pertumbuhan populasi
DESCRIPTION
Pertumbuhan populasi. PERTUMBUHAN POPULASI (Eksponensial dan logistik), Neraca Kehidupan, Strategi Pertumbuhan Populasi dan Interaksi Populasi MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Hewan Yang Dibina Oleh Ika Priantari, S.Si Oleh Kelompok 8 - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Pertumbuhan populasi
PERTUMBUHAN POPULASI (Eksponensial dan logistik), Neraca Kehidupan, Strategi Pertumbuhan Populasi dan Interaksi Populasi
MAKALAHDisusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Ekologi HewanYang Dibina Oleh Ika Priantari, S.Si
Oleh
Kelompok 8 Aini Maskuro ( 0910211107 )
Definisi Populasi
Tarumingkeng (1994), Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu
menghuni suatu wilayah atau tata ruang tertentu. Smith (1990) mendefinisikan populasi sebagai kelompok organisme spesies yang sama yang mengalami
interbreeding . Krebs (2001) populasi adalah sekelompok organisme sejenis yang menempati ruang tertentu pada waktu tertentu.
Dalam keadaan senyatanya, perubahan kerapatan populasi diakibatkan oleh:Natalitas (penambahan jumlah individu karena kelahiran),
Masukan individu baru dari luar ke dalam populasi tersebut (imigrasi),Mortalitas (penurunan jumlah individu karena kematian),Keluarnya individu anggota populasi tersebut (emigrasi).
Pertumbuhan populasi
Pertumbuhan populasi berarti perubahan ukuran populasi pada periode waktu tertentu. Grafik yang menggambarkan secara aritmatik laju pertumbuhan populasi dN/dt = rN, dikenal sebagai kurva bentuk J atau kurva laju pertumbuhan eksponensial
Kurva pertumbuhan eksponensial. Secara teoritik, pada keadaan lingkungan yang ideal dimana tidak ada faktor lingkungan fisik atau biotik yang membatasi laju pertumbuhan intrinsik yang maksimum maka populasi tumbuh secara eksponensial Kemampuan populasi tumbuh membentuk kurva eksponensial disebut dengan potensi biotik.
PERTUMBUHAN POPULASI (EKSPONENSIAL)
Tabel perkembangan cacah individu populasi setiap jam dari No= 1
Waktu 0 1 2 3 ... 10 ... t
Generasi (+) 1 2 3 4 ... 11 ...
Populasi No N1 N2 N3 ... N10 ... Nt
(20)N0= 1 (21)N0= 2 (22)N0= 4 (23)N0= 8 .... (210)N0= 1024 .... (2t)N0
Secara matematis, model pertumbuhan ini dapat dituliskanDn/ dt = rN; maka r = Dn /(N dt)....................................................(1)
Simbol r disebut sebagai koefisien pertumbuhan sesaat, yang dengan manipulasi kalkulus dapat dituliskan persamaan sebagai
Nt= (2t)N0...............................................................................................(2)Model pertumbuhan di atas didasarkan pada asumsi:
Makanan bagi bakteri tersedia dalam jumlah yang cukup Ruang hidup selalu mencukupi untuk perkembangbiakan
Keadaan lingkungan seperti suhu dan kelembaban dalam keadaan konstanBakteri berkembangbiak secara teratur setiap jam sehingga tidak terjadi senjang waktu
Kematian individu anggotapopulasi tidak terjadi , sehingga cacah individu anggota populasi dari waktu ke waktu terus meningkat.
