petunjuk praktikum pengukuran erosi di lpangan

3
Teknik Pengawetan Tanah Dan Air 2013 -ass- PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR (Pengukuran Erosi di Lapangan) A. Tugas Praktikan (shift) 1. Setiap shift praktikum bertanggung jawab terhadap 1 (satu) plot erosi - Shift 1 : plot 1 - Shift 2 : plot 2 - Shift 3 : plot 3 - Shift 4 : plot 4 2. Setiap shift mengamati dimensi plot erosi meliputi panjang, lebar dan kemiringan. 3. Setiap shift memberikan perlakuan mulsa pada plot dengan jumlah mulsa : - Plot 1 : 6 ton/Ha - Plot 2 : 4 ton/Ha - Plot 3 : 2 ton/Ha - Plot 4 : 0 ton/Ha 4. Melakukan pengamatan parameter klimatologi harian yang meliputi tinggi curah hujan, durasi hujan, evaporasi, intensitas cahaya matahari,temperatur maksimum dan minimum, kelembaban dan kecepatan angin. Pengamatan dilakukan tiap hari setiap pukul 07.00 08.00 WIB. 5. Menjaga dan membersihkan plot apabila ada kerusakan dan tumbuhan liar yang tumbuh di plot. 6. Melakukan pengukuran besarnya erosi dan aliran permukaan yang terjadi di setiap kejadian hujan. 7. Pengukuran dilakukan mulai tanggal 01 - 24 Mei 2013 8. Pengumpulan data dan laporan pada tanggal 30 Mei 2013 B. Pengukuran Erosi di Lapangan No Alat No Bahan 1 Teodolith digital 1 Plastik 2 Meteran roll 50 meter 2 Bambu 3 Ember berkapasitas 80 liter 3 Benih jagung 4 Stopwatch 4 Rumput Akar Wangi 5 Penakar hujan 5 Mulsa jerami 6 Gelas ukur 6 Pupuk Kandang 7 Plastik 0,5 kg dan 5 kg 7 Pupuk kimia (Urea, KCL dan SP-36) 8 Timbangan 9 Oven 10 Cawan alumunium 11 Kanebo

Upload: fia-noviyanti

Post on 31-Dec-2014

41 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TPTA

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk Praktikum Pengukuran Erosi Di Lpangan

Teknik Pengawetan Tanah Dan Air 2013 -ass-

PETUNJUK PRAKTIKUM

TEKNIK PENGAWETAN TANAH DAN AIR

(Pengukuran Erosi di Lapangan)

A. Tugas Praktikan (shift)

1. Setiap shift praktikum bertanggung jawab terhadap 1 (satu) plot erosi

- Shift 1 : plot 1 - Shift 2 : plot 2

- Shift 3 : plot 3 - Shift 4 : plot 4

2. Setiap shift mengamati dimensi plot erosi meliputi panjang, lebar dan kemiringan.

3. Setiap shift memberikan perlakuan mulsa pada plot dengan jumlah mulsa :

- Plot 1 : 6 ton/Ha - Plot 2 : 4 ton/Ha

- Plot 3 : 2 ton/Ha - Plot 4 : 0 ton/Ha

4. Melakukan pengamatan parameter klimatologi harian yang meliputi tinggi curah

hujan, durasi hujan, evaporasi, intensitas cahaya matahari,temperatur maksimum dan

minimum, kelembaban dan kecepatan angin. Pengamatan dilakukan tiap hari setiap

pukul 07.00 – 08.00 WIB.

5. Menjaga dan membersihkan plot apabila ada kerusakan dan tumbuhan liar yang

tumbuh di plot.

6. Melakukan pengukuran besarnya erosi dan aliran permukaan yang terjadi di setiap

kejadian hujan.

7. Pengukuran dilakukan mulai tanggal 01 - 24 Mei 2013

8. Pengumpulan data dan laporan pada tanggal 30 Mei 2013

B. Pengukuran Erosi di Lapangan

No Alat No Bahan

1 Teodolith digital 1 Plastik

2 Meteran roll 50 meter 2 Bambu

3 Ember berkapasitas 80 liter 3 Benih jagung

4 Stopwatch 4 Rumput Akar Wangi

5 Penakar hujan 5 Mulsa jerami

6 Gelas ukur 6 Pupuk Kandang

7 Plastik 0,5 kg dan 5 kg 7 Pupuk kimia (Urea, KCL dan SP-36)

8 Timbangan

9 Oven

10 Cawan alumunium

11 Kanebo

Page 2: Petunjuk Praktikum Pengukuran Erosi Di Lpangan

Teknik Pengawetan Tanah Dan Air 2013 -ass-

C. Petunjuk Khusus

1. Praktikan melakukan pengukuran durasi hujan dan ketinggian hujan

2. Setelah hujan selesai, praktikan melakukan pengambilan data volume aliran

permukaan serta sedimen yang terdapat pada ember dan bak di outlet plot.

