pertum 4

33
Ginoesium tersusun dari karpel, terdiri dari ovarium, stilus dan stigma. Menurut Wilson (1942), Karpela berkembang dari sporogen yang berlekatan membentuk organ seperti daun yang membawa ovulum ke bagian tepinya pada akhir perkembangan ovarium yang nantinya akan menutupi ovulum. Menurut Meeuse (1966), mengatakan bahwa ovulum dibentuk pada sumbu yang menyerupai daun yang disebut karpela ( karpela homolog dengan daun). Jadi Karpela merupakan turunan dari daun fertil yang membawa ovulum kebagian tepi. Bagian tepi ini akan bergabung diantara atau dibagian tepi karpela lainnya sehingga ovulum tertutup lokula. 3.2.GAMET BETINA

Upload: aroemy

Post on 24-Jun-2015

498 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: pertum 4

Ginoesium tersusun dari karpel, terdiri dari ovarium, stilus dan stigma.

Menurut Wilson (1942), Karpela berkembang dari sporogen yang berlekatan membentuk organ seperti daun yang membawa ovulum ke bagian tepinya pada akhir perkembangan ovarium yang nantinya akan menutupi ovulum.

Menurut Meeuse (1966), mengatakan bahwa ovulum dibentuk pada sumbu yang menyerupai daun yang disebut karpela ( karpela homolog dengan daun). Jadi Karpela merupakan turunan dari daun fertil yang membawa ovulum kebagian tepi. Bagian tepi ini akan bergabung diantara atau dibagian tepi karpela lainnya sehingga ovulum tertutup lokula.

3.2.GAMET BETINA

Page 2: pertum 4

Berbeda untuk Cruciferae, yaitu:ovarium mempunyai lokula sebanyak pelipatan karpela.

Plasenta dapat berkembang di pusat kolom yang tidak berkesinambungan dengan dinding ovarium, jadi berkembang pada dasar ovarium

Menurut Carr dan Carr (1961) ada tiga tipe Ginoesium, yaitu:

1.Apokarpi, yaitu karpela mempunyai stilus tunggal.2.Pseudo-sinkarpi; yaitu karpela berlekatan membentuk struktur tunggal, tetapi jalur pembuluh polen seperti apokarpi3.Eu-sinkarpi,yaitu:buluh polen dari stigma dapat mencapai ovulum dari semua karpela.

Page 3: pertum 4

Dinding ovarium, terdiri dari jaringan parenkim dan pembuluh yang ditutupi epidermis yang dilindungi kutikula

Stigma dan stilus mempunyai struktur khusus dan mempunyai sifat fisiologis,sehingga polen dapat berkecambah pada stigma dan tabung (buluh) polen dapat menuju ke ovulum.

Protoderm stigma mempunyai epidermis yang berkelenjar yang banyak mengandung protoplasma, epidermisnya umumnya mempunyai papila dan dilindungi kutikula.

Page 4: pertum 4

Stigma umumnya dapat mengeluarkan cairan yang terdiri dari minyak,gula dan asam amino.

Eksudat stigma ada yang mengandung protein dan polisakarida, monosakarida dan oligosakarida.

Protein eksudat stigma dilepas bersamaan dengan protein yang dilepas polen yang berperan interaksi antara polen dengan stigma.

Page 5: pertum 4

A. Ovulum

Terdiri atas nuselus yang dikelilingi oleh integumen dan menempel pada plasenta dengan sebuah tangkai yang disebut funikulus.

Ujung ovulum terdapat celah disebut mikrofil

Daerah tempat integumen berlekatan dengan funikulus disebut khalaza.

Sel nuselus, letaknya di bawah lapisan paling luar

Nuselus dianggap sebagai megasporangium (sel induk megaspora).

Page 6: pertum 4

Ovulum berkembang dari plasenta ovarium.

Primordia ovarium berasal dari pembelahan periklinal lapisan bawah permukaan plasenta.

Integumen bagian dalam mulai berkembang melalui pembelahan periklinal dalam protoderm, awal pembentukannya berbentuk cincin dibagian tepi, kemudian tumbuh menuju ujung dan menutupi neselus kecuali mikrofil.

Page 7: pertum 4

B. ONTOGENI OVULUM:

SEL INDUK UMUMNYA BERKEMBANG DALAM TIAP NUSELUS.

