pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di indonesia dapat diwujudkan melalui peningkatan investasi dan...

36
Bab I Pendahuluah Assalamua’laikum wr.wb Dalam pembangunan ekonomi Negara – Negara sedang berkembang termasuk Indonesia, pengangguran semakin bertambah jumlahnya lapangan kerja semakin sempit SDM tenaga kerja yang tidak memenuhi persyaratan untuk masuk dalam lapangan kerja. Tinggakt pengangguran suatu Negara sangat berdampak pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Semakin tinggi tinggakat pengannguran maka akan berdampak pada pendapatan perkapita. Selain pemerintah, swasta juga punya andil dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian suatu Negara terutapa peran swasta yaitu dengan investasi dan membuka lapangan kerja. Anggaran pemerintah sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian. Anggaran pemerintah dapat berpengaruh pada tingkat output. Pengaruhnya tergantung pada pengaruh anggaran terhadap sector swasta. Pengaruh anggaran pemerintah terhadap sektor swasta dapat bersifat substitusi atau komplemnenter. Anggaran pemerintah yang bersifat substitusi dengan swasta jika in vestasi poemerintah bersaing dengan investasi swata. Anggaran pemerintah dapat bersifat komplementer denagn sektor swata apabila investasi pemerintah digunakan dalam pembangunan infrastruktur fisik maupun nonfisik. Hal ini akan meninggkatkan Ekonomies Of Scale melaului perluasan pasar yang selanj utnya akan meningkatkan keuntungan sektor swasta. 1

Upload: imoeettzzzluphu

Post on 07-Aug-2015

135 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Bab I

Pendahuluah

Assalamua’laikum wr.wb

Dalam pembangunan ekonomi Negara – Negara sedang berkembang termasuk Indonesia,

pengangguran semakin bertambah jumlahnya lapangan kerja semakin sempit  SDM tenaga

kerja yang tidak memenuhi persyaratan untuk masuk dalam lapangan kerja. Tinggakt

pengangguran suatu Negara sangat berdampak pada pembangunan dan pertumbuhan

ekonomi suatu Negara.  Semakin tinggi tinggakat pengannguran maka akan berdampak pada

pendapatan perkapita.

Selain pemerintah, swasta juga punya andil dalam pembangunan dan pertumbuhan

perekonomian suatu Negara terutapa peran swasta yaitu dengan investasi dan membuka

lapangan kerja. Anggaran pemerintah sangat berpengaruh pada kondisi perekonomian.

Anggaran pemerintah dapat berpengaruh pada tingkat output. Pengaruhnya tergantung pada

pengaruh anggaran terhadap sector swasta.  Pengaruh anggaran pemerintah terhadap sektor

swasta dapat bersifat substitusi atau komplemnenter. Anggaran pemerintah yang bersifat

substitusi dengan swasta jika in vestasi poemerintah bersaing dengan investasi swata.

Anggaran pemerintah dapat bersifat komplementer  denagn sektor swata apabila investasi

pemerintah digunakan dalam pembangunan infrastruktur  fisik maupun nonfisik.  Hal ini

akan meninggkatkan Ekonomies Of Scale melaului perluasan pasar yang selanj utnya akan

meningkatkan keuntungan sektor swasta.

Investasi pemerintah juga akan meningkatkan pendapatan secara langsung maupun tidak

langsung melalui multiplier effect, sehingga sektor swasta akan terdorong untuk melakukan

investasi karena keuntungan diperoleh akan meninggkat sejalan dengan peningkatan pada

pemerintah pada permintaan terhadap barang akhir.

Maka dengan investasi dan perluasan pasar akan meningkatkan pembangunan dan

pertumbuhan perekonoian yang lebih baik.

1

Page 2: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembanguan ekonomi Negara – Negara sedang berkembang, yang semakin bertambah

jumlahnya merupakan masalah yang lebih tumit dan lebih serius dari masalah perubahan

dalam distribusi pendapatn yang kurang menguntungkan penduduk yang berpendapatan

terendah.

Negara – Negara sedang berkembang seperti Indonesia peranan pemerintah masih tergolong

besar. Anggaran pemerintah tergolong sangat mempengaruhi perekonomian. Anggaran

pemeritah dapat mempengaruhi tingakt output. Pengaruhnya tergantung terhadap anggaran

terhadap sektor swata.  Pengaruh anggaran pemerintah terhadap sektor swata yang bersifat

substitusi. Anggaran pemerintah yang bersifat substitusi dengan sector  swata jika investasi

pemerintah bersaing dengan sektor swasta. Anggaran pemerintah dapat bersifat substitusi

dengan sektor swasta apabila investasi pemerintah digunakan dalam pembangunan

infrastruktur fisik maupun non fisik. Hal ini akan meningkatakan Economies Of Scale mulai

dengan perluasan pasar selanjutnya akan meningklatkan keuntungan swata.

Investasi pemerintah juga dapan meningkatkan secara langsung maupun tidak langsung

melalui multiplier effect, hingga sektor swata akan terdorong untuk melakukan investasi

karena keuntungan yang diperoleh akan meingkat sejalan dengan peningkatan pada

permintaan terhadap barang akhir.

Investasi merupakan suatu komponen yang penting dalam menetukan GNP. Investasi

memiliki peranan yang sangat penting dalam permintaan agregat. Biasanya perluasan

investasi memiliki sifat yang sangat tidak stabil sehingga sering mengalami fluktuasi yang

menyebabkan terjadinya resesi. Investasi dan perluasan pasar sangat penting  bagi

pertumbuhan ekonomi dan perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja . Pertumbuhan

ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah capital. Investasi akan menanbah

jumlah (stock) dari capital. Tanpa investasi maka tidak aka ada pabrik, masin – masin baru 

dan dengan demikian tidak ada ekspansi.

Dalam kaitanya dengan stabilisasi untuk mengatasi akibat buruk dari adanya fluktuasi

investasi maka rumusan masalah yang diambil adalah bagaimanakah pengaruh tingkat

investasi publik, suku bunga domestic rill, inflasi domestic, beban hutang luar negeri dan

produk domestic bruto  terhadap tingkat investasi swasta di investasi.

2

Page 3: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Bab II

pembahasan

1. Pembangunan Ekonomi

A. Pengertian Pembangunan Ekonomi

Pada umumnya setiap orang tentu menginginkan keadaan yang lebih baik dari

keadaannya sekarang, untuk semua aspek kehidupannya. Meskipun demikian pengertian

kehidupan yang lebih baik ini mungkin sekali akan berbeda-beda pada setiap orang.

Perbedaan ini merupakan refleksi dari perbedaan dalam kebutuhannya masing-masing.

