tumor otak dan sst

31
PERMASALAHAN SERTA PENANGGULANGAN TUMOR OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Bedah Saraf pada Fakultas Kedokteran. Diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara, Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 26 Agustus 2006 Oleh: ADRIL ARSYAD HAKIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2006 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository © 2008

Upload: sucipto-hartono

Post on 24-Nov-2015

70 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

  • PERMASALAHAN SERTA PENANGGULANGAN TUMOR OTAK DAN SUMSUM

    TULANG BELAKANG

    Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap

    dalam Bidang Ilmu Bedah Saraf pada Fakultas Kedokteran. Diucapkan di hadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara,

    Gelanggang Mahasiswa, Kampus USU, 26 Agustus 2006

    Oleh:

    ADRIL ARSYAD HAKIM

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

    2006

    Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Bismillahirrahmannirrahim Yang terhormat, Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Sumatera Utara, Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Senat Akademik Universitas Sumatera Utara, Bapak Ketua dan Bapak/Ibu Anggota Dewan Guru Besar Universitas Sumatera Utara, Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, Bapak/Ibu Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara, Para Dekan, Pembantu Dekan, Ketua Lembaga dan Unit kerja, Dosen dan Karyawan di lingkungan Universitas Sumatera Utara, Bapak/ Ibu para undangan, sanak keluarga, teman sejawat, mahasiswa dan hadirin, yang saya muliakan. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Terlebih dahulu saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmatNya kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini dalam keadaan selamat dan sehat waalfiat. Atas berkat dan ridhoNya jualah saya dapat berdiri disini untuk menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar di hadapan Majelis yang terhormat ini dalam Rapat Senat Terbuka Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya, perkenankanlah saya menyampaikan pidato pengukuhan sebagai Guru Besar Tetap dalam bidang ilmu Bedah Saraf pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.yang berjudul:

    PERMASALAHAN SERTA PENANGGULANGAN TUMOR OTAK DAN SUMSUM TULANG BELAKANG

    Para hadirin yang terhormat,

    Judul ini dipilih berdasarkan banyaknya masyarakat kita yang belum mengetahui gejala-gejala serta bahaya penyakit tumor otak dan tumor sumsum tulang belakang yang dapat mengakibatkan kematian ataupun kecacatan bagi penderitanya.

    1Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    Mengapa dikatakan demikian? Karena pada umumnya penderita yang datang berobat ke dokter ataupun ke rumah sakit sudah dalam keadaan parah (stadium lanjut) sehingga cara penanggulangannya (operasi) hanya bersifat life-saving, sementara untuk mencegah tumor timbul kembali (residif) dibutuhkan radiotherapy dan chemoterapy. Sampai saat ini fasilitas radiotherapy dan chemoterapy yang ada di Medan belum memadai, sehingga penderita harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih lengkap. Tentunya hal ini sangat merugikan si penderita dan membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit. Bagaimana dengan epidemiologi penyakit ini? Berdasarkan data-data Surveillance Epidemiology & End Result Registry USA dari tahun 1973-1995 dilaporkan bahwa; setiap tahunnya di USA dijumpai 38.000 kasus-kasus baru tumor otak primer, dan pada tahun 2001 dijumpai lebih dari 180.000 kasus tumor otak, dimana 38.000 diantaranya adalah tumor primer dengan 18.000 bersifat ganas dan selebihnya, 150.000 adalah tumor sekunder yang merupakan metastase dari tumor paru, tumor payudara, tumor prostate dan tumor-tumor lainnya. Insidens tumor otak lebih sering dijumpai pada laki-laki (6,3 dari 100.000 penduduk) dibanding perempuan (4,4 dari 100.000 penduduk), dengan kelompok usia terbanyak sekitar 65 79 tahun. (R. Soffieti, 2003). Berbeda dengan negara maju, di Medan data-data lengkap tentang penyakit tumor otak belum ada, namun dari observasi yang dilakukan penulis tahun 2005-2006 terhadap 135 penderita tumor otak yang dirawat di beberapa rumahsakit; RSUP.H.Adam Malik, RS.Haji dan RS. PTP-II Tembakau Deli Medan selama 5 tahun (2000-2005) diperoleh hasil sebagai berikut; Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan (39,26 persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai 60 tahun (31,85 persen); selebihnya terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Dari 135 penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang dioperasi penuli,s dan lainnya (26,9 persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai alasan, seperti; inoperable atau tumor metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,2 persen), sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis, cerebellum, brainstem, cerebellopontine angle dan multiple. Dari hasil pemeriksaan Patologi Anatomi (PA), jenis tumor terbanyak yang dijumpai adalah; Meningioma (39,26 persen), sisanya terdiri dari berbagai jenis tumor dan lain-lain yang tak dapat ditentukan. (Hakim. AA, 2005)

    2 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Hadirin yang saya muliakan,

    Berdasarkan kepustakaan yang ada, tumor otak dan tumor sumsum tulang belakang sudah dikenal sejak dahulu kala ; 1) Sandifoots tahun 1677 telah menulis tentang kasus-kasus dengan kelainan pada otot wajah, sistem pendengaran dan keseimbangan, yang mana setelah dilakukan otopsi didapati adanya tumor otak; 2) William Mc Ewen tahun 1879 dari Glasgow telah mengoperasi sejenis tumor dari selaput otak (meningioma); 3) Godlee (London) pada tahun 1884 telah berhasil melakukan operasi tumor otak. 4) Sir Victor Hosley tahun 1887 untuk pertama kali telah mengangkat suatu tumor dari sumsum tulang belakang; 5) Balance tahun 1894 telah melakukan tindakan operasi tumor otak yang terletak pada celah antara otak kecil dengan otak besar; 6) Harvey Cushing tahun 1915, seorang ahli bedah umum dari Boston Amerika merupakan orang pertama yang menemukan cara-cara/ tehnik baru pembedahan kepala dan otak dengan menggunakan alat thermocoagulasi yang berfungsi untuk menghentikan perdarahan dalam jaringan otak. Cushing juga mengemukakan teori tentang jenis-jenis tumor otak menurut asal sel tumor, masalah produksi dan sirkulasi cairan otak (liquor cerebrospinalis), masalah peninggian tekanan dalam tengkorak yang merupakan penyulit utama dari tumor otak. Setelah mendengarkan uraian Cushing tersebut di depan sidang American College of Surgeons pada tahun 1918, ketua sidang William J.Mayo menyatakan bahwa telah lahir cabang baru ilmu kedokteran dengan ucapan ; Gentlemen, today we have witnessed the birth of a new speciality. Tahun 1932 Harvey Cushing dan Walter Dandy melakukan operasi tumor otak yang sejenis walaupun tidak seluruh tumor dapat terangkat. Selama masa kerjanya, Cushing telah melakukan operasi terhadap 2000 penderita tumor otak dimana hampir semua operasi dilakukan dengan anaesthesi lokal. Suatu prestasi yang dizaman sekarangpun tidak banyak ahli bedah saraf bisa menyamainya. (Basoeki.W, 2006) 7). Campbell tahun 1959 telah melakukan operasi tumor otak secara bedah mikro dengan hasil lebih baik. Pada tahun 1990 di Medan, penulis telah melakukan tindakan bedah mikro terhadap 15 penderita tumor otak yang berada di celah antara batang otak dengan otak kecil, dengan hasil 80 persen baik. (Hakim.AA, 2005).

