perubahan iklim global indonesia

Upload: eli-nira

Post on 04-Apr-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    1/23

    LAPORAN

    HASIL STUDI KASUS

    MASALAH PERUBAHAN IKLIM GLOBAL

    OFF C

    KELOMPOK 6

    1. Ayunda Naila Farihah (100331405280)

    2. Cucu Dika Ratnasari (100331404578)

    3. Hasbi Alvy Assydiq (100331404586)

    4. Riski Norjana (100331404571)

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    JURUSAN KIMIA

    DESEMBER 2012

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    2/23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangDewasa ini meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca (CO2, CH4,

    CFC, HFC, N2O), terutama peningkatan konsentrasi CO2, di atmosfir

    menyebabkan terjadinya globalwarming (peningkatan suhu udara secara global)

    yang memicu terjadinya globalclimatechange (perubahan iklim secara global).

    Fenomena ini memberikan berbagai dampak yang berpengaruh penting terhadap

    keberlanjutan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya di planet bumi ini, di

    antaranya adalah pergeseran musim dan perubahan pola/distribusi hujan yang

    memicu terjadinya banjir dan tanah longsor pada musim penghujan dan

    kekeringan pada musim kemarau, naiknya muka air laut yang berpotensi

    menenggelamkan pulau-pulau kecil dan banjir rob, dan bencana badai/gelombang

    yang sering meluluhlantakansarana-prasarana penopang kehidupan di kawasan

    pesisir.

    Perubahan iklim global sebagai implikasi dari pemanasan global telah

    mengakibatkan ketidakstabilan atmosfer di lapisan bawah terutama yang dekat

    dengan permukaan bumi. Pemanasan global ini disebabkan oleh meningkatnya

    gas-gas rumah kaca yang dominan ditimbulkan oleh industri-industri. Gas-gas

    rumah kaca yang meningkat ini menimbulkan efek pemantulan dan penyerapan

    terhadap gelombang panjang yang bersifat panas (inframerah) yang diemisikan

    oleh permukaan bumi kembali ke permukaan bumi.

    Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya

    perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur

    hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperatur rata-rata global

    ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.0oC di abad sekarang ini, dan

    bahkan menurut kajian lain dalam IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1-6.4oC.

    Dengan latar belakang tersebut, makalah ini akan membahas tentang perubahan

    iklim global di Indonesia, termasuk di dalamnya akan dibahas tentang penyebab,

    dampak di beberapa bidang, serta penaggulangan atau pencegahannya.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    3/23

    1.2Tujuan1.2.1 Mengetahui pengertian perubahan iklim global1.2.2 Mengetahui perubahan iklim global Indonesia1.2.3 Mengetahui penyebab perubahan iklim global1.2.4 Mengetahui dampak perubahan iklim global1.2.5 Mengetahui dampak perubahan iklim global terhadap Indonesia1.2.6 Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan perubahan iklim

    global

    1.3Rumusan Masalah1.3.1 Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim global ?1.3.2 Apa saja penyebab perubahan iklim global ?1.3.3 Bagaimana dampak perubahan iklim global ?1.3.4 Bagaimana dampak perubahan iklim global terhadap Indonesia ?1.3.5 Apa saja cara pencegahan dan penanggulangan perubahan iklim

    global ?

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    4/23

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Perubahan Iklim GlobalIklim merupakan sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang

    panjang, yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai

    statistik yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate

    Conference, 1979). Sedangkan menurut Paulus Winarso (2007) iklimadalah

    rata-rata kondisi fisis udara(cuaca) pada kurun waktu tertentu (harian,

    mingguan, bulanan, musiman dan tahunan yang diperlihatkan dari ukuran

    catatan unsur-unsurnya (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin, dan

    sebagainya). Menurut Hidayati (2007) studi tentang iklim mencakup kajian

    tentang fenomena fisik atmosfer sebagai hasil interaksi proses-proses fisik dan

    kimiafisik yang terjadi di udara (atmosfer) dengan permukaan bumi.

    Keduanya saling mempengaruhi, aktivitas atmosfer dikendalikan oleh

    fisiografi bumi, dan fluktuasi iklim berpengaruh terhadap aktivitas di muka

    bumi. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam skala waktu

    perubahan iklim akan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian,

    musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan . Selain perubahan yang

    berpola siklus, aktivitas manusia menyebabkan pola iklim berubah secara

    berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal

    Menurut Kolaborasi Bali Climate Change (2007) Perubahan Iklim

    Global adalah perubahan pola perilaku iklim dalam kurun waktu tertentu yang

    relatif panjang (sekitar 30 tahunan). Sedangkan menurut AgusWinarso

    (2007) Perubahan Iklim Globaladalah perubahan unsur-unsur iklim (suhu,tekanan, kelembaban, hujan, angin,dan sebagainya) secara global terhadap

    normalnya.Ini bisa terjadi karena efek alami. Namun, saat ini yang terjadi

    adalah perubahan iklim akibat kegiatan manusia. Perubahan iklim terjadi

    akibat peningkatan suhu udara yang berpengaruh terhadap kondisi parameter

    iklim lainnya. Perubahan iklim mencakup perubahan dalam tekanan udara,

    arah dan kecepatan angin, dan curah hujan.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    5/23

    B. Perubahan Iklim Global Indonesia

    Belum ada data komprehensif mengenai dampak perubahan iklim di

    Indonesia. Namun beberapa data menunjukkan bahwa:

    1. Suhu rata-rata tahunan menunjukkan peningkatan 0,3 derajat Celciussejak tahun 1990.

    2. Musim hujan datang lebih lambat, lebih singkat, namun curah hujan lebihintensif sehingga meningkatkan risiko banjir. Pada 2080 diperkirakan

    sebagian Sumatera dan Kalimantan menjadi 10-30% lebih basah pada

    musim hujan; sedangkan Jawa dan Bali 15% lebih kering.

    3. Variasi musiman dan cuaca ekstrim diduga meningkatkan risikokebakaran hutan dan lahan, terutama di Selatan Sumatera, Kalimantan,

    dan Sulawesi (CIFOR 2004).

    4. Perubahan pada kadar penguapan air, dan kelembaban tanah akanberdampak pada sektor pertanian dan ketahanan pangan. Perubahan iklim

    akan menurunkan kesuburan tanah sekitar 2% sampai dengan 8%,

    diperkirakan akan mengurangi panen padi sekitar 4% per tahun, kacang

    kedelai sekitar 10%, dan jagung sekitar 50%.