Sebagai contoh, orang yang telah memiliki rumah tinggal yang memadai dan tingkat

konsumsi yang cukup, mungkin ingin memperbaiki kehidupannya dengan memiliki alat

transportasi yang baik dan nyaman untuk keluarganya. Sebaliknya bagi keluarga yang

masih belum mampu memenuhi kebutuhan pangan mereka sehari-hari, perbaikan yang

dinginkan adalah berupa kecukupan pangan bagi mereka sekeluarga.

Setiap orang dengan caranya masing-masing tentu ingin mendayagunakan segala

sumberdaya, aset, dan kemampuannya untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Limpahan sumberdaya yang diterima (resource endowment), jumlah aset yang dikuasai,

dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dan setiap golongan masyarakat tidaklah

sama. Ini akan berimplikasi pada kemampuan orang atau golongan masyarakat tersebut

untuk mencapai tujuan mereka dalam rangka memperbaiki aspek-aspek kehidupannya.

Sesungguhnya usaha untuk menerapkan kemampuan dalam pengelolaan sumberdaya dan

aset yang dimiliki untuk mencapai keadaan yang lebih baik adalah merupakan aktifitas

pembangunan. Kemampuan mengelola, ketersediaan sumberdaya, dan jumlah aset yang

dimiliki dengan demikian merupakan tiga faktor utama yang menentukan keberhasilan

pelaksanaan pembangunan. Semakin tinggi kemampuan mengelola akan membuat

semakin banyak alternatif-alternatif yang dapat dikembangkan untuk melaksanakan

pembangunan. Demikian juga dalam hal sumberdaya, semakin banyak sumberdaya yang

dikuasai dan semakin besar tingkat penguasaan terhadap sumberdaya tersebut, akan

semakin besar pula peluang pembangunan yang dilaksanakan akan berhasil dengan lebih

baik. Dalam hal jumlah aset, kecenderungannya adalah bahwa semakin banyak aset yang

3

Page 4: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

dikuasai (misalnya dukungan infrastruktur, sarana, dan prasarana) akan semakin mudah

mewujudkan rencana dalam pelaksanaan pembangunan.

Pengertian kemampuan di atas mencakup kemampuan dalam hal penguasaan ilmu

pengetahuan, keterampilan, dan teknologi. Untuk setiap aktifitas pembangunan mulai

dari yang paling sederhana, misalnya aktifitas nelayan kecil mengail ikan, sampai

aktifitas pembangunan yang kompleks misalnya usaha negara-negara anggota Uni Eropa

untuk membangun suatu sistem perekonomian yang akan memperkuat posisi mereka

dalam relasi perdagangan international, semuanya membutuhkan kemampuan dalam tiga

aspek tersebut di atas.

Untuk mengail ikan nelayan memerlukan pengetahuan sederhana tentang perlengkapan

pancing, jenis umpan yang dapat digunakan, dan lokasi yang kemungkinan banyak

ikannya. Nelayan ini juga memerlukan keterampilan untuk mengangkat pancing,

sehingga ikan yang telah mematuk umpan tidak sampai terlepas. Nelayan ini juga

menerapkan teknologi sederhana bagaimana matakail dibuat dan digunakan agar dapat

membantu meningkatkan produktifitasnya dalam mengail. Demikian juga halnya dengan

kolaborasi negara-negara anggota Uni Eropa. Mereka memerlukan ilmu pengetahuan

dalam bidang ekonomi dan perdagangan international, sehingga dapat memformulasikan

sistem transaksi yang dapat diandalkan (reliable). Mereka memerlukan keterampilan

negosiasi untuk mewujudkan maksud mereka, tidak saja agar diterima oleh negara-

negara anggota, melainkan juga untuk sosialisasi rencana dan program mereka agar tidak

mendapatkan tantangan dari negara-negara lain di dunia. Mereka juga memerlukan

teknologi pendukung untuk mewujudkan maksud mereka, misalnya berupa teknologi

monitoring dan komunikasi yang sangat penting bagi keberlangsungan proyek mereka.

Sumberdaya untuk pembangunan umumnya dibedakan atas:

sumberdaya alam (natural resources),

sumberdaya manusia (human resources),

sumberdaya modal (capital), dan sumberdaya berupa teknologi. Modal dan teknologi

sering juga digolongkan sebagai sumberdaya buatan (man made resources).

Sumberdaya alam meliputi misalnya lahan, bahan tambang (minyak, batu bara), hutan

dan sebagainya.

4

Page 5: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Dalam aktifitas pembangunan beberapa ahli percaya bahwa berbagai jenis sumberdaya

tersebut berbeda-beda kedudukannya, sesuai dengan kontribusinya masing-masing

terhadap aktivitas pembangunan. Keterbatasan pemilikan lahan bukan faktor yang

sifatnya kritis yang menyebabkan kemiskinan. Faktor kritis (critical factor) penyebab

kemiskinan adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia. Peningkatan kualitas

populasi dan investasi pendidikan sangat penting untuk upaya-upaya pembangunan dan

pengentasan kemiskinan di suatu wilayah.

Dalam faktor-faktor penentu keberhasilan pembangunan, sumberdaya manusia bersama-

sama teknologi dipisahkan dari kelompok sumberdaya, dan digolongkan dalam kelompok

lain yang lebih kritikal dari sumberdaya dan aset, yaitu kemampuan mengelola. Kualitas

sumberdaya manusia yang baik bila dipadukan dengan kemampuan dan penguasaan

teknologi yang maju akan memberikan peluang yang lebih besar bagi seseorang atau

sekelompok masyarakat untuk menemukan alternatif pendayagunaan sumberdaya dan

aset yang dimilikinya secara lebih efisien sehingga hasil yang dicapai menjadi lebih

optimal.

Jumlah aset yang dimiliki sebelumnya (initial assets) merupakan faktor yang

menentukan keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Dengan pemilikan aset yang lebih

baik, individu atau kelompok masyarakat tertentu akan memiliki peluang yang lebih baik

dan kemudahan yang lebih banyak dalam pelaksanaan pembangunan. Selanjutnya hasil

pembangunan dapat berkontribusi pada pembentukan aset yang lebih baik. Kenyataan

inilah yang melatarbelakangi munculnya problema lingkaran setan kemiskinan (vicious

circle of poverty).

Orang-orang miskin umumnya tidak memiliki aset yang baik dan kemampuan mereka

sangat terbatas. Meskipun sumberdaya di sekitar mereka kadangkala melimpah, tapi

penguasaan mereka terhadap sumberdaya tersebut sangat terbatas. Konsekuensinya,

dalam upaya dan aktifitas pembangunan yang mereka laksanakan mereka menjadi jauh

tertinggal, dibandingkan kelompok masyarakat lain yang mempunyai kemampuan, aset

dan pengusaan sumberdaya yang lebih baik. Kondisi ini terus berlanjut berjalan ke arah

pelebaran gap kaya miskin, karena yang kaya akan semakin kaya karena hasil

pembangunan mereka lebih baik, sementara yang miskin akan semakin tertinggal karena

pembangunan yang dijalankannya berjalan jauh lebih lambat.

