persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. skripsi...

90
1 PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE SKRIPSI Penyusun : ENIKUSRINI NIM. P00313014004 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TAHUN 2018

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

1

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri)

DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

SKRIPSI

Penyusun :

ENIKUSRINI

NIM. P00313014004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

TAHUN 2018

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

2

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA

KABUPATEN KONAWE

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mermperoleh gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh:

ENIKUSRINI

P00313014004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

TAHUN 2018

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

3

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA

KABUPATEN KONAWE

Yang diajukan oleh:

ENIKUSRINI

P00313014004

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Utama,

Masrif, SKM., M.Kes NIP. 19730818 199503 1 002 Tanggal:.......................................

Pembimbing Pendamping,

Rita Ima, SST., MPH NIP. 19791130 200501 2 001 Tanggal: .......................................

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

4

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA

KABUPATEN KONAWE

oleh:

ENIKUSRINI

P00313014004

Telah di uji dan di setujui pada tanggal : 09 Agustus 2018

TIM DEWAN PENGUJI

Pembimbing I : Masrif, M.Kes. (...........................................)

Pembimbing II : Rita Irma, SST., MPH. (...........................................)

Penguji I : Dr. S. Akbar Toruntju, SKM, M. Kes (...........................................)

Penguji II : Rofiqoh, SKM., M.Kes. (...........................................)

Penguji III : Evi Kusumawati, SST. M.Si. Med. (...........................................)

Ketua Jurusan Gizi,

Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006 199203 2 002

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

5

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang di

kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Enikusrini

NIM : P00313014004

Tanggal : 17 Agustus 2018

Yang Menyatakan,

Materai 6000

(………………………………)

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

6

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang

bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Enikusrini

NIM : P00313014004

Program Studi/Jurusan : D4 Gizi

Judul Tugas akhir : Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan

Glodok (Periopthalmodon Schlosseri) Di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes

Kemenkes Kendari Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas Skripsi saya yang

berjudul :

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK

(PERIOPTHALMODON SCHLOSSERI) DI DESA SAWAPUDO

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

Beserta perangkat yang ada (jika di perlukan). Dengan hak bebas

Royati Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan,

mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data

(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik

Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di………………..

Pada tanggal …………………

Yang menyatakan,

(………………………………….)

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

7

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

INTISARI

Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma

Latar Belakang: Populasi Ikan Glodok (ikan palu-palu) di Kecamatan Soropia ternyata cukup banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang aspek biologisnya belum banyak dilakukan.

Tujuan: Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan

glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan

Soropia Kabupaten Konawe.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jumlah sampel 20 Informan Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan snowball chain sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai, menggunakan kriteria masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Hasil: Menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok kurang baik, dimana masyarakat jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan glodok. Masyarakat hanya sebagian kecil yang memanfaatkan sebagai obat, dimana masyarakat beranggapan bahwa ikan tersebut beracun. Kata Kunci : Ikan Glodok Daftar Pustaka : 18 (2004-2015)

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

8

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

ABSTRAK

Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma

Background: The population of Glodok Fish (hammer-hammer fish) in Soropia District is quite a lot in the region, but almost never used as food consumption by the community, only occasionally consumed as an alternative treatment for ARI. Although glodok fish already have economic value (which is still relatively small), research has not been done on the biological aspects. Objective: To find out the community's perception of the use of glodok fish (Periopthalmodon schlosseri) in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Method: The type of research used is qualitative. Number of samples 20 informants This study was conducted in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency on June 6-10, 2018. The sample in this study was determined by snowball chain sampling (snowball sample), that is, the informants were taken in series by asking for information from the person interviewed , using the criteria of the community around the coast in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Results: Shows that the community perception in Sawapudo Village is due to the poor utilization of glodok fish, where people rarely or even do not consume glodok fish at all. The community is only a small part that uses it as medicine, where people assume that the fish is poisonous. Keywords: Fish Glodok Bibliography: 18 (2004-2015)

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan

judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok

(Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia

Kabupaten Konawe”.

Penulis menyadari bahwa semua ini dapat terlaksana karena

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, dalam memberikan

bimbingan dan petunjuk sejak dari pelaksanaan kegiatan awal sampai pada

penyelesaian Skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih

kepada Bapak Masrif Bahrun, SKM., M.Kes., selaku Pembimbing I dan

selaku Pembimbing II Ibu Rita Irma, SST, MPH., yang telah meluangkan

waktu dan pikiran dengan penuh tanggung jawab guna memberikan

bimbingan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Kendari.

2. Ibu Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes

Kemenkes Kendari.

3. Bapak Dr. S. Akbar Torontju, SKM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi

D-IV Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari

4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Gizi yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

10

maupun motivasi selama mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes

Kendari.

5. Kepala Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dan

staf yang telah membantu dalam memberikan informasi pada saat

pengambilan data awal penelitian.

6. Teristimewa kepada ayahanda Sabaruddin dan Ibunda tercinta

Ediyawati yang telah mengasuh, membesarkan dengan cinta dan penuh

kasih sayang, serta memberikan dorongan moril, material dan spiritual,

Dan Kepada La Ale audi A.md Gizi Yang telah memberi semangat,

Perhatian dan Kepercyaan, serta Adikku tersayang Anjas Marah terima

kasih atas pengertiannya selama ini.

7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan

Gizi angkatan 2014.

Tiada yang dapat penulis berikan kecuali memohon kepada Allah

SWT, semoga segala bantuan dan andil yang telah diberikan oleh semua

pihak selama ini mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis

mengharapkan semoga Proposal Skripsi ini dapat menambah khasanah

ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Kendari, Februari 2018

Penulis

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi

ABSTRACT ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ............................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ............................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4

E. Keaslian Penelitian ............................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. `Uraian Teori .................................................................... 7

1. Tinjauan Tentang Persepsi ......................................... 7

2. Tinjauan Tentang Ikan Glodok .................................... 12

B. Kerangka Teori ................................................................. 19

C. Kerangka Konsep ............................................................ 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................. 21

B. Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel (Informan) ......... 21

C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 21

D. Definisi Operasional ......................................................... 22

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 23

F. Instrumen dan Bahan Penelitian ........................................ 23

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

12

G. Prosedur Penelitian ............................................................ 24

H. Manajemen Data ................................................................ 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil .................................................................................. 26

B. Pembahasan .................................................................... 37

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................... 39

B. Saran ................................................................................ 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Keaslian Penelitian .................................................................. 6

Tabel 2 Analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal Perizinan) ........... 16

Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa ....................................... 27

Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur ............................ 27

Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian.. 28

Tabel 6 Karakteristik Informan Penelitian ............................................. 30

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

14

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Ikan Glodok siap melompat ……………………………………. 12

Gambar 2 Ikan Glodok Dalam lumpur ……………………………………. 12

Gambar 3 Ikan Glodok siap melompat ……………………………………. 13

Gambar 4 Permukaan Rumah Ikan Glodok ……………………………… 13

Gambar 5 Melompat ………………………………………………………... 13

Gambar 6 Kerangka Teori Penelitian ...................................................... 18

Gambar 7 Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 19

Gambar 8 Prosedur Penelitian ................................................................. 23

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

15

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Resume Diskusi

Lampiran 3 Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 4 Izin penelitian (LITBANG)

Lampiran 5 Surat bebas Laboratorium jurusan gizi

Lampiran 6 Surat pernyataan bebas Kuesioner

Lampiran 7 Daftar kunjungan perpustakaan

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai

sepanjang 81.000 km dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8

juta km2, yang terdiri perairan kepulauan dan territorial seluas 3,1 juta

km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia seluas 2,7

juta km2. Fakta tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan

perikanan dan kelautan Indonesia dinilai sangat cerah dan menjadi

salah satu kegiatan ekonomi yang strategis (Darma, 2016).

Sumber daya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia

dinilai memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi.

Sumber daya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di

dunia. Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan

bernilai ekonomis tinggi, antara lain: tuna, cakalang, udang, tongkol,

tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang

barong/lobster), ikan hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Ihwan,

2010).

Diantara potensi sumber daya perikanan yang belum

dimanfaatkan secara optimal tetapi memiliki kandungan gizi tinggi

adalah ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) jenis Baleophthalmus

boddarti, yang keberadannya kurang diperhitungkan sebagai ikan

budidaya karena tidak dianggap sebagai ikan ekonomis (Effendy dalam

Wilis, 2010).

Ikan ini sering dijumpai di tambak yang kosong (tidak digunakan

untuk kegiatan budidaya atau tambak setelah dipanen) dan pada daerah

dimana terdapat hamparan lumpur disekitar daerah pertambakan. Di

beberapa Negara seperti negara Jepang dan Thailand telah

mengembangkan dan memanfaatkan ikan glodok dan memasok

restauran-restauran besar. Di Indonesia ikan glodok juga mempunyai

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

17

nilai ekonomis walaupun lebih kecil dibandingkan dengan jenis ikan

ekonomis lainnya. Hal itu berkaitan dengan kebiasaan hidup ikan glodok

yang mampu hidup di air dan di lumpur sehingga keberadannya kurang

banyak diperhitungkan. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai

ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang

aspek biologisnya belum banyak dilakukan (Wilis, 2010).

Ikan glodok merupakan ikan yang unik, ikan ini dapat bergerak

menggunakan siripnya sebagai bentuk adaptasi morfologi terhadap

kondisi tempat tinggalnya. Ikan ini memiliki nama internasional

mudskipper. Nama lokal ikan ini berbeda di setiap daerah, seperti

glodok, belodok, belodog, atau blodog, tembakul, tempakul, timpul atau

belaca, gabus laut dan lunjat. Secara taksonomi ikan ini masuk ke dalam

famili Gobiidae (Suwarni, 2009).

Jenis ikan ini termasuk khas karena tidak dapat ditemukan di

seluruh wilayah perairan. Menurut Al-Behbehani dan Ebrahim (2010)

ikan glodok mampu bertahan di daerah pasang surut karena memiliki

kemampuan bernafas melalui kulit tubuhnya dan lapisan selaput lendir di

mulut serta kerongkongannya. Cara lain adaptasinya agar tetap hidup di

daerah mangrove adalah dengan menggali lubang lumpur lunak yang

dimanfaatkan jadi sarangnya.

Pada ekosistem mangrove ikan glodok merupakan konsumen

tingkat pertama maupun tingkat kedua dalam rantai makanan. Menurut

Polgar dan Lim (2011), ikan glodok merupakan jenis ikan yang

berukuran kecil yang menempati posisi konsumen primer dan sekunder

dalam rantai makanan. Selain itu ikan glodok juga merupakan

bioindikator pencemaran lingkungan pada ekosistem mangrove. Ikan ini

termasuk toleran terhadap amoniak.

Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan pangan

atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok memiliki nilai

gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang, Korea, Filipina, Taiwan,

Thailand dan Vietnam beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

18

tersendiri dan dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini

dikonsumsi oleh nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan

sering buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di

Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.

Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi, ikan

glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil

penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013)

bahwa ikan glodok mempunyai kandungan asam amino yang lengkap

dan mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar

memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan

beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.

Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang memiliki

peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al bahwa Taurin

merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup baik. Menurut

Hussy et al bahwa Taurin memainkan peran penting sebagai

neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan menurut Jankov

et al bahwa Taurin merupakan salah satu komponen yang memiliki

aktivitas antioksidan (Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013).

Di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni di Kabupaten Konawe,

terdapat salah satu kecamatan yang terletak di pesisir pantai yaitu

Kecamatan Soropia. Di wilayah tersebut ternyata banyak ditemukan ikan

glodok. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara awal pada

tanggal 07 Desember 2017 pada beberapa warga di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia bahwa ikan glodok atau yang dalam bahasa asli

masyarakat di Kecamatan Soropia adalah ikan palu-palu ternyata cukup

banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan

sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi

sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti telah melakukan

penelitian dengan judul ”Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

19

Ikan Glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana persepsi masyarakat terhadap

pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan

glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan

Soropia Kabupaten Konawe.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui gambaran persepsi kerentanan masyarakat terhadap

pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

b. Mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap

pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

c. Mengetahui gambaran persepsi hambatan masyarakat terhadap

pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan teori

tentang pemanfaatan ikan glodok pada masyarakat di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

20

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Sangat berguna untuk menambah pengalaman, wawasan

dan aplikasi di masyarakat serta sebagai bahan untuk

menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.

b. Bagi Mahasiswa

Sebagai wacana baru dalam meningkatkan pengetahuan

masyarakat sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok,

khususnya bagi kesehatan.

c. Bagi Institusi

Dapat dijadikan sebagai bahan referensi keilmuan

sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok, serta sebagai

sarana pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti lain yang

ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah

yang sama.

d. Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan untuk

meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan

ikan glodok guna pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat.

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

21

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1. Keaslian Penelitian

Penelitian Subjek Metode Persamaan Perbedaan

Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Riviana (2013)

Ikan Glodok

Eksperimen Ikan Glodok Metode penelitian, variabel penelitian yakni perubahan komposisi kimia, asam amino, dan kandungan taurin

Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro (2013)

Ikan Glodok

Eksperimen Ikan Glodok Metode penelitian, variabel penelitian yakni perubahan komposisi kimia, asam lemak ikan

Nurdianty, Denty Ayu (2004)

Konsumen Ikan Laut

Survei Persepsi konsumen terhadap ikan laut segar

Lokasi penelitian, jenis ikan, analisis data yang digunakan

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Uraian Teori

1. Tinjauan Tentang Persepsi

a. Pengertian

Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang

diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya

stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian, lalu

diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari

tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi

individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan

yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri

individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2013).

