erosi & pelapukan
DESCRIPTION
Mata Kuliah: Geomorfologi Bab: Erosi dan Pelapukan Universitas Sebalas Maret, SurakartaTRANSCRIPT
EROSI&
PELAPUKAN
NURUL HIDAYAH
KOBIR
K5413051
KELAS B
EROSI1. PENGERTIAN EROSI
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen,
tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air
atau es, karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di
bawah pengaruh gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal
hewan yang membuat liang, dalam hal ini disebut bio-erosi.
Erosi dalam jumlah tertentu sebenarnya merupakan
kejadian yang alami, dan baik untuk ekosistem. Misalnya, kerikil
secara berkala turun ke elevasi yang lebih rendah melalui
angkutan air. erosi yang berlebih, tentunya dapat menyebabkan
masalah, semisal dalam hal sedimentasi, kerusakan ekosistem
dan kehilangan air secara serentak.
2. JENIS-JENIS EROSIa. Erosi Akibat Gaya Berat
Batuan atau sedimen yang bergerak terhadap
kemiringannya merupakan proses erosi yang disebabkan oleh
gaya berat massa. Ketika massa bergerak dari tempat yang
tinggi ke tempat yang rendah maka terjadilah apa yang
disebut dengan pembuangan massa. Dalam proses terjadinya
erosi, pembuangan massa memiliki peranan penting karena
arus air dapat memindahkan material ke tempat-tempat yang
jauh lebih rendah. Proses pembungan massa terjadi terus
menerus baik secara perlahan maupun secara tiba-tiba
sehingga dapat menimbulkan bencana tanah longsor.
b. Erosi Akibat AnginHembusan angin kencang yang terus
menerus di daerah yang tandus dapat memindahkan partikel-partikel halusBukit pasir di Namibia, Afrika batuan di daerah tersebut sehingga membentuk suatu formasi, misalnya bukit-bukit pasir di gurun atau pantai.
Efek lain dari angin adalah jika partikel keras yang terbawa dan bertumbukan dengan benda padat lainnya sehingga menimbulkan erosi yang disebut dengan abrasi.
c. Erosi Akibat AirJika tingkat curah hujan berlebihan sedemikian
rupa sehingga tanah tidak dapat menyerap air hujan maka terjadilah genangan air yang mengalir kencang. Aliran air ini sering menyebabkan terjadinya erosi yang parah karena dapat mengikis lapisan permukaan tanah yang dilewatinya, terutama pada tanah yang gndul.
Air merupakan faktor utama penyebab erosi seperti aliran sungai yang deras. Makin cepat air yang mengalir makin cepat benda yang dapat terkikis.
Arus dan gelombang laut termasuk pasang surut laut merupakan faktor penyebab terjadinya erosi di pinggiran laut atau pantai. Karena tenaga arus dan gelombang merupakan kekuatan yang dapat memindahkan batuan atau sedimen pantai.
d. Erosi Akibat EsErosi ini terjadi akibat perpindahan partikel-
partikel batuan karena aliran es yang terjadi di pinggiran sungai. Sebenarnya es yang bergerak lebih besar tenaganya dibandingkan dengan air. Misalnya glacier yang terjadi di daerah dingin dimana air masuk ke pori-pori batuan dan kemudian air membeku menjadi es pada malam hari sehingga batuan menjadi retak dan pecah, karena sifat es yang mengembang dalam pori-pori.
3. CARA MENGHITUNG LAJU EROSI Rumus : A = RKLSCP (ket : A = erosi [ton/Ha/thn] R = indeks erosivitas hujan
K = indeks erodibilitas tanah [jumlah tanah yang terserosi setiap tahun perindeks, dapat dilihat melalui tabel]
L = panjang lereng S = lereng P = pencegahan erosi C = 1 [petak baku yaitu petak tanpa
tanaman]
- Faktor lereng (L) = [X/22]m >>> NB: m = nilai faktor kemiringan lereng.