5

Page 6: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Aktifitas pembangunan ini dapat dilakukan oleh seorang individu, sekelompok

masyarakat, sebuah komunitas masyarakat dalam suatu wilayah propinsi, negara atau

bahkan juga komunitas international. Dalam pembangunan yang dilaksanakan oleh

sekelompok masyarakat atau kumpulan komunitas yang lebih luas, secara umum

cenderung mempunyai kekuatan yang lebih besar dan karenanya juga memiliki implikasi

yang lebih luas. Hal ini karena dalam aktifitas pembangunan mereka kemampuan, aset

dan sumberdaya dipadukan. Meskipun demikian sinkronisasi diperlukan dalam aktifitas

ini sehingga perbedaan yang ada di antara individu-individu anggota kelompok tersebut

tidak membesar dan berkembang menjadi konflik yang tidak menguntungkan bagi

aktifitas pembangunan.

Dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa setiap individu ingin perbaikan dalam

kehidupannya, dan bahwa keinginan individu-individu tersebut berbeda-beda tergantung

kebutuhannya masing-masing, maka tujuan pembangunan juga berbeda-beda. Aktifitas

pembangunan yang melibatkan lebih dari satu individu memerlukan suatu perekat untuk

mengkoordinasikan segenap aktifitas secara sinergis. Perekat tersebut lazimnya berupa

tujuan yang sama. Bila tujuan yang sama dapat diangkat menjadi tujuan bersama, maka

kemudian akan mudahlah melakukan koordinasi untuk memadukan segenap sumberdaya,

aset dan kemampuan yang dimiliki dalam kelompok tersebut untuk mencapai hasil

pembangunan yang optimal.

B. Tantangan Pembangunan

Menyikapi era perdagangan bebas ASEAN (AFTA) 2003, dimana terjadi persaingan

pasar yang tinggi antara negara-negara ASEAN, perlu kebijakan pemerintah Indonesia

dalam menjawab tantangan pembangunan di berbagai sektor, sehingga produk barang

dan jasa yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk negara lain. Salah satunya

adalah pembangunan di sektor pertanian. Kebijakan pembangunan tersebut adalah untuk

menghasilkan produk pertanian dan perkebunan seperti industri agribisnis yang

menghasilkan produk pertanian handal dan berkualitas ekspor. Untuk itu diperlukan

pemberdayaan petani sebagai persiapan sumber daya petani profesional yang siap

bersaing dalam menghasilkan produk pertanian.

Tantangan utama pembangunan ekonomi nasional adalah bagaimana memberdayakan

masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil,

6

Page 7: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

menengah dan koperasi, dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ini

mensyaratkan adanya partisipasi yang luas dari seluruh masyarakat, baik dalam proses

pembangunan ekonomi itu sendiri, maupun dalam menikmati hasil-hasilnya.

Tantangan pembangunan pertanian dalam menghadapi era agribisnis adalah kenyataan

bahwa pertanian Indonesia didominasi oleh skala kecil yang dilaksanakan oleh berjuta-

juta petani. Sebagian besar tingkat pendidikannya sangat rendah. Sebanyak 87% dari 35

juta tenaga kerja pertanian berpendidikan SD ke bawah, berlahan sempit, bermodal kecil

dan memiliki produktifitas yang rendah. Kondisi ini memberikan dampak yang kurang

menguntungkan terhadap persaingan di pasar global, karena petani dengan skala usaha

kecil itu pada umumnya belum mampu menerapkan teknologi maju yang spesifik lokasi.

Hal ini selanjutnya berakibat kepada rendahnya efisiensi usaha dan jumlah serta mutu

produk yang dihasilkan.

Secara garis besar kewenangan pemerintah pusat dalam bidang pembangunan pertanian

terbatas pada aspek pengaturan, penetapan standar, pedoman dan norma. Dalam UU No.

22 Tahun 1999 tentang pemerintah daerah pada pasal 7, ayat 2 disebutkan bahwa

kewenangan pemerintah pusat meliputi kebijakan tentang perencanaan nasional secara

makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga

perekonomian negara, pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia,

pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan

standarisasi nasional.

Dampak globalisasi yang utama adalah berlakunya liberalisasi perdagangan,

perkembangan IPTEK yang amat cepat dalam kemajuan di bidang komunikasi yang

menyebabkan makin mudah keluar masuknya informasi antar negara. Hal ini juga

berpengaruh pada kebijakan pembangunan pertanian.

Telah diketahui umum bahwa walaupun sudah ada usaha-usaha nyata dari pihak bangsa-

bangsa sedang berkembang sendiri maupun dari pihak negara donor, dan walaupun

terjadi tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi di negara sedang berkembang, kemiskinan

penduduk terus meningkat secara mutlak. Situasi ini ditandai dengan keadaan gizi yang

sangat tidak stabil dan terus menerus kekurangan dalam mencukupi kebutuhan penduduk

yang terus meningkat. Selain itu juga ditandai oleh adanya pengangguran dan

7

Page 8: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

kekurangan pekerjaan yang menimpa para pencari kerja yang jumlahnya terus bertambah

dan juga akibat terjadinya marginalisasi sosial-ekonomi masyarakat desa serta kota.

Jumlah penduduk yang harus puas dengan penghasilan yang pas-pasan, bahkan di bawah

minimun, sebenarnya terus bertambah. Namun ini baru merupakan salah satu dari

permasalahan sebenarnya. Disisi lain, polaritasi yang menonjol antara “yang miskin” dan

“yang kaya” telah terjadi pada beberapa tingkatan kehidupan. Misalnya antara bangsa

maju dengan bangsa sedang berkembang, antara wilayah yang lebih maju dengan

wilayah terkebelakang dalam suatu negara, dan akhirnya antara beberapa strata sosial

dan seterusnya ke bawah sampai ke tingkat desa.

Kebanyakan negara dapat menyelesaikan hal-hal yang potensial dalam melaksanakan

program pembangunan pedesan ini. Masalahnya adalah apakah mereka akan dapat

mengarahkan seluruh kekuatan potensial ini dengan cepat tanpa menimbulkan terlampau

banyak akibat sosial dan politik. Dimana-mana telah tumbuh perasaan rakyat akan

keadilan, persamaan sosial dan batas kemiskinan yang masih dapat diterima.

