persepsi mahasiswa terhadap kuliah pendidikan agama islam di

27
1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di Politeknik Universitas Andalas Padang (Analisis Pengembangannya Dengan Disiplin Ilmu Rekayasa Teknologi). Dra. YUSNANI & Dr. H. YASWIRMAN, MA Abstrak Tulisan berikut mengkaji persepsi mahasiswa Program Politeknik Universitas Andalas, Padang Sumatra Utara terhadap pengajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dilandasi oleh munculnya asumsi, baik dari mahasiswa maupun para dosen yang menyatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Agama Islam hanya merupakan formalitas yang mengharuskan mahasiswa sekedar lulus demikian juga dengan dosennya. Asumsi seperti ini tentunya akan menggiring pada problem serius apabila tidak ada aksi nyata untuk perbaikan. Karena itu, penulis berusaha untuk menemukan persepsi mahasiswa terhadap pengajaran Pendidikan Agama Islam untuk memberikan beberapa wawasan terhadap pengembangan mata kuliah tersebut. Penelitian ini merekomendasikan bahwa materi perkuliahan harus dikorelasikan dengan mata kuliah lain yang diambil oleh mahasiswa di jurusannya masing-masing sehingga mereka bisa melihat relevansi serta pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga menyarankan agar materi mata kuliah Pendidikan Islam hendaknya diperbanyak mengingat 2 SKS tidaklah mencukupi. Di akhir, penulis menekankan bahwa masyarakat umum seharusnya juga berpartisipasi dalam pengajaran Pendidikan Islam. Kata Kunci : Persepsi mahasiswa, pendidikan Islam, korelasi, penambahan SKS I. Pendahuluan A. Latar Belakang Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU) merupakan kelanjutan dari pengajaran yang diterima oleh peserta didik mulai dari Tingkat Dasar, Sekolah Menegah Pertama dan Atas. Namun berbagai persoalan muncul dalam proses pembelajaran PAI. Materi yang diajarkan boleh dikatakan sama secara nasional. Banyaknya materi ajar dan kurang berfariasinya pengajar dalam menyampaikannya, ditambah lagi dengan alokasi waktu yang kurang memadai, menjadikan peserta didik (mahasiswa) kurang bergairah dalam

Upload: eri-kiswan

Post on 24-Oct-2015

354 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

1

Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

Politeknik Universitas Andalas Padang (Analisis Pengembangannya Dengan

Disiplin Ilmu Rekayasa Teknologi).

Dra. YUSNANI & Dr. H. YASWIRMAN, MA

Abstrak

Tulisan berikut mengkaji persepsi mahasiswa Program Politeknik

Universitas Andalas, Padang Sumatra Utara terhadap pengajaran Pendidikan

Agama Islam. Hal ini dilandasi oleh munculnya asumsi, baik dari mahasiswa

maupun para dosen yang menyatakan bahwa mata kuliah Pendidikan Agama

Islam hanya merupakan formalitas yang mengharuskan mahasiswa sekedar lulus

demikian juga dengan dosennya. Asumsi seperti ini tentunya akan menggiring

pada problem serius apabila tidak ada aksi nyata untuk perbaikan. Karena itu,

penulis berusaha untuk menemukan persepsi mahasiswa terhadap pengajaran

Pendidikan Agama Islam untuk memberikan beberapa wawasan terhadap

pengembangan mata kuliah tersebut. Penelitian ini merekomendasikan bahwa

materi perkuliahan harus dikorelasikan dengan mata kuliah lain yang diambil

oleh mahasiswa di jurusannya masing-masing sehingga mereka bisa melihat

relevansi serta pentingnya agama dalam kehidupan sehari-hari. Penulis juga

menyarankan agar materi mata kuliah Pendidikan Islam hendaknya diperbanyak

mengingat 2 SKS tidaklah mencukupi. Di akhir, penulis menekankan bahwa

masyarakat umum seharusnya juga berpartisipasi dalam pengajaran Pendidikan

Islam.

Kata Kunci : Persepsi mahasiswa, pendidikan Islam, korelasi, penambahan SKS

I. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pendidikan Agama Islam (PAI) di Perguruan Tinggi Umum (PTU)

merupakan kelanjutan dari pengajaran yang diterima oleh peserta didik mulai dari

Tingkat Dasar, Sekolah Menegah Pertama dan Atas. Namun berbagai persoalan

muncul dalam proses pembelajaran PAI. Materi yang diajarkan boleh dikatakan

sama secara nasional. Banyaknya materi ajar dan kurang berfariasinya pengajar

dalam menyampaikannya, ditambah lagi dengan alokasi waktu yang kurang

memadai, menjadikan peserta didik (mahasiswa) kurang bergairah dalam

Page 2: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

2

menyerap perkuliahan. Kesan yang sering muncul di kalangan mahasiswa adalah

mata kuliah “wajib lulus” ini seakan berubah menjadi “wajib diluluskan” karena

kalau tidak lulus akan menjadi hambatan bagi mata kuliah di atasnya.. Secara

sederhana bisa juga dikatakan bahwa mahasiswa “wajib lulus” dan sang dosen

“wajib meluluskan”.

Tentu ini menjadi masalah yang cukup serius. Sepanjang yang saya

ketahui, sudah sering dilakukan upaya peningkatan mutu PAI di PTU, baik bagi

staf pengajarnya, materi kurikulum dan usulan penambahan jumlah SKS-nya.

Namun selalu terkendala dilapangan oleh berbagai faktor, misalnya staf pengajar

yang belum seragam dalam pendekatan pembelajaran PAI karena perbedaan latar

belakang disiplin ilmu masing-masing dalam bidang keagamaan. Materi

kurikulum yang ditetapkan secara nasional sering kali membuat staf pengajar

tidak mampu melakukan improfisasi sehingga tidak jarang kelas menjadi

monoton. Dilihat dari jumlah tatap muka sudah jelas tidak memadai hanya dengan

2 sks. Berbagai upaya dilakukan untuk menambah jam pelajaran PAI, namun

jawaban yang sering didengar adalah “sudah begitu banyak beban mata kuliah

masiswa yang harus diselesaikan, terutama mata kuliah Jurusan, sehingga tidak

perlu diberi beban tambahan”.

Melihat perubahan pola pikir mahasiswa dan berkembangnya ilmu

pengetahuan, perlu berbagai upaya untuk untuk mengoptimalkan buku IDI (Islam

dan Disiplin Ilmu), perlu pengembangan PAI melalui pendekatan ilmu yang

ditekuni oleh masing-masing program studi mahasiswa dengan melihat masing-

masing sub pokok bahasan melalui disiplin ilmu tertentu sebagai pengayaan PAI

di PTU. Untuk mahasiswa Politeknik, hal ini dirasakan masih belum memadai

dan perlu dikembangkan.

Oleh karena itu diperlukan penelitian lebih jauh mengenai persepsi

mahasiswa terhadap PAI di Politeknik Universitas Andalas Padang yang penuh

dengan praktikum di berbagai Jurusan dan Program Studi khususnya dikaitkan

dengan pengembangan berdasarkan disiplin ilmu dan teknologi rekayasa.

