perubahan renstra - dinas kesehatan

100
PERUBAHAN RENSTRA Rencana Strategis TAHUN 2016-2021 TAHUN 2019 DINAS KESEHATAN Jalan Batu Sisir Bukit Arai Lantai II Gedung E Pulau Semiun Provinsi Kepulauan Riau Kode Pos : 29713 Email : [email protected] Website : www.dinkes-ppkb.natunakab.go.id

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

PERUBAHAN

RENSTRARencana StrategisTAHUN 2016-2021

TAHUN 2019DINAS KESEHATANJalan Batu Sisir Bukit Arai Lantai II Gedung E Pulau Semiun Provinsi Kepulauan RiauKode Pos : 29713 Email : [email protected] : www.dinkes-ppkb.natunakab.go.id

Page 2: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 3: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 4: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 5: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 6: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 7: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN
Page 8: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

DINAS KESEHATAN Jalan Batu Sisir Bukit Arai Lantai II Gedung E Pulau Semiun Provinsi Kepulauan Riau

Kode Pos : 29713 Email: [email protected]

R A N A I

KEPUTUSAN

KEPALA DINAS KESEHATAN

NOMOR : 275 TAHUN 2019

TENTANG

PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NATUNA TAHUN 2016-2021

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN NATUNA

Menimbang: a. Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2011

tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Natuna

Tahun 2005-2025 maka Kabupaten Natuna telah memiliki perencanaan

pembangunan jangka panjang daerah sebagai arah dan prioritas pembangunan

yang akan dilaksanakan secara bertahap untuk menjadi Natuna MAS

(Makmur, Adil dan Sejahtera) sebagaimana diamanatkan oleh Undang-

Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;

b. Bahwa untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Natuna 2005-2025 maka

disusunlah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Natuna Tahun 2016-2021 sebagai perwujudan aplikatif pelaksanaan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Natuna Tahun

2005-2025 selama lima tahun kedepan dan sebagai kelanjutan dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2011-

2016 Periode Lima Tahun sebelumnya;

c. Bahwa untuk menyediakan dokumen rencana teknis lima tahunan sebagai

penjabaran lebih lanjut dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021, perlu disusun Rencana

Strategis Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana

Kabupaten NatunaTahun 2016-2021;

d. Bahwa untuk memenuhi ketentuan pada Pasal 19 Ayat (4) Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 2004 dan Pasal 26 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2008 serta berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a,

huruf b huruf c dan huruf d, diatas, perlu ditetapkan Rencana Strategis

Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna 2016 - 2021 dengan Keputusan Kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Page 9: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan

Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181,

TambahanLembaran Negara Nomor 3902), sebagaimana telah

diubahbeberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 34 Tahun 2008 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang

Nomor 53 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten

Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, Dan Kota Batam

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi

Kepulauan Riau(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor

111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

3. Undang-Undang Nomor 17Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4421);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4437) sebagaimana telah

diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,TambahanLembaranNegara

Republik Indonesia Nomor 4844);

6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004Nomor126, TambahanLembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, TambahanLembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah anantara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

Page 10: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan

Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2008

Nomor 20, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4817);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang perubahan

atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.21-4687 Tahun 2016 Tanggal

04 Mei 2016 Tentang Pengangkatan Drs. H. Abdul Hamid Rizal sebagai

Bupati Kabupaten Natuna, masa jabatan 2016-2021;

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132.21-4688 Tahun 2016 Tanggal

04 Mei 2016 Tentang Pengangkatan Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti sebagai

Wakil Bupati Kabupaten Natuna, masa jabatan 2016-2021;

16. Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 22 Tahun 2008 tentang Urusan

Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Natuna;

17. Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Natuna Tahun

2016-2021;

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 tentang klasifikasi,

kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.

19. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian

Kesehatan RI Tahun 2015-2019.

20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 02 tahun 2019 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

21. Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Natuna tahun 2019 nomor 11).

Page 11: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

22. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna tahun

2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016 Nomor 7).

23. Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan

pengarustamaan gender dalam pembangunan Kabupaten Natuna;

24. Peraturan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 61 tahun 2019 Tentang Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja staf ahli, sekretariat daerah,

sekretariat Dewan, Inspektorat, dan Badan Kabupaten Natuna.

25. Peraturan Bupati Nomor 65 tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Bupati Natuna nomor 61 tahun 2016 tentang Rencana strategis (Renstra)

Perangkat Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021 (Berita Daerah

Kabupaten Natuna tahun 2019 nomor 66).

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NATUNA

TAHUN 2016-2021

Kesatu : Dalam Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini yang dimaksud dengan:

1. Kepala Daerah adalah Bupati Natuna;

2. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan;

3. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi;

4. Strategi adalah langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif

untuk mewujudkan visi dan misi;

5. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan

pembangunan daerah;

6. Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan untuk mencapai sasaran dan tujuan serta untuk memperoleh

alokasi anggaran;

7. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk menilai keberhasilan pembangunan

secara kuantitatif dan kualitatif;

8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang selanjutnya disingkat

RPJMN adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun

2015-2019;

Page 12: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

9. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah yang selanjutnya disingkat

RPJPD adalah Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten

Natuna Tahun 2005-2025;

10. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat

RPJMD adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Natuna Tahun 2016-2021;

11. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Dinas Kesehatan Kab.

Natuna adalah dokumen perencanaan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna untuk

periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2016 sampai dengan tahun 2021;

12. Rencana Kerja yang selanjutnya disingkat Renja adalah dokumen perencanaan

Dinas Kesehatan Kab. Natuna untuk periode 1 (satu) tahun;

13. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna , yang selanjutnya disebut Kepala

Dinas adalah Kepala SKPD yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

tugas dan fungsi Kesehatan di Kabupaten Natuna.

Kedua : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna adalah sebagaimana tercantum dalam

Lampiran Keputusan Kepala Dinas Kesehatan ini serta merupakan satu kesatuan

dan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Ketiga : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna sebagaimana dimaksud pada dictum kedua

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini disusun dengan sistematika

sebagai berikut :

• BAB I

Pendahuluan;

• BAB II

Gambaran Pelayanan, Tugas dan Fungsi;

• BAB III

Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi;

• BAB IV

Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan;

• BAB V

Rencana Program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif;

• BAB VI

Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD;

• BAB VII

Penutup.

Keempat : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna sebagaimana dimaksud pada diktum kedua

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini disusun dengan berpedoman

kepada RPJMD.

Kelima : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna sebagaimana dimaksud pada diktum kedua

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini menjadi landasan dan pedoman

bagi seluruh unit kerja dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka penyelenggaraan urusan

Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Natuna.

Page 13: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Keenam : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna melaksanakan pengendalian terhadap

pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna melalui monitoring dan

evaluasi.

Ketujuh : Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna sebagaimana dimaksud pada dictum

kedua Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna ini dapat diubah dan

disesuaikan dengan perkembangan dan dinamika lingkungan strategis.

Kedelapan : Pada saat Keputusan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna ini mulai berlaku maka

Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk Keluarga

Berencana Kab. Natuna Nomor 116 tahun 2062 tidak berlaku lagi.

Kesembilan : Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna ini mulai berlaku pada

tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila terdapat kekeliruan akan dilakukan

perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Ranai

Pada tanggal : 30 Desember 2019

KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN NATUNA

RIZAL RINALDY, S.SiT, M.Kes

ZUNDADI
Cap dinas 2020
ZUNDADI
Rizal Rinaldy
Page 14: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas

Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2016 – 2021 dapat diselesaikan tepat waktu.

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna sebagai salah satu pelaku

pembangunan kesehatan wajib menyusun dokumen perencanaan yang bersifat indikatif.

Penyusunan Renstra ini berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021 dan Rencana Strategis (Renstra)

Dinas Kesehatan Provinsi Kepualauan Riau Tahun 2016-2021. Rencana Strategis Dinas

Kesehatan Kabupaten Natuna berisi upaya-upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan

dalam bentuk program/ kegiatan, indikator, target, sampai dengan kerangka pendanaan.

Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna tahun 2016-2021 ini digunakan sebagai acuan

dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kesehatan dalam kurun waktu 2016-

2021, serta dilaksanakan oleh seluruh stakeholder jajaran kesehatan di Kabupaten Natuna

termasuk dukungan lintas sektor dan dunia usaha.

Penghargaan dan ucapan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah

berkontribusi dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2016-

2021. Semoga Tuhan Yang Maha Esa, senantiasa melimpahkan rahmat dan memberikan

kita kemudahan dalam mewujudkan Natuna Sehat secara Mandiri.

Ranai, 30 Desember 2019

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Rizal Rinaldy, S.SiT, M.Kes

ZUNDADI
Rizal Rinaldy
ZUNDADI
Cap dinas 2020
Page 15: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | ii

DAFTAR ISI

Hal

PERATURAN BUPATI NOMOR 65 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI NATUNA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA STRATEGIS (Renstra) PERANGKAT DAERAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2016-2021 (Berita Daerah Kabupaten Natuna tahun 2019 nomor 66). KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN NOMOR 116 TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2016-2021.

KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN ................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1

1.2 LANDASAN HUKUM .................................................................................... 2

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN .............................................................................. 5

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 5

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ..... 7

2.1 TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ..................................................................... 7

2.2 SUMBER DAYA DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ...................... 13

2.3 KINERJA PELAYANAN DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ......... 15

2.4 TANTANGAN DAN PELUAN PENGEMBANGAN SKPD .................... 45

BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............. 47

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD ...................................................................... 47

3.2 TELAAHAN VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH ..................................................... 48

3.3 TELAAH RENSTRA DINAS KESEHATAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU ....................................................................................... 50

3.4 PENETAPAN ISU-ISU STRATEGIS .......................................................... 52 BAB IV : TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN................................. 58

4.1 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ..................................................................... 58

Page 16: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | iii

4.2 STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN KAB. NATUNA ........................................................................................................... 60

4.3 FOKUS PENGEMBANGAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KABUPATEN NATUNA TAHUN 2016-2021 ........................................ 62

BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ..................... 63 BAB VI : INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD....................................................................................... 69 BAB VII : PENUTUP ................................................................................................................. 70

LAMPIRAN I : RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN,

KABUPATEN NATUNA

Page 17: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 1

BAB I PENDAHULUAN`

1.1 Latar Belakang

Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, mengamanatkan

bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Urusan kesehatan merupakan urusan yang wajib dilaksanakan yang

berkaitan dengan pelayanan dasar, sehingga harus dilaksanakan dengan sungguh-

sungguh dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga mampu

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, hal ini termuat dalam Undang-undang

Nomor 23 tahun 2014.

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021, merupakan bentuk

pelaksanaan Undang-undang No.25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Undang-Undang ini secara substansi mengamanatkan

penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk

periode 5 (lima) tahun dan juga sebagai instrumen untuk menyusun dan mengukur

kinerja sesuai tugas dan fungsi SKPD.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Natuna merupakan dokumen perencanaan yang

memuat upaya-upaya pembangunan kesehatan yang dijabarkan dalam bentuuk

program/kegiatan, indikator, target, sampai dengan kerangka pendanaan dan

kerangka regulasinya. Renstra ini menjadi dasar dalam penyelenggaraan

pembangunan kesehatan periode tahun 2016-2021 yang merupakan penjabaran dari

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna tahun

2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan

(Kemenkes RI).

Rencana Strategis (RENSTRA) ini bersifat dokumen perencanaan jangka

menengah dan mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam penyusunan

Rencana Kerja (RENJA) setiap tahunnya, sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan

Page 18: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 2

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan menjadi acuan dalam menyusun Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).

Penyusunan dokumen ini tetap mengacu kepada sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan RPJMD yang memuat Visi, Misi Pemerintah Kabupaten

Natuna melalui pendekatan politik, pendekatan teknokratik, pendekatan partisipatif,

pendekatan top down dan pendekatan bottom up.

Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Kab. Natuna merupakan penjabaran Visi, Misi Pemerintah Kabupaten Natuna Tahun

2016-2021. Dalam mewujudkan pencapaian Visi Bupati Natuna “Masyarakat Natuna

Yang Cerdas Dan Mandiri Dalam Kerangka Keimanan Dan Budaya Tempatan”

maka Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten

Natuna sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bertanggung jawab dalam

menjalankan misi ke-dua yaitu memajukan sektor pendidikan melalui sarana dan

prasarana pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan anak

didik, yang mana kita ketahui bahwa dalam peningkatan SDM harus dibarengi dengan

kemajuan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan mutu dan pelayanan

bagi seluruh lapisan masyarakat.

1.2 Landasan Hukum

Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kabupaten Natuna tahun 2016-2021 didasarkan pada beberapa

peraturan perundang-undangan sebagai berikut:

1. Undang-undang Nomor 53 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singngi, dan Kota

Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3902), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan undang-

undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2008 Perubahan ketiga atas

Undang-Undang Nomor 53 tahun 1999 tentang pembentukan Kabupaten

Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak,

Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singngi, dan Kota

Batam (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 107);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Provinsi

Kepulauan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 No.11);

Page 19: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 3

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4438);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4700);

6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah

beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4585);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan Dan

Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006

Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);

Page 20: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 4

12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4815);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4698);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2010 Tentang Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana;

15. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

16. Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 90 tahun 2019 tentang klasifikasi,

kodefikasi dan nomenklatur perencanaan pembangunan dan keuangan daerah.

18. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan

RI Tahun 2015-2019.

19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 02 tahun 2019 Tentang Standar Pelayanan

Minimal Bidang Kesehatan.

20. Peraturan Daerah Nomor 11 tahun 2019 tentang Perubahan Ketiga Atas

Peraturan daerah Nomor 6 tahun 2016 tentang pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Natuna tahun 2019 nomor 11).

21. Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna tahun

2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016 Nomor 7).

22. Peraturan Bupati Nomor 35 tahun 2014 tentang pedoman pelaksanaan

pengarustamaan gender dalam pembangunan Kabupaten Natuna;

23. Peraturan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 61 tahun 2019 Tentang Susunan

Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja staf ahli, sekretariat daerah,

sekretariat Dewan, Inspektorat, dan Badan Kabupaten Natuna.

Page 21: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 5

24. Peraturan Bupati Nomor 65 tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan

Bupati Natuna nomor 61 tahun 2016 tentang Rencana strategis (Renstra)

Perangkat Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021 (Berita Daerah

Kabupaten Natuna tahun 2019 nomor 66).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna adalah

menyediakan dokumen perencanaan pembangunan kesehatan dengan memadukan

dan menyelaraskan program/kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJMD) Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021.

Adapun tujuan penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna tahun

2016-2021 adalah:

1. Memberikan gambaran tentang kondisi umum daerah, permasalahan dan isu

strategis, sekaligus merumuskan strategi, kebijakan dan program untuk

mencapai tujuan dan sasaran guna mewujudkan visi dan melaksanakan misi

kepala daerah;

2. Sebagai acuan dan pedoman bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dalam

menjalankan program/ kegiatan tahunan yang dituangkan dalam penyusunan

Rencana Kerja (Renja) SKPD.

3. Sebagai tolak ukur terhadap dokumen evaluasi kinerja Dinas Kesehatan

Kabupaten Natuna dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

4. Sebagai acuan dan pedoman dalam rangka meningkatkan prinsip

penyelenggaraan Puskesmas.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna disusun sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan

serta sistematika penulisan

Bab II Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna berisi tugas,

fungsi, dan struktur organisasi, sumber daya, kinerja pelayanan, tantangan

dan peluang pengembangan.

Bab III Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi berisi identifikasi

permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kesehatan

Kabupaten Natuna, telaahan visi-misi dan program kepala daerah dan

Page 22: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 6

wakil kepala daerah terpilih, telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI,

telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis dan penentuan isu strategis.

Bab IV Visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan berisi visi dan misi kepala

daerah, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan jangka menengah Dinas

Kesehatan Kabupaten Natuna.

Bab V Rencana program kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif berisi tabel rencana program kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Bab VI Indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD.

Bab VII Penutup berisi pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan.

Lampiran

Page 23: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 7

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN NATUNA

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna

2.1.1 Tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna mempunyai tugas melaksanakan kebijakan

daerah di bidang kesehatan dengan merumuskan kegiatan secretariat, bidang

pelayanan dan sumber daya kesehatan, bidang kesehatan masyarakat, bidang

pencegahan dan pengendalian penyakit agar dapat melaksanakan kegiatan di

Bidang Kesehatan.

2.1.2 Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.

Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dalam melaksanakan tugas

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan rencana strategis dinas berdasarkan rencana strategis

pemerintah daerah;

b. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan sesuai rencana strategis

dinas

c. Pelaksanaan dan koordinas kegiatan dinas

d. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang kesehatan

masyarakat

e. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit.

f. Pembinaan dan pengembangan serta koordinasi bidang pelayanan dan

sumber daya manusia kesehatan

g. Pembinaan dan penyelenggaraan serta koordinasi bidang pengendalian

penduduk keluarga berencana

h. Pembinaan dann penyelenggaraan serta koordinasi pembinaan jabatan

fungsional

i. Pembinaan unit pelaksana teknis (UPT) Dinas Kesehatan dan Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana;

j. Pelaksaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati;

Page 24: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 8

2.1.3 Tugas Pokok, Fungsi dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana

Kabupaten Natuna

Dalam melaksanakan tugasnya, organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten

Natuna terdiri dari Sekretariat, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Bidang Pelayanan Sumber Daya

Kesehatan. Adapaun tugas pokok dan fungsi bidang dijabarkan sebagai berikut :

1) Sekretariat

- Tugas : Menyusun, merencanakan, mengkoordinasikan, dan

mengevaluasi kebijakan urusan perencanaan, pelaporan, keuangan,

kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan rumah

tangga, kehumasan dan keprotokalan, serta mengkoordinasikan tugas

Kepala Dinas.

- Fungsi :

a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang urusan sekretariat;

b. Penyelenggaraan urusan perencanaan, pelaporan, keuangan,

kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, urusan rumah

tangga, kehumasan dan keprotokalan.

c. Pembinaan, fasilitasi dan pelaksanaan tugas perencanaan, pelaporan,

keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan,

urusan rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan;

d. Pelaksanaan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan

perencanaan, pelaporan, keuangan, kepegawaian, ketatausahaan,

kearsipan, perlengkapan, urusan rumah tangga, kehumasan dan

keprotokolan;

e. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.

2) Bidang Kesehatan Masyarakat

- Tugas : Melaksanakan kebijakan daerah, memimpin, merencanakan,

membimbing, mengawasi, mengkoordinasi, mengevaluasi dan

memberikan petunjuk bagi pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan

masyarakat

- Fungsi :

Page 25: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 9

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang

tugasnya;

b. Penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan

keluarga, gizi, dan promosi kesehatan;

c. Pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan di bidang

kesehatan keluarga, gizi dan promosi kesehatan;

d. Pengelolaan data kesehatan keluarga, gizi, dan promosi kesehatan;

e. Penyelenggaraan kegiatan kesehatan keluarga, gizi, dan promosi

kesehatan;

f. Pembinaan kegiatan kesehatan keluarga, gizi dan promosi kesehatan;

g. Pengendalian kegiatan kesehatan keluarga, gizi dan promosi

kesehatan

h. Pelaporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan kesehatan keluarga, gizi

dan promosi kesehatan;

i. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya.

3) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

- Tugas : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan,

koordinasi, dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi,

pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular dan

pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa.

- Fungsi :

a. Penyusunan rencana program dan kegiatan sesuai dengan bidang

tugasnya;

b. Penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan

pengendalian penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi,

pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular dan

pengendalian penyakit tidak menular serta kesehatan jiwa;

c. Penyiapan pelaksanaan program dan kegiatan di bidang pencegahan

dan pengendalian penyakit yang meliputi surveilans dan imunisasi,

pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit menular serta

kesehatan jiwa;

Page 26: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 10

d. Penyiapan data dan bahan di bidang pencegahan dan pengendalian

penyakit meliputi surveilans dan imunisasi, pencegahan, pengendalian

dan pemberantasan penyakit menular dan pengendalian penyakit

tidak menular serta kesehatan jiwa;

e. Pengelolaan urusan kegiatan pencegahan dan pengendalian penyakit

meliputi surveilans dan imunisasi, pencegahan, pengendalian dan

pemberantasan penyakit menular dan pengendalian penyakit tidak

menular serta kesehatan jiwa.

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.

4) Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan

- Tugas : Membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan pembinaan,

koordinasi dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang kesehatan dasar,

kesehatan rujukan, jaminan kesehatan, farmasi dan alat kesehatan serta

Sumber Daya Kesehatan.

