pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

20
TEORI PENGUKURAN Jenis dan Akurasi Pengukuran dalam Akuntansi

Upload: rachmawati-putri

Post on 05-Dec-2014

6.821 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

TEORI PENGUKURAN

Jenis dan Akurasi Pengukuran dalam

Akuntansi

Page 2: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

KELOMPOK

Rossie Diana Sari 040913168Dwi Wahyuningsih 040913204Novalina Arifianti 040913223

Firdha Ajeng TS040913228

Rachmawati Putri K 040913232

Page 3: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

JENIS PENGUKURANMenurut Vernon Kam & Campbell

Page 4: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Jenis Pengukuran (Vernon Kam)Langsung & Tidak Langsung

Langsung

Tidak Langsung

Dimensi Waktu KeputusanMasa Lalu

Retrospektif

Kontemporer

Prospektif

Masa SekarangKontemporer

Prospektif

Masa DepanProspektif

Fundamental dan TurunanFundamental

Turunan

Page 5: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Langsung & Tidak Langsung

• Pengukuran Langsung/Utama– Ukuran nyata dari suatu obyek atau atribut

yang dimiliki.• Pengukuran Tidak Langsung/Sekunder

– Diambil secara tidak langsung melalui suatu transformasi aljabar dari sejumlah angka yang mencerminkan ukuran langsung dari beberapa obyek atau atribut.

– Obyek atau atribut dalah obyek-obyek intrinsik dari suatu ukuran tidak langsung.

– Contohnya : biaya unit produksi.– Ukuran ini banyak digunakan di akuntansi.

Page 6: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Berkaitan Dengan Dimensi Waktu Keputusan

• Jika dilihat secara relatif terhadap waktu ketika ukuran itu dibuat, ukuran akuntansi dapat diklasifikasikan sebagai :– Ukuran Masa Lalu

• Ukuran masa lampau retrospektif• Ukuran masa lampau kontemporer• Ukuran masa lampau prospektif

– Ukuran Masa Sekarang• Ukuran masa kini kontemporer • Ukuran masa kini prospektif

– Ukuran Masa Depan• Seluruh ukuran masa depan menjadi ukuran

prospektif

Page 7: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Fundamental & Turunan

• Pengukuran Fundamental– Di mana suatu angka dapat diberikan

kepada suatu sifat sesuai dengan referensinya terhadap hukum alam dan tidak bergantung kepada pengukuran dari variable-variabel yang lain.

• Pengukuran Turunan– Bergantung kepada pengukuran dari

dua atau lebih kuantitas dan bergantung kepada adanya suatu teori empiris yang telah diverifikasi yang menghubungkan suatu sifat tertentu dengan sifat yang lain.

Page 8: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Jenis Pengukuran (Campbell)

Pengukuran Fundamental

Pengukuran Turunan

Pengukuran Formal

Page 9: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Fundamental

• Merupakan pengukuran dimana angka-angka bisa diterapkan pada benda dengan mengacu pada hukum alam dan tidak bergantung pada pengukuran variabel apapun.

• Contoh : panjang, hambatan listrik, nomor, dan volume.

• Sebuah skala rasio bisa diformulasikan pada tiap-tiap benda sebagai hukum dasar yang dihubungkan dengan pengukuran yang berbeda (jumlah) pada benda-benda yang sudah ada.

Page 10: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Turunan• Merupakan pengukuran yang

bergantung dari pengukuran dua atau lebih benda lain.

• Contoh : pengukuran kepadatan, yang bergantung pada pengukuran massa dan volume.

• Dalam akuntansi contohnya : keuntungan, yang diturunkan dari penambahan dan pengurangan pendapatan dengan beban.

Page 11: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Formal• Adalah tipe pengukuran dalam

ilmu sosial dan akuntansi.• Menggunakan definisi yang

dibangun secara acak untuk dihubungkan dengan hal-hal yang bisa diamati dengan pasti (variabel) pada konsep yang telah ada, tanpa perlu teori konfirmasi untuk mendukung hubungan tersebut.

