pertemuan 14

10
Pewarisan Kebudayaan Pewarisan kebudayaan tidak hanya terjadi secara vertikal atau kepada anak cucu, melainkan juga dapat bersifat horizontal atau manusia yang satu dapat belajar kebudayaan manusia lainnya. Pengalaman manusia dalam rangka kebudayaannya akan diteruskan kepada generasi berikutnya atau dapat dikomunikasikan dengan individu lainnya. Kluckhohn: kebudayaan marupakan proses belajar dan bukan sesuatu yang diwariskan secara biologis. Kebudayaan merupakan pola tingkah laku yang dipelajari dan disampaikan dari satu generasi ke genarasi berikutnya

Upload: fannykinasih

Post on 26-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

eko

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan 14

Pewarisan KebudayaanPewarisan kebudayaan tidak hanya terjadi secara

vertikal atau kepada anak cucu, melainkan juga dapat bersifat horizontal atau manusia yang satu dapat belajar kebudayaan manusia lainnya.

Pengalaman manusia dalam rangka kebudayaannya akan diteruskan kepada generasi berikutnya atau dapat dikomunikasikan dengan individu lainnya.

Kluckhohn: kebudayaan marupakan proses belajar dan bukan sesuatu yang diwariskan secara biologis. Kebudayaan merupakan pola tingkah laku yang dipelajari dan disampaikan dari satu generasi ke genarasi berikutnya

Page 2: Pertemuan 14

Proses belajar kebudayaanInternalisasi: Proses belajar kebudayaan yang

berlangsung sejak dilahirkan sampai mati, yaitu dalam kaitannya dengan pengembangan perasaan, hasrat, emosi dalam rangka pembentukan kepribadiannya.

Sosialisasi: Sebagai mahluk sosial, setiap individu harus selalu belajar mengenai pola-pola tindakan agar ia dapat mengembangkan hubungannya dengan individu lain disekitarnya.

Enkulturasi: seseorang harus mempelajari dan menyesuaikan sikap dan alam berpikirnya dengan sistem norma yang hidup dalam kebudayaannya.

Page 3: Pertemuan 14

Pandangan tentang kebudayaanKebudayaan bersifat superorganik dan

merupakan wujud tertinggi dari para individu pendukung suatu kebudayaan

Kebudayaan hanyalah merupakan suatu konsep untuk suatu konstruksi. Kebudayaan dapat dipakai untuk menjelaskan dan menggambarkan berbagai tingkah laku dan yang dihasilkan oleh mahluk manusia.

Kebudayaan itu bersifat abstrak dan merupakan suatu konstruksi dan bukannya suatu entitas yang dapat diperhatikan secara menyeluruh.

Page 4: Pertemuan 14

Kebudayaan sebagai suatu sistemKebudayaan tersusun dari banyak bagian

yang berbeda.Bagian-bagian yang membentuk kebudayaan

tersebut terintegrasi dan saling berhubungan.

Perubahan pada satu bagian dalam sistem tersebut akan mengubah hubungan di antara bagian-bagian lainnya, dan akan mempengaruhi keseluruhan sistem yang bersangkutan.

Kebudayaan tidak memadai apabila hanya dipandang dari satu atau beberapa bagian saja.

Page 5: Pertemuan 14

Klasifikasi sistem kebudayaanPendekatan analitis:

Menelaah seluruh sistem kebudayaan yang terintegrasi dan terpola, kemudian berusaha memilha-milahnya dalam unit-unit kecil. Misalnya: sebuah cincin yang dikenakan seseorang.

Dianalisis mulai sejak pembuatan; dianalisis nilai-nilai materialnya; hubungan-hubungan tertentu yang disimbolkan dari cincin.

Pendekatan sintetis:Lebih memperhatikan pada penyelidikan bagaimana

ciri-ciri kebudayaan itu dibangun menjadi pola-pola yang lebih luas ketimbang memecahkan kebudayaan ke dalam unit-unit kecil.

