persoalan serta pendekatan regional spasial dan kawasan

20
PERSOALAN SERTA PENDEKATAN REGIONAL SPASIAL DAN KAWASAN Isu dan Persoalan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pembagunan nasional diupayakan untuk mendorong pembangunan daerah , sedangkan pembangunan daerah diharapkan memperkuat pembangunan nasional . Jadi pembagunan nasional dan pembangunan daerah (wilayah) mempunyai kaitan yang sangat erat, keduanya saling menunjang dan melengkapi satu dengan yang lain. Pembangunan daerah sering disama artikan dengan pembangunan wilayah meskipun keduanya tidak persis sama. Pembangunan daerah sering dikonotasikan dengan pembangunan wilayah administrasi pemerintahan, sedangkan pengembangan wilayah diartikan yaitu interaksi antar sumber daya manusia dengan sumber daya alam dan sumber daya pembangunan lainnya yang terjadi pada suatu permukaan wilayah sehingga luas wilayah administrasi pemerintahan tidak harus sama dengan luas wilayah pengembangan, karena adanya hambatan geografis sehingga ada wilayah yang tidak terjangkau oleh pelayanan jasa distribusi.

Upload: iertu

Post on 24-Nov-2015

29 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

PERSOALAN SERTA PENDEKATAN REGIONAL SPASIAL DAN KAWASAN Isu dan Persoalan Pertumbuhan Ekonomi RegionalPembagunan nasional diupayakan untuk mendorong pembangunan daerah , sedangkan pembangunan daerah diharapkan memperkuat pembangunan nasional . Jadi pembagunan nasional dan pembangunan daerah (wilayah) mempunyai kaitan yang sangat erat, keduanya saling menunjang dan melengkapi satu dengan yang lain. Pembangunan daerah sering disama artikan dengan pembangunan wilayah meskipun keduanya tidak persis sama. Pembangunan daerah sering dikonotasikan dengan pembangunan wilayah administrasi pemerintahan, sedangkan pengembangan wilayah diartikan yaitu interaksi antar sumber daya manusia dengan sumber daya alam dan sumber daya pembangunan lainnya yang terjadi pada suatu permukaan wilayah sehingga luas wilayah administrasi pemerintahan tidak harus sama dengan luas wilayah pengembangan, karena adanya hambatan geografis sehingga ada wilayah yang tidak terjangkau oleh pelayanan jasa distribusi.Pengembangan wilayah adalah suatu studi yang mempelajari perilaku pembangunan interaksi sumber daya manusia dengan sumber-sumber daya lainnya pada suatu tata ruang menganalisis proses pembangunan dalam lingkungan spasial (tata ruang) dan menempatkannya dalam struktur pembangunan . Unsur-unsur regional yang merupakan unsur sub nasional menjadi penting , yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan dalam perencanaan pembangunan , sehingga wilayah-wilayah mempunyai peranan dan fungsi yang semakin jelas dan menentukan dalam pembangunan nasional.Isu pembangunan tata ruang wilayah , baik dinegara negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang pada umumnya bersumber pada dua hal yaitu (1) hasrat atau keinginan untuk mencapai sederetan sasaran pembangunan makro, pendapatan perkapita, peningkatan pemanfaatan tenaga kerja, stabilitas harga dan lainnya, (2) kehendak untuk mengurangi kesenjangan (ketimpangan atau disparitas) pertumbuhan ekonomi antar wilayah, berkurangnya kesenjangan antar wilayah berarti pemerataan dalam pertumbuhan pembangunan dan kesehjahteraan masyarakat antar wilayah dapat diwujudkan, yang berarti pula akan memperkokoh kemampuan tumbuh dan berkembangnya wilayah-wilayah , iklim investasi dan berusaha menjadi kondusif antar wilayah bertambah intensif dengan demikian struktur perekenomian nasional dan regional bertambah kuat.Persoalan utama yang dihadapi dalam pembangunan wilayah (regional) adalah pemerataan tingkat pertumbuhan antar wilayah , pengurangan kesenjangan antar wilayah, peningkatan produksi dan produktivitas sektor dan komoditas yang potensial pada masing-masing wilayah , perluasan lapangan kerja , pengentasan kemiskinan , peningkatan pendapatan perkapita dan kesejahteraan masyarakat. Persolan-persoalan yang dihadapi dalam pembangunan regional (wilayah) bersifat multi aspek dan multi disiplin , oleh karena itu pendekatan pembangunan regional (wilayah) yang digunakan adalah pendekatan lintas sektoral dan antar disiplin.

