persepsi masyarakat terhadap pelayanan...

122
PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Oleh Nurmeilita NIM: 104052001992 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/2010 M

Upload: vuongthuy

Post on 17-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN

DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh Nurmeilita

NIM: 104052001992

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

Page 2: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 16 September 2010

Nurmeilita

Page 3: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

PERSEPSI MASYARAKAT MISKIN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT MISKIN

DI RUMAH SAKIT CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh Nurmeilita

NIM: 104052001992

Pembimbing,

Dra. Rini Laili Prihatini, M.si NIP. 19690607 199503 2 003

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H/2010 M

Page 4: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 23 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) pada Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. Jakarta, 23 September 2010

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

DR. Arief Subhan, MA Drs. Sugiharto, MA NIP 196601101993031004 NIP 196608061996031001

Penguji, Penguji I Penguji II

Drs. Mahmud Jalal, MA Dra. Asriati Jamil, M.hum NIP 195204221981031002 NIP 196104221990032001

Pembimbing,

Dra. Rini Laili Prihatini, M. Si NIP 196906071995032003

Page 5: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

ABSTRAK

Nurmeilita Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta

Peralihan pengobatan alternatif yang tidak syar’i dalam Islam banyak dilakukan oleh kebanyakan masyarakat miskin. Hal ini terjadi karena persepsi negatif masyarakat terhadap mahal biaya ataupun buruknya penerimaan pelayanan di rumah sakit terhadap masyarakat miskin. Seringkali masyarakat miskin merasa termarginalkan karena ketidakmampuan untuk membiayai pengobatan di rumah sakit. Tentunya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dan pemberian jaminan kesehatan adalah strategi partisipatif rumah sakit dan pemerintah yang sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat miskin untuk beralih menggunakan pengobatan modern dan terjangkau oleh masyarakat serta sesuai syariat dalam Islam dalam proses pengobatan.

Yang menarik dalam penelitian ini yaitu masyarakat luas dapat mengetahui tingkat persepsi masyarakat dalam penerimaan pelayanan kesehatan rumah sakit terhadap masyarakat miskin sehingga masyarakat tidak segan-segan untuk berobat di rumah sakit. Adapun persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam penelitian ini terbentuk dari berbagai faktor, termasuk dimensi kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektifitas, hubungan antar manusia, efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan dan kenyamanan/kenikmatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dan untuk mengetahui serta menganalisis bentuk dan upaya rumah sakit dalam melaksanakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam penggunaan Jamkesda di Rumah sakit Cipto Mangunkosumo (RSCM) Jakarta.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif dan dilaksanakan di Instalasi rawat jalan RSCM Jakarta, dengan melibatkan populasi 400 orang dan terpilih 80 responden dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus slovin. Responden adalah pasien atau masyarakat miskin yang menggunakan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesda). Instrumen penelitian yang diberikan berupa 50 butir pernyataan tentang persepsi masyarakat mengenai dimensi pelayanan kesehatan. Data dianalisis secara deskriptif dalam bentuk tabel atas jawaban-jawaban responden dan pengujian dengan uji mean sebesar 181,48 dan standar deviasi sebesar 24,614. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kategorisasi persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin adalah positif dalam ketegori sedang. Yaitu berada di antara skor rendah dan tinggi dari nilai yanga ada. Kata kunci: Persepsi Masyarakat , pelayanan kesehatan, masyarakat miskin

i

Page 6: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Assalammu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyusun skripsi ini. Oleh karena itu, hanya kepada-Nya segala pengabdian dan

rasa syukur dikembalikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah

kepada suri tauladan seluruh umat manusia yakni nabi besar Muhammad SAW,

rasul yang mulia.

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan

Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Jakarta”. Sripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana komunikasi

program strata 1 (S1) di Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunukasi.

Mengingat jasa-jasa selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi

ini, penulis mendapat bantuan, dorongan dan arahan dari berbagai pihak oleh

karena itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda Parmudji dan Ibunda Mudjiati yang setiap saat mendoakan dan

mencurahkan segala kasih sayang dengan tulus serta senantiasa

menginspirasi penulis untuk selalu semangat mengerjakan skripsi.

ii

Page 7: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2. Dr. Arief Subhan, M.A., selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam sekaligus sebagai pembimbing yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

4. Drs. Sugiharto, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam.

5. Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Utama UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan seluruh staf, yang telah menyediakan tempat

serta buku-buku sebagai bahan referensi.

6. Prof. Dr.dr. Akhmal Taher, Sp.U selaku Direktur Rumah Cipto

Mangunkusumo dan Dr. dr. Dini Widiarni W, Sp. THT-KL(K), M.Epid

selaku Kepala Bagian penelitian RS Dr. Cipto Mangunkusumo, atas

kesediaannya menyediakan tempat, sarana dan prasarana dalam rangka

penelitian skripsi, serta atas doa dan motivasinya.

7. Bapak Ubay, Mba Mega, seluruh pegawai RS Dr. Cipto Mangunkusumo,

terima kasih atas bantuan, doa dan kerjasamanya.

8. Untuk saudaraku Mas Yanto, Teh nung, Mas agus, mba eka, Mas budi dan

keponakanku keysha dan daffi tersayang yang selalu memberi penulis

motivasi.

9. Abi yang selalu siap membantu dalam penyelesaian skripsi penulisan tak

kurang-kurang mengucapkan terima kasih atas motivasi selama ini

iii

Page 8: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

10. Sahabat terbaikku Ratna Sari, Lillah dan Rina teman-teman perjuangan

tentunya kita masih panjang untuk mencapai satu tujuan.

11. Teman-teman alumni SMU 3, terimakasih atas doa dan motivasinya,

kebersamaan bersama teman-teman merupakan kebahagiaan yang tak

ternilai harganya, memang sungguh indah suatu kebersamaan.

12. Teman-teman di Jurusan BPI angkatan 2004 seluruhnya tak pernah luput

untuk selalu memberikan motivasi endah, nonik, lilis, septi, khafid, zai

serta adik kelas ulfa dan ema yang selalu siap membantu penulis.

Tentunya rasa terima kasih yang tak terhingga buat kalian.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi sedikit pun rasa terima kasih dan penghormatan saya.

Terimakasih atas doa dan motivasinya semoga menjadi amal shaleh di sisi

Allah SWT, Amin

Jakarta, 16 September 2010

Penulis

iv

Page 9: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ............................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................. 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7

D. Perumusan Masalah ............................................................. 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 9

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 10

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Persepsi Masyarakat.............................................................. 14

1. Pengertian Persepsi Masyarakat ..................................... 14

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat ........... 18

3. Proses Terjadinya Persepsi Masyarakat .......................... 19

B. Pelayanan Kesehatan............................................................. 22

1. Pengertian dan Syarat Pelayanan Kesehatan .................. 22

2. Pelayanan Kesehatan di Rumah sakit ............................ 25

3. Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit .................. 28

C. Masyarakat Miskin ............................................................... 32

1. Pengertian Masyarakat Miskin ...................................... 32

2. Penyebab Masyarakat Miskin ........................................ 34

3. Upaya Penanggulangan Kemiskinan ............................. 39

4. Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin ........... 41

v

Page 10: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 46

B. Model dan Desain Penelitian ................................................ 47

C. Populasi Dan Sampel Penelitian .......................................... 48

D. Variabel Penelitian ............................................................... 49

E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian .................... 50

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 54

G. Sumber Data.......................................................................... 55

H. Uji Validitas Dan Realibilitas .............................................. 55

I. Teknik Analisa Data ............................................................. 59

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum RSCM Jakarta ........................................ 61

1. Latar Belakang Berdirinya RSCM Jakarta ................... 61

2. Visi, Misi dan Fungsi RSCM Jakarta ........................... 62

3. Kegiatan-Kegiatan RSCM Jakarta ................................ 63

4. Struktur Lembaga Instalasi Rawat Jalan RSCM ........... 63

5. Alur Pasien Rawat Jalan RSCM Jakarta ....................... 64

B. Data-Data Hasil Analisa Penelitian Lapangan ..................... 65

1. Klasifikasi Responden .................................................. 65

2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................ 68

3. Kategorisasi Persepsi Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kesehatan di RSCM Jakarta Responden .... 88

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................... 90

B. Saran ..................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 92

LAMPIRAN ........................................................................................ 96

vi

Page 11: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

vii

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Grafik 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 66

Grafik 2. Karakterisktik responden berdasarkan pekerjaan .......................... 66

Grafik 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ............ 67

Tabel 1. Faktor internal penyebab kemiskinan perkotaan ............................ 35

Tabel 2. Persepsi Masyarakat terhadap kompetensi teknis RSCM .............. 68

Tabel 3. Persepsi Masyarakat terhadap akses terhadap pelayanan RSCM ... 70

Tabel 4. Persepsi Masyarakat terhadap efektifitas di RSCM........................ 73

Tabel 5. Persepsi Masyarakat terhadap hubungan antar manusia di RSCM. 75

Tabel 6. Persepsi Masyarakat terhadap efisiensi di RSCM .......................... 77

Tabel 7. Persepsi Masyarakat terhadap kelangsungan pelayanan di RSCM 80

Tabel 8. Persepsi Masyarakat terhadap keamanan di RSCM ....................... 82

Tabel 9. Persepsi Masyarakat terhadap kenyamanan di RSCM ................... 84

Tabel10. Klasifikasi Skor Skala persepsi Masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan kesehatan untuk masyarakat miskin ........................... 89

Page 12: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

KATA PENGANTAR

بسم اهللا الرحمن الرحيم

Assalammu’alaikum wr.wb

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun

skripsi ini. Oleh karena itu, hanya kepada-Nya segala pengabdian dan rasa syukur

dikembalikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan

seluruh umat manusia yakni nabi besar Muhammad SAW, rasul yang mulia.

Alhamdulillah berkat rahmat Allah SWT penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan Kesehatan Untuk

Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta”. Sripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana komunikasi program strata 1 (S1)

di Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunukasi.

Mengingat jasa-jasa selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini,

penulis mendapat bantuan, dorongan dan arahan dari berbagai pihak oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda Parmudji dan Ibunda Mudjiati yang setiap saat mendoakan dan

mencurahkan segala kasih sayang dengan tulus serta senantiasa menginspirasi

penulis untuk selalu semangat mengerjakan skripsi.

ii

Page 13: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2. Dr. Arief Subhan, M.A., selaku dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam sekaligus sebagai pembimbing yang telah membimbing

dan mengarahkan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Sugiharto, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan Penyuluhan

Islam.

5. Kepala Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Utama UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan seluruh staf, yang telah menyediakan tempat serta buku-buku

sebagai bahan referensi.

6. Prof. Dr.dr. Akhmal Taher, Sp.U selaku Direktur Rumah Cipto

Mangunkusumo dan Dr. dr. Dini Widiarni W, Sp. THT-KL(K), M.Epid

selaku Kepala Bagian penelitian RS Dr. Cipto Mangunkusumo, atas

kesediaannya menyediakan tempat, sarana dan prasarana dalam rangka

penelitian skripsi, serta atas doa dan motivasinya.

7. Bapak Ubay, Mba Mega, seluruh pegawai RS Dr. Cipto Mangunkusumo,

terima kasih atas bantuan, doa dan kerjasamanya.

8. Untuk saudaraku Mas Yanto, Teh nung, Mas agus, mba eka, Mas budi dan

keponakanku keysha dan daffi tersayang yang selalu memberi penulis

motivasi.

9. Abi yang selalu siap membantu dalam penyelesaian skripsi penulisan tak

kurang-kurang mengucapkan terima kasih atas motivasi selama ini

iii

Page 14: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

iv

10. Sahabat terbaikku Ratna Sari, Lillah dan Rina teman-teman perjuangan

tentunya kita masih panjang untuk mencapai satu tujuan.

11. Teman-teman alumni SMU 3, terimakasih atas doa dan motivasinya,

kebersamaan bersama teman-teman merupakan kebahagiaan yang tak ternilai

harganya, memang sungguh indah suatu kebersamaan.

12. Teman-teman di Jurusan BPI angkatan 2004 seluruhnya tak pernah luput

untuk selalu memberikan motivasi endah, nonik, lilis, septi, khafid, zai serta

adik kelas ulfa dan ema yang selalu siap membantu penulis. Tentunya rasa

terima kasih yang tak terhingga buat kalian.

13. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun tidak

mengurangi sedikit pun rasa terima kasih dan penghormatan saya.

Terimakasih atas doa dan motivasinya semoga menjadi amal shaleh di sisi

Allah SWT, Amin

Jakarta, 16 September 2010

Penulis

Page 15: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK ............................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah.............................................................. 3

C. Pembatasan Masalah ............................................................ 7

D. Perumusan Masalah ............................................................. 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. 9

F. Tinjauan Pustaka .................................................................. 10

G. Sistematika Penulisan .......................................................... 12

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Persepsi Masyarakat.............................................................. 14

1. Pengertian Persepsi Masyarakat ..................................... 14

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat ........... 18

3. Proses Terjadinya Persepsi Masyarakat .......................... 19

B. Pelayanan Kesehatan............................................................. 22

1. Pengertian dan Syarat Pelayanan Kesehatan .................. 22

2. Pelayanan Kesehatan di Rumah sakit ............................ 25

3. Mutu Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit .................. 28

C. Masyarakat Miskin ............................................................... 32

1. Pengertian Masyarakat Miskin ...................................... 32

v

Page 16: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2. Penyebab Masyarakat Miskin ........................................ 34

3. Upaya Penanggulangan Kemiskinan ............................. 39

4. Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin ........... 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 46

B. Model dan Desain Penelitian ................................................ 47

C. Populasi Dan Sampel Penelitian .......................................... 48

D. Variabel Penelitian ............................................................... 49

E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian .................... 50

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................... 54

G. Sumber Data.......................................................................... 55

H. Uji Validitas Dan Realibilitas .............................................. 55

I. Teknik Analisa Data ............................................................. 59

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum RSCM Jakarta ........................................ 61

1. Latar Belakang Berdirinya RSCM Jakarta ................... 61

2. Visi, Misi dan Fungsi RSCM Jakarta ........................... 62

3. Kegiatan-Kegiatan RSCM Jakarta ................................ 63

4. Struktur Lembaga Instalasi Rawat Jalan RSCM ........... 63

5. Alur Pasien Rawat Jalan RSCM Jakarta ....................... 64

B. Data-Data Hasil Analisa Penelitian Lapangan ..................... 65

1. Klasifikasi Responden .................................................. 65

2. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................ 68

3. Kategorisasi Persepsi Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kesehatan di RSCM Jakarta Responden .... 88

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

vi

Page 17: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

vii

A. Kesimpulan .......................................................................... 90

B. Saran ..................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 92

LAMPIRAN ........................................................................................ 96

Page 18: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Grafik 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 66

Grafik 2. Karakterisktik responden berdasarkan pekerjaan .......................... 66

Grafik 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ............ 67

Tabel 1. Faktor internal penyebab kemiskinan perkotaan ............................ 35

Tabel 2. Persepsi Masyarakat terhadap kompetensi teknis RSCM .............. 68

Tabel 3. Persepsi Masyarakat terhadap akses terhadap pelayanan RSCM ... 70

Tabel 4. Persepsi Masyarakat terhadap efektifitas di RSCM........................ 73

Tabel 5. Persepsi Masyarakat terhadap hubungan antar manusia di RSCM. 75

Tabel 6. Persepsi Masyarakat terhadap efisiensi di RSCM .......................... 77

Tabel 7. Persepsi Masyarakat terhadap kelangsungan pelayanan di RSCM 80

Tabel 8. Persepsi Masyarakat terhadap keamanan di RSCM ....................... 82

Tabel 9. Persepsi Masyarakat terhadap kenyamanan di RSCM ................... 84

Tabel10. Klasifikasi Skor Skala persepsi Masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan kesehatan untuk masyarakat miskin ........................... 89

viii

Page 19: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, karena cobaan dan ujian

merupakan Sunatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam segala sesuatu,

dalam hal-hal yang disenanginya dan disukainya maupun dalam hal-hal yang dibenci

dan tidak disukainya. Cobaan ini beragam bentuknya, kadangkala cobaan pada badan,

harta, anak-anak atau lainnya.

Cobaan yang kerap sangat sulit diterima pada manusia diantaranya adalah

cobaan sakit yang mengganggu kesehatan, karena kesehatan adalah harta yang tak

ternilai dan sebuah modal dasar di dalam seluruh aktivitas kehidupan. Apabila sakit

menghampiri dalam tubuh kita tentunya segala upaya dikerahkan, dan segala harta

benda dikorbankan guna menebusnya. Banyak cara mengobati penyakit untuk

menuju kesembuhan. Allah pun telah menjamin bahwa setiap sakit pasti ada obatnya.

Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Mencakup segala aspek kehidupan

termasuk di dalamnya pengobatan, sebab di antara tujuan syariat adalah menjaga

jiwa. Oleh karena itu Islam memerintahkan agar berobat.

Sebagaimana Hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Muslim,

لكل داء دواء ، فإذا أصيب دواء الداء برأ بإذن اهللا عز و جل

1

Page 20: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

“Setiap penyakit ada obatnya, jika suatu obat itu tepat (manjur) untuk suatu penyakit,

maka penyakit itu akan sembuh dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.” (HR. Muslim

dari Jabir radhiyallahu ‘anhu)1

Hadits di atas bisa menjadi gambaran dan memotivasi kita untuk tak pernah

menyerah dalam mencari kesembuhan. Dalam usaha kita untuk mengobati penyakit

yang diderita, kita harus memperhatikan dua hal : Pertama, bahwa obat dan dokter

hanya sarana kesembuhan, sedangkan yang benar-benar menyembuhkan adalah

Allah. Kedua, ikhtiar (usaha) dalam mencari obat tersebut tidak boleh dilakukan

dengan cara-cara yang haram dan syirik.2

Banyak masyarakat Indonesia lebih mengandalkan pengobatan alternatif yang

pada umumnya dikenal lebih murah dan terjangkau, lebih aman, dan tidak memiliki

efek samping daripada pengobatan lewat jalur medis yang membutuhkan banyak

biaya. Sayangnya, saat ini banyak pengobatan alternatif yang mengaku bisa

menyembuhkan segala macam penyakit, tidak sedikit yang mengklaim pengobatan

dilakukan dengan cara islami. Namun kenyataannya, metode pengobatan yang

dilakukan jauh dari syar’i, bahkan tak jarang bercampur dengan kesyirikan.3

Kepercayaan pada hal yang mistis sehingga pergi ke dukun lebih disukai masyarakat

dari pada ke rumah sakit. Hal tersebut sebagaimana temuan survey Sosial Ekonomi

1 Fahrur Muis, Bahagia Saat Sakit, (Solo: Pustaka Iltizam, 2008), Cet Ke-2, h. 27 2 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Do’a dan Wirid, (Jakarta : Pustaka Imam Asy-syafi’I,

2008),Cet. Ke-9, h. 470 3 Deedat, 1001 Jalan Kesembuhan, Nikah Edisi 15 Februari 2008, h. 8

2

Page 21: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Nasional tahun 2001, 57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri,

31,7% menggunakan obat tradisional, dan 9,8% memilih cara pengobatan

tradisional.4 Maraknya pengobatan alternatif membuat kita harus berhati-hati agar

mendapatkan kehalalan dalam berobat. Salah satu pengobatan alternatif yang sangat

jauh dari syariat adalah berobat ke dukun. Berobat ke dukun merupakan suatu

keharaman karena telah dilarang oleh syariat, dengan begitu pengetahuan yang

memadai sangat membantu kita untuk dapat menentukan pengobatan yang baik

dalam pencapaian kesembuhan.

Salah satu pengobatan alternatif yang sempat menjadi perhatian banyak orang

adalah pengobatan alternatif yang dilakukan oleh bocah cilik asal Jombang Jawa

Timur bernama Ponari. Menurut pemberitaan di media massa, Ponari mendapatkan

kemampuan untuk mengobati berbagai penyakit melalui sebuah batu yang cukup

dicelupkan ke dalam air minum. Akibat ekspos media massa yang luar biasa, dengan

cepat puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia memadati dusun tempat tinggal

Ponari di Jombang. Sudah empat orang yang tewas terinjak-injak karena berdesak-

desakan di gang sempit menuju rumah Ponari.5 Wakil Katib Syuriah PWNU Jawa

Timur KH Abdurrahman Nafis menilai peristiwa di Jombang itu membuktikan

bahwa masyarakat masih lemah moral dan ekonomi. Masyarakat diminta tidak lantas

4 Dewi, Rumah Sakit: Mencapai Indonesia Sehat 2010 dengan Pelayanan Kesehatan Yang

Optimal Bagi Keluarga Miskin, artikel diakses tanggal 19 Maret 2009 dari www.dewi.pn.com 5 Resti, Fenomena Ponari dan Bagaimana Sikap Kita Seharusnya, artikel diakses tanggal 20

februari 2009 dari www.kompas.com,

3

Page 22: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

percaya sampai menimbulkan syirik.6 Sementara itu, miftahul Akhyar mengatakan

fenomena ini terjadi akibat mahalnya biaya pengobatan bagi rakyat miskin.

Menurutnya, rakyat miskin kerap kali tidak diorangkan ketika berobat kerumah sakit.

Oleh karena itu, mereka memilih pengobatan yang murah. Seharusnya fenomena ini

menjadi bahan kritik bagi pemerintah agar bisa memberi pelayanan kesehatan yang

terbaik.7

Masalah kemiskinan merupakan isu sentral di Tanah Air, terutama setelah

Indonesia dilanda krisis multidimensional yang memuncak pada periode 1997-1999.

Dari data BPS dan Depsos (2002), jumlah penduduk miskin mencapai 35,7 juta jiwa

dam 15,6 juta jiwa (43 %) diantaranya masuk kategori fakir miskin.8 Krisis ekonomi

di Indonesia menyebabkan jumlah penduduk miskin terus bertambah. Keadaan ini

berpengaruh pada kehidupan masyarakat. Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

dasar berkurang, termasuk dalam mengakses pelayanan kesehatan. Tentunya

fenomena banyaknya masyarakat miskin lebih memilih pengobatan alternatif

ketimbang pergi ke rumah sakit adalah hal yang sering terjadi di Negara ini. Hal

tersebut dikarenakan ketidakmampuan masyarakat miskin untuk mengakses

pelayanan kesehatan yang tergolong mahal.