Pembangunan ekonomi memerlukan stabilitas politik pada keadaan tertentu. Akan tetapi

banyak negara menghadapi bahaya kegelisahan politik yang cukup besar sebagai akibat

dari ketidakpuasan rakyat. Dimana masa lalu kegelisahan semacam ini sering menjadi

masalah penduduk kota. Kini hal tersebut bisa juga terjadi di daerah pedesaan, tempat

kesadaran politik semakin tumbuh. Penduduk pedesaan tidak lagi mau diam menerima

penyelewengan-penyelewengan bantuan pembangunan dibandingkan dengan sektor

industri perkotaan.

Ternyata kebanyakan negara sektor pedesaan tidak cukup dipersiapkan untuk

melaksanakan tugas berat ini. Memang sekarang ini masalah pertanian lebih mendapat

perhatian, tetapi kekurangan sumber daya manusia dan modal, kondisi struktur sosial dan

peraturan tanah serta kelemahan administrasi, telah menghambat berlangsungnya

terobosan pembangunan secara besar-besaran. Konsep-konsep pembangunan pedesaan

mulai dari paket-paket pembangunan masyarakat dan pendekatan pembangunan

pedesaan terpadu sampai dengan konsepsi kebutuhan dasar di masa lalu ternyata bukan

merupakan alat yang secara umum efektif dan layak.

8

Page 9: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Program pembangunan nasional diorientasikan pada masalah penanggulangan

kemiskinan, tenaga kerja di pedesaan, ketahan pangan, pemberdayaan pengusaha kecil

menegah dan koperasi. Pembangunan di bidang pertanian diarahkan pada peningkatan

produktivitas pangan yang meliputi padi, palawija dan hortikultura yang dilakukan

melalui intensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi dan ekstensifikasi. Pada dasarnya

pembangunan pertanian adalah merupakan bagian dari pembangunan ekonomi, yaitu

suatu proses atau kegiatan manusia untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan

petani.

Pembangunan sektor pertanian menjadi sangat strategis mengingat sumber daya manusia

yang berada di sektor ini cukup banyak. Dengan kata lain, pembangunan-pembangunan

di sektor ini mempunyai dampak yang luas terhadap pengentasan kemiskinan, perbaikan

kualitas sumber daya manusia, pemerataan pembangunan dan keadilan sosial.

Sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting

karena selain menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, juga merupakan sektor

andalan penyumbang devisa negara di sektor non migas. Besarnya kesempatan kerja

yang dapat diserap dan besarnya jumlah penduduk yang masih tergantung pada sektor ini

memberikan arti bahwa di masa mendatang sektor ini masih perlu ditumbuhkembangkan.

C. Ukuran Keberhasilan Pelaksanaan Pembangunan

Ukuran keberhasilan pembangunan idealnya harus ditentukan berdasarkan dimensi

pembangunan, yakni tergantung kepada fokus dan orientasi pembangunan yang

dilaksanakan dan dimensi mana yang lebih menjadi perhatian bersama bagi:

1) Pengambil keputusan (Decision maker)

2) Perencana (planner) sebagai perencana dan perancang (berbagai aktifitas

pembangunan, tujuan dan targetnya serta pelaksanaannya),

3) Pelaksana pembangunan itu sendiri sebagai pihak yang menjalankan atau sering

disebut juga sebagai agen pembangunan,

4) Masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan.

9

Page 10: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Dimensi yang menjadi perhatian ini kemudian diberikan indikator. Indikator-indikator

dari berbagai dimensi pembangunan inilah yang kemudian dijadikan tolok ukur atau

ukuran keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Secara teori semua kelompok dimensi pembangunan yang telah dikemukakan terlebih

dahulu, dapat dicarikan indikator-indikatornya dan kemudian dipergunakan sebagai

ukuran keberhasilan pelaksanaan pembangunan. Meskipun demikian, dalam

kenyataannya berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pembangunan di

berbagai tingkatan menerapkan ukuran dan indikator yang berbeda-beda untuk

menunjukkan tingkat keberhasilan pelaksanaan pembangunan.

Pengukuran keberhasilan pembangunan harus melewati dua tahap, yaitu:

(1) Tahapan identifikasi target pembangunan, dan

(2) Tahapan aggregasi karakteristik pembangunan

Tahapan identifikasi target pembangunan diperlukan agar dapat menentukan secara

jelas siapa yang akan menikmati hasil pelaksanaan pembangunan dan bagaimana

upaya-upaya yang dapat dilakukan agar hasil pembangunan tersebut benar-benar

dinikmati oleh mereka yang berhak. Sedangkan tahapan aggreasi karakteristik

pembangunan diperlukan untuk menjaga agar ketika skala kegiatan pembangunan

diperluas, target yang dituju tetap memenuhi karakteristik dan kriteria yang telah

ditetapkan pada tahap identifikasi.

Ravalion and Datt (1996) menyarankan agar dapat diperoleh ukuran keberhasilan

pembangunan yang lebih peka, maka faktor-faktor berikut perlu diperhitungkan,

yaitu:

(1) pengeluaran real setiap orang dewasa,

(2) akses kepada barang yang tidak dipasarkan,

(3) distribusi intra rumah tangga dan

(4) karakteristik personal.

10

Page 11: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Pengeluaran real merupakan indikasi yang lebih akurat dari kemampuan seseorang

untuk memenuhi kebutuhannya. Pengeluaran real lebih mendekati kepada pengertian

disposable income, yaitu pendapatan bersih setelah diperhitungkan berbagai pajak

dan penyusutan-penyusutan. Akses kepada barang yang tidak dipasarkan perlu untuk

merepresentasikan seberapa jauh fasilitas pelayanan publik dapat menjangkau

masyarakat, baik fasilitas publik tersebut berupa infrastruktur, sarana maupun

prasarana untuk berbagai jenis kegiatan dan aktifitas pembangunan masyarakat.

Kalau kita memperhatikan kelaziman pemakaiannya, maka ukuran pembangunan

yang didasarkan pada dimensi ekonomi merupakan jenis yang paling luas

dipergunakan di berbagai bagian dunia. Ukuran ini terutama dalam bentuk pendapatan

dengan berbagai variasi dan turunannya, seperti produk domestik bruto (PDB),

pendapatan nasional, pendapatan wilayah, pendapatan perkapita, pendapatan rumah

tangga, distribusi pendapatan, tingkat investasi, tingkat dan nilai ekspor maupun

impor dan seterusnya.

