perubahan iklim global indonesia
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
1/23
LAPORAN
HASIL STUDI KASUS
MASALAH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
OFF C
KELOMPOK 6
1. Ayunda Naila Farihah (100331405280)
2. Cucu Dika Ratnasari (100331404578)
3. Hasbi Alvy Assydiq (100331404586)
4. Riski Norjana (100331404571)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA
DESEMBER 2012
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
2/23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangDewasa ini meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4,
CFC, HFC, N2O), terutama peningkatan konsentrasi CO2, di atmosfir
menyebabkan terjadinya globalwarming (peningkatan suhu udara secara global)
yang memicu terjadinya globalclimatechange (perubahan iklim secara global).
Fenomena ini memberikan berbagai dampak yang berpengaruh penting terhadap
keberlanjutan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di planet bumi ini, di
antaranya adalah pergeseran musim dan perubahan pola/distribusi hujan yang
memicu terjadinya banjir dan tanah longsor pada musim penghujan dan
kekeringan pada musim kemarau, naiknya muka air laut yang berpotensi
menenggelamkan pulau-pulau kecil dan banjir rob, dan bencana badai/gelombang
yang sering meluluhlantakansarana-prasarana penopang kehidupan di kawasan
pesisir.
Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah
mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat
dengan permukaan bumi. Pemanasan global ini disebabkan oleh meningkatnya
gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-industri. Gas-gas
rumah kaca yang meningkat ini menimbulkan efek pemantulan dan penyerapan
terhadap gelombang panjang yang bersifat panas (inframerah) yang diemisikan
oleh permukaan bumi kembali ke permukaan bumi.
Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya
perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur
hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperatur rata-rata global
ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.0oC di abad sekarang ini, dan
bahkan menurut kajian lain dalam IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1-6.4oC.
Dengan latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas tentang perubahan
iklim global di Indonesia, termasuk di dalamnya akan dibahas tentang penyebab,
dampak di beberapa bidang, serta penaggulangan atau pencegahannya.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
3/23
1.2Tujuan1.2.1 Mengetahui pengertian perubahan iklim global1.2.2 Mengetahui perubahan iklim global Indonesia1.2.3 Mengetahui penyebab perubahan iklim global1.2.4 Mengetahui dampak perubahan iklim global1.2.5 Mengetahui dampak perubahan iklim global terhadap Indonesia1.2.6 Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan perubahan iklim
global
1.3Rumusan Masalah1.3.1 Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim global ?1.3.2 Apa saja penyebab perubahan iklim global ?1.3.3 Bagaimana dampak perubahan iklim global ?1.3.4 Bagaimana dampak perubahan iklim global terhadap Indonesia ?1.3.5 Apa saja cara pencegahan dan penanggulangan perubahan iklim
global ?
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
4/23
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perubahan Iklim GlobalIklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang
panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai
statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate
Conference, 1979). Sedangkan menurut Paulus Winarso (2007) iklimadalah
rata-rata kondisi fisis udara(cuaca) pada kurun waktu tertentu (harian,
mingguan, bulanan, musiman dan tahunan yang diperlihatkan dari ukuran
catatan unsur-unsurnya (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dan
sebagainya). Menurut Hidayati (2007) studi tentang iklim mencakup kajian
tentang fenomena fisik atmosfer sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan
kimiafisik yang terjadi di udara (atmosfer) dengan permukaan bumi.
Keduanya saling mempengaruhi, aktivitas atmosfer dikendalikan oleh
fisiografi bumi, dan fluktuasi iklim berpengaruh terhadap aktivitas di muka
bumi. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu
perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian,
musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan . Selain perubahan yang
berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara
berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal
Menurut Kolaborasi Bali Climate Change (2007) Perubahan Iklim
Global adalah perubahan pola perilaku iklim dalam kurun waktu tertentu yang
relatif panjang (sekitar 30 tahunan). Sedangkan menurut AgusWinarso
(2007) Perubahan Iklim Globaladalah perubahan unsur-unsur iklim (suhu,tekanan, kelembaban, hujan, angin,dan sebagainya) secara global terhadap
normalnya.Ini bisa terjadi karena efek alami. Namun, saat ini yang terjadi
adalah perubahan iklim akibat kegiatan manusia. Perubahan iklim terjadi
akibat peningkatan suhu udara yang berpengaruh terhadap kondisi parameter
iklim lainnya. Perubahan iklim mencakup perubahan dalam tekanan udara,
arah dan kecepatan angin, dan curah hujan.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
5/23
B. Perubahan Iklim Global Indonesia
Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di
Indonesia. Namun beberapa data menunjukkan bahwa:
1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,3 derajat Celciussejak tahun 1990.
2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebihintensif sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan
sebagian Sumatera dan Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada
musim hujan; sedangkan Jawa dan Bali 15% lebih kering.
3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risikokebakaran hutan dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan,
dan Sulawesi (CIFOR 2004).
4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akanberdampak pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim
akan menurunkan kesuburan tanah sekitar 2% sampai dengan 8%,
diperkirakan akan mengurangi panen padi sekitar 4% per tahun, kacang
kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar 50%.