- Fungsi :

a. Menyusun program kerja bidang pelayanan kesehatan sebagai

penjabaran lebih lanjut dari rencana strategis Dinas Kesehatan dan

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Natuna agar

dapat dignakan sebagai acuan kerja.

b. Menjabarkan perintah atasan yang berupa disposisi maupun petunjuk

lisan guna tindak lanjut penyelesaiannya.

c. Mendistribusikan pekerjaan staf bawahan sesuai bidang tugasnya agar

bisa diselesaikan secara cepat, tepat dan akurat.

d. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan sesuai dengan

bidang pekerjaannya yang menjadi tanggung jawab;

e. Memeriksa hasil kerja bawahan melalui pemantauan pelaksanaan

kerja agar diketahui tingkat pemahaman dan kedisiplinan;

f. Melakukan koordinasi dengan unit kerja dan lembaga lain, konsultasi

ke atasan, minta masukan kepada bawahan guna mendapatkan bahan

penyelesaian tugas yang menjadi tanggung jawabnya;

g. Merumuskan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan bidang

pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan secara rinci dan jelas

guna memudahkan operasional dan penyelenggaraan lebih lanjut;

Page 27: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 11

h. Menyiapkan bahan guna penyusunan kebijakan pemerintah daerah

yang berupa peraturan daerah, peraturan bupati, keputusan bupati

dan keputusan kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk

Keluarga Berencana Kabupaten Natuna sesuai kewenangan dan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

i. Penyusunan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan

dasar, kesehatan rujukan, jaminan kesehatan, farmasi dan alat

kesehatan serta sumber daya kesehatan;

j. Pengkoordinasian pelaksanaan program di bidang kesehatan dasar,

kesehatan rujukan, jaminan kesehatan, farmasi dan alat kesehatan

serta sumber daya kesehatan;

k. Penyelenggaraan kegiatan kesehatan dasar, kesehatan rujukan,

jaminan kesehatan, farmasi dan alat kesehatan serta sumber daya

kesehatan;

l. Pembinaan kegiatan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, jaminan

kesehatan, farmasi dan alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

m. Pengendalian kegiatan kesehatan dasar, kesehatan rujukan, jaminan

kesehatan, farmasi dan alat kesehatan serta sumber daya kesehatan;

n. Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kegiatan bidang

pelayanan kesehatan sumber daya kesehatan secara lisan maupun

tertulis kepada kepala Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk

Keluarga Berencana Kabupaten Natuna melalui Sekretaris;

o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan langsung berkaitan

dengan tugas dan fungsi organisasi guna mendukung kinerja

organisasi.

2.1.4 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Natuna Nomor 6 Tahun 2016 Tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Natuna, Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna

adalah sebagai berikut :

Page 28: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 12

Gambar 2.1. SOTK Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna

Kepala Dinas Kesehatan

Sekretaris

Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

Bid. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Bid. Sumber Daya Kesehatan Bidang Pelayanan Kesehatan

Seksi Surveilans dan Imunusasi

Seksi Pencegahan, Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menulat

Seski Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan

Seski Kefarmasian dan Alkes

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Kelompok Jabatan Fungsional

UPTD

Seksi Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan

Jiwa

Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan

Seksi Sarana dan Prasarana Kesehatan

Bid. Kesehatan Masyarakat

Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi

Seksi Promosi Kesehatan dan

pemberdayaan masyarakat

Seksi Kesehatan Lingkungan,

Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Page 29: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 13

2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna

2.2.1 Sumber Daya Manusia

Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten

Natuna memiliki sumber daya manusia yang terdiri dari 318 orang PNS dan 378

orang Non PNS, untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Jumlah Pegawai PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna berdasarkan Jabatan dan Golongan tahun 2015

No Jabatan Golongan

I II III IV L P L P L P L P

1. Eselon II - - - - - - - - 2. Eselon III - - - - 3 2 - - 3. Eselon IV 10 5 4. Staf PNS 8 7 9 17

Jumlah 15 46

Tabel 2.2

Jumlah Pegawai Non PNS berdasarkan lokasi bertugas di Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun 2015

No Tempat bertugas Jumlah

L P Total

1. Bidang Kesehatan Masyarakat

2 4 6

2. Bidang Pencegahan dan pengendalian penyakit

2 - 2

3. Bidang Pelayanan Sumber Daya Kesehatan

2 3 5

4. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

3 3 6

5. UPTD Puskesmas 113 244 357 6. UPTD Instalasi Farmasi 5 - 5 7. UPTD Jamkesda - 1 1

Jumlah 127 255 382

Page 30: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 14

Tabel 2.3

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna berdasarkan Tingkat Pendidikan tahun 2015

No Tingkat Pendidikan Jumlah

L P Total 1. Pasca sarjana /S2 3 2 5 2. Sarjana/S1/DIV 15 29 44 3. Diploma /DIII 10 13 23 4. SMU 13 8 21 5. SMP - - -

Jumlah 41 52 93

Tabel 2.4

Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna berdasarkan diklat penjenjangan tahun 2015

No Diklat Penjenjangan Jumlah

L P Total 1. PIM III 1 1 2

2. PIM IV 6 8 14

Jumlah 7 9 16

2.2.2 Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatau tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif

maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah

dan/atau masyarakat. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di

Kabupaten Natuna dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 2.5

Jumlah Fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan jenis di Kabupaten Natuna Tahun 2015

No Jenis Fasilitas Pelayanan Kesehatan Jumlah 1. Rumah Sakit 1 2. Puskesmas 13 3. Pustu 43 4. Polindes 19 5. Poskesdes 22 6. Posyandu 117 7. Apotek 5 8. Toko Obat 5 9. Klinik /balai pengobatan 4

Page 31: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 15

2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna

2.3.1 Kinerja Umum Secara umum kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna berkaitan

dengan tugas dan fungsi sebagai Perumusan kebijakan teknis; Penyelenggaraan

urusan pemerintahan dan pelayanan umum kesehatan; Melaksanakan teknis

administratif meliputi administrasi umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan

prasarana, dan administrasi perlengkapan; Perencanaan dan pelaksanaan

informasi kesehatan serta penanganan kesehatan masyarakat; Penyelenggaraan

pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan rujukan; Pembinaan teknis

unit kerja dinas dan unit pelaksana teknis dinas serta tenaga fungsional;

Pembinaan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan serta pengendalian

dan pemberantasan penyakit; Pengawasan obat dan makanan; Pemberian ijin

pelayanan bidang kesehatan; Pembinaan, pengendalian dan pengawasan bidang

kesehatan; Evaluasi dan pelaporan serta penyelenggaraan ketatausahaan;

Pengkoordinasian lintas sektor.

2.3.2 Kinerja Khusus

Tujuan pembangunan nasional salah satunya adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat serta menciptakan derajat kesehatan masyarakat yang

optimal, sehingga diperlukan langkah-langkah yang kongkrit untuk mencapai

tujuan tersebut.

Di bidang kesehatan langkah-langkah kongkrit tersebut tercermin

didalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008

tentang standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, sebagai

pedoman dalam penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Serta

Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang program pembangunan yang

berkeadilan serta peta jalan percepatan pembangunan Millenium di Indonesia.

Pencapaian target pembangunan kesehatan memberikan kontribusi

terhadap pembangunan manusia (Human depelopmen Indeks) di Kabupaten

Natuna, dan tujuan pembangunan millennium (Millenium Developmen Goals),

dengan karakter geografis yang merupakan daerah kepulauan yang mana

wilayahnya terdiri dari ratusan pulau yang terpisah-pisah oleh laut, sehingga

pembangunan kesehatan di Kabupaten Natuna mempunyai tantangan yang

sangat berat baik dari segi aksesibiltas pelayanan kesehatan maupun dari segi

Page 32: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 16

penyediaan SDM kesehatan yang mampu mengoptimalkan pemberdayaan

masyarakat demi terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat sebagai bentuk pencapaian

kinerja yang berkaitan dengan bidang kesehatan dapat dilihat dari Angka

Kematian Ibu, Angka Kematian bayi, serta prevalensi gizi buruk pada balita,

Persentase BBLR serta prevalensi penyakit menular dan tidak menular. Capaian

kinerja pembangunan kesehatan di Kabupaten Natuna dalam kurun waktu 5

(Lima) tahun dapat digambarkan pada tabel 2.6

Page 33: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 17

Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna tahun 2011-2015

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

1. Umur Harapan Hidup (UHH)

70 68.4 68.57 68.8 68.8 68.8 68.4 68.57 68.8 68.8 68.8 100 100 100 100 93.0

2. Prevalensi HIV/AIDS

<0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 0.01 0.01 0.01 0.02 0.03 100 100 100 100 -300

3. Tingkat Kematian Akibat Malaria

0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 0.95 00 00 00 00 00 100 100 100 100 100

4. Angka kejadian malaria per 1.000 penduduk

<1 3 2 1 1 <1 0.43 0.11 0.29 0.09 0 185 194.5 77 191 200

5. Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida

24.33 24.33 24.33 24.33 24.33 70 24.33 40.8 40.75 24.33 55.06 100 167.7 167.4 100 78.7

6. Tingkat prevalensi TB per 100.000 penduduk

39.30 40.20 39.30 39.30 39.30 39.30 39.30 64.66 28.58 40.25 55.01 100 164.52 71.24 103.9 139.97

Page 34: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 18

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

7. Proporsi kasus TB yang diobati dan sembuh dalam program DOTS (cure rate)

85 60 65 70 75 85 64 93.3 94.12 69.23 41.30 106 93.3 134.45 92.30 48.58

8. Persentase Desa/Kelurahan mengalami KLB yang ditangani 24 jam

100 100 100 100 100 100 - - - - - 100 100 100 100 100

9. Persentase cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

85 40 60 65 70 85 36.9 52.6 33 71.05 84.21 92.5 87.71 51 101.5 99.07

10. Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak

100 80 85 90 95 100 91.1 93.28 71.53 96.01 78.40 113.86 109.7 71.53 71.5 101

11. Persentase calon jamaah haji yang

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 35: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 19

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) diimunisasi

12. Prevalensi balita dengan berat badan lahir Rendah/BBLR

9.8 13.5 11.68 10.5 10.00 9.8 1.9 2.5 2.2 2.23 6.90 185.7 178.8 179 131 165.4

13. Prevalensi Balita gizi Buruk

3.60 0.50 0.35 0.20 0.15 0.10 4.4 0.4 0.47 0.45 0.33 101.7 189.8 191 189.6 190.3

14. Prevalensi balita gizi kurang

11.9 2.30 2.28 2.25 2.10 2.00 19.9 12,5 5.56 5.54 5.38 100.35 124.6 166 155.7 154.6

15. Angka Kematian Balita (AKBA)/1.000 KH

4.5 6.5 6.0 5,5 5.0 4.5 5,7 13,2 12.03 16.91 14.05 85.29 -90.4 162 150.2 -220

16. Angka Kematian bayi (AKB)/1.000 KH

3.00 6.02 5.03 4.05 3.50 3.00 5,7 11,8 10.76 16.24 13.31 85.29 -90.4 154 135.0 -170

17. Angka Kematian Neonatal/1.000 KH

3.00 7.00 6.00 5,00 4,00 3,00 5.77 11.76 8.86 12.86 11.09 85.29 -90.4 -90.5 -228.6 -170.6

Page 36: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 20

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

18. Angka Kematian Ibu/100.000 KH

102 450 400 350 300 102 320,5 514,7 126.58 67.66 73.96 119.87 52.94 152 172.9 163.5

19. Proporsi Kelahiran yang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih

100 85 90 92,50 95 100 91,8 76,5 80.91 87.46 84.9 108.7 84.98 94 92.06 84.9

20. Cakupan kunjungan ibu hamil ke 1 (K1)

85 90 92 95 95 100 81,5 85.03 91.09 90.5 117.65 90.55 91.76 95.88 98.5

21. Cakupan Kunjungan ibu hamil ke 4 (K4)

80 85 90 92 95 85,8 62,3 80.78 87.89 84.64 107.2 62.30 70.75 95.53

22. Meningkatnya cakupan rumah tangga yang ber PHBS

45 50 70 75 85 20.7 15,4 20.49 20.51 19.20 50.68 30.82 22.86 27.34 22.8

23. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif

60 65 70 75 80 96.05 96.05 98.68 98.68 98.68 96.05 96.05 98.68 98.68 98.68

Page 37: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 21

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

24. Meningkatnya cakupan desa ber STBM

0 1.3 2.6 3.9 3.9 0 0 0 1.32 0 0 0 0 160.3 33.8

25. Meningkatnya jumlah penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

26. Terlaksananya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

27. Meningkatnya ketersediaan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan

100 60 70 80 90 100 60 70 80 85 85 100 100 100 85 85

28. Tersedianya Alat kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar

100 60 70 80 90 100 50 60 70 75 85 84 86 94 84 85

Page 38: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 22

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

29. Meningkatnya cakupan pengawasan pangan dan bahan berbahaya serta obat-obatan yang beredar di masyarakat.

95 80 85 90 95 95 75 80 85 90 90 94 95 95 95 95

30. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas pelayanan administrasi perkantoran

90 80 90 90 90 90 80 85 85 85 85 100 95 95 95 95

31. Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana kerja

100 90 90 100 100 100 85

32. Meningkatnya kualitas SDM aparatur

100 90 90 100 100 100 85

Page 39: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 23

No

Indikator Sesuai Tugas dan Fungsi

SKPD

Target SPM

Target IKK

Target Renstra Tahun Ke-

Realisasi Capaian Tahun Ke-

Rasio Capaian Tahun Ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)

33. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian, pelaporan dan evaluasi program, kegiatan dan keuangan Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Natuna

100 90 90 100 100 100 90 90 100 100 100 100 100 100 100 100

34. Meningkatnya ketersediaan sistem informasi kesehatan berbasis IT

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

35. Ketersediaan sistem kesehatan daerah

100 - - 80 90 100 - - - - - - - - - -

Page 40: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 24

A. Kesehatan Ibu

AKI merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan

aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Pada tahun 2015, AKI (yang

berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas) sebesar 67,52 per 100.000

kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar

126,58 per 100.000 kelahiran hidup. Tren mengenai AKI di Kabupaten

Natuna dari tahun 2011 hingga 2015 dapat dilihat dari Gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Angka Kematian Ibu Tahun 2011-2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Dari gambar 2.2 tersebut dapat dilihat bahwa AKI di Kabupaten Natuna

sejak tahun 2011 hingga 2015 mengalami fluktuatif. AKI di Kabupaten Natuna

mengalami kenaikan dari tahun 2011 hingga 2013 dan menurun secara

signifikan dari tahun 2013 sebesar 514,71 per 100.000 kelahiran hidup hingga

tahun 2015 sebesar 67,66 per 100.000 kelahiran hidup. Permasalahan kematian

ibu hamil di Kabupaten Natuna adalah rendahnya pemahaman masyarakat

mengenai kesehatan ibu hamil yang ditandai dengan rendahnya kunjungan ibu

hamil (K4) yaitu 87,89 % pada tahun 2015, serta rendahnya kualitas SDM yang

ada, disamping itu kerjasama lintas sektor dalam pembangunan kesehatan juga

belum berjalan optimal sehingga permasalahan kesehatan masih dianggap

sebagai permasalahan petugas kesehatan.

Penyebab kematian ibu di Kabupaten Natuna tahun 2015 yaitu

pendarahan (Post Partum). Diperkirakan 20% dari kehamilan akan mengalami

komplikasi. Sebagian komplikasi ini dapat mengancam jiwa, tetapi sebagian

2011 2012 2013 2014 2015

AKI 122,40 320,51 514,71 126,58 67,66

0

100

200

300

400

500

600

Pe

rse

nta

se

Page 41: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 25

besar komplikasi dapat dicegah dan ditangani bila ibu segera mencari

pertolongan ke tenaga kesehatan, tenaga kesehatan melakukan prosedur

penanganan yang sesuai, tenaga kesehatan mampu melakukan identifikasi dini

komplikasi, apabila komplikasi terjadi, tenaga kesehatan dapat memberikan

pertolongan pertama dan melakukan tindakan stabilisasi pasien sebelum

melakukan rujukan, proses rujukan efektif dan pelayanan di RS yang cepat dan

tepat guna.

Dilakukan kegiatan Audit Maternal Perinatal (AMP), yang merupakan

upaya dalam penilaian pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan

kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Kegiatan ini dilakukan melalui pembahasan

kasus kematian ibu atau bayi baru lahir sejak dilevel fasilitas pelayanan

kesehatan. Salah satu hasil kajian yang didapat dari AMP adalah kendala yang

timbul dalam upaya penyelamatan ibu pada saat terjadi kegawatdaruratan

maternal dan bayi baru lahir. Kajian tersebut juga menghasilkan rekomendasi

intervensi dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi di

masa mendatang

Program yang ditujukan untuk mengatasi masalah kematian ibu adalah

kelas ibu, kemitraan bidan dan dukun serta sweeping resiko tinggi pada ibu

hamil. Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu di 13 wilayah kerja

puskesmas tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu di

Kabupaten Natuna secara signifikan.

Selain itu, pemerintah bersama masyarakat juga bertanggung jawab untuk

menjamin setiap ibu memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang

berkualitas, mulai dari saat hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

terlatih, perawatan pasca persalinan bagi ibu dan bayi, perawatan khusus dan

rujukan jika terjadi komplikasi, memperoleh cuti hamil dan melahirkan, serta

akses terhadap keluarga berencana. Upaya pelayanan kesehatan ibu meliputi

pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan ibu bersalin, pelayanan

kesehatan ibu nifas, pelayanan/penanganan komplikasi kebidanan dan

pelayanan kontrasepsi

Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan

menggunakan indikator cakupan K1 dan K4. Cakupan K1 adalah jumlah ibu hamil

yang telah memperoleh pelayanan antenatal pertama kali oleh tenaga kesehatan

dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu

Page 42: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 26

satu tahun. Sedangkan cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah

memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit empat kali

sesuai jadwal yang dianjurkan dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil disatu

wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator tersebut memperlihatkan

akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil

dalam memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.

Gambar kecenderungan cakupan K1 dan K4 sejak tahun 2011 hingga

tahun 2015 dapat dilihat pada gambar 2.3.

GAMBAR 2.3

CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL K1 DAN K4 DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Pada Gambar 2.3 terlihat bahwa secara umum cakupan pelayanan kesehatan

ibu hamil K1 dan K4 mengalami kenaikan pada tahun 2013 hingga 2015.

Cakupan K1 dan K4 yang secara umum mengalami kenaikan tersebut

menunjukkan semakin baiknya akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan ibu hamil yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Cakupan K1dan

K4 mengalami peningkatan pada tiga tahun terakhir.

Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong

agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter

spesialis kebidanan dan kandungan (SpOG), dokter umum, dan bidan serta

diupayakan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan

2011 2012 2013 2014 2015

K1 89,40 100,06 81,50 85,03 94,05

K4 70,88 85,81 62,30 80,78 90,81

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

Page 43: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 27

persalinan adalah proses pelayanan persalinan yang dimulai pada kala I

sampai dengan kala IV persalinan. Pencapaian upaya kesehatan ibu bersalin

diukur melalui indikator persentase persalinan ditolong tenaga kesehatan

terlatih (Cakupan Pn). Indikator ini memperlihatkan tingkat kemampuan

pemerintah dalam menyediakan pelayanan persalinan berkualitas yang

dtolong oleh tenaga kesehatan terlatih.

Dari Gambar 2.4 dapat diketahui bahwa secara umum cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Natuna

mengalami kenaikan dari tahun 2013 (76,49%) hingga tahun 2015 (90,12%).

Pada tahun 2015 kecamatan dengan cakupan tertinggi yaitu kecamatan

Bunguran Tengah (100%). Sedangkan kecamatan dengan cakupan terendah

yaitu Kecamatan Serasan Timur (71,88%).

GAMBAR 2.4 CAKUPAN PERTOLONGAN PERSALINAN OLEH TENAGA KESEHATAN DI

KABUPATEN NATUNA TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Nifas adalah periode mulai dari enam jam sampai dengan 42 hari

pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan

pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-kurangnya tiga kali

sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada enam jam sampai dengan tiga hari

pasca persalinan, pada hari keempat sampai dengan hari ke-28 pasca

persalinan, dan pada hari ke-29 sampai dengan hari ke-42 pasca persalinan.

Keberhasilan upaya kesehatan ibu nifas diukur melalui indikator

cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas (cakupan KF3). Indikator ini menilai

2011 2012 2013 2014 2015

PERSALINAN DITOLONGNAKES

97,97 91,86 76,49 80,91 90,12

0

20

40

60

80

100

120

Pe

rse

nta

se

Page 44: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 28

kemampuan negara dalam menyediakan pelayanan kesehatan ibu nifas yang

berkualitas sesuai standar.

GAMBAR 2.5 CAKUPAN KUNJUNGAN NIFAS (KF3) DI KABUPATEN NATUNA

TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Dari Gambar 2.5 dapat dilihat bahwa capaian cakupan kunjungan

nifas (KF3) di Kabupaten Natuna dalam kurun waktu lima tahun terakhir

secara umum mengalami fluktuatif. Capaian indikator KF3 yang

meningkat yaitu dari tahun 2013 (48,42%) hingga tahun 2015 (86,34%)

yang merupakan hasil dari berbagai upaya yang dilakukan oleh

Pemerintah dan masyarakat termasuk sektor swasta. Selain itu, dengan

diluncurkannya Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), puskesmas,

poskesdes dan posyandu lebih terbantu dalam mengintensifkan

implementasi upaya kesehatan termasuk didalamnya pelayanan

kesehatan ibu nifas. Pelayanan kesehatan ibu nifas termasuk diantaranya

kegiatan sweeping atau kunjungan rumah bagi yang tidak datang ke

fasilitas pelayanan kesehatan.

