petlap dinamika kelompok.pdf

84
Panduan Sekolah Lapangan: Diterbitkan atas Kerjasama antara FIELD Indonesia, HIVOS, dan Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

Upload: endang-sutarya

Post on 01-Jan-2016

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Panduan Sekolah Lapangan:

Diterbitkan atas Kerjasama antara FIELD Indonesia, HIVOS, dan Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI)

Kepemanduan danDinamika Kelompok

Page 2: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kepemanduan danDinamika Kelompok

Panduan Sekolah Lapangan:

Page 3: Petlap Dinamika kelompok.pdf
Page 4: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kepemanduan danDinamika Kelompok

Panduan Sekolah Lapangan:

Diterbitkan atas Kerjasama antara FIELD Indonesia, HIVOS, dan Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI)

Page 5: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Acuan

Simon HT, dkk., “Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok”, Jakarta, FIELD Indonesia, 2010

Penerbitan ini didukung oleh HIVOS

Farmers’ Initiatives for Ecological Livelihoods and Democracy (FIELD), Jalan Teluk Peleng No. 87 A, Kompleks Perumahan TNI AL, Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520

Tel. 021-7820479; 33101515; Fax. 021-7820479

Email: [email protected]

Website: www.field-indonesia.org; www.thefieldalliance.org; www.alivefp3.org; www.pedigrea.org

Penyusun: Simon HT, dkk.

Editor, Illustrasi, Cover, dan Tata Letak: Triyanto PA

September 2010

Buku ini diterbitkan atas kerjasama antara FIELD Indonesia, HIVOS, danIkatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indnesia (IPPHTI)

Hivos Regional Office Southeast AsiaJl. Kemang Selatan XII/No. 1Jakarta Selatan 12560 IndonesiaTel. +62-21-7883757; 7892489Fax. [email protected] www.hivos.nl/english

FIELD IndonesiaJalan Teluk Peleng No. 87 A, Kompleks Perumahan TNI AL, Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520Tel. +62-21-7820479; 33101515; Fax. [email protected]

Sekretariat Pusat IPPHTIDusun Mandungan I, Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, D.I. YogyakartaTel/Fax: [email protected]

Page 6: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Daftar Isi .........................................................................

Pengantar ........................................................................

Bagian Pertama: Petunjuk Lapangan Kepemanduan ..................

1. Kesepakatan Belajar ..................................................

2. Perkenalan dan Pengakraban ........................................

3. Proses Belajar “Apa Ini?”..............................................

4. Membimbing 'Tuna Netra' .............................................

5. Pemandu Ideal .........................................................

6. Menara Sedotan ........................................................

7. Ballot Box ...............................................................

8. Analisa Agro-ekosistem ...............................................

9. Dinamika Kelompok ...................................................

10. Topik Khusus ............................................................

11. Pemetaan ...............................................................

12. Membuat Sate ..........................................................

13. Penyusunan Rencana Kerja ...........................................

14. Bahan-bahan untuk Evaluasi .........................................

Bagian Kedua: Petunjuk Lapangan Dinamika Kelompok ..............

A. Perkenalan dan Pengakraban ........................................

1. Rantai Nama .......................................................

2. Menggambar Wajah ...............................................

3. Buat Barisan .......................................................

4. Kapal Tenggelam ..................................................

5. Samson-Delilah ....................................................

v

vii

1

7

9

10

16

19

21

23

25

27

29

31

34

36

38

43

46

47

48

49

50

51

Daftar Isi

Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok v

Dafta

r Isi

Page 7: Petlap Dinamika kelompok.pdf

B. Penyegar Suasana .....................................................

6. Tolong Tangkap! ...................................................

7. Pecah Balon ........................................................

8. Ikuti Saya! ..........................................................

C. Kreativitas ..............................................................

9. Sembilan Titik .....................................................

10. Potong Sebanyak Mungkin .......................................

11. Berapa Bujursangkar .............................................

12. Penjepit Kertas ....................................................

D. Kerjasama ..............................................................

13. Menggambar Rumah ..............................................

14. Bermain Tali .......................................................

15. Saling Percaya .....................................................

E. Komunikasi .............................................................

16. Menggambar Topeng ..............................................

17. Mari Menggambar .................................................

18. Klinik Desas-desus ................................................

19. Menggambar Bersama ............................................

53

54

55

56

57

58

59

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

72

vi

Daft

ar

Isi

Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

Page 8: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Dafta

r Isi

vii

Pengantar

gar tujuan-tujuan pembelajaran dapat tercapai, sekolah lapangan di-laksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pendidikan yang memanusia-Awikan warga belajarnya. Untuk ini, pendidikan haruslah berkenaan

dengan semua hal yang penting bagi orang yang bersangkutan, tidak hanya sekedar "ketrampilan". Pada setiap orang terdapat tiga bidang yang pen-ting, yaitu:

1. Bidang Teknik: Ketrampilan dan Pengetahuan. Dalam sekolah la-pangan, peserta belajar ketrampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk menjadi seorang manajer atas lahannya sendiri, se-perti: melakukan pengamatan, menghitung populasi hama dan mu-suh alami, dan sebagainya.

2. Bidang Hubungan antara Sesama: Interaksi, Komunikasi, dan se-bagainya. Dalam sekolah lapangan, peserta melakukan kerjasa-ma, diskusi, menganalisis masalah bersama-sama, dan berkomunikasi.

3. Bidang Pengelolaan: Menjadi Manajer atas Lahannya Sendiri. Da-lam sekolah lapangan, peserta menganalisis masalah dan membuat keputusan tentang tindakan yang diperlukan untuk mengatasi masa-lah yang dihadapi.

Dalam kegiatan belajar, apabila seseorang dihargai harkat kemanusiaannya, dia akan lebih tertarik dengan proses belajarnya, akan lebih terdorong ke-mauan belajarnya, dan akan menerapkan hasil belajarnya dengan baik. Dia akan mandiri. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh karena meningkatkan pe-ngetahuan dan ketrampilannya, tetapi juga karena meningkatnya keperca-yaan dirinya.

Proses belajar dalam sekolah lapangan mengikuti daur belajar melalui peng-alaman, yaitu: melakukan (mengalami), mengungkapkan, menganalisis, me-nyimpulkan, dan menerapkan (kembali melakukan). Dengan proses ini tidak ada orang yang mengajar orang lain. Setiap peserta adalah sekaligus murid dan guru. Bagi orang dewasa, proses ini paling tepat karena dia belajar dari dirinya sendiri. Pemandu Lapangan (petani pemandu) hanya membantu agar proses tersebut berjalan dengan baik.

Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

Page 9: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Daft

ar

Isi

viii Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

Oleh karenanya, buku panduan ini kami susun untuk berbagi pengalaman bagaimana memfasilitasi sebuah proses dalam kegiatan Sekolah Lapangan. Tentu saja buku ini masih perlu disempurnakan. Sehingga kritik dan saran akan kami terima sebagai masukan yang berharga.

Jakarta, September 2010

FIELD Indonesia

Page 10: Petlap Dinamika kelompok.pdf

1

PETUNJUK LAPANGAN

Kepemanduan

1

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAGIAN PERTAMA

Page 11: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 12: Petlap Dinamika kelompok.pdf

gar petani pemandu dapat memandu petani lainnya dengan baik, ma-ka ketrampilan kepemanduannya harus dikembangkan dalam pelatih-Aan terlebih dahulu. Dalam pelatihan, calon petani pemandu dituntut

untuk lebih menguasai materi pelatihan, mengetahui latar belakang, tuju-an, dan sasaran, serta mampu mengatasi permasalahan yang muncul selama proses Sekolah Lapangan.

Di akhir latihan diharapkan calon petani pemandu sudah mampu dan me-nguasai:

- Bagaimana cara mempersiapkan dan melaksanakan kegiatan Sekolah Lapangan.

- Bagaimana mengatasi setiap masalah yang mungkin timbul ketika menjalankan proses pelatihan di Sekolah Lapangan.

- Bagaimana cara merangkum dan menarik kesimpulan, serta meng-evaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakannya.

Materi latihan dalam pelatihan pemandu sekolah lapangan adalah 75% ten-tang kepemanduan dan selebihnya adalah materi teknis pertanian ekologis. Pada tiap-tiap materi latihan disertai dengan analisa proses kegiatan, de-ngan maksud agar calon petani pemandu mengerti bagaimana kegiatan ter-sebut dilaksanakan. Latihan berlangsung selama 5-7 hari. Calon petani yang telah selesai mengikuti pelatihan, selanjutnya akan menyusun rencana pe-nyelenggaraan Sekolah Lapangan.

3Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 13: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Setelah segala sesuatu persiapan mantap, kegiatan pelatihan dilaksanakan mengikuti langkah-langkah sebagaimana tercantum dalam setiap petunjuk lapangan. Petunjuk lapangan Kesepakatan Belajar, Perkenalan dan Peng-akraban , Proses Belajar “Apa Ini?”, Membimbing Tuna Netra, Pemandu Ide-al, dan Menara Sedotan dimaksudkan untuk mengembangkan kepemanduan calon petani pemandu. Sedangkan sebagai media praktek kepemanduan adalah materi-materi belajar terkait program yang akan dikembangkan, Materi-materi tersebut dapat diambil pada sub-sub-bagian lain dalam buku ini. Sedangkan ketrampilan menyusun perencanaan Sekolah Lapangan ter-cantum dalam petunjuk lapangan membuat sate dan pemetaan.

Karena pelatihan pemandu sekolah lapangan diselenggarakan hanya selama 5-7 hari, maka tidak semua materi belajar dalam Sekolah Lapangan dapat dipelajari peserta pelatihan ini. Oleh karenanya, materi-materi belajar da-lam pelatihan ini dapat dipilih materi-materi yang dianggap pokok saja, yang harus dikuasai oleh seorang pemandu Sekolah Lapangan.

Adapun materi-materi lainnya dapat disampaikan dalam forum lokakarya petani pemandu atau melalui panduan-panduan khusus yang bisa dipelajari sendiri oleh para petani pemandu. Pemandu yang sudah menguasai prinsip-prinsip dalam memandu akan cepat belajar hal-hal baru terkait materi be-lajar dalam Sekolah Lapangan.

Ingat! Tujuan utama kegiatan Pelatihan Pemandu Sekolah Lapangan adalah mengajak para calon pemandu belajar kepemanduan. Di akhir pelatihan, calon petani pemandu sudah harus siap untuk memandu dalam kegiatan Sekolah Lapangan, sekaligus sudah mempersiapkan panduan bagaimana ma-teri akan disampaikan kepada peserta Sekolah Lapangan.

Mempersiapkan Pelatihan Petani Pemandu

Persiapan pelatihan sangat menentukan kelancaran proses pelatihan yang pada gilirannya akan menentukan kualitas petani pemandu yang dihasilkan. Beberapa hal perlu dipersiapkan, antara lain: calon petani pemandu, tempat pelatihan, bahan-bahan pelatihan, materi pelatihan, jadwal pelatihan, dan kesiapan para pemandu pelatihan.

1. Memilih Calon Petani Pemandu. Calon petani pemandu dipilih de-ngan kriteria: 1) Petani dari kelompok tani yang aktif; 2) Dipilih ber-dasarkan kesepakatan kelompok tani; 3) Petani penggarap yang me-ngerjakan langsung usaha taninya; 4) Pria atau wanita, dapat baca tulis, berumur 30-50 tahun; 5) Bersedia dan punya waktu memandu Sekolah Lapangan; dan 6) Mempunyai motivasi yang tinggi untuk me-nolong petani lain dalam mempelajari pertanian ekologis.

4 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 14: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Setelah mendapatkan beberapa petani yang masuk kriteria, selanjutnya didiskusikan dengan seluruh anggota kelompok tani untuk disepakati bersama. Dua orang petani yang akan dikirim oleh kelompok tani tersebut, satu orang akan menjadi pemandu dan sa-tunya lagi menjadi co-pemandu. Dengan cara ini diharapkan calon petani pemandu yang terpilih mengikuti pelatihan benar-benar se-suai sebagai pemandu, serta merasa dirinya merupakan utusan yang mewakili kelompok taninya.

Dalam satu kegiatan pelatihan jumlah peserta calon petani pemandu yang ideal 22 sampai 26 orang.

2. Mempersiapkan Tempat Pelatihan. Tempat pelatihan dipilih de-ngan pertimbangan ruangan tempat latihan cukup luas, nyaman, te-nang, dan tidak terganggu oleh lingkungan sekitar. Tempat-tempat yang memungkinkan misalnya adalah kantor BPP, gedung milik peme-rintah setempat, atau tempat milik petani atau masyarakat umum. Lokasinya dekat, mudah dijangkau oleh semua peserta, serta dekat dengan lahan sawah.