6 Ishomuddin, Fenomena ponari bukti masyarakat lemah moral dan ekonomi, , artikel diakses

tanggal 20 februari 2009 dari www.media islam.com 7 Abdurrahman, Pengobatan Ponari Adalah Bentuk Kesyirikan Yang Diharamkan, artikel

diakses 20 februari 2009 dari www.hidayatullah.com 8 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005) Cet Ke-1, h. 136

4

Page 23: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Pada dasarnya kesehatan merupakan bagian dari hak asasi manusia dan sesuai

dengan amanat Undang-Undang Dasar, pemerintah berkewajiban untuk memberikan

akses pelayanan kesehatan yang bermutu kepada seluruh masyarakat Indonesia

terutama kepada keluarga miskin. Kehidupan masyarakat miskin di Indonesia

merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah. Hal ini sesuai dengan Undang-

Undang dasar 1945 pasal 34 menyebutkan, bahwa fakir miskin merupakan tanggung

jawab pemerintah.9 Bagitupun dalam konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia WHO

dalam Departemen Kesehatan RI, Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 dan Undang-

Undang nomor 23 tahun 1992, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak fundamental

setiap warga. Setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh

perlindungan terhadap kesehatannya, dan Negara bertanggung jawab mengatur agar

masyarakat terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat

miskin dan tidak mampu.10

Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah, bertanggung jawab

untuk menyediakan dana bagi masyarakat miskin guna memperoleh pelayanan

kesehatan. Dalam program pembangunan Nasional mengamanatkan agar subsidi

energi dikurangi secara bertahap hingga pada akhir tahun 2004, sehingga tidak ada

lagi subsidi energi dan dana subsidi tersebut dapat dipergunakan untuk membangun

kesejahteraan rakyat secara lebih tepat. Upaya pemerintah tersebut dituangkan dalam

9 Salim Madjid, Program Kesehatan Gratis Sebagai Pilihan, artikel di akses tanggal 1 Maret

2009 dari www.datinkessulsel.wordpress.com 10 Utami Nuigrum, Kesehatan Gratis Untuk Rakyat Miskin, artikel di akses tanggal 1 Maret

2009 dari www.betaviase.co.id

5

Page 24: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

bentuk program-program penanggulangan masalah kesehatan bagi keluarga miskin

salah satunya diantaranya adalah program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda).11

Jamkesda adalah suatu jaminan kesehatan yang diberikan kepada keluarga

miskin melalui pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

atau asuransi yang preminya dibayar oleh Pemerintah daerah bagi warga yang tidak

mampu dalam melakukan pengobatan di Rumah Sakit. Hal ini merupakan wujud

nyata dari komitmen Pemerintah untuk memberikan perhatian khusus bagi

masyarakat miskin. Dengan kartu Jamkesda, masyarakat miskin dapat memperoleh

pelayanan kesehatan gratis tanpa dipungut biaya.

Salah satunya Rumah Sakit yang menjadikan rujukan Pemerintah daerah untuk

penggunaan Jamkesda adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta. Rumah

Sakit yang terbesar di Indonesia dan tertua ini tentunya selalu mengupayakan untuk

selalu memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang prima untuk pasiennya. Mutu

pelayanan kesehatan adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan

kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna

kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan.

Menurut Azwar yang dikutip Yudarnaso Dawud pelayanan yang bermutu

merupakan salah satu tolak ukur kepuasan yang berefek pada keinginan pasien untuk

kembali kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan yang efektif. Namun

bentuk pelayanan yang efektif seringkali berbeda persepsi antara pasien dengan

11 Setiawan, Problem RSUD Layani Keluarga Miskin, artikel di akses 26 Oktober 2009 dari

http://antikorupsi.org/indo/content/view/4412/2/

6

Page 25: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

pemberi pelayanan (provider).12 Pasien mengartikan pelayanan yang bermutu dan

efektif jika pelayanannya nyaman, menyenangkan dan petugasnya ramah yang mana

secara keseluruhan memberikan kesan kepuasan terhadap pasien. Sedangkan pemberi

pelayanan (provider) mengartikan pelayanan yang bermutu dan efektif jika pelayanan

sesuai dengan standar Pemerintah. Adanya perbedaan persepsi antara petugas

kesehatan dengan pasien dalam hal pelayanan kesehatan yang efektif masih sering

memunculkan kesalah pahaman terhadap pelayanan terutama bagi masyarakat

miskin.

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka peneliti sangat tertarik

untuk meneliti tentang “Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan

Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

(RSCM) Jakarta”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran

yang sangat strategis dalam upaya mempercepat derajat kesehatan masyarakat

Indonesia. Pemerintah bersungguh-sungguh dan terus-menerus berupaya untuk

meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitasi.

12 Yudarnaso Dawud, Peran Proses Manajemen dalam Pengembangan Mutu Pelayanan

Rumah Sakit, Jurnal Manajemen dan Adminitrasi Rumah Sakit, edisi Volume 1Tahun 1999, h. 43

7

Page 26: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

RSCM adalah salah satu Rumah Sakit rujukan dan terbesar di Indonesia.

Rumah Sakit yang terletak di Jalan Diponegoro No.71 Jakarta Pusat, sangat proaktif

dan senantiasa memberikan pelayanan kesehatan berkualitas dan terjangkau oleh

semua lapisan masyarakat terutama masyarakat miskin. Berdasarkan pengamatan

awal yang dilakukan oleh peneliti, saat ini 70% pasien yang berobat ke RSCM adalah

masyarakat miskin yang menggunakan JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Masyarakat) yang diselenggarakan oleh Pemerintah salah satunya adalah Jamkesda

(Jaminan Kesehatan Daerah).

Berdasarkan hal di atas, peneliti membatasi penelitian ini pada persoalan

persepsi masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan pihak

RSCM untuk masyarakat miskin. Adapun pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah

proses pengobatan pasien rawat jalan pengguna Jamkesda mulai dari penerimaan

pelayanan administrasi hingga penerimaan pelayanan medis oleh petugas medis yaitu

dokter. Alasannya, masyarakat miskin yang tidak mampu untuk mengakses

pelayanan kesehatan seringkali didiskriminasikan dalam penerimaan pelayanan di

rumah sakit. Hal ini dikarenakan masyarakat miskin secara penuh ditanggung oleh

Pemerintah tanpa mengeluarkan biaya apapun.

Dalam merealisasikan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, maka

penulis mencoba merumuskan permasalahannya untuk memudahkan pembahasan

selanjutnya. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah persepsi masyarakat miskin dalam melakukan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat miskin di RSCM?

8

Page 27: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

b. Bagaimanakah bentuk dan upaya Rumah Sakit dalam melaksanakan

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam penggunaan Jamkesda

di rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta?

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat persepsi masyarakat miskin

terhadap pelayanan kesehatan Pemerintah untuk masyarakat miskin.

b. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dan upaya Rumah Sakit dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam

penggunaan Jamkesda di Rumah sakit Cipto Mangunkosumo (RSCM)

Jakarta.

2. Manfaat Penelitian

a. Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan dan

pengetahuan khususnya tentang persepsi masyarakat miskin terhadap

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin dalam penggunaan jaminan

kesehatan daerah (Jamkesda) yang diselenggarakan oleh Pemerintah di

Rumah Sakit.

b. Dapat dijadikan acuan untuk memberikan informasi kepada pengambil

kebijakan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo terhadap pelayanan

kesehatan yang diberikan RSCM sebagai upaya untuk peningkatan mutu

pelayanan bagi pasien di rumah sakit.

9

Page 28: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam bidang

studi dakwah dan komunikasi serta merancang kegiatan penyuluhan kepada

mahasiswa bimbingan dan penyuluhan di masyarakat.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan skripsi ini, sebelumnya telah ada beberapa karya ilmiah

mengenai persepsi terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit yang penulis

temukan, yang pembahasannya hampir atau menyerupai dengan judul penelitian yang

penulis angkat.

Oleh karena itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti

‘menduplikat’ hasil karya orang lain, maka penulis sangat perlu untuk mempertegas

perbedaan antara masing-masing judul dan masalah yang dibahas dari beberapa

penelitian yang telah dibuat sebelumnya, yaitu sebagai berikut :

• Adapun tesis yang pembahasannya hampir atau menyerupai dengan judul

penelitian yang penulis angkat salah satunya adalah tesis yang berjudul “Persepsi

Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit PT Caltex Pasific

Indonesia Rumbai Pekanbaru” yang ditulis oleh Maria Soedarmono (2002).

Universitas Indonesia program studi Sosiologi. Dalam tesis tersebut dijelakan

bahwa tentang persepsi pasien yaitu karyawan PT Caltex Pasific Indonesia

terhadap pelayanan kesehatan rumah sakit perusahaan tersebut secara

keseluruhan. Mulai dari pelayanan berupa preventif (upaya pencegahan penyakit),

10

Page 29: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

kuratif (pengobatan) dan juga rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan

dirumah sakit disediakan oleh perusahaan secara cuma-cuma untuk meningkatkan

kesejateraan para karyawan dalam kesehatan agar tetap produktif dan sehat

sehingga operasional perusahaan tetap berlangsung dengan baik.

• Tesis yang berjudul “Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ruang Rawat inap Kelas

I RSUP Dr. M Djamil Padang Dengan menggunakan Metode Seryqual” yang

ditulis oleh Muhammad Rommy Krisna (2002). Universitas Indonesia program

studi teknik Industri. Dalam penelitian ini lebih menfokuskan penelitian terhadap

harapan dan persepsi serta kepuasan pasien RSUP Dr M Djamil Padang

berdasarkan pengalaman pasien yang pernah dirawat inap kelas I dalam menerima

pelayanan kesehatan dirumah sakit tersebut. Mulai dari faktor-faktor meliputi

ketanggapan, kemampuan, keramahan, kerendahan hati dan kesungguhan para

petugas rumah sakit dalam melayani pasien-pasiennya.

Dari kedua judul tesis diatas, penulis tegaskan bahwa dalam skripsi ini sangat

berbeda dengan karya penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun kelebihan atau

kekuatan penelitian dalam skripsi ini dan membuat berbeda dari penelitian

sebelumnya adalah :

Bahwa dalam skripsi ini lebih menekankan pada penelitian persepsi

masyarakat miskin terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo Jakarta untuk pasien masyarakat miskin yang menggunakan Jaminan

Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang di selenggarakan oleh Pemerintah.

11

Page 30: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dalam penulisan skrispi ini, penulis

membuat sistematika berdasarkan kesamaan dan hubungan yang ada. Skripsi ini

terdiri dari lima bab :

Bab I : Merupakan bab pendahuluan yang mengemukakan tentang

latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

Bab II : Mengemukakan tentang landasan teoritis mengenai persepsi

yang meliputi ; pengertian persepsi masyarakat, faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi masyarakat, proses terbentuknya persepsi masyarakat. Pelayanan kesehatan

yang meliputi ; pengertian pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan di rumah sakit,

mutu pelayanan kesehatan. Kemudian mengenai masyarakat miskin yang meliputi ;

pengertian masyarakat miskin, penyebab masyarakat miskin dan penanggulangan

masyarakat miskin.

Bab III : Menjelaskan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari,

lokasi dan waktu penelitian, model dan desain penelitian, subyek penelitian, teknik

pengambilan data, fokus penelitian, definisi operasional, indikator, asumsi penelitian,

dan terakhir analisa data.

12

Page 31: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

13

Bab IV : Merupakan temuan dan analisa data, yang menjelaskan

tentang gambaran umum Rumah Sakit Cipto Mangunkuskumo yang meliputi, latar

belakang berdirinya RSCM Jakarta, visi-misi RSCM Jakarta, kemudian tentang hasil

penemuan.

Bab V : Merupakan bab terakhir yang menguraikan tentang

kesimpulan penelitian ini dan saran-saran yang ditujukan kepada pihak-pihak terkalt

dalam masalah ini.

Page 32: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Persepsi Masyarakat

1. Pengertian Persepsi Masyarakat

Bagi hampir semua orang, sangatlah mudah kiranya melakukan perbuatan

melihat, mendengar, membau, merasakan, dan menyentuh, yakni proses-proses yang

sudah semestinya ada. Namun informasi yang datang dari organ-organ indera kiranya

perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan dinterpretasikan sebelum dapat dimengerti,

dan proses ini dinamakan persepsi (perception).1

Kata persepsi berasal dari kata “perception” yang berarti kesadaran,

pengaturan data pancaindera ke dalam pola-pola pengalaman.2 Menurut Bimo

Walgito persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,

yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau

juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak begitu saja, melainkan situmulus

tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.3

Sedangkan menurut Desiderato yang dijelaskan oleh Jalaluddin Rakhmat

persepsi adalah :

1 Malcom Hardy dan Steve Heyes, Pengantar Psikologi, (Jakarta: Erlangga, 1988), Cet Ke-2,

h. 83 2 Philip L. Harriman, Istilah Psikologi, (Jakarta: Restu Agung, 1995), Cet Ke-2, h. 182 3 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), Cet Ke-4, h.

87-88

14

Page 33: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

“Pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga antesi, ekspektasi, motivasi, dan memori”.4

Sedangkan Young seperti yang dijelaskan oleh Nanadt admin persepsi

merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada

obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada

stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari

lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari

sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-

lain.5

Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang

berarti “kawan”. Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab ‘musyaraka’ yang berarti

ikut serta atau berpartisipasi.6

Dalam Kamus Bahasa Indonesia masyarakat adalah sejumlah manusia dalam

arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap.7

Sedangkan menurut Edi Suharto masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki

perasaan yang sama atau menyatu satu sama lain karena mereka saling berbagi

4 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), Cet

Ke-21, h. 51 5 Nanath Admin, Persepsi, artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2009 dari

http://kuliahkomunikasi.com/?p=174 6 Nasrul Effendy, Perawatan Kesehatan Masyarakat, (Jakarta: Buku Kedokteran, 1995), Cet

Ke-1, h. 223 7 Vrista Artmanda, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Lintas Media Jombang,

2005), h. 390

15

Page 34: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

indentitas, kepentingan-kepentingan yang sama, perasaan memiliki yang sama, dan

biasanya satu tempat yang sama.8

Menurut The Expert Committee Report tentang perawatan kesehatan

masyarakat dari WHO (1974) masyarakat merupakan kelompok sosial yang

ditentukan oleh keterikatan atau nilai-nilai umum dan kepentingan. Para anggotanya

mengetahui interaksi dengan yang lain. Fungsi-fungsi dalam struktur sosial

memperlihatkan dan menciptakan norma-norma nilai-nilai dan berbagai institusi.9

Masyarakat tidak hanya dipandang sebagai kumpulan individu atau

penjumlahan dari individu–individu akan tetapi masyarakat merupakan suatu

pergaulan hidup karena manusia itu hidup secara bersama. Setiap manusia dalam

masyarakat tersebut masing–masing mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam

menanggapi suatu obyek. Namun tidak menutup kemungkinan ada sejumlah individu

yang mempunyai persepsi yang sama terhadap suatu obyek, keseluruhan persepsi

tersebut termasuk ke dalam persepsi masyarakat.

Persepsi masyarakat adalah keseluruhan atau rata–rata persepsi individu

terhadap suatu obyek yang kurang lebih mempunyai persepsi yang sama. Kesamaan–

kesamaan tersebut biasanya diwujudkan ke dalam pengakuan bersama terhadap suatu

8 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), Cet Ke-1, h. 47 9 Marcia Stahhope dan Jeanette Lancaster, Perawatan Kesehatan Masyarakat, (Bandung:

YIA PKP, 1997), Cet Ke-1, h. 364

16

Page 35: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

obyek, misalnya memakai simbol, tanda–tanda, dan bahasa–bahasa verbal dan non

verbal yang sama.10

Persepsi masyarakat terhadap suatu obyek merupakan landasan pokok bagi

timbulnya perilaku dari masing–masing individu dalam setiap kegiatan. Makna

positif dan negatif sebagai hasil persepsi masyarakat terhadap suatu obyek sangat

tergantung dari bentuk dan proses interaksinya. Masing–masing individu mempunyai

persepsi yang berbeda dalam menanggapi suatu obyek. Kemudian masing–masing

individu akan melakukan proses pertukaran persepsi di antara masing–masing

individu. Proses pertukaran persepsi tersebut dapat berlangsung antara individu yang

tergabung dalam komunitas tertentu.

Dari berbagai pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa persepsi

masyarakat timbul karena adanya persepsi dari masing–masing individu di mana

persepsi dari masing–masing individu tersebut terhadap suatu obyek dikumpulkan

menjadi satu sehingga timbullah suatu persepsi masyarakat. Persepsi masyarakat

merupakan proses mengamati obyek melalui indera kemudian diorganisasikan dan

diinterpretasikan melalui bentuk–bentuk rangsangan suatu obyek atau peristiwa

berdasarkan latar belakang masing–masing individu sehingga akan muncul tanggapan

atau reaksi yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan membeda-bedakan,

mengelompokkan, menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan serta

terwujudnya komunikasi antara manusia dengan obyek.

10 Rianti, Persepsi Masyarakat Surakarta Terhadap Seni Batik Klasik, artikel di atas pada

tanggal 26 Juni 2009 dari http://www.scribd.com/doc/15252246/Bab-2-Acc

17

Page 36: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat

Makna persepsi seseorang adalah proses yang berhubungan dengan

penginderaan, seperti melihat, membau, mendengar, merasakan, menanggapi,

menyentuh, menerima dan lain-lain. Pernyataan ini menyiratkan bahwa persepsi itu

dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalam (interen individu) dan faktor luar

(ekstren individu).

Menurut Bimo Walgito bahwa faktor-faktor yang mempangaruhi persepsi

yaitu:

1. Faktor individu, yang meliputi : (1) Perhatian, baik perhatian spontan maupun perhatian tidak spontan; dinamis atau statis; (2) Sifat struktural individu; simpati atau antipati; (3) Sifat temporer individu; emosional atau stabil; (4) Aktivitas yang sedang berjalan pada individu.

2. Faktor stimulus (rangsangan). Stimulus akan dapat disadari oleh individu, bila stimulus itu cukup kuat. Bagaimanapun besarnya perhatian dari individu, tetapi bila stimulus tidak cukup kuat, maka stimulus itu tidak akan dipersepsi tidak akan dipersepsi oleh individu yang bersangkutan, dan ini bergantung pada : (1) intensitas (kekuatan) stimulus; (2) ukuran stimulus; (3) perubahan stimulus; (4) ulangan dari stimulus (5) pertentangan atau kontras dari stimulus.11

Muhyadi juga menerangkan persepsi dipengaruhi oleh tiga faktor, pertama

orang yang membentuk persepsi itu sendiri, khususnya kondisi intern (kebutuhan,

kelelahan, sikap, minat, motivasi, harapan, pengalaman masa lalu dan kepribadian),

kedua, stimulus yang berupa obyek maupun peristiwa tertentu (benda, orang, proses

11 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), Cet Ke-2, h.

56-57

18

Page 37: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

dan lain-lain) dan ketiga, stimulus dimana pembentukan persepsi itu terjadi baik

tempat, waktu, suasana (sedih, gembira dan lain-lain).12

Sedangkan Jalaluddin Rakhmat mengemukakan bahwa persepsi ditentukan

oleh dua faktor, yaitu faktor-faktor fungsional bersifat personal berasal dari

kebutuhan, pengalaman masa lalu, proses belajar dan motif dan faktor-faktor

struktural berasal dari luar individu antara lain lingkungan keluarga, hukum yang

berlaku dan nilai-nilai dalam masyarakat.13 Oleh karena itu, setiap individu dalam

masyarakat mempunyai persepsi yang berbeda–beda dalam menanggapi suatu obyek.

Hal ini dipengaruhi oleh adanya perbedaan pengalaman atau lingkungan, maka

persepsi dapat berubah–ubah sesuai dengan suasana hati, cara belajar, dan keadaan

jiwa. Jadi persepsi itu tergantung pada proses berpikir atau kognitif seseorang,

sehingga persepsi akan selalu berubah setiap saat. Perubahan itu tergantung pada

kemampuan selektivitas informasi yang diterima setelah diolah ternyata bermakna

positif maka seseorang mendukung informasi yang diterima, tetapi bila negatif maka

yang terjadi sebaliknya.

3. Proses Terjadinya Persepsi Masyarakat.

Sebagaimana telah dikemukakan di atas, bahwa persepsi itu merupakan

proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan adalah proses diterimanya

stimulus melalui alat indera atau reseptor. Stimulus kemudian diteruskan ke otak dan

12 Hidayat, Pengertian Persepsi, artikel di akses tanggal 19 Maret 2009 dari

http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.htm 13 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 55

19

Page 38: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

proses selanjutnya adalah proses persepsi. Lebih rinci lagi mengenai proses terjadinya

persepsi menurut Bimo Walgito adalah sebagai berikut :

“Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kelaman atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran yang disebut sebagai proses psikologis. Proses terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, diraba, didengar, yaitu stimulus yang diterima melalui alat indera.”14

Sedangkan pembentukan persepsi yang dijelaskan menurut Feigi yang dikutip

oleh Irwanto yaitu :

“Sebagai pemaknaan hasil pengamatan yang diawali dengan adanya stimuli. Setelah mendapat stimuli pada tahap selanjutnya terjadi seleksi yang berinteraksi dengan “interpretation”, begitu juga berinteraksi dengan “closure”. Proses seleksi terjadi pada saat seseorang memperoleh informasi, maka akan berlangsung proses penyeleksi pesan tentang mana pesan yang dianggap penting dan tidak penting. Proses closure terjadi ketika hasil seleksi tersebut akan disusun menjadi satu kesatuan yang berurutan dan bermakna, sedangkan interpretasi berlangsung ketika yang bersangkutan memberi tafsiran atau makna terhadap informasi tersebut secara menyeluruh.15 Mencermati proses terbentuknya persepsi masyarakat dapat dikemukakan

bahwa seseorang diawali oleh adanya rangsangan atau stimulus yang diterima oleh

alat indera atau reseptor, kemudian melalui proses persepsi sesuatu yang diindera

tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.

