menggerakkan mesin
Kapasitas : 4 ton/jam
2. Stasiun Gilingan
Terdiri atas :
a. Katrol pelepas tebu ( Cane Unloading Crane )
Fungsi : untuk mengangkat dan menurunkan tebu dan dapat
bergerak maju mundur serta kekiri dan kekanan.
Merk : Pigee Harlem Holand
Kapasitas : 8 Ton
Jumlah : 1 Unit
b. Meja tebu
Fungsi : untuk menampung dan mengatur tebu yang akan
dipindahkan menggunakan rantai bergerigi yang
dapat berputar.
22
Kapasitas : 15 Ton
Jumlah : 1 Unit
c. Krepyak tebu I
Fungsi : untuk menangkut tebu dari meja tebu ke alat
kerja pendahuluan.
Jumlah : 2 Unit
Speed : 8 – 16 meter/ menit
Jumlah rantai : 246 buah
d. Unrigrator
Fungsi : untuk memukul dan menghancurkan batang tebu
menjadi bagian-bagian yang kecil-kecil dan halus.
Jumlah : 1 Unit
e. Krepyak tebu II
Speed : 8 – 16 meter/ menit
Jumlah rantai : 214 buah
f. Pisau tebu
Fungsi : memotong tebu menjadi bagian yang lebih
pendek dan dipasing searah dengan gerakan
batang tebu.
Jumlah : 1 Unit
g. Gilingan
Fungsi : untuk merubah bentuk fisik tebu menjadi nira
dan ampas dengan cara penekanan.
Jumlah : 5 Unit
3. Stasiun Pemurnian
a. Timbangan nira mentah
Fungsi : untuk mengetahui berat nira mentah yang
dihasilkan di stasiun gilingan dan sebagai dasar
pengawasan proses ditinjau dari jumlah yang akan
dihasilkan.
Kapasitas : 2500 kg
Jumlah : 1 Unit
23
b. Pompa nira tertimbang
Fungsi : untuk memompa nira hasil gilingan I – V setelah
penyaringan ke bologne.
Jumlah : 2 Unit
c. Vapour juice heater
Fungsi : untuk memanaskan nira sampai suhu tertentu
dengan tujuan untuk mempercepat dan
menyempurnakan reaksi.
Jumlah : 7 Unit
d. Pemanas nira
Fungsi : untuk membuang sisa air yang masih terkandung
dalam nira agar nantinya ketika dimasak tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk
mengkristal.
Jumlah : 7 Unit
e. Dapur belerang
Fungsi : untuk membuat gas SO2 dari belerang padat
yang akan digunakan untuk proses sulfitasi pada
nira mentah dan nira kental.
Jumlah : 2 Unit
f. Peti sulfitasi nira mentah
Fungsi : untuk mereaksikan nira mentah terkapur dengan
gas SO2 sampai Ph 7,0 – 7,2 agar reaksi dapat
sempurna, sulfitir dibuat dengan konstruksi
tertentu sehingga nira dan gas dapat bercampur
dengan baik.
Jumlah : 1 Unit
g. Peti pengendapan
Fungsi : untuk megendapkan kotoran dalam nira mentah
sehingga menghasilkan nira jernih dan nira kotor.
Jumlah : 23 buah
Kapasitas : 72 HL
24
h. Rotary Vacum Filter
Fungsi : untuk memisahkan kotoran dari nira kotor
menjadi nira tapis dan blotong.
4. Stasiun Penguapan
a. Badan penguapan
Fungsi : untuk mendapatkan nira kental dengan
pemanasan
Jumlah : 5 Unit
Merk : Robert
2.6.4 Pengendalian Mutu
Tebu layak ditebang dan bermutu baik kriterianya dapat disingkat
dengan istilah BSM
1. B : Bersih, dimaksud kadar trash (kotoran tebu) tidak lebih dari 5%
S : Segar, waktu antara tebu ditebang dan digiling tidak lebih dari 72
jam, biasanya dikendalikan dengan mengatur sisa tebu 20
kapasitas giling.
2. M : Manis, dimaksud memiliki potensi rendemen kebun tinggi antara
lain :
Kadar nira tinggi (>85 %)
Nilai nira nnp tinggi (>12 %)
Kemunduran mutu tebu dapat terjadi sebelum ataupun sesudah
ditebang. Sebelum ditebang kemunduran mutu tebu dapat disebabkan oleh
penyakit, hama, kerusakan oleh cuaca dll.
Secara alamiah kemunduran mutu tebu disebabkan oleh enzim, bahan
kimia dan proses mikrobiologi. Enzim invertase yang terjadi secara alamiah
batang tebu akan merusak gula menjadi gula invert (glukosa dan fruktosa)
sehingga menurunkan kemurnian tebu. Kemunduran chemis termasuk inverse,
disebabkan :
Kondisi asam meningkatkan setelah ditebang
Efek samping beberapa mikroba.
25
Dengan bertambahnya waktu produk inverse selanjutnya akan
membentuk asam-asam dan senyawa berwarna. Kemunduran tebu karena
mikroba terutama disebabkan oleh bakteri leuconostoc, walaupun banyak juga
tipe bakteri lain yang dapatmenginveksi tebu yang terpotong.
Spesies Leuconostoc terutama adalah Leuconostoc Masenteorides dan
Leuconostoc Dextranicum yang merupakan bakteri pemakan gula dan
penghasil Dextran yang terutama dalam nira
Dextran bersifat sebagai getah dan merupakan polysacharida hasil
polimerisasi Dextrosa oleh Dextransucrose yang menghasilkan bakteri
Leuconostoc dari degradasi gula. Pembentukan Dextran dengan cepat terjadi
pada suasana asam, brix rendah dan suhu sedikit panas. Akumulasi Dextram
menyebabkan problema pada proses antara lain tebu, recoveri rendah,
kenaikan viscositas, knaikan HK tetes, kesulitan dalam filtrasi dan penurunan
mutu gula
Cara efektis dan praktis untuk untuk menekan pembentukan Dextran
adalah mengurangi waktu antara tebuditebang sampai digiling pada tingkat
minimum. Upaya lain adalah sanitasi gilingan yaitu menyemprotkan uap atau
pemberian chemichalia anti bakteri atau biocfide. Biocise yang dipakai
sekarang umumnya mempunyai komposisi sebagai berikut :
Disodium Cyanodithioido Carbonate 12,7 %
Ethylenediamine 4.8 %
Potassium N-methylidhithio Carbonate 17.5%
Inert ingredients 65 %
Karakteristik yang diinginkan agar hasil gula tidak akan rusak didalam
penyimpanan adalah :
Memiliki sedikit bagian-bagian yang terhisap larut (insoluble–matter)
dengan pemurnian yang baik ini bisa diminimalisasi
Memiliki pasir yang keras, rata dan Kristal-kristal bebas dan roll grain
Memiliki kelembaban relative terhadap polarisasi sesuai dengan factor
keamanannya
Gula yang tidak tercuci (unwash–segar, antara lain film tets sekeliling
Kristal) seminimal mungkil
26
Dibuat dalam kondisi terjaga kebersihannya, dicegah seminimal
mungkin terkontaminasi dengan cendawan, ragi dan bakteri
2.6.5 Data Hasil Produksi
No Uraian 2007 2008
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
HA Giling
KU Tebu Giling
KU Hablur
Rendemen
KU Tebu / HA
KU Hablur / HA
KU SHS
KU Tetes
Jam Berhenti Giling
Hari Giling
KAP iling INCL
Nilai Nina NPP
HPB I
2532.4
2077.131
145.935
703
856
60.1
145.125
99.109
10.35
175
11.856
10.44
64.1
2975.8
2638.965
204.943
7.77
88.7
68.9
204.066
122.945
3.02
2.01
13.250
11.43
64.3
2.6.6 Produk Life Cycle
PG. Toelangan adalah salah satu pabrik gula yang akan memproduksi
produk gula dari hasil sampingan industri gula untuk mempertahankan
posisi yang sudah tinggi. Namun PG. Toelangan belum menemukan produk
apa yang akan mereka produksi. Produk dari hasil sampingan di PG.