3. Mempersiapkan Bahan-bahan Pelatihan. Tradisi belajar dalam Se-kolah Lapangan adalah belajar lewat pengalaman dengan cara lang-sung belajar di lahan sawah. Oleh karena itu dalam Pelatihan Pe-mandu Sekolah Lapangan ini lahan sawah adalah bahan latihan yang utama. Selain itu bahan-bahan tertulis yang perlu dipersiapkan ada-lah petunjuk-petunjuk lapangan dari materi-materi yang akan dipe-lajari. Materi lain dapat ditambahkan dalam daftar tersebut di atas tergantung dari tujuan Sekolah Lapangan yang akan dilaksanakan oleh calon petani pemandu.

Bahan dan alat akan tergantung pada kegiatan yang akan dilakukan selama pelatihan. Oleh karena itu Pemandu untuk pelatihan ini per-lu menentukan topik khusus yang akan diadakan serta bahan-bahan yang akan dibutuhkan untuk latihan-latihan lain yang akan diadakan. Jenis bahan, alat dan materi latihan selengkapnya dapat dilihat pada masing-masing petunjuk lapangannya.

Bahan-bahan latihan yang akan dibagikan kepada peserta diganda-kan seawal mungkin. Lebih baik bahan latihan disediakan dalam jum-lah yang lebih dari pada nantinya akan kurang. Siapkan juga formu-lir-formulir seperti daftar hadir untuk setiap sessi latihan, biografi peserta, dan kesan-pesan. Sedangkan sarana logistik pelatihan se-perti snack, makan-minum, perlu mendapat perhatian. Jangan sam-pai kurang atau terlambat.

5Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 15: Petlap Dinamika kelompok.pdf

4. Mempersiapkan Materi Pelatihan. Latihan kepemanduan bertujuan agar calon pemandu dapat memandu pelaksanaan Sekolah Lapangan dengan baik.

Guna mencapai tujuan tersebut, materi latihan yang perlu dipersiap-kan, antara lain petunjuk lapangan tentang: ballot box, pengamat-an, analisa dan presentasi agro-ekosistem, topik-topik khusus yang sesuai dengan permasalahan yang ada, dinamika kelom-pok, cara be-lajar: proses “apa ini?”, ketrampilan dasar-dasar kepemanduan, dan ketrampilan perencanaan.

Selama pelatihan, pemandu pelatihan hendaknya memberi perta-nyaan-pertanyaan yang akan membantu para calon petani pemandu untuk mengadakan analisa, seperti berikut:

- Bagaimana kegiatan tersebut dilaksanakan?

- Mengapa kegiatan tersebut dilaksanakan secara demikian?

- Masalah apa saja yang dapat timbul selama kegiatan berlang-sung yang dapat menghalangi tercapainya tujuan kegiatan tersebut?

5. Mempersiapkan Jadwal Pelatihan. Idealnya, pelatihan berlangsung selama 5 hari dengan memaksimalkan jam-jam efektif pada tiap hari latihan. Akan lebih baik jika jadwal pelatihan mencerminkan ke-trampilan yang diharapkan oleh calon petani pemandu, yang didapat dari sessi “kesepakatan belajar” dan “pemandu ideal”.

***

Pada halaman-halaman berikut ini adalah materi-materi belajar utama dalam Pelatihan Pemandu Sekolah Lapangan.

6 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 16: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kesepakatan Belajar

Latar Belakang:

Petani peserta pelatihan petani pemandu umumnya baru pertama kali meng-ikuti kegiatan pelatihan. Sebagai peserta yang baru datang tentu saja dalam benaknya bertanya-tanya kegiatan apa saja yang akan mereka pelajari, arah dan tujuan apa mereka dilatih, waktu latihan, jadwal latihan, dsb.

Kegiatan kesepakatan belajar dimaksudkan menjawab pelbagai pertanyaan yang ada di benak peserta. Harapannya, peserta akan mengetahui apa saja kegiatan yang akan mereka pelajari bersama, sehingga mereka akan lebih siap, dan mengetahui arah dan tujuan dari tiap-tiap kegiatan, bahkan tidak mustahil mereka dapat memberi masukan kegiatan-kegiatan apa yang sebe-narnya mereka butuhkan, yang belum fasilitator pikirkan.

Tujuan:

1. Peserta mengetahui jenis dan tahapan, serta aturan main kegiatan, se-hingga lebih siap untuk belajar bersama.

2. Peserta merasa memiliki kegiatan pelatihan sehingga terlibat aktif da-lam proses latihan.

Waktu: 60 menit

Bahan-bahan: Kertas koran, spidol, bolpoin, kertas buram, dan jadwal la-tihan.

PETUNJUK LAPANGAN - 1

7Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 17: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Langkah-langkah:

1. Setelah berbasa-basi menanyakan kabar, tanyakan kepada peserta:

- Apa maksud dan tujuan peserta semua dikumpulkan di sini?

- Dari mana peserta tahu kegiatan ini?

- Peserta diundang untuk apa?

Demikian sampai ada peserta yang menjawab maksud dan tujuan ber-kumpul. Kemudian tulislah jawaban-jawaban tersebut pada kertas ko-ran.

2. Setelah pasti semua peserta memahami maksud dan tujuan latihan, ajaklah peserta mengingat proses apa yang terjadi pada kegiatan Seko-lah Lapangan (yang penah diikutinya).

3. Dengan proses tersebut, peserta diminta untuk menuliskan apa saja yang perlu dipelajari untuk dapat menjadi pemandu yang baik. Bagikan ker-tas buram yang kepada peserta dan berikan peserta waktu selama 3 menit untuk menuliskannya.

4. Tanyakan pada peserta satu per satu apa yang telah ditulisnya, dan pe-mandu membuat daftar pada kertas koran.

5. Bahaslah satu per satu harapan peserta dan umpan-balikkan kepada pe-serta yang lain.

6. Bagikan lembaran “jadwal kegiatan” yang telah dipersiapkan sebe-lumnya, dan mintalah kepada peserta untuk mencocokkan dengan daftar kegiatan usulan peserta. Dari jadwal yang telah tersusun tersebut apa-kah sudah sesuai dengan kegiatan yang diharapkan peserta? Kalau belum sesuai apa yang perlu ditambahkan atau dikurangi?

7. Tempelkan lembaran tulisan yang berisi kegiatan harapan peserta pada tempat yang selalu terlihat peserta. Gunakan “lembaran harapan” ini untuk mengecek kembali setiap selesai sessi kegiatan.

8. Bantulah para peserta dalam menganalisa kegiatan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

- Apa yang telah kita kerjakan sebagai bagian dari kontrak belajar?

- Apa tujuan dari “Kontrak Belajar”?

- Mengapa harus ada persetujuan mengenai apa yang akan terjadi selama kegiatan pelatihan, peran pemandu dan peran peserta?

- Kontrak belajar yang bagaimana yang sesuai dengan kegiatan Sekolah Lapangan di lapangan nantinya?

8 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 18: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Perkenalan dan Pengakraban

Latar Belakang:

Pada awal pelatihan, tugas utama fasilitator pelatihan ini adalah mencip-takan suasana yang mendukung para peserta untuk saling mengenal satu sa-ma lain, termasuk fasilitator sendiri. Perkenalan yang baik akan menum-buhkan rasa kebersamaan yang menjadi landasan bagi terciptanya suasana keterbukaan.

Tujuan:

1. Agar supaya peserta saling kenal nama, ciri-cirinya, sifat-sifatnya, dan seterusnya, agar peserta menjadi akrab sehingga mudah untuk bekerja-sama.

2. Terjadinya interaksi antar individu dalam kelompok secara lebih menda-lam.

3. Peserta saling mengenal dan memahami baik secara fisik, psikis, dan so-siologis.

4. Terbentuknya sikap kesetiakawanan, keterbukaan, dan kebersamaan an-tara seluruh peserta.

Ada beberapa permainan yang bisa digunakan untuk tujuan ini, antara lain Rantai Nama, Menggambar Wajah, Buat Barisan, Kapal Tenggelam, dan Sam-son-Delilah, yang dapat diambil di sub-bagian “B. Kumpulan Petunjuk La-pangan Dinamika Kelompok” dalam bagian buku ini.

PETUNJUK LAPANGAN - 2

9Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 19: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Proses Belajar “Apa Ini?”

Latar Belakang:

Topik kegiatan dengan proses “Apa Ini?” dimaksudkan untuk mengkondisikan proses belajar menggunakan proses komunikasi secara horisontal. Proses komunikasi ini akan dikembangkan pemandu dengan petanyaan-pertanyaan pemancing yang dapat menggiring proses berfikir peserta ke arah jawaban yang ditanyakannya.

Dengan proses “Apa Ini?” seorang pemandu akan terlatih untuk tidak lang-sung menjawab pertanyaan, sehingga pemandu tidak terjebak untuk berpe-ran sebagai seorang guru yang serba tahu.

Tujuan:

1. Calon petani pemandu dapat memandu pelaksanaan Sekolah Lapangan dengan proses komunikasi secara horisontal.

2. Calon petani pemandu dapat memandu topik proses “Apa Ini?” dalam Sekolah Lapangan.

Bahan-bahan: Kertas koran dan spidol.

Langkah-langkah:

1. Proses latihan berlangsung di sawah, peserta dibagi menjadi kelompok kecil, ada yang berperan sebagai “penanya”, yang lain sebagai “penja-wab” pertanyaan.

PETUNJUK LAPANGAN - 3

10 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 20: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. Secara bergiliran ada peserta yang berperan sebagai “penanya” berke-wajiban mencari bahan untuk ditanyakan. Arahkan bahan pertanyaan ti-dak sekedar tanya tentang nama suatu jenis serangga, sebab nama tidak penting, karena umumnya para petani sudah mengetahui nama lokalnya. Akan lebih baik jika bahan pertanyaan tentang suatu masalah, atau pe-ran dari suatu serangga yang ditemukan.

Jika terpaksa menjawab tentang nama suatu benda, tanyakan kembali menurut petani setempat benda itu bernama apa, kemudian ajak diskusi dengan petanyaan lain yang mencerminkan biologi, fungsi, dan peran-annya di dalam ekosistem persawahan. Misalnya:

Tanya: Hewan ini namanya apa?

Jawab:Kalau orang disini menamakan hewan itu apa, pak?

Tanya: Kalau orang disini menamakan 'renget'

Jawab:Baik, itu namanya renget, renget itu bapak temukan di mana? Berapa jumlahnya? Sedang apa? Adakah serangga lain di sekitarnya? Renget itu makan apa? Kalau begitu renget termasuk hama atau musuh alami? Mari kita buktikan/lihat bersama apakah betul ini hama dan musuh alami? Coba lihat ini bentuk mulut/bentuk kaki! (dan seterusnya).

Atau arahkan ke pertanyaan lain seperti: “Mengapa tanaman padi ini kerdil?”, “Mengapa bulir padi ini bisa hampa?” dan pertanyaan yang lain sehingga proses tanya jawab berkembang ke arah proses komunikasi yang menggiring ke arah proses berfikir kreatif, hubungan organisme satu dengan yang lain dalam ekosistem sawah.

3. Pertanyaan-pertanyaan untuk membantu para peserta menganalisa pro-ses “Apa Ini?” bisa meliputi hal-hal sebagai berikut:

- Sebagai pemandu Seklah Lapangan, apa kesan anda dengan ke-giatan “Apa Ini”?

- Apa tujuan cara “Apa Ini?”?

- Bagaimana sebaiknya cara memandu “Apa Ini?”?

- Pertanyaan-pertanyan apa saja yang dapat digunakan untuk me-lanjutkan proses belajar?

- Cara “Apa Ini?” dapat digunakan dalam kegiatan Sekolah Lapang-an apa saja? Bagaimana caranya?

11Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 21: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Teknik Bertanya dalam Latihan

Kemampuan seorang pemandu latihan untuk mengajukan pertanyaan-per-tanyaan dalam suatu kegiatan latihan, sepintas lalu nampaknya tidak pen-ting. Padahal, sesungguhnya justru itulah ketrampilan yang paling pertama dan mutlak harus dikuasai oleh seorang pemandu. Nalarnya jelas, karena hakekat dari fungsi dan peran seorang pemandu latihan dalam konsep pela-tihan partisipatif dan andragogi adalah sebagai "fasilitator" (pelayan dan pelancar aktivitas belajar peserta atas dasar pengalaman sendiri). Tidak jarang kita temukan, dan ini merupakan kelemahan umum yang ditemui dalam banyak kegiatan latihan. Proses belajar menjadi mandeg atau bahkan "salah arah" hanya karena pemandu mengajukan pertanyaan yang tidak tepat pada saat dan cara yang tidak tepat pula.

Di kalangan banyak pemandu pemula, bahkan terlalu sering ditemukan me-reka menjadi bingung dan gugup di depan kelas karena "kehabisan perben-daharaan kata-kata untuk bertanya". Dan, dalam keadaan "panik dan bi-ngung" seperti itu, biasanya mereka secara gampangan saja langsung me-nyimpulkan pengalaman belajar para peserta, tentu saja menurut persep-sinya sendiri. Walhasil, prinsip dasar latihan pun dilanggar lagi.

