petrologi magma dan batuan beku

Upload: arismayadi-dirantika

Post on 13-Oct-2015

168 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    1/20

    TUGAS PETROLOGI

    #1

    MAGMA DAN BATUAN BEKU

    Disusun oleh :

    Nama : Arismayadi DirantikaNo.Mhs : 410013197

    Kelas : 03

    JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL

    YOGYAKARTA

    2014

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    2/20

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANG1.2TUJUAN1.3METODE

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 MAGMA

    2.1.1 Pengertian Magma

    2.1.2 Tempat Terbentuknya Magma dan Ekspresinya

    2.1.3 Komposisi Magma

    2.1.4 Tipe dan Sifat Magma

    2.1.5 Diferensiasi Magma

    2.1.6 Asimilasi Magma

    2.1.7 Intrusi dan Ekstrusi Magma

    2.1.8 Evolusi Magma

    2.1.9 Magma Mixing

    2.1 BATUAN BEKU

    2.2.1 Pengertian Batuan Beku

    2.2.2 Letak Pembekuan

    2.2.3 Warna Batuan Beku

    2.2.4 Tekstur Batuan Beku

    2.2.5 Tingkat Visualisasi Granularitas

    2.2.6 Struktur Batuan Beku

    2.2.7 Reaksi Bowen Series

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    3/20

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangSebagian besar komponen penyusun bumi di bawah kerak bumi adalah material pijar

    yang bersifat cair dan panas dengan komposisi utama adalah silikat. Semakin dalam, suhu

    dan tekanan semakin tinggi.

    Magma adalah material silikat alami yang berada di dalam bumi khususnya di mantel

    bagian atas atau litosfer bagian bawah yang bersifat cair pijar dengan suhu berkisar 900 o

    1100 oC (terjemahan bebas dari devinisi magma oleh Vide F.F. Grosts, 1974, Turner &

    Verhoogen, 1960, H. Williams, 1962).

    Batuan bekuadalah jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan

    mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan

    instrusif maupun di atas permukaan bumi sebagai ekstrutif. Batuan beku dalam bahasa latin

    dinamakan igneus (dibaca ignis) yang artinya api.

    1.2 TujuanAdapun tujuan dari pembuatan makalah ini, antara lain :

    1. Untuk mengetahui lebih dalam tentang Magma dan Batuan beku2. Memenuhi tugas dari dosen

    1.3 MetodeMetode yang saya pakai dalam pembuatan makalah ini adalah dengan metode

    broswing di internet

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    4/20

    BAB I

    PEMBAHASAN

    2.1 MAGMA

    Sebagian besar komponen penyusun bumi di bawah kerak bumi adalah material pijar

    yang bersifat cair dan panas dengan komposisi utama adalah silikat. Semakin dalam, suhu

    dan tekanan semakin tinggi.

    Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik

    di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat terjadi karena salah satu

    dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan, kenaikan temperatur, atau perubahan

    komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar

    batuan beku tersebut terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.

    2.1.1 Pengertian Magma

    Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen

    tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma

    didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara

    alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan

    2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak

    bumi bagian bawah.

    Dalam magma terdapat bahan-bahan

    yang terlarut di dalamnya yang bersifat

    volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine,

    fluorine, iro, sulphur dan bahan lainnya)

    yang magma dapat bergerak, dan non-

    volatile / non gas yang merupakan

    pembentuk mineral yang umumnya terdapat

    pada batuan beku.

    Bunsen(1951, W. T. Huang, 1962)

    mempunyai pandapat bahwa ada dua jenis

    magma primer, yaitu basaltis dan granitis dan batuan beku merupakan hasil

    campuran dari dua magma ini yang kemudian mempunyai komposisi lain.

    Dally 1933, Winkler (Vide W. T. Huang 1962) berpendapat lain yaitu magma

    asli (primer) adalah bersifat basa yang selanjutnya akan mengalami proses

    diferensiasi menjadi magma yang bersifat lain.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    5/20

    Adapun Hipotesis magma primer menurut Daly (1933) :

    1. Magma yang terisolasi pada earth-shell, bersifat heterogen dan dapat dianggapmewarisi keadaan bumi semula. Kemudian adanya pengaruh tekanan relief

    yang memadai akan menghasilkan apa yang disebut liquafactionsecara

    setempat dan berasal dari bahan habluran. Pencairan batuan dapat dipengaruhi

    oleh tenaga panas yang diakibatkan gesekan oleh akibat

    deformasi (deformation) & peluruhan mineral radio aktif.

