pertemuan_7_pdm

37
Manajemen Proyek Precedence Diagram Method

Upload: dermawan-purba

Post on 28-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pdm

TRANSCRIPT

Page 1: pertemuan_7_PDM

Manajemen Proyek

Precedence Diagram Method

Page 2: pertemuan_7_PDM

Definisi

• PDM adalah jaringan kerja dengan kegiatan terletak di dalam node (AON).

• Anak panah menunjukkan hubungan antara node yang bersangkutan.

• PDM memungkinkan menggambarkan kegiatan tumpang tindih menjadi lebih sederhana.

• PDM tidak memerlukan dummy.

Page 3: pertemuan_7_PDM

Prinsip Activity-on-NodePrinsip Activity-on-Node

Page 4: pertemuan_7_PDM

Prinsip Activity-on-NodePrinsip Activity-on-Node

Page 5: pertemuan_7_PDM

AOA Project Network for House

32 0

1

31 1

11 2 4 6 7

3

5

Lay foundation

Design house and obtain financing

Order and receive materials

Dummy

Finish work

Select carpet

Select paint

Build house

AON Project Network for House

13

22

43

31 5

1

61

71Start

Design house and obtain financing

Order and receive materials

Select paintSelect carpet

Lay foundations Build house

Finish work

Page 6: pertemuan_7_PDM

Precedence Networkdalam Gantt Chart

Kegiatan 1 2 3 4 5

4

Periode berlangsung

3

2

1

5

Page 7: pertemuan_7_PDM

Contoh

Aktivitas Keterangan Predecessors Durasi A Tandatangan kontrak None 5B Desain kuisioner A 5C Penetapan sasaran A 6D Survey B, C 13E Pengembangan data B 6F Analisa data D 4G Analisa hasil C 9H Presentasi hasil E, F, G 2

Page 8: pertemuan_7_PDM

Definisi

• Untuk mengidentifikasi jalur kritis dan float, serta mencari kurun waktu penyelesaian proyek tercepat, digunakan hitungan maju dan hitungan mundur dengan memasukkan faktor konstrain.

• Konstrain:– Konstrain Selesai ke Mulai – FS– Konstrain Mulai ke Mulai – SS– Konstrain Selesai ke Selesai – FF– Konstrain Mulai ke Selesai - SF

Page 9: pertemuan_7_PDM
Page 10: pertemuan_7_PDM

Konstrain Selesai ke Mulai – FS

• Memberikan penjelasan hubungan antara mulainya suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu.

• Dirumuskan dengan:

FS(i-j) = a

kegiatan (j) mulai a hari, setelah kegiatan yang mendahuluinya (i) selesai.

Kegiatan (i) Kegiatan (j)

Konstrain FS

FS(i-j) = a

Page 11: pertemuan_7_PDM

Konstrain Mulai ke Mulai – SS• Memberikan penjelasan hubungan antara mulainya

suatu kegiatan dengan mulainya suatu kegiatan terdahulu.

• Dirumuskan dengan: SS(i-j) = b

kegiatan (j) mulai setelah b hari kegiatan terdahulu (i) mulai.

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

Konstrain SS

SS(i-j) = b

Page 12: pertemuan_7_PDM

Konstrain Selesai ke Selesai – FF• Memberikan penjelasan hubungan antara selesainya

suatu kegiatan dengan selesainya kegiatan terdahulu.

• Dirumuskan dengan: FF(i-j) = c

kegiatan (j) selesai setelah c hari kegiatan terdahulu (i) selesai.

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

Konstrain FF

FF(i-j) = c

Page 13: pertemuan_7_PDM

Konstrain Mulai ke Selesai – SF• Memberikan penjelasan hubungan antara selesainya

suatu kegiatan dengan mulainya kegiatan terdahulu.

• Dirumuskan dengan: SF(i-j) = d

kegiatan (j) selesai setelah d hari kegiatan terdahulu (i) mulai.

Kegiatan (i)

Kegiatan (j)

Konstrain SF

SF(i-j) = d

Page 14: pertemuan_7_PDM

Konstrain

Catatan:

b dan d disebut lead time

a dan c disebut lag time

• Lead time : waktu mendahului

• Lag time : waktu terlambat atau tertunda

Page 15: pertemuan_7_PDM

Node PDM• Kegiatan dan peristiwa pada PDM ditulis dalam node yang

berbentuk kotak segi empat.