    3Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    Hadirin sekalian,

    Apakah yang dimaksud dengan tumor otak? Bagaimana tanda-tanda dan gejalanya? Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna) ataupun ganas (maligna), membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). (Gillroy, 2002). Neoplasma pada jaringan otak dan selaputnya dapat berupa tumor primer maupun metastase. Apabila sel-sel tumor berasal dari jaringan otak itu sendiri, disebut tumor otak primer dan bila berasal dari organ-organ lain (metastase) seperti ; kanker paru, payudara, prostate, ginjal dan lain-lain, disebut tumor otak sekunder.(Mayer. SA, 2002). Tumor Medulla spinalis adalah tumor di daerah spinal yang dapat terjadi pada daerah cervical pertama hingga sacral, yang dapat dibedakan atas; A.Tumor primer: 1) jinak yang berasal dari a) tulang; osteoma dan kondroma, b) serabut saraf disebut neurinoma (Schwannoma), c) berasal dari selaput otak disebut Meningioma; d) jaringan otak; Glioma, Ependinoma. 2) ganas yang berasal dari a) jaringan saraf seperti; Astrocytoma, Neuroblastoma, b) sel muda seperti Kordoma. B. Tumor sekunder: merupakan anak sebar (metastase) dari tumor ganas di daerah rongga dada, perut, pelvis dan tumor payudara. Tumor otak dan tumor sumsum tulang belakang dapat menyerang segala usia dan tidak ada perbedaan antara laki-laki dengan perempuan dengan tanda-tanda / gejala klinis yaitu; A. Gejala umum dijumpai gangguan fungsi akibat adanya pembengkakan

    otak dan peninggian tekanan dalam tengkorak kepala., seperti; 1). Sakit kepala terutama diwaktu bangun tidur, datang berupa serangan secara tak teratur, semakin lama semakin sering. Mula-mula rasa sakit bisa diatasi dengan analgetik biasa tetapi lama kelamaan obat tidak berkhasiat lagi. Walaupun hampir seluruh penderita tumor otak mengalami keluhan sakit kepala, tetapi pada gejala awal tidak terdeteksi, disebabkan oleh banyaknya prevalensi sakit kepala yang bukan saja hanya pada penderita tumor otak, hingga keluhan sakit kepala tidak termasuk sebagai gejala klinis jika tidak dijumpai secara bersamaan dengan tanda atau gejala-gejala lain yang mengarah pada tumor otak. 2). Muntah proyektil tanpa didahului oleh rasa mual akibat peninggian tekanan intra kranial 3). Gangguan ketajaman visus dan

    4 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    lapangan pandang akibat penekanan saraf opticus. 4). Kejang-kejang merupakan gejala awal yang sering dijumpai pada lebih dari 50 persen penderita tumor otak saat pemeriksaan klinis, yang terbagi atas; a). kejang fokal (focal seizures) jika tumor berada di permukaan otak, terutama disisi kanan atau kiri kepala (lobus temporalis cerebri) dan b). kejang umum, jika ada penekanan terhadap cortex cerebri atau akibat adanya pembengkakan otak. (K.Herholz, 2003).

    B. Gejala spesifik/fokal akibat adanya kerusakan dan penekanan jaringan

    saraf atau otak, berdasarkan dimana lokasi tumor berada.

    LOKASI TUMOR GEJALA-GEJALA

    1. Lobus Frontalis (bagian depan otak)

    2. Fronto basal 3. Basal 4. Central 5. Parasagital 6. Temporoparietal 7. Temporomesial 8. Insula 9 . Occipital 10. Brainstem (batang otak) 11. Cerebellum. 12. Cerebellopontine angle 13.Suprasellar / Hipophyse

    - Menimbulkan gangguan mental seperti;apatis, Perubahan perilaku, Psikosis, kelainan gaya berjalan, Kejang partial complex.

    - Gangguan penciuman (anosmia) - Brain nerve palsies, kelainan

    endokrin - Hemiparesis, kelainan

    Somatosensoris, kejang motorik. - Parese tungkai, kelainan gaya

    berjalan. - Dominant hemisphere, Aphasia,

    Acalculia, - Subdominant Kelainan visuo-

    spatial - Gejala2 vegetative, kelainan

    affective, memory impairment, Kejang partial complex

    - Gejala2 Vegetative, Pusing (dizziness).

    - Hemianopsia, Visual sensation - Brain nerve palsies, Spastic

    paresis, Vertigo. - Vertigo, Ataxia - Vertigo,Tinnitus,Gangguan telinga

    berdenging dan kurang pendengaran, rasa sakit /kebas di wajah, mulut mencong, mata tak bisa dikatupkan akibat penekanan

    5Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    saraf V atau saraf VII, Ataxia dan akhirnya koma karena hidrosefalus

    - Gangguan lapangan pandang/ terbatas,

    - Diplopia (terlihat ganda), gangguan visus bahkan bisa visus = 0, gangguan fungsi kelenjar seperti; Gigantisme,Amenorrhoe,

    Libido seks menurun, Diabetes insipidus dan akhirnya mengakibatkan kematian.

    Klasifikasi Tumor Otak Berdasarkan Asal Sel Tumor (Cushing in WHO, 2000) 1. Tumor-tumor jaringan

    Neuroepithelial: A. Astrocytic tumor, terdiri dari; Pilocytic astrocytoma (grade I) Diffuse astrocytoma (grade II) Anaplastic astrocytoma (grade

    III) Glioblastoma multiforme

    (grade IV) B. Oligo dendrodial tumor, terdiri

    dari; Oligodendroglioma (grade II) Anaplastic oligoastrocytoma

    (gradeIII) C. Mixed gliomas terdiri dari;

    Oligoastrocytoma (grade II) Anaplastic oligoastrocytoma

    (gradeIII) 2. Tumor-tumor Ependymal 3. Tumor-tumor Choroid plexus 4. Tumor-tumor Pineal parenchymal

    5. Tumor-tumor Embryonal terdiri dari; Medulloblastoma Primitive neuroectodermal

    tumor (PNET) 6. Tumor-tumor meningeal terdiri

    dari; Meningioma Tumor meningeal lainnya.

    7. Primary CNS Lymphoma 8. Tumor-tumor Germ cells. 9. Tumors of the sellar region 10.Brains metastases of the

    systemic cancers

    6 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Hadirin yang budiman,

    Kegawat daruratan suatu tumor otak disebabkan oleh adanya tanda-tanda dari peninggian tekanan intra kranial akut, yang manifestasinya dapat berupa satu atau lebih dari gejala peninggian tekanan intra kranial dan berjalan progresif.(Padmosantjojo, 2000) Bagaimana patofisiologi dan patogenese tekanan intra kranial? Menurut neuroanatomi kita ketahui bahwa; otak terletak dalam cavum cranii (rongga kepala) yang bersambung dengan medulla spinalis melalui foramen magnum dan dikelilingi oleh lapisan meningen yang terdiri dari duramater, arachnoid dan piamater. (Richard S.Snell, 1996) Didalam tengkorak kepala didapati 3 komponen yaitu ; 1). Parenkim otak (berat1100-1200 gram), terdiri dari 2 kompartemen;

    a) kompartemenintraseluler (ruang yang berada didalam neuron dan sel glia);

    b) kompartemen interseluler disebut juga interstitial / ekstraseluler (ruang yang terdapat antara neuron, sel-sel glia dan pembuluh darah). Pembatas antara parenkim otak dengan kompartemen likwor adalah Sawar Otak-Likwor (Brain-CSF Barrier). Sedangkan pembatas antara parenkim otak dengan isi pembuluh darah yang berfungsi untuk mencegah masuknya metabolit/ bahan toksik kedalam parenkim otak dan melindungi otak dari perubahan kimia darah agar neuron terlindung dari perubahan-perubahan ion adalah Sawar Darah-Otak (Blood-Brain Barrier). (Padmosantjojo, Daryo, 2000)