Pendidikan agama merupakan upaya sadar untuk mentaati ketentuan

Allah sebagai guidance dan dasar para peserta didik agar berpengetahuan

keagamaan dan handal dalam menjalankan ketentuan-ketentuan Allah secara

Page 3: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

3

keseluruhan. Sebagian dari ketentuan-ketentuan Allah itu adalah memahami

hukum-hukum-Nya di bumi ini yang disebut dengan ayat-ayat kauniyah. Ayat-

ayat kauniyah itu dalam aktualisasinya akan bermakna Sunanatullah (hukum-

hukum Tuhan) yang terdapat di alam semesta. Dalam ayat-ayat kauniyah itu

terdapat ketentuan Allah yang berlaku sepenuhnya bagi alam semesta dan

melahirkan ketertiban hubungan antara benda-benda yang ada di alam raya.(Dep.

Agama, IDI EIII, 1996, h..4).

Untuk memahami hukum-hukum Tuhan itu, manusia perlu menggunakan

akalnya yang dibimbing oleh tauhid sebagai pembeda manusia dengan makhluk

lain (QS. 7:199). Karena itu pula hanya manusia yang dipersiapkan oleh Allah

menjadi khalifah di muka bumi (QS. 2:30).

Salah satu keberhasilan dunia pendidikan dalam kerangka Islam adalah

kemampuan peserta didik dalam mengamalkan agama yang diyakininya dan

menyelaraskannya dengan dunia ilmu yang ditekuninya untuk menghilangkan

konsep-konsep dikotomi dalam agama. Oleh karena itu, PAI di PTU sudah

saatnya diarahkan sesuai dengan disiplin ilmu peserta didik. Ini artinya perlu

menggabungkan secara tajam pada setiap pokok bahasan sehingga peserta didik

memahami secara utuh.

Di Politeknik dengan latar belakang belajar ilmu terapan, peserta didik

diperkenalkan berbagai ilmu rekayasa di berbagai bidang teknologi. Apabila

peserta didik diarahkan untuk mengenal Islam melalui ilmu yang mereka tekuni,

akan membawa hasil bahwa sunnatullah memang merupakan ketentuan-ketentuan

Tuhan yang harus dipelajari untuk membuktikan bahwa manusia adalah khalifah

di muka bumi ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan kerangka konsepsional ini, maka

masalahnya dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana Persepsi Mahasiswa

Politeknik Terhadap PAI jika dikaitkan dengan disiplin ilmu yang mereka tekuni.

D. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini hanya akan mengkaji persepsi mahasiswa Politeknik

Universitas Andalas terhadap format PAI dikaitkan dengan disiplin ilmu yang

Page 4: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

4

mereka tekuni, terutama tentang rekayasa teknologi sebagai upaya melihat

hubungan PAI dengan disiplin ilmu lainnya.

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pendapat

mahasiswa Politeknik Universitas Andalas Padang terhadap format PAI jika

dikembangkan dalam bentuk yang sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka

tekuni. Penelitian diharapkan melahirkan kebijakan kurikulum praktis dan terapan

terhadap PAI, khususnya bagi mahasiswa Politeknik yang mempelajari ilmu-ilmu

rekayasa teknologi terapan.

F. Metode Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini mengambil lokasi di kampus Politeknik Universitas Andalas

Padang dengan melibatkan mahasiswa Politeknik berbagai Jurusan

(Mesin, Elektro, Sipil dan Tata Niaga).

2. Populasi dan Sampel

Mahasiswa yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa

pada semua Jurusan yang mengikuti kuliah PAI. Sedangkan sampelnya

dipilih secara acak sebayak 10 orang pada masing-masing Program Studi

setiap Jurusan. Jurusan Mesin terdiri dari Program Studi Produksi dan

Maintenance. Jurusan Elektro terdiri dari Program Studi Elektronik,

Telekomunikasi dan Listrik. Jurusan Sipil terdiri dari Program Studi

Kontruksi Air, Bangunan, Gedung dan Transportasi. Sedangkan Jurusan

Tata Niaga tediri dari Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

3. Sumber Data

Sumber data diambil dari mahasiswa Politeknik Universitas Andalas

Padang yang telah mengikuti kuliah PAI dengan pertimbangan mereka

dapat memberikan kesan dan pendapat setelah mengikuti perkuliahan

sebelumnya. Di samping itu penulis juga akan melakukan interview

dengan ketua Jurusan masing-masing.

4. Teknik Pengumpulan Data

Page 5: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

5

Data penelitian ini dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner. Sedangkan

kepada ketua Jurusan dilakukan dengan wawancara langsung.

5. Analisa Data

Data yang masuk diedit dan ditabulasikan, kemudian dianalisa secara

kualitatif untuk membuat sebuah kesimpulan.

II. Gambaran Umum

A. Keadaan Lokasi Penelitian

Politeknik Universitas Andalas (UNAND) Padang merupakan salah satu

Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara pendidikan Diploma III. Kurikulumnya

merupakan perpaduan integral antara teori dan praktek secara seimbang. Sistem

yang diterapkan adalah paket semester.

Politeknik UNAND Padang dibangun diatas tanah seluas 6 Ha terletak di

areal perbukitan Limau Manis, berjarak 14 Km dari pusat kota Padang. Berlokasi

di Kecamatan Pauh Lima Kota Padang dengan luas bangunan 12.000 M persegi.

Di sebelah utaranya terdapat bangunan gedung Fakultas Teknik dan FMIPA

(Farmasi). Sedangkan di sebelah selatan terdapat bagunan gedung Fakultas

Pertanian, Peternakan, Ekonomi. Di bagian barat terdapat bangunan gedung

Fakultas Satra, Fisipol, Pasca Sarjana Unand dan Fakultas Hukum.

Politeknik UNAND Padang sejak tahun 1990 menghasilkan lulusan yang

telah telah bekerja pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara,

perusahaan swasta terkemuka baik dalam maupun di luar negeri. PT ini

memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi antara lain beasiswa

Supersemar, peningkatan pretasi Akademi (PPA) Unand, bantuan kerja sama

mahasiswa (BKM), beasiswa Toyota Astra, Semen Padang, Orbit (ICMI), PT.

Caltex Pasifik Indonesia, peningkatan Pretasi Akademik, Bantuan Belajar,

Suplement dan PT. Sony Elektronik Indonesia.

Politeknik UNAND juga menggalang kerja sama dengan berbagai

perusahaan seperti PLN, PT. TELKOM, PT. Condor Petrolium; Festo, Dinas

Pekerjaan Umum, PT. Unindo, PT. Semen Padang, PT. CPI Ombilin; Pertamina,

BLKKP Padang; PT. TKA dan lain-lain.

Page 6: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

6

B. Sarana dan Fasilitas

Politeknik UNAND Padang mempunyai sarana fasilitas yang lengkap serta

memadai untuk melaksanakan proses belajar dan mengajar terdiri dari :

- Gedung perkuliahan tiga lantai, gedung Administrasi tiga lantai.

- Laboratorium dan Bengkel Mesin, laboratorium dan Bengkel Elekro,

Laboratorium Komputer tiap-tiap Jurusan, Labor CNC dan CAD-CAM,

Studio Gambar.