Toelangan dengan alternatif produk : alkohol, refined sugar, animal food,
food packaging, pulp fiber, dan gasohol.
27
2.7 Kondisi Pemasaran
Pada tahun 1968, Dewann Direksibdari sejumlah PT. Perkebunan Nusantara
sepakat untuk membentuk sebuah lembaga yang mewadahi kepentingan
bersama dibidang pemasaran. Lembaga ini dinamai Kantor Pemasaran Bersama
PT Perkebunan Nusantara, yang bertugas mengelola pemasaran dari
komoditiperkebunan yang diproduksi oleh PTPN.
Komoditi utama meliputi Minyak Sawit, Karet, Latex, Teh, Kopi, Coklat,
Gula, Gula Tetes, Alkohol, Tembakau, kapas yang dipasarkan dalam negeri
maupun luar negeri
Penjualan dari komoditi tersebut dilakukan melalui tender, auction, dan
negoisasi dengan mengacu harga pasar yang dimonitor dari London, Rotterdam,
Kuala Lumpur, Singapura, Tokyo, New york dll.Kegiatan ini dilakukan secara
rutin meliputi komoditi CPO, karet, gula tetes, teh, selanjutnya untuk komditi
lainnya dilakukan berdasarkan stok yang ada.
2.7.1 Analisa Konsumen
PG. Toelangan adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang
produksi gula, dimana sifat produksinya yang kontinyu dan cenderung
mengutamakan kualitas, maka perusahaan berusaha selalu memuaskan
konsumen. Untuk menciptakan kepuasan para konsumen dan mendapatkan
kepercayaan dari konsumen tersebut, maka perusahaan berusaha memenuhi
selera konsumen dan mengikuti perkembangan teknologi. Diantaranya dengan
mengeluarkan produk gula yang sesuai dengan keinginan konsumen, yaitu
memproduksi gula jenis SHS IA.
2.7.2 Daerah Pemasaran
Pemasaran gula PG. Toelangan melalui Kantor Pemasaran Bersama
PT. Perkebunan Nusantara X yang mempunyai tugas memasarkan komoditi
perkebunan baik ke pasar domestik maupun Internasional.
2.7.3 Saluran Distribusi
Komoditi yang diolah oleh PG Toelangan akan dikelola oleh Kantor
Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara X. Penjualan dari komoditi
dilakukan melalui tender dan negosiasi dengan mengacu harga pasar.
28
2.7.4 Hasil Yang Dicapai
Sektor penjualan merupakan aktivitas yang mempunyai arti sangat
penting bagi setiap perusahaan guna kesinambungan operasional jangka
panjang. Konsentrasi terhadap sektor ini pada dasarnya diwujudkan berupa
intensifikasi upaya peningkatan omset penjualan berdasarkan evaluasi terpadu
atas seluruh data histories aktivitas dari hasil pembelian atau penjualan.
a. Market Segment
Produk gula PG Toelangan merupakan salah satu SEMBAKO
sehingga dikonsumsi oleh semua golongan (semua usia, semua jenis
kelamin, dan semua kalangan atas maupun kalangan bawah).
b. Market Share
Dalam memproduksi suatu produk perusahaan pasti akan
dihadapkan pada situasi yang akan timbul dalam memasarkan produknya.
Maka dari itu diperlukan perluasan pasar dalam memasarkan produknya
Adapun pesaing PT PG Toelangan untuk wilayah Sidoarjo antara
lain :
a. PT.PN X PG WATOETOELIS
Ds. Temu, Sidoarjo
b. PT.PN X PG KREMBOENG
Ds Krembung, Sidoarjo
c. PT. RNI Rajawali PG CANDI BARU
2.7.5 Kebijaksanaan harga
Dalam menentukan harga pada PG Toelangan, harga gula sangat
dipengaruhi oleh besarnya biaya produksi dan pemasaran yang ditambah
dengan jumlah atau prosentase tertentu sehingga dapat menutupi biaya-biaya
langsung, biaya overhead dan laba. Penentuan harga pokok penjualan PG
Toelangan didasarkan pada kebijakan berbasis biaya yang mana berasal dari
kebijakan pemerintah tentang harga gula dan juga kebijakan harga gula yang
ditetapkan oleh AGI (Asosiasi Gula Indonesia).
29
2.7.6 Promosi
Program promosi merupakan salah satu fungsi terpenting dalam bidang
marketing sebagai upaya meningkatkan volume penjualan. Pada PG.
Toelangan, produk gula dipromosikan dalam bentuk kemasan berat 1 kg.
Dimana kemasannya terdapat cap PT.Perkebunan Nusantara X.
2.7.7 Data Penjualan
Penjualan Gula 2008 2007
22.877.529.793 32.212.743.940
2.8 Kondisi Keuangan
2.8.2 Struktur Modal
Beberapa fasilitas pinjaman diperoleh PG. Toelangan dari Bank BRI
untuk jangka waktu 1 tahun dari 29 Desember 2007 sampai dengan 29
Desember 2008 yang dibuat dihadapan notaris Darmawan Setijanto,SH
pada tanggal 4 Februari 2008 yaitu:
- Pinjaman modal kerja yang diikat dengan Akta Nomor 3
denngan plafon Rp.20 milyar dan suku bunga 12% per tahun untuk
tambahan modal kerja dan back up SKBDN.
- Fasilitas kredit bank garansi yang diikat dengan Akta
Nomor 4 dengan maksimum kredit sebesar Rp. 500 juta dan fee 0,5%
digunakan untuk jaminan atas kontrak kerjasama/kontrak penjualan
kepada pihak III .
- Fasilitas kredit surat ke dokumen dalam negeri (SKBDN)
diikat dengan Akta nomor 5 dengan bentuk sight letter of credit
dengan plafon sebesar Rp. 10 milyar dan bunga 12% per tahun dari
nilai sight yang dibuka.
- Fasilitas kredit modal kerja import / penangguhan
jaminan import diikat dengan Akta Nomor 6 untuk digunakan sebagai
setoran jaminan pembukaan L/C import, untuk pembelian bahan baku
30
dan bahan penolong dengan plafon kredit sebesar Rp. 10 milyart dan
tarip fee 0,125%
Pinjaman diatas dijamin dengan APHT Nomor 138 Pecangan Kulon,
Mesin, Peralatan dan prasarananya, Stok bahan baku, inner back dan
waring dan bahan jadi lainnya serta piutang usaha
2.8.3 Neraca dan Neraca Laba Rugi
PG TOELANGAN
NERACA
Akt??????????????????????????????????????????
PG Toelangan
LAPORAN LABA RUGI
?????????????????????????