    2). Likwor serebro spinalis (LSS) adalah cairan yang dihasilkan oleh pleksus khoroideus di ventrikel lateral III bervolume 150 ml, (70-80 persen) yang merupakan transudat plasma darah dan sisanya merupakan filtrasi langsung dari jaringan otak transependim dan transpial. LSS berfungsi untuk menopang dan bantalan bagi otak, batang otak serta medulla spinalis, juga bantalan terhadap trauma yang menimbulkan gaya akselerasi/deselerasi. Disamping itu LSS juga berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme sel saraf, bahan-bahan toksik yang masuk ke otak lalu diekskresikan ke pembuluh darah. Komponen LSS pada pleksus khoroideus dengan komponen darah dibatasi Sawar Darah-Likwor (Blood-CSFBarrier) (Padmosantjojo, Daryo, 2000)

    3). Komponen vaskuler yang terdiri dari pembuluh darah besar seperti arteri karotis interna dan Sirkulus willisi, pembuluh darah sedang dan arteriole yang merupakan pembuluh darah otak yang sangat berperan

    7Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    dalam autoregulasi dan berinteraksi dengan tekanan intra cranial serta dapat mengembang sampai 200-300 persen dari ukuran semula (50um) sehingga mampu menambah volume darah dari sekitar 150 ml hingga 400-900 persen.

    Kemampuan autoregulasi ini sifatnya regional yang artinya; setiap pembuluh darah otak mampu mengadakan reaksi yang berbeda antara satu kompartemen dengan lainnya. Mekanisme ini dapat berjalan normal sejauh tekanan arteri rata-rata berkisar antara 50-150 mm Hg dan tidak ada kondisi lain yang mempengaruhi mekanisme autoregulasi ini, seperti; trauma, iskhemi otak, atau pengaruh obat vasodilatansia. Dengan adanya sifat rigid dari tulang kranio-spinal yang menjadi pelindung susunan saraf pusat tersebut, membuat volume ruang kranio-spinal relatif tidak berubah. Akibat pembatasan volume ruang kranio-spinal tersebut, maka volume satu komponen SSP dengan lainnya perlu selalu menyeimbangkan diri agar volume total dari seluruh SSP tidak melebihi kapasitas volume ruangan. Konsep keseimbangan ini dikenal sebagai :

    Doktrin Monro-Kellie yaitu; Vk = V darah + V lss + V parenkim.

    (Vk adalah volume total kranio-spinal).

    (Thapar.K,Rutka.JT,Law fr.ER, 1995)

    Apabila terjadi peningkatan volume dari salah satu dari ke tiga komponen tersebut (darah, LSS dan parenkim), maka tekanan intra kranial akan meninggi (tekanan normal 10-15 mmHg). Hal ini diakibatkan oleh adanya ; ketidak seimbangan antara volume intra kranial dengan isi kranium. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi volume total dari keseluruhan komponen intra kranial adalah; a). Kecepatan terjadinya edema, Translokasi likwor serebro spinalis (LSS)

    dan posisi kepala. b). Tekanan darah arteri rata-rata (mean arterial blood pressure), Pa CO2,

    posisi kepala serta obat-obat yang mempengaruhi aliran darah otak. c). Kecepatan ekspansi dari Massa Butuh Ruang (MBR) atau Space

    Occupying Lesion (SOL). Sejauh mana kelainan ini akan mengakibatkan ketidak seimbangan antara volume intra kranial dengan isi kranium, perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti; - Letak dan besarnya MBR; jika ditengah dekat system ventrikel dengan

    ukuran besar, akan lebih mudah mengakibatkan herniasi.

    8 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    - Kemampuan kompensasi; jika anak-anak komplians kraniumnya lebih tinggi dari orang dewasa, sedangkan pada orang tua dimana otak telah atrofi, ruang subarakhnoid lebih lebar sehingga buffer ruang lebih besar.

    Untuk dapat berlangsungnya fungsi otak, dibutuhkan Cerebral Perfusion Pressure/ CPP 80 mmHg, penurunan CPP < 50 mm Hg, membahayakan fungsi otak sehingga terjadi peninggian TIK. Reaksi tubuh dalam mempertahankan CPP adalah mekanisme kompensasi dengan meninggikan MAP (Mean Arterial Pressure), secara klinis, tampak hipertensi dan tachikardi. Bila mekanisme kompensasi gagal, maka timbul Cushing Reflex yaitu suatu keadaan yang ditandai dengan keadaan hipertensi dan brakhikardi (pols nadi lambat). Jika terus berlanjut, akan terjadi gangguan respirasi sampai kegagalan seluruh fungsi tubuh. Secara umum penyebab peninggian TIK dapat digolongkan sebagai berikut: a) Fisiologis; Hipoksia, Hiperkapnia, Nyeri, Rendahnya tekanan perfusi serebral. b) Non MBR; Volume darah bertambah; batuk,obstruksi jalan nafas, letak kepala rendah. c).- Obstruksi sinus venosus besar; Impresif fraktur menekan sinus, Tromboembolik sering karena pemakaian oral kontrasepsi dan Obstruksi vena leher. d)Edema serebri; Ensefalitis, Meningitis, Trauma otak diffuse; Keracunan logam berat, intoksikasi air. e).Penambahan aliran darah otak, Obat-obat anastesi. f).Beungan likwor serebrospinalis; Hidrosefalus komunikan,Hidrosefalus obstruktif. g)- Massa Butuh Ruang (MBR); Hematoma(epidural, subdural, intraserebral), Neoplasma;(Glioma,Mmeningioma,Metastase) Abses, edema fokal (tumor, infark, trauma). h). Idiopatik ; - Pseudo tumor serebri. (Padmosantjojo, Daryo; 2000) Bapak Rektor serta hadirin yang terhormat,

    Meskipun dengan mengenal dan menilai gejala-gejala/kelainan neurologis kita sudah mampu mengarahkan kepada suatu diagnosa yang benar, namun sebagai seorang ahli bedah saraf, kita harus dapat mengetahui dengan tepat dimana lokasi, jenis dan luas kelainan yang akan dioperasi. Untuk itu dibutuhkan cara pemeriksaan neuroradiologi yang membutuhkan alat-alat roentgen. Pemeriksaan neuroradiologis yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi ada tidaknya kelainan intra kranial, adalah dengan;

    9Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    1. Rontgen foto (X-ray) kepala; lebih banyak sebagaiscreening test, jika ada tanda-tanda peninggian tekanan intra kranial, akan memperkuat indikasi perlunya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    2. Angiografi; suatu pemeriksaan dengan menyuntikkan sejumlah bahan kontras ke dalam pembuluh darah leher agar dapat melihat gambaran peredaran darah (vaskularisasi) otak

    3. Computer Tomography (CT-Scan kepala); dapat memberikan informasi tentang adanya perdesakan/shift atau lokasi tumor, MBR (masa butuh ruang) intra kranial, hidrosefalus atau untuk melihat apakah sudah ada tanda-tanda herniasi?

    4. Magnetic Resonance Imaging (MRI) 5. Stereotatic Radiosurgery 6. Microneurosurgery, 7. Minimal invasive atau Gamma knife surgery. Bagaimana penanggulangan dan prognosanya? Cara penanggulangannya tergantung dari keadaan tumor tersebut, apakah masih bisa dioperasi (operable) ataupun in operable. Sebelum dilakukan pembedahan, persiapan pra operasi harus dilakukan seperti; pemeriksaan laboratorium lengkap, test fungsi hati, ginjal, EKG dan lain-lain . (R.Soffieti; 2003) I. Tindakan operatif dilakukan pada a). emergensi misal; jika kesadaran

    pasien menurun. b). elektif (direncanakan) misal; pada penderita tumor otak stadium dini.

