pertambambangan

3
Peran Mahasiswa Teknik Pertambangan dalam Pembangunan Komunitas yang Berkelanjutan Pergerakan kemahasiswaan adalah sebuah upaya “nyata” yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan koridor tri darma perguruan tinggi yakni “pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”. Pasca reformasi meupakan sebuah titik balik dari pergerakan kemahasiswaan yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun di Negara ini. Mahasiswa yang dulunya merupakan satu satunya badan yang objektif dalam menilai perkembangan Negara ini dan diharapkan oleh masyarakatnya, kini harus bersaing dengan berbagai lembaga masyarakat ataupun media yang tumbuh pesat pasca reformasi. Dampaknya sekarang adalah peran mahasiswa dalam masyarakat umum menjadi tidak terasa. Mahasiswa dianggap oleh masyarakat modern hanya sebagai tingkatan akademis yang harus dilalui untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Perbedaan pandangan antara masyarakat dengan mahasiswa tentang posisi, potensi dan peran mahasiswa membuat adanya kekosongan dalam berkegiatan. Mahasiswa seakan kehilangan arah dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Tri darma perguruan tinggi sebenarnya dapat diaplikasikan melalui dua arah pergerakan, yakni arah vertikal dan horizontal. Memberikan sebuah pemikiran mahasiswa dengan berbagai aksi kepada pemerintah merupakan salah satu bentuk pergerakan vertikal mahasiswa di Negara ini. Untuk itu mahasiswa perlu sebuah upaya alternatif agar tujuan tri darma perguruan tinggi tetap terlaksana. Alternatif tersebut bisa berupa pergerakan horizontal dimana saat ini masih banyak daerah dan masyarakat yang tidak tersentuh pembangunan pemerintah. Dengan hal ini kita dapat membangun masyarakat dengan sistem bottom up bukan dengan sistem top down yang selama ini hasilnya tidak signifikan. Bayangkan jika kita dapat membangun masyarakat yang berada di sekitar kampus atau Bandung. Hal ini akan berdampak masif untuk perkembangan masyarakat serta akan menjadikan masyarakat agar mandiri sehingga menuju kondisi masyarakat madani.

Upload: aulia-rahmat-paing

Post on 26-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Peran Mahasiswa Teknik Pertambangan dalam Pembangunan Komunitas yang BerkelanjutanPergerakan kemahasiswaan adalah sebuah upaya nyata yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan koridor tri darma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Pasca reformasi meupakan sebuah titik balik dari pergerakan kemahasiswaan yang sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun di Negara ini. Mahasiswa yang dulunya merupakan satu satunya badan yang objektif dalam menilai perkembangan Negara ini dan diharapkan oleh masyarakatnya, kini harus bersaing dengan berbagai lembaga masyarakat ataupun media yang tumbuh pesat pasca reformasi. Dampaknya sekarang adalah peran mahasiswa dalam masyarakat umum menjadi tidak terasa. Mahasiswa dianggap oleh masyarakat modern hanya sebagai tingkatan akademis yang harus dilalui untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Perbedaan pandangan antara masyarakat dengan mahasiswa tentang posisi, potensi dan peran mahasiswa membuat adanya kekosongan dalam berkegiatan. Mahasiswa seakan kehilangan arah dalam menjalankan tri darma perguruan tinggi. Tri darma perguruan tinggi sebenarnya dapat diaplikasikan melalui dua arah pergerakan, yakni arah vertikal dan horizontal. Memberikan sebuah pemikiran mahasiswa dengan berbagai aksi kepada pemerintah merupakan salah satu bentuk pergerakan vertikal mahasiswa di Negara ini. Untuk itu mahasiswa perlu sebuah upaya alternatif agar tujuan tri darma perguruan tinggi tetap terlaksana.

Alternatif tersebut bisa berupa pergerakan horizontal dimana saat ini masih banyak daerah dan masyarakat yang tidak tersentuh pembangunan pemerintah. Dengan hal ini kita dapat membangun masyarakat dengan sistem bottom up bukan dengan sistem top down yang selama ini hasilnya tidak signifikan. Bayangkan jika kita dapat membangun masyarakat yang berada di sekitar kampus atau Bandung. Hal ini akan berdampak masif untuk perkembangan masyarakat serta akan menjadikan masyarakat agar mandiri sehingga menuju kondisi masyarakat madani.