Perkembangan bakteri setiap jam dinyatakan dengan ᵧ, yaitu pembelahan setiap individu pada setiap generasi yaitu menjadi 2 individu , ᵧ= 2 persatuan waktu (jam).Sehingga secara matematis ditulis sebagai:
Nt = ᵧ tN0................................................................................................................................................ (3)
Persamaan (3)di atas merupakan persamaan differen yang dimunculkan secara urut:Nt = ᵧt N0 Nt+1 = ᵧt+1N0
Nt-2 = ᵧt-3 N1= ᵧ t-3N1= ᵧt-2 N0= ᵧt-4 N2
Penulisan ᵧ = 2 dapat pula dinyatakan sebagaiᵧ = 21 atau 40.5
Bila digunakan bilangan alami(Euler, e= 2.71828...) maka dapat ditulis persamaan sebagai:ᵧ = er r=ln ᵧ
Jika ᵧ = er = 2 maka ln ᵧ= 0,683 sehingga persamaan (3) dapat diruskan sebagai:Nt =(er)N0 atau Nt= N0ert..........................................................(4)
ln Nt
= ln N0 + rt ; maka r= ln Nt - ln N0......................................................(5)
Laju pertumbuhan instrinsik (pertumbuhan spesifik) merupakan interaksi fungsi kerapatan (n), sifat genetik (g) dan kondisi lingkungan (E), yang secara matematis ditulis sebagai:R=ᵩ (N, G, E)R= Laju instrinsikᵩ= fungsidalam alam, faktor lingkungan (E) akan mengalami perubahan sepanjang waktu, baik langsung maupun tak langsung akan berpengaruh terhadap perubahan populasi.Apabila faktor G dan E pada satu saat tidak berubah, maka pertumbuhan populasi instrinsik dapat dituliskan:Nt + ∆t = Nt (b-d) Nt ∆tNt + ∆t = populasi pada saat t + ∆tNt= populasi pada saat t∆t = selang waktu pengamatanB= laju kelahiran persatuan waktuD= laju kematian persatuan waktu R = b-d = laju reproduksi persatuan waktu
Ukuran populasi makhluk hidup di alam dibatasi oleh daya dukung lingkungannya (K), sehingga populasi makhluk hidup akan menunjukkan suatu pertumbuhan logistik dengan persamaan dN/dt = rNo (1-No/K). Adapun persamaan model pertumbuhan populasinya adalah Nt = K / (1 + ea-rt). Kurva pertumbuhan populasi logistik akan berbentuk huruf S.
Model Pertumbuhan LogistikModel pertumbuhan populasi dan sejarah kehidupanModel logistik memperkirakan laju pertumbuhan yang berbeda untuk populasi dengan kondisi kepadatan tinggi dan rendah relatif terhadap daya tampung lingkungan. Pada populasi dengan kepadatan itnggi, masing-masing individu memiliki sedikit sumberdaya yang tersedia dan populasi tersebut tumbuh secara lambat, atau bahkan berhenti sama sekali. Pada populasi dengan kepadatan rendah, keadaan yang berlawanan akan berlaku dimana sumberdaya berlimpah dan populasi tumbuh secara cepat. Selama akhir tahun 1960-an, ahli ekologi populasi Martin Cody memperkenalkan konsep bahwa adaptasi sejarah kehidupan yang berbeda akan lebih disukai pada kondisi-kondisi yang berbeda tersebut. Ia berpendapat bahwa pada kepadatan populasi yang tinggi, seleksi akan lebih menyukai adaptasi yang organismenya dapat bertahan hidup dan bereproduksi dengan sedikit sumberdaya.
Persamaan logistik ini pertama kali ditemukan oleh Verhuls pada tahun 1839, yang dikenal dengan nama kurva logistik atau kurva S karena bentuknya seperti huruf S.Asumsi yang berlaku:
Populasi akan mencapai keseimbangan dengan lingkungan, dengan sebaran umur yang stabilPertumbuhan akan mengalami pertumbuhan yang berangsur-angsur menurun secara tetap dengan
konstanta rPengaruh r bersifat seketika tanpa penundaan (time tag)
Sepanjang pertumbuhan lingkungan tidak mengalami perubahanPengaruh kerapatan adalah sama terhadap semua tingkatan umur populasi
Perkembangan tidak dipengaruhi oleh kerapatan dan rasio jenis kelamin.
Dalam kondisi alami, pertumbuhan populasi dikendalikan baik oleh faktor internal maupun faktor eksternal yang dominan adalah kerapat populasi itu sendiri.Dalam pertumbuhan populasi akan
terjadi kompetisi antara anggota populasi itu sendiri.Semakin dekat nilai N terhadap K, maka tekanan (stres) dalam bentuk kompetisi akan semakin kuat.Bekerjanya faktor pengendali karena
peningkatan kerapatan populasi itu sendiri disebut faktor pengendali bergayut (dependent factor).Sedangkan faktor pengendali eksternal merupakan faktor yang bekerjanya tanpa ada
hubungan dengan peningkatan kerapatan populasi, yang disebut faktor pengendali tak bergayut (independent factor), misalnya kebakaran, banjir, kebakaran, pencemaran, dan bencana alam
lainnya.
Faktor bergayut dapat merupakan kompetisi intra maupun inter spesies, predasi, dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk kelangsungan hhidup populasi.