    II. Operatif + Radiotherapy + Chemotherapy Temozolomide dilakukan pada kasus-kasus Anaplastic Oligodendroglioma (grade III). Sedangkan untuk kasus Malignant glioma dilanjutkan dengan Interstitial radiotherapy/brachytherapy dengan radioactive Irridium192 atau Iodine-125 langsung ke tumor. Stereotactic radiotherapy dan Radiosurgery (Linac dan Gamma knife) dilakukan hanya terbatas pada lesi-lesi dengan diameter tidak lebih dari 3-4 cm dan sangat potensial untuk malignant glioma yang berada jauh didalam otak. Pada tumor dengan metastase tunggal di otak, dilakukan tindakan operatif terhadap tumornya tetapi disertai dengan Whole Brain Radiotherapy (WBRT) ataupun dengan Stereotactic Radio Surgery (SRS), selain itu dilanjutkan lagi dengan Chemotherapy, seperti pada tumor Small cell lung carcinoma, Germ cell tumor ataupun pada Breast cancer.

    III. Palliative ; pada kasus-kasus yang tak mungkin lagi dilakukan operasi. (Ajax J.A.et al, 2004 dalam Hakim.AA, 2005)

    10 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Hadirin yang budiman,

    Prognosa penderita tumor otak yang seluruh tumornya telah dilakukan pengangkatan secara bersih dan luas akan mempengaruhi (recurrens rates) atau angka residif kembali. Hasil penelitian dari The Mayo Clinic Amerika menunjukkan bahwa; 25 persen dari seluruh penderita tumor otak yang telah dilakukan reseksi total, 10 tahun kemudian tumornya residif kembali, sedangkan pada penderita yang hanya dilakukan reseksi subtotal, 61 persen yang residif kembali. (Stafford et al, 1998). Sebagian besar (80 persen) tumor-tumor Meningioma dapat di reseksi total dengan hasil baik. (Stafford et al, 1998). Oleh karena itu tindakan bedah masih merupakan terapi yang terbaik. Tumor-tumor pada daerah cerebral convexities (cembungan otak) dan pada kompartemen spinal sering dilakukan total reseksi. Untuk dapat membuat pernyataan umum tentang recurrens rates merupakan suatu hal yang sulit, jika tidak mempertimbangkan lokasi tumor dan pertumbuhannya. Tindakan operasi atau radiotherapy ataupun keduanya sangat manjur dalam pengobatan Meningioma yang residif (recurrence). (Stafford et al, 1998) Prognosa signifikan dari atypical tumor dan jenis malignant dalam serial yang telah diterbitkan, beberapa diantaranya telah dikontaminasi oleh inklusi dari Hemangiopericytoma. Hasil penelitian dari satu serial penerbitan tertua menunjukkan bahwa recurrens rate untuk meningioma jinak yang telah di reseksi total dan difollow selama 5 tahun, adalah 7 - 20 persen, sedangkan untuk atypical tumor 29-40 persen dan 50-78 persen untuk anaplastic (malignant) Meningiomas. (Jaaskelainen, 1986; Perry et al, 1999; Bern W.S, 2002). Penggunaan flow cytometry untuk DNA ploidy dalam menentukan persentase S-fase hasilnya sama dengan penggunaan immunohistochemistry untuk proliferasi markers yang menunjukkan beberapa nilai dalam membedakan typical dari atypical dan Meningioma ganas. Saat itu ploidy merupakan indikator perilaku biologis yang relatif kurang peka, terutama pada kasus per kasus. (Salmon.et al, 1993; Bern W.S, 2002). Proliferasi markers seperti Bromodeoxyuridine (BrdU) juga berkorelasi dengan recurrens rate tumor. (Lee et al, 1990 in Bern WS, 2002). Proliferasi sel inti antigen (PCNA) menunjukkan korelasi yang kurang baik

    11Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    dengan aktivitas mitotic dan grade tumor daripada yang ditunjukkan Ki-67 dan BrdU. Pelengkap prognosa dari proliferasi markers pada malignant meningiomas adalah kurang jelas. (Zimmer et al, 1992; Khoshyoma et al, 1993 in Bern WS, 2002). Reseptor-reseptor estrogen sering ditemukan berkurang dalam meningioma sedangkan reseptor-reseptor progesteron dijumpai hanya pada tingkat yang rendah, di dalam meningens normal, mayoritas ber jumlah signifikan. (Maxwell et al, 1993 in Bern W.S, 2002 ) Kekurangan reseptor-reseptor progesterone disebutkan berkaitan dengan besarnya ukuran tumor, atypia dan anaplasia. Dari 1000 meningioma hanya satu yang akan bermetastase, dan paling sering ke paru-paru. (Brandis et al, 1993 in Bern WS, 2002). Hadirin yang saya muliakan,

    Dari uraian tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa penyakit tumor otak dan sumsum tulang belakang merupakan penyakit berbahaya yang dapat mengakibatkan kematian atau kecacatan, sementara banyak masyarakat belum mengetahui tanda-tanda, gejala dan cara pengobatan penyakit ini. Untuk memastikan diagnosa dibutuhkan pemeriksaan dengan alat-alat diagnostic bedah saraf, seperti; CT-scan, MRI, Stereotatic Radiosurgery, Micro- neurosurgery, Minimal invasive atau Gamma knife surgery disamping pemeriksaan laboratorium, neurologi klinis dan patologi anatomi.(PA). Cara penanggulangan bisa secara operatif atau konservatif tetapi yang terbaik adalah tindakan operasi di kombinasi dengan radioterapi dan kemoterapi. Prognosa penyakit tumor otak tergantung dari jenis, lokasi tumor dan sifatnya, seperti untuk Meningioma jinak setelah dioperasi (reseksi) dan dilanjutkan dengan radioterapi, didapati hasilnya 80 persen membaik. Bapak Rektor, Anggota Senat, Para Dekan serta hadirin yang mulia,

    Sebelum mengakhiri pidato pengukuhan ini, perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah diberikan, semoga uraian ini bermanfaat bagi kita semua.

    12 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas Rahmat dan HidayahNya kepada saya dan keluarga karena atas RidhoNya sehingga saya memperoleh kesempatan untuk dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya saya sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia atas kepercayaan yang telah diberikan kepada saya untuk memangku jabatan Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Bedah Saraf pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara . Rasa hormat dan terima kasih yang setulusnya saya sampaikan kepada Bapak Prof. dr. Chairuddin Panusunan Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor dan Ketua Senat Universitas Sumatera Utara yang telah mendorong saya, membantu dan memproses pengusulan saya untuk menjadi Guru Besar sampai acara pengukuhan yang diselenggarakan pada hari ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan hidayahNya kepada Bapak dalam memimpin Universitas Sumatera Utara yang kita cintai ini. Kepada Bapak/ Ibu para anggota Senat Universitas Sumatera Utara, Pembantu Rektor I, Pembantu Rektor II, Pembantu Rektor III, Pembantu Rektor IV dan Pembantu Rektor V, Tim Penilai Kenaikan Pangkat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan persetujuan atas pengusulan saya sebagai Guru Besar, saya ucapkan banyak terimakasih. Kepada Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof . dr T. Bahri Anwar Sp.JP (K), selaku atasan dan sahabat saya yang telah banyak membantu baik moril maupun materil sejak dari masa kuliah dahulu hingga sekarang terutama dalam pengusulan kenaikan jabatan saya ke jenjang Guru Besar, terima kasih sebesar-besarnya saya ucapkan Semoga Allah SWT nanti yang akan membalasNya. Terima kasih saya ucapkan kepada para Pembantu Dekan FK-USU, mantan Dekan dan mantan Pembantu Dekan, terutama mantan Pembantu Dekan II (dr. Chairul Yoel Sp.A (K) atas segala bantuan yang telah diberikan kepada saya dalam memproses pengajuan sebagai Guru Besar Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Dewan Redaksi Majalah Kedokteran Nusantara FK-USU beserta staf; Prof. dr. H. Munar Lubis Sp.A (K) dan dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc yang telah membantu dalam proses pengajuan saya sebagai Guru Besar. Kepada Bapak / Ibu dr. H. Hasanuddin Rambe Sp.S(K), orang tua angkat sekaligus guru yang telah berjasa dalam menerima saya sebagai staf pengajar Bagian Neurologi FK-USU, membimbing, mendidik dan menasehati saya dalam mengarahkan jalan hidup saya, sehingga dapat menjadi seperti