Variasi yang lain dari ukuran pembangunan tipe ini adalah dengan pendekatan

pengentasan kemiskinan, yakni bahwa keberhasilan pembangunan diukur dengan

seberapa jauh upaya-upaya pembangunan dapat mengentaskan kemiskinan. Secara

garis besar problema kemiskinan dapat dibedakan atas dua jenis, yakni kemiskinan

absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut biasanya dinyatakan dengan

tingkatan tertentu yang harus dipenuhi atau diperlukan untuk dapat menjalankan

hidup secara layak. Tingkatan ini lazim dikenal dengan garis kemiskinan. Ukuran

yang dipakai sebagai garis kemiskinan ini berbeda-beda, tergantung sudut pandang

dan fokus penelaahan yang bersangkutan. Sedangkan kemiskinan relatif adalah

keadaan kekurangan yang dikenali setelah melakukan perbandingan dengan

mendasarkan pada suatu dimensi yang sama, misalnya dimensi daerah, dimensi

sektor, dimensi negara dst. Kemiskinan absolut berhubungan dengan besarnya

pendapatan yang diperoleh, sedangkan kemiskinan relatif berhubungan dengan

distribusinya.

Di Indonesia, beberapa jenis ukuran keberhasilan pembangunan yang banyak

digunakan adalah:

11

Page 12: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

1) Berdasarkan pendapatan dan nilai produksi, seperti: PDB, pertumbuhan ekonomi,

pendapatan perkapita, dan distribusi pendapatan.

2) Berdasarkan investasi: tingkat investasi, jumlah PMA (Penanaman Modal Asing)

dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri), dan jumlah FDI (Foreign Direct

Investment) yaitu investasi langsung oleh pihak asing.

3) Berdasarkan kemiskinan dan pengentasannya: jumlah penduduk miskin, garis

kemiskinan Sayogyo yang diadopsi oleh BPS (setara beras 320 kg di desa dan 480

di kota), tingkat kecukupan pangan (2100 kilokalori intake), tingkat kecukupan 52

jenis komoditas pangan, tingkat pemenuhan kebutuhan dasar sembilan bahan

pokok (BPN), Poverty Gap dan Severity Index, serta metode RAO (16 kg beras

dikali 1,25 kemudian dibagi dengan rata-rata rasio pangan terhadap pengeluaran

total).

4) Berdasarkan keadaan sosial kemasyarakatan dan kelestarian lingkungan: tingkat

pendidikan (untuk berbagai level dan kombinasinya), tingkat kesehatan (meliputi

kesehatan ibu dan anak dan akses kepada fasilitas hidup yang sehat), tingkat dan

kualitas lingkungan (meliputi tingkat pencemaran berbagai aspek, tingkat

keruasakan hutan, tingkat degradasi lahan dan seterusnya.

Dalam pengukuran keberhasilan pembangunan ini ada ukuran single dimension (dimensi

tunggal) dan adapula yang multi dimension (dimensi ganda). Dimensi tunggal adalah

ukuran pembangunan yang hanya memperhatikan satu dimensi pembangunan saja dalam

penyusunan indikatornya, sedangkan dimensi ganda adalah ukuran keberhasilan

pembangunan yang indikator-indikatornya memadukan berbagai dimensi secara integral.

Contoh ukuran keberhasilan pembangunan multi dimensi adalah indikator

pembangunan manusia atau Human Development Index (HDI) dari World Bank.

Indikator-indikator yang digunakan dalam HDI adalah: tingkat harapan hidup bayi,

tingkat literasi orang dewasa, rasio partisipasi sekolah dasar dan lanjutan dan PDB per

kapita. Indikator-indikator ini masing-masing diberikan indeks dan selanjutnya

digabungkan menjadi indeks pembangunan manusia

12

Page 13: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

D. Kebijakan investasi Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah bagian dari pembangunan sebuah Negara, bias dikatakan

sebagai salah satu indicator penting untuk menjelaskan  bahwa suatu Negara itu mampu

secara financial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil

berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi,

begitu juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan

berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini, pertumbuhan ditandai dengan

masuknya dana kedalam sisitem ekonomi suatu Negara.

Begitu juga dengan pengalaman Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sesudah

terjadinya masa krisis ekonomi pada tahun 1998. Kondisi tersebut bukan hanya merusak

sistem ekonomi yang terbangun selama dekade sebelumnya tetapi juga aspek lain seperti

politik, hukum, dan pemerintahan. Kita dihadapkan pada banyak pilihan yang sebenarnya

tidak mengijinkan kita memilih atas kehendak dan keinginan sendiri. Kondisi ini

menandakan bahwa posisi tawar kita tidak menguntungkan baik secara internal maupun

eksternal. Secara sederhana, Indonesia memerlukan dan dan dukungan finansial yang

besar untuk bisa membangun kembali apa yang sudah hancur dan mempertahankan yang

masih ada.

Sejumlah pemikiran untuk perbaikan pun sudah digulirkan, sampai akhirnya pemerintah

mengambil pilihan untuk memberikan sebagian hak dan wewenang tersebut kepada

lembaga-lembaga finansial internasional dan sejumlah negara lain. Sebenarnya apa yang

dibutuhkan? Sederhana, Indonesia memerlukan ‘dana baru’ dalam bentuk investasi.

Mengapa harus investasi? Karena secara perhitungan ekonomi saat itu Indonesia tidak

mempunyai ‘saving’ atau tabungan untuk meredam gejolak ekonomi saat itu. Oleh

karena itu, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bantuan lembaga finansial

internasional dan mengundang sejumlah investor untuk mulai menanamkan modalnya di

Indonesia.

Lantas, bila sejumlah dana sudah bisa ditarik masuk ke dalam dan kepercayaan terhadap

kondisi ekonomi Indonesia sudah pulih, apakah hal itu sudah menjadi bukti bahwa kita

sudah berada pada level yang aman? atau apakah status sebagai negara

miskin/terbelakang sudah lepas dari kita? ternyata tidak demikian, karena sejumlah

konsep mengatakan bahwa kesejahteraan sebuah negara tidak bisa hanya diukur dengan

13

Page 14: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

jumlah dana yang terserap, peningkatan GDP, atau kurs mata uang yang menguat, tetapi

perubahan kehidupan masyarakatnya. Hal ini pun tidak bisa dinafikan.

Begitu pentingnya peran dan dukungan dari investasi terhadap kelanjutan pembangunan

dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia sangat disadari betul oleh pemerintah. Sebab

sejumlah proyek infrastruktur membutuhkan dukungan dana yang besar, bukan hanya

infrastruktur ekonomi tetapi juga infrastruktur bidang sosial dan kehidupan masyarakat.

Peran serta dan dukungan non materiil pun dibutuhkan, di semua level pemerintahan

pusat dan daerah, serta di semua level masyarakat kota dan pedesaan.

Permasalahan yang muncul kemudian adalah perubahan dan perbaikan tidak hanya bisa

digantungkan pada besarnya dana yang masuk tetapi juga kesiapan/kualitas internal.