    Surutnya gas secara setempat pun akan menyebabkan terpisahnya

    magma; pada umumnya magma jenis ini menggambarkan suatu lidah cair

    yang terperas ke atas dari asalnya yang jauh di daerah habluran di bawah

    permukaan bumi.

    2. Magma yang bersifat homogen, misalnya basalan habluran atau eglokit yangmeleleh, perubahan basaltic durovitreousmenjadi liqua vitreous akibat

    surutnya gas secara tempat, basalan yang tetap vitreous kecuali pada

    bagian upper shelldi mana bahan telah menghablur, peridotit habluran dan

    karena pelelehan setempat akan mengakibatkan terjadinya cairan basalan,

    serta liqua vitreous peridotite.

    3. Magma primer tanpa spesifikasi awal, yaitu magma granitik dan magmabasaltik. Magma adalah bahan induk batuan beku. Lava adalah magma yang

    keluar melalui lubang (kondoit) pada gunungapi. Kebanyakan magma

    membeku di bawah permukaan dan bahan yang terakhir saja yang dapat dilihat

    yaitu batuan beku. Magma diartikan sebagai bahan batuan yang melebur,

    mengandung fasa uap yang hilang sewatu magma membeku, dalam proses ini

    memainkan peranan yang penting dalam arah pembentukan hablur.

    Menurut Bunsen magma primer terdiri dari dua jenis yaitu granit dan

    basalt, dan batuan beku yang mengandung campuran batuan. Batuan beku

    yang terdapat di bumi ini kebanyakan boleh dimasukkan ke dalam dua jenis

    ini : granit dan basalt.

    2.1.2 Tempat munculnya magma dan ekspresinya

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    6/20

    Di permukaan Bumi, magma muncul di tiga lokasi yaitu di daerah

    pemekaran lempeng, di jalur vokanik yang berasosiasi dengan zona penunjaman

    lempeng, dan di daerah hot spot yang muncul di lantai samudera.

    Magma yang muncul di zona pemekaran lempeng kerak Bumi berasal dari

    mantel dan membeku membentuk kerak samudera.

    Demikian pula magma yang muncul sebagai hot spot, berasal dari mantel.

    Hot spot ini di lantai samudera membentuk gunungapi atau pulau-pulau gunungapi

    di tengah samudera.

    Sumber :http://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.html

    Karena lempeng samudera terus bergerak, maka terbentuk deretan pulau-

    pulau tengah samudera, seperti Rantai Pulau-pulau Hawai di Samudera Pasifik.

    Sementara itu, magma yang muncul di zona penunjaman berasal dari kerak

    samudera yang meleleh kembali ketika dia menunjam masuk kembali ke dalam

    mantel. Ketika berjalan naik ke permukaan Bumi, magma ini juga melelehkan

    sebagian batuan yang diterobosnya. Kemunculan magma ini membentuk deretan

    gunungapi. Di Indonesia, sebagai contoh, deretan gunungapi seperti ini memanjang

    mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara sampai ke Maluku. Di sekeliling

    Samudera Pasifik, deretan gunungapi ini membentuk apa yang dikenal

    sebagaiRing of fire.

    2.1.3 Komposisi Magma

    Karena suhu magma sangat tinggi dan keberadaannya sangat jauh di dalam

    Bumi, maka kita tidak dapat mengambil sampel magma dan kemudian

    mempelajarinya untuk mengetahui komposisinya. Oleh karena itu, untuk

    http://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.htmlhttp://jelajahyudi.blogspot.com/2012/07/asal-usul-terbentunya-gunung-berapi.html
  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    7/20

    mengetahui komposisi magma dilakukan melalui pendekatan dengan mempelajari

    batuan beku yang berasal dari magma yang membeku. Pendekatan dengan

    menganalisa batuan beku masih kurang, karena belum dapat mengetahui

    komponen penyusun magma yang berupa gas. Karena gejala volkanisme adalah

    manifestasi dari kemunculan magma di permukaan Bumi, maka untuk mengetahui

    kandungan gas dalam magma dipelajari aktifitas vulkanisme.