5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakatpesisir. Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada
2050, diperkirakan 160 km2 dari Kota Jakarta akan terendam air,
termasuk Kelapa Gading, BandaraSukarno-Hatta dan Ancol (Susandi,
Jakarta Post, 7 Maret 2007). Di Bali kerusakan lingkungan pada 140 titik
abrasi dari panjang pantai sekitar 430 km. Laju kerusakan pantai di Bali
diperkirakan 3,7 km per tahun dengan erosi ke daratan 50-100 meter per
tahun (Bali Membangun, 2004). Kerusakan ini ditambah potensi dampakdari perubahan iklim diduga akan menyebabkan muka air laut naik 6
meter pada 2030, sehingga Kuta dan Sanur akan tergenang (Bali Post, 16
Agustus 2007). Hal ini mengancam keberlangsungan pendapatan dari
pariwisata yang mengandalkan kekayaan dan keindahan pantai dan laut
di Bali. Daerah yang lebih aman adalah pantai berkarang yang bersifat
terjal, seperti Uluwatu dan Nusa Penida serta daerah perbukitan dan
pegunungan yang saat ini mempunyai ketinggian di atas 50 meter.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
6/23
6. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi risikokehilangan banyak pulau-pulau kecilnya dan penciutan kawasan pesisir
akibat kenaikan permukaan air laut. Wilayah Indonesia akan berkurang
dan akan ada pengungsi dalam negeri.
7. Dampak kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan pertanian danperikanan yang pada akhirnya akan menurunkan potensi pendapatan rata-
rata masyarakat petani dan nelayan. Kerusakan pesisir dan bencana yang
terkait dengan hal itu akan mengurangi pendapatan negara dan
masyarakat dari sektor pariwisata. Sementara itu, negara harus
menaikkan anggaran untuk menanggulangi bencana yang meningkat,
mengelola dampak kesehatan, dan menyediakan sarana bagi pengungsi
yang meningkat akibat bencana. Industri di kawasan pesisir juga
kemungkinan besar akan menghadapi dampak ekonomi akibat
permukaan air laut naik. Kesemuanya ini akan meningkatkan beban
anggaran pembangunan nasional dan daerah.
Dampak-dampak ini memang sering dikatakan sebagai diperkirakan,
tetapi perubahan pola cuaca, intensitas hujan dan musim kering, serta
peningkatan bencana sudah mulai kita rasakan sekarang, tidak perlu
menunggu 2030 atau 2050. Kalau peningkatan suhu rata-rata bumi tidak
dibatasi pada 2oC maka dampaknya akan sulit dikelola manusia maupun alam
B. Penyebab Perubahan Iklim Global Pemanasan Global
Intergovernmental Panel on ClimateChange (IPCC), sebuah wadah
diskusi Internasional yang khusus menyoroti tentang perubahan iklim dunia, pada2007 lalu telah menyatakan secara eksplisit apa yang terjadi muka bumi ini.
Diantaranya isu pemanasan global yang telah dan sedang terjadi saat ini,
temperatur bumi yang makin meningkat sebagai dampak dari tangan-tangan
manusia, dilihat dari gejala yang sedang terjadi sekarang seperti suhu yang
ekstrem, gelombangpanas bumi, dan hujan lebat yang turun tidak sesuai dengan
siklusnya dalam frekuensi yang terus meningkat. Dapat dipastikan, hal-hal
tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya.
http://www.anneahira.com/perusahaan-internasional.htmhttp://www.anneahira.com/tokoh-paling-berpengaruh-di-dunia.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-global.htmhttp://www.anneahira.com/sumber-energi-panas-bumi.htmhttp://www.anneahira.com/musim-panas.htmhttp://www.anneahira.com/musim-panas.htmhttp://www.anneahira.com/sumber-energi-panas-bumi.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-global.htmhttp://www.anneahira.com/tokoh-paling-berpengaruh-di-dunia.htmhttp://www.anneahira.com/perusahaan-internasional.htm -
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
7/23
Pada 2009 akhir, kondisi kaki Gunung Mount Everest terlihat cukup
memprihatinkan. Es dan salju yang membentuk gletser pada puncak Mount
Everest telah mencair hingga membentukdanau es. Kejadian ini mencemaskan
para penduduk Nepal yang ada di sekitar kaki gunung. Untuk membicarakan hal
tersebut kepalapemerintah Nepal bersama para perdana menterinya berdiskusi
dengan cara berkumpul di kaki Gunung Everest. Tindakan ini merupakan inisiatif
pemerintah terhadap perubahan iklim yang ternyata bukan hanya mempengaruhi
kondisi geografis Nepal, namun juga kondisi bumi secara keseluruhan.
Hasil pembahasan ini dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di
Dalam konferensi itu disepakati beberapa hal untuk menghentikan perubahan
iklim global. Di antaranya pengakuan mendesak bahwa suhu bumi tidak boleh
naik 2 derajat Celcius, bantuan finansial untuk negara berkembang
dalam bentukdana iklim senilai 100 miliar dolar mulai tahun 2020, dan
pengawasan terhadap janji mengurangi emisi CO2 namun prosentase kadar
emisinya tidak ditentukan sampai batas tertentu.
Untuk bisa melakukan semua ide tersebut dibutuhkan kerja keras seluruh
pihak baik pemerintah maupun warga masyarakat tanpa terkecuali sebagai
penduduk bumi. Memulai sesuatu memang tidak mudah, tapi dengan tekad yang
kuat dan konsepyang tepat dan terarah, panas bumi dapat diturunkan hingga batas
normal.