(dalam Ribuan, Rp 000)
KeteranganRealisasi Realisasi
2008 2007
Pendapatan 1.331.679 2.065.369Harga Pokok Penjualan 1.082.181 1.784.085Laba (Rugi) Kotor 249.498 281.283
Beban Usaha 95.818 81.045.Laba (Rugi) Usaha 153.680 200.237 Pendapatan dan Biaya Lain-lain: Pendapatan Lain-Lain 40.013 54.319Beban Lain-lain 100.609 61.413 60.595 7.093 Laba (Rugi) Sebelum Pajak 47.404 169.667Jumlah Pajak Penghasila (22.565) (51.791)Laba (Rugi) bersih sebelum bagian minoritas 24.838 117.875
31
Bagian laba (Rugi) yang menjadi hak minoritas 317 2.380Laba (Rugi) bersih setelah bagian minoritas 24.521 120.256
2.8.4 Rasio-Rasio Keuangan
???????????????????
Macam-macam rasio finansial menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto
dibagi menjadi 4:
Berdasarkan macam-macam perhitungan rasio-rasio finansial menurut
Prof. Dr. Bambang Riyanto, di PG. Toelangan menggunakan analisa rasio-rasio
sebagai berikut:
a. Ratio Likuiditas adalah rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan (Current rasio, Cash ratio,
Quick ratio, Working capital to total assets ratio).
1 Current ratio =Aktiva lancarUtang lancar
Tahun 2006 = Rp35.046.592Rp17.424.096
= 2,01: atau 201%Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 2,01
Tahun 2007 = Rp 30.280.149Rp 15.989.463
= 1,89 atau 189%Setiap utang lancar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar Rp 1,89
2 Working capital to total assets ratio
=Aktiva lancar – Utang Lancar
Jumlah Aktiva
Tahun 2006 = Rp 35.046.592 – Rp 17.424.096Rp 67.406.875
= 0,26 : 1 atau 26%Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto) sebesar 28%
Tahun 2007 = Rp 30.280.149 - Rp 15.989.463
32
Rp 67.659.473= 0,21 : 1 atau 21%
Likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (netto) sebesar 21%
Untuk memperjelas analisa ratio likuiditas tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel Ratio Likuiditas
Tahun Current RatioWorking capital to total
assets ratio
2006 201 % 26 %
2007 189 % 21%
Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto analisa ratio likuiditas ada 4. Tetapi
yang dapat di analisis dalam laporan hanya 2 analisa ratio likuiditas. Hal
ini karena terbatasnya data yang diperoleh.
b. Ratio Leverage adalah rasio-rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan
dibiayai dengan utang (Total debt to equity ratio, Total debt to total capital
assets, Long term debt to Equity ratio, Tangible assets debt coverage, Time
interest earned ratio).
1 Total debt to equity ratio
=Utang Lancar + Utang Jangka Panjang
Jumlah Modal Sendiri
Tahun 2006 = Rp 17.424.096 + Rp 11.608.724Rp 57.506.684
= 0,50 : 1 atau 50%Rp 50 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang
Tahun 2007 = Rp 15.989.463 + Rp 6.608.724Rp 55.867.231
=0,40 : 1 atau 40%
Rp 40 dari setiap rupiah modal sendiri menjadi jaminan utang
2 Total debt to total capital assets
=Utang Lancar + Utang Jangka Panjang
Jumlah Aktiva
33
Tahun 2006 = Rp 17.424.096 + Rp 11.608.724Rp 67.406.875
=0,43 : 1 atau 43%
Rp 43 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang
Tahun 2007 = Rp 15.989.463 + Rp 6.608.724Rp 67.659.473
=0,33 : 1 atau 33%
Rp 33 dari setiap rupiah aktiva digunakan untuk menjamin utang
3 Long term debt to Equity ratio
=Utang Jangka Panjang
Modal Sendiri
Tahun 2006 = Rp 11.608.724Rp 57.506.684
=0,20 : 1 atau 20%
Rp 0,20 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin
utang panjang
Tahun 2007 = Rp 6.608.724Rp 55.867.231
=0,12 : 1 atau 12%
Rp 0,12 dari setiap rupiah modal sendiri digunakan untuk menjamin
utang panjang
Untuk memperjelas analisa ratio leverage tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel Ratio Leverage
TahunTotal debt to
equity ratio
Total debt to total
capital assets
Long term debt to
Equity ratio
2006 50 % 43 % 20%
2007 40% 33% 12%
34
c. Ratio Aktivitas adalah rasio-rasio yang
dimaksudkan untuk mengukur seberapa besar efektivitas perusahaan dalam
mengerjakan sumber-sumber dananya (Total assets turn over, Receiveble turn
over, Average collection periode, Inventory turn over, Average day’s inventory,
Working capital turn over).
1 Total assets turn over =Penjualan nettoJumlah Aktiva
Tahun
2006=
Rp 50.245.659
Rp 67.406.875= 0,75 : 1
1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan hanya mampu menciptakan
penjualan Rp.0,75
Tahun 2007 = Rp 45.711.663Rp 67.659.473
= 0,68 : 1
1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan hanya mampu menciptakan
penjualan Rp.0,68
2 Working capital turn over
=Penjualan netto
Aktiva lancar – Utang Lancar
Tahun 2006 = Rp 50.245.659Rp 35.046.592 – Rp 17.424.096
= 2,85 atau 2,9 x
Dana tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 2,9 x dalam
setahunnya
Tahun 2007 = Rp 45.711.663Rp 30.280.149 - Rp 15.989.463
= 3,20 atau 3,2 x
Dana tertanam dalam modal kerja berputar rata-rata 3,2 x dalam
setahunnya
35
Untuk memperjelas analisa ratio aktivitas tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel Ratio Aktivitas
TahunTotal assets
turn over
Working capital turn
over
2006 0,75 x 2,9 x
2007 0,68 x 3,2 x
d. Ratio Keuntungan adalah rasio-rasio yang
menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-
keputusan (Gross profit margin, Operating income ratio, Operating ratio, Net
profit margin, Earning power of total investment, Rate or return for the owners).
1 Gross profit margin =Penjualan netto – HP Penjualan
Penjualan netto
Tahun 2006 = Rp 50.245.659 – Rp 34.326.828Rp 50.245.659
= 32%
Laba bruto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan
laba bruto Rp 0,32
Tahun 2007 = Rp 45.711.663 – Rp 33.024.383Rp 45.711.663
=28%
Laba bruto per rupiah penjualan. Setiap rupiah penjualan menghasilkan
laba bruto Rp 0,28
2 Operating income ratio
=Penjualan netto – HP Penjualan – Biaya Lain
Penjualan netto
Tahun 2006 = Rp 50.245.659 – Rp 34.326.828 – Rp 501.839Rp 50.245.659
= 30,68% = 31%
36
Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,31
Tahun 2007 = Rp 45.711.663 – Rp 33.024.383 – Rp 188.917Rp 45.711.663
= 27,34% = 27%
Setiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,27
3Earning power of total investment
=EBIT
Jumlah Aktiva
Tahun 2006 =Rp 11.608.184
Rp 67.406.875= 17,22%
Setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan Rp 0,17 untuk
semua investor
Tahun 2007 =Rp 9.553.187
Rp 67.659.473= 14,12%
Setiap satu rupiah modal menghasilkan keuntungan Rp 0,14 untuk
semua investor
Untuk memperjelas analisa ratio aktivitas tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel Ratio Aktivitas
TahunGross profit
margin
Working capital
turn over
Earning power of total
investment
2006 32% 31% 17,22%
2007 28% 27% 14,12%
2.9 Sistem Informasi
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia
bagi manajer. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.
Adanya system informasi ini dipengaruhi karena perkembangan bisnis yang
37
semakin kompleks dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dibidang IT (Information Teknologi) yang semakin pesat. Dengan
adanya system informasi manajemen diharapkan akan membantu
mempermudah para pemegang policy yang dalam hal ini Direktur Utama untuk
membuat suatu kebijakan atau keputusan yang kemudian diinformasikan kepada
seluruh karyawan melalui Manajer. Selain itu system informasi yang ada di PT.
