persentase kelompok 1
DESCRIPTION
persentase kelompokTRANSCRIPT
Free Powerpoint TemplatesPage 1
Free Powerpoint Templates
Pemeriksaan fisik dan
Penunjang sistem endokrin
ByKelompok 1
Free Powerpoint TemplatesPage 2
KELENJAR TIROID• TRIIODOTHYRONIN (T3) & TIROKSIN (T4)
– Proses metabolisme sel– Menginduksi konsumsi oksigen &
pembentukan sel darah merah– Proses tumbuh-kembang– Aktivitas sistim saraf & fungsi otak
• KALSITONIN:– Menghambat resorpsi kalsium tulang
Free Powerpoint TemplatesPage 3
KELENJAR PARATIROID
• KALSITONIN vs PARATHORMONE• PARATHORMONE METABOLISME KALSIUM TULANG PADA 3
ORGAN:
– TULANG– GINJAL – USUS
Free Powerpoint TemplatesPage 4
KELENJAR PANKREAS
• INSULIN
• GLUKAGON
• SOMATOSTATIN Mengatur motilitas GI dan kontraregulator dng GH
• POLIPEPTIDE PANKREAS Mengatur sekresi GI
Free Powerpoint TemplatesPage 5
KELENJAR ADRENAL• KORTEK ADRENAL:
– GLUKOKORTIKOID = KORTISOL Metabolisme KH & Hormone related stress
– MINERALOKORTIKOID ALDOSTERON Keseimbangan elektrolit
– ANDROGEN Modulasi karakteristik seks sekunder• MEDULA ADRENAL:
– EPINEFRIN Modulasi respons KV & respons metabolik thd stres
– NOR EPINEFRIN Neurotransmitter pada sistem saraf perifer
– DOPAMIN Neurotransmitter pada sistem saraf otonom
Free Powerpoint TemplatesPage 7
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
"INSPEKSI (perubahan bentuk)Penampilan umum klien: apakah tampak kelemahan berat, sedang dan ringanBentuk dan proporsi tubuhPada wajah: fokuskan pada abnormalitas struktur, bentuk dan ekspresi wajah seperti bentuk dahi, rahang dan bibirPada mata: adanya edema periorbita dan exopthalmus serta apakah ekspresi wajah datar atau tumpul
Free Powerpoint TemplatesPage 8
PEMERIKSAAN FISIK UMUM
INSPEKSI (perubahan bentuk)Amati lidah klien: kelainan bentuk, penebalan, ada tidaknya tremor pada saat diam atau bila digerakkanDidaerah leher: apakah tampak membesar, simetris atau tidak, ada tidaknya distensi vena jugularisAmati warna kulit(hiperpigmentasi atau hipopigmentasi), apakah merata dan dimana lokasinya, adanya kelainan kulit dan jenisnya:
Infeksi jamur, penyembuhan luka yang lama, bersisik dan petechiae lebih sering dijumpai pada klien dengan hiperfungsi adrenokortikalHiperpigmentasi pada jari, siku dan lutut dijumpai pada klien hipofungsi kelenjar adrenalVitiligo tampak pada hipofungsi kelenjar adrenal Hipopigmentasi biasa terjadi di wajah, leher, dan ekstremitas. Buffalo neck (leher/punuk kerbau) terjadi pada klien hiperfungsi adrenokortikal.
Free Powerpoint TemplatesPage 9
INSPEKSI (perubahan bentuk)Amati bentuk dan ukuran dada, pergerakan dan simetris tidaknyaPerubahan tanda seks sekunder:
Amati keadaan rambut axila dan dada Pada buah dada amati bentuk dan ukuran, simetris tidaknya, pigmentasi dan adanya pengeluaran cairanStriae pada buah dada atau abdomen sering dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikalBentuk abdomen cembung akibat penumpukan lemak centripetal dijumpai pada hiperfungsi adrenokortikalPada pemeriksaan genetalia, amati kondisi skrotum, penis, klitoris dan labia terhadap kelainan bentuk.