- Laboratorium Perkantoran, Labor Pengetikan Manual, Labor Pengetikan

Elektrik.

- Electronic filling sistem, laboratorium akutansi, laboratorium bahasa,

perpustakaan dengan Komputerisasi dan internet.

- Mushalla, Kafetaria.

- Fasulitas umum seperti olah raga basket, sepak bola, tenis meja, bulu

tangkis, takrau dan volly ball, serta alat kesenian.

Untuk menunjang kegiatan kemahasiswaan Politeknik Unand Padang

mempunyai organisasi kemehasiswaan seperti :

- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

- Himpunan Mahasiswa setiap Jurusan

- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), seperti untuk olah raga, seni, pers dan

forum study keagamaan.

Dengan sarana fasilitas yang ada Politeknik Unand Padang yang memadai

ini diharapan proses belajar mengajar berjalan secara optimal untuk menyiapkan

lulusan yang profesional yang dalam disiplin ilmu rekayasa.

C. Jurusan dan Program Studi

Sebagai lembaga pendidikan profesional maka penyelenggaraan

pendidikan di Politeknik Unand Padang mengacu pada kurikulum nasional dan

Muatan Lokal, berorentasi pada kompetisi kebutuhan dunia kerja.

Sistem pendidikan dititikberatkan pada teori sebanyak 40% dan praktek

bengkel sebanyak 60%. Sistem perkuliahan yang dipakai sistem paket semester

sehingga menuntut dan membiasakan mahasiswa bekerja keras, mandiri dan

berdisiplin.

Page 7: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

7

Jurusan dan program studi di Politeknik Unand Padang di bagi menjadi

2 (dua) Kelompok bidang studi :

1. Jurusan Teknik Sipil

Jurusan ini bertujuan menciptakan tenaga kerja profesional untuk

pelaksanaan pembangunan proyek-proyek kontruksi, seperti proyek gedung,

irigasi, jembatan dan jalan raya. Lulusannya juga dibekali kemapuan menghitung,

rencana anggaran sekaligus menganalisa dan memilih material yang baik untuk

bangunan sipil yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.

Program studi pada Jurusan Sipil adalah :

a. Kontruksi Gedung

Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek gedung

analisis biaya, analisis kebutuhan material dan metode pelaksanaan yang tepat

dengan waktu optimal.

b. Kontruksi Bangunan dan Transportasi

Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek jalan

dan jembatan, meliputi analisis kebutuhan material dan metode pelaksanaan

yang tepat dengan waktu optimal.

c. Kontruksi Bangunan Air

Program ini berorientasi pada penguasaan pelaksanaan proyek irigasi

meliputi analisis, kebutuhan material dan pelaksanaan yang tepat dengan

waktu optimal.

2. Jurusan Teknik Mesin

Jurusan teknik mesin bertujuan menciptakan tenaga kerja profesional di

bidang teknik mesin serta mempunyai kemapuan menetapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan industri.

Program studi pada Jurusan Mesin adalah :

a. Teknik Perawatan dan Perbaikan

Program ini berorientasi menghasilkan lulusan yang mengelola dan

melaksanakan perawatan dan perbaikan mesin-mesin industri dan mesin-

mesin perkakas. Lulusan juga diharapkan mampu merencanakan serta

Page 8: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

8

melaksanakan rancangan instalasi pabrik dan merancang elemen-elemen

mesin sederhana serta membuat langkah-langkah kerja dalam proses

permesinan, baik memakai mesin-mesin konvensional maupun mesin

otomatis.

b. Teknik Produksi

Program ini berorientasi pada bidang teknik produksi. Lulusan

diharapkan mampu mendisain peralatan elemen mesin dengan menggunakan

program aplikasi komputer, merencanakan dan dan mengatur peralatan elemen

mesin dengan menggunakan program kegiatan produksi, membuat peralatan

maupun komponen mesin dan alat bantu proses produksi (jig and tool).

Singkatnya lulusan dibekali kemampuan merancang elemen-elemen mesin

sederhana, serta membuat langkah-langkah kerja yang dalam proses

permesianan, memakai mesin-mesin konvensional maupun mesin otomatis.

3. Jurusan Teknik Elektro

Program studi Jurusan Elektro adalah :

a. Teknik Listrik

Program ini berorientasi pada bidang Instalasi Penerangan dan Tenaga,

Teknologi pembangkit, Sistem Transmisi dan Distribusi Listrik, Perawatan,

dan Perbaikan Mesin Listrik Industri, Perencanaan dan Pengembangan Teknik

Instrumentasi, Perencanaan dan Pengembangan Kontrol Industri, serta

Pengenalan Mesin-Mesin Listrik dan Pembangkit.

b. Teknik Elekronika

Program ini berorientasi pada bidang Elekronika Industri, yang

meliputi Perencanaan Rangkaian Elektronika Industri, Penganalisis untuk

perbaikan dan perawatan kontrol serta pengaplikasian komputer dan

mikrokontroller untuk industri.

c. Teknik Telekomunikasi

Program ini berorientasi pada bidang telekomunikasi satelit dan radio,

khususnya merancang sistem komunikasi dengan media transmisi udara

(wireless) dan tranmisi kawat (on-wir), membuat prototipe, memasang

Page 9: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

9

jaringan telekomunikasi, merawat dan menganalisa serta memperbaiki

kerusakan peralatan komunikasi.

Kelompok Bidang Studi Tana Niaga.

1. Jurusan Administrasi Niaga.

Tujuan dari Jurusan Administrasi Niaga adalah menyelenggarakan

pendidikan profesional bidang andministrasi niaga, sesuai kebutuhan iptek dan

industri dan duia usaha, menghasilkan penelitian terapan bidang administrasi

niaga sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha, menghasilkan solusi

yang baik untuk pemecahan masalah dunia usaha dalam praktek kerja

lapangan pengabdian masyarakat.

Pendidikan Administrasi Niaga dengan program studi Administrasi

Bisnis berupanya menghasilkan lulusan yang mampu menguasai dan

mengontrol keperluan dokumen perkantoran, menjalankan fungsi sebagai

andministrator kantor yang mengelola data keuangan berbasis komputer,

mampu berkomunikasi dengan baik, secara lisan dan tulisan, baik dalam

bahasa Inggris, Jepang maupun bahasa lainnya, mampu memasarkan produk

administrasinya, menjadi komunikator bisnis yang ulung, menjadi publik

relations yang tangguh.

2. Jurusan Akutasi

Jurusan Akuntasi bertujuan menghasilkan tenaga yang profesional di

bidang akutansi yang mampu beradaptasi terhadap perkembangan iptek,

mempunyai jiwa kewirausahaan serta memiliki kepribadian yang baik untuk

memberdayakan potensi perekonomian daerah. Sasaran yang ingin dicapai

adalah menghasilkan lulusan yang mampu menyusun laporan keuangan,

anggaran, pajak, mengolah data keuangan berbasis komputer dan pengambilan

keputusan biaya untuk membantu manajemen dalam mengambilan keputusan,

mampu membantu pelaksanaan audit laporan keuangan perusahaan, mampu

berbahasa Inggris dan memahami bahasa Jepang.