SEL SPOROGEN BERKEMBANG LANGSUNG DARI HIPODERMIS SEL NUSELUS.

SEL HIPODERMIS MULAI MEMBELAH MENJADI SEL PARIETAL, BAGIAN LUAR LEBIH KECIL DAN SATU SEL YANG ADA DI DALAM LEBIH BESAR (SEBAGAI SEL SPOROGEN PRIMER).

SEL SPOROGEN PRIMER AKAN BERKEMBANG MENJADI SEL INDUK MEGASPORA.

Page 8: pertum 4

SEL PARIETAL MEMBELAH MEMBENTUK SEJUMLAH SEL SEHINGGA SEL INDUK MEGASPORA DITEKAN KE DALAMBENTUK PEMBELAHAN INI TERJADI PADA TIPE NUSELUS KRASINUSELAT.

SEL INDUK MEGASPORA MENGALAMI PEMBELAHAN MEIOSIS MEMBENTUK EMPAT MEGASPORA YANG DISUSUN DALAM SATU DERETAN, TIGA DIANTARANYA YANG DEKAT MIKROFIL BERDEGENERASI, SEHINGGA TINGGAL SATU MEGASPORA YANG MEMBESAR

Page 9: pertum 4
Page 10: pertum 4
Page 11: pertum 4

C. INTEGUMEN

INTEGUMEN TERBENTUK MELALUI PEMBELAHAN PERIKLINAL DAN YANG PERTAMA DIBENTUK ADALAH INTEGUMEN DALAM YANG KEMUDIAN INTEGUMEN LUAR KEDUANYA TUMBUH MELINGKARI NUSELUS.

UKURAN NUSELUS YANG BESAR DISEBUT CRASSUNUCELLATEUKURAN NUSELUS YANG KECIL DISEBUT TENNINUCELLATE

PERKEMBANGAN INTEGUMEN DIPENGARUHI OLEH TIPE OVULUM;

Page 12: pertum 4

Pada umumnya,integumen luar tidak mencapai mikrofil.

Pada bunga simpetala, nuselus biasanya dibungkus integumen tunggal (unitegmik).

Pada Dikotil, ovulumnya mempunyai dua lapisan integumen ( bitegmik )

Kemungkinan terjadinya tipe unitegmik:

1. Reduksi salah satu integumen.

2. Fusinya primordial integumen,atau

3. Adanya proses pemindahan integumen,sehingga integumen yang satu menutup yang lain.

Page 13: pertum 4

Pada Asphodelus, integumen berkembang menjadi tiga lapisan dari dasar ovulum, integumen ini disebut arilus.

Ketebalan integumen beragam

Adanya pematangan ovulum, maka struktur integumen akan berubah, umumnya bagian epidermis integumen akan berkembang menjadi lapisan nutrisi yang disebut integumental tapetum.

Integumental tapetum terdiri dari dari sel-sel yang ramping dan berwarna gelap

Page 14: pertum 4

D.TIPE-TIPE INTEGUMEN

a b c d e

a.Tipe menutup segaris; b.integumen menjorok ke luar; c. integumen dalam membuka, integumen luar menutup; d. integumen dalam & integumen luar berselisih arah; e. integumen dalam menutup integumen luar membuka

Page 15: pertum 4

TIPE-TIPE OVULUM:

A. Atropus

B. Anatropus

C. Kampilotropus

D. Hemianatropus

E. Amfitropus

Sirsinotropus.

Page 16: pertum 4

(A) Atropus: atau ortotropus adalah bentuk ovul yang tegak karena mikrofil dan plasenta (funikulus) berada dalam segarislurus, seperti pada kebanyakan Polygonaceae.

(B) Anatropus: bentuk ovul yang mengangguk dengan mikrofil berdekatan dengan funikulus, yang terjadi pada Sympetalae.

(C) Kampilotropus:bentuk ovul yang bengkok dengan mikrofil menghadap arah funikulus tetapi kantung embrio hampir tegaklurus funikulus

Page 17: pertum 4

(D) Hemianatropus adalah bentuk ovul yang kantung embrionya tegaklurus dengan funikulus dan mikrofilnya juga menghadap ke arah yang tegaklurus dengan funikulus.

(E) Amfitropus atau kamtotropus adalah bentuk ovul yang melengkung, kantung embrio juga melengkung hingga ujung mikrofilnya menghadap arah funikulus.

Tipe ovulum sirsinotropus:Apabila funikulusnya sangat panjang dan mengelilingi ovum,terdapat pada Plumbaginaceae ( Opuntia) atau Cactaceae lainnya.

Page 18: pertum 4

E.

PEMBENTUKAN YANG LAINNYA ADALAH SISTEM PEMBULUH YANG TERBENTUK DARI PLASENTA MELALUI FUNIKULUS DAN SISTEM PEMBULUH AKAN BERCABANG KE DAERAH INTEGUMEN.

TERBENTUK JUGA JARINGAN DASAR

TERBENTUK KUTIKULA DARI INTEGUMEN

Page 19: pertum 4

F. DEFINISI

Megasporogenesis adalah:

proses pembentukan spora besar atau spora betina atau sel telur atau ovulProses ini diawali oleh muncul sel primordia ovul pada jaringan meristematik dinding ovari (bakal buah). Pada primordial ovul itu terdapat sel husus yang dinamai arkesporial, yang kemudian akan berkembang membentuk sel megaspora

Megagemetogenesis adalah :

proses perkembangan sel megaspora fungsional membentuk gamet betina, yang dikenal dengan nama kantung embrio

Page 20: pertum 4

G. MEGASPOROGENESIS(Pembentukan sel induk betina)

Sel induk megaspora (MEGASPOROSIT) terdapat dalam ovulum tunggal,umumnya hanya ada satu HASIL dari pembelahan meiosis : SITOPLASMA MENJADI PEKAT BERVAKUOLA BANYAKBERMEIOSIS 2 KALI MEMBENTUK TETRAD YANG HAPLOID DAN DISELUBUNGI KALOSE TIGA SPORA BERDEGENERASI, KALOSE MENGHILANG DAN YANG HIDUP HANYA SATU SEBAGAI MEGASPOROSIT.

Page 21: pertum 4

H. MEGAGAMETOGENESIS:

Sel megaspore fungsional menjalani pembelahan mitosis tanpa diikuti pembelahan plasma (karyokinase) tiga kali berturut-turut, sehingga menghasilkan sel besar dengan 8 inti haploid yang dinamakan sel kantung embrio muda.

Page 22: pertum 4

I. PROSES PERKEMBANGAN KANTUNG SPORA:

MEGASPOROSIT BERMITOSIS 3 KALI MEMBENTUK 8 SEL YANG HAPLOID YAITU:

-3 SEL MENUJU MIKROFIL YANG TERDIRI DARI 2 SEL DISEBUT SINERGIS DAN 1 SEL DI TENGAH SEBAGAI OVUM

-3 SELYANG LAIN MENUJU KE DAERAH YANG BERLAWANAN DISEBUT SEL ANTIPODIAL

-2 SEL BERADA DI TENGAH-TENGAH YANG AKAN MENGALAMI FUSI MEMBENTUK SEL POLAR SEBAGAI INTI LEMBAGA SEKUNDER.

Page 23: pertum 4
Page 24: pertum 4

STRUKTUR FEMALE GAMETOPHYT, GAMETOFIT BETINA, KANTUNG EMBRIO

SEL YANG BERPERAN DALAM FERTILISASI ADALAH SEL SINERGIS

Bagan kantung embrio

Page 25: pertum 4

PEMBENTUKAN KANTUNG EMBRIO DIPENGARUHI OLEH :

TEMPERATUR & TIPE KANTUNG SPORA.

J. TIPE-TIPE KANTUNG EMBRIO: BERDASARKAN PADA:

1. JUMLAH SEL-SEL MEGASPORA YANG IKUT DALAM PEMBENTUKAN KANTUNG SPORA.

2. JUMLAH TOTAL PEMBELAHAN SELAMA PEMBENTUKAN MEGASPORA DAN GAMETOFIT

3. JUMLAH DAN SUSUNAN SEL-SEL MEGASPORA DAN KROMOSOM SERTA JUMLAH KANTUNG EMBRIO YANG DEWASA (MATANG).

Page 26: pertum 4

K. Tipe-tipe kantung embrio:

Kantung embrio monosporaKantung embrio bisporaKantung embrio tetraspora

Page 27: pertum 4

KANTUNG EMBRIO MONOSPORA

YAITU APABILA HASIL MEGASPROGENESIS MENGHASILKAN I NUKLEAT DALAM KANTUNG EMBRIO,TERDIRI DARI TIPE:

TIPE POLYGONUM DAN TIPE OENOTHERA

1. TIPE POLYGONUM: HASIL AKHIR MEGAGAMETOGENESIS

MEMBENTUK 8 NUKLEAT ; YAITU 3 INTI YANG KEKUTUB MIKROFIL MEJADI EGG APPARATUS, 1 INTI TETAP DI TENGAH MENJADI GAMET BETINA ATAU SELTELUR, 2 INTI MENJADI SEL SINERGID DAN 3 INTI KE KHALAZA MENJADI SEL ANTIPODIAL TIPE INI MERUPAKAN TIPE UMUM, CONTOHNYA Nicotiana tabacum

2. TIPE OENOTHERA: HASIL AKHIR MEGAGAMETOGENESIS

MEMBENTUK 4 NUKLEAT, YAITU 3 INTI MENJADI EGG APPARATUS DAN 1 INTI MENUJU KUTUB DAN SETELAH PEMBELAHAN MEMBENTUK ENDOSPERM.

Page 28: pertum 4

KANTUNG EMBRIO BISPORA :

HASIL MEGASPOROGENESIS MENGHASILKAN 2 NUKLEAT

DISEBUT TIPE ALLIUM

MEGAGAMETOGENESIS MENGHASILKAN 8 NUKLEAT.

CONTOHNYA PADA Allium dan Scilla

KANTUNG EMBRIO TETRASPORA

MEGASPOROGENESIS MENGHASILKAN 4 NUKLEAT

MEGAGAMETOGENESIS MENGHASILKAN NUKLEAT YANG BERVARIASI

ADA TUJUH TIPE :

1.PEPERONIA; 2.PENAEA; 3. DRUSA; 4. FRITILLARIA; 5. PLUMBAGELLA; 6. PLUMBAGA; 7. ADOXA.

Page 29: pertum 4

TIPE PEPERONIA, HASIL MEGAGAMETOGENESIS 16 NUKLEAT YANG LETAKNYA BEBAS MEMENUHI RUANGAN KANTUNG EMBRIO.

TIPE PENEAE, HASIL MEGAGAMETOGENESIS 16 NUKLEAT YANG LETAKNYA TERBAGI EMPAT KELOMPOK.

TIPE DRUSA, HASIL MEGAGAMETOGENESIS 16 NUKLEAT YANG LETAKNYA TERBAGI DUA KELOMPOK, YAITU SATU KELOMPOK BERISI 4 NUKLEAT DAN KELOMPOK LAINNYA 12 NUKLEAT.

TIPE FRITILLARIA, HASIL MEGAGAMETOGENESIS 8 NUKLEAT TERBAGI DUA KELOMPOK.

Page 30: pertum 4

TIPE PLUMBAGELLA, MEGAGAMETOGENESIS HANYA DUA KALI PEMBELAHAN, MENGHASILKAN 8

NUKLEAT YANG TERBAGI DUA KELOMPOK, SATU KELOMPOK BERISI 2 NUKLEAT DAN KELOMPOK LAINNYA 6 NUKLEAT.

TIPE PLUMBAGA, MEGAGAMETOGENESIS , DUA KALI PEMBELAHAN MENGHASILKAN 8 NUKLEAT YANG LETAKNYA MELEKAT

DIPINGGIR KANTUNG EMBRIO

TIPE ADOXA, MEGAGAMETOGENESIS: DUA KALI PEMBELAHAN, MENGHASILKAN 8 NUKLEAT YANG LETAKNYA TERBAGI DUA KELOMPOK, TIAP KELOMPOK 4 NUKLEAT

Page 31: pertum 4
Page 32: pertum 4
Page 33: pertum 4

Penyerbukan dan Pembuahan

Penyerbukan (polinasi) adalah jatuhnya atau sampainya pollen dikepala putik (stigma).

Pembuahan (fertilisasi) adalah bergabungnya inti sperma dengan sel telur (ovul).

Pembuahan ganda: (1) inti sperma1 (n) bergabung dengan sel telur (n) membentuk zigot( 2n)2) Inti sperma 2 (n) bergabung dengan 2 inti kutub (masing2 n) membentuk inti endosperm (3n)