    5. Kenaikan permukaan air laut akan mengancam daerah dan masyarakatpesisir. Sebagai contoh air Teluk Jakarta naik 57 mm tiap tahun. Pada

    2050, diperkirakan 160 km2 dari Kota Jakarta akan terendam air,

    termasuk Kelapa Gading, BandaraSukarno-Hatta dan Ancol (Susandi,

    Jakarta Post, 7 Maret 2007). Di Bali kerusakan lingkungan pada 140 titik

    abrasi dari panjang pantai sekitar 430 km. Laju kerusakan pantai di Bali

    diperkirakan 3,7 km per tahun dengan erosi ke daratan 50-100 meter per

    tahun (Bali Membangun, 2004). Kerusakan ini ditambah potensi dampakdari perubahan iklim diduga akan menyebabkan muka air laut naik 6

    meter pada 2030, sehingga Kuta dan Sanur akan tergenang (Bali Post, 16

    Agustus 2007). Hal ini mengancam keberlangsungan pendapatan dari

    pariwisata yang mengandalkan kekayaan dan keindahan pantai dan laut

    di Bali. Daerah yang lebih aman adalah pantai berkarang yang bersifat

    terjal, seperti Uluwatu dan Nusa Penida serta daerah perbukitan dan

    pegunungan yang saat ini mempunyai ketinggian di atas 50 meter.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    6/23

    6. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia menghadapi risikokehilangan banyak pulau-pulau kecilnya dan penciutan kawasan pesisir

    akibat kenaikan permukaan air laut. Wilayah Indonesia akan berkurang

    dan akan ada pengungsi dalam negeri.

    7. Dampak kenaikan muka air laut akan mengurangi lahan pertanian danperikanan yang pada akhirnya akan menurunkan potensi pendapatan rata-

    rata masyarakat petani dan nelayan. Kerusakan pesisir dan bencana yang

    terkait dengan hal itu akan mengurangi pendapatan negara dan

    masyarakat dari sektor pariwisata. Sementara itu, negara harus

    menaikkan anggaran untuk menanggulangi bencana yang meningkat,

    mengelola dampak kesehatan, dan menyediakan sarana bagi pengungsi

    yang meningkat akibat bencana. Industri di kawasan pesisir juga

    kemungkinan besar akan menghadapi dampak ekonomi akibat

    permukaan air laut naik. Kesemuanya ini akan meningkatkan beban

    anggaran pembangunan nasional dan daerah.

    Dampak-dampak ini memang sering dikatakan sebagai diperkirakan,

    tetapi perubahan pola cuaca, intensitas hujan dan musim kering, serta

    peningkatan bencana sudah mulai kita rasakan sekarang, tidak perlu

    menunggu 2030 atau 2050. Kalau peningkatan suhu rata-rata bumi tidak

    dibatasi pada 2oC maka dampaknya akan sulit dikelola manusia maupun alam

    B. Penyebab Perubahan Iklim Global Pemanasan Global

    Intergovernmental Panel on ClimateChange (IPCC), sebuah wadah

    diskusi Internasional yang khusus menyoroti tentang perubahan iklim dunia, pada2007 lalu telah menyatakan secara eksplisit apa yang terjadi muka bumi ini.

    Diantaranya isu pemanasan global yang telah dan sedang terjadi saat ini,

    temperatur bumi yang makin meningkat sebagai dampak dari tangan-tangan

    manusia, dilihat dari gejala yang sedang terjadi sekarang seperti suhu yang

    ekstrem, gelombangpanas bumi, dan hujan lebat yang turun tidak sesuai dengan

    siklusnya dalam frekuensi yang terus meningkat. Dapat dipastikan, hal-hal

    tersebut akan terus meningkat pada tahun-tahun selanjutnya.

    http://www.anneahira.com/perusahaan-internasional.htmhttp://www.anneahira.com/tokoh-paling-berpengaruh-di-dunia.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-global.htmhttp://www.anneahira.com/sumber-energi-panas-bumi.htmhttp://www.anneahira.com/musim-panas.htmhttp://www.anneahira.com/musim-panas.htmhttp://www.anneahira.com/sumber-energi-panas-bumi.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-global.htmhttp://www.anneahira.com/tokoh-paling-berpengaruh-di-dunia.htmhttp://www.anneahira.com/perusahaan-internasional.htm
  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    7/23

    Pada 2009 akhir, kondisi kaki Gunung Mount Everest terlihat cukup

    memprihatinkan. Es dan salju yang membentuk gletser pada puncak Mount

    Everest telah mencair hingga membentukdanau es. Kejadian ini mencemaskan

    para penduduk Nepal yang ada di sekitar kaki gunung. Untuk membicarakan hal

    tersebut kepalapemerintah Nepal bersama para perdana menterinya berdiskusi

    dengan cara berkumpul di kaki Gunung Everest. Tindakan ini merupakan inisiatif

    pemerintah terhadap perubahan iklim yang ternyata bukan hanya mempengaruhi

    kondisi geografis Nepal, namun juga kondisi bumi secara keseluruhan.

    Hasil pembahasan ini dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di

    Dalam konferensi itu disepakati beberapa hal untuk menghentikan perubahan

    iklim global. Di antaranya pengakuan mendesak bahwa suhu bumi tidak boleh

    naik 2 derajat Celcius, bantuan finansial untuk negara berkembang

    dalam bentukdana iklim senilai 100 miliar dolar mulai tahun 2020, dan

    pengawasan terhadap janji mengurangi emisi CO2 namun prosentase kadar

    emisinya tidak ditentukan sampai batas tertentu.

    Untuk bisa melakukan semua ide tersebut dibutuhkan kerja keras seluruh

    pihak baik pemerintah maupun warga masyarakat tanpa terkecuali sebagai

    penduduk bumi. Memulai sesuatu memang tidak mudah, tapi dengan tekad yang

    kuat dan konsepyang tepat dan terarah, panas bumi dapat diturunkan hingga batas

    normal.