    Dari uraian di atas maka, secara sederhana dapat kita katakan bahwa seluruh

    unsur kimia yang ada di Bumi, kecuali buatan, terdapat di dalam magma; hanya

    kelimpahan dari unsur-unsur tersebut yang berbeda. Komposisi kimia magma

    sangat kompleks. 99% dari magma tersusun oleh 10 unsur kimia, yaitu Silikon (Si),

    Titanium (Ti), Aluminium (Al), Besi (Fe), Magmesium (Mg), Kalsium

    (Ca), Natrium (Na), Kalium (K), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).

    Dengan konvensi, komposisi kimia magma dinyatakan dalam persen berat (%

    berat). Dalam bentuk senyawa kimia, unsur-unsur tersebut dinyatakan dalam

    bentuk SiO2, TiO2, Al2O3, FeO, MgO, CaO, Na2O, K2O dan H2O. Tentang

    kelimpahannya, secara umum, SiO2 adalah yang paling banyak, menyusun lebih

    dari 50 % berat magma. Kemudian, Al2O3, FeO, MgO, CaO menyusun 44 %

    berat magma, dan sisanya Na2O, K2O, TiO2 dan H2O menyusun 6 % berat

    magma. Pada kenyataannya, kelimpahan unsur-unsur tersebut sangat bervariasi,

    tergantuk pada karakter komposisi magma.

    2.1.2Tipe dan Sifat MagmaMagma dapat dibedakan berdasarkan kandungan SiO2. Dikenal ada tiga tipe

    magma, yaitu:

    1. Magma Basalti k (Basaltic magma)SiO2 45-55 %berat; kandungan Fe danMg tinggi; kandungan K dan Na rendah.

    2. Magma Andesit ik (Andesit ic magma)SiO2 55-65 %berat, kandungan Fe,Mg, Ca, Na dan K menengah (intermediate).

    3. Magma Rioli tik (Rhyoliti c magma)SiO2 65-75 %berat, kandungan Fe, Mgdan Ca rendah; kandungan K dan Na tinggi.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    8/20

    Tiap-tiap magma memiliki karakteristik yang berbeda. Rangkuman dari sifat-sifat

    magma itu seperti terlihat di dalam Tabel dibawah ini.

    Rangkuman Sifat-sifat Magma

    Tipe

    Magma

    Batuan

    Beku

    yang

    dihasilkan

    Komposisi Kimia Temperatur ViskositasKandungan

    Gas

    Basaltik Basalt

    45-55 SiO2%, kandungan

    Fe, Mg, dan Ca tinggi,

    kandungan K, dan Na

    rendah.

    10001200oC Rendah Rendah

    Andesitik Andesit

    55-65 SiO2%, kandungan

    Fe, Mg, Ca, Na, dan K

    menengah.

    8001000oC Menengah Menengah

    Rhyolitik Rhyolit

    65-75 SiO2%, kandungan

    Fe, Mg, dan Ca rendah,

    kandungan K, dan Na tinggi.

    650800 oC Tinggi Tinggi

    Temperatur magma tidak diukur secara langsung, melainkan dilakukan di

    laboratorium dan dari pengamatan lapangan.

    Magma mengandung gas-gas terlarut. Gas-gas yang terlarut di dalam cairan

    magma itu akan lepas dan membentuk fase tersendiri ketika magma naik ke

    permukaan bumi. Analoginya sama seperti gas yang terlarut di dalam minuman

    ringan berkaborasi di dalam botol dengan tekanan tinggi. Ketika, tutup botol

    dibuka, tekanan turun dan gas terlepas membentuk fase tersendiri yang kita lihat

    dalam bentuk gelembung-gelembung gas. Juga sering kita lihat ketika pemberian

    meali bagi para pemenang balap kenderaan. Kepada mereka diberikan minuman di

    dalam botol dan kemudian mereka mengkocok-kocok botol tersebut sebelum

    membuka tutupnya. Kemudian, ketika tutup botol yang telah dikocok itu dibuka,

    maka tersemburlah isi botol tersebut keluar. Demikian pula halnya dengan magma

    ketika keluar dari dalam bumi. Kandungan gas di dalam magma ini akan

    mempengaruhi sifat erupsi dari magma bila keluar ke permukaan bumi.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    9/20

    Viskositas adalah kekentalan atau kecenderungan untuk tidak mengalir.