Teknik bertanya dalam suatu kegiatan atau proses latihan, sebenarnya se-derhana saja. Yang terpenting adalah kesadaran untuk tetap taat-asas pada prinsip latihan partisipatif dan andragogi. Bahkan, tak ada salahnya bagi se-orang pemandu untuk mengakui saja tidak tahu (atau pura-pura tidak tahu), tentang suatu hal yang dipertanyakan oleh peserta dan melemparkan kem-bali pertanyaan tersebut untuk dijawab oleh peserta lainnya, demi memberi kesempatan kepada peserta untuk mengemukakan pendapat dan pengalam-an mereka sendiri. Ini yang prinsip!

Adapun hal yang besifat lebih teknik, antara lain:

1. Usahakan agar pertanyaan diajukan secara singkat dan jelas, jika perlu ulangi sekali lagi atau dua kali sampai jelas benar, terutama jika perta-nyaan itu ditujukan pada seorang peserta tertentu.

2. Namun jangan sampai pertanyaan semacam ini justru menjadikan peser-ta "gelagapan" atau gugup menjawabnya, dan karenanya hindari perta-nyaan tendensius (mengharapkan jawaban tertentu) dan gaya bertanya yang menghakimi (pemandu itu bukan jaksa atau polisi yang memeriksa penjahat).

3. Dalam meneruskan sebuah pertanyaan dari seorang peserta ke peserta lainnya, hindari jangan sampai terjadi antara peserta yang bersangkutan malah terjadi "perang tanding" (berdebat langsung di luar kendali pe-mandu).

12 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 22: Petlap Dinamika kelompok.pdf

4. Jika perlu, pertanyaan dari seorang peserta dikembalikan kepadanya lagi dengan pertanyaan balik seperti: "Menurut Anda sendiri bagaimana?" (Agar dia sendiri mau berpikir dan tidak menganggap pemandu sebagai orang yangtahu segalanya).

5. Dan beberapa hal lainnya lagi yang hanya bisa dipahami setelah meng-alami sendiri bagaimana memandu sebuah kegiatan latihan, sesuai kondisi dan situasi yang ada.

Tetapi sebagai pedoman yang lebih teknik lagi, bentuk-bentuk atau jenis-jenis pertanyaan dasar yang paling sering digunakan dalam kegiatan latihan selama ini, antara lain sebagai berikut:

1. Pertanyaan Ingatan:

"Di mana Anda mengalami ...?"

"Kenapa hal itu terjadi ...?"

"Apakah hal semacam itu pernah terjadi pada Anda?"

"Dengan mengalami ini, apakah bisa dikaitkan dengan pengalam-an Anda sebelumnya?"

2. Pertanyaan Pengamatan:

"Apa yang sedang terjadi?"

"Apakah Anda telah melihatnya?"

3. Pertanyaan Analitis (Urai sebab-akibat):

"Mengapa perbedaan pendapat itu terjadi?”

"Bagaimana akibat kegiatan ini terhadap perilaku kelompok?"

4. Pertanyaan Hipotetik (Memancing Praduga):

"Apa yang terjadi jika ...?"

"Coba ramalkan apa akibatnya andaikata ...?”

13Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 23: Petlap Dinamika kelompok.pdf

5. Pertanyaan Pembandingan:

"Siapakah dalam hal ini yang benar?"

“Mana yang Anda anggap paling tepat antara ... dan ...?"

6. Pertanyaan Proyektif:

"Bayangkan jika Anda menghadapi situasi seperti itu, apakah yang akan Anda lakukan?"

7. Pertanyaan Tertutup:

"Kita sebagai pelatih harus selalu melemparkan pertanyaan yang tidak menjurus, ya 'kan?"

Seperti terlihat pada contoh-contoh pertanyaan di atas, jelas sekali bahwa apapun bentuk atau jenis pertanyaannya, semuanya tetap bertolak dari "kata-kata kunci" pertanyaan yang paling pokok, yaitu:

APA ...............?

SIAPA ............?

DI MANA .........?

KAPAN ...........?

BAGAIMANA .....?

MENGAPA ........?

Kata-kata "apa", "siapa", "di mana", dan "kapan" adalah kata tanya untuk me-ngungkapkan fakta, sementara kata kunci "bagaimana" adalah kata tanya untuk mengungkapkan baik fakta maupun pendapat (opini), dan kata kunci "mengapa" adalah kata tanya untuk mengungkap pendapat. Atas dasar ini menjadi gampang jika ingin diterapkan dalam kegiatan latihan. Kata-kata kunci "apa", "siapa", "di mana", dan "kapan", lebih digunakan pada pertanya-an tahap mengungkapkan dalam proses diskusi analisis agroekosistem. Kata kunci "bagaimana" juga dapat digunakan dalam tahap mengungkapkan, menganalisis dan menyimpulkan. Tapi kata kunci "mengapa" lebih diguna-kan dalam tahap menganalisis dan menyimpulkan saja, karena tahap ini me-mang dimaksudkan untuk meminta pendapat peserta.

14 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 24: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Dikaitkan dengan bentuk atau jenis pertanyaan tadi, dapat dikatakan bahwa jenis pertanyaan "ingatan" dan "pengamatan" lebih digunakan pada tahap mengungkapkan. Jenis pertanyaan "analitis", "hipotetis", dan "pembanding-an", lebih digunakan pada tahap menganalisis, sementara jenis pertanyaan "proyektif" lebih banyak digunakan pada tahap menyimpulkan. Adapun jenis pertanyaan "tertutup" lebih digunakan pada saat pemandu akan menegaskan kembali kesimpulan peserta di akhir kegiatan latihan.

Inilah sekedar beberapa petunjuk praktis tentang bertanya. Selebihnya ada-lah: Terus berlatih dan mencoba sendiri.

Ingat!

- Pertanyaan adalah Senjata Utama dalam Proses Belajar-Mengajar da-lam Sekolah Lapangan!

- Teknik-teknik bertanya harus dikuasai apabila kita ingin menjadi pe-mandu Sekolah Lapangan yang ampuh. Bahas dengan kelompok pen-tingnya ketrampilan ini!

- Renungkan kata-kata ilmuwan paling terkemuka Profesor Albert Einstein,

“Saya tidak pernah mengajar murid saya. Saya hanya membentuk kesempatan agar ia dapat belajar dan

menemukan segalanya sendiri"

Kenalkan,saya Einstein,

asli Lampung...

15Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 25: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Membimbing 'Tuna Netra'

Latar Belakang:

Dalam bekerja di masyarakat tentu kita pada saat-saat tertentu akan meme-gang peran sebagai pembimbing. Untuk itu diharapkan peserta memiliki sikap-sikap yang menunjang pelaksanaan tugasnya.

Tujuan:

1. Peserta dapat memahami bagaimana perasaan orang yang "buta" dalam arti tidak mempunyai pengetahuan dan pengertian.

2. Peserta lebih peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang yang dito-long.

3. Peserta dapat memahami beberapa syarat untuk menjadi pembimbing.

Tempat: Di ruangan latihan dan sekitarnya.

Bahan: Kain/sapu tangan besar berwarna gelap secukupnya.

Langkah-langkah:

1. Peserta dibagi dalam 2 kelompok, A dan B. Mata dari masing-masing ang-gota kelompok A ditutup dengan kain atau saputangan besar berwarna gelap, sehingga tidak dapat melihat.

PETUNJUK LAPANGAN - 4

16 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 26: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. Setiap orang di kelompok B (yang tidak tertutup matanya) masing-ma-sing memilih salah satu orang dari kelompok A, sebagai pasangannya dan membimbing pasangannya kemana saja dan untuk apa saja supaya orang tersebut dapat merasakan sesuatu dengan memakai panca indera lain, selama 10-15 menit.

3. Kain yang menutupi mata anggota kelompok A dibuka dan semua kembali ke tempat masing-masing untuk pemnbahasan.

Pembahasan:

Pelatih mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

Kepada kelompok A (yang dibimbing):

1. Bagaimana perasaan saudara selama matanya ditutup?

2. Pengalaman apa yang paling mengesankan selama matanya ditutup?

3. Bagaimanakah perasaan saudara terhadap pembimbing saudara? Apakah ada kecurigaan kepadanya, apa alasannya? Apakah saudara merasa mendapat perhatian darinya? Buktinya? Apakah saudara merasa dipermainkan, misalnya?

Kepada kelompok B (yang membimbing):

1. Bagaimana perasaan saudara salama membimbing orang?

2. Usaha apa yang sengaja Anda lakukan selama membimbing:

- Mencari hal-hal yang mudah bagi yang dibimbing? Mencari hal-hal yang menyulitkan? Memberi perhatian sepenuhnya? Kadang-ka-dang membiarkan agar dia bebas bergerak? Apakah saudara men-ceriterakan keadaan yang sedang dihadapi?

- Dari jawaban dan komentar para pemain, kita simpulkan bebe-rapa hal yang penting tentang bimbingan. Bagaimana sebaiknya seorang pembimbing dalam bersikap, bertindak dan berbuat.

Pembimbing yang Baik:

1. Tidak membiarkan yang dibimbing bebas mengambil kegiatan sekehen-daknya sendiri.

2. Tetapi juga tidak selalu mengikat yang dibimbing dan hanya bebas ber-tindak sesuai dengan kehendaknya.

17Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 27: Petlap Dinamika kelompok.pdf

3. Selalu memberikan uraian yang wajar, tidak menakut-nakuti, tidak me-ngecilkan hambatan yang sedang dihadapi.

4. Bertindak berdasarkan perasaan dan kemampuan yang dibimbing

5. Menyerahkan tugas yang mampu dikerjakan oleh yang dibimbing.

6. Tut wuri handayani.

Refleksi Kerjasama:

Latihan ini sebaiknya diakhiri dengan mengajak peserta melakukan curah pendapat mengenai hal-hal yang perlu dan yang tabu dalam Kerjasama. Salinlah semua ungkapan peserta tanpa kritik. Setelah itu, mintalah mereka untuk membahasnya, sampai akhirnya kelompok menghasilkan satu daftar tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bekerjasama.

“Kita ternyata perlu merefleksihubungan kita selama ini, mbokne...”

18 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 28: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Pemandu Ideal

Latar Belakang:

Kita sering membicarakan mengenai pemandu ideal. Masalahnya adalah bahwa kita dapat mempunyai gagasan yang berbeda mengenai seorang pemandu yang ideal.

Tujuan:

Peserta dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai apa yang dimak-sudkan dengan pemandu ideal dan bagaimana dapat menjadi pemandu ideal.

Waktu: 60 menit

Langkah-langkah:

1. Bagilah kelompok menjadi kelompok-kelompok kecil, masing-masing terdiri 5 orang.

2. Mintalah kepada tiap kelompok untuk menggambar sosok pemandu ideal berdasarkan pengalaman mereka. Gambar mereka hendaknya menje-laskan tingkah laku dan sifat-sifat dan peran pemandu ideal.

3. Setiap kelompok kecil hendaknya menyajikan gambar mereka dan men-jelaskan pada semua kelompok. Seluruh kelompok diharapkan membe-rikan komentar, mengajukan pertanyaan, dan secara umum mencoba untuk menemukan apa yang dimaksud penyaji dan kelompoknya me-ngenai pemandu ideal.

PETUNJUK LAPANGAN - 5

19Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 29: Petlap Dinamika kelompok.pdf

4. Setelah semua kelompok kecil memberikan presentasi, pemandu harus membantu peserta untuk membuat kesimpulan mengenai pemandu ideal. Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin dapat membantu:

- Berdasarkan presentasi tadi, sifat apa yang penting dimiliki seorang pemandu ideal?

- Bagaimana peran pemandu ideal?

- Mengapa kita ingin menjadi pemandu ideal?

10 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 30: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Menara Sedotan

Latar Belakang:

Ada beberapa gaya kepemimpinan, seperti sangat otoriter, demokratis, dan gaya kepemimpinan yang masa bodoh. Kegiatan ini agar peserta dapat memperbandingkan tiga gaya kepemimpinan dalam tugas yang sama.

Tujuan:

Agar peserta dapat menilai efektifitas dan etis tiga gaya kepemimpinan yang sangat beda.

Waktu: 60 menit

Bahan-bahan: Sedotan, jarum pentul, kertas koran, dan spidol.

Langkah-langkah:

1. Bagilah peserta ke dalam 3 kelompok dan mintalah duduk melingkar pa-da jarak yang cukup terpisah jauh.

2. Mintalah pemimpin setiap kelompok untuk menghadap ke seorang pe-mandu di ruangan lain untuk menerima instruksi tugas yang harus dilak-sanakan kelompok yang bersangkutan.

- Kelompok A: Bertugas membangun menara dari bahan sedotan mi-numan dan jarum pentul dengan sang pemimpin bertindak sebagai

PETUNJUK LAPANGAN - 6

21Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 31: Petlap Dinamika kelompok.pdf

pemimpin otoriter (segala sesuatunya diatur oleh sang pemimpin dan tidak menerima pendapat anggota).