    Efek Rumah KacaPerlu diketahui bahwa faktor utama penyebab terjadinya perubahan iklim

    global adalah adanya efek rumah kaca yang banyak digunakan untuk

    kegiatan industriyang dimulai sejak Revolusi Industri sejak abad 19. Lahan hijaubanyak yang diratakan dengan tanah untuk dijadikan kawasan industri dengan

    dibangunnya bangunan-bangunan untuk kegiatan produksi dan pemukiman

    penduduk. Hal ini membuat penduduk dunia di berbagai belahan bumi

    berbondong-bondong melakukan migrasi dari desa ke kota untuk ambil bagian

    dalam kegiatan industri tersebut. Radiasi sinar matahari leluasa dipancarkan ke

    bumi dan terperangkap dalam rumah-rumah kaca. Hal ini menyebabkan

    peningkatan konsentrasi gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi. Atmosfer pun

    http://www.anneahira.com/danau-terbesar.htmhttp://www.anneahira.com/jalur-sepeda-gunung.htmhttp://www.anneahira.com/kebijakan-pemerintah-daerah.htmhttp://www.anneahira.com/sayuran-berserat-tinggi-12432.htmhttp://www.anneahira.com/bentuk-bentuk-demokrasi.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-tahun-baru.htmhttp://www.anneahira.com/motivasi-kerja-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/konsep-psikologi.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-industri.htmhttp://www.anneahira.com/hutan-desa.htmhttp://www.anneahira.com/peta-kota-cilacap.htmhttp://www.anneahira.com/peta-kota-cilacap.htmhttp://www.anneahira.com/hutan-desa.htmhttp://www.anneahira.com/ekonomi-industri.htmhttp://www.anneahira.com/faktor-faktor-komunikasi.htmhttp://www.anneahira.com/konsep-psikologi.htmhttp://www.anneahira.com/motivasi-kerja-karyawan.htmhttp://www.anneahira.com/puisi-tahun-baru.htmhttp://www.anneahira.com/bentuk-bentuk-demokrasi.htmhttp://www.anneahira.com/sayuran-berserat-tinggi-12432.htmhttp://www.anneahira.com/kebijakan-pemerintah-daerah.htmhttp://www.anneahira.com/jalur-sepeda-gunung.htmhttp://www.anneahira.com/danau-terbesar.htm
  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    8/23

    mengalami peningkatan suhu. Penggunaan aerosol dan emisi gas nuangan yang

    tidak sesuai semakin menambah jumlah emisi yang terperangkap

    dalam rumahkaca.

    C. Dampak Perubahan Iklim GlobalMenurut laporan IPCC tahun 2001, bahwa suhu udara global sejak 1861

    telah meningkat 0.6oC, dan pemanasan tersebut terutama disebabkan oleh aktifitas

    manusia yang menambah gas-gas rumah kaca ke atmosfer. IPCC memprediksi

    pada tahun 2100 akan terjadi peningkatan suhu rata-rata global akan meningkat

    1.45.8oC (2.510.4

    oF).

    Dilaporkan pula bahwa suhu bumi akan terus meningkat walaupun

    konsentrasi GRK di atmosfer tidak bertambah lagi di tahun 2100, karena GRK

    yang telah dilepaskan sebelumnya sudah cukup besar dan masa tinggal nya

    (lifetime) cukup lama bisa sampa seratus tahun. Bila emisi GRK masih terus

    meningkat, para ahli memprediksi konsentrasi CO2 akan meningkat hingga 3x

    lipat pada awal abad ke 22 bila dibandingkan dengan kondisi pra-industri.

    Dampak dari pemanasan global terhadap lingkungan dan kehidupan,

    dapat dibedakan menurut tingkat kenaikan suhu dan rentang waktu.Bila suhu

    bumi meningkat hingga 3oC diramalkan sebagian belahan bumi akan tenggelam,

    karena meningkatnya muka air laut akibat melelehnya es di daerah kutub,

    misalnya Bangladesh akan tenggelam. Bencana tzunami akan terjadi lagi di

    beberapa tempat, kekeringan dan berkurangnya beberapa mata air, kelaparan

    dimana-mana. Akibatnya banyak penduduk dari daerah-daerah yang terkena

    bencana akan mengungsi ke tempat lain. Peningkatan jumlah pengungsi di suatu

    tempat akan berdampak terhadap stabilitas sosial dan ekonomi, kejadian tersebutsudah sering kita dengar terjadi di Indonesia paska bencana.

    Perubahan yang lain adalah meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang

    ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Perubahan-perubahan

    tersebut akan berpengaruh terhadap hasil pertanian, berkurangnya salju di puncak

    gunung, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis flora dan fauna. Akibat

    perubahan global tersebut akan mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam

    perencanaan dan pengembangan wilayah, pengembangan pendidikan dan

    http://www.anneahira.com/bisnis-di-rumah-12425.htmhttp://www.anneahira.com/bisnis-di-rumah-12425.htm
  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    9/23

    sebagainya. Guna menghindari terjadinya bencana besar yang memakan banyak

    korban, para ilmuan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak

    pemanasan global.

    1. Tinggi muka laut

    Peningkatan suhu atmosfer akan diikuti oleh peningkatan suhu di

    permukaan air laut, sehingga volume air laut meningkat maka tinggi permukaan

    air laut juga akan meningkat. Pemanasan atmosfer akan mencairkan es di daerah

    kutub terutama di sekitar pulau Greenland (di sebelah utara Kanada), sehingga

    akan meningkatkan volume air laut. Kejadian tersebut menyebabkan tinggi muka

    air laut di seluruh dunia meningkat antara 10 - 25 cm selama abad ke-20. Para

    ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut akan terjadi pada abad ke-21

    sekitar 9 - 88 cm (Gambar 2).

    Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di

    daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 % daerah

    Belanda, 17.5% daerah Bangladesh dan banyak pulau-pulau. Dengan

    meningkatnya permukaan air laut, peluang terjadi erosi tebing, pantai, dan bukit

    pasir juga akan meningkat. Bila tinggi lautan mencapai muara sungai, maka banjir

    akibat air pasang akan meningkat di daratan. Bahkan dengan sedikit peningkatan

    tinggi muka laut sudah cukup mempengaruhi ekosistem pantai, dan

    menenggelamkan sebagian dari rawa-rawa pantai. Negara-negara kaya akan

    menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya,

    sedangkan negaranegara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi

    penduduk dari daerah pantai.