D. Jumlah Mahasiswa dan Tenaga Pengajar

Page 10: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

10

Mahasiswa yang sedang menekuni ilmu pengetahuan di Politeknik Unand

Padang datang dari berbagai daerah di dalam dan luar propinsi Sumatra Barat.

Saat ini jumlah mahasiswa sebanyak 1900 orang dengan perincian sebagai

berikut:

- Teknik Mesin : 200 orang

- Teknik Sipil : 196 orang

- Teknik Listrik : 138 orang

- Teknik Elektronika : 137 orang

- Telekomunikasi : 130 orang

- ADM dan Akuntasi : 197 orang

- Produksi dan Listri Industri : 119 orang

- Teknik Mesin, Teknik Sipil, Elektronika : 783 orang

Jumlah : 1990 orang

Sedangkan staf pengajar berasal dari alumni politeknik dan perguruan

tinggi dalam dan luar negeri. Di sampaing para staf pengajar Politeknik juga telah

mengikuti magang, pelatihan dan training yang diadakan oleh Lembaga atau

Perusahaan yang terkemuka, baik di dalam maupun di luar negeri sehingga

menjadikan mereka ahli dalam bidangnya masing-masing.

Jumlah tenaga pengajar di Politeknik Unand Padang dalam berbagai

bidang keahlian sebanyak 171 orang dengan perincian sebagai berikut :

- Diploma (DIII) sebanyak : 2 orang

- Starta I (S-I) sebanyak : 147 orang

- Starta II (S-II) sebanyak : 22 orang

Jumlah : 171 orang

III. Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan dengan penyebaran angket kepada mahasiswa yang

dipilih secara acak dan diangap mampu mewakili seluruh mahasiswa Politeknik

UNAND Padang yang telah belajar PAI. Politeknik memiliki 10 jurusan dan di

setiap jurusan diambil 10 orang sehingga total responden adalah 100 orang.

Page 11: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

11

Sedangkan wawancara dilakukan kepada seluruh ketua jurusan yang ada di

Politeknik UNAND Padang.

Angket dan wawancara berguna untuk mencari data hubungan PAI dengan

disiplin ilmu sebagaimana dapat dilihat pada Tabel I, analisa pengembangan PAI

di Politeknik UNAND Padang sebagaimana dapat dilihat pada Tabel II. Hubungan

PAI dengan disiplin ilmu dapat dilihat pada angket 1 s/d 10 sedangkan analisa

terdapat pada angket nomor 11 s/d 20 ditambah dengan hasil wawancara dengan

ketua Jurusan.

Analisa angket dan wawancara ini diharapkan mampu menggambarkan

pentingnya menghubungkan PAI dengan disiplin Ilmu lainnya untuk lebih

meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk mengamalkan ajaran Allah SWT dan

menjadi kelak menjadi mahasiswa intelektual muslim yang mampu

mengaktualisasikan ilmunya di alam semesta.

A. HUBUNGAN PAI DENGAN DISIPLIN ILMU TEKNOLOGI

TABEL I

No Aspek Masalah Alternatif F %

1 Apa tujuan saudara masuk

Politeknik Unand Padang

a. Ingin mendalami Ilmu

pengetahuan

b. Menguasai ilmu teknologi

rekayasa

c. Mendalami ilmu teknologi

rekayasa serta memperguna-

kan dijalan Allah.

d. Untuk mencari pekerjaan,

tidak ada pilihan lain

24

-

68

8

24

-

68

8

TOTAL 100 100

2 Semua ilmu yang saudara

dalami bersumber

a. Ilmu pengetahuan

b. Alam

c. Allah SWT

d. Allah SWT dan Sunnah yang

4

4

67

25

4

4

67

25

Page 12: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

12

telah di isyaratkan kepada

manusia

TOTAL 100 100

3 Materi ajar pendidikan

agama yang saudara

pelajari adalah

a. Luas

b. Sederhana

c. Singkat

d. Kurang sesuai dengan sumber

Islam dan kepribadian Islam

26

26

38

10

26

26

38

10

TOTAL 100 100

4 Yang mendorong saudara

masuk Politeknik UNAND

Padang

a. Karena visi dan misinya

b. Ingin Belajar ilmu terapan

c. Cepat memperoleh lapangan

kerja

d. AB dan C serta berdak’wah

30

15

40

15

30

15

40

15

TOTAL 100 100

5 Bagaimana menurut

saudara penyampaian

materi pelajaran

Pendidikan Agama Islam

a. Bervariasi

b. Menggunakan satu metode

c. Pemberian tugas

d. Kurang sesuai metode

pendidikan Islam dan

ngambang

66

21

4

9

66

21

4

9

TOTAL 100 100

6 Apakah mempelajari

Agama Islam cukup

dengan 2 SKS

a. Tidak

b. Cukup

c. Lebih dari cukup

d. Sangat kurang

58

34

4

4

58

34

4

4

TOTAL 100 100

7 Perasaan saudara dalam

mengikuti mata kuliah

agama Islam

a. Mengembirakan

b. Menyebalkan

c. Kurang menyenangkan

74

3

3

74

3

3

Page 13: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

13

d. Sesuai dengan kondisi dan

menyenangkan

15 15

TOTAL 100 100

8 Apakah penting menurut

saudara mengikuti mata

kuliah agama Islam

a. Penting

b. Tidak Penting

c. Kurang Penting

d. ………

90

3

7

-

90

3

7

-

TOTAL 100 100

9 Bagaimana menurut

saudara mengikuti mata

kuliah Agama Islam

a. Wajib lulus

b. Tidak wajib lulus

c. Asal mengikuti saja

d. Wajib lulus dan mendalami

pemahaman terhadap Islam

93

-

3

4

93

-

3

4

TOTAL 100 100

10 Mutu staf pengajar agama

Islam menurut saudara

a. Menambah ilmu penge-

tahuan

b. Cukup memadai

c. Memperluas wawasan

d. Kurang menguasai

15

55

13

17

15

55

13

17

TOTAL 100 100

Interprestasi Data

Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa mahasiswa yang masuk

Politeknik UNAND Padang memiliki tujuan yang berbeda-beda. Sebanyak 24%

ingin mendalami ilmu pengetahuan. Sedangkan 68% mengatakan berkeinginan

mendalami ilmu teknologi rekayasa serta mempergunakannya di jalan Allah

SWT, dan 8% lagi mengatakan tidak ada pilihan lain. 76% mahasiswa

mengatakan bahwa semua ilmu yang didalami mahasiswa bersumber dari Allah

SWT, 4% dari ilmu pengetahuan, 4% mengatakan bahwa ilmu pengetahuan

Page 14: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

14

bersumber dari alam, dan 25% lagi mengatakan bersumber dari Allah SWT dan

sunnah yang telah diisyaratkan kepada manusia.

Data tersebut menerangkan bahwa sumber ilmu pengetahuan adalah Allah

SWT dan mahasiswa menyadari untuk berupaya memanfaatkannya dijalan Allah

dan tidak mau melanggar segala yang telah ditetapkan-Nya dalam Al-Qur’an dan

Sunnah.