Persepsi adalah proses pengorganisasian,

penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh

organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang

berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri

individu (Walgito, 2009). Pendapat lain mengatakan bahwa

persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan

dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati,

mengetahui atau mengartikan setelah panca inderanya mendapat

rangsangan (Maramis, 2009).

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

persepsi adalah proses diterimanya rangsang melalui panca

indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu

mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang

diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.

b. Macam-Macam Persepsi

Persepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu external

perception dan self perception. External perception yaitu persepsi

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

23

yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri

individu. Sedangkan self perception yaitu persepsi yang terjadi

karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu,

dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri (Sunaryo,

2013).

c. Syarat dan Proses Terjadinya Persepsi

Supaya individu dapat mengadakan persepsi diperlukan

beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya objek yang

dipersepsikan lalu objek tersebut menimbulkan stimulus yang

mengenai alat indera atau reseptor, adanya perhatian sebagai

langkah pertama untuk mengadakan persepsi, adanya alat indera

atau reseptor sebagai penerima stimulus dan saraf sensoris

sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak lalu dari otak

dibawa melalui saraf motorik sebagai alat untuk mengadakan

respon (Sunaryo, 2013).

Lebih lanjut Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa proses

terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu proses fisik, proses

fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek

menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau

reseptor. Proses fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh

indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan proses

psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu menyadari

stimulus yang diterima.

d. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibedakan

menjadi tiga macam, yaitu faktor eksternal, faktor internal dan

faktor perhatian. Pada faktor eksternal diperoleh dari stimulus dan

tidak semua stimulus akan diteruskan dalam proses persepsi,

tetapi sebagian saja. Faktor internal berasal dari individu dan saat

menghadapi stimulus dari luar individu bersikap selektif untuk

menentukan stimulus mana yang diperhatikan sehingga

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

24

menimbulkan kesadaran individu. Sedangkan, faktor perhatian

merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas

individu yang ditujukan pada suatu objek.

Menurut David dan Richard dalam Rakhmad (2004),

menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

seseorang terhadap suatu objek:

1) Faktor Fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman

masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor

personal. Faktor fungsional ini terdiri atas:

a) Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan kebutuhan menetap

pada diri seseorang akan menentukan persepsi

seseorang.

b) Kesiapan mental, suasana mental seseorang akan

mempengaruhi persepsinya.

c) Suasana emosi, suasana emosi seseorang baik ia dalam

keadaan sedih bahagia, marah ataupun susah akan

berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

d) Latar belakang budaya, latar belakang dimana orang

tersebut berasal akan berpengaruh terhadap suatu

rangsangan.

2) Faktor Struktural

Faktor struktural semata-mata berasal dari sifat struktur

fisik dan efek-efek saraf, yang ditimbulkan dalam sistem saraf

individu yang meliputi:

a) Kemampuan berfikir.

b) Daya tangkap indra manusia

c) Kemampuan daya tangkap yang terdapat dalam diri

manusia

Menurut Walgito (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi masyarakat antara lain:

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

25

1) Faktor Internal

Faktor dari sisi kejasmanian dan berhubungan dengan

psikologis. Seseorang yang memiliki kepribadian tertutup dan

tidak mau menerima hal-hal yang baru seperti pemanfaatan

ikan Glodok maka akan sulit menimbulkan persepsi positif

atau negatif.

2) Faktor Stimulus

Agar stimulus dapat dipersepsikan, stimulus harus kuat.

Dengan melihat masyarakat yang mulai memanfaatkan ikan

glodok lebih dari dua kali dan mendapatkan informasi tentang

ikan glodok yang banyak dapat menimbulkan persepsi

terhadap pemanfaatan ikan glodok.

3) Faktor Eksternal (Lingkungan)

Obyek persepsi yang sama dengan situasi yang berbeda

dapat menghasilkan persepsi yang berbeda. Daerah yang

masyarakatnya mengkonsumsi ikan glodok lebih banyak akan

menimbulkan persepsi yang berbeda dibandingkan daerah

yang tidak atau kurang mau mengkonsumsi ikan glodok.

e. Pengukuran Persepsi

Dalam promosi kesehatan harus memperhatikan

komponen atau konstruksi yang merupakan pengungkit bagi

faktor yang mempengaruhi perilaku. Komponen-komponen model

hubungan kesehatan dengan kepercayaan sebagai alat ukur

persepsi meliputi (Sunaryo, 2013):

1) Persepsi Kerentanan.

Merupakan persepsi individu tentang kemungkinannya

terkena suatu penyakit. Mereka yang merasa dapat terkena

penyakit tersebut akan lebih cepat merasa terancam.

Seseorang akan bertindak untuk mencegah penyakit bila ia

merasa bahwa sangat mungkin terkena penyakit tersebut.

Kerentanan yang dirasakan setiap individu berbeda

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

26

tergantung persepsi tentang risiko yang dihadapi individu pada

suatu keadaan tertentu.

2) Persepsi Keparahan.

Merupakan pandangan individu tentang beratnya

penyakit yang diderita. Pandangan ini mendorong seseorang

untuk mencari pengobatan atas penyakit yang dideritanya.

Keseriusan ini ditambah dengan akibat dari suatu penyakit

misalnya, kematian, pengurangan fungsi fisik dan mental,

kecacatan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.

3) Persepsi manfaat dan hambatan yang dirasakan.

Individu akan mempertimbangkan apakah alternatif itu

memang bermanfaat dapat mengurangi ancaman penyakit,

persepsi ini juga berhubungan dengan ketersediaan sumber

daya sehingga tindakan ini mungkin dilaksanakan. Persepsi ini

dipengaruhi oleh norma dan tekanan dari kelompoknya.

Sementara persepsi rintangan (barriers) adalah persepsi

terhadap biaya/aspek negatif yang menghalangi individu untuk

melakukan tindakan kesehatan, misalnya mahal, bahaya,

pengalaman tidak menyenangkan, rasa sakit.

4) Petunjuk untuk bertindak.

Peristiwa eksternal yang memotivasi seseorang untuk

bertindak. Ada faktor pencetus untuk memutuskan menerima

atau menolak alternatif tindakan tersebut, isyarat dapat

bersifat:

a) Internal, isyarat untuk bertindak yang berasal dari dalam

diri individu, misal gejala yang dirasakan.

b) Eksternal, isyarat untuk bertindak yang berasal dari

interaksi interpersonal, misal media massa, pesan,

nasehat, anjuran, atau konsultasi dengan petugas

kesehatan.

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

27

5) Kemampuan untuk bertindak.

Kemampuan bertindak adalah kecendrungan untuk

bertindak atau praktik. Untuk terwujudnya tindakan perlu faktor

lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.

2. Tinjauan Tentang Ikan Glodok

a. Morfologi dan Gambar Ikan Glodok

Ikan glodok adalah ikan yang hidup di habitat intertidal

ditemukan di daerah yang berlumpur dan pada ekosistem

mangrove. Ikan gelodok hanya ditemukan di daerah tropis dan

subtropis. Ikan glodok memiliki daerah distribusi geografis yang

mencakup semua Indo-Pasifik dan pantai Atlantik Afrika. Ikan

glodok bergerak cukup aktif pada saat keluar dari air, makan dan

berinteraksi satu sama lain dan juga menjaga tempat tinggalnya

(Ravi dan Rajagopal, 2009).

Gambar 1. Melompat Gambar 2. Siap melompat Gambar 3. Dalam

lumpur

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

28

Gambar 4. Siap

melompat

Gambar 5. Permukaan

rumah ikan glodok

Gambar 6.

Melompat

Genus Boleophthalmus mempunyai badan memanjang,

pipih, dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid. Kepala

subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata

berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua

rahangnya hampir sama panjang. Lidah bercabang dua.

Mempunyai dua sirip punggung yang jelas terpisah (Maulana,

2015).

Sisik pada garis sisi 75 - 100 buah, sirip perut bersatu.

Dasar sirip dada berotot dan bersisik. Sirip ekor tidak simetris,

setengah bagian atas lebih panjang dari setengah bagian

bawahnya. Sirip punggung pertama lebih tinggi dari pada tinggi

tubuh. Tulang rahang atas memanjang sampai ke belakang mata.

Warna tubuh hijau kegelapan dengan 6 sampai 7 garis-garis

miring yang berwarna gelap. Kepala dengan bercak-bercak biru

atau coklat. Sirip punggung pertama dengan bercak-bercak biru.

Sirip punggung kedua dengan bercak-bercak biru yang

membentuk 4 garis-garis tak beraturan (Ravi dan Rajagopal,

2009).

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

29

b. Klasifikasi Ikan Glodok

Murdi dalam Ravi dan Rajagopal (2009) menggolongkan

ikan glodok kedalam famili Gobiidae, sub famili Oxudercinae dan

membaginya ke dalam 3 genus; Boleophthalmus yang ditemukan

oleh Valenciennes pada tahun 1837; Periophthalmodon

ditemukan oleh Bleeker pada tahun 1837 dan Periophthalmus

ditemukan oleh Bloch & Schneider pada tahun 1801.

Ikan glodok ketika di darat mempunyai 2 aktivitas, yaitu

bergerak di lumpur dengan loncatan pendek dimana kedua sirip

pektoralnya mengayun kedepan sementara tubuhnya

mempertahankan posisi kaku, dan aktivitas yang khas yaitu

mampu memanjat akar maupun batu dengan bantuan sirip

pelviknya yang memegangi badan melawan gravitasi. Gerakan ini

menghasilkan daya hisap (sucker) sementara sirip pektoralnya

menjangkau dan menarik tubuhnya keatas (memanjat) (Polgar

dan Lim, 2011).

c. Bioekologi Ikan Glodok

Ikan glodok berasal dari Thailand menyebar ke Malaya dan

Pakistan ke India. Di Indonesia ikan glodok banyak terdapat di

Bangka, Sumatera (Aceh, Belawan), Jawa (Jakarta, Semarang,

Surabaya, Besuki, Karang, Bolong), Madura (Kamal, Sumenep),

Kalimantan (Pamangkat, Singkawang, Sungai Duri, Banjarmasin,

Samarinda, Sambas) dan Sulawesi (Makassar). Ikan glodok

terdapat juga di Singapura, Malaysia, India, Thailand, Cina,

Andaman, Guam dan Papua Nugini (Ravi dan Rajagopal, 2009).

Ikan glodok hidup di dalam sarang yang berbentuk

saluran-saluran di dalam lumpur pantai dengan kedalaman antara

40-100 cm. Pada permukaan terdapat beberapa buah lubang

dengan satu atau dua buah lubang utama untuk keluar masuk

ikan. Dari saluran utama ada beberapa buah saluran cabang ke

berbagai arah yang akhirnya menuju ke permukaan. Saluran

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

30

cabang dapat merupakan saluran buntu atau terbuka. Setiap

sarang terdapat satu atau dua buah bagian saluran yang

membesar sebagai tempat ikan selama berada di dalam sarang

(Polgar dan Lim, 2011).

Ikan glodok memiliki kisaran adaptasi perilaku dan

fisiologis yang khas seperti gaya amfibi dibandingkan dengan

Famili: Gobiidae yang sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini

termasuk perilaku adaptasi yang memungkinkan ikan glodok

untuk bergerak secara efektif di darat maupun di air. Ikan glodok

memiliki kemampuan untuk bernapas melalui kulit, lapisan mulut

(mukosa) dan tenggorokan (faring). Ikan glodok menggali liang

yang dalam pada substrat, sehingga memungkinkan untuk dapat

mengatur suhu tubuh dan untuk menghindari predator laut ketika

pasang (Ravi dan Rajagopal, 2009).

Ikan glodok melakukan pernapasan menggunakan kulit

apabila berada pada keadaan surut/kering, agar kondisi tubuhnya

tetap lembab. Inilah cara bernapas yang dilakukan mirip dengan

amfibi. Ikan glodok memiliki adaptasi penting lain yang membantu

pernapasan saat keluar dari air adalah dengan membesarkan

rongga yang terdapat pada insang untuk mempertahankan

gelembung udara. Hal tersebut dilakukan untuk menyediakan

oksigen yang digunakan pada saat respirasi di darat (Graham

dalam Al-Behbehani dan Ebrahim, 2010).

Ikan glodok dapat mengatasi perubahan suhu lingkungan

yang ekstrim. Ketika keluar dari air, suhu pada permukaan

substrat dapat ditolerir oleh ikan glodok berkisar antara 10-15°C.

Sementara disaat air pasang ikan glodok dapat mentolerir suhu

mencapai sekitar 40°C (Taylor, dkk., dalam Polgar dan Lim,

2011). Menurut Tytler dan Vaughan dalam Al-Behbehani dan

Ebrahim (2010) melaporkan bahwa kisaran suhu yang dapat

ditolerir ikan glodok adalah 14-35°C. Kisaran suhu lainnya yang

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

31

dapat ditolerir ikan gelodok adalah 10-42°C, hal ini karena adanya

adaptasi pernapasan.

Jenis ikan glodok ditemukan dibagian hamparan lumpur

yang berbeda-beda, dan mempunyai makanan yang berbeda

pula, dari pemakan detritus (Boleophthalmus boddarti) sampai

jenis-jenis pemakan daging yang memangsa ketam kecil,

serangga, dan siput. Cara memakannya ialah dengan

menggunakan mulutnya yang bergigi seperti sisir ke kiri dan ke

kanan di atas permukaan lumpur. Ketika mencari makan, ikan

gelodok bergerak lambat dengan menggunakan kedua sirip dada

(Muliasusanty dalam Al-Behbehani dan Ebrahim, 2010).

d. Kandungan Gizi Ikan Glodok

Menurut Sulistiono dalam Maulana (2015) jenis ikan glodok

sangat potensial untuk diperdagangkan, baik sebagai ikan

konsumsi maupun sebagai bahan baku untuk makanan ternak

dan ikan. Hal ini disebabkan karena populasinya yang masih

melimpah dan berprotein tinggi.

