perubahan i perbup kab. tangerang no 6 ttg hibah bansos

8/15/2019 Perubahan I Perbup Kab. Tangerang No 6 Ttg Hibah Bansos

1/11

BUPATI TANGERANG

PROVINSI BANTEN

PERATURAN BUPATI TANGERANG

NOMOR : 16 TAHUN 2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANGERANG

NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN

BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

KABUPATEN TANGERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG,

Menimbang : a. bahwa Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosialdi lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang Tahun Anggaran 2014 telah ditetapkan dalamPeraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun 2014;

b. bahwa dalam penyelenggaraan pelaksanaanPemberian Hibah dan Bantuan Sosial di lingkunganPemerintah Kabupaten Tangerang, terdapat beberapakekurangan tata cara penganggaran, pelaksanaan danpenatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawabanserta monitoring dan evaluasi atas pemberian hibah

dan bantuan sosial, sehingga perlu adanyaperubahan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan huruf b diatas, perlu

menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang

Perubahan Atas Peraturan Bupati Tangerang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Hibah danBantuan Sosial di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3851);

2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentangPembentukan Propinsi Banten (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4010);

3. Undang-undang......


2/11

-2-

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

Pemeriksaan Pengelolaan dan TanggungjawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);

7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4438);


Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4456);

9. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentangPenanggulangan Bencana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4723);


Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 12, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

11. Undang-Undang......


3/11

-3-

11. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5430;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentangHibah Kepada Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4577);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor82, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentangStandar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5165);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentangHibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5272);

17. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentangPengadaan Barang / Jasa Pemerintah sebagaimanatelah beberapa kali diubah, terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 155, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5334);

18. Peraturan menteri......


4/11

-4-

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah sebagaimana telah diubah, terakhir denganPeraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun

2011 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun

2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah danBantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 39 Tahun 2012 tentang;

20. Peraturan Daerah 2 Tahun 2009 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2009 Nomor 2, Tambahan Lembaran DaerahNomor 0210);

21. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat DaerahKabupaten Tangerang (Lembaran Kabupaten Tangerang Tahun 2010 Nomor 8, TambahanLembaran Daerah Nomor 810).

Menetapkan :

MEMUTUSKAN :

PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN BUPATI NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANGPEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2014.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 06 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Hibah danBantuan Sosial di Lingkungan Pemerintah Kabupaten

Tangerang Tahun Anggaran 2014, diubah sebagaiberikut:

1. Ketentuan Pasal 16 ayat (1) diubah, sehingga Pasal16 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 16

(1)Usulan hibah sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 disampaikan kepada Bupati untuk dibahasdalam penyusunan KUA/PPAS dan penganggaranAPBD.

2. Ketentuan……


5/11

-5-


Pasal 20

(4)SKPD/SATKER terkait menyampaikanpermohonan pencairan kepada Bupati disertaihasil verifikasinya.

3. Ketentuan Pasal 21 ayat (1), (2), (3) dan (4) diubah,sehingga Pasal 21 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 21

(1) Dalam hal NPHD sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 19 ditandatangani oleh Bupati, NPHDdibubuhi paraf oleh Sekretaris Daerah padalembar yang ditandatangani oleh Bupati,sedangkan paraf PPKD, Kepala SKPD/SATKERterkait, dan Penerima Hibah pada setiap lembarhalaman NPHD.

(2) Dalam hal NPHD ditandatangani oleh SekretarisDaerah dibubuhi paraf oleh PPKD padalembar yang ditandatangani oleh SekretarisDaerah, Kepala SKPD/SATKER terkait, danPenerima Hibah pada setiap lembar halamanNPHD.

(3) Dalam hal NPHD untuk hibah dalam bentuk

barang atau jasa ditandatangani oleh KepalaSKPD terkait, NPHD dibubuhi paraf Sekretarisatau Kepala Bidang pada SKPDbersangkutan,dan Penerima Hibah pada setiaplembar halaman NPHD.

(4) Dalam hal NPDH sebagaimana dimaksud ayat (3)telah selesai dilaksanakan, SKPD terkaitmelaporkan kepada Sekretaris Daerah danBPKAD.