P = 1 yakni karena tidak ada tindakan erosi, tetap bernilai 1LS = 1 yakni karena tidak disebutkan , kecuraman 9%, dan panjang lereng = 22 mC = 1 yakni tanah tanpa tanaman (nilai baku)
- Contoh Soal: Diketahui kelerengan 15%, R = 1200, K = 0.32, makaS = 0.43 + 0.3 x 15 + 0.043 x 225 / 6.613 = 14.605 / 6.613 = 2.2
A = 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 10 = 301.6 ton/ha/thn
Dengan demikian nilai C dan P dapat dimodifikasi (untuk menekan erosi menjadi <30 ton/ha/thn)CP ≤T/RKLS yakni CP ≤ 0.036Contoh :A = 1200 x 0.32 x 1.0 x 2.2 x 0.357 x 0.04 = 12.1 ton/ha/thn = 1 mm/thn (yakni P diubah menjadi teras bangku)
Fenomena Erosi yang terjadi di kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Peta Potensi Bahaya Erosi Perawanan Tanah Longsor
Di Wilayah Kepesisiran Teluk Pacitan Jawa Timur
Erosi Di Sungai Gridulu, Pacitan, Jawa Timur
>>> Teluk Pacitan Alami Pendangkalan>> Sumber: http://antarajatim.com/lihat/berita/80728/teluk-pacitan-alami-pendangkalan Posted: 19 Jan 2012 09:00:02
Pacitan - Teluk Pacitan, Kabupaten Pacitan ditengarai mengalami pendangkalan cukup parah akibat erosi di sepanjang aliran Sungai Grindulu, mulai dari wilayah hulu hingga hilir.
Fenomena pendangkalan di sekitar Teluk Pacitan ini pertama kali disinggung oleh Direktur Pesisir dan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Soebandono Diposaptono saat berkunjung ke Kabupaten Pacitan, Minggu (15/1).
Ahli geologi di Kementrian Kelautan dan Perikanan ini mengisyaratkan bahwa estimasi ketebalan pendangkalan mencapai belasan sentimeter per tahun.
Ia mengisyaratkan indikasi terjadinya pendangkalan bisa dilihat dari penambahan area daratan di sekitar teluk.
Indikasi sedimentasi juga terlihat dari kondisi (warna) air Sungai Grindulu yang notabene merupakan sungai utama yang membelah Kabupaten Pacitan.
Menurut keterangannya, warna air yang keruh menunjukkan terjadinya erosi di sepanjang area hulu hingga hilir yang kemudian menumpuk di muara sungai.
Tingginya sedimentasi akibat erosi yang terbawa sepanjang aliran Sungai Grindulu paling tidak terlihat di Pantai Pancer Door, Kelurahan Ploso, Kecamatan Pacitan.
Dari pengamatan di lapangan, saat ini aliran sungai ke laut semakin menyempit karena menumpuknya pasir di mulut muara.
Terjadi tanah longsor yang di akibatkan oleh erosi air dari sungai Grindulu yang mengakibatkan pengikisan di bagian tepi sungai, ini terjadi di Desa Kedungbendo, Kecamatan Arjosari, Pacitan, daerah ini merupakan daerah yang dialiri oleh Sungai Grindulu yang juga merupakan sungai pembelah kab.Pacitan
PELAPUKANPelapukan adalah proses alterasi dan
fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi. Hasil dari pelapukan ini merupakan asal (source) dari batuan sedimen dan tanah (soil).
Di alam pada umumnya ke tiga jenis pelapukan (fisik, kimiawi dan biologis) itu bekerja bersama-sama, namun salah satu di antaranya mungkin lebih dominan dibandingkan dengan lainnya. Walaupun di alam proses kimia memegang peran yang terpenting dalam pelapukan, tidak berarti pelapukan jenis lain tidakpenting.
Jenis-jenis Pelapukan1. Pelapukan Fisika
pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim. contoh : perubahan suhu yang ekstrim di
gurun (siang > panas sekali, malam > dingin sekali) maka akan dengan mudah proses pelapukan terjadi.
2. Pelapukan Kimia pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia. contoh: tercampurnya batu oleh limbah
pabrik yang mengandung bahan kimia
3. Pelapukan Biologi pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh: tumbuhnya lumut di batuan