• Dalam akuntansi contohnya : bagaimana cara untuk mengukur konsep keuntungan secara langsung.

Page 12: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

AKURASI PENGUKURAN DALAM AKUNTANSI

Page 13: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Sumber Kesalahan

• Tidak ada pengukuran yang bebas dari kesalahan kecuali perhitungan.

• Semua pengukuran mengandung kesalahan atau eror.

• Sumber kesalahan antara lain :– Operasi pengukuran tidak tetap– Pengukur– Instrumen– Lingkungan– Atribut yang tidak jelas– Resiko dan ketidakpastian

Page 14: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Sumber Kesalahan

• Jika semua pengukuran kecuali menghitung secara inheren mengakibatkan kesalahan, maka diperlukan penetapan batas kesalahan yang diterima.

• Jika pengukuran masih dalam batas kesalahan yang diterima ini maka dapat dianggap benar dan adil dalam hal akuntansi.

Page 15: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran yang dapat diandalkan

• Aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban diakui dalam laporan keuangan, harus mampu melakukan pengukuran yang dapat diandalkan.

• Keandalan menyatakan bahwa pengukuran harus diulang atau direproduksi, ada dengan menunjukkan konsistensi mereka.

• Gagasan keandalan menggabungkan dua aspek :– Ketepatan dan kepastian pengukuran – Pengungkapan yang secara

meyakinkan

Page 16: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran yang dapat diandalkan

• Istilah ‘presisi’ sering digunakan dalam dua konteks.– Merujuk ke nomor

• Yang dijadikan gagasan pendekatan.– Operasi pengukuran

• Berkaitan dengan :– Tingkat penyempurnaan operasi atau

kinerjanya– Persetujuan hasil antara penggunaan berulang

dari operasi pengukuran yang diterapkan ke properti yang diberikan.

• Keandalan dari pengukuran berkaitan dengan presisi dengan mana suatu properti tertentu diukur dengan menggunakan satu perangkat operasi.

Page 17: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran Yang Akurat• Meskipun prosedur pengukuran

mungkin sangat handal, memberikan hasil yang sangat tepat, namun tidak mungkin menghasilkan hasil yang akurat.

• Konsistensi hasil, ketepatan dan kehandalan tidak harus mengarah pada akurasi.

• Alasannya adalah akurasi berhubungan dengan seberapa dekat pengukuran menuju ‘nilai sejati’ dari atribut pengukuran.

Page 18: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran dalam Akuntansi

• Perhitungan yang paling fundamental dalam ilmu akuntansi adalah perhitungan modal dan laba.

• Sejarah menunjukkan pada kita bahwa konsep perhitungan atas modal dan laba telah berubah dan berkembang dari waktu ke waktu dan menghasilkan beberapa konsep perhitungan yang fundamental.

• Dewan standar akuntansi internasional (IASB) telah mengambil pandangan bahwa globalisasi mendukung bisnis kebutuhan untuk satu set standar akuntansi yang akan digunakan diseluruh dunia dalam pesan untuk menghasilkan informasi keuangan yang sebanding.

Page 19: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)

Pengukuran dalam Akuntansi

• Hal ini telah menimbulkan dua perkembangan penting dalam IASB :– Pengukuran laba dan pengakuan

pendapatan harus dikaitkan dengan pengakuan tepat waktu,

– Pendekatan nilai wajar harus diadopsi sebagai prinsip pengukuran kerja, ini berarti bahwa perubahan nilai wajar aktiva dan kewajiban diakui segera terjadi dan dilaporkan sebagai bagian dari pendapatan.

• Beberapa pengamat beragumen dan mengkritik konsep “nilai wajar” ini.

• Konsep ini merubah konsep alokasi ke pendekatan penilaian, di mana akan menunjukkan perbedaan tergantung atas situasi dan interpretasi yang subjektif.

Page 20: Pert. 5 teori pengukuran (kel. firdha ajeng)