D. Pengukuran Jumlah Tanah Tererosi

a. Air yang masuk ke dalam bak dan ember penampung diendapkan

b. Tanah yang mengendap dipisahkan,masing-masing dikering udarakan selama satu hari

kemudian ditimbang beratnya, misal berat tanah pada bak (A1) kg dan pada ember (A2)

kg

c. Dari masing-masing tanah tersebut diambil sampel sebanyak berat tertentu (B1) kg dari

(A1) dan (B2) kg dari (A2), kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 1050

C sampai

beratnya konstan, misal (C1) dari (B1) dan (C2) dari (B2).

d. Berat tanah tererosi dalam bak (E1) dan berat tanah tererosi dalam ember (E2) dengan

jumlah lubang sebanyak n adalah :

E1 = (C1/B1) x A1 (kg/plot) ........................................................(1)

E2 = (C2/B2) x A2 (kg/plot) ....................................................... (2)

e. Berat total tanah tererosi pada kejadian hujan tersebut adalah :

Et = E1 + (n x E2) (kg/plot) ........................................................ (3)

E. Pengukuran Volume Aliran Permukaan (Runn Off)

Volume aliran permukaan diukur dari setiap kejadian hujan yang menimbulkan aliran

permukaan. Dari setiap petak ditetapkan dengan mengukur volume air dalam bak penampung

(V1) dan ember (V2) dengan volume tanah yang mengendap (Vt). Volume aliran permukaan

dapat ditentukan sebagai berikut :

V = V1 + (n x V2) - Vt ........................................................ (4)

Vt = )(gram/cm tanah BD

(gram)h Berat tana3

........................................... (5)

V1 = (tinggi air di bak) x (luas penampang bak) .............. (6)

V2 = (tinggi air di ember) x (luas penampang ember) ......... (7)

Page 3: Petunjuk Praktikum Pengukuran Erosi Di Lpangan

Teknik Pengawetan Tanah Dan Air 2013 -ass-

F. Pengukuran BD tanah (gram/cm3)

1. Ambil seberat tanah kering mutlak, misal beratnya adalah A gram

2. Masukan kedalam gelas ukur berisi air sehingga terbaca perubahan volume air (ΔV)

3. BD tanah = V

(gram/cm

3)

G. Tabel Pengamatan

1. Informasi Plot Penelitian

No Komponen Hasil pengamatan

1 Panjang (meter)

2 Lebar (meter)

3 Kemiringan (derajat dan persen)

4 Penggunaan lahan

5 Tindakan konservasi

2. Parameter Klimatologi

No Parameter Klimatologi Nilai Pengamatan

1 Tinggi Curah Hujan (mm)

2 Durasi Hujan (menit)

3 Evaporasi

4 Intensitas cahaya matahari

5 Temperatur maksimum (0C)

6 Temperatur minimum (0C)

7 Kelembaban

8 Kecepatan angin

3. Pengukuran Erosi pada ember dan bak

No Tanggal

Pengukuran Erosi (gram) Berat tanah tererosi

Berat

Basah (A)

Berat

sampel (B)

Berat

Kering

(C)

gr/plot (D) kg/Plot (E) Ton/Ha (F)

1 30/04/2013 800 30 21 (C/B) x A (D/1000) (E/luas plot)

x 10000

2 31/04/2013 ....... ....... ....... ....... ....... .......

4. Pengukuran volume aliran permukaan

No Tanggal

Curah Hujan Durasi

Hujan

(menit)

Volume aliran

permukaan Volume

terukur di

gelas ( ml)

Luas

Penampang

Gelas (cm2)

Tinggi

Hujan

(mm) ml/plot m3/Ha

1 30/04/13 ....... ....... ....... ....... ....... .......

2 31/04/13 ....... ....... ....... ....... ....... .......