Berkenaan dengan materi ajar pendidikan agama yang dipelajari oleh

mahasiswa Politeknik UNAND Padang, sebanyak 26% mengatakan terlalu luas

dan kurang mengarah pada spesifikasi Jurusan yang dipelajari. Akibatnya

mahasiswa kurang menyadari pentingnya pendidikan agama dalam menuntun

prilakunya sehari-hari. 26% lagi mengatakan bahwa materi ajar cukup sederhana.

38% mengatakan singkat yang mengakibatkan tidak mendalamnya pengkajian

materi pendidikan agama Islam. 10% lagi mengatakan kurang sesuai dengan

sumber ajaran Islam dan keperibadian umat dan menyarankan materi pendidikan

agama Islam di Politeknik UNAND Padang seharusnya dihubungkan dengan sub-

sub materi ajar bidang keahlian yang ditekuninya.

Berkaitan dengan faktor yang mempengaruhi mahasiswa masuk Politeknik

UNAND Padang, sebanyak 30% mengatakan karena misi dan visinya yaitu

mendidik manusia menguasi ilmu rekayasa yang handal dalam bidang ilmu dan

teknologi serta mempunyai iman dan taqwa yang tangguh dan akhlaqul karimah.

15% mengatakan ingin belajar ilmu terapan yang akan mendatangkan lapangan

kerja yang baik dan bisa mandiri disamping bekerja di instansi pemerintah dan

swasta. 40% mengatakan agar cepat terserap dunia kerja, tidak menghabiskan

waktu setelah tamat belajar dan bisa mandiri. 15% lagi mengatakan karena visi

dan misinya, ingin belajar ilmu terapan, cepat mendapat lapangan kerja serta

mampu mendakwahkan ilmu yang dimiliki di tengah-tengah masyarakat dan

mengajak umat manusia berbuat baik dan jauh dari berbuat kerusakan diatas

permukaan bumi ini.

Penyampaian materi pendidikan agama Islam menurut mahasiswa

Politeknik UNAND Padang cukup beragam. 66% mengatakan variatif, 21%

mengatakan hanya menggunakan satu metode, 4% lagi mengatakan bahwa

pembelajaran sering dilakukan dengan pemberian tugas pada sub-sub tertentu

Page 15: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

15

serta mendiskusikannya didepan kelas untuk mencari kebenaran ilmu

pengetahuan. Selebihnya sebanyak 9% lagi mengatakan kurang sesuai dengan

materi pendidikan agama Islam dan kurang fokus dan mengakibatkan mahasiswa

tidak paham dengan materi yang diajarkan.

Hal ini juga ditegaskan oleh para ketua jurusan di lingkungan politeknik

yang mengatakan bahwa “masih perlu menyempurnaan pembelajaran PAI,

misalnya dengan membawa mahasiswa pergi kepanti-panti atau yayasan yang

mengelola pendidikan agama Islam seraca profesional untuk melihat contoh

teladan yang baik dan kalau perlu dapat dimasukan dalam kurikulum”. Ketua

jurusan juga menyampaikan bahwa dosen PAI seharusnya kompeten di bidangnya

sehingga tidak terkesan hanya sekedar menyalin pelajaran saja. Apapun metode

yang digunakan sang pengajar tidak masalah sepanjang bisa membangkitkan

minat mahasiswa dalam proses belajar mengajar.

Data yang ada menunjukkan bahwa menurut mahasiswa, PAI yang

berbobot 2 SKS tidak cukup. Hal ini dikatakan oleh 58% mahasiswa. Meski

demikian, cukup banyak mahasiswa yang mengatakan cukup 2 SKS, yaitu 34%

dan sebanyak 4% mengatakan lebih dari cukup. Hanya 4% yang mengatakan

kurang dari yang semestinya.

Dalam mengikuti kuliah PAI sebanyak 76% mahasiswa mengatakan

senang dan gembira pembelajaran berlangsung secara terbuka. Metode yang

digunakan dosen cukup berfariasi sehingga bisa menarik minat mahasiswa untuk

mendalami agama secara benar. Meski jumlahnya tidak signifikan, sebanyak 3%

mengatakan bahwa proses pembelajaran membosankan karena dosen yang

mengajar hanya menggunakan satu metode sehingga membuat mahasiswa mudah

bosan. 3% lagi mengatakan kurang menyenangkan bahkan merasa terpaksa

mengikuti perkuliahan. Akibatnya mereka masuk kuliah hanya agar bisa lulus

matakuliah tersebut. 15% lagi mengatakan sesuai dengan kondisi.

Selain itu mahasiswa juga merasakan bahwa mengikuti mata kuliah agama

Islam penting. Sebanyak 90% mahasiswa mengakui hal ini dan mereka juga ingin

lulus dengan nilai yang memuaskan. Sebanyak 3% mengatakan bahwa PAI bukan

merupakan pelajaran penting sehingga mereka malas mengikutinya. Selebihnya

sebanyak 7% lagi mengatakan kurang penting sehingga mereka mengikuti

Page 16: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

16

pelajaran agama hanya asal lulus saja dan jarang mengamalkan ajaran agama

Islam secara benar dan baik.

Menurut ketua Jurusan yang ada di Politeknik UNAND Padang penyebab

pendidikan agama Islam tidak penting bagi mahasiswa adalah kurangnya

kesadaran mahasiswa akan pentingnya agama untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Kemungkinan mereka terpengaruh pemikiran sekuler yang lebih kuat, sehingga

mereka tidak melihat agama sebagai landasan kehidupan sehari-hari. Ini perlu

penekanan secara bersama untuk menanamkan pengajaran agama Islam dalam

kehidupannya.

Kemudian dalam mengikuti mata pelajaran/mata kuliah agama Islam,

sebanyak 93% mengatakan bahwa mereka harus lulus sehingga mereka mau tidak

mau harus hati-hati dan rajin mengikuti mata kuliah agama Islam dan berusaha

menguasainya dan mendalami serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-

hari. Sebanyak 3% lagi mengatakan bahwa mereka berprinsip asal mengikuti saja

tanpa mempedulikan lulus atau tidaknya. Selanjutnya, 4% mengatakan wajib lulus

dan oleh karenanya mereka harus mendalami pemahaman agama Islam secara

sungguh-sungguh sebagai salah satu jalan untuk mencari kebahagian di dunia dan

di akhirat. Tidak ada mahasiswa yang mengatakan bahwa mereka tidak wajib

lulus matakuliah PAI.

Para ketua Jurusan di Politeknik UNAND Padang menjelaskan bahwa

kriteria kelulusan harus mencakup moral dan tingkah lakunya sehingga mata

kuliah ini tidak terkesan menjadi mata kuliah yang mau tidak mau wajib

diluluskan. Diharapkan mahasiswa mengamalkan nilai-nilai ajaran agama Islam

secara konsekwen dalam kehidupan sehari-hari.