- Kelompok B: Dengan tugas yang sama tapi sang pemimpin bertindak sebagai pemimpin yang demokratis (segala sesuatunya dimusyawa-rahkan dan diputuskan bersama dengan anggota).

- Kelompok C: Dengan tugas yang sama tapi sang pemimpin bertindak sebagai pemimpin yang masa bodoh (laissez faire) dimana sang pe-mimpin menyerahkan pelaksanaan tugas sepenuhnya kepada insiatif anggota.

Catatan: Ketiga pemimpin harus memainkan peranan masing-masing sebaik mungkin dan jangan memberitahukan anggota tentang hal itu.

3. Pemimpin kembali ke kelompok masing-masing dan segera memulai mengerjakan tugasnya sampai batas waktu yang ditentukan habis (25-30 menit).

4. Ajaklah peserta membahas kejadian yang mereka alami dengan meng-gunakan pertanyaan yang perlu dijawab oleh kelompok masing-masing. Pertanyaannya sebagai berikut:

- Perilaku pemimpin kelompok mana anda sebagai apa?

- Suasana di kelompok anda seperti apa ?

- Apakah semua kelompok anda bersemangat untuk mengerjakan pe-rintah membuat menara?

- Apakah pengaruh perilaku pemimpin terhadap pelaksanaan tugas?

22 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 32: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Ballot Box

Tes Awal dan Akhir Sekolah Lapangan

Latar Belakang:

Dalam Sekolah Lapangan ada dua kali penyelenggaraan “ballot box”, yaitu ballot box tes awal dan ballot box tes akhir pelaksanaan Sekolah Lapangan.

Ballot box tes awal berguna untuk mengetahui sejauh mana tingkat penge-tahuan petani yang perlu mendapat tekanan pada pelaksanaan Sekolah Lapangan. Sedangkan ballot box tes akhir untuk mengetahui sejauh mana materi Sekolah Lapangan telah dikuasai peserta. Nilai hasil ballot box ini da-pat digunakan sebagai bahan evaluasi pelakasanaan Sekolah Lapangan.

Dalam Sekolah Lapangan, seluruh proses kegiatan ballot box mulai dari pro-ses penyiapan, penggunaaan, dan penghitungan hasil pengisian ballot box oleh peserta Sekolah Lapangan, dilakukan oleh Petani Pemandu.

Tujuan:

Calon Petani Pemandu mampu mempersiapkan, membuat, dan menilai hasil pelaksanaan Ballot box dalam Sekolah Lapangan.

Waktu: 120 menit

Bahan-bahan: Kertas plano, lem, plastik kecil, stapler, spidol, dan kertas koran untuk diskusi.

PETUNJUK LAPANGAN - 7

23Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 33: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Langkah-langkah:

1. Bagi peserta dalam 5 kelompok kecil, masing-masing kelompok membuat 4 buah box, dan 100 koin kertas. Sehingga seluruhnya ada 20 buah box, dan 500 koin kertas atau cukup untuk sebanyak peserta dikalikan jumlah box yang akan diisi.

2. Tiap-tiap kelompok mempersiapkan 4 buah pertanyaan berikut 3 pilihan jawaban, yang ditulis pada selembar kertas. Pertanyaan yang dibuat masing-masing kelompok diklasifikasikan mengenai, hama dan penyakit, musuh alami, pemeliharaan tanaman, yang dihubungkan dengan prinsip-prinsip pertanian ekologis.

3. Setelah seluruh box siap, masing-masing ditempeli dengan kertas yang ditulisi pertanyaan dan jawaban. Masing-masing koin ditulisi sesuai de-ngan nomor urut peserta saat pengisian ballot box.

4. Peserta diminta satu per satu menjawab pertanyaan-pertanyaan pada ballot box berurutan, dengan cara memasukkan koin kertas ke dalam nomor lubang box yang dianggap benar. Salah satu peserta bertindak se-bagai pengatur waktu pengisian ballot box dengan membunyikan peluit sebagai tanda selesai pengisian, serta mencatat nama petani yang me-ngisi ballot box sesuai dengan nomor koin.

5. Bagi masing-masing kelompok untuk menghitung hasil ballot box mereka masing-masing, dan mencatat hasilnya.

6. Sesudah hasil penghitungan ballot box selesai, pemandu pelatihan mem-bantu peserta Calon Petani Pemandu untuk menganalisa proses Ballot Box. Berikut adalah pertanyaan pertanyaan yang dapat membantu pro-ses analisa:

- Sebagai petani pemandu anda semua nanti yang bakal mengerjakan penyiapan pembuatan ballot box, apa komentar anda dengan proses pembuatan balllot box yang telah anda kerjakan tadi?

- Apa yang dapat kita dikerjakan untuk dapat mempermudah pembu-atan ballot box?

- Sebaiknya pertanyaan yang bagaimana yang terdapat pada ballot box?

- Apa perbedaan antara tes awal dan tes akhir dalam ballot box? Dalam hal bagaimanakah keduanya haris sama dan harus berbeda?

24 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 34: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Analisa Agro-ekosistem

Latar Belakang:

Inti dari kegiatan Sekolah Lapangan Pertanian Ekologis adalah "analisa agro-ekosistem". Selain pengetahuan teknik yang mantap, seorang pemandu ha-rus menguasai tahapan pelaksanaan analisa agro-ekosistem mulai dari peng-amatan di sawah, diskusi, analisa, pengambilan keputusan, serta presentasi, agar proses analisa dapat berjalan lancar dan peserta dapat terlibat secara aktif.

Tujuan: Petani peserta pelatihan mampu memandu kegiatan analisa agro-ekosistem.

Bahan-bahan: Kertas koran, krayon, spidol, lakban, dan petunjuk-petunjuk lapangan pertanian ekologis.

Langkah-langkah:

1. Bagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 5-6 orang.

2. Masing-masing kelompok 2 orang berperan sebagai pemandu, dan 3-4 orang sebagai peserta sekaligus pengamat.

3. Peserta yang berperan sebagai pemandu, memperagakan:

PETUNJUK LAPANGAN - 8

25Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 35: Petlap Dinamika kelompok.pdf

- Bagaimana cara pemandu mengajak peserta untuk melakukan peng-amatan.

- Bagaimana menerangkan unsur-unsur apa yang perlu diamati, dan teknik pengamatan/sampling, sesuai dengan fase pertumbuhan ta-naman.

- Bagaimana cara pemandu menjawab pertanyaan dari peserta saat pengamatan di lahan.

- Selain memandu, pemandu sendiri juga melakukan pengamatan se-bagai bahan untuk memandu diskusi.

- Bagaimana peran pemandu saat proses penggambaran dan diskusi.

- Bagaimana peran pemandu saat presentasi (cara menengahi kalau ada perbedaan pendapat antar peserta, cara meluruskan permasa-lahan, cara mengaktifkan peserta yang pasif, cara mengatasi peserta yang dominan, dan lain-lain.)

4. Tiap kelompok mendiskusikan hasil kegiatan agro-ekosistem dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

- Bagaimana sebaiknya peran pemandu selama latihan di lapangan, selama menggambar, dan selama penyajian/ presentasi?

- Apa yang sebaiknya pemandu lakukan untuk membantu memudahkan kegiatan tersebut? Mengapa?

- Masalah apa yang mungkin timbul pada masing-masing tahapan kegi-atan tersebut?

- Apa yang sebaiknya pemandu lakukan untuk mengatasi masalah ter-sebut?

5. Presentasikan hasil bahasan dalam kelompok pleno.

6. Simpan hasil presentasi untuk dibandingkan dengan pelaksanaan agro-ekosisitem berikutnya.

Tips: Dalam pelatihan ini kegiatan agro-ekosistem dapat dirancang lebih bervariasi dengan pengamatan lahan yang fase pertumbuhannya berbeda, misalnya agro-ekosistem fase persemaian, agro-ekosistem fase vegetatif, dan agro-ekosistem fase generatif.

26 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 36: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Dinamika Kelompok

Latar Belakang:

Kegiatan dinamika kelompok diadakan agar peserta Sekolah Lapangan mem-pelajari beberapa hal seperti tim kerja, komunikasi, dan kerja pengor-ganisasian. Bagian terpenting dari kegiatan dinamika kelompok terletak pa-da waktu pemandu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu para peserta menganalisa mengenai apa yang telah mereka pelajari.

Tujuan:

Peserta mampu mengadakan kegiatan dinamika kelompok.

Waktu: 45 menit.

Bahan-bahan:

Segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengadakan beberapa macam kegiat-an, seperti kertas koran untuk mendukung penganalisaan.

Langkah-langkah:

1. Adakan salah satu topik kegiatan dinamika kelompok.

2. Gunakan pertanyaan-pertanyaan berikut untuk membantu peserta da-lam menganalisa kegiatan tersebut:

PETUNJUK LAPANGAN - 9

27Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 37: Petlap Dinamika kelompok.pdf

- Apa yang kita kerjakan selama kegiatan dinamika kelompok?

- Bagaimana caranya untuk mempermudah kegiatan dinamika kelom-pok tersebut?

- Apa tujuan kegiatan dinamika kelompok tersebut?

- Pertanyaan apa yang perlu diajukan pemandu untuk membantu menganalisa kegiatan Dinamika Kelompok tersebut? Mengapa ?

3. Bentuk peserta dalam kelompok kecil. Masing-masing kelompok diberi satu kegiatan dinamika kelompok yang harus dilaksanakan pada sessi dinamika kelompok hari berikutnya. Setelah akhir kegiatan minta peser-ta memberikan komentar tentang pelaksanaannya.

“Wan... Chu... Triii...”

28 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 38: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Topik Khusus

Latar Belakang:

Topik khusus biasanya akan membantu petani dalam mempelajari hal-hal khusus yang akan membantu mereka untuk lebih memahami prinsip dasar pertanian organik dan pemuliaan tanaman. Pemilihan kegiatan “topik khu-sus” untuk Pelatihan Pemandu Sekolah Lapangan harus berdasarkan pada “topik khusus” yang oleh para calon petani pemandu dianggap perlu untuk diadakan pada Sekolah Lapangan mereka.

Tujuan:

Petani pemandu mampu menyelenggarakan kegiatan “topik khusus” yang akan dibutuhkan oleh para petani peserta Sekolah Lapangan.

Waktu: 90-120 menit.

Bahan-bahan: Bahan-bahan yang terkait dengan materi topik khusus yang sudah ditentukan, kertas koran, krayon, dan spidol.

Langkah-langkah:

1. Buatlah kesepakatan topik khusus apa yang sesuai dengan permasalahan setempat yang perlu dipelajari dalam Pelatihan Pemandu Sekolah La-pangan.

PETUNJUK LAPANGAN - 10

29Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 39: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. Bagilah peserta dalam kelompok kecil, masing-masing kelompok untuk mempersiapkan, dan memandu topik khusus yang dipilih pada hari be-rikutnya.

3. Pertanyaan-pertanyaan untuk membantu para peserta menganalisa pro-ses “topik khusus”, sebagai berikut:

- Apa tujuan kegiatan topik khusus?

- Bagaimana caranya untuk memudahkan pelaksanaan topik khusus?

- Pertanyaan apa yang perlu diajukan pada kesimpulan kegiatan dan apa sebabnya?

- Masalah apa yang sering muncul dalam kegiatan topik khusus? Bagai-mana mengatasinya?

4. Adakan refleksi bersama, bagaimana cara memandu, kesesuaian materi topik khusus dengan permasalahan setempat.

5. Catatlah dan kumpulkan hasil refleksi untuk dibagikan kepada peserta di akhir pelatihan.

30 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 40: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Pemetaan

Latihan Pembuatan Petasebagai Alat Bantu Perencanaan

Latar Belakang:

Peta adalah kumpulan informasi dan data yang disajikan dalam bentuk sim-bol-simbol, yang dikaitkan dengan posisi geografis. Peta dapat digunakan se-bagai alat untuk merencanakan dan mengevaluasi kegiatan kelompok tani.

Tujuan: Mengenalkan kandungan peta dan praktek pembuatan peta.

Waktu: 90 menit

Bahan-bahan:

Kertas koran, kertas kuarto, krayon, bolpoin sebanyak peserta, peta dasar setempat sebanyak kelompok kecil.

Langkah-langkah:

1. Kegiatan ini bisa dimulai dengan menunjukkan kepada peserta contoh peta, lalu pemandu mengajukan pertanyaan: “Apakah Anda bisa mem-buat peta?”. Tidak perlu dijawab, langsung saja ajak peserta melakukan pembuatan peta, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Bagilah peserta dalam kelompok kecil berdasarkan tempat asalnya. Berikan kepada setiap kelompok kertas koran, krayon, dan peta dasar desa setempat.

