v. hasil dan pembahasan - repository.ipb.ac.id · kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat...

20
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Jenis Tanah Lokasi Permanent Sample Plot memiliki jenis tanah Tropudult. Tanah jenis ini termasuk kedalam ordo tanah Ultisol, yaitu tanah–tanah yang mempunyai tingkat perkembangan cukup lanjut. Tanah Ultisol dicirikan oleh adanya akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya resap air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah. Erosi merupakan salah satu kendala fisik pada tanah Ultisol dan sangat merugikan karena dapat mengurangi kesuburan tanah. Hal ini karena kesuburan tanah Ultisol sering kali hanya ditentukan oleh kandungan bahan organik pada lapisan atas. Bila lapisan ini tererosi maka tanah menjadi miskin bahan organik dan hara. Selain itu, tanah Ultisol juga dicirikan oleh reaksi tanah yang masam dan kejenuhan basa rendah. Menurut Soil Taxonomy, tanah jenis ini mempunyai nilai kejenuhan basa <35%. Reaksi tanah yang masam berarti nilai pH tanah rendah. Hal ini menyebabkan ketersediaan hara pada umumnya menurun, perombakan bahan organik terhambat sehingga proses humufikasi kurang lancar, kegiatan biologi menurun, dan kemungkinan keracunan Al, Fe, dan Mn meningkat. Data pada lokasi Permanent Sample Plot yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan nilai pH 4.5 sehingga tanahnya bersifat masam. Nilai N-total, P 2 O 5 , K 2 O, C-Org dan kejenuhan basa juga menunjukkan nilai yang rendah dimana nilai masing-masing di setiap SPT disajikan pada Tabel 3. Nilai kandungan unsur- unsur hara tersebut ditetapkan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB Bogor.

Upload: hadieu

Post on 02-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Jenis Tanah

Lokasi Permanent Sample Plot memiliki jenis tanah Tropudult. Tanah

jenis ini termasuk kedalam ordo tanah Ultisol, yaitu tanah–tanah yang mempunyai

tingkat perkembangan cukup lanjut. Tanah Ultisol dicirikan oleh adanya

akumulasi liat pada horizon bawah permukaan sehingga mengurangi daya resap

air dan meningkatkan aliran permukaan dan erosi tanah. Erosi merupakan salah

satu kendala fisik pada tanah Ultisol dan sangat merugikan karena dapat

mengurangi kesuburan tanah. Hal ini karena kesuburan tanah Ultisol sering kali

hanya ditentukan oleh kandungan bahan organik pada lapisan atas. Bila lapisan ini

tererosi maka tanah menjadi miskin bahan organik dan hara.

Selain itu, tanah Ultisol juga dicirikan oleh reaksi tanah yang masam dan

kejenuhan basa rendah. Menurut Soil Taxonomy, tanah jenis ini mempunyai nilai

kejenuhan basa <35%. Reaksi tanah yang masam berarti nilai pH tanah rendah.

Hal ini menyebabkan ketersediaan hara pada umumnya menurun, perombakan

bahan organik terhambat sehingga proses humufikasi kurang lancar, kegiatan

biologi menurun, dan kemungkinan keracunan Al, Fe, dan Mn meningkat. Data

pada lokasi Permanent Sample Plot yang dipakai dalam penelitian ini

menunjukkan nilai pH 4.5 sehingga tanahnya bersifat masam. Nilai N-total, P2O5,

K2O, C-Org dan kejenuhan basa juga menunjukkan nilai yang rendah dimana nilai

masing-masing di setiap SPT disajikan pada Tabel 3. Nilai kandungan unsur-

unsur hara tersebut ditetapkan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan

Sumberdaya Lahan IPB Bogor.