Secara umum mahasiswa mengakui bahwa kualitas dosen PAI mereka

sudah cukup memadai. 55% mahasiswa menyatakan bahwa dosen mereka

memiliki kemampuan yang memadai. Meski demikian, 15% mengatakan bahwa

dosen mereka harus menambah ilmu pengethuan supaya dapat menjelaskan

pelajaran agama dengan jelas dan tuntas. Kemudian sebanyak 13% lagi

mengatakan perlu memperluas wawsan supaya lebih mudah untuk

mengaplikasikan pelajaran agama dengan kajian ilmu pengetahuan keahlian yang

ditekuni oleh mahasiswa. Sehingga mata kuliah agama Islam mempunyai

Page 17: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

17

koordinasi materi yang baik serta seimbang antara kebutuhan keahlian dengan

kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa terhadap bumi beserta isinya dan akhirnya

menyadarkan mahasiswa untuk selalu berbuat baik dalam kehidupan serta

memanfaatkan ilmu dan teknologi di jalan Allah SWT. 17% lagi mengatakan

bahwa staf pengajar mereka memiliki penguasaan materi pelajaran dan sub-sub

pokok bahasan yang diajarkannya.

Untuk meningkatkan mutu staf pengajar sebagaimana dikatakan oleh ketua

jurusan dosen harus menambah ilmu pengetahuan, banyak membaca, melanjutkan

sekolah, mengukuti seminar-seminar keagamaan serta selalu mengupayakan

memperluas wawasan berfikir. Walaupun sebahagian mahasiswa mengatakan

mutu staf pengajar sudah memadai tetapi harus selalu mengikuti penataran-

penataran tentang sistem pendidikan dan pengajaran, baik yang diadakan oleh

DEPAG maupun DEPDIKNAS dalam rangka memperluas wawasan berfikir.

B. ANALISIS PENGEMBANGAN DI POLITEKNIK UNAND PADANG

TABEL II

No Aspek Masalah Alternatif F %

11 Menurut saudara

kurikulum PAI yang sudah

di pelajari perlu

a. Penambahan

b. Pendalaman

c. Penjurusan

d. Penambahan, pendalaman

serta penjurusan

25

59

3

13

25

59

3

13

TOTAL 100 100

12 Jumlah SKS mata kuliah

agama yang saudara

pelajari

a. Ditambah

b. Dikurangi

c. Cukup

d. ………………….

60

5

35

-

60

5

35

-

TOTAL 100 100

13 Hasil kuliah pendidikan

agama Islam yang saudara

pelajari

a. Memuaskan

b. Tidak memuaskan

c. Kurang memuaskan

50

17

29

50

17

29

Page 18: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

18

d. Belum pasti

4 4

TOTAL 100 100

14 Apakah metoda yang

digunakan staf pengajar

pendidikan agama Islam

berpengaruh pada saudara

a. Tidak

b. Ya

c. Biasa-biasa saja

d. Ragu karena tidak ada yang

bagus

24

64

8

4

24

64

8

4

TOTAL 100 100

15 Bagaimana menurut

saudara staf pendidikan

agama Islam dalam

menginterprestasikan

kurikulum nasional

a. Tepat menurut semestinya

b. Tidak tepat sasaran

c. Tidak sesuai dengan

kemampuan

d. Belum tepat sasaran

59

29

3

9

59

29

3

9

TOTAL 100 100

16 Menurut saudara apakah

materi pendidikan agama

Islam ditambah

a. Ya

b. Tidak

c. Kadang-kadang

d. ……………..

74

17

9

-

74

17

9

-

TOTAL 100 100

17 Usaha mengoptimalkan

Islam dan disiplin ilmu

menurut saudara

a. Disesuaikan dengan disiplin

ilmu

b. Tidak perlu di sesuaikan

c. Cukup dengan keputusan

agama

d. Ditingkatkan

90

5

-

5

90

5

-

5

TOTAL 100 100

18 PAI menurut saudara perlu

disesuaikan dengan sub-

sub pokok batasan disiplin

a. Tidak

b. Ya

c. Ia dan Tidak

8

79

10

8

79

10

Page 19: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

19

ilmu tertentu d. Sangat perlu 3 3

TOTAL 100 100

19 Setiap saudara menerima

pendidikan agama Islam

sudah dikaitkan dengan

disiplin ilmu yang saudara

tekuni

a. Sudah

b. Belum

c. Jauh dari yang semesttinya

d. Diperjelas

72

4

21

3

72

4

21

3

TOTAL 100 100

20 Sistem pendidikan agama

Islam yang saudara terima

a. Teori dikelas

b. Membuat tugas

c. Wajib responsi

d. Semua item diatas

30

-

30

40

30

-

30

40

TOTAL 100 100

Interprestasi Data

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa cukup banyak mahasiswa (25%) yang

menghendaki penambahan kurikulum PAI. Lebih banyak mahasiswa (59%) yang

menginginkan pendalaman atau pengayaan. Kemudian sekitar 3% mengatakan

perlu penjurusan, dan selebihnya 13% mengatakan perlu penambahan,

pendalaman, serta penjurusan.

Menurut 5 (lima) orang ketua Jurusan, padatnya materi ajar Mata Kuliah

Keahlian (MKK) menjadi salah satu faktor belum optimalnya pembelajaran PAI.

Namun mereka juga menandaskan bahwa pengetahuan mengenai ajaran agama

Islam secara umum juga bisa dipelajari dari lingkungan masyarakat. Kembali ke

tabel, mahasiswa mengusulkan agar pembelajaran PAI lebih diperdalam dan

diperkaya. Kebanyakan mereka (60%) juga mengatakan bahwa jumlah SKS PAI

juga perlu ditambah. Meski demikian, ada sebagian mahasiswa (35%) yang

mengatakan bahwa jumlah SKSnya sudah cukup. Hanya 3% yang mengatakan

jumlah SKS perlu dikurangi.

Page 20: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

20

Para ketua jurusan yang ada di Politeknik mengatakan jumlah SKS PAI

cukup 2 SKS karena belajar agama tidak hanya di kelas tetapi mahasiswa juga

bisa memperolehnya di luar kelas, misalnya di keluarga dan di lingkungan

masyarakat. Namun perlu diingat bahwa kebanyakan mahasiswa, yakni sebanyak

60% mengatakan perlu penambahan jumlah SKS.

Berkenaan dengan hasil kuliah PAI, 50% mahasiswa menyatakan

memuaskan. Ini mengindikasikan bahwa masih cukup banyak mahasiswa yang

kurang puas terhadap hasil pembelajaran PAI. Sebanyak 17% mengatakan tidak

memuaskan, 29% mengatakan kurang memuaskan, dan 4% mengatakan belum

pasti hasilnya bagi mahasiswa.

Ketua jurusan juga sepakat bahwa hasil pembelajaran PAI belum begitu

terlihat. Mereka menyatakan kemungkinan faktor terbesarnya adalah karena

kurang bervariasinya metode yang digunakan dosen dalam menyampaikan materi.

Di samping itu, dosen juga dinilai kurang memberikan contoh-contoh aktual yang

bisa ditiru mahasiswa. Terbukti masih ada beberapa mahasiswa yang ragu-ragu

mengambil sikap dan bertingkah laku. Apa yang dikatakan oleh ketua jurusan

mengimplikasikan bahwa dosen Agama Islam itu perlu memperbaiki sikap dan

tingkah lakunya sebagai cermin dan contoh nyata bagi mahasiswa. Hal inilah yang

disebut dengan memulai dari memperbaiki dirinya sendiri (ibda’ bin nafsi). Tabel

di atas menunjukkan bahwa meski cukup banyak mahasiswa yang merasa puas,

pembelajaran agama Islam perlu terus ditingkatkan.

