![Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/1.jpg)
1
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri)
DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
SKRIPSI
Penyusun :
ENIKUSRINI
NIM. P00313014004
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
TAHUN 2018
![Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/2.jpg)
2
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk mermperoleh gelar Sarjana Sains Terapan
Oleh:
ENIKUSRINI
P00313014004
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
TAHUN 2018
![Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/3.jpg)
3
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
Yang diajukan oleh:
ENIKUSRINI
P00313014004
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama,
Masrif, SKM., M.Kes NIP. 19730818 199503 1 002 Tanggal:.......................................
Pembimbing Pendamping,
Rita Ima, SST., MPH NIP. 19791130 200501 2 001 Tanggal: .......................................
![Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/4.jpg)
4
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
oleh:
ENIKUSRINI
P00313014004
Telah di uji dan di setujui pada tanggal : 09 Agustus 2018
TIM DEWAN PENGUJI
Pembimbing I : Masrif, M.Kes. (...........................................)
Pembimbing II : Rita Irma, SST., MPH. (...........................................)
Penguji I : Dr. S. Akbar Toruntju, SKM, M. Kes (...........................................)
Penguji II : Rofiqoh, SKM., M.Kes. (...........................................)
Penguji III : Evi Kusumawati, SST. M.Si. Med. (...........................................)
Ketua Jurusan Gizi,
Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006 199203 2 002
![Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/5.jpg)
5
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang di
kutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Enikusrini
NIM : P00313014004
Tanggal : 17 Agustus 2018
Yang Menyatakan,
Materai 6000
(………………………………)
![Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/6.jpg)
6
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Sebagai civitas akademik Poltekkes Kemenkes Kendari, saya yang
bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Enikusrini
NIM : P00313014004
Program Studi/Jurusan : D4 Gizi
Judul Tugas akhir : Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan
Glodok (Periopthalmodon Schlosseri) Di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
Menyatakan bahwa setuju untuk memberikan kepada Poltekkes
Kemenkes Kendari Hak Bebas Royalti Noneksklusif atas Skripsi saya yang
berjudul :
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK
(PERIOPTHALMODON SCHLOSSERI) DI DESA SAWAPUDO
KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
Beserta perangkat yang ada (jika di perlukan). Dengan hak bebas
Royati Noneksklusif ini Poltekkes Kemenkes Kendari berhak menyimpan,
mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data
(database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di………………..
Pada tanggal …………………
Yang menyatakan,
(………………………………….)
![Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/7.jpg)
7
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO
KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
INTISARI
Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma
Latar Belakang: Populasi Ikan Glodok (ikan palu-palu) di Kecamatan Soropia ternyata cukup banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang aspek biologisnya belum banyak dilakukan.
Tujuan: Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan
glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan
Soropia Kabupaten Konawe.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jumlah sampel 20 Informan Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan snowball chain sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai, menggunakan kriteria masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Hasil: Menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok kurang baik, dimana masyarakat jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan glodok. Masyarakat hanya sebagian kecil yang memanfaatkan sebagai obat, dimana masyarakat beranggapan bahwa ikan tersebut beracun. Kata Kunci : Ikan Glodok Daftar Pustaka : 18 (2004-2015)
![Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/8.jpg)
8
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO
KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
ABSTRAK
Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma
Background: The population of Glodok Fish (hammer-hammer fish) in Soropia District is quite a lot in the region, but almost never used as food consumption by the community, only occasionally consumed as an alternative treatment for ARI. Although glodok fish already have economic value (which is still relatively small), research has not been done on the biological aspects. Objective: To find out the community's perception of the use of glodok fish (Periopthalmodon schlosseri) in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Method: The type of research used is qualitative. Number of samples 20 informants This study was conducted in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency on June 6-10, 2018. The sample in this study was determined by snowball chain sampling (snowball sample), that is, the informants were taken in series by asking for information from the person interviewed , using the criteria of the community around the coast in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Results: Shows that the community perception in Sawapudo Village is due to the poor utilization of glodok fish, where people rarely or even do not consume glodok fish at all. The community is only a small part that uses it as medicine, where people assume that the fish is poisonous. Keywords: Fish Glodok Bibliography: 18 (2004-2015)
![Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/9.jpg)
9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Karunia dan Hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan
judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok
(Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe”.
Penulis menyadari bahwa semua ini dapat terlaksana karena
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, dalam memberikan
bimbingan dan petunjuk sejak dari pelaksanaan kegiatan awal sampai pada
penyelesaian Skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Masrif Bahrun, SKM., M.Kes., selaku Pembimbing I dan
selaku Pembimbing II Ibu Rita Irma, SST, MPH., yang telah meluangkan
waktu dan pikiran dengan penuh tanggung jawab guna memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Ibu Askrening, SKM., M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Kendari.
2. Ibu Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes., selaku Ketua Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Kendari.
3. Bapak Dr. S. Akbar Torontju, SKM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi
D-IV Gizi Poltekkes Kemenkes Kendari
4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan
Gizi yang telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan
![Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/10.jpg)
10
maupun motivasi selama mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes
Kendari.
5. Kepala Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe dan
staf yang telah membantu dalam memberikan informasi pada saat
pengambilan data awal penelitian.
6. Teristimewa kepada ayahanda Sabaruddin dan Ibunda tercinta
Ediyawati yang telah mengasuh, membesarkan dengan cinta dan penuh
kasih sayang, serta memberikan dorongan moril, material dan spiritual,
Dan Kepada La Ale audi A.md Gizi Yang telah memberi semangat,
Perhatian dan Kepercyaan, serta Adikku tersayang Anjas Marah terima
kasih atas pengertiannya selama ini.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan
Gizi angkatan 2014.
Tiada yang dapat penulis berikan kecuali memohon kepada Allah
SWT, semoga segala bantuan dan andil yang telah diberikan oleh semua
pihak selama ini mendapat berkah dari Allah SWT. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga Proposal Skripsi ini dapat menambah khasanah
ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Kendari, Februari 2018
Penulis
![Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/11.jpg)
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................. v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vi
ABSTRACT ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 4
E. Keaslian Penelitian ............................................................ 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. `Uraian Teori .................................................................... 7
1. Tinjauan Tentang Persepsi ......................................... 7
2. Tinjauan Tentang Ikan Glodok .................................... 12
B. Kerangka Teori ................................................................. 19
C. Kerangka Konsep ............................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................. 21
B. Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel (Informan) ......... 21
C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 21
D. Definisi Operasional ......................................................... 22
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ............................... 23
F. Instrumen dan Bahan Penelitian ........................................ 23
![Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/12.jpg)
12
G. Prosedur Penelitian ............................................................ 24
H. Manajemen Data ................................................................ 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil .................................................................................. 26
B. Pembahasan .................................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ....................................................................... 39
B. Saran ................................................................................ 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
![Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/13.jpg)
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keaslian Penelitian .................................................................. 6
Tabel 2 Analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal Perizinan) ........... 16
Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa ....................................... 27
Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur ............................ 27
Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian.. 28
Tabel 6 Karakteristik Informan Penelitian ............................................. 30
![Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/14.jpg)
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ikan Glodok siap melompat ……………………………………. 12
Gambar 2 Ikan Glodok Dalam lumpur ……………………………………. 12
Gambar 3 Ikan Glodok siap melompat ……………………………………. 13
Gambar 4 Permukaan Rumah Ikan Glodok ……………………………… 13
Gambar 5 Melompat ………………………………………………………... 13
Gambar 6 Kerangka Teori Penelitian ...................................................... 18
Gambar 7 Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 19
Gambar 8 Prosedur Penelitian ................................................................. 23
![Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/15.jpg)
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Resume Diskusi
Lampiran 3 Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 4 Izin penelitian (LITBANG)
Lampiran 5 Surat bebas Laboratorium jurusan gizi
Lampiran 6 Surat pernyataan bebas Kuesioner
Lampiran 7 Daftar kunjungan perpustakaan
![Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/16.jpg)
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai
sepanjang 81.000 km dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8
juta km2, yang terdiri perairan kepulauan dan territorial seluas 3,1 juta
km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia seluas 2,7
juta km2. Fakta tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan
perikanan dan kelautan Indonesia dinilai sangat cerah dan menjadi
salah satu kegiatan ekonomi yang strategis (Darma, 2016).
Sumber daya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia
dinilai memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi.
Sumber daya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di
dunia. Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan
bernilai ekonomis tinggi, antara lain: tuna, cakalang, udang, tongkol,
tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang
barong/lobster), ikan hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Ihwan,
2010).
Diantara potensi sumber daya perikanan yang belum
dimanfaatkan secara optimal tetapi memiliki kandungan gizi tinggi
adalah ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) jenis Baleophthalmus
boddarti, yang keberadannya kurang diperhitungkan sebagai ikan
budidaya karena tidak dianggap sebagai ikan ekonomis (Effendy dalam
Wilis, 2010).
Ikan ini sering dijumpai di tambak yang kosong (tidak digunakan
untuk kegiatan budidaya atau tambak setelah dipanen) dan pada daerah
dimana terdapat hamparan lumpur disekitar daerah pertambakan. Di
beberapa Negara seperti negara Jepang dan Thailand telah
mengembangkan dan memanfaatkan ikan glodok dan memasok
restauran-restauran besar. Di Indonesia ikan glodok juga mempunyai
![Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/17.jpg)
17
nilai ekonomis walaupun lebih kecil dibandingkan dengan jenis ikan
ekonomis lainnya. Hal itu berkaitan dengan kebiasaan hidup ikan glodok
yang mampu hidup di air dan di lumpur sehingga keberadannya kurang
banyak diperhitungkan. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai
ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang
aspek biologisnya belum banyak dilakukan (Wilis, 2010).
Ikan glodok merupakan ikan yang unik, ikan ini dapat bergerak
menggunakan siripnya sebagai bentuk adaptasi morfologi terhadap
kondisi tempat tinggalnya. Ikan ini memiliki nama internasional
mudskipper. Nama lokal ikan ini berbeda di setiap daerah, seperti
glodok, belodok, belodog, atau blodog, tembakul, tempakul, timpul atau
belaca, gabus laut dan lunjat. Secara taksonomi ikan ini masuk ke dalam
famili Gobiidae (Suwarni, 2009).
Jenis ikan ini termasuk khas karena tidak dapat ditemukan di
seluruh wilayah perairan. Menurut Al-Behbehani dan Ebrahim (2010)
ikan glodok mampu bertahan di daerah pasang surut karena memiliki
kemampuan bernafas melalui kulit tubuhnya dan lapisan selaput lendir di
mulut serta kerongkongannya. Cara lain adaptasinya agar tetap hidup di
daerah mangrove adalah dengan menggali lubang lumpur lunak yang
dimanfaatkan jadi sarangnya.
Pada ekosistem mangrove ikan glodok merupakan konsumen
tingkat pertama maupun tingkat kedua dalam rantai makanan. Menurut
Polgar dan Lim (2011), ikan glodok merupakan jenis ikan yang
berukuran kecil yang menempati posisi konsumen primer dan sekunder
dalam rantai makanan. Selain itu ikan glodok juga merupakan
bioindikator pencemaran lingkungan pada ekosistem mangrove. Ikan ini
termasuk toleran terhadap amoniak.
Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan pangan
atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok memiliki nilai
gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang, Korea, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Vietnam beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan
![Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/18.jpg)
18
tersendiri dan dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini
dikonsumsi oleh nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan
sering buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di
Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.
Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi, ikan
glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013)
bahwa ikan glodok mempunyai kandungan asam amino yang lengkap
dan mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar
memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.
Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang memiliki
peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al bahwa Taurin
merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup baik. Menurut
Hussy et al bahwa Taurin memainkan peran penting sebagai
neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan menurut Jankov
et al bahwa Taurin merupakan salah satu komponen yang memiliki
aktivitas antioksidan (Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013).
Di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni di Kabupaten Konawe,
terdapat salah satu kecamatan yang terletak di pesisir pantai yaitu
Kecamatan Soropia. Di wilayah tersebut ternyata banyak ditemukan ikan
glodok. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara awal pada
tanggal 07 Desember 2017 pada beberapa warga di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia bahwa ikan glodok atau yang dalam bahasa asli
masyarakat di Kecamatan Soropia adalah ikan palu-palu ternyata cukup
banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan
sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi
sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti telah melakukan
penelitian dengan judul ”Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan
![Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/19.jpg)
19
Ikan Glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana persepsi masyarakat terhadap
pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan
glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan
Soropia Kabupaten Konawe.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui gambaran persepsi kerentanan masyarakat terhadap
pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
b. Mengetahui gambaran persepsi masyarakat terhadap
pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
c. Mengetahui gambaran persepsi hambatan masyarakat terhadap
pemanfaatan ikan glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan teori
tentang pemanfaatan ikan glodok pada masyarakat di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.
![Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/20.jpg)
20
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Sangat berguna untuk menambah pengalaman, wawasan
dan aplikasi di masyarakat serta sebagai bahan untuk
menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kuliah.
b. Bagi Mahasiswa
Sebagai wacana baru dalam meningkatkan pengetahuan
masyarakat sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok,
khususnya bagi kesehatan.
c. Bagi Institusi
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi keilmuan
sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok, serta sebagai
sarana pengembangan ilmu pengetahuan bagi peneliti lain yang
ingin melakukan penelitian yang berhubungan dengan masalah
yang sama.
d. Bagi Masyarakat
Bagi masyarakat, sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pemanfaatan
ikan glodok guna pemenuhan kebutuhan gizi bagi masyarakat.
![Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/21.jpg)
21
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. Keaslian Penelitian
Penelitian Subjek Metode Persamaan Perbedaan
Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Riviana (2013)
Ikan Glodok
Eksperimen Ikan Glodok Metode penelitian, variabel penelitian yakni perubahan komposisi kimia, asam amino, dan kandungan taurin
Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro (2013)
Ikan Glodok
Eksperimen Ikan Glodok Metode penelitian, variabel penelitian yakni perubahan komposisi kimia, asam lemak ikan
Nurdianty, Denty Ayu (2004)
Konsumen Ikan Laut
Survei Persepsi konsumen terhadap ikan laut segar
Lokasi penelitian, jenis ikan, analisis data yang digunakan
![Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/22.jpg)
22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Teori
1. Tinjauan Tentang Persepsi
a. Pengertian
Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya
stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada perhatian, lalu
diteruskan ke otak, dan baru kemudian individu menyadari
tentang sesuatu yang dinamakan persepsi. Dengan persepsi
individu menyadari dapat mengerti tentang keadaan lingkungan
yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri
individu yang bersangkutan (Sunaryo, 2013).