    Cairan dengan viskositas tinggi akan lebih rendah kecenderungannya untuk

    mengalir daripada cairan dengan viskositas rendah. Demikian pula halnya dengan

    magma.

    Viskositas magma ditentukan oleh kandungan SiO2 dan temperatur magma.

    Makin tinggi kandungan SiO2 maka makin rendah viskositasnya atau makin

    kental. Sebaliknya, makin tinggi temperaturnya, makin rendah viskositasnya. Jadi,

    magma basaltik lebih mudah mengalir daripada magma andesitik atau riolitik.

    Demikian pula, magma andesitik lebih mudah mengalir drripada magma riolitik.

    2.1.3Diferensiasi MagmaDiferensiasi magma adalah suatu tahapan pemisahan atau pengelompokan

    magma dimana material-material yang memiliki kesamaan sifat fisika maupun

    kimia akan mengelompok dan membentuk suatu kumpulan mineral tersendiri yang

    nantinya akan mengubah komposisi magma sesuai penggolongannya berdasarkan

    kandungan magma. Proses ini dipengaruhi banyak hal. Tekanan, suhu, kandungan

    gas serta komposisi kimia magma itu sendiri dan kehadiran pencampuran magma

    lain atau batuan lain juga mempengaruhi proses diferensiasi magma ini.

    Proses ini merupakan suatu proses pemisahan kristal-kristal dari larutan

    magma karena proses kristalisasi perjalan tidak seimbang atau kristal-kristal

    tersebut pada saat pendinginan tidak dapat mengubah perkembangan.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    10/20

    Sumber :https://reader003.{domain}/reader003/html5/0301/5a9789b955152/5a9789c04e56c.jpg

    Komposisi larutan magma yang baru ini terjadi sebagai akibat dari adanya

    perubahan temperatur dan tekanan yang mencolok serta tiba-tiba.

    Secara umum, proses diferensiasi magma terbagi menjadi :

    1. Crystal Settl ing/ gravitational settlingProses ini meliputi pengendapan kristal oleh gravitasi dari kristal-

    kristal berat yang mengandung unsur Ca, Mg, Fe yang akan memperluasmagma pada bagian dasarmagma chamber. Disini, mineral-mineral silikat

    berat akan berada di bawah. Dan akibat dari pengendapan ini, akan terbentuk

    suatu lapisan magma yang nantinya akan menjadi tekstur kumulat atau tekstur

    berlapis pada batuan beku.

    2. L iquid ImmisbilityLarutan magma yang memiliki suhu rendah akan pecah menjadi larutan

    yang masing-masing akan membentuk suatu bahan yang heterogen.

    3. Crystal F lotationPengembangan kristal ringan dari sodium dan potassium akan naik ke

    bagian atas magma karena memiliki densitas yang lebih rendah dari larutan

    kemudian akan mengambang dan membentuk lapisan pada bagian atas

    magma.

    4. VesiculationVesiculation merupakan suatu proses dimana magma yang

    mengandung komponen seperti CO2, SO2, S2, Cl2, dan H2O sewaktu-waktu

    naik ke permukaan sebagai gelembung-gelembung gas dan membawa

    komponen-komponen sodium (Na) dan potassium (K).

    http://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpghttp://syaifulmangantjo.files.wordpress.com/2011/05/diferensiasi-dapur-magma.jpg
  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    11/20

    2.1.4Asimilasi MagmaProses ini dapat terjadi pada saat terdapat material asing dalam tubuh

    magma seperti adanya batuan disekitar magma yang kemudian bercampur, meleleh

    dan bereaksi dengan magma induk dan kemudian akan mengubah komposisi

    magma.

    Dalam proses asimilasi, terkadang batuan-batuan yang ada di

    sekitar magma chamber yang kemudian masuk ke dalam magma membeku sebagai

    satu bentuk inklusi batuan yang disebut dengan xenolith. Namun bentukan inklusi

    ini juga dapt terbentuk sebagai suatu inklusi kristal yang disebut dengan xenocrsyt.