PETUNJUK LAPANGAN - 11

31Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 41: Petlap Dinamika kelompok.pdf

b. Mintalah kepada kelompok-kelompok tersebut untuk memperbesar peta dasar desa mereka di atas kertas koran. Dengan topik-topik pe-ta berikut mintalah masing-masing kelompok membuat peta menu-rut pengetahuan mereka (tidak usah membuat peta secara sempur-na):

- Peta kelompok tani (lokasi yang sudah pernah ada Sekolah La-pangan dan yang belum, dst.)

- Peta lahan sawah (secara umum, batasan hamparan, jalan-jalan yang masuk sawah, dst.)

- Peta irigasi (secara umum dengan poin-poin atau masalah-masa-lah yang penting).

- Peta serangan Hama (biasanya di mana ada serangan hama, hama apa, berapa luas, dst.)

- Status pertanian organik (lokasi petani yang menerapkan pertani-an secara organik, petani yang menggunakan pestisida, dst.)

c. Mintalah kelompok-kelompok tersebut untuk menentukan topik peta yang mereka buat.

d. Mintalah mereka menyepakati simbol-simbol dari tiap jenis informasi yang akan dimasukkan dalam peta tersebut.

e. Mintalah mereka untuk menentukan informasi apa saja yang akan mereka masukkan ke dalam peta mereka, sesuai dengan simbol-sim-bol dari setiap informasi tersebut.

f. Mintalah kelompok-kelompok tersebut mulai mengisi peta masing-masing.

g. Mintalah mereka melengkapi informasi ke dalam peta tersebut (ten-tang jalan, sungai, sekolah, masjid, gereja, kantor desa, dsb.).

h. Mintalah kelompok-kelompok memberikan nama-nama lokal pada peta tersebut.

i. Mintalah kelompok-kelompok menyempurnakan peta tersebut de-ngan mencantumkan legenda di bagian bawah atau di samping peta, berupa: nama peta (sesuai topik), nama wilayah, skala peta, arah utara, dan simbol-simbol lain yang terdapat dalam peta tersebut.

j. Setelah setiap kelompok menyelesaikan petanya, mintalah mereka menempelkan peta-peta tersebut di dinding atau papan tulis.

k. Mintalah mereka bergabung kembali dalam kelompok besar.

32 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 42: Petlap Dinamika kelompok.pdf

l. Mintalah peserta mengungkapkan pengalaman mereka dalam pem-buatan peta-peta tersebut. Jawablah pertanyaan peserta kalau ada, terutama yang berkaitan dengan pemahaman apa itu peta.

m. Diskusikanlah peta-peta tersebut, terutama kaitan antara peta de-ngan menyusun strategi pembangunan gerakan pertanian ekologis di desa. Informasi seperti apa perlu ditambah untuk melengkapi peta sesuai dengan penyusunan strategi tersebut? Dengan menggunakan petanya, mintalah peserta menentukan strategi dasar gerakan per-tanian ekologis. Sebaiknya peserta menentukan petani yang perlu dilatih, tokoh-tokoh atau petugas yang perlu diinformasikan tentang pertanian ekologis, dsb.

2. Review-lah latihan ini dengan menanyakan pertanyaan berikut:

a. “Apa saja yang terdapat dalam sebuah peta?” Catatlah semua ja-waban peserta, jadikan satu jawaban yang sama, minta penjelasan bila ada jawaban yang kurang jelas maksudnya, sepakati daftar ter-sebut sebagai “Daftar Kandungan Peta” dengan peserta.

2. “Apa manfaat peta-peta yang telah mereka buat itu?” Tuliskan se-mua jawaban peserta, jadikan satu bila ada yang sama, minta penje-lasan bila ada jawaban yang kurang jelas. Sepakati daftar tersebut sebagai “Daftar Kegunaan Peta” dengan peserta.

Catatan untuk Pemandu:

1. Sebelum memulai kegiatan, pelajari peta desa dan atau foto desa dari peserta calon petani pemandu.

2. Jangan gunakan peta desa setempat sebagai contoh, karena hal ini akan menghambat kreatifitas peserta. Kalau mau dimanfaatkan, sebaiknya digunakan sebagai pembanding, untuk kemudian melakukan penyem-purnaan pada peta yang dibuat peserta.

3. Dengan demikian sebaiknya fasilitator dengan menggunakan peta desa sebagai contoh membuat peta dasar setempat. Dengan kata lain, fasili-tator membuat peta dasar secara garis besar saja (batasan setempat, ba-tasan hamparan, jalan besar, dst.). Peta ini akan diisi oleh calon petani pemandu.

33Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 43: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Membuat Sate

Perencanaan

Latar Belakang:

Perencanaan adalah satu hal yang penting sekali pada seorang pemandu. Seharusnya dia dapat menganalisa tujuan ingin tercapai dia dan menyusun rencana yang akan membantu mencapai tujuan tersebut.

Tujuan:

1. Peserta mengenal unsur-unsur perencanaan.

2. Peserta mampu menyusun suatu rencana kerja kelompok.

Waktu: 120 menit

Bahan-bahan: Potongan-potongan kertas HVS ukuran kartu pos sebanyak mungkin.

Langkah-langkah

1. Jelaskan dengan singkat tujuan dan materi pokok kegiatan.

PETUNJUK LAPANGAN - 12

34 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 44: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. Ajak peserta untuk berbincang-bincang sejenak tentang masakan sate, lalu bayangkan cara membuat makanan tersebut. Tanyakan: Apa saja yang harus dilakukan untuk membuat sate?

3. Mintalah tiap peserta menulis langkah-langkah kegiatan cara membuat sate.

4. Setelah selesai, bagi peserta menjadi beberapa kelompok kecil, masing-masing terdiri dari 5-6 orang. Minta tiap kelompok mencocokkan hasil isian tiap anggotanya dan menyusun suatu daftar kegiatan membuat sate yang lengkap dari kelompok tersebut.

5. Mintalah setiap kelompok menyajikan hasilnya, diskusikan dengan selu-ruh peserta.

6. Buatlah analogi merencanakan suatu program dengan membuat sate. Sepakati dengan peserta langkah-langkah menyusun rencana kerja ke-lompok. Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun suatu rencana.

SATE,SATU PORSI!

35Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 45: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Penyusunan Rencana Kerja

Latar Belakang:

Peta yang dibuat oleh petani bisa dimanfaatkan dalam perencanan kegiatan Sekolah Lapangan. Peta menjadi landasan perencanaan. Sebaiknya kesepa-katan mengenai kegiatan pertanian organik dan Sekolah Lapangan oleh Pe-tani Pemandu diadakan dengan kegiatan perencanaan ini.

Tujuan: Agar rencana kerja “Tim Petani Pemandu” disusun dan disepakati.

Waktu: 90 menit

Bahan-bahan: Kertas koran, alat tulis, spidol, dan hasil peta pertanian or-ganik.

Langkah-langkah:

1. Bagilah para peserta ke dalam Tim Kerja Sekolah Lapangan oleh Petani Pemandu.

2. Dengan “peta pertanian organik” yang telah dibuat, peserta mengada-kan diskusi tentang strategi pelaksaaan Sekolah Lapangan oleh Petani Pemandu. Mintalah petani dengan petanya menentukan kriteria seleksi petani calon peserta Sekolah Lapangan. (Mungkin keberadaan sawah ha-rus diutamakan, mungkin ada lahan yang sering terserang hama, dll.).

“Rencananya mau kerja di mana dia, ya?”

PETUNJUK LAPANGAN - 13

36 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 46: Petlap Dinamika kelompok.pdf

3. Mintalah peserta untuk menentukan cara seleksi peserta Sekolah La-pangan dan orang yang perlu dilibatkan dalam proses seleksi.

4. Mintalah peserta untuk menentukan kapan Sekolah Lapangan mereka akan dilaksanakan.

5. Mintalah peserta untuk menentukan lahan sawah yang akan dijadikan se-bagai petak belajar dan tempat yang dapat digunakan untuk pertemuan Sekolah Lapangan.

6. Ajaklah peserta untuk menentukan jadwal kegiatan mingguan Sekolah Lapangan, agroekosistem dengan judul materi topik khususnya, dan ma-teri dinamika kelompok.

7. Mintalah tim kerja Sekolah Lapangan untuk membagi tanggung jawab da-lam persiapan dan pelaksanaan Sekolah Lapangan.

8. Mintalah peserta untuk menulis semua semua yang sudah ditentukan se-bagai rencana kerja dasar untuk tim.

37Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 47: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Bahan-bahan untuk EvaluasiPemandu dan Pengamatan Kelompok

A. Perilaku Pemandu yang Menghambat Proses Belajar

1. Perhatian terpecah

2. Menunjukkan sikap tidak berminat dan tak tak bergairah

3. Menjelaskan sebagian-sebagian, memberikan penjelasan yang kabur, memberikan tugas secara tidak jelas

4. Menggunakan metoda yang tidak tepat, tidak cukup peragaan

5. Bingung dan ragu-ragu terhadap prosedur yang ditempuh

6. Menampakkan sikap tidak simpati terhadap anggota belajar

7. Memojokkan anggota belajar

8. Pengaturan waktu belajar kacau

9. Tidak dipersiapkan secara baik

10. Tampak tidak menguasai topik pembahasan dan penjelasan yang diberi-kan kacau-balau

11. Kurang atau tidak percaya diri

12. Metoda yang digunakan tidak sistematis (dari yang belum diketahui me-nuju ke yang belum diketahui, dari yang sederhana ke yang lebih rumit)

13. Mempunyai sikap jelek (tidak sabaran, linglung)

14. Tidak menguasai persoalan yang dibahas, tidak paham lambang-lambang

PETUNJUK LAPANGAN - 14

38 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 48: Petlap Dinamika kelompok.pdf

15. Tidak melalui tahap demi tahap

16. Memberikan informasi yang salah

17. Menunjukkan kecemasan.

B. Peranan dalam Kelompok

1. PERAN MENGISI: usaha-usaha untuk mencapai kelengkapan proses dalam kelompok.

a. MEMPRAKARSAI: mengusulkan tugas, tujuan dan aksi, merumus-kan masalah kelompok, menyarankan prosedur.

b. MENGINFORMASIKAN: mengemukakan fakta, menunjukkan ek-spresi perasaan, memberikan pendapat tentang masalah yang sedang dibahas.

c. MEMPERJELAS: memperjelas ide atau saran, mendefenisikan isti-lah-istilah, menguraikan dengan jelas satu masalah di depan kelompok.

d. MENYIMPULKAN: mengelompokkan ide-ide yang berkaitan, me-ngulangi lagi usul-usul, menyarankan keputusan atau kesimpulan untuk dibahas dalam kelompok.

e. MENGUJI DENGAN REALITAS: membuat analisis kritis terhadap sebuah ide, menguji sebuah ide atau kesimpulan dengan meng-hadapkannya pada data-data, mencoba melihat apakah penye-lesaian atau keadaan dapat berjalan.

2. PERAN MENJAGA: usaha-usaha untuk menjaga agar proses dalam ke-lompok dapat berjalan lancar dan efektip.

a. KERUKUNAN: berusaha menyatukan perbedaan pendapat, me-ngurangi ketegangan yang timbul, mendorong peserta untuk me-nyelidiki perbedaan-perbedaan mereka.

b. PENJAGA PINTU: membantu agar pintu-pintu komunikasi tetap terbuka, mendorong keterlibatan peserta lainnya, menyarankan prosedur yang memberi kemungkinan bagi peserta untuk me-nyumbangkan idenya.

c. MEMANCING KESEPAKATAN: melontarkan pertanyaan untuk meli-hat apakah kelompok telah siap untuk mengambil satu keputus-an, melemparkan usulan kesimpulan untuk mencoba satu kesim-pulan yang mungkin bisa disepakati oleh kelompok.

39Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 49: Petlap Dinamika kelompok.pdf

d. MENIMBULKAN KEBERANIAN: bersikap bersahabat, hangat, tang-gap pada yang lain, menampakkan tanda-tanda melalui ekspresi wajah atau pujian terhadap penerimaan seseorang akan sum-bangan anggota lain.

e. MENCARI JALAN TENGAH: menyodorkan jalan tengah apabila ide atau posisi seseorang dipertaruhkan dalam situasi bertentangan, mengakui kesalahan, menggubah pendirian berdasarkan kepen-tingan pertumbuhan dan kekompakan kelompok.