Persepsi adalah proses pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh
organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang
berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri
individu (Walgito, 2009). Pendapat lain mengatakan bahwa
persepsi adalah daya mengenal barang, kualitas atau hubungan
dan perbedaan antara hal ini melalui proses mengamati,
mengetahui atau mengartikan setelah panca inderanya mendapat
rangsangan (Maramis, 2009).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
persepsi adalah proses diterimanya rangsang melalui panca
indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu
mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang
diamati, baik yang ada di luar maupun dalam diri individu.
b. Macam-Macam Persepsi
Persepsi dibedakan menjadi dua macam, yaitu external
perception dan self perception. External perception yaitu persepsi
![Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/23.jpg)
23
yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar diri
individu. Sedangkan self perception yaitu persepsi yang terjadi
karena adanya rangsang yang berasal dari dalam diri individu,
dalam hal ini yang menjadi objek adalah dirinya sendiri (Sunaryo,
2013).
c. Syarat dan Proses Terjadinya Persepsi
Supaya individu dapat mengadakan persepsi diperlukan
beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya objek yang
dipersepsikan lalu objek tersebut menimbulkan stimulus yang
mengenai alat indera atau reseptor, adanya perhatian sebagai
langkah pertama untuk mengadakan persepsi, adanya alat indera
atau reseptor sebagai penerima stimulus dan saraf sensoris
sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak lalu dari otak
dibawa melalui saraf motorik sebagai alat untuk mengadakan
respon (Sunaryo, 2013).
Lebih lanjut Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa proses
terjadinya persepsi melalui tiga proses yaitu proses fisik, proses
fisiologis dan proses psikologis. Proses fisik berupa objek
menimbulkan stimulus, lalu stimulus mengenai alat indera atau
reseptor. Proses fisiologis berupa stimulus yang diterima oleh
indera diteruskan oleh saraf sensoris ke otak. Sedangkan proses
psikologis berupa proses dalam otak sehingga individu menyadari
stimulus yang diterima.
d. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu faktor eksternal, faktor internal dan
faktor perhatian. Pada faktor eksternal diperoleh dari stimulus dan
tidak semua stimulus akan diteruskan dalam proses persepsi,
tetapi sebagian saja. Faktor internal berasal dari individu dan saat
menghadapi stimulus dari luar individu bersikap selektif untuk
menentukan stimulus mana yang diperhatikan sehingga
![Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/24.jpg)
24
menimbulkan kesadaran individu. Sedangkan, faktor perhatian
merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas
individu yang ditujukan pada suatu objek.
Menurut David dan Richard dalam Rakhmad (2004),
menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorang terhadap suatu objek:
1) Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman
masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk dalam faktor
personal. Faktor fungsional ini terdiri atas:
a) Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan kebutuhan menetap
pada diri seseorang akan menentukan persepsi
seseorang.
b) Kesiapan mental, suasana mental seseorang akan
mempengaruhi persepsinya.
c) Suasana emosi, suasana emosi seseorang baik ia dalam
keadaan sedih bahagia, marah ataupun susah akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
d) Latar belakang budaya, latar belakang dimana orang
tersebut berasal akan berpengaruh terhadap suatu
rangsangan.
2) Faktor Struktural
Faktor struktural semata-mata berasal dari sifat struktur
fisik dan efek-efek saraf, yang ditimbulkan dalam sistem saraf
individu yang meliputi:
a) Kemampuan berfikir.
b) Daya tangkap indra manusia
c) Kemampuan daya tangkap yang terdapat dalam diri
manusia
Menurut Walgito (2009) faktor-faktor yang mempengaruhi
persepsi masyarakat antara lain:
![Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/25.jpg)
25
1) Faktor Internal
Faktor dari sisi kejasmanian dan berhubungan dengan
psikologis. Seseorang yang memiliki kepribadian tertutup dan
tidak mau menerima hal-hal yang baru seperti pemanfaatan
ikan Glodok maka akan sulit menimbulkan persepsi positif
atau negatif.
2) Faktor Stimulus
Agar stimulus dapat dipersepsikan, stimulus harus kuat.
Dengan melihat masyarakat yang mulai memanfaatkan ikan
glodok lebih dari dua kali dan mendapatkan informasi tentang
ikan glodok yang banyak dapat menimbulkan persepsi
terhadap pemanfaatan ikan glodok.
3) Faktor Eksternal (Lingkungan)
Obyek persepsi yang sama dengan situasi yang berbeda
dapat menghasilkan persepsi yang berbeda. Daerah yang
masyarakatnya mengkonsumsi ikan glodok lebih banyak akan
menimbulkan persepsi yang berbeda dibandingkan daerah
yang tidak atau kurang mau mengkonsumsi ikan glodok.
e. Pengukuran Persepsi
Dalam promosi kesehatan harus memperhatikan
komponen atau konstruksi yang merupakan pengungkit bagi
faktor yang mempengaruhi perilaku. Komponen-komponen model
hubungan kesehatan dengan kepercayaan sebagai alat ukur
persepsi meliputi (Sunaryo, 2013):
1) Persepsi Kerentanan.
Merupakan persepsi individu tentang kemungkinannya
terkena suatu penyakit. Mereka yang merasa dapat terkena
penyakit tersebut akan lebih cepat merasa terancam.
Seseorang akan bertindak untuk mencegah penyakit bila ia
merasa bahwa sangat mungkin terkena penyakit tersebut.
Kerentanan yang dirasakan setiap individu berbeda
![Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/26.jpg)
26
tergantung persepsi tentang risiko yang dihadapi individu pada
suatu keadaan tertentu.
2) Persepsi Keparahan.
Merupakan pandangan individu tentang beratnya
penyakit yang diderita. Pandangan ini mendorong seseorang
untuk mencari pengobatan atas penyakit yang dideritanya.
Keseriusan ini ditambah dengan akibat dari suatu penyakit
misalnya, kematian, pengurangan fungsi fisik dan mental,
kecacatan dan dampaknya terhadap kehidupan sosial.
3) Persepsi manfaat dan hambatan yang dirasakan.
Individu akan mempertimbangkan apakah alternatif itu
memang bermanfaat dapat mengurangi ancaman penyakit,
persepsi ini juga berhubungan dengan ketersediaan sumber
daya sehingga tindakan ini mungkin dilaksanakan. Persepsi ini
dipengaruhi oleh norma dan tekanan dari kelompoknya.
Sementara persepsi rintangan (barriers) adalah persepsi
terhadap biaya/aspek negatif yang menghalangi individu untuk
melakukan tindakan kesehatan, misalnya mahal, bahaya,
pengalaman tidak menyenangkan, rasa sakit.
4) Petunjuk untuk bertindak.
Peristiwa eksternal yang memotivasi seseorang untuk
bertindak. Ada faktor pencetus untuk memutuskan menerima
atau menolak alternatif tindakan tersebut, isyarat dapat
bersifat:
a) Internal, isyarat untuk bertindak yang berasal dari dalam
diri individu, misal gejala yang dirasakan.
b) Eksternal, isyarat untuk bertindak yang berasal dari
interaksi interpersonal, misal media massa, pesan,
nasehat, anjuran, atau konsultasi dengan petugas
kesehatan.
![Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/27.jpg)
27
5) Kemampuan untuk bertindak.
Kemampuan bertindak adalah kecendrungan untuk
bertindak atau praktik. Untuk terwujudnya tindakan perlu faktor
lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.
2. Tinjauan Tentang Ikan Glodok
a. Morfologi dan Gambar Ikan Glodok
Ikan glodok adalah ikan yang hidup di habitat intertidal
ditemukan di daerah yang berlumpur dan pada ekosistem
mangrove. Ikan gelodok hanya ditemukan di daerah tropis dan
subtropis. Ikan glodok memiliki daerah distribusi geografis yang
mencakup semua Indo-Pasifik dan pantai Atlantik Afrika. Ikan
glodok bergerak cukup aktif pada saat keluar dari air, makan dan
berinteraksi satu sama lain dan juga menjaga tempat tinggalnya
(Ravi dan Rajagopal, 2009).
Gambar 1. Melompat Gambar 2. Siap melompat Gambar 3. Dalam
lumpur
![Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/28.jpg)
28
Gambar 4. Siap
melompat
Gambar 5. Permukaan
rumah ikan glodok
Gambar 6.
Melompat
Genus Boleophthalmus mempunyai badan memanjang,
pipih, dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid. Kepala
subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata
berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua
rahangnya hampir sama panjang. Lidah bercabang dua.
Mempunyai dua sirip punggung yang jelas terpisah (Maulana,
2015).
Sisik pada garis sisi 75 - 100 buah, sirip perut bersatu.
Dasar sirip dada berotot dan bersisik. Sirip ekor tidak simetris,
setengah bagian atas lebih panjang dari setengah bagian
bawahnya. Sirip punggung pertama lebih tinggi dari pada tinggi
tubuh. Tulang rahang atas memanjang sampai ke belakang mata.
Warna tubuh hijau kegelapan dengan 6 sampai 7 garis-garis
miring yang berwarna gelap. Kepala dengan bercak-bercak biru
atau coklat. Sirip punggung pertama dengan bercak-bercak biru.
Sirip punggung kedua dengan bercak-bercak biru yang
membentuk 4 garis-garis tak beraturan (Ravi dan Rajagopal,
2009).
![Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/29.jpg)
29
b. Klasifikasi Ikan Glodok
Murdi dalam Ravi dan Rajagopal (2009) menggolongkan
ikan glodok kedalam famili Gobiidae, sub famili Oxudercinae dan
membaginya ke dalam 3 genus; Boleophthalmus yang ditemukan
oleh Valenciennes pada tahun 1837; Periophthalmodon
ditemukan oleh Bleeker pada tahun 1837 dan Periophthalmus
ditemukan oleh Bloch & Schneider pada tahun 1801.
Ikan glodok ketika di darat mempunyai 2 aktivitas, yaitu
bergerak di lumpur dengan loncatan pendek dimana kedua sirip
pektoralnya mengayun kedepan sementara tubuhnya
mempertahankan posisi kaku, dan aktivitas yang khas yaitu
mampu memanjat akar maupun batu dengan bantuan sirip
pelviknya yang memegangi badan melawan gravitasi. Gerakan ini
menghasilkan daya hisap (sucker) sementara sirip pektoralnya
menjangkau dan menarik tubuhnya keatas (memanjat) (Polgar
dan Lim, 2011).
c. Bioekologi Ikan Glodok
Ikan glodok berasal dari Thailand menyebar ke Malaya dan
Pakistan ke India. Di Indonesia ikan glodok banyak terdapat di
Bangka, Sumatera (Aceh, Belawan), Jawa (Jakarta, Semarang,
Surabaya, Besuki, Karang, Bolong), Madura (Kamal, Sumenep),
Kalimantan (Pamangkat, Singkawang, Sungai Duri, Banjarmasin,
Samarinda, Sambas) dan Sulawesi (Makassar). Ikan glodok
terdapat juga di Singapura, Malaysia, India, Thailand, Cina,
Andaman, Guam dan Papua Nugini (Ravi dan Rajagopal, 2009).
Ikan glodok hidup di dalam sarang yang berbentuk
saluran-saluran di dalam lumpur pantai dengan kedalaman antara
40-100 cm. Pada permukaan terdapat beberapa buah lubang
dengan satu atau dua buah lubang utama untuk keluar masuk
ikan. Dari saluran utama ada beberapa buah saluran cabang ke
berbagai arah yang akhirnya menuju ke permukaan. Saluran
![Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/30.jpg)
30
cabang dapat merupakan saluran buntu atau terbuka. Setiap
sarang terdapat satu atau dua buah bagian saluran yang
membesar sebagai tempat ikan selama berada di dalam sarang
(Polgar dan Lim, 2011).
Ikan glodok memiliki kisaran adaptasi perilaku dan
fisiologis yang khas seperti gaya amfibi dibandingkan dengan
Famili: Gobiidae yang sepenuhnya hidup di dalam air. Hal ini
termasuk perilaku adaptasi yang memungkinkan ikan glodok
untuk bergerak secara efektif di darat maupun di air. Ikan glodok
memiliki kemampuan untuk bernapas melalui kulit, lapisan mulut
(mukosa) dan tenggorokan (faring). Ikan glodok menggali liang
yang dalam pada substrat, sehingga memungkinkan untuk dapat
mengatur suhu tubuh dan untuk menghindari predator laut ketika
pasang (Ravi dan Rajagopal, 2009).
Ikan glodok melakukan pernapasan menggunakan kulit
apabila berada pada keadaan surut/kering, agar kondisi tubuhnya
tetap lembab. Inilah cara bernapas yang dilakukan mirip dengan
amfibi. Ikan glodok memiliki adaptasi penting lain yang membantu
pernapasan saat keluar dari air adalah dengan membesarkan
rongga yang terdapat pada insang untuk mempertahankan
gelembung udara. Hal tersebut dilakukan untuk menyediakan
oksigen yang digunakan pada saat respirasi di darat (Graham
dalam Al-Behbehani dan Ebrahim, 2010).
Ikan glodok dapat mengatasi perubahan suhu lingkungan
yang ekstrim. Ketika keluar dari air, suhu pada permukaan
substrat dapat ditolerir oleh ikan glodok berkisar antara 10-15°C.
Sementara disaat air pasang ikan glodok dapat mentolerir suhu
mencapai sekitar 40°C (Taylor, dkk., dalam Polgar dan Lim,
2011). Menurut Tytler dan Vaughan dalam Al-Behbehani dan
Ebrahim (2010) melaporkan bahwa kisaran suhu yang dapat
ditolerir ikan glodok adalah 14-35°C. Kisaran suhu lainnya yang
![Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/31.jpg)
31
dapat ditolerir ikan gelodok adalah 10-42°C, hal ini karena adanya
adaptasi pernapasan.
Jenis ikan glodok ditemukan dibagian hamparan lumpur
yang berbeda-beda, dan mempunyai makanan yang berbeda
pula, dari pemakan detritus (Boleophthalmus boddarti) sampai
jenis-jenis pemakan daging yang memangsa ketam kecil,
serangga, dan siput. Cara memakannya ialah dengan
menggunakan mulutnya yang bergigi seperti sisir ke kiri dan ke
kanan di atas permukaan lumpur. Ketika mencari makan, ikan
gelodok bergerak lambat dengan menggunakan kedua sirip dada
(Muliasusanty dalam Al-Behbehani dan Ebrahim, 2010).
d. Kandungan Gizi Ikan Glodok
Menurut Sulistiono dalam Maulana (2015) jenis ikan glodok
sangat potensial untuk diperdagangkan, baik sebagai ikan
konsumsi maupun sebagai bahan baku untuk makanan ternak
dan ikan. Hal ini disebabkan karena populasinya yang masih
melimpah dan berprotein tinggi.
Tabel 2.