Tabel 2.

Hasil Analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal Perizinan)

No. Kandungan zat gizi %

1. Protein 7,91%

2. Lemak 0,46%

3. Abu 3,92%

4. Air 72,80%

Dari hasil analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal

Perizinan) pada tahun 1990, ikan glodok segar mempunyai

komposisi zat gizi.

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

32

Sedangkan bila dipanggang, ikan glodok ini mempunyai

kandungan 24,31% protein; 0,85% lemah; 5,71% abu dan

43,73% air.

Dengan melihat potensi ikan glodok yang besar dan

peluang pasarnya yang menarik, maka ikan ini perlu

dimanfaatkan secara optimal. Salah satu asam amino non

esensial yang ada pada ikan glodok dan memiliki manfaat dalam

meningkatkan tenaga yaitu Taurin. Taurin di dalam tubuh

manusia banyak dijumpai pada jaringan otot, otak dan jantung

yang berperan untuk membuat jaringan-jaringan tersebut

berfungsi dengan prima. Kandungan Taurin ikan glodok cukup

tinggi yakni sebanyak 2.732 mg/100 g.

Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi,

ikan glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup

tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih,

Salamah, Riviana (2013) bahwa ikan glodok mempunyai

kandungan asam amino yang lengkap dan mengandung kadar

Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar memiliki kandungan

Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa biota

perairan lainnya, bahkan daging sapi.

Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang

memiliki peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al,

Taurin merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup

baik. Menurut Hussy et al, Taurin memainkan peran penting

sebagai neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan

menurut Jankov et al, Taurin merupakan salah satu komponen

yang memiliki aktivitas antioksidan (Ravi dan Rajagopal, 2009).

Menurut Sunarni (2013) dari hasil analisis terhadap

kandungan karbohidrat, protein dan lemak pada ikan glodok

diperoleh kandungan 0,67%, kandungan lemak 0,48%, dan

kandungan protein sebesar 48,26%. Dengan demikian ikan

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

33

glodok memiliki potensi yang cukup penting untuk dikembangkan

karena memiliki kandungan protein yang tinggi.

e. Manfaat Ikan Glodok

Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan

pangan atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok

memiliki nilai gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang,

Korea, Filipina, Taiwan, Thailand dan Vietnam beberapa

beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan tersendiri dan

dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini dikonsumsi oleh

nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan sering

buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di

Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.

Banyak khasiat serta manfaat yang ada pada ikan glodok

dan diantaranya menurut para ahli penelitian menyatakan bahwa

manfaat dan khasiat ikan glodok adalah sama dengan obat forte

yaitu mampu menjaga dan memperkasa stamina, daya tahan

organ vitalitas dan mampu menstabilkan keseimbangan tubuh.

Menurut Polgar dan Lim (2011), manfaat ikan glodok antara lain:

1) Menstabilkan tekanan darah tinggi

2) Mengurangi risiko stroke

3) Mata dan kulit menjadi lebih sehat

4) Mencegah dimensia

5) Ibu hamil dan masalah prematur

6) Mencegah diabetes

7) Mengurangi risiko adanya kanker

8) Mencegah terjadinya peradangan

9) Mencegah terjadinya depresi

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

34

B. Kerangka Teori

Berdasarkan teori tersebut maka dapat dibuat kerangka penelitian

pada penelitian ini, adalah:

Faktor-faktor modifikasi Keyakinan Individu Tindakan

Gambar 7. Kerangka Teori Penelitian

(Dimodifikasi dari Teori Glanz, et al, 2008)

Umur, Jenis kelamin,

Etnik, Kepribadian,

Sosial ekonomi,

Pengetahuan

Persepsi kerentanan

Persepsi keparahan

Persepsi manfaat

Persepsi kemampuan

diri

Isyarat untuk bertindak

Ancaman yang dirasakan

Persepsi hambatan

Perilaku individu

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

35

C. Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian kepustakaan di atas dapat disimpulkan

bahwa persepsi yang dirasakan tergantung pada perilaku seseorang

bagaimana menanggapi sesuatu, dalam hal ini pemanfaatan ikan glodok

oleh masyayrakat. Adapun kerangka konsep yang menjadi fokus

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 8.

Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan:

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

Pengetahuan Persepsi

Kerentanan

Manfaat

Hambatan

Perilaku

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan

pendekatan indepth Interview yaitu jenis penelitian dimana proses

memperoleh keterangan dengan cara melakukan wawancara kepada

responden atau informan dengan menggunakan panduan pedoman

wawancara.

B. Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel (Informan)

Pemilihan informan dilakukan dengan metode snowball chain

sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan

secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah

diwawancarai. Penarikan sampel pola ini diawali dengan penentuan

sampel pertama. Informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi

pertama. Pengumpulan data dari informan dilakukan dengan teknik

wawancara mendalam melalui panduan wawancara dengan instrument

alat perekam suara (handphone). Dengan menggunakan kriteria

masyarakat antara lain:

1. Bersedia di wawancara

2. Berpendidikan Minimal SMA

3. Mampu berkomunikasi

Sedangkan jumlah sampel yakni 20 orang antara lain pak desa,

nelayan, masyarakat, petani dan guru.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018,

bertempat di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten

Konawe.

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

37

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia

Kabupaten Konawe.

D. Definisi Operasional

1. Persepsi merupakan hasil dari suatu proses pengambilan keputusan

tentang pemahaman masyarakat di Desa Sawapudo Kecamatan

Soropia dalam kaitannya dengan pemanfaatan Ikan Glodok.

2. Persepsi kerentanan yaitu persepsi masyarakat dalam

memanfaatkan ikan glodok, dimana dengan mengkonsumsi ikan

glodok tersebut sangat rentang terhadap penyakit yang akan

dideritanya.

3. Persepsi manfaat yaitu persepsi/keyakinan masyarakat tentang

manfaat yang dirasakan dalam mengkonsumsi ikan glodok.

4. Persepsi hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu

hambatan yang dirasakan yang mungkin berperan sebagai

hambatan untuk merekomendasikan suatu perilaku dalam

mengkonsumsi ikan glodok.

5. Ikan glodok adalah Ikan palu (Istilah masyarakat di Desa Sawapudo)

yang hidup di habitat intertidal ditemukan di daerah yang berlumpur

dan pada ekosistem mangrove. Bentuk badan memanjang, pipih,

dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid. Kepala

subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata

berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua

rahangnya hampir sama panjang. Lidah bercabang dua. Mempunyai

dua sirip punggung yang jelas terpisah.

6. Pemanfaatan ikan glodok adalah informasi yang ingin diketahui

kepada pihak masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan

pemanfaatan ikan glodok (ikan palu) selama ini yang cukup banyak

terdapat di daerah tersebut.

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

38

E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer yaitu data karakteristik responden yang

meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, tingkat pendidikan,

pekerjaan dan pendapatan masyarakat serta data mengenai persepsi

masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok yang meliputi

persepsi kerentanan, manfaat dan hambatan dalam memanfaatkan

ikan glodok. Sedangkan data sekunder mengenai gambaran umum

lokasi penelitian dan lain-lain (Sugiyono, 2010).

2. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

a. Data karakteristik responden dikumpulkan dengan cara

wawancara secara langsung kepada responden dengan

menggunakan kuesioner.

b. Data persepsi masyarakat dikumpulkan secara wawancara

mendalam kepada responden dengan menggunakan kuesioner

terstruktur.

c. Data gambaran umum lokasi penelitian dikumpulkan dengan

menggunakan dokumentasi dan laporan-laporan yang ada di

Kantor Lurah Sawapudo dan Kantor Camat Soropia.

F. Instrumen dan Bahan Penelitian

Instrumen dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

1. Tape Recorder

2. Pensil/Pulpen (Alat Tulis)

3. Kuesioner atau pedoman wawancara

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

39

G. Prosedur Penelitian (Alur Penelitian)

Gambar 9. Prosedur Penelitian

Survei Awal

Pengajuan Judul

Pengambilan Data Awal

Penyusunan Proposal

Ujian Proposal

Izin Penelitian Populasi/Sampel (Responden)

Wawancara : 1. Karakteristik

Responden 2. Persepsi masyarakat

tentang pemanfaatan ikan glodok

Pengolahan Data

Analisis Data

Hasil

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

40

H. Manajemen Data

Manajemen data dalam penelitian kualitatif meliputi:

1. Reduksi Data

Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal

yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya.

2. Menyajikan Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendispley

data atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat (narasi), bagan, hubungan

antar kategori dan sejenisnya.

3. Kesimpulan/Verifikasi

Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti apabila didukung oleh bukti-

bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredible.

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Sawapudo merupakan salah satu desa yang berada di

wilayah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara. Luas wilayah Desa Bajo Indah adalah ± 58 Ha, yang

terbagi dalam 3 dusun, yakni dusun I sebanyak 223 jiwa (37,23%),

Dusun II sebanyak 202 jiwa (33,72%), dan Dusun III sebanyak 174

jiwa (29,05%).

Desa Sawapudo terletak ± 7 km dari ibu kota Kecamatan

Soropia, ± 95 km dari ibukota Kabupaten Konawe, dan ± 11 km dari

ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun batas-batas wilayah

Desa Sawapudo adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekar

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tapulaga

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kawasan Hutan Lindung

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Wisata Bokori

Desa Sawapudo merupakan daerah pesisir dengan topografi

datar (daratan rendah). Dengan demikian, sangat potensial untuk

pengembangan sektor perikanan dan wisata bahari.

Secara keseluruhan, Desa Sawapudo mempunyai jumlah

penduduk sebanyak 599 jiwa dengan 97 rumah, dimana terdiri dari

301 jiwa laki-laki dan 298 jiwa perempuan. Adapun jumlah Kepala

Rumah Tangga di Desa Sawapudo adalah sebanyak 169 Kepala

Rumah Tangga. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

42

a. Jumlah penduduk

Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia

Tahun 2018

No. Dusun Jenis Kelamin (%) Jumlah Total

L % P % N %

1 2 3

Dusun I Dusun II Dusun III

106 110 85

17,70 18,36 14,19

117 92 89

19,53 15,36 14,86

223 202 174

37,23 33,72 29,05

Total 301 50,25 298 49,75 599 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas, diperoleh informasi

bahwa jumlah penduduk yang paling besar terdapat di Dusun I yaitu

sebanyak 223 jiwa (37,23%). Sedangkan jumlah penduduk yang

terendah adalah terdapat di Dusun III yaitu sebanyak 174 jiwa

(29,05%).

Jika dilihat dari golongan umur yang paling besar di Desa

Sawapudo adalah golongan umur 5-9 tahun. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia Tahun 2018

No. Golongan Umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14

0 – 11 bulan 1 – 4 tahun 5 – 9 tahun

10 – 14 tahun 15 – 19 tahun 20 – 24 tahun 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun

7 61 71 58 54 50 65 65 30 30 19 58 25 5

2,32 20,31 23,60 19,31 17,94 16,62 21,65 21,62 9,98 9,97 6,32 19,30 8,31 1,66

Total 598 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

43

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

golongan umur yang paling besar di Desa Sawapudo adalah

golongan umur 5-9 tahun. Sedangkan golongan umur terendah

adalah golongan umur 60 – 64 tahun yakni sebanyak 5 orang

(1,66%).

b. Agama

Agama masyarakat Desa Sawapudo adalah seluruhnya

beragama Islam (100%). Adapun menyangkut aktivitas keagamaan

di Desa Sawapudo, dalam hal ini masyarakat beragama Islam

umumnya didukung oleh sarana peribadatan yakni sebuah masjid.

Tersedianya sarana peribadatan tersebut menyebabkan aktivitas

keagamaan berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dengan

banyaknya aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat

setempat, seperti shalat berjamaah, kegiatan pengajian Al-Qur’an,

TPA, Majelis Ta’lim serta perayaan hari besar Islam.

c. Masyarakat

Masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar memiliki

pekerjaan atau bermata pencaharian sebagai nelayan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian di

Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun 2012

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 2 3 4 5

Nelayan PNS

Wiraswasta Pensiunan Lain-Lain

96 6 48 5 14

56,80 3,55

28,40 2,96 8,28

Total 169 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

mata pencaharian masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

44

adalah sebagai nelayan, dengan jumlah 96 KK (56,80%). Sedangkan

yang terendah adalah sebagai pensiunan, dengan jumlah 5 KK

(2,96%). Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa mata pencaharian

masyarakat di Desa Sawapudo cukup bervariasi guna memenuhi

kebutuhan sehari-hari dalam rangka menjaga kelangsungan hidup

keluarga.