Efek Rumah KacaPerlu diketahui bahwa faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim
global adalah adanya efek rumah kaca yang banyak digunakan untuk
kegiatan industriyang dimulai sejak Revolusi Industri sejak abad 19. Lahan hijaubanyak yang diratakan dengan tanah untuk dijadikan kawasan industri dengan
dibangunnya bangunan-bangunan untuk kegiatan produksi dan pemukiman
penduduk. Hal ini membuat penduduk dunia di berbagai belahan bumi
berbondong-bondong melakukan migrasi dari desa ke kota untuk ambil bagian
dalam kegiatan industri tersebut. Radiasi sinar matahari leluasa dipancarkan ke
bumi dan terperangkap dalam rumah-rumah kaca. Hal ini menyebabkan
peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Atmosfer pun
http://www.anneahira.com/danau-terbesar.htmhttp://www.anneahira.com/jalur-sepeda-gunung.htmhttp://www.anneahira.com/kebijakan-pemerintah-daerah.htmhttp://www.anneahira.com/sayuran-berserat-tinggi-12432.htmhttp://www.anneahira.com/bentuk-bentuk-demokrasi.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-tahun-baru.htmhttp://www.anneahira.com/motivasi-kerja-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/konsep-psikologi.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-industri.htmhttp://www.anneahira.com/hutan-desa.htmhttp://www.anneahira.com/peta-kota-cilacap.htmhttp://www.anneahira.com/peta-kota-cilacap.htmhttp://www.anneahira.com/hutan-desa.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-industri.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/konsep-psikologi.htmhttp://www.anneahira.com/motivasi-kerja-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-tahun-baru.htmhttp://www.anneahira.com/bentuk-bentuk-demokrasi.htmhttp://www.anneahira.com/sayuran-berserat-tinggi-12432.htmhttp://www.anneahira.com/kebijakan-pemerintah-daerah.htmhttp://www.anneahira.com/jalur-sepeda-gunung.htmhttp://www.anneahira.com/danau-terbesar.htm -
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
8/23
mengalami peningkatan suhu. Penggunaan aerosol dan emisi gas nuangan yang
tidak sesuai semakin menambah jumlah emisi yang terperangkap
dalam rumahkaca.
C. Dampak Perubahan Iklim GlobalMenurut laporan IPCC tahun 2001, bahwa suhu udara global sejak 1861
telah meningkat 0.6oC, dan pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas
manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi
pada tahun 2100 akan terjadi peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat
1.45.8oC (2.510.4
oF).
Dilaporkan pula bahwa suhu bumi akan terus meningkat walaupun
konsentrasi GRK di atmosfer tidak bertambah lagi di tahun 2100, karena GRK
yang telah dilepaskan sebelumnya sudah cukup besar dan masa tinggal nya
(lifetime) cukup lama bisa sampa seratus tahun. Bila emisi GRK masih terus
meningkat, para ahli memprediksi konsentrasi CO2 akan meningkat hingga 3x
lipat pada awal abad ke 22 bila dibandingkan dengan kondisi pra-industri.
Dampak dari pemanasan global terhadap lingkungan dan kehidupan,
dapat dibedakan menurut tingkat kenaikan suhu dan rentang waktu.Bila suhu
bumi meningkat hingga 3oC diramalkan sebagian belahan bumi akan tenggelam,
karena meningkatnya muka air laut akibat melelehnya es di daerah kutub,
misalnya Bangladesh akan tenggelam. Bencana tzunami akan terjadi lagi di
beberapa tempat, kekeringan dan berkurangnya beberapa mata air, kelaparan
dimana-mana. Akibatnya banyak penduduk dari daerah-daerah yang terkena
bencana akan mengungsi ke tempat lain. Peningkatan jumlah pengungsi di suatu
tempat akan berdampak terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, kejadian tersebutsudah sering kita dengar terjadi di Indonesia paska bencana.
Perubahan yang lain adalah meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Perubahan-perubahan
tersebut akan berpengaruh terhadap hasil pertanian, berkurangnya salju di puncak
gunung, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis flora dan fauna. Akibat
perubahan global tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam
perencanaan dan pengembangan wilayah, pengembangan pendidikan dan
http://www.anneahira.com/bisnis-di-rumah-12425.htmhttp://www.anneahira.com/bisnis-di-rumah-12425.htm -
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
9/23
sebagainya. Guna menghindari terjadinya bencana besar yang memakan banyak
korban, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak
pemanasan global.
1. Tinggi muka laut
Peningkatan suhu atmosfer akan diikuti oleh peningkatan suhu di
permukaan air laut, sehingga volume air laut meningkat maka tinggi permukaan
air laut juga akan meningkat. Pemanasan atmosfer akan mencairkan es di daerah
kutub terutama di sekitar pulau Greenland (di sebelah utara Kanada), sehingga
akan meningkatkan volume air laut. Kejadian tersebut menyebabkan tinggi muka
air laut di seluruh dunia meningkat antara 10 - 25 cm selama abad ke-20. Para
ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut akan terjadi pada abad ke-21
sekitar 9 - 88 cm (Gambar 2).
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di
daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 % daerah
Belanda, 17.5% daerah Bangladesh dan banyak pulau-pulau. Dengan
meningkatnya permukaan air laut, peluang terjadi erosi tebing, pantai, dan bukit
pasir juga akan meningkat. Bila tinggi lautan mencapai muara sungai, maka banjir
akibat air pasang akan meningkat di daratan. Bahkan dengan sedikit peningkatan
tinggi muka laut sudah cukup mempengaruhi ekosistem pantai, dan
menenggelamkan sebagian dari rawa-rawa pantai. Negara-negara kaya akan
menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya,
sedangkan negaranegara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi
penduduk dari daerah pantai.