Hasil Analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal Perizinan)
No. Kandungan zat gizi %
1. Protein 7,91%
2. Lemak 0,46%
3. Abu 3,92%
4. Air 72,80%
Dari hasil analisa BBPMP (Badan Penanaman Modal
Perizinan) pada tahun 1990, ikan glodok segar mempunyai
komposisi zat gizi.
![Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/32.jpg)
32
Sedangkan bila dipanggang, ikan glodok ini mempunyai
kandungan 24,31% protein; 0,85% lemah; 5,71% abu dan
43,73% air.
Dengan melihat potensi ikan glodok yang besar dan
peluang pasarnya yang menarik, maka ikan ini perlu
dimanfaatkan secara optimal. Salah satu asam amino non
esensial yang ada pada ikan glodok dan memiliki manfaat dalam
meningkatkan tenaga yaitu Taurin. Taurin di dalam tubuh
manusia banyak dijumpai pada jaringan otot, otak dan jantung
yang berperan untuk membuat jaringan-jaringan tersebut
berfungsi dengan prima. Kandungan Taurin ikan glodok cukup
tinggi yakni sebanyak 2.732 mg/100 g.
Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi,
ikan glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup
tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih,
Salamah, Riviana (2013) bahwa ikan glodok mempunyai
kandungan asam amino yang lengkap dan mengandung kadar
Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar memiliki kandungan
Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan beberapa biota
perairan lainnya, bahkan daging sapi.
Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang
memiliki peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al,
Taurin merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup
baik. Menurut Hussy et al, Taurin memainkan peran penting
sebagai neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan
menurut Jankov et al, Taurin merupakan salah satu komponen
yang memiliki aktivitas antioksidan (Ravi dan Rajagopal, 2009).
Menurut Sunarni (2013) dari hasil analisis terhadap
kandungan karbohidrat, protein dan lemak pada ikan glodok
diperoleh kandungan 0,67%, kandungan lemak 0,48%, dan
kandungan protein sebesar 48,26%. Dengan demikian ikan
![Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/33.jpg)
33
glodok memiliki potensi yang cukup penting untuk dikembangkan
karena memiliki kandungan protein yang tinggi.
e. Manfaat Ikan Glodok
Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan
pangan atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok
memiliki nilai gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang,
Korea, Filipina, Taiwan, Thailand dan Vietnam beberapa
beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan tersendiri dan
dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini dikonsumsi oleh
nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan sering
buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di
Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.
Banyak khasiat serta manfaat yang ada pada ikan glodok
dan diantaranya menurut para ahli penelitian menyatakan bahwa
manfaat dan khasiat ikan glodok adalah sama dengan obat forte
yaitu mampu menjaga dan memperkasa stamina, daya tahan
organ vitalitas dan mampu menstabilkan keseimbangan tubuh.
Menurut Polgar dan Lim (2011), manfaat ikan glodok antara lain:
1) Menstabilkan tekanan darah tinggi
2) Mengurangi risiko stroke
3) Mata dan kulit menjadi lebih sehat
4) Mencegah dimensia
5) Ibu hamil dan masalah prematur
6) Mencegah diabetes
7) Mengurangi risiko adanya kanker
8) Mencegah terjadinya peradangan
9) Mencegah terjadinya depresi
![Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/34.jpg)
34
B. Kerangka Teori
Berdasarkan teori tersebut maka dapat dibuat kerangka penelitian
pada penelitian ini, adalah:
Faktor-faktor modifikasi Keyakinan Individu Tindakan
Gambar 7. Kerangka Teori Penelitian
(Dimodifikasi dari Teori Glanz, et al, 2008)
Umur, Jenis kelamin,
Etnik, Kepribadian,
Sosial ekonomi,
Pengetahuan
Persepsi kerentanan
Persepsi keparahan
Persepsi manfaat
Persepsi kemampuan
diri
Isyarat untuk bertindak
Ancaman yang dirasakan
Persepsi hambatan
Perilaku individu
![Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/35.jpg)
35
C. Kerangka Konsep
Berdasarkan uraian kepustakaan di atas dapat disimpulkan
bahwa persepsi yang dirasakan tergantung pada perilaku seseorang
bagaimana menanggapi sesuatu, dalam hal ini pemanfaatan ikan glodok
oleh masyayrakat. Adapun kerangka konsep yang menjadi fokus
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 8.
Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
Pengetahuan Persepsi
Kerentanan
Manfaat
Hambatan
Perilaku
![Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/36.jpg)
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan
pendekatan indepth Interview yaitu jenis penelitian dimana proses
memperoleh keterangan dengan cara melakukan wawancara kepada
responden atau informan dengan menggunakan panduan pedoman
wawancara.
B. Cara Pemilihan atau Penarikan Sampel (Informan)
Pemilihan informan dilakukan dengan metode snowball chain
sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan
secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah
diwawancarai. Penarikan sampel pola ini diawali dengan penentuan
sampel pertama. Informan berikutnya ditentukan berdasarkan informasi
pertama. Pengumpulan data dari informan dilakukan dengan teknik
wawancara mendalam melalui panduan wawancara dengan instrument
alat perekam suara (handphone). Dengan menggunakan kriteria
masyarakat antara lain:
1. Bersedia di wawancara
2. Berpendidikan Minimal SMA
3. Mampu berkomunikasi
Sedangkan jumlah sampel yakni 20 orang antara lain pak desa,
nelayan, masyarakat, petani dan guru.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018,
bertempat di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten
Konawe.
![Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/37.jpg)
37
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia
Kabupaten Konawe.
D. Definisi Operasional
1. Persepsi merupakan hasil dari suatu proses pengambilan keputusan
tentang pemahaman masyarakat di Desa Sawapudo Kecamatan
Soropia dalam kaitannya dengan pemanfaatan Ikan Glodok.
2. Persepsi kerentanan yaitu persepsi masyarakat dalam
memanfaatkan ikan glodok, dimana dengan mengkonsumsi ikan
glodok tersebut sangat rentang terhadap penyakit yang akan
dideritanya.
3. Persepsi manfaat yaitu persepsi/keyakinan masyarakat tentang
manfaat yang dirasakan dalam mengkonsumsi ikan glodok.
4. Persepsi hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
hambatan yang dirasakan yang mungkin berperan sebagai
hambatan untuk merekomendasikan suatu perilaku dalam
mengkonsumsi ikan glodok.
5. Ikan glodok adalah Ikan palu (Istilah masyarakat di Desa Sawapudo)
yang hidup di habitat intertidal ditemukan di daerah yang berlumpur
dan pada ekosistem mangrove. Bentuk badan memanjang, pipih,
dan ditutupi oleh 60 sampai lebih 100 sisik sikloid. Kepala
subsilindris, ada bagian yang bersisik dan tidak bersisik. Mata
berdekatan menonjol diatas kepala. Mulut agak miring, kedua
rahangnya hampir sama panjang. Lidah bercabang dua. Mempunyai
dua sirip punggung yang jelas terpisah.
6. Pemanfaatan ikan glodok adalah informasi yang ingin diketahui
kepada pihak masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan
pemanfaatan ikan glodok (ikan palu) selama ini yang cukup banyak
terdapat di daerah tersebut.
![Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/38.jpg)
38
E. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer yaitu data karakteristik responden yang
meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan dan pendapatan masyarakat serta data mengenai persepsi
masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok yang meliputi
persepsi kerentanan, manfaat dan hambatan dalam memanfaatkan
ikan glodok. Sedangkan data sekunder mengenai gambaran umum
lokasi penelitian dan lain-lain (Sugiyono, 2010).
2. Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
a. Data karakteristik responden dikumpulkan dengan cara
wawancara secara langsung kepada responden dengan
menggunakan kuesioner.
b. Data persepsi masyarakat dikumpulkan secara wawancara
mendalam kepada responden dengan menggunakan kuesioner
terstruktur.
c. Data gambaran umum lokasi penelitian dikumpulkan dengan
menggunakan dokumentasi dan laporan-laporan yang ada di
Kantor Lurah Sawapudo dan Kantor Camat Soropia.
F. Instrumen dan Bahan Penelitian
Instrumen dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
1. Tape Recorder
2. Pensil/Pulpen (Alat Tulis)
3. Kuesioner atau pedoman wawancara
![Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/39.jpg)
39
G. Prosedur Penelitian (Alur Penelitian)
Gambar 9. Prosedur Penelitian
Survei Awal
Pengajuan Judul
Pengambilan Data Awal
Penyusunan Proposal
Ujian Proposal
Izin Penelitian Populasi/Sampel (Responden)
Wawancara : 1. Karakteristik
Responden 2. Persepsi masyarakat
tentang pemanfaatan ikan glodok
Pengolahan Data
Analisis Data
Hasil
![Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/40.jpg)
40
H. Manajemen Data
Manajemen data dalam penelitian kualitatif meliputi:
1. Reduksi Data
Merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Menyajikan Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendispley
data atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data
dilakukan dalam bentuk uraian singkat (narasi), bagan, hubungan
antar kategori dan sejenisnya.
3. Kesimpulan/Verifikasi
Kesimpulan yang dibuat oleh peneliti apabila didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredible.
![Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/41.jpg)
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Sawapudo merupakan salah satu desa yang berada di
wilayah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara. Luas wilayah Desa Bajo Indah adalah ± 58 Ha, yang
terbagi dalam 3 dusun, yakni dusun I sebanyak 223 jiwa (37,23%),
Dusun II sebanyak 202 jiwa (33,72%), dan Dusun III sebanyak 174
jiwa (29,05%).
Desa Sawapudo terletak ± 7 km dari ibu kota Kecamatan
Soropia, ± 95 km dari ibukota Kabupaten Konawe, dan ± 11 km dari
ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun batas-batas wilayah
Desa Sawapudo adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekar
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tapulaga
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kawasan Hutan Lindung
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Wisata Bokori
Desa Sawapudo merupakan daerah pesisir dengan topografi
datar (daratan rendah). Dengan demikian, sangat potensial untuk
pengembangan sektor perikanan dan wisata bahari.
Secara keseluruhan, Desa Sawapudo mempunyai jumlah
penduduk sebanyak 599 jiwa dengan 97 rumah, dimana terdiri dari
301 jiwa laki-laki dan 298 jiwa perempuan. Adapun jumlah Kepala
Rumah Tangga di Desa Sawapudo adalah sebanyak 169 Kepala
Rumah Tangga. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel
berikut:
![Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/42.jpg)
42
a. Jumlah penduduk
Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia
Tahun 2018
No. Dusun Jenis Kelamin (%) Jumlah Total
L % P % N %
1 2 3
Dusun I Dusun II Dusun III
106 110 85
17,70 18,36 14,19
117 92 89
19,53 15,36 14,86
223 202 174
37,23 33,72 29,05
Total 301 50,25 298 49,75 599 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
Berdasarkan data pada tabel di atas, diperoleh informasi
bahwa jumlah penduduk yang paling besar terdapat di Dusun I yaitu
sebanyak 223 jiwa (37,23%). Sedangkan jumlah penduduk yang
terendah adalah terdapat di Dusun III yaitu sebanyak 174 jiwa
(29,05%).
Jika dilihat dari golongan umur yang paling besar di Desa
Sawapudo adalah golongan umur 5-9 tahun. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia Tahun 2018
No. Golongan Umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14
0 – 11 bulan 1 – 4 tahun 5 – 9 tahun
10 – 14 tahun 15 – 19 tahun 20 – 24 tahun 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun
7 61 71 58 54 50 65 65 30 30 19 58 25 5
2,32 20,31 23,60 19,31 17,94 16,62 21,65 21,62 9,98 9,97 6,32 19,30 8,31 1,66
Total 598 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
![Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/43.jpg)
43
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa
golongan umur yang paling besar di Desa Sawapudo adalah
golongan umur 5-9 tahun. Sedangkan golongan umur terendah
adalah golongan umur 60 – 64 tahun yakni sebanyak 5 orang
(1,66%).
b. Agama
Agama masyarakat Desa Sawapudo adalah seluruhnya
beragama Islam (100%). Adapun menyangkut aktivitas keagamaan
di Desa Sawapudo, dalam hal ini masyarakat beragama Islam
umumnya didukung oleh sarana peribadatan yakni sebuah masjid.
Tersedianya sarana peribadatan tersebut menyebabkan aktivitas
keagamaan berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dengan
banyaknya aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat
setempat, seperti shalat berjamaah, kegiatan pengajian Al-Qur’an,
TPA, Majelis Ta’lim serta perayaan hari besar Islam.
c. Masyarakat
Masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar memiliki
pekerjaan atau bermata pencaharian sebagai nelayan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian di
Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun 2012
No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 2 3 4 5
Nelayan PNS
Wiraswasta Pensiunan Lain-Lain
96 6 48 5 14
56,80 3,55
28,40 2,96 8,28
Total 169 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa
mata pencaharian masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar
![Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/44.jpg)
44
adalah sebagai nelayan, dengan jumlah 96 KK (56,80%). Sedangkan
yang terendah adalah sebagai pensiunan, dengan jumlah 5 KK
(2,96%). Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa mata pencaharian
masyarakat di Desa Sawapudo cukup bervariasi guna memenuhi
kebutuhan sehari-hari dalam rangka menjaga kelangsungan hidup
keluarga.
Tabel 6 Karakteristik Informan Penelitian Di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia Tahun 2018
Karakteristik N %
Umur (Tahun) 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60
4 6 5 5
20,0 30,0 25,0 25,0
Jumlah 20 100,0
Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan
10 10
50,0 50,0
Jumlah 20 100,0
Pendidikan PT SMA SMP SD
3 9 1 7
15,0 45,0 5,0 35,0
Jumlah 20 100,0
Pekerjaan Nelayan Wiraswasta Tukang Petani
IRT PNS
4 3 1 2 7 3
20,0 15,0 5,0 10,0 35,0 15,0
Jumlah 20 100,0
Sumber: Data Sekunder, 2018.
![Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/45.jpg)
45
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok
Berdasarkan variabel yang telah ditentukan dalam penelitian
ini maka wawancara mendalam diarahkan ke tiga variabel yaitu,
persepsi kerentanan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan.
a. Persepsi Kerentanan
Persepsi Kerentanan yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah persepsi masyarakat di Desa Sawapudo tentang ikan
glodok yang beracun dan akibat mengkonsumsi ikan glodok. Ikan
glodok dianggap oleh masyarakat di Desa Sawapudo sebagai
ikan yang beracun. Hal ini berdasarkan hasil wawancara dengan
informan 1 yang menyatakan bahwa:
“Ikan palu-palu dianggap sama masyarakat di sini itu ikan yang beracun, padahal sebenarmya orang-orang sini jarang ada yang memakannya, Ikan itu kalau sedang air turun banyak sekali muncul di pesisir di daerah berlumpur. Biasanya hanya dijadikan mainan bagi anak-anak” (Bapak Arimin selaku Kepala Desa Sawapudo)”
Informan 2
Hal tersebut dipertegas oleh Bapak Kamuali yang
menyatakan bahwa:
“Kami disini sering sekali liat ikan palu-palu, saya tidak tau kalau ikan itu nama aslinya ikan glodok, saya baru dengar tapi banyak orang dari dulu bilang kalau ikan itu beracun kalau dimakan. Makanya orang-orang ketakutan untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali. Orang lebih enak makan ikan yang besar-besar”
Informan 3
Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Bapak Basrin yang
menyatakan bahwa:
“Dulu memang saya dengar ikan itu obat, biasa digunakan untuk obat-obat anak yang sedang sakit. Tapi jarang mi orang makan karena sejak mereka bilang beracun kita semua takut untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali, masih banyak hasil tangkapan kita yang lebih besar-besar”
![Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/46.jpg)
46
Informan 4
Menurut hasil wawancara dengan Bapak Halim yang
menyatakan bahwa:
“Kita tidak berani makan ikan itu, saya juga baru dengar kalau ikan itu bagus dan bergizi. Padahal orang-orang sini menganggap itu ikan beracun, pernah ada orang yang makan untuk obat tapi langsung bengkak-bengkak badannya. Makanya kami ketakutan makan ikan palu-palu itu”
Informan 5
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang
menyatakan bahwa:
“Ikan palu-palu itu bagus untuk obat, tapi kalau untuk dikonsumsi sehari-hari tidak ada orang yang mau makan ikan itu. Pernah anak saya sakit lalu dibakarkan ikan itu sampai hangus lalu abunya di masukan di dalam kopi. Hal itu saya lakukan karena mendengar cerita dari nenek-nenek dulu kalau ikan itu obat untuk anak-anak yang sakit. Kalau menurut saya tidak beracun, hanya orang takut untuk makan. sedangkan Ikan itu dijadikan mainan oleh anak-anak sini”
Informan 6
Hasil wawancara Ibu Murni menyatakan bahwa”
“masyarakat di sini tidak makan itu ikan karena bukan kebiasaan untuk makan itu ikan, saya pernah dengar kalau ikan itu beracun tapi saya tidak tau bagaiman model racunnya, kalaupun beracun pasti itu kucing dengan ayam akan mati karena mereka makan itu, katanya itu ikan di jadikan sebagai obat”
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas
menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Sawapudo
beranggapan bahwa ikan glodok merupakan ikan yang sangat
beracun. Jika ikan itu dikonsumsi oleh masyarakat akan membuat
masyarakat keracunan. Ketakutan masyarakat akan hal tersebut
![Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/47.jpg)
47
menjadikan ikan tersebut kurang atau bahkan tidak sama sekali
dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.
b. Persepsi Manfaat
Persepsi manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah persepsi tentang manfaat mengkonsumsi ikan glodok,
proses pengolahannya, rasa dan populasi ikan glodok. Pada
umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika ikan
glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat.
Hal ini disebabkan karena anggapan dari hampir semua
masyarakat bahwa ikan glodok merupakan bukan ikan yang layak
untuk dikonsumsi.
Informan 1
Hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang menyatakan
bahwa:
“Untuk makan ikan palu-palu tersebut, kami merasa khawatir karena ikan tersebut hidup dilumpur dan banyak orang-orang disekitar ini tidak mau mengkonsumsi ikan palu-palu tersebut. Mungkin karena faktor kebiasaan jadi kami orang-orang di desa ini tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada yang makan ikan tersebut”
Informan 2
Lebih lanjut diungkapkan oleh Ibu Suriani H yang
menyatakan bahwa:
“Itu ikan palu-palu tidak dimakan, saya kurang tahu kalau orang-orang di desa lain tapi setahu saya tidak ada yang makan ikan itu. Kalau masalah setuju atau tidak, saya bilang tidak setuju, karena banyaknya ikan lain yang lebih besar dan lebih enak, kenapa juga kami harus makan ikan itu. Dari dulu tidak ada orang-orang yang mau makan ikan itu”
![Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/48.jpg)
48
Informan 3
Menurut hasil wawancara Ibu Nining yang menyatakan
bahwa:
“Pernah ada orang yang cari ikan itu di bawah rumah, katanya untuk obat. Mereka sepertinya datang dari kendari. Katanya ikan palu-palu itu bisa dijadikan obat untuk anak yang sakit panas. Waktu saya tanya mereka bilang ikan itu di bakar sampai kering lalu abunya dikasih makan kepada anaknya yang sedang sakit. Saya kurang tahu sakit apa waktu itu. Tapi saya bilang bukannya itu beracun?”
Informan 4
Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Halik yang
menyatakan bahwa:
“Mungkin kalau betul ikan itu banyak manfaatnya, kenapa pemerintah tidak lakukan sosialisasi? Saya juga baru tahu kalau ikan itu nilai gizinya bagus. Padahal selama ini kami ketakutan makan ikan itu” Informan 5 Lebih lanjut dikatakan oleh ibu Saidah yang menyatakan
bahwa:
“Mungkin kalau orang-orang tahu manfaat dari ikan itu, sudah banyak yang mau makan ikan itu. Padahal banyaknya ikan itu di lumpur saat air surut. Memang sebenarnya saya pernah dengar dari orang tua dulu kalau ikan itu bisa mengobati sakit anak-anak atau orang-orang yang sakit, tapi karena banyak yang ketakutan termasuk saya. Pernah juga ada tetangga masak ikan itu, katanya untuk obat anaknya, saya kurang tahu bagaimana rasanya karena memang saya tidak pernah makan ikan palu-palu itu”
Informan 6
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Rahmawati yang
menyatakan bahwa:
“Saya pernah rasa ikan itu, tapi dulu waktu nenek saya masak untuk obat anak saya, rasanya biasa seperti ikan
![Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/49.jpg)
49
lain. Hanya mungkin karena dagingnya yang sedikit jadi saya rasa tidak kenyang juga. Padahal banyak ikan itu di lumpur saat air turun.”
Informan 7
Berdasarkan hasil wawancara Bapak Samsul menyatakan
bahwa:
“tidak ada manfaatnya di sini itu ikan cuman di gunakan main-main anak-anak, tapi katanya itu ikan di jadikan sebagai obat tapi saya tidak tahu penyakit apa itu di telan hidup-hidup katanya cuman di bersihkan dengan air, itu ikan banyak apalagi kalau lagi meti mereka naik juga” Informan 7
Lebih lanjut wawancara Bapak Mansyur yang menyatakan
bahwa”
“kadang-kadang kering, kadang-kadang naik sedikit air suka kaya main-main begitu lompat-lompat di pohon-pohon begitu, katanya saya dengar juga biasa di jadikan obat tapi tidak di makan itu di sini”
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas
menunjukkan bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang
mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan
itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang pernah
meengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses
pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan
dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut
sangat sedikit.
Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan
tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan
masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan
glodok tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan sebagai
makanan lauk bagi masyarakat. Padahal populasi ikan tersebut
sangat banyak di daerah tersebut, khususnya pada saat air surut.
![Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/50.jpg)
50
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum
banyak masyarakat yang tahu akan manfaat dan
membudidayakan ikan glodok. Mereka hanya mengetahui bahwa
ikan itu hanya dikonsumsi sebagai obat dengan cara di bakar
hingga kering dan tepung dari ikan tersebut dimakan oleh orang
yang sakit.
c. Persepsi Hambatan
Persepsi mengenai hambatan yang dirasakan dalam
penelitian ini adalah persepsi ketika masyarakat tidak mau
mengkonsumsi ikan glodok. Pada dasarnya, hambatan
masyarakat di Desa Sawapudo dalam mengkonsumsi ikan glodok
dapat dikatakan tidak ada. Namun, kepercayaan yang sudaj
tertanam sejak dulu membuat masyarakat merasa takut untuk
mengkonsumsi ikan glodok tersebut.
Informan 1
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Anita yang
menyatakan bahwa:
“Sebenarnya tidak ada hambatan dalam mengkonsumsi ikan palu-palu, tinggal mengambil ikan di pesisir yang sangat banyak lalu di masak untuk dijadikan lauk pauk. Tetapi mungkin karena faktor tidak terbiasa mengkonsumsi itu ikan dan faktor kepercayaan masyarakat bahwa ikan tersebut beracun sehingga mereka tidak mau untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”
Inoforman 2
Menurut hasil wawancara bapak Mansyur yang
menyatakan bahwa:
“Kalau saya sebenarnya tidak masalah kalau itu ikan di makan karena memang binatang laut itu memang di makan semua tapi ada juga sebagian orang yang tidak makan, palingan anak-anak di sini cuman jadikan saja itu mainan, lagian memang itu ikan tidak biasa di makan untuk masyarakat sini”
![Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/51.jpg)
51
Informan 3
Sedangkan hasil wawancara bapak Jumardin menyatakan
bahwa:
“itu ikan tidak di makan di daerah sini tidak pernah juga saya lihat masyarakat konsumsi itu ikan, karena itu ikan tidak di gubris juga di sini tidak ada yang mau makan, cuman sering ji pakai untuk umpan mincing ikan” Informan 4
Lebih lanjut dikatakan oleh Ibu Nining yang menyatakan
bahwa:
“Kurangnya sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan manfaat ikan palu-palu menjadi hambatan babi kami dalam memanfaatkan ikan tersebut. Sebaiknya pemerintah itu harus betul-betul memberi pemahaman kepada masyarakat di desa ini tentang manfaat dan kandungan gizi dari ikan palu-palu. Jika memang ikan palu-palu itu banyak manfaatnya, kenapa tidak kami manfaatkan”
Informan 5
Hasil wawancara dengan Bapak Asrun yang menyatakan
bahwa:
“Ada baiknya juga kami tahu apa dan bagaimana itu ikan palu-palu. Kalau memang besar manfaatnya bagi kesehatan, bisa jadi kami akan memanfaatkan dengan baik. Terlebih lagi ikan ini banyak sekali keberadaannya di daerah kami. Saya sendiri saja baru tahu ternyata ikan palu-palu memiliki kandungan gizi yang sangat baik, khususnya buat anak-anak. Tapi memang kami disini seperti bosan dalam mengkonsumsi ikan, karena hampir semua masyarakat disini adalah nelayan”
Informan 6
Hasil wawancara dengan ibu Listina yang mengatakan
bahwa:
“Itu ikan palu-palu banyak sekali di daerah kami, sampai sekarang tidak ada yang tahu manfaatnya, paling hanya sebatas obat buat anak yang sakit. Kalau untuk hambatan tidak ada, hanya warga desa sini merasa takut saja untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”
![Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/52.jpg)
52
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas
menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat di Desa
Sawapudo tidak memiliki hambatan dalam mengkonsumsi ikan
glodok, tetapi karena faktor tidak terbiasa mereka tidak mau
mengkonsumsi ikan tersebut.
B. Pembahasan
Kerentanan yang akan dirasakan merupakan suatu
persepsi individu tentang kemungkinannya terkena suatu
penyakit. Jadi pada dasarnya setiap individu rentan untuk terkena
penyakit atau kesakitan maka dia akan cepat untuk bertindak
agar tidak sampai penyakit tersebut menyerangnya. (Sunaryo,
2013):
kerentanan yang akan dirasakan tergantung dari persepsi
masing-masing individu. Dalam hal pemanfaatan ikan glodok oleh
masyarakat di Desa Sawapudo bahwa jika mereka
mengkonsumsi ikan glodok tersebut akan mengakibatkan
keracunan. Beberapa hasil penelitian bahwa masyarakat di Desa
Sawapudo beranggapan bahwa ikan glodok merupakan ikan
yang sangat beracun. Ketakutan masyarakat akan hal tersebut
menjadikan ikan tersebut kurang atau bahkan tidak sama sekali
dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.
Di Indonesia, Khususnya di Desa Sawapudo Provinsi
Sulawesi Tenggara pemanfaatan ikan gelodok masih sangat
sedikit. Padahal beberapa penelitian yang sudah dilakukan
bahwa ikan glodok memiliki kandungan asam esensial yang
sangat tinggi untuk dikonsumsi. Selain kandungan asam lemak
esensial yang cukup tinggi, ikan glodok juga memiliki kandungan
Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013) bahwa ikan glodok
mempunyai kandungan asam amino yang lengkap dan
mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar
![Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/53.jpg)
53
memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan
dengan beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.
Pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang
setuju jika ikan glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh
masyarakat. Hal ini disebabkan karena anggapan dari hampir
semua masyarakat bahwa ikan glodok merupakan bukan ikan
yang layak untuk dikonsumsi. Berdasarkan beberapa hasil
penelitian bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang
mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan
itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang pernah
mengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses
pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan
dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut
sangat sedikit. Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan
bahwa ikan tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena
ketakutan masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan
dengan ikan glodok tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan
sebagai makanan lauk bagi masyarakat. Padahal populasi ikan
tersebut sangat banyak di daerah tersebut, khususnya pada saat
air surut.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum
banyak masyarakat yang tahu akan manfaat dan
membudidayakan ikan glodok. Mereka hanya mengetahui bahwa
ikan itu hanya dikonsumsi sebagai obat dengan cara di bakar
hingga kering dan tepung dari ikan tersebut dimakan oleh orang
yang sakit. Biasanya ikan ini digunakan sebagai obat penyakit
ISPA bagi anak-anak.
![Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/54.jpg)
54
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persepsi kerentanan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok
di desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
mengatakan bahwa ikan glodok tersebut beracun.
2. Presepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe menyatakan
bahwa ikan glodok tersebut tidak dikonsumsi oleh masyarakat tetapi
ikan glodok tersebut dapat di jadikan sebagai obat.
3. Presepsi hambatan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok
di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. pada
dasarnya, masyarakat di desa sawapudo tidak mengkonsumsi ikan
glodok.
B. Saran
1. Bagi pihak pemerintah untuk melakukan sosialisasi lebih intensif lagi
sehubungan dengan manfaat ikan glodok bagi kesehatan serta
kandungan ikan glodok yang memiliki nilai gizi taurin cukup tinggi
sebanyak 2.732 mg/100 g.
2. Disarankan masyarakat untuk dapat memanfaatkan ikan glodok serta
membudidayakan seperti ikan-ikan lainnya, dimana ikan glodok
mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik.
3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian
yang lebih dalam lagi tentang pemanfaatan ikan glodok agar dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.
![Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/55.jpg)
55
DAFTAR PUSTAKA
Al-Behbehani, B. E dan Ebrahim. 2010. Enviromental Studies on The
Mudskippers In The Intertidal Zone of Kuwait Bay. Nature and Science. 8: 79-87.
Darma, R. 2016. Laut Adalah Kolam Susu: Sumber Kesejahteraan
Potensial Masyarakat Pesisir. Agrimedia. Vol 21 No. 1 Juni 2016. Glanz, K.K. Rimer, B & Viswanath, K. 2008. Health Behavior and Health.