Page 2: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 3. Kadar hara tanah pada masing-masing SPT

SPT Kjeldhal Bray I

N NH4OAc pH 7.0

Walkley & Black KB (%)

N-total (%) P (ppm) K (me/100g) C-Org (%) LaK1D3 0.20 5.87 0.08 2.27 10.81 LaK1D4 0.20 6.59 0.09 2.22 15.05 LaK1D5 0.17 7.10 0.08 1.66 8.26 LaK2D3 0.17 7.20 0.10 2.01 12.69 LaK2D4 0.28 7.80 0.07 2.79 13.96 LaK4D3 0.15 5.74 0.10 1.59 12.35 LaK4D4 0.11 4.87 0.08 1.37 7.62 LaK5D3 0.17 4.66 0.15 1.79 11.53 LaK5D4 0.13 8.63 0.30 1.41 16.48 LdK1D3 0.24 4.75 0.15 3.24 10.40 LdK1D4 0.21 4.85 0.15 2.29 9.86 LdK2D4 0.13 3.30 0.05 1.43 13.73 LfK1D3 0.23 6.03 0.12 2.70 9.91 LfK1D5 0.12 7.00 0.10 1.29 11.15 LfK5D3 0.22 3.00 0.10 2.39 7.39

5.2. Penggunaan Lahan

Menurut Malinau Research Forest Map, plot penelitian CIFOR

merupakan hutan campuran bekas HPH P.T. Inhutani II. Plot penelitian CIFOR

ditumbuhi vegetasi dari berbagai family tanaman, antara lain: Anacardiaceae,

Apocynaceae, Araucariaceae, Arecaceae, Bombacaceae, Dipterocarpaceae,

Euphorbiaceae, Fagaceae, Meliaceae, Polygalaceae, dan lain-lain. Dalam hal

status hutannya, seluruh areal penelitian tergolong dalam status Hutan Produksi

(Kuswata Kartawinata et al., 2006).

Page 3: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

5.3. Kedalaman Solum Tanah

Kedalaman solum tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman

damar (Agathis Loranthifolia). Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada

solum yang dalam. Lokasi Permanent Sample Plot memiliki kedalaman solum

tanah bervariasi, yaitu kurang dari 50 cm sampai lebih dari 150 cm. Kedalaman

solum pada lokasi ini disebabkan adanya lapisan padas yang cukup bervariasi

kedalamannya. Kedalaman solum yang memiliki luasan terbesar yaitu kedalaman

solum >150 cm (51.17%), sedangkan kedalaman solum 50-<75 cm memiliki

luasan paling kecil (7.49%). Gambar 1 menunjukkan sebaran kedalaman solum

tanah pada lokasi penelitian dan luasnya tersaji pada Tabel 4.

Gambar 1. Peta Kedalaman Solum Tanah di Lokasi Permanent Sample Plot

Page 4: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 4. Luas wilayah berdasarkan kedalaman solum tanah

No Kedalaman solum Luas

Ha % 1 <50 cm 105.021 32.15 2 50-<75 cm 24.456 7.49 3 100-<150 cm 30.068 9.20 4 >150 cm 167.162 51.17

Total 326.707 100.00

5.4. Kelas Lereng

Peta kelas lereng di lokasi Permanent Sample Plot dibuat dengan cara

deliniasi data kemiringan lereng yang diperoleh dari CIFOR. Pengubahan nilai

derajat (o) menjadi persen (%) dilakukan dengan perbandingan matematika,

dimana nilai sudut 45o = 100%. Perbandingan tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana: a : sudut lereng yang telah diketahui x : nilai lereng yang ingin dicari

Lokasi Permanent Sample Plot memiliki lereng datar hingga sangat curam

dengan kemiringan lerengnya 2% hingga 88%. Sebaran kelas lereng di lokasi

penelitian didominasi datar (<3%) dan sebagian kecil berlereng agak curam (15%-

30%) hingga sangat curam (45%-100%). Dengan kondisi lereng yang seperti ini,

terdapat lokasi yang tidak bisa ditanami oleh tanaman damar (Agathis

Loranthilolia) yaitu pada lereng yang memiliki kemiringan diatas 30%. Dari hasil

deliniasi data kemiringan lereng, diperoleh peta kelas lereng seperti disajikan

Gambar 2 dibawah ini dan luasnya tersaji pada Tabel 5.

Page 5: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Gambar 2. Peta Kelas Lereng di Lokasi Permanent Sample Plot

Tabel 5. Luas wilayah berdasarkan kelas lereng

No Kelas Lereng Luas

Ha % 1 Agak curam (15 – 30%) 7.468 2.29 2 Datar (<3%) 307.634 94.16 3 Sangat curam (45 – 100%) 11.605 3.55

Total 326.707 100.00

Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi

tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam, drainase tanah

semakin buruk dan tingkat bahaya erosinya semakin tinggi. Sebaran kelas

drainase di lokasi Permanent Sample Plot disajikan pada Gambar 3 dan luas

sebarannya disajikan pada Tabel 6.