Pendekatan pembangunan Regional-spasialDalam pengembangan tata ruang wilayah dikenal beberapa macam pendekatan yang digunakan, misalnya pendekatan makro dan pendekatan regional spasial (tata ruang).a. PENDEKATAN MAKROPendekatan makro pada dasarnya memperhitungkan adanya tiga kekuatan yang bekerja dalam kehidupan manusia yaitu :1. Kekuatan EkonomiUntuk mengestimasikan potensi pasar dan juga untuk memberikan masukan kepada bidang-bidang fungsional lainnya dari perusahaan, maka para manajer memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor-faktor ekonomi dan sosio ekonomi. Supaya suatu area dapat menjadi pasar yang potensialo, maka area tersebut harus mempunyai cukup orang yang mampu membeliu produk-produk dari suatu perusahaan. Data sosio ekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli.Dimensi-dimensi ekonomiDiantara dimensi ekonomi yang paling penting adalah Pendapatan Nasional Bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsimsi individu, kepemilikan pribadi atas barang, investasi swasta, biaya tenaga kerja per unit, kurs, tingkat inflasi dan suku bunga. Pendapatan Nasional BrutoPendapatan Nasional Bruto (gross national income, GNI) merupakan penjumlahan dari seluruh barang dan jasa final yang dihasilkan, dan produk domestik bruto (PNB dikurangi dengan pendapatan faktor luar negeri bersih) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur besarnya ukuran dari suatu perekonomian. Produk domestik bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GNP) adalah nilai total seluruh barang dan jasa yang diproduksi secar domestik, tidak termasuk (tidak seperti PNB) pendapatan faktor bersih dari luar negeri. GNI/Kapita dan PDB/KapitaPada umumnya dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilai, maka semakin maju perekonomiannya. Akan tetapi, pada umumnya, tingkat pertumbuhan adalah lebih penting bagi para agen pemasaran karena tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan pasar yang berkembang dengan cepat, yang mana selalu mereka cari. Sering kali, apabila diberikan pilihan antara melakukan investasi dinegara dengan PNB/kapita yang lebih tinggi tetapi tingkat pertumbuhan yang rendah dan melakukan investasi disuatu negara dengan kondisi sebaliknya, maka manajemen akan memilih yang terakhir. Meskipun perbedaan-perbedaan dalam PNB/kapita mengatakan sesuatu tentang kesejahteraan relative dari penduduk sebuah negara, informasi tersebut agak menyesatkan karena sedikit diantaranya memiliki bagian yang sama, yang diindikasikan oleh nilai tengah aritmatika. Estimasi kasar pertama atas daya beli harus dimurnikan dengan memasukkan data mengenai bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan secara aktual. Distribusi pendapatanDistribusi pendapatan adalah ukuran bagaimana pendapatan suatu bangsa terbagi diantara rakyatnya, biasanya dilaporkan sebagai persentase pendapatan yang diterima oleh kuintil penduduk. Data memberikan wawasan yang berguna bagi para pelaku bisnis :Data tersebut mengkonfirmasikan keyakinan bahwa, pada umumnya, pendapatan lebih terdistribusi secara merata dinegara-negara yang lebih kaya, meskipun terdapat variasi-variasi penting baik antar negara-negara maju maupun berkembang. Dari perbandingan selama suatu waktu (tidak ditunjukkan), tampak bahwa retribusi pendapatan berjalan dengan sangat lambat, sehingga data yang lebih lama masih bermanfaat. Perbandingan yang sama juga mengindikasikan bahwa kesenjangan pendapatan meningkat pada tahap awal pembangunan, dengan kebalikan dari tendensi ini dalam tahap-tahap kemudian. Hal ini adalah benar baik untuk negara maju maupun berkembang. Perhitungan sederhana ini didasarkan pada PNB, total populasi, dan distribusi pendapatan mungkin tercukupi untuk menunjukkan bahwa suatu negara tertentu bukanlah pasar yang baik. Tetapi, apabila hasilnya tampak menjanjikan, maka analis akan melanjutkan untuk menghimpun data mengenai konsumsi perorangan. Konsumsi peroranganSalah satu bidang perhatian dari para agen pemasaran adalah cara-cara para konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka (pendapatan pribadi setelah dikurangi pajak) antara pembelian atas barang yang kebutuhan pokok dan nonpokok (esensial dan nonesensial).Para produsen dari alat rumah tangga tahan lama misalnya, akan ingin mengetahui jumlah yang dibelanjalkan dalam kategori ini, sementara para produsen barang-barang yang merupakan kebutuhan nonpokok akan berminat terhadap besarnya pendapatan diskresioner (pendapatan bersih dikurangi dengan pembelian kebutuhan pokok), karena uang ini merupakan uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada produk-produk mereka. Biaya tenaga kerja per unitSatu faktor yang memberikan kontribusi terhadap kesempatan atas investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk memperoleh biaya tenaga kerja per unit (total biaya tenaga kerja langsung dibagi unit yang diproduksi)yang lebih rendah dibandingkan dengan apa yang sekarang tersedia bagi perusahaan. Kecenderungan luar negeri dalam biaya-biaya ini dipantau secara ketat karena tiap negara mengalami tingkat kenaikan yang berbeda. Negara-negara dengan biaya tenaga kerja per unit yang meningkat secara lambat menarik perhatian menajemen karena dua alasan. Pertama, negara-negara tersebut merupakan prospek investasi bagi perusahaan-perusahaan yang berusaha untuk menurunkan biaya produksi. Kedua, negara-negara tersebut mungkin menjadi sumber persaingan baru dipasar dunia apabila perusahaan-perusahaan lain dalam industri yang sama telah berlokasi disana. Perubahan-perubahan dalam tingkat upah juga mungkin menyebabkan perusahaan multinasional yang memperoleh produk atau komponen dari sejumlah cabangnya merubah sumber pasokannya.