PG Toelangan berfungsi sebagai penengah antara sistem dan fisik (SDM) ketika
timbul masalah diantara keduanya.
Pada PT. PG Toelangan telah diterapkan Sistem Informasi yang
terkomputerisasi, untuk pendistribusian informasi di PT. PG Toelangan
menggunakan jaringan Local Area Network (LAN), sedangkan sistem
operasinya jaringan komputernya menggunakan Linux dan Windows XP.
Peralatan yang mendukung sistem Informasi Manajemen adalah telepon, mesin
Fax, komputer, internet dan e-mail.
2.10 Corporate Culture
Dalam menjalankan misi yang telah ditetapkan, perusahaan telah
menetapkan tuntunan yang berfungsi sebagai koridor dan batasan sekaligus
pendorong bagi insan perusahaan untuk melakukan tugas dan tanggung jawab
dengan penuh integritas, sehingga apabila tuntunan ini dilakukan, maka diyakini
akan dapat membawa pencapaian misi tersebut.
Tuntunan tersebut diwujudkan dalam pernyataan filosofi bisnis yaitu
5K :Kejujuran, Kepercayaan, Keterbukaan, Kerjasama, dan Keselarasan .Agar
produktifitas karyawan dalam bekerja tetap tinggi, perusahaan telah membangun
budaya kerja yang harus dihayati dan dilaksanakan oleh segenap inssan
perusahaan yakni 5C : Cepat, Cekatan, Cerdas, Cermat, dan Citra.
38
BAB III
ANALISA FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
3.1 Lingkungan Sosial ( Societal Environment)
3.1.1 Politik dan Hukum
Situasi negara dari segi politik dan hukum sangat berpengaruh dalam
usaha pencapaian tujuan perusahaan, tidak mungkin mengabaikan
konsekwensi, pengambilan keputusan/dampaknya terhadap kebijakan
pemerintah sehingga dalam perumusan strategi faktor politik dan hukum ini
perlu dipertimbangkan misalnya demo buruh. Selain itu juga kurang
konsistennya peraturan-peraturan yang diberlakukan, hal ini dapat
membingungkan khususnya bagi para pengusaha-pengusaha. Serta pengaruh
dari kesimpangsiuran masalah Lumpur Lapindo yang belum terselesaikan.
Adapun pengaruh situasi politik dan hukum yaitu demo buruh yang
dapat berdampak negatif bagi PG. Toelangan. Di sidoarjo sering terjadi demo
buruh di perusahaan-perusahaan di wilayah Sidoarjo. Adanya demo buruh
tersebut dikhawatirkan buruh PG. Toelangan akan terprovokasikan.
3.1.2 Ekonomi
Keadaan ekonomi pada masa saat sekarang maupun pada masa yang
akan datang suatu negara merupakan salah satu faktor yang sangat
berpengaruh terhadap perkembangan usaha yang berdiri dinegara tersebut.
Kenaikan harga minyak tidak berpengaruh langsung pada perusahaan terkait
dengan bahan bakar yang digunakan proses produksi. Dampak negatif dari
kenaikan harga minyak terhadap PG. Toelangan adalah naiknya ongkos
angkut tebu dan distribusi gula.
3.1.3 Sosial
39
PG. Toelangan merupakan salah satu unit usaha yang mempunyai
kegiatan utama mengolah tebu menjadi gula dalam negeri. Kegiatan
operasional pabrik gula berdampak penting terhadap lingkungan tersebut
dapat bersifat positif maupun negatif. Dampak positif yang dihasilkan dari
kegiatan produksi gula adalah terpenuhinya kebutuhan gula dalam negeri
sehingga mampu menghemat devisa negara. Sedangkan dampak negatif yang
ditimbulkan antara lain berasal dari kegiatan pembuangan limbah gas, limbah
cair, serta kemungkinan penurunan terhadap kesuburan tanah.
3.1.4 Teknologi
PG Candi Baru menggunakan teknologi yang peninggalan mesin-
mesin produksi lama tetapi mesin-mesin produksi tersebut sudah mendapatkan
perawatan dan modifikasi secara intensif sehingga dapat memperlancar proses
produksi karena terkait dengan tingkat volume produksi dalam tiap hari dan
kualitas gulanya. Dengan demikian perubahan teknologi mempunyai pengaruh
positif yaitu dapat memudahkan dan mempercepat proses produksi.
3.2 Lingkungan Tugas (Task Environment)
3.2.1 Pemerintah
Peranan pemerintah sebagai pembuat kebijakan sangatlah berpengaruh
terhadap pertumbuhan industri di suatu negara terutama dalam menentukan
kebijakan dan pengambilan keputusan dalam perusahaan seperti kebijakan
pemerintah dengan adanya kenaikan upah (UMR) terhadap karyawan yang
setiap tahun cenderung mengalami kenaikan sehingga membuat perusahaan
menaikkan harga jual untuk pesanan produk yang disesuaikan dengan
kenaikan upah karyawan. Kebijakan pemerintah dalam hal menaikkan UMR
tersebut dapat menimbulkan suatu dampak yang seringkali disebut dengan
sebagai hubungan yang berkesinambungan. Dapat dikatakan bahwa kenaikan
UMR menyebabkan secara keseluruhan harga barang menjadi naik. Namun
karena adanya kebijakan pemerintah tentang pembatasan harga gula
mengakibatkan ketidaksinkronisasi antara kenaikan UMR dengan harga gula
di pasaran.
40
3.2.2 Asosiasi
Asosiasi ini juga merupakan hal yang perlu dipertimbangkan karena
mempengaruhi perusahaan terutama bagi perusahaan yang tergabung dalam
asosiasi tersebut. Dimana fungsi dari asosiasi ini adalah untuk meminimalisasi
terjadinya persaingan yang tidak sehat antara perusahaan sejenis.
3.2.3 Kreditur
Pada umumnya awal pendirian suatu perusahaan sebagian besar
modalnya berasal dari pendiri atau pemilik perusahaan tersebut yaitu PT.
Perkebunan Nusantara X disamping berasal dari pemegang saham yang ikut
andil dalam perusahaan, dapat pula modal awal untuk mendirikan perusahaan
berasal dari pinjaman dari pihak luar yaitu misalnya bank (BRI, Bukopin, dan
Bank Jatim, Bank Agro, BII, BNI). sehingga dari pinjaman yang diperoleh
dari bank tersebut diharapkan perusahaan mampu mengelola perusahaannya
secara efektif dan efisien untuk menghasilkan keuntungan.
3.2.4 Pemasok
Untuk pemenuhan kegiatan operasional PG. Toelangan bergantung
dari pemasoknya. Dimana para pemasok utamanya berasal dari daerah
Sidoarjo, Gresik, Mojokerto, dan Pasuruan. Sedangkan pemasok cadangannya
berasal dari Lumajang, Malang, Kediri Dan Kertosono. Pemasok cadangan
digunakan apabila pemasok utamanya tidak bisa memenuhi permintaan PG.
Toelangan.
3.2.5 Konsumen
Dengan adanya kebutuhan konsumen ini yang dapat menjadi acuan
bagi PG. Toelangan untuk mempunyai jaringan konsumen yang sangat luas.
Khususnya konsumen dipulau Jawa Timur.