Lalu bagaimana metode pembelajaran memberi pengaruh terhadap

mahasiswa? Sebagian besar (64%) menyatakan bahwa metode yang selama ini

telah diterapkan oleh dosen memberikan pengaruh terhadap mereka. Namun ada

sebagian mahasiswa (24%) yang merasa bahwa metode yang digunakan dosen

tidak memberi pengaruh. Kemudian 4% mahasiswa menyatakan ragu-ragu apakah

metode pembelajaran dosen memberikan dampak terhadap mahasiswa karena

tidak ada metode penyampaian yang bagus.

Merespon pertanyaan penulis mengapa banyak mahasiswa yang kurang

bersemangat dalam belajar, ketua jurusan menanggapi kemungkinan besar karena

kurang bervariasinya metode penyampaian dosen sehingga proses belajar

mengajar berlangsung monoton. Akibatnya mahasiswa merasa berat belajar

Page 21: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

21

Agama Islam. Dosen sesekali perlu membawa mahasiswa keluar, misalnya ke

panti-panti sebagai upaya menunjukkan kehidupan nyata masyarakat dan

kemudian diajak berdiskusi langkah-langkah yang bisa diambil untuk membantu

menyelesaikan masalah yang berkembang di masyarakat.

Pertanyaan selanjutnya bagaimana dosen-dosen PAI menginterprestasikan

kurikulum nasional. Menurut sebagian besar mahasiswa (59%) para dosen telah

menyampaikan materi menurut peraturan yang semestinya. Namun cukup banyak

mahasiswa yang merasa pembelajaran yang mereka terima kurang sesuai. 29%

mahasiswa mengatakan tidak tepat sasaran, 3 % tidak sesuai dengan kesanggupan

dan 9% mengatakan belum tepat sasaran. Menurut ketua jurusan hal ini

kemungkinan besar dikarenanakan latar belakang pendidikan yang berbeda dan

perbedaan visi dan misi tiap staf pengajar. Oleh karena itu ketua jurusan

menegaskan perlunya melakukan evaluasi terhadap kurikulum. Ketua jurusan juga

menyatakan bahwa mereka yang menyatakan bahwa pembelajaran PAI belum

tepat sasaran kemungkinan besar karena mahasiswa sendiri kurang serius dalam

mengikuti perkuliahan sehingga tidak tahu sasaran kurikulum yang hendak

dicapai. Ketua Jurusan mengatakan bahwa pihaknya selalu mengadakan evaluasi

kurikulum pengajaran di Politeknik UNAND Padang.

Berhubungan dengan materi atau isi pembelajaran, kebanyakan mahasiswa

(74%) menyatakan materi perlu ditambah disesuaikan dengan pokok bahasan di

mata kuliah lain dan mengikuti perkembangan zaman. Hanya sebagian kecil

mahasiswa (17%) yang berpendapat bahwa materi pembalajaran tidak perlu

ditambah. Sementara 9% mahasiswa berpikiran bahwa materi pembelajaran

kadang perlu ditambah. Penambahan materi ini berimplikasi pada penambahan

SKS dan dalam hal ini semua ketua jurusan sepakat untuk tidak menambah SKS.

Mereka menyarankan kepada dosen PAI agar lebih mengefektifkan pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar PAI mengingat mahasiswa politeknik sudah dibebani

dengan mata kuliah lain yang cukup banyak. Sebagian dosen ada yang

mengatakan bahwa jumlah SKS seharusnya ditambah dengan 2 SKS sehingga

menjadi 4 SKS, diberikan diawal belajar dan diakhir belajar (Semester Enam),

sehingga memantapkan dan meyeimbangkan antara mata kuliah keahlian dengan

ilmu agama Islam yang dianut oleh mahasiswa. Selain itu juga diperlukan

Page 22: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

22

penyempurnaan kurikulum nasional yang mengarah bidang keahlian pada Jurusan

yang ada di Politeknik UNAND Padang sehingga proses pembelajaran berjalan

lebih efektif.

Hampir semua mahasiswa (90%) juga mendukung upaya untuk

mengoptimalkan pembelajaran agama Islam dengan menyesuaikannya dengan

disiplin ilmu pengetahuan. 5% mahasiswa menyatakan bahwa sebenarnya

pembelajaran PAI selama ini telah mencoba mengkaitkannya dengan disiplin ilmu

yang ditekuni mahasiswa hanya saja perlu ditingkatkan. Hanya 5% yang

mengatakan tidak perlu disesuaikan dengan disiplin ilmu secara umum.

Sedangkan ketua Jurusan sepakat mengatakan bahwa untuk memahami Islam

secara kaffah perlu dikembangkan ayat-ayat kauniah dengan berbagai disiplin

ilmu pengetahuan. Hal ini sejalan dengan kemauan mahasiswa untuk lebih

mengoptimalkan ajaran agama Islam dengan disiplin ilmu pengetahuan. Selain

untuk memajukan PAI, upaya untuk mengaitkan pembelajaran PAI dengan

disiplin ilmu juga dalam rangka menselaraskan kehidupan di dunia dan di akhirat

kelak.

Secara lebih spesifik, mahasiswa sebagain besar mahasiswa (79%)

menyebutkan bahwa bahasan-bahasan dalam pembelajaran PAI perlu

menyesuaikan dengan bahasan-bahasan disiplin ilmu yang mereka tekuni

sehingga mereka lebih bisa melihat dan meyakini kebesaran Allah SWT. Hal ini

diyakini akan mampu mendorong mahasiswa senantiasa mengingat kebesaran

Allah SWT sehingga selalu menjalankan ajaran-Nya. Ketua jurusan juga sangat

mendukung jika bahasan dalam pembelajaran PAI menyesuaikan dengan bahasan-

bahasan dalam disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa sehingga mahasiswa lebih

bersemangat. Dengan demikian sangat penting untuk mengaitkan ilmu agama

Islam dengan sub-sub pokok bahasan disiplin ilmu dan bidang keahlian yang

ditekuni oleh mahasiswa Politeknik UNAND Padang.

Hal ini juga yang selama ini dicoba dilakukan oleh dosen dalam

menyampaikan pembelajaran PAI. 72% mahasiswa mengatakan proses

pembelajaran selama ini sudah mencoba mengaitkan dengan disiplin ilmu

pengetahuan yang sedang ditekuni mahasiswa walaupun tidak secara mendalam

dan tuntas. 4 % lagi mengatakan belum dikaitkan sama sekali dengan disiplin

Page 23: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

23

ilmu lainnya dan 2% mengatakan jauh dari yang semestinya. Sedangkan

selebihnya sebanyak 3% mengatakan supaya diperjelas dan dituntaskan upaya

mengaitkan ilmu agama dengan disiplin ilmu lainnya. Menanggapi hal ini ketua

jurusan menyatakan bahwa agar mahasiswa dapat menganalisa materi pendidikan

agama dengan ilmu pengetahuan lain, mereka perlu melakukan studi banding ke

lapangan maupun ke tempat bersejarah atau ke pesantren-pesantren yang selalu

mendalami penggalian ilmu agama, supaya mudah diselaraskan dengan bidang

ilmu rekayasa yang ditekuni oleh mahasiswa. Lebih jauh lagi, para ketua jurusan

berpendapat bahwa upaya mengaitkan ilmu agama dengan disiplin ilmu lain akan

mampu memberdayakan mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya untuk sama-sama mendalami ilmu dunia dan akhirat. Maka dari itu

perlu tuntunan secara baku dan terarah untuk mencapai keterkaitan antara ilmu

agama dengan disiplin ilmu lainnya, supaya mahasiswa puas terhadap

pelaksanaan pendidikan dan pengajaran agama Islam yang disajikan oleh staf

pengajar.