Peran pemerintah baik pusat maupun daerah sangat penting, ‘nilai jual’ daerah terhadap

investor sangat ditentukan oleh kondisi daerah dan nasional. Kondisi yang dimaksud

adalah kualitas SDM pemerintah, manajemen pelayanan, kualitas masyarakat, fasilitas

dan kemudahan yang diberikan, serta stabilitas politik dan penegakan hukum.

Sinkronisasi arah dan kehendak dari pemerintah pusat dan daerah pun mutlak diperlukan.

Daerah dengan wewenang dan keinginannya pun tidak bisa dikesampingkan begitu saja,

sebaliknya peran pemerintah pusat pun sebagai koordinasi sentral pun perlu ditegaskan

kembali. Berdasarkan hal-hal diatas perlu kiranya untuk menyimak kembali kondisi

kebijakan investasi yang dijalankan oleh pemerintah selama ini, berkaitan dengan tujuan

perbaikan dan perubahan perekonomian Indonesia beserta sejumlah permasalahan yang

mengikutinya.

E. Konsep dan Tujuan Pembangunan Secara Umum

Arah dan tujuan suatu negara tidak bisa dilepaskan dari konsep pembangunan yang

dirancangnya. Istilah pembangunan tetap dan masih akan menjadi aspek penting dalam

merancang setiap kebijakan pemerintah. Konsep pembangunan yang dirancang

setidaknya bukan hanya menonjolkan keberhasilan ekonomi sebagai faktor yang

dominan tetapi juga memasukkan faktor lain yang tidak bisa diabaikan. Faktor-faktor

yang mendukung tersebut berupa perbaikan pada bidang pendidikan, pengurangan

tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, serta masih banyak

faktor lain.

14

Page 15: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Mudrajad Kuncoro setidaknya menjelaskan hal diatas sebagai apa yang disebut

‘indikator kunci pembangunan’. Selain itu pula proses pembangunan yang dijalankan

bukan hanya dilihat dari segi fisik (physical result) tetapi juga harus membawa sejumlah

perubahan (growth with change) yang sifatnya non material. Setidaknya ada 3 perubahan

yang perlu terjadi dalam proses pembangunan, yaitu perubahan struktur ekonomi

(misalnya dari pertanian kepada industri lalu ke bidang jasa), perubahan kelembagaan

(misalnya reformasi birokrasi dan SDM), dan perubahan kenaikan pendapatan perkapita

(GNP riil dibagi jumlah penduduk).

Indikator kunci yang dimaksud di atas adalah indikator ekonomi dan indikator sosial.

Beberapa variabel yang masuk dalam indikator ekonomi antara lain GNP perkapita dan

laju pertumbuhan ekonomi, sedangkan variabel dalam indikator social antara lain

Human Development Index dan (Physical Quality Life Index) Indeks Mutu hidup

Bahkan indicator-indikator ini digunakan sebagai acuan terhadap pengelompokkan

Negara tersebut dalam kaitannya dengan sistem ekonomi global.

Namun kenyataan yang terjadi tidak bisa disederhanakan dengan hanya mengandalkan

kedua indikator tersebut, sebab sebenarnya proses pembangunan yang berjalan bersifat

kompleks. Ada sejumlah permasalahan baru dan laten yang tidak bisa diselesaikan begitu

saja, bahkan untuk memetakan permasalahannya juga cukup sulit. Permasalahan tersebut

bisa berasal dari pemerintah sendiri sebagai pelaksana dan penggagas pembangunan,

juga dari sector swasta atau masyarakat sendiri. Bahkan dipercaya bahwa pembangunan

sudah gagal untuk bisa menjadi jawaban dalam memperbaiki permasalahan-

permasalahan laten seperti kemiskinan dan keterbelakangan.

Dikatakan bahwa pertumbuhan (pembangunan) semata tidak banyak menyelesaikan

persoalan dan kadang-kadang mempunyai akibat yang tidak menguntungkan.

BahkanTodaro mengatakan bahwa pembangunan adalah proses multidimensi yang

mencakup perubahan-perubahan penting dalam struktur social, sikap-sikap rakyat dan

lembaga-lembaga nasional, dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan

kesenjangan (inequality) dan pemberantasan kemiskinan absolut (Bryant,1989). Dapat

dimengerti bahwa pembangunan bukanlah konsep statis melainkan dinamis dan

merupakan proses tiada akhir.

15

Page 16: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Bila kita berkaca dari hal diatas, maka apa yang dialami oleh Indonesia tidak jauh

berbeda. Isu-isu yang diangkat seputar pembangunan yang dijalankan adalah

pengentasan kemiskinan, peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat, penurunan

tingkat pengangguran, dan hal-hal lainnya. Oleh karena itu sudah pasti bahwa pemerintah

perlu merancang konsep dan arah pembangunan apa yang menjadi pilihan kita kedepan.

Sejumlah pihak mengatakan bahwa konsep ekonomi kita berbeda dengan negara lain di

dunia. Kita mengenal adanya sistem ekonomi Pancasila, sebagian lagi memasukkan

istilah ekonomi kerakyatan. Namun semua itu pada prinsipnya bermuara pada

kepentingan dan perbaikan dalam kehidupan masarakat. Setidaknya ada beberapa

karakteristik dari ekonomi Pancasila atau pun kerakyatan tersebut yang diberikan oleh

penggagasnya. Dengan mengutip pendapat Mubyarto bahwa ciri dari sistem ekonomi

Pancasila adalah roda perekonomian digerakkan oleh rangsangan ekonomi, social dan

moral, kehendak kuat untuk pemerataan, nasionalisme menjiwai setiap kebijaksanaan

ekonomi, koperasi merupakan sokoguru, dan imbangan yang tegas antara perencanaan di

tingkat nasional dan desentralisasi (Kuncoro,1997).

Saat ini kita mengetahui penjabaran konsep dan arah pembangunan melalui beberapa

kebijakan yang dijalankan pemerintah. Salah satu kebijakan yang ada tertuang dalam

peraturan perundang-undangan. Setidaknya ada dua peraturan perundang-undangan yang

mengatur bidang permbangunan secara makro yaitu UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang

Program Pembangunan nasional (Propenas) 2000-2004 dan UU Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Selain itu dapat dilihat dalam

peraturan perundang-undangan yang bersifat sektoral.

Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah sudah membuat RPJP (Rencana Pembangunan

Jangka Panjang) nasional, yang diharapkan nantinya itu akan menjadi arah dan acuan

bagi kebijakan pembangunan ke depan. RPJP tersebut kemudian direalisasikan kedalam

bentuk RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) nasional yang kemudian

diterjemahkan lagi menjadi RKP (Rencana Kerja Pemerintah) yang sifatnya tahunan.

Dalam Rancangan terakhirnya pemerintah melalui Bappenas sudah menyusun bebrerapa

hal pokok yang menjadi sasaran pembangunan ekonomi Untuk 20 tahun kedepan.