Page 6: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Gambar 3. Peta Kelas Drainase di Lokasi Permanent Sample Plot

Tabel 6. Luas wilayah berdasarkan drainase tanah

No Drainase Luas

Ha % 1 Agak cepat 2.654 0.81 2 Baik 101.911 31.19 3 Sedang 222.142 67.99

Total 326.707 100.00 Dari hasil deliniasi data drainase yang ada, lokasi PSP memiliki drainase

baik seluas 101.911 hektar, drainase sedang seluas 222.142 hektar dan drainase

agak cepat seluas 2.654 hektar. Lokasi PSP didominasi oleh drainase sedang yaitu

67.99% dari luas lahan keseluruhan. Dilihat dari tingkat drainase, lokasi

Permanent Sample Plot cukup sesuai untuk ditanami tanaman damar (Agathis

Loranthifolia). Karena penelitian analisis kesesuaian lahan yang dilakukan dalam

Page 7: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

tingkat tinjau, maka untuk tingkat bahaya erosi digunakan kriteria kemiringan

kelas lereng.

5.5. Satuan Lahan Homogen

Peta Satuan Lahan Homogen dihasilkan dari overlay beberapa peta, yaitu:

peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, peta kedalaman solum tanah, peta

drainase tanah, dan peta lereng. Peta jenis tanah diperoleh dari hasil digitasi peta

Landsistem lembar Malinau 1819 skala 1:250.000, sedangkan peta kedalaman

solum tanah, peta drainase tanah, dan peta lereng diperoleh dari hasil deliniasi

data tanah yang ada. Dari hasil deliniasi dan overlay diperoleh beberapa satuan

penggunaan lahan, yatu:

1 LaK1D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum

>150cm, dan drainase sedang.

2 LaK1D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum

>150cm, dan drainase baik.

3 LaK1D5 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%- %), solum

>150cm,dan drainase agak cepat.

4 LaK2D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum 100 -

<150cm, dan drainase sedang.

5 LaK2D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum 100 -

<150cm, dan drainase baik.

6 LaK4D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%- %), solum 50 -

<75cm, dan drainase sedang.

7 LaK4D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum 50 -

<75cm, dan drainase baik.

8 LaK5D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum

<50cm, dan drainase sedang.

Page 8: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

9 LaK5D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng datar (0%-3%), solum

<50cm, dan drainase baik.

10 LdK1D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng agak curam (15%-30%),

solum >150cm, dan drainase sedang.

11 LdK1D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng agak curam (15%-30%),

solum >150cm, dan drainase baik.

12 LdK2D4 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng agak curam (15%-30%),

solum 100 - <150cm, dan drainase baik.

13 LfK1D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng sangat curam (45%-100%),

solum >150cm, dan drainase sedang.

14 LfK1D5 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng sangat curam (45%-100%),

solum >150cm, dan drainase agak cepat.

15 LfK5D3 Jenis tanah Tropudult, hutan produksi, lereng sangat curam (45%-100%),

solum <50cm, dan drainase sedang.

Gambar 4. Peta Satuan Penggunaan Tanah Permanent Sample Plot

Page 9: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 7. Luas wilayah berdasarkan satuan lahan

No Satuan Lahan Luas Ha %

1 LaK1D3 66.288 20.29 2 LaK1D4 82.792 25.34 3 LaK1D5 0.932 0.29 4 LaK2D3 19.853 6.08 5 LaK2D4 9.776 2.99 6 LaK4D3 21.868 6.69 7 LaK4D4 2.588 0.79 8 LaK5D3 98.82 30.25 9 LaK5D4 4.717 1.44 10 LdK1D3 5.43 1.66 11 LdK1D4 1.597 0.49 12 LdK2D4 0.441 0.13 13 LfK1D3 8.398 2.57 14 LfK1D5 1.723 0.53 15 LfK5D3 1.484 0.45

Total 326.707 100.00

Keterangan :

Lereng : Drainase : Kedalaman Solum :

