pertumbuhan dan perkembangan gigi

6
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI Benih gigi mulai dibentuk sejak janin yang berusia enam minggu dan berasal dari lapisan ektodermal serta mesodermal. Lapisan ektodermal berfungsi membentuk email dan odontoblast, sedangkan mesodermal membentuk dentin, pulpa, sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam tiga tahap, yaitu perkembangan, klasifikasi dan erupsi. Tahap Inisiasi Tahap insiasi ini disebut juga sebagai tahap kuncup (bud stage). Tahap inisiasi merupakan penebalan dari lapisan basal epitel mulut (stomodeum) ke arah dalam jaringan mesenkim, yang merupakan gambaran morfologi pertama dari perkembagan gigi. Penebalan kearah dalam ini terjadi pada masing-masing rahang dan membentuk suatu pita atau lembaran sel ektoderm dengan bentuk mengikuti lengkung rahang yang meluas sepanjang semua margin dari rahang. Tahap inisiasi

Upload: istidaristivia

Post on 18-Jul-2016

444 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

pertumbuhan dan perkembangan gigi

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN GIGI

Benih gigi mulai dibentuk sejak janin yang berusia enam minggu dan berasal dari lapisan

ektodermal serta mesodermal. Lapisan ektodermal berfungsi membentuk email dan odontoblast,

sedangkan mesodermal membentuk dentin, pulpa, sementum, membran periodontal, dan tulang

alveolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam tiga tahap, yaitu perkembangan,

klasifikasi dan erupsi.

Tahap Inisiasi

Tahap insiasi ini disebut juga sebagai tahap kuncup (bud stage). Tahap inisiasi

merupakan penebalan dari lapisan basal epitel mulut (stomodeum) ke arah dalam

jaringan mesenkim, yang merupakan gambaran morfologi pertama dari perkembagan

gigi. Penebalan kearah dalam ini terjadi pada masing-masing rahang dan membentuk

suatu pita atau lembaran sel ektoderm dengan bentuk mengikuti lengkung rahang yang

meluas sepanjang semua margin dari rahang. Tahap inisiasi pertama kali tampak pada

minggu ke-6 intrauterine. Lembaran sel ektoderm didalam jaringan mesenkim tersebut

merupakan bakal lengkung gigi dan disebut lamina dentis. Pada masing-masing lamina

dentis akan timbul 10 buah tonjolan pada maksila maupun mandibula. Setiap

penonjolan ini merupakan permulaan organ enamel pada benih gigi susu. Inisiasi pada

masing-masing gigi berbeda, dimana organ enamel gigi seri adalah yang berkembang

paling awal. Tangkai organa email ini nantinya akan terbelah dua, sehingga terlihat

mempunyai dua ujung. Satu ujung akan membentuk gigi susu, sedangkan ujung yang

Page 2: Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi

lain membentuk gigi permanen/tetap. Pada pembentuk gigi molar permanen, tangkai

organ enamelnya tidak membelah karena tidak didahului oleh pembentukan gigi susu.

Tahap Proliferasi

Proliferasi adalah gejala di mana proyeksi dari lamina dentis meluas sampai ke

dasar mesenkim pada tempat yang khusus dan membentuk primordia dari organ enamel,

dental papilla, dan dental sac. Sel-sel pada daerah tepi berkembang lebih cepat ke arah

bawah sehingga membentuk gambaran seperti topi (cap stage). Organ enamel

membentuk 4 lapisan yaitu sel-sel di bagian luar (bagian cembung) disebut epitel email

luar mempunyai bentuk sel pipih menjadi bentuk koboidal, sel-sel pada bagian dalam

(bagian cekung) disebut epitel email dalam yang membentuk satu lapisan dari sel

kolumnar yang panjang disebut ameloblast, stratum intermedium mengandung sel

squamos yaitu lapisan yang penting untuk pembentukan enamel bersama dengan epitel

enamel bagian dalam, dan lapisan tengah yang berupa jaringan teranyam longgar

disebut reticulum stelatum. Mesenkim, yang berasal dari krista neuralis yang terletak di

lekukan tersebut, membentuk papilla dentis.