Sasaran tersebut adalah

16

Page 17: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh dimana pertanian (dalam arti luas)

dan pertambangan menjadi basis aktivitas ekonomi yang menghasilkan produk-

produk secara efisien dan modern, industri manufaktur yang berdaya saing global

menjadi motor penggerak perekonomian, dan jasa menjadi perekat ketahanan

ekonomi.

Pendapatan perkapita pada tahun 2025 mencapai sekitar US$ 6000 dengan tingkat

pemerataan yang relatif baik dan jumlah penduduk miskin tidak lebih dari 5 persen.

Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam kualitas gizi

yang memadai serta tersedianya instrumen jaminan pangan untuk tingkat rumah

tangga.

Kelanjutan operasionalisasi dari RPJM 2004-2009 yang diatur dalam Peraturan

Presiden Nomor 7 tahun 2005 dan kemudian diwujudkan dalam bentuk RKP

Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 dan

Perpres 19 tahun 2006 sebagai peraturan pelaksana. Fungsi dari RPJM adalah menjadi

pedoman umum bagi pemerintah pusat (diwakili oleh kementrian dan lembaga) serta

pemerintah daerah dalam menyusun rencana kerjanya masing-masing.

2. Pertumbuhan Ekonomi

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto

riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau

berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang

lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita.

Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output

riil per orang.

B. Sumber Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi umumnya didefinisikan sebagai kenaikan GDP riil per kapita.

Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP) adalah nilai pasar keluaran

total sebuah negara, yang merupakan nilai pasar semua barang jadi dan jasa akhir

17

Page 18: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

yang diproduksi selama periode waktu tertentu oleh faktor-faktor produksi yang

berlokasi di dalam sebuah negara.

Kenaikan GDP dapat muncul melalui:

1. Kenaikan penawaran tenaga kerja

Penawaran tenaga kerja yang meningkat dapat menghasilkan keluaran yang lebih

banyak. Jika stok modal tetap sementara tenaga kerja naik, tenaga kerja baru

cenderung akan kurang produktif dibandingkan tenaga kerja lama.

2. Kenaikan modal fisik atau sumber daya manusia

Kenaikan stok modal dapat juga menaikkan keluaran, bahkan jika tidak disertai oleh

kenaikan angkatan kerja. Modal fisik menaikkan baik produktivitas tenaga kerja

maupun menyediakan secara langsung jasa yang bernilai. Investasi dalam modal

sumber daya manusia merupakan sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.

3. Kenaikan produktivitas

Kenaikan produktivitas masukan menunjukkan setiap unit masukan tertentu

memproduksi lebih banyak keluaran. Produktivitas masukan dapat dipengaruhi oleh

faktor-faktor termasuk perubahan teknologi, kemajuan pengetahuan lain, dan

ekonomisnya skala produksi.

C. PERTUMBUHAN EKONOMI DAN KENAIKAN PRODUKTIVITAS

Sementara negara-negara miskin berpenduduk padat dan banyak hidup pada taraf

batas hidup dan mengalami kesulitan menaikkannya, beberapa negara maju seperti

Amerika Serikat dan Kanada, negara-negara Eropa Barat, Australia, Selandia Baru,

dan Jepang menikmati taraf hidup tinggi dan terus bertambah.Pertambahan penduduk

berarti pertambahan tenaga kerja serta berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang

Berkurang mengakibatkan kenaikan output semakin kecil, penurunan produk rata-rata

serta penurunan taraf hidup. Sebaliknya kenaikan jumlah barang-barang kapital,

kemajuan teknologi, serta kenaikan kualitas dan keterampilan tenaga kerja cenderung

mengimbangi berlakunya hukum Pertambahan Hasil yang Berkurang. Penyebab

rendahnya pendapatan di negara-negara sedang berkembang adalah berlakunya

18

Page 19: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

hukum penambahan hasil yang semakin berkurang akibat pertambahan penduduk

sangat cepat, sementara tak ada kekuatan yang mendorong pertumbuhan ekonomi

berupa pertambahan kuantitas dan kualitas sumber alam, kapital, dan kemajuan

teknologi.

D. Faktor penggerak pertumbuhan ekonomi dalam menanggulangi kemiskinan

Dua hal esensial harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi adalah,

pertama sumber-sumber yang harus digunakan secara lebih efisien. Ini berarti tak

boleh ada sumber-sumber menganggur dan alokasi penggunaannya kurang

efisien.Yang kedua, penawaran atau jumlah sumber-sumber atau elemen-elemen

pertumbuhan tersebut haruslah diusahakan pertambahannya.Elemen-elemen yang

memacu pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sebagai berikut.

1) Sumber-sumber Alam

Elemen ini meliputi luasnya tanah, sumber mineral dan tambang, iklim, dan lain-

lain. Beberapa negara sedang berkembang sangat miskin akan sumber-sumber

alam, sedikitnya sumber-sumber alam yang dimiliki meruoakan kendala cukup

serius. Dibandingkan dengan sedikitnya kuantitas serta rendahnya persediaan

kapital dan sumber tenaga manusia maka kendala sumber alam lebih serius.

2) Sumber-sumber Tenaga Kerja

Masalah di bidang sumber daya manusia yang dihadapi oleh negara-negara sedang

berkambang pada umumnya adalah terlalu banyaknya jumlah penduduk,

pendayagunaannya rendah, dan kualitas sumber-sumber daya tenaga kerja sangat

rendah.

3) Kualitas Tenaga Kerja yang Rendah

Negara-negara sedang berkembang tak mampu mengadakan investasi yang

memadai untuk menaikkan kualitas sumber daya manusia berupa pengeluaran

untuk memelihara kesehatan masyarakat serta untuk pendidikan dan latihan kerja.

4) Akumulasi Kapital

19

Page 20: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

Untuk mengadakan akumulasi kapital diperlukan pengorbanan atau penyisihan

konsumsi sekarang selama beberapa decade. Di negara sedang berkembang,

tingkat pendapatan rendah pada tingkat batas hidup mengakibatkan usaha

menyisihkan tabungan sukar dilakukan. Akumulasi kapital tidak hanya berupa

truk, pabrik baja, plastik dan sebagainya; tetapi juga meliputi proyek-proyek

infrastruktur yang merupakan prasyarat bagi industrialisasi dan pengembangan

serta pemasaran produk-produk sektor pertanian. Akumulasi kapital sering kali

dipandang sebagai elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha

untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan memusatkan pada

akumulasi kapital. Hal ini karena, pertama, hampir semua negara-negara

berkembang mengalami kelangkaan barang-barang kapital berupa mesi-mesin dan

peralatan produksi, bangunan pabrik, fasilitas umum dan lain-lain. Kedua,

penambahan dan perbaikan kualitas barang-barang modal sangat penting karena

keterbatasan tersedianya tanah yang bisa ditanami.