Komplikasi kebidanan adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu

bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung maupun

tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak menular yang dapat

mengancam jiwa ibu dan atau janin. Pencegahan dan penanganan

komplikasi kebidanan adalah pelayanan kepada ibu dengan komplikasi

kebidanan untuk mendapatkan perlindungan dan penanganan definitif

2011 2012 2013 2014 2015

KF3 72,68 60,58 48,42 75,66 86,34

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pe

rse

nta

se

Page 45: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 29

sesuai standar oleh tenaga kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan

dasar dan rujukan.

Indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan

pencegahan dan penanganan komplikasi kebidanan adalah cakupan

penanganan komplikasi kebidanan (cakupan PK). Indikator ini mengukur

kemampuan negara dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan

secara profesional kepada ibu (hamil, bersalin, nifas) dengan komplikasi.

Capaian indikator penanganan komplikasi kebidanan di Kabupaten

Natuna dari tahun 2011 hingga tahun 2015 disajikan pada Gambar 2.6

berikut.

GAMBAR 2.6

CAKUPAN PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Pada gambar tersebut dapat diketahui bahwa secara umum, cakupan

penanganan komplikasi kebidanan di Kabupaten Natuna selama kurun

waktu lima tahun terakhir cenderung meningkat kecuali pada tahun 2012

ke tahun 2013 mengalami penurunan secara signifikan.

B. Kesehatan Anak

Upaya pemeliharaan kesehatan anak ditujukan untuk mempersiapkan

generasi yang akan datang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta untuk

45,58

143,02

46,54

71,41 68,77

0

20

40

60

80

100

120

140

160

2011 2012 2013 2014 2015

Pe

rse

nta

se

Komplikasi Kebidanan

Page 46: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 30

menurunkan angka kematian anak. Upaya pemeliharaan kesehatan anak

dilakukan sejak janin masih dalam kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan

dan sampai berusia 18 (delapan belas) tahun.

Upaya kesehatan anak antara lain diharapkan mampu menurunkan

angka kematian anak. Indikator angka kematian yang berhubungan dengan

anak yakni Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB) dan

Angka Kematian Balita (AKBA). Perhatian terhadap upaya penurunan angka

kematian neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena kematian neonatal

memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi.

GAMBAR 2.7 TREN ANGKA KEMATIAN BAYI DAN BALITA

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Data dan informasi yang akan disajikan berikut ini menerangkan berbagai

indikator kesehatan anak yang meliputi prevalensi bayi berat lahir rendah

(BBLR), penanganan komplikasi neonatal, pelayanan kesehatan neonatal,

pelayanan kesehatan bayi, pemberian ASI ekslusif, pemberian vitamin A,

penimbangan balita di posyandu, imunisasi dasar, pelayanan kesehatan balita,

pelayanan kesehatan pada siswa SD/setingkat, pelayanan kesehatan peduli

remaja, pelayanan kesehatan pada kasus kekerasan anak dan pelayanan

kesehatan anak terlantar dan anak jalanan di panti.

2011 2012 2013 2014 2015

AKB 7,34 5,77 11,76 10,76 16,21

AKBA 7,34 5,77 13,24 12,03 16,88

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

Page 47: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 31

Capaian KN lengkap di Kabupaten Natuna pada tahun 2015 sebesar

92,03%. Pada gambar diatas terlihat bahwa pencapaian indikator KN lengkap di

Kabupaten Natuna cukup baik yang dapat dilihat dari capaian yang cukup tinggi

di sebagian besar kecamatan, dimana capaian tertinggi terdapat di Kecamatan

Bunguran Utara (97,50%). Sedangkan kecamatan dengan capaian terendah yaitu

Kecamatan Serasan Timur (80,33%). Gambar berikut ini menampilkan cakupan

KN lengkap dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

GAMBAR 2.8 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL LENGKAP DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi Kesehatan Keluarga Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Selama periode lima tahun terakhir cakupan KN lengkap menunjukkan

kecenderungan meningkat dari 57,53% pada tahun 2011 menjadi 92,03% pada

tahun 2015. Informasi lebih lanjut mengenai kunjungan neonatal dapat dilihat

pada Lampiran Tabel 38.

Imunisasi

Pemberian imunisasi lengkap pada bayi bertujuan untuk mencegah penyakit

antara lain Tetanus Neonatrum penyakit yang menginfeksi bayi baru lair yang

salah satunya disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tidak

steril. Penyakit Campak disebabkan oleh virus campak golongan

2011 2012 2013 2014 2015

% KN3 57,53 82,95 59,04 82,73 92,03

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pe

rse

nta

se

% KN3

Page 48: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 32

Paramixovirus. Penularan dapat terjadi melalui udara yang telah

terkontaminasi oleh droplet (ludah) orang yang telah terinfeksi. Difteri

disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang sistem

pernapasan bagian atas, penyakit ini biasanya menyerang anak-anak usia 1 -10

tahun. Polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang sistem syaraf

sehingga penderita mengalami kelumpuhan. penyakit ini pada umumnya

menyerang anak berusia 0-3 tahun, dan AFP merupakan kelumpuhan yang

sifatnya flaccid yang bersifat lunglai, lemas atau polio AFP adalah kasus lumpuh

layu akut yang diduga kasus polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan

laborarotium bukan kasus polio. Imunisasi Campak yang diberikan pada anak

yang berusia Sembilan bulan dengan persyaratan imunisasi Hb0, BCG dan

DFT+Polio sudah diberikan.

Desa UCI (Universal Child Immunization) adalah desa yang jumlah bayinya

minimal 80% diberikan imunisasi dasar. capaian desa UCI dan Capaian

Pemberian Imunisasi Campak pada bayi di Kabupaten Natuna selama lima tahun

dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.9 Cakupan Desa/Kel UCI dan pemberian imunisasi campak pada bayi

di Kabupaten Natuna Tahun 2012-2016

Grafik diatas menggambarkan cakupan Desa/Kelurahan UCI di Kabupaten

Natuna cenderung meningkat dari tahun 2012 sebesar 36.99% menjadi

Page 49: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 33

84.21% pada tahun 2016 akan tetapi meskipun terjadi peningkatan namun

angka tersebut belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu 85%.

Begitupun dengan cakupan pemberian imunisasi campak pada tahun 2015

sudah mencapai target namun tahun 2016 mengalami penurunan yaitu 79.8%

dan angka tersebut jauh dibawah target yang telah ditentukan yaitu 100%, jika

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya cakupan sudah melebihi target

yang telah ditentukan.

Terjadinya penurunan capaian pemberian imunisasi campak pada bayi

dikarenakan dipengaruhi oleh adanya isu vaksin palsu pada tahun 2016

sehingga sebagian masyarakat tidak mau anaknya diimunisasi, meskipun di

kabupaten Natuna termasuk daerah yang bebas dari vaksin palsu karena

semua vaksin yang masuk ke Natuna merupakan vaksin yang didistribusikan

dari Kementrian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi. selain itu

adanya pemahaman sebagian masyarakat yang menganggap bahwa vaksin

imunisasi mengandung babi (Tidak Halal). Berbagai upaya yang telah

dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi tersebut antara lain

dilakukannya Sweaping Dropt Out Imunisasi di 15 kecamatan, serta sosialisasi

di posyandu dan masjid-mesjid tentang imunisasi namun upaya tersebut

belum mampu mengungkit angka capaian.

C. Angka Kesakitan

Tuberculosis

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui

droplet orang yang telah terinfeksi basil tuberkulosis.

Beban penyakit yang disebabkan oleh tuberkulosis dapat diukur

dengan Case Notification Rate (CNR), prevalensi (didefinisikan sebagai jumlah

kasus tuberkulosis pada suatu titik waktu tertentu), dan mortalitas/kematian

(didefinisikan sebagai jumlah kematian akibat tuberkulosis dalam jangka

waktu tertentu).

Pada tahun 2015 ditemukan jumlah kasus baru BTA+ sebanyak 30

kasus, meningkat bila dibandingkan kasus baru BTA+ yang ditemukan tahun

2014 yang sebesar 21 kasus. Jumlah kasus tertinggi yang dilaporkan terdapat

di Kecamatan Bunguran Timur dengan jumlah penduduk yang besar. Kasus

Page 50: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 34

baru BTA+ di Kecamatan Bunguran Timur tersebut sebesar 50% dari jumlah

seluruh kasus baru di Kabupaten Natuna.

Menurut jenis kelamin, kasus BTA+ pada laki-laki lebih tinggi daripada

perempuan. Pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Natuna sebagian

besar kasus BTA+ lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan

perempuan.

Angka notifikasi kasus adalah angka yang menunjukkan jumlah pasien

baru yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk di suatu

wilayah tertentu. Angka ini apabila dikumpulkan serial akan menggambarkan

kecenderungan penemuan kasus dari tahun ke tahun diwilayah tersebut.

Angka ini berguna untuk menunjukkan kecenderungan (trend) meningkat

atau menurunnya penemuan pasien pada wilayah tersebut.

Gambar 2.10 menunjukkan angka notifikasi kasus baru TB paru BTA+

dan angka notifikasi seluruh kasus TB per 100.000 penduduk dari tahun

2011-2015. Angka notifikasi kasus baru BTA+ pada tahun 2015 di Kabupaten

Natuna sebesar 40 per 100.000 penduduk, meningkat dibandingkan tahun

2014 yang sebesar 28,58 per 100.000 penduduk. Begitu juga dengan angka

notifikasi seluruh kasus TB per 100.000 penduduk yang meningkat

dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 114 per 100.000 penduduk.

GAMBAR 2.10 ANGKA NOTIFIKASI KASUS BARU BTA+ DAN SELURUH KASUS

PER 100.000 PENDUDUK TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi P3, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

39,26 38,91

64,66

87,11

114,00

36,45 35,26

63,44

28,58

40,00

0

20

40

60

80

100

120

2011 2012 2013 2014 2015

Pe

rse

nta

se

CNR SEMUA KASUS TB CNR KASUS BARU BTA+

Page 51: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 35

Salah satu upaya untuk mengendalikan TB yaitu dengan pengobatan.

Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan

pengobatan (success rate). Angka keberhasilan pengobatan ini dibentuk dari

angka kesembuhan (cure rate) dan angka pengobatan lengkap. Berikut ini

digambarkan angka kesembuhan dan keberhasilan pengobatan tahun 2011-

2015.

GAMBAR 2.11

ANGKA KESEMBUHAN DAN KEBERHASILAN PENGOBATAN TB BTA+ DI KABUPATEN NATUNA TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi P3, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

Pada Gambar 2.11 terlihat menurun angka keberhasilan

pengobatan pada tahun 2015 dibandingkan 5 tahun sebelumnya. Pada tahun

2015 angka keberhasilan pengobatan sebesar 69,23%. WHO menetapkan standar

angka keberhasilan pengobatan sebesar 85%. Dengan demikian pada tahun

2015, Kabupaten Natuna tidak mencapai standar tersebut.

HIV & AIDS

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi

Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh.

Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh

sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.

100,0084,00

93,3394,12

69,2368,42

64,00 66,67

52,94

23,08

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

2011 2012 2013 2014 2015

Pe

rse

nta

se

ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN ANGKA KESEMBUHAN

Page 52: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 36

Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan sebagai

HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3

metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling and Testing (VCT), sero survey

dan survey terpadu biologis dan perilaku (STBP).

HIV/AIDS dapat ditularkan melalui beberapa cara penularan, yaitu

hubungan seksual lawan jenis (heteroseksual), hubungan sejenis

homoseksual/biseksual, penggunaan alat suntik secara bergantian, transfusi

darah dan penularan dari ibu ke anak. Pada tahun 2015 di Kabupaten Natuna

terdapat 11 kasus HIV dan 4 kasus AIDS.

MALARIA

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium

yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan

oleh nyamuk malaria (Anopheles) betina, dapat menyerang semua orang baik

laki-laki ataupun perempuan pada semua golongan umur dari bayi, anak-anak

dan orang dewasa.

Secara kabupaten angka kesakitan malaria selama tahun 2011-2015

cenderung menurun yaitu dari 1,67 per 1000 penduduk beresiko pada tahun

2011 menjadi 0,07 per 1000 penduduk beresiko pada tahun 2015. Penurunan

API tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.

GAMBAR 2.12 ANGKA KESAKITAN MALARIA (ANNUAL PARACITE INCIDENCE/API)

PER 1.000 PENDUDUK BERESIKO TAHUN 2011 – 2015

Sumber : Seksi P3, Dinkes Kabupaten Natuna, 2015

2011 2012 2013 2014 2015

ANGKA KESAKITANMALARIA PER 100.000

PENDUDUK1,67 0,43 0,11 0,29 0,07

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

1,4

1,6

1,8

Pe

rse

nta

se

Page 53: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 37

D. Capaian Kinerja Pelayanan Keluarga Berencana

Tabel 2.7

Pencapaian kinerja bidang keluarga Berencana tahun 2010-2015

NO

Indikator Kinerja Sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

SATUAN

Realisasi Capaian Kinerja

2010 2011 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1. Rasio Akseptor KB

Rasio - - 1 : 1,18 1 : 1,22 1 : 1,18 1 : 1,17

2. Cakupan Peserta KB Aktif

Persentase - - 68,7 61,2 81,1 85,5

3. Keluarga Prasejahtera dan Keluarga Sejahtera

KK - - - 707 & 19001

707 & 19694

707 & 19694

Program Keluarga Berencana di Kabupaten Natuna cukup berhasil dalam

meningkatkan pemakaian kontrasepsi, prevalensi kontrasepsi terus meningkat

tahun 2015 tercatat pemakaian kontrasepsi (CPR) mencapai angka 85.49%,

walaupun angka prevalensi penggunaan kontrasepsi terus meningkat tidak

berarti bahwa semua pasangan usia subur (PUS) sudah terpenuhi kebutuhan ber-

KB nya, sebesar 6.07% (unmeet need).

Pelayanan Keluarga Berencana bisa didapatkan oleh masyarakat baik

peserta BPJS maupun non BPJS pada fasilitas kesehatan yang telah mampu

memberikan pelayanan baik di klinik pemerintah dan swasta, namun klinik yang

banyak berperan adalah klinik pemerintah. Pelayanan keluarga berencana yang

baik tidak terlepas dari dukungan dari berbagai aspek termasuk sumber daya

yang dimiliki guna menunjang keberhasilan program seperti, kemampuan tenaga

pemberi pelayanan, jumlah fasilitas pemberian

2.3.3 Analisis Pengelolaan Pendanaan SKPD

Dari segi pendanaan, pada Tabel 2.8 terlihat perbandingan antara pagu anggaran

yang tersedia dan realisasi anggaran bersumber APBD Dinas Kesehatan dan

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Natuna Tahun 2011-

2015. Anggaran Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga

Berencana Kabupaten Natuna pada tahun 2011-2015 bersifat fluktuatif namun

Page 54: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 38

terlihat tren penurunan, persentase tertinggi pagu anggaran kesehatan terhadap

total belanja APBD Kabupaten Natuna ada pada tahun…

Tabel 2.8 Pagu Anggaran Kesehatan di Kabupaten Natuna tahun 2011-2015

Tahun

APBD (Rp. Juta) Persentase Anggaran Kesehatan

Terhadap APBD (%)

Belanja Kesehatan

Total Belanja APBD Dinkes + Puskesmas

2011 64,771,605,111.00 1.528.858.449.00 4.50

2012 59,241,088,397.00 1.714.814.079.999 4.31

2013 49,104,118,624.00 1.530.439.419.190 3.97

2014 44,739,673,700.00 1.366.100.000.000 4.90

2015 27,499,279,861.00 1.213.086.335.119 4.22

jika dilihat dari pagu anggaran untuk dinas kesehatan tahun 2011-2015

cenderung menurun, akan tetapi jika dilihat dari persentasenya terhadap total

belanja APBD Kabupaten bersifat fluktuatif. Tren pagu anggaran Dinas Kesehatan

dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kabupaten Natuna Kabupaten

Natuna selama lima tahun terakhir dapat dilihat pada gambar berikut .

Gambar 2.13

1 2 3 4 5

Persentase AnggaranKesehatan Terhadap APBD

(%)4,5 4,31 3,97 4,9 4,22

0

1

2

3

4

5

6

Pe

rse

nta

se

Persentase Anggaran Kesehatan Terhadap APBD (%)

Page 55: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 39

Tabel 2.7 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (dalam juta)

Kabupaten Natuna

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Penyediaan jasa surat menyurat 15 16.5 16,5 16.5 9 15 16.03 16.4 16 8 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

45 50 50 50 55 45 47.8 48 47 53

Penyediaan jasa kebersihan Kantor

7,2 8 8 8 8 7 8 8 8 7

Penyediaan alat tulis kantor 45 50 50 50 50 45 50 50 50 50 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

40,8 44 44 44 44 41 43.6 43 43 22

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

7.2 55.2 10 55 18 7 54.8 10 54 17

Penyediaan makanan dan minuman

40.2 44.5 44,5 45 40 40 44.5 44 44 34

Rapat-rapat koordinasi keluar daerah

471.6 623.7

400,7 624 280 471 613.8 396 613 267

Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis perkantoran

7.844 6.302,9

6.941 6.303 5.897 5.232 6.039.2

6.224 6.039 4.835

Rapat-rapat koordinasi dalam daerah

282,7 322.8

341 322 127 282 318,7 339 318 101

Pembangunan rumah dinas 2.292 185,8

607,7 186 65 185,4 560 185

Pengadaan meubeler 679,8 164 Pembangunan rumah dinas (DAK Bidang Kesehatan)

609,8 568

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

16.5 200 16.47 189

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas operasional

78 160 88 160 80 78 78,330

88 78 68

Page 56: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 40

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor

15 16,5 16 16 20 15 16,47 16 16 18

Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas

142,3 244,1

672 20 8,840 605

Rehabilitasi sedang/berat rumah dinas (DAK Bidang Kesehatan)

963 244 924 9

Pengadaan pakaian dinas beserta kelengkapannya

302

Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

228

Pendidikan dan pelatihan formal 633,2

521 633 27 547,9 472 548 15

Sosialisasi peraturan perundang-undangan

256 248

Kursus dan peningkatan keterampilan aparatur

488,8 192 198 192 46 481 179,9 196 180 36

Penyusunan akreditasi jabatan fungsional

289 131

Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

94 45

Pendidikan dan pelatihan angka kredit tenaga fungsional kesehatan

343,6 192

Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

61,5 183 52 178

Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya

955,8 537,9

2.402 538 158 448.7 2.075 448

Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DAK Bidang Kesehatan)

2.937 12

Pelayanan kefarmasian dan alkes 3.800 4.204 7.419 2.165 3.698 4.101 7.090 40

Page 57: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 41

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Pelayanan kefarmasian dan alkes (DAK Bidang Kesehatan)

3.663 3.062 2.155 2.262 2.276 95

Peningkatan kesehatan masyarakat

8.339 4.230 2.904 2.120 1.306 2.325 2.100 1.454

Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan

729,3 538 1.057 675 472 837

Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan puskesmas

4.620 4,704 4.332 2.819 3.838 4.485 4.227 1.680

Penyediaan biaya operasional UPTD Jamkesda

74 44

Penyediaan biaya operasional UPTD Instalasi Gudang Farmasi

212 155

Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

576 324 551 167

Penggunaan Dana Kapitasi JKN Puskesmas

719 1.414 1.000

Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

317,4 679,5 538 112 645 497

Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

486 235 247 320 187

Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

945 402,8 658 260 758 352 585 110

Kemitraan promosi kesehatan 1.310 1,182 1.566 558 1.204 1.115 1.418 118 Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi

160 128

Pemberian tambahan makanan dan vitamin

1.038 955 1.014 36 813 947

Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya

1.143 1,044 1.263 207 457 560 984 68

Page 58: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 42

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi

661 569

Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat

361 313 92 311 204 16

Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat

357 219 245 128

Pemeriksaan dan pembinaan tempat-tempat umum dan khusus

126 125

Pemeriksaan dan pengujian air bersih dan air minum

85,9 136 86 37

Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

495 452 449 232

Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

96 321 797 400 96 262 408 38

Peningkatan imunisasi 240 580 512 200 220 449 272 69 Peningkatan surveillance epidemiologi dan penanggulangan wabah

284 321 486 144 232 146 291 36

Pelayanan penanggulangan penyakit TB

283 273 266 42 244 258 211 11

Pelayanan kesehatan haji 97 94 53 71 85 32 Pengembangan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

321 273 250 236 228 138

Monitoring, evaluasi, pelaporan dan rapat kerja kesehatan

379 490 481 58 358 284 268 34

Pembangunan puskesmas 2.226 89 Pembangunan puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)

582 514

Pembangunan puskesmas pembantu

3.544 469 95 464

Page 59: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 43

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Pembangunan puskesmas pembantu (DAK Bidang Kesehatan)

2.180 372 1.705 338

Pembangunan puskesmas keliling 1.031 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas

2.967 1.086 19 129 967 9

Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK Bidang Kesehatan)

3.125 2.473 1.241 677

Pengadaan sarana dan prasarana pustu

413,6 21

Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas

332 26 45 17

Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

43 264 305 21 253 300

Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu (DAK Bidang Kesehatan)

501 542 234 311 538 218

Deteksi dini dan intervensi dini tumbuh kembang anak pra sekolah

174 6

Pelayanan pemeliharaan kesehatan

71 13

Pembinaan teknis penatalaksanaan makanan dan minuman produksi industry rumah tangga

172 64

Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak

992 890 974 401 934 821 736 80

Penigkatan kemitraan pelayanan kesehatan bidan dan dukun

426 448 317 410 340 272

Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM)

898 313

Page 60: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 44

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16)

Verifikasi dan validasi pengelolaan bantuan

71 53

Fasilitas program pembangunan percepatan sanitasi permukiman (PPSP)

379 241

Total

Page 61: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 45

2.4 Tantangan dan Peluan Pengembangan SKPD

2.4.1 Tantangan

1. Kondisi geografis wilayah Natuna yang merupakan daerah terpencil

perbatasan dan kepulauan dengan cuaca yang ekstrim (Musim Utara) yang

menyebabkan pembangunan kesehatan tidak berjalan optimal.

2. Budaya masyarakat yang kurang mendukung upaya peningkatan kesehatan

ibu dan anak.

3. Tenaga Kesehatan yang cenderung memilih bekerja ditempat/wilayah

tertentu seperti ibukota Kabupaten (Pulau Bunguran) dengan berbagai

alasan, sehingga penempatan tenaga kesehatan tidak merata di wilayah

pulau-pulau lainnya

4. Kualitas dan proporsi tenaga kesehatan masih kurang

5. Kebijakan pemerintah tentang Audit Maternal Perinatal berlum berjalan

maksimal

6. Program Kabupaten Sehat baru diimplementasikan di Kabuaten Natuna pada

tahun 2017 sehingga membutuhkan usaha yang keras untuk mencapainya.

7. Program MDGs berakhir tahun 2015 dan dilanjutkan dengan program SDGs

pada tahun 2016 yang mana terdapat beberapa permasalahan kesehatan

yang belum terselesaikan yaitu:

- Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Neonatal (AKN)

- Penurunan kasus HIV/AIDS, TB dan Malaria

8. Ketersediaan Jaringan internet di Kabupaten Natuna khususnya di DTPK

belum maksimal.

2.4.2 Peluang

Beberapa faktor eksternal yang memberikan peluang bagi pembangunan

kesehatan di Kabupaten Natuna adalah sebagai berikut :

1. Natuna termasuk Daerah terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

sehingga menjadi prioritas pembangunan nasional termasuk bidang

kesehatan.

2. Adanya dukungan pemerintah pusat untuk memprioritaskan penganggaran di

bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam Undang-undang nomor 36

tahun 2009 yang menyebutkan bahwa anggaran belanja daerah 10%

digunakan untuk pembangunan kesehatan.

Page 62: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 46

Sedangkan faktor internal yang memberikan peluang bagi pembangunan

kesehatan di Kabupaten Natuna adalah sebagai berikut :

1. Adanya transportasi udara merupakan salah satu pendukung peningkatan

mutu pelayanan rujukan.

2. Sebagian besar masyarakat Natuna sudah memanfaatkan sosial media dalam

menyampaikan aspirasinya, sehingga dengan mudah dapat diketahui

tuntutan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan yang prima.

Page 63: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 47

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Permasalahan yang diidentifikasi pada pembangunan kesehatan berdasarkan

evaluasi kinerja Dinas Kesehatan Kesehatan Kabupaten Natuna yaitu sebagai

berikut :

1. Masih ditemukannya kematian bayi sebanyak 24 kasus

2. Masih ditemukannya kematian ibu melahirkan sebanyak 1 kasus pada tahun

2015

3. Belum tertanggulanginya kasus penyakit menular dan tidak menular

4. Belum optimalnya peran aktif masyarkat dalam pembangunan kesehatan

5. Masih rendahnya kapasitas SDM Kesehatan

6. Masih rendahnya Desa yang ber Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

yaitu 0%

7. Masih rendahnya Rumah Tangga yang ber Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) 18,23%

8. Masih rendahnya aksessibiltas pelayanan kesehatan masyarakat pada daerah

kepulauan

9. Belum maksimalnya pemenuhan sarana dan prasarana fasyankes dasar dan

rujukan serta kesiapan akreditasi fasyankes

10. Masih rendahnya mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan (Puskesmas

dan RSUD)

11. Belum terintegrasi jaminan kesehatan daerah ke jaminan kesehatan nasional.

12. Belum optimalnya manajemen dan pengembangan sistem informasi kesehatan.

13. Belum tertatanya penyebaran Program kesehatan Reproduksi Remaja

14. Belum Meratanya akses informasi ,jangkauan, dana dan kualitas (tenaga, sarana

dan prasarana) pelayanan KB

15. Belum tertatanya wadah BKB dengan baik sebagai ujung tombak menciptakan

Keluarga Balita yang berkualitas

16. Belum tercapai wadah UPPKS dengan baik sebagai usaha Ekonomi Produktif

bagi anggotanya.

Page 64: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 48

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan sangat dipengaruhi dan

merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah

Kabupaten Natuna sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam Renstra

Dinas Kesehatan Kab. Natuna sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna Tahun 2016–2021.

Visi Bupati Natuna Tahun 2016-2021 sebagimana tercantum dalam peraturan

daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab. Natuna adalah:

“Masyarakat Natuna yang Cerdas dan Mandiri dalam Kerangka Keimanan dan

Budaya Tempatan”

Sedangkan Misi yang disusun untuk mewujudkan Visi tersebut adalah :

1. Mewujudkan perekonomian berbasis sumber daya alam potensial daerah;

2. Memajukan sektor pendidikan melalui penyediaan sarana dan prasarana

pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan anak didik;

3. Meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya masyarakat pesisir, nelayan

dan buruh tani;

4. Membuka keterisoliran daerah/ desa melalui penyediaan sarana dan prasarana

transportasi laut, pembukaan jalan, teknologi informasi dan komunikasi;

5. Meningkatkan keimanan dan mewujudkan kesadaran budaya, melayu sebagai

payung pembangunan daerah;

6. Mewujudkan integritas aparatur pemerintah sebagai pelayan masyarakat; dan

Berdasarkan telaahan dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati

yang telah disusun dalam dokumen RPJMD Kabupaten Natuna 2016-2021, Dinas

Kesehatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mewujudkan kualitas

sumber daya manusia yang dimaksud pada misi ke-2.

“Memajukan sektor pendidikan melalui penyediaan sarana dan

prasarana pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan

anak didik”.

Kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Natuna di fokuskan pada

Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan secara merata, Peningkatan

pemenuhan kebutuhan obat masyarakat, Peningkatan promosi kesehatan,

Page 65: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 49

Perbaikan sistem dan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Telaahan faktor

pendorong dan penghambat atas program prioritas Bupati Natuna melalui Tabel

3.1:

Tabel 3.1. Faktor Pendorong dan Penghambat Program Bupati Natuna Periode 2016-

2021 Visi :

Masyarakat Natuna yang Cerdas dan Mandiri dalam Kerangka Keimanan dan Budaya Tempatan

Misi : Memajukan sektor pendidikan melalui penyediaan sarana dan prasarana

pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan anak didik Faktor

Pendukung Penghambat 1. Peningkatan kualitas sarana dan

prasarana kesehatan secara merata dengan faktor pendukung: - Permenkes Nomor 75 yang

mewajibkan fasilitas pelayanan kesehatan dasar menyediakan sarana dan prasarana sesuai standar pelayanan minimal

2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan obat masyarakat dengan faktor pendukung: -Pemerintah Pusat sudah menentukan formularium Nasional dan e-catalog untuk menjamin ketersediaan obat.

3. Peningkatan promosi kesehatan dengan faktor pendukung: Promoti dan preventif termasuk kedalam 3 pilar utama program Indonesia sehat

4. Perbaikan sistem dan akses pelayanan

kesehatan masyarakat dengan faktor pendukung:

- Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga yang mengintegrasikan upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan

1. Peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan secara merata dengan faktor penghambat: - Sistem pencatatan dan pemetaan

sarana prasarana di Puskesmas sudah berbasis online namun ketersediaan jaringan internet belum optimal.

2. Peningkatan pemenuhan kebutuhan obat masyarakat dengan faktor penghambat: - adanya ketidak mampuan penyedia

obat dalam memenuhi kebutuhan obat nasional dikarenakan sistem pengadaan obat melalui e-katalog masih tahap penyempurnaan, disamping itu harga obat masih tinggi akibat rantai distribusi yang belum efisien.

3. Peningkatan promosi kesehatan dengan faktor penghambat: - Dukungan lintas sektor serta

pemberdayaan masyarakat masih kurang.

4. Perbaikan sistem dan akses pelayanan kesehatan masyarakat dengan faktor penghambat:

- Ketersediaan SDM Kesehatan yang berkualitas dan profesional di Puskesmas.

Page 66: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 50

Keluarga

3.3 Telaah Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

Visi Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau periode 2016 – 2021

adalah “Terwujudnya Kepulauan Riau Sebagai Bunda Tanah Melayu Yang

Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di 32 Bidang

Maritim”. Untuk mencapai visi tersebut maka dikembangkan 9 misi yang saling

mendukung, Untuk pembangunan kesehatan mengacu pada Misi ke-4 yaitu

“Meningkatkan derajat kesehatan, kesetaraan gender, penanganan

kemiskinan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Tujuan pembangunan kesehatan Provinsi Kepualauan Riau adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat pada semua kontinum siklus

kehidupan;

2. Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penanggulangan masalah

kesehatan yang efektif;

3. Meningkatkan pemenuhan dan mutu kapasitas fasilitas pelayanan kesehatan;

4. Meningkatkan perlindungan finansial, mutu, ketersediaan dan penyebaran

obat;

5. Meningkatkan kuantitas, pemerataan dan kompetensi Sumber Daya Manusia

Kesehatan (SDMK);

6. Menguatkan Manajemen Pelayanan Publik dan Sistem Informasi Kesehatan;

Sasaran pembangunan jangka pendek Provinsi Kepulauan Riau adalah

Meningkatnya status kesehatan, gizi masyarakat dan penyehatan lingkungan;

Meningkatnya Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular; Meningkatnya

Pemerataan dan Mutu Pelayanan Kesehatan; Meningkatnya Perlindungan

Finansial, Ketersediaan, Penyebaran dan Mutu Obat; Meningkatnya

profesionalisme dan pemerataan Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK);

Meningkatnya daya tanggap masyarakat terhadap pelayanan publik dan sistem

informasi kesehatan.

Kebijakan pembangunan kesehatan Provinsi Kepualauan Riau difokuskan pada

upaya peningkatan kesehatan masyarakat; penerapan pendekatan keberlanjutan

pelayanan (continuum of care); intervensi berbasis resiko; meningkatkan

pengendalian penyakit; Penguatan pelayanan primer; Meningkatkan akses dan

mutu fasilitas pelayanan kesehatan; meningkatkan cakupan jaminan kesehatan;

Page 67: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 51

Meningkatkan Akses, Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan; Meningkatkan

Jumlah, Jenis, Kualitas Dan Pemerataan Tenaga Kesehatan; Meningkatkan Integrasi

Perencanaan dan Pemantauan Evaluasi; Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja

Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau; Meningkatkan Sistem

Informasi Kesehatan Integrasi.

Fokus pengembangan pembangunan kesehatan Provinsi Kepulauan Riau untuk

lima tahun kedepan dapat dikelompokkan menjadi :

1. Peningkatan sarana prasarana, SDMK di Fasyankes Dasar.

2. Penguatan Kapasitas Fasyankes Rujukan di Provinsi/Kabupaten/Kota dan

penyediaan dokter spesialis.

3. Pengembangan RSUD Provinsi Kepulauan Riau sebagai RS Rujukan (World

Class).

4. Peningkatan penanganan penyakit menular & tidak menular.

5. Pengembangan Provinsi Kepulauan Riau sebagai Destinasi Health Tourism.

6. Pengembangan program menuju pencapaian target Sustainable Depelpomen

Goals (SDGs).

Tabel 3.2 Faktor Pendorong dan Penghambat Program Dinas Kesehatan Provinsi

Kepulauan Riau Periode 2016-2021 Kebijakan Pendorong Penghambat

1. Peningkatan sarana prasarana, SDMK di Fasyankes Dasar - Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas yang mengatur standar ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan beserta dengan Sumber Daya Kesehatannya.

1. Peningkatan sarana prasarana dan SDMK - Sarana Prasarana

Adanya dukungan dana dari pusat melalui APPBN.

- Beberapa jenis tenaga kesehatan seperti tenaga medis dan paramedis di Kabupaten Natuna sudah terbilang cukup atau sudah sesuai standar permenkes nomor 75 tahun 2014.

1. Peningkatan sarana prasarana dan SDMK - Ketersediaan dan

kompetensi SDM yang melaksanakan kegiatan masih kurang, sehingga penyediaan sarana dan prasarana belum berjalan maksimal.

- Adanya moratorium kebijakan pusat terkait pengangkatan SDM Kesehatan serta belum adanya payung hukum untuk pengangkatan 5 jenis tenaga strategis kesehatan di puskesmas

- Kondisi geografis yang merupakan daerah kepulauan sehingga tenaga kesehatan yang

Page 68: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 52

Kebijakan Pendorong Penghambat

2. Peningkatan penanganan penyakit menular & tidak menular.

3. Pengembangan program menuju pencapaian target Sustainable Depelpomen Goals ( SDGs )

2. Peningkatan penanganan penyakit menular & tidak menular : -

3. Dukungan pemerintah daerah dalam pencapaian target SDGs

ada meskipun secara kuantitas sudah memenuhi standar pelayanan minimal namun dengan melihat jarak antara pulau dengan rentang kendali yang jauh maka jumlah tersebut belum memenuhi kebutuhan masyarakat.

- Rendahnya insentif/jasa yang diterima sehingga kurang termotivasi untuk melakukan tugas di daerah terpencil.

2. Peningkatan penanganan

penyakit menular & tidak menular - Natuna merupakan

jalur pelayaran yang menghubungkan beberapa provinsi Kalimantan Kepulauan Riau dan DKI Jakarta sehingga sangat berisiko terhadap penularan penyakit menular

3. Belum adanya

dokumen/Rencana Aksi Daerah terkait pencapaian target SDGs

3.4 Penetuan Isu-isu strategis

Berdasarkan telaah capaian indikator kinerja Dinas Kesehatan dan Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana Kab. Natuna tahun 2011 – 2015 dibandingkan

dengan target yang tertuang dalam dokumen perencanaan (RPJMD, Renstra, SPM,

MDG’s) maka indikator yang belum tercapai dan menjadi isu strategis adalah

sebagai berikut:

Page 69: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 53

1. Masih ditemukannya Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB)

dan Gizi Buruk

Angka kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Natuna pada tahun 2013 adalah

sebesar 514.17/100.000 KH atau sebanyak 7 kasus dan turun pada tahun 2015

menjadi 67.66/100.000 KH atau sebanyak 1 kasus, meskipun terjadi

penurunan yang begitu signifikan namun ibu hamil di Kabupaten Natuna

sangat berisiko, hal ini ditandai dengan jumlah ibu hamil dengan komplikasi

yang ditangani sebesar 46.54% pada tahun 2013 dan 68,77% pada tahun 2015,

selain itu kesadaran ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan diri ke

petugas kesehatan masih kurang, hal ini ditandai dengan masih rendahnya

cakupan K1 dan K4 yaitu 91.09% dan 87.89% pada tahun 2015.

Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Natuna mengalami peningkatan

tajam, tahun 2013 Angka Kematian Bayi dilaporkan sebesar 11.76/1.000 KH

atau 16 kasus dan meningkat mejadi 16.21/1.000 KH atau 24 kasus pada tahun

2015. Penyebab tertinggi kematian bayi di Kabupaten Natuna adalah asfiksia

dan BBLR, serta gizi buruk dengan komplikasi.

Kasus gizi buruk pada tahun 2013 adalah 0.44% dari jumlah balita yang

ditimbang dan meningkat pada tahun 2015 menjadi 0.45% dari jumlah balita

yang ditimbang (D/S), meningkatnya kasus gizi buruk sangat berbanding lurus

dengan jumlah balita yang di timbang, semakin banyak jumlah balita yang

ditimbang makin banyak kasus gizi buruk yang ditemukan, tahun 2013 D/S

sebanyak 35,38% dari jumlah balita yang ada dan tahun 2015 sebanyak

44,42% dari jumlah balita yang ada. kasus gizi buruk disebabkan oleh pola

asuh yang tidak tepat dan kondisi ekonomi keluarga juga merupakan salah satu

faktor penyebab kekurangan gizi pada balita.

2. Belum tertanggulanginya kasus penyakit menular dan tidak menular

Penyakit menular merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus atau

bakteri yang dapat menular dari orang yang satu ke orang lain seperti DBD,

Malaria, TB dan HIV/AIDS. Sedangkan penyakit Tidak menular adalah

penyakit yang disebabkan oleh polah hidup tidak sehat, atau bisa juga karena

merupakan penyakit turunan seperti jantung, hipertensi, diabetes mellitus,

dan sebaginya.

Page 70: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 54

Kasus penyakit menular di Kabupaten Natuna belum tertanggulangi secara

maksimal, hal ini ditandai dengan masih ditemukannya kasus TB paru dengan

BTA+ pada tahun 2014 sebanyak 21 kasus dan meningkat menjadi 30 kasus

pada tahun 2015, meskipun tidak ada kematian yang yang disebabkan oleh TB

Paru namun perlu dilakukan upaya untuk menekan angka kejadian TB Paru di

Kabupaten Natuna. Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2013 -2015 adalah

sebanyak 36 kasus dan dilaporkan sebanyak 2 kasus kematian pada tahun

2013 akibat HIV/AIDS. Natuna merupakan jalur pelayaran yang

menghubungkan beberapa provinsi seperti Surabaya, Kalimantan, Tanjung

Pinang dan Jakarta, sehingga sangat berisiko terhadap penularan penyakit

menular khususnya pada daerah Serasan, Pulau Tiga dan Bunguran Timur.

Saat ini penyakit tidak menular dan degenerative merupakan hal yang tidak

kalah penting untuk diperhatikan, penyebab kematian tertinggi di Indonesia

adalah penyakit tidak menular diantaranya, Jantung, Diabetes Melitus,

Hipertensi dan Cancer. Penyakit tidak menular disebabkan oleh pola hidup

yang tidak sehat seperti merokok, kurang berolah raga, kurang mengkonsumsi

sayuran dan buah-buahan. di Kabupaten Natuna Hipertensi merupakan

penyakit nomor dua tertinggi sehingga perlu dilakukan upaya pengendalian

penyakit tidak menular.

3. Belum optimalnya pelaksanaan promotif dan preventif serta penyehatan

lingkungan melalui pemberdayaan masyarakat.

Penguatan promotif dan preventif merupakan masuk kedalam 3 pilar utama

program Indonesia. Upaya kesehatan promotif dan preventif dilakukan pada

berbagai aspek seperti KIA-KB, imunisasi, perbaikan gizi masyarakat, promosi

kesehatan, kesehatan lingkungan, pengendalian penyakit, dan lain-lain, sesuai

dengan Standar Pelayanan Minimal dan MDGs bidang kesehatan.

Belum optimalnya promotif dan prventif serta penyehatan lingkungan di

Kabupaten Natuna ditandai dengan masih rendahnya cakupan Rumah Tangga

yang ber PHBS yaitu sebesar 15,41% pada tahun 2013 dan 20.07% pada tahun

2015 pencapaian ini masih sangat jauh dibawah target 85%, sedangkan Desa

yang ber-STBM adalah 6,25% atau dua desa dari tujuh puluh enam (76) desa

yang ada.

Page 71: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 55

4. Belum maksimalnya pemenuhan sarana dan prasaran fasilitas pelayanan

kesehatan dasar serta belum terintegrasinya JAMKESDA dengan Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN).

Pemerintah daerah kabupaten Natuna melakukan upaya Penguatan Fasyankes

terutama dilakukan dengan pemenuhan infrastruktur yang memenuhi standar,

diutamakan untuk pelaksanaan upaya promotif dan preventif. Proses

pemenuhan sarana dan prasarana fasyankes merupakan fase penting dalam

proses pengajuan akreditasi fasyankes. Dimulai tahun 2016, Kementerian

Kesehatan RI mengalokasikan anggaran akreditasi puskesmas melalui DAK

Non Fisik Bidang Kesehatan. Terdapat 2 Puskesmas di Kabupaten Natuna yang

mendapatkan dana Akreditasi melalui DAK Non Fisik.

Pada tahun 2015, terdapat 46% puskesmas dengan kondisi bangunan rusak

berat, dan terdapat 92% puskesmas dengan alat kesehatan yang belum

memenuhi standar kecukupan, belum terpenuhinya target puskesmas PONED.

Menurut peta jalan menuju Jaminan Kesehatan Nasional ditargetkan pada

tahun 2019 semua penduduk Indonesia telah tercakup dalam JKN (Universal

Health Coverage - UHC). Diberlakukannya JKN ini jelas menuntut dilakukannya

peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, baik pada fasilitas

kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas. kesehatan tingkat lanjutan, serta

perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. Untuk mengendalikan beban

anggaran negara yang diperlukan dalam JKN memerlukan dukungan dari

upaya kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif agar

masyarakat tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit.

Di Kabupaten Natuna, 100% penduduk sudah memiliki jaminan kesehatan

namun masih dalam tanggungan pemerintah daerah melalui JAMKESDA tanpa

melihat apakah masyarakat mampu atau tidak mampu, sehingga perlu

dilakukan perubahan sistem. Integrasi JAMKESDA dengan JKN perlu dilakukan

untuk mengefisienkan anggaran daerah, namun permasalahan yang dihadapi

adalah belum adanya data masyarakat miskin di Natuna yang jelas sehingga

sulit dilakukan integrasi, sehingga tahun 2016 mulai dilakukan perubahan

aturan mengenai kepesertaan JAMKESDA yang mengarah ke integrasi JKN.

Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional memiliki potensi untuk

meningkatkan kebutuhan akan obat esensial dan alat kesehatan. Dalam upaya

peningkatan ketersediaan obat dan alat kesehatan yang aman, bermutu, dan

Page 72: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 56

berkhasiat tersebut, Pemerintah Pusat telah menyusun Formularium Nasional

dan e- catalog untuk menjamin terlaksananya penggunaan obat rasional dan

ketersediaan obat. Permasalahan yang timbul saat ini, adanya

ketidakmampuan penyedia obat dalam memenuhi kebutuhan obat nasional

dikarenakan sistem pengadaan obat melalui e-catalog masih dalam tahap

penyempurnaan. Hal ini masih diperberat dengan tingginya harga obat akibat

rantai distribusi yang belum efisien dan bahan baku obat yang masih diimpor

5. Masih kurangnya jumlah dan kompetensi Sumber Daya Manusia Kesehatan

(SDMK) di Kabupaten Natuna.

Kebijakan pembangunan kesehatan secara nasional, diantaranya diarahkan

pada peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan. Secara bertahap

pemenuhan tenaga kesehatan baik medis maupun paramedis telah dilakukan

terutama pada pemenuhan tenaga kesehatan di wilayah Daerah Terpencil dan

Perbatasan.

Menurut standar ketenagaan dalam PERMENKES Nomor 75 tentang

puskesmas, di Kabupaten Natuna wajib memiliki tenaga dokter sebanyak 22

orang dokter, dan saat ini sudah terpenuhi, namun belum terdistribusi dengan

baik atau masih terfokus di daerah Bunguran hal ini diakibatkan penyebaran

penduduk tidak merata, hampir 40% penduduk berada di wilayah Bunguran

Timur, sehingga kebutuhan dokter harus diatas standar minimal begitupun

dengan tenaga paramedic lainnya (bidan dan perawat). Persentase Puskesmas

yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan (tenaga kesling, kefarmasian,

gizi, kesmas, analis kesehatan) di tahun 2015 baru mencapai 30%, atau 4

puskesmas 3 puskesmas diantaranya merupakan puskesmas yang mendapat

bantuan tenaga kesehatan melalui program Nusantara Sehat (NS).

6. Belum Optimalnya Manajemen dan Pegembangan Sistem Informasi Kesehatan

di Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan

UPTD Puskesmas.

Sistem Informasi Kesehatan baik di Dinas Kesehatan maupun di UPTD

Puskesmas perlu dilakukan pengembangan untuk menyiapkan data dan

informasi yang berkualitas sebagai dasar pengambilan keputusan serta

perencanaan yang tepat sasaran. Saat ini sistem pelaporan data dari

Page 73: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 57

puskesmas ke Dinas Kesehatan belum terintegrasi dengan baik, meskipun

sudah diberlakukan sistem pelaporan satu pintu namun masih dilakukan

secara manual.

7. Belum optimalnya sistem dan akses pelayanan kesehatan dan KB

Sistem pelayanan kesehatan di Kabupaten Natuna masih sangat jauh dari

standar pelayanan kesehatan, ada beberapa puskesmas yang betul-betul tidak

memiliki ruang perawatan padahal puskesmas tersebut sangat jauh dari

rumah sakit, sehingga pelayanan rawat inap kebanyakan dilakukan di rumah

warga yang dekat dengan puskesmas agar mudah di pantau oleh petugas

kesehatan. selain itu akses masyarakat untuk memperoleh pelayanan

kesehatan juga terbilang sangat susah, untuk sampai ke puskesmas,

masyarakat harus menggunakan transportasi laut atau pompong dengan biaya

terbilang mahal, disamping itu transportasi tidak tersedia setiap saat

dibutuhkan.

Page 74: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 58

BAB IV TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan

Secara umum, tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan dan Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana Kab. Natuna adalah mewujudkan derajat kesehatan

masyarakat Natuna. Untuk mencapai tujuan tersebut berpedoman pada Misi

Bupati Natuna:

Misi ke-2 (Dua) : Memajukan sektor pendidikan melalui penyediaan sarana

dan prasarana pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan

anak didik.

Untuk mencapai misi ini, Tujuan yang akan dicapai adalah: Meningkatnya Derajat

Kesehatan dengan indikator Tujuan Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari

63,64 (2015) menjadi 70 (2021), adapun sasaran yang akan dicapai adalah

sebagai berikut:

1. Sasaran : Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah:

- Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas tersertifikasi

akreditasi sebanyak 14 puskesmas pada tahun 2021

- Persentase pencapaian akreditasi rumah sakit umum daerah (RSUD) 100%

pada tahun 2021

2. Sasaran : Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Angka Kematian Ibu/100.000 KH di angka 67.52 pada tahun 2021

- Menurunnya Angka Kematian Bayi/1.000 KH dari dari 16.21/1.000 KH

menjadi 13.75/1.000 KH

- Menurunnya Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita

dari 7.35% menjadi 7%

- Menurunnya Persentase BBLR dari 4.79% menjadi 3.37%

- Meningkatnya desa yang melaksanakan STBM dari 0% menjadi 100%

3. Sasaran : Meningkatkan pengendalian penyakit menular dan tidak menular

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah :

- Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 Penduduk 0.016%

Page 75: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 59

- Prevalensi HIV dibawah 0,01%

- Persentase Kecamatan yang mencapai eliminasi malaria

- Meningkatnya Persentase Kecamatan yang mencapai 80% imunisasi dasar

lengkap pada bayi dari 30.76% menjadi 75%

- Menurunnya prevalensi tekanan darah tinggi dari 29,67% menjadi 24%

4. Sasaran : Meningkatnya kinerja dan akuntabilitas organisasi

Indikator sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

- Predikat/nilai akuntabilitas dari nilai CC menjadi nilai BB

Target kinerja sasaran indikator yang disusun berdasarkan tahun kinerja

(2016-2021) dibuat berdasarkan tujuan yang akan dicapai, secara rinci

dijabarkan melalui Tabel 4.1 :

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator sasaran

Kondisi Awal Periode

Target Kinerja sasaran pada tahun ke-

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1.

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Umur Harapan Hidup

Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu

Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 puskesmas tersertifikasi akreditasi

- 2 4 6 2 - 14

Persentase pencapaian akreditasi RSUD

- - 100 100 100 100 100

Meningkatnya status kesehatan masyarakat

Angka Kematian Ibu/100.000 KH (diturunkan)

67.52 67.52 67.52 67.52 67.52 67.52 67.52

Angka Kematian bayi/1.000 KH

16.21 16.00 15.75 15.2 14.75 14.16 13.75

Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita

7.35 7.35 7.35 7.25 7.1 7 7

Persentase BBLR

4.79% 4.18% 3.71% 3.51% 3.44% 3.37% 3.37%

Persentase desa ber STBM

0 0 6.57 9.2 13.15 15.78 18.4

Page 76: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 60

No Tujuan Indikator

Tujuan Sasaran

Indikator sasaran

Kondisi Awal Periode

Target Kinerja sasaran pada tahun ke-

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

Meningkatnya pengendalian penyakit

Prevalensi Tuberculosis (TB) per 100.000 Penduduk

0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016

Prevalensi HIV

< 0,01 < 0,01 < 0,01 < 0,01 < 0,01 < 0,01 < 0,01

Persentase Kecamatan yang mencapai eliminasi malaria

0 0 13.33 26.67 33.33 46.67 46.67

Persentase Kecamatan yang mencapai 80% imunisasi dasar lengkap pada bayi

30.76 30.76 40 46.6 53.3 60 75

Prevalensi tekanan darah tinggi

29,67 29,67 28,12 27,05 26,00 25,00 24.00

4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kab. Natuna

Rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kab. Natuna dalam

lima tahun mendatang, secara rinci dapat dilihat melalui Tabel 4.2. berikut ini :

VISI (Bupati Natuna) : “Masyarakat natuna yang cedas dan mandiri dalam kerangka keimanan dan

budaya tempatan” MISI (bupati) ke - 2

“Memajukan sektor pendidikan melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan anak didik”

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Terpenuhinya pelayanan kesehatan yang bermutu

❖ Peningkatan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi puskesmas

❖ Penguatan upaya kesehatan dasar (Primary health Care).

❖ Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

❖ Integrasi Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Page 77: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 61

❖ Pemenuhan sarana dan prasarana kesehatan yang berkualitas secara merata

❖ Meningkatkan ketersediaan dan mutu SDM Kesehatan

❖ Penerapan Program Natuna Sehat

❖ Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan

Meningkatkan status kesehatan masyarakat

❖ Advokasi kebijakan sehat dan Peningkatan kemapuan untuk hidup sehat serta kemitraan lintas sector

❖ Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).

❖ Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada semua kontinum siklus kehidupan (Ibu, Anak, Remaja, dan Lanjut Usia

❖ Intervensi berbasis resiko kesehatan

❖ Mempercepat perbaikan gizi masyarakat

❖ Meningkatkan penyehatan lingkungan

Meningkatnya pengendalian penyakit

❖ Meningkatkan pengendalian dan penanggulangan faktor risiko penyakit menular dan tidak menular

❖ Mengurangi resiko penyakit Tidak Menular melalui GERMAS

❖ Penerapan sistem surveillance pentakit

Meningkatnya kinerja dan akuntabilitas organisasi

❖ Meningkatkan perencanaan dan pelaporan yang terintegrasi

❖ Penerapan Sistem Pelaporan dan perencanaan satu pintu

Page 78: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 62

4.3 Fokus Pengembangan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Natuna Tahun

2016-2021

Fokus pengembangan pembangunan kesehatan Kabupaten Natuna untuk lima

tahun kedepan dapat dikelompokkan menjadi:

1. Memantapkan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui akreditasi Puskesmas

3. Peningkatan sarana dan prasarana fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama di daerah terpencil perbatasan dan Kepulauan (DTPK)

4. Akses Pelayanan Semesta melalui keluarga sehat berbasis pendekatan keluarga

dan Germas.

5. Pengembangan program menuju pencapaian target Sustainable Development

Goals ( SDGs ).

6. Pengembangan program dalam rangka mewujudkan Kabupaten sehat.

Page 79: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 63

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

Mengacu pada Visi dan Misi Bupati Natuna, tujuan, sasaran dan strategi yang telah

ditetapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna dalam kurun waktu 2016-2021 maka

program, kegiatan, rincian indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif

sebagaimana terlampir pada Lampiran 1.

Secara garis besar kegiatan terkait program sebagai berikut :

1. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan indikator program ini adalah:

a. Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan

jaringannya

b. Revitalisasi sistem kesehatan

c. Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan

d. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

e. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

f. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Ranai

g. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Bunguran Tengah

h. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Tanjung

i. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Bunguran Selatan

j. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Bunguran Barat

k. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Pulau Tiga

l. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Midai

m. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Pulau Laut

n. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Serasan

o. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Serasan Timur

p. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Subi

q. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Batubi Jaya

r. Penyediaan Biaya Operasional Puskesmas Pulau Tiga Barat

s. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Ranai

t. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Bunguran Timur Laut

u. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Bunguran Tengah

v. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Bunguran Selatan

Page 80: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 64

w. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Sedanau

x. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Kelarik

y. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Pulau Tiga

z. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Pulau Laut

aa. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Midai

bb. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Serasan

cc. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Serasan Timur

dd. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Subi

ee. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Batubi Jaya

ff. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Pulau Tiga Barat

gg. Penyediaan Biaya Operasional UPTD Jamkesda

hh. Penggunaan Dana Kapitasi JKN FKTP Suak Midai

ii. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Ranai

jj. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Bunguran Timur Laut

kk. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Bunguran Tengah

ll. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Bunguran Selatan

mm. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Sedanau

nn. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Kelarik

oo. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Pulau Tiga

pp. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Pulau Laut

qq. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Midai

rr. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Serasan

ss. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Serasan Timur

Page 81: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 65

tt. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Subi

uu. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Batubi Jaya

vv. BOK Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan

Puskesmas Suak Midai

2. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan indikator program ini adalah:

a. Peningkatan Surveilans epidemiologi dan penanggulangan penyakit menular

b. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk

c. Peningkatan Imunisasi

d. Pelayanan penanggulangan penyakit TB

e. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

f. Pelayanan kesehatan haji

3. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan indikator program ini adalah:

a. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

b. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan

4. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan indikator program ini adalah:

a. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya

5. Program pengadaan, Peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya.

Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan indikator program ini adalah:

a. Pembangunan Puskesmas

b. Pembangunan Puskesmas Pembantu

c. Pembangunan Puskesmas Perairan

d. Pengadaan Sarana dan prasarana puskesmas

e. Pengadaan Sarana dan prasarana Puskesmas Pembantu

f. Peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap

Page 82: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 66

g. Peningkatan puskesmas pembantu menjadi puskesmas

h. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas pembantu

i. Rehabilitasi sedang/berat puskesmas perairan

j. Rehabilitasi sedang/berat Puskesmas

6. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

a. Cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak

b. Peningkatan kemitraan pelayanan kesehatan bidan dan dukun

c. Upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak di upaya kesehatan berssumber

masyarakat (UKBM)

d. Pelayanan ibu hamil dan ibu nifas di rumah tunggu kelahiran.

7. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia

a. Pelayanan pemeliharaan kesehatan

8. Program peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

a. Deteksi dini dan intervensi dini tumbuh kembang anak pra sekolah.

9. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

a. Peningkatan Pendidikan tenaga penyuluh kesehatan

b. Kemitraan promosi kesehatan

c. Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat

d. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat

10. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pemberian tambahan makanan dan vitamin

b. Penanggulangan kurang energy protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat

kurang yodium (GAKY), Kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya.

c. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi.

11. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular

a. Pelayanan dan pengendalian penyakit tidak menular

Page 83: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 67

12. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

a. Pemeriksaan dan pengujian air bersih dan air minum

b. Pemeriksaan dan pembinaan tempat-tempat umum dan khusus

c. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan pemukiman dan tempat-tempat

13. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga

a. Pelatihan tenaga pendamping kelompok bina keluarga di Kecamatan

b. Pembinaan kelompok bina keluarga di Kecamatan

c. Pembinaan dan pengembangan kelompok LPPKS

14. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

a. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan

b. Pengembangan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan

c. Monitoring, evaluasi, pelaporan dan Rapat Kerja Kesehatan

15. Program Keluarga Berencana

a. Penyediaan pelayanan KB dan Alat kontrasepsi bagi keluarga miskin

b. Pelayanan KIE

c. Penyediaan sarana prasarana penunjang program keluarga berencana

16. Program Pelayanan Kontrasepsi

a. Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB

17. Program Kesehatan Reproduksi Remaja

a. Pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

b. Penilaian kelompok PIK R/M

18. Program Pelayanan administrasi perkantoran

a. Penyediaan surat menyurat

b. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

c. Penyediaan jasa kebersihan kantor

d. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

e. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

f. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

Page 84: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 68

g. Penyediaan makanan dan minuman

h. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

i. Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis perkantoran

j. Rapat-rapat koordinasi dalam daerah

19. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Pembangunan Rumah Dinas

b. Pengadaan kendaraan dinas/operasional

c. Pengadaan Meubeler

d. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

e. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan dan perlengkapan kantor

f. Rehabilitas sedang/berat rumah dinas

20. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

a. Pengadaan pakaian dinas beserta kelengakapannya

b. Pengadaan pakaian kerja lapangan

c. Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu

21. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtiar

Page 85: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 69

BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Program dan Kegiatan berdasarkan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kab. Natuna

berkesinambungan dengan tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Natuna Tahun 2016-2021.

Pada Tujuan ke-3 Bupati Natuna berbunyi meningkatkan daya saing SDM. Sasaran untuk

mencapai tujuan tersebut salah satunya adalah Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat yang diukur dari Angka Harapan Hidup (UHH). Angka Harapan Hidup itu

sendiri dapat ditingkatkan melalui Mutu dan Akses Pelayanan Kesehatan, Peningkatan

Status Kesehatan dan gizi masyarakat, Pengendalian Penyakit serta Peningkatan

Pengendalian Penduduk. Kesesuaian indikator kinerja Dinas Kesehatan dan

Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kab. Natuna yang mengacu pada tujuan

dan sasaran RPJMD Kabupaten Natuna tahun 2016-2021, selanjutnya diuraikan sebagai

berikut melalui Tabel 6.1. :

Tabel 6.1

Indikator Kinerja OPD yang mengaju pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

NO Indikator

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja

pada akhir

periode RPJMD

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

1. Angka Kematian Ibu /100.000 KH

67.52 67.52 67.52 67.52 67.52 67.52 67.52 67.52

2. Angka Kematian Bayi /1.000 KH

16.21 16.00 15.75 15.20 14.75 14.16 13.75 13.75

3. Berat Badan Lahir Rendah

4.79 4.18 3.71 3.51 3.44 3.37 3.37 3.37

4. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada balita

7.35 7.35 7.25 7.10 7.00 7.00 7.00 7.00

5. Prevalensi Tuberculosis (TB)

0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016 0.016

6. Prevalensi HIV <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 <0.01 7. Persentase Balita Gizi

Buruk 0.45 0.45 0.42 0.38 0.35 0.32 0.28 0.28

8. Prevalensi Tekanan Darah Tinggi

29,67 29,67 28,12 27,05 26,00 25,00 24.00 24.00

Page 86: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 70

BAB VII PENUTUP

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab. Natuna Tahun 2016- 2021 merupakan

penjabaran dari visi-misi Bupati terpilih periode 2016-2021. Renstra Dinas Kesehatan

Kab. Natuna merupakan dokumen perencanaan pembangunan kesehatan jangka

menengah, yang memiliki kedudukan yang strategis sehingga perlu diatur pedoman

transisi dan kaidah pelaksanaannya.

7.1 Pedoman Transisi

RPJMD Kabupaten Natuna tahun 2016-2021 berlaku untuk kurun waktu lima

tahun sejak tahun 2016 hingga tahun 2021 begitu juga dengan Renstra Dinas

Kesehatan Kab. Natuna. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan kesehatan

serta mengisi kekosongan perencanaan setelah RPJMD tahun 2016-2021 berakhir,

maka RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini menjadi pedoman

dalam penyusunan RKPD dan RAPBD (Bidang Kesehatan) tahun pertama di bawah

kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih hasil Pemilihan

Umum Kepala Daerah (Pemilukada) periode berikutnya dengan tetap berpedoman

pada RPJPD Kabupaten Natuna Tahun 2005-2025 dan mengacu RPJMN Tahun

2020-2024.

7.2 Kaidah Pelaksanaan

Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna tahun 2016-2021 merupakan acuan bagi

Dinas Kesehatan Kab. Natuna serta pemangku kepentingan lainnya dalam

melaksanakan pembangunan kesehatan hingga tahun 2021. Agar pelaksanaan

pembangunan dapat berjalan dengan baik, perlu diatur beberapa kaidah

pelaksanaan sebagai berikut:

1. Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna, merupakan dokumen yang dijadikan

acuan dasar bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan selama

periode 2016-2021, mengikuti periode berlakunya RPJMD Kabupaten Natuna

tahun 2016-2021.

2. Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna ini memiliki kedudukan yang sangat vital

dan penting dalam menyelenggarakan usaha-usaha untuk mewujudkan Natuna

yang sehat secara mandiri selama 5 (lima) tahun ke depan, memberikan arah,

tujuan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan

Page 87: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Page | 71

pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kab.

Natuna.

3. Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna merupakan penjabaran dokumen RPJMD,

selanjutnya Renstra Dinas Kesehatan Kab. Natuna dijabarkan ke dalam

Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Kab. Natuna yang merupakan rencana

kerja tahunan Dinas Kesehatan Kab. Natuna selama periode lima tahun yaitu

tahun 2016-2021.

Page 88: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN

KABUPATEN NATUNA* dalam ribuan rupiah

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Meningkatkan kualitas

birokrasi pemerintahan

Meningkatnya kinerja

dan akuntabilitas

organisasi

Predikat/Nilai

akuntabiltas

1, Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Terselenggaranya pelayanan

administrasi perkantoran

Jumlah bulan layanan

administrasi perkantoran

12 Bulan 12 Bulan 7.013.500 12 Bulan 7.120.500 12 Bulan 7.127.000 12 Bulan 7.685.000 12 Bulan 7.935.000 60 Bulan 36.881.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.01. Penyediaan jasa surat menyurat Tersedianya jasa surat menyurat

untuk kelancaran administrasi

perkantoran

Jumlah Bulan Jasa surat

menyurat

12 Bulan 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 60 Bulan 200.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.02. Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

Tersedianya jasa komunikasi

sumber daya air dan listrik untuk

kelancaran administrasi

perkantoran

Jumlah Bulan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

12 Bulan 12 Bulan 68.500 12 Bulan 68.500 12 Bulan 70.000 12 Bulan 70.000 12 Bulan 70.000 60 Bulan 347.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.08. Penyediaan jasa kebersihan kantor Terciptanya lingkungan kerja yang

bersih dan nyaman

Jumlah Bulan penyediaan jasa

kebersihan kantor

12 Bulan 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 12 Bulan 15.000 12 Bulan 15.000 60 Bulan 60.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.10. Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya ATK untuk kelancaran

administrasi perkantoran

Jumlah bulan penyediaan alat

tulis kantor

12 Bulan 12 Bulan 40.000 12 Bulan 45.000 12 Bulan 45.000 12 Bulan 45.000 12 Bulan 45.000 60 Bulan 220.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.11. Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan

Tersedianya dokumen-dokumen

perkantoran

Jumlah bulan penyediaan

barang cetakan dan

penggandaan

12 Bulan 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 55.000 12 Bulan 55.000 60 Bulan 260.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.13. Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor

Tersedianya peralatan dan

perlengkapan kantor

Jumlah penyediaan peralatan

dan perlengkapan kantor

12 Bulan 12 Bulan 45.000 12 Bulan 47.000 12 Bulan 47.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 60 Bulan 239.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.15. Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan

perundang-undangan

terciptanya minat baca dan

pengetahuan pegawai

Jumlah bulan penyediaan bahan

bacaan dan peraturan

perundang-undangan

12 Bulan 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 12 Bulan 10.000 60 Bulan 50.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.17. Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan

minuman pegawai

Jumlah bulan penyediaan

makanan dan minuman

12 Bulan 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 60 Bulan 250.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.18. Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

Terlaksananya koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

Jumlah bulan koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

12 Bulan 12 Bulan 250.000 12 Bulan 250.000 12 Bulan 250.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 450.000 60 Bulan 1.600.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.19. Penyediaan jasa tenaga pendukung

administrasi/teknis perkantoran

Meningkatnya kinerja honorer/

Pegawai Tidak Tetap

Jumlah bulan gaji

Honorer/Pegawai Tidak Tetap

12 Bulan 12 Bulan 6.300.000 12 Bulan 6.400.000 12 Bulan 6.405.000 12 Bulan 6.800.000 12 Bulan 7.000.000 60 Bulan 32.905.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

01.20. Rapat-rapat koordinasi dalam

daerah

Terlaksananya rapat-rapat

koordinasi dalam daerah

Jumlah bulan koordinasi dalam

daerah

12 Bulan 12 Bulan 150.000 12 Bulan 150.000 12 Bulan 150.000 12 Bulan 150.000 12 Bulan 150.000 60 Bulan 750.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana2, Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

Meningkatnya sarana dan

prasarana aparatur

Persentase Ketersediaan Sarana

dan Prasarana Aparatur

60% 65% 2.670.000 65% 670.000 70% 1.090.000 70% 880.000 75% 940.000 75% 6.250.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

02.02. Pembangunan rumah dinas Tersedianya rumah dinas Jumlah rumah dinas 35 4 unit 1.500.000 2 unit 200.000 2 unit 250.000 1 unit 250.000 1 unit 250.000 10 unit 2.450.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana02.05. Pengadaan kendaraan

dinas/operasional

Tersedianya kendaraan

dinas/operasional

Jumlah Kendaraan dinas 5 Unit 0 0 1 Unit 300.000 0 0 1 300.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana02.10. Pengadaan mebeleur Tersedianya meubeler Jumlah mebeleur 162 Unit 22 Unit 750.000 22 Unit 150.000 22 Unit 150.000 22 Unit 200.000 22 Unit 250.000 110 unit 1.500.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana02.24. Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

Terpeliharanya kendaraan

dinas/operasional dalam kondisi

baik

Jumlah bulan pemeliharaan

kendaraan dinas operasional

5 Unit 5 Unit 80.000 5 Unit 80.000 5 Unit 150.000 5 Unit 150.000 5 Unit 150.000 5 Unit 610.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

02.30. Pemeliharaan rutin/berkala

peralatan dan perlengkapan kantor

Terpeliharanya peralatan dan

perlengkapan kantor dalam kondisi

baik

Jumlah bulan rutin peralatan

dan perlengkapan kantor

12 Bulan 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 60.000 60 Bulan 230.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

02.41. Rehabilitasi sedang/berat rumah

dinas

mempertahankan fungsi rumah

dinas

Jumlah unit rumah dinas yang di

rehabilitasi

5 Unit 5 Unit 300.000 5 Unit 200.000 5 Unit 200.000 5 Unit 230.000 5 Unit 230.000 25 Unit 1.160.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

3, Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

Terciptanya kinerja dan disiplin

dalam pelaksanaan tugas

Persentase Kehadiran Pegawai 90% 90% 1.150.000 94% 854.800 96% 892.000 97% 1.300.000 98% 1.400.000 98% 5.596.800 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana03.02. Pengadaan pakaian dinas beserta

kelengkapannya

Tersedianya pakaian dinas (PDH)

bagi pegawai

Jumlah pakaian dinas beserta

kelengkapannya

632 Stel 695 Stel 500.000 758 Stel 454.800 821 Stel 492.000 884 Stel 600.000 947 Stel 600.000 947 Stel 2.646.800 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana03.03. Pengadaan pakaian kerja lapangan Tersedianya pakaian lapangan bagi

pegawai

Jumlah pakaian kerja lapangan 632 Stel 632 Stel 400.000 632 Stel 200.000 632 Stel 200.000 632 Stel 200.000 632 Stel 200.000 632 Stel 1.200.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana03.05. Pengadaan pakaian khusus hari-

hari tertentu

Tersedianya pakaian khusus hari-

hari tertentu bagi pegawai

Jumlah pakaian khusus hari-hari

tertentu

632 Stel 632 Stel 250.000 632 Stel 200.000 632 Stel 200.000 632 Stel 500.000 632 Stel 600.000 632 Stel 1.750.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana6, Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

Predikat/Nilai akuntabiltas 52 53 75.000 55 75.000 60 75.000 67 75.000 70 75.000 70 375.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

Page 89: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

06.01. Penyusunan laporan capaian

kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

Tersusunnya LAKIP Dinas

Kesehatan dan Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana

Jumlah Laporan 0 Laporan 2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 Laporan 375.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

23, Program Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

Meningkatnya nilai evaluasi LAKIP

Dinas Kesehatan dan Pengendalian

Penduduk Keluarga Berencana

Nilai evaluasi Lakip 52 53 960.000 55 700.000 60 700.000 67 1.586.958 70 1.900.000 70 5.846.958 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

23.02. Evaluasi dan pengembangan

standar pelayanan kesehatan

Terlaksananya pertemuan evaluasi

dan perencanaan DAK Non Fisik

Dukungan Manajemen tata

kelola Bantuan Operasional

Kesehatan

12 Bulan 12

Bulan

310.000 12 Bulan 100.000 12 Bulan 100.000 12 Bulan 786.958 12 Bulan 1.000.000 12 Bulan 2.296.958 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

23.03. Pengembangan dan pemutakhiran

data dasar standar pelayanan

kesehatan

Terlaksananya pertemuan

Pemutakhiran data kesehatan

Pemutakhiran data dasar

standar kesehatan dan

pengelolaan sistem informasi

kesehatan

1 kali 1 pertemuan 350.000 1 pertemuan 300.000 1 pertemuan 300.000 1 pertemuan 450.000 1 pertemuan 500.000 6 Kali 1.900.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

23.06. Monitoring, evaluasi, pelaporan

dan rapat kerja kesehatan

Terlaksananya Rapat Kerja

Kesehatan Daerah dan Evaluasi

Pelaksanaan program dan Kegiatan

Rapat kerja kesehatan daerah

tingkat kabupaten

1 pertemuan 1 pertemuan 300.000 3 pertemuan 300.000 3 pertemuan 300.000 3 pertemuan 350.000 3 pertemuan 400.000 15 pertemuan 1.650.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

Terpenuhinya pelayanan

kesehatan yang bermutu

dan terjangkau

Jumlah puskesmas

yang tersertifikasi

akreditasi

16, Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Terlaksananya survei akreditasi

puskesmas

Jumlah puskesmas yang

tersertifikasi akreditasi

2 puskesmas 4 Puskesmas 400.000 3 Puskesmas 415.000 2 Puskesmas 425.000 2 Puskesmas 500.000 2 Puskesmas 600.000 15 Puskesmas 2.340.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.32. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Ranai

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

400.000 12 bulan 415.000 12 bulan 425.000 12 bulan 500.000 12 bulan 600.000 12 Bulan 2.340.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16, Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Terlaksananya survei akreditasi

puskesmas

Jumlah puskesmas yang

tersertifikasi akreditasi

2 4 Puskesmas 3.915.000 3 Puskesmas 4.225.000 2 Puskesmas 4.259.000 2 Puskesmas 4.655.000 2 Puskesmas 5.530.000 15 22.584.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.06. Revitalisasi sistem kesehatan Terlaksananya pendampingan

akreditasi puskesmas

Jumlah puskesmas yang

dilakukan pendampingan

akreditasi

2 puskesmas 4 Puskesmas 450.000 3 Puskesmas 600.000 2 Puskesmas 559.000 2 puskesmas 700.000 2 puskesmas 1.300.000 15 Puskesmas 3.609.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.33. Penyediaan Biaya Operasional

PUskesmas Bunguran Timur Laut

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan Biaya Operasional

rutin Puskesmas

12 bulan 12

Bulan

200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 1.250.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.34. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Bunguran Tengah

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan operasional rutin

puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 1.000.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.35. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Bunguran Selatan

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan operasional rutin

puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 1.000.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.36. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Sedanau

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan operasional rutin

puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

300.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 375.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 450.000 12 Bulan 1.875.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.37. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Kelarik

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 1.500.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.38. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Pulau Tiga

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

puskesmas

12 Bulan 12

bulan

300.000 12 bulan 350.000 12 bulan 350.000 12 bulan 350.000 12 bulan 350.000 12 Bulan 1.700.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.39. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Pulau Laut

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

puskesmas

12 Bulan 12

Bulan

300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 1.500.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.40. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Midai

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 Bulan 12 Bulan 250.000 12 Bulan 265.000 12 Bulan 270.000 12 Bulan 275.000 12 Bulan 280.000 12 Bulan 1.340.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.41. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Serasan

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 bulan 12 Bulan 350.000 12 Bulan 370.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 435.000 12 Bulan 450.000 12 Bulan 2.005.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 90: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

16.42. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Serasan Timur

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 Bulan 12 Bulan 250.000 12 Bulan 265.000 12 Bulan 270.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 1.535.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.43. Penyediaan Biaya OPerasional

Puskesmas Subi

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

Penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 Bulan 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 300.000 12 Bulan 1.500.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.44. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Batubi Jaya

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 bulan 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 1.000.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.61. Penyediaan Biaya Operasional

Puskesmas Pulau Tiga Barat

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 Bulan 12 Bulan 165.000 12 Bulan 175.000 12 Bulan 185.000 12 Bulan 195.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 920.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.62. Penyediaan biaya operasional

Puskesmas Suak Midai

Tersedianya biaya operasional rutin

Puskesmas

penyediaan biaya operasional

rutin puskesmas

12 bulan 12 bulan 150.000 12 bulan 150.000 12 bulan 150.000 12 bulan 150.000 12 bulan 250.000 12 bulan 850.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16, Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya ketersediaan alkes di

puskesmas yang sesuai standar

Persentase ketersediaan alkes di

pelayanan kesehatan dasar yang

sesuai standar

100% 100% 1.049.001 100% 300.000 100% 400.000 100% 2.500.000 100% 3.500.000 100% 7.749.001 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.03. Pengadaan, peningkatan, dan

perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas dan jaringannya

Tersedianya alat kesehatan dan

penunjang pelayanan kesehatan di

puskesmas

Pengadaan alat kesehatan dan

penunjang pelayanan kesehatan

di Puskesmas

2 Puskesmas 3 Puskesmas 1.049.001 1 Puskesmas 300.000 2 Puskesmas 400.000 4 Puskesmas 2.500.000 5 Puskesmas 3.500.000 15 Puskesmas 7.749.001 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16, Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya puskesmas yang

melakukan kesehatan tradisional

dan perkesmas

Persentase puskesmas yang

melakukan kesehatan

Tradisional dan perkesmas

100% 100% 0 100% 200.000 100% 200.000 100% 200.000 100% 200.000 100% 800.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.02. Pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan

Terselenggaranya pelayanan

kesehatan tradisional da

perkesmas di puskesmas

Penyelenggaraan pelayanan

kesehatan tradisional,

Perkesmas

0 puskesmas 0 Puskesmas 0 15 Puskesmas 200.000 15 Puskesmas 200.000 0 Puskesmas 200.000 0 Puskesmas 200.000 15 Puskesmas 800.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

25, Program Pengadaan, Peningkatan

dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Puskesmas

Pembantu dan Jaringannya

Meningkatnya aksesibiltas fasilitas

pelayanan kesehatan di desa

Persentase aksesbiltas fasilitas

pelayanan kesehatan di desa

100% 100% 11.042.392 100% 3.845.000 100% 12.149.615 100% 7.975.731 100% 12.698.148 100% 47.710.886 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

25.01. Pembangunan puskesmas Tersedianya bangunan dan ruang

yang sesuai standar di puskesmas

Pembangunan baru dan

penambahan ruang puskesmas

13 3 unit 5.140.443 3 unit 425.000 2 Unit 2.600.000 6 unit 2.400.000 0 15 10.565.443 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

25.02. Pembangunan puskesmas

pembantu

Tersedianya Puskesmas Pembantu Jumlah pembangunan

Puskesmas Pembantu

43 1 Paket 400.000 1 Paket 400.000 1 Paket 400.000 1 Paket 400.000 1 Paket 400.000 48 2.000.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

25.03. Pembangunan puskesmas perairan Tersedianya Puskesmas keliling

laut

Jumlah Pengadaan Puskel laut 5 Buah 0 1 unit 500.000 1 Unit 1.572.720 0 2 unit 5.000.000 9 Buah 7.072.720 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

25.06. Pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas

Tersedianya prasarana puskesmas

yang sesuai standar

Jumlah puskesmas yang

memiliki parsarana yang sesuai

standar

13 PKM 13 Puskesmas 536.949 13 Puskesmas 500.000 13 Puskesmas 500.000 13 Puskesmas 700.000 13 Puskesmas 2.400.000 15 PKM 4.636.949 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

2.507. Pengadaan sarana dan prasarana

puskesmas pembantu

Tersedianya prasarana puskesmas

yang sesuai standar

Jumlah pustu yang mempunyai

prasarana sesuai dengan

standar

37 0 5 pustu 250,000 7 pustu 400,000 0 7 pustu 898,148 49 1,548,148 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

2.511. Peningkatan puskesmas menjadi

puskesmas rawat inap

Meningkatnya status puskesmas

rawat jalan menjadi puskesmas

rawat inap

Peningkatan Puskesmas menjadi

puskesmas rawat inap

0 Unit 0 0 1 unit 100,000 1 Unit 1,200,000 1 unit 2,302,114 1 unit 1,500,000 2 Unit 5,102,114 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

2.513. Peningkatan puskesmas pembantu

menjadi puskesmas

Meningkatnya status puskesmas

menjadi puskesmas

Peningkatan Pustu menjadi

Puskesmas

1 Unit 1 unit 2,400,000 1 unit 600,000 1 Unit 2,400,000 0 0 2 Unit 5,400,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 91: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

2.519. Rehabilitasi sedang/berat

puskesmas pembantu

Mempertahankan fungsi bangunan

pustu dalam kondisi baik

Rehabilitasi puskesmas

pembantu

0 Unit 1 Unit 250,000 1 Unit 250,000 1 Unit 250,000 1 Unit 250,000 4 unit 1,000,000 8 Unit 2,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

2.520. Rehabiltasi sedang/berat

puskesmas perairan

Mempertahankan fungsi

Puskesmas perairan dalam kondisi

baik

Rehabilitasi Puskesmas 0 Buah 0 1 Buah 200,000 0 0 0 1 Buah 200,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

2.523. Rehabilitasi sedang/berat

puskesmas

Mempertahankan fungsi bangunan

Puskesmas dalam kondisi baik

Rehabilitasi Puskesmas 0 Unit 4 unit 2,315,000 2 unit 620,000 4 unit 2,826,895 3 unit 1,923,617 4 unit 1,500,000 13 Unit 9,185,512 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

05 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

Meningkatnya kapasitas sumber

daya aparatur kesehatan

Jumlah Puskesmas Yang

Minimal Memiliki Lima Jenis

Tenaga Kesehatan

1 Puskesmas 1 Puskesmas 850,000 14 Puskesmas 700,000 14 Puskesmas 710,000 14 Puskesmas 1,400,000 14 Puskesmas 1,800,000 14 Puskesmas 5,460,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

5.01. Pendidikan dan pelatihan formal Peningkatan kualitas aparatur

kesehatan

Jumlah aparatur yang mengikuti

pelatihan formal

10 Orang 24 Orang 400,000 25 Orang 300,000 28 Orang 310,000 30 orang 500,000 35 Orang 500,000 142 orang 2,10,00 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

5.03. Bimbingan teknis implementasi

peraturan perundang-undangan

terlaksananya bimbingan teknis

implementasi perundang-undangan

Jumlah yang mengikuti Bimtek

implementasi

10 Orang 10 Orang 150,000 10 Orang 200,000 10 Orang 200,000 20 Orang 500,000 40 Orang 700,000 10 Orang 1,750,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

5.70. Penyusunan akreditasi jabatan

fungsional

terlaksananya penilaian angka

kredit bagi tenaga fungsional

kesehatan

Jumlah bulan penilaian angka

kredit tenaga fungsional

12 Bulan 12 Bulan 300,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 400,000 12 Bulan 600,000 60 Orang 1,700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatnya kepesertaan Jaminan

Kesehatan

Persentase kepesertaan jaminan

kesehatan

100% 100% 3,590,021 100% 4,10,00 100% 4,180,000 100% 4,570,000 100% 5,270,000 100% 21,620,021 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.09. Peningkatan kesehatan masyarakat Terlaksananya Pengelolaan

Jamninan Kesehatan Daerah

(Natuna Sehat)

Pelayanan kesehatan bagi

masyarakat miskin

12 Bulan 12 Bulan 1,515,845 12 Bulan 1,300,000 12 Bulan 1,200,000 12 Bulan 1,100,000 12 Bulan 1,000,000 60 Bulan 6,115,845 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.17. Sistem Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

Terlaksananya pengelolaan

Jaminan Kesehatan Nasional

Pengelolaan Jaminan Kesehatan

Nasional

12 bulan 12 Bulan 350,000 12 Bulan 400,000 12 Bulan 450,000 12 Bulan 600,000 12 Bulan 800,000 60 Bulan 2,600,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.19. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Ranai

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan di puskesmas Ranai

12 Bulan 12 Bulan 450,000 12 Bulan 500,000 12 Bulan 550,000 12 Bulan 600,000 12 Bulan 700,000 60 Bulan 2,800,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.20. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Bunguran Timur Laut

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Bung. Timur Laut

12 Bulan 12 Bulan 54,000 12 Bulan 60,000 12 Bulan 70,000 12 Bulan 80,000 12 Bulan 100,000 60 Bulan 364,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.21. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Bunguran Tengah

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

opeerasional pelayanan

kesehatan di Puskesmas Bung.