Tahap Histodiferensiasi

Tahap histodiferensiasi ditandai dengan perubahan bentuk organ gigi dari cap

(topi) ke bell (lonceng). Pada perkembangan ini, papilla dentis akan mendesak tepi-tepi

organ enamel ke bawah sehingga menyebabkan bentuk organ enamel tampak seperti bel

(bell stage). Pada fase ini mencapai perkembangan tertinggi dalam tahap bell tepat

sebelum mulainya pembentukan enamel dan dentin. Proses diferensiasi dari sel papilla

dentis yaitu sel mesenkim papila yang terletak dekat dengan lapisan gigi dalam

berdiferensiasi menjadi odontoblas yang kemudian menghasilkan matriks dentin.

Dengan menebalnya lapisan dentin, odontoblas mundur ke dalam papilla gigi,

menyisakan suatu tonjolan sitoplasma tipis (prosesus dentalis) di belakang dentin.

Lapisan odontoblas menetap seumur hidup gigi dan bergerak ke arah sentral dengan

meninggalkan protoplasma (toms fiber) kemudian menghasilkan predentin, merupakan

massa kolagen lunak yang akan menjadi dentin. Pada matriks dentin lapisan-lapisan ini

berkembang sebelum pembentukan enamel. Selama tahap pertama pada pembentukan

Page 3: Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi

matriks enamel, ameloblas mempengaruhi mesenkim di dekatnya untuk membedakan

suatu lapisan yang akan menjadi preodontoblas (lapisan antara ameloblas dan

odontoblas), yang merupakan sel-sel pembentuk dentin. Sel-sel lain di papila gigi

membentuk pulpa dentis. Sementara itu, sel-sel epitel pada epitel gigi dalam

berdiferensiasi menjadi ameloblast (pembentuk email). Sel-sel ini membentuk matriks

enamel yang kemudian membentuk prisma-prisma email panjang yang diendapkan

menutup dentin.. Lalu dental sac terbentuk dari lapisan ektodermal yang memadat yang

mengelilingi organ enamel yang berkembang menjadi sementoblast dan jaringan

periodontal.

Tahap Morfodiferensiasi

Pada tahap ini akan terbentuk DEJ (dentino enamel junction) dan CEJ ( cementum

enamel junction) sehingga akan menentukan bentuk dari crown dan radix. Hubungan

dentin-enamel dan cementum-enamel berbeda dan mempunyai sifat khas pda setiap

gigi, sebagai suatu pola tertentu dari pembiakan sel. Dalam penyesuaian dengan pola ini

ameloblas, odontoblas dan sementoblas mengendapkan enamel, dentin dan sementum

serta memberi bentuk dan ukuran yang khas pada gigi. Di ujung dari lamina dentis

kemudian dibentuk lagi tonjolan kedua (lamina dentis) yang nanti akan menjadi gigi

tetap. Jaringan mesodermal menjadi tebal membentuk suatu kantong yang disebut sakus

dental. Bagian servikal dari organ enamel memberikan perkembangan ke akar yang

dinamakan epitel sheath hertwig

Tahap Aposisi

Aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi.

Pertumbuhan aposisi dari enamel dan dentin adalah pengendapan yang berlapis-lapis

dari matriks ekstra seluler. Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur

dan berirama dari bahan ekstra seluler yang tidak mempunyai kemampuan sendiri untuk

pertumbuhan yang akan datang. Bila terjadi gangguan pada tahap aposisi akan

mengakibatkan kelainan/ perubahan struktur dari jaringan keras gigi. Misalnya pada

hipoplasia enamel, gigi yang berwarna kecoklatan karena tetracycline.

Tahap Kalsifikasi

Page 4: Pertumbuhan Dan Perkembangan Gigi

Kalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik ke dalam

matriks. Kalsifikasi dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan dari suatu nidus

kecil, selanjutnya garam-garam kalsium anorganik bertambah besar oleh tambahan

lapisan-lapisan yang pekat. Apabila klasifikasi terganggu, maka akan terbentuk butir

kalsium yang tidak melekat atau tidak menyatu dengan dentin. Kekurangan semacam ini

sangat mudah dikenali di dalam dentin (disebut interglobular dentin), tetapi itu semua

dapat juga dikenali walaupun tidak jelas dalam kalsifikasi tulang atau enamel.

Rangsangan dari sel-sel epitel bagian dalam dan terbentuknya enamel mendorong

bersatunya sel-sel epitel bagian dalam dengan sel-sel epitel bagian luar, bagian tersebut

disebut sel epitel sheath hertwig, sehingga terbentuk akar.