3.2.6 Masyarakat
Masyarakat merupakan pasar tenaga kerja yang sangat menjanjikan
bagi perusahaan, dimana pada umumnya untuk para pekerja pabrik tidak
terlalu membutuhkan tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, tetapi memilki
skill yang didapat dari masyarakat sekitar pabrik. Keberadaan masyarakat
sangatlah besar artinya dimana PG. Toelangan banyak menggunakan tenaga
kerja dari masyarakat sekitar pabrik. Hal ini dilakukan untuk bisa mengangkat
41
kondisi ekonomi disekitar pabrik. Sementara untuk karyawan pimpinan baik
staf maupun non staf perusahan membutuhkan karyawan dengan latar
belakang pendidikan tinggi untuk menduduki posisi yang dibutuhkan.
3.2.7 Serikat Pekerja
Serikat pekerja PT. Perkebunan Nusantara X yang terdaftar di kantor
Disnakertrans Kota Surabaya dengan nomor pendaftaran :SP-
PTPN.10/04.96.VI/05 Tgl 27 Juni 2005 dan dicatatkan ulang di Dinas Tenaga
Kerja dan mobilitas penduduk pemerintah Kota Surabaya dengan nomor
pencatatan:250/4312.A/436.4.14/SP-108/2005 tanggal 19 Juli 2005
berkedudukan di Surabaya dengan alamat Jalan Jembatan Merah 3-9.
3.2.8 Pesaing
Banyaknya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang produksi
gula di Indonesia membuat PG Toelangan berusaha untuk tetap bertahan dan
siap bersaing denagan sehat yaitu dengan terus meningkatkan mutu produk
dan pelayanan terhadap pelanggan. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga
hubungan baik dengan pelanggan yang merupakan sasaran dari pemasaran
produk dan juga untuk tetap menarik simpati dan kesetiaan pelanggan
terhadap produksi gula sehingga pelanggan tidak beralih ke pesaing. Adapun
pesaing-pesaing PG Toelangan yang juga berdomisili di daerah Sidoarjo
adalah PT PG Candi Baru, PT PG Kremboeng, dan PT PG Watoetoelis.
Dimana bagi PG Toelangan, pesaing-pesaing tersebut merupakan pesaing
yang ketat dalam market share industri pabrik gula diwilayah Sidoarjo.
42
BAB IV
ANALISA FAKTOR–FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL
4.1 ANALISA KEKUATAN DAN KELEMAHAN
4.1.1 Bidang Personalia
a) Kekuatan
Adanya jaminan kesejahteraan dan kesehatan sehingga para
karyawan dapat bekerja semaksimal mungkin
Adanya jenjang karir sehingga karyawan memiliki motivasi kerja
yang tinggi.
Tersedianya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sehingga
memudahkan perusahaan dalam meningkatkan skill dan kualitas
dari para karyawan.
b) Kelemahan
Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi kurang
mengutamakan keahlian dan tingkat pendidikan (khusus karyawan
PKWT pada musim giling).
Sistem absensi bagi karyawan masih manual hanya menggunakan
tanda tangan dan belum terkomputerisasi.
4.1.2 Bidang Produksi
a) Kekuatan
Adanya peralatan safety bagi para karyawan produksi sehingga
mendukung proses produksi.
Menggunakan ampas sebagai bahan bakar utama proses produksi.
b) Kelemahan
43
Minimnya penggunaan alat–alat produksi yang canggih.
Gula yang dihasilkan masih belum berwarna putih dengan
sempurna.
4.1.3 Bidang Keuangan
RANGKUMAN RATIO KEUANGAN:
Ratio-Ratio 2006 2007 Keterangan
Ratio Likuiditas
Current Ratio 201% 189%Kemampuan membayar utang dalam
kondisi menurun tetapi tetap stabil (baik)
Working Capital to Total
Assets Ratio 26% 21%
Perputaran modal terhadap total assets
menurun. Berarti semakin tidak likuid
(buruk)
Ratio Leverage
Total Debt to Equity
Ratio50% 40%
Kemampuan modal yang digunakan
untuk membayar utang semakin menurun
(baik)
Total Debt to Total
Capital Assets43% 33%
Kemampuan membelanjakan assets
dengan utang menurun (semakin baik)
Long Term Debt to
Equity ratio20% 12%
Kemampuan modal perusahaan yang
dijadikan jaminan untuk utang jangka
panjang menurun (buruk)
Ratio Aktivitas
Total Asset Turn Over 0,75 0,68
1 Rp. Aktiva yang dimiliki perusahaan
mampu menciptakan penjualan Rp. 0,75
menurun menjadi Rp. 0,68.(baik)
Working Capital Turn
Over2,9 x 3,2 x
Dana yang tertanam dalam modal kerja
berputar rata-rata 3,2x dalam setahunnya.
Dan mengalami kenaikan tetapi tetap
stabil. (baik)
Ratio Keuntungan
Gross Profit Margin 32% 28% Kemampuan laba kotor terhadap
penjualan mengalami penurunan.
44
(semakin buruk)
Operating Income Ratio 31% 27%Laba operasi sebelum bunga dan pajak
mengalami penurunan. (semakin buruk)
Earning Power of Total
Investment17,22% 14,12%
Kemampuan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan bagi investor
menurun. (semakin buruk)
a) Kekuatan
Menggunakan seluruh aktiva untuk menghasilkan penjualan
(misalnya mesin-mesin produksi sebagai aktiva.
Penggunaan ampas sebagai bahan bakar utama sehingga
meringankan biaya produksi.
Likuiditas perusahaan baik.
Perputaran modal sendiri cukup baik.
b) Kelemahan
Minimnya laba (tahun 2006 sebesar Rp 8.326.684 menurun Rp
6.687.231 di tahun 2007).
Perputaran aktiva menurun.
Kemampuan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk
hutang jangka panjang menurun.
4.1.4 Bidang Pemasaran
a) Kekuatan
Adanya sebagian daerah pemasaran yang pasti
Adanya sebagian saluran distribusi yang lancar
b) Kelemahan
Tidak ada bagian job description pemasaran yang jelas.
Kurangnya perluasan pangsa pasar ke daerah luar Jawa Timur.
4.2 ANALISA POSISI PERSAINGAN RELATIF / FAKTOR EKTERNAL
4.2.1 Dengan Sistem Analisa portofolio BCG??????????????????????
45
Analisa portofolio BCG adalah analisa yang digunakan untuk
mengetahui posisi perusahaan terhadap pesaing lokal dengan membandingkan
faktor tingkat pertumbuhan bisnis dengan faktor posisi persaingan relative
atau market share.
PORTOFOLIO BOSTON CONSULTING GROUP’S
PG. Toelangan
a) Posisi persaingan relatif (Market Share)
1) Market Share PT PG Candi Baru tahun 2006
= Total Penjualan Perusahaan tahun 2006 X 100 %
Total penjualan seluruh perusahaan 2006
= 9.335 X 100 %
121.480
= 7,68%
2) Market Share PT PG Candi Baru tahun 2007
= Total Penjualan Perusahaan tahun 2007 X 100 %
Total penjualan seluruh perusahaan 2007
= 8.650 X 100 %
46
151.855
= 5,7%
3) Rata-rata Market Share
= Total Prosentase
Jumlah perusahaan
= 100
4
= 25% tinggi
b) Tingkat pertumbuhan bisnis gula di Sidoarjo
= 151.855 – 121.480
= 30.375
Maka pertumbuhan bisnis gula di Sidoarjo sebesar:
= 30.375 X 100
121.480
= 25 %
Berdasarkan market share dan data hasil penjualan perusahaan
tahun 2006 sampai dengan tahun 2007, maka PT. PG Candi Baru berada pada
posisi “QUESTION MARKS”. Dimana pada tahun 2006 sampai dengan 2007
dari 4 perusahaan yang berskala nasional yang memiliki pangsa pasar rata-rata
25%, sedangkan PT. PG Candi Baru menguasai sebesar 5,7% pada tahun 2007.