Jossey-Bass. Ihwan, K. 2010. Potensi, Produksi Ikan di Perairan Laut Indonesia dan
Permasalahannya. Laporan Penelitian. Jakarta. Maramis, 2009. Ilmu Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta. Maulana, Syamsul Anwar, 2015. Ikan Glodok. Diakses pada situs:
http:biodiversitywarriors.org pada tanggal 1 Januari 2018. Nurdianty, Denty Ayu. 2004. Persepsi Konsumen Terhadap Ikan Laut Segar
dan Produk Olahannya (Studi Kasus di Kotamadya Jakarta Timur). Skripsi. Bogor: IPB.
Polgar, G. dan R. Lim. 2011. Mudskippers: Human Use, Ecotoxicology And
Biomonitoring Of Mangrove And Other Soft Bottom Intertidal Ecosystems. Institute of Biological Sciences, Institute of Ocean and Earth Sciences, Faculty of Science, University of Malaya Kuala Lumpur. Malaysia.
Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013. Perubahan Komposisi Kimia, Asam
Amino dan Kandungan Taurin Ikan Glodok. Jurnal Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 16. No. 1.
Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro, 2013. Formulai
Minuman Fungsional Taurin dari Ikan Glodok dengan Fotifikasi Kencur dan Tamarin. Hasil Penelitian. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Rakhmad, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo,
Jakarta. Ravi dan Rajagopal, 2009. Mudskippers. Annamalai University,
Parangipettai, Tamil Nadu, India.
![Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/56.jpg)
56
Sunarni, 2013. Biodiversitas dan Kelimpahan Ikan Gelodok di daerah Intertidal Pantai Payumb, Merauke. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Vol 1. No. 1: 125-131
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Sunaryo, 2013. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Suwarni. 2009. Hubungan Panjang, Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Butana
Acanthurus mata yang Tertangkap di Sekitar Perairan Pantai Desa Mattiro Deceng, Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. 19 (3): 160-165.
Walgito, B. 2009. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Offset,
Yogyakarta. Wilis, Sri, 2010. Analisa Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper)
Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Program Studi Ilmu Perikanan dan D3 Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban.
![Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/57.jpg)
57
Lampiran 1.
PEDOMAN WAWANCARA
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN
IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
A. Petunjuk pengisian kuesioner 1. Mohon dengan hormat bantuan dan kesediaan bapak/ibu untuk
menjawab seluruh pertanyaan yang disediakan. 2. Berikan tanda contreng (√) pada kolom yang bapak/ibu pilih.
B. Karakteristik Responden
1. Nomor : ................
2. Nama : .................................
3. Umur Bulan Tahun
4. Tingkat pendidikan :
a. SD
b. SMP
c. SMA
d. PT (Akademi/Sarjana)
5. Pekerjaan :
PNS Pedagang Wirawasta Petani
Nelayan Tidak bekerja/Ibu Rumah Tangga
6. Agama :
a. Islam
b. Kristen
c. Hindu
d. Budha
![Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/58.jpg)
58
C. Persepsi Masyarakat Terhadap Ikan Glodok (Ikan Palu)
No Variabel Pertanyaan
1. Kerentanan 1. Apakah Anda mengetahui bahwa ikan glodok itu beracun?
2. Menurut Anda, apakah mengkonsumsi ikan glodok akan mengakibatkan seseorang mengalami sakit?
2. Persepsi Masyarakat
1. Apakah Anda setuju terhadap pemanfaatan ikan glodok dalam masyarakat?
2. Apakah selama ini masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi ikan glodok?
3. Bagaimana proses pengolahan ikan glodok di masyarakat daerah ini?
4. Apakah masyarakat mengkonsumsi ikan glodok sama seperti mengkonsumsi jenis-jenis ikan lainnya?
5. Menurut Anda, apa saja manfaat dari ikan glodok tersebut?
6. Apakah pemerintah setempat sudah pernah mensosialisasikan pemanfaatan ikan glodok?
7. Menurut pandangan masyarakat, jenis penyakit apa saja yang dapat diobati apabila mengkonsumsi ikan glodok?
8. Apakah selama ini masyarakat sudah mulai membudidayakan ikan glodok?
9. Pada saat kapan saja populasi ikan glodok di daerah ini banyak?
3. Hambatan 1. Apa hambatan masyarakat sehingga tidak mau mengkonsumsi ikan glodok?
2. Bagaimana kelimpahan ikan glodok yang ada di pesisir pantai daerah ini?
![Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/59.jpg)
59
NASKAH PUBLIKASI
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO KECAMATAN SOROPIA
KABUPATEN KONAWE
PROPOSAL SKRIPSI
Penyusun :
ENIKUSRINI
NIM. P00313014004
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV
TAHUN 2018
![Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/60.jpg)
60
LEMBAR PENGESAHAN
Naskah publikasi Berjudul Persepsi Masyarakat Terhadap
Pemanfaatan Ikan Glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe telah disetujui oleh pembimbing.
Kendari, 17 Agustus 2018
Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,
Masrif, SKM., M.Kes. Rita Irma, SST., MPH. NIP. 19730818 199503 1 002 NIP. 19791130 200501 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Gizi
Poltekkes Kemenkes Kendari
Sri Yunanci V.G, SST, MPH. NIP. 19691006 199203 2 002
![Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/61.jpg)
61
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK
(Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO
KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
RINGKASAN
Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma
Latar Belakang: Populasi Ikan Glodok (ikan palu-palu) di Kecamatan Soropia ternyata cukup banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA. Meskipun ikan glodok sudah mempunyai nilai ekonomis (yang masih relatif kecil) namun penelitian terutama tentang aspek biologisnya belum banyak dilakukan. Tujuan: Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan
glodok (Periopthalmodon schlosseri) di Desa Sawapudo Kecamatan
Soropia Kabupaten Konawe.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jumlah sampel 20 Informan Penelitian ini dilakukan di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe pada tanggal 6-10 bulan Juni 2018. Sampel dalam penelitian ini ditetapkan snowball chain sampling (sampel bola salju) yaitu pengambilan informan dilakukan secara berantai dengan meminta informasi pada orang yang telah diwawancarai, menggunakan kriteria masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Hasil: Menunjukkan bahwa persepsi masyarakat di Desa Sawapudo sehubungan dengan pemanfaatan ikan glodok kurang baik, dimana masyarakat jarang atau bahkan tidak sama sekali mengkonsumsi ikan glodok. Masyarakat hanya sebagian kecil yang memanfaatkan sebagai obat, dimana masyarakat beranggapan bahwa ikan tersebut beracun. Kata Kunci : Ikan Glodok Daftar Pustaka : 18 (2004-2015)
![Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/62.jpg)
62
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN GLODOK (Periopthalmodon Schlosseri) DI DESA SAWAPUDO
KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE
ABSTRAK
Enikusrini Di bawah bimbingan Masif Bahrun dan Rita Irma
Background: The population of Glodok Fish (hammer-hammer fish) in Soropia District is quite a lot in the region, but almost never used as food consumption by the community, only occasionally consumed as an alternative treatment for ARI. Although glodok fish already have economic value (which is still relatively small), research has not been done on the biological aspects. Objective: To find out the community's perception of the use of glodok fish (Periopthalmodon schlosseri) in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Method: The type of research used is qualitative. Number of samples 20 informants This study was conducted in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency on June 6-10, 2018. The sample in this study was determined by snowball chain sampling (snowball sample), that is, the informants were taken in series by asking for information from the person interviewed , using the criteria of the community around the coast in Sawapudo Village, Soropia District, Konawe Regency Results: Shows that the community perception in Sawapudo Village is due to the poor utilization of glodok fish, where people rarely or even do not consume glodok fish at all. The community is only a small part that uses it as medicine, where people assume that the fish is poisonous. Keywords: Fish Glodok Bibliography: 18 (2004-2015)
![Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/63.jpg)
63
PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai
sepanjang 81.000 km dengan luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8
juta km2, yang terdiri perairan kepulauan dan territorial seluas 3,1 juta
km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia seluas 2,7
juta km2.
Sumber daya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia
dinilai memiliki tingkat keragaman hayati (bio-diversity) paling tinggi.
Sumber daya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di
dunia. Di wilayah perairan laut Indonesia terdapat beberapa jenis ikan
bernilai ekonomis tinggi, antara lain: tuna, cakalang, udang, tongkol,
tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang
barong/lobster), ikan hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Ihwan,
2010).
Pada ekosistem mangrove ikan glodok merupakan konsumen
tingkat pertama maupun tingkat kedua dalam rantai makanan. Menurut
Polgar dan Lim (2011), ikan glodok merupakan jenis ikan yang
berukuran kecil yang menempati posisi konsumen primer dan sekunder
dalam rantai makanan. Selain itu ikan glodok juga merupakan
bioindikator pencemaran lingkungan pada ekosistem mangrove. Ikan ini
termasuk toleran terhadap amoniak.
Peran ikan glodok bagi manusia adalah sebagai bahan pangan
atau umpan untuk memancing ikan. Daging ikan glodok memiliki nilai
gizi yang tinggi. Di Bangladesh, Cina, Jepang, Korea, Filipina, Taiwan,
Thailand dan Vietnam beberapa spesies dianggap memiliki kelezatan
tersendiri dan dibudidayakan secara ekstensif. Di India, ikan ini
dikonsumsi oleh nelayan sebagai obat tradisional untuk menghilangkan
sering buang air kecil pada anak-anak (Ravi dan Rajagopal, 2009). Di
Indonesia pemanfaatan ikan gelodok masih sangat sedikit.
Selain kandungan asam lemak esensial yang cukup tinggi, ikan
glodok juga memiliki kandungan Taurin yang juga cukup tinggi. Hasil
![Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/64.jpg)
64
penelitian yang dilakukan oleh Purwaningsih, Salamah, Riviana (2013)
bahwa ikan glodok mempunyai kandungan asam amino yang lengkap
dan mengandung kadar Taurin yang tinggi. Daging ikan glodok segar
memiliki kandungan Taurin yang lebih tinggi dibandingkan dengan
beberapa biota perairan lainnya, bahkan daging sapi.
Taurin merupakan salah satu jenis asam amino yang memiliki
peran sangat penting bagi tubuh. Menurut Schaffer et al bahwa Taurin
merupakan salah satu osmoregulator biologi yang cukup baik. Menurut
Hussy et al bahwa Taurin memainkan peran penting sebagai
neurotransmitter dan neuromodulator otak. Sedangkan menurut Jankov
et al bahwa Taurin merupakan salah satu komponen yang memiliki
aktivitas antioksidan (Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013).
Di Provinsi Sulawesi Tenggara yakni di Kabupaten Konawe,
terdapat salah satu kecamatan yang terletak di pesisir pantai yaitu
Kecamatan Soropia. Di wilayah tersebut ternyata banyak ditemukan ikan
glodok. Hal ini diketahui berdasarkan hasil wawancara awal pada
tanggal 07 Desember 2017 pada beberapa warga di Desa Sawapudo
Kecamatan Soropia bahwa ikan glodok atau yang dalam bahasa asli
masyarakat di Kecamatan Soropia adalah ikan palu-palu ternyata cukup
banyak di wilayah tersebut, namun hampir tidak pernah dimanfaatkan
sebagai konsumsi pangan oleh masyarakat, hanya sesekali di konsumsi
sebagai alternatif pengobatan penyakit ISPA.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan
pendekatan indepth Interview yaitu jenis penelitian dimana proses
memperoleh keterangan dengan cara melakukan wawancara kepada
responden atau informan dengan menggunakan panduan pedoman
wawancara.
![Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/65.jpg)
65
HASIL
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Desa Sawapudo merupakan salah satu desa yang berada di
wilayah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi
Tenggara. Luas wilayah Desa Bajo Indah adalah ± 58 Ha, yang terbagi
dalam 3 dusun, yakni dusun I sebanyak 223 jiwa (37,23%), Dusun II
sebanyak 202 jiwa (33,72%), dan Dusun III sebanyak 174 jiwa (29,05%).
Desa Sawapudo terletak ± 7 km dari ibu kota Kecamatan Soropia,
± 95 km dari ibukota Kabupaten Konawe, dan ± 11 km dari ibukota
Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun batas-batas wilayah Desa
Sawapudo adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mekar
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tapulaga
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kawasan Hutan Lindung
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Wisata Bokori
Desa Sawapudo merupakan daerah pesisir dengan topografi
datar (daratan rendah). Dengan demikian, sangat potensial untuk
pengembangan sektor perikanan dan wisata bahari.
B. Gambaran umum sampel
1. Gambaran umum karakteristik keluarga
a. Jumlah penduduk
Tabel 3 Distribusi Jumlah Penduduk di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun
2018
No. Dusun Jenis Kelamin (%) Jumlah Total
L % P % N %
1 2 3
Dusun I Dusun II Dusun III
106 110 85
17,70 18,36 14,19
117 92 89
19,53 15,36 14,86
223 202 174
37,23 33,72 29,05
Total 301 50,25 298 49,75 599 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
Berdasarkan data pada tabel di atas, diperoleh informasi bahwa
jumlah penduduk yang paling besar terdapat di Dusun I yaitu sebanyak
![Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/66.jpg)
66
223 jiwa (37,23%). Sedangkan jumlah penduduk yang terendah adalah
terdapat di Dusun III yaitu sebanyak 174 jiwa (29,05%).
Jika dilihat dari golongan umur yang paling besar di Desa
Sawapudo adalah golongan umur 5-9 tahun. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4 Distribusi Jumlah Penduduk Menurut Umur di Desa Sawapudo Kecamatan
Soropia Tahun 2018
No. Golongan Umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
0 – 11 bulan 1 – 4 tahun 5 – 9 tahun 10 – 14 tahun 15 – 19 tahun 20 – 24 tahun 25 – 29 tahun 30 – 34 tahun 35 – 39 tahun 40 – 44 tahun 45 – 49 tahun 50 – 54 tahun 55 – 59 tahun 60 – 64 tahun
7 61 71 58 54 50 65 65 30 30 19 58 25 5
2,32 20,31 23,60 19,31 17,94 16,62 21,65 21,62 9,98 9,97 6,32 19,30 8,31 1,66
Total 598 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa
golongan umur yang paling besar di Desa Sawapudo adalah golongan
umur 5-9 tahun. Sedangkan golongan umur terendah adalah golongan
umur 60 – 64 tahun yakni sebanyak 5 orang (1,66%).
b. Agama
Agama masyarakat Desa Sawapudo adalah seluruhnya
beragama Islam (100%). Adapun menyangkut aktivitas keagamaan di
Desa Sawapudo, dalam hal ini masyarakat beragama Islam umumnya
didukung oleh sarana peribadatan yakni sebuah masjid. Tersedianya
sarana peribadatan tersebut menyebabkan aktivitas keagamaan
berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya aktivitas
![Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/67.jpg)
67
keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti shalat
berjamaah, kegiatan pengajian Al-Qur’an, TPA, Majelis Ta’lim serta
perayaan hari besar Islam.
c. Masyarakat
Masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar memiliki
pekerjaan atau bermata pencaharian sebagai nelayan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5 Distribusi Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Tahun 2012
No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 2 3 4 5
Nelayan PNS Wiraswasta Pensiunan Lain-Lain
96 6 48 5 14
56,80 3,55 28,40 2,96 8,28
Total 169 100,00
Sumber: Data Sekunder, 2018.