2. Mencairnya es di kutub utara
Para ilmuan juga memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerahbagian Utara dari belahan Bumi Utara (NorthernHemisphere) akan memanas lebih
dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan
daratan akan mengecil, akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara
sehingga populasi flora dan fauna semakin terbatas. Pada daerahdaerah
pegunungan subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan
lebih cepat mencair dan musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
10/23
3. Jumlah curah hujan
Meningkatnya suhu di atmosfer akan berpengaruh terhadap kelembaban
udara. Pada daerah-daerah beriklim hangat akan menjadi lebih lembab karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan, sehingga akan meningkatkan curah
hujan, rata-rata, sekitar 1 % untuk setiap 1oC F pemanasan. Dalam seratus tahun
terakhir ini curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 %. Intensitas
curah hujan telah meningkat akhir-akhir ini bila dibandingkan dengan waktu 1950
-1999. Para ahli telah memperkirakan perubahan curah hujan yang akan terjadi di
Asia Tenggara (Laletal., 2001 dalam Santoso dan Forner, 2006) bahwa presipitasi
di Asia Tenggara akan meningkat 3.6% di tahun 2020-an dan 7.1% di tahun 2050,
serta 11.3% di tahun 2080-an. Dengan menggunakan model simulasi (IS92a pakai
dan tanpa aerosol) diperkirakan iklim di Asia Tenggara akan menjadi lebih panas
dan lebih basah dari pada kondisi yang kita miliki saat ini (Gambar 3). Dengan
berpeluang besar untuk terjadi banjir dan longsor di musim penghujan dan
kekeringan di musim kemarau.
E. Dampak Perubahan Iklim Global terhadap Indonesia
Perubahan iklim global akan memberikan dampak yang sangat parah bagi
Indonesia karena posisi geografis yang terletak di ekuator, antara dua benua dan
dua samudera, negara kepulauan dengan 81.000 km garis pantai dengan dua
pertiga lautan, populasi penduduk nomor empat terbesar di dunia dengan tingkat
kesadar\an lingkungan yang rendah, degenerasi kearifan budaya lokal, pendidikan
yang tidak memadai, keterampilan rendah, keterbelakangan iptek, kepedulian
sosial minim, dibelit kemiskinan dan kesulitan ekonomi, kelemahan
pemerintahan, korupsi, kurangnya kepemimpinan, serta kelakuan yang buruk daripengusaha dan institusi internasional. Posisi geografis Indonesia menyebabkan
bahwa pada setiap saat di dalam wilayah negara ini ada musim-musim yang saling
berlawanan dan bersifat ekstrim, di satu wilayah terjadi kekeringan dan
kekurangan air, di wilayah lain terjadi banjir.
Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya
perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.
Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
11/23
hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperatur rata-rata global
ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.0oC di abad sekarang ini, dan
bahkan menurut kajian lain dalam IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1-6.4oC.
Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis atmosfer kian
tak stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali terhadap parameter cuaca
yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-anomali parameter cuaca
tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut diantaranya adalah :
1. Semakin banyak penyakit (Tifus, Malaria, Demam, dll.)2. Meningkatnya frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim (tanah
longsor, banjir, kekeringan, badai tropis, dll.)
3. Mengancam ketersediaan air4. Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan5. Menurunkan produktivitas pertanian6. Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan7. Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati8. Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen dan kerusakan
infrastruktur di daerah pantai
Terdapat dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan
perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka laut
yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai. Dampak lain
yang diakibatkan oleh naiknya muka laut adalah erosi pantai, berkurangnya
salinitas air laut, menurunnya kualitas air permukaan, dan meningkatnya resiko
banjir.
Musibah angin kencang dan gelombang pasang bisa terjadi setiap waktudan sulit diprediksi jauh-jauh. Produksi pertanian, khususnya tanaman pangan,
menjadi semakin sulit dan menimbulkan kerawanan pangan. Hubungan
transportasi dan komunikasi antar pulau akan semakin sulit dan berbahaya.
Semuanya akan bermuara pada disintegrasi negara kesatuan RI. Panjang garis
pantai akan berkurang dengan naiknya permukaan laut, ratusan ribu kilometer
persegi daratan di pesisir pantai akan hilang ditelan laut dan bersamanya akan ikut
tenggelam pula kota -kota dan desa pesisir yang menjadi permukiman dari lebih
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
12/23
seratus juta orang yang sebagian besar miskin serta asset dan infrastruktur bernilai
trilyunan Euro.
Pesatnya peningkatan permukaan laut ini tidak akan mampu diimbangi
dengan kecepatan untuk memindahkan penduduk dan menggantikan infrastruktur
yang hilang. Belum lagi tiadanya modal untuk melaksanakannya. Bencana besar
itu akan datang dalam hitungan beberapa dekade saja apabila upaya antisipasi
tidak dilakukan, baik secara regional maupun global.
Kepedulian terhadap lingkungan sangat minim. Kearifan budaya lokal
untuk menjaga keseimbangan lingkungan dikalahkan oleh kebutuhan ekonomi,
keserakahan, serta inefisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya. Erosi hutan alam
terjadi dengan kecepatan tinggi menyebabkan banjir, tanah longsor dan
kekeringan. Erosi hutan bakau menyebabkan abrasi pantai. Penduduk yang di
pantai tenggelam, yang di gunung tertimbun, yang di tengah kehausan. Kebakaran
dan pembakaran hutan menimbulkan asap yang menyesakkan bagi penduduk
sendiri maupun penduduk negara tetangga. Belum lagi dampak ke penduduk
dunia lain karena menurunnya kemampuan hutan untuk menghasilkan oksigen
dan menyerap gas-gas polutan lainnya yang berpengaruh besar pada perubahan
iklim dunia.