4. Ketentuan Pasal 35 ayat (2) d diubah, sehingga Pasal35 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 35

(2) Pemberian bantuan sosial sebagaimana dimaksudpada ayat (1), memenuhi kriteria paling sedikit :

d. Sesuai tujuan penggunaan, tetapi tidak bolehditujukan atau digunakan untuk mendanaibiaya rutin lembaga kecuali ditentukan lainberdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

5. Ketentuan......


6/11

-6-


Pasal 36

(5) Lembaga yang menangani kegiatan masyarakat dibidang keagamaan sebagaimana dimaksud padaayat (1), ditujukan bagi kegiatan-kegiatankeagamaan yang bersifat pengembangan ilmu,pengajaran, dakwah, santunan keagamaan, dan

sarana prasarana peribadatan.

6. Ketentuan Pasal 40 ayat (1) diubah, sehingga Pasal

40 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 40

(1) Bantuan sosial berupa uang sebagaimanadimaksud pada pasal 38 ayat (3) penggunaannyauntuk penunjang kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat pengembangan ilmu, pengajaran,dakwah, santunan, penunjang sarana prasaranaperibadatan.


Pasal 42

(1) Penganggaran bantuan sosial dialokasikanberdasarkan usulan yang disampaikan olehpemohon, dengan cara menyampaikan usulansecara tertulis dalam 2 (dua) rangkap kepada

Bupati.

8. Ketentuan Pasal 43 ayat (1), (2) dan (3) diubah,sehingga Pasal 43 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 43

(1) Lembaga yang menangani kegiatan masyarakatdi bidang keagamaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), ditujukan bagi kegiatan-kegiatankeagamaan yang bersifat pengembangan ilmu,

pengajaran, dakwah, santunan keagamaan, dansarana prasarana peribadatan.

(2) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosialdan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait bertanggungjawab atas kelengkapanpersyaratan pemberian bantuan sosial.

(3) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosialdan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait menyampaikan hasil evaluasi beruparekomendasi kepada Bupati melalui TAPD.

9. Ketentuan Pasal 44……


7/11

-7-

9. Ketentuan Pasal 44 ayat (1) dan (3) diubah, sehinggaPasal 44 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 44

(1) Dalam rangka pelaksanaan evaluasi usulanbantuan sosial SKPD yang membidangiKesejahteraan Sosial dan PenanggulanganBencana atau SKPD Terkait dapat

membentuk tim evaluasi usulan bantuansosial.

(3) Tim evaluasi bantuan sosial sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ditetapkan denganKeputusan kepala SKPD yang membidangi

Kesejahteraan Sosial dan PenanggulanganBencana atau SKPD Terkait.


Pasal 45

(1) Usulan bantuan sosial disampaikan kepadaBupati untuk dianggarkan pada APBD Tahunanggaran berikutnya.

11. Ketentuan Pasal 49 ayat (3) diubah dan Pasal 49ditambahkan 1 ayat, sehingga Pasal 49 berbunyi

sebagai berikut :

Pasal 49

(3) PPKD bersama SKPD yang membidangi

Kesejahteraan Sosial dan Penanggulangan

Bencana atau SKPD Terkait menyusun draftKeputusan Bupati sebagaimana dimaksud padaayat (2) dan mengkoordinasikannya denganBagian Hukum Sekretariat Daerah sebelum

ditandatangani oleh Bupati.

(6) Untuk bantuan yang sifatnya kolektif danmenunjang program pemerintah daerah dalamrangka menanggulangi kemiskinan,resiko sosial,dan keagamaan,usulan diajukan olehSKPD/SATKER terkait yang bertanggungjawab

atas program tersebut, dilengkapi dengan daftarusulan nominatif calon penerima yangmerupakan hasil verifikasi dari Tim yangdibentuk oleh SKPD/SATKER terkait.

12. Ketentuan......


8/11

-8-

12. Ketentuan Pasal 50 ayat (1),(2),(3),(4) diubah danayat (6) dihapus, sehingga Pasal 50 berbunyi sebagaiberikut :

Pasal 50

(1) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosialdan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait menyampaikan kepada calon penerimabantuan sosial bahwa permohonannya

diterima beserta besaran dana yang akanditerima pemohon.

(2) Untuk dapat melakukan pencairan danabantuan sosial, calon penerima harusmengajukan surat permohonan pencairan

dana kepada Bupati melalui SKPD yangmembidangi Kesejahteraan Sosial atau SKPD Terkait dan Penanggulangan Bencana denganmelampirkan rencana penggunaan dana yangdisetujui, yang mengacu pada proposal awal.