Berdasarkan data pada tabel di atas menunjukkan bahwa mata
pencaharian masyarakat di Desa Sawapudo sebagian besar adalah
sebagai nelayan, dengan jumlah 96 KK (56,80%). Sedangkan yang
terendah adalah sebagai pensiunan, dengan jumlah 5 KK (2,96%).
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa mata pencaharian masyarakat di
Desa Sawapudo cukup bervariasi guna memenuhi kebutuhan sehari-
hari dalam rangka menjaga kelangsungan hidup keluarga.
2. Persepsi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Ikan Glodok
Berdasarkan variabel yang telah ditentukan dalam penelitian ini
maka wawancara mendalam diarahkan ke tiga variabel yaitu, persepsi
kerentanan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan.
![Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/68.jpg)
68
a. Persepsi Kerentanan
Persepsi Kerentanan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
persepsi masyarakat di Desa Sawapudo tentang ikan glodok yang
beracun dan akibat mengkonsumsi ikan glodok. Ikan glodok dianggap
oleh masyarakat di Desa Sawapudo sebagai ikan yang beracun. Hal ini
berdasarkan hasil wawancara dengan informan 1 yang menyatakan
bahwa:
“Ikan palu-palu dianggap sama masyarakat di sini itu ikan yang beracun, padahal sebenarmya orang-orang sini jarang ada yang memakannya, Ikan itu kalau sedang air turun banyak sekali muncul di pesisir di daerah berlumpur. Biasanya hanya dijadikan mainan bagi anak-anak” (Bapak Arimin selaku Kepala Desa Sawapudo)” Informan 2
Hal tersebut dipertegas oleh Bapak Kamuali yang
menyatakan bahwa:
“Kami disini sering sekali liat ikan palu-palu, saya tidak tau kalau ikan itu nama aslinya ikan glodok, saya baru dengar tapi banyak orang dari dulu bilang kalau ikan itu beracun kalau dimakan. Makanya orang-orang ketakutan untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali. Orang lebih enak makan ikan yang besar-besar”
Informan 3
Berbeda dengan yang diungkapkan oleh Bapak Basrin yang
menyatakan bahwa:
“Dulu memang saya dengar ikan itu obat, biasa digunakan untuk obat-obat anak yang sedang sakit. Tapi jarang mi orang makan karena sejak mereka bilang beracun kita semua takut untuk makan ikan itu, lagian kecil sekali, masih banyak hasil tangkapan kita yang lebih besar-besar”
Informan 4
Menurut hasil wawancara dengan Bapak Halim yang
menyatakan bahwa:
“Kita tidak berani makan ikan itu, saya juga baru dengar
kalau ikan itu bagus dan bergizi. Padahal orang-orang sini
![Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/69.jpg)
69
menganggap itu ikan beracun, pernah ada orang yang
makan untuk obat tapi langsung bengkak-bengkak
badannya. Makanya kami ketakutan makan ikan palu-palu
itu”
Informan 5
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang
menyatakan bahwa:
“Ikan palu-palu itu bagus untuk obat, tapi kalau untuk dikonsumsi sehari-hari tidak ada orang yang mau makan ikan itu. Pernah anak saya sakit lalu dibakarkan ikan itu sampai hangus lalu abunya di masukan di dalam kopi. Hal itu saya lakukan karena mendengar cerita dari nenek-nenek dulu kalau ikan itu obat untuk anak-anak yang sakit. Kalau menurut saya tidak beracun, hanya orang takut untuk makan. sedangkan Ikan itu dijadikan mainan oleh anak-anak sini”
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan
bahwa masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan glodok
merupakan ikan yang sangat beracun. Jika ikan itu dikonsumsi oleh
masyarakat akan membuat masyarakat keracunan. Ketakutan
masyarakat akan hal tersebut menjadikan ikan tersebut kurang atau
bahkan tidak sama sekali dijadikan sebagai ikan konsumsi yang bergizi.
b. Persepsi Manfaat
Persepsi manfaat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
persepsi tentang manfaat mengkonsumsi ikan glodok, proses
pengolahannya, rasa dan populasi ikan glodok. Pada umumnya
masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika ikan glodok dijadikan
sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat. Hal ini disebabkan karena
anggapan dari hampir semua masyarakat bahwa ikan glodok
merupakan bukan ikan yang layak untuk dikonsumsi.
![Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/70.jpg)
70
Informan 1
Hasil wawancara dengan Ibu Asmira yang menyatakan
bahwa:
“Untuk makan ikan palu-palu tersebut, kami merasa khawatir karena ikan tersebut hidup dilumpur dan banyak orang-orang disekitar ini tidak mau mengkonsumsi ikan palu-palu tersebut. Mungkin karena faktor kebiasaan jadi kami orang-orang di desa ini tidak banyak atau bahkan hampir tidak ada yang makan ikan tersebut” Informan 2
Lebih lanjut diungkapkan oleh Ibu Suriani H yang
menyatakan bahwa:
“Itu ikan palu-palu tidak dimakan, saya kurang tahu kalau orang-orang di desa lain tapi setahu saya tidak ada yang makan ikan itu. Kalau masalah setuju atau tidak, saya bilang tidak setuju, karena banyaknya ikan lain yang lebih besar dan lebih enak, kenapa juga kami harus makan ikan itu. Dari dulu tidak ada orang-orang yang mau makan ikan itu” Informan 3
Menurut hasil wawancara Ibu Nining yang menyatakan
bahwa:
“Pernah ada orang yang cari ikan itu di bawah rumah, katanya untuk obat. Mereka sepertinya datang dari kendari. Katanya ikan palu-palu itu bisa dijadikan obat untuk anak yang sakit panas. Waktu saya tanya mereka bilang ikan itu di bakar sampai kering lalu abunya dikasih makan kepada anaknya yang sedang sakit. Saya kurang tahu sakit apa waktu itu. Tapi saya bilang bukannya itu beracun?” Informan 4
Hasil wawancara dengan Bapak Abdul Halik yang
menyatakan bahwa:
“Mungkin kalau betul ikan itu banyak manfaatnya, kenapa pemerintah tidak lakukan sosialisasi? Saya juga baru tahu kalau ikan itu nilai gizinya bagus. Padahal selama ini kami ketakutan makan ikan itu”
![Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/71.jpg)
71
Informan 5 Lebih lanjut dikatakan oleh ibu Saidah yang menyatakan
bahwa:
“Mungkin kalau orang-orang tahu manfaat dari ikan itu, sudah banyak yang mau makan ikan itu. Padahal banyaknya ikan itu di lumpur saat air surut. Memang sebenarnya saya pernah dengar dari orang tua dulu kalau ikan itu bisa mengobati sakit anak-anak atau orang-orang yang sakit, tapi karena banyak yang ketakutan termasuk saya. Pernah juga ada tetangga masak ikan itu, katanya untuk obat anaknya, saya kurang tahu bagaimana rasanya karena memang saya tidak pernah makan ikan palu-palu itu”
Informan 6
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Rahmawati yang
menyatakan bahwa:
“Saya pernah rasa ikan itu, tapi dulu waktu nenek saya masak untuk obat anak saya, rasanya biasa seperti ikan lain. Hanya mungkin karena dagingnya yang sedikit jadi saya rasa tidak kenyang juga. Padahal banyak ikan itu di lumpur saat air turun.”
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan
bahwa masyarakat di Desa Sawapudo kurang mengkonsumsi atau
bahkan tidak ada yang mengkonsumsi ikan itu, walaupun beberapa
masyarakat ada yang pernah meengkonsumsi ikan glodok hanya
sebagai obat. Proses pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan
lainnya dengan dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan
tersebut sangat sedikit.
Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan tersebut
hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan masyarakat dan
kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan glodok tersebut maka
ikan tersebut tidak dijadikan sebagai makanan lauk bagi masyarakat.
Padahal populasi ikan tersebut sangat banyak di daerah tersebut,
khususnya pada saat air surut.
![Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/72.jpg)
72
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum banyak
masyarakat yang tahu akan manfaat dan membudidayakan ikan glodok.
Mereka hanya mengetahui bahwa ikan itu hanya dikonsumsi sebagai
obat dengan cara di bakar hingga kering dan tepung dari ikan tersebut
dimakan oleh orang yang sakit.
c. Persepsi Hambatan
Persepsi mengenai hambatan yang dirasakan dalam penelitian ini
adalah persepsi ketika masyarakat tidak mau mengkonsumsi ikan
glodok. Pada dasarnya, hambatan masyarakat di Desa Sawapudo
dalam mengkonsumsi ikan glodok dapat dikatakan tidak ada. Namun,
kepercayaan yang sudaj tertanam sejak dulu membuat masyarakat
merasa takut untuk mengkonsumsi ikan glodok tersebut.
Informan 1
Menurut hasil wawancara dengan Ibu Anita yang
menyatakan bahwa:
“Sebenarnya tidak ada hambatan dalam mengkonsumsi ikan palu-palu, tinggal mengambil ikan di pesisir yang sangat banyak lalu di masak untuk dijadikan lauk pauk. Tetapi mungkin karena faktor tidak terbiasa mengkonsumsi itu ikan dan faktor kepercayaan masyarakat bahwa ikan tersebut beracun sehingga mereka tidak mau untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”
Informan 2
Lebih lanjut dikatakan oleh Ibu Nining yang menyatakan
bahwa:
“Kurangnya sosialisasi dari pemerintah sehubungan dengan manfaat ikan palu-palu menjadi hambatan babi kami dalam memanfaatkan ikan tersebut. Sebaiknya pemerintah itu harus betul-betul memberi pemahaman kepada masyarakat di desa ini tentang manfaat dan kandungan gizi dari ikan palu-palu. Jika memang ikan palu-palu itu banyak manfaatnya, kenapa tidak kami manfaatkan”
![Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/73.jpg)
73
Informan 3
Hasil wawancara dengan Bapak Asrun yang menyatakan
bahwa:
“Ada baiknya juga kami tahu apa dan bagaimana itu ikan palu-palu. Kalau memang besar manfaatnya bagi kesehatan, bisa jadi kami akan memanfaatkan dengan baik. Terlebih lagi ikan ini banyak sekali keberadaannya di daerah kami. Saya sendiri saja baru tahu ternyata ikan palu-palu memiliki kandungan gizi yang sangat baik, khususnya buat anak-anak. Tapi memang kami disini seperti bosan dalam mengkonsumsi ikan, karena hampir semua masyarakat disini adalah nelayan”
Informan 4
Hasil wawancara dengan ibu Listina yang mengatakan
bahwa:
“Itu ikan palu-palu banyak sekali di daerah kami, sampai sekarang tidak ada yang tahu manfaatnya, paling hanya sebatas obat buat anak yang sakit. Kalau untuk hambatan tidak ada, hanya warga desa sini merasa takut saja untuk mengkonsumsi ikan palu-palu”
Berdasarkan beberapa hasil wawancara di atas menunjukkan
bahwa pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo tidak memiliki
hambatan dalam mengkonsumsi ikan glodok, tetapi karena faktor tidak
terbiasa mereka tidak mau mengkonsumsi ikan tersebut.
PEMBAHASAN
Kerentanan yang akan dirasakan merupakan suatu persepsi
individu tentang kemungkinannya terkena suatu penyakit. Jadi pada
dasarnya setiap individu rentan untuk terkena penyakit atau kesakitan
maka dia akan cepat untuk bertindak agar tidak sampai penyakit
tersebut menyerangnya. (Sunaryo, 2013):
Pada umumnya masyarakat di Desa Sawapudo kurang setuju jika
ikan glodok dijadikan sebagai makanan konsumsi oleh masyarakat. Hal
ini disebabkan karena anggapan dari hampir semua masyarakat bahwa
![Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/74.jpg)
74
ikan glodok merupakan bukan ikan yang layak untuk dikonsumsi.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian bahwa masyarakat di Desa
Sawapudo kurang mengkonsumsi atau bahkan tidak ada yang
mengkonsumsi ikan itu, walaupun beberapa masyarakat ada yang
pernah mengkonsumsi ikan glodok hanya sebagai obat. Proses
pengolahan ikan itu sama seperti mengolah ikan lainnya dengan
dimasak, tetapi kandungan daging yang ada pada ikan tersebut sangat
sedikit. Masyarakat di Desa Sawapudo beranggapan bahwa ikan
tersebut hanya dijadikan sebagai obat, tetapi karena ketakutan
masyarakat dan kurangnya sosialisasi sehubungan dengan ikan glodok
tersebut maka ikan tersebut tidak dijadikan sebagai makanan lauk bagi
masyarakat. Padahal populasi ikan tersebut sangat banyak di daerah
tersebut, khususnya pada saat air surut.
Berdasarkan hal tersebut, dapat dikatakan bahwa belum banyak
masyarakat yang tahu akan manfaat dan membudidayakan ikan glodok.
Mereka hanya mengetahui bahwa ikan itu hanya dikonsumsi sebagai
obat dengan cara di bakar hingga kering dan tepung dari ikan tersebut
dimakan oleh orang yang sakit. Biasanya ikan ini digunakan sebagai
obat penyakit ISPA bagi anak-anak.
![Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/75.jpg)
75
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Persepsi kerentanan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok
di desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe
mengatakan bahwa ikan glodok tersebut beracun.
2. Presepsi masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok di Desa
Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe menyatakan
bahwa ikan glodok tersebut tidak dikonsumsi oleh masyarakat tetapi
ikan glodok tersebut dapat di jadikan sebagai obat.
3. Presepsi hambatan masyarakat terhadap pemanfaatan ikan glodok
di Desa Sawapudo Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. pada
dasarnya, masyarakat di desa sawapudo tidak mengkonsumsi ikan
glodok.
SARAN
a) Bagi pihak pemerintah untuk melakukan sosialisasi lebih intensif lagi
sehubungan dengan manfaat ikan glodok bagi kesehatan serta
kandungan ikan glodok yang memiliki nilai gizi taurin cukup tinggi
sebanyak 2.732 mg/100 g.
b) Disarankan masyarakat untuk dapat memanfaatkan ikan glodok serta
membudidayakan seperti ikan-ikan lainnya, dimana ikan glodok
mempunyai nilai ekonomis yang cukup baik.
c) Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk melakukan penelitian
yang lebih dalam lagi tentang pemanfaatan ikan glodok agar dapat
diterima dengan baik oleh masyarakat sekitar.
![Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/76.jpg)
76
DAFTAR PUSTAKA
Al-Behbehani, B. E dan Ebrahim. 2010. Enviromental Studies on The Mudskippers In The Intertidal Zone of Kuwait Bay. Nature and Science. 8: 79-87.
Darma, R. 2016. Laut Adalah Kolam Susu: Sumber Kesejahteraan
Potensial Masyarakat Pesisir. Agrimedia. Vol 21 No. 1 Juni 2016. Glanz, K.K. Rimer, B & Viswanath, K. 2008. Health Behavior and Health.
Jossey-Bass. Ihwan, K. 2010. Potensi, Produksi Ikan di Perairan Laut Indonesia dan
Permasalahannya. Laporan Penelitian. Jakarta. Maramis, 2009. Ilmu Keperawatan Jiwa. EGC. Jakarta. Maulana, Syamsul Anwar, 2015. Ikan Glodok. Diakses pada situs:
http:biodiversitywarriors.org pada tanggal 1 Januari 2018. Nurdianty, Denty Ayu. 2004. Persepsi Konsumen Terhadap Ikan Laut Segar
dan Produk Olahannya (Studi Kasus di Kotamadya Jakarta Timur). Skripsi. Bogor: IPB.
Polgar, G. dan R. Lim. 2011. Mudskippers: Human Use, Ecotoxicology And
Biomonitoring Of Mangrove And Other Soft Bottom Intertidal Ecosystems. Institute of Biological Sciences, Institute of Ocean and Earth Sciences, Faculty of Science, University of Malaya Kuala Lumpur. Malaysia.
Purwaningsih, Salamah, Riviana, 2013. Perubahan Komposisi Kimia, Asam
Amino dan Kandungan Taurin Ikan Glodok. Jurnal Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Vol 16. No. 1.
Purwaningsih, Sri, Ella Salamah, Reza Dewantoro, 2013. Formulai
Minuman Fungsional Taurin dari Ikan Glodok dengan Fotifikasi Kencur dan Tamarin. Hasil Penelitian. Lembaga Pengabdian Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.
Rakhmad, J. 2004. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT. Raja Grafindo,
Jakarta. Ravi dan Rajagopal, 2009. Mudskippers. Annamalai University,
Parangipettai, Tamil Nadu, India.
![Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/77.jpg)
77
Sunarni, 2013. Biodiversitas dan Kelimpahan Ikan Gelodok di daerah
Intertidal Pantai Payumb, Merauke. Prosiding Seminar Nasional Kemaritiman dan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Vol 1. No. 1: 125-131
Sugiyono, 2010. Metode Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta. Sunaryo, 2013. Psikologi Untuk Keperawatan. EGC. Jakarta. Suwarni. 2009. Hubungan Panjang, Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Butana
Acanthurus mata yang Tertangkap di Sekitar Perairan Pantai Desa Mattiro Deceng, Kabupaten Pangkajene Kepulauan Provinsi Sulawesi Selatan. 19 (3): 160-165.
Walgito, B. 2009. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar. Andi Offset,
Yogyakarta. Wilis, Sri, 2010. Analisa Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper)
Jenis Baleophthalmus Boddarti Di Daerah Pertambakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan. Program Studi Ilmu Perikanan dan D3 Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan UNIROW Tuban.
![Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/78.jpg)
78
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
1. Apakah anda mengetahui bahwa ikan glodok itu beracun?
"Katanya orang begitu beracun tapi tidak juga hanya tidak ada orang di sini yang konsumsi itu ikan karena terlalu kecil untuk di makan banyak ji ikan yang besar-besar untuk di makan dari pada ikan begitu"
"kita tau juga kalau itu ikan dia beracun"
"kalau bagi saya itu saya tidak pernah dengar itu ikan beracun"
"saya tidak tau itu kalau beracun"
"saya tidak percaya kalau itu ikan beracun"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"iye saya tau ji kalau ikan ini beracun, karena ikan beracun juga kita tau, ikan yang berbisa juga kita tau, tapi saya tidak tau dimana letak racun pada itu ikan"
"kalau dulu tidak tapi sekarang saya tidak tau"
"saya kurang tau kalau beracun"
"saya tidak tau kalau ini ikan beracun tapi katanya orang dulu itu ikan beracun"
"saya tidak tahu"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"saya kurang tau juga, tapi sering ada biasa itu ikan yang di jadikan obat asma"
"tidak pernah juga dengar ini, tapi kayanya ini tidak beracun karena sering ji di pukul pakai umpan mancing ikan"
"saya kurang tau juga kalau beracun, karena itu ikan tidak dimakan"
"iya saya tau itu memang beracun dari orang-orang dulu"
"saya tidak tau juga itu kalau beracun"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"saya tidak tau juga itu karena saya tidak pernah ambil hanya saya tau kalau itu beracun"
"pernah saya lihat tapi saya tidak tau dimana letak itu racunnya tapi kalau memang ada racunnya pasti itu kucing dengan ayam pasti mati karena mereka makan itu"
"iya saya tau kalau ini ikan beracun"
"tidak, iyo hanya memang tidak bisa di makan itu ikan"
"saya tidak tau kalau beracun atau bagaimana, tapi yang pastinya tidak beracun"
Kesimpulan Masyarakat Desa Sawappudo Tidak Mengkonsumsi Ikan Glodok Di Karenakan Ikan Tersebut Beracun
![Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/79.jpg)
79
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
2. Menurut anda, apakah mengkonsumsi ikan glodok akan mengakibatkan seseorang mengalami sakit?
"tidak ada ji yang sakitkan itu ikan"
"alhamduliah tidak ji pada hal hampir setiap hari mereka main-mainkan"
"tida ada juga"
tida ada ji karena kalau menyebabkan sakit pasti anak-anak di sini sudah tidak mau tanggap"
"alhamdulilah tidak kasian, sehat-sehat di sini masyarakatnya"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"tidak ada ji di sini"" "cuman untuk di jadikan umpan ikan"
"tidak ji,,, iye" "tidak ji karena main-mainnya anak-anak itu di sini"
"tidak"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"tidak ji" "enda ada yang sakitkan karena tidak ada juga yang makan itu ikan"
"tidak pernah, karena kalau di pegang tidak beracun ji juga"
"belum ada yang sakitkan di sini"
"tidak ji"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"mereka tidak sakitkan juga"
"tidak ada bisa-bisanya yang bisa mengakibatkan sakit"
"tidak ada, bahwa bagus katanya itu dagingnya kaya daging ayam"
"belum ada karena anak-anak di sini cuman pegang-pegang saja"
"saya tidak pernah dengar juga kalau ada yang sakitkan"
Kesimpulan Menurut Masyarakat Bahwa Ikan Tersebut Tidak Menyebabkan Sakit Pada Masyarakat Sekitar Dan Sebagian Anak-Anak Hanya Untuk Di Jadikan Main-Main.
![Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/80.jpg)
80
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
3. Apakah anda setuju terhadap pemanfaatan ikan glodok dalam masyarakat?
"kalau ada yang makan dan tidak mengandung penyakit silahkan saja karenaka tidak mungkin mau di larang kalau bagus"
"saya setuju ji kalau ada" "saya tidak maslah ji kalau memang ada yang mau memanfaatkan"
"iye tidak ji"
"setuju-setuju saja kita di sini sebagai masyarakat kalau ada yang begituan"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"tidak masalah bagi saya itu kalau ada"
"saya tidak tau juga tanggapannya mereka bagaimana"
"tidak apa-apaji silahkan kalau ada"
"kalau ada pemerintahan yang datang memanfaatkan tidak masalah ji yang penting bagus buat masyarakat"
"iye saya setuju kalau memang ada yang penting tidak membahayakan itu ikan apabila di konsumsi nanti"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)
"iya saya setuju ji, kalau itu tidak masalah"
"saya setuju malahan di kerjakan kalau ada"
"itu ikan tidak makan juga di sini jadi kalau ada yang mau kita sebagai masyarakat setuju saja"
"iye setuju saja tidak mungkin kita mau larang orang datang"
"belum ada yang mau manfaatkan tapi kalau ada bagus lagi itu"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12
(Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20
(Asmira) "silahkan kalau memang mau memanfaatkan itu ikan"
"setuju maslahnya itu ikan tidak di makan juga di sini"
"belum ada yang memanfaatkan"
"cuman sebagai mainan saja anak-anak di sini baru banyak juga dari pada di lihat lebih baik kalau ada yang mau manfaatkan bagus itu"
"bagus itu kalau ada tidak ada ji yang larang, banyak ji di sini anak-anak yang mau tanggapkan itu ikan"
Kesimpulan Menurut Masyarakat Setempat Bahwa Mereka Tidak Melarang Apabila Ada Yang Mau Memanfaatkan Ikan Tersebut.
![Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/81.jpg)
81
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
4. Apakah selama ini masyarakat sudah banyak yang mengkonsumsi ikan glodok?
"tidak ada yang makan itu ikan di sini karena terlalu kecil banyak ji ikan yang besar-besar dari pada makan begitu"
"tidak ada, kalau di sini tidak ada yang konsumsi soalnya kita tidak biasa yang begituan"
" pada umumnya belum ada yang makan ikan itu"
tidak pernah, karena saya lihat saja jarang"
"o.. Mungkin tidak pernah karena mereka bilang beracun"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"tidak, kecuali ada yang butuhkan untuk obat"
"saya belum ada lihat masyarakat di sini makan itu ikan"
"tidak pernah juga saya dengar atau lihat mereka makan"
"kalau saya makan karena buat obatku tapi tidak apa-apa ji buat saya"
"tidak pernah.. Ada yang pernah itu hari tapi tau itu saja yang tau kerjakan itu ikan"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"sebenarnya tidak, karena ada yang di konsumsi dan ada juga yang tidak di konsumsi oleh masyarakat di sini"
"enda pernah dengar kalau ada yang makan"
"karena itu ikan tidak di makan kalau menurut kita di sini"
tidak pernah di sini itu ikan di konsumsi"
"enda ada yang makan… hanya pernah temanku dulu yang makan"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"tidak pernah juga, mungkin tidak ada juga yang makan itu ikan, hanya saya suka lihat tapi pernah ambil"
"mereka tidak makan karena bukan kebiasaan untuk makan itu ikan"
"tidak pernah"
"saya kurang tau kalau itu ikan di makan, masyarakat di sini juga belum makan yang begituan"
"tidak, saya tidak tau kenapa mereka tidak makan itu ikan"
Kesimpulan Ikan Tersebut Tidak Ada Yang Di Konsumsi Di Karenakan Bentuk Yang Kecil Dan Masyarakat Hanya Menggunakan Sebagai Obat.
![Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/82.jpg)
82
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
5. Bagaimana prosess pengolahan ikan glodok di masyarakat daerah ini?
"itu ikan di bakar lalu dagingnya untuk menyembuhkan penyakit"
"katanya yang saya dengar di bakar itu ikan lalu di campurkan di kopi"
"belum lihat di sini" "saya belum tau itu cara mengolahnya"
"teman saya yang sakit itu di bakar abunya di ambil lalu di masukan dalam kopi"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"di telan hidup-hisup cuman di bersihkan dengan air, untuk menyembuhkan penyakit"
"enda pernah saya lihat"
"tidak ada yang mengolah di sini, jangankan di olah di makan saja di sini tidak ada"
"saya bakar, dengan cara saya lepas ususnya langsung di bakar"
"di kerjakan katanya seperti ji kaya kerja ikan seperti biasanya"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"di tanggap baru di bersihkan setelah itu di telan"
"belum pernah saya lihat karena masyarakat yang tidak konsumsi"
"saya tidak pernah lihat cara di olahnya"
"saya pernah dengar kalau ada produknya dengan cara di jemur tapi saya tidak tau dimana"
"ada juga temanku yang sakit dia telan saja itu ikan dengan mentah-mentah"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"saya tidak pernah lihat ada yang mengolah di sini"
"langsung di telan katanya, tapi saya tidak tau bagaimana itu modelnya racunnya"
"yang saya tau katanya di bakar"
"saya kurang tau cara mengolahnya karena belum pernah saya ambil"
"saya tidak pernah dengar"
Kesimpulan Cara Pengolahan Yang Ada Pada Masyarakat Dengan Cara Di Bakar Serta Abu Pada Ikan Tersebut Di Jadikan Obat Tetapi Ada Juga Yang Melannya Hidup-Hidup
![Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/83.jpg)
83
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
6. Apakah masyarakat mengkonsumsi ikan glodok sama seperti mengkonsumsi jenis-jenis ikan lainnya?
"tidak tau juga kalau masalah itu ikan bagaimana karena itu ikan tidak pernah di makan di sini"
"saya kurang tau juga kalau masalah rasa"
"kayanya sama ji mungkin rasa yang ini dengan lain karena saya tidak pernah makan juga"
"banyak ikan tapi soal yang itu tidak pernah kita konsumsi hanya ikan-ikan lain ji lagian modelnya kan kecil"
""saya tidak tau juga karena saya belum makan"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"seandainya saya sudah pernah rasa itu ikan dengan yang lain tapi kayanya sama ji dengan yang lain mungkin"
"belum pernah coba soalnya itu ikan"
"belum pernah juga rasa, cuman di lihat-lihat begitu saja"
"rasanya ikan yang dengan yang ini itu kalau menurut saya gurih, enak seperti ikan biasa ji"
"saya tidak tahu juga masalahnya saya tidak pernah makan"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"tentunya itu orang yang pernah rasa akan lebih berbeda dengan ikan yang lainnya dari rasanya mungkin"
"dari segi rasa mungkin saya tidak tau karena belum pernah saya dengar yang makan itu ikan"
"dari segi rasa saya tidak tau juga masalah rasanya"
"saya tidak tau karena tidak pernah kita mau ambil itu ikan"
"saya tidak tau juga karena itu dagingnya keras sedangkan ikan yang lain dagingnya lembek, tapi masalah rasanya saya tidak tau"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"terlalu kecil itu ikan jadi saya tidak makan, jadi saya tidak tahu bagaimana itu ikan dengan yang lainnya"
"bagaimana kita mau rasa karena kita tidak pernah makan juga"
"saya kurang tau juga karena saya tidak makan"
"saya kurang tau, karena saya belum pernah coba itu ikan"
"karena saya belum coba karena di sini belum di makan karena terlalu kecil itu ikan"
Kesimpulan Masyarakat Pada Umunya Tidak Pernah Mengkonsumsi Ikan Tersebut Tetapi Ada Beberapa Yang Mengkonsumsi Sebagai Obat.