Indonesia adalah pemilik wilayah hutan tropis terluas kedua di dunia.
Kemampuan pemerintah untuk menata ruang dan membuat peraturan kurang
mempertimbangkan lingkungan. Itupun masih ditambah lagi dengan kelemahan
penegakan hukum dan disiplin kepemimpinan. Korupsi dan ketidakpedulian
membuat upaya menjaga dan memperbaiki ekosistem makin parah. Hal yang
paling merisaukan adalah perbuatan dari pengusaha dan institusi internasional
yang mempunyai kepentingan politik, ekonomi dan lainnya. Mereka memberikaniming-iming dan arahan yang menyesatkan ditengah keluguan, kerakusan, serta
kebodohan pejabat pemerintah pusat, daerah dan pengusaha lokal. Mereka inilah
yang menjadi penadah dari penggalian sumberdaya alam yang tidak
bertanggungjawab ini.
Barulah setelah dampak perubahan iklim global mulai mengancam
kehidupan mereka juga maka Indonesia ditekan untuk memperhatikan
lingkungan. Sayangnya, mereka sendiri enggan mengurangi polusi yang
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
13/23
dihasilkan oleh industri di negara masing-masing. Padahal, mereka justru
pencemar lingkungan yang paling besar yang selama ini menjadi sumber utama
perubahan iklim global.
Kegagalan Indonesia untuk menyelamatkan diri dari perubahan iklim
dapat dipastikan akan menyeret juga negara-negara lain di dunia ke dalam
permasalahan yang sama, hanya waktunya saja yang berbeda. Kiamat akan datang
dari Indonesia dan menyebar ke seluruh dunia.
Grup pemerhati pemanasan global telah merangkum dan menyusun
informasi di internet tentang akibat dari pemanasan global di Indonesia baik
ditinjau dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya.
1. Ketahanan Pangan TerancamProduksi Pertanian Tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat
banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, serangan hama dan penyakit,
kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan
mempengaruhi waktu tanam dan waktu panen, di beberapa tempat masa tanam
lebih panjang tetapi di lain tempat justru menjadi lebih singkat. Peningkatan suhu
1oC diperkirakan akan menurunkan panen padi di negara tropis sebanyak 10%.
Dengan demikian bahaya kelaparan akan mengancam penduduk di mana-mana.
2. Risiko KesehatanCuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa
memunculkan penyakit lama yang sudah jarang ditemukan saat ini. Badan
Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat
perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun.
Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah (dengee) diperkirakan akan
meningkat di negara tropis seperti Indonesia3. Air
Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di
daerah tropika kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik
akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan. Masyarakat
yang tinggal di sepanjang pantai akan sangat menderita.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
14/23
4. EkonomiKehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan
kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir
Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10
atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap
ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan
membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim
demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan
investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya 5%-
20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.
5. Dampak sosial, budaya dan politikBencana terkait perubahan iklim akan meningkatkan jumlah pengungsi di
dalam suatu negara maupun antar negara. Proses mengungsi ini membuat orang
menjadi miskin dan terpisah dari akar sosial dan budaya mereka, terutama
hubungan dengan tanah leluhur dan kearifan budaya mereka. Di sisi lain, krisis
pangan, air dan sumberdaya terus meningkat, sehingga akan menimbulkan konflik
horizontal dan akhirnya bisa memicu konflik politik di dalam negara maupun
antar negara.
6. Dampak Lingkungankepunahan.Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari
efek pemanasan global karena sebagian besar lahan akan dihuni manusia.
Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena
habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Banyak jenis makhluk hidup akan
terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan
wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem), misalnya terumbu karang akankehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena
suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies
dapat menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang
dipelajari mewakili 20% muka bumi.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
15/23
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
Dalam mengatasi masalah tentang perubahan iklim, ada 2 cara yang dapat
diterapkan, yakni secara Mitigasi dan Adaptasi. Mitigasi dalam kamus John M.
Echols dan Hassan Shadily memiliki arti yaitu pengurangan. Adapun adaptation
atau adaptasi artinya penyesuaian diri. Kedua istilah ini menjadi penting karena
menyangkut strategi menghadapi perubahan alam. Melalui mitigasi, usaha yang
dapat dilakukan adalah mengurangi sebab pemanasan global dari sumbernya.
Gunanya agar laju pemanasan itu melambat, dan pada saat bersamaan dapat
dilakukan persiapan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada, sehingga
diharapkan akan ditemukan suatu titik temu yang menjamin kelangsungan hidup
manusia.
1. Cara MitigasiDalam skala kecil, mitigasi bisa berupa gerakan cinta lingkungan seperti
pengelolaan sampah, bike to work, mengurangi penggunaan plastik,
menggunakan AC yang non CFC, hemat energi dan lain sebagainya. Mitigasi
meliputi pencarian cara-cara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca atau
menahannya, atau menyerapnya ke hutan atau penyerap karbon lainnya.