2. Kekuatan Sosial3. Kekuatan politikKetiga jenis kekuatan tersebut menampilkan kehidupan ekonomi, kehidupan sosial, dan kehidupan politik sebagai bagian bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan nasional. Pendekatan makro digunakan untuk merencanakan dan mengukur hasil pembangunan nasional secara makro. Perkembangan kehidupan ekonomi diukur diantaranya melaui tingkat pertumbuhan ekonomi, jumah uang beredar , tingkat inflasi , tingkat harga barang-barang dan tingkat pengangguran. Perkembangan kehidupan sosial diukur, misalnya melalui tingkat pemerataan dalam penyediaan kesempatan berusaha, ataupun dalam hal tingkat kesejahteraan hidup, dan perkembangan seni dan budaya. Dan kehidupan politik diukur diantaranya dari pelaksanaan hidup berkonstitusi , eksistensi dan serta peranan kekuatan sosial politik dan pelaksanaan kehidupan berdasarkan hukum.b. Pendekatan regional spasialPada waktu ini dimaklumi bahwa pengertian tentang pendekatan regional spasial masih belum menyatu Tidak jarang pula pembangunan nasional yang diuraikan ke dalam pembangunan-pembangunan daerah , meskipun hanya menampilkan program sektoral di klasifikasikan ke dalam pendekatan regional. Disini lebih ditekankan pada perencanaan sebanyak mungkin partisipasi dari bawah (daerah) . Selangkah lebih maju dari pengertian tersebut ialah pemberian aksentuasi keterpaduan antar sektor. Langkah sedemikian itu lazimnya dilakukan pada wilayah dengan luas tertentu, yang memungkinkan dilaksanakannya pengelolaan keterpaduan , baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan dengan efektif. Maksud dengan ditempuh langkah ini adalah agar masing-masing sektor secara baik , kawasan yang bersangkutan akan berkembang baik. Namun, betapapun baiknya hasil yang dicapai , kesemuanya itu masih tergolong pada pendekatan sektoral.Pendekatan regional seharusnya bertolak pada kenyataan bahwa setiap kegiatan usaha selalu terkait pada tata ruang wilayah atau dengan perkataan lain setiap kegiatan usaha selalu menempati atau bergerak dalam ruang wilayah tertentu. Kesemuanya itu terjadi mungkin karena kesesuaian flora dan faunanya , mungkin karena kesesuaian tanahnya maupun mineral yang terkandung didalamnya, atau mungkin hanya sekedar untuk meletakan sarana ataupun prasarana.Pemanfaatan ruang wilayah adalah pemanfaatan wilayah dengan memperhatikan aspek ruang.Apabila berbicara tentang pemanfaatan wilayah saja, maka masalahnya hanya berkisar pada hubungan teknis antara kegiatan usaha dan wilayah. Hubungan didasarkan pada kesesuaian antara tuntutan kegiatan usaha di satu pihak dan kemampuan wilayah di lain pihak. Hubungan ini selalu bersifat teknis, juga bersifat internal antara kedua pihak tertentu. Pemanfaatan wilayah juga dapat diartikan pula sebagai tindakan pemberian fungsi tertentu pada suatu wilayah. Dalam pada itu fungsi lindung seharusnya selalu menyertai fungsi apa saja yang diberikan pada suatu wilayah dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan kelestarian kemampuan wilayah.Aspek Pemanfaatan ruang wilayah mencangkup aspek lokasi wilayah dan aspek dimensi wilayah. Aspek lokasi tata ruang wilayah berkaitan, disatu pihak dengan fungsi lindung dan di lain pihak dengan masalah pilihan atau lokasi bagi : Tempat pemukiman atau kegiatan usaha , yakni dalam rangka memperoleh tingkat kemudahan yang