pertusis

2
PERTUSIS A. Definisi Pertusis atu disebut batuk rejan yang berarti batuk yang sangat berat merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut yang disebabkan Bordertella pertussis. B. Etiologi Bakteri Bordetella pertussis merupakan bakteri batang gram negatif, tumbuh pada suhu kamar dan bersifat aerob. C. Patofisiologi Bakteri Bordetella pertussis yang menginfeksi manusia menybabkan akut bronkitis yang ditandai batuk paroksismal dan inspirasi yang memanjang. Toksin Pertusis (TP) pada infeksin Bakteri Bordetella pertussis berperan sangat penting untuk menimbulkan kerusakan sel dan disfungsi sistem imun. Toksik berperan dalam penghambatan silia epitel, meningkatkan kerja histamin dan menghambat makrofag bermigrasi ke sel infeksi. D. Gejala Masa inkubasi pertusis 6-20 hari, rata-rata 7 hari, sedangkan perjalanan penyakit ini berlangsung antara 6 – 8 minggu atau lebih. Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi. 1. Tahap Karatal (onset – 2 minggu) a. ISPA b. Febris ringan c. Batuk malam yang progresif 2. Tahap Paroksismal (2 – 6 minggu) a. Batuk berat 5 – 20 kali tanpa inspirasi b. Pasien menarik nafas keras dengan bunyi seperti burung untuk mencukupi kebutuhan oksigen (bunyi whoop)

Upload: tomoabcde

Post on 30-Nov-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

khxcfcvckhcf

TRANSCRIPT

Page 1: PERTUSIS

PERTUSIS

A. Definisi

Pertusis atu disebut batuk rejan yang berarti batuk yang sangat berat merupakan penyakit infeksi saluran nafas akut yang disebabkan Bordertella pertussis.

B. Etiologi

Bakteri Bordetella pertussis merupakan bakteri batang gram negatif, tumbuh pada suhu kamar dan bersifat aerob.

C. Patofisiologi

Bakteri Bordetella pertussis yang menginfeksi manusia menybabkan akut bronkitis yang ditandai batuk paroksismal dan inspirasi yang memanjang. Toksin Pertusis (TP) pada infeksin Bakteri Bordetella pertussis berperan sangat penting untuk menimbulkan kerusakan sel dan disfungsi sistem imun. Toksik berperan dalam penghambatan silia epitel, meningkatkan kerja histamin dan menghambat makrofag bermigrasi ke sel infeksi.

D. Gejala

Masa inkubasi pertusis 6-20 hari, rata-rata 7 hari, sedangkan perjalanan penyakit ini berlangsung antara 6 – 8 minggu atau lebih. Gejala timbul dalam waktu 7-10 hari setelah terinfeksi.

1. Tahap Karatal (onset – 2 minggu)a. ISPAb. Febris ringanc. Batuk malam yang progresif

2. Tahap Paroksismal (2 – 6 minggu)a. Batuk berat 5 – 20 kali tanpa inspirasib. Pasien menarik nafas keras dengan bunyi seperti burung untuk mencukupi

kebutuhan oksigen (bunyi whoop)c. Batuk menyebabkan edem pada wajah dan sianosisd. Vomit

3. Tahap Konvalesena. Gejala berkurang

E. Tata Laksana

Pencegahan penyebaran pertusis dengan isolasi dan pencegahan faktor yang menyebabkan serangan batuk sangat membantu pasien selain dengan medika mentosa. Pengobatan medikamentosa dilakukan dengan cara.

1. Anti Mikroba

Page 2: PERTUSIS

Eritromicin (40mg/kg/hari, max: 2 mg, QID X 14 hari) dapat menolong meringankan perkembangan batuknya asal dimulai pada stadium kataral. Pada stadium Paroksismal antibiotika hanya menolong menghentikan infektiviti. Trimethoprim-sulfamethoxazole pada pasien yang tidak tahan eritromicin tetapi manfaatnya belum dibuktikan

2. SalbutamolSejumlah kecil trial klinis dan laporan memberi kesan cukup pengurangan

gejala-gejala dari stimulan β 2-adrenergiksalbutamol (albuterol). Tidak ada trial klinis tepat yang telah menunjukkan pengaruh manfaat, satu penelitian kecil tidak menunjukkan pengaruh. Pengobatan dengan aerosol memicu paroksismal.