Kenaikan muka air laut yang dapat menggenangi ratusan pulau dan
menenggelamkan batas wilayah negara Indonesia. Musim tanam dan panen yang
tidak menentu diselingi oleh kemarau panjang yang menyengsarakan. Banjir
melanda sebagian besar jalan raya di berbagai kota besar di pesisir. Air laut
menyusup ke delta sungai, menghancurkan sumber nafkah pengusaha ikan. Anak-anak menderita kurang gizi akut. Itu bukan berita perubahan iklim kita yang biasa.
Umumnya berita perubahan iklim di Indonesia berkisar pada soal penggundulan
hutan secara besar-besaran, kebakaran hutan, kerusakan lahan rawa, serta
hilangnya serapan karbondioksidayang menempatkan Indonesia sebagai
penyumbang utama pemanasan global. Semua itu memang terjadi, tetapi itu baru
merupakan separuh cerita. Seperti yang akan diungkap laporan ini, bangsa
Indonesia juga akan menjadi korban utama perubahan iklim - dan bila kita tidak
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
16/23
segera belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru ini, jutaan rakyat akan
menanggung akibat buruknya. Perubahan iklim mengancam berbagai upaya
Indonesia untuk memerangi kemiskinan. Dampaknya dapat memperparah
berbagai risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh rakyat miskin, serta menambah
beban persoalan yang sudah di luar kemampuan mereka untuk menghadapinya.
Dengan demikian, perubahan iklim menghambat upaya orang miskin untuk
membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri sendiri dan keluarga mereka.
2. Cara AdaptasiAdapun beradaptasi dapat dilakukan dengan melakukan penataan lansekap
lingkungan, penghijauan, menjaga daerah resapan, re-use, recycling, dan lain-lain.
Beradaptasi terhadap perubahan iklim merupakan prioritas mendesak bagi
Indonesia. Seluruh kementerian dalam pemerintahan dan perencanaan nasional
perlu mempertimbangkan perubahan iklim dalam program-program mereka
berkenaan dengan beragam persoalan seperti pengentasan kemiskinan,
pemberdayaan masyarakat, keamanan pangan, pengelolaan bencana, pengendalian
penyakit, dan perencanaan tata kota. Namun ini bukan merupakan tugas
pemerintah pusat belaka, tetapi harus menjadi upaya nasional yang melibatkan
pemerintah daerah, masyarakat umum, dan semua organisasi nonpemerintah, serta
pihak swasta.
Di tahun-tahun belakangan ini masyarakat dunia semakin meresahkan efek
pemanasan global dan di awal tahun 1990an telah mengonsep United Nations
Framework Convention on Climate Change (UNFCC), yang diberlakukan pada
1994. Di dalam kerangka ini mereka mengajukan dua strategi utama: mitigasi dan
adaptasi. Adaptasi dalam perencanaan pembangunan
Dampak perubahan iklim terhadap ekonomi dan pembangunan manusia
harus dievaluasi secara seksama dan dipetakan. Kemudian strategi adaptasi harus
diintegrasikan ke dalam berbagai rencana dan anggaran, baik pada tingkat pusat
maupun daerah. Upaya-upaya pengentasan kemiskinan harus ditingkatkan di
bidang-bidang yang khusunya rentan terhadap perubahan iklim dan dibutuhkan
berbagai investasi tambahan untuk menggiatkan pengurangan risiko bencana.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
17/23
Semua upaya ini juga harus dipadukan ke dalam berbagai upaya di tingkat
masyarakat dan rumah tangga. Bagaimanapun, masyarakat sudah berpengalaman
lama dalam beradaptasidengan berbagai tindakan yang sudah dipraktikkan
selama berabad-abad. Orang-orang yang tinggal di wilayah yang rentan banjir
sejak dulu membangun rumah panggung dan banyak masyarakat masa kini masih
meneruskan praktik ini, meski bahan-bahan yang digunakan sudah modern seperti
tiang beton atau genteng besi.Di wilayah rawan longsor, orang-orang membangun
tanggul penahan longsor yang kukuh. Para petani yang terpapar kemarau panjang
sudah belajar untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan mereka, menanam
tanaman pangan yang tahan kekeringan dan mengoptimalkan penggunaan air
yang terbatas, bahkan bermigrasi sementara untuk mencari pekerjaan di tempat
lain.
Perubahan pola pembangunan ini memerlukan strategi adaptasi yang lebih
luas yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta
memadukan antara pendekatan pada tingkat pemerintahan dan kelembagaan
dengan pendekatan bottom-up yang berakar pada pengetahuan kewilayahan,
kebangsaan, dan lokal. Sementara adaptasi merupakan faktor vital dalam seluruh
aktivitas pembangunan, secara khusus adaptasi penting dilakukan dalam bidang-
bidang pertanian,wilayah pesisir, penyediaan air, kesehatan dan wilayah
perkotaan, dengan air memainkan peran lintas sektoral di berbagai bidang ini.
