pertemuan ke xii

13
PERTEMUAN KE XII PERTEMUAN KE XII PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KERANGKA ACFTA (Asean China KERANGKA ACFTA (Asean China Free Trade Area ) Free Trade Area )

Upload: talia

Post on 16-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

PERTEMUAN KE XII. PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KERANGKA ACFTA (Asean China Free Trade Area ). ACFTA. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN KE XII

PERTEMUAN KE XIIPERTEMUAN KE XII

PERLINDUNGAN KONSUMEN PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM KERANGKA ACFTA (Asean DALAM KERANGKA ACFTA (Asean China Free Trade Area )China Free Trade Area )

Page 2: PERTEMUAN KE XII

ACFTAACFTA

ACFTA mulai berlaku pada 1 Januari 2010 ACFTA mulai berlaku pada 1 Januari 2010 dengan menggunakan prinsip perdagangan dengan menggunakan prinsip perdagangan bebas. Perdagangan bebas tersebut bebas. Perdagangan bebas tersebut didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan, yakni hambatan yang diterapkan buatan, yakni hambatan yang diterapkan pemerintah dalam perdagangan antar individu-pemerintah dalam perdagangan antar individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang individu dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. berada di negara yang berbeda.

Page 3: PERTEMUAN KE XII

Penerapan ACFTA akan membuka Penerapan ACFTA akan membuka peluang serta akses ke pasar ekspor peluang serta akses ke pasar ekspor anggota ASEAN ke China, sekaligus anggota ASEAN ke China, sekaligus menarik investasi. Artinya, perjanjian ini menarik investasi. Artinya, perjanjian ini akan memacu pertumbuhan akan memacu pertumbuhan perekonomian antar negara di ASEAN.perekonomian antar negara di ASEAN.

Page 4: PERTEMUAN KE XII

Dalam implementasinya, ada dua tantangan Dalam implementasinya, ada dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia, yakni besar yang dihadapi Indonesia, yakni upaya upaya untuk meningkatkan daya saing produk untuk meningkatkan daya saing produk Indonesia dan perlindungan konsumen.Indonesia dan perlindungan konsumen.

Membanjirnya produk dari negara-negara Membanjirnya produk dari negara-negara ASEAN plus China sebetulnya memberi ASEAN plus China sebetulnya memberi keuntungan bagi konsumen, karena memiliki keuntungan bagi konsumen, karena memiliki banyak pilihan.banyak pilihan. Tapi, konsumen harus waspada, Tapi, konsumen harus waspada, tidak jarang barang murah justru mengancam tidak jarang barang murah justru mengancam keamanan, keselamatan, dan kesehatan keamanan, keselamatan, dan kesehatan konsumenkonsumen

Page 5: PERTEMUAN KE XII

DAMPAKDAMPAK

Dari sisi konsumen atau masyarakat, Dari sisi konsumen atau masyarakat, kesepakatan ini memberikan angin segar kesepakatan ini memberikan angin segar karena membuat pasar dibanjiri oleh produk-karena membuat pasar dibanjiri oleh produk-produk dengan harga lebih murah dan banyak produk dengan harga lebih murah dan banyak pilihan. Dengan demikian akan berdampak pada pilihan. Dengan demikian akan berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat sehingga meningkatnya daya beli masyarakat sehingga diharapkan kesejahteraan pun dapat diharapkan kesejahteraan pun dapat ditingkatkan.ditingkatkan.

Page 6: PERTEMUAN KE XII

Dari sisi produsen, produk-produk dalam negeri Dari sisi produsen, produk-produk dalam negeri masih memiliki biaya produksi yang cukup tinggi masih memiliki biaya produksi yang cukup tinggi sehingga harga pasaran pun masih sulit ditekan. sehingga harga pasaran pun masih sulit ditekan. Keadaan ini dikhawatirkan akan memicu pemutusan Keadaan ini dikhawatirkan akan memicu pemutusan hubungan kerja (PHK) dikarenakan ditutupnya hubungan kerja (PHK) dikarenakan ditutupnya perusahaan dalam negeri akibat kalah bersaing. perusahaan dalam negeri akibat kalah bersaing.