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
![Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/84.jpg)
84
7. Menurut anda, apa saja manfaat dari ikan glodok tersebut?
"di gunakan untuk obat penyakit serta untuk mainan anak-anak"
"anak-anak di sini saat mandi-mandi di laut di jadikan mainan ikan itu"
"cuman jadi mainan anak-anak di sini karena tidak di makan juga"
"yang saya lihat cuman kucing ji dengan ayam yang suka lari-lari untuk makan itu ikan kalau lagi surut air"
"saya tidak tau kalau yang itu cuman saya lihat-lihat ji juga di luar kalau lagi duduk-duduk"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"tidak ada ji manfaatnya di sini hanya di gunakan main-main untuk anak-anak"
"tidak"
"malahan anak-anak pergi tangkap-tangkap jadikan mainan"
"saya menderita penyakit Asma ikan itu sebagai obat saya di sarankan oleh dukun untuk mengkonsumsi itu ikan tetapi sampai sekarang tidak ada efek di penyakit saya"
"belum saya dengar"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) nforman 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani) " cuman biasa di tangkap di jadikan main anak-anak"
"saya tidak tau juga manfaatnya apa itu ikan"
"belum pernah dengar apa manfaatnya"
"mainanku itu dulu waktu saat saya masih kecil"
"manfaat yang saya tau di sini untuk menyembuhkan penyakit"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)
"anak-anak sebagian tidak suka main-mainkan itu ikan karena beracun"
"tapi di sinidi jadikan mainan anak-anak"
"di tangkap-tangkap di sini itu ikan sama anak-anak""
"mainan anak-anak di sini biasa juga di jadikan umpan mancing karena dia suka juga itu ikan makan"
"tidak pernah juga saya dengar itu"
Kesimpulan Masyarakat Pada Umunya Mengenal Ikan Tersebut Beracun Dan Hanya Di Jadikan Bahan Mainan Anak-Anak Serta Ada Juga Yang Menjadikan Ikan Tersebut Obat.
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
![Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/85.jpg)
85
8. Apakah pemerintah setempat sudah pernah mensosialisasikan pemanfaatan ikan glodok?
"belum ada, cuman sosialisasi yang lain ji"
"kalau masalah tanyakan itu ikan belum ada"
"belum ada"
"belum-belum, banyak sosialisasi tapi bukan masalah itu"
"belum perna"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"o.. Belum ada, hanya mahasiswa saja dari kelautan tapi hanya datang meneliti tentang naik turunya air"
"tidak pernah"
"belum pernah ada yang datang"
"o.. Kalau itu belum ada di sini"
"pernah ada yang datang tapi saya kurang tau kalau masalah ini ikan karena berhubung saya tidak di rumah itu hari hanya mereka bilang ada yang pernah datang sosialisasi di sini”
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)
"belum Ada" "kayanya belum ada yang datang"
"tidak ada, biasa ada tapi ikan itu tidak ad hanya ikan yang lain, kecuali mungkin di desa lain tapi kalau di desa sini belum ada"
"belum ada yang datang sosialisasi di sini masalah itu ikan sedangkan di sini saya masyarakatnya tidak makan itu"
"tidak pernah ada yang datang di sini barusan itu saya dengar kalau itu ikan beracun"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)
"tidak pernah, belum ada yang datang"
"belum ada, berusan kita saja ini yang datang tanyakan masalah ini ikan"
"tidak pernah kalau masalah itu, tidak pernah"
"masa saya tidak tau kalau bagian di sini tapi bagian sana belum ada, sedangkan kalau bagian sini saya tidak tau kalau masalah ada atau tidak ada"
"kalau di sini palingan yang datang sosialisasi masalah bulu babi tetapi masalah itu ikan belum pernah ada datang"
Kesimpulan Menurut Pendapat Masyarakat Setempat Belum Ada Yang Mensosialisasikan Di Desa Tersebut.
![Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/86.jpg)
86
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
9. Menurut pandangan masyarakat, Jenis Penyakit Apa saja yang Dapat di Obati apabila mengkonsumsi ikan glodok?
"katanya orang untuk penyakit Asma"
"kalau sebagai obat saya tidak tau, tapi pernah juga saya dengar di obatkan penyakit Asma"
"katanya juga bisa di jadikan penyakit Asma karena jarang juga saya dengar"
"saya tidak pernah dengar bisa menyembuhkan penyakit memang saya belum dengar kalau masalah itu"
"teman saya punya penyakit Asma terus di sarankan makan itu ikan"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"ada katanya itu penyakit yang bisa dia sembuhkan, o….obat untuk penyakit HOSA (Asma)"
"saya tidak tau penyakit apa"
"saya belum dengar kalau bisa menyembuhkan penyakit"
"untuk penyakit HOSA (Asma) seperti penyakit saya sekarang"
"saya tidak pernah dengar masalah penyakit, baru saya dengar juga dari kita ini"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)
"sering ada memang ikan yang di jadikan obat Asma tetapi tidak bisa memulihkan optimal"
"belum pernah juga saya dengar kalau biasa menyembuhkan penyakit"
"katanya itu ikan obat katanya tapi katanya obat dalam saya tidak tau lebih jelasnya"
"saya di kasih tau kalau ada produknya tapi saya tidak tau model produknya bagaimana bentuknya,, tetapi hanya untuk penyakit Asma"
"teman saya yang melaut mempunyai penyakit Asma terus dia makankan itu ikan di telan hidup-hidup di balutkan sinonggi
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)
"kalau masalah penyakit saya tidak kalau di sini tetapi kalau di luar saya tidak tahu apakah ada atau tidak apalagi masalah penyakit saya tidak tahu di sini"
"katanya itu ikan di jadikan sebagai obat Asma, katanya juga orang obat untuk jantung"
"yang saya dengar untuk penyakit Asma"
"saya belum pernah dengar untuk obat itu ikan"
cuman saya dengar untuk penyakit Asma"
Kesimpulan Menurut Pandangan Masyarakat Penyakit Yang Di Sembuhkan Oleh Ikan Glodok Yaitu Penyakit Asma Tetapi Ada Sebagian Yang Belum Mendengar Hal Itu.
![Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/87.jpg)
87
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
10. Apakah selama ini masyarakat sudah mulai membudidayakan ikan glodok?
"belum ada di sini yang membudidayakan, karena banyak ji di laut jadi kalau kita ijin juga mau makan tinggal kita turun tangkap"
"belum ada, kalau itu yang di budidayakan di sini ribuan mungkin karena banyak sekali"
"tidak pernah saya lihat itu, kan terlalu banyak begitu siapa juga mau membudidayakan"
"saya belum pernah dengar"
"saya belum tau juga kalau itu"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"belum" "belum sama sekali ada" "saya kurang tau juga tapi kayanya tidak ada"
" belum pernah" "belum ada yang perilahara itu ikan di sini"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"kalau di desa sini belum pernah ada"
"belum, banyak ji di sini tidak perlu pelihara"
"belum ada" "tidak ada" "selama saya di sini belum ada saya dengar ada yang pelihara itu ikan"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"iye tidak ada" "kalau itu belum ada di sini"
"belum pernah ada di desa ini karena banyak ji di laut"
"belum pernah karena banyak ji terus"
"kalau budidaya tidak ada di sini"
Kesimpulan Untuk Saat Ini Masyarakat Setempat Belum Membudidayakan Ikan Tersebut Di Karenakan Banyaknya Ikan Tersebut Di Pinggir Pantai Dekat Rumah Mereka.
![Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/88.jpg)
88
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur)
Informan 13 (Listina)
Informan 17 (Halmi)
11. Pada saat kapan saja populasi ikan glodok di daerah ini banyak?
"kalau populasinya di sini banyak"
"o..kalau di sini banyak kalau surut air"
"banyak kalau lagi surut air"
"banyak mungkin di sana karena saya jarang jalan-jalan di bawah, tapi kata orang di sini banyak itu ikan"
"banyak sekali di sini"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul)
Informan 18 (Anita)
"itu ikan kalau populasinya banyak di sini tapi saya tidak tau kalau desa yang lain"
"banyak, yang suka dia buru itu kucing kalau lagi surut air
"banyak sekali kalau kering air begini"
"kalau musim kemarau begini banyak yang lompat-lompat"
"iye, karena saya tidak pernah juga dengar kalau itu ikan banyak atau tidak"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun)
Informan 19 (Suriani)
"banyak itu ikan kalau di sini, tapi tidak ada yang makan"
"saking banyaknya tadi malem menyuluh dapat juga tertinggal di jaring"
"populasinya di sini banyak kalau itu ikan apalagi kalau lagi surut air"
"ada terus ji itu ikan tapi dia senang itu kalau di tempat teduh di bakau"
"tidak terlalu juga kadang banyak, kadang juga tidak"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah)
Informan 16 (Nining)
Informan 20 (Asmira)
"pas surut air baru banyak itu ikan"
"banyak, sampai itu kucing dengan ayam sering pergi pitok-pitok untuk dimakan terlalu banyak karena dia itu bertelur"
"banyak populasinya kalau surut air kalau sering lewat"
"kalau saya suka lewat di bawah suka banyak ji terus itu ikan"
"kalau di sini memang banyak tapi pada saat surut ji kita lihat"
Kesimpulan Menurut Masyarakat Populasi Ikan Tersebut Cukup Banyak Di Daerah Mereka.
![Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/89.jpg)
89
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur) Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
12. Apa hambatan masyarakat sehingga tidak mau mengkonsumsi ikan glodok?
"kalau masyarakat di sini lebih baik makan ikan yang besar- besar dari pada makan itu ikan kecil-kecil begitu karena dari dulu tidak ada yang konsumsi begituan"
"saya tidak tau karena ikan begitu kecil tidak ada yang mau makan"
"kalau saya sebenarnya tidak masalah kalau itu di makan karena memang binatang yang di laut itu, memang di makan semua tapi ada juga sebagian orang yang tidak makan"
"tidak pernah karena lihat saja jarang, karena jarang juga saya turun ke bawah"
"tapi kalau saya, kalau ada yang berani tangkap saya berani makan yang penting di kasihkan jeruk"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"tidak ada ji karena kalau mau makan tinggal pergi tangkap ikan kecil-kecil begitu"
"saya baru tau juga itu ikan bagaimana saya baru lihat juga tadi itu yang seperti kodok"
"cuman di lihat-lihat itu di sini karena terlalu kecil sekali susah kalau mau di makan juga"
"saya makan sebagai obat, tapi kalau untuk jadikan lauk belum, tapi kalau ada yang besar-besar saya mau makan jadikan lauk karena enak itu"
"karena memang tau mungkin kalau itu ikan beracun jadi mereka tidak mau makan"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani) "apa sih itu ikan kecil begitu dari pada dekat laut kalau kita pergi tangkap yang besar-besar buat apa kita makan yang kecil-kecil begitu"
"karena itu ikan tidak di gubris di sini, karena tidak di makan"
"tidak ada suka, biar sedikit tidak ada yang makan karena memang tidak di makan terlalu kecil"
"karena di sini tidak di makan itu ikan"
"karena itu ikan kecil dan dari dulu juga tidak adayang makan"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira) "siapa yang mau makan begitu kecil-kecil, nanti mungkin ribuan baru kita bikin sayur
"terlalu kecil untuk di makan itu, kalaupun di makan pas berpikir juga orang mau mengolah"
"memang saya tidak makan itu ikan"
"saya tidak suka bentuknya terlalu kecil"
"karena di sini tidak ada yang makan karena kecil-kecil, masyarakat juga tidak mau makan itu,tidak pernah"
Kesimpulan Hambatan Masyarakat Tidak Mengkonsumsi Ikan Tersebut Di Karenakan Ikan Itu Terlalu Kecil Untuk Di Konsumsi
![Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PEMANFAATAN IKAN …repository.poltekkes-kdi.ac.id/775/1/1. Skripsi Enikusrini Final.pdf · Ketua Jurusan Gizi, Sri Yunanci V.G, SST., M.Kes. NIP. 19691006](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022062508/60852307a927dd05045632e6/html5/thumbnails/90.jpg)
90
No. Pertanyaan Informan 1 (Arimin) Informan 5 (Basrin) Informan 9 (Mansyur) Informan 13 (Listina) Informan 17 (Halmi)
13. Bagaimana kelimpahan ikan glodok yang ada di pesisir pantai daerah ini?
"itu ikan kalau lagi surut air kurang tapi kalau lagi naik air mulai mi lagi mengikut, kalau musim hujan begini sedikit tapi kalau musim panas banyak sekali"
"tergantung dari meti, kapan dia naik sedikit air sebatas di sini itu kau lihat mi banyak di darat di tempat keringnya itu"
"kadang-kadang kering, kadang-kadang naik sedikit air suka kaya main-main begitu lompat-lompat di pohon-pohonan begitu"
"saya tidak pernah dengar bisa menyembuhkan penyakit memang saya belum dengar kalau masalah itu"
"saya kurang kalau kapan antara surut air atau lagi naik air"
Informan 2 (Samsul) Informan 6 (winda) Informan 10 (Rahmawati)
Informan 14 (Abdul) Informan 18 (Anita)
"banyak itu ikan di sini apalagi kalau lagi Meti mereka naik juga"
"banyak, itu yang di belakang rumah banyak yang menempel di tiang"
"saat airnya surut baru mereka muncul lagi, kalau air pasang tidak ada mi lagi"
"naik air dia ikut juga naik tapi kalau surut air di hinggap saja di kayu"
"kadang surut air, kadang naik air, begitu ji itu di sini"
Informan 3 (kamuali) Informan 7 (Jumardin) Informan 11 (Halmi) Informan 15 (Asrun) Informan 19 (Suriani)
"itu ikan kalau kita mau lihat banyaknya selagi air pasang, tapi kalau turun air begini pada umunya merayat saja di lumpur begitu tapi setelah pasang lagi air pada melengket mi lagi di tiang rumah masyarakat"
"puuu..lama mi ini ikan ada, pada saat meti itu biasa dia muncul juga, kalau yang ini pada saat surut air pada tempat-tempat yang ini mi"
"pada saat turun air, biasa itu di mainkan oleh anak-anak"
"itu ikan banyak di sini apalagi kalau lagi surut air"
"biasnya itu ikan ikut air kalau turun, biasa juga di menggali lubang untuk tinggal di dalam"
Informan 4 (Edi) Informan 8 (Murni) Informan 12 (Saidah) Informan 16 (Nining) Informan 20 (Asmira)
"tidak menentu juga kadang dia banyak kadang juga kurang"
"pas air naik banyak itu ikan mengikuti pasang air laut"
"pada saat surut air banyak
"huu… banyak kalau turun air, apalagi sekarang saja sudah banyak"
"banyak sekali kalau itu ikan"
Kesimpulan kelimpahan ikan glodok di daerah kami cukup banyak apa lagi pada saat surut air maka ikan tersebut ikut naik mengikuti air.