Perbandingan model pertumbuhan populasi
a.Plot kurva eksponensial populasi untuk fungsi b-d= r N, Nt= N0epangkat n
b.kurva eksponensial yang ditransformasikan ke sumbu semi logaritma
Populasi burung pheasant yang telah dimasukkan ke lokasi yang belum dihuni
Densitas umum memperlihatkan densitas optimal untuk pertumbuhan populasi neto(kelahiran- kematian)
Perubahan jumlah sel ragi dalam suatu kultur laboratorium yang baru (data dari pearl 1925, menurut Kormondy) ket: grafik dari: SJ Mc Naughton 1990:292-295
Neraca Kehidupan (Life Tabel)Populasi di aalam tidaklah tersusun atas umur yang seragam, demikian pula dengan ukuran
badannya, dan kemampuan makan. Contoh paling nyata adalah pada hewan yang mengalami metamorfosis , baik yang sempurna maupun yang tidak sempurna. Dalam hdupnya mempunyai fase
perkembangan (telur, larva, pupa, imago), yang dalam masing-masing fase perkembangan masih pula dapat dibedakan pada kelompok umur tertentu, misalnya: larva instar I, II dan sebagainya.
Untuk memberikan gambaran tentang neraca kehidupan, diberikan contoh kohort/ chohort nyamuk, yang datanya secara hipotetik menggambarkan pertumbuhan populasi nyamuk pada kolom percobaan dengan populasi awal 500 telur nyamuk.Terhadap telur tersebut dilakukan
pegamatan setiap hari untuk mengetahui perkembangan populasinya ke 500 telur nyamuk tersebut merupakan populasi yang terdiri dari suatu gugus individu yang dianggap berasal dari kelas umur
yang sama (chocort).
jumlah individu chocort nyamuk yang hidup di Kutub Utara.
X (1) ax 1x dx qx
(Hari pengamatan = kelas umur)
-2 -3 -4 -5
Jumlah individu yang hidup
Proporsi individu ysng hidup
Jumlah individu yang mati
Proporsi individu yang mati
0 500 1.00 20 0.04
1 480 0.96 30 0.006
2 450 0.90 0 0.07
3 450 0.90 30 0.06
4 420 0.84 110 0.26
5 310 0.62 110 0.35
6 200 0.40 20 0.10
7 180 0.36 30 0.17
8 150 0.30 125 0.83
9 25 0.05 25 1.00
10 0 0 0 0
• 1x : jumlah individu setelah distandarkan untuk masing-masing umur (10 dapat dibuat 1, 10, 100, dsb)
• Dx = 1x -1x+1 : jumlah individu yang mati (mortalitas ) pada KU (data pengamatan)qx = dx/ax atau qx= 1x -1x+1 / 1x proporsi individu yang mati pada KUx terhadap jumlah individu yang hidup pada KUx
• Selanjutnya neraca kehidupan chohort nyamuk akan dilengkapi dengan kolom- kolom berikut:
• Lx = (1x +1x+1)/ 2 : jumlah rata-rata individu pada KUx dan KU berikutnya
x+1 kolom 7 : jumlah individu yang hidup pada Kux= 0...w (X= W adalah kelas umur terakhir)
• Cx = Tx/1x :Harapan hidup individu pada setiap Kux (kolom 8 dan 9)• Mx : Keprediksian spesifik individu pada Kux adalah banyaknya anak betina per
kapita yang lahir pada Kux (kolom 9)• 1xmx ; Perkalian 1x dengan mx untuk setiap Kux adalah banyaknya anak yang lahir
pada Kux (kolom 10)
Neraca kehidupan Chohort Nyamuk
A ax 1x dx qx Lx Tx ex mx 1xmx X1xmx Px
0 5001 20 0,04
0,98 5,13 5,83 0 0 0 0,95
1 4800,96 30 0,06
0,93 4,85 5,05 0 0 0 0,97
2 4500,9 0 0,07
0,9 3,92 4,37 0 0 0 0,97
3 4500,9 30 0,06
0,87 3,02 3,36 0 0 0 0,84
4 4200,84 110 0.26
0,73 2,15 2,56 0 0 0 0,7
5 3100,62 110 0.35
0,51 1,42 2,29 0 0 0 0,5
6 2000,4 20 0.10
0,38 0,91 2,27 8 3,2 19,2 0,87
7 1800,36 30 0.17
0,33 0,53 1,47 2 0,72 5,04 0,53
8 1500,3 125 0.83
0,17 0,2 0,67 2 0,6 4,8 0,14
9 250,05 25 1.00
0,02 0,02 0,5 1 0,05 0,45 0
10 00 0 0
0 0 0 0 0 0
∑ 5,82 4,57 29,49
• Jumlah pada kolom 10 merupakan proporsi banyaknya anak betina dilahirkan oleh semua individu betina sepanjang generasi chohort nyamuk dan disebut laju reproduksi netto (Ro)
• 1xmx : perkaliana Xx1x dan mx untuk setiap KUX (KOLOM 11) digunakan untuk mengaprokmasikan lamanya generasi (To)
• Px: peluang survival : proporsi individu yang hidup pada Kux dan dapat mencapai KU (X+1) Parameter ini digunakan dalam metric proyeksi Lestie untuk memprediksi pertumbuhan populasi secara diskrit.