Free Powerpoint TemplatesPage 10
INSPEKSI KELENJAR TIROID
1. Perawat berdiri depan klien untuk menginspeksi area leher bawah, memeriksa kelenjar tiroid dan menginspeksi adanya massa yang terlihat, terkait dengan kesimetrisan dan kesempurnaan bentuk dibagian dasar leher.
2. Perawat meminta klien untuk menghiperekstensikan leher agar dapat membantu mengencangkan kulit sehingga kelenjar tsb dapat lebih mudah diamati.
3. Perawat menawarkan segelas air kemudian meminta klien untuk menelannya sambil memperhatikan apakah ada kelenjar yang menonjol. Normalnya kelenjar tiroid tidak dapat dilihat, kecuali pada orang yang sangat kurus.
Free Powerpoint TemplatesPage 11
Palpasi: hanya bisa dilakukan pada kelenjar tiroid dan testis:
Pada kondisi normal: kelenjar tiroid tidak teraba Pada kondisi normal: testis teraba lembut, peka terhadap sinar dan kenyal seperti karet
Free Powerpoint TemplatesPage 12
PALPASI KELENJAR TIROID
Cara palpasi pada kelenjar tiroid ini dilakukan dengan pendekatan anterior dan posterior. 1.Pendekatan posterior
- perawat meminta klien untuk duduk dengan leher pada tinggi yang nyaman.
- kedua tangan perawat ditempatkan disekeliling leher, dengan dua jari dari setiap tangan pada kedua sisi trakea tepat dibawah kartilago krikoid.
- pada saat klien menelan, perawat merasakan gerakan istmus tiroid. Tiroid akan bergerak dibawah jari pada saat menelan.
- untuk memeriksa setiap lobus, perawat meminta klien untuk menelan sementara perawat menggeser trakea kekiri atau kekanan.
Free Powerpoint TemplatesPage 13
2. Pendekatan anteriorpada pendekatan ini mengharuskan klien
duduk dan perawat berdiri disampingnya. Dengan menggunakan buku-buku jari telunjuk dan jari tengah, perawat memalpasi lobus kiri dengan tangan kanan dan lobus kanan dengan tangan kiri pada saat klien menelan.
jika kelenjar tampak membesar, perawat menempatkan diafragma stetoskop diatas tiroid. Jika kelenjar tsb membesar, darah yang mengalir melewati arteri tiroid bertambah dan akan terdengar bunyi bruit.
Free Powerpoint TemplatesPage 14
DERAJAT PEMBESARAN KELENJAR TIROID
Derajat 0-a : kelenjar tiroid tidak teraba atau bila teraba tidak lebih besar dari ukuran normalDerajat 0-b : kelenjar tiroid jelas teraba, tapi tidak terlihat bila kepala dalam posisi normalDerajat I : mudah dan jelas teraba, terlihat dengan kepala dalam posisi normal, dan terlihat nodulDerajat II : jelas terlihat pembesaran jarak dekatDerajat III : tampak jelas dari jauhDerajat IV : sangat besar
Free Powerpoint TemplatesPage 15
Auskultasi:Pada daerah leher, diatas kelenjar tiroid dapat terdengar bunyi “bruit“. Bruit adalah bunyi yang dihasilkan oleh karena turbulensi pada pembuluh darah tiroidea. Normal: bunyi ini tidak terdengar. Dapat terdengar bila terjadi peningkatan sirkulasi darah ke kelenjar tiroid sebagai dampak peningkatan aktivitas kelenjar tiroidAuskultasi: untuk mengidentifikasi perubahan pada pembuluh darah dan jantung (TD, ritme dan rate jantung)
Free Powerpoint TemplatesPage 17
Pemeriksaan PenunjangPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR HIPOFISEFoto tengkorak (Kranium)
Untuk melihat kondisi sella turika ; tumor/ atropi Pend. Kes penting !!!
Foto tulang (Osteo)untuk melihat kondisi tulang (Gigantisme) ; ukuran
tulang bertambah
CT scan otakUntuk melihat kemungkinan adanya tumor hipofise
atau hipotalamus. Pend. Kes penting !!!