3. PERAN MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI: usaha penyalahgunaan kelom-pok untuk keuntungan orang itu sendiri.

a. AGRESI: menyudutkan posisi orang lain dalam kelompok, menye-rang kelompok atau kegunaannya, bercanda dengan cara yang menyakitkan hati atau menyindir.

b. MENGHAMBAT: tidak setuju atau menentang dengan alasan yang tidak masuk akal, menentang dengan keras keinginan kelompok dengan alasan yang sangat pribadi, menggunakan acara tersem-bunyi untuk menghambat gerak kelompok.

c. MENGUASAI: menekan kelompok atau sebagian anggota dengan kewibawaan atau keunggulannya agar kelompok mengikuti ke-mauannya, memotong pembicaraan orang lain, menguasai orang dengan pujian yang berlebih-lebihan atau cara-cara "ngeboss" lainnya.

d. BERPERILAKU YANG TIDAK-TIDAK: menuding dengan menyolok ketidakterlibatan seseorang dalam kelompok, meninggalkan ke-lompok sementara secara phisik nongkrong di tengah kelompok, mencari pengakuan di luar kerangka kerja kelompok.

e. PEMENUHAN KEPENTINGAN KHUSUS: menggunakan kelompok se-bagai alat untuk memenuhi keinginannya di luar kepentingan kelompok, mengacaukan pandangan seseorang yang keliru ten-tang pendapat yang umum diterima bahwa keberhasilan dirinya sendiri yang diinginkan saat ini dan bukan keberhasilan kelom-pok.

C. Suasana Kelompok

1. BERMANFAAT: Bila anggota kelompok bekerjasama dengan baik dan mampu menyelesaikan serangkaian tugas, bagi mereka bisa dikata-kan memiliki suasana yang bermanfaat.

40 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 50: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. MELEMPEM: Seringkali sebuah kelompok "sekedar daripada bubar".

3. KERJASAMA: Kebalikan dari suasana bersaing, anggota kelihatan sa-ling berbagi gagasan dan dukungan dalam rangka mencapai tujuan kelompok. Suasana tersebut bisa digambarkan sebagai kerjasama.

4. BERSAING: Bila sebagian anggota tampak ingin memenangkan pen-dapatnya sendiri, dengan kesimpulan bahwa kegiatan kelompok ha-nya bisa dicapai melalui dasar menang-kalah, sessi ini bisa digambar-kan sebagai bersaing.

5. MAIN-MAIN: Bertolak belakang dengan orientasi kerja dan tanggung jawab adalah main-main. Keadaan ini timbul apabila kelompok menghindari tanggung jawabnya dan kelihatannya tidak bisa mele-paskan sikap periang yang tidak serius, terlalu lama untuk menye-lesaikan apa saja. Debat kusir ini bisa dikatakan sebagai main-main.

6. KERJA: Apabila kelompok tekun melaksanakan tugasnya dalam tu-juan yang bermanfaat, maka suasana kelompok tersebut merupakan salah satu dari yang berorientasi pada tanggungjawab. Hal ini bisa saja terjadi kendati ada juga kesan-kesan yang lain, seperti: mungkin saja bertengkar tapi tetap kerja keras.

7. BERTENGKAR: Seringkali anggota kelompok akan menghadapi kea-daan di mana mereka saling tidak setuju berkenaan dengan topik yang sedang dibahas, keputusan yang akan diambil, atau tindakan yang akan dilakukan, atau anggota kelompok saling bertentangan satu sama lain.

8. MENGAMBANG: Apabila kelompok menggarap topik yang berbeda dengan topik yang mendesak atau penting, mempengaruhi kelompok atau menyibukkan diri dengan kelakar yang vulgar atau debat kusir sebagai cara untuk menghindari tugas yang sebenarnya, yang se-harusnya dilakukan (yang mungkin mengancam atau kurang menye-nangkan), suasana kelompok mungkin salah satu dari jenis yang me-ngambang. Mengambang berarti menghindar dari masalah yang se-sungguhnya.

9. TEGANG/KECEWA: Apabila tekanan masih tersisa sampai waktu ha-bis, pertentangan di antara anggota, topik yang mengancam kesela-matan, penolakan atau hambatan dari sebagian anggota, dan lain-lain, suasana bisa tegang. Ketidakmampuan untuk bergerak atau menyelesaikan tugas yang diterima bisa membuat frustrasi.

41Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA: P

etu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 51: Petlap Dinamika kelompok.pdf

42 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

PERTA

MA:

Petu

nju

k L

apangan K

epem

anduan

Page 52: Petlap Dinamika kelompok.pdf

43

BAGIAN KEDUA

PETUNJUK LAPANGAN

Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

Page 53: Petlap Dinamika kelompok.pdf

44 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 54: Petlap Dinamika kelompok.pdf

egiatan dinamika kelompok diadakan agar peserta Sekolah Lapangan mempelajari beberapa hal seperti tim kerja, komunikasi, dan kerja Kpengorganisasian. Bagian terpenting dari kegiatan dinamika kelom-

pok terletak pada waktu pemandu mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk membantu para peserta menganalisa mengenai apa yang telah mereka pelajari.

Dalam kumpulan petunjuk lapangan dinamika kelompok ini akan disajikan materi-materi dinamika kelompok terkait:

1. Perkenalan dan Pengakraban, yaitu: Rantai Nama, Menggambar Wajah, Buat Barisan, Kapal Tenggelam, Samson-Delilah

2. Penyegar Suasana, yaitu: Tolong Tangkap!, Pecah Balon, Ikuti Saya!

3. Kreativitas, yaitu: Sembilan Titik, Potong Sebanyak Mungkin, Bera-pa Bujursangkar, Penjepit Kertas

4. Kerjasama, yaitu: Menggambar Rumah, Bermain Tali, Saling Percaya

5. Komunikasi, yaitu: Menggambar Topeng, Mari Menggambar, Klinik Desas-Desus, Menggambar Bersama

45Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 55: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Perkenalan dan Pengakraban

Latar Belakang:

Pada awal pembentukan kelompok, tugas utama pemandu adalah mencip-takan suasana yang mendukung para peserta untuk saling mengenal satu sama lain, termasuk pemandu sendiri. Perkenalan yang baik akan menum-buhkan rasa kebersamaan yang menjadi landasan bagi terciptanya suasana keterbukaan.

Tujuan:

1. Agar supaya peserta saling kenal nama, ciri-cirinya, sifat-sifatnya, dan seterusnya, agar peserta menjadi akrab sehingga mudah untuk bekerja-sama.

2. Terjadinya interaksi antar individu dalam kelompok secara lebih menda-lam.

3. Peserta saling mengenal dan memahami baik secara fisik, psikis, dan sosilogis.

4. Terbentuknya sikap kesetiakawanan, keterbukaan, dan kebersamaan an-tara seluruh peserta.

Ada beberapa permainan yang bisa digunakan untuk tujuan ini, antara lain:

A

46 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 56: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Rantai Nama

Tujuan: Permainan ini dimaksudkan bagi kelompok yang belum saling kenal nama masing-masing, agar lebih akrab, serta memberi pengalaman tampil di depan forum.

Langkah-langkah:

1. Peserta bersama pemandu berdiri dalam lingkaran.

2. Pemandu menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:

Salah seorang menyebutkan namanya dengan suara keras agar terdengar oleh setiap peserta, kemudian peserta yang berdiri di sebelahnya (kiri atau kanan) menyebutkan nama peserta pertama tadi ditambah dengan namanya sendiri. peserta ketiga menyebutkan nama peserta pertama dan kedua ditambah dengan namanya sendiri, begitu seterusnya sampai selesai.

3. Proses ini diulangi lagi dengan arah berlawanan, dimulai dari peserta yang terakhir menyebutkan rantai nama tersebut.

Variasi: Buat lingkaran, setiap peserta secara bergiliran menyebutkan nama panggilan, umur, tempat asal, pekerjaan, lalu peserta yang lain menirukan, begitu seterusnya sampai selesai satu putaran. Putaran kedua, semua peserta mengulangi lagi secara bersama-sama data pribadi tersebut, dengan urutan seperti semula.

PETUNJUK LAPANGAN - 1

47Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 57: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Menggambar Wajah

Tujuan:

1. Membantu peserta untuk memandang langsung ke dalam mata pasang-annya, saling mengenal ciri-ciri wajahnya, dengan harapan hal ini bisa membantu peserta untuk saling terbuka dan tidak lagi kikuk satu dengan lainnya

2. Melatih peserta satu cara sederhana tentang menggambar dan menghi-langkan perasaan peserta bahwa mereka tidak mampu menggambar

Langkah-langkah:

1. Dengan sehelai kertas setiap pasangan saling berhadapan dan mulai menggambar wajah pasangannya. Bisa mulai dari mana saja tetapi tidak boleh melihat kertas sama sekali

2. Gerakkan tangan mengikuti arah gerak pandangan yang menelusuri garis wajah pasangannya

Bahan: Kertas, krayon atau alat tulis lainnya

PETUNJUK LAPANGAN - 2

48 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 58: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Buat Barisan

Tujuan: Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.

Langkah-langkah:

1. Peserta dibagi dalam dua kelompok yang sama banyak (bila jumlah pe-serta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah satu kelompok)

2. Pemandu menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:

- Kedua kelompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu: tinggi badan, panjang rambut, usia dan seterusnya.

- Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.

- Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok la-wan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.

- Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugas-nya dengan benar dan cepat (bila kelompok dapat menyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke sepuluh mereka boleh langsung jong-kok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas)

3. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk me-mastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

Jooongkoook!!!!

PETUNJUK LAPANGAN - 3

49Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 59: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kapal Tenggelam

Tujuan: Memberikan kegiatan untuk mengurangi kekikukan peserta dalam berintegrasi dengan peserta lainnya dan menambah keterlibatan peserta dalam proses belajar.

Langkah-langkah:

1. Mintalah peserta bediri dalam lingkaran.

2. Jelaskan bahwa kegiatan berikut adalah permainan yang diberi nama Kapal Tenggelam.

3. Minta peserta membayangkan bahwa mereka sedang naik kapal. Tiba-tiba kapal mau tenggelam. Nakhoda memerintahkan seluruh penumpang untuk naik ke sekoci (perahu penyelamat).

4. Nakhoda adalah Anda (pemandu). Sekoci adalah anggota badan peserta yang saling dipertautkan (saling bersentuhan).

5. Bila pemandu mengatakan: "Jempol, lima!", artinya, lima peserta harus saling mentautkan jempol mereka.

6. Peserta yang kena hukuman adalah mereka yang tidak mendapatkan pasangan/kelompok atau kelompok yang anggotanya lebih dari lima.

7. Pemandu bisa melanjutkan permainan dengan memberikan perintah lainnya, seperti: sikut, tiga!, artinya, tiga peserta harus saling menta-utkan sikut mereka. Atau: pipi, dua!

8. Teruskan permainan sampai dirasakan cukup.

Jempoool!!!

PETUNJUK LAPANGAN - 4

50 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 60: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Samson-Delilah

Tujuan: Agar peserta bisa lebih akrab, berlatih bekerjasama dan mengam-bil keputusan dalam kelompok, dengan santai dan gembira.

Langkah-langkah:

1. Peserta dibagi dalam dua kelompok.

2. Pemandu menjelaskan aturan main, sebagai berikut:

3. Kedua kelompok akan bertanding lewat permainan peragaan. Ada tiga tokoh yang bisa diperagakan. Samson, Delilah dan Singa. Kelompok memilih salah satu tokoh untuk diperagakan:

- Kelompok yang memperagakan Samson akan menang bila kelompok lawannya memilih Singa, tapi kalah bila lawannya memilih Delilah.

- Kelompok yang memperagakan Singa akan menang bila lawannya memperagakan Delilah, tapi kalah bila lawannya memperagakan Samson.

- Kelompok yang memperagakan Delilah akan menang bila lawannya memperagakan Samson dan kalah bila lawannya memperagakan De-lilah.

- Bila kedua kelompok memperagakan tokoh yang sama, hasilnya seri.

4. Masing-masing kelompok berdiri berjejer dalam satu barisan berhadapan dengan lawannya.

5. Bila pemandu memberikan aba-aba: siap!, maka kedua kelompok balik kanan dan mulai menyepakati tokoh apa yang akan diperagakan.

PETUNJUK LAPANGAN - 5

51Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 61: Petlap Dinamika kelompok.pdf

6. Bila pemandu memberikan aba-aba: mulai!, kelompok segera berbalik dan memperagakan tokoh yang telah dipilih.

7. Kelompok harus tetap dalam barisan yang lurus, peserta tidak diperkenankan keluar dari barisan, baik sewaktu menyepakati pilihan maupun sewaktu peragaan.

8. Tokoh Samson lambang orang kuat diperagakan seperti binaragawan yang sedang memamerkan otot lengannya. Delilah lambang kelembutan diperagakan sebagai perempuan yang malu-malu tapi mau. Singa diperagakan sedang siap menerkam.

52 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 62: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Penyegar Suasana

Apa itu Penyegar Suasana?

Penyegar Suasana adalah kegiatan yang dilakukan untuk memulihkan sua-sana belajar dari situasi yang kurang mendukung proses belajar menjadi sua-sana yang membantu anggota belajar untuk mengikuti proses dengan lebih aktif.

Kapan kita membutuhkan Penyegar Suasana?

Penyegar Suasana umumnya dibutuhkan pada saat proses belajar sedang berlangsung, di saat-saat seperti: peserta mulai jenuh, peserta terlalu te-gang, dan sebagainya. Akan tetapi, kadang perlu juga melakukan Penyegar Suasana di awal kegiatan apabila kegiatan sebelumnya telah banyak mengu-ras pikiran. Berikut ini beberapa contoh Penyegar Suasana:

B

53Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 63: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Tolong Tangkap!