Strategi Pertumbuhan Populasi Kemampuan berkembang suatu populasi hingga ini merupakan hasil proses adaptasi yang panjang (ababtasi).Populasi selalu merespon perubahan lingkungan untuk mempertahankan keturunannya dengan berbagai cara.Oleh karenanya seringkali kita temukan di dalam spesies yang telah mengalami spesifikasi (spesies lokal), dan sub spesies lainnya.
• Mengacu pada model pertumbuhan populasi yaitu dn/ Ndt = r (K-N)/ K dapat memberikan gambaran secara teoritis strategi pertumbuhan suatu yang dikembangkan oleh Mac Arthur (1972), yaitu strategi r dan K.
• Pertumbuhan suatu populasi pada kondisi tertentu berada didekat daya dukung lingkungan (K), Maka strategi yang dikembangkan adalah strategi K. Sebaliknya jika populasi mempunyai laju yang optimal pada kondisi dibawah daya dukung lingkunngan, maka stategi yang dikembangkan adalah strategi r.Hal ini mempunyai pengertian bahwa strategi r akan dikembangkan oleh suatu populasi jika kondisi lingkugannya ideal, sedangkan strategi Kakan dikembangkan pada saat populasi mendapatkan stress lingkungan (kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan) .
• Baik strategi K maupun r bukan merupakan sesuatu yang mutlak, sehingga keduanya dapat terjadi dalam proses perkembangan populasi.Demikian pula dengan pembagian kedua strategi tersebut, hanya merupakan alternatif, yang tidak menutup kemungkinan melakukan klasifikasi atau pengelompokan bentuk strategi yang lain berdasarkan karakter populasi yang dominan.Yang perlu diperhatikan, bahwa strategi r mapun K bukan merupakan kkarakter spesies, namun spesifik karakter populasi. Didaerah tropik pada umumnya cenderung mengembangkan strategi K, sedangkan di daerah kutub cenderung pada stategi r.
Beberapa karakter strategi r dan K yang telah dikembangkan oleh Pianka(1970 dalam Krebs, 1978)
Kondisi Strategi r Strategi K
Iklim
Kurva Kehidupan
Kerapatan Populasi
Persaingan intra dan interspesies
Arah seleksi
Jangkauan hidup
Strategi
Beragam dan menentu
Bentuk III
Berfluktuasi dibawah K, tidak
seimbang
Umunya kurang kuat
Perkembangan cepat, r tinggi, daya
saing lemah, ukuran tubuh kecil,
reproduksi per generasi satu kali
Pendek
Produksi
Konstan dapat diprediksi
Bentuk II
Konstan dalam keseimbangan ,
dekat K
Umumnya sangat ketat
Perkembangan lambat, r rendah,
daya saing kuat, ukuran tubuh
lebih besar, reproduksi berulang.
Panjang lebih dari 1 tahun
Efisiensi
Interaksi populasi
• Di dalam organisme tidak hidup sendirian , melainkan berdampingan dengan organism lainnya. Bila suatu populasi hidup bersama dengan populasi yang lain, maka boleh jadi keduanya saling mempengaruhi atau bisa jadi keduanya saling mempengaruhi atau bisa jadi tidak sama sekali.