diinginkan, atau sebaliknya. Kegiatan usaha, yakni dalam rangka memertinggi tingkat kemudahan bagi masyarakat di wilayah tertentu , baik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari maupun mengembangkan kegiatan usahanya. Dan aspek dimensi wilayah berkaitan dengan masalah tata guna tanah, yaitu memberikan petunjuk tentang batas-batas wilayah , baik sehubungan dengan kemampuan maupun fungsi lindung, dalam rangka pemanfaatan tata ruang wilayah secara optimal.Pendekatan regional yang didasarkan pada perhitungan aspek ruang dalam pemanfaatan wilyah jelas mengandung maksud untuk mengendalikan terciptanya kemudahan baik dalam hal tingkat atau penyebarannya di wilayah-wilayah. Berbeda dengan pengertian tentang pendekatan regional seperti yang diuraikan sebelumnya, pengertian yang melibatkan aspek ruang dalam pemanfaatan wilayah (pendekatan regional-spasial) jelas menampilkan sumber dorongan bagi pengembangan kegiatan usaha yang bersifat multi sektoral dan bahkan bagi peningkatan arti pendapatan yang diperoleh masyarakat.c. Pendekatan Kawasan Dalam pembangunanKawasan diartikan sebagai wilayah yang mempunyai fungsi tertentu. Fungsi tertentu ditunjukan oleh potensi dan kondisi sumber daya yang dimiliki atau dikaitkan dengan sarana yang hendak dicapai. Pengelompokan kawasan dapat pula dilakukan berdasarkan pada sasaran yang akan dicapainya misalnya KAPET, Kawasan Ekonomi Khususus, Kawasan perdagangan bebas.Masih banyak jenis kawasan lainnya, apabila dilihat dari :1. Kemampuan berkembangnya suatu kawasan yaitu kawasan cepat berkembang , kawasan tertinggal, kawasan stagnan.2. Kondisi lokasinya, misalnya kawasan terisolasi, kawasan terpencil, kawasan perbatasan.3. Kondisi fisik kawasan, yaitu kawasan kumuh perkotaan 4. Keberadaan Prasarana transportasi , misalnya kawasan pelabuhan laut dan kawasan bandar udara.Pembangunan kawasan yang memiliki keserupaan atau kemeripan sumber daya berdasar sasaran tertentu yang hendak dicapainya atau berdasar ciri kebersamaan dalam kemampuan berkembang, kondisi lokasinya, kondisi fisiknya dan keberadaan prasarana transportasi. Kegiatan sektor-sektor dalam pembangunan mempunyai sasaran yang terfokus, saling menunjang dan saling melengkapi serta saling membutuhkan satu sama lainnya, sehingga tingkat keberhasilan pembangunan lebih terjamin. Selain tingkat keterkaitan pembangunan antar sektor yang terjalin sangat kuat dan saling menunjang, akan lebih diperkuat lagi oleh struktur tata ruang kawasan, yaitu terdapatnya pusat pertumbuhan yang berfungsi sebagai prime mover (penggerak utama) yang didukung oleh pusat-pusat kegiatan produksi lokal yang tersebar dan berorientasi jasa distribusi (jasa perdagangan dan jasa transportasi) secara geografis menuju ke pusat penggerak utama. Keterkaitan antar pusat penggerak utama dengan pusat-pusat kegiatan produksi lokal yang tersebar itu bersifat interaktif dua arah (timbal balik), sehingga arus distribusi barang-barang kebutuhan masyarakat dari pusat pertumbuhan utama ke wilayah pengaruhnya dan sebaliknya arus koleksi bahan-bahan hasil produksi dari wilayah pengaruh ke pusat pertumbuhan akan terlaksana secara lancar dan intensif, dengan demikian arus kegiatan jasa distribusi yang berorientasi secara geografis ke luar kawasan dan menuju kedalam kawasan serta dalam lingkup kawasan terlaksana tanpa hambatan.