    13Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    sekarang ini. Atas segala budi baik Bapak dan Ibu beserta seluruh keluarga, saya ucapkan terima kasih tak terhingga. Hanya kepada Allah SWT jualah, saya mohonkan untuk membalasnya. Rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya saya ucapkan kepada Kepala Departemen Bedah FK-USU dr. Bachtiar Surya Sp.BD, abangda dr. Usul Sinaga Sp.BU, Prof. dr. S.Soewandi Sp.BD, dr. Hafaz Hanafiah SpB.Ot, dr. Nazar Moesbar SpB.Ot, dr. Ismet Sp.B, dr.Ronald Sitohang Sp.B, Alm Prof. dr. Buchari Kasim Sp.BP(K), dr.Syahbuddin Harahap Sp.B, Prof Dr. dr. Iskandar Japardi Sp.BS (K), dr. Abd. Gofar S. Sp. BS (K), dr. Emir Taris Pasaribu SpB. Ot beserta seluruh staf edukatif yang telah mendukung sepenuhnya pengajuan saya untuk menjadi Guru Besar tetap FK-USU yang kita cintai ini. Semoga kekompakan dan kerjasama kita tetap terjalin selamanya.

    Ucapan terima kasih saya tujukan kepada teman-teman seperjuangan dalam membangun Bagian Neurologi FK-USU yang dipimpin oleh dr. H. Hasanuddin Rambe Sp.KJ. Sp.S (K), Prof. Dr. dr. H. RM. Hasan Syahrir Sp.S (K), abangda dr. Darulkutni Nasution Sp.S (K), Alm. dr Syawaluddin Nasution Sp.S (K), dr.Mukhtar Nasution SpS, Alm.dr.Ahmad Syukri Batubara Sp.S (K), dr. LBM. Sitorus Sp.S beserta seluruh staf edukatif /non edukatif. Semoga persahabatan kita tidak luntur, karena walau bagaimanapun Neurologi merupakan tempat yang penuh kenangan bagi saya yang takkan pernah saya lupakan. Khusus kepada adinda dr. Aldi Safrudin. Rambe Sp.S yang telah membantu dalam proses pengajuan saya untuk menjadi Guru Besar, saya ucapkan terima kasih. Kepada Direktur RS.H.Adam Malik, RS.PTP-N.II Tembakau Deli, RS. Haji Medan beserta seluruh jajaran stafnya, saya ucapkan terima kasih atas fasilitas dan sarana yang telah diberikan selama ini dalam bertugas menjalankan pendidikan, penelitian dan pelayanan bagi masyarakat, semoga kerjasama yang baik ini tetap berlangsung seterusnya. Dengan rasa hormat, kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh guru-guru saya; Prof. dr. Trubus Poerwadi Sp.S (K), Prof.dr. B. Chandra Sp.S (K), Prof.dr Basoeki Wirjowidjojo Sp.BS, Prof dr. H.M Sajid Darmadipura Sp.BS, Prof. Dr. dr. H.Umar Kasan Sp.BS, Dr. dr. Hafid Bajamal Sp.BS, Prof. DR med. dr. Puruhito SpB. Sp BTKV, Prof. dr.Widjoseno Gardjito SpB. SpBU, Prof. dr.R. Martatko Marmowinoto SpB

    14 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    (K) Onk, serta seluruh staf edukatif /non edukatif Bagian Bedah FK-Unair atas segala ilmu, jerih payah dan bantuan moril/ materil yang telah diberikan selama menjalani pendidikan di Surabaya. Khusus untuk guru saya Prof. Dr. dr. Umar Kasan Sp.BS yang sedang sakit, kami sekeluarga mohonkan kepada Allah SWT agar cepat sembuh, semoga ibu dan seluruh keluarga bersabar dalam menghadapi cobaan ini. Amin ya Rabbalalamin. Dapat belajar di FK-Unair Surabaya sungguh merupakan anugerah bagi saya, dimana para guru bukan saja telah memberikan seluruh ilmunya, tetapi juga turut memberikan tempat tinggal, kenderaan transport (sepeda motor), pekerjaan buat isteri (karena PPDS dilarang praktek untuk mencari uang) dan kebutuhan hidup kami sekeluarga. Belum lagi bantuan dari sejawat-sejawat PPDS Bedah beserta seluruh perawat OK/ICU/Ruangan pada saat itu, terutama mak Patonah. Matur nuwun sanget, hanya pada Allah SWT kami mohonkan untuk membalasNya. Sekali lagi terimakasih. Terima kasih kami ucapkan kepada yang terhormat, Ketua Kolegium Bedah Saraf Indonesia Bapak Prof dr. KRM Padmosantjojo SpBS, yang telah memberikan kepercayaan kepada saya selama ini, sebagai salah satu anggota Kolegium Bedah Saraf Indonesia. Khusus kepada Prof. Dr dr. Ratna Akbari Ganie, Sp.PK (K) yang telah banyak membantu dan memberi semangat kepada saya dalam proses pengajuan untuk menjadi Guru Besar, saya ucapkan terima kasih tak terhingga. Kepada seluruh guru-guru saya mulai dari SR Negeri 48 di Palembang, SMP Negeri 2 Palembang, SMP Negeri 5 Medan, SMA Negeri 5 Medan serta seluruh dosen saya di Fakultas Kedokteran USU Medan, baik yang masih ada maupun yang telah tiada, saya ucapkan terima kasih yang tak terhingga, karena tanpa beliau-beliau tidak mungkin saya akan berdiri disini di hari yang berbahagia ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya saya sampaikan kepada tim bedah, sejawat-sejawat dokter anaestesi dan para suster OK/ICU/Ruangan RSUP H.Adam Malik, RS.Haji, RS.PTP-N-II Tembakau Deli, RS Materna dan RSU Herna yang telah bekerjasama selama ini dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tanpa dukungan saudara-saudara, saya tiada artinya dan mohon maaf atas segala kesalahan ataupun kesilapan yang