Segala inovasi tersebut sudahlah tercurahkan dalam sebuah ide bernama pengembangan masyarakat. Pengembangan masyarakat merupakan sebuah upaya dari pihak yang mampu untuk membentuk kondisi masyarakat yang madani. Masyarakat madani adalah masyarakat yang cerdas, kokoh, tanggap serta adaptif terhadap setiap perubahan sehingga mampu survive dalam segala kondisi. Untuk menciptakan sebuah kondisi tersebut maka dibutuhkanlah sebuah modal bernama ilmu pengetahuan, seni, teknologi dan bisnis yang kita pelajari di kampus ini.

Keprofesian mahasiswa teknik pertambangan mempunyai peran yang strategis dalam sistem pengembangan komunitas secara berkelanjutan. Akan tetapi tidak dapat berdiri sendiri karena dibutuhkan bidang ilmu yang lain untuk menunjang aplikasi ilmu teknik pertambangan.

Tahapan pertama adalah tahap penjajakan, tahapan ini bertujuan untuk menumbuhkan sebuah kepercayaan masyarakat kepada mahasiswa yang masuk ke dalam wilayah mereka. Oleh karena itu permasalahan yang dapat kita masuki dalam tahap ini terbatas dalam lingkup kesehatan, pendidikan dan sosial budaya. Hal tersebut dilakukan arena masyarakat Indonesia cenderung tertutup terhadap orang yang bukan berada dalam sistemnya. Oleh karena itu perlu ada pendekatan kultural melalui lingkup permasalahan tersebut.

Tahapan selanjutnya adalah tahap penerapan teknologi sederhana, tahapan ini mempunyai tujuan untuk membiasakan masyarakat dengan sebuah aplikasi ilmu yang ada. Teknologi yang dapat diterapkan berupa teknologi dalam bidang listrik, mesin, tata kota, infrasturktur, pertanian/perkebunan, perekonomian. Beberapa teknologi yang umum diaplikasikan kepada masyarakat agar SDM yang ada terbiasa untuk menghidupi dirinya sendiri dengan bantuan teknologi sederhana. Pada tahap ini kita belum menyentuh SDA yang ada dilingkungan tersebut, hal ini bertujuan agar yang kita tingkatkan adalah SDM daerah tersebut terlebih dahulu.

Tahapan yang terakhir adalah tahap penerapan teknologi kompleks. Penerapan teknologi ini berupaya agar masyarakat dapat mengolah SDA yang ada sendiri dan dapat mengolahnya agar terdapat nilai tambah dari komoditas tersebut. Bidang-bidang yang dapat berperan secara intim di tahap ini adalah bidang pertambangan, perminyakan, eksplorasi, pengolahan dan industri kecil. Bidang ini dimajukan terakhir karena sebuah SDA yang melimpah dapat menjadi sebuah hal yang berbahaya, oleh karena masyarkat perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Agar SDA tersbut benar benar menjadi sebuah rahmat bagi daerah tersebut.

Dari rancangan pengembangan komunitas di atas maka peran mahasiswa teknik pertambangan berada pada tahap akhir pengembangan masyaraka tersebut. Hal ini tidak serta merta memperkecil peran kita untuk masyarakat. Alur tersebut dapat berjalan secara parallel, sehingga sebagai mahasiswa teknik pertambangan dapat berperan dari awal tanpa harus menunggu terlalu lama. Ilmu teknik pertambangan yang dapat digunakan saat awal dari kegiatan ini bisa berasal dari ilmu eksplorasi ataupun tambang umum. Untuk hal yang sederhana untuk pencarian sumber air bersih misalnya, ilmu eksplorasi dapat digunakan bersama dengan ilmu geologi. Dapat juga untuk menganalisa kelayakan pemukiman di daerah yang curam dapat kita gunakan pengetahuan kestabilan lereng (dengan aplikasi khusus). Nantinya saat kita sudah dapat mengaplikasikan hal hal yang sederhana, barulah kita dapat mengaplikasikan keprofesian kita mulai dari ekploarsi bahan galian, studi kelayakan, eksploitasi hingga pengolahan bahan galian agar nilai dari bahan galian tersebut bertambah.

Berawal dari ilmu murni, berakhir dengan industrilisasi. Hal ini merupakan segala bidang ilmu yang ada di ITB dan tidak bergerak secara parsial. Pergerakan akan menjadi lebih masif dan signifikan apabila dilakukan bersama-sama dengan selaras. Perkembangan masyarakat akan kokoh karena sistem yang dibangun berasal dari kesadaran mereka sendiri. Masyarakat tidak perlu tergantung pihak yang lebih kuat, karena mereka sudah mandiri dan kuat. Inilah yang disebut dengan Pengembangan Komunitas Yang Berkelanjutan.