Hal ini berarti pangsa pasar PT. PG Candi Baru rendah karena kurang dari rata-
rata potensi pasar untuk masing-masing perusahaan. Sedangkan pertumbuhan
bisnis gula di Sidoarjo tinggi yaitu sebesar 25%.
4.2.2 Dengan Sistem Analisa 9 Cells Ge Stoplight
Analisa 9 cells GE Stop Light adalah analisa untuk mengetahui
posisi perusahaan terhadap pesaing dengan membandingkan faktor kekuatan
bisnis (Lingkungan Internal) dengan faktor daya tarik industri (Lingkungan
Eksternal).
47
Penilaian daya tarik industri (Lingkungan Eksternal) dan
kekuatan Bisnis (lingkungan Internal) dengan Kriteria penilaian sebagai
berikut :
1 = sangat tidak berpengaruh
2 = tidak berpengaruh
3 = seimbang
4 = berpengaruh
5 = sangat berpengaruh
Analisa posisi PT. PG Candi Baru menurut analisa 9 Cells GE
Stoplight adalah sebagai berikut:
Matrik Daya Tarik Industri Gula
Matr ik Daya Tar ik Indus tr i Gu la
Indikator Bobot NilaiNilai
Tertimbang
Inflasi 0.05 2 0.10
Daya beli Konsumen 0.10 3 0.30
Perubahan Teknologi 0.10 2 0.20
Besar Pasar 0.20 5 1.00
Pertumbuhan Pasar 0.10 4 0.40
Struktur Persaingan 0.10 3 0.30
Kenaikan BBM 0.10 3 0.30
Pasokan Bahan Baku dan
Bahan Penolong
0.15 3 0.45
Kenaikan UMR 0.10 3 0.30
TOTAL 1.00 3,35
Matrik Kekuatan Bisnis
Matr ik Kekuatan B i sn i s
Indikator Bobot NilaiNilai
Tertimbang
48
Pangsa Pasar 0,15 2 0,30
Saluran Distribusi 0,15 3 0,45
Harga Jual Gula 0,20 3 0,60
Kualitas Produk 0,20 3 0,60
Lokasi Perusahaan 0,10 3 0,30
Keunggulan Produk 0,20 2 0,40
TOTAL 1,00 2,65
Dari hasil penilaian di atas maka dapat dianalisa bahwa perusahaan
berada diposisi berikut :
9 CELLS GE STOP LIGHT
PT PG Candi Baru
Tinggi Medium Rendah
Tinggi
Medium
Rendah
Daya Tarik Industr
i
Kekuatan Bisnis
49
Dari hasil penelitian tersebut diatas maka dapat dianalisa bahwa
perusahaan berada diposisi lampu hijau dan dalam ukuran sedang atau
medium. jadi,perusahaan berada pada posisi aman. Dengan kekuatan bisnis
sebesar 2,65 sedangkan untuk daya tarik industri sebesar 3,35.
4.3 KESEMPATAN (OPPORTUNITY)
Adanya ekspansi ke pasar nasional sehingga memperluas daerah
pemasaran.
Keberadaan masyarakat disekitar lokasi produksi merupakan peluang baik
bagi perusahaan karena dengan keberadaan mereka perusahaan dapat
memperoleh tenaga kerja dengan mudah dan murah (untuk karyawan
PKWT).
4.4 HAMBATAN (THREAT)
Adanya ketergantungan terhadap pemasok bahan baku maupun bahan
penolong.
Persaingan pasar yang cukup ketat.
Perubahan teknologi yang semakin cepat.
Mahalnya harga mesin-mesin produksi.
50
BAB V
FORMULASI DAN STRATEGI
5.1 Visi dan Misi perusahaan
5.1.1 Visi Perusahaan
Misi dari PG.Toelangan adalah menjadi perusahaan agribisnis
berbasis perkebunan yang terkemuka di Indonesia yang tumbuh dan
berkembang bersama mitra.
5.1.2 Misi Perusahaan
Misi dari PG.Toelangan adalah:
1. Berkomitment menghasilkan produk berbasis bahan baku
tebuyang berdaya saing tinggi untuk pasar domestik dan
internasional.
2. Mendedikasikan diri untuk selalu meningkatkan nilai-
nilai perrusahaan bagi kepuasan stakeholder melalui
kepemimpinan, inovasi dan kerjasama team serta organisasi yang
efektif.
5.2 Tujuan Perusahaan
Sesuai peraturan Pemerintah No.15 tahun 1996 adalah untuk
menyelenggarakan usaha dibidang perkebunan,usaha-usaha lain yang
menunjang penyelenggaraan usaha dibidang perkebunan sesuai dengan
peraturan perundang-ungangan yang berlaku.
5.3 Pemilihan Strategi
51
Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih
diantara altenatif–alternatif strategi induk (Generic Strategy) maupun variasi
strategi-strategi induk yang melalui suatu pengkajian, evaluasi maupun
pertimbangan lain yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan pada saat ini yang diterapkan untuk mencapai tujuan
perusahaan.
5.3.1 Pemilihan Alternatif Strategi
Alternatif strategi adalah proses mempertemukan antara kesempatan
lingkungan dengan kemampuan perusahaan pada tingkat resiko yang dapat
diterima.
Setelah dilakukan analisis dan diagnosa lingkungan dan menentukan
dimana kekuatan dan kelemahan internal perusahaan harus dihadapkan dengan
kesempatan dan tantangan lingkungan. Maka langkah selanjutnya adalah
identifikasi alternatif-alternatif strategi yang memungkinkan untuk dipilih
dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Uythoeven dalam rangka mengembangkan alternatif strategi
penyusun strategi menghadapi beberapa jenis alternatif antara lain:
1. Alternatif do nothing
Salah satu alternatif strategi dimana perusahaan tidak mengadakan
perubahan strategi yang digunakan. Jadi perusahaan melanjutkan strategi
yang lama.
2. Alternatif Likuidasi
Yaitu salah satu alternatif strategi untuk melikuidasi sebagian atau
keseluruhan bisnis atau produk perusahaan yang ada. Jadi mengurangi atau
menghentikan sama sekali perusahaan.
3. Alternatif Spesialisasi
Alternatif strategi dimana perusahaan menspesialisasikan kegiatan pada
segmen produk atau pasar tertentu.
4. Alternatif Integrasi Vertikal
Intergrasi Ke Belakang (Backward Vertical Integration)
52
Startegi ini mengarahkan perusahaan memasuki bisnis dan sejumlah
pemasok input atau barang jasa yang diperlukan perusahaan saat
sekarang. Hal ini untuk menaggulangi stock bahan baku yang lama
makin menipis.
Integrasi Ke Depan (Forward Vertical Integration)
Strategi ini menggerakkan perusahaan kedalam bisnis pendistribusian
output atau produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan dengan
memasuki saluran-saluran pemasaran akhir. Hal ini dapat mengurangi
timbulnya tekanan dari para pelanggan.
5. Alternatif Diversifikasi
Alternatif strategi dimana perusahaan mendiversifikasikan kegiatan bisnis
yang sudah ada melalui segment produk.
6. Alternatif Internasionalisasi
Alternatif strategi dimana perusahaan memperluas daerah pemasaran
produk yang sama kepasar internasional atau kenegara yang berbeda.
