persepsi nyeri

50
PERSEPSI NYERI PADA PERSALINAN NORMAL Lydwina J.C. 030.06.148

Upload: elisse-stephanie

Post on 20-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Persepsi Nyeri

TRANSCRIPT

Page 1: Persepsi Nyeri

PERSEPSI NYERI PADA PERSALINAN

NORMALLydwina J.C.

030.06.148

Page 2: Persepsi Nyeri

LATAR BELAKANG

Page 3: Persepsi Nyeri

BATASAN & RUMUSAN MASALAH

- Apakah persepsi nyeri persalinan normal pada setiap ibu berbeda-beda?

- Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi persepsi nyeri pada persalinan normal?

Page 4: Persepsi Nyeri

TUJUAN PENELITIAN

- Mengetahui perbedaan persepsi nyeri persalinan normal pada setiap ibu

- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri pada persalinan normal

Page 5: Persepsi Nyeri

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: Persepsi Nyeri

NYERIDEFINISI (The International Association for the Study of Pain)

Pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual.

Nyeri sering dilukiskan sebagai :

- Suatu berbahaya (noksius, protofatik)

- Suatu tidak berbahaya (non-noksius, epikritik)1

Page 7: Persepsi Nyeri

PEMBAGIAN NYERI

Page 8: Persepsi Nyeri

Berdasarkan kualitasnya1

Nyeri Cepat (Fast Pain)Singkat, tempat jelas sesuai dengan rangsangDihantar oleh saraf kecil bermielin (A-delta)

Nyeri Lambat (Slow Pain)Sulit dilokalisir, tak ada hubungan dengan

rangsangDihantar oleh serabut saraf primitif tak bermielin

(C)

RESEPTOR NYERI: ujung-ujung saraf bebas

Page 9: Persepsi Nyeri

MEKANISME NYERI

Page 10: Persepsi Nyeri
Page 11: Persepsi Nyeri

ZAT PENGHASIL NYERIZAT SUMBER MENIMBULKA

N NYERI

EFEK PADA AFEREN

PRIMER

Kalium Sel-sel rusak ++ Mengaktifkan

Serotonin Trombosit ++ Mengaktifkan

Bradikinin Kininogen

plasma

+++ Mengaktifkan

Histamin Sel-sel mast + Mengaktifkan

Prostaglandin Asam

arakhidonat dan

sel rusak

± Sensitisasi

Leukotrien Asam

arakhidonat dan

sel rusak

± Sensitisasi

Substansi P Aferen primer ± Sensitisasi

Page 12: Persepsi Nyeri

RESPON SISTEMIK TERHADAP NYERI

- Nyeri akan menyebabkan:

- hormon katabolik ↑ (katekolamin, kortisol, glucagon, rennin, aldosteron, angiotensin, hormon antidiuretik)

- hormon anabolik ↓ (insulin, testosteron).

- Manifestasi nyeri: hipertensi, takikardi, hiperventilasi (kebutuhan O2 dan produksi CO2 ↑), tonus sfingter saluran cerna dan saluran air kemih meningkat (ileus, retensi urin).1

Page 13: Persepsi Nyeri
Page 14: Persepsi Nyeri

Numeric Rating Scale (metode Bourbannis)

Indikasi: Dewasa dan anak-anak (> 9 tahun) yang mampu menggunakan angka untuk menilai intensitas nyeri mereka.

Page 15: Persepsi Nyeri

Wong-Baker Faces Pain Rating Scale

Indikasi: Dewasa dan anak-anak (> 3 tahun)

Page 16: Persepsi Nyeri

COMFORT Scale- Tabel dengan penilaian kewaspadaan (alertness),

ketenangan (calmness), kesulitan bernafas (respiratory distress), tangisan (crying), gerakan fisik (physical movement), tonus otot (muscle tone), ketegangan wajah (facial tension), tekanan darah (blood pressure baseline), nadi (heart rate baseline).

- Indikasi: Bayi, anak-anak, dan dewasa yang dalam kondisi kritis atau operasi, dimana tidak dapat menggunakan Numeric Rating Scale dan Wong-Baker Faces Pain Rating Scale.

Page 17: Persepsi Nyeri
Page 18: Persepsi Nyeri
Page 19: Persepsi Nyeri

METODE PENGHILANG NYERIAnalgetik:- Gol. opioid nyeri hebat

- Gol. NSAID nyeri sedang/ringan

Metode menghilangkan nyeri:- Sistemis (oral, rektal, transdermal, sublingual,

subkutan, intramuskular, intravena, atau per infus).

- Regional (epidural opioid/ intraspinal opioid, infiltrasi pada luka operasi )1

Page 20: Persepsi Nyeri

NYERI PERSALINAN

1.Komponen viseral

- kontraksi uterus & dilatasi serviks (kala 1)

- ditransmisikan melalui aferen serabut saraf viseral, berjalan bersama serabut saraf simpatik dan memasuki medulla spinalis T10, T11, T12, dan L1

2.Komponen somatik

- turunnya janin mengakibatkan peregangan pelvis, vagina, dan perineum (kala dua)

- ditransmisikan melalui saraf pudendal dan masuk pada medulla spinalis S2, S3, dan S4.