• Definisi kegiatan dan peristiwa sama seperti CPM.

• Setiap node memiliki dua peristiwa, yaitu peristiwa awal dan peristiwa akhir.

• Keterangan spesifik dari peristiwa yang bersangkutan dinamakan atribut.

• Atribut yang sering dicantumkan adalah:– Kurun waktu kegiatan (D)– Identitas kegiatan (nomor dan nama)– Mulai dan selesainya kegiatan (ES, LS, EF, LF)

Page 16: pertemuan_7_PDM

Node PDM

Nomor Urut

ES Nama Kegiatan

Kurun Waktu (D)

EF

-- --

LS (tanggal) (tanggal) LF

Nomor dan Nama Kegiatan

Tgl. Mulai: ES/LS Kurun Waktu : D

Tgl. Selesai: EF/LF Float Total: F

Progress Penyelesaian (%)

Page 17: pertemuan_7_PDM

Ilustrasi PDM

Page 18: pertemuan_7_PDM
Page 19: pertemuan_7_PDM

Ilustrasi PDM

Page 20: pertemuan_7_PDM

Tahapan Menyusun Jaringan PDM

1. Membuat denah node sesuai dengan jumlah kegiatan, dengan kurun waktu yang bersangkutan.

2. Menghubungkan node-node dengan anak panah sesuai dengan ketergantungan dan konstrain.

3. Menyelesaikan diagran PDM dengan melengkapi atribut dan simbol yang diperlukan.

4. Menghitung ES, EF, LS, dan LF untuk mengidentifikasi kegiatan kritis, jalur kritis, float, dan waktu penyelesaian proyek.

Page 21: pertemuan_7_PDM

Contoh.

No. Nama Kegiatan Kurun Waktu (D)

Konstrain

1

2

3

4

5

6

A

B

C

D

E

F

5

6

6

7

6

8

-

SS(1-2) = 3

FS(1-3) = 2

FF(2-3) = 2

SF(2-4) = 11

FS(2-5) = 1

SF(3-5) = 9

SS(4-5) = 4

SS(5-6) = 5

Page 22: pertemuan_7_PDM

Contoh

1 2

3

4

5 6

Page 23: pertemuan_7_PDM

Contoh

Page 24: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

( i )

ES Keterangan D (i) EF

-- --

( j )

ES Keterangan D (j) EF

-- --

Menghitung ES dan EF

SS (i-j)

FS (i-j)

FF (i-j)

SF (i-j)

Page 25: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

Hitungan Maju• Menghasilkan ES, EF, dan kurun waktu

penyelesaian proyek.

• Diambil angka ES terbesar bila lebih satu kegiatan bergabung.

• Notasi (i) bagi kegiatan terdahulu (predecessor) dan (j) kegiatan yang sedang ditinjau.

• Waktu awal dianggap nol.

Page 26: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

ES(j) = Pilih angkaterbesar dari

ES(i) + SS(i-j)atau

ES(i) + SF(i-j) – D(j)

EF(i) + FS(i-j)

atau

EF(i) + FF(i-j) – D(j)atau

EF(j) = ES(j) + D(j)

Page 27: pertemuan_7_PDM

Contoh

Hitungan Maju• Kegiatan A

Dianggap mulai awal = 0ES(1) = 0EF(1) = ES(1) + D(A) = 0 + 5 = 5

• Kegiatan BES(2) = ES(1) + SS(1-2) = 0 + 3 = 3EF(2) = ES(2) + D(B) = 3 + 6 = 9

• Kegiatan CES(3) = [pilih angka terbesar] EF(1) + FS(1-3) = 5 + 2 = 7

EF(2) + FF(2-3) – D(C) = 9 + 2 – 6 = 5EF(3) = ES(3) + D(C)