(3) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosialdan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait melakukan verifikasi atas rencanapenggunaan dana.

(4) Berdasarkan hasil verifikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (3), SKPD yangmembidangi Kesejahteraan Sosial danPenanggulangan Bencana atau SKPD Terkait

mengajukan permohonan pencairan kepadaBupati disertai hasil verifikasi tersebut.

(6) Dihapus

13. Ketentuan Pasal 52 ayat (2) dan (3) diubah, sehingga

Pasal 52 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 52(2) Pemohon bantuan sosial sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), mengajukanpermohonan pencairan bantuan sosial denganmelampirkan proposal pelaksanaan dan paktaintegritas kepada SKPD yang membidangiKesejahteraan Sosial dan PenanggulanganBencana atau SKPD Terkait.

(3) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosialdan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait, setelah merekomendasi,menyampaikan permohonan pencairansebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepadaBupati

14. Ketentuan Pasal 53......


9/11

-9-


Pasal 53

(1) Penerima bantuan sosial berupa uangmenyampaikan laporan penggunaan bantuansosial kepada Bupati melalui PPKD dengantembusan kepada SKPD yang membidangi

Kesejahteraan Sosial dan PenanggulanganBencana atau SKPD Terkait.


Pasal 55

(3) Untuk dokumen pertanggungjawabansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,disimpan oleh SKPD yang membidangiKesejahteraan Sosial dan PenanggulanganBencana atau SKPD Terkait.


Pasal 56

(2) Untuk dokumen pertanggungjawaban

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disimpanoleh SKPD yang membidangi KesejahteraanSosial dan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait.

17. Ketentuan Pasal 57 ayat (2),(5) dan (6) diubah,sehingga Pasal 57 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 57

(2) Pertanggungjawaban bantuan sosial kepadaindividu/keluarga berupa bukti serah terimabantuan atau bukti penyaluran/transfer uang.

(5) Pertanggungjawaban untuk bantuan sosialdisampaikan kepada Bupati paling lambat

bulan Januari tahun anggaran berikutnyakecuali ditentukan lain sesuai peraturanperundang-undangan.

(6) Pertanggungjawaban……


10/11

-10-

(6) Pertanggungjawaban untuk bantuan sosial yangdiberikan kepada individu, keluarga, dan/ataumasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) huruf a dan b, yang dikarenakan keadaantertentu tidak dapat membuatpertanggungjawaban dimaksud, Kepala SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosial danPenanggulangan Bencana atau SKPD Terkait

dapat membantu menyiapkan formatpertanggungjawaban.

18. Ketentuan Pasal 58 ayat (1) dihapus, sehingga Pasal


Pasal 58

(1) Dihapus.


Pasal 59

(6) Surat peringatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dan keputusan pemberiansanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)disiapkan oleh PPKD bersama KPD yang

membidangi Kesejahteraan Sosial danPenanggulangan Bencana atau SKPD Terkait.

20. Ketentuan Pasal 61 ayat (1) diubah, sehingga Pasal


Pasal 61

(1) SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosial

dan Penanggulangan Bencana atau SKPD Terkait menyusun konversi realisasi bantuansosial berupa barang dan / atau jasa sesuaistandar akuntansi pemerintahan yangdituangkan dalam laporan realisasi anggarandan diungkapkan pada catatan atas laporankeuangan.


Pasal 63(3) Monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan

hibah dan bantuan sosial dilakukan SKPD yang membidangi Kesejahteraan Sosial danPenanggulangan Bencana atau SKPD Terkait.

22. Ketentuan……


11/11

-11-


Pasal 64

(1) Dalam hal adanya dugaan atau informasipenyalahgunaan hibah atau penerima hibahtidak menyampaikan pertanggungjawabansetelah dilakukan peringatan tertulis, maka

Bupati dapat meminta dilakukan pemeriksaankhusus oleh Aparat Pengawas Internal

Pemerintah (APIP) dan atau oleh auditorindependen terhadap hibah berupa uangdengan nilai di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal II

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten

Tangerang.

Ditetapkan di TigaraksaPada Tanggal

BUPATI TANGERANG,

A. ZAKI ISKANDAR

Diundangkan di TigaraksaPada Tanggal

SEKRETARIS DAERAH

KABUPATEN TANGERANG,

ISKANDAR MIRSAD

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2014 NOMOR

perubahan i perbup kab. tangerang no 6 ttg hibah bansos

Documents