    2.1.5Intrusi Magma dan Ekstrusi Magma

    A. Intrusi Magma

    Intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batuan,

    tetapi tidak mencapai permukaan Bumi. Intrusi magma dapat dibedakan atas

    sebagai berikut :

    1. Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup di antara dualapisan batuan, mendatar, dan paralel dengan lapisan batuan tersebut.

    2. Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan Bumi paling atas.Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    12/20

    Sumber :http://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmp

    3. Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membekudi sela-sela lipatan (korok).

    4. Diatermis, yaitu lubang (pipa) di antara dapur magma dan kepundan gunung

    berapi. Bentuknya seperti silinder memanjang.

    B. Ekstrusi Magma

    Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar ke

    permukaan Bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi apabila tekanan gas

    cukup kuat dan ada retakan pada kulit Bumi sehingga menghasilkan letusan yang

    sangat dahsyat. Ekstrusi magma inilah yang menyebabkan terjadinya gunung api.

    Sumber :http://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpg

    Ekstrusi magma tidak hanya terjadi di daratan tetapi juga bisa terjadi di lautan.

    Oleh karena itu gunung berapi bisa terjadi di dasar lautan. Secara umum ekstrusi

    magma dibagi dalam tiga macam, yaitu:

    http://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmphttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://4.bp.blogspot.com/_qEheXUf3T0M/SZLdLPhDxII/AAAAAAAAAMI/A46QJumpZxs/s320/gb0409.jpghttp://1.bp.blogspot.com/_k_a5N-8Wo5Q/S5OVPxpUVVI/AAAAAAAAAAs/YPn-idp5tUU/s400/untitled.bmp
  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    13/20

    1. Ekstrusi linear, terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan ataupatahan memanjang sehingga membentuk deretan gunung berapi. Misalnya

    Gunung Api Laki di Islandia, dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan

    Jawa Timur.

    2. Ekstrusi areal, terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi,sehingga magma keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal tertentu.

    Misalnya Yellow Stone National Park di Amerika Serikat yang luasnya

    mencapai 10.000 km2.

    3. Ekstrusi sentral, terjadi magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma)dan membentuk gunung-gunung yang terpisah. Misalnya Gunung Krakatau,

    Gunung Vesucius, dan lain-lain.

    2.1.6Evolusi MagmaMagma pada perjalanannya dapat mengalami perubahan atau disebut dengan

    evolusi magma. Proses perubahan ini menyebabkan magma berubah menjadi

    magma yang bersifat lain oleh proses-proses sebagai berikut :

    1. Hibridasi : proses pembentukan magma baru karena pencampuran 2 magmayang berlainan jenis.

    2. Sintetis : Pembentukan magma baru karena adanya proses asimmilasi denganbatuan samping.

    3. Anateksis : proses pembentukan magma dari peleburan batu-batuan padakedalaman yang sangat besar.

    Dan dari proses-proses diatas, magma akan berubah sifatnya, dari yang

    awalnya bersifat homogen pada akhirnya akan menjadi suatu tubuh batuan beku

    yang bervariasi.

    2.1.7Magma MixingTerjadi saat dua jenis magma yang berbeda bertemu dan kemudian

    bercampur menjadi satu menghasilkan satu jenis magma lain yang homogen yang

    disebut dengan magma turunan. Magma turunan ini biasanya bersifat pertengahan

    dari kedua jenis magma yang bercampur. Sebagai contoh,

    magma andesitic dan dacitic kemungkinan adalah magma intermediet yang

    terbentuk dari hasil pencampuran magma asam dan magma basa.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    14/20

    Kedua jenis magma ini dpat bertemu apabila dalam suatu regional terdapat

    2 magma chamber yang memiliki potensi dan berjarak tidak jauh dan kemudian

    terjadi intrusi magma berupa sill atau dike dari salah satu magma chamberlalu

    intrusi ini mencapai magma chamberyang lain. Dari intrusi yang menerobos dan

    bertemu denganmagma chamber inilah kemudian terjadi proses pencampuran 2

    jenis magma yang berbeda menghasilkan satu jenis magma baru yang bersifat

    tengahan dari 2 jenis magma yang bercampur tersebut.