    15Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    telah saya perbuat secara sengaja ataupun tidak selama menjalankan tugas. Tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pasien-pasien saya yang telah mempercayakan nasibnya kepada saya selama ini, mohon maaf bila harapan itu tidak selalu dapat terpenuhi. (karena manusia hanya berusaha, Allah SWT jualah yang menentukan). Rasa syukur dan terima kasih sebesar-besarnya saya haturkan kepada kedua orang tua saya tercinta, Ibunda Hj.Tengku Fatma yang telah melahirkan kami anak-anaknya, dan almarhum Ayahanda Arsyad Hakim atas segala jerih payah dan pengorbanan beliau berdua dalam mengasuh, mendidik dan menyekolahkan kami sehingga Alhamdulillah semuanya telah berhasil menjadi sarjana yang mandiri. Untuk almarhum Ayahanda dan Kakanda Aldi Arsyad Hakim yang telah tiada, semoga segala amal baik beliau diterima Allah SWT dan diampunkan seluruh dosa-dosanya. Berkat doa restu Bunda serta adik-adik tersayang; Anda, Utik, Anil, Ice, Ijal dan Iza serta seluruh keluarga, sehingga ananda /kakanda dapat berdiri disini untuk dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Bedah Saraf Fakultas Kedokteran di Universitas Sumatera Utara. Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam proses pengukuhan Guru Besar saya, baik Panitia pelaksana, PPDS, mahasiswa dan lain-lain yang tak dapat saya sebutkan satu persatu, saya sampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. Disaat yang berbahagia ini saya terkenang akan kedua mertua saya, Ibu Hj. Nurwani dan alm. Bapak Jusad beserta seluruh adik-adik ipar, terima kasih atas segala doa restu, nasihat, dan bantuan yang telah diberikan kepada kami sekeluarga dalam mengharungi bahtera kehidupan ini. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan karunia dan nikmatNya kepada Ibu dan adik-adik sekalian, terutama adinda Ir. Asri Dharma Nst yang telah membantu dalam proses persiapan pengukuhan saya sebagai Guru Besar ini. Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada isteri tercinta dr. Hj.Yusniwarti Yusad, MSi. yang dengan setia telah mendampingi hidup saya di saat susah maupun senang, ibu dari ke empat anak-anak kami tersayang; alm. Ferri Adrian, Rina Hartati, ST; Khairul Muhajir dan Nita Andrini. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita semua dan menjadikan ananda sekalian anak sholeh dan sholeha yang tidak lupa mendoakan kedua orangtua. Demikian pula doa kami terhadap menantu-menantu kami tersayang; Ivana

    16 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Sari Dewi, Rizal Ismanudin, ST. beserta ketiga buah hati kami, cucunda; Aulia M. Riva, Riri A. Masyithah dan Nurina Fariza. Amin ya Rabbalalamin. Bapak Rektor serta para hadirin yang saya muliakan,

    Terakhir saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kesabaran Bapak Ibu para undangan sekalian yang telah mengikuti acara ini, mohon maaf atas sikap, ucapan maupun kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak Ibu sekalian. Billahi taufik walhidayah, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    Medan, Agustus 2006

    Adril Arsyad Hakim.

    17Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    KEPUSTAKAAN Albert. E, Telfeian et. al. Sub Ependymal Giant cell Astrocytoma with Cranial and Spinal Metastases In Patient with Tuberous Sclerosis. J. Neurosurg.100,

    2004. p. 498 - 501. Ajax Jaw, Ahar et al.Gamma Knife Surgery in The Management of Brain

    Metastases from Lung Carcinoma. J. Neurosurg100, 2004. p. 842-847. Adlakha A.et.al.Meningioma Metastatic to Lung. Mayo Clinic Proc. 74,

    1999. p. 1129-11 Brandis A, Mirzai.S. et.al. Immunohistochemical detection of Female Sex

    Hormone Receptor In Meningiomas Correlationwith Clinical and Histological Features. Neurosurg. 1993. p. 33, 212.8.

    Basoeki. W. Ilmu Bedah Saraf dan Masalah Kecelakaan Lalu Lintas. Pidato Pengukuhan Basoeki. W. 1974 dalam Autobiografi. Perjalanan Dokter Bedah Tiga Zaman. 2006.

    Behin. A. Differential Diagnosis of Intracranial Malignancies. The 7th of the European Federation of Neurological Societies. Helsinki. Sept, 2003.

    Cushing. H.The Meningiomas (Dural Endotheliomas). Their Source and Favored Seats of Origin. Brain. 1922. p. 45, 282-316.

    De Angelis et.al.Intracranial Tumors.Diagnosis and Treatment.Martin Dunitz.London 1992

    Gilroy. J, Meyers J. Basic Neurology. 3rd ed. Mc Graw Hill Book Co. 2002. Hakim A.A. Tindakan Bedah pada Tumor Cerebellopontine Angle, Majalah

    Kedokteran Nusantara Vol. 38 No 3, 2005.

    Halper J. et al. Estrogen and Progesterone Receptors in Meningiomas; Comparison of Nuclear Binding , Dextran Coated Charcoal and Immunoperoxidase staining Assays. Neurosurg.1989. p. 25, 546-552.

    Herlhoz. K.Diagnosis Intracranial Malignancy. 7th Congress of The European Federation of Neurological Societies. Helsinki. 2003.

    Hildebrand. J. Current Treatment of Gliomas . 7th Congress of The European Federation of Neurological Societies. Helsinki. 2003.

    Mayer.SA. Management of Increased intracranial Pressure In Wijdicks EFM.Diringer MN, et.al. Continuum Critical Care Neurology.2002.

    Padmosantjojo.RM, Daryo.S. Emergensi Non Trauma Bedah saraf. Bagian Bedah Saraf FK-UI. ed.I, 2000.

    Soffieti. R. Metastasis Brain Tumors. 7th Congress of The European Federation of Neurological Societies. Helsinki. 2003.

    18 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. DATA PRIBADI Nama : dr. H. Adril Arsyad Hakim, Sp S, Sp BS (K) . NIP : 130605509 Tempat / Tanggal lahir : Perbaungan ,18 Juli, 1946

    Jenis kelamin : Laki-laki

    Agama : Islam Nama orang tua : Ayah : H. Arsyad Hakim (Alm) Ibu : Hj. T. Fatmah Nama isteri : dr. Hj.Yusniwarti Yusad, MSi. Nama anak : 1. Ferri Adrian (Alm) 2. Rina Hartati 3. Khairul Muhajir 4. Nita Andrini Alamat : Jalan Bantam No.10A Medan 20153. Telepon (061) 4570709; Fax . (061) 4536461; E-mail : [email protected] II.PENDIDIKAN Sekolah Rakyat : SR Negeri 48 Palembang, tamat

    tahun 1959 Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri V Medan, tamat tahun

    1962 Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri V Medan, tamat tahun

    1965 Dokter umum : FK- USU Medan, tamat tahun 1976 Dokter Spesialis Penyakit Syaraf : FK- UNAIR Surabaya, tamat tahun

    1981 Dokter Subspesialis Bedah Syaraf : FK- UNAIR Surabaya,tamat tahun

    1986 Spesialis Bedah Saraf Konsultan : Bandung, tahun 2002

    19Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    JABATAN & PEKERJAAN Pangkat/ Golongan 01 07 1976 : Asisten di Bagian Neurologi FK - USU 01 - 03 1977 : Asisten Ahli Madya (gol. III /a) Neurologi FK- USU 01 04 1980 : Asisten Ahli (gol. III/b) Neurologi FK - USU 01 04 1982 : Lektor Muda (gol.III/c) Neurologi FK - USU 01 04 1987 : Lektor Madya (gol. III/d) Neurologi FK USU 01 04 1993 : Lektor (gol. IV/a) di Bagian Bedah FK USU Pekerjaan 1976 - 1997 : Staf pengajar Bagian Neurologi FK- USU 1981- sekarang : Konsultan Ahli Penyakit Saraf & Bedah Saraf di

    RS.PTPN-I (bekerjasama dengan FK-USU) 1987 sekarang : Konsultan Bedah Saraf beberapa RS.Swasta Medan . 1988 1995 : Staf pengajar luar biasa Neurologi FKG - USU 1988 1992 : Staf pengajar luar biasa Neurologi AKPER Depkes RI 1991 sekarang : Kepala SMF Bedah Saraf RSUP Adam Malik Medan 1993 1998 : Wakil Ketua Tim Komite Medik RSUP.Adam Malik 1993 sekarang : AnggotaTim Komite Medik RSUP Adam Malik 1994 sekarang : Anggota Tim Penyusunan Prosedur dan Tata Cara

    Penerimaan Pasien Rawatan Dokter & Penyusunan Tarif Jasa Dokter RSUP.Adam Malik Medan

    1994 sekarang : Anggota Tim Kanker RSUP Adam Malik Medan. 1997 sekarang : Staf pengajar Bagian Bedah FK- USU 1997 sekarang : Staf pengajar luar biasa mata kuliah Bedah Saraf

    FKG-USU. 2000 sekarang : Anggota Komite Medik RS.PTP.N.- II Medan 2000 sekarang : Anggota Kollegium Dokter Bedah Saraf Indonesia 2001 sekarang : Anggota Tim Penyusunan Standard Pelayanan

    Minimal RSUP.Adam Malik Medan. 2001 sekarang : Staf pengajar luar biasa mata kuliah Keperawatan

    Bedah Saraf Program Studi Keperawatan FK-USU 2001 sekarang : Instruktur Pelatihan Program ATLS untuk Dokter dan

    PPDS Bedah FK-USU. 2002 sekarang : Bendahara Bagian Bedah FK-USU.

