perubahan paradigma adm publik
TRANSCRIPT
Apakah Pelayanan Publik?
• Pelayanan Publik adalah pemberian layanan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan publik tertentu atau kepentingan publik, baik berupa penyediaan barang, jasa, atau layanan administrasi (sertifikat tanah, KTP, IMB, dsb.)
• Aktor penyedia layanan publik: badan-badan pemerintah, bisnis, organisasi nir-laba, komunitas
Comparing Perspectives: Old Public Administration, New Public Management, and New Public Service
Perspectives Old Public Adm New Public Management New Public Service
Primary theoritical and epistemological foundations
Political theory, sosial and political commentary augmented by halve social science
Economic theory, more sophisticated dialogue based
on positivist social science
Democratic theory, varied approaches to knowledge including positive, interpretative, and critical
Prevailing rationality and associated models of human behavior
Synoptic rationality “administrative man”
Technical and economic rationality, economic man”, or the self-interested decision maker
Strategic or formal rationality, multiple tests of rationality (political, economic, and organizational)
Conception of the public interest
Public interest is politically defined and expressed in law
Public interest represents the aggregation of individual interests
Public interest is the results of a dialogue about shared values
To whom are public servants responsive
Clients and constituents Customers Citizens
Role of government Rowing(designing and implementing policies focusing on a single, politically defined
Steering (acting as a catalyst to unleash market forces)
Serving (negotiating and brokering interests among citizens and community groups
Paradigma Administrasi Publik Lama
• Pelayanan publik melalui badan-badan pemerintah (hegemoni negara)
• Perencanaan dan implementasi kebijakan difokuskan pada satu tujuan yang terdefinisikan secara politis oleh elit penguasa
• Program-program publik diselenggarakan melalui organisasi secara hirarkis (top down)
• Keterlibatan warga terbatas
Paradigma Manajemen Publik Baru
• Penerapan pendekatan bisnis di sektor publik, “run government like a business.”
• Program-program publik dituntun oleh mekanisme pasar
• Kompetisi antar unit pemerintah, antar pemerintah daerah, antara lembaga pemerintah dan non pemerintah.
• Penerapan prinsip-prinsip reinventing government
Ted Gabler dan David Osborne dalam karyanya “Reinventing Government” memberi inspirasi bahwa administrasi publik harus dapat beroperasi layaknya organisasi bisnis : efektif, efisien, dan menempatkan masyarakat sebagai stakeholder yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya
Reinventing government (Osborne & Gaebler)
1. Pemerintahan katalis: Menyetir ketimbang mendayung
2. Pemerintahan milik masy: Memberdayakan ketimbang melayani
3. Pemerintahan yang kompetitif: menyuntikkan kompetisi dalam pemberian layanan
4. Pemerintahan yang digerakkan oleh misi, menggantikan pemerintahan yang digerakkan oleh peraturan
5. Pemetintahan yang berorientasi pada hasil, mendanai hasil, bukan masukan (input)
Reinventing government (Osborne & Gaebler)
6. Pemerintahan yang digerakkan oleh konsumen, memenuhi kebutuhan konsumen, bukan birokrat
7. Pemerintahan wirausaha, menghasilkan ketimbang membelanjakan
8. Pemerintahan antisipatif, mencegah ketimbang mengobati
9. Pemerintahan yang desentralis, dari hirarki ke partisipasi dan kerja tim (team work)
10.Pemerintahan yang berorientasi pada pasar, melakukan perubahan melalui pasar
Paradigma Pelayanan Publik Baru
DOKTRIN NEW PUBLIC SERVICE
1. Serve citizen, not customers2. Seek the public interest3. Value citizenship over entrepreneurship4. Think strategically, act democratically5. Recognize that accountability is not
simple6. Serve rather than steer7. Value people, not just productivity
Prinsip-prinsip pelayanan publik baru
1. Melayani warga, bukan pelanggan: kepentingan publik bukan agregasi kepentingan individu, tetapi dialog tentang nilai bersama; bukan hanya memenuhi permintaan konsumen, tetapi membangun kepercayaan dan kolaborasi dengan warga negara
2. Memenuhi kebutuhan publik: administrator harus membangun pemahaman bersama tentang kepentingan publik, menciptakan tanggungjawab dan kepentingan bersama
Prinsip-prinsip pelayanan publik baru
3. Nilai kewarganegaraan melebihi kewirausahaan: Kepentingan publik lebih baik dikembangkan oleh pelayan publik dan warga negara yang memiliki komtmen bersama untuk membangun masyarakat yang lebih baik, ketimbang oleh manajer wirausaha yang berbuat jika uang publik ada padanya
4. Berfikir secara strategis, berbuat secara demokratis: Kebijakan dan program untuk memenuhi kebutuhan publik dapat dicapai melalui usaha kolektif dan proses kolaboratif.
Prinsip-prinsip pelayanan publik baru
5. Memahami bahwa akuntabilitas tidak sederhana: Pelayan publik harus memperhatikan lebih dari sekedar pasar, harus juga hukum dan konstitusi, nilai-nilai masyarakat, norma-norma politik, standar profesional, dan kepentingan warga
6. Melayani ketimbang menyetir: membantu warga dalam mengartikulasikan kepentingan bersama, bukan mengendalikan dan mendikte warga
Prinsip-prinsip pelayanan publik baru
7. Menilai manusia, bukan hanya produktivitas: Organisasi publik dan jaringan di mana mereka berpartisipasi akan lebih berhasil pada jangka panjang jika dikembangkan melalui proses kolaborasi dan kepemimpinan bersama (shared leadership) yang didasarkan pada penghormatan kepada seluruh rakyat.
Revitalisasi Birokrasi Dalam Memberikan Pelayanan Publik
• Suka mengatur dan memerintah
• Suka menggunakan pendekatan kekuasaan
• Suka cara-cara yang sloganistis
• Suka melayani
• Suka menolong menuju kearah yang fleksibel kolaboratis dan dialogis
• Suka cara-cara kerja yang realistik pragmatis
DARI MENJADI