Adaptasi dalam pertanianDi antara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah
para petani Indonesia. Sejauh ini, para petani diJawa berhasil menanam padi dua
kali dalam setahun, tetapi dengan perubahan iklim, panen kali kedua tampaknyaakan menjadi lebih rentan. Oleh karena itu, para petani yang sudah banyak
berpengalaman mengatasi dampak buruk kejadian iklim yang ekstrem akan harus
lebih banyak beradaptasi lagi di masa mendatang. Mereka, misalnya akan perlu
mempertimbangkan berbagai varietas tanaman pangan. Beberapa jenis tanaman
pangan memiliki kapasitas adaptasi secara alamiah, seperti jenis padi hasil
persilangan yang berbunga pada waktu dini hari sehingga dimungkin terhindar
dari suhu lebih tinggi di siang hari. Para petani juga mungkin dapat menggunakan
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
18/23
varietas yang lebih mampu bertahan terhadap kondisi yang ekstremkemarau
panjang, genangan air, intrusi air lautatau berbagai varietas padi yang lekas
matang yang cocok untuk musim hujan yang lebih pendek. Para petani juga perlu
mengupayakan cara-cara untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan bahan-
bahan organik bagi tanah supaya lebih mampu menahan airyaitu dengan
menggunakan lebih banyak pupuk alamiah
Prioritas lainnya adalah pengelolaan air yang lebih baik. Caranya mungkin
adalah dengan lebih banyak berinvestasi untuk irigasi dan juga dalam menampung
dan menyimpan airuntuk menyeimbangkan peningkatan curah hujan di bulan
April, Mei dan Juni, dengan penurunan curah hujan di bulan Juli, Agustus, dan
September. Para petani mungkin akan lebih tangguh menghadapi perubahan iklim
bila mereka memiliki perkiraan cuaca yang akurat dan tahu bagaimana harus
merespon perubahan itu.
Saat ini meski para petani ini sudah mendapatkan informasi dari Badan
Meteorologi dan Geofisika,mereka mungkin tidak tahu bagaimana
menginterpretasikan informasi itu. Suatu prakarasa untuk menjembatani hal ini
adalah Sekolah Lapang Iklim seperti yang diadakan di Indramayu yang bertujuan
menerjemahkan perkiraan ilmiah iklim ke dalam bahasa petani yang lebih
sederhana dan melatih para petani untuk merespon.Dalam berbagai kasus seperti
ini, pemerintah bisa membantu melalui intervensi yang langsung dan terencana,
dengan menyediakan pengetahuan baru atau peralatan baru atau mencarikan
teknologi-teknologi baru.
Adaptasi di wilayah pesisirPenduduk yang menghadapi masalah kenaikan muka air laut dapat
melakukan tiga strategi umum:o membuat perlindungan, yaitu dengan menanam tanaman
penghadang seperti pohon mangrove
o mundur, dengan bermukim jauh dari pantai, atauo melakukan penyesuaian, yaitu (misalnya) dengan beralih ke
sumber-sumber nafkah yang lain.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
19/23
Adaptasi untuk penyediaan airKita akan perlu menerapkan pengelolaan sumber air yang lebih terpadu
dengan melestarikan ekosistem disertai perbaikan waduk-waduk dan infrastruktur
lainnya.
Adaptasi untuk bidang kesehatanDengan lingkungan hidup yang lebih sulit nanti, kita perlu memperkuat
layanan dasar kesehatan masyarakat.Dan karena iklim yang lebih panas akan
memungkinkan penyebaran nyamuk-nyamuk ke wilayah-wilayah baru, maka
diperlukan suatu sistem pengawasan kesehatan yang lebih handal untuk
memonitor penyebaran penyakit seperti malaria dan deman berdarah dengue.
Adaptasi untuk wilayah perkotaanDi seluruh wilayah negeri ini, khususnya di wilayah pesisir dan kota yang
rawan dilanda banjir, kita membutuhkan berbagai strategi yang lebih handal untuk
mengurangi risiko perubahan iklim.
Adaptasi dalam pengelolaan bencanaDi negeri yang memang rawan bencana ini, perubahan iklim makin
mendesakkan pentingnya pengelolaan yang cermat terhadap bencana. Alih-alih
hanya merespon setelah bencana terjadi, yang mesti dicapai adalah mengurangi
risiko dan membuat persiapan untuk menghadapi bencana sebelum bencana itu
terjadi.
Dengan adanya sinergi antara Mitigasi dan adaptasi diharapkan dapat
menanggulangi dampak yang timbul akibat perubahan iklim, baik dampak yang
sudah terjadi maupun dampak yang dimungkinkan akan terjadi. Karena perubahan
iklim adalah masalah yang global, maka perlu adanya kesiapan yang baik dari
semua negara maju atau berkembang untuk menerapkan mitigasi dan adaptasi
untuk perubahan iklim global bumi.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
20/23
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Perubahan Iklim Global adalah perubahan pola perilaku iklim dalamkurun waktu tertentu yang relatif panjang (sekitar 30 tahunan).
Perubahan Iklim Globalini merupakan perubahan unsur-unsur iklim
(suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin,dan sebagainya) secara global
terhadap normalnya
Perubahan iklim global Indonesia dirasakan sebagai kenaikan suhu rata-rata tiap tahun, musim hujan datang lebih lambat, variasi musiman dan
cuaca ekstrim , kenaikan permukaan air laut, dan lainnya
Penyebab perubahan iklim global antara lain adalah efek dari pemanasanglobal dan efek rumah kaca
Dampak perubahan iklim global antara lain perubahan jumlah curahhujan, mencairnya es di kutub utara, naiknya permukaan laut, dan lain-
lain.
Dalam mengatasi masalah tentang perubahan iklim, ada 2 cara yangdapat diterapkan, yakni secara Mitigasi dan Adaptasi.
4.2 SOLUSI / SARAN
Solusi Pencegahan dan Penanggulangan Perubahan Iklim Global
Perubahan iklim ini harus diatasi bersama-sama dan tidak ditunda-tunda.