    2.2 BATUAN BEKU

    2.2.1 Pengertian Batuan Beku

    Batu an b ek u ad a lah b a tu an y an g t e rb en tu k l an g su n g d ar i

    p emb e ku an magma. Proses pembekuan te rs ebut meru pakan proses

    pe rubahan fase dar i cai r menjad i pad at . Pembeku an ma gma ak an

    menghasilkan kristal-kristal mineral pr im er at au pun ge la s. Pr os es

    p emb e ku an m a gma a k a n s an ga t t e rp en ga r u h terhad ap teks tur dan

    struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat d ip en ga ru hi

    o l e h s i f a t m a g m a s e l .

    Pa da sa at pe nur una n su hu ak an me le wa ti tahapan perubahan

    fase cair ke padat. Apabila pada saat itu terdapat cukup energi pembentukan kristal

    maka akan terbentuk kristal-kristal mineral berukuran besar sedangkan bila energi

    pembentukan rendah akan terbentuk kristal yang berukuranhalus. Bila pendinginan

    berlangsung sangat cepat maka kristal tidak terbentuk dancairan magma membeku

    menjadi gelas.

    Batuan beku insteusif atau instrusi atau plutonik adalah batuan beku yang telah

    menjadi kristal dari sebuah magma yang meleleh di bawah permukaan Bumi.

    Magma yang membeku di bawah tanah sebelum mereka mencapai permukaan

    bumi disebut dengan nama pluton. Nama Pluto diambil dari nama Dewa Romawi

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    15/20

    dunia bawah tanah. Batuan dari jenis ini juga disebut sebagai batuan beku

    plutonik atau batuan beku intrusif.

    Sedangkan batuan belu ekstrusif adalah batuan beku yang terjadi karena

    keluarnya magma ke permukaan bumi dan menjadi lava atau meledak secara

    dahsyat di atmosfer dan jatuh kembali ke bumi sebagai batuan.

    Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang

    sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan dapat

    terjadi karena salah satu dari proses-proses berikut ini ; penurunan tekanan,

    kenaikan temperatur, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku

    telah berhasil dideskripsikan, dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di

    bawah permukaan kerak bumi.

    Berdasarkan keterangan dari para ahli seperti Bapak Turner dan Verhoogen

    tahun 1960, Bapak F.F Groun Tahun 1947, Bapak Takeda Tahun 1970, Magma

    didefinisikan atau diartikan sebagai cairan silikat kental pijar yang terbentuk secara

    alami, memiliki temperatur yang sangat tinggi yaitu antara 1.500 sampai dengan

    2.500 derajat celcius serta memiliki sifat yang dapat bergerak dan terletak di kerak

    bumi bagian bawah. Dalam magma terdapat bahan-bahan yang terlarut di

    dalamnya yang bersifat volatile / gas (antara lain air, co2, chlorine, fluorine, iro,

    sulphur dan bahan lainnya) yang magma dapat bergerak, dan non-volatile / non gas

    yang merupakan pembentuk mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku.

    Dalam perjalanan menuju bumi magma mengalami penurunan suhu, sehingga

    mineral-mineral pun akan terbentuk. Peristiwa ini disebut dengan peristiwa

    penghabluran.

    2.2.2 Letak Pembekuan

    Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi; sering

    disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang terbentuk di

    permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku hipabisal

    adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku gang atau

    batuan beku korok, atausub volcanic intrusion.

    2.2.3 Warna Batuan Beku

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    16/20

    Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah.

    Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu

    sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral

    berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-

    abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana

    yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang

    banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi

    putih-merah daging.

    2.2.4 Tekstur Batuan Beku

    Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan demikiantekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingkat

    kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir

    kristal, dan bentuk kristal.

    2.2.5 Tingkat Visualisasi Granularitas

    Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka

    tekstur batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.

    a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehinggamineral/kristal penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau

    dengan loupe.

    b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapatterlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan

    hubungan antar butir (kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan

    kaca). Singkatnya, batuan beku mempunyai tekstur fanerik apabila mineral

    penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapat diamati.

    Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih

    rinci tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan

    beku tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    17/20

    2.2.6 Struktur Batuan Beku

    1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuanbeku luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.

    2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbedapada saat pembekuan.

    3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan.Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan

    beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga

    dijumpai. Bentuk lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau

    membulat, elip, dan meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang

    tersebut. Vesikuler berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku

    luar yang berasal dari lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler

    bentuk elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip

    sejajar arah sumber dan aliran. Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada

    lava yang kental.