= 7 + 6 = 13

Page 28: pertemuan_7_PDM

Contoh

Hitungan Maju• Kegiatan D

ES(4) = ES(2) + SF(2-4) – D(D) = 3 + 11 – 7 = 7

EF(4) = ES(4) + D(D) = 7 + 7 = 14

• Kegiatan E

ES(5) = [pilih yang terbesar] EF(2) + FS(2-5) = 9 + 1 = 10

ES(3) + SF(3-5) – D(E) = 7 + 9 – 6 = 10

ES(4) + SS(4-5) = 7 + 4 = 11

EF(5) = ES(5) + D(E) = 11 + 6 = 17

• Kegiatan F

ES(6) = ES(5) + SS(5-6) = 11 + 5 = 16

EF(6) = ES(6) + D(F) = 16 + 8 = 24

Page 29: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

( i )

Keterangan D (i)

-- --

LS LF

( j )

Keterangan D (j)

-- --

LS LF

Menghitung LS dan LF

SS (i-j)

FS (i-j)

FF (i-j)

SF (i-j)

Page 30: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

Hitungan Mundur• Menentukan LS, LF, dan kurun waktu float.

• Bila lebih dari satu kegiatan bergabung, diambil angka LS terkecil.

• Notasi (i) bagi kegiatan yang sedang ditinjau sedangkan (j) adalah kegiatan berikutnya.

Page 31: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

LF(i) = Pilih angkaterkecil dari

LF(j) - FF(i-j)atau

LS(j) - FS(i-j)

LF(j) – SF(i-j) + D(i)

atau

LS(j) - SS(i-j) + D(i)atau

LS(i) = LF(i) + D(i)

Page 32: pertemuan_7_PDM

Contoh

Hitungan Mundur

• Dimulai dari kegiatan terakhir FLF(6) adalah sama dengan EF(6) = 24 (titik terakhir proyek)LS(6) = LF(6) – D(F) = 24 – 8 = 16

• Kegiatan ELF(5) = LS(6) – SS(5-6) + D(E) = 16 – 5 + 6 = 17LS(5) = LF(5) – D(E) = 16 – 6 = 11

• Kegiatan DLF(4) = LS(5) – SS(4-5) + D(D) = 11 – 4 + 7 = 14LS(4) = LF(4) – D(D) = 14 – 7 = 7

Page 33: pertemuan_7_PDM

Contoh

Hitungan Mundur• Kegiatan C

LF(3) = LF(5) – SF(3-5) + D(C) = 17 – 9 + 6 = 14

LS(3) = LF(3) – D(C) = 14 – 6 = 8

• Kegiatan B

LF(2) = [pilih angka terkecil] LS(5) – FS(2-5) = 11 – 1 = 10

LF(4) – SF(2-4) + D(B) = 14 – 11 + 6 = 9

LF(3) – FF(2-3) = 14 – 2 = 12

LS(2) = LF(2) – D(B) = 9 – 6 = 3

• Kegiatan A

LF(1) = [pilih angka terkecil] LS(3) – FS(1-3) = 8 – 2 = 6

LS(2) – SS(1-2) + D(A) = 3 – 3 + 5 = 5

LS(1) = LF(1) – D(A) = 5 – 5 = 0

Page 34: pertemuan_7_PDM

Identifikasi Jalur Kritis

Jalur dan kegiatan kritis:• Waktu mulai paling awal dan akhir harus sama.

ES = LS

• Waktu selesai paling awal dan akhir harus sama.EF = LF

• Kurun waktu kegiatan adalah sama dengan perbedaan waktu selesai paling akhir dengan waktu mulai paling awal.LF – ES = D

• Bila hanya sebagian dari kegiatan bersifat kritis, maka kegiatan tersebut secara utuh dianggap kritis.

Page 35: pertemuan_7_PDM

Contoh.Jalur Kritis

Page 36: pertemuan_7_PDM

Interupsi Kegiatan

• Interupsi kegiatan dalam PDM merupakan dampak hubungan-hubungan konstrain yang bersangkutan, maka kegiatan dihentikan sementara dan pelaksanaan sisa kegiatan tersebut ditunda.

• Cara menghindari interupsi kegiatan:– Memperpanjang kurun waktu kegiatan– Mengurangi jumlah tenaga kerja dan sumber daya

yang digunakan– Memundurkan mulainya pekerjaan.

Page 37: pertemuan_7_PDM

LatihanFS (1-2) = 4(

SS (4-5) = 4(