Latar Belakang: Pada saat pemandu membutuhkan perhatian seluruh pe-serta, seringkali beberapa peserta asyik dengan kegiatannya sendiri. Bahkan ada pula yang sampai mengganggu konsentrasi peserta lainnya. Diperlukan suatu pemecah suasana agar perhatian peserta tidak pecah.

Tujuan: Agar peserta yang sedang asyik sendiri bisa mengembalikan perha-tiannya pada proses yang sedang berlangsung, tanpa harus menegurnya.

Langkah-langkah:

1. Lemparlah dengan spidol, atau apa saja yang kebetulan Anda pegang, peserta yang Anda anggap sedang tidak mencurahkan perhatiannya pada proses belajar yang tengah berlangsung. Katakan padanya: Tolong tang-kap!

2. Beri komentar: Oh, tidak bisa! Sekarang coba dengan peserta lainnya. Tapi kali ini pastikan kesiapan dia menangkap spidol itu, katakan: Tolong tangkap!, Anda sudah siap? Baru spidol Anda lempar, usahakan tepat ke arah tangannya. Beri komentar: Berhasil!

3. Ajaklah peserta membahas kenapa yang pertama gagal dan yang kedua berhasil. Lalu kembali ke topik semula.

Bahan-bahan: Spidol atau sesuatu yang mudah digenggam dan mudah di-peroleh di tempat latihan.

PETUNJUK LAPANGAN - 6

54 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 64: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Pecah Balon

Latar Belakang: Bila peserta terlalu banyak menguras pikiran atau ber-debat tanpa penyelesaian yang memuaskan pada kegiatan sebelumnya, hal ini akan sangat mempengaruhi konsentrasi mereka untuk mengikuti kegiatan berikutnya.

Tujuan: Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan emosinya.

Langkah-langkah:

1. Bagikan kepada setiap peserta sebuah balon dan seutas tali rapia (kira-kira sepanjang dua jengkal).

2. Mintalah mereka meniup balon masing-masing.

3. Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut di kaki kirinya.

4. Mintalah seluruh peserta berdiri di tengah ruang belajar.

5. Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut.

6. Beri aba-aba untuk mulai.

7. Bahas bersama peserta apa saja yang mereka rasakan, lihat dan dengar selama kegiatan tadi. Kenapa begitu? Apa kesimpulan yang bisa ditarik?

8. Sekarang topik yang direncanakan sudah bisa dimulai.

Bahan-bahan: Balon dan tali rapia sebanyak jumlah peserta.

PETUNJUK LAPANGAN - 7

55Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 65: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Ikuti Saya!

Latar Belakang: Bila kebanyakan peserta mengantuk, hampir dapat dipas-tikan bahwa kegiatan tersebut tidak banyak bermanfaat. Dibutuhkan pe-nyegaran sebelum melanjutkan kegiatan tersebut, terutama agar peserta bisa kembali mencurahkan perhatiannya pada topik yang sedang dibahas.

Tujuan: Untuk menyegarkan tubuh peserta dengan sedikit gerak dan humor.

Langkah-langkah:

1. Mintalah seluruh peserta berdiri di tempat masing-masing.

2. Julurkan kedua tangan Anda lurus kedepan dengan kedua telapaknya me-ngatup. Mintalah peserta menirukannya.

3. Mintalah peserta mengikuti setiap gerakan Anda. Mulailah bertepuk ta-ngan dengan tangan yang tetap lurus ke depan. Usahakan membuka ta-ngan selebar mungkin. Mulai dengan pelan, kemudian tingkatkan kece-patannya. Sampai kira-kira peserta mulai mekanis. Lalu buatlah tepuk tangan Anda meleset. Biasanya sebagian peserta, kalau tidak seluruh-nya, masih tetap bertepuk.

4. Buatlah reaksi heran, lalu tanyakan kenapa mereka tidak mengikuti gerakan Anda? Apakah gerakan yang Anda lakukan sulit untuk ditirukan? Kalau tidak, kenapa tidak bisa diikuti? Apa yang bisa disimpulkan?

5. Sekarang Anda bisa kembali ke topik semula.

PETUNJUK LAPANGAN - 8

56 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 66: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kreativitas

Latar Belakang:

Sebagian besar masyarakat masih hidup terkurung dalam tradisi yang kuat. Akibatnya, dalam memecahkan permasalahan, mereka sangat dipengaruhi oleh adat istiadat dan kebiasaan yang ada. Mereka kurang kreatif dan kurang berani keluar dari kebiasaan-kebiasaan yang kurang menguntungkan.

Tujuan:

1. Peserta menyadari bahwa untuk memecahkan suatu masalah, seringkali orang harus keluar dari lingkungan adat dan kebiasaan yang ada, dan harus mempertimbangkannya dari berbagai segi.

2. Peserta memahami prinsip-prinsip dasar kreativitas dan sikap kreatif, serta menyadari faktor penghambatnya.

C

57Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 67: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Sembilan Titik

Tujuan: Peserta memehami prinsip dasar kreativitas dan sikap kreatif, serta menyadari faktor penghambat kreatifitas

Waktu: 30 menit

Peralatan: Papan tulis, spidol, alat tulis untuk peserta

Langkah-langkah:

1. Gambarkan "sembilan titik" di papan tulis.

2. Mintalah peserta untuk menghbungkan kesembilan titik tersebut dengan 4 buah garis lurus, tanpa mengangkat pulpen/pensil (sekali tarik garis, tarik terus dan tak boleh putus lagi).

3. Beri waktu 5 - 10 menit bagi peserta untuk mengerjakannya. Setelah itu, beri kesempatan kepada para peserta yang merasa mampu menyelesai-kannya untuk mengerjakannya di papan tulis. Peserta lain diminta mem-perhatikan apakah benar atau salah.

4. Jika tak ada peserta yang mampu mengerjakannya, beri contoh jawab-annya langsung dan amati apa reaksi setelah mengetahui jawaban ter-sebut.

5. Tanyakan: mengapa tak bisa?

6. Diskusikan dan analisis bersama jawaban tersebut sampai pada prinsip dasar dan hambatan kreativitas:

- Hambatan kreativitas: takut salah, tak berani keluar dari kebiasaan, membatasi diri sendiri.

- Prinsip kreativitas: jangan menghakimi, jangan takut salah, jangan membatasi diri.

PETUNJUK LAPANGAN - 9

58 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 68: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Potong Sebanyak Mungkin

Latar Belakang: Seringkali peserta berhenti pada kesimpulan yang tergesa-gesa, merasa sudah cukup dan enggan mencoba kemungkinan lain.

Tujuan: Agar peserta menyadari bahwa kecenderungan untuk lekas puas se-ringkali tidak memberikan hasil yang memuaskan.

Langkah-langkah:

1. Buatlah gambar lingkaran di atas kertas koran, di depan kelas. Potonglah lingkaran tersebut dengan empat garis lurus sehingga diperoleh 8 po-tongan.

2. Tanyakan kepada peserta: "Siapa yang bisa memotong lingkaran tersebut dengan empat garis lurus dan menghasilkan lebih dari 8 potongan?"

3. Bila jawaban yang diberikan menghasilkan 9 potongan, tanyakan lagi: "Siapa yang bisa lebih dari 9 potongan!"

4. Bila jawaban yang diberikan menghasilkan 10 potongan, tanyakan lagi: "Siapa yang bisa lebih dari 10!"

5. Sebelum memulai permainan ini, terlebih dahulu pemandu mencoba sendiri. Jawaban terakhir adalah 11 potongan.

6. Diskusikan apa hikmah dari permainan ini.

PETUNJUK LAPANGAN - 10

59Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 69: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Berapa Bujursangkar

Pengantar: Sering masalah-masalah dalam hidup dapat ditinjau dari bebe-rapa segi. Oleh karena itu, patut kita pertimbangkan pandangan orang lain yang berbeda dengan pandangan kita, walaupun kita yakin pandangan kita benar.

Langkah-langkah:

1. Buatlah gambar sebuah bujursangkar yang dibagi menjadi 16 bujur-sangkar kecil.

2. Mintalah peserta menyebutkan jumlah bujur sangkar yang ada

3. Peserta akan memberikan berbagai jawaban, misalnya: 16, 17, 22, 32, dan sebagainya.

4. Bahaslah bersama kelompok: kenapa ada beberapa jawaban terhadap masalah yang sama.

Kesimpulan: Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus selalu berusaha untuk mengerti pandangan dan pemikiran orang lain serta pertimbangan-pertim-bangan yang mendasarinya.

PETUNJUK LAPANGAN - 11

60 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 70: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Penjepit Kertas

Tujuan: Merangsangkan kreatifitas dan keberanian peserta untuk berpen-dapat

Langkah-langkah:

1. Tunjukkan kepada peserta sebuah penjepit kertas, atau apa saja benda kecil yang kira-kira dikenal oleh peserta

2. Mintalah peserta untuk menuliskan apa saja kegunaan dari benda ter-sebut

3. Batasi waktunya sampai 2 menit saja

4. Catat semua jumlah dari masing-masing peserta, ajak mereka memba-has mengapa ada yang banyak dan ada yang sedikit?

PETUNJUK LAPANGAN - 12

61Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 71: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Kerjasama

Latar Belakang:

Dalam suatu latihan, semua peserta diharapkan menjadi satu kelompok ang kompak. Karena dengan kelompok yang kompak akan terjalin kerjasama yang mantap. Tetapi dapat juga sebaliknya, kerjasama yang baik di antara anggota kelompok, dapat menghasilkan kelompok yang kompak. Untuk itu, diperlukan pokok bahasan khusus tentang kerjasama. Sebaiknya pokok ba-hasan ini disajikan segera setelah perkenalan, bersamaan dengan pokok ba-hasan komunikasi. Selanjutnya, hendaknya kebutuhan dan peningkatan ker-jasama di antara peserta dengan peserta dan dengan pelatih diusahakan te-rus selama proses latihan.

Tujuan:

1. Peserta memahami prinsip-prinsip dasar kerjasama dalam suatu kelom-pok.

2. Peserta memahami faktor-faktor penghambat dan penunjang terjadinya kerjasama dalam suatu kelompok.

3. Peserta memahami dasar-dasar pembentukan suatu kerjasama yang baik.

D

62 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 72: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Menggambar Rumah

Pengantar: Latihan ini bisa digunakan untuk mendiskusikan kerjasama dan pengawasan di dalam kelompok. Kadang kita mengira bekerjasama dengan orang lain, padahal dalam kenyataan kita hanya mengawasi seluruh proses, tanpa kita sadari.

Langkah-langkah:

1. Mintalah peserta untuk berpasangan

2. Peganglah ballpoint/pensil bersama-sama sedemikan rupa sehingga ke-duanya bisa menulis dan menggambar

3. Di atas kertas yang dibagikan, keduanya menggambar secara bersama-sama dan menuliskan judulnya

4. Selama menggambar dan menulis tidak boleh berbicara

Bahan Diskusi:

1. Bagaimana perasaan dan reaksi Anda selama menggambar tadi?

2. Faktor apa yang membantu dan menghambat Anda selama menggambar tadi? Kemudian, mintalah peserta membentuk kelompok 4 (dua pasang-an bergabung) untuk mendiskusikan apakah ada hubungan antara penga-laman tadi dengan kenyataan sehari-hari dan masalah kerjasama. Wak-tunya cukup 15 menit saja, lalu setiap kelompok kecil mempresentasi-kannya di hadapan kelompok besar.

PETUNJUK LAPANGAN - 13

63Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 73: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Bermain Tali

Latar Belakang: Dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masa-lah, dan kita tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui kegiatan ini kita akan dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari masalah itu.

Bahan-bahan: Tali rafia

Langkah-langkah:

1. Potong tali rapia dengan ukuran 1.5 m dan bagikan kepada setiap pe-serta.

2. Minta mereka berpasang-pasangan, lalu masing-masing ujung tali yang satu diikatkan ke tangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, ke-mudian ikatlah ke tangan kanan masing-masing; ingat, ikatan sebaiknya tidak terlalu kencang.

3. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi tanpa melepas ikatan tali.

4. Jika ada pasangan yang telah berhasil melepaskan diri dari ikatan ter-sebut, mintalah mereka menunjukkan bagaimana cara mereka untuk melepaskan diri, kepada teman-teman yang lain.

5. Tanyakan kepada mereka apa hikmah dari permainan tersebut

PETUNJUK LAPANGAN - 14

64 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 74: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Saling Percaya

Tujuan: Latihan ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana sebetulnya ki-ta bisa mempercayai partner kita dalam bekerjasama. Untuk itu lakukanlah kegiatan berikut ini:

1. Peserta diminta untuk mencari pasangannya masing-masing, yang secara fisik seimbang dan sama jenis kelamin.

2. Secara bergantian mereka memijat pasangannya.

3. Secara bergantian mereka mengendong pasangannya dengan posisi adu punggung.

4. Secara bergantian mereka menampung tubuh pasangan yang menjatuh-kan dirinya ke belakang dalam posisi berdiri tegak dan kaku. Begitu ber-gantian.