Secara konseptual pembangunan kawasan dapat dikatakan lebih operasional untuk diimplementasikan karena memiliki unsur-unsur pendukung yaitu : Kawasan pembangunan yang akan dikembangkan merupakan satuan wilayah pengembangan wilayah yang potensia, karena telah tersedia potensi infrastruktur pembangunan, seperti jaringan dan jalan (arteri, kolektor, dan lokal) dan pelabuhan laut , walaupun dalam arti dapat diperluas dan dapat ditingkatkan kapasitas dan kualitasnya. Dalam kawasan pembangunan tersebut terdapat pusat kegiatan wilayah, umumnya ibu kota provinsi/kota yang berfungsi sebagai penggerak utama terhadap pertumbuhan kawasan tersebut, yang mensubordinasi (membawahi) pusat-pusat kegiatan lokal , yang dalam struktur pengembangan wilayah , pusat penggerak utama diibaratkan sebagai lokomotif, sedangkan pusat-pusat kegiatan lokal sebagai gerbongnya, dengan demikian diharapkan pertumbuhan dan pembangunan kawasan akan terlaksana dan diharapkan dapat berkembang secara berkesinambungan. Keterkaitan antar pusat penggerak utama dengan pusat-pusat kegiatan produksi lokal yang tersebar itu bersifat interaktif dua arah (timbal balik), sehingga arus distribusi barang-barang kebutuhan masyarakat dari pusat pertumbuhan utama ke wilayah pengaruhnya dan sebaliknya arus koleksi bahan-bahan hasil produksi dari wilayah pengaruh ke pusat pertumbuhan akan terlaksana secara lancar dan intensif Yang dipilih sebagai kawasan pembangunan adalah yang memiliki komoditas unggulan, yang di antaranya merupakan komoditas strategis, dalam arti memiliki prospek dikembangkan yang pada masa depan mempunyai kontribusi(peranan) yang relatif lebih besar terhadap nilai Produk Domestik regional Bruto (PDRB) Kegiatan jasa distribusi yang didukung oleh tersedianya moda transportasi dan jaringan transportasi, yang didukung oleh tersedianya moda transportasi dan jaringan prasarana transportasi, akan menunjang terlaksananya pembangunan sektoral dan regional yang potensial dan prospektif dalam masa depan.Berdasar landasan konseptual di atas, maka pembangunan berbasis kawasan di anggap sebagai pendekatan pembangunan yang acceptable (diterima) karena reliable (terpecaya secara konseptual) oleh karena itu implementable (dapat diimplementasikan). Dalam kenyataannya, pendekatan kawasan telah diterapkan dibayak negara baik dalam bidang politik maupun bidang ekonomi.

TUGASPERSOALAN SERTA PENDEKATAN REGIONAL SPASIAL DAN KAWASAN

DISUSUN OLEHNAMA:MUHAMAT TUASAMUNIM: 136 9412 047

UNVERSITAS PATTIMURAPROGRAM PASCA SARJANA PRODY EKONOMI