Tabel 6 Karakteristik Informan Penelitian Di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia Tahun 2018

Karakteristik N %

Umur (Tahun) 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60

4 6 5 5

20,0 30,0 25,0 25,0

Jumlah 20 100,0

Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan

10 10

50,0 50,0

Jumlah 20 100,0

Pendidikan PT SMA SMP SD

3 9 1 7

15,0 45,0 5,0 35,0

Jumlah 20 100,0

Pekerjaan Nelayan Wiraswasta Tukang Petani

IRT PNS

4 3 1 2 7 3

20,0 15,0 5,0 10,0 35,0 15,0

Jumlah 20 100,0

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

45

2. Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok

Berdasarkan variabel yang telah ditentukan dalam penelitian

ini maka wawancara mendalam diarahkan ke tiga variabel yaitu,

persepsi kerentanan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan.

a. Persepsi Kerentanan

Persepsi Kerentanan yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah persepsi masyarakat di Desa Sawapudo tentang ikan

glodok yang beracun dan akibat mengkonsumsi ikan glodok. Ikan

glodok dianggap oleh masyarakat di Desa Sawapudo sebagai

ikan yang beracun. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan

informan 1 yang menyatakan bahwa:

“Ikan palu-palu dianggap sama masyarakat di sini itu ikan yang beracun, padahal sebenarmya orang-orang sini jarang ada yang memakannya, Ikan itu kalau sedang air turun banyak sekali muncul di pesisir di daerah berlumpur. Biasanya hanya dijadikan mainan bagi anak-anak” (Bapak Arimin selaku Kepala Desa Sawapudo)”

Informan 2

Hal tersebut dipertegas oleh Bapak Kamuali yang

menyatakan bahwa:

“Kami disini sering sekali liat ikan palu-palu, saya tidak tau kalau ikan itu nama aslinya ikan glodok, saya baru dengar tapi banyak orang dari dulu bilang kalau ikan itu beracun kalau dimakan. Makanya orang-orang ketakutan untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali. Orang lebih enak makan ikan yang besar-besar”

Informan 3

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Bapak Basrin yang

menyatakan bahwa:

“Dulu memang saya dengar ikan itu obat, biasa digunakan untuk obat-obat anak yang sedang sakit. Tapi jarang mi orang makan karena sejak mereka bilang beracun kita semua takut untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali, masih banyak hasil tangkapan kita yang lebih besar-besar”

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

46

Informan 4

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Halim yang

menyatakan bahwa:

“Kita tidak berani makan ikan itu, saya juga baru dengar kalau ikan itu bagus dan bergizi. Padahal orang-orang sini menganggap itu ikan beracun, pernah ada orang yang makan untuk obat tapi langsung bengkak-bengkak badannya. Makanya kami ketakutan makan ikan palu-palu itu”

Informan 5

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang

menyatakan bahwa:

“Ikan palu-palu itu bagus untuk obat, tapi kalau untuk dikonsumsi sehari-hari tidak ada orang yang mau makan ikan itu. Pernah anak saya sakit lalu dibakarkan ikan itu sampai hangus lalu abunya di masukan di dalam kopi. Hal itu saya lakukan karena mendengar cerita dari nenek-nenek dulu kalau ikan itu obat untuk anak-anak yang sakit. Kalau menurut saya tidak beracun, hanya orang takut untuk makan. sedangkan Ikan itu dijadikan mainan oleh anak-anak sini”

Informan 6

Hasil wawancara Ibu Murni menyatakan bahwa”

“masyarakat di sini tidak makan itu ikan karena bukan kebiasaan untuk makan itu ikan, saya pernah dengar kalau ikan itu beracun tapi saya tidak tau bagaiman model racunnya, kalaupun beracun pasti itu kucing dengan ayam akan mati karena mereka makan itu, katanya itu ikan di jadikan sebagai obat”

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas

menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Sawapudo

beranggapan bahwa ikan glodok merupakan ikan yang sangat

beracun. Jika ikan itu dikonsumsi oleh masyarakat akan membuat

masyarakat keracunan. Ketakutan masyarakat akan hal tersebut

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

47

menjadikan ikan tersebut kurang atau bahkan tidak sama sekali

dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.

b. Persepsi Manfaat

Persepsi manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah persepsi tentang manfaat mengkonsumsi ikan glodok,

proses pengolahannya, rasa dan populasi ikan glodok. Pada

umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika ikan

glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat.

Hal ini disebabkan karena anggapan dari hampir semua

masyarakat bahwa ikan glodok merupakan bukan ikan yang layak

untuk dikonsumsi.

Informan 1

Hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang menyatakan

bahwa:

“Untuk makan ikan palu-palu tersebut, kami merasa khawatir karena ikan tersebut hidup dilumpur dan banyak orang-orang disekitar ini tidak mau mengkonsumsi ikan palu-palu tersebut. Mungkin karena faktor kebiasaan jadi kami orang-orang di desa ini tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada yang makan ikan tersebut”

Informan 2

Lebih lanjut diungkapkan oleh Ibu Suriani H yang

menyatakan bahwa:

“Itu ikan palu-palu tidak dimakan, saya kurang tahu kalau orang-orang di desa lain tapi setahu saya tidak ada yang makan ikan itu. Kalau masalah setuju atau tidak, saya bilang tidak setuju, karena banyaknya ikan lain yang lebih besar dan lebih enak, kenapa juga kami harus makan ikan itu. Dari dulu tidak ada orang-orang yang mau makan ikan itu”

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

48

Informan 3

Menurut hasil wawancara Ibu Nining yang menyatakan

bahwa:

“Pernah ada orang yang cari ikan itu di bawah rumah, katanya untuk obat. Mereka sepertinya datang dari kendari. Katanya ikan palu-palu itu bisa dijadikan obat untuk anak yang sakit panas. Waktu saya tanya mereka bilang ikan itu di bakar sampai kering lalu abunya dikasih makan kepada anaknya yang sedang sakit. Saya kurang tahu sakit apa waktu itu. Tapi saya bilang bukannya itu beracun?”

Informan 4

Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Halik yang

menyatakan bahwa:

“Mungkin kalau betul ikan itu banyak manfaatnya, kenapa pemerintah tidak lakukan sosialisasi? Saya juga baru tahu kalau ikan itu nilai gizinya bagus. Padahal selama ini kami ketakutan makan ikan itu” Informan 5 Lebih lanjut dikatakan oleh ibu Saidah yang menyatakan

bahwa:

“Mungkin kalau orang-orang tahu manfaat dari ikan itu, sudah banyak yang mau makan ikan itu. Padahal banyaknya ikan itu di lumpur saat air surut. Memang sebenarnya saya pernah dengar dari orang tua dulu kalau ikan itu bisa mengobati sakit anak-anak atau orang-orang yang sakit, tapi karena banyak yang ketakutan termasuk saya. Pernah juga ada tetangga masak ikan itu, katanya untuk obat anaknya, saya kurang tahu bagaimana rasanya karena memang saya tidak pernah makan ikan palu-palu itu”

Informan 6

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Rahmawati yang

menyatakan bahwa:

“Saya pernah rasa ikan itu, tapi dulu waktu nenek saya masak untuk obat anak saya, rasanya biasa seperti ikan

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

49

lain. Hanya mungkin karena dagingnya yang sedikit jadi saya rasa tidak kenyang juga. Padahal banyak ikan itu di lumpur saat air turun.”

Informan 7

Berdasarkan hasil wawancara Bapak Samsul menyatakan

bahwa:

“tidak ada manfaatnya di sini itu ikan cuman di gunakan main-main anak-anak, tapi katanya itu ikan di jadikan sebagai obat tapi saya tidak tahu penyakit apa itu di telan hidup-hidup katanya cuman di bersihkan dengan air, itu ikan banyak apalagi kalau lagi meti mereka naik juga” Informan 7

Lebih lanjut wawancara Bapak Mansyur yang menyatakan

bahwa”

“kadang-kadang kering, kadang-kadang naik sedikit air suka kaya main-main begitu lompat-lompat di pohon-pohon begitu, katanya saya dengar juga biasa di jadikan obat tapi tidak di makan itu di sini”

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas

menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang

mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan

itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang pernah

meengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses

pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan

dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut

sangat sedikit.

Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan

tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan

masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan

glodok tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan sebagai

makanan lauk bagi masyarakat. Padahal populasi ikan tersebut

sangat banyak di daerah tersebut, khususnya pada saat air surut.

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

50

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum

banyak masyarakat yang tahu akan manfaat dan

membudidayakan ikan glodok. Mereka hanya mengetahui bahwa

ikan itu hanya dikonsumsi sebagai obat dengan cara di bakar

hingga kering dan tepung dari ikan tersebut dimakan oleh orang

yang sakit.

c. Persepsi Hambatan

Persepsi mengenai hambatan yang dirasakan dalam

penelitian ini adalah persepsi ketika masyarakat tidak mau

mengkonsumsi ikan glodok. Pada dasarnya, hambatan

masyarakat di Desa Sawapudo dalam mengkonsumsi ikan glodok

dapat dikatakan tidak ada. Namun, kepercayaan yang sudaj

tertanam sejak dulu membuat masyarakat merasa takut untuk

mengkonsumsi ikan glodok tersebut.

Informan 1

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Anita yang

menyatakan bahwa:

“Sebenarnya tidak ada hambatan dalam mengkonsumsi ikan palu-palu, tinggal mengambil ikan di pesisir yang sangat banyak lalu di masak untuk dijadikan lauk pauk. Tetapi mungkin karena faktor tidak terbiasa mengkonsumsi itu ikan dan faktor kepercayaan masyarakat bahwa ikan tersebut beracun sehingga mereka tidak mau untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”

Inoforman 2

Menurut hasil wawancara bapak Mansyur yang

menyatakan bahwa:

“Kalau saya sebenarnya tidak masalah kalau itu ikan di makan karena memang binatang laut itu memang di makan semua tapi ada juga sebagian orang yang tidak makan, palingan anak-anak di sini cuman jadikan saja itu mainan, lagian memang itu ikan tidak biasa di makan untuk masyarakat sini”

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

51

Informan 3

Sedangkan hasil wawancara bapak Jumardin menyatakan

bahwa:

“itu ikan tidak di makan di daerah sini tidak pernah juga saya lihat masyarakat konsumsi itu ikan, karena itu ikan tidak di gubris juga di sini tidak ada yang mau makan, cuman sering ji pakai untuk umpan mincing ikan” Informan 4

Lebih lanjut dikatakan oleh Ibu Nining yang menyatakan

bahwa:

“Kurangnya sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan manfaat ikan palu-palu menjadi hambatan babi kami dalam memanfaatkan ikan tersebut. Sebaiknya pemerintah itu harus betul-betul memberi pemahaman kepada masyarakat di desa ini tentang manfaat dan kandungan gizi dari ikan palu-palu. Jika memang ikan palu-palu itu banyak manfaatnya, kenapa tidak kami manfaatkan”

Informan 5

Hasil wawancara dengan Bapak Asrun yang menyatakan

bahwa:

“Ada baiknya juga kami tahu apa dan bagaimana itu ikan palu-palu. Kalau memang besar manfaatnya bagi kesehatan, bisa jadi kami akan memanfaatkan dengan baik. Terlebih lagi ikan ini banyak sekali keberadaannya di daerah kami. Saya sendiri saja baru tahu ternyata ikan palu-palu memiliki kandungan gizi yang sangat baik, khususnya buat anak-anak. Tapi memang kami disini seperti bosan dalam mengkonsumsi ikan, karena hampir semua masyarakat disini adalah nelayan”

Informan 6

Hasil wawancara dengan ibu Listina yang mengatakan

bahwa:

“Itu ikan palu-palu banyak sekali di daerah kami, sampai sekarang tidak ada yang tahu manfaatnya, paling hanya sebatas obat buat anak yang sakit. Kalau untuk hambatan tidak ada, hanya warga desa sini merasa takut saja untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

52

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas

menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat di Desa

Sawapudo tidak memiliki hambatan dalam mengkonsumsi ikan

glodok, tetapi karena faktor tidak terbiasa mereka tidak mau

mengkonsumsi ikan tersebut.

B. Pembahasan

Kerentanan yang akan dirasakan merupakan suatu

persepsi individu tentang kemungkinannya terkena suatu

penyakit. Jadi pada dasarnya setiap individu rentan untuk terkena

penyakit atau kesakitan maka dia akan cepat untuk bertindak

agar tidak sampai penyakit tersebut menyerangnya. (Sunaryo,

2013):

kerentanan yang akan dirasakan tergantung dari persepsi

masing-masing individu. Dalam hal pemanfaatan ikan glodok oleh

masyarakat di Desa Sawapudo bahwa jika mereka

mengkonsumsi ikan glodok tersebut akan mengakibatkan

keracunan. Beberapa hasil penelitian bahwa masyarakat di Desa

Sawapudo beranggapan bahwa ikan glodok merupakan ikan

yang sangat beracun. Ketakutan masyarakat akan hal tersebut

menjadikan ikan tersebut kurang atau bahkan tidak sama sekali

dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.

Di Indonesia, Khususnya di Desa Sawapudo Provinsi

Sulawesi Tenggara pemanfaatan ikan gelodok masih sangat

sedikit. Padahal beberapa penelitian yang sudah dilakukan

bahwa ikan glodok memiliki kandungan asam esensial yang

sangat tinggi untuk dikonsumsi. Selain kandungan asam lemak

esensial yang cukup tinggi, ikan glodok juga memiliki kandungan

Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013) bahwa ikan glodok

mempunyai kandungan asam amino yang lengkap dan

mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

53

memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan

dengan beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.

Pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang

setuju jika ikan glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh

masyarakat. Hal ini disebabkan karena anggapan dari hampir

semua masyarakat bahwa ikan glodok merupakan bukan ikan

yang layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan beberapa hasil

penelitian bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang

mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan

itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang pernah

mengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses

pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan

dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut

sangat sedikit. Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan

bahwa ikan tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena

ketakutan masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan

dengan ikan glodok tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan

sebagai makanan lauk bagi masyarakat. Padahal populasi ikan

tersebut sangat banyak di daerah tersebut, khususnya pada saat

air surut.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum

banyak masyarakat yang tahu akan manfaat dan

membudidayakan ikan glodok. Mereka hanya mengetahui bahwa

ikan itu hanya dikonsumsi sebagai obat dengan cara di bakar

hingga kering dan tepung dari ikan tersebut dimakan oleh orang

yang sakit. Biasanya ikan ini digunakan sebagai obat penyakit

ISPA bagi anak-anak.