5. Diskusikan bagaimana perasaan Anda ketika harus menjatuhkan diri ke belakang, apakah Anda merasa aman, khawatir? Kenapa?

PETUNJUK LAPANGAN - 15

65Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 75: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Komunikasi

Latar Belakang:

Kebersamaan dan keterbukaan di antara para peserta harus dapat diungkap-kan baik lewat tindakan maupun ucapan. Oleh karenanya, ketrampilan berkomunikasi sangat diperlukan, dan harus menjadi pokok bahasan yang penting dalam pengembangan kelompok.

Tujuan:

1. Peserta menyadari pentingnya komunikasi dalam suatu kelompok, bah-wa kelompok baru dapat berfungsi dengan baik apabila terjadi komuni-kasi antar orang-orang yang terlibat di dalamnya.

2. Peserta mengetahui prinsip-prinsip dasar sebuah proses komunikasi an-tar manusia dalam sebuah kelompok.

3. Peserta mengetahui dan mengalami sendiri beberapa jenis hambatan utama dalam proses komunikasi dalam kelompok.

E

66 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 76: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Menggambar Topeng

Langkah-langkah:

1. Buatlah gambar topeng (secara sederhana) di atas kertas koran

2. Perlihatkanlah gambar tersebut kepada peserta, dan bila seluruh peserta telah melihat, ambillah gambar tersebut

3. Ulangi secara singkat proses komunikasi

4. Kemudian minta setiap peserta menggambar topeng seperti yang diper-lihatkan tadi, di atas sehelai kertas

5. Kembali perlihatkan gambar yang asli, lalu setiap peserta memeriksa gambar yang dibuat teman di sebelahnya (saling tukar)

6. Ajaklah peserta untuk membahas kenapa bisa terjadi penyimpangan dari bentuk aslinya? Apakah disengaja? Bagaimana kalau yang ingin disampai-kan itu pesan dalam bentuk kata-kata, lebih sulit atau mudah meniru-kannya?

7. Buatlah bersama peserta semacam daftar hal-hal yang menghambat dan menunjang komunikasi, kemudian syarat-syarat komunikasi yang baik

PETUNJUK LAPANGAN - 16

67Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 77: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Mari Menggambar

Komunikasi Satu dan Dua-Arah

Tujuan:

1. Peserta memahami dan menyadari bahwa komunikasi dua-arah lebih efektif dibanding komunikasi satu-arah.

2. Peserta memahami prinsip-prinsip dasar komunikasi antar menusia.

Pokok Bahasan:

- Asas komunikasi antar manusia

- Efektifitas & Media Komunikasi

- Komunikasi Satu dan Dua-Arah

Waktu: 90 menit efektif

Peralatan: Gambar bentuk dan Lembar Pencatatan

Langkah-langkah:

1. Penjelasan singkat tentang tentang tujuan dan materi pokok acara ini.

PETUNJUK LAPANGAN - 17

68 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 78: Petlap Dinamika kelompok.pdf

2. Minta seorang peserta sebagai sukarelawan untuk tampil ke depan kelas. Peserta lain diminta menyiapkan kertas kosong dan pensil/pen.

3. Jelaskan bahwa sukarelawan tadi adalah penyiar TV untuk acara "Mari Menggambar", dan para peserta adalah pirsawan yang belajar meng-gambar. Mereka harus menggambar sesuai dengan keterangan sang penyiar. Karena ini acara TV, maka tentu saja peserta tidak boleh ber-tanya sementara sang penyiar tidak boleh memperlihatkan gambarnya. Setelah jelas, minta sang penyiar mulai melaksanakan acaranya.

4. Setelah selasai, sang penyiar TV kembali ke tempat dan minta seorang peserta lain maju sebagai sukarelawan, peserta lain menyiapkan kertas kosong baru. Jelaskan bahwa sekarang adalah acara "Pelajaran Meng-gambar" di kelas dengan sukarelawan tadi sebagai gurunya. Caranya sama dengan acara TV tadi, hanya kali ini boleh bertanya, tapi tetap tak boleh memperlihatkan gambarnya. Setelah jelas, minta sang guru segera memulai pelajarannya.

5. Setelah selesai, sang guru boleh kembali duduk ke tempat semula dan minta seorang sukarelawan baru lagi untuk maju ke depan. Jelaskan bah-wa sukarelawan baru ini adalah "entah siapa" yg akan mengajar semua peserta menggambar, dan minta peserta menyiapkan kertas kosong ba-ru. Kali ini, acara bebas sama sekali (boleh tanya dan boleh apa saja, ter-serah sang sukarelawan dan peserta). Kemudian minta sang sukarelawan mulai acaranya.

6. Setelah selesai, bandingkan hasil gambar ketiga proses tadi dengan mencatatnya di papan tulis.

7. Ajak seluruh peserta kemudian mendiskusikan: mengapa hasilnya demi-kian. Minta mereka mengungkapkan kesan dan pengalaman mereka.

8. Simpulkan bersama hasil diskusi ini sesuai dengan ungkapan dan analisa peserta.

69Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 79: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Klinik Desas-Desus

Latar Belakang: Dalam penyampaian informasi seringkali timbul masalah dalam penafsiran. Hal ini disebabkan putusnya atau tidak sampainya infor-masi secara utuh.

Tujuan: Peserta dapat menyampaikan dan menggambarkan proses terja-dinya penyimpangan dalam berkomunikasi, dan menyadari pentingnya menghindari penyimpangan tersebut serta dapat berkomunikasi dengan baik.

Langkah-langkah:

1. Pemandu menyiapkan teks pesan yang ingin disampaikan, tuliskan di atas secarik kertas. Hendaknya pesan tersebut tidak lebih dari lima kalimat dan menyangkut kejadian-kejadian yang berarti bagi peserta. Usahakan urutan penyajiannya tidak teratur dan ada beberapa angka, kata-kata sulit, dan sebagainya.

2. Bagi peserta dalam 3 kelompok, pisahkan tempat mereka dengan jarak kira-kira 4-5 meter

3. Setiap kelompok diminta untuk berhitung, sehingga setiap anggota mempunyai nomor urut

4. Semua peserta yang bernomor satu diminta untuk menemui pemandu di tempat yang agak terpisah (di luar kelas)

5. Pemandu membacakan pesan kepada semua peserta yang bernomor satu sebanyak dua kali. Peserta tidak diijinkan bertanya kepada pemandu

PETUNJUK LAPANGAN - 18

70 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 80: Petlap Dinamika kelompok.pdf

6. Kemudian, peserta bernomor satu diminta untuk membisikkan pesan tersebut kepada peserta nomor dua dari masing-masing kelompok. De-mikian pula, peserta nomor dua membisikkannya kepada peserta nomor tiga, dan begitu seterusnya. Selama proses penyampaian, tidak diijinkan bertanya.

7. Setelah semua anggota nomor akhir dari masing-masing kelompok menerima pesan, peserta tersebut harus menuliskan pesan yang diterimanya, kemudian maju ke depan kelas untuk membacakannya

8. Kemudian pemandu membacakan pesan yang asli kepada semua peserta

9. Ajaklah peserta untuk bersama-sama membahas apa yang terjadi. Apa-kah pesan sampai sebagaimana aslinya? Kenapa? Apa saja yang menye-babkan pesan menyimpang dari aslinya?

71Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 81: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Menggambar Bersama

Latar Belakang: Sebuah kelompok baru dapat berfungsi sebagaimana mes-tinya apabila terjadi komunikasi antar orang-orang yang terlibat di da-lamnya

Tujuan: Peserta menyadari arti pentingnya komunikasi dalam satu kelom-pok

Langkah-langkah:

1. Peserta dibagi dalam kelompok kecil (5 orang) dan setiap anggota kelom-pok memiliki nomor urut sendiri-sendiri dari nomor satu sampai nomor lima

2. Tiap kelompok mendapat selembar kertas plano dan sebuah spidol untuk menggambar

3. Secara berurutan setiap menit, setiap orang dalam kelompok masing-masing diminta menggambar pada kertas plano yang ada, dengan syarat: tidak boleh bertanya atau bicara satu sama lain, setiap orang meng-gambar apa yang dimaui dan dipikirkan sendiri, kemudian dilanjutkan oleh yang lain pada kertas yang sama menurut apa yang dimaui dan di-pikirkan sendiri pula, dan seterusnya sampai seluruh anggota kelompok memperoleh bagian waktunya masing-masing untuk menggambar

PETUNJUK LAPANGAN - 19

72 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 82: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Bahan Diskusi:

1. Berapa kelompok yang mampu menghasilkan gambar yang utuh dan je-las?

2. Apa kesan dan perasaan setiap orang terhadap hasil gambar kelompok-nya?

3. Bagaimana seharusnya proses yang ditempuh agar hasil kerja bersama itu memuaskan semua orang dalam kelompok yang bersangkutan?

73Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA: P

etu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 83: Petlap Dinamika kelompok.pdf

Syarat Pesan yang Mudah Dipahami

A. Persiapan:

- Topiknya dipahami dengan jelas.

- Berkaitan dengan pengalaman penerima.

B. Susunan Pesan:

- Runtut, kata kunci dan konsep kunci diberi tekanan.

- Ringkas, padat, tidak bertele-tele.

- Penyampaian yang menarik, pesan harus memikat perhatian.

C. Teknik Penyampaian:

- Suara cukup keras dan jelas, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

- Ada hubungan baik dengan penerima, dapat dipercaya.

D. Tambahan (untuk pesan-pesan tertentu):

- Bisa diperagakan, realistik, fakta dan bukan opini.

Ingat! Pesan yang:

DIUCAPKAN belum tentu DIDENGAR

DIDENGAR belum tentu DIPAHAMI

DIPAHAMI belum tentu DISETUJUI

DISETUJUI belum tentu DILAKSANAKAN

DILAKSANAKAN belum tentu DITERUSKAN

DITERUSKAN belum tentu MEMUASKAN

74 Panduan Sekolah Lapangan: Kepemanduan dan Dinamika Kelompok

BAG

IAN

KED

UA:

Petu

nju

k L

apangan D

inam

ika K

elo

mpok

Page 84: Petlap Dinamika kelompok.pdf

FIELD INDONESIA adalah sebuah organisasi yang memfokuskan pada pengembangan pertanian ekolgis, penguatan masyarakat pedesaan, dan organisasi-organisasi petani, yang dilaksanakan melalui pendekatan-pendekatan, seperti Sekolah Lapangan, Pelatihan Petani ke Petani, dan Riset Aksi Petani. Aktivitas ini sudah dilaksanakan sejak tahun 1990 ketika timnya mem-berikan bantuan teknis pada Program Nasional Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang dilaksanakan oleh pemerintah, LSM-LSM, organisasi petani, maupun swadaya masyarakat desa.

Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IP-PHTI) merupakan sebuah organisasi petani yang beranggo-takan para petani alumni Sekolah Lapangan Pengendalian Ha-ma Terpadu (SLPHT) yang tersebar di seluruh Indonesia. Orga-nisasi ini terbentuk melalui Musyawarah Petani PHT Indonesia, 20 Agustus 1999 di Yogyakarta. IPPHTI lahir karena desakan kepentingan dan kesadaran petani PHT untuk membuat jaring-an dalam upayanya memberdayakan peran petani PHT, mewu-judkan keseimbangan ekologi, dan memperjuangkan hak-hak petani.

HIVOS adalah lembaga non-pemerintah Belanda yang terin-spirasi oleh nilai-nilai kemanusiaan. Bersama dengan organi-sasi local di Negara selatan, Hivos berkontribusi pada terwu-judnya dunia yang bebas, adil dan berkelanjutan. Dunia tem-pat perempuan dan laki-laki memiliki akses yang setara pada berbagai peluang dan sumber daya yang akan menentukan ma-sa depan mereka. Hivos mendukung kurang lebih 800 organisasi masyarakat sipil di lebih dari 30 negara melalui dukungan dana dan dukungan kelembagaan serta pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

Untuk Asia Tenggara, Hivos mendirikan kantor regional (Hivos RO-SEA) pada bulan Desember 2004, yang bertanggung jawab terhadap program di Indonesia dan Timur Leste. Hivos RO-SEA bekerja pada beragam sektor seperti: Ekonomi Pembangunan, Seni dan Budaya, Hak Asasi Manusia, Gender Perempuan dan Pembangunan, Informasi Teknologi Komunikasi dan HIV/AIDS. Selain bekerja di sektor-sektor prioritas, Hivos RO-SEA juga memberikan dukungan terhadap upaya tanggap darurat dan rehabilitasi bencana, seperti daerah yang terkena tsunami di Aceh dan daerah yang terkena gempa di Yogyakarta dan Jawa Tengah.