Free Powerpoint TemplatesPage 18
Pemeriksaan darah dan urine
Kadar Growth HormoneNilai normal 10 μg/ml (anak-anak dan
dewasa) Spesimen adalah darah vena 5 cc
Kadar TSHNilai normal 6 – 10 μg/ml, untuk mentukan
gangguan tiroid primer atau sekunder Spesimen adalah darah vena 5 cc
Free Powerpoint TemplatesPage 19
Kadar ACTHdilakukan dengan test supresi dekametason
spesimen darah vena 5 cc dan urine 24 ja
Persiapan Tidak ada pembatasan makanan dan minuman Bila klien menggunakan obat-obatan seperti korisol atau antagonisnya, dihentikan lebih dahulu 24 jam sebelumnya Bila obat-obatan harus diberikan, lampirkan jenis obat dan dosisnya pada lembaran pengiriman spesimen Cegah stress fisik dan psikologis
Free Powerpoint TemplatesPage 20
PelaksanaanKlien diberi deksametason 4 x 0,5 ml/ hari selama
2 hari , Besok paginya darah vena diambil 5 ccUrine ditampung selama 24 jam,Kirim spesimen ke lab.
HasilNormal bila : ACTH menurun kadarnya dalam darah. Kortisol
darah kurang dari 5 ml/dl 17-Hydroxi-Cortico-Steroid (17-OHCS) dalam
urine 24 jam kurang dari 2,5 mg
Free Powerpoint TemplatesPage 21
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR TIROID
UP TAKE RADIOAKTIF (RA)Untuk mengukur kemampuan kelenjar tiroid dalam
menangkap iodida
Persiapan : Klien puasa 6 – 8 jam Jelaskan tujuan prosedur
Pelaksanaan :Klien diberi radioaktif Iodium (I) oral sebanyak 50 microcuriUkur radioaktif yang tertahan dengan alat pengukurdiatas kelenjar tiroidDapat juga diukur dengan clearence (I) melalui ginjal dengan mengumpulkan urine 24 jam
Free Powerpoint TemplatesPage 22
Hasil : Normal : 10 – 35 % < 10 % : menurun Hipotiroid > 35 % : meningkat Hipertiroid
Free Powerpoint TemplatesPage 23
T3 DAN T4 SERUM
Persiapan fisik secara khusus (-), spesimen darah vena 5 – 10 ccNilai normal dewasa : Iodium bebas : 0,1 – 0,3 mg/dl T3 (TRIIODOTHYRONIN ) : 0,2 – 0,3 mg/dl T4 (Thyroxine ) : 6 – 12 mg/dl
Nilai normal bayi/ anak anak : T3 : 180 – 240 mg/dl
Free Powerpoint TemplatesPage 24
UP TAKE T3 RESINUntuk mengukur jumlah hormon tiroid (T3) atau
tiroid binding globulin (TBG) tdk jenuhSpesimen darah vena 5 ccKlien puasa 6 – 8 jamNilai normal :Dewasa : 25 – 35 %Anak-anak : ( - )
Free Powerpoint TemplatesPage 25
PROTEIN BOUND IODINE (PBI)Untuk mengukur iodium yang terikat dengan protein plasmaSpesimen darah vena 5 – 10 ccKlien puasa 6 – 8 jamNilai normal : 4 – 8 mg % dalam 100 ml darah
Free Powerpoint TemplatesPage 26
LAJU METABOLISME BASAL (BMR)Untuk mengukur secara tidak langsung jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh dibawah kondisi basal selama beberapa waktuPersiapan :Klien puasa sekitar 12 jamHindari kondisi yang menimbulkan kecemasan dan stressKlien harus tidur minimal 8 jamTidak mengkonsumsi obat-obat analgesik dan sedatifJelaskan prosedurTidak boleh bangun dri tempat tidur sampai pemeriksaan dilakukanPenatalaksanaan :Segera setelah bangun, lakukan pengukuran TD dan NadiDihitung dengan rumus : BMR (0,7 x Pulse) + (0,7 x TD) – 72Nilai normal : 10 – 15 %
Free Powerpoint TemplatesPage 27
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR PARATIOROID
I. Percobaan SulkowitchUntuk memeriksa perubahan jumlah kalium