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Persepsi kerentanan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok

di desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

mengatakan bahwa ikan glodok tersebut beracun.

2. Presepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe menyatakan

bahwa ikan glodok tersebut tidak dikonsumsi oleh masyarakat tetapi

ikan glodok tersebut dapat di jadikan sebagai obat.

3. Presepsi hambatan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok

di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. pada

dasarnya, masyarakat di desa sawapudo tidak mengkonsumsi ikan

glodok.

B. Saran

1. Bagi pihak pemerintah untuk melakukan sosialisasi lebih intensif lagi

sehubungan dengan manfaat ikan glodok bagi kesehatan serta

kandungan ikan glodok yang memiliki nilai gizi taurin cukup tinggi

sebanyak 2.732 mg/100 g.

2. Disarankan masyarakat untuk dapat memanfaatkan ikan glodok serta

membudidayakan seperti ikan-ikan lainnya, dimana ikan glodok

mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian

yang lebih dalam lagi tentang pemanfaatan ikan glodok agar dapat

diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

55

DAFTAR PUSTAKA

Al-Behbehani, B. E dan Ebrahim. 2010. Enviromental Studies on The

Mudskippers In The Intertidal Zone of Kuwait Bay. Nature and Science. 8: 79-87.

Darma, R. 2016. Laut Adalah Kolam Susu: Sumber Kesejahteraan

Potensial Masyarakat Pesisir. Agrimedia. Vol 21 No. 1 Juni 2016. Glanz, K.K. Rimer, B & Viswanath, K. 2008. Health Behavior and Health.

Jossey-Bass. Ihwan, K. 2010. Potensi, Produksi Ikan di Perairan Laut Indonesia dan

Permasalahannya. Laporan Penelitian. Jakarta. Maramis, 2009. Ilmu Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta. Maulana, Syamsul Anwar, 2015. Ikan Glodok. Diakses pada situs:

http:biodiversitywarriors.org pada tanggal 1 Januari 2018. Nurdianty, Denty Ayu. 2004. Persepsi Konsumen Terhadap Ikan Laut Segar

dan Produk Olahannya (Studi Kasus di Kotamadya Jakarta Timur). Skripsi. Bogor: IPB.

Polgar, G. dan R. Lim. 2011. Mudskippers: Human Use, Ecotoxicology And

Biomonitoring Of Mangrove And Other Soft Bottom Intertidal Ecosystems. Institute of Biological Sciences, Institute of Ocean and Earth Sciences, Faculty of Science, University of Malaya Kuala Lumpur. Malaysia.

Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013. Perubahan Komposisi Kimia, Asam

Amino dan Kandungan Taurin Ikan Glodok. Jurnal Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 16. No. 1.

Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro, 2013. Formulai

Minuman Fungsional Taurin dari Ikan Glodok dengan Fotifikasi Kencur dan Tamarin. Hasil Penelitian. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Rakhmad, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo,

Jakarta. Ravi dan Rajagopal, 2009. Mudskippers. Annamalai University,

Parangipettai, Tamil Nadu, India.

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

56

Sunarni, 2013. Biodiversitas dan Kelimpahan Ikan Gelodok di daerah Intertidal Pantai Payumb, Merauke. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Vol 1. No. 1: 125-131

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Sunaryo, 2013. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Suwarni. 2009. Hubungan Panjang, Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Butana

Acanthurus mata yang Tertangkap di Sekitar Perairan Pantai Desa Mattiro Deceng, Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. 19 (3): 160-165.

Walgito, B. 2009. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Offset,

Yogyakarta. Wilis, Sri, 2010. Analisa Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper)

Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Program Studi Ilmu Perikanan dan D3 Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban.

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

57

Lampiran 1.

PEDOMAN WAWANCARA

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN

IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA

KABUPATEN KONAWE

A. Petunjuk pengisian kuesioner 1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan bapak/ibu untuk

menjawab seluruh pertanyaan yang disediakan. 2. Berikan tanda contreng (√) pada kolom yang bapak/ibu pilih.

B. Karakteristik Responden

1. Nomor : ................

2. Nama : .................................

3. Umur Bulan Tahun

4. Tingkat pendidikan :

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. PT (Akademi/Sarjana)

5. Pekerjaan :

PNS Pedagang Wirawasta Petani

Nelayan Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga

6. Agama :

a. Islam

b. Kristen

c. Hindu

d. Budha

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

58

C. Persepsi Masyarakat Terhadap Ikan Glodok (Ikan Palu)

No Variabel Pertanyaan

1. Kerentanan 1. Apakah Anda mengetahui bahwa ikan glodok itu beracun?

2. Menurut Anda, apakah mengkonsumsi ikan glodok akan mengakibatkan seseorang mengalami sakit?

2. Persepsi Masyarakat

1. Apakah Anda setuju terhadap pemanfaatan ikan glodok dalam masyarakat?

2. Apakah selama ini masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi ikan glodok?

3. Bagaimana proses pengolahan ikan glodok di masyarakat daerah ini?

4. Apakah masyarakat mengkonsumsi ikan glodok sama seperti mengkonsumsi jenis-jenis ikan lainnya?

5. Menurut Anda, apa saja manfaat dari ikan glodok tersebut?

6. Apakah pemerintah setempat sudah pernah mensosialisasikan pemanfaatan ikan glodok?

7. Menurut pandangan masyarakat, jenis penyakit apa saja yang dapat diobati apabila mengkonsumsi ikan glodok?

8. Apakah selama ini masyarakat sudah mulai membudidayakan ikan glodok?

9. Pada saat kapan saja populasi ikan glodok di daerah ini banyak?

3. Hambatan 1. Apa hambatan masyarakat sehingga tidak mau mengkonsumsi ikan glodok?

2. Bagaimana kelimpahan ikan glodok yang ada di pesisir pantai daerah ini?

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

59

NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA

KABUPATEN KONAWE

PROPOSAL SKRIPSI

Penyusun :

ENIKUSRINI

NIM. P00313014004

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

TAHUN 2018

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

60

LEMBAR PENGESAHAN

Naskah publikasi Berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap

Pemanfaatan Ikan Glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe telah disetujui oleh pembimbing.

Kendari, 17 Agustus 2018

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Masrif, SKM., M.Kes. Rita Irma, SST., MPH. NIP. 19730818 199503 1 002 NIP. 19791130 200501 2 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Gizi

Poltekkes Kemenkes Kendari

Sri Yunanci V.G, SST, MPH. NIP. 19691006 199203 2 002

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

61

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK

(Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

RINGKASAN

Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma

Latar Belakang: Populasi Ikan Glodok (ikan palu-palu) di Kecamatan Soropia ternyata cukup banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang aspek biologisnya belum banyak dilakukan. Tujuan: Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan

glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan

Soropia Kabupaten Konawe.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jumlah sampel 20 Informan Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan snowball chain sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai, menggunakan kriteria masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Hasil: Menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok kurang baik, dimana masyarakat jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan glodok. Masyarakat hanya sebagian kecil yang memanfaatkan sebagai obat, dimana masyarakat beranggapan bahwa ikan tersebut beracun. Kata Kunci : Ikan Glodok Daftar Pustaka : 18 (2004-2015)

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

62

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

ABSTRAK

Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma

Background: The population of Glodok Fish (hammer-hammer fish) in Soropia District is quite a lot in the region, but almost never used as food consumption by the community, only occasionally consumed as an alternative treatment for ARI. Although glodok fish already have economic value (which is still relatively small), research has not been done on the biological aspects. Objective: To find out the community's perception of the use of glodok fish (Periopthalmodon schlosseri) in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Method: The type of research used is qualitative. Number of samples 20 informants This study was conducted in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency on June 6-10, 2018. The sample in this study was determined by snowball chain sampling (snowball sample), that is, the informants were taken in series by asking for information from the person interviewed , using the criteria of the community around the coast in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Results: Shows that the community perception in Sawapudo Village is due to the poor utilization of glodok fish, where people rarely or even do not consume glodok fish at all. The community is only a small part that uses it as medicine, where people assume that the fish is poisonous. Keywords: Fish Glodok Bibliography: 18 (2004-2015)

Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

63

PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai

sepanjang 81.000 km dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8

juta km2, yang terdiri perairan kepulauan dan territorial seluas 3,1 juta

km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia seluas 2,7

juta km2.

Sumber daya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia

dinilai memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi.

Sumber daya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di

dunia. Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan

bernilai ekonomis tinggi, antara lain: tuna, cakalang, udang, tongkol,

tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang

barong/lobster), ikan hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Ihwan,

2010).

Pada ekosistem mangrove ikan glodok merupakan konsumen

tingkat pertama maupun tingkat kedua dalam rantai makanan. Menurut

Polgar dan Lim (2011), ikan glodok merupakan jenis ikan yang

berukuran kecil yang menempati posisi konsumen primer dan sekunder

dalam rantai makanan. Selain itu ikan glodok juga merupakan

bioindikator pencemaran lingkungan pada ekosistem mangrove. Ikan ini

termasuk toleran terhadap amoniak.

Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan pangan

atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok memiliki nilai

gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang, Korea, Filipina, Taiwan,

Thailand dan Vietnam beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan

tersendiri dan dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini

dikonsumsi oleh nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan

sering buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di

Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.

Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi, ikan

glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

64

penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013)

bahwa ikan glodok mempunyai kandungan asam amino yang lengkap

dan mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar

memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan

beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.

Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang memiliki

peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al bahwa Taurin

merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup baik. Menurut

Hussy et al bahwa Taurin memainkan peran penting sebagai

neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan menurut Jankov

et al bahwa Taurin merupakan salah satu komponen yang memiliki

aktivitas antioksidan (Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013).

Di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni di Kabupaten Konawe,

terdapat salah satu kecamatan yang terletak di pesisir pantai yaitu

Kecamatan Soropia. Di wilayah tersebut ternyata banyak ditemukan ikan

glodok. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara awal pada

tanggal 07 Desember 2017 pada beberapa warga di Desa Sawapudo

Kecamatan Soropia bahwa ikan glodok atau yang dalam bahasa asli

masyarakat di Kecamatan Soropia adalah ikan palu-palu ternyata cukup

banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan

sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi

sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan

pendekatan indepth Interview yaitu jenis penelitian dimana proses

memperoleh keterangan dengan cara melakukan wawancara kepada

responden atau informan dengan menggunakan panduan pedoman

wawancara.

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

65

HASIL

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Desa Sawapudo merupakan salah satu desa yang berada di

wilayah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi

Tenggara. Luas wilayah Desa Bajo Indah adalah ± 58 Ha, yang terbagi

dalam 3 dusun, yakni dusun I sebanyak 223 jiwa (37,23%), Dusun II

sebanyak 202 jiwa (33,72%), dan Dusun III sebanyak 174 jiwa (29,05%).

Desa Sawapudo terletak ± 7 km dari ibu kota Kecamatan Soropia,

± 95 km dari ibukota Kabupaten Konawe, dan ± 11 km dari ibukota

Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun batas-batas wilayah Desa

Sawapudo adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekar

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tapulaga

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kawasan Hutan Lindung

d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Wisata Bokori

Desa Sawapudo merupakan daerah pesisir dengan topografi

datar (daratan rendah). Dengan demikian, sangat potensial untuk

pengembangan sektor perikanan dan wisata bahari.

B. Gambaran umum sampel

1. Gambaran umum karakteristik keluarga

a. Jumlah penduduk

Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun

2018

No. Dusun Jenis Kelamin (%) Jumlah Total

L % P % N %

1 2 3

Dusun I Dusun II Dusun III

106 110 85

17,70 18,36 14,19

117 92 89

19,53 15,36 14,86

223 202 174

37,23 33,72 29,05

Total 301 50,25 298 49,75 599 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas, diperoleh informasi bahwa

jumlah penduduk yang paling besar terdapat di Dusun I yaitu sebanyak

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

66

223 jiwa (37,23%). Sedangkan jumlah penduduk yang terendah adalah

terdapat di Dusun III yaitu sebanyak 174 jiwa (29,05%).

Jika dilihat dari golongan umur yang paling besar di Desa

Sawapudo adalah golongan umur 5-9 tahun. Untuk lebih jelasnya, dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur di Desa Sawapudo Kecamatan

Soropia Tahun 2018

No. Golongan Umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

0 – 11 bulan 1 – 4 tahun 5 – 9 tahun 10 – 14 tahun 15 – 19 tahun 20 – 24 tahun 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun

7 61 71 58 54 50 65 65 30 30 19 58 25 5

2,32 20,31 23,60 19,31 17,94 16,62 21,65 21,62 9,98 9,97 6,32 19,30 8,31 1,66

Total 598 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa

golongan umur yang paling besar di Desa Sawapudo adalah golongan

umur 5-9 tahun. Sedangkan golongan umur terendah adalah golongan

umur 60 – 64 tahun yakni sebanyak 5 orang (1,66%).

b. Agama

Agama masyarakat Desa Sawapudo adalah seluruhnya

beragama Islam (100%). Adapun menyangkut aktivitas keagamaan di

Desa Sawapudo, dalam hal ini masyarakat beragama Islam umumnya

didukung oleh sarana peribadatan yakni sebuah masjid. Tersedianya

sarana peribadatan tersebut menyebabkan aktivitas keagamaan

berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aktivitas

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

67

keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti shalat

berjamaah, kegiatan pengajian Al-Qur’an, TPA, Majelis Ta’lim serta

perayaan hari besar Islam.

c. Masyarakat

Masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar memiliki

pekerjaan atau bermata pencaharian sebagai nelayan. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun 2012

No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 2 3 4 5

Nelayan PNS Wiraswasta Pensiunan Lain-Lain

96 6 48 5 14

56,80 3,55 28,40 2,96 8,28

Total 169 100,00

Sumber: Data Sekunder, 2018.

Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mata

pencaharian masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar adalah

sebagai nelayan, dengan jumlah 96 KK (56,80%). Sedangkan yang

terendah adalah sebagai pensiunan, dengan jumlah 5 KK (2,96%).

Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa mata pencaharian masyarakat di

Desa Sawapudo cukup bervariasi guna memenuhi kebutuhan sehari-

hari dalam rangka menjaga kelangsungan hidup keluarga.

2. Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok

Berdasarkan variabel yang telah ditentukan dalam penelitian ini

maka wawancara mendalam diarahkan ke tiga variabel yaitu, persepsi

kerentanan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan.

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

68

a. Persepsi Kerentanan

Persepsi Kerentanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

persepsi masyarakat di Desa Sawapudo tentang ikan glodok yang

beracun dan akibat mengkonsumsi ikan glodok. Ikan glodok dianggap

oleh masyarakat di Desa Sawapudo sebagai ikan yang beracun. Hal ini

berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1 yang menyatakan

bahwa:

“Ikan palu-palu dianggap sama masyarakat di sini itu ikan yang beracun, padahal sebenarmya orang-orang sini jarang ada yang memakannya, Ikan itu kalau sedang air turun banyak sekali muncul di pesisir di daerah berlumpur. Biasanya hanya dijadikan mainan bagi anak-anak” (Bapak Arimin selaku Kepala Desa Sawapudo)” Informan 2

Hal tersebut dipertegas oleh Bapak Kamuali yang

menyatakan bahwa:

“Kami disini sering sekali liat ikan palu-palu, saya tidak tau kalau ikan itu nama aslinya ikan glodok, saya baru dengar tapi banyak orang dari dulu bilang kalau ikan itu beracun kalau dimakan. Makanya orang-orang ketakutan untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali. Orang lebih enak makan ikan yang besar-besar”

Informan 3

Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Bapak Basrin yang

menyatakan bahwa:

“Dulu memang saya dengar ikan itu obat, biasa digunakan untuk obat-obat anak yang sedang sakit. Tapi jarang mi orang makan karena sejak mereka bilang beracun kita semua takut untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali, masih banyak hasil tangkapan kita yang lebih besar-besar”

Informan 4

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Halim yang

menyatakan bahwa:

“Kita tidak berani makan ikan itu, saya juga baru dengar

kalau ikan itu bagus dan bergizi. Padahal orang-orang sini

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

69

menganggap itu ikan beracun, pernah ada orang yang

makan untuk obat tapi langsung bengkak-bengkak

badannya. Makanya kami ketakutan makan ikan palu-palu

itu”

Informan 5

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang

menyatakan bahwa:

“Ikan palu-palu itu bagus untuk obat, tapi kalau untuk dikonsumsi sehari-hari tidak ada orang yang mau makan ikan itu. Pernah anak saya sakit lalu dibakarkan ikan itu sampai hangus lalu abunya di masukan di dalam kopi. Hal itu saya lakukan karena mendengar cerita dari nenek-nenek dulu kalau ikan itu obat untuk anak-anak yang sakit. Kalau menurut saya tidak beracun, hanya orang takut untuk makan. sedangkan Ikan itu dijadikan mainan oleh anak-anak sini”

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan

bahwa masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan glodok

merupakan ikan yang sangat beracun. Jika ikan itu dikonsumsi oleh

masyarakat akan membuat masyarakat keracunan. Ketakutan

masyarakat akan hal tersebut menjadikan ikan tersebut kurang atau

bahkan tidak sama sekali dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.

b. Persepsi Manfaat

Persepsi manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

persepsi tentang manfaat mengkonsumsi ikan glodok, proses

pengolahannya, rasa dan populasi ikan glodok. Pada umumnya

masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika ikan glodok dijadikan

sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena

anggapan dari hampir semua masyarakat bahwa ikan glodok

merupakan bukan ikan yang layak untuk dikonsumsi.

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

70

Informan 1

Hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang menyatakan

bahwa:

“Untuk makan ikan palu-palu tersebut, kami merasa khawatir karena ikan tersebut hidup dilumpur dan banyak orang-orang disekitar ini tidak mau mengkonsumsi ikan palu-palu tersebut. Mungkin karena faktor kebiasaan jadi kami orang-orang di desa ini tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada yang makan ikan tersebut” Informan 2

Lebih lanjut diungkapkan oleh Ibu Suriani H yang

menyatakan bahwa:

“Itu ikan palu-palu tidak dimakan, saya kurang tahu kalau orang-orang di desa lain tapi setahu saya tidak ada yang makan ikan itu. Kalau masalah setuju atau tidak, saya bilang tidak setuju, karena banyaknya ikan lain yang lebih besar dan lebih enak, kenapa juga kami harus makan ikan itu. Dari dulu tidak ada orang-orang yang mau makan ikan itu” Informan 3

Menurut hasil wawancara Ibu Nining yang menyatakan

bahwa:

“Pernah ada orang yang cari ikan itu di bawah rumah, katanya untuk obat. Mereka sepertinya datang dari kendari. Katanya ikan palu-palu itu bisa dijadikan obat untuk anak yang sakit panas. Waktu saya tanya mereka bilang ikan itu di bakar sampai kering lalu abunya dikasih makan kepada anaknya yang sedang sakit. Saya kurang tahu sakit apa waktu itu. Tapi saya bilang bukannya itu beracun?” Informan 4

Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Halik yang

menyatakan bahwa:

“Mungkin kalau betul ikan itu banyak manfaatnya, kenapa pemerintah tidak lakukan sosialisasi? Saya juga baru tahu kalau ikan itu nilai gizinya bagus. Padahal selama ini kami ketakutan makan ikan itu”

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

71

Informan 5 Lebih lanjut dikatakan oleh ibu Saidah yang menyatakan

bahwa:

“Mungkin kalau orang-orang tahu manfaat dari ikan itu, sudah banyak yang mau makan ikan itu. Padahal banyaknya ikan itu di lumpur saat air surut. Memang sebenarnya saya pernah dengar dari orang tua dulu kalau ikan itu bisa mengobati sakit anak-anak atau orang-orang yang sakit, tapi karena banyak yang ketakutan termasuk saya. Pernah juga ada tetangga masak ikan itu, katanya untuk obat anaknya, saya kurang tahu bagaimana rasanya karena memang saya tidak pernah makan ikan palu-palu itu”

Informan 6

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Rahmawati yang

menyatakan bahwa:

“Saya pernah rasa ikan itu, tapi dulu waktu nenek saya masak untuk obat anak saya, rasanya biasa seperti ikan lain. Hanya mungkin karena dagingnya yang sedikit jadi saya rasa tidak kenyang juga. Padahal banyak ikan itu di lumpur saat air turun.”

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan

bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang mengkonsumsi atau

bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan itu, walaupun beberapa

masyarakat ada yang pernah meengkonsumsi ikan glodok hanya

sebagai obat. Proses pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan

lainnya dengan dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan

tersebut sangat sedikit.

Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan tersebut

hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan masyarakat dan

kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan glodok tersebut maka

ikan tersebut tidak dijadikan sebagai makanan lauk bagi masyarakat.

Padahal populasi ikan tersebut sangat banyak di daerah tersebut,

khususnya pada saat air surut.

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

72

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum banyak

masyarakat yang tahu akan manfaat dan membudidayakan ikan glodok.

Mereka hanya mengetahui bahwa ikan itu hanya dikonsumsi sebagai

obat dengan cara di bakar hingga kering dan tepung dari ikan tersebut

dimakan oleh orang yang sakit.

c. Persepsi Hambatan

Persepsi mengenai hambatan yang dirasakan dalam penelitian ini

adalah persepsi ketika masyarakat tidak mau mengkonsumsi ikan

glodok. Pada dasarnya, hambatan masyarakat di Desa Sawapudo

dalam mengkonsumsi ikan glodok dapat dikatakan tidak ada. Namun,

kepercayaan yang sudaj tertanam sejak dulu membuat masyarakat

merasa takut untuk mengkonsumsi ikan glodok tersebut.

Informan 1

Menurut hasil wawancara dengan Ibu Anita yang

menyatakan bahwa:

“Sebenarnya tidak ada hambatan dalam mengkonsumsi ikan palu-palu, tinggal mengambil ikan di pesisir yang sangat banyak lalu di masak untuk dijadikan lauk pauk. Tetapi mungkin karena faktor tidak terbiasa mengkonsumsi itu ikan dan faktor kepercayaan masyarakat bahwa ikan tersebut beracun sehingga mereka tidak mau untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”

Informan 2

Lebih lanjut dikatakan oleh Ibu Nining yang menyatakan

bahwa:

“Kurangnya sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan manfaat ikan palu-palu menjadi hambatan babi kami dalam memanfaatkan ikan tersebut. Sebaiknya pemerintah itu harus betul-betul memberi pemahaman kepada masyarakat di desa ini tentang manfaat dan kandungan gizi dari ikan palu-palu. Jika memang ikan palu-palu itu banyak manfaatnya, kenapa tidak kami manfaatkan”

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

73

Informan 3

Hasil wawancara dengan Bapak Asrun yang menyatakan

bahwa:

“Ada baiknya juga kami tahu apa dan bagaimana itu ikan palu-palu. Kalau memang besar manfaatnya bagi kesehatan, bisa jadi kami akan memanfaatkan dengan baik. Terlebih lagi ikan ini banyak sekali keberadaannya di daerah kami. Saya sendiri saja baru tahu ternyata ikan palu-palu memiliki kandungan gizi yang sangat baik, khususnya buat anak-anak. Tapi memang kami disini seperti bosan dalam mengkonsumsi ikan, karena hampir semua masyarakat disini adalah nelayan”

Informan 4

Hasil wawancara dengan ibu Listina yang mengatakan

bahwa:

“Itu ikan palu-palu banyak sekali di daerah kami, sampai sekarang tidak ada yang tahu manfaatnya, paling hanya sebatas obat buat anak yang sakit. Kalau untuk hambatan tidak ada, hanya warga desa sini merasa takut saja untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”

Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan

bahwa pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo tidak memiliki

hambatan dalam mengkonsumsi ikan glodok, tetapi karena faktor tidak

terbiasa mereka tidak mau mengkonsumsi ikan tersebut.

PEMBAHASAN

Kerentanan yang akan dirasakan merupakan suatu persepsi

individu tentang kemungkinannya terkena suatu penyakit. Jadi pada

dasarnya setiap individu rentan untuk terkena penyakit atau kesakitan

maka dia akan cepat untuk bertindak agar tidak sampai penyakit

tersebut menyerangnya. (Sunaryo, 2013):

Pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika

ikan glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat. Hal

ini disebabkan karena anggapan dari hampir semua masyarakat bahwa

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

74

ikan glodok merupakan bukan ikan yang layak untuk dikonsumsi.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa masyarakat di Desa

Sawapudo kurang mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang

mengkonsumsi ikan itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang

pernah mengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses

pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan

dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut sangat

sedikit. Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan

tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan

masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan glodok

tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan sebagai makanan lauk bagi

masyarakat. Padahal populasi ikan tersebut sangat banyak di daerah

tersebut, khususnya pada saat air surut.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum banyak

masyarakat yang tahu akan manfaat dan membudidayakan ikan glodok.

Mereka hanya mengetahui bahwa ikan itu hanya dikonsumsi sebagai

obat dengan cara di bakar hingga kering dan tepung dari ikan tersebut

dimakan oleh orang yang sakit. Biasanya ikan ini digunakan sebagai

obat penyakit ISPA bagi anak-anak.

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

75

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Persepsi kerentanan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok

di desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

mengatakan bahwa ikan glodok tersebut beracun.

2. Presepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok di Desa

Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe menyatakan

bahwa ikan glodok tersebut tidak dikonsumsi oleh masyarakat tetapi

ikan glodok tersebut dapat di jadikan sebagai obat.

3. Presepsi hambatan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok

di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. pada

dasarnya, masyarakat di desa sawapudo tidak mengkonsumsi ikan

glodok.

SARAN

a) Bagi pihak pemerintah untuk melakukan sosialisasi lebih intensif lagi

sehubungan dengan manfaat ikan glodok bagi kesehatan serta

kandungan ikan glodok yang memiliki nilai gizi taurin cukup tinggi

sebanyak 2.732 mg/100 g.

b) Disarankan masyarakat untuk dapat memanfaatkan ikan glodok serta

membudidayakan seperti ikan-ikan lainnya, dimana ikan glodok

mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik.

c) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian

yang lebih dalam lagi tentang pemanfaatan ikan glodok agar dapat

diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

76

DAFTAR PUSTAKA

Al-Behbehani, B. E dan Ebrahim. 2010. Enviromental Studies on The Mudskippers In The Intertidal Zone of Kuwait Bay. Nature and Science. 8: 79-87.

Darma, R. 2016. Laut Adalah Kolam Susu: Sumber Kesejahteraan

Potensial Masyarakat Pesisir. Agrimedia. Vol 21 No. 1 Juni 2016. Glanz, K.K. Rimer, B & Viswanath, K. 2008. Health Behavior and Health.