La : Datar D0 : Sangat jelek K1 : >150 cm

Lb : Agak landai D1 : Terhambat K2 : 100 - <150 cm

Lc : Landai D2 : Agak terhambat K3 : 75 - <100 cm

Ld : Agak curam D3 : Sedang K4 : 50 - <75 cm

Le : Curam D4 : Baik K5 : <50 cm

Lf : Sangat curam D5 : Agak cepat

Lg : Terjal D6 : Cepat

Lh ; Sangat terjal

Lokasi Permanent Sample Plot memiliki luas 326.707 Hektar, lokasi yang

memiliki luasan paling luas adalah pada SPT LaK5D3 yaitu seluas 98.82 Ha

(30.25% dari luas total) dan yang memiliki luasan paling kecil pada SPT LdK2D4

seluas 0.441 Ha (0.13% dari luas total).

Page 10: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

5.6. Analisis Kelas Kesesuaian Lahan

Penilaian kesesuaian lahan dapat dibuat berdasarkan keadaan lahan

sekarang (actual suitability) atau berdasarkan keadaan lahan setelah diadakan

perbaikan (potential suitability), yang mengubah karakteristik lahan secara

signifikan dan cukup stabil yang hasil pengubahannya dapat bertahan selama lebih

dari 10 tahun. (Brinkman & Smyth, 1973; FAO, 1977). Penilaian kesesuaian

lahan dilakukan dengan membandingkan karakteristik lahan dengan kriteria

kesesuaian lahan untuk tanaman Damar (Agathis loranthifolia). Karakteristik

lahan pada masing – masing SPT tersaji pada Lampiran 1. Dari hasil proses

matching antara karakteristik lahan dengan kriteria kesesuaian lahan untuk

tanaman damar (Agathis loranthifolia), diperoleh kelas kesesuaian lahan aktual

seperti disajikan pada Gambar 5 dimana pada Tabel 8 menunjukkan luas

sebarannya.

Gambar 5. Peta Kesesuaian Lahan Aktual Permanent Sample Plot

Page 11: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 8. Luas wilayah berdasarkan kelas kesesuaian lahan actual

No Kesesuaian lahan aktual Luas

Ha % 1 S3fe 7.468 2.29 2 S3f 179.641 54.99 3 N1r 24.457 7.49 4 N2re 1.484 0.45 5 N2r 103.536 31.69 6 N2e 10.121 3.10

Total 326.707 100.00

Keterangan :

Kelas kesesuaian lahan : Faktor penghambat :

S1 : Sangat sesuai t : Temperatur

S2 : Cukup sesuai w : Ketersediaan air

S3 : Sesuai marginal r : Media perakaran

N1 : Tidak sesuai saat ini f : Retensi hara

N2 : Tidak sesuai selamanya x : Toksisitas

n : Hara tersedia

p : Penyiapan lahan

e : Tingkat bahaya erosi

b : Bahaya banjir

Pada keadaan sekarang (aktual), Lokasi Permanent Sample Plot (PSP)

mempunyai kelas sesuai marginal seluas 187.109 hektar (57.27%), tidak sesuai

saat ini seluas 24.457 hektar (7.49%) dan tidak sesuai selamanya seluas 115.141

hektar (35.24%). Faktor pembatas terberat pada lokasi PSP diantaranya adalah

retensi hara (pH rendah), media perakaran (solum yang dangkal) dan tingkat erosi

(lereng yang curam). Dengan adanya teknologi dan biaya yang cukup, faktor-

faktor pembatas tersebut dapat diperbaiki. Kelas kesesuaian lahan yang diperoleh

setelah diadakan usaha–usaha perbaikan lahan disebut kelas kesesuaian lahan

potensial. Kelas Kesesuaian Lahan dan usaha perbaikan yang dapat dilakukan

untuk masing-masing satuan lahan disajikan pada Tabel 9.