    2. Mencairnya es di kutub utara

    Para ilmuan juga memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerahbagian Utara dari belahan Bumi Utara (NorthernHemisphere) akan memanas lebih

    dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan

    daratan akan mengecil, akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara

    sehingga populasi flora dan fauna semakin terbatas. Pada daerahdaerah

    pegunungan subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan

    lebih cepat mencair dan musim tanam akan lebih panjang di beberapa area.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    10/23

    3. Jumlah curah hujan

    Meningkatnya suhu di atmosfer akan berpengaruh terhadap kelembaban

    udara. Pada daerah-daerah beriklim hangat akan menjadi lebih lembab karena

    lebih banyak air yang menguap dari lautan, sehingga akan meningkatkan curah

    hujan, rata-rata, sekitar 1 % untuk setiap 1oC F pemanasan. Dalam seratus tahun

    terakhir ini curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 %. Intensitas

    curah hujan telah meningkat akhir-akhir ini bila dibandingkan dengan waktu 1950

    -1999. Para ahli telah memperkirakan perubahan curah hujan yang akan terjadi di

    Asia Tenggara (Laletal., 2001 dalam Santoso dan Forner, 2006) bahwa presipitasi

    di Asia Tenggara akan meningkat 3.6% di tahun 2020-an dan 7.1% di tahun 2050,

    serta 11.3% di tahun 2080-an. Dengan menggunakan model simulasi (IS92a pakai

    dan tanpa aerosol) diperkirakan iklim di Asia Tenggara akan menjadi lebih panas

    dan lebih basah dari pada kondisi yang kita miliki saat ini (Gambar 3). Dengan

    berpeluang besar untuk terjadi banjir dan longsor di musim penghujan dan

    kekeringan di musim kemarau.

    E. Dampak Perubahan Iklim Global terhadap Indonesia

    Perubahan iklim global akan memberikan dampak yang sangat parah bagi

    Indonesia karena posisi geografis yang terletak di ekuator, antara dua benua dan

    dua samudera, negara kepulauan dengan 81.000 km garis pantai dengan dua

    pertiga lautan, populasi penduduk nomor empat terbesar di dunia dengan tingkat

    kesadar\an lingkungan yang rendah, degenerasi kearifan budaya lokal, pendidikan

    yang tidak memadai, keterampilan rendah, keterbelakangan iptek, kepedulian

    sosial minim, dibelit kemiskinan dan kesulitan ekonomi, kelemahan

    pemerintahan, korupsi, kurangnya kepemimpinan, serta kelakuan yang buruk daripengusaha dan institusi internasional. Posisi geografis Indonesia menyebabkan

    bahwa pada setiap saat di dalam wilayah negara ini ada musim-musim yang saling

    berlawanan dan bersifat ekstrim, di satu wilayah terjadi kekeringan dan

    kekurangan air, di wilayah lain terjadi banjir.

    Pengamatan temperatur global sejak abad 19 menunjukkan adanya

    perubahan rata-rata temperatur yang menjadi indikator adanya perubahan iklim.

    Perubahan temperatur global ini ditunjukkan dengan naiknya rata-rata temperatur

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    11/23

    hingga 0.74oC antara tahun 1906 hingga tahun 2005. Temperatur rata-rata global

    ini diproyeksikan akan terus meningkat sekitar 1.8-4.0oC di abad sekarang ini, dan

    bahkan menurut kajian lain dalam IPCC diproyeksikan berkisar antara 1.1-6.4oC.

    Perubahan temperatur atmosfer menyebabkan kondisi fisis atmosfer kian

    tak stabil dan menimbulkan terjadinya anomali-anomali terhadap parameter cuaca

    yang berlangsung lama. Dalam jangka panjang anomali-anomali parameter cuaca

    tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dampak-dampak yang

    ditimbulkan oleh perubahan iklim tersebut diantaranya adalah :

    1. Semakin banyak penyakit (Tifus, Malaria, Demam, dll.)2. Meningkatnya frekuensi bencana alam/cuaca ekstrim (tanah

    longsor, banjir, kekeringan, badai tropis, dll.)

    3. Mengancam ketersediaan air4. Mengakibatkan pergeseran musim dan perubahan pola hujan5. Menurunkan produktivitas pertanian6. Peningkatan temperatur akan mengakibatkan kebakaran hutan7. Mengancam biodiversitas dan keanekaragaman hayati8. Kenaikan muka laut menyebabkan banjir permanen dan kerusakan

    infrastruktur di daerah pantai

    Terdapat dua dampak yang menjadi isu utama berkenaan dengan

    perubahan iklim, yaitu fluktuasi curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka laut

    yang menyebabkan tergenangnya air di wilayah daratan dekat pantai. Dampak lain

    yang diakibatkan oleh naiknya muka laut adalah erosi pantai, berkurangnya

    salinitas air laut, menurunnya kualitas air permukaan, dan meningkatnya resiko

    banjir.

    Musibah angin kencang dan gelombang pasang bisa terjadi setiap waktudan sulit diprediksi jauh-jauh. Produksi pertanian, khususnya tanaman pangan,

    menjadi semakin sulit dan menimbulkan kerawanan pangan. Hubungan

    transportasi dan komunikasi antar pulau akan semakin sulit dan berbahaya.

    Semuanya akan bermuara pada disintegrasi negara kesatuan RI. Panjang garis

    pantai akan berkurang dengan naiknya permukaan laut, ratusan ribu kilometer

    persegi daratan di pesisir pantai akan hilang ditelan laut dan bersamanya akan ikut

    tenggelam pula kota -kota dan desa pesisir yang menjadi permukiman dari lebih

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    12/23

    seratus juta orang yang sebagian besar miskin serta asset dan infrastruktur bernilai

    trilyunan Euro.

    Pesatnya peningkatan permukaan laut ini tidak akan mampu diimbangi

    dengan kecepatan untuk memindahkan penduduk dan menggantikan infrastruktur

    yang hilang. Belum lagi tiadanya modal untuk melaksanakannya. Bencana besar

    itu akan datang dalam hitungan beberapa dekade saja apabila upaya antisipasi

    tidak dilakukan, baik secara regional maupun global.