Saat ini strategi yang digunakan PT PG Candi Baru menurut
Uyterhoeven adalah Alternatif do nothing. Dimana perusahaan tidak
mengadakan perubahan strategi yang digunakan. Jadi perusahaan melanjutkan
strategi yang lama. Selain itu PG Candi juga menerapkan alternatif
spesialisasi. Karena PG Candi Baru hanya memproduksi satu produk
saja.yaitu gula.
Sedangkan macam-macam alternatif strategi menurut Glueck adalah
sebagai berikut:
1. Strategi pertumbuhan stabil
Adalah salah satu pilihan terbaik untuk perusahaan yang dapat bekerja
dengan baik pada industrinya dengan masa depan dan lingkungan yang
tidak banyak berubah atau sesuai untuk perusahan yang berhasil pada
lingkungan yang dapat diramalkan. Strategi ini meliputi:
a. Strategi pertumbuhan incremental
b. Srategi laba
53
c. Pertumbuhan stabil sebagai suatu strategi istirahat
d. Strategi pertumbuhan sustainable
2. Strategi pertumbuhan
Adalah strategi yang sesuai untuk perusahaan yang berada dalam
lingkungan yang dinamis. Strategi ini meliputi:
a. Strategi pertumbuhan internal:
1. Strategi pertumbuhan internal melalui produk dan jasa
2. Strategi pertumbuhan internal melalui diversifikasi
b. Strategi pertumbuhan eksternal:
1. Merger
2. joint ventures
c. Integrasi vertikal sebagai strategi pertumbuhan
d. Strategi bertumbuh untuk dijual keluar.
3. Strategi pengurangan dan perubahan haluan
Adalah strategi yang ditujukan atau tujuan utamanya untuk memperbaiki
performance perusahaan. Meliputi:
a. Strategi perubahan haluan
b. Strategi pelepasan
c. Strategi likuidasi
d. Strategi perusahaan tawanan
4. Strategi kombinasi
Adalah strategi yang cocok untuk lingkungan yang berbeda dimana
pembuat keputusan strategi menggunakan berbagai strategi induk untuk
berbagai perusahaan berbeda atau untuk tahapan waktu untuk masa
berbeda.
Saat ini strategi yang digunakan PT PG Candi Baru menurut W.F
Glueck adalah strategi pertumbuhan stabil dengan sub strategi pertumbuhan
incremental. Karena, PT PG Candi menggunakan strategi pertumbuhan stabil
yang memusatkan pada satu line produk saja. Yaitu hanya memproduksi gula.
54
Menurut W.F Glueck, berdasarkan analisa BCG & 9 Cells GE, PT
PG Candi Baru sudah mengambil strategi yang tepat yaitu strategi
pertumbuhan stabil dengan sub strategi pertumbuhan incremental. Selain itu,
strategi yang dinominasikan untuk PT PG Candi Baru adalah strategi
pertumbuhan dengan sub strategi pertumbuhan internal melalui produk dan
jasa. Dengan cara memperluas penjualan produk dengan mengintroduksi
modifikasi-modifikasi minor dalam segmen pasar baru dari produk. Misalnya
ukuran, label dan merek. Strategi-strategi tersebut perlu diperkuat untuk
meningkatkan performance perusahaan.
5.3.2 Pengujian Konsistensi
Proses pemilihan strategi diatas dievaluasi konsistensinya terhadap
kesempatan, tantangan dan lingkungan serta keuntungan strategi pada saat
sekarang maupun yang akan di prediksi dimasa yang akan datang.
Berdasarkan posisi PT. PG Candi Baru saat ini dimana kondisi internal
perusahan mengalami kelemahan dibidang pemasaran karena tidak adanya
perluasan pangsa pasar. Hal ini akan mempengaruhi perkembangan
perusahaan dalam jangka panjang. Sementara itu untuk kekuatan internal,
letak perusahaan yang strategis yaitu terletak di jalan utama Surabaya-
Malang. Selain itu PT PG Candi Baru adalah satu-satunya pabrik gula yang
menggunakan ampas tebu sebagai bahan bakar utama dalam proses produksi.
Sedangkan pengaruh lingkungan eksternal yaitu adanya pemasok bahan baku
yang pasti, sehingga perusahaan tidak akan kekurangan bahan baku untuk
proses produksi. Disamping itu perusahaan mengalami hambatan dengan
adanya ketidakstabilan ekonomi yang berpengaruh pada pendapatan
perusahaan.
Pengujian konsistensi adalah proses dimana setiap alternatif dievaluasi
konsistensinya terhadap kesempatan dan tantangan lingkungan (dimensi
ekstern) dan terhadap keuntungan strategi (dimensi ekstern) pada saat
sekarang maupun yang diprediksikan untuk masa yang akan datang. Dalam
hal ini, strategi yang telah ditetapkan oleh PT. PG Candi Baru baik yang sudah
dilakukan maupun baru berupa rencana-rencana akan membawa beberapa
55
pada struktur rencana pada PT. PG Candi Baru. Dan apabila dikaitkan dengan
alternatif strategi diatas mata dapat dilihat seberapa besar kesempatan dan
hambatan (ETOP) serta terhadap keuntungan strategi itu sendiri (SAP).
Tabel ETOP dan SAP
ETOPBobot
Faktor
Pengaruh
FaktorSAP
Bobot
Faktor
Pengaruh
Faktor
Faktor Ekonomi + 4 + 20 Faktor Keuangan
dan Akuntansi
+ 2 + 20
Faktor
Pemerintah dan
Hukum
+2 + 30 Faktor Pemasaran
dan Distribusi
+ 3 + 20
Faktor Pemasaran
dan Persaingan
+ 3 + 20 Faktor Manajemen
Produksi dan
Operasi
+ 4 + 30
Faktor Teknologi
dan Pemasok
+ 3 + 30 Faktor Hubungan
Personal dan
tenaga Kerja
+ 3 + 30
Faktor Geografi +1 +30 Faktor Corporate + 1 +10
Faktor Sosial +1 + 40
Keterangan :
1. Bobot faktor, + 5 berati positif sangat kuat sampai dengan 0 yang berarti
netral, menuju – 5 yang berarti negati sangat kuat.
2. Pengaruh kesempatan lingkungan yang sangat kuat adalah + 50, pengaruh
netral atau tidak mempunyai pengaruh adalah 00, dan pengaruh tantangan
yang sangat kuat adalah – 50.
5.3.3 Menentukan Strategi Pemilihan
Pemilihan strategi adalah proses pembuatan keputusan untuk memilih
diantara alternatif-alternatif strategi induk yang dipertimbangkan akan dipakai
dan diterapkan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan cara yang paling
baik. Pemilihan srtategi menyangkut pertimbangan faktor-faktor pilihan,
56
evaluasi alternatif dengan alternatif strategi pertimbangan yang kami pakai
adalah berdasarkan pada analisa SWOT serta kondisi eksternal dan internal
perusahaan.
Dari uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan strategi yang
tepat digunakan PT. PG Candi Baru adalah strategi pertumbuhan stabil dengan
sub strategi pertumbuhan incremental. Selain itu, strategi yang dinominasikan
untuk PT PG Candi Baru adalah strategi pertumbuhan dengan sub strategi
pertumbuhan internal melalui produk dan jasa..
5.4 Policy
5.4.1 Bidang Personalia
3. Membudayakan rencana tindak lanjut dari pelaksanaan
diklat dalam bentuk kegiatan yang aplikatif disetiap pelaksanaan
tugas.