Page 6: Pertemuan 14

Cara memilah kebudayaanKebudayaan material:

Segala macam objek fisik buatan manusiaSegala hasil cipta, rasa, karya manusia yang bersifat objek

fisikKebudayaan non-material:

Terdiri dari pengetahuan dan kepercayaan (komponen kognitif), norma fan nilai (komponen normatif), dan tanda serta bahasa (komponen simbolik). Komponen kognitif: menolong manusia untuk mengembangkan

pengetahuan dan kepercayaan tentang apa yang terjadi di sekitar kita.

Komponen normatif: kebudyaan menunjuk apa yang penting dan bagaimana manusia bertindak

Komponen simbolik: pengetahuan dan kepercayaan, norma-norma dan nilai tidak eksis tanpa adanya simbol-simbol.

Page 7: Pertemuan 14

Unsur kebudayaan Kepercayaan: pandangan tentang bagaimana dunia ini beropreasi,

yaitu berupa pandangan atau interpretasi tentang masa lampau, sekarang dan masa mendatang.

Nilai: menjelaskan apa yang seharusnya terjadi, standar tentang kebenaran yang dimiliki; apa yang boleh dan tidak boleh, pantas dan tidak pantas dilakukan manusia.

Norma dan sanksi: seperangkat aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Norma merupakan standar yang ditetapkan sebagai garis pedoman hidup. Sanksi merupakan hukuman bagi pelanggar norma.

Teknologi: pengetahuan dan teknik yang dipakai untuk membangun kebudayaan material

Simbol: sesuatu yang dapat mengekspresikan atau memberikan makna Bahasa: sarana untuk menangkap, mengkomunikasikan,

mendiskusikan, dan mewariskan arti-arti tersebut kepada generasi berikutnya.

Kesenian: ekspresi artistik manusia berupa seni sastra, musik, tari, lukis, dan drama.

Page 8: Pertemuan 14

Wujud kebudayaanWujud ideal:

Suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya.

Bersifat abstrak, tidak dapat disentuh (intangible)Berada dalam pikiran manusia dimana kebudayaan

yang bersangkutan hidup.Wujud Sosial:

Manusia tidak hanya berfikir dan mencetuskan ide-ide, tapi dia hatus melakukan aktivitas bersama individu lain

Wujud fisik:Meliputi semua benda atau objek fisik hasil karya

manusia seperti rumah, gedung perkantoran, jalan, jembatan, mesin, dan sebagainya.

Sifatnya sangat konkrit, mudah diobservasi, dan diraba.

Page 9: Pertemuan 14

Ciri-ciri kebudayaan1. Kebudayaan adalah produk manusia. Artinya hasil

ciptaan manusia, bukan ciptaan tuhan atau dewa.2. Kebudayaan selalu bersifat sosial. Artinya

kebudayaan tidak pernah dihasilakn secara individual, melainkan oleh manusia secara bersama.

3. Kebudayaan diteruskan melalui proses belajar. Artinya kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses belajar.

4. Kebudayaan bersifat simbolik karena kebudayaan merupakan ekspresi, ungkapan kehadiran manusia.

5. Kebudayaan adalah sistem pemenuhan berbagai kebutuhan manusia.

Page 10: Pertemuan 14

Tahap perkembangan kebudayaan Tahap Mistis

Sikap manusia yang merasa dirinya terkepung oleh kekuatan-kekuatan gaib yang ada di sekitarnya.

Tahap ini mencakup kebudayaan primitif, dimana akal budi manusia belum berperan.

Dalam dunia modern tidak jarang kebudayaan primitif masih dipelihara.

Tahap Ontologis Manusia tidak lagi hidup dslam kepungan dunia mistis. Manusia secara bebas ingin meneliti hal ihwal yang ada di alam ini.

Tahap fungsional: Mngadakan relasi-relasi baru dengan segala sesuatu dalam

lingkungannya Pemikiran manusia kontemporer yang memandang penting dialog

dengan sesama dan dengan alam sekitarnya