    Kepedulian terhadap lingkungan sangat minim. Kearifan budaya lokal

    untuk menjaga keseimbangan lingkungan dikalahkan oleh kebutuhan ekonomi,

    keserakahan, serta inefisiensi dalam pemanfaatan sumberdaya. Erosi hutan alam

    terjadi dengan kecepatan tinggi menyebabkan banjir, tanah longsor dan

    kekeringan. Erosi hutan bakau menyebabkan abrasi pantai. Penduduk yang di

    pantai tenggelam, yang di gunung tertimbun, yang di tengah kehausan. Kebakaran

    dan pembakaran hutan menimbulkan asap yang menyesakkan bagi penduduk

    sendiri maupun penduduk negara tetangga. Belum lagi dampak ke penduduk

    dunia lain karena menurunnya kemampuan hutan untuk menghasilkan oksigen

    dan menyerap gas-gas polutan lainnya yang berpengaruh besar pada perubahan

    iklim dunia.

    Indonesia adalah pemilik wilayah hutan tropis terluas kedua di dunia.

    Kemampuan pemerintah untuk menata ruang dan membuat peraturan kurang

    mempertimbangkan lingkungan. Itupun masih ditambah lagi dengan kelemahan

    penegakan hukum dan disiplin kepemimpinan. Korupsi dan ketidakpedulian

    membuat upaya menjaga dan memperbaiki ekosistem makin parah. Hal yang

    paling merisaukan adalah perbuatan dari pengusaha dan institusi internasional

    yang mempunyai kepentingan politik, ekonomi dan lainnya. Mereka memberikaniming-iming dan arahan yang menyesatkan ditengah keluguan, kerakusan, serta

    kebodohan pejabat pemerintah pusat, daerah dan pengusaha lokal. Mereka inilah

    yang menjadi penadah dari penggalian sumberdaya alam yang tidak

    bertanggungjawab ini.

    Barulah setelah dampak perubahan iklim global mulai mengancam

    kehidupan mereka juga maka Indonesia ditekan untuk memperhatikan

    lingkungan. Sayangnya, mereka sendiri enggan mengurangi polusi yang

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    13/23

    dihasilkan oleh industri di negara masing-masing. Padahal, mereka justru

    pencemar lingkungan yang paling besar yang selama ini menjadi sumber utama

    perubahan iklim global.

    Kegagalan Indonesia untuk menyelamatkan diri dari perubahan iklim

    dapat dipastikan akan menyeret juga negara-negara lain di dunia ke dalam

    permasalahan yang sama, hanya waktunya saja yang berbeda. Kiamat akan datang

    dari Indonesia dan menyebar ke seluruh dunia.

    Grup pemerhati pemanasan global telah merangkum dan menyusun

    informasi di internet tentang akibat dari pemanasan global di Indonesia baik

    ditinjau dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, kesehatan dan budaya.

    1. Ketahanan Pangan TerancamProduksi Pertanian Tanaman pangan dan perikanan akan berkurang akibat

    banjir, kekeringan, pemanasan dan tekanan air, serangan hama dan penyakit,

    kenaikan air laut, serta angin yang kuat. Perubahan iklim juga akan

    mempengaruhi waktu tanam dan waktu panen, di beberapa tempat masa tanam

    lebih panjang tetapi di lain tempat justru menjadi lebih singkat. Peningkatan suhu

    1oC diperkirakan akan menurunkan panen padi di negara tropis sebanyak 10%.

    Dengan demikian bahaya kelaparan akan mengancam penduduk di mana-mana.

    2. Risiko KesehatanCuaca yang ekstrim akan mempercepat penyebaran penyakit baru dan bisa

    memunculkan penyakit lama yang sudah jarang ditemukan saat ini. Badan

    Kesehatan PBB memperkirakan bahwa peningkatan suhu dan curah hujan akibat

    perubahan iklim sudah menyebabkan kematian 150.000 jiwa setiap tahun.

    Penyakit seperti malaria, diare, dan demam berdarah (dengee) diperkirakan akan

    meningkat di negara tropis seperti Indonesia3. Air

    Ketersediaan air berkurang 10%-30% di beberapa kawasan terutama di

    daerah tropika kering. Kelangkaaan air akan menimpa jutaan orang di Asia Pasifik

    akibat musim kemarau berkepanjangan dan intrusi air laut ke daratan. Masyarakat

    yang tinggal di sepanjang pantai akan sangat menderita.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    14/23

    4. EkonomiKehilangan lahan produktif akibat kenaikan permukaan laut dan

    kekeringan, bencana, dan risiko kesehatan mempunyai dampak pada ekonomi. Sir

    Nicolas Stern, penasehat perdana menteri Inggris mengatakan bahwa dalam 10

    atau 20 tahun mendatang perubahan iklim akan berdampak besar terhadap

    ekonomi. Stern mengatakan bahwa dunia harus berupaya mengurangi emisi dan

    membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim

    demi kelangsungan pertumbuhan ekonomi. Ia menjelaskan bahwa dibutuhkan

    investasi sebesar 1% dari total pendapatan dunia untuk mencegah hilangnya 5%-

    20% pendapatan di masa mendatang akibat dampak perubahan iklim.

    5. Dampak sosial, budaya dan politikBencana terkait perubahan iklim akan meningkatkan jumlah pengungsi di

    dalam suatu negara maupun antar negara. Proses mengungsi ini membuat orang

    menjadi miskin dan terpisah dari akar sosial dan budaya mereka, terutama

    hubungan dengan tanah leluhur dan kearifan budaya mereka. Di sisi lain, krisis

    pangan, air dan sumberdaya terus meningkat, sehingga akan menimbulkan konflik

    horizontal dan akhirnya bisa memicu konflik politik di dalam negara maupun

    antar negara.

    6. Dampak Lingkungankepunahan.Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari

    efek pemanasan global karena sebagian besar lahan akan dihuni manusia.

    Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena

    habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Banyak jenis makhluk hidup akan

    terancam punah akibat perubahan iklim dan gangguan pada kesinambungan

    wilayah ekosistem (fragmentasi ekosistem), misalnya terumbu karang akankehilangan warna akibat cuaca panas, menjadi rusak atau bahkan mati karena

    suhu tinggi. Para peneliti memperkirakan bahwa 15%-37% dari seluruh spesies

    dapat menjadi punah di enam wilayah bumi pada 2050. Keenam wilayah yang

    dipelajari mewakili 20% muka bumi.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    15/23

    BAB III

    PEMECAHAN MASALAH

    Dalam mengatasi masalah tentang perubahan iklim, ada 2 cara yang dapat

    diterapkan, yakni secara Mitigasi dan Adaptasi. Mitigasi dalam kamus John M.