Page 12: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 9. Kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial serta jenis perbaikan yang dapat dilakukan pada tingkat pengelolaan sedang

No Satuan Lahan

Kesesuaian Aktual Jenis Perbaikan Kesesuaian

Potensial 1 LaK1D3 S3f - Sistem irigasi/pengairan S2tf - Pengapuran 2 LaK1D4 S3f - Sistem irigasi/pengairan S2tf - Pengapuran 3 LaK1D5 S3f - Sistem irigasi/pengairan S2trf - Pengapuran 4 LaK2D3 S3f - Sistem irigasi/pengairan S2trf - Pengapuran 5 LaK2D4 S3f - Sistem irigasi/pengairan S2trf - Pengapuran 6 LaK4D3 N1r - Sistem irigasi/pengairan N1r - Pengapuran 7 LaK4D4 N1r - Sistem irigasi/pengairan N1r - Pengapuran 8 LaK5D3 N2r - Sistem irigasi/pengairan N2r - Pengapuran 9 LaK5D4 N2r - Sistem irigasi/pengairan N2r - Pengapuran

10 LdK1D3 S3fe - Sistem irigasi/pengairan S2tfe - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

11 LdK1D4 S3fe - Sistem irigasi/pengairan S2tfe - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

12 LdK2D4 S3fe - Sistem irigasi/pengairan S2trfe - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

Page 13: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Lanjutan Tabel 9

No Satuan Lahan

Kesesuaian Aktual Jenis Perbaikan Kesesuaian

Potensial 13 LfK1D3 N2e - Sistem irigasi/pengairan N1e - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

14 LfK1D5 N2e - Sistem irigasi/pengairan N1e - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

15 LfK5D3 N2re - Sistem irigasi/pengairan N2r - Pengapuran - usaha pengurangan laju erosi pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah

Keterangan :

Lereng : Drainase : Kedalaman Solum :

La : Datar D0 : Sangat jelek K1 : >150 cm

Lb : Agak landai D1 : Terhambat K2 : 100 - <150 cm

Lc : Landai D2 : Agak terhambat K3 : 75 - <100 cm

Ld : Agak curam D3 : Sedang K4 : 50 - <75 cm

Le : Curam D4 : Baik K5 : <50 cm

Lf : Sangat curam D5 : Agak cepat

Lg : Terjal D6 : Cepat

Lh ; Sangat terjal Kelas kesesuaian lahan : Faktor penghambat :

S1 : Sangat sesuai t : Temperatur

S2 : Cukup sesuai w : Ketersediaan air

S3 : Sesuai marginal r : Media perakaran

N1 : Tidak sesuai saat ini f : Retensi hara

N2 : Tidak sesuai selamanya x : Toksisitas

n : Hara tersedia

p : Penyiapan lahan

e : Tingkat bahaya erosi

b : Bahaya banjir

Page 14: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

1. LaK1D3

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah, sehingga masuk dalam sub-kelas S3f. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan pemberian kapur agar pH tanah

meningkat. Usaha pemberian kapur ini hanya mampu meningkatkan kelas

kesesuaian lahan satu tingkat menjadi S2tf. Pada kelas kesesuaian lahan potensial

muncul satu pembatas baru yaitu temperatur dan faktor ini tidak dapat diperbaiki.

2. LaK1D4

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah, sehingga masuk dalam sub-kelas S3f. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan pemberian kapur agar pH tanah

meningkat. Usaha pemberian kapur ini hanya mampu meningkatkan kelas

kesesuaian lahan satu tingkat menjadi S2tf. Pada kelas kesesuaian lahan potensial

muncul satu pembatas baru yaitu temperatur dan faktor ini tidak dapat diperbaiki.

3. LaK1D5

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah, sehingga masuk dalam sub-kelas S3f. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan pemberian kapur agar pH tanah

meningkat. Usaha pemberian kapur ini hanya mampu meningkatkan kelas

kesesuaian lahan satu tingkat menjadi S2trf. Pada kelas kesesuaian lahan potensial

muncul dua pembatas baru. Faktor pembatas ini adalah temperatur dan media

perakaran yaitu drainasenya agak cepat. Kedua faktor ini tidak dapat diperbaiki.

Page 15: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

4. LaK2D3

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah, sehingga masuk dalam sub-kelas S3f. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan pemberian kapur agar pH tanah

meningkat. Usaha pemberian kapur ini hanya mampu meningkatkan kelas

kesesuaian lahan satu tingkat menjadi S2trf. Pada kelas kesesuaian lahan potensial

muncul dua pembatas baru. Faktor ini adalah temperatur dan media perakaran

yaitu kedalaman tanah. Faktor temperatur tidak dapat diperbaiki, sedangkan

kedalaman tanah hanya dapat dilakukan pada tingkat pengelolaan yang tinggi

dengan cara membongkar lapisan padas yang hanya dapat dilakukan dengan biaya

yang tinggi.