    20 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    IV. PENDIDIKAN TAMBAHAN (Kursus-kursus / Pelatihan yang diikuti) Kursus WEM/FK-USU : Medan, 1976. Kursus Dasar Riset : FK-USU Medan, 1976 Penataran P4 tipe A 100 jam : Surabaya, 1980 Penataran Management Medical Record : RSUD Soetomo Surabaya, 1983. Kursus Bahasa Belanda : Surabaya, 1982-1984 Kursus TOEFEL Bahasa Inggeris : Surabaya, 1982- 1983 Kursus Penanggulangan Cidera Kepala : Surabaya, 1983 Kursus Bedah Saraf Mikro : Surabaya, 1984 Kursus Pengelolaan kasus-kasus : RSUD.Soetomo/FK-UNAIR

    Surabaya, 1985 Lipomyelomeningocele

    Kursus Pengelolaan Kasus Bedah Saraf : RSUD Soetomo/FK-UNAIR pada Anak-anak Surabaya, 1985. Kursus Dasar Hukum Kesehatan : Medan, 24-25 Juli 1989. Angkatan I. International Course; MRI (Magnetic : Denpasar Bali, 1994 Resonance Imaging) Hands on workshop; Microsurgery : Singapore, 1995 Approaches to the brain The Education Course Posterior Fossa : Denpasar, Bali, 1996 Tumors, WFNS. Advance Trauma Life Support (ATLS) : RSUP.H. Adam Malik Medan, Program for Doctors 1997 Training Of Trainers ; Kolegium Ilmu : Batam, 2000 Bedah Indonesia ASEAN workshop; Keyhole concept in : Manila Phillipine, October 17-20, Neurosurgery & Live surgical 2000. demonstrations. WFNS Course ; Neurosurgery Course : Singapore, January 5-7, 2001. AANS workshop ; Skull Base tumors : Toronto, Canada, June, 2001

    21Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    V. KEANGGOTAAN ORGANISASI PROFESI Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Anggota Persatuan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Anggota World Federation of Neurologist (WFN). Anggota Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) Anggota Asean Neurosurgical Society (ANS) Anggota Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) Anggota World Federation of Neurosurgical Society (WFNS) VI. KARYA ILMIAH

    A. Internasional Pembicara / Penulis Utama : 1. Adril A.Hakim;Management of Haemorrhagic Stroke,Scientific

    Conference Maitreya Institute Taipei, ROC, Desember1993. 2. Adril A.Hakim ;Management of Syringomyelia Post Traumatic In

    International Conference on Recent Advances in Neurotraumatology ICRAN, Riccioni Italy, September 1996.

    3. Adril A.Hakim;Multiple Giant Meningioma with Osteoma at the Temporo occipital Skull Base In TheIVth International Congress on Cerebral Venous System and Meningioma Combined with Annual Meeting of Turkish Neurosurgical Society, Istanbul Turkey, June 2002.

    B. Regional/ Nasional Pembicara / Penulis Utama :

    1. Hakim A.A ;Craniopharyngioma dibacakan pada Kongres Nasional II PNPN-CH Bandung, Nopember 1980.

    2. Hakim A.A ; Penanggulangan Low Back Pain Akibat Spondylosis Lumbal dibacakan pada HUT.30 FK-USU di FK-USU Medan, Agustus 1982.

    3. Hakim A.A ;Arachnoiditis Pasca Lumbal Punksi dibacakan pada Biennial Meeting PNPN-CH Denpasar Bali. 1982.

    4. Hakim A.A ; Rhinorrhoe dibacakan pada Kursus Bedah FK-UNAIR/Surabaya, 1983

    5. Hakim A.A ; Fistula Karotid Kavernosusdibacakan pada Kursus Bagian Bedah FK-UNAIR/ RSUD Soetomo, Surabaya, 1984.

    6. Hakim A.A ;Pencegahan dan Penanggulangan Gangguan Pembuluh Darah Otak / Stroke dibacakan pada Ceramah Ilmiah Stroke Up Date Medan, Maret, 1990.

    22 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    7. Hakim A.A ; Kejang Pasca Bedah Otak dibacakan pada Simposium Kejang, Medan, tahun 1990

    8. Hakim A.A ;Tumor Hipofise( Studi Kasus) dibacakan pada Kursus Bedah RS.Pirngadi Medan, September 1991.

    9. Hakim A.A ;Peranan Bedah Saraf pada Beberapa Penyakit Sendidibacakan pada Simposium Penyakit Sendi, Medan, Oktober 1991.

    10. Hakim A.A ;Bedah Saraf Dalam Kaitan Dengan Trauma Kraniofacialdibacakan di Kongres Ahli Bedah Saraf Indonesia, Surabaya, Desember, 1991.

    11. Hakim A.A ;Tehnik Bedah Transseptal Transfenoidal Hipofisektomi Pada Penderita Tumor Hipofise Di Medan dibacakan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII IKABI,Malang, Juli 1992.

    12. Hakim A.A ;Tumor Cerebellopontine Angle (Studi Kasus) dibacakan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan VIII IKABI, Malang, 1992.

    13. Hakim A.A ;Kelainan Otak Meningokel & Hidrosefalus Pada Bayi Dan Anak dibacakan pada Kursus Bagian Bedah FK-USU/RSUP. Adam Malik Medan, 1993.

    14. Hakim A,A ;Aspek Bedah Pada Trauma Kapitis dibacakan pada Simposium Kegawatan Darurat Trauma Kapitis Bag. Bedah FK-USU/RSUPH. Adam Malik Medan, Nopember, tahun 1995.

    15. Hakim A.A ;MRI &Aplikasi Klinisnyadibacakan pada Simposium Pengenalan MRI di Medan,1995

    16. Hakim A.A ;Kasus-kasus Bedah Saraf Yang Dideteksi Dengan MRI Di Medan, Majalah Kedokteran Nusantara Vol.25 (Suppl.B), 1995

    17. Hakim A.A ;Tindakan Bedah Saraf Pada Cidera Kepala Dan Medulla

    Spinalis, Majalah Kedokteran Nusantara Vol.25 (Suppl B), 1995. 18. Adril A.Hakim;Keadaan Gawat Darurat Pada Trauma

    Kapitisdibacakan pada Simposium Gawat Darurat Bagian Bedah RSUP Adam Malik Medan, Juni 1995

    19. Adril A.Hakim;Penanggulangan kasus Bedah Saraf pada Trauma Kapitis dibacakan pada Pertemuan Ilmiah Ahli Bedah Cabang Medan, di Pematang Siantar, Juli1995.