    Echols dan Hassan Shadily memiliki arti yaitu pengurangan. Adapun adaptation

    atau adaptasi artinya penyesuaian diri. Kedua istilah ini menjadi penting karena

    menyangkut strategi menghadapi perubahan alam. Melalui mitigasi, usaha yang

    dapat dilakukan adalah mengurangi sebab pemanasan global dari sumbernya.

    Gunanya agar laju pemanasan itu melambat, dan pada saat bersamaan dapat

    dilakukan persiapan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada, sehingga

    diharapkan akan ditemukan suatu titik temu yang menjamin kelangsungan hidup

    manusia.

    1. Cara MitigasiDalam skala kecil, mitigasi bisa berupa gerakan cinta lingkungan seperti

    pengelolaan sampah, bike to work, mengurangi penggunaan plastik,

    menggunakan AC yang non CFC, hemat energi dan lain sebagainya. Mitigasi

    meliputi pencarian cara-cara untuk memperlambat emisi gas rumah kaca atau

    menahannya, atau menyerapnya ke hutan atau penyerap karbon lainnya.

    Kenaikan muka air laut yang dapat menggenangi ratusan pulau dan

    menenggelamkan batas wilayah negara Indonesia. Musim tanam dan panen yang

    tidak menentu diselingi oleh kemarau panjang yang menyengsarakan. Banjir

    melanda sebagian besar jalan raya di berbagai kota besar di pesisir. Air laut

    menyusup ke delta sungai, menghancurkan sumber nafkah pengusaha ikan. Anak-anak menderita kurang gizi akut. Itu bukan berita perubahan iklim kita yang biasa.

    Umumnya berita perubahan iklim di Indonesia berkisar pada soal penggundulan

    hutan secara besar-besaran, kebakaran hutan, kerusakan lahan rawa, serta

    hilangnya serapan karbondioksidayang menempatkan Indonesia sebagai

    penyumbang utama pemanasan global. Semua itu memang terjadi, tetapi itu baru

    merupakan separuh cerita. Seperti yang akan diungkap laporan ini, bangsa

    Indonesia juga akan menjadi korban utama perubahan iklim - dan bila kita tidak

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    16/23

    segera belajar beradaptasi dengan lingkungan yang baru ini, jutaan rakyat akan

    menanggung akibat buruknya. Perubahan iklim mengancam berbagai upaya

    Indonesia untuk memerangi kemiskinan. Dampaknya dapat memperparah

    berbagai risiko dan kerentanan yang dihadapi oleh rakyat miskin, serta menambah

    beban persoalan yang sudah di luar kemampuan mereka untuk menghadapinya.

    Dengan demikian, perubahan iklim menghambat upaya orang miskin untuk

    membangun kehidupan yang lebih baik bagi diri sendiri dan keluarga mereka.

    2. Cara AdaptasiAdapun beradaptasi dapat dilakukan dengan melakukan penataan lansekap

    lingkungan, penghijauan, menjaga daerah resapan, re-use, recycling, dan lain-lain.

    Beradaptasi terhadap perubahan iklim merupakan prioritas mendesak bagi

    Indonesia. Seluruh kementerian dalam pemerintahan dan perencanaan nasional

    perlu mempertimbangkan perubahan iklim dalam program-program mereka

    berkenaan dengan beragam persoalan seperti pengentasan kemiskinan,

    pemberdayaan masyarakat, keamanan pangan, pengelolaan bencana, pengendalian

    penyakit, dan perencanaan tata kota. Namun ini bukan merupakan tugas

    pemerintah pusat belaka, tetapi harus menjadi upaya nasional yang melibatkan

    pemerintah daerah, masyarakat umum, dan semua organisasi nonpemerintah, serta

    pihak swasta.

    Di tahun-tahun belakangan ini masyarakat dunia semakin meresahkan efek

    pemanasan global dan di awal tahun 1990an telah mengonsep United Nations

    Framework Convention on Climate Change (UNFCC), yang diberlakukan pada

    1994. Di dalam kerangka ini mereka mengajukan dua strategi utama: mitigasi dan

    adaptasi. Adaptasi dalam perencanaan pembangunan

    Dampak perubahan iklim terhadap ekonomi dan pembangunan manusia

    harus dievaluasi secara seksama dan dipetakan. Kemudian strategi adaptasi harus

    diintegrasikan ke dalam berbagai rencana dan anggaran, baik pada tingkat pusat

    maupun daerah. Upaya-upaya pengentasan kemiskinan harus ditingkatkan di

    bidang-bidang yang khusunya rentan terhadap perubahan iklim dan dibutuhkan

    berbagai investasi tambahan untuk menggiatkan pengurangan risiko bencana.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    17/23

    Semua upaya ini juga harus dipadukan ke dalam berbagai upaya di tingkat

    masyarakat dan rumah tangga. Bagaimanapun, masyarakat sudah berpengalaman

    lama dalam beradaptasidengan berbagai tindakan yang sudah dipraktikkan

    selama berabad-abad. Orang-orang yang tinggal di wilayah yang rentan banjir

    sejak dulu membangun rumah panggung dan banyak masyarakat masa kini masih

    meneruskan praktik ini, meski bahan-bahan yang digunakan sudah modern seperti

    tiang beton atau genteng besi.Di wilayah rawan longsor, orang-orang membangun

    tanggul penahan longsor yang kukuh. Para petani yang terpapar kemarau panjang

    sudah belajar untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan mereka, menanam

    tanaman pangan yang tahan kekeringan dan mengoptimalkan penggunaan air

    yang terbatas, bahkan bermigrasi sementara untuk mencari pekerjaan di tempat

    lain.

    Perubahan pola pembangunan ini memerlukan strategi adaptasi yang lebih

    luas yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta

    memadukan antara pendekatan pada tingkat pemerintahan dan kelembagaan

    dengan pendekatan bottom-up yang berakar pada pengetahuan kewilayahan,

    kebangsaan, dan lokal. Sementara adaptasi merupakan faktor vital dalam seluruh

    aktivitas pembangunan, secara khusus adaptasi penting dilakukan dalam bidang-

    bidang pertanian,wilayah pesisir, penyediaan air, kesehatan dan wilayah

    perkotaan, dengan air memainkan peran lintas sektoral di berbagai bidang ini.