Selama ini cukup banyak dosen (30%) yang hanya mengadakan

perkuliahan teoritis di dalam kelas. Sebanyak 30% mahasiswa merasakan bahwa

dosen mewajibkan mahasiswa memberikan respon terhadap perkuliahan yang

dipandu dosen. Sementara 40% mahasiswa mengatakan bahwa metode yang

diterangkan meliputi uraian teori, responsi dan tugas sebagai upaya pendalaman

terhadap materi.

IV. Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Berdasarkan bab-bab diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Tujuan mahasiswa masuk ke Politeknik UNAND Padang adalah untuk

mendalami ilmu teknologi rekayasa.

2. Ilmu pengetahuan yang ditekuni mahasiswa bersumberkan dari Allah

SWT, dan dari sunnah yang telah ditetapkan dan diisyaratkan kepada

manusia.

Page 24: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

24

3. Jumlah SKS dan materi/isi pembelajaran PAI yang dipelajari dirasakan

mahasiswa masih kurang sehingga perlu dikembangkan dan ditambah

jumlah SKSnya.

4. Motivasi mahasiswa masuk ke Politeknik adalah supaya cepat

mendapatkan lapangan pekerjaan.

5. Metode penyampaian materi PAI dinilai cukup variatif namun masih perlu

terus ditingkatkan.

6. Mahasiswa politeknik merasakan pentingnya pembelajaran PAI dan

banyak di antara mereka yang mengikutinya dengan gembira karena

mereka berkeyakinan bahwa agama akan menuntun mereka untuk

memberikan ketengangan jiwa baik di dunia maupun di akhirat.

7. Matakuliah PAI harus mempertimbangkan dan mengacu disiplin ilmu

yang dimiliki mahasiswa untuk memudahkan mereka menyerap pelajaran

dan mengaitkannya dengan ilmu yang mereka tekuni. Mahasiswa

mengusulkan agar SKS matakuliah PAI ditambah untuk memungkinkan

pembambahan materi yang disesuaikan dengan bahasan-bahasan yang ada

dalam disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa.

8. Mutu staf pengajar agama Islam menurut sebagian besar mahasiswa sudah

memadai, meski tetap harus menambah ilmu pengetahuan dengan

mengikuti berbagai penataran atau melanjutkan pendidikan ke jenjang S2

atau S3 untuk memperluas wawasan.

9. Sebagian besar mahasiswa merasa puas dengan hasil pembelajaran PAI

karena dosen menyampaikan materi dengan metode yang cukup variatif.

10. Kurikulum nasional dirasakan sudah diinterpretasikan sesuai dengan

peraturan yang ada, namun yang perlu ditingkatkan adalah pengintegrasian

PAI dengan disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa.

B. Saran-Saran

1. Disarankan kepada PTU khususnya di bidang Politeknik supaya

mengkaitkan sub-sub pokok bahasan yang diajarkan dalam disiplin ilmu

tertentu dengan materi pendidikan agama Islam secara terpadu.

Page 25: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

25

2. DIKTI diharapkan meninjau kembali kurikulum nasional, terutama dalam

mata kuliah Agama Islam dan menyesuaikannya dengan kebutuhan

masyarakat. Jika diperlukan bisa menambah SKS mata kuliah PAI.

3. Pihak berwenang agar memberikan perhatian yang lebih baik terhadap

para dosen pengampu PAI dengan memberikan beasiswa sehingga mereka

berkesempatan untuk meningkatkan pendidikan mereka.

4. Masyarakat diharapkan ikut berperan aktif dalam memperbaiki akhlak dan

cara pelaksanaan ibadah yang benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT

yang ditetapkan melalui kitab suci Al-Quran.

5. Kepada pimpinan Politeknik supaya memberi kesempatan seluas-luasnya

kepada staf pengajar dan mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan-

kegiatan yang Islami, baik berbentuk seminar, diskusi antar mahasiswa

dalam rangka mendalami ajaran agama Islam benar yang tidak

bertentangan dengan sunattullah.

Page 26: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

26

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Kapita Selecta Pendidikan Umum dan Agama, Semarang: Toha Putra,

1986.

------, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan

Keluarga, Jakarta: Bulan Bintang, 1982.

Amir Mualim & Yusdani, Ijtihad Suatu Kontroversi Antara Teori dan Fungsi,

Yogyakarta: Titian Illahi Press, 1997.

Depag. RI, al-Qur`an dan Terjemahannya, Jakarta: Proyek Pengadaan Kitab Suci

Al Qur`an, 1982/1983.

Dirjen Perguruan Tinggi Agama Islam, Buku Pendidikan Agama Islam Di

Perguruan Tinggi Umum, Depag. RI, 1988.

Engkoswara, Metodologi Pengajaran, Bandung: PDK. PPPG, 1981.

Al-Gazali, Mengatasi Rintangan Beribadah, Surabaya: Tiga Dua, 1995.

Halim Mahmud, Ali Abdullah, Karakteristik Umat Terbaik Telaah Manhaj,

Aqidah dan Harokah, Jakarta: Gema Insani, 1996.

Nasir, Sahilun A., Bimbingan Islam Terhadap Fitrah Manusia, Surabaya: Al-

Ikhlas, 1982.

-------, Pokok-pokok Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi, Surabaya: Al

Ikhlas, Indonesia, 1984.

Shaleh, Abd. Rachman, Pendidikan Formal Penyelenggaraan Madrasah, Jakarta:

Dharma Bhakti, 1994.

Saipullah, Ali H.A., Pendidikan dan Pengajaran, Surabaya: Usaha Surabaya,

1983.

Rais, Amien, al-Islam dan Iptek Buku Kesatu Tim Perumus Fakultas Teknik UNJ

Jakarta, Jakarta: Rajawali Press, 1998.

Yusuf, A Muri, Pengantar Umum Pendidikan, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982.

Ash Shiddieqy, Hasbi T.M, Al Islam I, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

Page 27: Persepsi Mahasiswa Terhadap Kuliah Pendidikan Agama Islam Di

27

-------, Al Islam II, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.

-------, Membersihkan Hati Dari Akhlak Tercela Al- Arba`in, Penterjemah Ahmad

Sunarto, Jakarta: Pustaka Amami Jakarta, 1996.

Al-Qardhawy, Yusuf, Ruang Lingkup Aktifitas Wanita Muslimah, Jakarta: Pustaka

Al Kautsar, 1996.