dalam urine, sehingga diketahui aktivitas kelenjar paratioroidPersiapan Urine 24 jam ditampung Makanan rendah kalsium 2 hari berurut-turutPelaksanaan Masukkan urine 3 ml kedalam tabung (2 tabung) Masukkan reagen Sulkowitch 3 ml pada tabung I Tabung II sebagai kontrol
Free Powerpoint TemplatesPage 28
HasilNegatif ( - ) : tidak terjadi kekeruhanPositif ( + ) : terjadi kekeruhan yang halusPositif ( ++ ) : kekeruhan sedangPositif ( +++ ) : kekeruhan banyak ; < 20detikPositif ( ++++ ) : kekeruhan hebat ; seketika
Free Powerpoint TemplatesPage 29
II. Percobaan Ellwort – Howardberdasarkan pada diuresis pospor yang dipengaruhi
oleh parathormonPelaksanaan : Klien disuntik dengan parathormon IV Urine ditampung dan diukur kadar pospornyaHasil : 5 – 6 x nilai normal : Hipotiroid
III. Percobaan Kalsium IVberdasarkan pada anggapan bahwa bertambahnya
kadar serum kalsium akan menekan pembentukan ParathormonHasil : Normal : pospor serum >> dan pospor diuresi << Hipoparatiroid : pospor diuresis >>>>
Free Powerpoint TemplatesPage 30
IV. Pemeriksaan Radiologi
Persiapan khusus ( - ) Untuk melihat kemungkinan adanya kalsifikasi tulang, penipisan dan osteoporosisHasil : Hipotiroid : dijumpai kalsifikasi bilateral pada dasar tengkorak Hipertiroid : tulang menipis, terbentuk kista dalam tulang serta tuberculae pada tulang
Free Powerpoint TemplatesPage 31
V. Pemeriksaan Elektrocardiogram (ECG)
Untuk mengidentifikasi kelainan gambaran kadar kalsium serum terhadap otot jantungHasil : Hiperparatiroid: Interval Q-T memanjang Hipoparatiroid : Interval Q-T normal
VI. Pemeriksaan Elektromiogram (EMG)Untuk mengidentifikasi perubahan kontraksi otot
akibat perubahan kadar kalsium serum
Free Powerpoint TemplatesPage 32
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR PANKREAS
Pemeriksaan GlukosaUntuk menilai kadar gula darah puasa selama 8- 10 jamNilai normal : Dewasa : 70-110 mg/dl Anak-anak : 60-100 mg/dl Bayi : 50-80 mg/dl
Free Powerpoint TemplatesPage 33
Persiapan Klien puasa Jelaskan tujuan prosedur
Pelaksanaan : Spesimen darah vena 5 – 10 cc Gunakan anti koagulan bila tidak segera diperiksa Hentikan sementara insulin Setelah pengambilan sample darah, klien diberi makan dan minum serta obat sesuai program
Free Powerpoint TemplatesPage 34
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PADA KELENJAR ADRENAL
Pemeriksaan Hemokonsentrasi darahNilai normal : Dewasa wanita : 37 – 47 % Dewasa pria : 45 – 54 % Anak-anak : 31 – 40 % Bayi : 30 – 40 % Neonatal : 44 – 62 %Spesimen darah perifer
Free Powerpoint TemplatesPage 35
Pemeriksaan elektrolit serum (Na, K, Cl)
Nilai normal : Natrium : 310 – 335 mg (13,6 – 14 meq(milliequivalents )/ Liter) Kalium : 14 0 mg % (3,5-5,0 meq/Liter) Chlorida : 350 – 375 mg% (100-106 meq/liter)Hipofungsi adrenal akan terjadi hipernatremi dan hipokalemiHiperfungsi adrenal kebalikan hipofungsi
Free Powerpoint TemplatesPage 36
Percobaan Vanil Mandelic Acid (VMA)Bertujuan untuk mengukur katekolamin dalam
urine.Spesimen urin 24 jamNilai normal : 1 – 5 mg
Stimulasi TestUntuk mengevaluasi dan mendeteksi hipofungsi
adrenal. Pemberian ACTH untuk kortisol Pemberian Sodium untuk aldosteron