E. Peranan penting pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi

Beberapa negara sedang berkembang mengalami ketidak stabilan sosial, politik,

dan ekonomi. Ini merupakan sumber yang menghalangi pertumbuhan ekonomi.

Adanya pemerintah yang kuat dan berwibawa menjamin terciptanya keamanan

dan ketertiban hukum serta persatuan dan perdamaian di dalam negeri. Ini sangat

diperlukan bagi terciptanya iklim bekerja dan berusaha yang merupakan motor

pertumbuhan ekonomi.

Ketidakmampuan atau kelemahan setor swasta melaksanakan fungsi

entreprenurial yang bersedia dan mampu mengadakan akumulasi kapital dan

mengambil inisiatif mengadakan investasi yang diperlukan untuk memonitori

proses pertumbuhan.

Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil akumulasi kapital dan investasi yang

dilakukan terutama oleh sector swasta yang dapat menaikkan produktivitas

perekonomian. Hal ini tidak dapat dicapai atau terwujud bila tidak didukung oleh

adanya barang-barang dan pelayanan jasa sosial seperti sanitasi dan program

pelayanan kesehatan dasr masyarakat, pendidikan, irigasi, penyediaan jalan dan

20

Page 21: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

jembatan serta fasilitas komunikasi, program-program latihan dan keterampilan,

dan program lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Rendahnya tabungan-investasi masyarakat (sekor swasta) merupakan pusat atau

faktor penyebab timbulnya dilema kemiskinan yang menghambat pertumbuhan

ekonomi. Seperti telah diketahui hal ini karena rendahnya tingkat pendapatan dan

karena adanya efek demonstrasi meniru tingkat konsumsi di negara-negara maju

olah kelompok kaya yang sesungguhnya bias menabung.

Hambatan sosial utama dalam menaikkan taraf hidup masyarakat adalah jumlah

penduduk yang sangat besar dan laju pertumbuhannya yang sangat cepat. Program

pemerintahlah yang mampu secara intensif menurunkan laju pertambahan

penduduk yang cepat lewat program keluarga berencana dan melaksanakan

program-program pembangunan pertanian atau daerah pedesaan yang bisa

mengerem atau memperlambat arus urbanisasi penduduk pedesaan menuju ke

kota-kota besar dan mengakibatkan masalah-masalah social, politis, dan ekonomi.

Pemerintah dapat menciptakan semangat atau spirit untuk mendorong pencapaian

pertumbuhan ekonomi yang cepat dan tidak hanya memerlukan pengembangan

faktor penawaran saja, yang menaikkan kapasitas produksi masyarakat, yaitu

sumber-sumber alam dan manusia, kapital, dan teknologi;tetapi juga faktor

permintaan luar negeri. Tanpa kenaikkan potensi produksi tidak dapat

direalisasikan.

F. Strategi pertumbuhan ekonomi

1. Industrialisasi Versus Pembangunan Pertanian

Pembangunan pertanian bersifat menggunakan teknologi padat tenaga kerja dan

secara relatif menggunakan sedikit kapital; meskipun dalam investasi pada pembuatan

jalan, saluran dan fasilitas pengairan, dan pengembangan teknologinya. Kenaikan

produktivitas sektor pertanian memungkinkan perekonomian dengan menggunakan

tenaga kerja lebih sedikit menghasilkan kuantitas output bahan makanan yang sama.

Dengan demikian sebagian dari tenaga kerja dapat dipindahkan ke sektor industri

tanpa menurunkan output sector pertanian. Di samping itu pembangunan atau

21

Page 22: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

kenaikkan produktivitas dan output total sektor pertanian akan menaikan pendapatan

di sektor tersebut.

2. Strategi Impor Versus Promosi Ekspor

Stategi industrialisasi via substitusi impor pada dasarnya dilakukan dengan

membangun industri yang menghasilkan barang-barang yang semula diimpor.

Alternatif kebijakan lain adalah strategi industrialisasi via promosi ekspor. Kebijakan

ini menekankan pada industrialisasi pada sektor-sektor atau kegiatan produksi da

dalam negeri yang mempunyai keunggulan komparatif hingga dapat memproduksinya

dengan biaya rendah dan bersaing dengan menjualnya di pasar internasional. Strategi

ini secara relatif lebih sukar dilaksanakan karena menuntut kerja keras agar bisa

bersaing di pasar internasional.

3. Perlunya Disertivikasi

mengadakan disertivikasi bagi negara-negara pengekspor utama minyak dan gas

bumi merupakan upaya mempertahankan atau menstabilkan penerimaan devisanya

22

Page 23: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

BAB  III

Penutup

1. Kesimpulan

Investasi merupakan suatu komponen yang penting dalam menetukan GNP. Investasi

memiliki peranan yang sangat penting dalam permintaan agregat. Biasanya perluasan

investasi memiliki sifat yang sangat tidak stabil sehingga sering mengalami fluktuasi

yang menyebabkan terjadinya resesi. Investasi dan perluasan pasar sangat penting 

bagi pertumbuhan ekonomi dan perbaikan dalam produktivitas tenaga kerja.

Pertumbuhan ekonomi sangat tergantung pada tenaga kerja dan jumlah capital.

Investasi akan menanbah jumlah (stock) dari capital. Tanpa investasi maka tidak aka

ada pabrik, masin – masin baru  dan dengan demikian tidak ada ekspansi.

2. Saran

Investasi ditujukan untuk memajukan pembangunan ekonomi di Indonesia

selanjutnya, maka pertimbangan kriteria investasi seharusnya diarahkan kepada

sektor-sektornya yang “growing points” dalam perekonomian, yaitu pada bidang atau

lapangan yang dapat memberi perkembangan yang lebih cepat, membutuhkan

investasi tambahan yang cukup besar tetapi mempunyai permintaan yang sudah

tersedia. Hal tersebut akan memberikan external economies yang sangat penting bagi

industri-industri lainnya yang ada dan akan menimbulkan permintaan produk

suplementer dan jasa. Dengan kata lain, investasi itu harus diarahkan sedemikian rupa

sehingga memajukan integrasi horizontal dan vertikal dalam proses produksi.

23

Page 24: Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Di Indonesia Dapat Diwujudkan Melalui Peningkatan Investasi Dan Perluasan

DAFTAR PUSTAKA

http://dwikartikasari-18211665.blogspot.com/2012/10/b-pertumbuhan-ekonomi.html

Kamaluddin, Rustian. 1987. Beberapa Aspek Pembangunan Nasional dan Pembangunan

Daerah. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Siagian, H. 1989. Pembangunan Ekonomi dalam Cita-Cita dan Realita. Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti.

24