5. LaK2D4

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah, sehingga masuk dalam sub-kelas S3f. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan pemberian kapur agar pH tanah

meningkat. Usaha pemberian kapur ini hanya mampu meningkatkan kelas

kesesuaian lahan satu tingkat menjadi S2trf. Pada kelas kesesuaian lahan potensial

muncul dua pembatas baru. Faktor pembatas ini adalah temperatur dan media

perakaran yaitu kedalaman tanah. Faktor temperatur tidak dapat diperbaiki,

sedangkan kedalaman tanah hanya dapat dilakukan pada tingkat pengelolaan yang

tinggi dengan cara membongkar lapisan padas yang hanya dapat dilakukan

dengan biaya yang tinggi.

Page 16: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

6. LaK4D3

Kondisi aktual termasuk kelas N1 dengan faktor penghambat media

perakaran yaitu kedalaman tanah yang dangkal, sehingga masuk dalam sub-kelas

N1r. Faktor pembatas ini tidak dapat dilakukan perbaikan dengan usaha perbaikan

pada tingkat sedang, sehingga tidak ada peningkatan dalam kelas kesesuaian

lahannya. Untuk memperbaiki faktor kedalaman tanah diperlukan pengkelolaan

pada tingkat tinggi yang membutuhkan biaya yang besar.

7. LaK4D4

Kondisi aktual termasuk kelas N1 dengan faktor penghambat media

perakaran yaitu kedalaman tanah yang dangkal, sehingga masuk dalam sub-kelas

N1r. Faktor pembatas ini tidak dapat dilakukan perbaikan sehingga tidak terjadi

kenaikan kelas kesesuaian lahan.

8. LaK5D3

Kondisi aktual termasuk kelas N2 dengan faktor penghambat media

perakaran yaitu kedalaman tanah yang dangkal, sehingga masuk dalam sub-kelas

N2r. Faktor pembatas ini tidak dapat dilakukan perbaikan sehingga tidak terjadi

kenaikan kelas kesesuaian lahan.

9. LaK5D4

Kondisi aktual termasuk kelas N2 dengan faktor penghambat media

perakaran yaitu kedalaman tanah yang dangkal, sehingga masuk dalam sub-kelas

N2r. Faktor pembatas ini tidak dapat dilakukan perbaikan sehingga tidak terjadi

kenaikan kelas kesesuaian lahan.

Page 17: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

10. LdK1D3

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah dan Tingkat bahaya erosinya sedang, sehingga masuk dalam

sub-kelas S3fe. Usaha perbaikan yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan

pemberian kapur agar pH tanah meningkat dan untuk pengurangan tingkat erosi

dapat diperbaiki dengan cara usaha pengurangan laju erosi, pembuatan teras,

penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Dengan usaha perbaikan

tersebut, kelas kesesuaian lahan meningkat satu tingkat menjadi S2tfe. Pada kelas

kesesuaian lahan potensial muncul satu pembatas baru yaitu temperatur dan faktor

ini tidak dapat diperbaiki.

11. LdK1D4

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah dan Tingkat bahaya erosinya sedang, sehingga masuk dalam

sub-kelas S3fe. Usaha perbaikan yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan

pemberian kapur agar pH tanah meningkat dan untuk pengurangan tingkat erosi

dapat diperbaiki dengan cara usaha pengurangan laju erosi, pembuatan teras,

penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Dengan usaha perbaikan

tersebut, kelas kesesuaian lahan meningkat satu tingkat menjadi S2tfe. Pada kelas

kesesuaian lahan potensial muncul satu pembatas baru yaitu temperatur dan faktor

ini tidak dapat diperbaiki.

12. LdK2D4

Kondisi aktual termasuk kelas S3 dengan faktor penghambat retensi hara

yaitu pH yang rendah dan Tingkat bahaya erosinya sedang, sehingga masuk dalam

sub-kelas S3fe. Usaha perbaikan yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan

Page 18: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

pemberian kapur agar pH tanah meningkat dan untuk pengurangan tingkat erosi

dapat diperbaiki dengan cara usaha pengurangan laju erosi, pembuatan teras,

penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Dengan usaha perbaikan

tersebut, kelas kesesuaian lahan meningkat satu tingkat menjadi S2trfe. Pada kelas

kesesuaian lahan potensial muncul dua pembatas baru. Fator pembatas ini adalah

temperatur dan media perakaran yaitu kedalaman tanah. Kedua faktor pembatas

ini tidak dapat diperbaiki.

