PERUBAHAN SIFAT FISIK TANAH AKIBAT ALIRAN PERMUKAAN DAN EROSI PADA BERBAGAI POLA USAHATANI

BERBASIS KOPI DAN KEMIRINGAN LERENG

Oleh

Neti Febriani1, Irwan Sukri Banuwa2, Afandi2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan-perubahan sifat fisik tanah akibat erosi dan aliran permukaan pada berbagai pola usahatani berbasis kopi dan kemiringan lereng di DAS Sekampung Hulu.Penelitian dilaksanakan di DAS Sekampung Hulu, Pekon Air Naningan, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Dimulai pada bulan Agustus sampai dengan bulan November 2008.

Pengamatan dilakukan pada petak percobaan aliran permukaan dan erosi yang telah dilakukan. Perlakuan yang di terapkan terdiri dan 2 faktor. Faktor pertama adalah pola usahatani yaitu : (1) kopi monokultur, (2) kopi dengan lada, (3) kopi dengan lada dan pisang, (4) kopi dengan lada dan kakao, dan (5) kopi, lada, pisang dan kakao. Faaktor kedua adalah kemiringan lereng yaitu: 10% dan 20%.

Hasil penelitian diperoleh kerapatan isi tanah akibat erosi dan aliran permukaan pada berbagai pola usahatani berbasis kopi dan kemiringan lereng berkisar 1,04- 1,11 pada lereng 10% dan 1,03 – 1,09 pada lereng 20%. Keseluruhannya tergolong pada kelas yang sama yaitu rendah. Untuk ruang pori total tanah berkisar 58- 61% pada kemiringan lereng 10% dan 59 – 61% pada kemiringan lereng 20%. Keseluruhannya tergolong pada kelas yang sama yaitu tinggi. Struktur tanah untuk lereng 10% keseluruhannya tergolong kelas yang sama yaitu remah, namun untuk lereng 20% pada pola usahatani kopi monokultur (P1) dan Kopi dengan lada (P2) mengalami perbedaan struktur yaitu gumpal bersudut. Untuk C-organik tanah pada lereng 10% berkisar 1,21 -1,64 % dan pada kemiringan lereng 20% berkisar 1,21 – 1,59%. Keseluruhan termasuk dalam kelas yang rendah. Untuk tekstur tanah pada lereng 10% fraksi liat berkisar 46,76 – 55,75 % dan untuk lereng 20% berkisar 44,76 – 54.75. Dari hasil keseluruhan, tekstur tanah tergolong liat. Untuk konsistensi tanah berdasarkan indeks plastisitas tanah, pada lereng 10% berkisar 16,53 – 19,66 dan lereng 20% berkisar 17,27 – 19,46. Secara keseluruhan tergolong dalam kelas indeks plastisitas tanah sedang.

1. Alumni Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung2. Dosen Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung