perubahan pertama rencana strategis 2010 · pdf filerpjpd dan rpjmd terjadi perubahan capaian...

77
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010-2015

Upload: vantruc

Post on 06-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

DINAS KEHUTANAN

KABUPATEN MUSI RAWAS

PERUBAHAN PERTAMA

RENCANA STRATEGIS

2010-2015

Page 2: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS

NOMOR : 522/ /KPTS/KEHUT/2015

TENTANG

PERUBAHAN PERTAMA KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 53/KPTS/KEHUT/2015 TENTANG PENETAPAN RENCANA STRATEGIS

DINAS KEHUTANAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2010-2015

KEPALA DINAS KEHUTANAN,

Menimbang : a.

b.

c.

d.

bahwa berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif; bahwa berdasarkan Pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dalam hal pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJPD dan RPJMD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah; bahwa dengan berakhirnya masa berlaku Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 pada tanggal 05 September 2015 dipandang perlu melakukan perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas; bahwa guna menindaklanjti sebagaimana dimaksud hurup a, b dan c diatas, Penetapan Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas.

Mengingat : 1.

2.

3.

4.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kota Praja di Sumatera Selatan (Lembaran Negara RI Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 1821); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4286); Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);

Undang-Undang ................

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

DINAS KEHUTANAN Komplek Perkantoran Pemda Musi Rawas

Jln. Sulaiman Amin, Muara Beliti – Sumatera Selatan 31661 Telp/Fax (0733) 4540089

MUARA BELITI

Page 3: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

5.

6.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244);

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

8.

9.

10.

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas (Lembaran Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 2); Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Musi Rawas Tahun 2005 - 2025 (Lembar Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 Nomor 7); Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 13 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010 - 2015 (Lembar Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2011 Nomor 13); Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 58 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas (Berita Daerah Kabupaten Musi Rawas Tahun 2008 Nomor 58);

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU

: Perubahan Pertama Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten

Musi Rawas Nomor : 53/KPTS/KEHUT/2015 tentang Penetapan

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 2010-

2015.

KEDUA

:

Perubahan Pertama Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas 2010-2015 dimaksud dalam diktum KESATU berfungsi sebagai dokumen perencanaan strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas setelah berakhirnya masa berlaku Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 dan sebelum terbitnya Pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten Musi Rawas 2010-2015.

KETIGA …………….

Page 4: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

KETIGA

:

Naskah Perubahan Pertama Rencana Strategis Dinas Kehutanan

Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dimaksud dalam diktum

KESATU, sebagaimana terlampir, merupakan lampiran yang tidak

terpisahkan dari keputusan ini.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan

ketentuan bahwa segala sesuatunya akan diadakan perubahan dan

perbaikan sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari terdapat

kekeliruan dalam penetapan Keputusan ini

Ditetapkan di Muara Beliti pada tanggal 2015 KEPALA DINAS, Drs. EC. PRISKODESI PEMBINA UTAMA MUDA NIP.19651002 199303 1 003

Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Musi Rawas di Lubuk Linggau; 2. Ketua DPRD Kabupaten Musi Rawas di Lubuklinggau 3. Wakil Bupati Musi Rawas di Lubuklinggau 4. Sekretaris Daerah Kabupaten Musi Rawas di Lubuklinggau 5. Kepala Inspektorat Kabupaten Musi Rawas di Muara Beliti; 6. Kepala BAPPEDA Kabupaten Musi Rawas di Muara Beliti 7. Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Musi Rawas di Muara Beliti; 8. Arsip.

Page 5: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

i | D i n a s K e h u t a n a n M U R A

Lampiran Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor : 106/KPTS/KEHUT/2015 Tanggal : 13 Februari 2015

ahwa berdasarkan Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, RPJM Daerah merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional, memuat arah

kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah, lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Berdasarkan Pasal 284 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dalam hal pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah target pencapaian sasaran akhir pembangunan jangka panjang dan menengah, penetapan perubahan RPJPD dan RPJMD ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.

Dengan adanya perubahan lampiran RPJMD Kabupaten Musi Rawas dan untuk merencanakan program dan kegiatan tahun 2016, sehingga perlu adanya Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas tahun 2010-2015. Perubahan dimaksud mengacu pada visi dan misi Kabupaten Musi Rawas, NAWACITA yang telah dituangkan dalam Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional dan Program Operasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas. Diharapkan Perubahan Pertama Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas dapat digunakan sebagai acuan dalam menyusun kegiatan tahun 2016 sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas,

Drs. EC. PRISKODESI Pembina Utama Muda

NIP. 19651002 199303 1 003

KATA PENGANTAR

BB

Page 6: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

ii | D i n a s K e h u t a n a n M U R A

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ...................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ........................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1 1.2 Landasan Hukum ................................................................ 3 1.3 Maksud dan Tujuan ............................................................. 4 1.4 Sistematika Penulisan Renstra ........................................... 4

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD ............................................. 9 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD .................... 9 2.2 Sumber Daya SKPD ........................................................... 11 2.3 Kinerja Pelayanan SKPD .................................................... 15

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 19 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan ........................................................................... 19 3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih ....................................................... 33 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten ................... 38 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

Lingkungan Strategis .......................................................... 44 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ................................................ 44

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS DAN KEBIJAKAN .............................................................................. 50

4.1 Visi dan Misi SKPD ............................................................. 50 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ................... 52 4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD ............................................. 57

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF .................................................................................. 58

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARA RPJMD .............................................. 63

BAB VII. PENUTUP ................................................................................... 67

Page 7: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

iii | D i n a s K e h u t a n a n M U R A

Daftar Tabel

No. Teks Halaman

2.1. Rincian Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Musi Rawas ........................ 13

2.2. Capaian Kinerja Renstra yang Lalu ......................................................... 16

2.3. Hutan Tanaman di Kabupaten Musi Rawas ............................................. 17

2.4. Perkembangan Produksi Kayu Bulat di Wilayah Kabupaten Musi Rawas 18

2.5. Penerimaan DR, PSDH dan Sumbangan di Kabupaten Musi Rawas ..... 18

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan

Kabupaten Musi Rawas Propinsi Sumatera Selatan ............................... 29

3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap

Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati .................. 36

3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan

Sasaram Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penangannya .................................................................... 42

3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran

Renstra SKPD Provinsi besrta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penangannya .................................................................... 47

3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Rencana

Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penangannya .................................................................... 48

3.6 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Analisis

KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan

Penangannya .......................................................................................... 49

4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD ..................... 56

5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

Pendanaan Indikatif Dinas Kehutanan .................................................... 60

6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD .................................................................................................... 66

Page 8: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

iv | D i n a s K e h u t a n a n M U R A

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1.1. Bagan Keterikatan Renstra-SKPD dengan dokumen

perencanaan lainnya ........................................................................ 2

1.2. Pola Pikir Penyusunan Renstra ....................................................... 2

2.1 Struktur Organisasi Dinas Kehutanan .............................................. 11

2.2 Peta Kawasan Hutan Kabupaten Musi Rawas ................................ 14

Page 9: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan adanya perubahan lampiran RPJMD Kabupaten

Musi Rawas, sehingga perlu adanya perubahan Rencana Strategis

SKPD yang selanjutnya disingkat dengan Renstra SKPD adalah

dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Renstra

SKPD disusun berdasarkan : 1) pendekatan kinerja, kerangka

pengeluaran jangka menengah, serta perencanaan dan penganggaran

terpadu; 2) kerangka pendanaan dan pagu indikatif; dan 3) Urusan

wajib yang mengacu pada standar pelayanan minimal (SPM) sesuai

dengan kondisi nyata.

Renstra SKPD menjadi acuan perumusan tujuan, sasaran,

kegiatan, kelompok sasaran,lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam

rancangan Renja SKPD dapat menjawab berbagai isu-isu penting

terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang berisi

tentang visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan.

Dan disusun sesuai tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada

RPJMD dan bersifat indikatif.

Renstra SKPD disusun dengan tahapan sebagai berikut :

1. Persiapan penyusunan Renstra SKPD;

2. Penyusunan rancangan Renstra SKPD

3. Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD; dan

4. Penetapan Renstra

Secara garis besar hubungan Renstra SKPD Dinas Kehutanan

Kabupaten Musi Rawas dengan dokumen lainnya merupakan

hubungan yang sifatnya saling mengacu, menjabarkan dan sebagai

pedoman perencanaan lainnya. Keterkaitan Renstra SKPD dengan

RPJM, Renstra K/L (Kementerian/Lembaga) dan Renstra

Kabupaten/Kota dan dengan Renja SKPD secara garis besar hubungan

tersebut dapat dilihat seperti pada bagan berikut ini :

Page 10: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 2

S D M

(SUMBER DAYA

MANUSIA )

- APARATUR

- MASYARAKAT

Gambar 1.1 Bagan Keterkaitan Renstra – SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya

Dalam Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Pemerintah

Daerah (SKPD) Dinas Kehutanan Tahun 2011 – 2015 ini mengikuti pola

pikir seperti terdapat pada Gambar 2. berikut ini.

S D A

(SUMBER DAYA

ALAM)

- HUTAN

- LAHAN

-

KONDISI

SAAT INI

STRATEGI &

KEBIJAKAN PROGRAM

KEGIATAN

VISI &

MISI

LANDASAN

HUKUM

KONDISI

YANG

DIHARAP

KAN

MASALAH & KENDALA

PELUANG & TANTANGAN

Page 11: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 3

Gambar 1.2 Pola Pikir Penyusunan Renstra

1.2. Landasan Hukum

Dalam penyusunan Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Musi

Rawas Tahun 2010-2015 didasarkan pada peraturan perundangan yang

berlaku antara lain :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

Kehutanan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah;

3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Tata Hutan dan

Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

8. Peraturan Daerah Kabupaten Musi Rawas Nomor 2 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten

Musi Rawas;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Page 12: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 4

12. Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 58 Tahun 2008 tentang

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten

Musi Rawas.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud perubahan Renstra SKPD Dinas Kehutanan Kabupaten

Musi Rawas adalah untuk menyeleraskan perencanaan pembangunan

kehutanan secara terpadu dan terintegrasi dengan sektor lain dalam

rangka meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembangunan

kehutanan di wilayah Kabupaten Musi Rawas.

Tujuan penyusunan Rencana Strategis adalah sebagai arahan

kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan di Kabupaten Musi

Rawas sehingga dapat dijadikan sebagai acuan perencanaan jangka

pendek serta menjadi indikator dalam pencapaian tujuan. Sehingga

Renstra merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

pertanggungjawaban (kinerja) Instansi Pemerintah Daerah.

1.4. Sistematika Penulisan Renstra

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas Pengertian Renstra SKPD, Fungsi

Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,

Proses penyusunan Renstra SKPD, Keterkaitan Renstra SKPD

dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota, dan

dengan Renja SKPD

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan

Pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya

yang mengatur tentang SOTK, kewenangan SKPD, serta pedoman

yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan

penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Page 13: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 5

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan

Renstra SKPD

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta

susunan garis besar isi dokumen.

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam

penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara

ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam

penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-

capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra

SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program

prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD

periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama

yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD

ini.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan

SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi

sampai dengan satu eselon di bawah Kepala SKPD. Uraian tentang

struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi,

jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur,

mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang

dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup

sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih

operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan

sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM

Page 14: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 6

untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD

dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah

diratifikasi oleh Pemerintah.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan

Renstra SKPD Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRW,

dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang

berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan

pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini

mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan

pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang

dibutuhkan.

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan

pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih

Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang

terkait dengan visi, misi, serta program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah terpilih, faktor-faktor penghambat dan pendorong

pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan

misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah tersebut.

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota

Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat

ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang

mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari

sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra SKPD

Kabupaten/Kota.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Hidup Strategis

Page 15: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 7

Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat

dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana

Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD

yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari:

1. gambaran pelayanan SKPD

2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L

3. sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD Kabupaten/Kota

4. implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD

5. implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD

IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi

SKPD

4.2Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan

sasaran jangka menengah SKPD

4.2 Strategi dan Kebijakan SKPD

Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan

kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.

BAB V.RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

INDIKATIF

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Page 16: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 8

Pada bagian dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara

langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima

tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian

tujuan dan sasaran RPJMD.

Page 17: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 9

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organsiasi SKPD

Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas merupakan unsur

pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Musi Rawas

melalui Sekretaris Daerah. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten

Musi Rawas Nomor 02 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas serta berdasarkan

Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor 58 tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas,

tugas pokok Dinas Kehutanan adalah membantu Bupati dalam

menyelenggarakan Pemerintahan Daerah dibidang Kehutanan.

Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Kehutanan

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Penyusunan perencanaan bidang kehutanan;

b. Perumusan kebijakan teknis bidang kehutanan;

c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

kehutanan;

d. Pembinaan, koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan

kegiatan bidang rehabilitasi dan pengelolaan hutan, sarana dan

prasarana kehutanan, perlindungan dan pengamanan hutan, serta

produksi dan bina usaha kehutanan;

e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kehutanan;

f. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kehutanan;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati, sesuai bidang

tugas dan fungsinya.

Susunan Organisasi Dinas Kehutanan terdiri dari :

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahkan :

a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

Page 18: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 10

b) Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan;

c) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian.

3. Bidang Inventarisasi dan Tata Guna Hutan, membawahkan:

a) Seksi Inventarisasi, Pengukuran dan Perpetaan;

b) Seksi Data Base dan Informasi Kehutanan;

c) Seksi Pengukuhan dan Penatagunaan Hutan.

4. Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan, membawahkan :

a) Seksi Rehabilitasi Hutan;

b) Seksi Reklamasi dan Penghijauan;

c) Seksi Monitoring dan Evaluasi DAS.

5. Bidang Bina Produksi Hasil Hutan, membawahkan :

a) Seksi Iuran dan Pengujian Hasil Hutan;

b) Seksi Pemanfaatan Hutan;

c) Seksi Peredaran Hasil Hutan.

6. Bidang Perlindungan Hutan, membawahkan :

a) Seksi Pengamanan Hutan;

b) Seksi Pembinaan Flora/Fauna dan Pengendalian Hama/ Penyakit;

c) Seksi Hukum dan Perundang-undangan.

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Adapun Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi

Rawas seperti terdapat pada Gambar 3. berikut ini.

Page 19: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 11

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan

2.2 Sumber Daya SKPD

a. Sumber Daya Manusia dan Sarana Prasarana

Kondisi Sumber Daya Manusia pada Dinas Kehutanan

Kabupaten Musi Rawas sampai dengan sekarang adalah sebanyak 69

orang. Sedang berdasarkan tempat kerja PNS di lingkup Dinas

Kehutanan Kabupaten Musi Rawas sebanyak 61 orang, di UPT Dinas

Kehutanan sebanyak 8 orang yang tersebar di 3 UPT.

Sedangkan keadaan PNS berdasarkan golongan terdiri dari

golongan IV sebanyak 7 orang, Golongan III sebanyak 47 orang,

Golongan II sebanyak 14 orang dan Golongan I sebanyak 1 orang.

Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan formal, untuk S2 sebanyak 2

orang, S1 sebanyak 38 orang, D3 sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 26

dan SLTP sebanyak 1 orang. Sedangkan sarana dan prasarana yang

ada di Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas yang dipergunakan

dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan terdiri dari :

Kendaraan Roda 4 : 3 Unit

Kendaraan Roda 2 : 33 Unit

Page 20: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 12

GPS : 28 Unit

Komputer : 19Unit

Laptop : 24 Unit

Handytalkie : 10 unit

Kompas : 5 unit

Altimeter : 1 unit

Rangefinder : 2 unit

Tabung Damkar : 10 unit

Tangga : 2 unit

Handycam : 1 unit

Senjata api : 22 pucuk, terdiri dari senjata genggam

sebanyak 3 pucuk, senjata api pinggang

sebanyak 19 pucuk.

b. Persemaian Permanen

Persemaian permanen yang dimilik terletak di Desa Babat

Kecamatan STL Ulu Terawas seluas + 0,8 Ha dengan kapasitas

produksi 100.000 batang/th. Produksi bibit selain untuk memenuhi

kebutuhan bibit Dinas Kehutanan sendiri, juga untuk memenuhi

permintaan instansi lainnya.

c. Hutan Adat Bulian

Hutan Adat Bulian seluas + 34 Ha terletak di Desa Beliti jaya 3E

Kecamatan Muara Kelingi yang didominasi jenis Eusideroxylon swageri

dengan nama daerah bulian/ulin.

d. Kondisi Hutan dan Kehutanan Saat Ini

1. Luas Kawasan dan Fungsi Hutan

Kabupaten Musi Rawas dengan luas wilayah Kabupaten seluas

+ 635.727,66 ha mempunyai kawasan hutan seluas + 277.274,98 ha

(43,61%) dari luas wilayah kabupaten sesuai dengan Keputusan Menteri

Kehutanan Nomor : 822/Kpts-II/2013 Penunjukan Kawasan Hutan dan

Page 21: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 13

Perairan di Wilayah Sumatera Selatan dengan perincian fungsi kawasan

hutan di wilayah Kabupaten Musi Rawas sebagai berikut :

a. Kawasan Budidaya

o Hutan Produksi : 175.702,64 ha

o Hutan Produksi Terbatas (HPT) : 4.487,46 ha

o Hutan Produksi yang dapat dikonversi : 25.487,94 ha

Jumlah a……… 205.678,04 ha

b. Kawasan Non Budidaya

o Hutan Konservasi (TNKS) / HSA : 70.726,71 ha

o Hutan Lindung : 870,23 ha

Jumlah b……… 71.596,94 ha

Tabel 2.1 Rincian Luas Kawasan Hutan di Kabupaten Musi Rawas

No Jenis Luas (Ha) Lokasi

1. Hutan Konservasi/ TNKS 70.726,71 Kec. Terawas dan Kec. Selangit

2. Hutan Lindung 870,23

- HL Bukit Cogong I 285,56 Kec. STL Ulu Terawas - HL Bukit Cogong II 563,58 Kec. STL Ulu Terawas - HL Bukit Botak 21,09 Kec. STL Ulu Terawas 3. Hutan Produksi 175.702,64

- HP Lakitan Utara I 7.750,20 Kec. Megangsakti

- HP Lakitan Utara II 1.356,92 Kec. Megangsakti

- HP Lakitan Selatan 21.256,75 Kec. Megangsakti

- HP Benakat Semangus 138.838,21 Kec. BTS Ulu, Muara Lakitan

- HP Kungku 6.500,56 Kec. Jayaloka, Sukakarya

4. Hutan Produksi Terbatas 4.487,46

- HPT Bk. Hulu Tumpah 4.029,59 Kec. Selangit

- HPT Lakitan Utara 457,87 Kec. Megang Sakti

5. Hutan Produksi Konversi 25.487,93

- HPK. Kelingi 9.785,03 Kec. Ma. Kelingi, Ma. Lakitan

- HPK. Semangus 13.789,14 Kec. Ma. Kelingi, Ma. Lakitan

- HPK. Air Balui 1.913,76 Kec. Ma. Lakitan

Page 22: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 14

2. Tata Hidrologi

Kabupaten Musi Rawas merupakan wilayah hulu dari kawasan

lainnya dalam satu kesatuan Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi yang

terbagi ke dalam Sub DAS Baung, Musi Hulu, Kikim, Semangus, Rawas,

Lakitan, Kelingi, Deras, Lematang, Medak. Yang kondisinya terdiri dari

sungai besar dan anak sungai dengan masyarakat rata-rata menempati

daerah sekitar sungai tersebut. Sehingga sungai memiliki peranan yang

penting dalam roda kehidupan masyarakat baik sebagai pemenuhan

kebutuhan air, jalan transportasi maupun sumber mata pencaharian.

Gambar 2.2. Peta Kawasan Hutan Kab. Musi Rawas

Page 23: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 15

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

Berdasarkan hasil-hasil pelaksanaan pembangunan selama

periode 2011 sd. 2015 terdapat Indikator kinerja yang tercapai namun juga

ada beberapa target kinerja yang tidak tercapai. Lebih lengkap, kinerja

pelayanan SKPD dapat dilihat pada tabel 2.2.

Page 24: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 16

Tabel 2.2. Capaian kinerja Renstra yang lalu

No. Misi Indikator Kinerja Target Realisasi Keterangan

1. Mewujudkan Pemantapan dan Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan dalam mendukung Perekonomian Daerah

Persentase jumlah kawasan hutan yang mantap dan baik fungsi, batas maupun luasannya

minimal 50% luas kawasan hutan

87,43%

Sisa kawasan hutan yang belum ditata batas adalah kelompok HP Benakat Semangus dan HP Kungku

Kawasan hutan tersedia data dan informasinya

50 % kawasan hutan tersedia data dan informasinya

20% Dari 21 Kelompok Hutan sd. Tahun 2010 baru 4 kawasan hutan yang telah diinventarsaisasi

Persentase peningkatan jumlah produktivitas hasil hutan dalam peningkatan perekonomian daerah berupa Retribusi, Sumbangan Pihak Ketiga dan PSDH

sebesar 10 % per tahun.

10 % Apabila dilihat dari realisasi dari tahun 2008 sd. 2010 kenaikan 10% tercapai namun apabila dilihat dari awal pelaksanaan Renstra terjadi penurunan PAD Sektor kehutanan sebesar 55,8% hal ini disebabkan oleh menurunnya produksi kayu

2. Meningkatan Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan sebagai Penyangga Wilayah Agraris

Berkurangnya kerusakan sumber daya hutan

sebesar 10 % per tahun

10 %

Terjaganya hutan adat bulian Seluas 34 Ha 34 Ha Hutan Adat Bulian tetap terjaga melalui pembangunan pos jaga kehutanan, jalan pengawasan dan penempatan petugas pengamanan di sekitar areal kawasan hutan adat

jumlah penambahan perlindungan daerah tangkapan air seluas

25 ha per tahun -

3. Meningkatkan Upaya Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

Adanya rehabilitasi lahan dengan luasan minimal

10 % dari lahan kritis prioritas 1 dan 2 di luar TNKS

- Kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan pada lahan di luar kawasan hutan, sedangkan di dalam kawasan hutan dilakansakan melalui program Hutan Tanaman Industri yang sampai dengan tahun 2010 terdapat 5 (lima) unit ijin

4. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan dan Pembangunan Kawasan Hutan

Penambahan kegiatan masyarakat di dalam dan di luar kawasan hutan

5 paket 5 paket Untuk memenuhi target tersebut dilaksanakan berbagai kegiatan yaitu : 1) Pengolahan Kelapa 2)Jasa wisata alam 3) Reboisasi 4) Hutan Rakyat dan 5) KBD dan KBR

Page 25: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 17

Selain capaian kinerja di atas, beberapa capaian pembangunan di

bidang kehutanan yang berhasil dicapai sebagai berikut :

a. Pengembangan Hutan Tanaman dan Hutan Rakyat

Hutan Tanaman di Kabupaten Musi Rawas terdapat di

Kelompok Hutan Benakat Semangus yang dikelola oleh PT. Musi Hutan

Persada dengan jenis Acacia mangium, sedangkan Hutan Rakyat yang

dikelola oleh pihak swasta yaitu oleh PT. Xylo Indah Pratama dengan

komoditi kayu pulai, sedangkan hutan rakyat yang lainnya merupakan

bantuan dari dana pemerintah yang diberikan kepada masyarakat.

Adapun Pembangunan Hutan Tanaman sampai dengan tahun 2010

secara rinci seperti terdapat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.3. Hutan Tanaman di Kabupaten Musi Rawas

No. Nama Perusahaan Penetapan Luas (Ha) Kelompok Hutan

1. PT. Musi Hutan Persada SK. No : 38/Kpts-II/1996

70.000 HP. Benakat Semangus

2. PT. Sumatera Prima Fibreboard

SK. No. : 379/Menhut-II/2009

7.055 HP. Benakat Semangus

3. PT. Paramitra Mulia Langgeng

SK. No. : 378/Menhut-II/2009

25.063 HP. Lakitan Utara

4. PT. Bumi Sriwijaya Sejahtera

SK. No. : 686/Menhut-II/2009

29.010 HPT. Meranti Hulu S. Kapas

5. PT. Persada Karya Kahuripan

SK. No. : 606/Menhut-II/2009

48.347 HPT. Rawas Lakitan, HPT. Rawas Utara I dan II

Sumber data : Data Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2010

b. Hasil Hutan

Hasil hutan Kabupaten Musi Rawas baik hasil non kayu

maupun kayu dalam jangka waktu tiga tahun terakhir, kayu-kayu tersebut

sebagian berasal dari luar kawasan hutan (hutan rakyat) dan dari hutan

tanaman dengan perkembangan produksi kayu bulat seperti pada tabel

2.4 berikut ini.

Page 26: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 18

Tabel 2.4. Perkembangan Produksi Kayu Bulat di Wilayah Kabupaten Musi Rawas

No. Tahun Kayu Bulat

(m3) Kayu Lapis

(m3) Kayu Gergajian

(m3) Keterangan

1. 2. 3. 4. 5.

2006 2007 2008 2009 2010

683.363,99 393.889,63 162.847,85 798.898,65 792.420,22

- - - - -

- - - - -

Sumber data : Data Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2010

c. Penerimaan PSDH , DR, Retrbusi dan Sumbangan

Penerimaan Negara bukan pajak yang berasal dari Dana

Reboisasi (DR) dan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) wilayah

Kabupaten Musi Rawas mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

dengan perincian seperti terdapat pada Tabel .2.5.

Tabel 2.5. Penerimaan DR ,PSDH, Retribusi dan Sumbangan di Kabupaten Musi Rawas

Jenis Penerimaan Tahun Peneriman

2006 2007 2008 2009 2010

1. PS

DH (Rp)

679.247.560,60 717.728.449,36 636.062.522,44 1.682.513.784,54 2.156.426.265,-

2. DR

( $ )

2.618,50 0 0 0 61.739,42

3. Retr

ibusi (Rp)

57.500.000,- 137.500.000,- 60.000.000,- 31.000.000,- 45.000.000,-

4. Sumbangan Pihak ketiga (Rp)

1.035.577.155,- 806.634.128,- 500.352.025,- 603.760.893,- 554.429.510,-

5. Lain

-lain

0 0 0 0 11.327.500,-

Sumber data: Bidang Bina Produksi Hasil Hutan

Page 27: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 19

BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah

Kabupaten antara lain :

1. Penyelenggaraan inventarisasi hutan produksi dan hutan lindung dan

skala DAS dalam wilayah kabupaten/kota;

2. Pengusulan penunjukan kawasan hutan produksi, hutan lindung,

kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam dan taman buru

3. Pengusulan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk

masyarakat hukum adat, penelitian dan pengembangan, pendidikan

dan pelatihan kehutanan, lembaga sosial dan keagamaan untuk skala

kabupaten/kota dengan pertimbangan gubernur.

4. Pengusulan perubahan status dan fungsi hutan dan perubahan status

dari lahan milik menjadi kawasan hutan, dan penggunaan serta tukar

menukar kawasan hutan;

5. Pertimbangan penyusunan rancang bangun dan pengusulan

pembentukan wilayah pengelolaan hutan lindung dan hutan produksi,

serta institusi wilayah pengelolaan hutan.

6. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka

panjang unit KPHP.

7. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka

menengah unit KPHP.

8. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek

unit KPHP.

Page 28: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 20

9. Pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha dua puluh

tahunan unit usaha pemanfaatan hutan produksi

10. Pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja lima tahunan unit

pemanfaatan hutan produksi.

11. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan tahunan

(jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan produksi.

12. Pertimbangan teknis untuk pengesahan, dan pengawasan

pelaksanaan penataan batas luar areal kerja unit pemanfaatan hutan

produksi dalam kabupaten/kota

13. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaaan dua puluh

tahunan (jangka panjang) unit KPHL.

14. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan lima tahunan

(jangka menengah) unit KPHL

15. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan tahunan

(jangka pendek) unit KPHL.

16. Pertimbangan teknis pengesahan rencana kerja usaha (dua puluh

tahunan) unit usaha pemanfaatan hutan lindung

17. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan lima tahunan

(jangka menengah) unit usaha pemanfaatan hutan lindung.

18. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan tahunan

(jangka pendek) unit usaha pemanfaatan hutan lindung.

19. Pertimbangan teknis pengesahan penataan areal kerja unit usaha

pemanfaatan hutan lindung kepada provinsi.

20. Pertimbangan teknis rencana pengelolaan dua puluh tahunan (jangka

panjang) unit KPHK.

21. Pertimbangan teknis rencana pengelolaan lima tahunan (jangka

menengah) unit KPHK.

22. Pertimbangan teknis rencana pengelolaan jangka pendek (tahunan)

unit KPHK.

23. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka

panjang (dua puluh tahunan) untuk cagar alam, suaka margasatwa,

Page 29: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 21

taman nasional, taman wisata alam dan taman buru skala

kabupaten/kota

24. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka

menengah untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional,

taman wisata alam dan taman buru skala kabupaten/kota

25. Pertimbangan teknis pengesahan rencana pengelolaan jangka pendek

untuk cagar alam, suaka margasatwa, taman nasional, taman wisata

alam dan taman buru skala kabupaten/kota

26. Pengelolaan taman hutan raya, penyusunan rencana pengelolaan dan

penataan blok (zonasi) serta pemberian perizinan usaha pariwisata

alam dan jasa lingkungan serta rehabilitasi di taman hutan raya skala

kabupaten/kota.

27. Penyusunan rencana-rencana kehutanan tingkat kabupaten/kota.

28. Penyusunan sistem informasi kehutanan (numerik dan spasial) tingkat

kabupaten/kota.

29. Pertimbangan teknis kepada gubernur untuk pemberian dan

perpanjangan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu serta

pemberian perizinan usaha pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada

hutan produksi kecuali pada kawasan hutan negara pada wilayah kerja

PERUM Perhutani.

30. Pemberian perizinan pemungutan hasil hutan kayu dan pemungutan

hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi skala kabupaten/kota

kecuali pada kawasan hutan negara pada wilayah kerja PERUM

Perhutani.

31. Pemberian izin usaha pemanfaatan kawasan hutan dan jasa

lingkungan skala kabupaten/kota kecuali pada kawasan hutan negara

pada wilayah kerja PERUM Perhutani.

32. Pertimbangan teknis pemberian izin industri primer hasil hutan kayu

33. Pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan skala

kabupaten/kota.

34. Pemberian perizinan pemanfaatan kawasan hutan, pemungutan hasil

hutan bukan kayu yang tidak dilindungi dan tidak termasuk ke dalam

Page 30: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 22

Lampiran (Appendix) CITES, dan pemanfaatan jasa lingkungan skala

kabupaten/kota kecuali pada kawasan hutan negara pada wilayah

kerja PERUM Perhutani.

35. Pelaksanaan pemungutan penerimaan negara bukan pajak skala

kabupaten/kota.

36. Penetapan lahan kritis skala kabupaten/kota.

37. Pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan lahan DAS/Sub

DAS.

38. Penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan

rehabilitasi hutan pada hutan taman hutan raya skala kabupaten/kota.

39. Penetapan rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan

rehabilitasi hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak

dibebani izin pemanfaatan/pengelolaan hutan dan lahan di luar

kawasan hutan skala kabupaten/kota.

40. Pertimbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan,

penyelenggaraan pengelolaan DAS skala kabupaten/kota.

41. Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi

hutan pada taman hutan raya skala kabupaten/kota.

42. Pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi

hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani izin

pemanfaatan/pengelolaan hutan, dan lahan di luar kawasan hutan

skala kabupaten/kota.

43. Pertimbangan teknis rencana reklamasi dan pemantauan pelaksanaan

reklamasi hutan

44. Penyusunan rencana dan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal

bencana alam skala kabupaten/kota.

45. Bimbingan masyarakat, pengembangan kelembagaan dan usaha serta

kemitraan masyarakat setempat di dalam dan di sekitar kawasan

hutan.

46. Penyusunan rencana, pembinaan pengelolaan hutan hak dan aneka

usaha kehutanan.

Page 31: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 23

47. Pembangunan, pengelolaan, pemeliharaan, pemanfaatan,

perlindungan dan pengamanan hutan kota.

48. Inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan calon areal sumberdaya

genetik, pembinaan penggunaan benih/bibit, pelaksanaan sertifikasi

sumber benih dan mutu benih/bibit tanaman hutan.

49. Pertimbangan teknis pengusahaan pariwisata alam dan taman buru

serta pemberian perizinan pengusahaan kebun buru skala

kabupaten/kota.

50. Pemberian perizinan pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak

dilindungi dan tidak termasuk dalam Lampiran (Appendix) CITES.

51. Pertimbangan teknis izin kegiatan lembaga konservasi (antara lain

kebun binatang, taman safari) skala kabupaten/kota.

52. Pelaksanaan perlindungan hutan pada hutan produksi, hutan lindung

yang tidak dibebani hak dan hutan adat serta taman hutan raya skala

kabupaten/kota.

53. Pemberian fasilitasi, bimbingan dan pengawasan dalam kegiatan

perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak dan hutan adat

skala kabupaten/kota.

54. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kehutanan di tingkat

kabupaten/kota dan pemberian perizinan penelitian pada hutan

produksi serta hutan lindung yang tidak ditetapkan sebagai kawasan

hutan dengan tujuan khusus skala kabupaten/kota

55. Bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan dan evaluasi bidang

kehutanan skala kabupaten/kota.

56. Pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan pembinaan

penyelenggaraan oleh desa/masyarakat, kinerja penyelenggara

kabupaten/kota dan penyelenggaraan oleh desa/masyarakat di bidang

kehutanan.

Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan

berdasarkan kewenangan-kewenangan di atas antara lain :

Page 32: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 24

1. Penyelenggaraan inventarisasi hutan belum pada semua kawasan

dilaksanakan karena membutuhkan biaya yang relatif besar guna

penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH);

2. Terdapat kawasan hutan yang tidak berhutan lagi dan telah berubah

menjadi perkampungan bahkan telah menjadi desa definitif, kota

kecamatan namun statusnya masih berupa kawasan hutan. Hal

tersebut salah satu faktor bisa disebabkan karena pada saat

penempatan masyarakat trans tidak dibarengi dengan proses

pelepasan kawasan hutan;

3. Masih adanya lahan-lahan transmigrasi yang berada dalam kawasan

hutan dan statusnya belum dilepaskan. Kasus tersebut relatif banyak

terjadi tidak hanya di wilayah Kabupaten Musi Rawas, tetapi juga

hampir diseluruh wilayah Indonesia;

4. Adanya Permenhut Nomor P.62/Menhut-II/2008 yang bertentangan

dengan PP Nomor 38 Tahun 2007, yaitu Pemerintah Daerah

Kabupaten mempunyai kewenangan memberikan pertimbangan teknis

pengesahan rencana pengelolaan tahunan (jangka pendek) unit

usaha pemanfaatan hutan produksi, namun pada Unit Manajemen

Hutan Tanaman PT. Musi Hutan Persada melaksanakan Self approval

berupa pengesahan RKT sendiri tanpa melalui pertimbangan teknis

baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten maupun Pemerintah Daerah

Provinsi;

5. Belum dilaksanakannya tata batas luar areal kerja unit pemanfaatan

hutan produksi terhadap izin-izin yang ada. Batas tersebut sebagai

pegangan serta kepastian usaha bagi pemegang izin. Namun

disebabkan oleh banyak faktor sehingga pemegang izin yang telah ada

sejak tahun 1996 sampai saat ini belum bisa melaksanakan tata batas

izin usaha dan sampai saat ini masih dalam proses;

6. Tidak dilaksanakannya prosedur pemberian dan perpanjangan izin

usaha pemanfaatan hasil hutan kayu serta pemberian perizinan usaha

pemanfaatan hasil hutan bukan kayu pada hutan produksi;

Page 33: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 25

7. Belum ada prosedur tetap tentang pemberian perizinan pemungutan

hasil hutan kayu dan pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan

produksi skala kabupaten;

8. Belum efektifnya pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil

hutan skala kabupaten;

9. Pelaksanaan pemungutan penerimaan negara bukan pajak skala

kabupaten/kota belum maksimal;

10. Penetapan lahan kritis skala kabupaten/kota terkendala pembiayaan

dan tenaga teknis;

11. Reklamasi areal bekas tambang belum berjalan;

12. Pengembangan aneka usaha kehutanan belum maksimal;

13. Budaya pembukaan lahan secara pembakaran masih banyak

dilakukan oleh masyarakat yang merupakan salah satu penyebab

kebakaran hutan dan lahan. Pembukaan lahan melalui pembakaran

dipandang sebagai metode yang paling mudah dan murah.

14. Minimnya sarana prasarana perpetaan sehingga berdampak terhadap

ketidakteraturan penggunaan lahan di Wilayah Kabupaten Musi

Rawas;

15. Minimnya pengetahuan aparat di kecamatan dan desa terhadap hutan

dan kehutanan. Dinas Kehutanan telah melaksanakan sosialisasi

tentang kawasan hutan kepada pra aparat kecamatan disertai

pembagian peta kawasan yang ada di Wilayah Kabupaten Musi

Rawas, namun seiring pergantian pejabat kecamatan tanpa adanya

transfer pengetahuan tentang kawasan hutan kepada pejabat

kecamatan yang lain, sehingga apabila ada pergantian pejabat

kecamatan, informasi tentang kawasan hutan terputus.

16. Kelembagaan pengelolaan kawasan hutan pada saat ini belum

berjalan secara efektif dan efisien. Beberapa permasalahan di bidang

kehutanan timbul antara lain karena belum adanya lembaga pengelola

kawasan hutan ini. Selain itu kawasan hutan juga tidak menjadi optimal

produktivitasnya, karena belum dikelola secara intensif. Peranan

Dinas Kehutanan Kabupaten, pada saat ini lebih bersifat

Page 34: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 26

pengadministrasian kegiatan-kegiatan kehutanan. Lembaga pengelola

hutan ini Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) perlu segera

ditingkatkan kewenangannnya sebagai lembaga teknis bidang

kehutanan. Dalam rangka persiapan pembentukan kelembagaan

pengelolaan hutan tersebut telah dimulai dengan pembentukan UPT

KPHP baik Lakitan maupun Rawas. Hal ini perlu dukungan dari semua

pihak, baik di Pemerintah Daerah Kabupaten, Pemerintah Provinsi

maupun pusat.

17. Kebakaran hutan dan lahan selama periode tahun 2005-2010 masih

terjadi di wilayah Kabupaten Musi Rawas. Jumlah titik api (hot-spot)

selama periode tersebut mencapai 729. titik api dengan luas areal

terbakar 3.901hektar. Kejadian kebakaran hutan dan lahan meliputi

areal kawasan hutan, perkebunan dan ladang budidaya milik

masyarakat. Intensitas kebakaran dan luasan areal yang terbakar

cenderung berfluktuatif terutama mengikuti kondisi iklim.

Permasalahan kebakaran hutan dan lahan ini akan selalu terjadi,

dikarenakan terkait dengan faktor iklim, pengelolaan lahan, kebiasaan

masyarakat, serta keterbatasan sumberdaya untuk mencegah dan

mengendalikan kebakaran hutan dan lahan tersebut. Melihat

kenyataan tersebut dimana kebakaran hutan dan lahan mencakup

beberapa sub sektor, seperti kehutanan, perkebunan, pertanian dan

pertambangan, maka kedepan permasalahan kebakaran hutan dan

lahan ini perlu diantisipasi sejak dini, baik dalam upaya pencegahan,

pengendalian maupun antisipasi dampak kebakaran hutan dan lahan

tersebut. Mengingat bahwa areal yang terbakar berada di berbagai

kegiatan/wilayah pengelolaan, seperti kawasan hutan, perkebunan,

pertanian maupun lahan budidaya masyarakat lainnya, serta meliputi

beberapa aspek kehidupan dan sub sektor, maka pengelolaan

kebakaran ini akan lebih baik jika dilakukan oleh suatu unit khusus

semacam unit kebakaran pedesaan atau Rural Fire Brigade.

18. Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di Kabupaten Musi Rawas telah

dilaksanakan melalui anggaran APBD, APBN maupun kegiatan

Page 35: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 27

lainnya. Luasan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan ini, serta

kegiatan pembangunan hutan tanaman yang salah satunya

dimaksudkan untuk menekan luas lahan namun belum mampu

mengatasi degradasi kawasan hutan. Luas lahan kritis di dalam

kawasan hutan di Kabupaten Musi Rawas seluas 278.334 hektar. Di

lain pihak pengurangan luas lahan kritis melalui pembangunan hutan

tanaman industri yang rata-rata ± 8500 hektar per tahun serta kegiatan

rehabilitasi lainya, belum mampu untuk segera menuntaskan

permasalahan lahan kritis ini. Oleh karena itu perlu dikembangkan

pola kegiatan RHL partisipatif oleh masyarakat untuk mempercepat

rehabilitasi hutan dan lahan ini.

19. Potensi kawasan hutan di Kabupaten Musi Rawas belum dimanfaatkan

secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat dan pembangunan

daerah. Hal ini disebabkan produktivitas kawasan hutan masih rendah.

Salah satu upaya peningkatan produktivitas kawasan hutan ini adalah

melalui pembangunan hutan tanaman industri maupun program hutan

tanaman rakyat (HTR). Namun pada kenyataannya kegiatan

pembangunan hutan tanaman di Musi Rawas masih tersendat-sendat,

terutama disebabkan oleh masih belum mantapnya status kawasan

hutan pada areal pembangunan hutan tanaman ini, seperti masih

sering terjadinya konflik masalah lahan dengan masyarakat. Untuk

mengatasi ini perlu dikembangkan pola-pola kemitraan dengan

masyarakat oleh para pemegang Hak Pengusahaan Tanaman Industri

(HPHTI), misalnya Pola Mengelola Hutan Bersama Masyarakat

(MHBM) dan Membangun Hutan Bersama Rakyat (MHBR).

20. Hasil hutan non kayu merupakan salah satu bidang dalam sub sektor

kehutanan yang dapat menyerap tenaga kerja banyak, serta dapat

mendatangkan nilai tambah (value-added) yang akan dapat memacu

perekonomian daerah. Permasalahn dalam pengembangan hasil hutan

non kayu ini adalah terbatasnya akses informasi (sumber bahan dan

pemasaran) terhadap hasil hutan non kayu tersebut. Sebagian besar

masyarakat belum mengetahui sumber bahan (bibit, benih, dll) serta

Page 36: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 28

pemasaran produk-produk hasil hutan non kayu tersebut. Untuk

mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan terobosan untuk mengatasi

keterbatasan akses informasi masyarakat tersebut. Koordinasi dengan

Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Dinas Koperasi dan

Penanaman Modal, serta instansi-intansi terkait lainnya perlu

diintensifkan. Selain itu, dapat dilakukan juga pelatihan ataupun studi

banding yang mengikut sertakan masyarakat pelaku usaha

pengembangan hasil hutan non kayu ke sentra-sentra produksi hasil

hutan non kayu.

Page 37: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 29

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas Propinsi

Sumatera Selatan

Aspek Kajian Capaian/Kondisi Saat

ini Standar yang

digunakan Faktor yang Mempengaruhi Permasalahan

Pelayanan SKPD Internal Eksternal

1 2 3 4 5 6 1. Gambaran

Pelayanan SKPD

Rehabilitasi lahan kritis 12.256 Ha

Kemampuan merehabilitasi lahan kritis yang dilakukan oleh Pemda serta oleh swasta dan masyarakat

Terbatasnya SDM

Penguasaan lahan/okupasi kawasan hutan oleh masyarakt

Data dan informasi detil tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat

Kawasan Hutan yang Mantap 18 kelompok

Kelompok kawasan hutan yang ditata batas

Tenaga ahli bidang perpetaan

Pelaksanaan tata batas menjadi kewenangan pemerintah

Penyediaan data penggunaan dan pemanfaatan kawasan terkendala perpetaan

Kawasan Hutan Tetap dikelola oleh Institusi permanen pada Tingkat Tapak belum ada

Tidak ada pengelolaa kawasan di tingkat lapangan

SDM terlatih Peraturan tentang KPH masih tumpang tindih

Masih bersifat administrasi

Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat belum terealisasi

Pencadangan areal untuk HTR belum termanfaatkan

Penguasaan dan prosedur belum secara menyeluruh dikuasai

Kelembagaan belum didukung secara administrasi dan teknis

Pengetahuan dan keterampilan tentang HTR serta fokus kegiatan

Peningkatan PAD Sektor Kehutanan Rp. 600 jt

PAD sektor kehutanan per tahun

Terbatas sumber-sumber PAD sektor kehutanan

Penggunaan PSDH dan DR belum optimal

Belum optimal intensifikasi PAD

Page 38: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 30

1 2 3 4 5 6 2. Kajian

terhadap Renstra SKPD Provinsi

Pembangunan Hutan Tanaman 5 Unit

Jumlah pemegang izin

Keberadaan kawasan yang tidak ada unit manajemen

Masih menjadi kewenangan Pemerintah (Kemenhut)

Okupasi kawasan dalam wilayah unit manajemen menyulitkan pembangunan HTI

Produksi Kayu Hutan Tanaman Industri

Rencana Kerja Tahunan pemegang izin

Pengesahan RKT oleh Kepala Dinas Provinsi

Bisa self approval Beberapa Unit manajemen belum menyusun RKT

Produksi Hasil Hutan Non-Kayu

Produksi HHBK 386,82 ton dan 350.228

Potensi belum tergali

Penerimaan dari sub sektor kehutanan

Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR)

Pejabat penagih proaktif

Laporan produksi unit manajemen HTI

Terbatasnya Pengawas Tenaga Teknis (Wasganis)

Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Berkurangnya lahan kritis

Berbagai kegiatan mendukung upaya RHL

Peningkatan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pohon dan isue globang tentang lingkungan

Koordinasi dalam penyusunan Rencana RHL Tahunan

Pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Penurunan jumlah titik api (Hot spot) dan luas areal yang terbakar

Regu Pemadam Karhut terlatih dan sarpras masih kurang

Pembukaan lahan melalui pembakaran masih relatif tinggi

Penyuluhan dan sarpras

Pengamanan Hutan Menurunya perambahan dan illegal logging

Kurangnya personil Polhut

Kebutuhan lahan dan kayu yang tinggi

SDM Pengamanan Hutan / Polhut

Kelembagaan Pengelolaan Hutan

KPH yang terbentuk

Program pemerintah

Kebijakan msih belum sinkron

Kelembagaan baru

Page 39: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 31

1 2 3 4 5 6 3. Kajian

terhadap Renstra K/L

Pemantapan Kawasan Hutan

Kawasan hutan telah ditata batas

Kawasan hutan telah banyak diokupasi oleh masyarakat

Meningkatnya kebutuhan lahan untuk usaha perkebunan

Perambahan menyulitkan proses tata batas kawasan hutan

Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lahan kritis yang di rehabilitasi baik di dalam maupun di luar kawasan hutan

Lemahnya prakondisi, kapasitas pengembangan perhutanan sosial masih kurang, pengelolaan HHBK belum efektif

Ekslusivisme peran dan fungsi antar sektor pengguna lahan, Kurannya penyuluhan

Data dan informasi detil tingkat lapangan kondisi hutan dan lahan kritis belum lengkap dan akurat

Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan

Menurunnya angka perambahan dan kebakaran hutan

Konflik kawasan masih marak

Peningkatan kebutuhan akan lahan

Kapasitas isntitusi penanggulangan karhut

Konservasi Keanekaragaman Hayati

Tertib peredaran satwa liar yang dilindungi, pemanfaatan jasa lingkungan

peredaran dan penguasaan satwa liar

Permintaan tinggi akan satwa liar dan dilindungi

Pengawasan

Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan

Tertib peredaran hasil hutan, jaminan kepastian dan keamanan investasi dibidang kehutanan, pengelolaan tingkat tapak

Dukungan keamanan untuk berinvestasi bidang kehutanan dan pembentukan institusi tingkat tapak

Investasi dibidang kehutanan/HTI

Penyempurnaan instrumen perUU dan kelembagaan

Page 40: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 32

1 2 3 4 5 6 Pemberdayaan

Masyarakat di Sekitar Hutan

Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan

Integrasi pemerintah dengan masyarakat dalam pengelolaan SDH

Kelembagaan masyarakat masih lemah

Kerumitan dan prosedur administrasi pemberdayaan masyarakat

Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan

Penurunan emisi Komitmen bersama

Tekanan dunia internasional

Masih konsep

4. Kajian terhadap RTRW

Penyusunan RTRW Rencana pola runag; Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya.

Percepatan penetapan RTRW

Pemanfaatan dan penggunaan ruang

Kawasan hutan hampir 50% luas wilayah merupakan aset sekaligus tantangan

5. Kajian KLHS

Potensi gangguan terhadap lumbung energi, terhadap fungsi kawasan lindung (konflik kepentingan pertambangan)

Pengendalian terhadap kawasan lindung dan pertambangan serta sistem jaringan energi

Menjadi kebijakan regional

Keengganan merehabilitasi sehingga potensi menimbulkan bencana

Pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan AMDAL

Berkurangnya kawasan hutan lindung di hulu sungai akibat penurunan kualitas sungai

Banjir di sub Wilayah Sungai

Pengaturan sistem kota dan perhatian terhadap tata air berkelanjutan

Illegal logging di kawasan lindung

Peningkatan rehabilitasi

Konflik pemanfaatan lahan: Perkebunan dan pertambangan, Hutan dan perkebunan, Hutan dan pertambangan

Adanya permasalahan lahan

Kepatuhan RTRW

Page 41: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 33

3.2 Telahaan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

RPJMD tahun 2010-2015 mengamanatkan bahwa dalam sektor

pertanian secara luas diharapkan dapat mendukung terbangunnya

struktur perekonomian yang kokoh. Struktur perekonomian daerah lazim

dibedakan menjadi 9 sektor ekonomi yang tertuang dalam PDRB masing-

masing daerah, yakni mulai sektor pertanian sampai sektor jasa. Lebih

lanjut, berkenaan dengan pembangunan ekonomi jangka panjang di

Kabupaten Musi Rawas sehingga terwujudnya struktur perekonomian

yang kokoh, maka sektor pertanian diharapkan menjadi basis aktivitias

kegiatan ekonomi yang dikelola secara efisien dan menghasilkan output

yang sesuai dengan kebutuhan industri. Sementara itu, pengembangan

industri pengolahan dan manufaktur diarahkan sedemikian rupa hingga

memiliki daya saing global. Untuk sektor jasa diharapkan dapat

memberikan layanan publik yang bermutu dan berkualitas.

Pembangunan pertanian mencakup sub-sektor tanaman pangan

dan hortikultura, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan.

Dalam era otonomi daerah, pemerintah Kabupaten Musi Rawas selalu

berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai

bidang pembangunan salah satunya melalui peningkatan ketahanan

pangan daerah untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Bidang

Pertanian selama ini mempunyai peran yang cukup strategis dalam

perekonomian dan mempunyai multiplier effect yang besar, karena di

sektor ini sebagian besar masyarakat Kabupaten Musi Rawas

menggantungkan hidupnya.

Selain itu mata rantai yang timbul dari sektor pertanian sangat

besar, sehingga dampak yang ditimbulkan dari sektor pertanian sangat

luas. Sebagai bagian dari pembangunan masyarakat, pembangunan

pertanian diupayakan agar sinergis dengan pembangunan sektor lainnya,

bahkan merupakan titik pusat, sebagai sumber penggerak sektor lain,

dengan pengembangan sistem agribisnis termasuk agroindustri yang

Page 42: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 34

tahan terhadap guncangan ekonomi. Pada masa krisis, pertanian

merupakan sektor yang paling tahan terhadap badai krisis, dan

merupakan sektor yang dapat menopang untuk tidak menjadikan krisis

ekonomi berkelanjutan. Pembangunan di Bidang Pertanian ke depan

menghadapi masalah antara lain semakin terbatas dan menurunnya daya

dukung lahan dan kelangkaan sumber daya alam pertanian ditengah

kondisi adanya kecenderungan peningkatan kuantitas dan kualitas

kebutuhan pangan.

Berdasarkan Visi Terwujudnya Bumi Agropolitan dan

Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam” Untuk

mewujudkan Visi pembangunan tersebut ditetapkan 4 (empat) prioritas

pembangunan sebagai berikut :

1) Peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM masyarakat, aparatur

didukung oleh program pendidikan, keagamaan dan Kesehatan.

2) Penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha baru yang didukung

melalui pengembangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan,

pertanahan, ketenagakerjaan, industri,perdagangan, penanaman

modal(investasi) koperasi dan UKM.

3) Pengembangan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk

pengembangan agribisnis, aparatur (pelayanan umum) dan investasi

didukung oleh bidang pekerjaan umum dan perhubungan serta IPTEK

4) Mendorong dan memberikan ruang yang luas kepada masyarakat

untuk berpartisipasi dalam pembangunan dalam rangka

pemberdayaan ekonomi kerakyatan didukung oleh sektor ekonomi riil,

fisik, sarana dan prasarana serta budaya.

Dinas Kehutanan sebagai SKPD yang secara teknis menangani

hutan dan kehutanan ke depan berupaya mendukung tujuan-tujuan

tersebut. Sebagai langkah kongkrit Dinas Kehutanan terus

mengoptimalkan potensi kehutanan yang ada, yaitu pembangunan hutan

tanaman industri yang sampai saat ini ada 5 pemegang izin serta

Page 43: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 35

percepatan pembangunan hutan tanaman rakyat ( HTR) seluas 20.375 Ha

yang telah dicadangkan oleh Menteri Kehutanan RI berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.46/Menhut-II/2010 Tanggal 15

Januari 2010.

Kendala utama pembangunan HTI adalah sebagian besar lahan

kawasan hutan telah diokupasi/dikuasai oleh masyarakat sebagai akibat

kevakuman pengelelolaan kawasan hutan. Hal tersebut menghambat

pemegang izin untuk melakukan kegiatan-kegiatan dalam wilayah

usahanya. Dinas Kehutanan bekerja sama dengan pemegang izin terus

melakukan sosialiasi tentang pembangunan HTI tersebut.

Percepatan pembangunan HTI diharapkan selain meningkatkan

daya dukung lingkungan sesuai dengan misi Musi Rawas Tahun 2010-

2015 yaitu Pengembangan Agropolitan dan Pengembangan

Pertambangan dan Lingkungan. Dengan pengembangan HTI, lahan-

lahan kritis dalam kawasan hutan dapat kembali produktif sehingga

berdampak pada perbaikan lingkungan yang secara langsung

berpengaruh terhadap perbaikan iklim mikro. Pengembangan

Agropolitan niscaya tidak akan berhasil tanpa adanya dukungan dari

lingkungan/hutan yang baik sebagai penyedia supai air.

Hutan Tanaman Rakyat sebagai upaya Pemerintah memfasilitasi

masyarakat sekitar hutan khususnya dapat memanfaatkan kawasan hutan

secara legal dengan pemberian penguasaan 15 Ha per KK baik melalui

model mandiri, developer maupun pola kemitraan. Keberhasilan

pembangunan HTR diharapkan dapat meningkatkan tingkat

perekonomian masyarakat sekitar hutan yang pada akhirnya dapat

meningkatkan kesejahteraanya.

Upaya-upaya percepatan pembangunan HTR terkendala

kelembagaan dari masyarakat yang belum mantap. Kementerian

Kehutanan mensyaratkan masyarakat sebagai peserta HTR dapat

bergabung dalam wadah koperasi. Hal ini perlu mendapat dukungan

SKPD terkait dalam pembinaan dan fasilitasi kelembagaan.

Page 44: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 36

Tabel 3. 2. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Bupati

dan Wakil Bupati

Visi : Terwujudnya Bumi Agropolitan dan Kawasan Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam

No. Misi dan Program Bupati

dan Wakil Bupati Permasalahan Pelayanan

SKPD Faktor

Penghambat Pendukung

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Masyarakat

Prakondisi areal pencadangan HTR yang belum mantap

Prakondisi yang belum akurat

Program utama nasional

Fasilitasi pembangunan dan pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Konflik kepentingan penggunaan kawasan hutan

Pencadangan areal

2. Pengembangan Agropolitan

Kelestarian fungsi dan hasil hutan sebagai penyokong wilayah agraris

Lahan kritis yang perlu segera direhabilitasi

Sebagian besar wilayah berupa kawasan hutan

Fokus perbaikan DAS Illegal Longging TNKS sebagai Catment area

3. Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan

Pemberian rekomendasi pinjam pakai kawasan untuk usaha pertambangan

Penguasaan kawasan hutan oleh masyarakat

Prioritas pembangunan

upaya-upaya reklamasi areal bekas tambang agar lingkungan senantiasa terjaga

Kerusakan areal bekas tambang

Teknologi dan peraturan

Page 45: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 37

(1) (2) (3) (4) (5)

4. Penguatan Investasi dan Daya Saing

Perbaikan dan penyiapan data base lahan

Sarpras dan tenaga ahli perpetaan

Kawasan hutan belum berizin

Penyederhanaan birokrasi Belum adanya SOP Peluang usaha kehutanan

5. Penataan Kepemerintahan dan SDM

Profesionalisme Lemah dan kurangnya etos kerja

Jumlah pegawai

Page 46: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 38

3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten

Memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Kehutanan 2010-

2014, taget-target jangka menengahnya adalah sebagai berikut :

1. Ekologi

a. Berkurangnya deforestasi sumberdaya hutan.

b. Kawasan hutan yang mantap melalui koordinasi dan sinkronisasi

tata ruang, pengukuhan dan opimalisasi tata guna hutan, antara

lain dalam mendukung pembangunan infrastruktur.

c. Keberadaan dan penutupan hutan terjamin sesuai dengan

fungsinya (konservasi, lindung dan produksi), termasuk dalam

kaitannya dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

d. Proses ekosistem esensial berjalan optimal serta keanekaragaman

hayati dan sumberdaya hutan terjaga, serta terpulihkannya

ekosistem hutan rawa dan gambut.

e. Menurunnya gangguan keamanan hutan dan hasil hutan serta

berkurangnya kejadian kebakaran hutan dan lahan.

f. Daerah aliran sungai (DAS) berfungsi secara optimal sehingga

dapat mengurangi resiko bencana alam berupa banjir, longsor dan

kekeringan.

g. Kawasan hutan tetap yang dikelola oleh institusi permanen pada

tingkat tapak.

2. Ekonomi

a. Kontribusi kehutanan terhadap pendapatan produk domestik bruto

(PDB) dari hasil hutan kayu, bukan kayu dan jasa lingkungan

meningkat secara proporsional dan bertahap.

b. Penyerapan tenaga kerja pada bidang pemanfaatan hutan, industri

pengolahan hasil hutan, konservasi dan jasa lingkungan meningkat.

c. Pendapatan riil masyarakat yang berusaha dalam pemanfaatan

produk dan jasa hutan dan kehutanan, terutama yang berada di

dalam dan sekitar hutan semakin baik.

Page 47: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 39

d. Aneka usaha kehutanan oleh usaha kecil, menengah, koperasi dan

masyarakat semakin luas, serta terjalin hubungan usaha besar,

menengah, kecil, koperasi dan masyarakat yang makin harmonis

dan terintegrasi.

e. Tercukupinya kebutuhan bahan baku industri kehutanan secara

berkelanjutan.

f. Ekspor komoditas hasil hutan dan industri pengolahan hasil hutan

terus meningkat.

3. Sosial

a. Manfaat hutan bagi masyarakat meningkat dan terdistribusi secara

berkeadilan.

b. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan

meningkat secara proporsional.

c. Akses masyarakat khususnya masyarakat lokal dan masyarakat adat

secara proporsional terakomodir.

d. Kualitas kesejahteraan masyarakat (kesehatan, pendidikan,

perumahan, lingkungan, dll) di dalam dan sekitar hutan semakin

baik, termasuk dalam kaitannya dengan upaya-upaya percepatan

pembangunan daerah tertinggal terutama di kawasan perbatasan.

4. Kelembagaan

a. Terwujudnya reformasi birokrasi pada Kementerian Kehutanan dan

instansi kehutanan pemerintah daerah (provinsi, kabupaten, dan

kota), sehingga organisasi berjalan secara efektif dan efisien sesuai

dengan tugas dan fungsi yang menjadi embanannya.

b. Kelembagaan pengelolaan hutan pada tingkat lapangan dalam

kesatuan pengelolaan hutan makin mantap.

c. Regulasi dan kebijakan cukup memadai dan berjalan efektif.

d. Lembaga non pemerintah menjadi bagian penting dalam

pembangunan kehutanan.

e. Jejaring kerja terbangun secara memadai.

Page 48: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 40

f. Sumberdaya manusia kehutanan pada sektor pemerintah dan

masyarakat kualitasnya terus meningkat.

g. Pengawasan dan pengendalian berjalan efektif.

h. Tersedia produk Iptek yang handal dalam pengelolaan hutan.

i. Tersedia dukungan sarana dan prasarana serta dana yang cukup

dan profesional.

Adapun faktor-faktor yang merupakan hambatan dalam

pelaksanaan pelayanan SKPD adalah sebagai berikut :

a. Data kerusakan hutan belum didukung dengan ground check di

lapangan, sehingga penafsiar yang dilakukan kondisinya bisa tidak

sesuai dengan keadaan senyatanya di lapangan;

b. Kawasan hutan yang telah ditetapkan namun kondisi di lapangan

berupa pemukiman desa bahkan kota kecamatan yang tidak

dienclave sehingga dapat sebagai hambatan dalam pembangunan;

c. Pembangunan kawasan hutan dengan konsep KPH belum didukung

dengan kebijakan dan pembiayaan yang memadai;

d. Belum semua kawasan hutan baik batas luar maupun batas fungsi

dilakukan tata batas.

e. Belum semua kawasan hutan dikelola dalam unit-unit pengelolaan,

khususnya pada kawasan hutan produksi dan hutan lindung di luar

Pulau Jawa.

f. Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan

maupun hasil-hasilnya, termasuk ancaman kebakaran hutan dan

lahan.

g. Sebagian masyarakat belum memahami pentingnya upaya-upaya

konservasi sumberdaya alam, khususnya dalam konteks pelestarian

jenisjenis flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya.

h. Lahan kritis termasuk kategori sangat kritis masih luas yang

berdampak pada menurunnya daya dukung DAS, terutama dalam

kaitannya dengan sistem tata air dalam hubungannya dengan

masalah bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor.

i. Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwata alam .

Page 49: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 41

j. Kesenjangan antara suply dan demand bahan baku industri

kehutanan, khususnya kayu, yang belum secara optimal disediakan

dari hutan tanaman industri dan hutan rakyat, disamping masih

rendahnya efisiensi produksi industri hasil hutan.

k. Hasil hutan bukan kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat dan

hutan kemasyakatan secara struktur belum secara nyata mendorong

pengembangan/pemberdayaan perekonomian masyarakat.

l. Minat investasi di bidang kehutanan yang kurang kondusif karena

sering terhambat oleh permasalahan tenurial, tumpang tindih

peraturan (pusat dengan daerah), dan kurangnya insentif

permodalan, perpajakan dan retribusi.

m. Kurangnya data informasi kehutanan yang terintegrasi sesuai

dengan kebutuhan para pihak.

n. Pengembangan Iptek kehutanan belum secara optimal menunjang

untuk kebutuhan informasi dalam menetapkan kebijakan dan

operasionalisasi teknis pengelolaan hutan di lapangan.

o. Kapasitas kelembagaan kehutanan yang masih terbatas termasuk

kapasitas (kualitas dan kuantitas) sumberdaya manusia SDM, baik

pada tatanan pemerintah terutama pemerintah kabupatan/kota, serta

masyarakat khususnya yang berada di dalam dan sekitar kawasan

hutan.

Maraknya illegal logging serta tingginya tingkat kebakaran hutan

dan lahan terutama pada saat musim kemarau, Kementerian Kehutanan

melalui Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan DAS dan Perhutanan

Sosial sejak tahun 2010 mengalokasikan anggaran dengan sumber dana

Dana Alokasi Khusus (DAK) dengan peruntukan sarana prasarana

pengamanan hutan dengan alokasi sebesar 25% dari total DAK.

Anggaran tersebut sebagai dukungan Pemerintah Pusat dalam upaya

target menurunkan tingkat kebakaran hutan dan lahan (hot spot) sebesar

20% per tahun dan ditargetkan tidak ada titik apa pada tahun 2014.

Page 50: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 42

Tabel 3.3. Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No. Sasaran Jangka Menengah

Renstra K/L

Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor

Penghambat Pendukung

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Tata batas kawasan hutan sepanjang 25.000 kilometer yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan.

Masih terdapat sepanjang 383 km yang belum tata batas terutama dalam wilayah unit manajemen HTI karena konflik kepentingan yaitu Batas IUPHHK-HT tidak berimpit dengan batas fungsi

Konflik kepentingan

Kesanggupan pemegang izin

2. Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) ditetapkan di setiap provinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH

Kelembagaan KPH sudah terbentuk berupa UPTD dan perlu didukung dengan SDM dan sarpras

Kewenangan yang terbatas dengan bentuk UPTD

Wilayah dan pendanaan

3. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah seluas 2,65 juta ha.

Terdapat 4 unit ijin baru yang belum bisa operasional karena permasalahan konflik lahan di lapangan

Okupasi lahan

4. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan penurunan konflik, perambahan kawasan hutan, illegal logging dan wildlife trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.

Regu karhut belum teruji dalam proses penanganan karhut

Jumlah personel dan sarpras yang belum memadai

Pemantauan secara cepat

5. Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak 108 DAS prioritas.

Koordinasi lintas wilayah Telah disusun Rencana Pengelolaan DAS terpadu

Pendanaan dari UPT Kemenhut

Page 51: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 43

(1) (2) (3) (4) (5)

6. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas seluas 1,6 juta hektar.

Prakondisi dan sosialisasi Data lahan kritis belum mantap

Dukungan pendanaan

7. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan (HKm) seluas 2 juta hektar

Kesiapan lokasi dan kelembagaan kelompok masyarakat

Belum menjadi fokus

Fasilitasi pendampingan

8. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas 500.000 ha

Kesiapan lokasi dan kelembagaan kelompok masyarakat

Minimnya emahaman tentang hutan desa

Fasilitasi pendampingan

Page 52: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 44

3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan

Strategis

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten

Musi Rawas Tahun 2008-2028 terdapat rencana pengembangan

Bendungan Selangit dan rencananya beroperasi tahun 2010, yang akan

mengairi Daerah Irigasi Air Lakitan (seluas 9000 ha) di Kecamatan

Sumber Harta, Megang Sakti dan Terawas. Bahwa sebagian daerah yang

dapat diairi terutama di Kecamatan Sumber Harta dan Megang Sakti

merupakan kawasan hutan HP Lakitan Selatan. Penggunaan kawasan

hutan untuk pembangunan di luar sektor kehutanan diperbolehkan dengan

mengikuti prosedur pinjam pakai ataupun pelepasan kawasan.

Permasalahan yang muncul adalah pembangunan Bendungan

Selangit dalam proses serta percetakan sawah dari SKPD terkait telah

dimulai namun belum diikuti dengan proses pinjam pakai ataupun

pelepasan kawasan hutan ataupun prosedur lainnya di Kementerian

Kehutanan RI.

3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis

Isu-isu strategis pembangunan kehutanan Kabupaten Musi Rawas :

a. Luas kawasan hutan negara di Kabupaten Musi Rawas seluas

+ 599.455 Ha atau sekitar 48% dari luas wilayah Kabupaten Musi

Raswas merupakan cakupan wilayah yang sangat signifikan terhadap

pembangunan wilayah kabupaten yang memerlukan penguatan

kelembagaan dalam penyelenggaraan pengurusan kawasan hutan dan

tata pemerintahan di bidang kehutanan pada tingkat kabupaten;

b. Diperlukan penguatan sumber daya manusia kehutanan selaku

pemangku Kawasan hutan (forest administrature) dan sebagai

pengelolaan hutan (forest management) pada tingkat Kesatuan

Pengelolaan Hutan untuk memfungsikan Sistem Perencanaan

Kehutanan yang integratif dan holistik sebagaimana telah diatur dalam

PP. Nomor 44 Tahun 2004 Tentang Perencanaan Kehutanan.

Page 53: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 45

c. Laju degradasi hutan dan lahan di Kabupaten Musi Rawas dan

penurunan kualitas Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi menjadikan DAS

Musi sebagai DAS Prioritas pada tingkat nasional yang memerlukan

penanganan dan pengelolaan DAS yang lebih intergratif dan

komprehensif. Sesuai amanah PP Nomor 38 Tahun 2007 bahwa

pelaksanaan rehabilitasi hutan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi

hutan pada hutan produksi, hutan lindung yang tidak dibebani izin

pemanfaatan/pengelolaan hutan, dan lahan di luar kawasan hutan

skala kabupaten/kota

d. Investasi dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) akan

menjadikan Kabupaten Musi Rawas sebagai lumbung kayu. Kawasan

hutan yang telah diberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) yang mencakup 5 izin dengan

luas 179.475 ha;

e. Kondisi kawasan hutan di wilayah Kabupaten Musi Rawas telah

diokupasi dan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Kondisi ini

memerlukan penanganan yang lebih intensif untuk menjadikannya

sebagai peluang partisipatif masyarakat dalam pembangunan hutan

tanaman, hutan tanaman rakyat, hutan rakyat dan hutan desa dalam

rangka penciptaan lapangan kerja dan lapangan usaha bagi

masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan;

f. Masih banyak potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) antara lain :

rotan, gaharu, madu dan kemenyan yang mempunyai nilai ekonomi

lebih dari 45% dari nilai sumberdaya hutan yang belum dimanfaatkan

secara optimal,yang mempunyai potensi pasar eksport yang sangat

benar, memerlukan sentuhan teknologi budidaya dan pengolahan

pasca panen hulu hingga hilir, penguatan kemampuan manajemen

usaha dan permodalan serta penciptaan peluang pasar. Pembangunan

hasil hutan non kayu ini akan dapat menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat pedesaan dan memberikan multiplier effect bagi

perekonomian pedesaan yang signifikan;

Page 54: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 46

g. Peningkatan kelembagaan pengelolaan hutan pada tingkat unit

pengelolaan hutan/Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor : SK

790/MENHUT-II/2009 dan Nomor SK.76/MENHUT-II/2010;

h. Tekanan masyarakat internasional dan dalam negeri untuk terwujudnya

Pengelolalaan Hutan Lestari menurut penguatan kelembagaan

pengurus hutan, transparansi dan keterbukaan untuk melakukan

kerjasama dan kolaborasi dalam pengurusan hutan dengan komunitas

dan lembaga internasional, dan diperlukan peningkatan

profesionalisme dalam pengurusan dan pengelolaan hutan mulai dari

tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat unit

pengelolaan hutan.

i. Kawasan hutan negara di wilayah Kabupaten Musi Rawas dengan

status batas kawasan hutan di lapangan yang masih belum mantap,

banyak terjadi tumpang tindih penggunaan lahan dan kasus

perambahan kawasan hutan, yang memerlukan tindak lanjut

penanganan yang terintergrasi dengan tingkat Pemerintah Pusat,

Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

j. Gangguan terhadap sumberdaya hutan yang masih cukup tinggi,

memerlukan penguatan kelembagaan pengurusan hutan/perlindungan

hutan, yaitu ganguan terhadap sumberdaya hutan dari kebakaran,

pencurian hasil hutan dan perambahan kawasan hutan, sebagaimana

telah diatur dalam PP. Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan

Hutan. Penanganan ganguan keamanan hutan ini sangat penting

karena telah menjadi issu internasional;

Page 55: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 47

Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No. Sasaran Jangka Menengah

Renstra SKPD Provinsi

Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor

Penghambat Pendukung

(1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatnya pemanfaatan

potensi sumber daya hutan dan terjaminnya kepastian kawasan hutan

Fasilitasi pembangunan HTI dan upaya penataan batas kawasan hutan terutama dalam unit-unit manajemen

Okupasi kawasan oleh masyarakat

Ketentuan peUU

2. Penatausahaan industri hasil hutan dan iuran kehutanan berjalan tertib sesuai ketentuan

Dokumentasi peredaran hasil hutan dan intensifikasi serta ektensifikasi potensi PAD

SDM Pengujian hasil hutan masih minim

Pelatihan

3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam meningkatkan produktifitas lahan serta berkurangnya lahan kritis

Fasilitasi pengembangan dan pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Kelembagaan dan prakondisi calon lokasi yang belum mantap

Pencadangan areal oleh Menteri Kehutanan dan pendanaan dari BLU

4. Meningkatnya ketahanan pangan masyarakat melalui pola kemitraan pengelolaan hutan dan lahan bersama masyarakat

Upaya pembangunan hutan rakyat dengan pola tumpangsari

Keinginan penguasaan lahan dan konflik kepentingan dengan pembangunan bidang lainnya

Ketersediaan lahan dan dukungan pendanaan

5. Meningkatnya perlindungan dan pengaman hutan

Tingginya perambahan kawasan hutan oleh masyarakat disebabkan karena kurangnya kegiatan perlindungan dan pengaman hutan

Minimnya sarpras pengamanan hutan

Upaya dukungan penyediaan sarpras melalui Dana Alokasi Khusus (DAK)

Page 56: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 48

Tabel 3.5 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No. Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas

dan Fungsi SKPD

Permasalahan Pelayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendukung

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Rencana Kawasan Lindung

Rehabilitasi kembali hutan lindung sehingga maksimal sebagai fungsi lindung

Prakondisi yang belum tersedia TNKS sebagai warisan dunia

2. Rencana Kawasan Budidaya

Terdapat Kawasan Hutan Produksi yang telah berubah fungsi sebagai Kota Kecamatan serta Pemanfaatan kawasan hutan untuk usaha perkebunan masyarakat diproyeksikan dalam program Hutan Tanaman Rakyat

Beberapa lokasi pemukiman program trasmigrasi belum dilepaskan statusnya dari kawasan hutan produksi menghambat pengembangan dan pembangunan

Program dan pendanaan dari Kemenhut dalam kegiatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Page 57: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 49

Tabel 3.6 Permasalahan Pelayanan SKPD Kabupaten/Kota Berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No. Hasil KLHS terkait Tugas dan

Fungsi SKPD

Permasalahan Pelayanan SKPD

Sebagai Faktor

Penghambat Pendukung

(1) (2) (3) (4) (5)

Potensi gangguan terhadap lumbung energi, terhadap fungsi kawasan lindung (konflik kepentingan pertambangan)

Pemberian rekomendasi kepada Bupati dalam proses pinjam pakai kawasan hutan

Operasional perusahaan tambang sebelum diberikan ijin pinjam pakai kawasan hutan oleh Kemenhut

Upaya pemegang ijin untuk melaksanakan proses pinjam pakai kawasan hutan

Berkurangnya kawasan hutan lindung di hulu sungai akibat penurunan kualitas sungai

TNKS sebagai Taman Nasional, pengelolaannya langsung oleh Kemenhut melalui Balai Besar TNKS memerlukan koordinasi dan proses birokrasi yang panjang

Kesadaran masyarakat akan arti pentingnya kawasan lindung

Luas dan potensi kawasan lindung

Konflik pemanfaatan lahan: Perkebunan dan pertambangan, Hutan dan perkebunan, Hutan dan pertambangan

Koordinasi dan sinkronisasi program dan proses pemberian perijinan antar SKPD

Belum adanya prosedur dan standar terbitnya peta atas ijin

Kesadaran dalam penertiban penggunaan lahan

Page 58: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 50

Page 59: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 50

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,

STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

Dalam menyusun Visi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas

tidak terlepas dari Visi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yang ada dalam

Rencana Pembangunan Jangka Menengah, dimana yang menjadi Visi

Kabupaten Musi Rawas untuk jangka lima tahun yang akan datang adalah

sebagai berikut : Terwujudnya Bumi Agropolitan dan Kawasan

Pertambangan Menuju Musi Rawas Darussalam

Untuk mewujudkan Visi tersebut sub sektor kehutanan sebagai salah satu

sektor agraris merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat

mendukung upaya pencapaian visi tersebut, untuk itu Visi Dinas

Kehutanan Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut : “Terwujudnya

Optimalisasi Manfaat Sumber Daya Hutan”

Pengertian dari Visi tersebut adalah :

o Sumber Daya Hutan merupakan sumberdaya yang potensial bagi

pembangunan wilayah di Kabupaten Musi Rawas untuk itu perlu

dimanfaatkan seoptimal mungkin agar dapat memberikan kontribusi

kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berada di dalam

maupun sekitar kawasan hutan.

o Sumber Daya Hutan juga harus dapat memberikan fungsi sebagai

penyangga kehidupan masyarakat sekitarnya baik secara ekologi,

ekonomi dan sosial budaya dengan tetap menjamin dan menjaga

kelestariannya terutama dalam mendukung dan menjaga terwujudnya

wilayah agropolitan .

Adapun prioritas pencapaian visi dalam jangka menengah adalah sebagai

berikut :

Page 60: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 51

1. Melaksanakan rehabilitasi dan pengawasan serta pembinaan

rehabilitasi pada lahan kritis yang dilakukan oleh mitra dengan target

82.695 Ha pada masa akhir renstra atau dengan target rata-rata

+ 15.000 Ha per tahun;

2. Melaksanakan pengamanan dan perlindungan terhadap kawasan

hutan melalui upaya pemberantasan pencurian kayu (illegal logging),

perdagangan kayu illegal dan perambahan kawasan hutan, serta

pemantauan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan

target penurunan hot spot 20 % per tahun;

3. Mewujudkan pemantapan kawasan hutan yang ada di Kabupaten Musi

Rawas melalui a) rekonstruksi batas dan pengawasan keberadaan

kawasan dengan target 21 kelompok kawasan hutan; b) penyusunan

Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) dan c) penyelesaian Review

RTRW menyangkut kawasan hutan;

4. Memfasilitasi upaya pengelolaan hutan pada tingkat tapak melalui

pembangunan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

sebanyak 2 unit yaitu KPHP Lakitan (KPHP Model) dan KPHP Rawas;

5. Menfasilitasi percepatan pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

seluas 20.375 Ha pada akhir masa renstra;

6. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan industri kehutanan dan

pembangunan Hutan Tanaman Industri pada 5 unit pemegang izin;

7. Melakukan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor

kehutanan dengan target 10% setiap tahun;

8. Dukungan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui sektor

kehutanan.

Misi Pemerintah Kabupaten Musi Rawas yaitu sebagai berikut :

1. Pembangunan Kultur Darussalam

2. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial

3. Pengembangan Agropolitan

Page 61: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 52

4. Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan

5. Penguatan Investasi dan Daya Saing

6. Penataan Kepemerintahan dan SDM

Adapun Misi Dinas Kehutanan yang telah disesuaikan dengan misi

Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Rawas adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan

Lahan;

2. Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lahan.

3. Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

4. Pengeloaan dan Pembangunan Kehutanan dengan Melibatkan Peran

Serta Masyarakat.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Agenda-agenda pembangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun

2010 – 2015 terdapat 6 agenda yaitu :

1. Pembangunan Kultur Darussalam

2. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial

3. Pengembangan Agropolitan

4. Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan

5. Penguatan Investasi dan Daya Saing

6. Penataan Kepemerintahan dan SDM

Dalam rangka mewujudkan Misi Dinas Kehutanan Kabupaten Musi

Rawas telah menetapkan tujuan-tujuan yang harus dicapai, yang

disesuaikan dengan agenda-agenda pembangunan Kabupaten Musi

Rawas Tahun 2011-2015 sebagai berikut :

Agenda Peningkatkan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial :

1. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap sumber daya hutan dan

lahan pada daerah hulu dan hilir.

Page 62: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 53

2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber

daya hutan secara berkelanjutan dan lestari

Agenda Pengembangan Agropolitan :

1. Terwujudnya pemantapan kawasan hutan sesuai dengan fungsi dan

status kawasan hutan dalam tata ruang wilayah.

2. Terwujudnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan dan lahan.

3. Meningkatnya hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan

4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sumber daya hutan dan lahan

dengan keterpaduan program dan informasi.

5. Meningkatkan upaya perlindungan terhadap sumber daya hutan dan

lahan pada daerah hulu dan hilir.

6. Meningkatkan rehabilitasi hutan dan lahan.

7. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber

daya hutan secara berkelanjutan dan lestari;

Agenda Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan:

1. Menfasilitasi proses pinjam pakai kawasan untuk kegiatan

pertambangan.

2. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan kegiatan reklamasi

bekas tambang.

Agenda Penguatan Investasi dan Daya Saing

1. Mewujudkan akuntabilitas data kawasan hutan.

2. Mewujudkan ketersediaan peta kawasan dan peruntukannya serta

ketersediaan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH)

Agenda Penataan Kepemerintahan dan SDM

1. Meningkatkan kapasitas SDM;

2. Meningkatkan kinerja aparatur melalui peningkatan pelayanan.

Tujuan ditetapkan dengan merumuskan dalam bentuk yang lebih

terarah dan operasional untuk mencapai visi dan misi. Tujuan

Page 63: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 54

merupakan implementasi atau penjabaran dari pernyataan misi dan

merupakan hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 5

(lima) tahun kedepan.

Tujuan pembangunan kehutanan Musi Rawas tahun 2010-2015

tersebut ditetapkan sebagai berikut :

1. Terwujudnya Pemantapan Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya

Hutan dan Lahan

2. Meningkatnya Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

3. Meningkatnya Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

dan Lahan

4. Meningkatnya Pengelolaan dan Pembangunan Kehutanan

Sasaran merupakan salah satu bagian dari proses perumusan

perencanaan strategik yang merupakan penjabaran dari tujuan secara

terukur yang akan dicapai secara nyata dalam jangka pendek (tahunan,

semesteran atau bulanan). Sasaran untuk masing-masing dari masing-

masing tujuan adalah sebagai berikut :

1. Tujuan : Terwujudnya Pemantapan Kawasan dan Pemanfaatan

Sumber Daya Hutan dan Lahan

sasaran :

1.1 Meningkatnya optimalisasi kawasan hutan Peningkatan

2. Tujuan : Meningkatnya Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan

Lahan

Sasaran :

2.1 Meningkatnya upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan

3. Tujuan : Meningkatnya Perlindungan dan Konservasi Sumber

Daya Hutan dan Lahan

Sasaran :

3.1 Meningkatnya upaya Perlindungan Hutan

4. Tujuan : Meningkatnya upaya pengeloaan dan pembangunan

kehutanan

Page 64: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 55

Sasaran :

4.1 Meningkatnya upaya pengeloaan dan pembangunan kehutanan

Secara detil pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah

SKPD beserta indikator kinerjanya dapat dilihat dalam Tabel 4.1 berikut

ini :

Page 65: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 56

Tabel 4.1Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD

TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN Target Kinerja pada Tahun ke-

1 2 3 4 5

(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1.1 Terwujudnya Pemantapan Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Lahan

1.2 1.1.1 Meningkatnya optimalisasi kawasan hutan Peningkatan identifikasi data kawasan hutan

1. Jumlah KPHP yang meningkat kelembagaannya

1 2 2 2 2

2.Peningkatan PAD Sektor kehutanan 5% 5% 10% 10% 10%

3. Luas Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang dibangun

2.000 Ha 3.000 Ha 4.000 Ha 5.000 Ha 6.375 Ha

4. Jumlah pemegang HTI yang aktif 1 Unit 2 Unit 3 Unit 4 Unit 5 Unit

5.Jumlah aparat kecamatan yang meningkat pengetahuannya tentang kawasan hutan

21 orang 22 orang

6.Jumlah kelompok kawasan hutan yang mempunyai data kondisi kawasan hutan

3 klp 7 klp 11 klp

2.1 Meningkatnya Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

2.1.1 Meningkatnya upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan

1 Areal lahan kritis yang ditanami 14.464 Ha 15.464 Ha 16.464 17.464 Ha 18.464 Ha

2. Produksi bibit tanaman kehutanan 60.000 btg 70.000 btg 80.000 btg 90.000 btg 100.000 btg

3.1 Meningkatnya Perlindungan & Konservasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

3.1.1 Meningkatnya upaya Perlindungan Hutan

1 Penurunan jumlah hotspot 20% 20% 20% 20% 20%

2 Penurunan jumlah kasus perambahan kawasan hutan dan illegal logging

4 kasus 2 kasus

4.1 Meningkatnya Pengelolaan dan Pembangunan Kehutanan

4.1.1 Meningkatnya upaya pengeloaan dan pembangunan kehutanan

1. Jumlah usaha perhutanan rakyat 6 klp 6 klp 5 klp 5 klp 5 klp

2. Lestarinya kawasan lindung 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit

3. Luas Kawasan terbuka hijau 5 Ha 5 Ha 10 Ha 15 Ha 4. Penggunaan kawasan hutan sesuai

peraturan 27,27% 45,45% 68,18% 82,83% 100%

Page 66: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2005-2015 57

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan

pembangunan kehutanan, dalam 5 (lima) tahun kedepan Dinas Kehutanan

Kabupaten Musi Rawas menetapkan 4 (empat) kebijakan pembangunan

sektor kehutanan, meliputi:

1. Meningkatkan program-program yang berhubungan pemantapan

kawasan hutan dan pemanfaatan kawasan hutan;

2. Meningkatkan upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan serta pembinaan

dan pengawasan kegiatan RHL oleh mitra;

3. Upaya-upaya perlindungan hutan;

4. Pendampingan, pengenda-lian dan pengawas-an pemanfaat-an

kawasan hutan.

Page 67: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 58

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan permendagri 13 Tahun 2006, terdapat beberapa program

dan kegiatan yang sesuai dengan rumusan visi dan misi Dinas Kehutanan,

yaitu :

1. Program Pemanfaatan Potensi SDH

a. Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

b. Kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman

c. Kegiatan Optimalisasi PNPB

d. Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan

e. Kegiatan Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil

hutan

f. Kegiatan Sosialisasi kawasan hutan

g. Kegiatan Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH)

h. Kegiatan Pembangunan KPHP Lakitan

i. Kegiatan Pembangunan KPHP Rawas

2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan a. Kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Reboisasi dan Penghijauan

Hutan

b. Kegiatan Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan

c. Kegiatan Peningkatan peran serta masyarakat dalam RHL

d. Kegiatan Penanaman Turus Jalan

e. Kegiatan Reboisasi dan Penghijauan

f. Kegiatan Gerakan Nasional Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA)

3. Program Perlindungan dan Konservasi SDH

a. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

b. Penanggulangan kebakaran hutan dan lahan

Page 68: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 59

c. Kegiatan Pengamanan Hutan

d. Kegiatan Operasional UPT

e. Kegiatan Perlindungan tumbuhan dan satwa liar

4. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

a. Kegiatan Pengembangan Hutan Masyarakat Adat

b. Kegiatan Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat

c. Kegiatan Penyusunan Data Base Kehutanan

d. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

e. Kegiatan Etalase kehutanan

f. Kegiatan Pengembangan Hutan Wisata

g. Kegiatan Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan

h. Pengembangan Hutan Kota

i. Penyelenggaraan Hutan Tanaman Rakyat

j. Kegiatan Operasional Kelompok Kerja (POKJA) REDD+

Secara detil uraian rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,

kelompok sasaran dan pendanaan indikatif terlihat pada Tabel 5.1

Page 69: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 60

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kehutanan

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran

Kode Program & Kegiatan

Indikator Program

& Kegiatan

Data Capaian pada Tahun

Awal Perencanaan

Target Kinerja Program & Kerangka Pendanaan (x Rp. 1.000.000) Kondisi Kinerja pada akhir

periode Renstra SKPD

Tahun-1 (2011)

Tahun-2 (2012)

Tahun-3 (2013)

Tahun-4 (2014)

Tahun-5 (2015)

Tahun-6 (2016)

Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Terwujudnya Pemantapan Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Lahan

1.1 Meningkatnya optimalisasi kawasan hutan

1. Jumlah KPHP yang meningkat kelembagaannya

15. Program Pemanfaatan Potensi SDH

Kelestarian SDH

15.01 Kegiatan Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi

Pengelolaan di tingkat tapak

0 1 Unit 165 2 Unit 300 2 Unit 350 2 Unit 350 2 Unit 350 2 Unit

2. Luas Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yang dibangun

15.02 Kegiatan Pengembangan Hutan Tanaman

Peningkatan pemanfaatan kawasan hutan untuk HTR

0 2000 Ha

185 3000 Ha

250 4000 Ha

300 5000 Ha

330 6.375 Ha

400 20.375 Ha

3. Peningkatan PAD Sektor kehutanan

15.05 Kegiatan Optimalisasi PNPB

Peningkatan PAD dan dana bagi hasil PSDH

600 jt 5% 35 5% 75 10% 125 10% 150 10% 175 10% 150 Rp. 880.456.000,-

4. Jumlah pemegang HTI yang aktif

15.06 Kegiatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan

Fasilitasi pembangunan HTI

1 Unit 2 Unit 100 3 Unit 150 4 Unit 150 5 Unit 200 5 Unit 250 5 Unit

5.Jumlah aparat kecamatan yang meningkat pengetahuannya tentang kawasan hutan

15.08 Kegiatan Pengembangan pengujian dan pengendalian peredaran hasil hutan

Profesionalnya tenaga penguji hasil hutan

30 orang 30 org 110 30 org 180 30 org 200 30 org 200 30 org 200 150 orang

6.Jumlah kelompok kawasan hutan yang mempunyai data kondisi kawasan hutan

15.10 Kegiatan Sosialisasi kawasan hutan

Peningkatan pengetahuan aparat kecamatan dan desa tentang kawasan hutan

0 30 org 150 30 org 200 30 org 200 30 org 200 30 org 150 120 orang

15.11 Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH)

Dokumen NSDH 0 0 0 3 klp 500 7 klp 350 11 klp 450 21 klp

15.12 Kegiatan Pembangunan KPHP Lakitan

Beroperasinya KPHP Lakitan

0 0 1 unit 250 1 unit 250 1 unit 250 1 unit 250 1 Unit 400 1 Unit

15.13 Kegiatan Pembangunan KPHP Rawas

Beroperasinya KPHP Rawas

0 0 1 unit 250 1 unit 250 1 unit 250 1 unit 250 1 Unit

Page 70: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 61

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Me2.1 Meningkatnya Rehabilitasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

2.1.1 Meningkatnya upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan

1. Areal lahan kritis yang ditanami

16.

Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Tanaman pada lahan kritis

16.01 Koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan

Dokumen RP RHL dan RTn

0 2 dok 74 1 dok 50 1 dok 50 1 dok 50 1 dok 50 2 dok

2. Produksi bibit

tanaman kehutanan

16.02 Pembuatan bibit/benih tanaman kehutanan

Tersedianya bibit tanaman kehutanan

50.000 btg 60rb btg

140 70rb btg

150 80rb btg

170 90rb btg

190 100rb btg

200 150rb 320 100 rb btg

16.06 Peningkatan peran

serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

Peningkatan peran serta masyarakat & ekspos hasil-hasil pembangunan kehutanan

3 acara ceremonial

3 kali 179 3 kali 300 3 kali 300 3 kali 300 3 kali 300 2 kali 200 3 acara ceremonial

16.09 Penanaman Turus

Jalan Tanaman turus jalan kanan kiri jalan

26 km 12 km 121 12 km 150 12 km 180 12 km 180 12 km 180 20 km 250 86 km

16.10 Reboisasi dan

Penghijauan Berkurangnya lahan kritis di dalam & luar kawasan hutan

- 100 Ha 1.180 100 Ha 1.250 100 Ha 1.300 100 Ha 1.350 100 Ha 1.400 150 Ha 1.050

16.11 Gerakan Nasional

Kemitraan Penyelamatan Air (GNKPA)

Penanaman pada sempadan sungai

- 10.000 btg

100 10.000 btg

120 5.000 btg

150 5.000 btg

300 30.000 btg

3.1 Meningkatnya Perlindungan & Konservasi Sumber Daya Hutan dan Lahan

3.1.1 Meningkat-nya upaya Perlindung-an Hutan

Penurunan jumlah hotspot

17 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Huta

Penurunan jumlah kasus perambahan kawasan hutan dan illegal logging

17.01 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan

Penurunan jumlah titik api

729 titik api 20 % 183 20 % 282 20 % 300 20 % 310 20 %l 350 20% 300 Free HS

17.04 Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Sosialisasi karhut - 2 kali 100 4 kali 150 4 kali 170 4 kali 190 4 kali 200

17.06 Pengamanan Hutan Patroli pengamanan hutan

2 wil 2 wil 65 2 wil 275 2 wil 300 2 wil 330 2 wil 400 2 wil 530 4 wil

17.08 Operasional UPT Beroperasinya UPTD 5 UPTD 5 kantor

100 5 kantor

120 5 kantor

140 5 kantor

170 5 kantor

200 2 kantor

100

17.09 Perlindungan tumbuhan dan satwa liar

Data dan potensi tumbuhan & satwa liar

- 1 dok 100 1 dok 100 1 dok 100 1 dok 250 3 dokumen

4.1 Meningkatnya Pengelolaan dan Pembangunan Kehutanan

4.1.1 Meningkatnya upaya pengeloaan dan pembangunan kehutanan

1. Lestarinya kawasan lindung

20 Program Perencanaan & Pengembangan Hutan

20.01 Kegiatan Pengembangan Hutan Masyarakat Adat

Terpeliharanya hutan adat

34 Ha 34 Ha 65 34 Ha 100 34 Ha 100 34 Ha 100 34 Ha 100 15 Ha 250 34 Ha

Page 71: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 62

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

2. Jumlah usaha perhutanan rakyat

20.02 Kegiatan Pendampingan kelompok usaha perhutanan rakyat

Terbinanya kelompok usaha di sekitar kawasan hutan

2 klp 6 klp 45 6 klp 130 5 klp 130 5 klp 130 5 klp 130 6 Klp 120 20 klp

3.Luas kawasan terbuka hijau

20.03 Kegiatan Penyusunan Data Base Kehutanan

Data strategis kehutanan

1 jenis 1 jenis 100 2 jenis 120 2 jenis 150 2 jenis 160 2 Jenis

150 2 jenis

4. Penggunaan kawasan sesuai peraturan

20.04 Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Peningkatan kinerja 20 Kgtn 20 kgt 150 20 kgt 150 20 kgt 150 20 kgt 150 20 kgt 150 20 kgt 150 20 kgt

20.05 Kegiatan Etalase kehutanan

Terbangunnya 1 unit etalase kehutanan

Kawasan terbuka hijau

5 Ha 100 5 Ha 120 5 Ha 140 5 Ha 200 5 Ha

20.06 Kegiatan Pengembangan Hutan Wisata

Pengembangan wisata alam Bukit Cogong

- 1 unit 255 1 unit 400 1 unit 400 1 unit 400 1 unit 400 1 unit 150 1 unit

20.08 Kegiatan Pengendalian Penggunaan Kawasan Hutan

Termonitornya penggunaan kawasan hutan untuk sektor di luar kehutanan

4,5% 27,27%

150 45,45%

200 68,18 %

220 81,82 250 90% 250 100% 280 90%

20.09 Kegiatan Pengembangan Hutan Kota

Terbangun dan terpeliharanya hutan kota

Hutan Kota 0 5 Ha 100 5 Ha 120 5 Ha 140 5 Ha 200 5 Ha 250 5 Ha

20.10 Kegiatan Penyelenggaraan Hutan Tanaman Rakyat

Terbangunnnya 1 Unit HTR

0 1 250 1 100 1 150 1 Unit

20.11 Kegiatan Operasional Kelompok Kerja (POKJA) REDD+

Dokumen Rencana Aksi GRK

- 1 dok 200 1 dok 220 1 dok 220 1 Dok 75 1 dok

20.12 Kegiatan Penyelenggaraan Hutan Desa

Terbangunnnya 5 Unit Hutan Desa

5 Unit 250

20.13 Kegiatan Penyelenggaraan Hutan Kemasyarakatan

Terbangunnnya 1 Unit Hutan Kemasyarakatan

1 unit 150

Page 72: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 63

Page 73: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 63

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG

MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Beberapa indikator kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Rawas

yaitu :

1. Areal lahan kritis yang ditanami melalui Rehabiliasi Hutan dan Lahan

Target rehabilitasi hutan dan lahan seluas 82.695 Ha pada akhir

masa Renstra. Untuk memenuhi target tersebut dicapai melalui rehabilitasi

dilaksanakan Dinas Kehutanan sendiri melalui pembangunan hutan rakyat,

penanaman turus jalan dan penanaman melalui program nasional One

Billion Indonesian Trees (OBIT) baik yang dilaksanakan oleh instansi

pemerintah, BUMN/BUMD, swasta dan oleh masyarakat secara swadaya.

Selain itu pembangunan hutan tanaman merupakan target terbesar dalam

pelaksanaan rehabilitasi.

2. Produksi Bibit Tanaman Kehutanan

Bibit dihasilkan dari persemaian permanen yang dimilik Dinas

Kehutanan Kabupaten Musi Rawas. Dengan kapasitas produksi bibit +

100.000 btg/tahun. Pada akhir Renstra ditargetkan produksi bibit sebanyak

1.000.000 batang. Selain diproduksi sendiri melalui persemain permanen,

diharapkan bibit juga dihasilkan oleh masyarakat melalui kegiatan Kebun

Bibit Rakyat.

3. Jumlah pemegang HTI yang Aktif

Kawasan Hutan Produksi di Kabupaten Musi Rawas sebagian

besar telah diberikan pengelolaanya kepada pemegang Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) untuk

pembangunan Hutan Tanaman Industri. Sampai saat ini terdapat 5

pemegang izin dengan total luas + 179.475 Ha. Namun baru 1 (satu)

pemegang izin yang sudah berproduksi, lainnya terkendala permasalahan

penguasaan lahan oleh masyarakat.

Page 74: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 64

4. Jumlah aparat kecamatan yang meningkat pengetahuannya tentang kawasan hutan

Pengetahuan tentang batas kawasan hutan seringkali

menimbulkan permasalahan di lapangan. Camat sebagai perwakilan

pemerintah daerah di tingkat lapangan, berhadapan langsung dengan

masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan tentang legalnya

kepemilikan lahan. Sebagai upaya peningkatan kapasitas Aparat

kecamatan tentang kawasan hutan melalui sosialisasi peraturan

perundang-undangan kehutanan dan sosialisasi kawasan hutan kepada 21

Camat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.

5. Adanya Institusi permanen pada Tingkat Tapak dalam pengelolaan Kawasan Hutan Produksi

KPHP Lakitan sebagai salah satu KPH Model yang ada di

Kabupaten Musi Rawas sebagaimana telah ditetapkan wilayahnya pada

akhir tahun 2009. Kelembagaan yang ideal KPH adalah suatu institusi

mandiri yang mampu mengelola dan membiayai sendiri. Dengan

ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2010,

ditargetkan adanya peningkatan kelembagaan KPHP secara mandiri.

6. Mantapnya Kawasan Hutan

Tata batas kawasan hutan adalah salah satu kriteria mantapnya

suatu kawasan hutan. Wilayah hutan yang ada di Kabupaten Musi Rawas

sebagian besar telah dilakukan tata batas. Perkembangan penggunaan

lahan untuk budidaya baik pertanian maupun perkebunan menyebabkan

batas-batas kawasan hutan berupa pal batas bergeser bahkan hilang.

Untuk pemantapan kawasan hutan perlu dilakukan rekonstruksi batas dan

inventarisasi potensi melalui penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan

(NSDH).

Page 75: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 65

7. Terlaksananya Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)

Pencadangan kawasan hutan seluas 20.375 Ha untuk program

Hutan Tanaman Rakyat ditujukan untuk dapat mensejahterakan

masyarakat di dalam dan sekitar hutan. Dengan pola pembiayaan dari unit

Badan Layanan Umum (BLU) diharapkan program tersebut dapat terealiasi.

8. Penggunaan Kawasan Hutan sesuai Peraturan Perundang-Undangan

Penggunaan kawasan hutan untuk pembangunan di luar sektor

kehutanan melalui mekanisme pinjam pakai kawasan hutan. Diperlukan

percepatan pemberian rekomendasi pinjam pakai kawasan hutan untuk

pembangunan jalan dan pertambangan.

9. Berkurangnya kejadian kebakaran hutan

Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi permasalahan klasik

yang tidak terselesaikan. Kementerian Kehutanan telah menargetkan

penurunan titik api 20% per tahun sehingga diharapkan pada tahun 2015

tidak ada lagi hot spot yang terpantau oleh satelit NOAA.

10. Peningkatan PAD Sektor Kehutanan

Sektor kehutanan sebagai salah satu penyumbang PAD dari pihak

ketiga, retribusi serta bagi hasil dari dana Provisi Sumber Daya Hutan

(PSDH) dan Dana Reboisasi dengan taget kenaikan 10% setiap tahunnya.

Secara detil indikator kinerja SKPD dapat terlihat pada Tabel 6.1

sebagai berikut :

Page 76: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 66

Tabel 6.1. Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No INDIKATOR

KONDISI KINERJA PADA AWAL

PERIODE RPJMD (sd. 2010)

TARGET CAPAIAN KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE

RPJMD 2011 2012 2013 2014 2015 2016

1 2 4 5 6 7 8 9 10

1. Rehabilitasi Lahan Kritis 12.256 Ha 14.464 15.464 16.464 17.464 18.839 9.419 82.695 Ha

2. Produksi bibit tanaman kehutanan 50.000 btg 60.000 70.000 80.000 90.000 100.000 50.000 1.000.000 btg

3. Pembangunan Hutan Tanaman Industri

1 Unit 2 FMU 3 FMU 4 FMU 5 FMU 5 FMU 1 Unit 5 Unit

4. Jumlah aparat kecamatan yang meningkat pengetahuannya tentang kawasan hutan

0 21 21 21 kecamatan

5. Jumlah KPHP yang meningkat kelembagaannya sebagai institusi kehutanan di tingkat tapak

- Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 2 Unit 1 Unit 2 Unit

6. Kawasan Hutan yang Mantap 3 klp 7 klp 11 klp 21 kelompok

7. Terlaksananya pembangunan Hutan Tanaman Rakyat

- 2000 Ha 3000 Ha 4000 Ha 5000 Ha 6.375 Ha 20.375 Ha

8. Pengendalian penggunaan dan pemanfaatakn kawasan hutan

- 4,5% 27,27% 45,45% 68,18% 81,82% 90% 90%

9. Berkurangnya titik api (hot spot) 729 Hot Spot 20% 20% 20% 20% 20% 20% 0

10. Peningkatan PAD Sektor Kehutanan 600 jt 5% 5% 10% 10% 10% 10% 820 juta/th

Page 77: PERUBAHAN PERTAMA RENCANA STRATEGIS 2010 · PDF fileRPJPD dan RPJMD terjadi perubahan capaian sasaran tahunan tetapi tidak mengubah ... KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Perubahan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kab. Musi Rawas Tahun 2010-2015 67

BAB VII. PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Kehutanan Kabupaten

Musi Rawas tahun 2010 – 2015 disusun sebagai pedoman penyelenggaraan

Pemerintah Kabupaten Musi Rawas di Bidang Kehutanan. Rencana Strategis

(RENSTRA) ini menjadi pedoman dan arahan bersama bagi seluruh pemangku

kepentingan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan sektor

kehutanan di Kabupaten Musi Rawas yang searah dengan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas.

Keberhasilan pelaksanaan Pembangunan di sektor kehutanan Kabupaten

Musi Rawas tahun 2010 – 2015 ditentukan oleh dukungan yang solid seluruh

pemangku kepentingan sector kehutanan di lingkungan Kabupaten Musi

Rawas dan kerjasama yang kuat antar SKPD terkait. Selain itu dukungan yang

kuat dari Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kehutananan dan Kementerian

Kehutanan akan meningkatkan keberhasilan pembangunan hutan dan

kehutanan di Kabupaten Musi Rawas untuk masa 5 (lima) tahun kedepan.