Jossey-Bass. Ihwan, K. 2010. Potensi, Produksi Ikan di Perairan Laut Indonesia dan

Permasalahannya. Laporan Penelitian. Jakarta. Maramis, 2009. Ilmu Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta. Maulana, Syamsul Anwar, 2015. Ikan Glodok. Diakses pada situs:

http:biodiversitywarriors.org pada tanggal 1 Januari 2018. Nurdianty, Denty Ayu. 2004. Persepsi Konsumen Terhadap Ikan Laut Segar

dan Produk Olahannya (Studi Kasus di Kotamadya Jakarta Timur). Skripsi. Bogor: IPB.

Polgar, G. dan R. Lim. 2011. Mudskippers: Human Use, Ecotoxicology And

Biomonitoring Of Mangrove And Other Soft Bottom Intertidal Ecosystems. Institute of Biological Sciences, Institute of Ocean and Earth Sciences, Faculty of Science, University of Malaya Kuala Lumpur. Malaysia.

Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013. Perubahan Komposisi Kimia, Asam

Amino dan Kandungan Taurin Ikan Glodok. Jurnal Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 16. No. 1.

Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro, 2013. Formulai

Minuman Fungsional Taurin dari Ikan Glodok dengan Fotifikasi Kencur dan Tamarin. Hasil Penelitian. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Rakhmad, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo,

Jakarta. Ravi dan Rajagopal, 2009. Mudskippers. Annamalai University,

Parangipettai, Tamil Nadu, India.

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

77

Sunarni, 2013. Biodiversitas dan Kelimpahan Ikan Gelodok di daerah

Intertidal Pantai Payumb, Merauke. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Vol 1. No. 1: 125-131

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Sunaryo, 2013. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Suwarni. 2009. Hubungan Panjang, Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Butana

Acanthurus mata yang Tertangkap di Sekitar Perairan Pantai Desa Mattiro Deceng, Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. 19 (3): 160-165.

Walgito, B. 2009. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Offset,

Yogyakarta. Wilis, Sri, 2010. Analisa Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper)

Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Program Studi Ilmu Perikanan dan D3 Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban.

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

78

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

1. Apakah anda mengetahui bahwa ikan glodok itu beracun?

"Katanya orang begitu beracun tapi tidak juga hanya tidak ada orang di sini yang konsumsi itu ikan karena terlalu kecil untuk di makan banyak ji ikan yang besar-besar untuk di makan dari pada ikan begitu"

"kita tau juga kalau itu ikan dia beracun"

"kalau bagi saya itu saya tidak pernah dengar itu ikan beracun"

"saya tidak tau itu kalau beracun"

"saya tidak percaya kalau itu ikan beracun"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"iye saya tau ji kalau ikan ini beracun, karena ikan beracun juga kita tau, ikan yang berbisa juga kita tau, tapi saya tidak tau dimana letak racun pada itu ikan"

"kalau dulu tidak tapi sekarang saya tidak tau"

"saya kurang tau kalau beracun"

"saya tidak tau kalau ini ikan beracun tapi katanya orang dulu itu ikan beracun"

"saya tidak tahu"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"saya kurang tau juga, tapi sering ada biasa itu ikan yang di jadikan obat asma"

"tidak pernah juga dengar ini, tapi kayanya ini tidak beracun karena sering ji di pukul pakai umpan mancing ikan"

"saya kurang tau juga kalau beracun, karena itu ikan tidak dimakan"

"iya saya tau itu memang beracun dari orang-orang dulu"

"saya tidak tau juga itu kalau beracun"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"saya tidak tau juga itu karena saya tidak pernah ambil hanya saya tau kalau itu beracun"

"pernah saya lihat tapi saya tidak tau dimana letak itu racunnya tapi kalau memang ada racunnya pasti itu kucing dengan ayam pasti mati karena mereka makan itu"

"iya saya tau kalau ini ikan beracun"

"tidak, iyo hanya memang tidak bisa di makan itu ikan"

"saya tidak tau kalau beracun atau bagaimana, tapi yang pastinya tidak beracun"

Kesimpulan Masyarakat Desa Sawappudo Tidak Mengkonsumsi Ikan Glodok Di Karenakan Ikan Tersebut Beracun

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

79

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

2. Menurut anda, apakah mengkonsumsi ikan glodok akan mengakibatkan seseorang mengalami sakit?

"tidak ada ji yang sakitkan itu ikan"

"alhamduliah tidak ji pada hal hampir setiap hari mereka main-mainkan"

"tida ada juga"

tida ada ji karena kalau menyebabkan sakit pasti anak-anak di sini sudah tidak mau tanggap"

"alhamdulilah tidak kasian, sehat-sehat di sini masyarakatnya"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"tidak ada ji di sini"" "cuman untuk di jadikan umpan ikan"

"tidak ji,,, iye" "tidak ji karena main-mainnya anak-anak itu di sini"

"tidak"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"tidak ji" "enda ada yang sakitkan karena tidak ada juga yang makan itu ikan"

"tidak pernah, karena kalau di pegang tidak beracun ji juga"

"belum ada yang sakitkan di sini"

"tidak ji"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"mereka tidak sakitkan juga"

"tidak ada bisa-bisanya yang bisa mengakibatkan sakit"

"tidak ada, bahwa bagus katanya itu dagingnya kaya daging ayam"

"belum ada karena anak-anak di sini cuman pegang-pegang saja"

"saya tidak pernah dengar juga kalau ada yang sakitkan"

Kesimpulan Menurut Masyarakat Bahwa Ikan Tersebut Tidak Menyebabkan Sakit Pada Masyarakat Sekitar Dan Sebagian Anak-Anak Hanya Untuk Di Jadikan Main-Main.

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

80

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

3. Apakah anda setuju terhadap pemanfaatan ikan glodok dalam masyarakat?

"kalau ada yang makan dan tidak mengandung penyakit silahkan saja karenaka tidak mungkin mau di larang kalau bagus"

"saya setuju ji kalau ada" "saya tidak maslah ji kalau memang ada yang mau memanfaatkan"

"iye tidak ji"

"setuju-setuju saja kita di sini sebagai masyarakat kalau ada yang begituan"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"tidak masalah bagi saya itu kalau ada"

"saya tidak tau juga tanggapannya mereka bagaimana"

"tidak apa-apaji silahkan kalau ada"

"kalau ada pemerintahan yang datang memanfaatkan tidak masalah ji yang penting bagus buat masyarakat"

"iye saya setuju kalau memang ada yang penting tidak membahayakan itu ikan apabila di konsumsi nanti"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)

"iya saya setuju ji, kalau itu tidak masalah"

"saya setuju malahan di kerjakan kalau ada"

"itu ikan tidak makan juga di sini jadi kalau ada yang mau kita sebagai masyarakat setuju saja"

"iye setuju saja tidak mungkin kita mau larang orang datang"

"belum ada yang mau manfaatkan tapi kalau ada bagus lagi itu"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12

(Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20

(Asmira) "silahkan kalau memang mau memanfaatkan itu ikan"

"setuju maslahnya itu ikan tidak di makan juga di sini"

"belum ada yang memanfaatkan"

"cuman sebagai mainan saja anak-anak di sini baru banyak juga dari pada di lihat lebih baik kalau ada yang mau manfaatkan bagus itu"

"bagus itu kalau ada tidak ada ji yang larang, banyak ji di sini anak-anak yang mau tanggapkan itu ikan"

Kesimpulan Menurut Masyarakat Setempat Bahwa Mereka Tidak Melarang Apabila Ada Yang Mau Memanfaatkan Ikan Tersebut.

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

81

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

4. Apakah selama ini masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi ikan glodok?

"tidak ada yang makan itu ikan di sini karena terlalu kecil banyak ji ikan yang besar-besar dari pada makan begitu"

"tidak ada, kalau di sini tidak ada yang konsumsi soalnya kita tidak biasa yang begituan"

" pada umumnya belum ada yang makan ikan itu"

tidak pernah, karena saya lihat saja jarang"

"o.. Mungkin tidak pernah karena mereka bilang beracun"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"tidak, kecuali ada yang butuhkan untuk obat"

"saya belum ada lihat masyarakat di sini makan itu ikan"

"tidak pernah juga saya dengar atau lihat mereka makan"

"kalau saya makan karena buat obatku tapi tidak apa-apa ji buat saya"

"tidak pernah.. Ada yang pernah itu hari tapi tau itu saja yang tau kerjakan itu ikan"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"sebenarnya tidak, karena ada yang di konsumsi dan ada juga yang tidak di konsumsi oleh masyarakat di sini"

"enda pernah dengar kalau ada yang makan"

"karena itu ikan tidak di makan kalau menurut kita di sini"

tidak pernah di sini itu ikan di konsumsi"

"enda ada yang makan… hanya pernah temanku dulu yang makan"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"tidak pernah juga, mungkin tidak ada juga yang makan itu ikan, hanya saya suka lihat tapi pernah ambil"

"mereka tidak makan karena bukan kebiasaan untuk makan itu ikan"

"tidak pernah"

"saya kurang tau kalau itu ikan di makan, masyarakat di sini juga belum makan yang begituan"

"tidak, saya tidak tau kenapa mereka tidak makan itu ikan"

Kesimpulan Ikan Tersebut Tidak Ada Yang Di Konsumsi Di Karenakan Bentuk Yang Kecil Dan Masyarakat Hanya Menggunakan Sebagai Obat.

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

82

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

5. Bagaimana prosess pengolahan ikan glodok di masyarakat daerah ini?

"itu ikan di bakar lalu dagingnya untuk menyembuhkan penyakit"

"katanya yang saya dengar di bakar itu ikan lalu di campurkan di kopi"

"belum lihat di sini" "saya belum tau itu cara mengolahnya"

"teman saya yang sakit itu di bakar abunya di ambil lalu di masukan dalam kopi"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"di telan hidup-hisup cuman di bersihkan dengan air, untuk menyembuhkan penyakit"

"enda pernah saya lihat"

"tidak ada yang mengolah di sini, jangankan di olah di makan saja di sini tidak ada"

"saya bakar, dengan cara saya lepas ususnya langsung di bakar"

"di kerjakan katanya seperti ji kaya kerja ikan seperti biasanya"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"di tanggap baru di bersihkan setelah itu di telan"

"belum pernah saya lihat karena masyarakat yang tidak konsumsi"

"saya tidak pernah lihat cara di olahnya"

"saya pernah dengar kalau ada produknya dengan cara di jemur tapi saya tidak tau dimana"

"ada juga temanku yang sakit dia telan saja itu ikan dengan mentah-mentah"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"saya tidak pernah lihat ada yang mengolah di sini"

"langsung di telan katanya, tapi saya tidak tau bagaimana itu modelnya racunnya"

"yang saya tau katanya di bakar"

"saya kurang tau cara mengolahnya karena belum pernah saya ambil"

"saya tidak pernah dengar"

Kesimpulan Cara Pengolahan Yang Ada Pada Masyarakat Dengan Cara Di Bakar Serta Abu Pada Ikan Tersebut Di Jadikan Obat Tetapi Ada Juga Yang Melannya Hidup-Hidup

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

83

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

6. Apakah masyarakat mengkonsumsi ikan glodok sama seperti mengkonsumsi jenis-jenis ikan lainnya?

"tidak tau juga kalau masalah itu ikan bagaimana karena itu ikan tidak pernah di makan di sini"

"saya kurang tau juga kalau masalah rasa"

"kayanya sama ji mungkin rasa yang ini dengan lain karena saya tidak pernah makan juga"

"banyak ikan tapi soal yang itu tidak pernah kita konsumsi hanya ikan-ikan lain ji lagian modelnya kan kecil"

""saya tidak tau juga karena saya belum makan"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"seandainya saya sudah pernah rasa itu ikan dengan yang lain tapi kayanya sama ji dengan yang lain mungkin"

"belum pernah coba soalnya itu ikan"

"belum pernah juga rasa, cuman di lihat-lihat begitu saja"

"rasanya ikan yang dengan yang ini itu kalau menurut saya gurih, enak seperti ikan biasa ji"

"saya tidak tahu juga masalahnya saya tidak pernah makan"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"tentunya itu orang yang pernah rasa akan lebih berbeda dengan ikan yang lainnya dari rasanya mungkin"

"dari segi rasa mungkin saya tidak tau karena belum pernah saya dengar yang makan itu ikan"

"dari segi rasa saya tidak tau juga masalah rasanya"

"saya tidak tau karena tidak pernah kita mau ambil itu ikan"

"saya tidak tau juga karena itu dagingnya keras sedangkan ikan yang lain dagingnya lembek, tapi masalah rasanya saya tidak tau"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"terlalu kecil itu ikan jadi saya tidak makan, jadi saya tidak tahu bagaimana itu ikan dengan yang lainnya"

"bagaimana kita mau rasa karena kita tidak pernah makan juga"

"saya kurang tau juga karena saya tidak makan"

"saya kurang tau, karena saya belum pernah coba itu ikan"

"karena saya belum coba karena di sini belum di makan karena terlalu kecil itu ikan"

Kesimpulan Masyarakat Pada Umunya Tidak Pernah Mengkonsumsi Ikan Tersebut Tetapi Ada Beberapa Yang Mengkonsumsi Sebagai Obat.