14 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), Cet Ke-4, h.

90 15 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1990), h. 108

20

Page 39: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Dengan merujuk pada pengertian persepsi masyarakat, faktor-faktor yang

mempengaruhi dan proses terjadinya persepsi masyarakat yang telah di paparkan di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya persepsi masyarakat adalah

proses mengamati obyek melalui indera kemudian diorganisasikan dan

diinterpretasikan melalui bentuk–bentuk rangsangan suatu obyek atau peristiwa

berdasarkan latar belakang masing–masing individu sehingga akan muncul tanggapan

atau reaksi yang diwujudkan dalam bentuk kemampuan membeda-bedakan,

mengelompokkan, menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam

penelitian ini peneliti mengangkat tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan untuk masyakarat miskin yang umumnya masyarakat miskin mengalami

masalah ketidakadilan dalam penerimaan pelayanan kesehatan.

Sebagaimana dikatakan Bhirawa seringkali diskriminasi terjadi pada kehidupan

masyarakat miskin atau kurang mampu. Akses untuk mendapatkan pelayanan

khususnya pelayanan kesehatan, masih sering menimbulkan diskriminasi, terutama

kepada golongan masyarakat miskin, dan menimbulkan ketidakadilan. Hal tersebut,

antara lain, disebabkan rendahnya kepedulian sosial penyelenggara rumah sakit.16

Maka dengan adanya persepsi masyarakat tentunya sebagai wadah bagi pihak RSCM

untuk dapat mengoptimalkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin.

Sejalan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat dalam

teori di atas, maka penelitian ini peneliti ingin melihat faktor-faktor persepsi

16 Bhirawa, Penghapusan Diskriminasi Dalam Berbagai Bentuk, Artikel di akses pada tanggal

15 April 2010 dari http://bappenas.go.id/get/file/server/node/3331

21

Page 40: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

masyarakat dalam menilai atas penerimaan pelayanan kesehatan yang diberikan

RSCM sehingga masyarakat dapat menyimpulkan dan mengintrepretasikan dalam

sebuah keputusan.

Begitupun dengan proses terjadinya persepsi masyarakat yang telah di

ungkapkan sebelumnya, adapun proses terbentuknya persepsi masyarakat miskin di

awali dengan penerimaan stimulus yang kemudian masyarakat dapat

menginterpretasikan secara selektif terhadap pelayanan kesehatan yang di berikan

pihak RSCM sehingga masyarakat dapat menyeleksi pesan dan informasi untuk

kelangsungan dalam berobat.

B. Pelayanan Kesehatan

1. Pengertian dan Syarat Pelayanan Kesehatan

Pengertian “pelayanan”, yang berarti “usaha melayani kebutuhan orang lain”

atau dari pengertian “melayani” yang berari “membantu menyiapkan (mengurus) apa

yang diperlukan seseorang”.17 Sedangkan pengertian kesehatan menurut Undang-

undang nomor 23 tahun 1992, pasal 1 ayat 1 adalah keadaan sejahtera dari badan,

jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif secara sosial ekonomi.

Jadi pengertian kesehatan cakupannya sangat luas, mencakup sehat fisik maupun non

fisik (jiwa, sosial ekonomi).18

17 Marcia Stahhope dan Jeanette Lancaster, Perawatan Kesehatan Masyarakat, h. 28-29 18 Subekti, Kitab Undang-Undang, (Jakarta, PT Pradnya Paramita, 1990), Cet Ke-23, h.351

22

Page 41: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Adapun pengertian pelayanan kesehatan menurut Levey dan Loomba yang

dikutip Azwar adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara individu atau secara

bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan,

mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat.19 Pelayanan oleh Moenir dirumuskan setiap

kegiatan yang dilakukan oleh pihak lain yang ditujukan untuk memenuhi kepentingan

orang banyak.20

Menurut Ascobat Gani bahwa pelayanan kesehatan dalam memenuhi

kebutuhan masyarakat berupa tindakan penyembuhan, pengobatan, dan pemulihan

fungsi organ tubuh seperti sedia kala.21

Dari berbagai pengertian di atas dapat dikatakan bahwa pelayanan

kesehatan adalah upaya baik individu maupun melalui institusi dalam rangka untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang ada dimasyarakat melalui pemberian

bantuan dalam rangka untuk meningkatkan mutu kesehatan yang ada di masyarakat

baik dalam bidang preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) maupun

rehabilitasi (pemulihan kesehatan) ialah agar setiap warga masyarakat dapat

mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun

sosialnya serta diharapkan berumur panjang.

19 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, (Jakarta : Binarupa Aksara, 1996), Cet

Ke-1, h. 35 20 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996), h. 55 21 Ascobat Gani, Aspek-aspek Pelayanan Kesehatan, (Jakarta : Rajawali Press, 1995), Cet Ke-

1, h. 67

23

Page 42: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Berdasarkan rumusan pengertian di atas, dapat dipahami bahwa bentuk dan

jenis pelayanan kesehatan tergantung dari beberapa faktor yakni :

1. Pengorganisasian pelayanan ; pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan secara

sendiri atau bersama-sama sebagai anggota dalam suatu organisasi.

2. Tujuan atau ruang lingkup kegiatan ; pencegahan penyakit, memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan, penyembuhan / pengobatan dan pemulihan

kesehatan.

3. Sasaran pelayanan ; perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.22

Sedangkan untuk dapat disebut sebagai bentuk pelayanan kesehatan, baik dari

jenis pelayanan kesehatan kedokteran maupun dari jenis pelayanan kesehatan

masyarakat harus memiliki berbagai syarat pokok. Syarat pokok yang dimaksud

adalah :

a. Tersedianya dan berkesinambungan, yakni syarat yang pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat serta bersifat berkesinambungan.

b. Dapat diterima dan wajar, syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar artinya pelayanan kesehatab tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.

c. Mudah dicapai, syarat pokok yang ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dicapai oleh masyarakat ( di sudut lokasi).

d. Mudah dijangkau, syarat pokok ke empat pelayanan kesehatan yang baik adalah modal di jangkau oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut biaya. Untuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.

22 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, h. 36

24

Page 43: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

e. Bermutu ; Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah mutu. Pengertian yang dimaksud disini adalah menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan.23

2. Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit

Rumah sakit adalah sebuah intitusi perawatan kesehatan professional yang

pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Istilah hospital (rumah sakit) berasal dari kata Latin, hospes (tuan rumah), yang juga

menjadi akar kata hotel dan hospitality (keramahan). Rumah sakit merupakan

komponen sistem pelayanan kesehatan yang paling menarik perhatian. Pada

umumnya rumah sakit berusaha untuk melaksanakan empat pelayanan utama yaitu,

pelayanan kepada pasien, pendidikan para pemberi jasa, riset dan pelayanan kepada

masyarakat.24 Sedangkan Rumah sakit menurut American Hospital Association yang

dikutip Azwar adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang

terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan

kedokteran, asuhan perawatan yang berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan

yang diderita oleh pasien.25

Rumah sakit adalah suatu lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan

nasional yang mengembang tugas pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat dan

mempunyai fungsi utama menyelenggarakan kesehatan bersifat penyembuhan dan

23 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, h. 38-39 24 Marcia Stahhope dan Jeanette Lancaster, Perawatan Kesehatan Masyarakat, , h. 34 25 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan,h. 82

25

Page 44: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

pemulihan penderita serta memberikan pelayanan yang tidak terbatas pada perawatan

di luar rumah sakit.26

Batasan pengertian rumah sakit di atas, menunjukkan bahwa fungsi kegiatan

rumah sakit sangat bervariasi sesuai dengan perkembangan zaman. Artinya rumah

sakit tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit, tempat

pengasuhan, tempat pelayanan, pendidikan dan penelitian sederhana, dan bersifat

sosial. Dewasa ini, rumah sakit fungsinya berkembang sesuai dengan tuntunan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Antara lain ; sebagai penyumbang

pendidikan dan penelitian, spesialistik / subspesialistik, dan mencari keuntungan.

Implikasinya adalah rumah sakit dituntut untuk senantiasa meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan pasiennya dalam semua aspek pelayanan, baik yang

bersifat fisik maupun non fisik agar pelayanan kesehatan dapat terwujudkan dengan

baik. Disamping itu rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

cepat, akurat dan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran sehingga dapat

berfungsi sebagai rujukan rumah sakit sesuai dengan tingkat rumah sakitnya.27

Dalam upaya pelayanan dirumah sakit, maka pasienlah yang memperoleh jasa

pelayanan memiliki harapan tertentu. Bila jasa rumah sakit yang diterimanya dapat

memenuhi bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dalam waktu ke waktu tumbuh

26 Dalmy Iskandar, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien, (Jakarta : Sinar Grafika,

1998), Cet KE-1, h. 6 27 Djoko wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol I, (Surabaya: Airlangga

University Press, 1999), Cet Ke-1, h. 26

26

Page 45: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

pemikiran dalam diri pasien bahwa inilah suatu jasa pelayanan rumah sakit yang

efektif dan memiliki mutu.

Jenis-jenis disiplin pelayanan di rumah sakit yang bisa diterima oleh

masyarakat menurut surat keputusan 436/menkes/SK/VI/1993 diantaranya ;28

• Administrasi dan manajemen • Pelayanan medis • Pelayanan gawat darurat • Kamar operasi • Pelayanan intensif • Pelayanan perinatal resiko tinggi • Pelayanan keperawatan • Pelayanan anestesi • Pelayanan radiology • Pelayanan farmasi • Pelayanan laboratorium • Pelayanan rehabilitasi medis • Pelayanan gizi • Rekam medis • Pengendalian infeksi di rumah sakit • Pelayanan sterilisasi sentral • Keselamatan kebakaran dan kewaspadaan bencana • Pemeliharaan sarana • Pelayanan lain • Perpustakaan.

Adapun yang peneliti maksud dengan pelayanan kesehatan dalam penelitian

ini, bahwa pelayanan kesehatan adalah upaya yang dilakukan dalam rangka untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang ada dimasyarakat baik dalam bidang

preventif (upaya pencegahan), kuratif (pengobatan) maupun rehabilitasi (pemulihan

kesehatan) agar setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang

28 Djoko wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol II (Teori, Strategi dan Aplikasi), (Surabaya: Airlangga University Press, 1999), Cet Ke-1, h. 637

27

Page 46: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

setinggi-tingginya. Kemudian dengan memberikan pelayanan prima yang diberikan

pihak RSCM untuk masyarakat menjadikan masyarakat dapat merasakan nyaman

untuk melakukan pengobatan di rumah sakit tersebut.

3. Mutu Pelayanan Kesehatan Di Rumah Sakit

Konsep mutu merupakan konsep multi dimensi. Konsep ini merupakan

pengembangan teori yang terpijak pada prinsip-prinsip efesiensi pelayanan, yakni ;

costumer focus, process improvement, dan total improvement. Mutu pelayanan lebih

mengacu pada costumer focus, dimana mutu pelayanan merupakan penilaian terhadap

kepuasan pelanggan (pasien) yang harus dipenuhi setiap saat, baik pelanggan internal

maupun pelanggan eksternal.

Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang mutu, baik

dilihat dari produk maupun dari segi pelayanannya. Salah satu pendapat tersebut

yakni;29

1. Menurut Winston Distionary mutu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang di amati,

2. Menurut Donabedian Mutu adalah sifat yang memiliki oleh sesuatu program, 3. Menurut DIN ISO Mutu adalah totalitas dari wujud serta cirri dari suatu

barang atau jasa, yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna,

4. Menurut Crosby Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan.

Sedangkan pengertian mutu dalam pelayanan kesehatan menurut Djoko

Wijono adalah faktor keputusan mendasar dari pasien. Mutu adalah penentuan

29 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, h. 48

28

Page 47: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen, ia berdasarkan

atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan jasa pelayanan, mengukurnya,

mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya dirasakan, operasional

teknik atau subjektif sama sekali dan selalu menggambarkan target yang gerak dalam

pasar kompetitif.30

Mutu pelayanan kesehatan menurut WHO yang dikutip oleh Samsi Jacobalis

adalah penampilan yang pantas atau sesuai yang berhubungan dengan standar-standar

dari suatu intervensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada

masyarakat yang bersangkutan yang telah mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan, dan kekurangan

gizi.31

Mutu pelayanan kesehatan dalam bentuk pemberian dan pengobatan pasien

bila semua pihak terkait dan mendukung kegiatan ini tidak berada dalam posisi

sebagai “unit dalam suatu system” menuju tercapainya yang telah disepakati.

Mengacu pada pengelolaan rumah sakit yang senantiasa berusaha memberi pelayanan

dan pengobatan sabaik-baiknya dapat secara operasional di definisikan jalur

komunikasi untuk membentuk perilaku institusi guna tercapainya efektifitas serta

mutu pelayanan yang optimal.

Untuk mencapai tujuan yang optimal jalur komunikasi peranan yang sangat

penting dimana hal ini tidak terlepas dari factor petugas pelayanan, sehingga menurut

30 Djoko Wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol 1, h. 33 31 Samsi Jacobalis, Penilaian mutu pelayanan kesehatan dan akreditasi rumah sakit, (Jakarta:

Persi II, 1982), h. 67

29

Page 48: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Yudarnaso Dawud mengemukakan seorang petugas kesehatan ideal adalah mereka

yang memiliki ability (kemampuan), performance (kinerja), personality

(kepribadian), credibility ( kepercayaan) dan maturity (kematangan).

Dari beberapa unsur diatas, dapat di definisikan sebagai berikut :

1. Ability : Petugas kesehatan memiliki kemampuan teori dan

pengalaman lapangan sehingga pada pelaksanaan tugasnya,

petugas kesehatan yang dimaksud mampu menunjukkan

prestasi

2. Performance : Membina dan memelihara kinerja dari petugas dan institusi

yang diwakilinya merupakan kewajiban petugas yang ideal.

3. Personality : Seorang petugas kesehatan sangat erat hubunganya dengan

rasa tanggung jawab sebagai petugas kesehatan serta

memelihara tugas-tugas dibidang kesehatan yang berkaitan

dengan keselamatan jiwa orang lain yang menjadikan

kepribadian yang sangat penting.

4.Credibility : Merupakan batu ujian bagi petugas kesehatan yang berusaha

mendukung upaya kesehatannya tanpa memiliki rasa ragu

dalam menanganii masalah yang diberikan.

30

Page 49: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

5. Maturnity : mampu mengendalikan kondisi, dalam hal ini kemampuan

jiwa yang dewasa dan cukup matang untuk mengendalikan diri

orang lain.32

Rumah sakit di Indonesia yang semula adalah bersifat sosial, dalam proses

selanjutnya mengalami perubahan menjadi badan usaha yang bersifat sosial ekonomi,

sebagai suatu badan usaha rumah sakit harus menciptakan dan memperhatikan para

pelanggannya. Dengan memahami pelanggannya maka organisasi akan bertahap

hidup dan meningkat keuntungannya. Hampir semua aktifitas dalam rumah sakit di

Indonesia sekarang ini banyak diarahkan kepada program-program untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan.33

Dari yang telah diuraikan suatu penilaian yang dapat dilihat bahwa persepsi

tentang mutu pelayanan dilahirkan suatu penilaian yang menyeluruh (global

judgment) berdasarkan pengalaman yang diperoleh pasien, antara lain pengalaman

dalam kontak jasa melalui services encounters (moment of truth) the evidence of

service, image and price. Kemudian dibandingkan dengan pelayanan yang

diterimanya. Pengalaman tersebut menjadi pembanding yang pada akhirnya

menentukan tingkat afektifitas dari pelayanan.

32 Yudarnaso Dawud, Peran Proses Manajemen dalam Pengembangan Mutu Pelayanan

Rumah Sakit, Jurnal Manajemen dan Adminitrasi Rumah Sakit, edisi Volume 1Tahun 1999, h. 40 33 Tjandra Yoga Aditama, Pelayanan Prima, Jurnal Manajemen dan Adminitrasi Rumah

Sakit, edisi Volume 5 Tahun 2005, h. 50

31

Page 50: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Menurut Lori Di Prete Brown dalam bukunya Quality Assurance of

Health Care in Developing Countries dimensi mutu dalam pelayanan kesehatan di

rumah sakit sebagai berikut :

1. Kompetensi teknis, yakni berhubung dengan bagaimana cara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal: dapat dipertanggung jawabkan atau diandalkan (dependability), ketepatan (accuracy), ketahanan uji (reliability) dan konsistensi (consistency).

2. Akses terhadap pelayanan, yakni akses berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial, ekonomi, budaya, organisasi atau hambatan bahasa.

3. efektifitas, yakni kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari efektifitas yang menyangkut norma dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada.

4. hubungan antar manusia, yakni hubungan antar manusia yang baik menanamkan kepercayaan dan kredibilitas dengan cara : menghargai, menjaga rahasia, menghormati, responsif, dan memberikan perhatian. Hubungan antar manusia yang kurang baik, akan mengurangi efektifitas dari kompetensi teknis pelayanan kesehatan.

5. efisiensi yakni pelayanan yang efisien akan memberikan perhatian yang optimal daripada memaksimalkan pelayanan yang terbaik dengan sumber daya yang dimiliki. Pelayanan kurang baik karena norma yang tidak efektif atau pelayanan yang salah harus dikurangi atau dihilangkan. Dengan cara ini, kualitas dapat ditingkatkan sambil menekan biaya.

6. Kelangsungan pelayanan, yakni berarti klien akan menerima pelayanan yang lengkap yang dibutuhkan (termasuk rujukan) tanpa interupsi, berhenti atau mengulangi prosedur diagnosa dan terapi yang tidak perlu. Klien harus mempunyai akses terhadap pelayanan rutin dan preventif yang diberikan oleh petugas kesehatan yang mengetahui riwayat penyakitnya. Klien juga mempunyai akses rujukan untuk pelayanan yang spesialistis dan menyelesaikan pelayanan lanjutan yang diperlukan.

7. keamanan, berarti mengurangi risiko cedera, infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan.

8. kenyamanan dan kenikmatan, berarti dalam keramahan/kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedianya untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.34

34 Djoko Wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, h. 35-37

32

Page 51: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

C. Masyarakat Miskin

1. Pengertian Masyarakat Miskin

Masalah kemiskinan memang telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa

lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi

miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Dari ukuran kehidupan

modern pada masa kini mereka tidak menikmati fasilitas pendidikan, pelayanan

kesehatan, dan kemudah-mudahan lainnya yang tersedia pada jaman modern.35

Masalah kemiskinan melibatkan seluruh aspek kehidupan manusia. Bagi

mereka yang tergolong miskin, kemiskinan merupakan sesuatu yang nyata dalam

kehidupan mereka sehari-hari. Mereka merasakan dan menjalani sendiri bagaimana

hidup dalam kemiskinan. Walaupun demikian, mereka belum tentu menyadari

kemiskinan yang mereka alami. Kesadaran akan kemiskinan baru terasa pada waktu

mereka membandingkan kehidupan yang mereka jalani dengan kehidupan

masyarakat lain yang mempunyai tingkat kehidupan sosial dan ekonomi yang lebih

tinggi. Selain itu masyarakat miskin umumnya lemah dalam kemampuan berusaha

dan terbatas aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari

masyarakat lainnya yang mempunyai potensi tinggi.

Adapun yang menjadi batasan masyarakat miskin menurut Biro pusat statistik

yang dikutip Saefuddin adalah sebagai kondisi dimana seseorang hanya dapat

memenuhi kebutuhan makannya kurang dari 2.100 kalori per kapita per hari. Senada

dengan BKKBN yang dikutip Saefuddin, masyarakat miskin adalah keluarga miskin

35 Merphin Pajaitan, Memberdayakan Kaum Miskin, (Jakarta: BPK, 2000), Cet Ke-1, h. 3

33

Page 52: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

prasejahtera yang tidak dapat melaksanakan ibadah menurut agamanya, tidak mampu

makan 2 kali sehari, tidak memiliki pakaian berbeda untuk di rumah, bekerja dan

berpergian, bagian terluas rumah berlantai tanah dan tidak mampu membawa anggota

keluarga ke sarana kesehatan.36

Menurut Sajogyo pengertian miskin tidak sebatas hanya dicerminkan oleh

rendahnya tingkat pendapatan dan pengeluaran. Sayogyo memandang miskin secara

lebih kompleks dan mendalam dengan ukuran delapan jalur pemeretaan yaitu

rendahnya peluang berusaha dan bekerja, tingkat pemenuhan pangan, sandang dan

perumahan, tingkat pendidikan dan kesehatan, kesenjangan desa dan kota, peran serta

masyarakat, pemerataan, kesamaan dan kepastian hukum dan pola keterkaitan dari

beberapa jalur tersebut.37

Menurut Bappenas, miskin adalah suatu situasi dan kondisi yang dialami

seseorang atau sekelompok orang yang tidak mampu menyelenggarakan hidupnya

sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.38

Jadi yang dimaksud dengan masyarakat miskin kesatuan hidup manusia yang

saling berinteraksi bersifat kontinyu dan terikat serta tidak mempunyai kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan pokok yang layak bagi kemanusiaan meliputi kebutuhan

akan makanan, pakaian, perumahan, perawatan kesehatan, dan pendidikan.