    Adaptasi dalam pertanianDi antara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim adalah

    para petani Indonesia. Sejauh ini, para petani diJawa berhasil menanam padi dua

    kali dalam setahun, tetapi dengan perubahan iklim, panen kali kedua tampaknyaakan menjadi lebih rentan. Oleh karena itu, para petani yang sudah banyak

    berpengalaman mengatasi dampak buruk kejadian iklim yang ekstrem akan harus

    lebih banyak beradaptasi lagi di masa mendatang. Mereka, misalnya akan perlu

    mempertimbangkan berbagai varietas tanaman pangan. Beberapa jenis tanaman

    pangan memiliki kapasitas adaptasi secara alamiah, seperti jenis padi hasil

    persilangan yang berbunga pada waktu dini hari sehingga dimungkin terhindar

    dari suhu lebih tinggi di siang hari. Para petani juga mungkin dapat menggunakan

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    18/23

    varietas yang lebih mampu bertahan terhadap kondisi yang ekstremkemarau

    panjang, genangan air, intrusi air lautatau berbagai varietas padi yang lekas

    matang yang cocok untuk musim hujan yang lebih pendek. Para petani juga perlu

    mengupayakan cara-cara untuk meningkatkan kesuburan tanah dengan bahan-

    bahan organik bagi tanah supaya lebih mampu menahan airyaitu dengan

    menggunakan lebih banyak pupuk alamiah

    Prioritas lainnya adalah pengelolaan air yang lebih baik. Caranya mungkin

    adalah dengan lebih banyak berinvestasi untuk irigasi dan juga dalam menampung

    dan menyimpan airuntuk menyeimbangkan peningkatan curah hujan di bulan

    April, Mei dan Juni, dengan penurunan curah hujan di bulan Juli, Agustus, dan

    September. Para petani mungkin akan lebih tangguh menghadapi perubahan iklim

    bila mereka memiliki perkiraan cuaca yang akurat dan tahu bagaimana harus

    merespon perubahan itu.

    Saat ini meski para petani ini sudah mendapatkan informasi dari Badan

    Meteorologi dan Geofisika,mereka mungkin tidak tahu bagaimana

    menginterpretasikan informasi itu. Suatu prakarasa untuk menjembatani hal ini

    adalah Sekolah Lapang Iklim seperti yang diadakan di Indramayu yang bertujuan

    menerjemahkan perkiraan ilmiah iklim ke dalam bahasa petani yang lebih

    sederhana dan melatih para petani untuk merespon.Dalam berbagai kasus seperti

    ini, pemerintah bisa membantu melalui intervensi yang langsung dan terencana,

    dengan menyediakan pengetahuan baru atau peralatan baru atau mencarikan

    teknologi-teknologi baru.

    Adaptasi di wilayah pesisirPenduduk yang menghadapi masalah kenaikan muka air laut dapat

    melakukan tiga strategi umum:o membuat perlindungan, yaitu dengan menanam tanaman

    penghadang seperti pohon mangrove

    o mundur, dengan bermukim jauh dari pantai, atauo melakukan penyesuaian, yaitu (misalnya) dengan beralih ke

    sumber-sumber nafkah yang lain.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    19/23

    Adaptasi untuk penyediaan airKita akan perlu menerapkan pengelolaan sumber air yang lebih terpadu

    dengan melestarikan ekosistem disertai perbaikan waduk-waduk dan infrastruktur

    lainnya.

    Adaptasi untuk bidang kesehatanDengan lingkungan hidup yang lebih sulit nanti, kita perlu memperkuat

    layanan dasar kesehatan masyarakat.Dan karena iklim yang lebih panas akan

    memungkinkan penyebaran nyamuk-nyamuk ke wilayah-wilayah baru, maka

    diperlukan suatu sistem pengawasan kesehatan yang lebih handal untuk

    memonitor penyebaran penyakit seperti malaria dan deman berdarah dengue.

    Adaptasi untuk wilayah perkotaanDi seluruh wilayah negeri ini, khususnya di wilayah pesisir dan kota yang

    rawan dilanda banjir, kita membutuhkan berbagai strategi yang lebih handal untuk

    mengurangi risiko perubahan iklim.

    Adaptasi dalam pengelolaan bencanaDi negeri yang memang rawan bencana ini, perubahan iklim makin

    mendesakkan pentingnya pengelolaan yang cermat terhadap bencana. Alih-alih

    hanya merespon setelah bencana terjadi, yang mesti dicapai adalah mengurangi

    risiko dan membuat persiapan untuk menghadapi bencana sebelum bencana itu

    terjadi.

    Dengan adanya sinergi antara Mitigasi dan adaptasi diharapkan dapat

    menanggulangi dampak yang timbul akibat perubahan iklim, baik dampak yang

    sudah terjadi maupun dampak yang dimungkinkan akan terjadi. Karena perubahan

    iklim adalah masalah yang global, maka perlu adanya kesiapan yang baik dari

    semua negara maju atau berkembang untuk menerapkan mitigasi dan adaptasi

    untuk perubahan iklim global bumi.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    20/23

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 KESIMPULAN

    Perubahan Iklim Global adalah perubahan pola perilaku iklim dalamkurun waktu tertentu yang relatif panjang (sekitar 30 tahunan).

    Perubahan Iklim Globalini merupakan perubahan unsur-unsur iklim

    (suhu, tekanan, kelembaban, hujan, angin,dan sebagainya) secara global

    terhadap normalnya

    Perubahan iklim global Indonesia dirasakan sebagai kenaikan suhu rata-rata tiap tahun, musim hujan datang lebih lambat, variasi musiman dan

    cuaca ekstrim , kenaikan permukaan air laut, dan lainnya

    Penyebab perubahan iklim global antara lain adalah efek dari pemanasanglobal dan efek rumah kaca

    Dampak perubahan iklim global antara lain perubahan jumlah curahhujan, mencairnya es di kutub utara, naiknya permukaan laut, dan lain-

    lain.

    Dalam mengatasi masalah tentang perubahan iklim, ada 2 cara yangdapat diterapkan, yakni secara Mitigasi dan Adaptasi.

