pertemuan 13 hse s1 intro produksi bersih s1 tp trisakti

33
UNIVERSITAS TRISAKTI Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Jurusan/Program Studi Teknik Perminyakan Semester Ganjil 2013/2014 Mata Kuliah: Health, Safety & Environment (HSE) Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lindungan Lingkungan (K3LL) Pertemuan Ke 12 Introduksi Produksi Bersih Dosen: DR. Udi Syahnudi Hamzah, Dipl.SM. Jakarta, 4 Desember 2014

Upload: wiken-blessy-imanuella-lengkong

Post on 10-Nov-2015

264 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pengenalan HSE

TRANSCRIPT

  • UNIVERSITAS TRISAKTIFakultas Teknologi Kebumian dan EnergiJurusan/Program Studi Teknik PerminyakanSemester Ganjil 2013/2014 Mata Kuliah:Health, Safety & Environment (HSE)Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lindungan Lingkungan(K3LL)

    Pertemuan Ke 12Introduksi Produksi Bersih

    Dosen: DR. Udi Syahnudi Hamzah, Dipl.SM.Jakarta, 4 Desember 2014

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *bahan bakuproduk utamabahan penolongproduk sampingenergiair bersihenergi terbuanglimbah cairLimbah gas (emisi gas/udara)limbah padat

  • Produksi bersih Diperkenalkan oleh UNEP tahun 1989,Diintroduksikan/diperkenalkan oleh Bapedal Tahun 1993, Komitmen Nasional Penerapan Produk Bersih oleh KLH Tahun 1995, Kebijakan Nasional Produksi Bersih oleh KLH Tahun 2003 Sebagai bagian dari Konsep Ekologi Industri

    UNEP (United Nations Environment Programme), berkedudukan di PerancisBapedal (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan)KLH (Kementerian Lingkungan Hidup)

  • Produksi Bersih adalah suatu strategi pengelolaan lingkungan yang dilakukan secara terus menerus terhadap proses produksi, produk maupun jasa yang bertujuan untuk mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan, sekaligus meningkatkan efisiensi secara menyeluruh (UNEP 1989).Produksi Bersih adalah Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan SDA, terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat meminimalisasi risiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta kerusakan lingkungan (KLH, 2003). KLH (Kementerian Lingkungan Hidup) BAPEDAL (Badan Pengendalian Dampak Lingkungan) UNEP (United Nations Environment Programme), berkedudukan di Perancis

  • *

  • *

  • Manfaat Menerapkan Produksi BersihUpaya pembelajaran internal,

    Upaya perbaikan lingkungan,

    Keuntungan financial.

  • Konsep Produksi BersihProduksi Bersih (cleaner production): Bertujuan mencegah dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar di seluruh tahapan produksi. Produksi Bersih:Melibatkan upaya-upaya untuk meningkatkan effisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan energi di seluruh tahapan produksi. Menerapkan Konsep Produksi Bersih:Sumber daya alam dapat lebih dilindungi dan dimanfaatkan secara berkelanjutan.

  • Reduce, Reuse, Recycle

  • Apakah Sdr Mengenal 5R*

  • Prinsip-prinsip Pokok Pola Pendekatan/Strategi Produksi BersihMenurut UNEP (1999):Pola pendekatan/strategi produksi bersih dalam melakukan pencegahan dan pengurangan limbah yaitu dengan strategi 1E4R (UNEP, 1999).Elimination, Reduce, Re-use,RecycleRecovery,

  • Prinsip-prinsip Pokok Pola Pendekatan/Strategi Produksi BersihMenurut KLH (2003):Prinsip-prinsip pokok dalam Pola Pendekatan/strategi produksi bersih dituangkan dalam 5 R:Re-think, Reduce, Re-use,Recycle,Recovery.

  • Strategi Tingkatan Pengelolaan Limbah

  • *

  • Strategi Tingkatan Pengelolaan Limbah Strategi Tingkatan Pertama:Re-ThinkReduce Strategi Tingkatan Kedua:ReuseRecycleRecovery Strategi Tingkatan Terakhir:TreatmentDisposal (in proper manner)

  • Re-Think (Pemikiran Ulang) Konsep pemikiran yang harus dimiliki sejak awal kegiatan akan beroperasi. Implikasi Re-Think adalah perubahan: Dalam pola produksi dan konsumsi,Pada proses maupun produk yang dihasilkan, Harus paham betul analisis daur hidup produk (Product Life Cycle). Upaya produksi bersih:Akan berhasil bila ada perubahan dalam pola pikir, sikap dan tingkah laku dari pihak terkait (Stakeholders).Stakeholders: Pemerintah, dunia usaha, lembaga penelitian, perguruan tinggi dan masyarakat/LSM.

  • ReduceMengurangiAdalah teknologi yang dapat mengurangi/mereduksi atau mencegah timbulnya pencemaran di awal produksi. Implikasi dari reduksi adalah: Mengurangi dan meminimisasi penggunaan: Air Baku, Energi.Menghindari pemakaian bahan baku yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3)Tujuan utamanya mereduksi terbentuknya limbah pada sumbernya. Mencegah/mengurangi timbulnya masalah pencemaran,Mencegah/mengurangi kerusakan lingkungan serta resikonya terhadap manusia

  • Re-Use (Penggunaan Kembali)Suatu teknologi yang memungkinkan suatu limbah dapat digunakan kembali tanpa mengalami perlakuan fisika, kimia maupun biologi. Implikasi dari re-use adalah: penggunaan kembaliContoh: Penggunaan kembali untreated water, Pemakaian kemasan bahan kimia untuk bahan kimia sejenis

  • Recycle Daur UlangAdalah teknologi yang berfungsi untuk memanfaatkan limbah dengan memprosesnya kembali ke proses semula yang dapat dicapai melalui perlakuan fisika/kimia/biologi. Implikasi recycling adalah: pemrosesan kembali: Contoh kegiatan:Daur ulang limbah plastik menjadi bijih plastik, Daur ulang air proses, Daur ulang energi, dll.

  • Recovery (Pemuliaan Atau Pemanfaatan Kembali)Adalah teknologi untuk memuliakan atau pemanfaatan kembali suatu bahan/energi dari suatu limbah untuk kemudian dikembalikan kedalam proses produksi dengan atau tanpa perlakuan fisika/kimia/biologi. Implikasi recovery adalah: pemanfaatan kembali.Contoh kegiatan:Me-recover khrom pada limbah padat dari industri kulit,Me-recover timah hitam dari limbah aki bekas, me-recover minyak mentah (crude oil) dari oily sludge, dll.

  • Treatment (pengolahan)

    Dilakukan setelah seluruh tingkatan produksi bersih dikerjakanLimbah yang masih timbul perlu dilakukanpengolahan agar buangan memenuhi baku mutu lingkungan.

    *

  • Disposal (pembuangan)

    Dilakukan terhadap limbah yang telah diolah. Beberapa limbah yang termasuk dalam ketegori berbahaya dan beracun perlu dilakukanpenanganan khusus.

    *

  • Perbedaan Antara Pengendalian Pencemaran (Pollution Control) dan Produksi Bersih (Cleaner Production)Perbedaan mendasar antara Pengendalian Pencemaran (pollution control) dengan Produksi Bersih (cleaner production) adalah: Pengendalian Pencemaran merupakan reaksi dan penanganan setelah kejadian, sedangkan Produksi Bersih merupakan tindakan antisipasi dan pencegahan. Filosofi penting yang perlu ditekankan dalam Produksi Bersih adalah antisipasi dan mencegah (anticipate and prevent) bukan bereaksi dan menangani (react and treat).

    *

  • *