36 Syaefudin dkk, Menuju Masyarakat Mandiri, (Jakarta: PT Gramedia Utama, 2003), hal.

213 37 Sayogyo, Masalah Kemiskinan di Indonesia, Antara Teori dan Praktek, (Bogor: Institut

Pertanian Bogor, 1988), hal. 52 38 Bappenas, Direktori Kegiatan Pengentasan Kemiskinan Periode 1996-2001, Jakarta, h. 8

34

Page 53: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2. Penyebab Masyarakat Miskin

a. Faktor Internal

Menurut Andre B Ala, faktor internal adalah faktor (individu) itu sendirilah

yang menyebabkan kemiskinan bagi dirinya sendiri.39

Menurut Alkostar yang dikutip Aswab Mahasin faktor internal yang

menyebabkan kemiskinan adalah sifat malas (tidak mau berkerja), lemah mental,

cacat fisik dan cacat psikis (kejiwaan).40 Sedangkan menurut Friedman yang dikutip

oleh Dorodjatun Kuntjoro secara internal masyarakat miskin adalah karena malas

mengakumulasi nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pada Tabel 1 dijelaskan

beberapa faktor penyebab kemiskinan secara internal menurut Friedman.41

Tabel 1 Faktor Internal Penyebab Kemiskinan Perkotaan

No. Item Internal Penjelasan

1. Keterbatasan karakter Kurang etos kerja : malas, falastistik, takut menghadapi masa depan, kurnag daya juang Kurang kepedulian terhadap norma-norma susila : suburnya perilaku menyimpang (pelacuran, perceraian, kumpul kebo, minuman keras dan obat terlarang, pencurian, anak-anak terlantar, pengemis, pengamen, pencopetan, keterasingan, kekerasan, ketidaksantunan, penodongan)

2. Keterbatasan pendidikan / pengetahuan

- tidak memiliki / tidak terjangkau biaya untuk menempuh

- tidak memikirkan pendidikan anak-anaknya - sebahagian masih buta huruf

39 Andre B Ala, Strategi Anti Kemiskinan Lima Tahap, Edisi Analisa Tahun 1981 No.9, h. 86 40 Aswab Mahasin, Gelandangan : Pandangan Ilmuwan, (Jakarta: LP3ES, 1991), h. 125 41 Dorodjatun Kuntjoro, Kemiskinan di Indonesia, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986),

h. 179

35

Page 54: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

- tidak mampu membiayai pendidikan anak-anaknya

Learning process sangat terbatas untuk merubah perilakunya karena perilaku yang lebih produktif, lebih normative bersumber dari learning process, berada dalam lingkungan dimana learning process tidak kondusif.

3. Keterbatasan harta benda / ekonomi

Tidak memiliki / minim asset, kurangnya lapangan kerja, ekonomi informal (jalanan, tidak akui, tanpa fasilitas apa-apa), buruh kasar-upah rendah, tidak punya modal untuk memulai usaha, jaringan kredit yang tidak mudah, tidak mampu mengisi sector kerja yang lebih normal, exchange properties yang rendah, pekerjaan tidak tetap, pengangguran, kerja berbau criminal.

4. Keterbatasan kesehatan Pangan yang tidak memenuhi kebutuhan fisik (bahkan sering kelaparan) ; rumah yang tidak layak (multiguna, tempat kerja, untuk tempat jualan, menumpuk dan memilah-milah barang bekas, kerajinan dan berbagai kegiatan ekonomi sector informal lainnya ; lingkungan perumahan yang tidak sehat (kumuh), MCK yang tidak layak / pinggiran kali, listrik yang terbatas, air bersih terbatas ; lemahnya ketahanan fisik karena rendahnya konsumsi pangan baik kuantitas maupun kualitas sehingga komsumsi gizi mereka sangat rendah yang berakibat pada rendahnya produktifitas mereka, bila sakit tak mampu berobat, bahkan anak sering sakit karena konsumsi air yang tidak bersih.

5. Keterbatasan keterampilan

Rendahnya learning process karena tidak memiliki biaya untuk mengikuti sekolah, kursus, atau pelatihan yang menambah keterampilan mereka.

6. Keterbatasan kasih sayang

Kurangnya masyarakat terhadap keberadaannya akibat budaya materialistik

7. Keterbatasan keadilan Menjadi korban ketidak adilan oleh dirinya sendiri, oleh orang kelompoknya, kelompok kaya, maupun oleh pemerintah. Karena sifatnya yang menjadi masalah / beban dan tidak produktif maka tidak memiliki daya tarik. Daya tarik oleh perusahaan dengan gaji rendah.

36

Page 55: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

8. Keterbatasan penghargaan

Tersingkirkan dari institusi masyarakat atau bahkan pemerintah. Hanya sering dipolitisasi tapi jarang direalisasi perbaikan nasibnya.

9. Keterbatasan kekuasaan - suaranya jarang didengar baik secara kelompok apalagi secara individu

- tidak cukup kekuatan tawar menawar / tidak berdaya untuk memperjuangkan nasibnya / tidak memiliki akses ke proses pengambilan keputusan yang menyangkut hidup mereka

- jarang menang dalam bernegosiasi ekonomi 10. Keterbatasan keamanan Keterbatasan keamanan, lokasi usaha diterbitkan

tibom ; tinggal di tanah Negara ; lingkungan masalah-masalah sosial lain.

11. Keterbatasan kebebasan Terhimpit persoalan hidup sehari-hari untuk mencari makan, terhimpit hutang, tempat tinggal di tanah Negara, lingkungan kumuh yang tidak sehat.

b. Faktor Eksternal

Menurut Andre B Ala, kemiskinan yang disebabkan factor eksternal

(eksogen) adalah terjadinya kemiskinan disebabkan oleh faktor-faktor yang berada

diluar diri si aktor tersebut. Faktor eksternal terdiri dari : faktor alamiah dan faktor

buatan (struktural).42

1. Faktor Alamiah

Ada beberapa factor alamiah yang menyebabkan kemiskinan antara lain ;

keadaan alam yang miskin, bencana alam, keadaan iklim yang kurang

menguntungkan. Kemiskinan alamiah dapat juga ditandai dengan semakin

menurunnya kemampuan kerja anggota keluarga karena usia bertambah dan sakit

keras untuk waktu yang cukup lama.

2. Faktor Buatan

42 Andre B Ala, Strategi Anti Kemiskinan Lima Tahap, h. 87

37

Page 56: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Faktor buatan yaitu terjadinya masyarakat miskin karena tidak mempunyai

kemampuan untuk beradaptasi secara cepat (dalam arti yang mampu ekonomi,

mengakibatkan kesempatan kerja yang dimiliki mereka semakin tertutup. Mereka

tidak mendapatkan hasil yang proposional dari keuntungan-keuntungan akibat dari

perubahan-perubahan itu.

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan karena struktur

masyarakat yang timpang baik karena perbedaan kepemilikan, kemampuan,

pendapatan, dan kesempatan kerja yang tidak seimbang maupun karena ditribusi

pembangunan dan hasilnya yang belum rata.43 Kemiskinan buatan (struktural) itu

adalah buatan manusia, dari manusia dan terhadap manusia pula. Kemiskinan yang

timbul oleh dari dan dari struktur-struktur (buatan manusia), dapat mencakup baik

struktur ekonomi, politik, sosial dan kultur. Struktur-struktur ini terdapat pada

lingkup nasional maupun internasional. Hal ini senada dengan pendapat Soedjotmiko

dalam Prisma, “pola ketergantungan, pola kelemahan dan eksploitasi golongan

miskin berkaitan juga dengan pola organisasi institusional pada tingkat nasional dan

internasional”.

Menurut Alkostar yang dikutip Aswab Mahasin, faktor eksternal penyebab

terjadinya gelandangan (kaum miskin) adalah :

43 Risa Adisti, Kajian Kecamatan Miskin, artikel diakses pada tanggal 23 Februari 2010 dari

http://cari_pdf.com/download/index.php?name=penyebab%20kemiskinan&file=pandeglangkab.go.id/files/desa_miskin

38

Page 57: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Faktor ekonomi : kurangnya lapangan pekerjaan ; rendahnya pendapatan per

kapita dan tidak tercukupinya kehidupan hidup.

Faktor geografi ; daerah asal yang minus dan tandus sehingga tidak

memungkinkan pengolahan tanahnya.

Faktor sosial ; arus urbanisasi yang semakin meningkat dan kurangnya

partisipasi masyarakat dalam usaha kesejahteraan sosialnya.

Faktor pendidikan ; relatif rendahnya tingkat pendidikan baik formal maupun

informal.

Faktor kultural ; pasrah kepada nasib dan adat istiadat yang merupakan

rintangan dan hambatan mental.

Faktor lingkungan keluarga dan sosialisasi.

Faktor kurangnya dasar-dasar ajaran agama sehingga menyebabkan tipisnya

iman, membuat mereka tidak mau berusaha.44

3. Upaya Penanggulangi Kemiskinan

Strategi pembangunan masyarakat dalam menangani masalah kemiskinan

akan sangat dipengaruhi oleh pendekatan dalam memahami latr belakang dan sumber

masalahnya. Apabila kemiskinan dilihat sebagai akibat dari cacat dan kelemahan

individu, maka strategi yang digunakan untuk pemecahannya akan lebih ditekankan

pada usaha untuk merubah aspek manusia sebagai individu atau warga masyarakat.

Dalam hal ini, upaya pembangunan masyarakat akan lebih dititik beratkan pada

44 Aswab Mahasin, Gelandangan : Pandangan Ilmuwan, h. 132

39

Page 58: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

peningkatan kualitas manusianya sehingga akan dapat berfungsi lebih efektif dalam

upaya peningkatan taraf hidupnya. Dengan peningkatan kualitas ini akan

memungkinkan peningkatan kemampuan dalam mengantisipasi berbagai peluang

ekonomi yang muncul disamping peningkatan kemampuan dan produktifitas kerja.45

Sementara itu, apabila kemiskinan dianggap merupakan akibat dari

kelemahan struktur dan system, maka strategi penanganan kemiskinan lebih dititik

beratkan pada perubahan system dan perubahan structural. Melalui serangkaian

perubahan ini diharapkan akan dapat terwujud adanya distribusi penguasaan sumber

daya yang lebih baik.46

Dilihat dari seberapa jauh suatu strategi pembangunan masyarakat

melakukan perubahan structural dalam rangka usaha peningkatan taraf hidup.

Menurut Dixon yang dikutip oleh Soetomo adanya tiga bentuk strategi. Dari yang

kurang mensyarakatkan perubahan structural sampai yang lebih mensyaratkan

perubahan structural, urutannya adalah strategi tektonik, reformist dan radikal.

Pertama, strategi tektonik terutama bertujuan untuk peningkatan produksi, dengan

demikian sasaran utamanya adalah lapisan yang memungkinkan peningkatan

produksi secara tepat dan efisien yaitu elite desa dan pemilik tanah luas. Kedua,

strategi reformist bertujuan untuk melakukan radistribusi pendapatan disamping

peningkatan produksi, untuk itu mengambil sasaran utama petani menengah dan

petani progresif dalam masyarakat desa. Ketiga, strategi radikal, sesuai namanya,

45 Merphin Pajaitan, Memberdayakan Kaum Miskin, h. 3 46 Ibid., h. 4

40

Page 59: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

mempunyai tujuan utama melakukan perubahan structural dan institusional dalam

rangka mempercepat terjadinya redistribusi kewenangan politik, kekayaan dan

produksi. Oleh sebab itu, tidak mengherankan apabila kelompok sasaran strategi yang

terakhir tersebut adalah petani kecil, petani tak bertanah dan buruh tani.47

Sedangkan Menurut Kramer yang dikutip Soetomo mengemukakan empat

bentuk partisipasi lapisan miskin dalam program pengentasan kemiskinan yaitu :

a. Pastisipasi dalam proses pengambilan keputusan pada kebijaksanaan program yang akan dijalankan. Dengan keterlibatan dalam proses pengambilan keputusan tersebut, diharapkan kepentingan dan permasalahan lapisan miskin ini akan dapat tercermin dalam program yang dibuat.

b. Partisipasi dalam perkembangan program. Dasar pemikirannya adalah, sebagai kelompok sasaran, lapisan miskin akan berkedudukan sebagau konsumen program. Oleh sebab itu, agar program yang ditawarkan betul-betul sesuai dengan kebutuhan dan persoalan kelompok sasaran, maka mereka perlu didengar pendapat dan sarannya terutama tentang kebutuhan dan kepentingan serta aspirasinya yang betul-betul riil.

c. Partisipasi ketiga lebih menekankan pada keterlibatan dalam gerakan social. Dalam konsep ini lapisan miskin dilihat sebagai pihak yang tidak berdaya. Oleh sebab itu, agar mereka dapat iktu serta dalam proses pengambilan keputusan dibutuhkan stimulasi dan dukungan agar dapat menjadi pressure group yang efektif.

d. Partisipasi berupa keterlibatan lapisan miskin di dalam berbagai pekerjaan. Salah satu dasar pertimbangannya adalah bahwa mereka menjadi miskin karena terbatasnya alternative bagi mereka untuk dapat melakukan pekerjaan guna meningkatkan pendapatan.48

3. Pelayanan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin

Dalam beberapa dekade terakhir ini ilmu kedokteran dan teknologi kedokteran

telah berkembang sangat pesat. Namun demikian secara relatif pelayanan kesehatan

47 Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan, (Jakarta: Pustaka Jaya, 1999), Cet Ke-1, h.

133-134 48 Ibid., h. 134 - 135

41

Page 60: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

tidak memberikan dampak nyata terhadap timbulnya penyakit dan kematian, baik

kepada masyarakat negara maju, maupun di negara kita. Disangsikan orang, bahwa

pelayanan kesehatan dapat memberikan perubahan dalam keadaan khusus sekalipun.

Karena itu banyak pengamat dan peneliti pelayanan kesehatan mulai merasakan

bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak manusia dan bukan suatu keistimewaan

bagi manusia. Dan oleh karena itu pelayanan kesehatan harus dapat tersedia bagi

semua yang membutuhkan, tanpa memandang posisinya dalam masyarakat.

Menurut Benyamin Lumenta permintaan terhadap pelayanan kesehatan akan

terus bertambah, namun meningkatnya kompleksitas ilmu kedokteran modern telah

membuat penyediaan pelayanan kesehatan menjadi sesuatu yang amat mahal.49

Semakin maju tingkat sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak permintaan akan

pelayanan kesehatan dan begitu juga semakin rendah keadaan sosial ekonomi suatu

masyarakat, semakin banyak penyakit, kelemahan, penyakit kronis, menimpa bagi

yang tidak dapat mencapai pelayanan kesehatan atau menerima pelayanan medis

yang bermutu rendah.50

Seperti pada umumnya, harapan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit

adalah ketersediaan pelayanan yang tepat, akses yang mudah, serta keterjangkauan

dalam hal biaya terhadap palayanan tersebut. Berbeda lagi dengan pemberi pelayanan

kesehatan, dimana adanya tuntutan-tuntutan lain seperti ketepatan dalam pemberian

pelayanan serta kepuasan atas pelayanan yang diperoleh.

49 Benyamin Lumenta, Pelayanan Medis (citra, Konflik dan Harapan), (Jakarta : Kanisius,

1989), Cet Ke-1, h. 45 50 Ibid,. h.45

42

Page 61: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Seperti halnya yang dijelaskan oleh Soedarmono Soejitno dalam bukunya

Reformasi Perumahsakitan Indonesia yaitu harapan-harapan dari masyarakat terhadap

pelayanan rumah sakit berupa :

• ketepatan seorang pengguna jasa pelayanan kesehatan, mengharapkan penyedian jasa rumah sakit, termasuk tenaga medis yang menanganinya mampu memberikan penanganan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.

• Akses masyarakat mengharapkan akses yang mudah untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkannya.

• Biaya yang terjangkau dimana tarif jasa pelayanan kesehatan yang terpaksa digunakan oleh penggunaan jasa kesehatan atau rumah sakit seharusnya disesuaikan dengan kemampuan masyarakat untuk membayarnya.

• Kelayakan dan kepuasan dimana perlakuan yang diberikan baik oleh tenaga kesehatan maupun tenaga administrasi dapat diterima oleh

51pasien.

Apabila hal-hal tersebut sangat jauh dari harapan-harapan masyarakat, maka

tentunya banyak masyarakat akan beralih untuk menyembuhkan dirinya dari

kesakitan untuk berobat-berobat selain dari pelayanan kesehatan. Misalnya saja

pengobatan-pengobatan alternatif berbau mistis yang marak terjadi di Indonesia.

Sering kita jumpai sebagian masyarakat apabila ditimpa penyakit mereka

lebih memilih untuk datang ke dukun daripada ke rumah sakit ataupun sejenisnya.

Dalam Islam berobat dengan dukun adalah perkara yang diharamkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إن اهللا خلق الداء و الدواء، فتداووا وال تتداووا بحرام

51 Soedarmono Soejitno, Reformasi perumahsakitan Indonesia, (Jakarta : Hastarimasta,

2000), Cet Ke-1, h. 116

43

Page 62: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka berobatlah dan

janganlah berobat dengan (obat) yang haram.” (HR. Ad-Daulabi).52

Menurut Abu Abdillah Syahrul Fatwa dalam bukunya Bila Sakit Menyapa

diterangkan bahwa dalam berobat harus teruji secara ilmiah. Seperti halnya datang ke

dokter kemudian diberikan obat yang mana pada umumnya obat yang diberikan telah

teruji secara ilmu medis.53 Berbeda dengan metode pengobatan alternatif yang

berkembang saat ini, berobat dengan telur sebagai media mendiagnosis penyakit,

berobat dengan janur dan lain-lain. Pengobatan seperti ini jelas batil karena secara

ilmiah telur dan janur tidak bisa dipakai untuk mendiagnosis penyakit.54

Banyaknya masyarakat yang masih menggunakan pengobatan-pengobatan

alternatif menjadi salah satu indikator masyarakat masih mempercayai hal-hal

pemikiran irasional di era modern saat ini. Untuk itu masyarakat kita harus

dimatangkan terlebih dulu untuk mengerti konsep pelayanan kesehatan, melalui

perbaikan bimbingan agama, status sosial ekonomi, peningkatan pendidikan agar

konsep pengetahuan modern dipahami dan pelayanan medis dapat diterima sebagai

suatu cara pengobatan modern yang berdasarkan penemuan dan pengalaman ilmiah.55

52 Fahrur Muis, Bahagia Saat Sakit, h. 29 53 Abu Abdillah Syharul Fatwa, Bila Sakit Menyapa, (Gresik: Al Furqon, 2008), Cet Ke-1, h.

54 54 Ibid., h. 55 55 Benyamin Lumenta, Pelayanan Medis (citra, Konflik dan Harapan), h. 46

44

Page 63: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

45

Dengan melihat uraian di atas, peneliti menyadari akan betapa pentingnya

persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin di

RSCM demi tercapainya kesetaraan antara pasein mampu dan pasien miskin dalam

penerimaan pelayanan kesehatan yang diberikan.

Hal inilah yang menjadikan penting dan menariknya penelitian ini dilakukan.

Karena dalam penelitian ini, akan lebih ditampilkan pandangan-pandangan dari

masyarakat atas penerimaan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit dalam hal

perlakuan-perlakuan selama menerima pengobatan di RSCM. Penelitian ini juga

mencoba melihat bagaimana keterlibatan petugas pelayanan di RSCM apakah sudah

sepenuhnya memberikan pelayanan maksimal untuk masyarakat miskin.

Page 64: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu metode yang digunakan sebagai

penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah. Tujuan dari

penggunaan metodologi ini adalah untuk meramalkan, mengontrol dan menjelaskan

gejala-gejala yang teramati guna mendapatkan kebenaran yang kita inginkan.1

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta,

Jalan Diponegoro No. 71, 10430. Dimulai pada bulan Juli 2010 dan berakhir pada

bulan Agustus 2010.

Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian ini didasari oleh pertimbangan

sebagai berikut :

1. Lokasi penelitian tersebut cukup strategis, mudah dijangkau dan

hemat biaya.

2. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo merupakan rumah sakit

rujukan nasional dalam penggunaan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan Masyarakat (Jamkesda) dan rumah sakit terbesar di

Indonesia.

1 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka setia, 2005), Cet Ke-2, h. 10

46

Page 65: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

3. Rumah sakit Cipto Mangunkosumo memiliki banyak

karakteristik masyarakat (pasien) yang beragam untuk berobat

di rumah sakit tersebut.

B. Model dan Desain penelitian

Model penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, karena pendekatan

kuantitatif dapat menghasilkan data yang akurat setelah penghitungan yang tepat.

Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang lebih

ditekankan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penafsiran kuantitatif

yang kokoh.2 Penelitian kuantitatif pun sifatnya adalah objektif, sehingga kita bisa

melihat langsung sebuah keadaan.

Adapun desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode ini

bertujuan untuk menuturkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta,

keadaan, variabel dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan

menyajikan apa adanya.3 Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengungkapkan dan

mendeskripsikan secara faktual, akurat dan sistematis mengenai persepsi masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin di rumah sakit Cipto

Mangunkusumo Jakarta.

2 Syamsir Salam dan Jaenal Aripin, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2006),Cet Ke-1, h. 36 3 M. Subana, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, h. 89

47

Page 66: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

C. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat miskin yang menggunakan

Jamkesda pada bulan Juli – Agustus 2010 yang berjumlah 400 pasien.

Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang

memiliki kriteria sebagai berikut :

1. Masyarakat yang menggunakan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang

telah menggunakannya selama 2 bulan terhitung bulan Juli – Agustus 2010.

2. Sudah merasakan pelayanan rawat jalan di RSCM Jakarta.

Berdasarkan kriteria di atas maka dalam penentuan sampel penelitian ini

menggunakan rumus slovin sebagai berikut :4

n = 21 NeN

+

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

E = Tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat

kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10 %)

Berdasarkan rumus di atas tersebut diperoleh jumlah sampel sebagai berikut;

n = ( )21,04001

400+

4 Husein Umar, Metode Penelitiaan untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), Cet Ke 6, h. 108

48

Page 67: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

n = 80

jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 80 responden.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel independen: Persepsi Masyarakat yang meliputi :

a. Persepsi positif

b. Persepsi negatif.

2. Variabel dependen, yaitu: pelayanan kesehatan, meliputi:

a. Kompetensi teknis

b. Akses terhadap pelayanan

c. Efektifitas

d. Hubungan antar manusia

e. Efisiensi

f. Kelangsungan pelayanan

g. Keamanan

h. Kenyamanan

Adapun hubungan antar variabel dan tingkat keberhasilannya dapat

digambarkan dengan skema sebagai berikut :

49

Page 68: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Persepsi Masyarakat

Persepsi Positif

Persepsi Negatif

Pelayanan Kesehatan : - Kompetensi teknis - Akses terhadap pelayanan - Efektifitas - Hubungan antar manusia - Efisiensi - Kelangsungan pelayanan - Keamanan - Kenyaman

E. Definisi Operasional dan Indikator Penelitian

1. Variabel independen, persepsi masyarakat:

a. Persepsi positif

1) Definisi operasional : Suatu tanggapan, sikap dan reaksi terhadap stimulus

atau rangsangan yang diterima oleh masyarakat dengan baik dan benar

terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan petugas pelayanan.