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

84

7. Menurut anda, apa saja manfaat dari ikan glodok tersebut?

"di gunakan untuk obat penyakit serta untuk mainan anak-anak"

"anak-anak di sini saat mandi-mandi di laut di jadikan mainan ikan itu"

"cuman jadi mainan anak-anak di sini karena tidak di makan juga"

"yang saya lihat cuman kucing ji dengan ayam yang suka lari-lari untuk makan itu ikan kalau lagi surut air"

"saya tidak tau kalau yang itu cuman saya lihat-lihat ji juga di luar kalau lagi duduk-duduk"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"tidak ada ji manfaatnya di sini hanya di gunakan main-main untuk anak-anak"

"tidak"

"malahan anak-anak pergi tangkap-tangkap jadikan mainan"

"saya menderita penyakit Asma ikan itu sebagai obat saya di sarankan oleh dukun untuk mengkonsumsi itu ikan tetapi sampai sekarang tidak ada efek di penyakit saya"

"belum saya dengar"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani) " cuman biasa di tangkap di jadikan main anak-anak"

"saya tidak tau juga manfaatnya apa itu ikan"

"belum pernah dengar apa manfaatnya"

"mainanku itu dulu waktu saat saya masih kecil"

"manfaat yang saya tau di sini untuk menyembuhkan penyakit"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)

"anak-anak sebagian tidak suka main-mainkan itu ikan karena beracun"

"tapi di sinidi jadikan mainan anak-anak"

"di tangkap-tangkap di sini itu ikan sama anak-anak""

"mainan anak-anak di sini biasa juga di jadikan umpan mancing karena dia suka juga itu ikan makan"

"tidak pernah juga saya dengar itu"

Kesimpulan Masyarakat Pada Umunya Mengenal Ikan Tersebut Beracun Dan Hanya Di Jadikan Bahan Mainan Anak-Anak Serta Ada Juga Yang Menjadikan Ikan Tersebut Obat.

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

85

8. Apakah pemerintah setempat sudah pernah mensosialisasikan pemanfaatan ikan glodok?

"belum ada, cuman sosialisasi yang lain ji"

"kalau masalah tanyakan itu ikan belum ada"

"belum ada"

"belum-belum, banyak sosialisasi tapi bukan masalah itu"

"belum perna"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"o.. Belum ada, hanya mahasiswa saja dari kelautan tapi hanya datang meneliti tentang naik turunya air"

"tidak pernah"

"belum pernah ada yang datang"

"o.. Kalau itu belum ada di sini"

"pernah ada yang datang tapi saya kurang tau kalau masalah ini ikan karena berhubung saya tidak di rumah itu hari hanya mereka bilang ada yang pernah datang sosialisasi di sini”

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)

"belum Ada" "kayanya belum ada yang datang"

"tidak ada, biasa ada tapi ikan itu tidak ad hanya ikan yang lain, kecuali mungkin di desa lain tapi kalau di desa sini belum ada"

"belum ada yang datang sosialisasi di sini masalah itu ikan sedangkan di sini saya masyarakatnya tidak makan itu"

"tidak pernah ada yang datang di sini barusan itu saya dengar kalau itu ikan beracun"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)

"tidak pernah, belum ada yang datang"

"belum ada, berusan kita saja ini yang datang tanyakan masalah ini ikan"

"tidak pernah kalau masalah itu, tidak pernah"

"masa saya tidak tau kalau bagian di sini tapi bagian sana belum ada, sedangkan kalau bagian sini saya tidak tau kalau masalah ada atau tidak ada"

"kalau di sini palingan yang datang sosialisasi masalah bulu babi tetapi masalah itu ikan belum pernah ada datang"

Kesimpulan Menurut Pendapat Masyarakat Setempat Belum Ada Yang Mensosialisasikan Di Desa Tersebut.

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

86

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

9. Menurut pandangan masyarakat, Jenis Penyakit Apa saja yang Dapat di Obati apabila mengkonsumsi ikan glodok?

"katanya orang untuk penyakit Asma"

"kalau sebagai obat saya tidak tau, tapi pernah juga saya dengar di obatkan penyakit Asma"

"katanya juga bisa di jadikan penyakit Asma karena jarang juga saya dengar"

"saya tidak pernah dengar bisa menyembuhkan penyakit memang saya belum dengar kalau masalah itu"

"teman saya punya penyakit Asma terus di sarankan makan itu ikan"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"ada katanya itu penyakit yang bisa dia sembuhkan, o….obat untuk penyakit HOSA (Asma)"

"saya tidak tau penyakit apa"

"saya belum dengar kalau bisa menyembuhkan penyakit"

"untuk penyakit HOSA (Asma) seperti penyakit saya sekarang"

"saya tidak pernah dengar masalah penyakit, baru saya dengar juga dari kita ini"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)

"sering ada memang ikan yang di jadikan obat Asma tetapi tidak bisa memulihkan optimal"

"belum pernah juga saya dengar kalau biasa menyembuhkan penyakit"

"katanya itu ikan obat katanya tapi katanya obat dalam saya tidak tau lebih jelasnya"

"saya di kasih tau kalau ada produknya tapi saya tidak tau model produknya bagaimana bentuknya,, tetapi hanya untuk penyakit Asma"

"teman saya yang melaut mempunyai penyakit Asma terus dia makankan itu ikan di telan hidup-hidup di balutkan sinonggi

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)

"kalau masalah penyakit saya tidak kalau di sini tetapi kalau di luar saya tidak tahu apakah ada atau tidak apalagi masalah penyakit saya tidak tahu di sini"

"katanya itu ikan di jadikan sebagai obat Asma, katanya juga orang obat untuk jantung"

"yang saya dengar untuk penyakit Asma"

"saya belum pernah dengar untuk obat itu ikan"

cuman saya dengar untuk penyakit Asma"

Kesimpulan Menurut Pandangan Masyarakat Penyakit Yang Di Sembuhkan Oleh Ikan Glodok Yaitu Penyakit Asma Tetapi Ada Sebagian Yang Belum Mendengar Hal Itu.

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

87

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

10. Apakah selama ini masyarakat sudah mulai membudidayakan ikan glodok?

"belum ada di sini yang membudidayakan, karena banyak ji di laut jadi kalau kita ijin juga mau makan tinggal kita turun tangkap"

"belum ada, kalau itu yang di budidayakan di sini ribuan mungkin karena banyak sekali"

"tidak pernah saya lihat itu, kan terlalu banyak begitu siapa juga mau membudidayakan"

"saya belum pernah dengar"

"saya belum tau juga kalau itu"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"belum" "belum sama sekali ada" "saya kurang tau juga tapi kayanya tidak ada"

" belum pernah" "belum ada yang perilahara itu ikan di sini"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"kalau di desa sini belum pernah ada"

"belum, banyak ji di sini tidak perlu pelihara"

"belum ada" "tidak ada" "selama saya di sini belum ada saya dengar ada yang pelihara itu ikan"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"iye tidak ada" "kalau itu belum ada di sini"

"belum pernah ada di desa ini karena banyak ji di laut"

"belum pernah karena banyak ji terus"

"kalau budidaya tidak ada di sini"

Kesimpulan Untuk Saat Ini Masyarakat Setempat Belum Membudidayakan Ikan Tersebut Di Karenakan Banyaknya Ikan Tersebut Di Pinggir Pantai Dekat Rumah Mereka.

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

88

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)

Informan 13 (Listina)

Informan 17 (Halmi)

11. Pada saat kapan saja populasi ikan glodok di daerah ini banyak?

"kalau populasinya di sini banyak"

"o..kalau di sini banyak kalau surut air"

"banyak kalau lagi surut air"

"banyak mungkin di sana karena saya jarang jalan-jalan di bawah, tapi kata orang di sini banyak itu ikan"

"banyak sekali di sini"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul)

Informan 18 (Anita)

"itu ikan kalau populasinya banyak di sini tapi saya tidak tau kalau desa yang lain"

"banyak, yang suka dia buru itu kucing kalau lagi surut air

"banyak sekali kalau kering air begini"

"kalau musim kemarau begini banyak yang lompat-lompat"

"iye, karena saya tidak pernah juga dengar kalau itu ikan banyak atau tidak"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)

Informan 19 (Suriani)

"banyak itu ikan kalau di sini, tapi tidak ada yang makan"

"saking banyaknya tadi malem menyuluh dapat juga tertinggal di jaring"

"populasinya di sini banyak kalau itu ikan apalagi kalau lagi surut air"

"ada terus ji itu ikan tapi dia senang itu kalau di tempat teduh di bakau"

"tidak terlalu juga kadang banyak, kadang juga tidak"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)

Informan 16 (Nining)

Informan 20 (Asmira)

"pas surut air baru banyak itu ikan"

"banyak, sampai itu kucing dengan ayam sering pergi pitok-pitok untuk dimakan terlalu banyak karena dia itu bertelur"

"banyak populasinya kalau surut air kalau sering lewat"

"kalau saya suka lewat di bawah suka banyak ji terus itu ikan"

"kalau di sini memang banyak tapi pada saat surut ji kita lihat"

Kesimpulan Menurut Masyarakat Populasi Ikan Tersebut Cukup Banyak Di Daerah Mereka.

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

89

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur) Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

12. Apa hambatan masyarakat sehingga tidak mau mengkonsumsi ikan glodok?

"kalau masyarakat di sini lebih baik makan ikan yang besar- besar dari pada makan itu ikan kecil-kecil begitu karena dari dulu tidak ada yang konsumsi begituan"

"saya tidak tau karena ikan begitu kecil tidak ada yang mau makan"

"kalau saya sebenarnya tidak masalah kalau itu di makan karena memang binatang yang di laut itu, memang di makan semua tapi ada juga sebagian orang yang tidak makan"

"tidak pernah karena lihat saja jarang, karena jarang juga saya turun ke bawah"

"tapi kalau saya, kalau ada yang berani tangkap saya berani makan yang penting di kasihkan jeruk"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"tidak ada ji karena kalau mau makan tinggal pergi tangkap ikan kecil-kecil begitu"

"saya baru tau juga itu ikan bagaimana saya baru lihat juga tadi itu yang seperti kodok"

"cuman di lihat-lihat itu di sini karena terlalu kecil sekali susah kalau mau di makan juga"

"saya makan sebagai obat, tapi kalau untuk jadikan lauk belum, tapi kalau ada yang besar-besar saya mau makan jadikan lauk karena enak itu"

"karena memang tau mungkin kalau itu ikan beracun jadi mereka tidak mau makan"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani) "apa sih itu ikan kecil begitu dari pada dekat laut kalau kita pergi tangkap yang besar-besar buat apa kita makan yang kecil-kecil begitu"

"karena itu ikan tidak di gubris di sini, karena tidak di makan"

"tidak ada suka, biar sedikit tidak ada yang makan karena memang tidak di makan terlalu kecil"

"karena di sini tidak di makan itu ikan"

"karena itu ikan kecil dan dari dulu juga tidak adayang makan"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira) "siapa yang mau makan begitu kecil-kecil, nanti mungkin ribuan baru kita bikin sayur

"terlalu kecil untuk di makan itu, kalaupun di makan pas berpikir juga orang mau mengolah"

"memang saya tidak makan itu ikan"

"saya tidak suka bentuknya terlalu kecil"

"karena di sini tidak ada yang makan karena kecil-kecil, masyarakat juga tidak mau makan itu,tidak pernah"

Kesimpulan Hambatan Masyarakat Tidak Mengkonsumsi Ikan Tersebut Di Karenakan Ikan Itu Terlalu Kecil Untuk Di Konsumsi

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006

90

No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur) Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)

13. Bagaimana kelimpahan ikan glodok yang ada di pesisir pantai daerah ini?

"itu ikan kalau lagi surut air kurang tapi kalau lagi naik air mulai mi lagi mengikut, kalau musim hujan begini sedikit tapi kalau musim panas banyak sekali"

"tergantung dari meti, kapan dia naik sedikit air sebatas di sini itu kau lihat mi banyak di darat di tempat keringnya itu"

"kadang-kadang kering, kadang-kadang naik sedikit air suka kaya main-main begitu lompat-lompat di pohon-pohonan begitu"

"saya tidak pernah dengar bisa menyembuhkan penyakit memang saya belum dengar kalau masalah itu"

"saya kurang kalau kapan antara surut air atau lagi naik air"

Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)

Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)

"banyak itu ikan di sini apalagi kalau lagi Meti mereka naik juga"

"banyak, itu yang di belakang rumah banyak yang menempel di tiang"

"saat airnya surut baru mereka muncul lagi, kalau air pasang tidak ada mi lagi"

"naik air dia ikut juga naik tapi kalau surut air di hinggap saja di kayu"

"kadang surut air, kadang naik air, begitu ji itu di sini"

Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)

"itu ikan kalau kita mau lihat banyaknya selagi air pasang, tapi kalau turun air begini pada umunya merayat saja di lumpur begitu tapi setelah pasang lagi air pada melengket mi lagi di tiang rumah masyarakat"

"puuu..lama mi ini ikan ada, pada saat meti itu biasa dia muncul juga, kalau yang ini pada saat surut air pada tempat-tempat yang ini mi"

"pada saat turun air, biasa itu di mainkan oleh anak-anak"

"itu ikan banyak di sini apalagi kalau lagi surut air"

"biasnya itu ikan ikut air kalau turun, biasa juga di menggali lubang untuk tinggal di dalam"

Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)

"tidak menentu juga kadang dia banyak kadang juga kurang"

"pas air naik banyak itu ikan mengikuti pasang air laut"

"pada saat surut air banyak

"huu… banyak kalau turun air, apalagi sekarang saja sudah banyak"

"banyak sekali kalau itu ikan"

Kesimpulan kelimpahan ikan glodok di daerah kami cukup banyak apa lagi pada saat surut air maka ikan tersebut ikut naik mengikuti air.