    4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berbentukmembulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.

    5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana didalam lubang terdapat serat-serat kaca.

    6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler yangtelah terisi oleh mineral-mineral asing atau sekunder.

    7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbentukprismatik panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran.

    Struktur batuan beku tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand

    specimen) di laboratorium. Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup lebih

    besar, yang dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya, seperti dike

    (retas), sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya dapat diamati

    di lapangan.

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    18/20

    2.2.7 Bowen Reaction Series

    Seri Reaksi Bowen merupakan suatu skema yang menunjukan urutan

    kristalisasi dari mineral pembentuk batuan beku yang terdiri dari dua bagian.

    Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:

    1. Golongan mineral berwarna gelap atau mafikmineral.2. Golongan mineral berwarna terang atau felsikmineral.

    Dalam proses pendinginan magma dimana magma itu tidak langsung

    semuanya membeku, tetapi mengalami penurunan temperatur secara perlahan

    bahkan mungkin cepat. Penurunan tamperatur ini disertai mulainya pembentukan

    dan pengendapan mineral-mineral tertentu yang sesuai dengan temperaturnya

    Pembentukan mineral dalam magma karena penurunan temperatur telah disusun

    oleh Bowen.

    Sebelah kiri mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk

    dalam temperatur sangat tinggi adalah Olivin. Akan tetapi jika magma tersebut

    jenuh oleh SiO2 maka Piroksenlah yang terbentuk pertama kali. Olivin dan

    Piroksan merupakan pasangan Incongruent Melting; dimana setelah

    pembentukkannya Olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk Piroksen.

    Temperatur menurun terus dan pembentukkan mineral berjalan sesuai dangan

    temperaturnya. Mineral yang terakhir tarbentuk adalah Biotit, ia dibentuk dalam

    temperatur yang rendah.

    Mineral disebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok Plagioklas, karena

    mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang

    pertama kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan

  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    19/20

    beku basa seperti Gabro atau Basalt. Andesin terbentuk peda suhu menengah dan

    terdapat batuan beku Diorit atau Andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada

    suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak tersebar pada batuan asam seperti

    granit atau rhyolite.

    Reaksi berubahnya komposisi Plagioklas ini merupakan deret

    : SolidSolutionyang merupakan reaksi kontinue, artinya kristalisasi Plagioklas

    Ca-Plagioklas Na, jika reaksi setimbang akan berjalan menerus. Dalam hal ini

    Anorthite adalah jenis Plagioklas yang kaya Ca, sering disebut Juga " Calcic

    Plagioklas", sedangkan Albit adalah Plagioklas kaya Na (Sodic Plagioklas).

    Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral Potasium

    Feldspar ke mineral Muscovit dan yang terakhir mineral Kwarsa, maka mineral

    Kwarsa merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral Felsik atau

    mineral Mafik, dan sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral

    yang sangat tidak stabil dan mudah sekali terubah menjadi mineral lain.

    DAFTAR PUSTAKA

    http://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.html

    http://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htm

    http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html

    http://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptions

    http://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.html

    http://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.html

    http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-

    beku-tekstur-batuan-beku/

    http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_beku

    http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-

    komposisi/

    http://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.html

    http://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.htmlhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.htmlhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://gugyconcept.blogspot.com/2011/06/apa-itu-magma.htmlhttp://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://wahyuancol.wordpress.com/2009/07/31/magma-1-pengertian-tempat-muncul-komposisi/http://id.wikipedia.org/wiki/Batuan_bekuhttp://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://ridwanaz.com/umum/alam/pengertian-batuan-beku-jenis-batuan-beku-strukur-batuan-beku-tekstur-batuan-beku/http://xgp3.blogspot.com/2012/08/magma-dan-pembentukan-batuan-beku.htmlhttp://sourcerocks.blogspot.com/2010/04/magma-differentiation.htmlhttp://whyfiles.org/2012/reading-magma-predicting-giant-eruptionshttp://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.htmlhttp://www.tulane.edu/~sanelson/Natural_Disasters/volcan&magma.htmhttp://petroclanlaboratory.weebly.com/magma.html
  • 5/22/2018 Petrologi Magma Dan Batuan Beku

    20/20