2) Indikator

a) Pasien merasa nyaman untuk berobat

b) Pasien tidak merasa dibeda-bedakan dalam hal status sosial

c) Pasien diberikan pelayanan yang optimal dari petugas pelayanan

b. Persepsi negatif.

1) Definisi operasional : Suatu tanggapan, sikap dan reaksi yang kurang baik

terhadap stimulus atau rangsangan yang diterima oleh masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan yang diberikan petugas pelayanan.

50

Page 69: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2) Indikator

a) Pasien dipersulit dalam proses administrasi

b) Pelayanan petugas yang tidak ramah

c) Obat yang sulit di peroleh

2. Variabel dependen : Pelayanan Kesehatan yaitu :

a. Kompetensi teknis

1) Definisi operasional : adalah komponen dari keterampilan, kemampuan dan

penampilan para petugas pelayanan kesehatan.

2) Indikator

a) Petugas pelayanan selalu siap untuk membantu pasien

b) penampilan yang rapi setiap petugas pelayanan

b. Akses terhadap pelayanan

1) Definisi operasional : bahwa pasien tidak terhalang oleh apapun untuk

menerima pelayanan kesehatan baik dari segi pembiayaan yang terjangkau,

ras, agama, status dan sebagainya.

2) Indikator

a) tidak membeda-bedakan suku atau agama pasien dalam menerima

pelayanan kesehatan

b) pembiayaan yang terjangkau oleh pasien

c) tidak membeda-bedakan status pasien dalam berobat

51

Page 70: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

c. Efektifitas

1) Definisi operasional : hal yang menyangkut norma pelayanan kesehatan sesuai

standar dan prosedur yang ada.

2) Indikator

a) Rumah sakit memiliki peralatan yang mutakhir dan modern

b) Petugas pelayanan memberikatahukan kepada pasien kapan tepatnya

pelayanan diberikan

c) Petugas pelayanan memberikan pasien pelayanan dengan cepat dan tepat

d. Hubungan antar manusia

1) Definisi operasional : interaksi antara petugas kesehatan dengan pasien

2) Indikator

a) menerima dan mendengarkan keluhan pasien

b) sikap keramahan yang diberikan oleh petugas pelayanan

e. Efisiensi

1) definisi operasional : pelayanan yang akan memberikan perhatian yang

optimal kepada pasien dan masyarakat

2) Indikator

a) tidak menunda-nunda tindakan medis pasien

b) petugas pelayanan selalu memantau perkembangan pasien

f. Kelangsungan pelayanan

1) Definisi operasional : pasien akan menerima pelayanan yang lengkap yang

dibutuhkan tanpa berhenti, mengulangi diagnosa

52

Page 71: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

2) Indikator

a) rekam medis yang tertata baik

b) tidak melakukan diagnosa yang dilakukan secara ulang

c) petugas pelayanan memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah

dijanjikan

g. Keamanan

1) Definisi operasional : mengurangi resiko cedera, infeksi, efek samping,

bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan.

2) Indikator

a) Pasien menerima obat sesuai dengan daftar penerima obat

b) Petugas pelayanan melakukan pencacatan yang akurat

h. Kenyamanan dan kenikmatan

1) Definisi operasional : berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak

berhubungan secara langsung dengan efektifitas klinis tetapi dapat

mengurangi kepuasan pasien dan bersedianya untuk kembali ke fasilitas

kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.

2) Indikator

a) kebersihan lingkungan rumah sakit

b) ruang konsultasi pasien yang terjaga

c) ruang tunggu yang nyaman

53

Page 72: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun untuk pelaksanaan penelitan ini, teknik pengumpulan data yang akan

dilakukan adalah melalui:

a. Observasi, yang dalam metode ilmiah biasa diartikan sebagai pengamatan

dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomena yang diselidiki.

Sedangkan dalam arti luas tidak hanya terbatas pada pengamatan langsung

dan tidak langsung, termasuk dalam pengamatan tidak langsung adalah

quisioner dan test.5 Peneliti mengobservasi bagaimana pelayanan

kesehatan untuk masyarakat miskin di RSCM Jakarta.

b. Angket, yaitu dengan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada

masyarakat atau pasien RSCM Jakarta berupa kertas untuk dijawab.

Angket ini pun menanyakan tentang persepsi masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin di RSCM Jakarta. Angket

adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan untuk memperoleh

informasi dari responden.

c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai hal-hal

yang akan diteliti, dan juga berhubungan dengan objek penelitian. Hal ini

dengan cara mengumpulkan data melalui internet, buku-buku dan lain

sebagainya.

5 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi, 1995), h.136

54

Page 73: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

G. Sumber Data

Sumber data yang akan ditelusuri untuk memperoleh data dan lapangan terdiri

atas 2 sumber, yaitu :

a. Sumber data primer

Sumber data primer yaitu : sumber data yang langsung dari responden yang

akan diteliti, dalam hal ini yaitu masyarakat yang melakukan pengobatan dan

menerima pelayanan kesehatan di RSCM Jakarta.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder diperoleh secara tidak langsung. Kaitannya dalam hal

ini yaitu karyawan RSCM Jakarta dan buku-buku, tulisan atau esai di internet,

majalah, catatan atau dokumen yang berkaitan dengan penelitian pelayanan kesehatan

di Rumah Sakit bagi masyarakat miskin.

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas merupakan suatu alat pengukur untuk mengukur apa yang diukur

guna menunjukkan tingkat keshahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

akan memiliki validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti

validitasnya rendah.6

6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), h.141

55

Page 74: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Item pertanyaan dinyatakan valid apabila dihitung dengan menggunakan

koefesien korelasi setiap item pertanyaan dengan total skor dari keseluruhan item

pertanyaan untuk masing-masing variabel. Uji korelasi ini dihitung dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment.

Rumus Pearson Product Moment :7

∑ ∑ ∑ ∑∑ ∑ ∑

−−

−=

])(][)([

)()(2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Keterangan:

ΧΥr = Angka indeks korelasi ”r” product moment

N = Number of cases

X = Skor Tiap item pertanyaan

Y = Skor total responden

XY = Skor tiap item pertanyaan dikalikan skor total responden

∑Χ = Jumlah skor X

∑Υ = Jumlah skor Y

∑ΧΥ = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y

7 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (Editor), Metode Penelitian Survei (Jakarta: PT

Pustaka LP3ES, 1989), Cet Ke-2, h. 137

56

Page 75: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Sedangkan untuk melihat tingkat validitas, angka korelasi yang diperoleh (r-

hitung) harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi (r-tabel) dengan

tingkat signifikansi 0,05 dan derajat bebas n-2 maka didapat nilai r-tabel.

Apabila nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka item pertanyaan tersebut

dinyatakan tidak valid, dalam arti item pertanyaannya dapat dihilangkan atau

diperbaiki. Sebaliknya, apabila nilai r-hitung lebih besar dari r-tabel maka item

pertanyaan tersebut dinyatakan valid, dalam arti item pertanyaannya dapat digunakan.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan didapatkan hasil 38 butir dinyatakan

valid hitungnya lebih besar dari r-tabel. Dengan demikian penelitian ini mempunyai

nilai signifikansi 0,05 dengan nilai kritik 0,361.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan sejauhmana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran tersebut dipakai dua

kali/lebih. Reliabilitas berarti menunjukkan konsisten suatu alat pengukur dalam

mengukur gejala yang sama.8

Uji reliabilitas yang dilakukan yaitu dengan menggunakan rumus tehnik belah

dua (Split half) dari Spearman Brown.

Adapun cara untuk menghitung indeks relibialitas dengan teknik belah dua

(split half) dapat dilakukan dengan :

8 Ibid,. h. 140

57

Page 76: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

1) Memilah antara item-item yang valid dengan tidak valid. Untuk item yang

tidak valid maka tidak digunakan, sementara item yang valid dikumpulkan

menjadi satu, kemudian menghitung validitas setiap item pertanyaan.

2) Membagi item-item tersebut menjadi dua belahan dengan cara separuh item

masuk ke dalam belahan pertama, sedangkan item yang separuh lagi masuk ke

dalam belahan ke dua.

3) Skor pada masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan sehingga

menghasilkan skor total untuk belahan pertama dan skor total untuk belahan

kedua.

4) Mengkoreksikan skor total belahan pertama dengan skor total belahan kedua

dengan menggunakan tehnik korelasi product moment.

5) Mencari reliabilitas untuk keseluruhan item dengan mengoreksi angka

korelasi yang diperoleh dan memasukkannya ke dalam rumus :

ttrtotrtotr... =

Keterangan :

totr. = angka reliabilitas keseluruhan item

ttr. = angka korelasi belahan pertama dan belahan kedua

Dari perhitungan yang dilakukan didapatkan skor total 0,98. Berdasarkan

perhitungan reliabilitas tersebut maka, item pertanyaan dalam penelitian ini dapat

digunakan untuk mengumpulkan data.

58

Page 77: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

I. Teknik Analisa Data

Dalam mengukur dan menganalisis data, peneliti menggunakan skala Likert.

Adapun langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut :

1) Menghitung jumlah jawaban responden yang menjawab SS, S, TS, STS untuk

setiap butir pertanyaan

2) Memberi skor pada setiap pernyataan responden. Pada pernyataan positif,

alternatif jawaban sangat setuju memiliki skor tertinggi yaitu 5, sedangkan

alternatif jawaban sangat tidak setuju mendapat skor terendah yaitu 1.

Skor Item Skala Likert

Sifat Pernyataan SS S TS STS

Positif 5 4 2 1

Negatif 1 2 4 5

Analisis ini meliputi perhitungan uji rata-rata. Selanjutnya untuk melihat beda

kategori terhadap pelayanan kesehatan menurut persepsi masyarakat adalah dengan

melihat simpangan baku contoh (Sample standard deviation)

Adapun teknik analisis data dari penelitian ini adalah dengan:

a. Menghitung rata-rata

nXX)RATARATA(MEAN 1i=Σ=−

Atau

nX...XXX n321 +++

59

Page 78: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

b) Standar Deviasi

( ) ( )2

21i2

SS1nXXSVarian

=

−−

= ∑ =

c) Mengkategorisasikan hasil yang di dapat

Jika tinggi (T) = SDX + atau hasil yang didapat berada di atas standar deviasi.

Jika sedang (S) = X atau hasil yang didapat berada di antara nilai tinggi dan

rendah dari standar deviasi.

Jika rendah (R) = SDX − atau hasil yang didapat berada di bawah standar

deviasi.

60

Page 79: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

61

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkosumo

1. Latar Belakang Berdirinya RSCM

Sejarah RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo,tidak terlepas dari sejarah Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia, karena perkembangan kedua instansi ini adalah

saling tergantung dan saling mengisi satu sama lain.

Pada Tahun 1896, Dr. H. Roll ditunjuk sebagai pimpinan pendidikan

kedokteran di Batavia (Jakarta), saat itu laboratorium dan sekolah dokter jawa masih

berada pada satu pimpinan. Kemudian Tahun 1910, sekolah dokter jawa di ubah

menjadi STOVIA, cikal bakal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada tanggal 19 November 1919 didirikan CB 2 (Central urgelijke

Ziekenhuis) yang disatukan dengan STOVIA. Sejak saat itu penyelenggaraan

pendidikan dan pelayanan kedokteran semakin maju dan berkembang fasilitas

pelayanan kedokteran spesialistik bagi masyarakat luas.

Bulan Maret 1942, saat Indonesia di duduki Jepang, CBZ dijadikan Rumah

Sakit Perguruan Tinggi (Ika Daigaku Byonyin). Pada tahun 1945, CBZ diubah

menjadi Rumah Sakit Oemoen Negeri (RSUN), dipimpin oleh Prof . Dr. Asikin

Widjaya Koesoema dan selanjutnya dipimpin oleh Prof. Dr. Tamijo.

Tahun 1950 RSUN berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Pusat

(RSUP). Pada Tanggal 17 Agustus 1964 RSUP menjadi Rumah Sakit Tjipto

Page 80: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

62

Mangunkosumo (RSTM), sejalan dengan perkembangan ejaan baru Bahasa

Indonesia, maka diubah menjadi RSCM.

Dr Cipto Mangunkusumo adalah seorang dokter professional yang lebih

dikenal sebagai tokoh pejuang kemerdekaan nasional. Dia merupakan salah seorang

pendiri Indische partij, organisasi partai pertama yang berjuang mencapai Indonesia

merdeka. Atas jasa dan pengorbanannya sebagai pejuang pembela bangsa. Oleh

Negara nama di nobatkan sebagai pahlawan Kemerdekaan Nasional yang di sahkan

dengan SK Presiden RI No. 109 Tahun 1964. Tanggal 2 mei 1964 namanya

diabadikan sebagai Rumah Sakit Umum Pusat yaitu RSCM.1

Selanjutnya pada tanggal 13 Juni 1994, sesuai SK Menkes Nomor

553/Menkes/SK/VI/1994, berubah namanya menjadi RSUP Nasional Dr. Cipto

Mangunkosumo. Berdasar PP Nomor 116 Tahun 2000, Tanggal 12 Desember 2000,

RSUPN Ditetapkan sebagai perusahaan Jawatan (Perjan) RS Dr. Cipto

Mangunkusumo Jakarta. Dalam perkembangan selanjutnya, Perjan RSUP berubah

menjadi bahan layanan umum berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2005.2

2. Visi, Misi dan Fungsi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

Visi rumah sakit Dr Cipto Mangunkosumo adalah menjadi Rumah Sakit

Pendidikan yang mandiri dan terkemuka di Asean tahun 2005 dan Asia Pasifik tahun

2010.

Adapun Misi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo :

1 Juka, Dr. Cipto Mangunkusumo (1883-1943), artikel di akses pada tanggal 27 September

2010 dari www.tokoindonesia.com 2Admin, Sejarah RSCM, artikel di akses pada tanggal 19 Agustus 2010 dari www.rscm.co.id

Page 81: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

63

1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu serta terjangkau

oleh semua lapisan masyarakat.

2. Menjadi tempat pendidikan dan penelitian tenaga kesehatan.

3. Target penelitian dan pengembangan dalam rangka peningkatan derajat

kesehatan masyarakat melalui manajemen yang mandiri.

Selanjutnya Fungsi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo :

1. Menyelenggarakan pelayanan medis

2. menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan

3. menyelenggarakan pelayanan rujukan

4. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan

5. menyelenggarakan penelitian dan pengembangan

6. menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan.

3. Kegiatan-Kegiatan Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

Kegiatan yang dilaksanakan oleh rumah sakit Dr Cipto Mangunkusumo pada

dasarnya memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat berbagai lapisan dan

pengembangan keilmuan serta penelitian. Secara rinci kegiatan RSCM adalah :3

1. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik dalam bentuk promotif,

preventif, kuratif maupun rehabilitatif secara paripurna.

2. Pengembangan pelayanan, pendidikan dan penelitian proyek-proyek unggulan

kesehatan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah sakit pendidikan rujukan

nasional

3 Brosur Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Page 82: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

64

3. Pelayanan kesehatan lainnya

4. Pendidikan, penelitian dan usaha lain dalam bidang kesehatan.

4. Sruktur Lembaga Instalasi Rawat Jalan RSCM Jakarta

Dalam sebuah lembaga atau organisasi, tidak bias luput dari struktur lembaga

atau organisasi. Struktur lembaga diperlukan guna menghasilkan managemen yang

baik dalam sebuah organisasi atau lemabaga / perusahaan. Adapun Instalasi Rawat

jalan dipimpin oleh seorang ketua atau kepala instalasi rawat jalan yaitu Dr. Andi

Darma Putra Sp.OG. Didukung dengan staf pegawai lainnya diantaranya Sr. Palestina

Gultom. SKM, Dra Suprapti, MM, Kosasih Sukartono, Elvi Wagiana, Asep Sukmana

dan Rosna Anwari.

ALUR PASIEN RAWAT JALAN

Apotik

Resep Dokter

Pulang

UPPJ (Unit Pelayanan Pasien Jaminan) yang mengeluarkan SJP (Surat Jaminan

Pasien

Pasien JAMKESDA

)

Kasir Pembayaran

Ruang Tunggu Poliklinik

Tindakan Kamar Periksa

Page 83: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

65

B. Data-Data Hasil Penelitian Lapangan

1. Klasifikasi Responden

Dalam penelitian yang dilakukan rumah sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta,

tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin,

peneliti menemukan data-data yang relevan dengan penelitian tersebut. Banyak

masyarakat yang mempersepsikan positif terhadap pelayanan kesehatan yang

diberikan pihak RSCM. Namun beberapa diantaranya mempunyai pandangan berbeda

terhadap pelayanan tersebut. Hal tersebut dapat kita lihat dari persepsi masyarakat

mulai dari dimensi kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektifitas, efisiensi,

hubungan antar manusia, kelangsungan pelayanan, keamanan dan

kenyamanan/kenikmatan yang diberikan oleh pihak RSCM kepada masyarakat

miskin.

Penelitian tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk

masyarakat miskin di RSCM Jakarta ini dilakukan pada Juli sampai Agustus 2010.

Pada penelitian ini responden adalah pasien RSCM Jakarta yang menggunakan

Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin sejumlah 80 orang. Selanjutnya akan

dijelaskan dalam bentuk tabel serta uraian dari masing-masing variabel.

Dari 80 angket yang telah terkumpul, penulis mendapatkan data mengenai

identitas responden dan penulis akan mengklasifikasikan tiga bagian yaitu, identitas

responden berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan dan tamatan pendidikan responden.

Adapun frekuensi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat

pada grafik di bawah ini.

Page 84: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

66

Grafik 1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

0

20

40

60

80

100

Laki-laki Perempuan

Laki-lakiPerempuan

Berdasarkan grafik 1, diketahui bahwa identitas responden berdasarkan jenis

kelamin adalah perempuan dengan persentase 55 % disusul dengan laki-laki 45 %,

sedangkan dari segi jumlah, perempuan 44 orang dan laki-laki 36 orang.

Dengan data tersebut maka dapat diketahui pasien yang menggunakan

jaminan kesehatan masyarakat miskin untuk berobat lebih banyak pasien perempuan.

Selanjutnya berdasarkan karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat

dilihat pada grafik 2 berikut ini:

Grafik 2. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

0

20

40

60

80

100

PedagangKecil

Buruh Ibu rumahTangga

Lainnya

Pedagang KecilBuruhIbu rumah TanggaLainnya

Page 85: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

67

Berdasarkan grafik 2, terlihat bahwa karakteristik responden terbanyak yang

menggunakan jaminan jamkesda untuk pengobatan di RSCM berdasarkan pekerjaan

adalah dari ibu rumah tangga sebanyak 23 responden atau 28,75 %, disusul dengan

buruh 20 responden atau 25 %, lalu pedagang sebanyak 18 responden atau 22,5 %

kemudian di susul dengan 19 responden atau 23,75 %.

Berdasarkan grafik di atas perolehan responden terbanyak dengan klsifikasi

pekerjaan ibu rumah tangga, dapat dikarenakan jumlah responden yang lebih banyak

perempuan serta pekerjaan ibu rumah tangga adalah pekerjaan yang tidak mempunyai

penghasilan.

Selanjutnya berdasarkan pendidikan responden dapat dilihat pada grafik 3

berikut :

Grafik 3. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir

0

20

40

60

80

100

SMA/SLTA SMP/SLTP

SMA/SLTASMP/SLTP

Berdasarkan grafik 3, diketahui bahwa responden dengan tingkat pendidikan

terakhir adalah SMA/SLTA sebanyak 60 orang atau 75 %, disusul dengan

SMP/SLTP sebanyak 20 orang atau 25 %.

Page 86: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

68

Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang dengan tamatan pendidikan

SMA/SLTA lebih banyak menggunakan jaminan kesehatan masyarakat miskin di

RSCM Jakarta, karena ketidak mampuan untuk bisa membayar pembiayaan

pengobatan di rumah sakit yang tergolong mahal. Sementara itu untuk menggunakan

jaminan kesehatan masyarakat miskin di RSCM yang berkerja sama dengan

pemerintah daerah menggratiskan pengobatan untuk masyarakat miskin tanpa harus

mengeluarkan biaya-biaya apapun Karena pembiayaan pengobatan akan dibiayai oleh

pemerintah daerah.

2. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini, sebuah persepsi tentang pelayanan kesehatan untuk

masyarakat miskin, masyarakat memberikan tanggapan tentang apa yang ia dapatkan.

Analisa satu variabel ini dapat dijadikan sebuah gambaran dari data instrument.

Adapun langkah pertama yang dilakukan untuk menganalisa tabel ini yaitu dengan

menyusunnya sesuai dengan jumlah nilai pernyataan untuk setiap variabel.

Berdasarkan hasil penyebaran angket kepada 80 responden tentang persepsi

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin di RSCM Jakarta

maka diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 2. Persepsi Masyarakat terhadap kompetensi teknis RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Saya merasa petugas pelayanan selalu siap untuk membantu pasien

17 47 16 - 305

Page 87: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

69

SS S TS STS Skor

2. Petugas pelayanan tidak pernah menolak apabila pasien meminta bantuan segera

9 51 20 - 289

3. Penampilan petugas pelayanan selalu rapih

14 63 3 - 328

4. Petugas selalu sigap dalam memberikan pelayanan

18 39 23 - 292

x = 303,5 1214

Tabel 2 menunjukkan bahwa banyak responden yang menyetujui bahwa

selama ini perlakuan yang diberikan pihak RSCM dalam hal kompetensi teknis sudah

cukup baik, baik dalam hal kesiapan, kesigapan, dan penampilan para petugas dalam

memberikan pelayanan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya responden yang

menjawab sangat setuju 17 responden, setuju 47 responden dan tidak setuju 16

responden. Begitupun dengan perihal bahwa selama ini petugas tidak pernah menolak

apabila pasien meminta bantuan. Sebanyak 9 responden sangat setuju, 51 responden

setuju, namun cukup banyak juga responden yang mengatakan tidak setuju jika

petugas tidak pernah menolak bila pasien meminta bantuan yaitu 20 responden yang

mengatakan demikian.