Page 21: Persepsi Nyeri

Nyeri persalinan memiliki 2 dimensi:

1.Dimensi sensorik atau fisik:

transmisi informasi rangsangan nyeri ke otak

2.Dimensi afektif:

penafsiran dari rangsangan melalui interaksi berbagai variabel emosional, sosial, budaya dan kognitif yang unik untuk individu.7

Page 22: Persepsi Nyeri

- Nyeri persalinan sangat bervariasi antara subyek.

- Salah satu faktor psikologis (pengalaman nyeri sebelumnya) sangat terkait dengan tingkat persepsi nyeri persalinan.

- Nyeri dapat dianalisis dengan pengukuran nyeri kuantitatif.

- McGill Pain Questionnaire & Visual Analog Scale (VAS) metode paling umum dari penilaian nyeri (praktek klinis dan penelitian)7

Page 23: Persepsi Nyeri
Page 24: Persepsi Nyeri

Persepsi nyeri persalinan tergantung pada:

1.Faktor pra persalinan

status sosial, paritas, edukasi pralahir, konseling

2.Faktor intrapartum

cara persalinan, lama persalinan, intervensi medis dan dukungan pribadi.9

Page 25: Persepsi Nyeri

Faktor nyeri ↑

persalinan pertama, riwayat dismenore (periode menyakitkan), takut sakit, praktik keagamaan.

Faktor nyeri ↓

kelas persiapan melahirkan, status sosio-ekonomi tinggi, usia yang lebih tua,7 konseling antenatal efektif.

Page 26: Persepsi Nyeri

METODOLOGI PENELITIAN

Page 27: Persepsi Nyeri

TUJUAN KHUSUS PENELITIAN

- Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan persepsi nyeri persalinan normal pada setiap pasien

- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi nyeri tersebut.

Page 28: Persepsi Nyeri

METODE & RANCANGAN PENELITIAN

- Penelitian lapangan menggunakan metode deskriptif-analitik dengan rancangan cross-sectional.

- Skala nyeri dengan metode Bourbannis

Page 29: Persepsi Nyeri

POPULASI & SAMPELSubjek penelitian: 60 pasien di ruang bersalin RumahSakit Otorita Batam

Kriteria Inklusi:

1. Kehamilan aterm

2. Janin tunggal, hidup, presentasi kepala

3. Kehamilan dan persalinan tanpa penyulit

4. Persalinan secara pervaginam

Kriteria Eksklusi:

Pasien dengan Intrathecal Labour Analgesia (ILA)

Page 30: Persepsi Nyeri

PENGUMPULAN & ANALISIS DATAPengumpulan data:

Metode kuisioner, diisi oleh pasien setelah 6-12 jam persalinan.

Kuisioner berisi:- Identitas pasien (usia, agama, suku, posisi

dalam keluarga)- Tingkat pendidikan, usia saat pertama kali

hamil, jumlah anak yang dimiliki, antenatal care, cara persalinan, dan skala nyeri.

Page 31: Persepsi Nyeri

JABARAN VARIABEL PENELITIAN

Variabel Independen:

Persalinan normal

Variabel Dependen:- Tingkat nyeri - Pendidikan terakhir

- Usia pasien - Usia pasien saat pertama kali hamil

- Agama - Jumlah anak yang dimiliki pasien

- Suku - Jarak antar anak

- ANC rutin

Page 32: Persepsi Nyeri

HASIL & PEMBAHASAN

Page 33: Persepsi Nyeri

0

2

4

6

8

10

12

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

15-19 tahun

20-24 tahun

25-29 tahun

30-34 tahun

35-39 tahun

40-44 tahun

45-49 tahun

Tingkat Nyeri Berdasarkan Usia

Page 34: Persepsi Nyeri
Page 35: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Usia Pertama Kali Hamil

0

2

4

6

8

10

12

14

16

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

15-19 tahun

20-24 tahun

25-29 tahun

30-34 tahun

35-39 tahun

40-44 tahun

45-49 tahun

Page 36: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Posisi Dalam Keluarga

0

2

4

6

8

10

12

14

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

Anak Tunggal

Anak Sulung

Anak Tengah

Anak Bungsu

Page 37: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Jumlah Anak

0

2

4

6

8

10

12

14

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

1 anak

2 anak

3 anak atau lebih

Page 38: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Kunjungan Antenatal Care

0

5

10

15

20

25

jumlah pasien

tidak nyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

Ya

Tidak

Page 39: Persepsi Nyeri
Page 40: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Jenis Pertolongan Persalinan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

Tanpa Episiotomi

Dengan Episiotomi

Dengan Alat Bantu

Page 41: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Agama

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

Islam

Kristen

Katolik

Budha

Hindu

Page 42: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Pendidikan

0

2

4

6

8

10

12

14

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

SD

SMP

SMA

Sarjana

D3

Tidak Sekolah

Page 43: Persepsi Nyeri
Page 44: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Suku Bangsa