Ancaman bagi keberlangsungan Usaha Kecil Ancaman bagi keberlangsungan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang berkonsentrasi pada pasar Menengah (UKM) yang berkonsentrasi pada pasar dalam negeri. dalam negeri.

Page 7: PERTEMUAN KE XII

Langkah-langkah Langkah-langkah

Pertama, regulatory approach, pemerintah tetap Pertama, regulatory approach, pemerintah tetap melanjutkan penerapan berbagai regulation yang melanjutkan penerapan berbagai regulation yang terkait dengan parameter perlindungan konsumen. terkait dengan parameter perlindungan konsumen. Seperti standar produk, penerapan kewajiban Seperti standar produk, penerapan kewajiban pencantuman label produk dalam bahasa Indonesia, pencantuman label produk dalam bahasa Indonesia, serta regulasi teknis lain yang tidak bertentangan serta regulasi teknis lain yang tidak bertentangan dengan ketentuan ACFTA dan WTOdengan ketentuan ACFTA dan WTO ( (Di Indonesia Di Indonesia berlaku ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). berlaku ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI). Saat ini, terdapat lebih kurang 6.680 SNI sukarela dan Saat ini, terdapat lebih kurang 6.680 SNI sukarela dan 47 di antaranya berstatus SNI Wajib yang sudah 47 di antaranya berstatus SNI Wajib yang sudah dinotifikasi ke WTO)dinotifikasi ke WTO)

Peraturan Menteri Perdagangan No. 56/M-DAG/ Peraturan Menteri Perdagangan No. 56/M-DAG/ PER/12/2009 ttg Penetapan harga patokan eksport PER/12/2009 ttg Penetapan harga patokan eksport atas barang barang eksport yg dikenakan bea keluar.atas barang barang eksport yg dikenakan bea keluar.

Page 8: PERTEMUAN KE XII

Kedua, Kedua, law enforcement approachlaw enforcement approach melalui penegakan melalui penegakan hukum yang memberi jaminan kepastian hukum bagi hukum yang memberi jaminan kepastian hukum bagi konsumen dan pelaku usahakonsumen dan pelaku usaha dengan dengan mengutamakan mengutamakan sistem ganti rugi yang efektif bagi konsumen korban. sistem ganti rugi yang efektif bagi konsumen korban. Selain itu, penting juga penerapan tanggung jawab Selain itu, penting juga penerapan tanggung jawab pelaku usaha, termasuk importirpelaku usaha, termasuk importir

Pengawasan mulai dari prapasar (Pengawasan mulai dari prapasar (pre market pre market evaluationevaluation) sampai kegiatan pascapasar () sampai kegiatan pascapasar (post market post market surveillancesurveillance), dengan fokus penerapan standar. jumlah ), dengan fokus penerapan standar. jumlah sumberdaya manusia pengawas yang profesional, sumberdaya manusia pengawas yang profesional, misalnya Petugas Pengawas Barang dan Jasa, Penera misalnya Petugas Pengawas Barang dan Jasa, Penera Metrologi, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Perlindungan Metrologi, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (Perlindungan Konsumen, BPOM, Bea Cukai, dan Metrologi).Konsumen, BPOM, Bea Cukai, dan Metrologi).

Page 9: PERTEMUAN KE XII

Ketiga, Ketiga, social enforcement approachsocial enforcement approach, dengan , dengan membangun gerakan konsumen cerdas melalui membangun gerakan konsumen cerdas melalui edukasi, pembentukan jejaring komunitas edukasi, pembentukan jejaring komunitas konsumen dan pemberian informasi konsumen dan pemberian informasi perlindungan konsumen yang efektif dan terus-perlindungan konsumen yang efektif dan terus-menerus.menerus.

"Hari Konsumen Nasional" yang dirayakan "Hari Konsumen Nasional" yang dirayakan setiap tahun dengan pemberian penghargaan setiap tahun dengan pemberian penghargaan bagi konsumen-konsumen yang mampu bagi konsumen-konsumen yang mampu membangun komunitas konsumen cerdas di membangun komunitas konsumen cerdas di lingkungan mereka.lingkungan mereka.