Selain itu, masyarakat juga menilai mengenai penampilan petugas yang selalu

rapih sebanyak 14 responden mangatakan sangat setuju, 63 responden setuju dan 3

responden tidak setuju. Sementara itu, mengenai pandangan responden menyetujui

bahwa petugas selalu sigap dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat, hal

Page 88: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

70

ini terlihat dari 18 responden sangat setuju, 39 responden setuju dan 23 responden

tidak setuju.

Berkenaan dengan temuan penelitian di atas, Menurut Parasuraman, Zeithaml

yang dikutip oleh Tjiptono bahwa daya tanggap (responsivenss) adalah suatu

kemauan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsive) dan

tepat kepada masyarakat, dengan penyampaian informasi yang jelas.4 Membiarkan

masyarakat menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi

yang negatif dalam sebuah mutu pelayanan. Mengkomunikasikan kepada masyarakat

miskin mengenai proses pelayanan yang diberikan akan membantu persepsi yang

lebih positif. Pelayanan yang responsif atau yang tanggap juga sangat dipengaruhi

oleh sikap front line. Salah satunya kesigapan dan ketulusan dalam menjawab

pertanyaan atau permintaan masyarakat.

Tabel 3. Persepsi Masyarakat terhadap Akses terhadap pelayanan di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Petugas pelayanan tidak membeda-bedakan suku bila saya sedang control dri rumah sakit

19 54 7 - 325

2. Pembiayaan di rumah sakit dapat terjangkau oleh pasien

12 33 35 - 256

3. Rumah sakit menyediakan fasilitias yang cukup seperti kursi roda yang bias di gunakan oleh pasien

11 46 20 3 283

4. Masalah pembiayaan di rumah sakit tidak menjadi beban pasien karena disini benar-benar gratis

11 32 30 7 250

4 Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi, 2004), h. 78

Page 89: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

71

SS S TS STS Skor

5. Petugas pelayanan tidak pernah membeda-bedakan status pasien dalam berobat

13 55 12 - 310

6. Petugas pelayanan tidak membeda-bedakan agama pasien dalam memberikan pelayanan

19 60 1 - 337

7. Letak rumah sakit dapat terjangkau oleh pasien yang berasal dari daerah

13 50 17 - 299

8. Petugas pelayanan tidak menghiraukan asal usul pasien dalam memberikan pelayanan

3 32 37 8 227

x = 285,88 2287

Tabel 3 menunjukkan banyak dari responden yang berpendapat bahwa selama

ini tidak adanya perbedaan perlakuan mengenai data diri pasien. Hal ini terbukti dari

19 responden menyatakan sangat setuju, 54 responden setuju dan 7 responden tidak

setuju mengenai perlakuan petugas untuk tidak membeda-bedakan suku bila

masyarakat sedang control di rumah sakit. Selanjutnya dalam hal status sosial,

responden berpendapat bahwa petugas pelayanan tidak pernah membedakan status

sosial pasien. Hal ini terlihat dari 13 responden yang mengatakan sangat setuju, 55

responden setuju dan 12 responden tidak setuju. Namun berbeda dengan penerimaan

pasien terhadap asal usul pasien oleh petugas pelayanan, banyak responden menilai 3

responden sangat setuju, 32 responden setuju; 37 responden tidak setuju dan 8

responden sangat tidak setuju.

Selanjutnya banyak masyarakat menilai tentang pembiayaan yang terjangkau

di rumah sakit sebanyak 12 responden sangat setuju, 33 responden setuju; dan 35

Page 90: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

72

tidak setuju. Masyarakat banyak berpendapat bahwa pembiayaan di rumah tidak

terjangkau oleh pasien, hal ini senada dengan masalah pembiayaan di rumah sakit

tidak menjadi beban pasien karena disini benar-benar gratis. Banyak responden

menilai 11 reponden sangat setuju; 32 responden setuju sedangkan 30 responden

mengatakan tidak setuju terkait pembiayaan yang tidak menjadi beban masyarakat

karena benar-benar gratis dan 7 responden lainnya mengatakan sangat tidak setuju.

Mengenia prasarana fasilitas seperti kursi roda yang sudah cukup di rumah sakit

banyak responden menilai 11 responden sangat setuju; 46 responden setuju; 20

responden tidak setuju dan 3 responden sangat tidak setuju.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak terdapat responden

penelitian yang menyatakan tidak setuju mengenai masalah pembiayaan rumah sakit

melalui butir pernyataan mengenai pembiayaan yang terjangkau dan pembiayaan di

rumah sakit yang benar-benar gratis. Walaupun pemerintah sudah mengupayakan

untuk masyarakat miskin yang menggunakan Kartu JAMKESDA dapat memperoleh

pelayanan kesehatan gratis tanpa dipungut biaya dan ditanggung oleh pemerintah

daerah pasien berasal.5

Hasil penelitian memberikan indikasi bahwa ternyata masyarakat masih

memerlukan pengeluaran biaya ketika melakukan proses pengobatan yang

memerlukan waktu panjang. Misalnya saja penyewaan tempat, kebutuhan makan dan

5 Setiawan, Problem RSUD Layani Keluarga Miskin, artikel di akses 26 Oktober 2009 dari

http://antikorupsi.org/indo/content/view/4412/2/

Page 91: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

73

minum sehari-hari, di karenakan pasien yang mengunakan Jamkesda kebanyakan

berasal dari daerah-daerah luar Jakarta.

Perlunya menjadi komitmen rumah sakit agar bisa menyesuaikan syarat pokok

pelayanan kesehatan dan kemudahan akses bagi masyarakat terutama dalam hal:

Mudah dicapai, artinya pelayanan yang mudah dijangkau (accessible) oleh

masyarakat. Pengertian dari ketercapaian yang dimaksud adalah sudut lokasi.

Selanjutnya mudah dijangkau, yaitu pelayanan kesehatan yang baik adalah yang

mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian keterjangkauan yang

dimaksud ada sudut biaya. 6

Tabel 4. Persepsi Masyarakat terhadap efektifitas di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Pasien dapat menggunakan sarana rumah singgah untuk pasien yang berasal dari daerah

7 57 22 1 280

2. Petugas pelayanan memberitahukan kepada pasien kapan tepatnya pelayanan diberikan

14 53 13 - 308

3. Petugas pelayanan tidak pernah mengundur-ngundur atau menunda-nundag dalam memberikan pelayanan

17 36 26 1 282

4. Petugas pelayanan selalu memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat

17 29 33 1 268

5. Jumlah petugas rumah sakit sudah cukup dalam memberikan pelayanan pada pasien

4 42 30 4 252

6. Rumah sakit memiliki peralatan yang mutakhir dan modern

36 40 5 - 347

6 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, h. 38

Page 92: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

74

x = 289,5 1737

Tabel 4 banyak responden menilai bahwa sarana rumah singgah dapat

digunakan pasien, karena fasilitas rumah singgah yang disediakan RSCM teruntuk

pasien atau masyarakat yang berasal dari daerah-daerah. Perlu kita ketahui bahwa

pengguna jamkesda merupakan masyarakat yang berasal dari daerah luar kota Jakarta

sehingga apabila control ke rumah sakit dapat menggunakan sarana rumah singgah

yang telah disediakan pihak rumah sakit. Namun banyak responden yang menilai

mengenai pasien dapat menggunakan sarana rumah singgah untuk pasien yang

berasal dari daerah 7 responden diantaranya mengatakan sangat setuju, 57 responden

setuju, sedangkan dari 22 responden mengatakan tidak setuju dan 1 orang sangat

tidak setuju.

Sementara itu mengenai petugas pelayanan yang selalu memberitahukan

kepada pasien kapan tepatnya pelayanan diberikan 17 responden sangat setuju; 36

responden mengatakan setuju; 26 responden tidak setuju dan 1 responden

mengatakan sangat tidak setuju. Selanjutnya responden menilai mengenai petugas

pelayanan selalu memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat 17 responden

diantaranya mengatakan sangat setuju; 29 responden setuju; sedangkan lainnya yaitu

33 responden menilai tidak setuju dan 1 responden tidak setuju. Hal serupa dapat kita

lihat pada item pernyataan selanjutnya yaitu mengenai jumlah petugas yang sudah

cukup banyak dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit diantaranya 4

Page 93: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

75

responden mengatakan sangat setuju; 42 responden mengatakan setuju jika jumlah

petugas pelayanan sudah cukup dalam memberikan pelayanan sedangkan 30

responden lainnya mengatakan tidak setuju dan 4 responden sangat tidak setuju

bahwa jumlah personel petugas sudah cukup berarti responden yang mengatakan

tidak setuju merasakan bahwa selama ini perlu penambahan jumlah petugas agar bisa

menyesuaikan jumlah masyarakat yang berobat di rumah sakit RSCM Jakarta.

Berkenaan dengan temuan penelitian diatas, menurut Bruce bahwa sasaran

mutu dalam efektifitas adalah tenaga (man), dana (money) dan sarana (material).

Secara umum disebutkan apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai

dengan kebutuhan, maka sulit di harapkan baiknya mutu pelayanan.7

Tabel 5. Persepsi Masyarakat terhadap hubungan antar manusia di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Petugas rumah sakit dalam pelayanannya mau menerima dan mendengarkan keluhan pasien

15 52 11 2 307

2. Petugas pelayanan selalu bersikap ramah 18 42 18 2 296

3. Petugas pelayanan selalu memberikan senyuman kepada pasien

12 40 27 1 275

4. Petugas pelayanan selalu siap menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dimengerti pasien dengan ramah

15 51 14 - 304

x = 295,5 1182

7 Azrul Azwar, Pengantar Administrasi Kesehatan, h. 46

Page 94: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

76

Table 5 menunjukkan responden menilai petugas rumah sakit dalam

pelayanannya mau menerima dan mendengar keluhan pasien 15 responden

mengatakan sangat setuju; 52 responden setuju; 11 responden diantaranya

mengatakan tidak setuju dan 2 responden sangat tidak setuju. Selanjutnya mengenai

petugas pelayanan selalu bersikap ramah banyak responden menilai yaitu diantaranya

18 responden mengatakan sangat setuju; 42 responden orang setuju; sedangkan dari

18 responden ada yang menyatakan tidak setuju bahwa selama ini petugas selalu

bersikap ramah dan 2 responden menyatakan sangat tidak setuju.

Sementara itu responden yang mengatakan sangat setuju jika petugas

pelayanan selalu memberikan senyuman kepada pasien berjumlah 12 responden dan

yang mengatakan setuju sejumlah 40 responden sedangkan 27 responden lainnya

mengatakan sangat tidak setuju dan 1 orang tidak setuju.

Dari tabel di atas, terlihat pula mengenai petugas pelayanan selalu siap

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak dimengerti pasien dengan ramah yaitu

15 responden mengatakan sangat setuju; 51 responden tidak setuju sedangkan

responden lainnya mengatakan 14 orang tidak setuju.

Terkait dengan hubungan antar manusia yaitu memberikan perhatian yang

tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada masyarakat dengan

berupaya memahami keinginan pasien. Suatu pelayanan diharapkan memiliki

pengertian dan pengetahuan tentang pasien, memahami kebutuhan masyarakat secara

spesifik serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi masyarakat.

Page 95: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

77

Begitupun menurut Patricia Patton kecerdasan emosional layanan masyarakat yaitu

memperlihatkan empati.8

Tabel 6. Persepsi Masyarakat terhadap efisiensi di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Petugas pelayanan medis tidak menunda-nunda tindakan medis untuk pasien

7 54 18 1 289

2. Dokter mau menginformasikan dan mendiskusikan tentang jenis pengobatannya kepada pasien

16 61 2 1 329

3. Adanya system perjanjian dengan petugas pelayanan medis sangat membantu pasien untuk mengatur waktu dalam berkunjung ke rumah sakit

13 56 11 - 311

4. Petugas pelayanan medis seperti dokter selalu memberikan penjelasan tentang pengobatan yang diberikan dan penggunaan obat-obatan yang dibutuhkan

11 65 4 - 321

5. Petugas pelayanan selalu memantau perkembangan pasien

7 62 11 - 305

6. Petugas pelayanan memberikan perhatian secara individual kepada pasien

8 49 20 3 282

7. Saya selalu mendapat informasi tentang kesehatan secara teratur dari rumah sakit

4 44 30 2 258

x = 299,29

2095

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan pendapat responden mengenai efisiensi

pelayanan yang diberikan pihak RSCM mengenai bahwa petugas pelayanan medis

tidak menunda-nunda tindakan medis untuk pasien dan responden berpendapat 7

8 Rachma Dewi, Pelayanan rumah sakit yang berkarater, Jurnal Marsi. Edisi Vol 5, Januari

2004

Page 96: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

78

orang sangat setuju; 54 responden mengatakan setuju namun 18 orang diantaranya

mengatakan tidak setuju dan 1 orang lainnya mengatakan sangat tidak setuju.

Dokter mau menginformasikan dan mendiskusikan tentang jenis

pengobatannya kepada pasien responden mengatakan16 orang sangat setuju; 61 orang

setuju sedangkan 2 lainnya mengatakan tidak setuju dan 1 orang sangat tidak setuju.

Sementara itu, mengenai adanya system perjanjian dengan petugas pelayanan

medis sangat membantu pasien untuk mengatur waktu dalam berkunjung ke rumah

sakit 13 responden mengatakan sangat setuju; 56 orang mengatakan setuju; 11 orang

lainnya mengatakan tidak setuju. Selanjutnya pernyataan mengenai petugas

pelayanan medis seperti dokter selalu memberikan penjelasan tentang pengobatan

yang diberikan dan penggunaan obat-obatan yang dibutuhkan sebanyak 11 responden

mengatakan sangat setuju; 65 orang setuju dan sedangkan yang mengatakan tidak

setuju bahwa dokter selalu memberikan penjelasan tentang pengobatan dan

penggunaan obat-obatan yang dibutuhkan pasien sebanyak 4 orang.

Banyak responden yang berpendapat bahwa petugas pelayanan selalu

memantau perkembangan pasien sebanyak 7 orang mengatakan sangat setuju; dan

yang mengatakan setuju sebanyak 62 orang. Begitupun 11 responden lainnya

mengatakan tidak setuju kalau selama ini petugas pelayanan selalu memantau

perkembangan pasien. Hal ini senada dengan pernyataan perihal petugas pelayanan

memberikan perhatian secara individual, ada responden mengatakan sangat setuju

sebanyak 8 orang; 49 responden lainnya mengatakan setuju namun banyak juga

Page 97: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

79

responden yang mengatakan tidak setuju diantaranya sebanyak 20 orang mengatakan

tidak setuju dan 3 orang lainnya mengatakan tidak setuju.

Sedangkan sebanyak 30 orang responden tidak setuju jika selama ini selalu

mendapatkan informasi tentang kesehatan secara teratur dari rumah sakit dan sangat

tidak setuju 2 orang. Namun, beberapa lainnya mengatakan 4 orang sangat setuju dan

44 orang lainnya setuju.

Terkait dengan temuan penelitian diatas, tentunya efisiensi pelayanan

kesehatan untuk masyarakat miskin adalah dimensi yang penting dari mutu karena

efisiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan. Pelayanan yang kurang baik,

di samping menyebabkan resiko yang tidak perlu terjadi dan kurang nyamannya

pasien, seringkali mahal dan memakan waktu lama untuk memperbaiki. Begitupun

masyarakat miskin akan beralih pengobatan bila ada bagian-bagian yang tidak sesuai

dengan harapannya seperti pengobatan alternatif. Berkenaan dengan hal ini, menurut

Harwood bahwa masyarakat beralih menggunakan pengobatan alternative menjadi

alasan umum yang biasa dipakai : (1) kurangnya persiapan dan jangkauan kepada

arus utama pelayanan kesehatan, (2) kurang puasnya cara pengobatan, (3) kurang

kepercayaan terhadap pemberi jasa pengobatan medis sebagai pengobatan masalah

psikologis (4) kurang pengetahuan dari pihak penyaji pengobatan medis dalam

pengobatan yang berhubungan dengan sindroma budaya.9

9 Stahhope dan Jeanette Lancaster, Perawatan Kesehatan Masyarakat, h. 149

Page 98: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

80

Tabel 7. Persepsi Masyarakat terhadap kelangsungan pelayanan di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Rekam medis di rumah sakit ini tertata baik

6 53 20 1 283

2. Data status pasien tersimpan dengan aman

12 53 14 1 301

3. Pasien tidak pernah kerepotan mencari rekam medis bila pasien dating kontrol

5 50 22 3 272

4. Dokter dalam melakukan diagnosa bekerja baik dengan tim tanpa harus mengulang diagnosa sebelumnya

6 62 12 - 302

5. Petugas pelayanan memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan

5 55 19 1 282

6. Petugas pelayanan selalu tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan

7 42 30 1 264

7. Pasien tidak pernah dimintai biaya tambahan oleh petugas pelayanan

6 53 21 - 284

x = 284 1988

Dari tabel 7 kita dapat melihat banyak responden yang berpendapat mengenai

rekam medis di rumah sakit ini tertata baik sebanyak 6 orang sangat setuju.

Sedangkan 53 orang lainnya mengatakan setuju dan 20 orang responden tidak setuju

serta 1 orang sangat tidak setuju jika rekam medis di RSCM sudah tertata baik.

Begitupun mengenai data status pasien, banyak responden berpendapat sebanyak 12

orang sangat tidak setuju dan 53 orang mengatakan setuju jika data status pasien telah

tersimpan dengan aman sedangkan 14 orang lainnya mengatakan tidak setuju dan 1

orang sangat tidak setuju.

Page 99: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

81

Hai ini sesuai dengan pencarian rekam medis di rumah sakit. Banyak

responden menilai bahwa selama ini pasien tidak pernah kerepotan mencari rekam

medis bila pasien dating control yaitu sebanyak 12 orang sangat setuju dan 53 orang

lainnya mengatakan setuju, namun banyak responden menilai tidak setuju bila selama

ini tidak merasa kerepotan untuk mencari rekam medis sebanyak 14 orang dan 1

orang mengatakan sangat tidak setuju.

Sementara itu responden menilai dokter dalam melakukan diagnosa bekerja

baik dengan tim tanpa harus mengulang diagnosa sebelumnya sebanyak 6 orang

responden mengatakan sangat tidak setuju dan 62 orang lainnya mengatakan setuju

sedangkan yang tidak setuju sebanyak 12 orang. Selanjutnya petugas pelayanan

memberikan pelayanan sesuai dengan waktu yang telah dijanjikan sebanyak 5 orang

sangat tidak setuju dan 55 orang setuju sedangkan yang mengatakan tidak setuju

sebanyak 19 orang dan 1 orang lainnya mengatakan sangat tidak setuju

Dari table di atas, terlihat pula bahwa keseluruhan responden mengatakan

setuju atas pelayanan yang selalu tepat waktu sesuai jadwal dalam memulai

pelayanan oleh petugas 7 orang diantaranya mengatakan sangat setuju dan 42 orang

setuju. Sebanyak 30 orang responden mengatakan tidak setuju dan 1 orang sangat

mengatakan tidak setuju. Begitupun mengenai pasien yang tidak pernah dimintai

biaya tambahan oleh petugas pelayanan. Sebanyak 21 orang mengatakan tidak setuju

sedangkan yang mengatakan sangat setuju sebanyak 6 orang dan 53 orang lainnya

mengatakan setuju.

Page 100: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

82

Berkaitan dengan pernyataan di atas, sebelumnya kita perlu tahu mengenai

rekam medis. Adapun rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan, dan

dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan

lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Selain berguna sebagai alat

pembuktiaan, rekam medis juga sangat besar artinya untuk :

1. dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien

2. bahan pembuktian dalam perkara hokum

3. bahan untuk keperluan penelitian dan pendidikan

4. dasar perhitungan biaya pelayanan kesehatan, dan

5. bahan untuk menyiapkan statistik kesehatan.10

Dilihat dari banyaknya responden yang menjawab setuju mengenai proses

pencatatan yang akurat serta penyimpanan rekam medis yang baik akan berdampak

positif karena peran pencatatan akurat di setiap rumah sakit menjadi bagian yang

sangat penting untuk kelangsungan proses pengobatan pasien tersebut.

Tabel 8.

Persepsi Masyarakat terhadap keamanan di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Pasien menerima obat sesuai dengan daftar penerima obat yang telah diberitahukan

5 58 5 2 294

2. Pasien tidak sulit untuk mencari obat yang sesuai dengan resep yang diberikan

8 32 23 1 280

10 Dr. H. Dalmy Iskandar, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan, dan Pasien, (Jakarta: Sinar

Grafika, 1998), hal. 8

Page 101: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

83

SS S TS STS Skor

3. Pasein tidak pernah merasa kerepotan untuk mengurusi administrasi dalam memperoleh obat

7 37 33 3 255

4. Pasien tidak pernah perlu memerlukan waktu yang lama dalam mengurus administrasi bila datang kontrol

10 27 41 2 244

5. Sistem adminstrasi di rumah sakit ini sudah cukup baik

7 48 22 3 274

6. Petugas pelayanan melakukan pencatatan yang akurat

5 66 9 - 307

x = 275,67 1654

Dari table 8 terlihat banyak responden menyetujui bila pasien menerima obat

sesuai dengan daftar penerima obat yang telah diberitahukan oleh dokter. Sebanyak

12 orang mengatakan sangat setuju dan yang mengatakan setuju sebanyak 53 orang.

Sedangkan 14 orang lainnya berpendapat tidak setuju dan 1 orang sangat tidak setuju.

Hal serupa dapat kita lihat pada item kedua. Sebanyak 14 orang mengatakan tidak

setuju dan 1 orang sangat tidak setuju mengenai pasien tidak sulit untuk mencari obat

yang sesuai dengan resep yang diberikan, sedangkan yang mengatakan sangat setuju

sebanyak 12 orang dan 53 orang lainnya mengatakan setuju.