0

2

4

6

8

10

12

14

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

Jawa

Sunda

Padang

Riau

Batak

Tapanuli

Melayu

Palembang

Flores

Page 45: Persepsi Nyeri

Tingkat Nyeri Berdasarkan Jarak Antar Anak

0

2

4

6

8

10

12

jumlah pasien

tidaknyeri

nyeriringan

nyerisedang

nyeriberat

terkontrol

nyeriberattidak

terkontrol

tingkat nyeri

1 Tahun

2 Tahun

3 Tahun atau lebih

Page 46: Persepsi Nyeri

KESIMPULAN1. Tingkat rasa nyeri hampir tidak berkorelasi terhadap semua parameter yang ditanyakan. Hal ini kemungkinan karena kurangnya jumlah sampel yang diteliti sehingga kurang dapat menggambarkan pengaruh faktor-faktor nyeri terhadap persalinan.

2. Korelasi yang paling jelas adalah pada pasien dengan rasa nyeri pada skala 10 ketika pertama kali melahirkan, yaitu pada usia 20-24 dan 25-29 tahun. Juga nyeri dengan skala 10 ini kebanyakan dirasakan oleh pasien yang baru melahirkan anak pertama dan anak kedua.

3. Pada data yang terkumpul, kebanyakan suku Jawa dengan agama Islam sehingga variasi untuk perbandingannya tidak banyak dan tidak dapat menggambarkan kondisi secara umum.

Page 47: Persepsi Nyeri

SARANUntuk dapat menggambarkan faktor-faktor pengaruh terhadap tingkat rasa nyeri saat persalinan yang lebih akurat dan hasil yang lebih signifikan, maka diperlukan waktu yang lebih lama agar mendapat data dari lebih banyak lagi pasien sebagai sumber informasinya.

Page 48: Persepsi Nyeri

DAFTAR PUSTAKA1. Latief SA, Suryadi KA, Dachlan MR. Tatalaksana Nyeri. Dalam: Petunjuk Praktis

Anestesiologi. Edisi Kedua. Jakarta: Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif FK UI; 2001; h.74-7.

2. Anonymous. Pain Scale [diunduh 21 Maret 2011]. Pada: http://en.wikipedia.org/wiki/Pain_scale

3. Anonymous. Pain Intensity Scale [diunduh 21 Maret 2011]. Dalam: NIH Pain Consortium. Pada: http://painconsortium.nih.gov/pain_scales/index.html

4. Anonymous. McGill Pain Questionnaire [diunduh 23 Maret 2011]. Pada: http://en.wikipedia.org/wiki/McGill_Pain_Questionnaire

5. Anonymous. Dolorimeter [diunduh 23 Maret 2011]. Pada: http://en.wikipedia.org/wiki/Dolorimeter

6. Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH, editor. Analgesia dan Anestesia Dalam Obstetri. Dalam: Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Edisi Keempat. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2008; h. 428-9.

7. Tournaire M dan Theau-Yonneau A. Nature of Pain During Labor and Delivery [diunduh 23 Maret 2011]. Dalam: Medscape News Today. Pada: http://www.medscape.com/ viewarticle/570648_2

8. Bonica JJ dan McDonald JS. The pain of childbirth. Dalam: Bonica JJ. The management of pain. Edisi ke-2. Philadelphia: Lea & Febiger; 1995.

9. Khaskheli M dan Baloch S. Subjective pain perceptions during labour and its management [diunduh 23 Maret 2011]. Dalam: Journal of Pakistan Medical Association. Pada: http://www.jpma.org.pk/full_article_text.php?article_id =2106

Page 49: Persepsi Nyeri

10.Sheiner E, Sheiner EK, Shoham-Vardi I. The relationship between parity and labor pain. 1998; h. 287-288.

11.Bonica JJ. Labor pain. Dalam: Wall PD, Melzack R, editor. Textbook of pain. Edisi ke-3. New York: Churchill Livingstone;1994; h. 615-640.

12.Davenport-Slack B, Boylan CH. Psychological correlates of childbirth pain. Psychosom Med; 1974; h. 215-223.

13.Nettlebladt P, FagerstrÖ m CF, Uddenberg N. The significance of reported childbirth pain. J Psychosom Res; 1976; h. 215-221.

14.Pathanapong P. Childbirth pain communicative behaviors among selected laboring Thai women. Arizona: The University of Arizona; 1990.

15.Leventhal EA, Leventhal H, Shacham S, Easterling DV. Active coping reduces reports of pain from childbirth. J Consult Clin Psychol; 1989; h. 365-371.

16.Melzack R, Taenzer P, Feldman P, Kinch RA. Labour is still painful after prepared childbirth training. Can Med Assoc J; 1981; h. 357-363.

17.Melzack R, Kinch R, Dobkin P, Lebrun M, Trenzer P. Severity of labour pain: Influence of physical as well as psychologic variables. Can Med Assoc J; 1984; h. 357-363.

18.Wuitchik M, Bakal D, Lipshitz J. The clinical significance of pain and cognitive activity in latent labor; 1989; h. 35-42.

Page 50: Persepsi Nyeri