13. LfK1D3

Kondisi aktual termasuk kelas N2 dengan faktor penghambat tingkat

bahaya erosi sangat berat, sehingga masuk dalam sub-kelas N2e. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan cara usaha pengurangan laju erosi,

pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah.

Dengan usaha perbaikan tersebut, kelas kesesuaian lahan meningkat satu tingkat

menjadi N1e.

14. LfK1D5

Kondisi aktual termasuk kelas N2 dengan faktor penghambat tingkat

bahaya erosi sangat berat, sehingga masuk dalam sub-kelas N2e. Usaha perbaikan

yang dapat dilakukan di SPT ini adalah dengan cara usaha pengurangan laju erosi,

pembuatan teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah.

Dengan usaha perbaikan tersebut, kelas kesesuaian lahan meningkat satu tingkat

menjadi N1e.

15. LfK5D3

Kondisi aktual termasuk kelas N2 dengan faktor penghambat tingkat

bahaya erosi sangat berat dan media perakaran yaitu kedalaman tanah yang

Page 19: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

dangkal, sehingga masuk dalam sub-kelas N2re. Usaha perbaikan yang dapat

dilakukan di SPT ini adalah dengan cara usaha pengurangan laju erosi, pembuatan

teras, penanaman sejajar kontur dan penanaman penutup tanah. Untuk faktor

kedalaman tanah hanya bisa dilakukan pada tingkat pengelolaan yang tinggi dan

membutuhkan biaya yang besar. Dengan usaha perbaikan tersebut, pada lokasi ini

hanya mengurangi faktor pembatas kelas kesesuaian lahan menjadi N2r.

Dengan usaha perbaikan pada tingkat pengelolaan sedang, diperoleh 7

sub-kelas kesesuaian lahan potensial. Sebaran sub-kelas kesesuaian lahan

potensial pada Permanen Sample Plot tersaji pada Gambar 6 dan luas masing-

masing dapat dilihat pada Tabel 10.

Gambar 6. Peta Kesesuaian Lahan Potensial Permanent Sample Plot

Page 20: V. HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.ipb.ac.id · Kemiringan lereng sangat mempengaruhi tingkat drainase tanah dan erosi tanah. Pada lereng dengan kemiringan lereng yang semakin curam,

Tabel 10. Luas wilayah berdasarkan kelas kesesuaian lahan potensial

No Kesesuaian lahan potensial Luas Ha %

1 S2trfe 0.441 0.13 2 S2trf 30.560 9.35 3 S2tfe 7.028 2.15 4 S2tf 149.081 45.63 5 N1r 24.456 7.49 6 N1e 10.121 3.10 7 N2r 105.020 32.15

Total 326.707 100.00 Keterangan :

Kelas kesesuaian lahan : Faktor penghambat :

S1 : Sangat sesuai t : Temperatur

S2 : Cukup sesuai w : Ketersediaan air

S3 : Sesuai marginal r : Media perakaran

N1 : Tidak sesuai saat ini f : Retensi hara

N2 : Tidak sesuai selamanya x : Toksisitas

n : Hara tersedia

p : Penyiapan lahan

e : Tingkat bahaya erosi

b : Bahaya banjir

Dari peta kelas kesesuaian lahan potensial di lokasi PSP terlihat bahwa

terjadi perubahan kelas kesesuaian lahan yaitu kelas S3 berubah menjadi kelas S2.

Untuk kelas N2, terjadi pengurangan luas menjadi 105.020 hektar (32.15%) dan

terjadi penambahan luas pada kelas N1 menjadi 34.578 hektar (10.59%). Dari

luasan kelas ini dapat dilihat bahwa sebagian kelas N2 berubah menjadi kelas N1.

Selain terdapat perubahan kelas kesesuaian lahan juga muncul faktor pembatas

baru yaitu temperatur, dimana faktor pembatas ini tidak dapat diperbaiki oleh

manusia.