Page 10: PERTEMUAN KE XII

Keempat, memperkuat peran perlindungan konsumen Keempat, memperkuat peran perlindungan konsumen di tingkat ASEAN. Dengan kesepakatan pembentukan di tingkat ASEAN. Dengan kesepakatan pembentukan The ASEAN Coordinating Committee on Consumer The ASEAN Coordinating Committee on Consumer Protection (ACCCP) di dalam ASEAN Economic Protection (ACCCP) di dalam ASEAN Economic Community Blueprint pada penyelenggaran KTT ke-13 Community Blueprint pada penyelenggaran KTT ke-13 di Singapura, November 2007, Indonesia perlu di Singapura, November 2007, Indonesia perlu berperan aktif dalam mengembangkan alert system on berperan aktif dalam mengembangkan alert system on unsafe consumer product. Peringatan ini merupakan unsafe consumer product. Peringatan ini merupakan jejaring informasi dalam mekanisme penanganan jejaring informasi dalam mekanisme penanganan keamanan produk (product safety) antar negara keamanan produk (product safety) antar negara anggota ASEAN.  anggota ASEAN. 

Page 11: PERTEMUAN KE XII

Pengamanan Pasar Pengamanan Pasar DomestikDomestik

aa. . pengawasan di border dengan meningkatkan pengawasan di border dengan meningkatkan pengawasan ketentuan impor dan ekspor, pengawasan ketentuan impor dan ekspor, pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal Barang (SKA) dari negara-negara mitra FTA, Barang (SKA) dari negara-negara mitra FTA, pengawasan awal terhadap kepatuhan SNI, label, pengawasan awal terhadap kepatuhan SNI, label, ingridien kadaluarsa, kesehatan, lingkungan, ingridien kadaluarsa, kesehatan, lingkungan, security dsb.security dsb.

Bimbingan yang berkesinambungan Bimbingan yang berkesinambungan agar agar KUKM dapat menerapkan manajemen yang lebih KUKM dapat menerapkan manajemen yang lebih adaptif terhadap pasar dan differensiasi pasar.adaptif terhadap pasar dan differensiasi pasar.

Page 12: PERTEMUAN KE XII

ada 3360 ton bawang merah impo yang masuk ke basis bawang ada 3360 ton bawang merah impo yang masuk ke basis bawang merah lokal itu. Masuknya bawang impor tersebut justru merah lokal itu. Masuknya bawang impor tersebut justru bertepatan dengan masa panen raya bawang merah di bertepatan dengan masa panen raya bawang merah di Kabupaten Brebes, sehingga produksi bawang merah lokal Kabupaten Brebes, sehingga produksi bawang merah lokal semakin terpukul akibat kalah bersaing. harga bawang merah semakin terpukul akibat kalah bersaing. harga bawang merah terusmerosot hingga 6000/kg di tingkat petani dari harga semula terusmerosot hingga 6000/kg di tingkat petani dari harga semula yang mencapai 20.000/kg ditingkat petani.yang mencapai 20.000/kg ditingkat petani.

Kerugian Petani Cabe Akibat ACFTA. Kerugian yang dialami oleh Kerugian Petani Cabe Akibat ACFTA. Kerugian yang dialami oleh petani cabai, dengan adanya impor cabai dengan tarif 0%, maka petani cabai, dengan adanya impor cabai dengan tarif 0%, maka kini dipasar-pasar tradisional banyak dikuasai oleh cabai impor kini dipasar-pasar tradisional banyak dikuasai oleh cabai impor karena harganya lebih murah dari pada harga cabai lokal juga ikut karena harganya lebih murah dari pada harga cabai lokal juga ikut turun sehingga petani mangalami kerugian potensial yang turun sehingga petani mangalami kerugian potensial yang disebabkan oleh impor cabe tersebut.disebabkan oleh impor cabe tersebut.

Page 13: PERTEMUAN KE XII