    4.2 SOLUSI / SARAN

    Solusi Pencegahan dan Penanggulangan Perubahan Iklim Global

    Perubahan iklim ini harus diatasi bersama-sama dan tidak ditunda-tunda.

    Setiap negara harus memberi kontribusi dengan tindakan-tindakan yang dilakukan

    di dalam negerinya sendiri sesuai kemampuan masing-masing. Negara maju harus

    membantu negara miskin. Bentuk bantuan itu tidak saja berupa bantuan teknis dan

    ekonomi, namun dibutuhkan juga tekanan politik yang positif untuk menanamkan

    urgensi masalah ini dan mendapatkan komitmen dari para pemimpin untuk

    bertindak.

    Apabila negara-negara maju mau memperlambat laju pertumbuhan

    kemakmurannya dan memberikan kesempatan kepada negara yang miskin untuk

    meningkatkan kemakmuran dengan cara yang bertanggungjawab terhadap

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    21/23

    lingkungannya, maka pada suatu saat akan tercapai suatu ekuilibrium yang

    membuat perbuatan manusia semakin berimbang dan perubahan iklim global pun

    akan cenderung kembali ke arah yang positif.

    Mengingat begitu seriusnya dampak pemanasan global dan perubahan

    iklim kiranya sangat penting, sebagai mahasiswa upaya nyata yang dapat

    dilakukan untuk mencegah terjadinya perubahan iklim adalah menerapkan dan

    mensosialisasikan hal-hal sebagai berikut :

    1. Hemat penggunaan listrika. Gunakan lampu hemat energib. Pilih alat-alat elektronik yang kapasitasnya sesuai kebutuhan

    rumahtangga kita, misalnya Magic Com/Magic Jar sesuai kebutuhan

    sekeluarga sehari

    c. Gunakan mesin cuci sesuai kapasitasnya, bila cucian sangat sedikitsebaiknya dikumpulkan dahulu hingga sesuai dg kapasitas mesin cuci

    kita

    d. Matikan alat-alat elektronik yang sedang tidak digunakan;e. Upayakan rumah berventilasi baik sehingga tidak terlalu tergantung

    pada penggunaan Air Condition (AC)

    f. Upayakan rumah mendapatkan cahaya matahari secara optimalsehingga pada siang hari tidak perlu menggunakan lampu.

    2. Hemat penggunaan kertas dan tintaa. Untuk keperluan menulis konsep/corat-coret sebaiknya menggunakan

    kertas bekas, misalnya bekas print yang baliknya masih kosong

    b. Batasi penggunaan produk disposable/sekali pakai misalnya: tissue,diaper/pamper, dsb

    c. Kertas-kertas bekas dikumpulkan dan diberikan kepada pemulung.3. Hemat penggunaan air

    Berikut ini tips-tips hemat air:

    a. Bila menggunakan shower atau washtafel, matikan kran pada saat andabercukur, menggosok gigi dan kramas dengan cara ini anda dapat

    berhemat sampai dengan lebih dari 6000 L air perminggu;

    http://wyuliandari.wordpress.com/2011/04/06/upaya-pencegahan-pemanasan-global/http://wyuliandari.wordpress.com/2011/04/06/upaya-pencegahan-pemanasan-global/
  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    22/23

    b. Kumpulkan air bekas mencuci sayur, gunakan air bekas ini untuksekedar menyiram tanaman, merendam lap-lap kotor dll.;

    c. Lakukan cuci mobil menggunakan air dalam ember dan lap, jangangunakan kran air;

    d. Periksa secara berkala dan ganti kran atau pipa air yang mulai bocor,anda dapat menghemat hingga 9500 Liter air perbulan.

    4. Hemat penggunaan bahan bakara. Lakukan perawatan yang baik pada mesin kendaraan anda;b. Periksa tekanan ban kendaraan anda, tekanan ban yang akurat dapat

    menghemat BBM;

    c. Hindari penggunaan kendaraan yang sistem pembakaran pada mesinnyasudah tidak efisien;

    d. Gunakan kendaraan sesuai kebutuhan, misalnya jika hanya bepergiansendiri lebih baik gunakan sepeda motor daripada mobil;

    5. Pengelolaan sampah/limbah yang baika. Pisahkan sampah organik dan non organik, sampah organik. Dapat

    dibuat kompos;

    b. Sampah organik dapat dibuat bahan isian untuk biopori;c. Hindari membakar sampah;d. Bila berbelanja bawalah tas belanjaan sendiri, sehingga menghindari

    penggunaan tas plastik.

  • 7/29/2019 Perubahan Iklim Global Indonesia

    23/23

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 2004. Perubahan Iklim Global. Diambil

    dari http://climatechange.menlh.go.idpada hari Rabu, 18 Mei 2011 pada pukul

    21.15 wib

    ArmiSusandi, dkk.2008.Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketinggian Muka

    Laut Di Wilayah Banjarmasin. Bandung: Program Studi Meteorologi - Institut

    Teknologi Bandung

    CecepKusmana. 2010.Respon Mangrove Terhadap Perubahan Iklim Global:

    Aspek Biologi Dan Ekologi Mangrove. Bandung: DepartemenSilvikultur

    Fakultas Kehutanan IPB

    Dedi Syafikri. 2010.Dampak Perubahan Iklim Global Terhadap Dunia Pertanian

    dan Perikanan. Semarang: Bidang Perencanaan & Pengelolaan Sumberdaya

    Kelautan Universitas Diponegoro Semarang.

    KurniatunHairiah. 2007. Perubahan Iklim Global: Dampak dan Bahayanya.

    Malang: Universitas Brawijaya, Fakultas Pertanian, Jurusan Tanah

    Susandi, A. 2004. The impact of internationalgreenhouse gas emissionsreduction

    on Indonesia. Jerman: Report on Earth System Science, Max Planck Institute for

    Meteorology.

    Tony Kristianto Juwono.Dampak Perubahan Iklim Global Terhadap Indonesia.

    Diambil dari www.google.com pada hari Rabu, 18 Mei 2011 pada pukul 21.15

    wib

    http://climatechange.menlh.go.id/http://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.google.com/http://www.google.com/http://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://www.sumbawanews.com/berita/opini/dampak-perubahan-iklim-global-terhadap-dunia-pertanian-dan-perikanan.htmlhttp://climatechange.menlh.go.id/