Tengah

12 Bulan 12 Bulan 50,000 12 Bulan 60,000 12 Bulan 70,000 12 Bulan 80,000 12 Bulan 100,000 60 Bulan 360,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.22. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Bunguran Selatan

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Bung. Selatan

12 Bulan 12 Bulan 35,000 12 Bulan 50,000 12 Bulan 60,000 12 Bulan 70,000 12 Bulan 90,000 60 Bulan 305,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.23. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Sedanau

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Sedanau

12 Bulan 12 Bulan 140,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 220,000 12 Bulan 240,000 12 Bulan 400,000 60 Bulan 1,200,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.24. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Kelarik

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Kelarik

12 Bulan 12 Bulan 67,392 12 Bulan 140,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 687,392 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.25. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Pulau Tiga

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 50,000 12 Bulan 100,000 12 Bulan 100,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 650,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 92: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

16.26. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Pulau Laut

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Pulau Laut

12 Bulan 12 Bulan 100,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 160,000 12 Bulan 180,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 780,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.27. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Midai

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan

di Puskesmas Midai

12 Bulan 12 Bulan 73,184 12 Bulan 140,000 12 Bulan 160,000 12 Bulan 180,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 753,184 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.28. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Serasan

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 174,600 12 Bulan 200,000 12 Bulan 220,000 12 Bulan 240,000 12 Bulan 260,000 60 Bulan 1,094,600 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.29. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Serasan Timur

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 60,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 150,000 12 Bulan 170,000 12 Bulan 190,000 60 Bulan 710,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.30. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Subi

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 60,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 160,000 12 Bulan 180,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 740,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.31. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Batubi Jaya

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 100,000 12 Bulan 120,000 12 Bulan 140,000 12 Bulan 160,000 12 Bulan 180,000 60 Bulan 700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.45. Penyediaan Biaya Operasional

UPTD Jamkesda

Tersedianya biaya operasional rutin

di UPTD Jamkesda

Jumlah bulan biaya operasional

UPTD Jamkesda

12 Bulan 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.65. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Pulau Tiga Barat

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 60,000 12 Bulan 70,000 12 Bulan 80,000 12 Bulan 80,000 12 Bulan 100,000 60 Bulan 390,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.66. Penggunaan Dana Kapitasi JKN

FKTP Suak Midai

Tersedianya jasa pelayanan dan

operasional pelayanan kesehatan di

Puskesmas

Penyediaan jasa pelayanan dan

operasional pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 50,000 12 Bulan 50,000 12 Bulan 50,000 12 Bulan 70,000 12 Bulan 150,000 60 Bulan 370,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

15 Program obat dan perbekalan

kesehatan

Meningkatnya ketersediaan obat

yang memenuhi syarat

Persentase obat yang

memenuhi syarat

100% 100% 3,825,800 100% 3,550,000 100% 3,600,000 100% 5,650,000 100% 6,500,000 100% 23,125,800 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

15.01. Pengadaan obat dan perbekalan

kesehatan

Tersedianya obat-obatan dan

BMHP

Jumlah Pengadaan

obat-obatan dan Bahan Medis

dan Habis Pakai

2 paket 2 paket 3,675,800 2 Paket 3,350,000 2 paket 3,350,000 2 paket 5,350,000 2 Paket 6,150,000 2 paket 21,875,800 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

15.05. Peningkatan mutu penggunaan

obat dan perbekalan kesehatan

Terlaksananya penyusunan

perencanaan obat serta

manajemen mutu penggunaan

obat di puskesmas

Perencanaan dan manajemen

mutu penggunaan obat di

puskesmas dan jaringannya

- 1 pertemuan 150,000 1 pertemuan 200,000 1 pertemuan 250,000 1 pertemuan 300,000 1 pertemuan 350,000 6 pertemuan 1,250,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Tersedianya obat-obatan dan

BMHP

Persentase obat yang memenuhi

syarat

12 Bulan 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.46. Penyediaan Biaya Operasional

UPTD Instalasi Gudang Farmasi

Tersedianya biaya operasional rutin

UPTD Instalasi Gudang farmasi

Jumlah bulan biaya operasional

UPTD Instalasi Gudang Farmasi

12 Bulan 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 200,000 60 Bulan 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

17 Program Pengawasan Obat dan

Makanan

Meningkatnya pengawasan obat

dan makanan di kecamatan

Persentase obat yang

memenuhi syarat

0% 10% 150,000 12% 170,000 14% 200,000 20% 250,000 25% 300,000 25% 1,070,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

17.02. Peningkatan pengawasan

keamanan pangan dan bahan

berbahaya

Terlaksananya pengawasan

keamanan dan bahan berbahaya di

kecamatan

Pengawasan keamanan pangan

dan bahan berbahaya

13 Kecamatan 15 kecamatan 150,000 15 kecamatan 170,000 15 kecamatan 200,000 15 kecamatan 250,000 15 kecamatan 300,000 15 Kecamatan 1,070,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Meningkatnya status

kesehatan masyarakat

Angka kematian bayi 32 Program Peningkatan Keselamatan

Ibu Melahirkan dan Anak

Meningkatnya pelayanan kesehatan

pada balita di kecamatan

Jumlah Puskesmas yang

memberikan pelayanan pada

bayi

13 Kecamatan 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 250,000 15 Kecamatan 300,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 400,000 15 Kecamatan 1,500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 93: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

32.06. Upaya peningkatan kesahatan ibu

dan anak di upaya kesehatan

bersumber masyarakat (UKBM)

Terlaksananya pelayanan

kesehatan bayi baru lahir

Pelayanan kesehatan bayi baru

lahir sesuai standar

- 100% 200,000 100% 250,000 100% 300,000 100% 350,000 100% 400,000 100% 1,500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Terlaksananya pelayanan

kesehatan balita sesuai standar

Pelayanan kesehatan balita

sesuai standar

- 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Angka kematian ibu 32 Program Peningkatan Keselamatan

Ibu Melahirkan dan Anak

Meningkatkan akses pelayanan

kesehatan bagi ibu hamil, bersalin

dan nifas serta bayi baru lahir

Persentase persalinan di fasilitas

pelayanan kesehatan

35% 55% 1,400,000 65% 1,450,000 75% 1,570,000 85% 1,850,000 90% 1,850,000 90% 7.120.000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

32.04. Cakupan pelayanan kesehatan ibu

dan anak

Terlaksananya pelayanan

kesehatan ibu hamil sesuai standar

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil

Sesuai Standar

84,64% 100% 200,000 100% 400,000 100% 450,000 100% 500,000 100% 550,000 100% 2,100,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

32.05. Peningkatan kemitraan pelayanan

kesehatan bidan dan dukun

Terwujudnya kemitraan bidan dan

dukun dalam melaksanakan

pertolongan persalinan

pelaksanaan Kemitraan bidan

dan dukun di puskesmas dan

kabupaten

13 Kecamatan 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 250,000 15 Kecamatan 300,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 400,000 15 Kecamatan 1,500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

32.07. Pelayanan ibu hamil dan ibu nifas

di rumah tunggu kelahiran

Terlaksananya pelayanan

kesehatan ibu bersalin yang sesuai

standar

Pelayanan Kesehatan Ibu

bersalin sesuai standar

100% 100% 1,000,000 100% 800,000 100% 820,000 100% 1,000,000 100% 900,000 100% 4,520,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Tersedianya Rumah Tunggu

Kelahiran bagi ibu hamil yang akan

bersalin di Fasyankes

Pembentukan rumah tunggu

kelahitan dan penyediaan

operasional

5 RTK 5 RTK 6 RTK 6 RTK 7 RTK 7 RTK 8 RTK

16 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan untuk upaya

promotif dan preventif di wilayah

kerja puskesmas

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan program

promotif dan preventif di luar

gedung

100% 100% 3,230,000 100% 3,315,000 100% 3,435,000 100% 3,510,000 100% 3,635,000 100% 17,125,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.47. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Ranai (DAK

Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan Program

esensial dan non esensial di

puskesmas di Puskesmas Ranai

12 Bulan 12 bulan 300,000 12 bulan 325,000 12 bulan 335,000 12 bulan 340,000 12 bulan 345,000 12 Bulan 1,645,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.48. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Bunguran

Timur Laut (DAK Bidang Kesehatan

dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esensial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.49. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Bunguran

Tengah (DAK Bidang Kesehatan

dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esensial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.50. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Bunguran

Selatan (DAK Bidang Kesehatan

dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.51. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Sedanau

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.52. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Kelarik (DAK

Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 94: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

16.53. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Pulau Tiga

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esensial di

Puskesmas

12 Bulan 12 Bulan 250,000 12 Bulan 200,000 12 Bulan 210,000 12 Bulan 215,000 12 Bulan 225,000 12 Bulan 1,100,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.54. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Pulau Laut

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 240,000 12 bulan 250,000 12 bulan 260,000 12 bulan 270,000 12 bulan 1,220,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.55. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Midai (DAK

Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.56. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Serasan

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 250,000 12 bulan 250,000 12 bulan 250,000 12 bulan 260,000 12 bulan 270,000 12 bulan 1,280,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.57. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Serasan

Timur (DAK Bidang Kesehatan dan

KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.58. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Subi (DAK

Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 250,000 12 bulan 300,000 12 bulan 300,000 12 bulan 300,000 12 bulan 300,000 12 bulan 1,450,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.59. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Batubi Jaya

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 200,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,050,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.63. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Pulau Tiga

Barat (DAK Bidang Kesehatan dan

KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 190,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,040,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.64. BOK peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan Puskesmas Suak Midai

(DAK Bidang Kesehatan dan KB)

Terlaksananya penyelenggaraan

promotif dan preventif, dukungan

manajemen puskesmas serta

kemitraan lintas sektor untuk

mendukung kesehatan

Penyelenggaraan program

esensial dan non esesnial di

puskesmas

12 bulan 12 bulan 190,000 12 bulan 200,000 12 bulan 210,000 12 bulan 215,000 12 bulan 225,000 12 bulan 1,040,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16 Program Upaya Kesehatan

Masyarakat

Meningkatkan akses dan mutu

pelayanan kesehatan untuk upaya

promotif dan preventif di wilayah

kerja puskesmas

persentase puskesmas yang

menyelenggarakan upaya

kesehatan promotif dan

preventif di luar gedung

100% 100% 100,000 100% 100,000 100% 100,000 100% 100,000 100% 100,000 100% 500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

16.11. Peningkatan pelayanan dan

penanggulangan masalah

kesehatan

terfasilitasinya rujukan kegiatan

upaya kesehatan masyarakat

sekunder

Penyelenggaraan program Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM)

Sekunder

12 Bulan 12 Bulan 100,000 12 Bulan 100,000 12 Bulan 100,000 12 Bulan 100,000 12 Bulan 100,000 60 Bulan 500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 95: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

19 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Meningkatnya pengetahuan tenaga

penyuluh kesehatan

Jumlah tenaga penyuluh

kesehatan yang ditingkatkan

kapasitasnya

0 15 tenaga

penyuluh

200,000 15 tenaga

penyuluh

650,000 0 15 tenaga

penyuluh

650,000 0 15 Tenaga

penyuluh

1,500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19.04. Peningkatan pendidikan tenaga

penyuluh kesehatan

Meningkatnya kapasitas bagi

tenaga penyuluh kesehatan

Peningkatan kapasitas tenaga

penyuluh kesehatan

0 tenaga penyuluh 15 Tenaga

penyuluh

200,000 15 Tenaga

penyuluh

650,000 0 15 Tenaga

penyuluh

650,000 0 15 tenaga

penyuluh

1,500,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Adanya kebijakan mengenai PHBS

di Kecamatan

Persentase Kecamatan yang

mempunyai kebijakan PHBS

0% 20% 450,000 40% 500,000 60% 550,000 80% 600,000 100% 700,000 100% 2,800,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19.06. Kemitraan promosi kesehatan Terlaksananya penjaringan anak

sekolah

Pelayanan kesehatan pada usia

pendidikan dasar sesuai standar

100% 100% 100% 100% 100% 100% Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Terlaksananya pengeran kader

kesehatan di kecamatan

Advokasi promosi kesehatan

dikecamatan dan orientasi kader

13 Kecamatan 59 sekolah lanjut 450,000 59 sekolah lanjut 500,000 59 sekolah lanjut 550,000 59 sekolah lanjut 600,000 59 sekolah lanjut 700,000 15 Kecamatan 2,800,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19 Program Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

Meningkatnya persentase rumah

tangga yang berperilaku hidup

bersih dan sehat

Persentase Rumah Tangga yang

ber PHBS

20.07% 23% 450,000 27% 470,000 30% 520,000 33% 750,000 37% 1,000,000 40% 3,190,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19.01. Pengembangan media promosi

dan informasi sadar hidup sehat

Terlaksananya promosi kesehatan

di sekolah dan kecamatan

Promosi kesehatan di sekolah 13 Kecamatan 15 Kecamatan 250,000 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 500,000 15 Kecamatan 1,440,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

19.02. Penyuluhan masyarakat pola hidup

sehat

Terpantaunya rumah tangga yang

ber PHBS

Pemantauan PHBS RT 13 Kecamatan 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 300,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 400,000 15 Kecamatan 500,000 15 Kecamatan 1,750,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

30 Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Lansia

Meningkatnya puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

lansia

Persentase puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

lansia

100% 100% 150,000 100% 200,000 100% 230,000 100% 250,000 100% 295,000 100% 1,125,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

30.01. Pelayanan pemeliharaan

kesehatan

Terlaksananya pelayanan

kesehatan lanjut usia di puskesmas

Pelayanan kesehatan usia lanjut

sesuai standar

18,44% 100% 150,000 100% 200,000 100% 230,000 100% 250,000 100% 295,000 100% 1,125,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Terlaksananya pelayanan

kesehatan usia produktif di

puskesmas

Pelayanan kesehatan usia Usia

produktif sesuai standar

- 100% 100% 100% 100% 100% 100%

34 Program Pengawasan dan

Pembinaan Industri Rumah

Tangga Pangan

Meningkatnya registrasi dan

pengawasan serta pembinaan

teknis penatalaksanaan pangan

hasil produksi industri rumah

tangga

Cakupan registrasi, pengawasan

dan pembinaan teknis

penatalaksanaan pangan hasil

produksi industri rumah tangga

20% 0 50% 170,000 60% 170,000 70% 170,000 80% 170,000 80% 680,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

34.01. Pembinaan Teknis

penatalaksanaan makanan dan

minuman produksi industri rumah

tangga

Terlaksananya pembinaan teknis

makanan dan minimum hasil IRTP

di kecamatan

Pembinaan teknis makanan dan

minuman hasil IRTP

13 Kecamatan 0 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 170,000 15 Kecamatan 680,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Persentase Bayi Baru

Lahir Rendah (BBLR)

20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Meningkatnya ibu hamil KEK yang

diberikan makanan tambahan

Persentase ibu hamil kurang

energi kronik (KEK) yang

mendapat makanan tambahan

0% 50% 150,000 60% 250,000 80% 350,000 100% 450,000 100% 500,000 100% 1,700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

20.02 Pemberian tambahan makanan

dan vitamin

Terlaksananya pemberian makanan

tambahan bagi ibu hamil KEK dan

Balita gizi kurang

Pemberian makanan tambahan

bagi ibu hamil dengan KEK dan

balita dengan gizi kurang

70 ibu hamil

dan 250 anak balita

20 ibu hamil

dan 45 anak

balita

150,000 20 ibu hamil

dan 50 anak

balita

250,000 20 ibu hamil

dan 50 anak balita

350,000 20 ibu hamil

dan 50 anak balita

450,000 20 ibu hamil

dan 50 anak balita

500,000 170 ibu hamil

dan 50 anak

balita

1,700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Persentase

desa/kelurahan yang

melaksanakan STBM

21 Program Pengembangan

Lingkungan Sehat

Meningkatnya Desa/kelurahan yang

melaksanakan pemicuan STBM

Persentase desa/kelurahan yang

melaksanakan pemicuan STBM

63.2% 65% 650,000 72% 650,000 79% 650,000 90% 650,000 100% 650,000 100% 3,250,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

21.05 Pemeriksaan dan pengujian air

bersih dan air minum

Terlaksananya pemeriksaan depot

air minum

Pemeriksaan air minum 67 sampel 67 sampel 200,000 67 sampel 200,000 67 sampel 200,000 67 sampel 200,000 67 sampel 200,000 67 sampel 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 96: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

21.06. Pemeriksaan dan pembinaan

tempat-tempat umum dan khusus

Terlaksananya pemeriksaan dan

pembinaan TTU dan TTK,

pembentukan Pos UKK.

Pemeriksaan dan pembinaan

tempat-tempat umum dan

khusus

13 Kecamatan 13 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

21.07. Peningkatan kualitas kesehatan

lingkungan pemukiman dan tempat-

tempat umum

Terlaksananya pemicuan STBM di

Desa

Pemicuan STBM 48 desa 50 Desa 250,000 55 Desa 250,000 60 desa 250,000 68 Desa 250,000 76 desa 250,000 76 Desa 1,250,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Prevalensi

kekurangan gizi

(underweight) pada

balita

20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat Meningkatnya ibu hamil KEK yang

diberikan makanan tambahan

Persentase ibu hamil KEK yang

mendapat makanan tambahan

0% 50% 500,000 60% 700,000 80% 1,000,000 90% 1,200,000 100% 1,600,000 100% 5,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

20.03. Penanggulangan kurang energi

protein (KEP), anemia gizi besi,

gangguan akibat kurang yodium

(GAKY), kurang vitamin A dan

kekurangan zat gizi mikro lainnya

Terlaksananya pemantauan wilayah

sekita gizi dan penata laksanaan

gizi buruk

Pertemuan pemantauan wilayah

sekitar gizi dan tata laksana gizi

buruk

1 pertemuan 1 pertemuan 300,000 1 pertemuan 400,000 1 pertemuan 700,000 1 pertemuan 900,000 1 pertemuan 1,300,000 6 pertemuan 3,600,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

20.04. Pemberdayaan masyarakat untuk

pencapaian keluarga sadar gizi

Terlaksananya sosialisasi dan

advokasi kadarzi

Advokasi tentang kadar gizi 1 Pertemuan 1 Pertemuan 200,000 1 Pertemuan 300,000 1 Pertemuan 300,000 1 Pertemuan 300,000 1 Pertemuan 300,000 6 Pertemuan 1,400,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

29 Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan Anak Balita

Meningkatnya puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

SDIDTK

Persentase puskesmas yang

menyelenggarakan pelayanan

SDIDTK Anak

60% 65% 200,000 67% 200,000 78% 200,000 70% 200,000 75% 200,000 75% 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

29.08. Deteksi dini dan intervensi dini

tumbuh kembang anak pra sekolah

Terlaksananya pelayanan

kesehatan pada balita

Pelayanan kesehatan balita

sesuai standar

13 Puskesmas 6 kecamatan 200,000 9 kecamatan 200,000 12 kecamatan 200,000 15 kecamatan 200,000 15 kecamatan 200,000 15 Puskesmas 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Meningkatkan upaya

pengendalian dan

penanggulangan

penyakit

Persentase

Kecamatan mencapai

eliminasi malaria

22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya Penangendalian dan

penanggulangan wabah penyakit

menular di kecamatan

Persentase Penangganan dan

penanggulangan penyakit

menular

100% 100% 300,000 100% 350,000 100% 350,000 100% 350,000 100% 350,000 100% 1,700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22.09. Peningkatan surveillance

epidemiologi dan penanggulangan

wabah

Terlaksananya penanggulangan

penyakit yang disebabkan oleh

nyamuk

Penanggulangan penyakit yang

disebabkan oleh nyamuk

13 Kecamatan 15 Kecamatan 300,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 1,700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya Penangendalian dan

penanggulangan wabah penyakit

menular di kecamatan

Persentase Penangganan dan

penanggulangan penyakit

menular

100% 100% 100,000 100% 150,000 100% 150,000 100% 150,000 100% 150,000 100% 700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22.01. Penyemprotan/fogging sarang

nyamuk

Terlaksananya penyemprotan

sarang nyamuk di kecamatan

Jumlah kecamatan yang

dilakukan penyemprotan sarang

nyamuk

13 Kecamatan 15 kecamatan 100,000 15 kecamatan 150,000 15 kecamatan 150,000 15 kecamatan 150,000 15 kecamatan 150,000 15 kecamatan 700,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Persentase

kecamatan yang

mencapai 80 persen

imunisasi dasar

lengkap pada bayi

22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya pemberian imunisasi

pada balita usia 0-11 bulan

Persentase balita usia 0-11 bulan

yang mendapat imunisasi dasar

lengkap

90% 90% 200,000 93% 300,000 95% 350,000 97% 400,000 100% 500,000 100% 1,750,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22.08. Peningkatan imunisasi Terlaksananya pemberian imunisasi

pada bayi

Pemberian imunisasi pada bayi 13 Kecamatan 15 Kecamatan 200,000 15 Kecamatan 300,000 15 Kecamatan 350,000 15 Kecamatan 400,000 15 Kecamatan 500,000 15 Kecamatan 1,750,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya penanganan dan

penanggulangan penyakit menular

bagi calon jamaah haji

Persentase penanganan dan

penanggulangan penyakit

menular bagi calon jamaah haji

100% 100% 97,500 100% 100,000 100% 100,000 100% 100,000 100% 100,000 100% 497,500 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22.13. Pelayanan kesehatan haji Terlaksananya pemeriksaan

kesehatan dan pemberian

imunisasi meningitis dan influensa

bagi calon jamaah haji

Jumlah calon jamaah haji yang

dilayani

48 orang 50 0rang 97,500 50 orang 100,000 50 orang 100,000 50 orang 100,000 50 orang 100,000 298 orang 497,500 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Pravalensi

Tuberkolosis

22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya proporsi jumlah TB

yang tertdeteksi dalam program

DOTS

Proporsi jumlah kasus TB yang

terdeteksi dalam program DOTS

(CDR)

23 % 30% 150,000 40% 250,000 50% 250,000 60% 250,000 80% 250,000 80% 1,150,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Page 97: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp.