Setiap negara harus memberi kontribusi dengan tindakan-tindakan yang dilakukan
di dalam negerinya sendiri sesuai kemampuan masing-masing. Negara maju harus
membantu negara miskin. Bentuk bantuan itu tidak saja berupa bantuan teknis dan
ekonomi, namun dibutuhkan juga tekanan politik yang positif untuk menanamkan
urgensi masalah ini dan mendapatkan komitmen dari para pemimpin untuk
bertindak.
Apabila negara-negara maju mau memperlambat laju pertumbuhan
kemakmurannya dan memberikan kesempatan kepada negara yang miskin untuk
meningkatkan kemakmuran dengan cara yang bertanggungjawab terhadap
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
21/23
lingkungannya, maka pada suatu saat akan tercapai suatu ekuilibrium yang
membuat perbuatan manusia semakin berimbang dan perubahan iklim global pun
akan cenderung kembali ke arah yang positif.
Mengingat begitu seriusnya dampak pemanasan global dan perubahan
iklim kiranya sangat penting, sebagai mahasiswa upaya nyata yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim adalah menerapkan dan
mensosialisasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Hemat penggunaan listrika. Gunakan lampu hemat energib. Pilih alat-alat elektronik yang kapasitasnya sesuai kebutuhan
rumahtangga kita, misalnya Magic Com/Magic Jar sesuai kebutuhan
sekeluarga sehari
c. Gunakan mesin cuci sesuai kapasitasnya, bila cucian sangat sedikitsebaiknya dikumpulkan dahulu hingga sesuai dg kapasitas mesin cuci
kita
d. Matikan alat-alat elektronik yang sedang tidak digunakan;e. Upayakan rumah berventilasi baik sehingga tidak terlalu tergantung
pada penggunaan Air Condition (AC)
f. Upayakan rumah mendapatkan cahaya matahari secara optimalsehingga pada siang hari tidak perlu menggunakan lampu.
2. Hemat penggunaan kertas dan tintaa. Untuk keperluan menulis konsep/corat-coret sebaiknya menggunakan
kertas bekas, misalnya bekas print yang baliknya masih kosong
b. Batasi penggunaan produk disposable/sekali pakai misalnya: tissue,diaper/pamper, dsb
c. Kertas-kertas bekas dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.3. Hemat penggunaan air
Berikut ini tips-tips hemat air:
a. Bila menggunakan shower atau washtafel, matikan kran pada saat andabercukur, menggosok gigi dan kramas dengan cara ini anda dapat
berhemat sampai dengan lebih dari 6000 L air perminggu;
http://wyuliandari.wordpress.com/2011/04/06/upaya-pencegahan-pemanasan-global/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/04/06/upaya-pencegahan-pemanasan-global/ -
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
22/23
b. Kumpulkan air bekas mencuci sayur, gunakan air bekas ini untuksekedar menyiram tanaman, merendam lap-lap kotor dll.;
c. Lakukan cuci mobil menggunakan air dalam ember dan lap, jangangunakan kran air;
d. Periksa secara berkala dan ganti kran atau pipa air yang mulai bocor,anda dapat menghemat hingga 9500 Liter air perbulan.
4. Hemat penggunaan bahan bakara. Lakukan perawatan yang baik pada mesin kendaraan anda;b. Periksa tekanan ban kendaraan anda, tekanan ban yang akurat dapat
menghemat BBM;
c. Hindari penggunaan kendaraan yang sistem pembakaran pada mesinnyasudah tidak efisien;
d. Gunakan kendaraan sesuai kebutuhan, misalnya jika hanya bepergiansendiri lebih baik gunakan sepeda motor daripada mobil;
5. Pengelolaan sampah/limbah yang baika. Pisahkan sampah organik dan non organik, sampah organik. Dapat
dibuat kompos;
b. Sampah organik dapat dibuat bahan isian untuk biopori;c. Hindari membakar sampah;d. Bila berbelanja bawalah tas belanjaan sendiri, sehingga menghindari
penggunaan tas plastik.
-
7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2004. Perubahan Iklim Global. Diambil
dari http://climatechange.menlh.go.idpada hari Rabu, 18 Mei 2011 pada pukul
21.15 wib
ArmiSusandi, dkk.2008.Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka
Laut Di Wilayah Banjarmasin. Bandung: Program Studi Meteorologi - Institut
Teknologi Bandung
CecepKusmana. 2010.Respon Mangrove Terhadap Perubahan Iklim Global:
Aspek Biologi Dan Ekologi Mangrove. Bandung: DepartemenSilvikultur
Fakultas Kehutanan IPB
Dedi Syafikri. 2010.Dampak Perubahan Iklim Global Terhadap Dunia Pertanian
dan Perikanan. Semarang: Bidang Perencanaan & Pengelolaan Sumberdaya
Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.
KurniatunHairiah. 2007. Perubahan Iklim Global: Dampak dan Bahayanya.
Malang: Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah
Susandi, A. 2004. The impact of internationalgreenhouse gas emissionsreduction
on Indonesia. Jerman: Report on Earth System Science, Max Planck Institute for
Meteorology.
Tony Kristianto Juwono.Dampak Perubahan Iklim Global Terhadap Indonesia.
Diambil dari www.google.com pada hari Rabu, 18 Mei 2011 pada pukul 21.15
wib
http://climatechange.menlh.go.id/http://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.google.com/http://www.google.com/http://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://climatechange.menlh.go.id/