• Interaksi biasa terjadi diantara sesama individu dalam suatu populasi, yang dikenal dengan istilah interaksi intra spesifik. Biasanya interaksi ini terjadi dalam memperebutkan sumberdaya sejenis yang keberadaannya terbatas. Kompetisi ini sangat ketat dikareanakan
Tabel macam- macam interaksi populasi
no Tipe Spesies Sifat umum
1 2
1 Neuralisme 0 0 Keduanya saling tidak mempengaruhi
2 Kompetisi - - Hambatan yang saling merugikan
3 Parasitisme - + Populasi 1 dirugikan, populasi 2 untung
4 Predasi - + Populasi 1 dirugikan, populasi 2 untung
5 Komensalisme 0 + Populasi 1 tidak terpengaruh, populasi 2 untung
6 Amensalisme 0 - Populasi 1 tidak terpengaruh populasi 2
7 Protokoperasi + + Populasi 1 dan 2 untung, tetapi tidak obligat
8 Mutualisme + + Populasi 2 dan 2 untung, tetapi obligat
MACAM- MACAM INTERAKSI POPULASI
A. Interaksi antar organisme
NetralHubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang sama yang
bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut netral. Contohnya : antara capung dan sapi
b. PredasiTermasuk interaksi populasi yang antagonis yaitu interaksi antara 2 organisme dimana jenis
populasi yang stu memakan yang lain.Populasi pemangsa disebut pemangsa (predator), populasi yang dimangsa disebut mangsa (Prey)
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga berfungsi sebagai
pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan mangsanya, yaitu kijang, rusa,dan burung hantu dengan tikus.
Peranan predasi dalam ekosistem
• pemangsaan berperan penting pada aliran energidalam rangkaian rantai makanan dalam komunitas
• pemangsaan menyebabkan terjadinya evolusi populasi pemangsa dan mangsa • pemangsaan mengakibatkan kepunahan beberapa jenis hewan dan tumbuhan.
(Setiadi, 1989:91)
c. ParasitismeParasitisme adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya.contoh : Plasmodium dengan manusia, Taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon
inang.
d. KomensalismeKomensalisme merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam bentuk
kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.
Asosiasi binatang sessil dan organisme karang di laut.
e. Prorokoperasi (+ +)Kedua jenis individu populasi yang berinteraksi mendapatkan keuntungan tetapi bukan
merupakan keharusan bagi kedua populasi untuk selalu saling berhubungan agar dapat hidup.Contoh: assosiasi lumut dengan keong air tawar (lumut menggunakan zat hara dari keong). Keong
ditumbuhi lumut menjadi perlindungan terhadap musuh-musuhnya.Burung pemakan kutu dengan kerbau
f. MutualismeMutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak.Keberadaan kedua spesies merupakan keharusan. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
B. Interaksi AntarpopulasiAntara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak
langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut.
Amansalisme/ Alelopati merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopati dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri
tertentu.(ektumb)
Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara
populasi kambing dengan populasi sapi di padang rumput
C. Interaksi Antar KomunitasKomunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga
aliran energi dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
D. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan AbiotikInteraksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara
organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman
biotik, serta siklus materi. Dengan adanya interaksi-interaksi tersebut, suatu ekosistem dapat mempertahankan
keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya
dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.(http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0031%20Bio%201-7b.htm
)
Dalam sistem interaksi populasi antar spesies dikenal 3 tipe perubahan kerapatan terhadap perubahan waktu yang dialami oleh spesies- spesies yang berinteraksi seperti predator dan mangsa, atau parasitoid dan inang, yaitu:interaksi yang menyebabkan pertumbuhan tak stabil, yaitu jika salah satu populasi menunjukkan osilasi divergen.interaksi yang menyebabkan pertumbuhan stabil, yaitu osilasi kerapatan populasi cenderung semakin kecil amplitudonya(konvergen)interaksi yang menuju kepada pertumbuhan stabil netral, jika kurva kerapatan populasi menjadi tidak berubah (osilasi dengan amplitude yang tak berubah)
THANKS FOR YOUR ATTENTION
ANY QUESTION??
DAFTAR PUSTAKASyafei,edhensurasa. 1990. Pengantar ekologi tumbuhan. Bandung: ITBSetiadi, dede.dkk. 1989. Dasar- dasar Ekologi.Bogor : ITBDarmawan, agus, dkk. 2005.Ekologi Hewan.Malang: Universitas Negeri Malang Press.S. J Mc Naughton, dkk. Alih bahasa Sunaryo dkk.1990. Ekologi Umum Edisi ke 2.Yogyakarta: UGM Press.http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-populasi.html diacces tanggal 19 Maret 2012http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0031%20Bio%201-7b.htm diacces tanggal 19 Maret 2012