Sementara itu, dalam pernyataan pasien tidak pernah merasa kerepotan untuk

mengurusi administrasi dalam memperoleh obat 12 orang mengatakan sangat setuju;

53 orang setuju sedangkan 14 orang tidak setuju dan 1 orang sangat tidak setuju.

Begitupun mengenai pasien tidak pernah perlu memerlukan waktu yang lama dalam

mengurus administrasi bila datang control, sebanyak 12 orang mengatakan tidak

Page 102: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

84

setuju, 53 orang responden setuju. Namun untuk yang mengatakan tidak setuju

sebanyak 14 orang dan 1 orang lainnya sangat tidak setuju.

Sebanyak 12 orang responden mengatakan sangat setuju dan 53 orang lainnya

mengatakan setuju bahwa sistem adminstrasi di rumah sakit RSCM sudah cukup baik

namun banyak juga yang tidak sependapat dengan hal tersebut, seperti sebanyak 14

orang mengatakan tidak setuju dan 1 orang lainnya mengatakan sangat tidak setuju.

Selanjutnya mengenai petugas pelayanan melakukan pencatatan yang akurat ada 12

orang responden mengatakan sangat setuju dan 53 orang lainnya setuju. Sedangkan

14 orang mengatakan tidak setuju dan 1 orang responden sangat tidak setuju.

Dari table diatas terlihat bahwa masyarakat banyak yang mengatakan variasi

dalam jawaban baik setuju dan tidak setuju untuk dimensi keamanan dalam pelayanan

yang diberikan. Namun masih banyak masyarakat menjawab tidak setuju untuk setiap

pernyataaan. Hal tersebut diduga bahwasanya masyarakat masih merasakan kesulitan

untuk mengurusi segala administrasi yang ada di rumah sakit. Sedangkan menurut

Djoko Wijono persepsi negative datang dari masyarakat ketika sakit yang diderita

pasien tidak sembuh-sembuh, antri lama, terhadap pelayanan yang diberikan.

Tabel 9. Persepsi Masyarakat terhadap kenyamanan dan kenikmatan di RSCM

No. Daftar Pernyataan SS S TS STS Skor

1. Kebersihan lingkungan rumah sakit terjaga dengan baik

9 60 10 1 304

2. Ruang konsultasi pasien tertata dengan baik dan aman

5 68 6 1 310

Page 103: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

85

SS S TS STS Skor

3. Jumlah pengamanan di rumah sakit mencukupi sehingga pasien merasa aman berada dalam lingkungan rumah sakit

6 54 19 1 283

4. Pasien merasa tenang untuk berobat di rumah sakit ini sehingga waktu control pasien tidak segan-segan untuk mengecek perkembangan pengobatan pasien

7 59 13 1 298

5. Petugas kebersihan selalu membersihkan lingkungan pabila ada yang kotor

14 58 8 - 316

6. Ruang tunggu pasien yang nyaman 12 48 18 2 290

7. Rumah sakit menyediakan fasilitias yang cukup saat pasien menunggu giliran berobat seperti Televisi

9 62 8 1 306

8. Fasilitas fisik (gedung, ruang tunggu) rumah sakit memiliki daya tarik

3 73 3 1 254

x = 295,13 2361

Tabel 9 menunjukkan bahwa banyak responden yang menyetujui bahwa

fasilitas baik sarana dan prasarana yang diberikan pihak RSCM dalam hal upaya

memberikan kenyamanan dan kenikmatan masyarakat untuk bisa rileks ketika

berobat sudah cukup baik, seperti kita lihat banyak responden menilai positif atas

upaya-upaya yang diberikan untuk kepuasan masyarakat. Salah satunya yaitu

mengenai kebersihan. Sebanyak 9 orang mengatakan sangat setuju dan 60 orang

lainnya mengatakan setuju mengenai kebersihan lingkungan rumah sakit terjaga

dengan baik, namun 10 orang lainnya mengatakan tidak setuju dan 1 orang sangat

tidak setuju. Begitupun mengenai ruang konsultasi, banyak responden menilai bahwa

ruang konsultasi di RSCM sudah tertata dengan baik dan aman sebanyak 5 orang

Page 104: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

86

sangat setuju dan 58 orang setuju. Sedangkan yang mengatakan tidak setuju sebanyak

19 orang dan 1 orang lainnya mengatakan sangat tidak setuju.

Selanjutnya jumlah pengamanan di rumah sakit mencukupi sehingga pasien

merasa aman berada dalam lingkungan rumah sakit sebanyak 6 orang menyatakan

sangat setuju; 54 orang setuju. Responden lain sebanyak 19 orang tidak setuju dan 1

orang sangat tidak setuju mengenai jumlah pengamanan di rumah sakit yang sudah

mencukupi.

Berdasarkan data yang diperoleh, banyak masyarakat yang merasa tenang

untuk berobat di RSCM sehingga waktu control pasien tidak segan-segan untuk

mengecek perkembangan pengobatan. Dalam tabel 8 sebanyak 7 orang responden

mengatakan sangat setuju dan 59 orang setuju. Namun untuk yang mengatakan tidak

setuju sejumlah 13 orang responden dan 1 orang lainnya berpendapat sangat tidak

setuju

Sementara itu mengenai petugas kebersihan selalu membersihkan lingkungan

pabila ada yang kotor sebanyak 14 orang mengatakan sangat setuju; 58 orang

responden setuju; 8 orang responden mengatakan tidak setuju. Hal serupa dapat kita

lihat, banyak masyarakat menyetujui bahwa ruang tunggu pasien yang nyaman, ada

banyak responden menilai salah satunya 12 orang mengatakan sangat setuju dan 48

orang setuju. Sedangkan responden lainnya yang mengatakan tidak setuju sejumlah

18 orang dan 2 orang lainnya mengatakan sangat tidak setuju.

Selanjutnya dalam tabel 9 tentunya kita dapat melihat banyak responden

menilai 8 orang responden mengatakan tidak setuju dan 1 orang sangat tidak setuju

Page 105: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

87

bahwa rumah sakit menyediakan fasilitias yang cukup saat pasien menunggu giliran

berobat seperti Televisi, namuan 9 orang diantaranya mengatakan sangat setuju dan

62 orang lainnya mengatakan setuju. Begitupun dengan fasilitas fisik (gedung, ruang

tunggu) rumah sakit, banyak responden menilai bahwa fasilitas fisik RSCM memiliki

daya tarik sebanyak 3 orang responden mengatakan sangat setuju dan 73 orang setuju

sedangkan yang mengatakan tidak setuju yaitu 3 orang dan 1 orang lainnya

mengatakan sangat tidak setuju.

Terkait dengan kenyamanan/kenikmatan menurut Djoko Wijono berkaitan

dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas

klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedianya untuk kembali ke

fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya.11 Berkaitan dengan

pertanyaan di atas, dalam penelitian ini ditemukan sebagian besar responden

menyatakan setuju dengan nilai maximum 40. Hal tersebut diduga bahwasanya

masyarakat miskin sudah terpenuhi harapannya dalam merasakan

kenyamanan/kenikmatan dalam menggunakan sarana pengobatan di rumah sakit

Cipto Mangunkusmo Jakarta.

11 Djoko wijono, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol I, h.37

Page 106: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

88

3. Kategorisasi Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan di Rumah

Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 16 diperoleh sebagai berikut :

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Totskor 80 118 240 181.48 24.614

Valid N (listwise) 80

Rentangan penyebaran skor skala Pelayanan kesehatan untuk Masyarakat

miskin adalah 50 – 250, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan empat

pilihan jawaban, yaitu skor terendah 1 X 50 = 50 dan skor tertinggi 5 X 50 = 250,

Mean dari skala pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin sebesar 181,48

dengan standar deviasi 24,614, dan nilai maksimum 240, nilai minimum 118.

Untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

untuk masyarakat miskin peneliti membagi ke dalam tiga kategori tingkat persepsi

masyarakat yaitu tingkat tinggi, sedang dan rendah. Skala ini terdiri dari 50 item,

dengan setiap itemnya diberi skor 1 untuk jawaban STS, 2 untuk jawaban ST, 4 untuk

jawaban S dan 5 untuk jawaban SS. Dengan luas jarak sebenarnya adalah 200 – 50 =

200 dengan demikian setiap satuan deviasi standarnya bernilai σ = 200/6 = 33,33 dan

mean teoritisnya adalah µ = (50 X2)+(50X3)/2 =175.

Page 107: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

89

Tabel 10 Klasifikasi Skor Skala Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Pelayanan

Kesehatan

Kategori Nilai Angka

Tinggi X > (M+SD) X > 200

Sedang (M-SD)<X<(M+SD) 150 < X < 200

Rendah X < (M-1 SD) X < 150

Sesuai dengan keterangan di atas, maka data yang diperoleh berdasarkan

mean temuan sebesar 181,48 maka dapat kita ketahui bahwa sebagian besar

responden memiliki tingkat persepsi terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat

miskin adalah positif, dengan tingkat persepsi sedang, dimana skor yang diperoleh

berada diantara nilai rendah dan tinggi dari standar deviasi. Tingkat persepsi yang

berada dalam nilai sedang dapat dipengaruhi dari berbagai macam item pelayanan

salah satu pelayanan yang responsif, kesigapan petugas pelayanan, pemberian

fasilitas yang nyaman untuk pasien serta komitmen tinggi rumah sakit memberikan

pelayanan prima, hal ini sesuai dengan motto Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

yang respek, sigap, cepat dan mulia. Sedangkan dari tingkat jawaban responden yang

mengarah persepsi negatif dapat dipengaruhi dari kurangnya jumlah petugas

pelayanan karena banyaknya masyrakat miskin yang berobat, seringnya petugas tidak

tepat waktu untuk memulai pelayanan.

Page 108: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

90

Page 109: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan di rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo

Jakarta tentang persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat

miskin, peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan untuk masyarakat miskin

di RSCM Jakarta adalah positif dengan kategorisasi sedang yaitu 181,48

dimana skor/nilai yang didapat berada diantara skor rendah dan tinggi dari

standar deviasi. Persepsi positif dilihat dari banyaknya responden yang

merespon positif akan pelayanan yang diberikan mulai dari dimensi

kompetensi teknis, akses terhadap pelayanan, efektifitas, hubungan antar

manusia, efisiensi, kelangsungan pelayanan, keamanan, kenyamanan dan

kenikmatan.

2. Format pelayanan kesehatan yang diberikan pihak RSCM Jakarta untuk

masyarakat miskin sudah dalam kategori baik. Hal ini dapat dibuktikan

dengan banyaknya masyarakat yang mempersepsikan secara positif atas

penerimaan pelayanan yang diberikan oleh petugas pelayanan baik medis

maupun non medis.

B. Saran

1. Peningkatan pelatihan bagi pelayanan medis dan petugas pelayanan lainnya.

Pelatihan dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Pelatihan

90

Page 110: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

91

dilakukan untuk meningkatkan teknik pelayann terhadap pasien, kecekatan

petugas dalam melayani pasien, dan meningkatkan kepedulian mereka kepada

masyarakat khususnya masyarakat miskin yang selalu mendapat diskriminasi.

2. koordinasi antara bagian unit pelayanan dipererat. Koordinasi antara bagian

yang saling keterkaitan sangat diperlukan sehingga tidak terjadi kesalahan

prosedur misalnya antara bagian penerimaan pasien dengan bagian ruang

tindak rawat jalan dalam hal penempatan pasien.

3. Penyediaan fasilitas yang cukup dan berkualitas untuk aktifitasi atau

operasional pelayanan rawat jalan di RSCM. Fasilitas yang berkualitas yang

sangat mempengaruhi kenyamanan pasien, misalnya tempat tidur yang

nyaman teruntuk pasien yang sedang control tidak bisa duduk dan berjalan,

kursi roda, sarana hiburan seperti televise yang berfungsi, ruang rawat dan

toilet selalu dalam keadaan bersih dan lain sebagainya.

Page 111: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Pengobatan Ponari Adalah Bentuk Kesyirikan Yang Diharamkan,

www.hidayatullah.com, 2009

Abdul Qadir Jawas bin, Yazid, Do’a dan Wirid, Jakarta: Pustaka Imam Asy-syafi’I,

2008

Adisti, Risa, Kajian Kecamatan Miskin,

http://cari_pdf.com/download/index.php?name=penyebab%20kemiski

nan&file=pandeglangkab.go.id/files/desa_miskin, 2010

Admin, Nanth, Persepsi, http://kuliahkomunikasi.com/?p=174, 2009

Ala, B Andre, Strategi Anti Kemiskinan Lima Tahap, Edisi Analisa, 1981

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka

Cipta, 2002

Artmanda, Vrista, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:

PT Refika Aditama, 2005

Azwar, Azrul, Pengantar Administrasi kesehatan, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996

Bhirawa, Penghapusan Diskriminasi Dalam Berbagai Bentuk,

http://bappenas.go.id/get/file/server/node/3331, 2010

Bappenas, Direktori Kegiatan Pengentasan Kemiskinan Periode 1996-2001, Jakarta

93

Page 112: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Deedat, Jalan Kesembuhan, Majalah Nikah edisi 15 Februari, 2008

Dewi, Rumah Sakit: Mencapai Indonesia Sehat 2010 dengan Pelayanan Kesehatan

yang Optimal Bagi Keluarga Miskin, www.dewipn.com, 2009

Dawud, Yudarnaso, Peran Proses Manajemen dalam Pengembangan Mutu

Pelayanan Rumah Sakit, Jurnal Manajemen dan Adminitrasi Rumah

Sakit, edisi Volume 1, 1999

Effendy, Nasrul, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Buku Kedokteran, 1995

Gani, Ascobat, Aspek-aspek Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Rajawali Press, 1995

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research, Yogyakarta: Andi, 1995

Hardy, Malcom, Pengantar Psikologi, Jakarta: Erlangga, 1988

Harriman, L Philip, Istilah Psikologi, Jakarta: Restu Agung, 1995

Irwanto, Psikologi Umum, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1990

Iskandar, Dalmy, Rumah Sakit, Tenaga Kesehatan dan Pasien, Jakarta: Sinar

Grafika, 1998

Jacobalis, Samsi, Penilaian mutu pelayanan kesehatan dan akreditasi rumah sakit,

Jakarta: Persi II, 1982

94

Page 113: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Kuntjoro, Dorodjatun, Kemiskinan di Indonesia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

1986

Lomenta, Benyamin, Pelayanan Medis (citra, Konflik dan Harapan), Jakarta :

Kanisius, 1989

Madjid, Salim, Program Kesehatan Gratis Sebagai Pilihan,

www.datinkessulsel.wordpress.com, 2009

Mahasin, Aswab, Gelandangan : Pandangan Ilmuwan, Jakarta: LP3ES, 1991

Muis, Fahrur, Bahagia Saat Sakit, Solo: Pustaka Iltizam, 2008

Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 1996

Nuigrum, Utami, Kesehatan Gratis Untuk Rakyat Miskin, www.betaviase.co.id, 2009

Pajaitan, Merphin, Memberdayakan Kaum Miskin, Jakarta: BPK, 2000

Rianti, Persepsi Masyarakat Surakarta Terhadap Seni Batik Klasik,

http://www.scribd.com/doc/15252246/Bab-2-Acc, 2009

Salam, Syamsir, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006

Sayogyo, Masalah Kemiskinan di Indonesia, Antara Teori dan Praktek, Bogor:

Institut Pertanian Bogor, 1988

Stahhope, Marcia, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Bandung: YIA PKP, 1997

Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offset, 1989

95

Page 114: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

96

Subekti, Kitab Undang-Undang, Jakarta: PT Pradnya Paramita, 1990

Syaefudin, Menuju Masyarakat Mandiri, Jakarta: PT Gramedia Utama, 2003

Soetomo, Masalah Sosial dan Pembangunan, Jakarta: Pustaka Jaya, 1999

Syharul Fatwa, Abu Abdillah, Bila Sakit Menyapa, Gresik: Al Furqon, 2008

Subana, M, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2005

Umar, Husein, Metode Penelitiaan untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2004

Singarimbun, Masri, Metode Penelitian Survei (Jakarta: PT Pustaka LP3ES, 1989

Wijono, Djoko, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol I, Surabaya: Airlangga

University Press, 1999

……………….., Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Vol II (Teori, Strategi dan

Aplikasi), Surabaya: Airlangga University Press, 1999

Yoga Aditama, Tjandra, Pelayanan Prima, Jurnal Manajemen dan Adminitrasi

Rumah Sakit, edisi Volume 5, 2005

Page 115: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Kompetensi Teknis Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir 2

butir 3

butir 4

butir 5 Jumlah Responden Butir

2 Butir

3 Butir

4 Butir

5 Jumlah

1 4 4 5 4 17 41 4 4 4 4 16

2 4 4 4 4 16 42 5 4 4 4 17

3 4 4 4 4 16 43 4 4 4 5 17

4 4 4 4 4 16 44 5 4 4 4 17

5 4 4 4 4 16 45 2 4 4 2 12

6 4 4 4 4 16 46 2 2 4 2 10

7 2 2 4 2 10 47 2 2 4 2 10

8 5 4 4 4 17 48 4 4 4 4 16

9 5 5 5 5 20 49 2 2 4 2 10

10 4 4 4 2 14 50 4 4 5 4 17

11 4 2 4 2 12 51 4 4 5 4 17

12 4 2 4 2 12 52 4 4 4 4 16

13 5 5 5 5 20 53 5 4 5 5 19

14 4 2 4 4 14 54 2 4 4 2 12

15 4 4 4 4 16 55 5 5 5 5 20

16 5 5 4 4 18 56 4 4 5 4 17

17 4 4 4 4 16 57 4 4 4 2 14

18 5 4 5 5 19 58 4 4 4 4 16

19 5 5 4 5 19 59 5 2 5 5 17

20 4 4 2 4 14 60 4 4 4 5 17

21 4 5 4 5 18 61 4 4 5 5 18

22 4 2 4 4 14 62 5 5 4 5 19

23 4 4 4 2 14 63 2 2 4 2 10

24 4 2 4 2 12 64 2 4 4 4 14

25 4 4 4 4 16 65 4 4 4 4 16

26 2 2 4 2 10 66 2 4 4 2 12

27 4 4 4 4 16 67 2 2 4 2 10

28 2 2 2 2 8 68 4 4 5 4 17

29 4 4 4 4 16 69 2 2 4 2 10

30 4 4 4 4 16 70 4 4 4 4 16

31 2 2 4 2 10 71 4 4 4 2 14

32 4 4 4 4 16 72 5 4 4 5 18

33 4 4 4 4 16 73 5 4 4 5 18

34 4 5 2 2 13 74 4 4 4 5 17

35 4 4 5 4 17 75 2 4 5 5 16

36 4 4 4 4 16 76 5 4 4 5 18

37 4 2 4 2 12 77 4 2 4 4 14

38 5 5 4 5 19 78 4 4 4 4 16

39 2 2 4 2 10 79 4 4 4 4 16

40 4 2 4 4 14 80 5 4 4 4 17

Page 116: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat terhadap Variabel Akses pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir

6 butir

7 butir

8 butir

9 butir 10

butir 11

butir 12

butir 13 jumlah Responden Butir

6 Butri

7 Butir

8 Butir

9 Butir

10 Butir

11 Butir

12 Butir

13 Jumlah

1 4 2 2 4 4 5 4 2 27 41 4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 4 2 2 2 4 4 4 4 26 42 4 2 4 5 4 4 4 1 28

3 4 2 2 2 4 4 2 4 24 43 5 4 4 4 4 4 4 4 33

4 4 2 2 2 4 4 2 4 24 44 4 4 4 4 4 4 4 4 32

5 4 4 2 2 4 4 4 2 26 45 4 2 4 2 2 4 4 4 26

6 4 4 4 2 4 4 4 2 28 46 4 2 4 2 2 4 2 4 24

7 4 2 2 2 2 4 2 2 20 47 4 4 2 4 4 4 5 2 29

8 4 2 2 4 4 4 4 4 28 48 4 2 4 5 4 4 2 1 26

9 5 5 5 5 5 5 5 1 36 49 4 2 4 2 4 4 4 2 26

10 5 4 4 2 4 4 2 2 27 50 4 4 4 4 4 4 4 4 32

11 4 4 4 4 4 4 4 2 30 51 4 4 4 4 4 4 4 2 30

12 4 4 4 4 4 4 4 2 30 52 4 2 4 2 4 4 4 2 26

13 5 4 5 1 5 5 4 4 33 53 5 5 5 4 5 5 5 1 35

14 4 2 4 4 4 4 4 2 28 54 4 2 4 1 2 4 2 4 23

15 5 5 2 4 4 4 2 4 30 55 5 5 5 5 5 5 5 5 40

16 5 4 4 2 4 4 4 2 29 56 4 2 5 1 4 4 2 2 24

17 4 4 4 4 4 4 4 2 30 57 2 2 4 2 2 4 4 2 22

18 5 5 5 5 5 5 5 1 36 58 4 4 2 2 4 4 4 4 28

19 5 2 4 1 5 5 4 1 27 59 5 5 5 4 5 4 5 4 37

20 4 4 4 4 4 4 4 2 30 60 4 2 2 4 4 4 4 4 28

21 2 5 5 4 5 5 5 5 36 61 5 5 4 4 4 4 4 2 32

22 4 4 4 2 4 5 5 4 32 62 5 5 4 5 5 4 4 4 36

23 4 2 2 2 4 4 4 2 24 63 2 2 4 2 2 2 2 4 20

24 4 2 4 4 4 4 2 2 26 64 4 4 4 4 4 4 4 2 30

25 4 2 2 4 4 5 4 4 29 65 4 4 4 4 4 4 4 4 32

26 4 2 2 2 4 4 4 2 24 66 4 2 4 2 2 5 4 2 25

27 4 2 2 4 4 4 4 4 28 67 2 4 4 4 2 4 4 2 26

28 4 2 2 2 4 4 2 4 24 68 4 2 1 4 2 4 4 2 23

29 4 2 2 4 4 4 4 2 26 69 4 4 4 2 4 4 4 2 28

30 4 2 2 4 4 4 4 2 26 70 2 4 1 4 4 4 4 1 24

31 4 1 2 4 4 4 2 2 23 71 4 2 4 2 2 4 2 2 22

32 5 4 4 2 5 5 4 2 31 72 4 4 5 2 4 5 4 4 32

33 4 4 4 2 4 4 4 2 28 73 5 4 4 5 5 5 5 4 37

34 5 4 4 2 2 5 5 4 31 74 4 4 4 2 4 4 2 4 28

35 4 1 1 4 4 5 5 2 26 75 2 5 5 5 5 5 5 5 37

36 4 2 2 2 4 4 4 4 26 76 5 4 4 5 5 5 5 4 37

37 4 5 4 2 4 4 4 2 29 77 5 2 4 1 4 4 4 4 28

38 5 5 5 5 5 5 4 1 35 78 4 2 4 1 4 4 4 4 27

39 4 2 4 1 2 4 2 2 21 79 4 4 5 2 4 4 4 4 31

40 2 2 4 4 4 4 2 2 24 80 4 4 4 5 4 4 4 4 33

Page 117: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Efektifitas Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir

1 butir 14

butir 15

butir 16

butir 17

butir 18

Jumlah Responden Butir 1

Butir 14

Butir 15

Butir 16

Butir 17

Butir 18

Jumlah

1 5 4 2 2 2 2 17 41 4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 2 2 2 18 42 5 2 5 4 4 4 24

3 5 4 4 4 4 2 23 43 5 4 4 5 5 2 25

4 4 4 4 4 4 2 22 44 4 4 4 4 5 4 25

5 4 4 4 4 5 2 23 45 4 2 2 2 2 4 16

6 5 4 4 4 4 4 25 46 4 2 2 2 2 4 16

7 4 4 4 2 2 2 18 47 5 4 4 4 2 4 23

8 4 2 2 4 4 4 20 48 5 4 5 5 5 1 25

9 5 4 5 5 5 2 26 49 4 2 4 4 2 2 18

10 4 4 4 2 5 4 23 50 4 4 4 5 4 4 25

11 5 2 4 4 4 4 23 51 4 4 4 5 5 4 26

12 5 2 4 4 4 4 23 52 4 2 2 4 2 4 18

13 5 5 4 2 4 4 24 53 5 4 4 5 5 4 27

14 4 2 4 4 4 4 22 54 2 2 2 2 2 4 14

15 4 2 4 5 5 4 24 55 5 5 5 5 5 5 30

16 4 4 5 4 4 5 26 56 5 4 4 5 4 4 26

17 4 4 4 4 5 4 25 57 4 4 4 4 4 4 24

18 5 1 5 5 5 5 26 58 5 2 4 2 2 4 19

19 5 4 4 4 4 2 23 59 5 5 4 5 5 4 28

20 4 4 4 4 4 4 24 60 5 4 4 2 2 4 21

21 5 5 5 5 2 4 26 61 5 2 4 4 4 2 21

22 5 2 4 2 2 4 19 62 4 4 5 5 5 2 25

23 4 4 4 2 2 2 18 63 2 2 4 2 2 2 14

24 4 2 4 4 2 4 20 64 4 4 4 4 4 2 22

25 5 4 4 4 2 2 21 65 5 2 2 4 4 2 19

26 4 2 4 4 4 2 20 66 4 4 5 2 4 4 23

27 4 4 2 2 2 2 16 67 4 4 2 2 2 2 16

28 5 2 4 2 2 4 19 68 5 5 4 2 2 1 19

29 4 2 2 2 2 2 14 69 5 4 2 2 2 4 19

30 5 2 2 2 2 4 17 70 5 4 4 5 5 4 27

31 5 2 4 2 4 2 19 71 2 4 4 2 2 4 18

32 5 4 4 4 4 4 25 72 5 4 4 4 4 4 25

33 5 4 4 4 2 4 23 73 4 4 5 4 2 2 21

34 4 4 4 2 4 2 20 74 4 5 5 5 4 4 27

35 5 4 2 2 2 1 16 75 4 4 4 2 2 4 20

36 5 4 4 4 4 2 23 76 4 4 5 4 2 2 21

37 4 5 4 4 2 4 23 77 2 4 4 4 2 2 18

38 5 4 5 5 5 2 26 78 4 4 4 4 4 2 22

39 2 4 5 1 1 1 14 79 4 4 4 5 5 5 27

40 4 4 4 4 4 4 24 80 5 4 4 4 2 2 21

Page 118: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Hubungan antar Manusia dalam Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir

19 butir 20

butir 21

butir 22 jumlah Responden Butir

19 Butir

20 Butir

21 Butir

22 Jumlah

1 4 4 4 4 16 41 4 4 4 4 16

2 4 4 4 4 16 42 4 4 4 4 16

3 4 4 4 4 16 43 5 5 5 5 20

4 4 4 4 4 16 44 4 5 4 4 17

5 5 5 5 5 20 45 4 2 2 2 10

6 4 4 4 4 16 46 4 2 2 2 10

7 4 4 4 2 14 47 4 4 4 4 16

8 4 4 4 4 16 48 4 4 2 4 14

9 5 5 5 5 20 49 2 2 4 2 10

10 4 4 4 4 16 50 5 5 4 5 19

11 4 2 2 4 12 51 4 5 5 4 18

12 4 2 2 4 12 52 4 4 2 4 14

13 5 5 5 5 20 53 5 5 4 5 19

14 4 4 4 4 16 54 2 2 2 2 8

15 4 5 5 5 19 55 5 5 5 5 20

16 5 5 4 5 19 56 5 4 4 4 17

17 4 4 4 4 16 57 4 4 2 4 14

18 4 5 5 5 19 58 2 2 2 4 10

19 5 5 2 5 17 59 4 2 2 4 12

20 4 4 4 4 16 60 4 4 2 2 12

21 2 4 2 2 10 61 4 5 4 4 17

22 2 4 4 4 14 62 5 5 5 4 19

23 4 4 4 4 16 63 2 2 2 2 8

24 4 4 4 4 16 64 4 4 4 4 16

25 4 4 4 4 16 65 2 4 4 4 14

26 4 2 2 2 10 66 4 4 4 4 16

27 4 4 4 4 16 67 2 2 2 2 8

28 4 2 2 2 10 68 1 1 2 2 6

29 4 4 4 4 16 69 2 2 2 4 10

30 4 4 4 4 16 70 4 4 2 4 14

31 4 2 4 4 14 71 4 4 4 4 16

32 4 5 5 5 19 72 4 5 5 4 18

33 4 4 2 4 14 73 4 4 4 5 17

34 5 4 2 4 15 74 4 2 2 4 12

35 4 4 4 4 16 75 5 2 2 2 11

36 4 4 4 4 16 76 4 4 4 5 17

37 5 4 4 4 17 77 2 4 2 2 10

38 5 5 5 5 20 78 4 2 2 4 12

39 1 1 1 1 4 79 4 4 4 4 16

40 4 4 4 4 16 80 2 2 2 4 10

Page 119: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Efisiensi Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir 23

butir 24

butir 25

butir 26

butir 27

butir 28

butir 29 jumlah Responden Butir

23 Butir

24 Butir

25 Butir

26 Butir

27 Butir

28 Butir

29 Jumlah

1 4 5 5 4 4 4 2 28 41 4 4 4 5 4 4 4 29

2 2 4 4 4 4 4 4 26 42 5 4 4 4 4 4 4 29

3 4 4 4 4 4 4 4 28 43 5 4 4 4 5 5 4 31

4 4 4 4 4 4 4 4 28 44 5 5 5 4 4 4 4 31

5 4 4 4 4 4 4 4 28 45 2 4 2 2 4 2 2 18

6 2 4 4 4 4 2 2 22 46 4 4 4 4 2 2 2 22

7 2 2 2 2 4 4 1 17 47 4 4 4 4 4 4 2 26

8 4 4 4 4 4 4 2 26 48 4 4 4 4 4 4 4 28

9 5 5 5 5 4 5 5 34 49 2 4 2 4 4 2 2 20

10 4 5 4 4 2 2 2 23 50 4 4 4 4 4 4 4 28

11 4 4 4 4 2 2 4 24 51 4 4 4 4 4 4 4 28

12 4 4 4 4 2 2 4 24 52 4 4 5 4 4 2 2 25

13 4 4 4 4 4 4 4 28 53 5 4 4 5 5 4 4 31

14 2 4 4 4 2 2 2 20 54 4 4 4 4 4 2 2 24

15 4 4 2 4 2 4 2 22 55 4 4 4 4 4 4 4 28

16 4 4 4 4 4 4 4 28 56 4 4 4 4 4 4 4 28

17 4 4 4 4 4 4 4 28 57 4 4 4 4 4 4 4 28

18 5 5 4 4 4 5 5 32 58 4 4 4 4 2 2 2 22

19 4 5 5 5 5 5 4 33 59 4 4 4 4 4 2 2 24

20 4 4 2 4 4 4 4 26 60 4 5 4 4 4 4 4 29

21 4 5 4 4 4 4 4 29 61 4 4 4 2 4 4 2 24

22 2 4 4 4 4 2 2 22 62 5 5 4 5 5 5 4 33

23 2 4 4 4 4 4 4 26 63 2 2 4 4 4 4 2 22

24 2 4 5 4 4 5 4 28 64 4 4 4 4 4 4 4 28

25 4 4 4 4 4 4 2 26 65 4 4 4 4 4 1 2 23

26 4 4 4 4 4 4 4 28 66 4 4 5 4 4 2 2 25

27 2 4 4 4 4 4 2 24 67 2 4 2 2 4 2 2 18

28 4 4 4 4 4 4 2 26 68 4 5 2 5 4 2 4 26

29 2 4 4 4 4 4 2 24 69 4 5 2 4 4 5 4 28

30 2 5 5 4 4 4 4 28 70 4 4 4 4 4 4 4 28

31 4 4 4 4 4 4 4 28 71 4 4 4 4 4 4 4 28

32 4 5 4 5 2 4 4 28 72 4 5 4 4 4 4 4 29

33 4 4 4 4 4 4 4 28 73 2 4 5 5 5 4 2 27

34 4 4 4 4 2 2 2 22 74 4 4 4 4 4 4 4 28

35 2 5 5 4 4 4 2 26 75 4 4 2 5 2 2 1 20

36 2 4 4 4 4 4 4 26 76 2 4 5 5 5 4 2 27

37 4 4 5 4 4 4 5 30 77 4 4 2 2 2 1 2 17

38 5 5 4 5 5 5 5 34 78 4 4 4 4 4 2 4 26

39 1 1 4 4 4 4 2 20 79 4 4 5 4 4 4 4 29

40 4 4 2 4 4 4 4 26 80 4 4 4 4 4 2 4 26

Page 120: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Kelangsungan Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir 30

butir 31

butir 32

butir 33

butir 34

butir 35

butir 36 jumlah Responden Butir

30 Butir

31 Butir

32 Butir

33 Butir

34 Butir

35 Butir

36 Jumlah

1 2 2 2 4 4 4 2 20 41 4 4 4 4 4 4 4 28

2 2 4 1 4 4 2 4 21 42 4 4 4 4 4 4 4 28

3 2 2 2 4 4 4 4 22 43 4 5 4 4 5 5 4 31

4 2 2 2 4 4 4 4 22 44 4 4 5 4 5 4 5 31

5 4 4 4 4 4 4 4 28 45 4 4 4 4 2 2 4 24

6 4 4 4 4 4 2 4 26 46 4 4 4 2 2 2 2 20

7 2 4 4 4 2 2 2 20 47 4 4 4 2 4 4 4 26

8 4 4 4 2 4 4 2 24 48 2 2 2 4 4 2 2 18

9 5 5 5 5 5 5 5 35 49 4 4 2 2 2 2 2 18

10 4 4 5 5 2 4 4 28 50 4 5 4 4 4 4 4 29

11 4 4 4 4 4 2 4 26 51 4 5 4 4 4 4 5 30

12 4 4 4 4 4 2 5 27 52 4 4 4 4 4 4 4 28

13 5 5 5 4 4 4 2 29 53 4 5 4 4 4 5 4 30

14 4 4 4 4 4 4 4 28 54 4 4 2 4 4 2 4 24

15 5 5 4 4 4 4 4 30 55 4 4 4 4 4 4 4 28

16 4 4 4 5 4 4 4 29 56 4 4 4 4 4 4 4 28

17 4 4 4 4 4 4 4 28 57 4 4 4 4 4 4 4 28

18 5 5 4 5 5 5 5 34 58 4 4 4 4 4 4 4 28

19 4 5 2 4 4 5 4 28 59 4 2 2 4 2 2 2 18

20 4 4 2 4 4 4 4 26 60 4 4 4 4 2 4 4 26

21 2 4 4 4 2 1 2 19 61 2 4 2 4 2 2 4 20

22 4 4 4 4 4 4 4 28 62 4 4 4 4 2 5 4 27

23 4 4 4 4 4 4 4 28 63 2 2 2 2 2 2 2 14

24 4 5 2 4 4 4 2 25 64 4 4 4 4 4 4 4 28

25 4 4 4 4 4 4 4 28 65 2 2 2 2 2 4 2 16

26 2 2 2 4 4 4 4 22 66 4 4 4 4 2 2 4 24

27 2 4 2 4 4 2 2 20 67 4 4 4 4 2 2 4 24

28 2 2 2 4 4 4 4 22 68 5 4 4 4 2 2 4 25

29 2 2 2 4 4 2 2 18 69 4 4 4 5 2 2 4 25

30 2 4 2 4 4 2 2 20 70 4 4 4 4 2 4 4 26

31 2 2 2 2 4 4 4 20 71 2 4 4 4 4 2 2 22

32 4 2 4 2 4 4 4 24 72 4 4 4 2 4 4 4 26

33 4 4 4 4 4 4 4 28 73 4 4 4 4 2 2 4 24

34 2 2 4 4 4 4 4 24 74 4 4 4 4 4 4 4 28

35 1 4 1 4 4 2 2 18 75 4 4 2 4 1 2 2 19

36 4 4 2 4 4 4 4 26 76 4 4 2 4 2 2 4 22

37 5 5 4 4 4 2 4 28 77 2 1 1 4 4 2 2 16

38 4 5 5 5 5 5 5 34 78 4 4 4 2 4 4 4 26

39 2 2 4 2 4 2 2 18 79 4 4 4 4 4 2 4 26

40 4 4 4 4 4 4 4 28 80 4 4 4 2 2 2 2 20

Page 121: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Keamanan dalam Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir 37

butir 38

butir 39

butir 40

butir 41

butir 42 jumlah Responden Butir

37 Butir

38 Butir

39 Butir

40 Butir

41 Butir

42 Jumlah

1 2 2 2 2 2 4 14 41 4 2 4 4 4 4 22

2 4 4 4 4 4 4 24 42 4 4 4 4 4 4 24

3 4 4 4 4 4 4 24 43 4 5 5 4 1 4 23

4 4 4 4 4 4 4 24 44 5 5 5 5 5 5 30

5 4 4 4 2 4 4 22 45 4 4 2 2 4 4 20

6 4 4 4 2 4 4 22 46 4 4 2 2 4 4 20

7 4 4 2 2 2 4 18 47 4 2 4 2 4 4 20

8 2 2 2 4 4 4 18 48 4 2 2 2 1 2 13

9 5 5 5 5 4 5 29 49 2 4 2 2 2 2 14

10 4 4 4 2 4 4 22 50 4 4 4 4 4 4 24

11 4 4 2 2 4 4 20 51 4 4 4 4 4 4 24

12 4 4 2 2 4 4 20 52 4 2 4 4 4 4 22

13 4 4 4 2 4 4 22 53 4 4 5 5 4 4 26

14 4 4 4 2 4 4 22 54 2 2 2 2 2 4 14

15 4 4 4 5 4 4 25 55 4 5 5 5 5 5 29

16 4 4 2 4 4 4 22 56 4 4 4 4 4 4 24

17 4 4 4 4 4 4 24 57 4 4 4 4 4 4 24

18 4 5 5 5 5 4 28 58 2 2 4 4 5 5 22

19 4 2 4 4 5 4 23 59 2 5 2 4 2 2 17

20 4 4 4 2 4 4 22 60 4 4 4 2 4 4 22

21 4 4 4 2 2 4 20 61 4 5 2 4 2 2 19

22 4 4 2 4 4 4 22 62 4 5 5 5 5 5 29

23 4 4 4 2 4 4 22 63 2 2 2 2 2 2 12

24 4 2 2 4 4 4 20 64 4 4 4 5 5 4 26

25 4 2 4 2 4 4 20 65 2 2 2 2 2 2 12

26 4 4 4 2 4 4 22 66 5 2 4 4 2 4 21

27 2 2 2 2 2 4 14 67 4 4 2 2 4 4 20

28 2 2 2 2 4 4 16 68 4 4 2 2 4 4 20

29 2 2 2 2 2 4 14 69 5 4 4 4 2 4 23

30 2 2 2 2 4 4 16 70 4 4 2 2 4 4 20

31 4 2 2 2 2 4 16 71 4 4 1 2 2 4 17

32 4 4 2 2 2 4 18 72 4 4 4 4 4 4 24

33 4 4 4 4 4 4 24 73 4 4 4 2 4 4 22

34 4 4 2 2 2 4 18 74 4 4 2 4 4 4 22

35 2 2 2 2 2 4 14 75 4 4 2 2 2 2 16

36 4 4 4 4 4 4 24 76 4 4 4 2 4 4 22

37 4 4 4 5 4 4 25 77 1 1 1 1 2 2 8

38 5 5 5 5 1 4 25 78 4 2 4 4 4 4 22

39 4 2 1 1 2 4 14 79 4 4 4 4 4 4 24

40 4 4 2 2 4 4 20 80 2 2 2 2 2 2 12

Page 122: PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21518/1/... · E. Definisi Operasional Dan Indikator Penelitian ... Alur Pasien Rawat

Skor Persepsi Masyarakat Miskin terhadap Variabel Kenyaman/Kenikmatan Pelayanan Kesehatan untuk Masyarakat Miskin

Responden butir 43

butir 44

butir 45

butir 46

butir 47

butir 48

butir 49

butir 50 jumlah Responden Butir

43 Butir

44 Butir

45 Butir

46 Butir

47 Butir

48 Butir

49 Butir

50 Jumlah

1 4 4 2 4 4 4 4 2 28 41 4 4 4 4 4 4 4 4 32

2 4 4 2 4 4 4 4 2 28 42 4 4 4 4 4 4 4 4 32

3 4 4 4 4 4 4 4 4 32 43 2 4 4 5 5 5 4 4 33

4 4 4 4 4 4 4 4 4 32 44 5 5 4 4 5 5 5 4 37

5 4 4 4 4 4 2 4 2 28 45 4 2 2 4 2 2 2 4 22

6 5 5 4 4 4 2 4 4 32 46 4 4 4 2 2 4 4 2 26

7 4 4 2 2 4 4 4 4 28 47 4 4 2 2 4 4 4 2 26

8 4 4 4 4 4 2 4 4 30 48 1 1 1 1 2 1 1 1 9

9 5 5 5 5 5 5 5 5 40 49 2 4 4 2 4 2 2 2 22

10 4 4 2 2 4 4 4 4 28 50 4 4 4 4 5 5 4 4 34

11 4 4 4 4 4 4 4 2 30 51 4 4 4 4 5 5 4 4 34

12 4 4 4 4 4 4 4 2 30 52 2 4 4 4 4 4 2 2 26

13 4 4 4 4 4 2 4 4 30 53 5 4 4 4 5 5 5 4 36

14 4 4 4 2 4 4 4 2 28 54 2 2 4 2 4 2 4 2 22

15 2 4 5 5 4 4 4 4 32 55 5 4 4 4 5 4 5 4 35

16 4 4 4 4 4 2 4 4 30 56 4 4 4 4 4 4 4 4 32

17 4 4 4 4 4 4 4 4 32 57 4 4 4 4 4 4 4 4 32

18 4 5 4 4 4 5 4 5 35 58 4 4 4 4 4 4 4 4 32

19 4 4 4 4 4 2 4 4 30 59 5 4 2 4 5 5 5 2 32

20 4 4 4 4 4 4 4 4 32 60 4 4 4 4 4 4 2 4 30

21 4 4 4 4 5 4 4 2 31 61 4 4 4 2 4 2 4 4 28

22 4 4 4 2 4 2 4 2 26 62 5 5 5 5 5 5 5 5 40

23 4 4 4 4 4 4 4 2 30 63 2 2 2 2 2 4 2 2 18

24 5 4 4 4 4 4 5 4 34 64 4 4 4 4 5 4 4 4 33

25 4 4 4 4 4 4 4 4 32 65 4 4 4 2 2 2 2 4 24

26 4 4 4 4 4 2 4 2 28 66 2 4 2 4 4 2 4 4 26

27 4 4 2 4 4 4 4 2 28 67 4 4 2 4 2 4 4 2 26

28 4 4 4 4 4 2 4 2 28 68 4 4 2 4 2 4 4 4 28

29 4 4 2 4 4 4 4 2 28 69 4 4 4 5 4 2 4 2 29

30 4 4 4 4 4 4 4 2 30 70 4 4 2 4 4 4 4 4 30

31 4 4 2 4 4 4 4 2 28 71 2 4 2 4 4 4 4 4 28

32 4 4 4 4 4 4 4 4 32 72 4 4 5 4 5 5 5 4 36

33 4 4 4 4 4 4 2 4 30 73 4 4 4 4 5 5 4 2 32

34 4 4 5 4 4 4 4 2 31 74 4 4 4 4 4 4 4 4 32

35 4 4 2 4 4 4 4 2 28 75 5 4 2 4 4 5 5 2 31

36 4 4 4 4 4 4 4 4 32 76 4 4 4 5 5 4 2 4 32

37 2 4 4 4 2 4 2 2 24 77 4 2 4 2 4 1 4 2 23

38 4 4 5 5 4 4 4 4 34 78 4 4 4 4 4 4 4 4 32

39 2 2 2 4 4 4 4 2 24 79 4 4 4 4 4 4 4 2 30

40 4 4 4 4 4 2 4 4 30 80 2 2 2 2 2 2 2 2 16