Tahun 5

(2021)

Kondisi Akhir

Unit Kerja SKPD

Penanggungjawab

Indikator Kinerja

Program (Oucome) dan

Kegiatan (Output)

Data Capaian

pada Awal Tahun

Tahun 1

(2017)

Tahun 2

(2018)

Tahun 3

(2019)

Tahun 4

(2020)

Sasaran Program/KegiatanTujuan SasaranIndikator

SasaranKode

Program dan

Kegiatan

22.12. Pelayanan penanggulangan

penyakit TB

Pelayanan kesehatan yang

diberikan pada pasien TB di

Puskesmas

Pelayanan kesehatan orang

dengan TB

100% 150,000 100% 250,000 100% 250,000 100% 250,000 100% 250,000 100% 1,150,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Prevalensi HIV 22 Program Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

Meningkatnya puskesmas yang

memiliki kapasitas penanganan

HIV/AIDS

Cakupan puskesmas yang

memiliki kapasitas penanganan

HIV/AIDS

7,6% 30,76% 300,000 46,15% 350,000 60% 400,000 75% 450,000 100% 650,000 100% 2,150,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

22.05. Pelayanan pencegahan dan

penanggulangan penyakit menular

Pemberian pelayanan kesehatan

bagi orang dengan resiko terinfeksi

HIV/AIDS

Pelayanan kesehatan orang

dengan risiko terinfeksi

HIV/AIDS

0% 100% 300,000 100% 350,000 100% 400,000 100% 450,000 100% 650,000 100% 2,150,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Prevalensi tekanan

darah tinggi

36 Program Pengendalian Penyakit

Tidak Menular

Meningkatnya puskesmas yang

menyelenggarakan pengobatan

tradisional dan Penanggulangan

PTM

Persentase Puskesmas yang

menyelenggarakan pengobatan

tradisional dan Penanggulangan

PTM

0% 20% 200,000 40% 0 60% 0 80% 0 100% 0 100% 200,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

36.02. Pelayanan kesehatan tradisional terselenggaranya pengobatan

tradisional dan Posbindu PTM di

Kecamatan

Penyelenggaraan pengobatan

tradisional di puskesmas

0% 20% 200,000 0 0 0 0 100% 200,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

36 Program Pengendalian Penyakit

Tidak Menular

Menurunnya prvelanesi merokok

pada usia <18 Tahun

Prevalensi merokok pada usia <

18 Tahun

400 Kasus / 0 340 Kasus 250,000 320 Kasus 250,000 300 Kasus 250,000 300 Kasus 250,000 300 Kasus 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

36.01. Pelayanan dan pengendalian

panyakit tidak menular

Pemberian pelayanan kesehatan

pada usia produktif

Pelayanan kesehatan pada usia

produktif

- 0 100% 250,000 100% 250,000 100% 250,000 100% 250,000 100% 1,000,000 Dinas Kesehatan,

Pengendalian Penduduk

dan Keluarga Berencana

Pemberian Pelayanan Kesehatan

pada penderita hipertensi

Pelayanan kesehatan pada

penderita Hipertensi

100% 100% 100% 100% 100%

Pemberian pelayanan kesehatan

pada penderita Diabetes Mellitus

Pelayanan Kesehatan pada

penderita Diabetes Melitus

100% 100% 100% 100% 100%

Pemberian pelayanan kesehatan

bagi orang dengan gangguan jiwa

berat

Pelayanan Kesehatan orang

dengan gangguan jiwa berat

100% 100% 100% 100% 100%

T O T A L 47,821,569 39,822,455 49,277,615 56,030,731 66,921,233 259,873,603

Keterangan

Tujuan

Sasaran

Indikator sasaran

Program

Kegiatan

Indikator Program

Indikator Kegiatan

Page 98: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN UTAMA, INDIKATOR KINERJA UTAMA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

TAHUN KE-0

JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN

1

Meningkatnya Derajat

Kesehatan Masyarakat

Meningkatnya kualitas

pelayanan kesehatan

rumah sakit

Meningkatkan kualitas

dan Kwantitas sarana

dan prasarana

pelayanan kesehatan

Memenuhi SDM sesuai

dengan type RS dan

kebutuhan

Program Peningkatan

Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja

dan Keuangan

Predikat / Nilai

Akuntabilitas

NON IKU Nilai /Predikat

aKuntabilitas

cc/52

B/68 B/68 75.000 B/70 B/70 75.000 BB/74 BB/74 75.000 BB,76 BB,76 100.000 A/80 A/80 100.000

Meningkatnya Kapasitas

dan Akuntabilitas Kinerja

Meningkatkan

pendidikan dan

pelatihan bagi SDM

RSUD Natuna

Memenuhi penyediaan

sarana dan prasarana

kesehatan

Penyusunan Laporan

capaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerja

SKPD

Jumlah Laporan NON IKU 2 Laporan

2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 Laporan 75.000 2 laporan 100.000 2 laporan 100.000

Peningkatan penerapan

SPO dan SPM di Rumah

Sakit.

Program pelayanan

administrasi perkantoran

Jumlah bulan

Pelayanan

administrasi

perkantoran

IKU  Indeks

kepuasan

masyarakat

( IKM ) dari hasil

survey

kepuasan

masyarakat

yang

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

12 Bulan

12 Bulan 4.616.580 12 Bulan 5.616.580 12 Bulan 5.616.580 12 Bulan 5.836.580 12 Bulan 8.706.580

Memenuhi kebutuhan

obat dan BHP

Penyediaan jasa Surat

menyurat

Jumlah bulan

penyediaan jasa

Surat menyurat

NON IKU 12 Bulan12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.000 12 Bulan 50.008 12 Bulan 50.000 12 Bulan 75.000

Peningkatan Akreditasi

Rumah Sakit

Penyediaan Jasa

komunikasi, sumber

daya air dan listrik

Jumlah bulan

Penyediaan Jasa

komunikasi, sumber

daya air dan listrik

IKU 12 Bulan

12 Bulan 1.685.000 12 Bulan 1.685.000 12 Bulan 1.685.000 12 Bulan 1.685.000 12 Bulan 1.685.000

Mengadakan pendidikan

dan pelatihan bagi tenaga

pelayanan dan pendukung

pelayanan.

Penyediaan Jasa

Kebersihan kantor

Jumlah bulan

Penyediaan Jasa

Kebersihan kantor

IKU 12 Bulan

12 Bulan 1.200.000 12 Bulan 1.200.000 12 Bulan 1.200.000 12 Bulan 1.420.000 12 Bulan 1.500.000

Peningkatan pengelolaan

keuangan BLUD

Penyediaan Alat tulis

kantor

Jumlah bulan

Penyediaan Alat

tulis kantor

NON IKU 12 Bulan

12 Bulan 120.000 12 Bulan 120.000 12 Bulan 120.000 12 Bulan 120.000 12 Bulan 200.000

Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

Jumlah bulan

Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

IKU 12 Bulan

12 Bulan 490.000 12 Bulan 490.000 12 Bulan 490.000 12 Bulan 490.000 12 Bulan 700.000

Penyediaan peralatan

kantor dan perlengkapan

kantor

Jumlah jenis

pengadaan

peralatan dan

perlengkapan

kantor

IKU 85 Jenis

8 8 500.000 7 jenis 500.000 9 Jenis 500.000 9 Jenis 500.000 12 Jenis 1.000.000

Penyediaan bahan

bacaan dan peraturan

perundang - undang

Jumlah bulan

Penyediaan bahan

bacaan dan

peraturan

perundang - undang

NON IKU 12 Bulan

12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 40.000 12 Bulan 100.000

Penyediaan makanan

dan minuman

Jumlah bulan

Penyediaan

makanan dan

minuman pasien,

pegawai, rapat,

tamu

IKU 12 Bulan

12 Bulan 900.000 12 Bulan 900.000 12 Bulan 900.000 12 Bulan 900.000 12 Bulan 1.200.000

Rapat-rapat koordinasi

dan konsultasi keluar

daerah

jumlah koordinasi

dan konsultasi

keluar daerah serta

rujukan pasien

NON IKU 40 Koordinasi

40 Koordinasi 579.000 40 Koordinasi 579.000 40 Koordinasi 579.000 40 Koordinasi 579.000 70 Koordinasi 854.000

Penyediaan jasa tenaga

pendukung

administrasi/teknis

perkantoran

Jumlah bulan

Penyediaan jasa

tenaga pendukung

administrasi/teknis

perkantoran

IKU 12 Bulan

12 Bulan 8.172.580 12 Bulan 9.172.580 12 Bulan 9.172.580 12 Bulan 9.172.580 12 Bulan 10.072.580

Rapat-rapat koordinasi

dalam daerah

Jumlah koordinasi

Rapat-rapat

koordinasi dalam

daerah

NON IKU 12 Koordinasi

12 Koordinasi 80.000 12 Koordinasi 80.000 12 Koordinasi 80.000 12 Koordinasi 80.000 18 Koordinasi 120.000

Penyediaan jasa

keamanan kantor

Jumlah bulan

Penyediaan jasa

keamanan kantor

IKU 12 Bulan

12 Bulan 600.000 12 Bulan 600.000 12 Bulan 600.000 12 Bulan 600.000 12 Bulan 800.000

Penyusun standard

operasional prosedur

Jumlah regulasi dan

produk hukum RS

NON IKU 2 Produk4 produk 200.000 4 produk 200.000 4 produk 200.000  4 Produk 200.000 4 produk 400.000

Program peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

Persentase

ketersediaan

sarana dan

prasarana aparatur

 Indeks

kepuasan

masyarakat

( IKM ) dari hasil

survey

kepuasan

masyarakat

yang

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

60% 60% persentase 2.030.000 65% persentase 2.030.000 70% persentase 1.430.000 75% persentase 1.430.000 80% persentase 4.300.000

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

DEFINISI

OPERASIONAL

CARA

PENGHITUNGA

N

TAHUN I TAHUN II TAHUN III TAHUN IV TAHUN V

PENANGGUNG

JAWABBASELINE TARGET

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

Page 99: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

TAHUN KE-0

JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

DEFINISI

OPERASIONAL

CARA

PENGHITUNGA

N

TAHUN I TAHUN II TAHUN III TAHUN IV TAHUN V

PENANGGUNG

JAWABBASELINE TARGET

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

Pengadaan kendaraan

dinas/operaional

Jumlah pengadan

kendaraan dinas

IKU4 Unit 2 Unit 600.000 2 Unit 600.000 0 0 10 Unit 2.000.000

Penyediaan rumah

jabatan/dinas

Jumlah rumah dinas NON IKU7 Unit 7 unit 180.000 7 unit 180.000 7 unit 180.000 7 unit 180.000 7 unit 300.000

Jumlah unit

kendaraan dinas

yang dipelihara

IKU9 Unit 4 Unit 4 Unit 13 Unit 13 Unit 13 Unit

Jumlah unit

kendaraan dinas

yang disewa

IKU

0 4 4 4 Unit 0 0 0 0 0 0

Pemeliharaan

rutin/berkala peralatan

dan perlengkapan kantor

Jumlah bulan

pemeliharaan

peralatan dan

perlengkapan

kantor

IKU

12 Bulan 12 Bulan 700.000 12 Bulan 700.000 12 Bulan 700.000 12 Bulan 700.000 12 Bulan 900.000

Pemeliharaan sistem

komputerisasi

Jumlah bulan

pemeliharaan

sistem

komputerisasi

IKU

12 Bulan 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000 12 Bulan 200.000

Program peningkatan

disiplin aparatur

Persentase

kehadiran pegawai 95% 95% persentase 495.000 96% persentase 250.000 97% persentase 495.000 98% persentase 250.000 99% persentase 495.000

Pengadaan pakain dinas

beserta kelengkapannya

Tersedianya pakain

dinas dan

kelengkpannya

IKU340 Stel 340 Stel 245.000 0 340 Stel 245.000 0 340 Stel 245.000

Pengadaan pakaian kerja

dinas

Jumlah pakaian

kerja lapangan

IKU270 Stel 270 Stel 200.000 270 Stel 200.000 270 Stel 200.000 270 Stel 200.000 270 Stel 200.000

Pengadan pakaian

khusus hari-hari tertentu

Jumlah pakaian

dinas beserta

kelengkapannya

IKU60 Stel 60 Stel 50.000 60 Stel 50.000 60 Stel 50.000 60 Stel 500.000 60 Stel 50.000

Program peningkatan mutu

pelayanan kesehatan BLUD

Jumlah bulan

pningkatan

pelayanan

kesehatan

 Indeks

kepuasan

masyarakat

( IKM ) dari hasil

survey

kepuasan

masyarakat

yang

mendapatkan

pelayanan

kesehatan

12 Bulan 12 Bulan 900.000 12 Bulan 10.095.331 12 Bulan 14.759.350 12 Bulan 21.112.255 12 Bulan 22.316.857

Pelayan dan pendukung

pelayanan

Jumlah bulan

pelayanan dan

pendukung

pelayanan

IKU

12 Bulan 12 Bulan 900.000 12 Bulan 10.095.331 12 Bulan 14.759.350 12 Bulan 21.112.255 12 Bulan 22.316.857

Program standarisasi

pelayanan kesehatan

Pencapaian

akreditasi rumah

sakit

Pencapaian

akreditasi

rumah sakit

Jumlah bab

yang terpenuhi

dibagi dengan

Jumlah Seluruh

Bab yang harus

di penuhi x

100%

23Tahap

Bimbingan Dasar 400.000 Dasar Dasar 400.000 Dasar Dasar 800.000 Dasar Dasar 800.000 Paripurna Paripurna 1.500.000

Evaluasi dan

pengembangan standar

pelayanan kesehatan

Persentase

kelengkapan

dokumen akreditasi

IKU

4 Bab 4 Bab 400.000 4 Bab 400.000 8 Bab 800.000 15 Bab 800.000 15 Bab 1.500.000

Program peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Persentase

aparatur yang

bersetifikasi

IKU Pencapaian

standar

pelayanan

minimal ( SPM

rumah sakit )

Jumlah

komulatif

standar

pelayanan

minimal yang

terpenuhi dibagi

dengan umlah

seluruh standar

pelayanan

60% 65% 65% 70% 70% 78% 78% 80% 80% 80% 80%

Persentase tenaga

keperawatan yang

bersertifikat BTCLS60% 65% 65% 68% 68% 70% 70% 75% 75% 80% 80%

Persentase tenaga

keperawatan yang

bersertifikasi khusus30% 30,19% 30,19% 35% 35% 50% 50% 65% 65% 70% 70%

Pendidikan dan

pelatihan formal

jumlah pegawi yang

mengikuti

pendidikan dan

pelatihan

IKU

60 Orang 76 orang 300.000 70 0rang 70 0rang 300.000 70 orang 300.000 70 orang 300.000 70 orang 600.000

Kursus dan peningkatan

keterampilan aparatur

jumlah aparatur

yang mengikuti

kursus

IKU

10 orang 15 orang 300.000 15 orang 15 orang 300.000 20 orang 400.000 20 orang 400.000 40 orang 800.000

Pengiriman peserta

magang ( exhause

training )

Jumlah tenaga

keperawatan yang

bersertifikasi khusus

IKU

4 orang 4 orang 200.000 4 orang 4 orang 200.000 8 orang 400.000 8 orang 400.000 10 orang 600.000

900.000

800.000 800.000 1.100.000 1.100.000 2.000.000

Pemeliharaan

rutin/berkala kendaraan

dians/operasional350.000 350.000 350.000 350.000

Page 100: PERUBAHAN RENSTRA - DINAS KESEHATAN

TAHUN KE-0

JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH SATUAN

NO TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA

INDIKATOR

KINERJA

UTAMA

DEFINISI

OPERASIONAL

CARA

PENGHITUNGA

N

TAHUN I TAHUN II TAHUN III TAHUN IV TAHUN V

PENANGGUNG

JAWABBASELINE TARGET

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

TARGETANGGARAN

Program Pengadaan ,

peningkatan sarana dan

prasarana rumah

sakit/rumah sakit jiwa

rumah sakit paru-

paru/rumah sakit mata

Persentase

ketersediaan

sarana dan

prasarana rumah

sakit

Pencapaian

standar

pelayanan

minimal ( SPM

rumah sakit )

Jumlah

komulatif

standar

pelayanan

minimal yang

terpenuhi dibagi

dengan umlah

seluruh standar

pelayanan

minimal yang

60% 60% persentase 1.750.000 70% persentase 1.600.000 75% persentase 2.800.000 80% persentase 2.800.000 85% persentase 4.100.000

Pengadaan alat-alat

kesehatan rumah sakit

(DAK bidang kesehatan

dan KB dan APBD)

jumlah jenis

pengaaan alkes

IKU

108 Jenis 7 jenis 1.350.000 7 jenis 1.200.000 9 Jenis 2.000.000 7 jenis 2.000.000 7 jenis 2.000.000

Pengadaan alat-alat

kesehatan rumah sakit

(DAK bidang kesehatan

dan KB dan APBD)

Jumlah sarana dan

prasarana rumah

sakit

IKU

6 Unit 2 Unit 400.000 2 Unit 400.000 3 Unit 800.000 3 Unit 800.000 5 Unit 2.100.000

Program pemeliharaan

sarana dan prasarana

rumah sakit/rumah sakit

jiwa rumah sakit paru-

paru/rumah sakit mata

Jumlah bulan

pemeliharaan

sarana dan

prasarana rumah

sakit

Pencapaian

standar

pelayanan

minimal ( SPM

rumah sakit )

Jumlah

komulatif

standar

pelayanan

minimal yang

terpenuhi dibagi

dengan umlah

seluruh standar

pelayanan

minimal yang

harus di penuhi

dikali 100%

12 Bulan 12 Bulan 1.550.000 12 Bulan 1.550.000 12 Bulan 2.350.000 12 Bulan 2.750.000 12 Bulan 2.600.000

Pemeliharaan

rutin/berkala rumah

sakit

Jumlah bulan

pemeliharaan

rumah sakit

IKU

12 Bulan 12 Bulan 400.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 400.000 12 Bulan 400.000

Pemeliharaan

rutin/berkala instalasi

pengolahan limbah

rumah sakit

Terkelolanya baku

mutu limbah cair

dan padat sesuai

dengan SPM dan

SOP

IKU

12 Bulan 12 Bulan 350.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 350.000 12 Bulan 700.000

Pemeliharaan

rutin/berkala alat-alat

kesehatan rumah sakit

Jumlah bulan

pemeliharan alat

kesehatan rumah

sakit

IKU

12 Bulan 12 Bulan 800.000 12 Bulan 800.000 12 Bulan 1.600.000 12 Bulan 2.000.000 12 Bulan 1.500.000

Program upaya kesehatan

masyarakat

Persentase

pelayanan

terhadap pasien

keluarga miskin

yang datang

kerumah sakit

 Indeks

kepuasan

masyarakat

( IKM ) dari hasil

survey

kepuasan

masyarakat

yang

mendapatkan

100% 100% persentase 4.055.763 100% persentase 3.055.763 100% persentase 750.000 100% persentase 750.000 100% persentase 1.400.000

Peningkatan kesehatan

masyarakat

Paien KAGIN, orang

terlantar yang

datang pada setiap

unit layanan yang

dilayanai

IKU

100% 100% persentase 3.855.763 100% persentase 2.805.763 100% persentase 500.000 100% persentase 500.000 100% persentase 1.000.000

Penyediaan kebutuhan

darah

Jumlah kantong

darah yang tersedia

IKU0 1200 kantong 200.000 1200 Kantong 200.000 1500 kantong 250.000 1500 kantong 250.000 1800 kantong 400.000

TOTAL 34.772.343 35.422.674 40.175.938 46.928.835 57.518.437