4. Mengikutsertakan karyawan dalam diklat teknologi
informasi, manajemen modern, diklat teknis, dan diklat spiritual
sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
5. Menerapkan pedoman carrier planning karyawan.
6. Memberlakukan reward & punishment system secara adil
dan transparan.
7. Meningkatkan tertib administrasi personil
8. Membuat program alur kerja berbasis tekhnologi
informasi.
5.4.2 Bidang Produksi
1. Menumbuhkan komitmen mutu secara integral di bagian tanaman
dalam penyediaan bahan baku tebu.
2. Meningkatkan kapasitas giling dan pemasangan otomatisasi
peralatan pabrik secara bertahap.
3. Melakukan infentarisasi terhadap alat-alat yang kinerjanya sudah
tidak layak.
57
4. Meningkatkan kemampuan serta pemahaman operator dan SDM
bagian instalasi terhadap kaidah tehnis peralatan pabrik.
5. Menerapkan pengukuran parameter operasonal proses sesuai
dengan prosedur operasi standart.
6. Melakukan kontrol sesering mungkin dan pengontrolan ulang
terhadap proses produksi setiap satu jam sekali oleh petugas yang
berbeda.
5.4.3 Bidang Pemasaran
1. Melakukan survey lapangan setiap dua minggu sekali
untuk mencari informasi harga pasar ditingkat eceran,berkoordinasi
dengan distributor dan disperindag setempat.
2. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dalam
melakukan marketing intellegent dan market research.
3. Merancang sistem informasi secara integral yang terkait
dengan prediksi harga jual yang tidak berdampak pada kerugian
perusahaan.
5.4.4 Bidang Keuangan
1. Efisiensi penggunaan dana terhadap alokasinya dalam rangka
menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
2. Meningkatkan aktiva perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
bagi investor.
3. Meningkatkan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk
utang jangka panjang.
58
BAB VI
IMPLEMENTASI STRATEGI
Program adalah serangkaian rencana yang dibuat atau kegiatan yang akan
dilaksanakan guna menerapkan policy yang telah ditetapkan.
1.1 Program Bidang Personalia
a. Merekrut karyawan yang memilki latar belakang pendidikan sesuai
dengan posisi kosong di perusahaan
b. Mengadakan inhouse training dan studi banding bagi karyawan
c. Memberikan motivasi melalui pemberian reward dan punishment
terhadap karyawan yang berprestasi guna meningkatkan kinerja dan
prestasi karyawan
d. Memberikan sanksi yang tegas terhadap karyawan yang melanggar
peraturan
e. Adanya komunikasi yang baik antara pihak perusahaan dengan
karyawan
f. Pengangkatan karyawan staf dari karyawan non staf melalui jalur P2K
serta pengangkatan karyawan tetap dari karyawan KKWT
g. Pengembangan organisasi sesuai kebutuhan
h. Mengasurasikan karyawan KKWT
59
i. Memberikan penyuluhan-penyuluhan kepada para petani binaan tentang
menanam dan merawat tebu supaya menghasilkan tebu berkualitas
tinggi.
1.2 Program Bidang Produksi
a. Merencanakan schedule produksi untuk memperlancar proses produksi
agar efektif dan efisisen (jadwal awal giling tiap tahun)
b. Meningkatkan perawatan dan pemeliharaan terhadap mesin dan
peralatan yang ada
c. Pengawasan terhadap mutu atau produk semakin ditingkatkan
d. Meningkatkan pemantauan operasional secara berkesinambungan
e. Membeli mesin-mesin baru untuk meningkatkan proses produksi
f. Adanya peningkatan cadangan persediaan peralatan produksi untuk
menghindari terjadinya kerusakan pada peralatan yang ada
g. Meningkatkan kapasitas giling tebu per tahun
h. Membeli mesin pencetak untuk kemasan.
1.3 Program Bidang Pemasaran
a.Meningkatkan dan memelihara kepuasan pelanggan
b. Memperluas daerah pemasaran ke pasar nasional
c.Pemasaran gula retail diperluas
1.4 Program Bidang Keuangan
Mengendalikan biaya produksi seefisien mungkin, akan dihasilkan
Harga Pokok Produksi (HPP) yang lebih rendah, dimana HPP yang lebih
rendah itu perusahaan akan mampu bersaing di pasaran.
60
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data keadaan pada PT. PG
Candi Baru adalah sebagai berikut:
a. Bidang Personalia
Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi kurang
mengutamakan keahlian dan tingkat pendidikan (khusus karyawan
KKWT pada musim giling).
Untuk penempatan karyawan tidak sesuai dengan latar belakang
pendidikannya (misalnya di bagian TUK saat ini masih banyak
karyawan yang sudah lama ada sejak PT PG Candi Baru belum
dipegang oleh PT RNI).
Meskipun telah dilaksanakan beberapa pelatihan bagi karyawan,
namun tidak ada tindak lanjut atau evaluasi dari pelatihan tersebut.
Hal ini mengakibatkan tanggung jawab dan transfer ilmu belum
berjalan maksimal.
Sistem absensi bagi karyawan masih manual hanya menggunakan
tanda tangan dan belum terkomputerisasi.
61
b. Bidang Produksi
Minimnya penggunaan alat–alat produksi yang canggih.
Gula yang dihasilkan masih belum berwarna putih dengan sempurna.
c.Bidang Keuangan
Minimnya laba (tahun 2006 sebesar Rp 8.326.684 menurun Rp
6.687.231 di tahun 2007).
Perputaran aktiva menurun.
Kemampuan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk hutang
jangka panjang menurun.
d. Bidang Pemasaran
Tidak ada bagian job description pemasaran yang jelas.
Kurangnya promosi.
Kurangnya perluasan pangsa pasar ke daerah luar Jawa Timur.
7.2 SARAN
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data. Sebaiknya PT PG
Candi Baru memperbaiki bidang-bidang sebagai berikut:
a. Bidang Personalia
Penyerapan tenaga kerja untuk proses produksi harus mengutamakan
keahlian dan tingkat pendidikan. Karena dengan adanya keahlian dan
tingkat pendidikan yang sesuai, maka pekerja akan mudah
memahami bagian pekerjaannya. Sehingga hasil kerjanya menjadi
maksimal.
Penempatan karyawan haruslah sesuai dengan latar belakang
pendidikan yang dimiliki. Misalnya bagian keuangan haruslah
berasal dari lulusan jurusan akuntansi.
Setiap kegiatan pelatihan-pelatihan karyawan harus ada tindak lanjut
kembali. Agar pelaksanaan pelatihan tersebut tidak sia-sia dan tepat
sasaran.
62
Sistem absensi agar diperbaharui menjadi sistem yang komputerisasi.
Agar dapat mempermudah pemantauan perusahaan terhadap
kedisiplinan karyawan.
b. Bidang Produksi
Investasi terhadap mesin-mesin produksi lebih ditingkatkan. Agar
hasil produksi dapat tercapai secara maksimal dan berkualitas tinggi.
Membeli mesin pencetak kemasan.
c. Bidang Keuangan
Meminimalkan biaya-biaya opeasional.
Mempercepat perputaran aktiva misalnya piutang
Meningkatkan modal perusahaan yang dijadikan jaminan untuk
utang jangka panjang.
d. Bidang Pemasaran
Menyusun job discription yang jelas.
Berusaha memperluas pangsa pasar
Mendesign label, dan kemasan yang lebih menarik.
Menciptakan merek baru (gula retail hasil produksi PT PG Candi
Baru diberi merek misalnya ”GULA CANDI”)
63