    20. Adril A.Hakim;Tindakan Bedah Saraf Pada Cidera Kepaladibacakan pada HUT 46 FK-USU Medan, 1998

    21. Adril AH ;Manajemen Low Back Pain Ditinjau Dari Sisi Bedah Sarafdibacakan pada NIMED Symposia, Management of Inflammatory Diseases After Year 2000 Medan, June 2000.

    22. Adril A.Hakim; Abses Otak dibacakan pada HUT 52 FK-USU Medan, 2004.

    23Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    C. Pengalaman Penelitian : 1. Pengobatan dan Pencegahan Migrain dengan Kombinasi Pizotefin

    dan Aspirin Dosis Rendah Di RS.Pirngadi Medan Tahun 1982. (Peneliti utama)

    2. Pengelolaan Kasus-kasus Abses Otak Tahun 1984-1986 di RSUD Soetomo Surabaya, (Peneliti utama )

    3 Pengelolaan Kasus-kasus Fistula Karotid Kavernosus Tahun 1984 di RSUD Soetomo Surabaya (Peneliti Utama)

    4. Pengelolaan Kasus-kasus Bedah Saraf Pada Anak-anak Tahun 1985 diSurabaya (Peneliti utama)

    5. Pengelolaan Kasus-kasus Lipomyelomeningocele Tahun 1985 di RSUD Soetomo Surabaya, (Peneliti utama)

    6. Khasiat dan Toleransi 3 Sediaan Analgetik OAINS ; Diklofenat, Indometasin, dan Floktafenin Tahun 1994 di Medan, (Anggota Peneliti).

    7. Studi Perbandingan Penanggulangan HNP Yang dilakukan Tindakan Operasi dengan Tidak Dioperasi Di RSUP.Adam Malik dan RS. PTP-N I Medan, Tahun 2002. (Anggota Peneliti)

    8. Karakteristik penderita Tumor Otak Di Beberapa Rumah Sakit Kota Medan Tahun 2003-2004 (Peneliti utama)

    VII. PERTEMUAN ILMIAH YANG DIHADIRI A. Internasional

    1. The 2nd Congress of Asian and Oceanian Association of Child Neurology, Jakarta 1987.

    2. The Asean of Neurological Society, Bangkok Thailand, 1988 3. The 9th European Congress On Neurosurgery, Moscow, USSR, June

    1991 4. International Conference on Recent Advances in

    Neurotraumatology , Karuizawa Japan, 1992 5. The 2nd Joint Conference in Neurosurgeon Between Fujita

    University and Padjadjaran University, Denpasar Bali, 1993 6. Scientific Conference in Maitreya Institute ; Management of

    Haemorrhagic Stroke, Taipei, ROC Desember1993. 7. The 6th Asean Congress of Neurological surgeons in Jakarta, 1994 8. The 10th European Congress of Neurosurgeon , Berlin, 1995 9. Joint Conference Between Indonesia University and Austin

    Repatriation Medical Center Australia in Management of Intractable Epilepsy Jakarta, 1995

    10. International Conference on Recent Advances in Neurotraumatology, Riccioni, Italy, 1996.

    24 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    11. The Education Course (WFNS) ; Posterior Fossa Tumors, Denpasar Bali, 1996.

    12. The 6th International Conference on Cerebral Vasospasm, Sydney Australia, 1997.

    13. Asean Congress of Neurological Surgery, Manila Philippine, October 2000.

    14. The 69th AANS Annual Meeting, Toronto Canada, 2001 15. The 14th International Congress on The Meningiomas Combined with

    Annual Meeting of Turkish Neurological Society, Istanbul Turkey, June 2002. 16. The 7th Congress of The European Federation of Neurological

    Societies, Helsinki Finland, September 2003. 17. The 11th ASEAN Congress of Neurological Surgeons and 6th ASEAN

    Neurosurgical Nursing Congress and Joint Educational Neurosurgical Meeting of ACNS, AASNS and WFNS, Kuta, Bali, December 1-5, 2004.

    18. The 13th World Congress of Neurological Surgery, Marakesh, North Africa, June 2005.

    19. The Asean of Neurological Society, Jakarta, Juli 2005. B. Nasional

    1. Temu Ilmiah Pencegahan Stroke Masa Kini, Jakarta, 10 Juli,1988. 2. Temu Ilmiah Rizopati Kranial, Jakarta, 20 Agustus 1988.. 3. KONAS I Ikatan Dokter Ahli Penyakit Saraf Indonesia, Ujung

    Pandang, 29-31 Okt 1988. 4. Simposium Perkembangan Akhir Penanggulangan Peny.

    Cerebrovascular, Ujung Pandang 29 Oktober, 1988 5. Simposium Peranan Nootropic Agent Dalam Bidang Neurologi,

    Ujung Pandang, 31 Oktober 1988 6. Simposium The Role of Calcium Entry Blocker In Neurology, Ujung

    Pandang, 30 Oktober 1988 7. Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional VI IKABI, Bandung, Juli 1989. 9. SimposiumManagement of Cerebro vascular Diseases Acute

    Dimention,Yogya,26-27 Oct 1990 10.Simposium Cerebral In Un efficiency, Yogyakarta, 26 Oktober 1990

    11. Simposium Cerebral Resuscitation in Acute Medicine, Yogyakarta, 27 Oktober 1990.

    12. Simposium New Aspect inThe Treatment of Skeletal Muscle Spasm & Neuropathy Related Pain Yogyakarta, 27 Oktober 1990.

    13. Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional I Ikatan Ahli Bedah Saraf Indonesia, Surabaya, 8Des.1990

    25Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    14 Pertemuan Ilmiah Tahunan Ahli Bedah Saraf Skull Base Tumors and Cerebrovascular surgery Tretes Jawa Timur, 1993.

    15. Simposium Pengenalan MRI dan Aplikasi Kliniknya, Medan ,1995 16. Pertemuan Ilmiah IKABI Cabang Medan, Pematang Siantar, 1995 17. Simposium Ilmiah dalam rangka HUT ke 43 FK-USU, Medan 1995 18. Simposium Kegawatan Darurat Trauma Kapitis, Medan 1995 19. Simposium New Approaches in Critical Care Management, Medan

    1996 20. Simposium Penanggulangan Shock, Medan 1996 21. Kongres Nasional III PERDOSSI, Palembang,1996. 22. Pertemuan Nasional I Symposium of Intensive Care Medicine,

    Jakarta 1 Mei 1999. 23. Management of Inflammatory Diseases After Year 2000 (view from

    various disciplines), Medan , 24 Juni 2000 24. Pertemuan Ilmiah Tahunan XIV IKABI, Jakarta, 10-12 Juli 2003. 25. Muktamar III PERSPEBSI, Yogyakarta, 22-23 Mei 2005. 26. Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI IKABI, Jakarta Juli 2005, 27. Muktamar IKABI , Makassar, Juli 2006

    26 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    LAMPIRAN

    Gambar-1 Pasien yang telah dilakukan operasi darurat sewaktu tidak sadar

    Gambar-2 Head CT Scan menunjukkan 2 buah tumor yang masih tersisa.

    27Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap Universitas Sumatera Utara

    Gambar-3 Posisi operasi terhadap tumor bagian belakang otak.

    Gambar-4 Tumor yang terakhir dioperasi dari bagian belakang otak.

    28 Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008

  • Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak dan Sumsum Tulang Belakang

    Gambar-5 Tumor Cerebelllopontine angle.

    Gambar -6 Tumor Meningioma maligna

    29Adril Arsyad Hakim: Permasalahan Serta Penanggulangan Tumor Otak Dan Sumsum Tulang Belakang, 2006. USU e-Repository 2008